KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI...
-
Upload
phungkhanh -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
Transcript of KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI...
KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA’LIM
AL-MUBTADI CIPONDOH
SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
ALIFA HANUM
18100110000026
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015 M/1436 H
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN
HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA’LIM AL-MUBTADI
CIPONDOH
SKRIPSI Diajukan kepada Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk
Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh :
Alifa Hanum
18100110000026
Di bawah Bimbingan
Masan. AF, M.Pd
NIP. 195107161981031005
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARRBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi yang berjudul Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-
Mubtadi Cipondoh disusun oleh Alifa Hanum, NIM: 18100110000026, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai
karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuen yang
ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 29 November 2014
Yang Mengesahkan
Pembimbing Skripsi
Masan. AF, M.Pd
NIP. 195107161981031005
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul : “Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa
Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadist Di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-
Mubtadi Cipondoh”. Disusun oleh Alifa Hanum Nomor Induk Mahasiswa
18100110000026, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada
tanggal 10 Januari 2015, dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak
memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
Jakarta, 10 Januari
2015
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua/Sekretaris Jurusan) Tanggal Tanda tangan
Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag ………… ……………......
NIP : 19580707 198703 1 005
Penguji 1
Dra. Djunaidatul Munawaroh, M.Ag ……….. ………………..
NIP : 19580918 198701 2 001
Penguji 2
DR. Sururin, MA ……….. ……………......
NIP : 19710319 199803 2 001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Dra. Nurlena Rifa’i, Ma., Ph.D
NIP : 19591020 198603 2 001
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Jurusan
Alamat
Nama Pembimbing
NIP
Jurusan/Program Studi
: Masan. AF, M.Pd
: 19510716198103100s
: Pendidikan Agama Islam
: Alifa Hanum
:18100110000026
: Pendidikan Agama Islarn
: Gg. Halimah No. 64 RT. 002/001 Cipondoh Kota Tangerang
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUIINYA
Bahwa skripsi ya:rg berjudul Korelasi Antara Minat Belajar Dengan prestasi
Belajar Dalam Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadifs Di Madrasah rsanawiyah
Ta'lim Al-Mubtadi cipondoh adalah benar hasil karya sendiri di bawah
bimbingan dosen:
Demikian $rat penyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil
karya sendiri.
Jakarta, 29 November 2014Yang Menyatakan
Alifa Hanum
tv
v
ABSTRAK
Alifa Hanum (18100110000026) “Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi
Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah
Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh”. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat
sesuatu secara terus menerus. Minat juga merupakan suatu faktor yang berperan sebagai
penggerak yang mendorong individu melakukan sesuatu atau tertarik kepada suatu objek.
Dalam belajar rminat berperan sebagai motivating force yaitu sebagai kekuatan yang
mendorong siswa untuk belajar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan seberapa besar minat siswa
dalam belajar Al-Qur’an Hadits dan hubungan nya dengan prestasi belajar siswa tersebut,
khususnya di Madrasah Tsanwiyah Ta’lim Al-Mubtadi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif korelatif dengan metode
survey tehnik korelasional, yaitu memusatkan perhatian pada pengumpulan data dalam
kondisi dan waktu tertentu dari kedua variabel yang diteliti, kemudian dikorelasikan guna
menjawab masalah yang telah dirumuskan.
Adapun subjek penelitian ini adalah siswa/siswi Kelas VIII MTs Ta’lim Al-
Mubtadi Cipondoh Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014 yang seluruhnya
berjumlah 61 siswa.
Dari penelitian yang penulis lakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa terdapat
korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Setelah rxy dikonsultasikan dengan rtable baik
pada taraf signifikansi 5% maupun taraf signifikansi 1% teryata nilai rxy lebih rendah. Oleh karena
itu pengujian hipotesis ini menerima H0 dan menolak Ha.
ALIFA HANUM (PAI)
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia, rahmat, hidayah, inayah serta kasih sayang yang berlimpah dan
tiada batas kepada penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dan terselesaikan. Sholawat
dan salam senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah menjadi sinar terang dalam perjalanan hidup umat manusia, semoga kita semua
mendapatkan syafaatnya kelak di hari akhir .....Aamiin.....
Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang “Korelasi Antara Minat
Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Di
Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi”. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
skripsi ini ada pihak-pihak yang telah berkontribusi memberikan bantuan, pengarahan,
inspirasi serta do’a dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik.
Dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Nurlena Rifa’i, Ph.D, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Abdul Madjid Khon, M.A, Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Masan. AF, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
meluangkan banyak waktu, tenaga dan fikiran untuk membimbing dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Bapak dan ibu dosen jurusan PAI yang telah mentransfer ilmu selama
perkuliahan.
5. Misun, S.Pd.I, Kepala MTs Ta’lim Al-Mubtadi, paraguru,staf, dan siswa/siswi
MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Kota Tangerang yang telah memberikan izin
penelitian dan kerjasama yang baik dalam memberikan data-data yang diperlukan
penulis dalam penelitian ini.
6. Kepada Ayah Bunda tercinta, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya, karena sudah mengasuh, membimbing, memotivasi serta mendo’akan
dalam setiap langkah.
vii
7. Suami tercinta dan anakku tersayang yang selalu menjadi sumber penyemangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat dan teman-teman seperjuangan di DMS Jurusan Tarbiyah, semua teman
PAI kelas Angkatan 2011 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih
atas kebersamaan dan persaudaraan selama ini serta motivasi dan semangat untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Terima kasih juga kepada semua pihak yang turut serta membantu dalam
kelancaran penyusunan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan semua pihak didalamnya, penulis
hanya mampu mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, semoga kebaikannya
mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Mudah mudahan skripsi ini
mampu memberikan manfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca skripsi ini.
Penulis
Alifa Hanum
18100110000026
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 6
C. Pembatasan Masalah ....................................................................... 7
D. Perumusan Masalah ......................................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
F. Kegunaan Peneitian ......................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Minat Belajar : Pengertian, Aspek-aspek/Dimensi, Faktor dan Indikator
Minat Belajar ................................................................................ 9
B. Prestasi Belajar .............................................................................. 17
C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah ........... 22
D. Kerangka Berfikir .......................................................................... 29
E. Hipotesis ........................................................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan WaktuPenelitian ......................................................... 31
B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 32
C. Metode Penelitian .......................................................................... 33
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 34
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 36
F. Hipotesis Statistik .......................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambar Lokasi Pendidikan……………………………… 41
B. Deskripsi Minat Belajar Siswa ...................................................... 42
C. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa .................................................... 45
D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis .............. 48
E. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................... 51
F. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 51
ix
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 53
B. Implikasi ........................................................................................ 53
C. Saran ............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap berkat latihan
dan pengalaman. Belajar sesungguhnya adalah ciri khas manusia dan yang
membedakannya dengan binatang. Belajar yang dilakukan oleh manusia
merupakan bagian dalam hidupnya, berlangsung seumur hidup, kapan saja,
dan di mana saja, baik di kampus, di kelas, di jalanan dalam waktu yang tak
dapat ditentukan sebelumnya. Namun demikian, satu hal yang sudah pasti
bahwa belajar yang dilakukan oleh manusia senantiasa dilandasi oleh iktikad
dan maksud tertentu. Berbeda halnya dengan kegiatan yang dilakukan oleh
binatang.
Dalam konteks merancang sistem belajar, konsep belajar ditafsirkan
berbeda. Belajar dalam hal ini harus dilakukan dengan sengaja, direncanakan
sebelumnya dengan struktur tertentu. Maksudnya agar proses belajar dan
hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat. Guru dengan sengaja
menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar
kepada para siswa untuk mencapai tujuan tertentu, dan diharapkan
memberikan hasil tertentu pula kepada siswa. Hal ini dapat diketahui melalui
sistem penilaian yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada
diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut menurut
Oemar Hamalik dapat “diartikan terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,
misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi
sopan, dan lain-lain.”1
Belajar yang merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku
si subyek belajar, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Dari sekian
1 Oemar Hamalik, Pelaksanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2002), Cet. I, h. 54
2
banyak faktor yang mempengaruhi itu, secara garis besar dapat dibagi dalam
klasifikasi faktor intern (dari dalam) diri si subyek belajar dan faktor ekstern
(dari luar) si subyek belajar.
Faktor internal ini menyangkut faktor-faktor fisiologis dan faktor
psikologis. Tetapi relevan dengan persoalan reinforcement, maka tinjauan
mengenai faktor-faktor intern akan dikhususkan pada faktor-faktor psikologis.
Kehadiran faktor-faktor psikologis dalam belajar akan memberikan
andil cukup penting. Faktor-faktor psikologis akan senantiasa memberikan
landasan dan kemudahan dalam upaya mencapai tujuan belajar secara optimal,
sebaliknya tanpa kehadiran faktor psikologis secara optimal bisa jadi
memperlambat proses belajar, bahkan dapat pula menambah kesulitan dalam
belajar.
Faktor-faktor psikologis yang dikatakan memiliki peranan penting itu,
dapat dipandang sebagai cara-cara berfungsinya pikiran siswa dalam
hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga
penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif.
Dengan demikian, sebagaimana dikatakan oleh Sardiman bahwa
“proses belajar mengajar itu akan berhasil baik, kalau didukung oleh
faktor-faktor psikologis dari si pelajar. Salah satu faktor psikologis
adalah minat.2
Minat dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
minat yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan
kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya
minat, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang
baik.
Di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan minat baik intrinsik
maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan minat, pelajar dapat
mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara
dalam melakukan kegiatan belajar.
2
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2004), Cet. II, h. 39-40
3
Minat merupakan faktor dominan yang mendorong individu untuk
melakukan kegiatan yang diinginkan. Dalam proses belajar mengajar,
kebutuhan berprestasi menggerakkan dan mengarahkan perbuatan, menopang
tingkah laku dan menyeleksi perbuatan individu yang berorientasi kepada
keberhasilan. Untuk itu guru harus berupaya menimbulkan dan
mempertahankan perhatian dan dorongan siswa melakukan kegiatan belajar.
Upaya memberikan perhatian dan dorongan belajar kepada siswa dilakukan
guru sebelum mengajar dimulai, dan waktunya menurut Nana Sudjana yaitu
“saat berlangsungnya proses belajar mengajar terutama pada saat siswa
melakukan kegiatan belajar dan pada saat kondisi belajar mengalami
kemunduran.”3
Kepiawaian guru dalam penguasaan strategi pembelajaran merupakan
salah satu variabel yang patut dipertimbangkan. Setiap guru memiliki
kelebihan dan keterbatasan pribadi. Sebagai contoh di lapangan kadang-
kadang ada guru yang jika menerangkan pelajaran sangat menarik perhatian
dan jelas. Sementara ada guru lain yang walaupun menggunakan strategi
pembelajaran yang sama dengan guru yang tadi, akan tetapi ia tidak mampu
menarik perhatian siswa, bahkan cenderung membosankan. Hal ini terjadi
mungkin karena guru yang pertama tadi memiliki kelebihan dalam hal seni
mengajar.
Untuk belajar sangat diperlukan adanya minat. Hasil belajar akan
menjadi optimal, kalau ada minat. Semakin kuat minat yang dimiliki, akan
semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi minat akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa.
Sudah disadari baik oleh guru, siswa dan orang tua, bahwa dalam
belajar di sekolah intelegensi (kemampuan intelektual) memainkan peranan
penting, khususnya berpengaruh kuat terhadap tinggi rendahnya prestasi
belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang
siswa, maka semakin besar peluangnya untuk berprestasi. Sebaliknya, semakin
3 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo,
1995), Cet. III, h. 160
4
rendah kemampuan intelegensi seorang siswa, maka semakin kecil peluangnya
untuk memperoleh prestasi. Meskipun peranan intelegensi sedemikian besar,
namun perlu diingat bahwa faktor-faktor lain pun tetap berpengaruh. Di antara
faktor-faktor tersebut adalah “minat”.
Dalam belajar, minat berperan sebagai motivating force yaitu sebagai
kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat sikapnya
senang terhadap pelajaran dan akan tampak terdorong terus untuk tekun
belajar. Sedangkan siswa yang kurang mempunyai minat sikapnya hanya
menerima pelajaran. Mereka hanya tergerak untuk mau belajar tetapi sulit
untuk terus bisa tekun karena tidak ada pendorongnya.
Ada beberapa hal yang mendasari pentingnya membahas minat dalam
hubungannya dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh Kota
Tangerang.
Pertama, bahwa pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan salah satu
pelajaran ilmu agama Islam yang diajarkan oleh guru di setiap Madrasah
Tsanawiyah, khususnya di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi.
Masalahnya pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di
madrasah tersebut dinilai berjalan kurang efektif dengan adanya berbagai
alasan, sehingga hasil prestasi belajar kurang maksimal.
Kedua, bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, minat merupakan
faktor yang sangat penting, karena bagi siswa yang memiliki minat yang kuat
akan mempunyai energi untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Sehingga boleh jadi siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi
menjadi gagal karena kurangnya minat, sebab hasil belajar itu akan optimal
bila terdapat minat yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan
dalam belajar, hal ini bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin
saja guru tidak berhasil dalam menumbuhkan minat yang mampu
membangkitkan semangat dalam kegiatan siswa untuk belajar.
Adapun kenyataan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-
Mubtadi, tidak semua siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap mata
5
pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan berbagai alasan dan latar belakang,
sehingga hasil prestasi belajar mereka pun berbeda-beda, tergantung seberapa
besar kadar minat belajar mereka terhadap pelajaran tersebut.
Ketiga, bahwa di dalam kegiatan belajar mengajar, peranan motivasi
baik intrinsik maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar
dapat mengembangkan aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan
memelihara dalam melakukan kegiatan belajar.
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan
motivasi adalah bermacam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-
kadang tepat, dan kadang-kadang juga kurang sesuai. Oleh karena itu, guru
harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan
belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi
tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa. Kurangnya
atau ketiadaan motivasi, baik yang bersifat intrinsik maupun yang bersifat
ekstrinsik, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam
melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah
maupun di rumah.
Keempat, bahwa kepiawaian guru dalam penguasaan strategi
pembelajaran merupakan salah satu variabel yang patut dipertimbangkan.
Sebab setiap guru memiliki kelebihan dan keterbatasan pribadi masing-
masing. Sebagai contoh di MTs Ta’lim Al-Mubtadi, kadang-kadang ada guru
yang jika menerangkan pelajaran sangat menarik perhatian dan jelas.
Sementara ada guru lain yang walaupun menggunakan strategi pembelajaran
yang sama dengan guru yang tadi, akan tetapi ia tidak mampu menarik
perhatian siswa, bahkan cenderung membosankan. Hal ini terjadi mungkin
karena guru yang pertama tadi memiliki kelebihan dalam hal seni mengajar.
Kelima, bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi
kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. “Sifat-sifat orang tua,
praktek pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga
(letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap
6
kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa”.4
Sebagai contoh:
kebiasaan yang diterapkan orang tua siswa dalam mengelola keluarga yang
keliru, seperti kelalaian orang tua dalam memonitor kegiatan anak, dapat
menimbulkan dampak lebih buruk lagi. Dalam hal ini, bukan saja anak tidak
mau belajar melainkan ia cenderung berperilaku menyimpang.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis ingin mengetahui
lebih dalam lagi dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan mengambil
judul: “KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
DI MADRASAH TSANAWIYAH TA’LIM AL-MUBTADI”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah
yang diidentifikasi adalah sebagai berikut:
1. Kurangnya minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
2. Kurangnya motivasi dari guru untuk menumbuhkan dan meningkatkan
minat belajar siswa pada mata pelajara Al-Qur’an Hadits.
3. Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs Ta’lim Al-Mubtadi
kurang efektif.
4. Kurangnya fasilitas pembelajaran yang tersedia, sehingga guru tidak dapat
menumbuhkan minat belajar kepada siswa dengan maksimal.
5. Ketidaktepatan metode yang digunakan guru dalam pembelajaran Al-
Qur’an Hadits, sehingga berpengaruh terhadap minat belajar siswa.
6. Lingkungan yang kurang mendukung, baik dari orang tua (keluarga) atau
lingkungan pergaulan (di luar rumah).
7. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits belum
memuaskan.
4 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1996), cet. III, h. 138
7
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari terlalu luasnya pembahasan masalah dalam skripsi
ini, dan agar pembahasannya terarah maka penulis memberikan batasan-
batasan yaitu pada masalah:
1. Minat belajar siswa MTs Ta’lim Al-Mubtadi, hasil angket yang disebar
pada siswa/siswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi
2. Prestasi belajar siswa MTs Ta’lim Al-Mubtadi, hasil belajar siswa yang
diambil dari nilai raport.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas ada yang signifikan maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana minat siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits?
2. Bagaimana prestasi siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits?
3. Adakah hubungan antara minat belajar siswa Madrasah Tsanawiyah Ta’lim
Al-Mubtadi dengan prestasi hasil belajar Al-Qur’an Hadits mereka?
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui seberapa besar minat belajar siswa Madrasah
Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits.
2. Untuk mengetahui seberapa besar prestasi minat belajar siswa Madrasah
Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi terhadap mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits.
3. Untuk mengetahui adakah hubungan antara minat siswa terhadap mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits dengan prestasi belajar siswa.
F. Kegunaan Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi rekan-
rekan agar menjadi bahan bacaan yang akan lebih disempurnakan
8
2. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah
dalam meningkatkan kualitas prestasi belajar siswa di sekolah
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Minat Belajar
1. Pengertian Minat Belajar
Setiap individu mempunyai kecenderungan fundamental untuk
berhubungan dengan sesuatu yang berada dalam lingkungannya. Apabila
sesuatu itu memberikan kesenangan pada dirinya, kemungkinan ia akan
berminat terhadap sesuatu itu.
Minat timbul apabila tertarik kepada sesuatu karena sesuai dengan
kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan dipelajari
dirasakan berarti bagi dirinya dan ia pun akan berniat untuk
mempelajarinya.
“Dari segi bahasa minat berarti perasaan yang menyatakan bahwa
satu aktivitas, pekerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi
individu”.1
“Menurut H.C Whiterington minat adalah kesadaran seseorang
bahwa suatu objek, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut
dengan dirinya”.2 Minat itu akan timbul jika suatu objek yang dihadapi
seseorang berguna bagi kebutuhan hidupnya.
Pendapat lain dikemukakan oleh “W.S Winkel bahwa minat
diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap, untuk merasa
tertarik pada bidang studi pokok bahasan tertentu dan merasa senang
mempelajari materi itu”.3 Jadi menurut pendapatnya kecenderungan dan
kesadaran subjek yang sudah menetap dalam dirinya akan menyebabkan
timbulnya minat dan merasa senang mempelajari materi yang diberikan.
1 J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004),
cet. 1, h. 255 2 H.C. Whiterington, Psikologi Pendidikan, Terjemah: M. Buchori, (Bandung: Aksara
Baru, 1978), h. 124 3 W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), cet. 4, h. 188
10
Selanjutnya Alisuf Sabri mengatakan bahwa minat adalah suatu
kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu
secara terus menerus. Minat ini erat kaitannya dengan perasaan
terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi
karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang berminat kepada
sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu itu.4
Jadi aspek-aspek/dimensi-dimensi minat tersebut sebagai berikut:
a. Kognisi
Informasi obyek, melahirkan ketertarikan pada obyek yang
dipelajari.
b. Emosi
Perasaan senang pada obyek yang dipelajari.
c. Konasi
Hasrat atau kemauan untuk memperhatikan pelajaran dan
melakukan kegiatan belajar.
Ahmad D. Marimba berpendapat bahwa “minat adalah
kecenderungan jiwa kearah sesuatu, karena sesuatu itu mempunyai arti
bagi kita. Sesuatu itu dapat memenuhi kebutuhan kita dan dapat
menyenangkan kita”.5
Selanjutnya, Drs. Mahfudh Shalahuddin menyatakan bahwa “minat
adalah perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Minat
merupakan suatu sikap yang menyebabkan seseorang berubah aktif dalam
suatu pekerjaan, dengan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu
kegiatan”.6
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu
merupakan kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat
secara terus menerus terhadap sesuatu (orang, benda atau kegiatan) yang
4 M. Alisuf Sabri, Op, cit, h. 84
5Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: PT. Al-Ma’rif,
1989), cet. VIII, h. 88 6 Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: PT. Bina Ilmu,
1990), h. 95
11
disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari serta
membuktikannya lebih lanjut.
2. Aspek-Aspek Minat
Aspek-aspek minat yang termasuk dimensi minat adalah:
Crow and Crow sebagaimana dikutip Abd. Rachman Abror,
mengatakan bahwa minat atau interest bisa berhubugan dengan daya
gerak yang mendorong cenderung atau merasa tertarik pada orang,
benda, kegiatan ataupun bisa berupa pengalaman yang afektif yang
dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Dengan kata lain minat dapat
menjadi penyebab kegiatan dan partisipasi dalam kegiatan. Minat
mengandung unsur kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan konasi
(kehendak). Unsur kognisi maksudnya yaitu, minat itu didahului
pengalaman dan informasi mengenal objek yang dituju oleh minat
tersebut. Unsur emosi yaitu perasaan tertentu (biasanya perasaan
senang). Sedang unsur konasi merupakan kelanjutan dari kedua unsure
tersebut, yaitu yang diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat
untuk melakukan suatu kegiatan.7
Jadi aspek-aspek/dimensi-dimensi minat tersebut sebagai berikut:
a. Kognisi
Informasi obyek, melahirkan ketertarikan pada obyek yang
dipelajari.
b. Emosi
Perasaan senang pada obyek yang dipelajari.
c. Konasi
Hasrat atau kemauan untuk memperhatikan pelajaran dan
melakukan kegiatan belajar.
3. Macam-macam Minat
Minat dapat digolongkan menjadi beberapa macam, antara lain
berdasarkan timbulnya minat dan berdasarkan arahnya minat.
a. Berdasarkan timbulnya, minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Minat Primitif
7Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya,
1993), cet. 4 h. 122
12
Minat primitif adalah minat yang timbul karena kebutuhan biologis
atau jaringan-jaringan tubuh, misalnya kebutuhan makanan, perasaan
enak atau nyaman, kebebasan beraktifitas dan seks.
2) Minat Sosial
“Minat sosial adalah minat yang timbulnya karena proses belajar.
Minat ini tidak secara langsung berhubungan dengan diri kita”.8
Misalnya minat belajar, individu punya pengalaman bahwa masyarakat
atau lingkungan akan lebih menghargai orang-orang terpelajar dan
pendidikan tinggi, sehingga hal ini akan menimbulkan minat individu
untuk belajar dan berprestasi agar mendapat penghargaan dari
lingkungan, hal ini mempunyai arti yang sangat penting bagi harga
dirinya.
b. Berdasarkan arahnya, minat dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Minat Intrinsik
Minat intrinsik adalah minat yang langsung berhubugan dengan
aktifitas itu sendiri, ini merupakan minat yang lebih mendasar.
Misalnya seseorang belajar karena memang pada ilmu pengetahuan
atau karena memang senang membaca, bukan karena ingin
mendapatkan pujian atau penghargaan.
2) Minat Ekstrinsik
“Minat ekstrinsik adalah minat yang berhubungan dengan tujuan
akhir dari kegiatan tersebut, apabila tujuannya sudah tercapai ada
kemungkinan minat tersebut hilang. Misalnya sesorang belajar dengan
tujuan agar menjadi juara kelas”.9
4. Fungsi Minat Dalam Belajar
Dalam proses belajar minat merupakan salah satu faktor psikologis
yang penting dalam belajar, minat mempunyai pengaruh yang cukup besar
dalam belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu
8 Abdul Rahman Shaleh & Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar dalam
Perspektif Islam, (Jakarta: Kencana, 2004), h. 265 9 Ibid., h. 266
13
yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak akan mungkin
melakukan sesuatu. Misalnya seorang anak menaruh minat terhadap
bidang studi agama islam, maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih
banyak tentang agama.
Fungsi minat besar sekali terhadap kegiatan belajar, karena minat
mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan.
Seseorang akan memetik hasil dari belajarnya ketika ia berminat terhadap
sesuatu yang ia pelajari dan dengan sendirinya ia akan menunjukkan
keaktifannya dalam mengikuti pelajaran. Sebagaimana seperti yang
dikatakan oleh William James (1980) melihat bahwa “minat siswa
merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan belajar
siswa”.10
Minat merupakan faktor pendorong bagi anak didik dalam
melaksanakan usahanya untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.
Dengan demikian jelas terlihat bahwa “minat sangat penting dalam
pendidikan, karena merupakan sumber usaha anak didik”.11
“Minat mendorong seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan.
Minat akan mengarahkan dalam memilih macam pekerjaan yang akan
dilakukan. Minat juga akan mengarahkan seseorang terhadap apa yang
disenangi dan dikerjakannya”.12
Dengan demikian, kewajiban sekolah dan para guru untuk
menyediakan lingkungan yang dapat merangsang minat siswa terhadap
banyak kegiatan yang bermanfaat, khususnya yang berlangsung dalam
proses belajar mengajar. Guru harus pintar-pintar menarik minat siswa
agar hasil kegiatan belajar mengajar memuaskan.
Dengan adanya minat, maka proses belajar mengajar akan berjalan
lancar, dan tujuan pendidikan akan tercapai, sesuai dengan yang
10
Usman Uzer, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997), cet.
20, h. 27 11
Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, (Srabaya: Usaha Nasional,
1986), cet. IV, h. 230 12
Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Perawatan, (Jakarta:
Gunung Mulia, 1989), h. 68
14
diharapkan. Karena minat sangat penting peranannya dalam pendidikan,
maka yang harus mempunyai minat bukan hanya siswa, melainkan guru
juga harus mempunyai minat untuk mengajar. Karena kesiapan keduanya
merupakan penunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat
Minat sebagai salah satu pendorong dalam proses belajar tidak
muncul dengan sendirinya, akan tetapi banyak faktor yang dapat
menimbulkan minat siswa terhadap beberapa mata pelajaran yang
diajarkan oleh guru bidang studi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah
sebagai berikut:
a. Motivasi
“Minat seseorang akan semakin tinggi bila disertai motivasi,
baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Minat merupakan
perpaduan keinginan dan kemampuan yang dapat dikembangkan jika
ada motivasi”.13
b. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa akan sering
dipelajari oleh siswa. Sebaliknya bahan pelajaran yang tidak menarik
siswa akan dikesampingkannya, sebagaimana yang telah disinyalir
oleh Slameto bahwa: “Minat mempunyai pengaruh yang sangat besar
terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya”.14
c. Sikap Guru
“Sikap guru yang diperlihatkan kepada siswa ketika mengajar
memegang peranan penting dalam membangkitkan minat dan
13
DP. Tampubolon, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak,
(Bandung: Angkasa, 1993), h. 41 14
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara,
1988), h. 59
15
perhatian siswa. Guru yang tidak disukai murid akan sukar
merangsang timbulnya minat dan perhatian siswa”.15
d. Pengalaman
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Singgih D. Gunarsa dan
NY. Singgih D. Gunarsa bahwa: Keberhasilan dalam suatu aktifitas
atau kegiatan menimbulkan perasaan yang menyenangkan atau
menambah aktifitas. Sedangkan kegagalan justru menyebabkan
kehilangan minat dan pengurangan aktifitas.
“Dari pengalaman jelaslah bahwa aktifitas memerlukan usaha
untuk menyelesaikan dan dalam penyelesaian aktifitas tersebut minat
sangat mempengaruhi”.16
e. Keluarga
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga. Oleh
karenanya sangat berpengaruh dalam menentukan minat seorang siswa
terhadap pelajaran. Apa yang diberikan oleh keluarga sangat besar
pengaruhnya bagi perkembangan jiwa anak. Dalam proses
perkembangan minat diperlukan dukungan, perhatian dan bimbingan
dari keluarga, khususnya orang tua.
f. Cita-cita
Setiap manusia memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk
para siswa. Cita-cita juga mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan
cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang
dalam prospek kehidupan kehidupan di masa yang akan datang. Cita-
cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan, bahkan tidak jarang
meskipun mendapat rintangan, seseorang tetap berusaha untuk
mencapainya.
6. Tanda-Tanda Anak Berminat
Tanda-tanda anak berminat dapat diukur melalui:
15
Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terjemah: Bergman Sitorus,
(Bandung: CV. Remadja Karya, 1987), h. 94 16
Singgih D Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa, Op. cit, h. 68
16
a. Kesukaan
Pada umumnya individu yang suka pada sesuatu disebabkan karena
adanya minat. biasanya apa yang paling disukai mudah sekali untuk
diingat. Sama halnya dengan siswa yang berminat pada suatu mata
pelajaran tertentu akan menyukai pelajaran itu. Kesukaan ini tampak
dari kegairahan dan inisiatifnya dalam mengikuti pelajaran tersebut.
Kegairahan dan inisiatif ini dapat diwujudkan dengan berbagai usaha
yang dilakukan untuk menguasai ilmu pengetahuan yang terdapat
dalam mata pelajaran tersebut dan tidak merasa lelah dan putus asa
dalam mengembangkan pengetahuan dan selalu bersemangat, serta
bergembira dalam mengerjakan tugas ataupun soal yang berkaitan
dengan pelajaran yang diberikan guru di sekolah.
b. Ketertarikan
Seringkali dijumpai beberapa siswa yang merespon dan memberikan
reaksi terhadap apa yang disampaikan guru pada saat proses belajar
mengajar di kelas. Tanggapan yang diberikan menunjukkan apa yang
disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa
ingin tahu yang besar.
c. Perhatian
Semua siswa yang mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu akan
cenderung memberikan perhatian yang besar terhadap pelajaran itu.
Melalui perhatiannya yang besar ini, seorang siswa akan mudah
memahami inti dari pelajaran tersebut.
d. Keterlibatan
Keterlibatan, keuletan, dan kerja keras yang tampak melalui diri siswa
menunjukkan bahwa siswa tersebut ada keterlibatannya dalam belajar
di mana siswa selalu belajar lebih giat, berusaha menemukan hal-hal
yang baru yang berkaitan dengan pelajaran yang diberikan guru di
sekolah. Dengan demikian, siswa akan memiliki keinginan untuk
memperluas pengetahuan, mengembangkan diri, memperoleh
kepercayaan diri, dan memiliki rasa ingin tahu.
17
B. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Istilah prestasi belajar diberikan kepada keadaan yang
menggambarkan tentang hasil optimal suatu aktifitas belajar. Bagi
seorang siswa prestasi belajar biasanya yang diperhitungkan adalah hasil-
hasil yang dicapai oleh siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah.
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian
dalam bahasa Indonesia prestasi diartikan menjadi “hasil yang telah
dicapai dari yang telah ditetapkan”.17
Kata prestasi dalam Kamus Besar
Indonesia berarti “hasil yang telah dicapai dari yang telah
dilaksanakan”.18
Sedangkan yang dimaksud prestasi belajar adalah hasil dari
pengukuran serta penilaian usaha belajar. Dengan kata lain, prestasi
belajar siswa dapat diartikan sebagai penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran tertentu yang diperoleh dari tes hasil belajar. Biasanya
prestasi belajar ini dinyatakan dengan angka, huruf atau kalimat dan
terdapat dalam setiap periode tertentu.19
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Menurut Muhibbin Syah “secara umum faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar pada diri seseorang atau individu terdiri
atas dua bagian, yaitu faktor internal dan faktor eksternal”.20
a. Faktor Internal
Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni
keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa. Faktor yang berasal dari
diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni fisiologis (yang bersifat
jasmaniah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah).
17
Sardiman A. M, Interaksi dan motivasiBelajar Mengajar, (Jakarta: PT,Raja Grafindo
Persada, 2003), cet. 10, h. 38 18
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta: Pustaka
Amanai, tt), h. 324 19
Sutratinah Tirtonegoro, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, (Jakarta: PT.
Bina Aksara, tt), h. 43 20
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya , 2004), cet. 9, h. 132
18
Faktor kondisi fisiologis siswa terdiri dari kesehatan dan
kebugaran fisik dan kondisi panca inderanya terutama penglihatan dan
pendengaran. “Adapun faktor psikologis yang akan mempengaruhi
prestasi belajar siswa adalah faktor: (1) minat, (2) bakat, (3)
intelegensi, (4) motivasi”.21
1) Minat
Menurut Slameto “minat adalah kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”.22
Minat besar
pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran yang
dipelajarinya tidak sesuai dengan minat siswa, maka siswa itu sendiri
harus berusaha mencintai setiap bahan pelajaran yang diberikan.
Dengan demikian, siswa diharapkan dapat menangkap semua bahan
pelajaran tersebut dengan baik.
2) Bakat
“Bakat adalah salah satu kemampuan manusia untuk melakukan
suatu kegiatan dan sudah ada sejak manusia itu ada”.23
Hal ini dekat
dengan persoalan intelegensi yang merupakan struktur mental yang
melahirkan “kemampuan” untuk memahami sesuatu. Bakat pada diri
siswa dapat dilatih dan dikembangkan sesuai denan potensi yang
dimilikinya dengan baik. Dengan demikian, bakat itu dapat
mempengaruhi belajar siswa, khususnya berkenaan dengan
keberhasilan atau prestasi belajar siswa itu sendiri.
3) Intelegensi
Menurut Reber yang dikutip Muhibbin Syah “intelegensi dapat
diartiakan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan
atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat”.24
Jadi, intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,
21
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996), cet.2, h. 60 22
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieneka Cipta, 1995),
h. 57 23
Sardiman, Op. cit, h. 46 24
Muhibbin Syah, Op. cit, h. 133
19
melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Akan tetapi,
memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan
intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran-peran organ tubuh
lainnya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh
aktifitas manusia. Tingkat kecerdasan atau intelegensi yang dimiliki
siswa merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya prestasi
belajar. Dengan demikian, siswa yang memiliki tingkat kecerdasan
yang tinggi akan lebih berhasil dari pada siswa yang memiliki tingkat
kecerdasan yang rendah.
4) Motivasi
Seseorang itu akan berhasil dalam belajar, jika pada dirinya sendiri
terdapat keinginan untuk belajar. “Keinginan atau dorongan untuk
belajar inilah yang disebut dengan motivasi”. Dalam konsep
pembelajaran “motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk
melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai”.
James O. Whittaker memberikan pengertian secara umum
mengenai penggunaan istilah “motivation” di bidang psikologi. Ia
mengatakan bahwa “motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan
yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada makhluk untuk
bertingkah laku mencapai tujuan yang ditimbulkan oleh motivasi
tersebut”.25
Motivasi belajar pada dasarnya mempengaruhi tingkah laku
belajar. Motivasi belajar menentukan jumlah waktu yang digunakan
siswa dalam belajar dan jumlah waktu yang digunakan ini merupakan
salah satu peramal yang dapat dipercaya bagi pencapaian prestasi
belajar siswa. Jadi, bila kita membandingkan dua orang siswa yang
mempunyai kecerdasan yang sama, maka siswa yang mempunyai
motivasi belajar tinggi akan menghabiskan waktu belajar lebih sedikit
untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan lebih tinggi dari pada
25
Soemanto, Op. cit., h. 205.
20
siswa dengan motivasi rendah. Selain mempengaruhi jumlah waktu
yang digunakan, motivasi belajar yang menimbulkan keinginan untuk
belajar serta menentukan banyaknya materi yang akan dimiliki banyak
energi untuk belajar sehingga prestasinya menjadi lebih tinggi.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Seperti
faktor internal siswa, faktor eksternal juga terdiri atas dua macam,
yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
1) Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi
dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar
seorang siswa. Selanjutnya, yang termasuk lingkungan sosial siswa
adalah masyarakat, tetangga juga teman-teman sepermainan disekitar
perkampungan siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga siswa
tersebut. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga dan
ketegangan keluarga semuanya dapat memberi dampak baik ataupun
buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
2) Lingkungan Nonsosial
Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah
dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-
alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa. Sebagai contoh, kondisi rumah yang berantakan dan
sempit serta perkampungan yang terlalu padat dan tidak memiliki
sarana umum untuk kegiatan remaja (seperti lapangan voli) akan
mendorong siswa berkeliaran ke tempat-tempat yang sebenarnya tidak
pantas untuk dikunjungi. Kondisi rumah dan perkampungan yang
seperti itu jelas berpengaruh buruk terhadap kegiatan belajar siswa.
21
3. Jenis/Bentuk Prestasi Belajar
Jenis/bentuk prestasi belajar adalah:
a. Penjelasan
Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menguraikan atau merinci
suatu materi atau bahan menjadi komponen-komponen atau bagian-
bagian agar struktur organisasinya dapat dipahami. Ini mencakup
identifikasi bagian-bagian, mengkaji (menganalisis) hubungan antar
bagian-bagian dan mengenali prinsip-prinsip organisasi yang terlibat.
b. Pengetahuan
Pengetahuan didefinisikan sebagai ingatan tentang materi-materi atau
bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Ini mencakup mengingat
semua hal, dari fakta khusus sampai pada teori-teori yang lengkap
mencakup pemikiran tentang informasi yang bermanfaat.
c. Penguasaan
Pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan (pengetahuan,
kepandaian, dsb).
d. Keterampilan
Dimaksudkan sebagai kemampuan untuk menggabungkan bagian-
bagian untuk membentuk suatu keseluruhan yang baru. Ini mencakup
produksi dari satu komunikasi yang unit, suatu rencana operasi atau
seperangkat hubungan-hubungan yang abstrak. Penekanannya pada
tingkah laku yang kreatif sebagai hasil belajar. Namun dengan
penekanan utama pada formulasi pola-pola dan struktu-struktur baru.
e. Penguasaan Sikap
kemampuan atau kesanggupan untuk mengendalikan perilaku dan
tindakan yang sesuai dengan norma-norma agama.
f. Nilai
Dimaksudkan sebagai kemampuan memberikan penilaian atau
pertimbangan terhadap suatu gejala, obyek atau tingkah laku tertentu,
seperti menerima, menolak, atau tidak menghiraukan.
22
4. Sumber Data Prestasi Belajar
Sumber data prestasi belajar dapat diperoleh dari:
a. Pengetahuan tes
b. Latihan non tes
C. Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Tsanawiyah
1. Pengertian Al-Qur’an Hadits
a. Al-Qur’an
“Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab, dari kata qara’a yang
berarti ”mengumpulkan” dan “menghimpun”, yaitu menghimpun
huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapi”.26
Ada beberapa definisi tentang al-Qur’an yang disebutkan oleh
para Ulama diantaranya adalah “Kalam Allah berbahasa Arab
diturunkan kepada Rasulullah SAW yang dinilai ibadah membacanya,
yang menantang untuk membuat tandingan surah terpendek darinya,
diawali dengan surah al-Fatihah dan ditutup dengan surah an-Nas”.27
Allah SWT berfirman:
Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di
dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami
telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (Q.S.
al-Qiyamah: 17-18)
26
Manna Khalil al Qattan, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Jakarta: PT Pustaka Litera Antar
Nusa, 2004), cet 13, h. 16 27
Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri’, (Jakarta: Amzah, 2010), cet 2, h. 139
23
Dan apabila dibacakan Al Quran, Maka dengarkanlah baik-baik,
dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
(Q.S. al-A’raf: 204)
M. Quraish Shihab mengutip Dr. Shubhi Shalih dalam bukunya
Mabahits fi ‘Ulum Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah yang
mengandung mukjizat, diturunkan kepada Nabi SAW, tertulis pada
mushhaf, diriwayatkan secara mutawatir dan yang dinilai ibadah dengan
membacanya.28
Dari definisi di atas secara sederhana dapat dijelaskan bahwa:
a. Al-Qur’an adalah firman Allah, bukan sabda Nabi, bukan perkataan
manusia dan bukan pula perkataan malaikat.
b. Al-Qur’an mengandung mukjizat seluruh kandungannya sekalipun
sekecil huruf dan titiknyapun yang dapat mengalahkan lawan-
lawannya.
c. Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (tentunya
melalui Malaikat Jibril) secara mutawatir (diriwayatkan banyak orang
yang mustahil sepakat bohong).
d. Membaca al-Qur’an dinilai ibadah (membaca satu huruf dari al-Qur’an
dibalas 10 kebaikan sebagaimana keterangan dalam hadits Nabi).
Selain nama al- Qur’an, kitab suci ini juga memperkenalkan dirinya
dengan beberapa nama, antara lain sebagai berikut:
a. Al-Kitab, berarti buku atau tulisan.
b. Al-Furqan, berarti pembeda yang baik dan yang buruk.
c. Al-Dzikr, berarti pengingat atau pemberi peringatan.
d. At-Tanzil, berarti yang diturunkan.
Al-Qur’an sebagai wahyu tidak sama dengan hadits qudsi, yang
terkadang dianggap sebagian ulama sebagai wahyu. Bedanya ialah
bahwa al-Qur’an itu dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Maka
ia adalah wahyu, baik dalam lafal atau pun maknanya. Sedangkan
28
M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulumul Al-Qur’an (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), h.
61
24
hadits qudsi maknanya saja yang dari Allah, sedang lafalnya dari
Rasulullah s.a.w.29
Wahyu itu sendiri berasal dari kata waha yang berarti turunan
dari Tuhan yang ditujukan kepada makhluknya, yang disampaikan
melalui para Rasul. Di dalam al-Qur’an kata wahyu mempunyai arti
antara lain:
1) Isyarat
2) Ilham
3) Bisikan
4) Pesan
Sebagian ulama membedakan antara wahyu dengan ilham. Wahyu
ditujukan kepada Nabi, sedangkan ilham ditujukan kepada umat
manusia secara umum. al-Qur’an sebagai wahyu Ilahi disampaikan
kepada Muhammad Saw melalui proses yang disebut inzal, yaitu
proses perwujudan al-Qur’an dengan cara Allah mengajarkan
kepada malaikat jibril, kemudian Jibril menyampaikannya kepada
Nabi Muhammad SAW.30
Wahyu diturunkan melalui beberapa proses, antara lain berupa
ilham, inspirasi dalam bentuk mimpi, seperti kisah Nabi Ibrahim
menerima perintah lewat mimpi untuk menyembelih putranya, Ismail.
Bentuk lahir al-Qur’an berbahasa Arab, karena itu kedudukan
bahasa Arab menjadi penting. Bahasa Arab dimuliakan bukan karena ia
sebagai bahasa kultural atau bahasa ilmiah, sebab dalam hal ini bahasa
Persia juga memegang peranan penting, tetapi tidak sama posisinya
dengan bahasa Arab.
Diturunkannya al-Qur’an secara berangsur-angsur mempunyai
beberapa hikmah. Diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk meneguhkan hati Nabi Muhammad SAW. Mengingat keras
watak masyarakat yang dihadapi Nabi, dengan diturunkannya al-
Qur’an secara berangsur-angsur memperkuat hati Nabi.
29
Manna Khalil al-Qattan, Op. cit, h..27 30
M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulum Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000),
Cet 2, h. 18
25
2. Sebagai mu’jizat. Mengingat banyaknya tantangan yang dihadapi
Nabi dari kaum kafir, termasuk pertanyaan-pertanyaan yang
bernada memojokan, seperti tentang hal-hal gaib, Nabi merasa
terbantu dengan diturunkanya ayat yang menjelaskan pertanyaan-
pertanyaan tersebut.
3. Untuk memudahkan hafalan dan pemahaman al-Qur’an. Sekiranya
al-Qur’an diturunkan sekaligus, sulit untuk dihafal dan dipahami
isinya.
4. Untuk menerapkan hukum secara bertahap. Penghapusan beberapa
tradisi masyarakat Arab secara serentak amat sulit dilakukan.
Dengan proses pentahapan, lambat laun masyarakat tersebut lebih
bisa menerima hukum-hukum baru dari al-Qur’an.
5. Sebagai bukti bahwa al-Qur’an adalah bukan rekayasa Nabi
Muhmmad atau manusia biasa.
b. Hadits
Istilah Arab “Hadits” = baru, tidak lama, ucapan, pembicaraan,
cerita. Menurut ahli Hadits “segala ucapan, perbuatan, dan keadaan
Nabi Muhammad SAW atau segala berita yang bersumber dari Nabi
Muhammad SAW berupa ucapan, perbuatan, takrir (peneguhan
kebenaran dengan alasan), maupun deskripsi sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW. Menurut ahli Ushul Fiqh “segala perkataan,
perbuatan, dan takrir Nabi Muhammad SAW yang bersangkut paut
dengan hukum.31
Istilah lain untuk sebutan hadits ialah sunnah, khabar, dan atsar.
Menurut sebagian ulama, cakupan sunnah lebih luas karena ia diberi
pengertian segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad SAW, baik
berupa perkataan, perbuatan, takrir, maupun pengajaran, sifat,
kelakuan, perjalanan hidup, dan baik itu terjadi sebelum masa
kerasulan maupun sesudahnya. Selain itu titik berat penekanan sunah
adalah kebiasaan normatif Nabi Muhammad SAW.
31
Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994), cet. 3, h. 41
26
2. Perbedaan Hadits Qudsi dan Hadits Nabawi
Secara umum perbedaan antara hadits qudsi dan hadits nabawi
adalah sebagai berikut:
a. Pada hadits nabawi Rasul SAW menjadi sandaran sumber pemberitaan,
sedang pada hadits qudsi beliau menyandarkannya kepada Allah SWT.
Pada hadits qudsi, Nabi memberitakan apa yang disandarkan kepada
Allah SWT dengan menggunakan redaksinya sendiri.
b. Pada hadits qudsi Nabi hanya memberitakan perkataan atau qawli
sedang pada hadits nabawi pemberitaannya meliputi perkataan (qawli),
perbuatan (fi’li), dan persetujuan (taqriri).
c. Hadits nabawi merupakan penjelasan dari kandungan wahyu, baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Maksud wahyu yang tidak
secara langsung, Nabi berijtihad terlebih dahulu dalam menjawab suatu
masalah. Jawaban itu terkadang sesuai dengan wahyu dan adakalanya
tidak sesuai dengan wahyu. Jika tidak sesuai dengan wahyu, maka
datanglah wahyu untuk meluruskannya. Hadits qudsi wahyu langsung
dari Allah SWT.
d. Hadits nabawi lafal dan maknanya dari Nabi menurut sebagian
pendapat, sedang hadits qudsi maknanya dari Allah redaksinya disusun
oleh Nabi.
e. Hadits qudsi selalu menggunakan ungkapan orang pertama (dhamir
mutakallim) : Aku (Allah) … Hai hamba-Ku … sedang hadits nabawi
tidak menggunakan ungkapan tersebut.
3. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran Bidang Studi Al-Qur’an Hadits di
Madrasah Tsanawiyah
Mata pelajaran al-Qur’an dan Hadits merupakan unsur mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Madrasah yang
memberikan pendidikan kepada peserta didik untuk memahami dan
mencintai al-Qur’an dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam dan
mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari.
27
a. Tujuan
Mata pelajaran al-Qur’an hadits bertujuan untuk:
1) Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap al-Qur’an dan
hadits
2) Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam
al-Qur’an dan hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan
menghadapi kehidupan
3) Meningkatkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan al-
Qur’an dan hadis yang dilandasi oleh dasar-dasar keilmuan
tentang al-Qur’an dan hadis.
b. Ruang Lingkup Al-Qur’an Hadits
1) Masalah dasar-dasar ilmu al-Qur’an dan al-Hadits, meliputi:
a) Pengertian al-Qur’an menurut para ahli, pengertian Hadits,
sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi.
b) Bukti keotentikan al-Qur’an ditinjau dari segi keunikan
redaksinya, kemukjizatannya, dan sejarahnya.
c) Isi pokok ajaran al-Qur’an dan pemahaman kandungan ayat-
ayat yang terkait dengan isi pokok ajaran al-Qur’an.
d) Fungsi al-Qur’an dalam kehidupan
e) Fungsi hadits terhadap al-Qur’an
f) Pengenalan kitab-kitab yang berhubungan dengan cara-cara
mencari surat dan ayat dalam al-Qur’an
g) Pembagian hadis dari segi kuantitas dan kualitasnya
2) Tema-tema yang ditinjau dari perspektif al-Qur’an dan al-Hadits,
yaitu:
a) Manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi
b) Demokrasi
c) Keikhlasan dalam beribadah
d) Nikmat Allah dan cara mensyukurinya
e) Perintah menjaga kelestarian lingkungan hidup
f) Pola hidup sederhana dan perintah menyantuni para dhuafa
28
g) Berkopentensi dalam kebaikan
h) Amar ma’ruf nahi munkar
i) Ujian dan cobaan manusia
j) Tanggung jawab manusia terhadap keluarga dan masyarakat
k) Berlaku adil dan jujur
l) Toleransi dan etika pergaulan
m) Etos kerja
n) Makanan yang halal dan baik
o) Ilmu pengetahuan dan teknologi (disalin dari lampiran
peraturan Menteri Agama RI Nomor 2 tahun 2008 tentang
Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah)
c. Indikator Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits di MTs
1) Menjelaskan pengertian al-Qur’an menurut para ahli,
pengertian Hadits, sunnah, khabar, atsar dan hadits qudsi.
2) Menunjukkan contoh bukti-bukti keautentikan al-Qur’an
ditinjau dari segi keunikan redaksinya, kemukjizatannya, dan
sejarahnya.
3) Memahami isi pokok ajaran al-Qur’an.
4) Memahami kandungan ayat-ayat yang terkait dengan isi pokok
ajaran al-Qur’an.
5) Memahami fungsi al-Qur’an dalam kehidupan
6) Memahami fungsi hadits terhadap al-Qur’an
7) Mendeskripsikan pembagian hadis dari segi kuantitas dan
kualitasnya
d. Fungsi
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits pada Madrasah memiliki fungsi
sebagai berikut:
1) Pemahaman, yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan cara membaca
dan menulis al-Qur’an serta kandungan al-Qur’an dan Hadits.
29
2) Sumber Nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat
3) Sumber Motivasi, yaitu memberikan dorongan untuk meningkatkan
kualitas hidup beragama, bermasyarakat, dan bernegara.
4) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
peserta didik dalam meyakini kebenaran ajaran Agama Islam,
melanjutkan upaya yang telah dilaksanakan dalam lingkungan
keluarga maupun jenjang pendidikan sebelumnya.
5) Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam
keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam peserta didik
dalam kehidupan sehari-hari.
6) Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari lingkungan
atau budaya lain yang dapat membahayakan diri peserta didik dan
menghambat perkembangannya menuju manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT.
Pembiasaan, yaitu menyampaikan pengetahuan, pendidikan dan
penanaman nilai-nilai al-Qur’an dan Hadits pada peserta didik sebagai
petunjuk dan pedoman dalam seluruh kehidupannya.
D. Kerangka Berfikir
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan-kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan
terus menerus yang disertai dengan rasa senang.
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak sesuai dengan minat, siswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya. Karena tidak ada daya tarik baginya, ia malas untuk belajar
dan tidak memperoleh kepuasan dari belajar itu. Bahan pelajaran yang
menarik siswa lebih mudah dihafalkan dan disimpan, karena minat menambah
kegiatan belajar.
Minat merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi belajar
dan hasilnya. Maka minat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
30
siswa dalam bidang-bidang tertentu. Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah. Maka apabila seorang siswa mempunyai
minat yang besar terhadap suatu bidang studi ia akan memusatkan perhatian
lebih banyak dari teman-temannya.
Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya
mencapai prestasi yang tinggi dalam bidang studi tersebut. Demikian pula
hasilnya dengan minat siswa terhadap bidag studi Al-Qur’an Hadits, apabila
sorang siswa mempunyai minat yang besar terhadap bidang studi Al-Qur’an
Hadits maka siswa tersebut akan memusatkan perhatiannya terhadap bidag
studi Al-Qur’an Hadits dan lebih giat dalam mempelajari bidang studi itu dan
prestasinya pun akan lebih baik atau memuaskan.
E. Hipotesis
Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, minat dengan
prestasi belajar ada hubungannya. Maka hipotesisnya sebagai berikut:
Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar
dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota
Tangerang, Jl. Maulana Hasanudin No. 37 RT: 03/03 Sipon kelurahan
Cipondoh Kecamatan Cipondoh Kota Tangrang Provinsi Banten. Objek
penelitian ini, yaitu peserta didik kelas VIII Tahun Pelajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilaksanakan sekitar dua bulan, terhitung mulai bulan April
sampai Mei 2014.
Izin Observasi 04 April 2014
Melakukan observasi 14 April 2014
Angket 05 Mei 2014
Variable Penelitian
Kata “variabel” berasal dari bahasa Inggris Variable dengan arti
“ubahan”, “faktor tak tetap”, atau “gejala yang dapat diubah-ubah”. Variabel
pada dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka.”1
Variabel penelitian ini, dikaji hubungan antara variabel bebas dengan terikat.
Yang dimaksud variabel bebas adalah minat belajar mata pelajaran Al-Qur’an
Hadits (X), sedangkan variabel terikat adalah prestasi belajar mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits (Y). Nilai ini diambil dari hasil belajar siswa yang meliputi
nilai harian, nilai mingguan, nilai mid semester ganjil, kemudian nilai tersebut
diolah menjadi nilai raport semester.
1Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2011), h. 36
32
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”2
Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa MTs Ta’lim Al-
Mubatadi kelas VII sampai dengan kelas IX Tahun Pelajaran 2013/2014
berjumlah 179 siswa, dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Populasi Siswa Kelas VIII s/d IX
KELAS POPULASI
VII 66
VIII 61
IX 52
JUMLAH 179
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk
populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili).
Sampelnya adalah seluruh siswa kelas VIII, berjumlah 61 siswa.
Penulis mengambil sampel pada kelas VIII dengan alasan bahwa siswa kelas
2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), cet. 11, h. 297
33
VIII relatif lebih dewasa dibandingkan dengan siswa kelas VII. Mereka bisa
berfikir lebih baik dan lebih jernih sehingga mereka tahu apa yang mereka
mau.
Siswa kelas VIII telah melewati proses belajar Al-Qur’an Hadits cukup
lama khususnya sewaktu di kelas VII. Pengalaman belajar Al-Qur’an Hadits
di kelas VII sedikit banyak akan berpengaruh terhadap minat belajar mereka
pada mata pelajaran tersebut. Pengalaman belajar Al-Qur’an Hadits di kelas
VII yang menyenangkan atau tidak menyenangkan akan berdampak juga
terhadap minat belajar pada mata pelajaran tersebut. Semakin nyaman dan
menyenangkan pengalaman belajar pada mata pelajaran tersebut maka siswa
akan semakin besar memiliki minat terhadap pelajaran itu sehingga hasil
belajar yang diperoleh akan semakin maksimal.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini, menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang
digunakan adalah survey dengan teknik korelasional. Pendekatan Kuantitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, “teknik
sampling, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik"3 dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan.
Metode survey adalah pemeriksaan atau penelitian secara
komprehensif. Metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan
dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes,
wawancara terstruktur dan sebagainya. Sedang korelasional adalah suatu
penelian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut
sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. Adanya hubungan antara variabel
3 Syamsudin, Statistik Deskriptif, (Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2002),
Cet. 1, h. 10
34
ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti
akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis
penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang
disebut dengan korelasi. Penelitian korelasional menggunakan instrument
untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat hubungan antara
dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.
Dengan menggunakan metode ini, penulis berharap: dapat
menggambarkan apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan
prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta’lim Al-Mubtadi
Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014. Mengetahui bagaimanakah
hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa
kelas VIII MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota Tangerang Tahun Pelajaran
2013/2014.
D. Teknik Pengumpulan Data
Tenik pengumpulan data dari penelitian ini, penulis menggunakan
berbagai cara:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan
dengan cara mengadakan pengamatan dengan teliti serta pencatatan secara
sistematis. Penulis dalam penelitian ini, menggunakan observasi
partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi dalam
pengamatan itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan kegiatan
kelompok yang sedang diamati. Observasi partisipan dilaksanakan
sepenuhnya. Jika pengamat benar-benar mengikuti kegiatan kelompok,
bukan hanya pura-pura. Dengan demikian, ia dapat menghayati dan
merasakan seperti apa yang dirasakan orang-orang dalam kelompok yang
diamati. Pada tahap ini, penulis melakukan pengamatan terhadap sekolah
dan objek penelitian.
35
b. Kuesioner
Kuesioner sering juga dikenal sebagai angket. Pada dasarnya,
“kuesioner adalah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang
yang akan diukur (responden).”4
Dengan kuesioner ini, orang dapat
diketahui tentang keadaan/data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau
pendapatnya, dan lain-lain. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab, maka
ada bentuk kuesioner langsung dan tidak langsung.
Dalam hal ini, penulis menggunakan kuesioner langsung yaitu
kuesioner tersebut dikirim dan diisi langsung oleh siswa yang terpilih
sebagai responden. Selanjutnya, ditinjau dari segi menjawabnya maka
dibedakan atas kuesioner tertutup dan terbuka. Dalam hal ini, penulis
menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun dengan
menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal
memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Tujuan dari kuesioner ini, yaitu
dapat mengukur minat belajar dan prestasi belajar Al-Qur’an Hadits siswa
MTs Ta’lim Al-Mubtadi Kota Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014.
Jenis angket yang digunakan adalah pilihan ganda dengan empat
pilihan, yaitu: Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak Pernah.
Penskoran yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Penskoran untuk Pernyataan Positif
Alternatif Pilihan Skor
Selalu 4
Sering 3
Kadang-kadang 2
Tidak Pernah 1
4 Sugiyono, Op cit., h. 199
36
Untuk variabel Y, prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits tidak menggunakan angket data. Untuk variabel Y diambil
dari nilai raport semester I melalui wali kelas VIII MTs Ta’lim Al-
Mubtadi.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket Variabel X
No Dimensi Indikator No Item
1
Kognisi
Emosi
Konasi
Faktor-
Faktor
- Mempraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari
- Motivasi dari keluarga
- Menerima pelajaran dengan
senang
- Cara guru menyampaikan
pelajaran
- Rasa ingin tahu
- Mendapatkan prestasi yang baik
- Mengerjakan tugas dari guru
- Memberikan fasilitas yang baik
- Memberi kesempatan untuk
bertanya
25
24, 30
5, 26, 27, 4,
6, 15, 16,
17, 11, 12,
18, 22
2, 14, 21, 28
3, 8, 13, 19
9, 20
10
1, 23
7, 29
E. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah
menganalisis data. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan
untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh
37
orang yang meneliti tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil
penelitian.
Untuk menganalisa data, penelitian menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. Editing
Editing merupakan pemeriksaan kembali jawaban daftar pertanyaan yang
diserahkan oleh responden. Kemudian angket tersebut diperiksa satu
persatu, tujuannya untuk mengurangi kesalahan atau kekurangan yang ada
pada daftar pertanyaan yang telah diselesaikan. Jika ada jawaban yang
diragukan atau tidak dijawab, maka penulis menghubungi responden yang
bersangkutan untuk menyempurnakan jawabannya.
2. Skoring
Skoring yaitu merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-butir
pernyataan yang terdapat dalam angket. Pada setiap pernyataan dalam
angket terdapat 4 butir jawaban yaitu : selalu, sering, kadang-kadang, tidak
pernah yang harus dipilih oleh responden.
a. Selalu : 4
b. Sering : 3
c. kadang-kadang : 2
d. tidak pernah : 1
3. Tabulating
Tabulating adalah perhitungan terhadap hasil skor yang telah ada.
Berdasarkan sifat masalah dan jenis data dalam penelitian ini, maka penulis
menganalisa data dengan menggunakan teknik analisa korelasional. Teknik
analisa korelasional adalah teknik analisa statistic mengenai hubungan
antara dua fariabel atau lebih.
Untuk mengetahui apakah ada korelasi antara minat dengan prestasi belajar
siswa, disini penulis menggunakan rumus korelasi antara dua variabel,
yaitu sebagai berikut:
38
a. Analisis Tes Student
Analisis ini digunakan untuk menilai scor variabel X (minat belajar) dan
variabel Y (prestasi belajar):
1) Nilai minimal – maksimal
2) Mean
3) Median
4) Modus
Boleh dilakukan kategori skor berdasarkan rentang distribusi
frekuensi data (skor):
1) Kurang/Rendah
2) Sedang
3) Tinggi
b. Korelasi
Tujuan dari korelasi adalah untuk mengetahui apakah benar terdapat
hubungan antara variabel X dengan variabel Y atau sebaliknya. Adapun
langkah-langkah sebagai berikut:
1) Tabel Kerja
a) Kolom 1 = Subjek Penelitian
b) Kolom 2 = Skor Variabel X
c) Kolom 3 = Skor Variabel Y
d) Kolom 4 = Hasil Pengkuadratan X2
e) Kolom 5 = Hasil Perkalian Y2
f) Kolom 6 = Hasil Perkalian Skor X dan Y (XY)
2) Mencari angka indeks korelasi “r” dengan menggunakan rumus
korelasi Product Moment:
})(}{)({
))((
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
39
Keterangan:
X = Minat siswa dalam bidang studi Al-Qur’an Hadits
Y = Prestasi belajar yang diperoleh siswa di sekolah
rxy = Angka Indeks Korelasi “r” product moment
N = Number of Cases
∑ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
∑ X = Jumlah seluruh skor X
∑ Y = Jumlah seluruh skor Y
3) Memberikan interpretasi terhadap rxy yaitu:
Setelah nilai rxy diketahui, untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel yang sedang diteliti, penulis berpatokan pada tingkat
koefisien korelasi (r), yaitu:
Tabel 3.4 Koefisiensi Korelasi Besar r Product Moment
Besarnya “r” product
moment (rxy)
Interpretasi
0,00-0,20
Antara variabel X dan variabel Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu
sangan lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada
korelasi antara variabel X dan Variabel Y).
0,20-0,40
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah.
0,40-0,70
Antara variabel X dan Variabel Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukupan
0,70-0,90
Antara variabel X dan variabel Y terdapat
korelasi yang kuat atau tinggi.
40
0,90-1,00
Antara variabel X dan Y terdapat korelasi yang
sangat kuat atau sangat tinggi.5
F. Hipotesis Statistik
Pada bagian akhir bab II telah dijelaskan tentang hipotesis penelitian.
Pengujian hipotesis dirumuskan dalam bentuk hipotesis nol (Ho) dan hipotesis
alternatif (Ha). Pada penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis penelitiannya sebagai
berikut:
Ha : Ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar dengan
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di MTs
Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
Ho : Tidak ada hubungan positif yang signifikan antara minat belajar
dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits
di MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
Berdasarkan hipotesis penelitian di atas dapat dirumuskan dengan
menggunakan hipotesis statistiknya yaitu:
Ho adalah hipotesis penelitian, sedangkan Ha adalah negasi atau
ingkaran dari Ho yang akan diuji melalui data sampel secara statistic. Jadi
dalam pengujian hipotesis yang diuji adalah Ha. sedangkan kesimpulan
mengenai Ho adalah konsekuensi logis dari hasil pengujian Ha. Hal ini
mengandung arti jika Ho ditolak maka Ha diterima dan sebaliknya.
5 Anas Sujiono, Op. cit., h. 193
Ha : ρ ≤ 0
Ho : ρ > 0
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan disajikan hasil pengolahan data penelitian dalam bentuk
deskripsi data, penguji persyaratan analisis data dan pengujian hipotesis,
pembahasan hasil penelitian, dan keterbatasan penelitian.
A. Sekilas Gambaran Lokasi Pendidikan
1. Sekilas Tentang MTs Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh
Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi didirikan pada tahun
1995. Secara geografis, letak MTs Ta’lim Al-Mubtadi berada di Jl.
Maulana Hasanudin Cipondoh Kota Tangerang Banten. Madrasah ini
berada di tengah-tengah perumahan penduduk yang boleh dikatakan cukup
padat dan terletak di atas tanah seluas 2500 meter dengan halaman yang
dilengkapi lapangan bulu tangkis serta lapangan basket. Dilingkungan
sekolahpun terdapat masjid sebagai sarana ibadah siswa, sehingga sejak
dini siswa terbiasa melakukan ibadah terutama shalat lima waktu.
Suasana kehidupan kepribadian sekolah tercermin dari prilaku siswa
dan gurunya dalam berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan keagamaan,
sampai kegiatan pengamatan dan teknologi yang menunjang kegiatan
belajar mengajar, dari pembelajaran dikelas sampai diskusi-diskusi
dikalangan siswa/siswinya serta portofolio dan publikasinya didukung oleh
budaya mutu yang dilandasi oleh sifat teliti, tekun, rajin, sabar, tabah dan
ulet serta tuntas dan didukung suasana yang kondusif dalam mendorong
pendidikan siswanya yang dikenal dengan tujuh prinsip MTs Ta’lim Al-
Mubtadi yaitu belajar dan mendidik sebagai suatu panggilan yang mulia,
berlaku jujur dan adil, kasih sayang dan cinta pada sesama, kerjasama
dengan keselarasan untuk melayani, peka terhadap perubahan dan cepat
menyesuaikan diri kemajuan zaman, komitmen terhadap mutu, bersyukur
dan berterima kasih.
Tujuan Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi adalah
memberikan pendidikan yang bermutu kepada masyarakat dalam
42
menghadapi situasi persaingan global, dan membentuk pribadi yang
mampu belajar sepanjang hayat dan berkarakter, yang dikelola oleh sumber
daya manusia profesional dan berkompeten.
2. Visi dan MTs Ta’lim Al-Mubtadi
a. Visi MTs Ta’lim Al-Mubtadi
Menjadi madrasah unggulan terpadu yang berkarakter dan berwawasan
global.
b. Misi Mts Ta’lim Al-Mubtadi
1) Menyelenggarakan Pendidikan Islam dalam suasana yang nyaman
dan menyenangkan.
2) Mempersiapkan generasi yang berakhlak mulia, berkarakter dan
mempunyai kreatifitas berfikir tinggi, berjiwa sosial dan mandiri.
3) Mengembangkan keterampilan kepemimpinan (leadership) dan
kewirausahaan (entrepreneurship).
4) Membidangi lahirnya peserta didik yang unggul dan mampu
menghadapi persaingan dan kerjasama global.
B. Deskripsi Minat Belajar Siswa
Skor minat belajar siswa yang telah diolah menghasilkan hasil
perhitungan yaitu skor terendah 63 dan skor tertinggi 98. Diperoleh rata-rata
skor (mean) sebesar 86,23, modus 87, dan median 85,5. Data selengkapnya
distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Minat Belajar Siswa
Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai
1 83 21 83 41 93
2 77 22 86 42 84
3 90 23 90 43 97
4 81 24 79 44 88
5 96 25 84 45 90
43
6 89 26 77 46 85
7 96 27 90 47 76
8 94 28 92 48 98
9 87 29 83 49 79
10 84 30 63 50 84
11 89 31 73 51 92
12 88 32 85 52 98
13 77 33 80 53 90
14 89 34 93 54 94
15 85 35 87 55 97
16 73 36 97 56 71
17 74 37 97 57 92
18 96 38 95 58 86
19 91 39 84 59 93
20 81 40 87 60 79
61 69
Σ 5260
Mean 86.23
Tabel 4.2
Rekapitulasi Nilai Minat Belajar Siswa Berdasarkan Peringkat
Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai
1 98 21 90 41 84
2 98 22 90 42 84
3 97 23 90 43 83
4 97 24 90 44 83
5 97 25 89 45 83
6 97 26 89 46 81
7 96 27 89 47 81
8 96 28 88 48 80
44
9 96 29 88 49 79
10 95 30 87 50 79
11 94 31 87 51 79
12 94 32 87 52 77
13 93 33 86 53 77
14 93 34 86 54 77
15 93 35 85 55 76
16 92 36 85 56 74
17 92 37 85 57 73
18 92 38 84 58 73
19 91 39 84 59 71
20 90 40 84 60 69
61 63
Σ 5260
Tabel 4.3.
Mean Prestasi Belajar Siswa
X F Fx X F fX
63 1 63 86 2 172
69 1 69 87 3 261
71 1 71 88 2 176
73 2 146 89 3 267
74 1 74 90 5 450
76 1 76 91 1 91
77 3 231 92 3 276
79 3 237 93 3 279
80 1 80 94 2 188
81 2 162 95 1 95
83 3 249 96 3 288
84 5 420 97 4 388
45
85 3 255 98 2 196
Σ 61 5260
Mᵪ 86.23
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut:
Mean (rata-rata) = 86.23
Nilai di bawah rata-rata sebanyak 27 siswa
Nilai di atas rata-rata sebanyak 34 siswa
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki minat
belajar yang paling tinggi pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di sekolah
sebanyak 34 siswa yang memperoleh nilai pada interval 86-98, siswa yang
kurang berminat pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits disekolah sebanyak 27
siswa yang memperoleh nilai pada interval 63-85.
C. Deskripsi Prestasi Belajar Siswa
Skor minat belajar siswa yang telah diolah menghasilkan hasil
perhitungan yaitu skor terendah 60 dan skor tertinggi 90. Diperoleh rata-rata
skor (mean) sebesar 76.56, modus 80, dan median 75,5. Data selengkapnya
distribusi frekuensi disajikan sebagai berikut :
Tabel 4.4.
Nilai Responden Prestasi Belajar Siswa
Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai
1 85 21 85 41 82
2 75 22 85 42 75
3 85 23 83 43 77
4 80 24 82 44 90
5 80 25 85 45 75
6 75 26 75 46 70
7 75 27 77 47 84
8 85 28 90 48 74
9 80 29 72 49 75
46
10 80 30 72 50 77
11 90 31 60 51 65
12 90 32 74 52 70
13 83 33 65 53 75
14 85 34 65 54 67
15 84 35 72 55 65
16 67 36 80 56 60
17 70 37 70 57 70
18 85 38 76 58 68
19 85 39 80 59 65
20 76 40 68 60 75
61 80
Σ 4670
Mean 76.56
Tabel 4.5.
Rekapitulasi Nilai Prestasi Belajar Siswa Berdasarkan Peringkat
Resp Nilai Resp Nilai Resp Nilai
1 90 21 80 41 74
2 90 22 80 42 74
3 90 23 80 43 72
4 90 24 80 44 72
5 85 25 80 45 72
6 85 26 80 46 70
7 85 27 77 47 70
8 85 28 77 48 70
9 85 29 77 49 70
10 85 30 76 50 70
11 85 31 76 51 68
12 85 32 75 52 68
47
13 85 33 75 53 67
14 84 34 75 54 67
15 84 35 75 55 65
16 83 36 75 56 65
17 83 37 75 57 65
18 82 38 75 58 65
19 82 39 75 59 65
20 80 40 75 60 60
61 60
Σ 4670
Tabel 4.6.
Mean Prestasi Belajar Siswa
X F fX X f fX
60 2 120 76 2 152
65 5 325 77 3 231
67 2 134 80 7 560
68 2 136 82 2 164
70 5 350 83 2 166
72 3 216 84 2 168
74 2 148 85 9 765
75 9 675 90 4 360
Σ 61 4670
Mᵪ 76.56
Dari tabel di atas dapat diketahui hasil sebagai berikut:
Mean (rata-rata) = 76.56
Nilai di bawah rata-rata sebanyak 32 siswa
Nilai di atas rata-rata sebanyak 29 siswa
48
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa siswa yang memiliki prestasi
belajar yang paling tinggi pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di sekolah
sebanyak 29 siswa yang memperoleh nilai pada interval 76-90, siswa yang
kurang berprestasi pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits disekolah sebanyak 32
siswa yang memperoleh nilai pada interval 60-75.
D. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
Pengujian normalitas terhadap variabel penelitian menggunakan uji
Lillefors (L0). Perhitungan hasil uji normalitas secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 2, 3, dan 6, rangkuman hasil analisis disajikan pada
tabel berikut ini.
Tabel 4.7.
Hasil Uji Normalitas Data
No. Variabel L0 L table Kesimpulan
1. X 9,612 0,886 Normal
2. Y 5,518 0,886 Normal
Keterangan Variabel :
X : Minat Belajar Siswa
Y : Prestasi Belajar Siswa
Hasil perhitungan tersebut menunjukan seluruh nilai L0 lebih kecil dari Ltabel,
yaitu : pada X harga L0 =9,612 Ltabel = 0,886, maka diketahui bahwa data
normal, dan pada Y harga L0 = 5,518 Ltabel = 0,886 dengan demikian data
berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Dalam perhitungan penelitian ini dilakukan uji homogenitas seperti
terdapat pada lampiran 4 Hasil selengkapnya dapat disajikan dalam tabel
berikut :
49
Tabel 4.8.
Hasil Uji Homogenitas Data
Sampel N db=(n-2) Fhitung= F tabel=
Minat 61 59 0,01 144,35
Prestasi 61 59
Diperoleh bahwa nilai Fhitung= 0,01 < Ftabel = 144,35 dengan demikian data
berdistibusi homogen.
3. Uji Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data diperolehlah hasil x= 5260, y= 4670,
xy= 403143, x2= 457394, y2= 361082, (x)2= 27667600, (y)2= 21808900,
data lengkap akan dilampirkan pada lampiran 5 sehingga di konsultasikan
dalam rumus korelasi product momentyaitu:
Tabel 4.9.
Aplikasi Perhitungan Koefisien Korelasi
Dengan Rumus Korelasi Product Moment
Resp X Y x2 y2 xy Resp X Y x2 y2 xy
1 83 85 6889 7225 7055 31 73 60 5329 3600 4380
2 77 75 5929 5625 5775 32 85 74 7225 5476 6290
3 90 85 8100 7225 7650 33 80 65 6400 4225 5200
4 81 80 6561 6400 6480 34 93 65 8649 4225 6045
5 96 80 9216 6400 7680 35 87 72 7569 5184 6264
6 89 75 7921 5625 6675 36 97 80 9409 6400 7760
7 96 75 9216 5625 7200 37 97 70 9409 4900 6790
8 94 85 8836 7225 7990 38 95 76 9025 5776 7220
9 87 80 7569 6400 6960 39 84 80 7056 6400 6720
10 84 80 7056 6400 6720 40 87 68 7569 4624 5916
11 89 90 7921 8100 8010 41 93 82 8649 6724 7626
12 88 90 7744 8100 7920 42 84 75 7056 5625 6300
13 77 83 5929 6889 6391 43 97 77 9409 5929 7469
14 89 85 7921 7225 7565 44 88 90 7744 8100 7920
50
15 85 84 7225 7056 7140 45 90 75 8100 5625 6750
16 73 67 5329 4489 4891 46 85 70 7225 4900 5950
17 74 70 5476 4900 5180 47 76 84 5776 7056 6384
18 96 85 9216 7225 8160 48 98 74 9604 5476 7252
19 91 85 8281 7225 7735 49 79 75 6241 5625 5925
20 81 76 6561 5776 6156 50 84 77 7056 5929 6468
21 83 85 6889 7225 7055 51 92 65 8464 4225 5980
22 86 85 7396 7225 7310 52 98 70 9604 4900 6860
23 90 83 8100 6889 7470 53 90 75 8100 5625 6750
24 79 82 6241 6724 6478 54 94 67 8836 4489 6298
25 84 85 7056 7225 7140 55 97 65 9409 4225 6305
26 77 75 5929 5625 5775 56 71 60 5041 3600 4260
27 90 77 8100 5929 6930 57 92 70 8464 4900 6440
28 92 90 8464 8100 8280 58 86 68 7396 4624 5848
29 83 72 6889 5184 5976 59 93 65 8649 4225 6045
30 63 72 3969 5184 4536 60 79 75 6241 5625 5925
61 69 80 4761 6400 5520
Σ 5260 4670 457394 361082 403143
Dengan perhitungan :
rxy = 61 x 403143 – (5260)(4670)
| 61 x 457394 – (457394) 2
|| 61 x 361082 - (361082)2|
= 24591723 - 24564200
√[233434] [217102]
= 27523
√50678988268
= 27523
225119,942
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
51
rxy= 0,1222259271 atau 0,12
Maka diperolelah rxy = 0,12, rxy ini kemudian dikonsultasikan dengan rtabel pada
derajat kebebasan (n-2) = 59. Untuk taraf signifikansi 5% diperoleh sebesar 0,266 dan
pada taraf signifikansi 1% diperoleh sebesar 0,345. Dengan demikian rxy < rtabel
5% (0,266), rxy< rtabel 1% (0,345) atau (0,12 < 0,266 < 0,345).
Setelah rxy dikonsultasikan dengan rtabel baik pada taraf signifikansi 5%
maupun taraf signifikansi 1% ternyata nilai rxy lebih rendah. Oleh karena itu
pengujian hipotesis ini menerima H0 dan menolak Ha sehingga dapat dikatakan
bahwa minat belajar siswa pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits memiliki korelasi
yang sangat rendah atau tidak signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran al-Qur’an Hadits.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh
bahwa Ha ditolak. Dengan H0 diterima yang menyatakan minat belajar siswa
pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits tidak terdapat korelasi positif atau
terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah
terhadap prestasi belajar siswa pada taraf signifikansi 5 % atau 0,05.
Artinya, walaupun minat merupakan faktor yang sangat penting dan
berpengaruh terhadap prestasi belajar seseorang tapi kurangnya dukungan dari
sekolah, para guru atau pembina dan orang tua di sekolah dalam memotivasi
siswa agar memiliki minat yang tinggi terhadap mata pelajaran al-Qur’an
Hadits. Sehingga pada akhirnya minat siswa yang kurang mendapat dukungan
tersebut tidak memiliki pengaruh yang kuat bagi prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran al-Qur’an Hadits.
F. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari penelitian belum sempurna, dikarenakan penelitian
ini mempunyai keterbatasan diantaranya :
1. Penelitian ini hanya meneliti korelasi antara minat dan prestasi belajar
pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits siswa kelas VIII MTs Ta’lim Al-
Mubtadi Cipondoh Kota Tangerang, dan keadaan hubungan korelasi
52
tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini tidak sampai pada tahap perbaikan
prestasi belajar siswa.
2. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan maupun pengolahan data
masih sederhana, sehingga belum dapat menjamin untuk mengungkap
seluruh aspek yang akan diteliti, bahkan kemungkinan besar instrument
kurang variabel dan reliable.
3. Dan penelitian ini masih sangat terbatas dikarenakan keterbatasan biaya,
waktu dan tenaga.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian, keterangan, dan analisis dari bab-bab terdahulu,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Dari nilai angket yaitu dengan nilai rata-rata 86.23, menunjukkan bahwa
siswa/siswi MTs Ta’lim Al-Mubtadi mempunyai minat yang tinggi
terhadap mata pelajaran al-Qur’an Hadits.
2. Prestasi belajar Al-Qur’an Hadits yang diperoleh siswa/siswi MTs Ta’lim
Al-Mubtadi dari nilai raport yaitu dengan nilai rata-rata 76,5. Ini
menunjukkan bahwa prestasi tersebut merupakan prestasi yang cukup
baik dan perlu adanya perbaikan peningkatan ke arah yang lebih baik lagi.
3. Terdapat korelasi akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadits. Hal
tersebut dapat diketahui dari hasil perhitungan dengan menggunakan
rumus korelasi product moment Maka diperolelah rxy = 0,12, rxy ini kemudian
dikonsultasikan dengan rtabel pada derajat kebebasan (n-2) = 59. Setelah rxy
dikonsultasikan dengan rtabel baik pada taraf signifikansi 5% maupun taraf
signifikansi 1% ternyata nilai rxy lebih rendah. Oleh karena itu pengujian
hipotesis ini menerima H0 dan menolak Ha.
4. Walaupun secara logika kurang masuk akal kesimpulan yang diperoleh
khususnya tentang hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada
mata pelajaran al-Qur’an Hadits, akan tetapi demikianlah hasil penelitian ini bila
menggunakan rumus product moment.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, bahwa pada hasil penelitian ini hubungan
antara prestasi belajar dan minat belajar siswa sangat lemah atau bisa
dikatakan tidak ada hubungan. Padahal prestasi belajar Al-Qur’an Hadits
harus ditingkatkan. Oleh karena itu perlu adanya pendekatan lain selain
54
minat, misalnya pendekatan keteladanan, motivasi, atau peningkatan sarana
dan prasarana yang mendukung terlaksananya pembelajaran Al-Qur’an
Hadits dengan baik.
C. Saran
1. Hendaknya guru dan orang tua berusaha agar selalu meningkatkan minat
belajar siswa. Karena telah dibuktikan pada peneliti ini semakun tinggi
minat siswa untuk belajar semakin tinggi prestasi yang dicapai. Selain itu
hendaknya guru dalam mengajar harus mempresentasikan faktor-faktor
yang harus ada pada diri seorang guru seperti kompetensi dalam mengajar,
keadaan ekonomi, latar belakang pendidikan, pengalaman, kesehatan
jasmani dan rohani dan sebagainya. Dan kesemuanya itu akan
mempengaruhi siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Hendaknya pihak sekolah lebih meningkatkan lagi sarana dan prasarana
belajar yang kurang memadai untuk menambah wawasan siswa khususnya
dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
3. Untuk mengembangkan minat dan prestasi belajar para siswa/siswi MTs
Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh hendaknya diberi kesempatan lebih banyak
untuk mengembangkan aktifitas belajar mereka. Sehingga dalam diri
mereka tumbuh suatu inisiatif untuk meningkatkan kreatifitas belajar baik
secara individu maupun kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, Abd. Rachman, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: PT. Tiara Wacana
Yogya, 1993.
Ali, Muhammad, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Jakarta: Pustaka
Amanai, tt.
Arifin, M, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Sekolah Dengan Rumah
Tangga, Jakarta: Bulan Bintang, 1976.
Chaplin, J.P, Kamus Lengkap Psikologi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004.
Dalyono, M, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT. Rineka Cipta, 1997.
. Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve, 1994.
Gunarsa, Singgih D dan Gunarsa, NY. Singgih D, Psikologi Perawatan, Jakarta:
Gunung Mulia, 1989.
Hamalik, Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2003.
Khalil, Rasyad Hasan, Tarikh Tasyri’, Jakarta: Amzah, 2010.
Marimba, Ahmad D, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: PT. Al-
Ma’rif, 1989.
Masitoh, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2009.
Nasution, S, Teknologi Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 1999.
Nurkancana, Wayan dan Sumartana, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha
Nasional, 1986.
Sabri, Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996.
Sardiman, Interaksi dan motivasiBelajar Mengajar, Jakarta: PT,Raja Grafindo
Persada, 2003
Shalahuddin, Mahfudh, Pengantar Psikologi Pendidikan, Surabaya: PT. Bina
Ilmu, 1990.
Shaleh, Abdul Rahman & Wahab, Muhbib Abdul, Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004.
Shihab, M. Quraish, Sejarah dan Ulum Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka Firdaus,
2000.
Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Terjemah: Bergman Sitorus,
Bandung: CV. Remadja Karya, 1987.
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rieneka Cipta,
1995.
-------, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara,
1988.
Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1998
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010.
Sujiono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya , 2004.
-------, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosda
Karya, 1996.
Syamsudin, Statistik Deskriptif, Surakarta: Muhammadiyah University Press,
2002.
Syarifudin, Tatang, Landasan Pendidikan, Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan
Islam Departemen Agama RI, 2009.
Tampubolon, DP, Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada Anak,
Bandung: Angkasa, 1993.
Tirtonegoro, Sutratinah, Anak Supernormal dan Program Pendidikannya, Jakarta:
PT. Bina Aksara, tt.
Uzer, Usman, Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997.
Whiterington, H.C, Psikologi Pendidikan, Terjemah: M. Buchori, Bandung:
Aksara Baru, 1978.
Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996.
Al Qattan, Manna Khalil, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Jakarta: PT Pustaka Litera
Antar Nusa, 2004.
LEMBAR LTJI REFERENSI
Nama : Alifa Hanum
NIM :801011000542
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Judul Skripsi : Korelasi Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits Di
Madrasah Tsanawiyah Ta'lim Al-Mubtadi
No Judul dan llalaman Buku/ ReferensiParaf
Pembimbins
I
2
aJ
4
5
BAB I
Wasty Soemanto, Psikoktgi Pendidikan, (Jakarta, PT.
RinekaCipta, 1998), cet.4,h. 104
Masitoh, Strat e gi P emh el aj aran, (J akarta: Direklorat
Jenderai Pendidikan Islam Departemen Agama R[,
2009), h. 3
Tatang Syarifudin, Landasan Pendidikan. (Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Depar.temen
Agama RI, 2009), cet. 1, h. 86.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan
Baru, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1996), cet, 3.
h. 133
M. Arifin, Hubungesn T'imbal Balik Pendidikan Agama
di Sekolah Dengan Rumah Tangga, {Jakarta: Bulan
Bintang, 1976),h.173
Oemar Hamalik, Prases Belajar Mengalar, (Jakarta: PT
Bumi Aksara,2003), cet. 2, h. 50
S. Nasution, Teknologi Pendid.ikan, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 1999), cet. 2, h. 43
Sardiman A. M, Interaksi dan motivasiBelajar
Mengajar, (Jakarta: PT,Raja Grafindo Persada, 2003),
cet. 10, h. 38
Muhammad Ali, Kamus Lengkap Balzasa Indonesia
Modern, (Jakarta: Pustaka Amanai, ItJ,h.324
Sutratinah Tirtonegoro, Anak
P r o gr am P e nd i d i kanny a, $ akarta'.
h.43
Muhibbin Syah, Psikologi
Pendekatan Baru, (Bandung: PT.
2004), cet. 9, h.132
12 | Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Pedoman
Ilmu Jaya, 1996), cet.2, h. 60
l3 | Slameto, Belaiar dan Faktor yang Mempengaruhinya,
(Jakarta. Rieneka Cipta, 1995), h. 57
14 I M. Dalyono, I'sikologi Pendidikan, (Jakarta:PT. Rineka
Cipta, 1997), cet. 1, h. 54
10
11
Supernormal d{rn
PT. Bina Aksara, tt),
Pendiclikan dengan
Remaja Rosdakarya ,
15
16
17
l8
21
22
J.P. Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi, (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada,2AA4), cet. 1, h. 255
H.C. Whiterington, P,tikologi Pendidikan, Terjemah: M.
Buchori, (Bandung: Aksara Baru, 1978), h.124
W.S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Iakarta: Grasindo,
1996),ce,t.4,h. 188
Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan,
(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 1993), cet. 4 h.
t22
19 | Ahmad D. Marimba, Pengantar trilsafat Pendidikan
Islam, (Bandung:PT. Al-Ma'rif, 1989), cet. VIII, h. 88
20 | Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan,
(Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1990), h. 95
Abdul Rahman Shaleh 8. Muhbib Abdul Wahab,
Psikologi Suatu Pengantar dalam Perspektif Islam,
(Jakarta: Kencana, 2A04), h. 265
Usman Uzer, Menladi Guru Profesional, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 1997), cet. 20,h. 27
23 | Wayan Nurkancana dan Sumartana, Evaluasr
Pendidikan, (Srabaya: Usaha Nasional, 1986), cet. IV,
h.230
24 | Singgih D. Gunarsa dan NY. Singgih D. Gunarsa,
Psikologi Perawatan, (Jakarta: Gunung Mulia, 1989), h.
68
25 I DP. Tampubolon, Mengembangkan Minat dan
Kebiasaan Membaca Pada Anak, (Bandung: Angkasa,
i993), h. 41
26 | Slameto, Belalar dan F-ahor-.faktor yeng
Mempengaruhinya, (Jakarta: Bina Aksara, 1988), h. 59
27 | Kurt Singer, Membina Hasrat Belajar di Sekolalt,
Terjemah: Bergman Sitorus, (Bandung: CV. Remadja
Karya,1987), h. 94
28 | Manna Khalil al Qattan, Studi IImu-IImu Qur'an,
(Jakarta: PT Pustaka Litera Antar Nusa, 2004), cet 13, h.
l6
29 | Rasyad Hasan Khalil, Tarikh Tasyri ', (Jakarta: Amzah,
2010), cet2,h. 139
30 | M. Quraish Shihab, Sejarah dan Uum Al-Qlff'an,
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), Cet 2, h. 18
3l I Ensiklapedi Islam, (Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve,
1994), cet. 3, h. 41
BAB II
32 | Anas Sujiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:
1^d\r
PT. Raja Grafindo Persada,2011), h. 36
33 | Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Alfabeta, 2010), cet. 1 1, h.297
34 Syamsudin, Statistik Deskriptif, (Surakarta:
Muhammadiyah University Press, 20A2)" Cet. 1, h. 10
Jakarta, 29 November 2014
Pembirnbing Skripsi
M4san. AF. M.PdNrP. 19510716198103100s
dffiffi,: * xr**{ i
i%s*#$i
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr. H. Juanda No 95 Apubt 16412 thdonesia
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
FORM {FR}
No. Dokumen ; FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Nonror : Un.01/F.l/KM.01 .3/1p7,117014 Jakarta,2 April 2014Lamp. :-Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth.Mqsan 4I'" M.APembimbing SkripsiFakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta.
A s s al amu' al aikum wr. wb.
Dengan ini diltarapkan kesediaan Saudara untuk rnenjadi pembimbing I/ll (materi/teknis)penulisan skripsi mahasiswa:
Nama
Tempat & Tanggal Lahir
NIM
Jurusan
Semester
Judul Skripsi
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DBNGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
DALAM MATA PELAJARAN ALQURAN IIADIS DI MTS TA'LIM AL.MUBTADIJudul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29 Maret 2014,abstraksi/ortline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut.Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebihdalrulu.
Birnbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjangselama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
LVas s al amu' al ai ku m wr. vs b.
a"n: DekanKajur ikan Agama Islam
Dr. H.
Alifu Hanum
Surabaya, T Aprll1973
801 1 1 1000579
Pendidikan Agama Islam
VIII
$ Nre. r
I Majid Khon, M.Ag07 198703 r00s
Tembusan:l. Dekan FITK2. Mahasiswa,vbs.
KEMENTERIAN AGAMA
e_ffi]l%' UtN JAKARTAw.6,-,; FlrK
Jl lr. H Juanda Na 95 Coulal 15412 tndanesta
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un 01/F 1iKM 01 lt?\frAZOq Jakarta, 2 April2014Lamp. . Outline/ProposalHal . Permohonan lzin Penelitian
Kepada Yth.
Kepala MTs Ta'lim Al-MubtadidiTempat
Assalam u' ala iku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama :Alifa Hanum
NIM :80111'1000579
Jurusan : Pendidikan Agama lslam
Semester : Vlll
Judul Skripsi : Korelasi Antara Minat Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam
Mata Pelajaran Al-Qur'an Hadits Di Madrasah Tsanawiyah Ta'lim
Al-Mubtadi
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangsedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal am u' alaiku m wr.wb.
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Ka didikan Agama [slarr-r
: Afd\l Majid Khon, M.Agr9580707 198703 1005
Il,
ir^}i',Y| a-ijlJ bJdt d," a*,' 3AYAYASAN PETDIDIKAN ISLAM TA'LTM AL.MUBTADI {YASPITA)
Mts. TA'LIM AL- MUBTADIJl. KH. Majlana Hasanudin, Sipon Cipondah - Kota Tangerang 15t48. Tetp. (021) 55754815
NIM
Fakultas
Jurusan
SI]RAT I(ETERAI\GAI{
Nomor : 033/MTs-YPT lVUzAl4
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala MTs Ta'lim Al-Mubtadi Cipondoh Kota
Tangerang Provinsi Banten, menerangkan bahwa :
Nama : Alifa Hanum
Ternpat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 07 April 1973
:8011i1000579
:FITK UIN Syarif Hidayatullah
: Pendidikan Agama Islam
Telah melaksanakan penelitian di MTs Ta'lim Al-Mubtadi dari bulan April sid Juni
2A14, untuk mengumpulkan data dalam penyusunan skripsi yang berjudul:
KORELASI ANTARA MINAT BELA'AR DENGAN PRESTASI BEWAR SISWA DAIAM
MATA PEWARAN AL.QUR'AN HADITS DI MADRASAH TSANAWIYAH TA'LIM AL.
MUBTADI
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
1
ANGKET
KORELASI ANTARA MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR
SISWA DALAM MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH
TSANAWIYAH TA’LIM AL-MUBTADI CIPONDOH
KOTA TANGERANG
Nama : …………………………..
Kelas : …………………………..
Petunjuk:
1. Isilah nama dan kelas pada tempat yang telah disediakan
2. Bacalah dengan baik dan teliti setiap soal berikut pilihlah jawabannya sebelum
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam angket ini
3. Jawablah sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya
4. Berilah tanda “ √ ” pada kolom S, SR, KD, atau TP sesuai dengan minat atau yang
kamu lakukan !
Keterangan
S = Selalu KD = Kadang-kadang
SR = Sering TP = Tidak Pernah
NO PERNYATAAN S SR KD TP
1
2
3
Buku paket Al-Qur’an Hadits yang saya perlukan
tersedia diperpustakaan
Ketika guru menyampaikan materi Al-Qur’an Hadits
saya ikuti dengan tekun
Saya bertanya kepada guru terhadap materi yang belum
saya pahami
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Saya menyukai posisi duduk paling depan pada saat
pelajaran Al-Qur’an Hadits berlangsung
Saya memperhatikan guru dengan sungguh-sungguh
pada saat guru menerangkan pelajaran Al-Qur’an Hadits
Saya mencatat penjelasan guru yang saya anggap
penting
Pertanyaan yang saya ajukan di jawab oleh guru dengan
memuaskan
Saya tetap berada di kelas dan membaca buku pelajaran
Al-Qur’an Hadits walaupun guru Al-Qur’an Hadits
tidak hadir
Saya diberi hadiah oleh guru apabila nilai pelajaran Al-
Qur’an Hadits saya bagus
Saya mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) yang
diberikan oleh guru Al-Qur’an Hadits
Saya mengerjakan sendiri dalam menyelesaikan
Pekerjaan Rumah (PR) yang diberikan oleh guru Al-
Qur’an Hadits
Saya mengalami kesulitan dalam belajar Al-Qur’an
Hadits
Saya rajin mempelajari pelajaran Al-Qur’an Hadits
karena saya ingin sekali mengetahui pelajaran itu
3
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Guru kurang jelas dalam menerangkan sehingga
menyebabkan saya mengalami kesulitan belajar Al-
Qur’an Hadits
Salah satu usaha saya untuk mengatasi kesulitan belajar
Al-Qur’an Hadits adalah dengan memperbanyak
membaca buku/majalah tentang Al-Qur’an Hadits
Salah satu cara saya dalam meningkatkan prestasi
belajar Al-Qur’an Hadits adalah dngan membaca buku
setiap hari
Salah satu usaha saya dalam meningkatkan prestasi
belajar adalah berkonsultasi dengan guru Al-Qur’an
Hadits/ wali kelas saya
Usaha yang saya lakukan untuk mendapatkan prestasi
belajar Al-Qur’an Hadits yang optimal adalah dengan
memperbaiki cara belajar saya
Saya merasa puas dengan nilai yang saya peroleh dalam
pelajaran Al-Qur’an Hadits
Saya ingin berprestasi dalam belajar agar mendapatkan
peluang untuk melanjutkan studi yang lebih tinggi tanpa
tes
Guru selalu memberikan semangat belajar keras kepada
saya dalam rangka mencapai prestasi belajar yang tinggi
Sarana yang diberikan kepada saya cukup menunjang
prestasi belajar
4
23
24
25
26
27
28
29
30
Sekolah menyediakan fasilitas belajar yaitu,
perpustakaan, computer, buku teks, dan lain-lain
Apabila keadaan ekonomi keluarga saya rendah, saya
tidak malu dan tetap semangat untuk belajar
Pelajaran Al-Qur’an Hadits merupakan pelajaran yang
harus saya praktekkan dalam kehidupan sehari-hari
Apabila guru Al-Qur’an Hadits memberikan ulangan
mendadak, maka saya siap
Pelajaran Al-Qur’an Hadits adalah pelajaran yang
sangat banyak memberikan manfaat buat saya
Setiap kali pertemuan guru memberi pertanyaan tentang
pelajaran yang sudah dipelajari
Apabila saya belum mengerti guru memberi kesempatan
bertanya kepada saya tentang pelajaran yang sudah
dipelajari
Apabila saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan
PR, maka keluarga membantu mengerjakannya
rl2p
@r-a- o\ € \o o\
oo a !f,q\ F.€ t6 o\00
coao
F--t-- 00 @ F-
dr \oo\ o\ € € \o€ o\
o\F oa
F.a-'
oo\
oto\ € \o F- €
&glzo.Ard
v&ozoz
o\c.o + c.l !t tf, <t N -tr + ol d + -n !l. =t d rf * tl d N I * -+ d t -l N d !+
€Na
an + ai cl N -t a^l 6t -it + !t d .+ N d d d N N T
F-"atA)
d at i * + '+ '+ .+ .+ + !t -t !t !t =l t {t + -i .+ .+ d .+ + .+ d d
\ocl d d -{t ol '+ '+ + c.l .+ d d rt at ,+ d rt + N d d d d d N e.l d
ra)N d r+ c.l .+ =t .+ -l .+ ,$ + d d * =f r.l t E .i c.l '+ d d c.l d
e.l N r+ af, .+ !t -f ti -t .+ d <t .+ -+ d t t q d "+ '+ d
(.ral al ti .+ + 1t .+ rf - -t N .+ q t t N + qf, + .+ -$ <t d a^l satal N at d -t $ d * * d !f, s N !t d t c..t =l ct N
FI rt rt tt + -f qt a $ -l d t tt rf, <t !t tf rt (\ GI
d !+ <f, -t -f * .+ q rl =t d d .+ N rf * rf, rf N <i = al c.l
o\N <t t N -i -J .+ .+ ot s t t v <t d .+ ri rt d c.t a.l an <t n .f, ot an r+ -f
6c.l an -t d .+ '+ a.l !t t d lt .t cl .+ t !t !? .i it a.l ri + .+ N ol {
Ff a t N <.t an N N N d N d an c.l .+ N N N an rf an N d GI
\oo N -t <l t d N d N d + -+ N d !l N c.l ol al + el at e.t cl c.l
v)o I l' N -i N d al <f { N d rlf r* ct ct <t a.l 6t =f, c.l + e.t
na d an cl d c.l c.l d c.t at c.t at c.l .i a.l 5l
6at N + -{ :i r+ c.t .+ $ tf c.l d <t al r,l + cl c'l ol -+ at o{ CI
GI4
rf c.t !f e.l c.t !i N ot e.l ol e.l al e.t c.l
6l !+ N -t :f qt (\ rt al at e.l al =t al .f, e.l + cil d ct + c.t ol a\
a!t <t at t\ -t + t !t * d + a.l c.l e'l d + e.t a,l + c^l + -+ -t c.l tf, e.l an
CAo a.l N al a.l ol al d 6t
€ $ al a.l ct 6l e.l o{ d et 6t d (\ c.l d (\ ct FI at c.t c.l al al s t+ { + o.l a^t
FO ct at c.l c.l N al al al a.l al c.l N a.,l N ol a.l al N ol a.l
\o a N + .+ .+ .+ !i a,l cl e.l c.l ol <i c.l t ri -+ !t * cl =f,
n !+ a.l t .+ + a,l .+ N + + an <t c.l c.t .+ (\ rt rf d !f, c.l d .+ * d
B a.l + + ol <t * t c^l ol ci =t rl d d al N ol -f d + cl d N
{t: e.I c.l tf, e.t -t a at cl tt !t d al -f, al !!t N <t !t al .+ .+ d d s
e{a tt rt + + <t + r+ rf, c.l d '+ .+ s =+ ri + * d .+ + s d s
+ N .+ -t + =t N !t d d -t + $ .+ <t s d =t cl
zf-lozgrt)Erl&
zola * z z
rz
€z
o\ oz 2
c{
z<f, \o r- € o o
o.l2
da
a.lal f.lz
-+c.lz
e.l\oa.l2
t-a.t2
@atz
66l2 a
d
zz z 2 z 2
oz d !f f.r * ol rt \o a- 0ac^l d
a.ld d-+N d d
F.d
€GT
o\c.l
a\
tY.
rdz-af.l;)vF
-
dadLa
J
00 o\(r-'€ I..
o\F-o\ or & t,
00 o\ =loor oo6 o\ a \o
Fr00c\ 0\
t-- 6 No\
00o\ o\ -+o\
ro\ t-,
do\ - a o\r 6
+ !i a{ N a { d d d LZ',C 0I'' L'l pIIe^
c.l rt * al { + d + v d <f 90'c s6'I L,I ptF
.+ .+ N d =i ri t { .f € 0z'0 6n't L'l pIIe^
d d { t <l =t !f, .+ g !t * t d t t + d 8Z'0 nz't L'l PII"A
d { d + N q !f, v s q d $ { ct t <t sf 'c E,.S L'l PIIs^
:f, .+ d + <i .+ + "+ T st a -| <l -+ r+ r+ + rf + ol 9€'0 z6't L'l PITE^
+ e.l + N tt .+ rf, .+ R + + <f, N LZ'0 zt't L'l PIIs^
!t .+ -+ d d .+ s + .+ t + tl + i+ !l 9€'0 96'V L'l PIIB.{
+ <t tn .+ .+ t rf T g <t .+ t + :l -+ al 6E'0 8I'S L'T pI[u^
rt i* N d -+ -t -f -f !f, '+ d d + t N r+ at at 6g'0 zzs L'l PIIB^
t \t $ =! rl v N =f N * a.t 0g'0 6€'f L'l prc^
.+ + <t N .if <f, d + 6l .+ $ N =t ot r+ 8Z'0 t(,'t L'l p!p^
N s E t d t N d + q + N $ d =f at 8E'0 tI's Ll PIIB^
N N d N d d al ei ot a.l c^l It'0 8e 's L'I pll?^
N s N f -+ d N N N cl .+ (\ e.l + <f !l N a| -+ c.l e.l 8€'0 T,t'9 LI prs^
d a d $ at at tf, ol d ct =+ 90'0 sL'l L'l PIIB^
N v t+ { a.l t d <f rt al r* e.t e.l -+ =i <t + .i 6t c{ cl 6t1) Lt'9 L'l p!Ie^
t N d + !l s m lf a{ { + ot * -+ al 90'0 f6'I L'l plIE^
N d rt d <t =f !i an al c.l <t <f c.t + Ie '0 00's L'l PIIEA
d at ct d c.l e.t ct al c{ rt' ai d + c.l .+ N 6I',(] 8€€ L'l plp^
ol ot at =t d 6l a.l d e,l N al e^l .f, '+ <t 8Z'0 9Z'n L'l PIIs^
(\ c,l .+ a.l al d ol o.l ol c.t N a.l f{ d Et'0 L9't L'1 plls^
<t + al N c.t rf c.l ol c.t a,l cl t,r d 8t-{ rI's L'1 PITB^
e.l + d o.t + t 6l + + + -+ =t d rt tz't LL'T L'1 p{e^
a.t a.t N + 6t + + + c.l + tt !t <l -t + .+ t N 0t'( tt'5 1,1 pII€^
a^l + 6l !t t al + r+ c.l '+ =f, a! a.l OT al a.l d a.l rt + N ts'( b9'9 L'l PITB^
!f, al + a{ -+ + a.t tt <f, + FI !t 6l t * d *t -t N 0t'( I ['E L'l p!p^
+ d tf, tf, -t .+ .+ !f, + lf !t * .+ r+ '+ + + <f * d tt't 0r's L'l pIIs^
t <t * rt t =f i+ + !+ .tr N =t + N r+ { N 6n'(. fl'9 L'l P[e,\
z.+
2 z 2ar
z€ a6
2rt2
ife
d=f +
ertr*2
<t:\o{z
a,itz
€!ta
o\.f,2 z
r)2
cl
a=t2 2 z
a-
z€2
o\
2 2 z
bo ho o\
0-o
a!oo
ooV
lt r € o\ <t !tr o{.* + ++ -l .+ t--* €+ o\+ al rt \c F- € o\
$rE -saa -li i,ix -'tr/)l:F
eno.tqo
caq rrl oooo
aO
\oe\
co(\l \or\l .ri
o(}\cl sr
-qo
oo-l:
(li
^q Exitrfr.trOgz
r-r-o
o\\oo\o
oooo
o€o
oq oqo
c\ooo
C\looo
coaoo
f.)00
!+@O
+ooo
.+oo
(!=
V
t\ cn rl \o tr- a cn :1. \o o\ .rrc.l
l'-C-l
o\c-t
tH 6t cr) co c-\1 aa tar cn c\i
Naq\ a
oo(\l@o
ralooo
\ooqO
@oo
o\ooo
c!q caq go\o
\oo\c,
F-q o\ q
X m\o o\\o F*trifr
toF-
.f,r,*
\oF-
t.-r.r
r--F..
r'rFr
o\Fr
o\r--
o\t- o€ 00 € aa6
taoo
ca€ +€ .+6
.<roo
$€ $€ rat€ v-)0|o
tatoo
\o00
\o00
z (\.l cr: s rat \o r- 6 o\ N co r+ ral \o rr ao o\C-l t\
a-l(\.l
c.)c.l
sc.t
nt\t
\oc.l
F-on
ooN
o\C-l
s
6!)4
t*:
rf\o O
o\tr)O
\o+c! O
via:
o \ot \o
\oco
lat\o
6z
t--r-I
to\o
o.lo\
I€F-
r*OI
eoc^
€o\ r- $
Mz&
aJ14vv
ztr
aJEIvz2A
XFr
zFaJFI
&
aF'Jz&ozFi
c.l
Cgtr&c€J
Flz
caoo
l--F- o\ oo
\oo\
o\oo
\oo\
r<fo\
troo
.+oo
o\00
@00
r*F-
o\a r.l€ coc-
.+F-
\oo\ o\ oo
m00
\ooo
Oo\
o\t.-
t00
t-tr-
Oo\
t\o\
co€
toaf-l&
olkrzcoz
!f
2la'a
\o tr- &z
o\z a z
c.l
2co
z.+ ral
z\o
zF*
2€ o\
aa\z
c.lz
r\c.la
c.lNa
+t\a
ra)(\tz
\oc\tz
Fr(\lz
006Ia
o\C\l
z
c.lq \olr!-i
\o o\oo \o
talr' ooqO
.+00<)
laloq
Oo\A
r*q 00
e.t
.<rooO
ra)€ ratooo
i.}oo
la)oo
\ooqo
\o6O
\o€-i
\ooq
r-00
F-@
Froo
o\qa\
c.tco
$mrrco
C\sf
ca.+ \os o\sf c-l lal\n ra)
ci c.l co rat C.) ca ol to .+ o.l \o
ail
*;caq
-.iO t'r
.;€q o
J<>
*.;
c\lj
* *rrO.!
Froo
t-roo
troo
€oo
oooo
o\oo
o\€ o\oo o\
OCN o\ o\ o\
c.lcl.
l'lo\
c.lo\
coo\
mo\
mo\
!f,o\
.+o\
rat6
\oo\
\oo\
\oo\
F-o\
r-o\
t--o\
F-o\
€o\
00o\ c-.tin
cn tn C\.tan
coc-)
-f,c.l co
\oC.)
trc.t
ooc.) m O+ \t' a{
!f,ca:l sf,s ra)* \o+ r-+ €
'+o\$ rat rat
c\lat
t.ltai
.+tat
rat \olrt
tt-ral
oorn o\ \o \o
o\qr.-
a.)c..!\ooo
coc.l\ooo
NCN
Oa X C) oz
c.)\o cot,*
ra)€ Ooo
rao\
t'-oo
F"o\
tt-o\
ra)01
tf,€ F-oo
coo\ +€ t*
o\aooo o\
lr|€ \oF-
€o\
o\Fr
+€ c.to\
ooo\
Oo' =lo\t'-o\ r- olo\
\ooo
c.to\
o\F-
ch\o
Oca cr)
zC'lc.)z
cacft2
<.C'z
|r)cfl2
\ocaa
F*co
€coz
o\ca2
$2
:f,z
a-l$a
totf2
.+$z
|f)\fz
\o+ t-=l
€*z
o\+2
lrlz
taloltar
zc.tlar
zsrria
rat|rlz
\ola)
zF-ra)
2
00rat n
z\o2
\oa
'JJ -v-. -= *-x 3'=catstrg6
c.)
oao
o& \o
c.l caa
.+ta
ch-qO
9r
^€Fx'c trI,r- E O
az00F- 00 oo oo
c-l00
cooo
m00o
sloq
(n
r!)
V
(\.l a- 01 \o Ol6t m
f\i lr) c\ (\ lf! a.) c.l o\
Noots-
rnoo
oooo
o\oo o\
$qo
I'r
o00q
X o\o o\o lfl\o
rn\o
ta)\o
lat\o
rat\o F-
\oF-\o €\o 6\o Or- o
F-oFr
ot-' o
r-rc-Ir- (\
r* attr
{f,a-
tf,t- ra)r- .al
r-tatt-
ra)r-
aatF-
hF-
ra)rr
latt*-
z c..l c.l s lat \o t-- oo o\ o C-I (ri t rn \o t-- oo o\ oa\l c-l
C.lc\l
mc!.+o.t
rar(\ \ot\i Fr
t\oo6t
o\(\.t
s
€€,)
fril:
mcnc-lq
\o\oOo
o
gfa:
o\ r-la) \o
o\ 00cn rf, \o
G
zmt-
I
\o
rroo
I+Fr
I00€
o r- ca
14z&
a,lE]MI
zn
(A
.llrl!4(5z4zq
oFar-lfr0rF]tr1cq
&
aFItia&
zr-F
ca
R!Lr
C!J
F1
zrtoo
ra)l-r
rat€ ooo6 talr- |rl
F-rat€ o
oo oo o\Oo\
crl6
|rloo
+oo
r*\o o
r.-ral00
latoo
\oc-
ra)oo
ta)oo
moo
GIoo
rat€ ratFr
F*F* o\
c.tFr
Aaf-l&
A No.
coo"
tf,o.
ra)A
\oF.
F*A €6.
o\ft A pi(\l
Aaa
Ar+
A4
lal
o-\oA{
F*
O{
00
oio\0r
(>(\lFr
t(\lp{
Na.lC{
cat\A
.+alA
laro{
\oalA
c-a.lA
oor.lA
o\(\
c{la)
rr,,.)
o\\o(\.l\o
rata*o
o\\(oo\ o Fr€
t-
=l00$oo
rn00
\o00
\o00c,
€O
r*oqO
00oq
o\d]cr)
c,.lca
|f!cf)
c.ts !f,.+ $oo$
Frtr) \o
c..t aa trr c-l N t\ o\ <F
q +.j
cr € oo
.j
oo\|rl
rn..r
\oI-*
\oF-
t-.F-
r.-F-
n\F.
Ooo oo
c)oo oo 00
oa oo6t€ c.l€ co
oocr|oo
SFoo '+00
la)a ra|oo
ta)oo
tatoo
noo
in00
ratoo
rat00
raloo
Oo\ o\
Oo\
ao\
(3Fro.+
m ana.lca
trtC.t
+c4
ratC.l
\oa.l
t-co
ooca
o\c.) $ !f, c!!f, m.+ sl".+ lat+ \o+ F-s 00
st o\s ral lal t\tal
mra)
.+ta)
latlat
\ola)
r-in oorar
o\tat \o \o
ail
rrtt-
\ola|\or-
\o
\or-O*
na X c)2
oz
c\f-- \o
.+F-
ra)\o
rat\o
c.lr- oo F*\or- o
oooo\o
(\t€ la)tr-
F-F-
oo\
.f)r.* r- $€ $
Frrr)Fr
F*F-
rat\o t-.
ratF*
t-\o
lal\o O\o t-*
oo\0|r)\o
|r)r- a€
coOi
(nO.
c.lcqO"
co(aO"
.+c7)O.
tatca
\ocoO"
t--ao
oocaO*
o\coa
$ "f,O.
N$O{
co.$A
tf,.+O.
tatsO.
\osl-o"
tr-* oo<lA
o\$0{
|rl latn"
c.tralPi
carnAr
$ra)O.
ta|ra)0i
\ora)
Frrattu
@ralFr
aa)l]r
OH
\o
Lampiran 4
SDX 7.986
SDY 7.702
52gab:f,(n-2)S2 61 55
I(n-2)
t'*u"r: I tu.ls
lan-
Uji Homogenitas VariabelX dan Variabel Y
Sampel n 66=(n-2) s2 (n-l)S2 log 52 (db)log 52
Minat 61 59 63 78 3762.80 1.80 106.47
Prestasi 6T 59 59.32 3499.93 r.77 104.62
118 l23.to 7262.72 211.09
f 0.01
Sampel n 6tr=(n_2) v2A hifrrno- X2 ro*r=Minat 6l 59 0.01 144.35
Prestasi 6t 59
Frn|rlOc-
tata-t-rn
olat\otr*
ooos\o
Ooo\ol'-
ralt-\o\o
O(\la-
o\o\F-
\oo\\o
o(\It*\o
oo6
Ot\o\t-
o\m\o
rat\otr)Fr
.+F-
o\€!f
00rat
\ooo
ratcoF-F*
\olat
\o
rftlaloF-
OcaF-
Or-.+F-
aorr.+\o
o.+rr
ra}t--F-n
coo\\o
a€at6
q! \)inc.lt\c-
n(\\olrl
ratt\t6lFr
oo=l'\o
oO.q\o
|rlo.l\olrl
rrol\olrl
|rl(\.tt\F-
or+\o
ot\o oo
O
*o\aoo\o
ra)c\t.tF-
\o|rlof-.
a6tf*
oo\t
latat6tt\
ratr..lC-lF-
\oF"F-rl!
lalatc\t'-
|rlc-lo.lt--
o\0000\o
rf,NF-\o
lfit\6tFr
ln(\t\orn
o\C.lo\ra)
O00
c\h \
o\oo00\o
o\t\o\rat
o@
\o|r!\o
\o(\lc\
oto\t.-
\oc^lo\
\om€€
(}\\otatF-
\oratOFr
C\€l\F-
.+$F.Fr
01(\lo\in
6to\F*
rat6Io'lF.
o\r\corn
\or-s.rr\o6lo\
oo6t00
\orn\o
o\oooo\o
\oo\crtt-- oa
+C!\o
\olatotr-
o\cno\tal I
s\o+oo
X u inoo
ratF-
r.l@ 00
Ooo
it--
inr.-
raloo oo
ooo
Oo\ o\
co00
ratoo
+00
tr\o c)F*
noo
ral& \oF*
noo
ra)oo
c.l€ c\6
tatoo
int-r
a-r- och
X s moo
rrF a oo\oo\
o\00
\oo\
.+Or
F*€ goo
o\00
oooo
F.F-
o\00
latoo
crtc-
ritt*
\oo\ o\ oo
cooo
\ooo
oo\ o\
F-!too
t--F-
oo\
r\l6
-ss<ila\c
a C\it m $ lfi \o r,r 00 o\ O c.,l m .f, \at \o F* oo o\ ac\t GI
c\C-l
(nc\l
+(\l rrlt\
\ool a-
(\.Ico.\t
arl t-rI]ZIY. IA
5EV9-iz=r-l f:a>l';Er ;ri
IEMaz<3EzoDE?airi
=ieHEtuzdx$e!ter
lar
(tlHO.
Rtrl
\or-o\ta)
\ocorr,{
00co+
o\c-l\o
oc-Ilar
intO\o
s\ot.t\o
\oa--t'-
o\r-\oc)a'lcilFr
NFr\o
\o-la)
\0ol\ct'-
oaa\o
o\\o=rF-
(\o\Fr
tatr-\o
Ora)o\lar
.+0|oc4\o
6ltatNt.-
lat(\o\lfr
00\o.+\o
Oooo\
Ooo\o
ralf.*\o
€o\cl\o
inca\o
a\ot\+
.+
.+\o
0|o+aorn
rat*<>\o
rlc..lo\.at
C-lra)rat
ca!f,
co.+
Xo(t
$oo
ra)
$00rat
o\om
\ot*-*rat
|r)(\tc\It
rt\lC-l+
.+00|rl +\o
Oo\+
\otrttrlat
+\o.+(\l\o!+
sc.lrr\o
lara.l\o|rl
o\c{o\rat
oo00
rat6l\ora,
Oo\t$
\ornF-
\oFrslial
ralC-l\ora)
o\c.lorI
ln(\lc.ls o\+
rr(\T\oe
o\00+!f,
ra)e.l6Is \o
to o\\r.+c{\o"+
ra)t\C.l.+
rna-l\olat
Ot+\o
e{@
\oco
N
o(l
o\oo00
o\\oo\CN
o\ct.tcorat
ralcic.lt--
osl'\o
o\+\o&o\\ora)r-
o\slo\
o\c>+o\
|rl6to\
\olat
F-
o\\ora)r-
o\\r\ooo
\otal
trO*o\
!t+r,*r- oo
ratC\C-lt-.
\oF-c-lal
tfO\oo\
slc.l\o
\orr)OFr
+\o!+oo
+o\oo\
O
oo
\om00€
o\.+o\
t *\oa
\oo\(oc-
o\'+\ooo
rf,c'l\o
\otr-.+
$o\cor-|rl+
Nx
o(t
Nrr
o.lt'- $
a-|.'\o
ral\o ait
F- 00or- I- 00
oo\o c.l€ |r}
r- F*F- o\
la)r- It*
.$00
rf,Irr
ra!F
c-F*
|rl\o o
F-ratt'r
t-\o
rt\o O\o ot- oo
\ora,\o
ra)F- €
aF-\osl a
aooo
co\o mtr
la)oo 00
cao\
t*-oo
tt'o\
F-o\
larc\
.+€ a-oo
cf)o\
.+oo
t*Ol
oooo
oo\
rat0lo
\ot-*
€o\
o\t*-
$oo
c\.lo\
ooo\ o
o\s F-
o\ r- C.lo\
\ooo
mo\
o\Fr
o\\oo\oNlar
Xct)
o\c.t
Orn crt
c\tm
cim
sca
lrlco
\om
F-aal
€ca
o\m o.+ .+ c.t.+ m.+ \f,!+
ratr+
\o.+ t-r.+ €.+ o\!t |rI a\ cnra)
sta)
|rlral
\ora)
F*rat
qrn o\
lar \o \o olJ
6t
oo!,
co'i; ,
!Jb0
fd '..i EH'; - b 5:-:S ., *obtsd I Y=:i iod.9 0 ai boJ.b:t-u&<tJt-6
ooooo\er$€e6::::^'AU9UU
oa{t\o00CCCOCO-
I
riapoH&
aa6lra)F-c.l
c{$qoralc!c.il
-SB
kt5)ro6
e
a\
-:l|I\
acr
eI
a\
"HE
Ri
1
t
FiFTa;)o[ifr
Fr
+F]raloi
Itr
+HvlN
slcarf,cacot\
c.l<>-F-(\.l
h'olJ
R
:ll
x
t\
xsI
a{h
9B
3
\::l]
Icr
9B
r{ \i
[[5l
1
trltiaFQf:l&
\o\oc.t|r)
F-\o$
co.+co
\r
+cl\CO|,-r}$
GIoo
\oto
\or-\o\oF-a-l
Oo\@O00
t\.1
R hot3> x
\x
a\ \x's
6t
:ll
F; $ \) *- b(
r..6lo\int\el6l
lt
G
ad}€d€(}Jd(!4(B
.o
A4
qt
z
l^'dsdsil s
'l"g,e;
il
t
l*
\F}
,:
Ir
aca+
bt*-1
00
lf,!0c\ct..
ls!s(fIt--
rn1
A
r* in tf, 0C - - S tf, n 0c * F* C l|n O\ rn - C f-* c} € q' fri - (} 0O f- !C \C Vl t|n qf rrl Fl Fr O O0
R t q q q q e.i ry e! '..!
r! F! tr! I'l 11 r"j r{ n! :
.{ t*- c\ C Ul.] - m c\ f\l tf, r*. C r.a € O rn C rt *S r/| - C cC r- |/t "f t rri r{ c-t - e C c^, Ch r. 10,':c!,"1 ,'j .1 rjri..l .Jrjqqrlryt\! :::-
9- =f Q\ -t 0C .f0C 0d r* f. !n -j
A Or F- 0C $ rn t F- fl t"i !f, f'- r-i f" f{ O g f"" \C-orFln$(g) c6r\mmr-t\€€slFlt(\lc,l F1qriFi .1 r"lr'! :::::::::
G |fl rl F' n rfl ||.1 S C\ O n r* rn S !S rfi C (\! -c CIo € qi r.r r.t - g Q\ o[ m r-, r.- € \9 \o g tf rfi{n! r! rl r\;t'lflr! l::aaa:::ta
qrgrrC* frl (\tr rrtcc
ryrftd.C-0r0recr'-fF--ttilr1-$t*€qirnf4(\.l-CCSrq fl r! |...l N r.1 r'l N f'l .t f\l fq -
qlFl€FmorQ*f'.1fqr(frnSF**-fr#H
n
FFI
tn*cti
Fi FI
lr? crrl."ltt
f\l !t
!!*#ESs*=lrJ ta
|a,.J
-fiLL
7,L
fnv-uli
U{.|rF:
!|.i{l-trl.{
tisIt-*
sIJt-tl.
l-7rvlF
{JI
fiF-
FIFl{
OJ
F
iltt
roc(!.!o-E(I'J
", l,fi-r rri**r:
Tf,BEL HHII.SI4ilLS r SQgtGT tffitfiC]lf
. .... 1 ..
'ffir,T:wd:Sg-#tan
,$,*,TsS$ffii
!*TstS,ffi*an
.,$* T% 5% 136 s?t f%{-;:*,,s
ff,t{';
$.s'rs
t1m1$
l{t$,
let7t$1g
fls
*1
mE$
24g$.
s'
l0,gs7Io"ffio
ln*I CISll
f o,zr*,
10.7trlI osoe
loeo
l,*ls*tlosssJ0,5U| 0514
a,{97gdmo,@$'4tr0;dc4
a43ilg,{a3
o,,*13qider0.ffio,d
$iWS'E8S
.O,$il7
O;af*,,s$fi4
o"iffio,m
:.S&$@G ',
s,ryp,f"sffio$er
fi,$#to"5$ror5ffis"sI$0"s0$s"49€
s3t3g. ,]:.*ts{.
.*fffi,29,
,s.,q'''g3lr,"
s&'
&'fi&,#ru45{s47
484S
50
*#s,$r*s,ffi
qsltO'ffiis,+{a
&s{
0,+{4.0,@
0ffi0,ffi,Sr^W
s$Ja0#06s,30{0,mt0"#f
o.st$
s3s{0,491
s,gse0,9&4
*,?srs3ru
0,rt6fi
*sssS,$q.o,{44
o'4ry
10,4s7
lo,*zalo,47o
.s.,{s,o,sd's,{t8,S,rtlS
'I
'&&s
O,qs,@o,3ss,aqg
0iS{
0,39c
0,37S
*,472CI,3fiS
s,s640i3s1
70
75
m8S
s0
's,lsl!
t'
.lffrs,ire
e0q0wsmss
.-S,
'$8s
ruoffirylSg{}
''0;ru9,S,lSO'tre,4tssrfl'l4ta
orso,{tg:0,s6,
&ss8.qry$'
0,074
$;s70,
0,@.0;0ffi
.g,g{5,$n$S
o,g1?
&$(s,S#SS
0*s&&tg,097s
sg6!sFfio0330o*t0Ole*
8,1S1
0,1{s0"1ffisJ159,10s
0,097
8,ff!0,fiffi0,ffi,t
BIODATA PENULIS
Nama : ALIFA HANUM
Tempat / Tgl Lahir : Surabaya, 7 April 1973
NIM : 18100110000026
Alamat Rumah : Jl. KH. Hasyim Ashari Gg. Halimah No. 64 RT: 002/001
Kel. Poris Plawad Utara, Kec. Cipondoh Kota Tangerang
Pendidikan : 1. Lulus TK ‘Aisyiyah Surabaya Tahun 1979
2. Lulus MI Yapisthon Surabaya Tahun 1985
3. Lulus SMP Khodijah Surabaya Tahun 1988
4. Lulus SMA Muhammadiyah 3 Surabaya Tahun 1991
Pekerjaan : 1. Tahun 2006 s/d 2008 MI Saef ed Daulah Kota
Tangerang
2. Tahun 2008 s/d sekarang MTs Ta’lim Al-Mubtadi
Kota Tangerang
3. Tahun 2009 s/d sekarang SD Al-Azhar IV Kebayoran
Lama Jakarta Selatan