Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan...
Transcript of Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan ... · tersebut tentu akan melahirkan...
iv
TESIS
Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas
Perbedaan Faham Keagamaan
(Studi Fenomenologis Pada Komunitas Syi‘ah dan Sunni di Desa Karang Gayam dan
Bluuran Kabupaten Sampang Madura)
–
Oleh :
Muhammad Junaedi
09250023
PROGRAM PASCA SARJANA
MAGISTER SOSIOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
v
vi
vii
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Muhammad Junaedi
Tempat/Tanggal Lahir : Purworejo, 27 Agustus 1986
NIM : 09250023
Program Studi :Magister Sosiologi Program Pasca Sarjana
Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa karya ilmiah.tesis yang berjudul “Konstruksi Sosial
Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan Faham Keagamaan : Studi
Fenomenologis Pada Komunitas Syi’ah dan Sunni di Desa Karang Gayam
dan Bluuran Kabupaten Sampang Madura”. Adalah karya tulis asli pribadi
dan bukan merupakan karya tulis orang lain yang pernah terpublikasikan baik
sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah kami
sebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan
apabila pernyataan ini tidak benar kami bersedia mendapat sanksi akademik
sesuai peraturan yang berlaku.
Malang, Juli 2013
Yang Menyatakan
Muhammad Junaedi
viii
LEMBAR PERSEMBAHAN
GATOK PORA (Alm Bpk Moh Badri)
Hasil karya TESIS ini saya persembahkan
terkhusus kepada kedua Orang Tua yang
menjadi inspirator kehidupan , Bapak
Moh Badri Alm walaupun beliau telah
tiada namun teladan dan kearifannya
akan tetap selalu terkenang selama-
lamanya, dan Mama’ Taslimah tercinta,
dengan doa restu-nyalah saya dapat
menempuh dan menyelesaikan studi ini
dengan lancar meskipun menuai banyak
hambatan namun pada akhirnya tercapai
dan terselesaikan, atas doa-kedua-
nyalah semua bisa terwujud.
Tidak lupa juga trimakasih kepada Istri
tercinta, seluruh keluarga, saudara-
saudara yang sangat ku hargai dan
cintai dengan merekalah pula dukungan
intelektual, moril, spiritual maupun
materiil bisa saya peroleh lahir dan
batin, begitu juga dengan lingkungan
tempat saya bekerja para dewan
pengajar, siswa-siswa dan rekan-rekan
sejawat yang telah memberikan curahan
warna dalam kehidupan ini.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah dengan memanjatkan Puja dan Puji Syukur semoga selalu
terhaturkan kepada Allah SWT yang telah mencurahkan Rahmat dan Hidayah kepada
hamba-hamba-Nya, dan Sholawat serta Salam semoga selalu terhaturkan pula kepada
junjungan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat-umat-Nya
kepada jalan lurus yang diridhoinya. Lantaran rahmat, hidayah dan syafa„at-Nyalah
upaya penulisan Tesis pada Program Pasca Sarjana Magister Sosiologi Universitas
Muhammadiyah Malang dengan judul “ Konstruksi Sosial Masyarakat Atas Realitas
Perbedaan Faham Keagamaan : Studi Fenemenologis Pada Komunitas Syi’ah da
Sunni di Desa Karang Gayam dan Bluuran Sampang Madura” ini dapat terselesaikan
dengan baik dan maksimal.
Kekerasan atas nama agama yang menimpa komunitas Syi‟ah di desa Karang
Gayam dan Bluuran merupakan salah satu contoh realitas sosial hubungan antar
kelompok keagamaan yang tercederai dengan adanya disintegrasi sosial dalam
kehidupan beragam Islam, Madura memang dikenal sebagai basis Muslim Sunni
hampir 99,9 persen dari total jumlah penduduknya, keislamannya mayoritas sebagai
pengikut nahdyyin NU, dengan basis keagaamaan NU yang kuat maka kehadiran
kelompok keagamaan lain seperti Syi„ah cenderung mendapatkan resistensi dari elit
keagamaan dan lapisan sosial masyarakat setempat. Tragedi penyerangan terhadap
komunitas Syi‟ah pada peristiwa Sampang satu 29 Desember 2011 dan tragedi
Sampang dua pada 26 Agustus 2012 adalah bukti bahwa ekistensi Syi‟ah menjadi
dilema hubungan kelompok keagamaan, meskipun secara historis eksistensi Syi‟ah
sudah berlangsung semenjak kehadiran Islam itu sendiri, dimana Sunni dan Syi‟ah
merupakan dua mazhab besar dalam Islam yang keberadaan ummatnya juga tersebar
ke balahan dunia Islam tidak saja di Indonesia melainkan di negara-negara Islam
lainnya, berangkat dan bermula dari relasi sosial yang melahirkan disintegrasi pada
komunitas Sunni dan Syi‟ah di Sampang inilah, peneliti tertarik lebih dalam untuk
mengkaji konstruksi sosial masyarakat bagi dua komunitas Syi‟ah dan Sunni dalam
memahami realitas perbedaan faham keagamaan, diharapakan dengan pendekatan
sosiologis yang peneliti kedepankan akan mampu memberikan formula khusus dalam
upaya rekonsialisi konflik berbasis kearifan lokal sehingga kohesivitas sosial antara
komunitas Syi‟ah dan Sunni makin kuat dan terintegasikan dalam kehidupan sosial
bersama.
x
Dalam kesempatan ini tentu penulis mengucapkan trimakasih yang sebesar-
besarnya atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik moril maupu
material kepada semua pihak , sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini,
meskipun masih banyak kekurangan guna penyempurnaan penelitian yang lebih
lanjut, dalam hal ini penulis mengucapak beribu terimakasih kepada :
1. Dr Muhdjir Efendi, M.AP selaku Rektor Univers itas Muhammadiyah Malang
2. Dr Latipun, M.Kes, selaku direktur Program Pasca Sarjana Universitas
Muhammadiyah Malang
3. Drs Rinikso Kartono, M.Si selaku ketua Program Magister Sosiologi
4. Prof Dr Syamsul Arifin selaku dosen pembimbing pertama yang telah
meluangkan banyak waktu untuk membantu, mengarahkan dan menyelesaikan
sekaligus menyempurnakan penelitian ini mulai dari awal penelitian hingga
tahap penyelesaian laporan meskipun ditengah sela-sela kesibukan, trimakasih
banyak atas curahan ilmu dan arahan-arahan yang penulis terima selama
proses penyelesaian tesis.
5. Drs Joko Susilo, M.Si selaku dosen pembimbing pendamping yang juga telah
memberikan arahan, dukungan, motivasi dan supportnya dalam memberikan
arahan penulisan laporan penelitian selama proses penyelesaian tesis ini,
trimakasig pula atas waktu luang yang telah diberikannya.
6. Dr Vina Salviana DS M.Si, Dr Wahyudi, M.S.i, Dr Achmad Habib MA, Dr.
Sugeng Puji Leksono M.S.i, Prof. Dr Mas„ud Said, Ph,D. Prof, Dr. Mudjia
Raharjo, M.Si, Prof. Dr. Bambang Widagdo, M, Dr. Muhadjir fendi, MAP,
Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si, Prof. Dr Jabal Tarik Ibrahim, Dr Asep
Nurjaman, M.Si, Prof Dr. Hamidi, M.Si (Alm), Prof. Dr. Bambang Widagdo,
Himawan Bayu Patriadi Ph.D, Dr Tri Sulistianigsih, M.Si selaku dosen-dosen
pengajar di kelas sehinga penulis bisa memperoleh curahan kearifan dan ilmu
pengetahuan yang begitu mendalam pada progran Magister Sosiologi.
7. Kepada segenap informan penelitian yang tidak bisa peneliti ungkapkan satu
persatu-persatu baik dari warga maupun lembaga instansi pemerintahan
Sampang setempat maupun lembaga non-pemerintahan yang telah
memberikan izin informasi data lapangan dalam komunitas Sunni dan Syiah,
guna memperkaya khazanah temuan data lapangan.
xi
8. Bapak / Ibu di TU PPs UMM terimakasih banyak atas pelayanan administratif
yang selama proses menyelesaikan studi
9. Alm Bapak Badri walaupun telah menghadap Ilahi namun teladan dan
kearifanya akan selalau terkenang dan juga Mamak tercinta atas dasar doa dan
dukunnganya baik moril maupun meteril akhirnya penelitian ini bisa
terselesaikan, demikian juga terimakasih untuk semua keluarga, saudara-
saudara dan pendamping hidup baru yang langsung tercipta suasana
mesatakung hingga laporan penelitian ini cepat terselesaikan.
10. Teman-teman sejawat di kampus maupun dalam rekan mengajar, meskipun
disela kesibukan, nuanasa humor dan komunikasi yang tidak terputus sehingga
bisa memberikan peringatan dalam berbagai urusan yang terkaiat.
Penulis merasa yakin bahwa dalam karya tulis penelitian ini masih terdaoat
kekuarangan yang perlu dilengkapi dan disempurnakan llebih lanjut, karenanya segala
macam kritik, saran dari berbagai pihak yang membangun akan penulis terima dengan
sepenuh hati guna perbaikan dan penyempurnaan. Demikian pengantar yang dapat
penulis, sebagai penutup ucapan trimakasih dan mohon maaf yang sebesar-besarnya
atas segala kekurangan maupun kehilafan dalam tesisi ini. Semoga tesis ini mampu
memberikan manfaat demi pengembangan ilmu pengetahuan maupun kontribusi
praktis bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Malang, Juli 2013
Penulis
xii
ABSTRAKSI
Islam adalah agama yang dilahirkan dengan kedamaian, Islam menjadi
penghubung utama nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan, meskipun dalam Islam
memiliki keberagaman faham keagamaan, namun perbedaan di tengah ummat Islam
adalah sebuah rahmah. Dalam catatan sejarah dunia Islam, Syi‟ah dan Sunni
merupakan dua faham keagamaan besar yang menjadi bagian historis perkembangan
dunia Islam itu sendiri, begitu juga dalam catatan sejarah kedatangan Islam ke
Indonesia, kedua mazhab keagamaan ini telah tersebar, diyakini dan dianut oleh
mayoritas masyarakat Indonesia yang bermazhab-kan Sunni, meskipun demikian juga
terdapat pengikut Syi‟ah sebagai minoritas keyakinan yang diikuti oleh sebagian
masyarakat Indonesia, namun sejak awal eksistensinya dinilai tidak pernah menjadi
sebuah ancaman bagi mayoritas penganut muslim Sunni. Realitas perbedaan faham
keagamaan yang melahirkan relasi sosial disintegratif berupa pertentangan dan
konflik, memang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan masyarakat, hal inilah yang
tampak terjadi di masyarakat Sampang Madura. Meskipun Madura dikenal sebagai
pengikut agama Islam yang taat, patuh, tunduk dan menjunjung tinggi nilai-nilai
keislaman dalam bingkai ajaran NU yang dikenal toleran, namun nyatanya elit
keagamaan dan lapisan sosial masyarakat tertentu masih belum bisa menerima
eksistensi Syi‟ah sebagai bagian dari faham keagamaan Islam. Tragedi penyerangan
komunitas Syi‟ah tanggal, 29 Desember 2011 dan tragedi Sampang dua pada 26
Agustus 2013 adalah bukti nyata kekerasan atas nama agama masih menjadi catatan
hitam toleransi antara hubungan faham keagamaan yang berbeda.
Fenomena kekerasan atas nama agama tersebut menarik untuk dicermati lebih
dalam guna mengungkap realitas permasalahan lapangan yang terjadi di masyarakat,
atas dasar itulah peneliti mencoba menguraikan permasalahan tersebut dalam bingkai
sosiologis dengan judul “Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas Perbedaan
Faham Keagamaan” : Studi Fenomenologis Pada Komunitas Syi’ah dan Sunni di
desa Karang Gayam dan Bluuran Kabupaten Sampang Madura), diharapan agar
penelitian ini mampu memberikan formula yang tepat guna menghadirkan wacana
teoritis dalam pemahaman konstruktivis akan relasi sosial dan pemahaman realitas
perbedaan faham keaagamaan, namun juga bisa menghadirkan manfaat praktis guna
merumusukan rekonsiliasi konflik berbasis local wisdom yang terbingkai dalam
wadah kerukunan dan kedamaian antar komunitas Syi‟ah dan Sunni, meskipun
memiliki faham keagamaan yang berbeda. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode diskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologis sebagai pisau analisa
yang digunakan dalam mengurai dan mendiksripsikan temuan-temuan faktual
lapangan yang terjadi di masyarakat. Dengan pendekatan inilah rumusan masalah bisa
terjawab secara holistik berdasarkan data empiris dan dengan kerangka berpikir
sosiologis yang obyektif.
Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka metodologis yang diterapkan
dalam penelitian ini, tersingkap bahwa konstruksi sosial masyarakat terhadap realitas
perbedaan faham keagamaan antara komunitas Sunni dan Syi‟ah memiliki sudut
pandang pemahaman yang berbeda dan saling bertentangan, bagi komunitas Sunni
realitas perbedaan faham keagamaan tersebut menjadi sebuah permasalahan besar,
tatkala syiah menjadi ancaman eksitensi ajaran mainstrem Islam NU (Nahdatul
Ulama) yang kebenarannya telah diakui bersama sebagai commen values mayoritas
masyarakat Madura, tradisi dan ritual keagamaan yang terpolakan semenjak lahir dan
tumbuh berkembang dimasyarakat dalam kurun waktu ke waktu harus tetap langgeng
xiii
dan dipertahankan, Syi‟ah dinilai telah melukai harga diri dasar masyarakat Madura
dengan menistakan nilai-nilai dasar keagamaan yang diikuti mayoritas masyarakat
muslim Sunni NU, oleh karena itulah elit keagamaan dan masyarakat menghendaki
agar Tajul dan pengikutnya harus bertaubat kembali ke ajaran semula atau kalau tidak
berkehendak dan tidak mengakui ajaran semula maka pilihannya adalah relokasi
keluar dari Madura. Guna melindungi faham keagamaannya yang sudah mapan maka
diputuskanlah bahawa ajaran Syi‟ah yang dibawa Tajul Muluk adalah ajaran yang
sesat dan menyesatkan, bermula terhadap pemahaman Syi‟ah sesat, maka muncullah
prasangka-prasangka negatif tentang bentuk-bentuk penistaan agama yang dilakukan
oleh pengikut Syi‟ah, isu kesesatan Syi‟ah terus diproduksi oleh elit keagamaan dan
mayoritas lapisan sosial masyarakat dari komunitas Sunni anti Syi‟ah, akibat penilain-
penilaian dan prasangka negatif inilah relasi sosial antara dua komunitas yang
sebelumnya berjalan damai diwarnai dengan disharmonisasi sosial.
Berkebalikan dengan pandangan komunitas Sunni dalam melihat realitas
perbedaan faham keagamaan, komunitas Syi‟ah menilai bahwa sebenarnya
masyarakat komunitas Sunni memiliki prinsip-prinsip sosial dasar kemanusian yang
toleran, namun kebencian terhadap komunitas Syi‟ah dianggap sebagai hasil ciptaan
yang sengaja diciptakan dan diproduksi oleh elit-elit keagamaan Islam NU yang ada
di Madura, dalam kontek ini komunitas Syi‟ah menilai terdapat dua hal utama yang
saling berkaiatan pertama adanya pergeseran otoritas keaagamaan dari elit agama
Islam NU dan yang kedua adanya stereotip dan distorsi pemahaman ajaran Syi‟ah
dalam arti tuduhan fatwa sesat dari Majlis Ulama Madura, FMU, BASRA, keputusan
BAKORPAKEM isinya dinilai didistorsi atau dislewengkan, karena keputusan
tersebut bersifat sepihak tanpa ada proses dialog tebuka yang adil bagi komunitas
Syi‟ah, dan yang kedua stigma sesat dan anggapan Syi‟ah sebagai ajaran yang
menyimpang dengan penyebaran isu dilebih-lebihkan, mengada-ada dan tidak faktual
sebagaimana keyakinan dan ajaran yang diikuti oleh komunitas syiah. Pemahaman
tersebut tentu akan melahirkan disintegrasi sosial, karenanya segala bentuk intimidasi,
ancaman dan anarkisme dinilai oleh komunitas Sunni anti Syi‟ah sebagai bagian
upaya mempertahankan akidah atau keyakinan dari penistaan ajaran syiah.
Meskipun terdapat perbedaan faham keaagamaan yang melahirkan relasi
disintegratif, namun ikatan sosial yang didasarkan pada nilai-nilai kearifan lokal
teretan dibik inilah yang mampu mempererat relasi sosial integratif antara Syi‟ah dan
Sunni, kekerabatan dalam keluarga dan berinteraksi sosial antar sesama merupakan
proses sosial berkesinambungan yang tidak bisa terputus, melalaui jalan inilah
rekonsiliasi konflik bisa terwujud, dengan pendektan teori konstruksi sosial oleh Peter
L Berger dan Thomas Luckhman peneliti melihat bahwa realitas perbedaan faham
keagamaan di masyarakat tidak bisa dilepaskan dari realitas yang telah
terkonstruksikan sehingga melahirkan pertentangan dari komunitas Sunni anti Syi‟ah,
itulah beberapa sajian ringkasan temuan data lapangan yang terurai dalam laporan
penelitian ini.
xiv
ABSTRACT
Islam is borne religion with peacefulness, Islam become especial link of the
infinite values and is human. Though in Islam have diversity of religious
understanding, but difference in the middle of people of Islam is a rahmah. In world
history note of Islam, Syiah and Sunni represent two big religious understanding
which become historical part of growth of world of Islam itself, so also in arrival
history note of Islam to Indonesia. Both of this religious madzab have spread over, to
be believed and embraced by society majority of Indonesia, which is Sunni madzab.
Nevertheless also there is follower of Syiah as faith minority followed by some of
society of Indonesia, but since early its existence assessed by have never become a
threat to majority follower of Moslem of Sunni. Reality difference of religious
understanding which bear social relationship of disintegrative in the form of conflict
and opposition, it is true cannot be discharged in life of society, this matter see
happened in society with Sampang Madura. Though Madura known as by follower of
religion of Islam obedient, submissive and respect values of Islam in teaching frame
of NU lenient recognized, but its reality of religious elite and social coat of certain
society still not yet can accept Syiah existence as part of religious understanding of
Islam. Tragedy attack of community of Syiah at December 29, 2011 and second
tragedy Sampang at Augustus 26, 2013 is real evidence of violence on behalf of
religion still become black note of tolerance between different religious understanding
relation.
Those violence phenomenons on behalf of the religion draw to be deeper
research to express reality problems of field that happened in society. On the basis of
that's researcher try to elaborate the problems in frame of sociologies with title 'social
construction of society to reality difference of religious understanding: study of
phenomenology at community of Syiah and Sunni in countryside of Karang Gayam
and Bluuran sub-province of Sampang Madura'. Its expectation so that this research
can give correct formula to attend theoretical discourse in constructive understanding
about social relationship and understanding of reality difference of religious
understanding, but also can attend practical benefit to formulate conflict reconciliation
base on local wisdom which framed in place of peacefulness and reconciliation
between community of Syiah and Sunni, though have different religious
understanding. In this research, researcher use qualitative descriptive method with
approach of phenomenological as analysis knife, which is used in decomposing and
describe findings of factual field that happened in society. With this approach the
problem formula can be answered by holistic pursuant to empirical data and with
framework think objective sociologies.
based formulation of the problem and the methodological framework applied
in this study, revealed that the social construction of the reality of religious
disagreement between sunni and Shiite community has a different perspective and
understanding conflicting, to Sunni community of those reality of religious
disagreement into a major problem, the Shiite to be a threat existence when the
mainstream Islamic teachings NU (Nahdlatul Ulama) whose truth has been
xv
recognized with the majority of the Madurese commen values, traditions and religious
rituals are patterned from birth and grew up in the community from time to time shall
remain a lasting and sustained. Shia judged to have hurt people's basic dignity with
Madura outraged religious core values that followed the majority Sunni Muslim
community NU. Therefore, the religious elite and the public wants Tajul and his
followers must repent or go back to the teachings of all wills otherwise and does not
recognize the original teachings, then the choice is relocating out of Madura. to
protect religious understanding established, it was decided that the Shia doctrine
brought Tajul Muluk is misguided and misleading teachings, started against Shiite
misguided understanding, then comes the negative prejudices about other forms of
blasphemy performed by followers of the Shia, the issue of apostasy Shia continue to
be produced by the religious elite and the majority of the social layer of Sunni
community anti-Shiite. eventually judgments and prejudices these social relations
between the two communities that were previously peaceful tinged with social
disharmony.
In contrast to the Sunni community in view of the reality of religious
disagreement, the Shia community considers that the public actually Sunni
community have basic social principles of humanity that is tolerant, but hatred against
the Shia community is considered as a result of the deliberate creation was created
and produced by Islamic religious elites NU is in Madura, in the context of assessing
the Shiite community there are two main things that are related, first to a shift in
religious authority of NU's elite Islamic religion and that both the stereotypes and
distortions in the sense of understanding the teachings of Shia fatwa misguided
allegations of clergy Madura, FMU, BASRA, decision Bakorpakem contents assessed
distorted or perverted, because it is a unilateral decision without an open dialogue
process that is fair to the Shia community, and that both stigma and assumptions Shia
as heretical teachings that deviate by spreading exaggerated the issue, making it and
not factual as beliefs and teachings are followed by the Shia community.
understanding will certainly give birth to social disintegration, hence any form of
intimidation, threats and anarchism assessed by Sunni community anti-Shiite as part
of efforts to maintain the faith or belief of the Shia doctrine sacrilege.
Although there are differences in religious ideology that gave birth
disintegrative relationships, but social bonds are based on the values of local wisdom
teretan dibik is able to strengthen the integrative social relations between Shia and
Sunni, kinship in family and the social interaction between the members of a
sustained social process that can not be disconnected, through this the path conflict
reconciliation can be realized with the approach of the theory of social construction
by Peter L.Berger and Thomas Luckhman. Researchers saw that the reality of
religious disagreement in the community can not be separated from the reality that has
constructed that spawned opposition from Sunni community anti-Shiite, which is a
presentation summary of the findings of field data that described in this research
report.
xvi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAKSI ........................................................................................................ ix
ABSTRACT .......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xviii
DAFTAR GAMBAR TEMUAN DATA .............................................................. xx
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xxi–
BAB.I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 12
D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 13
BAB.II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 15
A. Pengertian Syi‟ah .......................................................................................... 16
B. Pengertian Ahlussunnah Wal Jama‟ah (Sunni)............................................... 20
C. Sejarah Singkat Lahirnya Mazhab Syi‟ah dan Perkembangan
Syi‟ah di Indonesia ......................................................................................... 23
C.1. Sejarah Munculnya Syi‟ah Pada Awal Berdirinya Islam. ...................... 23
C.2 Beberapa Nama Julukan Untuk Syi‟ah ................................................... 26
C.3 Aliran-aliran Dalam Syi‟ah .................................................................... 28
C.4. Perkembangan Syi‟ah di Indonesia dan Hubungannya dengan
Komunitas Sunni............................................................................................ 33
C.5. Geneologi Perkembangan Gerakan Syi‟ah di Indonesia ....................... 35
xvii
D. Landasan Dasar Teori Penelitian .................................................................. 42
E. Penelitian Terdahulu ...................................................................................... 46
BAB.III. METODE PENELITIAN ................................................................... 51
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian .................................................................... 51
B. Lokasi Penelitian ............................................................................................. 54
C. Subyek Penelitian............................................................................................ 54
D. Tehnik Pengumpulan data dan Sumber data Penelitian ................................. 59
E. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data ............................................................. 59
F. Keabsahan Data / Validitas Data .................................................................... 62
BAB. IV. PEMBAHASAN ................................................................................. 63
A. DISKRIPS LOKASI PENELITIAN ........................................................... 63
A.1. Kondisi Geografis Desa Karang Gayam dan Desa Bluuran ....................... 63
A.2. Kondisi Pemerintahan dan Demografis Desa Karang Gayam
dan Desa Bluuran .......................................................................................... 66
A.3. Kondisi Perumahan/pemukiman di Desa Karangaggayam dan
Desa Bluuran ................................................................................................. 70
A.4. Kondisi Perekonomian dan Pola Pemukiman Masyarakat
Desa Karang Gayam dan Bluuran .................................................................. 74
A.5. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Desa Karang Gayam
dan Desa Bluuran .......................................................................................... 81
A.6. Kondisi Keberagamaan Masyarakat Desa Karang Gayam
dan Desa Bluuran ......................................................................................... 84
xviii
B. TEMUAN DAN ANALISA DATA PENELITIAN .................................... 89
B.1.Geneologi Perkembangan (latar belakang) Munculnya Syi‟ah di Desa Karang
Gayam dan Desa Bluuran .............................................................................. 92
B.2. Respon Kyai dan Masyarakat Terhadap Keberadaan Komunitas
Syi‟ah di Desa Karang Gayam dan Bluuran ................................................. 104
B.3. Diskripsi Konflik Kekerasan Atas Nama Agama Terhadap
Komunitas Syi‟ah Dalam Tragedi Sampang Satu Desember 2011
dan Dua Agustus 2012 ................................................................................... 120
B.3.1. Latar Belakang Munculnya Kekerasan Berdasarkan Fakta-fakta
Kronologis Kejadian ...................................................................................... 120
B.3.2. Tragedi Sampang Satu 29 Desember 2011 ......................................... 134
B.3.3. Tragedi Sampang Dua 26 Agustus 2012 ............................................. 138
Gambar Skema Temuan Data 4.1. : Geneologi Perkembangan
Syi‟ah serta Respon Kiai dan Masyarakat di Desa Karang Gayam & Bluuran …147
B.4. Konstruksi Sosial Komunitas Sunni – Syi’ah terhadap Realitas
Perbedaan Faham Keagamaan................................................................... 148
B.4.1. Realitas Subyektif dan Obyektif Masyarakat Karang Gayam dan
Bluuran dalam Komunitas Sunni dan Syi„ah ................................................. 148
B.4.2. Konstruksi Sosial Masyarakat Bagi Komunitas Sunni
Realitas Perbedaan Faham Keagamaan .................................................... 150
B.4.2.1. Tradisi Keagamaan yang berdasarkan nilai-nilai Islam NU ... 150
B.4.2.2. Prasangka Negatif Terhadap Realitas Perbedaan faham
Keagamaan Syi„ah ................................................................................ 166
Gambar Skema Temuan Data 4.2. : Konstruksi Komunitas Sunni Terhadap
Realitas Perbedaan Faham Keagamaan Syi‟ah di
Desa Karang Gayam dan Bluuran ......................................................................... 184
xix
B.4.3. Konstruksi Sosial Masyarakat Bagi Komunitas Syi‘ah Terhadap
Realitas Perbedaan Faham Keagamaan ................................................. 185
B.4.3.1. Pergeseran Basis Legitimasi Otoritas Antar Pimpinan
Kelompok Kelompok Keagamaan ....................................................... 187
B.4.3.2. Munculnya Stereotipe dan Distorsi Pemahaman Terhadap
Kesesatan Syi„ah .................................................................................. 202
Gambar Skema Temuan Data 4.3. : Konstruksi Komunitas Syi‟ah Terhadap
Realitas Perbedaan Faham Keagamaan Sunni
di Desa Karang Gayam dan Bluuran .................................................................... 217
B.5. Relasi Sosial dan Rekonsiliasi Konflik Berbasis Kearifan
Lokal Bagi Komunitas Syi‘ah dan Sunni di Desa
Karang Gayam Dan Desa Bluuran ........................................................... 218
Gambar Skema Temuan Data 4.4. : Relasi Sosial dan Rekonsiliasi
Konflik Berbasis Kearifan Lokal Antara Komunitas Syi‟ah dan Sunni di Desa
Karang Gayam dan Bluuran.................................................................................. 228
B.6. Diskusi Teori dan Implikasi Teori ............................................................ 229
B.6.1. Dialektika Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Relitas Perbedaan
Faham Keagamaan bagi Komunitas Syi‟ah dan Sunni
di desa Karang Gayam dan Bluuran. ............................................................. 229
Gambar Skema Temuan Data 4.5. : Diskusi Teori dan Implikasi Teori :
Dialektika Konstruksi Sosial Masyarakat Terhadap Realitas
Perbedaan Faham Keagamaan bagi Komunitas Sunni dan Syi‟ah
di desa Karang Gayam dan Bluuran ..................................................................... 236
BAB. V PENUTUP.............................................................................................. 237
A. Kesimpulan .............................................................................................. 237
B. Saran ........................................................................................................ 242
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 244
xx