Konsolidasi Lahan

download Konsolidasi Lahan

If you can't read please download the document

description

Pengertian:Pada dasarnya konsolidasi lahan merupakan upaya untuk membangun kawasan dengan biaya pembangunan dari masyarakat sendiri. Biaya pembangunan di peroleh dari pengurangan luas persil dari para pemilik lahan.

Transcript of Konsolidasi Lahan

KONSOLIDASI LAHAN (KL)

Achadiat Dritasto254970195

Konsolidasi lahan (KL)

Pengertian:

Pada dasarnya konsolidasi lahan merupakan upaya untuk membangun kawasan dengan biaya pembangunan dari masyarakat sendiri. Biaya pembangunan di peroleh dari pengurangan luas persil dari para pemilik lahan.

Tujuan dan Manfaat:

1.Diperoleh suatu kondisi tata ruang yang teratur sesuai dengan tata ruang

2.Terpenuhinya kebutuhan fasilitas dan infrastruktur

3.Status hukum lahan yang teratur

Teknis Pelaksanaan

Kegiatan konsolidasi lahan tersebut mengubah lahan dengan bentuk persil yang tidak beraturan dan tanpa infrastruktur dan fasilitas umum menjadi lahan yang mempunyai bentuk persil yang relatif teratur yang dilengkapi infrastruktur dan fasilitas umum.

Pelaksana pembangunan dapat dilakukan oleh berbagai pihak, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta atau masyarakat pemilik lahan sendiri.

Hal penting dalam konsolidasi lahan:

1.membangun dari persil yang tidak teratur menjadi teratur dan mempunyai infrastruktur dan fasilitas umum

2.pemindahan kepemilikan lahan untuk infrastruktur dan fasilitas umum dengan tidak mengeluarkan biaya

3.penerapan rencana penggunaan lahan

4.pembangunan kawasan yang memenuhi standar

5.pembiayaan bersama dengan komposisi yang patut antar pemilik lahan

6.mencapai waktu yang baik dari daerah pinggiran agar siap untuk dikembangkan

7.menghasilkan kemungkinan pembangunan sistem infrastruktur

Persil

Dijual

Masyarakat

Fasilitas Umum

Dengan Status

Infrastruktur

Hukum Tidak

Persil Masyarakat

Jelas

Dengan Status

Hukum Jelas

Persyaratan dari konsolidasi lahan adalah:

1.adanya interes pemerintah daerah (dan atau lembaga yang sesuai dengan bidangnya) untuk mencapai konversi lahan pedesaan ke pembangunan perkotaan yang berkelanjutan

2.lahan yang menjadi obyek mempunyai potensi untuk berkembang, tetapi masih belum teratur, belum mempunyai infrastruktur, dan masih belum terbangun (atau masih sedikit terbangun)

3.lahan obyek konsolidasi lahan dekat dengan sistem infrastruktur

4.lokasi lahan tersebut strategis untuk dijual (sebagai kompensasi biaya pembangunan)

5.seluruh pemilik lahan menyetujui proyek KL

6.pemerintah pusat mendukung dalam hal legalitas, hukum dan administrasi pada pelaksanaan proyek KL

7.terdapat perangkat pelaksana yang mampu mengelola proyek KL.

Keuntungan

1.Dapat diperoleh lahan untuk infrastruktur dan fasilitas umum yang gratis

2.Proses pembangunan yang lebih mudah (dari lahan yang relatif kosong

Kerugian

1.Persyaratan yang rumit

2.Kesulitan memperoleh kesepakatan dari pemilik lahan

3.Untuk pekerjaan tertentu diperlukan kepastian hukum dan kebijaksanaan pemerintah.

Kasus

Konsolidasi lahan di Indonesia

Jenis pelaksanaan:

1.Hanya sampai pengkaplingan

2.Sampai pembangunan Infrastruktur

3.Pembangunan fasilitas umum

Pelaksana proyek umumnya oleh BPN, terutama jika hanya sampai pengkaplingan saja, apabila sampai kepada pembangunan umumnya melibatkan berbagai instansi.

Studi Kasus Medan

Pelaksanaan KL di Medan hanya sampai pada pengkaplingan saja, yaitu sampai rencana tapak. Sehingga setiap komponen kegiatan dan penunjangnya yang direncanakan sudah mempunyai ruang.

Yang perlu diperhatikan dan dalam pelaksanaan KL

Direncanakan untuk persil baru yang mudah dijual untuk pengembangan perkotaan setelah proyek selesai, selain itu kegiatan KL sebaiknya sampai kegiatan konstruksi, agar nampak manfaat dan hasilnya.

Harus dilakukan dengan koordinasi yang baik antar lembaga pelaksana KL (BPN, PEMDA, kontraktor dsb)

Pemilik lahan harus sepenuhnya mendukung proyek KL dengan keterlibatan pemilik lahan dalam komite pelaksana atau asosiasi pemilik lahan

Biaya pembangunan harus dapat ditanggulangi dengan kenaikan harga lahan.

Pelaksanaan KL tidak dapat dibiayai dengan proyek tahunan tetapi harus dengan pembiayaan jangka menengah (multi-year)

Biaya pembangunan dibiayai seadil mungkin sesuai dengan pangsa peran serta atau luas kepemilikan lahan.

Di JaBoTaBek

Pelaksana dapat dilaksanakan oleh

1.Pemerintah daerah dengan berkoordinasi dengan BPN. Perlu ditetapkan lokasi yang potensial (sesuai dengan kriteria) atau

2.Swasta/masyarakat dengan petunjuk dari pemerintah daerah dan BPN.

Yang perlu dilakukan dalam pengembangan KL di Jabotabek adalah:

mempercepat perencanaan dan pembangunan pada lahan tidur (milik developer yang belum dibangun)

pemberdayaan pemahaman pemilik lahan dalam pembangunan kota

peningkatan produksivitas rencana tata ruang

peningkatan pelayanan pada daerah yang sudah tertata dan tertib

pendataan kawasan yang sudah dibangun oleh developer (swata/perumnas)

pengembangan struktur pembangunan kota dengan KL dalam hal sistem pusat dan sistem infrastruktur.

Program di Jabotabek sebaiknya meliputi berbagai kegiatan, yaitu:

Pembentukan perangkat (peraturan, pelaksana, sistem organisasi) pelaksanaan proyek yang baik,

Penyiapan dan pelaksanaan KL sebagai pilot project

Penjelasan pada masyarakat luas (pemilik lahan, pengembang, profesional) mengenai proyek KL (keuntungan, prosedur, teknik dll)

Penyiapan peraturan dan prosedur kemitraan pelaksanaan KL

Promosi KL