Konsep tanah

88
DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH (PNT 1201A) (PNT 1201A) EKO HANUDIN EKO HANUDIN LAB.KIMIA DAN KESUBURAN TAN AH JURUSAN LAB.KIMIA DAN KESUBURAN TAN AH JURUSAN TANAH, FAKULTAS PERTANIAN UGM TANAH, FAKULTAS PERTANIAN UGM

description

ILMU Tanah-UGM

Transcript of Konsep tanah

Page 1: Konsep tanah

DASAR-DASAR ILMU TANAH DASAR-DASAR ILMU TANAH (PNT 1201A)(PNT 1201A)

EKO HANUDINEKO HANUDIN

LAB.KIMIA DAN KESUBURAN TAN AH JURUSAN LAB.KIMIA DAN KESUBURAN TAN AH JURUSAN TANAH, FAKULTAS PERTANIAN UGMTANAH, FAKULTAS PERTANIAN UGM

Page 2: Konsep tanah

Buku AcuanBuku Acuan1. Certini, G. and R. Scalenghe. 2006. Soils: basic concepts and

Future challenges. Cambridge university press Cambridge. pp. 303.

2. McLaren, R.G. and K.C. Kameron. 1993. Soil Sciences. Oxford University Press. Melbourne. pp. 294.

3. Buckman, H.O. and N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan Prof. DR. Soegiman). Bhartara Karya Aksara. Jakarta. pp. 787.

Page 3: Konsep tanah

TANAH ?TANAH ?

Dijual Tanah seluas ? Atau dijual Lahan seluas?

Tanah Mediteran dari Wonosari ?

Page 4: Konsep tanah

Mengapa kita perlu mempelajari Mengapa kita perlu mempelajari tanah?tanah?

• Great Integrator!– Medium of crop production– Filter water and waste– Producer and absorber of gases – Home to organisms– Medium for plant growth– Waste decomposer– Source material for construction, art, medicine, etc.– Snapshot of geological, climatic, biological, and

human history– Essential natural resource.

Page 5: Konsep tanah

What is What is Soil ScienceSoil Science? What is ? What is the role of soil science?the role of soil science?

• Study of soil as an part of terrestrial ecosystem, environment, and integrated Earth surface System;

• Study of soil by physical, chemical and biological means and others;

• Study of soil in scales ranging from molecular to pedosphere;

• Study of soil in interaction with water, air, biomes, and human,etc.

Page 6: Konsep tanah

Soil ScienceSoil Science

• Soil - plant science: - ion uptake, soil fertility, nutrient transport, bioavailability; food quality

• Soil-water science: water translocation, water use efficiency; nutrient loading, drinking water quality

• Soil- air science: gas exchange, emissions, GHE, Global change

Page 7: Konsep tanah

Soil ScienceSoil Science

• Soil – material science: soil mechanics or dynamics, soil engineering;

• Soil – ecosystem science: soil ecosystems, stability of ecosystem. Biodiversity and ecological safety

• Soil - landscape science: soil associations, land use patterns, soil archeology ,etc

Page 8: Konsep tanah

Closely related scienceClosely related science

• Food Science

• Medicine & Health science:

• Archaeology

Page 9: Konsep tanah

Role of Soil ScienceRole of Soil Science

• Basic discipline of natural sciences;

• Fundamental science of agricultural sciences;

• Core science of environmental and ecological sciences;

Page 10: Konsep tanah

Role of Soil ScienceRole of Soil Science

Impacts in:

• Land use planning;• Help solve food supply,ex: Sandro• Policy making - agriculture and

environment protection;• Consultancy: standards, restrictions,

etc. WHO project

Page 11: Konsep tanah

How do we study soil science?How do we study soil science?

Belajar dilapangan: mengambil sampel tanah yang benar dan mendeskripsikannya

Pengamatan profil tanah untuk mengetahui bahan induk tanah, posisi topografinya, penggunaan lahan, hidrologi dan morfologi tanah (horison-horison yang terbentuk dalam tanah). Mengamati sifat fisik, kimia dan biologi tanah dengan peralatan sederhana

Kita belajar ilmu tanah di Lapangan dan di laboratorium

Page 12: Konsep tanah

How do we study soil science?How do we study soil science?

Macro to micro scale modern analytical facilities:

Belajar ilmu tanah perlu dukungan peralatan canggih seperti AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) utk analisis logam2 seperti Fe, Mn, Zn, Al, Cu, Ca, Mg, K, Na dll. Spektrofotometer UV-VIS untuk analisis, P, B, Mo, S, dll

AAS

Spectrophotometer UV-VIS

Page 13: Konsep tanah

Bentang Lahan (Tanah dan semua makhluk yang ada di dalamnya, air, tanaman, udara (atmosfer), batu-batuan dan semua yang ada di atasnya termasuk manusia

Polipedon: kumpulan satuan pedon

Pedon: Satuan terkecil tanah, maka ilmu tanah sering disebut dengan Pedologi

Page 14: Konsep tanah

KONSEP ILMU TANAHKONSEP ILMU TANAH1. Berzeilus (1803)“Laboratorium Kimia Alam Dimana Berbagi Proses Dekomposisi dan Reaksi Sintesa

Kimia Berlangsung Secara Tenang”2. Davy (1913)“Laboratorium Alam Dimana Nutrisi Tanaman Tersediakan” 3. Mitscherlich (1920)“Campuran Bahan Padat Berbentuk Tepung, Air, Udara Yang Karena Mengandung

Zat Hara Dapat Menumbuhkan Tanaman”4. Marbut (1927) tanah berdimensi tiga bahwa pelapukan batuan sebagai proses pembentukan

tanah yang berjalan terus dan menempuh berbagai fase tanah sebagai sistem yang dinamis Tanah merupakan lapisan paling luar kulit bumi yang bersifat tidak padu

mempunyai tebal yang berbeda-beda, yang berbeda dengan bahan di bawahnya dalam hal warna, sifat fisik, susunan kimia, proses & kimia yang sedang berlangsung, sifat biologi, dan morfologinya.

Page 15: Konsep tanah

Konsep tanah yang paling terkenal sampai sekarang adalah yang dirumuskan oleh Yenni (1941) yang menyatakan bahwa tanah merupakan hasil interaksi lima faktor pembentuk tanah yaitu iklim (climate), bahan induk (parent material), topografi (relief), mahluk hidup (organism) dan waktu (time) yang dirumuskan dg persamaan:

S = f (Cl, P, R, O, T)

Dokuchaev mendefinisikan tanah sebagai bahan padat (bahan mineral atau bahan organik) yang terletak dipermukaan, yang telah dan sedang serta terus menerus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah: (1) bahan induk, (2) iklim, (3) organisme, (4) topografi, dan (5) waktu.

Page 16: Konsep tanah

Para Ahli tanah (Soil Scientist) membuat kesepakatan definisi tanah sbb:“TANAH adalah tubuh alam bebas yang menduduki sebagian besar permukaan planet bumi yang memiliki sifat sebagai hasil interaksi kegiatan iklim dan jasat hidup terhadap bahan induk dalam keadaan relief (topografi) tertentu selama jangka waktu tertentu pula”

ILMU TANAH dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu 1. PEDOLOGI (Pedo : gumpalan tanah; logos = ilmu) yang mempelajari :a. Asal mula dan genesa tanah (proses pembentukan tanah)b. penamaan, sistematika, kemampuan dan penyebaran jenis tanah 2. EDHAPOLOGI (edhapon : bahan tanah yang subur)- penekanan pada penggunaan di bidang pertanian yaitu hubungan antara tanah dan tanaman tingkat tinggi- untuk produksi tanaman seekonomis mungkin.

Page 17: Konsep tanah

1. Bahan Induk Tanah1. Bahan Induk Tanah

Berdasarkan cara terbentuknya ada 3 macam batuan:

1. Batuan Beku (igneous Rock), hasil proses pembekuan magma

2. Batuan Sediment (Sediment Rocks), hasil proses pengendapan

3.Batuan Metamorf (Metamorphic Rock), hasil proses pemanasan dan tekanan.

Page 18: Konsep tanah

Batuan Beku Batuan MetamorfBatuan Sedimen

Ciri batuan beku:1. Tidak mengandung fosil2. Teksturnya padat, mampat, strukturnya homogen dengan bidang permukaan ke semua arah sama 3. Susunan sesuai dengan pembentukannya (proses pembekuannya)

Page 19: Konsep tanah

Batuan beku dapat dibedakan menjadi 3 golongan:

A.Batuan Plutonik: batuan yang membeku di dalam bumi sehingga serring dosebut sebagai batuan dalam

B.Batuan Intruksi: batuan yang membeku diliang-liang jalan ke permukaan bumi, sehingga sering disebut batuan gang.

C.Batuan vulkanik: batuan yang mencapai peremukaan bumi masih dalam keadaan cair dan mengalami pembekuan di permukaan bumi atau di atasnya. Sering pula disebut sebagai batuan lelehan. Golongan ini dibagi menjadi 2 yaitu batuan efusi (yang keluarnya sebagai lelehan) dan batuan eflata (yang keluarnya terlempar ke udara). Batuan ini sangat penting di indonesia mengingat kita memiliki banyak gunung api. Batuan vulkanik juga dapat dipilahkan menjadi 3 atas dasar kandungan SiO2nya:

1. Batuan asam yang kadar SiO2nya >65 %

2. Bataun intermediaer yang kadar SiO2nya antara 52-65 %

2. Batuan basis yang kadar SiO2nya < 52 %.

Page 20: Konsep tanah

Batuan asam biasanya warnanya lebih muda dibandingkan batuan basis, karena SiO2 warnanya kelabu putih. Batuan asam lebih banyak mengandung logam alkali dan Al, sedangkan Fe, Mg dan Ca lebih rendah. Batuan asam lebih sukar dilapukkan dibandingkan batuan basis, sehingga tanah yang terbentuk dari batuan asam biasanya memiliki tekstur kasar dan miskin unsur hara.

Page 21: Konsep tanah

Ciri batuan sedimen yang membedakan dengan batuan lainnya yaitu:

1.Batuan endapan biasanya berlapis-lapis baik nyata maupun kurang jelas.

2.Mengandung sisa-sisa jazad atau bekas-bekasnya

3.Adanya keseragaman yang nyata dari bagian-bagian yg menyusunnya

Adanya lapisan-lapisan dalam batuan disebabkan karena terbentuk dari timbunan lapisan pengendapan yang masing-masing berbeda bahan, tekstur, warna, dan tebalnya. Perbedaan ini disebabkan karena berbeda waktu pengendapan dan bahan yang diendapkan. Jika bahan yg diendapkan sweragam maka ciri ini kurang jelas, sehingga seringkali batu kapur berwarna hitam dan kristalin sehingga dikira batuan andesit. Batuan endapan dibentuk dari bahan-bahan yang dihasilkan oleh pecahnya batuan yang telah ada sebelumnya.

Page 22: Konsep tanah

Klasifikasi batuan endapan berdasarkan bahan pengangkut Klasifikasi batuan endapan berdasarkan bahan pengangkut dan tempat pengendapannya.dan tempat pengendapannya.

Tempat endapan

Bahan Pengangkut

Air Angin Es dan Salju

Laut Sedimen marin, batu lempung laut, pasir laut, batu pasir kapur

Sedimen eolo marine, tuf marine, abu volkan yang mengendap di laut

Sedimen glasio marine, lempung marine terbentuk oleh drift glasial,

Danau Sedimen lakustrik, batu lempung danau, lempung danau

Sedimen eolo lakustrik, loss danau, abu sub aqua

Sedimen glasio lakustrik, lempung danau glasial,

Daratan Sedimen fluviatil, batu lempung kali, lempung kali, pasir kali, kerikil kali

Sedimen teristrik, loss, puntut pasir, pasir embus, abu volkanik

Sedimen glasial, lempung liat, endapan debuoleh drift salju

Page 23: Konsep tanah

Batuan metamorf (malihan): batuan yg memiliki sifat-sifat akibat telah malihnya batuan semula, baik batuan beku maupun batuan endapan. Proses malih artinya sejumlah proses yg bekerja dalam zone pelapukan dan menyebabkan pengkristalan kembali (recrystalization) bahan induk. Syarat utama proses malihan ada 3 : suhu, tekanan kuat, dan waktu lama. Sumber panas dp berasal dari bagian dalam bumi, energi mekanik hasil proses geologi dan magma yg membara dan meleleh. Tekanan ada 2 macam yaitu (1). tekanan hidrostatik yg seragam dan (2). tekanan berarah berupa desakan. Yg pertama menyebabkan perubahan volume dan menghasilkan struktur butir yg tak teratur, sedang desakan menyebabkan perubahan bentuk dan menghasilkan struktur sejajar. Tekanan yg seragam mempengaruhi pula keseimbangan kimia dg memacu pengurangan volume dan pembentukan mineral-mineral yg rapat jenisnya lebih tinggi, sedang desakan mewujudkan berbagai pengaruh terhadap susunan mineral batuan.

Page 24: Konsep tanah

Mineral penyusun batuan disebut mineral primer. Ada 7 kelompok mineral penyusun batuan sbb:

Page 25: Konsep tanah

MINERAL PRIMER DALAM TANAH KOMPOSISI KIMIA 1. Quarsa SiO2 2. Feldspar

Orthoclase Plagioclase

K Al Si3O8

Na Al Si3O8 3. Mika

Muscovite Biotice

H2 K Al3 Si3O12 (H,K)2 (Mg, Fe)2 (Al, Fe)2 Si3O12

4. Ferro Magnesian Hornbrende Olivine

Ca (Fe, Mg)2 Si4O12 (Mg, Fe)2 Si3O4

5. Magnesium silikat Serpentine

H4 Mg3 Si3O9

6. Phosphate Apatite

(Ca3(PO4)2)3 Ca(Fe, Cl)2

7. Carbonate Calcite Dolomite

CaCO3

CaMg (CO3)2

Sumber : TAN (1954)

Page 26: Konsep tanah

Ke arah bawah energi pembentukannya makin menurun dan tingkat kristalinitasnya semakin tinggi sehingga semakin stabil atau makin tahan terhadap pelapukan

Macam mineral primer penyusun batuan dan tingkat kemudahan Macam mineral primer penyusun batuan dan tingkat kemudahan melapuk melapuk

Page 27: Konsep tanah

IklimIklim• Iklim merupakan faktor tunggal yang paling penting dalam

mempengaruhi pembentukan tanah. Karena dapat secara langsung mempengaruhi terjadinya proses pelapukan fisik & kimia, dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi pelapukan secara biologi.

PELAPUKAN SECARA FISIK

• Anasir iklim yang berperanan penting dalam pembentukan tanah adalah suhu dan curah hujan. Pelapukan secara fisik dapat dihasilkan oleh perubahan kondisi suhu panas-dingin, pembekuan-pencairan, sedangkan pukulan air hujan dapat mengabrasi/ mengikis batuan. Aliran air yang deras juga mampu mengangkut dan menyebabkan saling berbenturan antar batuan sehingga mempercepat pelapukan secara fisik, disamping juga dapat mengabrasi batuan yang dilewatinya.

• Pelapukan secara fisik hanya mengubah ukuran batuan dari besar ke yang lebih kecil tetapi komposisi kimia batuan tidak berubah.

Page 28: Konsep tanah

IklimIklimPELAPUKAN KIMIAWIPelapukan kimia merupakan hasil dari aktivitas air, oksigen

(O2), karbon dioksida pada batuan.– Karbon dioksida (CO2) yang bercampur dengan air

hujan (H2O) akan membentuk asam lemah (H2CO3) yang dapat mempercepat pelapukan batuan.

– Pelapukan secara kimiawi menghasilkan bahan yang berbeda baik secara fisik maupun kimia dari batuan induknya.

Page 29: Konsep tanah

Organisme Organisme Organisme yang berperanan dalam pembentukan tanah diantaranya tanaman, binatang, serangga, bakteri, fungi dll.

– Akar tanaman dapat berperanan dalam pelapukan batuan baik secara mekanik maupun kimiawi

– Tanaman memiliki efek yang penting karena menentukan tipe dan jumlah bahan organik.

– Binatang dan serangga berperanan dalam aersai tanah dan peningkatan BO tanah.

– Bakteri, fungi dan nematoda berperanan dalam dekomposisi sisa-sisa jazad yang sudah mati dan mineralisasi BO tanah.

– Bakteri dan fungi berperanan dalam pembentukan humus

– Ada bakteri yang berperanan dalam fiksasi N2 dari udara, transformasi N, P dan S dalam tanah.

Page 30: Konsep tanah

Manusia mempengaruhi pembentukan tanah melalui cara penggunaan tanahnya. Ada 3 golongan penggunaan yang berbeda pengaruhnya terhadap pembentukan tanah yaitu:

1. Hutan, yang belum atau sedikit mengalami usikan oleh manusia. Dalam ekosistem hutan terdapat tumbuhan tingkat rendah sampai tinggi, hewan tingkat rendah sampai tinggi, bakteri, fungi dll. Dalam ekosistem tersebut terjadi pembentukan tanah secara alami dan terjadi siklus hara yang tertutup. Pada lapisan permukaan tanah akan mengandung humus yang tinggi hasil reruntuhan daun dari pohon.

2. Padang rumput, merupakan hamparan berbagai jenis rumput yang digunakan sebagai tempat penggembalaan hewan ternak. Sifat-sifat tanah banyak dipengaruhi oleh perakaran rumput, hewan kecil yang hidup dalam tanah seperti cacing, serangga, tikus dan kotoran ternak yang dikeluarkan oleh hewan ternak..

3. Tanaman Pertanian, jenis tanaman yang diusahakan dan cara pengelolaannya akan berpengaruh terhadap sifat-sifat tanahnya. Misalnya: perkebunan, tanaman pangan, persawahan dll.

Page 31: Konsep tanah

TopografiTopografi• Topografi menunjukkan posisi hamparan lahan atau

kemiringan dan panjang lereng.• Topografi berpengaruh terhadap pembentukan tanah

karena akan mempengaruhi laju air limpasan (runoff), pengatusan (drainage) & erosi.

• Topografi juga dapat berpengaruh terhadap tipe dan jumlah tanaman yang tumbuh, yang pada gilirannya juga akan menentukan tipe dan jumlah bahan organik tanah.

• Topografi akan mempengaruhi proses pembentukan tanah

Puncak bukit

Lereng Atas

Lereng BawahLembah

Page 32: Konsep tanah

TopografiTopografi• Kemiringan Tajam

– Laju air limpasan (runoff) tinggi– Infiltrasi air rendah– Biasanya populasi tanaman rendah– Bahan organik tanah rendah– Erosi meningkat– Tanah permukaan tipis– Perkembangan dan pembentukan tanah

lambat

Page 33: Konsep tanah

TopografiTopografi• Kemiringan rendah-landai

– Runoff kecil– Infiltrasi air meningkat– Pertumbuhan tanaman lebih cepat yang pada

gilirannya akan meningkatkan BO tanah– Erosi sedikit– Tanah permukaan lebih tebal– Perkembangan dan pembentukan tanah lebih

cepat, tetapi bila air berlebihan (tergenang dapat menghambat perkembangan tanah.

Page 34: Konsep tanah

WaktuWaktuMohr (1944) membedakan 5 tahapan waktu pembentukan tanah yaitu:

1.Tahap permulaan, bahan induk masih belum mengalami pelapukan, baik disintegrasi maupun dekomposisi. Contoh: tanah Regosol muda

2.Tahap juvenil, proses pelapukan sudah mulai berjalan, Contoh: Regosol tua

3.Tahap viril, proses pelapukan dalam saat optimum. Contoh: Latosol coklat

4.Tahap senil, proses pelapukan sudah lanjut, bahkan menurun kecepatannya. Contoh: Latosol merah

5.Tahap terakhir, proses pelapukan sudah berakhir. Contoh: tanah Laterit.

Page 35: Konsep tanah

• Tanah muda– Berasal dari abu volkanik atau bahan alluvial– Kesuburannya tinggi– Perkembangan profilnya jelek– Bisanya memiliki produktivitas yang tinggi.

• Tanah Tua

– Memiliki perkembangan profil yang baik

– Kandungan lempungnya meningkat

– pH cenderung lebih asam

– Hara sudah banyak terlindi

– Produktivitas dan kesuburan lebih rendah dari pada tanah yang lebih muda.

Page 36: Konsep tanah

PelapukanPelapukanPelapukan dibedakan menjadi 3 yaitu;

1.Pelapukan fisik (disintegrasi)

Proses disintegrasi berupa pemghancuran batuan secara fisik tanpa merubah susunan kimiawinya. Disintegrasi dp disebabkan oleh suhu, air, angin, cuaca , glasier dan organisme.

2.Pelapukan kimiawi (dekomposisi).

Perubahan komposisi kimia bahan. Dekomposisi oleh tumbuhan, hewan, air larutan (asam karbonat, air humus, air kawah, air bereaksi alkalis)

Di Indonesia yang beriklim tropis, pelapukan kimiawi lebih berpengaruh dari pada pelapukan fisik, sedangkan daerah beriklim kering pelapukan fisik yang lebih dominan.

Page 37: Konsep tanah

1. Sifat Fisik Tanah2. Sifat Kimia Tanah3. Sifat Biologi Tanah

Page 38: Konsep tanah

Sifat-Sifat Kimia TanahSifat-Sifat Kimia Tanah1.1. Reaksi Tanah (pH-HReaksi Tanah (pH-H22O & pH-KCl)O & pH-KCl)

2.2. Bahan Organik TanahBahan Organik Tanah

3.3. KPK (Kapasitas Pertukaran Kation)KPK (Kapasitas Pertukaran Kation)

4.4. KPA (Kapasitas Pertukaran Anion)KPA (Kapasitas Pertukaran Anion)

5.5. Kejenuhan Basa (jml kation2 basa/KPK x 100 %)Kejenuhan Basa (jml kation2 basa/KPK x 100 %)

6.6. Daya Hantar Listrik (DHL) atau electrical Daya Hantar Listrik (DHL) atau electrical conductivity (EC) satuannya mS/mconductivity (EC) satuannya mS/m

7.7. Mineral Lempung (tipe 1:1, 2:1, 2:2, Fe/Al oksida)Mineral Lempung (tipe 1:1, 2:1, 2:2, Fe/Al oksida)

8.8. Kation-Kation basa (CaKation-Kation basa (Ca2+2+, Mg, Mg2+2+, K, K++, Na, Na++))

9.9. Anion (NOAnion (NO33--, SO, SO44

2-2-, H, H22POPO44--, HPO, HPO44

2-2-

Page 39: Konsep tanah

1. Reaksi Tanah (pH-H1. Reaksi Tanah (pH-H22O & pH-KCl)O & pH-KCl)

• Merupakan ukuran derajad/tingkatan kemasaman atau kebasisan tanah.

• Reaksi tanah (pH) ditunjukkan oleh jumlah (konsentrasi) ion H+ yang ada di dalam tanah baik yang terjerap dipermukaan partikel maupun yang ada di larutan tanah, yang diformulasikan sebagai berikut:

pH = - log [H+]• konsentrasi H+ dinyatakan dalam mol (g/l)

Page 40: Konsep tanah

• Konsep kemasaman (acidity) dan kebasisan (alkalinity) mengacu pada konsentrasi ion H+ dan ion OH-; yang berdasarkan Hk kekekalan massa dinyatakan bahwa hasil kali [H+] dan [OH-] selalu konstan menurut reaksi berikut :

• H2O H+ + OH-

Page 41: Konsep tanah

Pada suhu 25oC (298oK) konsentrasi H2O murni = 55,5 mol [H+][OH-] = 1.8 10-16 [H2O] Kw = 1.8 10-16 x 55,5 = 99,9 10-16 = 10-14 Kw = [H+][OH-] - log Kw = - log [H+]+ (- log [OH-]) pKw = pH + pOH 14 = pH + pOH

Page 42: Konsep tanah

• Di dalam tanah ion H+ dapat berada pada kompleks pertukaran (disebut H+ tertukar) maupun dalam larutan tanah (H+ bebas) sehingga dikenal :

• Ion H+ potensial yang merupakan konsentrasi ion H+ yang berada di kompleks pertukaran dan di larutan tanah; dan dinyatakan sebagai pH potensial

• Ion H+ aktual yang merupakan konsentrasi ion H+ yang berada di larutan tanah; dan dinyatakan sebagai pH aktual

Page 43: Konsep tanah
Page 44: Konsep tanah

Sumber-sumber kemasaman tanah

1. Dissosiasi H2O Sangat lemah hanya 1 mol H2O per 107 mol H2O terionisasi setiap saat H3O

+ H+ + H2O Ion hidronium

2. Asam-asam organik Hasil dekomposisi bahan organik O O R-C R-C + H+

OH O

3. Respirasi akar tanaman CO2 + H2O HCO3

+ H+

4. Hidrolisis Aluminium (Al) Al3+ + H2O Al(OH)2+ + H+ Al(OH)2+ + H2O Al(OH)2

1+ + H+ Al(OH)2

1+ + H2O Al(OH)3 + H+

5. Reaksi Nitrifikasi 2NH4

+ + 3O2 2NO3 + 8H+

6. Oksidasi Sulfur / pirit 2S + 3O2 + 2H2O 2SO4

2- + 4H+ FeS2 + O2 + H2O Fe(HSO4)2 + H

Page 45: Konsep tanah

1. Hujan asam SO2 + H2O HSO3

- + H+ N2O + 3H2O 2HNO2 + 4H+

2. Pemupukan Pupuk yang bersifat fisiologis masam seperti urea CO(NH2)2 + 2H2O CO3

= + 2NH4+

(urea)

Page 46: Konsep tanah

A. Komponen Bahan Organik Tanah

Istilah Pengertian

Sisa organik Biomassa tanah Humus Bahan organik tanah Senyawa humat Senyawa nonhumat Humin Asam Humat Asam Hematomelanik Asam Fulvat

Sisa jaringan binatang dan tanaman yg tidak terlapuk dan sebagian hasil dekomposisi Bahan organik yang ada sebagai jaringan mikrobia hidup Keseluruhan senyawa organik dalam tanah kecuali jaringan hewan dan tanaman yg tidak terlapuk Sama dengan humus Suatu seri senyawa organik berberat molekul tinggi yang berwarna coklat sampai hitam dan terbentuk dari reaksi sintesis sekunder. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan bahan berwarna atau fraksi yang diperoleh atas dasar karakteristik kelarutannya. Senyawa yang dikenal dalam biokimia sebagai asam amino, karbohidrat, lemak, lilin, resin, asam-asam organik yang berberat molekul rendah. Fraksi bahan organik tanah atau humus yang tidak larut dalam suasana alkalis. Bahan organic berwarna gelap yang dieksrak dari tanah dengan berbagai reagen dan tidak larut dalam asam encer. Bagian dari asam humat yang larut alkohol Senyawa organik berwarna kekuningan sampai coklat kekuningan dan larut pada semua kondisi pH (dari asam sampai basis)

Page 47: Konsep tanah

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kandungan bahan organik tanah dapat dirumuskan dengan teori pembentukan tanah oleh Jenny yaitu:S = f (Cl, P, R, O, t) Cl = Climate (iklim)P = Parent material (bahan asal dari bahan organic)R = Relief (Letak bahan organic pada suatu topografi tanah)O = Organism (vegetasi, binatang dan mikroorganisme)T = Time (waktu atau lamanya proses dekomposisi dalam tanah)

Page 48: Konsep tanah

Sifat Keterangan Pengaruhnya pada TanahWarna Retensi Air    Membentuk kompleks dg mineral lempung  Kelasi  Kelarutan dalam air     

Menyebabkan warna gelap pada beberapa tanahBO dapat memegang air 20 kali dari beratnya    Menyemen partikel tanah untuk membentuk agregat   Membentuk kompleks stabil dengan Cu2+, Mn2+, Zn2+ dan kation polivalen lainnya.Bahan organi (BO) tidak larut akibat berasosiasi dengan lempung. Garam-garam dari kation di- dan trivalent dengan bahan organic tidak larut,. BO yang diisolasi mungkin sebagian larut dalam air.

Dapat mempengaruhi kehangatan tanahMembantu mencegah kekeringan atau keretakan. Dapat untuk memeperbaiki sifat retensi air pada tanah pasiranMendukung pertukaran gas, menstabilkan struktur, meningkatkan permeabilitas Mungkin meningkatkan ketersediaan unsur mikro bagi tanaman Hanya sedikit BO yang hilang oleh pelindian.     

Sifat Bahan organik dan pengaruhnya terhadap tanah

Page 49: Konsep tanah

Sifat Keterangan Pengaruhnya pada Tanah

Daya sangga  

Menukar kation  

Mineralisasi  

Bereaksi dengan bahan-bahan kimia organik

BO menunjukkan kemampuan penyanggaan pada kisaran agak masam, netral dan alkali.Total kemasaman dari fraksi humus berkisar 300 – 1400 cmol/kg Dekomposisi BO menghasilkan CO2, NH4

+, NO3

-, PO43- dan SO4

2-.Mempengaruhi bioaktivitas, keberadaan dan kemampuan biodegradasi dari pestisida dan senyawa kimia organik lainnya.

Membantu mempertahankan reaksi yang seragam dalam tanah

Meningkatkan KPK tanah. 20- 70 % KPK tanah disumbang oleh BO.Sumber unsur hara bagi tanaman  

Mempengaruhi takaran pestisida untuk mendapatkan pengendalian efektif

Page 50: Konsep tanah

• Komponen utama BO tanah: C (52-58%), O (34-39 %), H (3,3 – 4,8 %) dan N (3,7-4,1 %).

• BO tanah: bahan nonhumat dan humat.

Bahan non humat: (Karbohidrat, protein, lemak, asam amino, peptida, lilin, dan asam-asam organik ber BM rendah seperti asam asetat, asam oksalat, asam sitrat dll.

Senyawa Humat (SH): suatu kategori umum dari senyawa organik yang dicirikan oleh warna kuning sampai kehitaman, berberat molekul tinggi dan menunjukkan sifat refraktori. Senyawa humat terdiri atas: Asam humat (AH), asam fulvat (AF) dan humin.

Page 51: Konsep tanah

MUATAN DAN REAKSI KIMIA TANAH membicarakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam tanah Di dalam tanah, reaksi kimia terjadi pada (1) permukaan partikel padat, (2) dalam larutan tanah, dan (3) antar permukaan partikel dengan larutan tanah reaksi dipermukaan partikel dinamakan reaksi adsorpsi

(adsorption) atau retensi (retension) atau fiksasi (fixation) reaksi atara permukaan partikel dengan larutan tanah

dinamakan reaksi pertukaran (exchange) reaksi kimia dapat terjadi karena tanah mempunyai

MUATAN LISTRIK, baik muatan positif (+) maupun muatan negatif (-), yang berasal dari :

Page 52: Konsep tanah

1. SUBTITUSI ISOMORFIC (isomorphous subtitution) suatu peristiwa penggantian suatu atom atau ion dengan

atom lain yang mempunyai ukuran yang sama (hampir sama) tanpa diikuti dengan perubahan (perusakan) struktur kristal mineral lempung.

SI terjadi pada struktur lempeng mineral lempung baik di

kisi tetrahedral maupun di kisi oktahedral. Biasanya SI didapati pada mineral lempung tipe 2:1,

seperti lempung montmorilonit, vermikulit, illit Sebagai ilustrasi misal lempung dengan rumus berikut:

2Al2O3.2Si2O4.4H2O

Al+3 Si+4 H+1 O-2 4x 4x 8x 18x 36+ 36- bermuatan netral; (+) = (-)

terjadi SI 1 Al3+ diganti 1 Mg2+

Al+3 Mg2+ Si+4 H+1 O-2 3x 1x 4x 8x 18x 35+ 36- sehingga terjadi kelebihan 1 muatan negatif , dengan demikian lempung tersebut bermuatan negatif 1 (-1)

Page 53: Konsep tanah

So Subtitusi isomorfik merupakan penghasil MUATAN NEGATIF tanah, dan sekali tejadi SI maka mineral lempung tersebut akan selamanya bermuatan negatif (permanen). Muatan ini disebut MUATAN TETAP / PERMANEN (permanent charge), dan lempungnya disebut LEMPUNG BERMUATAN TETAP (permanent charge clay).

1. DEPROTONASI (PELEPASAN H+) Reaksi pelepasan ion H+ dari gugus OH yang berada di

permukaan luar kisi oktahedral Al. Reaksi dissosiasi terjadi pada mineral lempung tipe 1:1

seperti kaolinit grup, seskuioksida (hematit, magnetit, limonit) dan senyawa amorf (alofan, senyawa organik)

Si-OH Si-O- + H+ Si tetrahedra negative charge Reaksi dissosiasi terjadi karena adanya perubahan pH lingkungan (pH tanah), dan biasanya terjadi pada pH basis (pH tinggi ± pH 9). Al-OH + OH- Al-O- + H2O oktahedral netral negative charge

Page 54: Konsep tanah

1. PROTONASI GUGUS OH- Reaksi pengikatan ion H+ oleh gugus OH- mineral lempung. Al-OH + H+ Al-OHH+ oktahedral netral positive charge Reaksi protonisasi terjadi apabila pH masam (rendah)

Muatan (+) atau (-) yang timbul akibat perubahan pH tanah disebut : Muatan terubahkan (variable charge) atau muatan tergantung pH (pH dependent charge)

Mineral lempung yang bermuatan terubahkan atau lempung yang muatannya tergantung pH disebut lempung bermuatan terubahkan (variable charge minerals atau variable charge clays)

Tanah yang mineral lempungnya didominasi oleh lempung bermuatan terubahkan disebut tanah bermuatan terubahkan (soils with variable charge)

Sifat amfoter Fe-Oksida dan Al-Oksida

OHH+ OHH+ OH-

M H+ + M H+ + M

OHH+ OH- OH-

muatan (+) muatan nol muatan (-) Asam Netral Basis Keterangan M = Fe, Al

Page 55: Konsep tanah

KAPASITAS PERTUKARAN TANAH Kapasitas Pertukaran Kation (KPK) [Cation Exchange

Capacity] Kapasitas Pertukaran Anion (KPA) [Anion Exchange

Capacity] KPK: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan mempertukarkan kation. KPA: Kemampuan tanah untuk menjerap (adsorp) dan mempertukarkan Anion Di dalam tanah, komponen yang mempunyai muatan adalah

lempung dan bahan organik (senyawa organik). Muatan negatif lempung / bahan organik biasanya mengikat

kation (ion bermuatan positif) yang ada disekitarnya (dalam larutan tanah) sehingga terjadi reaksi elektronetralitas yang menghasilkan keseimbangan kimia.

Kation / anion yang terjerap dipermukaan lempung atau BO

dapat digantikan atau dipertukarkan dengan kation / anion lain. Kation / anion yang demikian disebut kation / anion tertukar, dan proses pertukaran kation / anion disebut sebagai pertukaran kation/anion (cations / anion exchange)

Page 56: Konsep tanah

Tempat (padatan tanah) dimana proses adsorpsi dan pertukaran kation/anion berlangsung dinamakan kompleks pertukaran (exchange complex)

-Ca Cu2+ -Cu Ca2+

-Mg + Fe2+ -Fe + Mg2+

-K Zn2+ -Zn K+

-Na Na+

kat. terjerap kat.bebas kat. terjerap tat.bebas KPK = jumlah kation di dalam tanah yang dapat

dipertukarkan. dinyatakan dalam satuan : - me% (miliequivalen persen) - cmol(+)/kg (centimol(+) per kg)

contoh : KPK tanah 20 me% (cmol(+)/kg) artinya - dalam setiap 100 gram tanah terdapat kation tertukar

sebanyak 20 me. atau - kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation

sebanyak 20 me kation per 100 gram tanah. atau KPK tanah 20 cmol(+)/kg artinya

- dalam setiap 1 kg tanah terdapat kation tertukar sebanyak 20 cmol. Atau kemampuan tanah untuk mempertukarkan kation sebanyak 20 cmol kation per 1 kg tanah

C

l

a

y

C

l a

y

Page 57: Konsep tanah

Besarnya KPK tanah dipengaruhi oleh : 1. Tekstur tanah

tanah bertekstur lempung mempunyai KPK yang jauh lebih tinggi dari tanah bertekstur debuan maupun pasiran KPK tanah lempung > tanah debuan > tanah pasiran

2. Jenis mineral lempung mineral lempung tipe 2:1 (golongan montmorilonit) mempunyai KPK jauh lebih besar dibanding mineral lempung tipe 1:1 (golongan kaolinit & seskuioksida)

3. Kandungan bahan organik semakin banyak kandungan bahan organik yang telah terdekomposisi matang semakin besar sumbangan KPK tanah

4. pH tanah pada tanah bermuatan terubahkan, maka pH tanah semakin

tinggi KPK tanah semakin banyak.

Page 58: Konsep tanah

KEJENUHAN BASA (BASE SATURATION)

Menyatakan jumlah kation basa tertukar yang ada dikompleks pertukaran (%)

%100xKPK

BASAKATIONV atau

%100x

KPK

MgCaNaKV

atau

%100)(

xKPK

HAlKPKV

Al dan H disebut kation masam yaitu kation yang

menyebabkan kenaikan kemasaman tanah, sedangkan K,Na,Ca dan Mg disebut kation basa kerena menyebabkan

penurunan kemasaman tanah. Contoh : Tanah mempunyai KPK 20 me%, terdapat kation basa tertukar sebanyak = 15 me%. Hitung kejenuhan basa (Vb) dan kejenuhan masam (Va) tanah tersebut? Jawab: KPK = 20 me%, jml kation basa = 15 me%

%100xKPK

BASAKATIONV

%75%10020

15 xVb dan

Va = 100 – 75% = 25%

Page 59: Konsep tanah

SIFAT FISIK TANAHSIFAT FISIK TANAH

1. TEKSTUR TANAH (SOIL TEXTURE)

2. STRUKTUR TANAH (SOIL STRUCTURE)

3. KONSISTENSI TANAH (SOIL CONSISDENCY)

4. LENGAS TANAH (SOIL MOISTURE)

5. WARNA TANAH (SOIL COLOR)

6. SUHU TANAH

7. GERAKAN AIR DALAM TANAH

8. POTENSIAL LENGAS TANAH

9. KARAKTERISTIK LENGAS TANAH

10. KEKUATAN GESER TANAH

11. KOMPAKSI TANAH

12. STABILITAS TANAH

13. KETEROLAHAN TANAH

14. DLL

Page 60: Konsep tanah

TEKSTUR TANAHTEKSTUR TANAH• PERBANDINGAN RELATIF FRAKSI PENYUSUN TANAH (%

BERAT)

• UKURAN TINGKAT KEHALUSAN/KEKASARAN BAHAN PENYUSUN TUBUH TANAH

KLASIFIKASI TEKSTUR

A. KUALITATIF

1. FRAKSI TANAH DOMINAN

2. UKURAN PARTIKEL

3. TINGKAT PENGOLAHAN

 B. KUANTITATIF

» jumlah masing2 fraksi tanah (%) dari hasil analisis lab

» terpisahkan jadi 12 kelas tekstur:

Page 61: Konsep tanah

12 Klas tekstur tanah12 Klas tekstur tanah

1. Pasir

2. Pasir geluhan

3. Geluh Pasiran

4. Geluh Lempung Pasiran

5. Geliuh Debuan

6. Geluh

7. Lempung liat berpasir

8. Geluh Lempung Debuan

9. Geluh Lempungan

10. Lempung Pasiran

11. Lempung Debuan

12. Lempung

Page 62: Konsep tanah

MANFAAT PENGETAHUAN TEKSTUR TANAH

1. INTERPRETASI SIFAT TANAH YANG LAIN (FISIKA & KIMIA TANAH)

2 SOIL MANAGEMENT 3. LAND SUITABILITY

LAND CAPABILITY LAND USE

GLOBAL PLANNING

Page 63: Konsep tanah

PENETAPAN TEKSTUR TANAH (Secara kuantitatif)

*) Prinsip » terdiri dari 2 tahapan :

1) Memisahkan partikel yang satu dengan partikel tanah yang lain.

2) Menetapkan jumlah masing2 fraksi penyusun tanah.

*) Untuk memisahkan antar partikel, maka bahan agregasi / sementasi dihilangkan

Bahan/Agensia agregasi

1) Tegangan permukaan dihilangkan dengan: - digojok dalam air atau dipanaskan - untuk pasir » dikeringkan

2) Koloid Fe & Al oksida dan/atau kapur » dengan HCl 3) Senyawa2 organik (BO) » dengan H2O2 pk 4) Senyawa : electrolit (kation2 polivalen) » dengan :

- diendapkan dan dekantasi - disaring

5) Potensial elektrokinetik » dengan mengganti ion polivalen dengan ion monovalen

Page 64: Konsep tanah

Penetapan di lab meliputi kegiatan : 1. Fraksionasi

menghilangkan semua bahan sementasi / agregasi 2. Dispersi partikel

antar partikel dibuat saling berjauhan, manambahkan kation pendispers yaitu kation yang

daya hidratasi tinggi (Na+) 3. Pemisahan / penetapan partikel

dengan metode pipet (pemipetan)

Page 65: Konsep tanah

SEGITIGA TEKSTUR USDA

Page 66: Konsep tanah

STRUKTUR TANAH

Susunan (ikatan) partikel-partikel tanah baik partikel primer (pasir, debu & lempung) maupun partikel sekunder (agregat) membentuk suatu pola bangunan (bentuk) tertentu

Di alam tidak dijumpai partikel primer yang mutlah

berdiri sendiri, tetapi akan selalu berdekatan dan berikatan membentuk agregat tanah.

Agregat tanah dinamakan sebagai unit struktur tanah

AGREGAT TANAH

Agregat mikro Agregat makro Bongkah (ped / clods) < 250 m 250m < 10mm 10mm

Page 67: Konsep tanah
Page 68: Konsep tanah
Page 69: Konsep tanah
Page 70: Konsep tanah

KERAPATAN TANAH Menyatakan perbandingan antara massa dengan volume tanah kerapatan partikel tanah (BJ)

p

p

V

MBJ

dimana Mp = massa partikel tanah Vp = volume partikel

kerapatan bongkah (kerapatan volume) tanah (BV)

fp

p

t

p

VV

MBVatau

V

MBV

dimana Mp = massa partikel tanah Vt = volume tanah = Vp + Vf

Vf = volume pori tanah

Page 71: Konsep tanah

POROSITAS TANAH (n)

menyatakan banyaknya pori yang ada di dalam sebongkah tanah atau

banyaknya VOLUME PORI per satuan VOLUME TANAH

%100tan

xV

V

ahvolume

porivolumen

t

f

%10011 xBJ

BV

V

V

V

VVn

t

p

t

pt

Klasifikasi pori tanah 1. Berdasarkan ukuran

Pori makro Pori meso Pori mikro

2. Berdasarkan fungsi

Pori drainase / aerasi Pori kapiler Poei penyimpan lengas Pori higroskopis

Page 72: Konsep tanah

KONSISTENSI TANAH Manifestasi dari kerja / aksi gaya kohesi dan adhesi di dalam tanahpada berbagai tingkatan kandungan lengas tanah (Bever, et al. 1972) Hasil kerja kedua gaya tersebut tercermin pada : 1. Kelakuan tanah (behavior) terhadap adanya

tekanan, tarikan maupun dorongan 2. Kecenderungan tanah untuk melekat pada benda

lain Jadi konsistensi tanah juga berarti : a. Ketahanan tanah terhadap kompresi atau

pembelahan b. Tingkat keliatan (plasticity) tanah c. Tingkat kelekatan (stickness) tanah d. Tingkat kegemburan (friability) atau keteguhan

(firmly) tanah e. Tingkat kekerasan (hardness) tanah Faktor-faktor yang mempengaruhi konsistensi 1. Kelas / ukuran partikel tanah (tekstur) 2. Kadar lengas tanah 3. Kadar bahan organik tanah 4. Jenis mineral lempung

Page 73: Konsep tanah

CONSISTENSI TANAH

Dry Moist Wet Hardness Loose Soft Slightly hard Hard Very hard Extremely hard

Friability Loose Very friable Friable Firm Very firm Extremely firm

Stickness Non sticky Slightly sticky Very sticky Plasticity Non plastic Slightly plastic Plstic Very plastic

Kohesi Adesi Konsistensi tanah

o

Hubungan kohesi dan adesi dengan kebasahan tanah dan konsekuensinya atas konsistensi tanah

kering lembab basah Sangat basah jenuh

Page 74: Konsep tanah

WARNA TANAH SOIL COLOR

SOIL COLOUR Merupakan gabungan komposite/campuran warna dari komponen penyusun tanah Peran warna masin-masing komponen terhadap warna tanah sebanding dengan luas permukaan spesifik dikalikan prosentase volume komponen So bahan koloid ( < 1m) atau bahan terdispersi halus sangat menentukan warna tanah

Warna individu komponen penyusun tanah Bahan Warna Humus Besi oksida Besi tereduksi Mangan (Mn) Kuarsa Felspar Gamping Lempung

hitam – coklat merah – coklat karat – kuning kebiruan – kehijauan warna-warna tua putih putih, kelabu, kelabu

kehijauan, merah jambu putih – kelabu putih, kelabu, kemerahan

Page 75: Konsep tanah

PENAMAAN WARNA Dengan Kartu Warna Tanah Munsell (Munsell soil color chart) Warna terdiri dari 3 komponen yaitu 1. Hue

Kualitas warna spektrum warna yang dominan

2. Value Lightness tingkat keterangan

warna / intensitas kecerahan warna jml cahaya yang sampai pada

indera mata Gelab Perang

(absolut hitam) (absolut putih) 3. Chroma

Strength tingkat kekuatan warna tingkat kemurnian warna

Kelabu Putih

Page 76: Konsep tanah
Page 77: Konsep tanah

HUE POKOK TENGAHAN Red (R) Yellow (Y) Blue (B) Green (G) Purple (P)

Yellow Red (YR) Green Yellow (GY) Blue Green (BG) Red Purple (RP) Purple Blue (PB)

4 kisaran

2,5 5 7,5 10

VALUE

0 10 Hitam murni putih murni

(absolute black) (absoluet white)

CHROMA 0 20

Kelabu putih (Neutral gray) (neutral white)

Page 78: Konsep tanah

Kisaran warna tanah yaitu : 1. Hue : 7 kisaran warna =

10R; 2,5YR; 5YR; 7,5YR; 10YR; 2,5Y & 5Y 2. VALUE

1 - 8 3. CHROMA

0 – 8 Penulisan

Hue Value/chroma contoh : 7,5YR 3/4 (dark brown) 10YR 7/1 (light gray) 5YR 5/3 (reddish brown)

Semua warna dengan chroma = 0 disebut warna Netral (N) ditulis sebaga berikut : Netral value/0 contoh: N 4/0 (dark gray) N 2/0 (Black) N 8/0 (White)

Page 79: Konsep tanah

Manfaat Warna dapat digunakan sebagai indikator penilaian : 1. Kesuburan tanah (produktivitas tanah)

Tanah berwarna semakin hitam relatif semakin subur, sedang semakin putih/pucat relatif semakin miskin, dengan urutan sebagai berikut: Hitam – coklat – merah – abu-abu – kuning – putih

2. Perkembangan tanah (pedogenesa tanah)

Ada gradasi / perubahan warna pada profil tubuh tanah Belum berkembang

Warna tanah sama dengan warna bahan induk dibawahnya. Perbedaan warna antar lapisan kontras (tegas sekali)

Tanah berkembang Terdapat gradasi perubahan warna antar horison Biasanya urutan : Gelap(hitam) – merah/coklat – kelabu (warna bahan induk)

Tanah berkembang lanjut Warna dari atas sampai bawah seragam Menunjukkan proses pelindian dan pelapukan yang sangat intensif

Merah gelap – merah terang– merah kekuningan

Page 80: Konsep tanah

1. Drainase (keteratusan) tanah atau aerasi (penghawaan) tanah Drainase / aerasi buruk

Tanah-tanah tergenang ; biasanya mempunyai warna tanah kelabu pucat – kebiruan – kehijauan

Drainase / aerasi agak buruk Warna tanah kepucatan; terdapat bercak-bercak berwarna merah karat atau kekuningan

Drainase / aerasi baik (lancar) Warna tanah seragam; merah – coklat kemerahan

Page 81: Konsep tanah

LENGAS TANAH SOIL WATER, SOIL MOISTUR,

SOIL SOLUTION Semua persenyawaan H2O yang ada di dalam

tanah, baik yang berbentuk cair (fase cair) maupun berbentuk gas (fase gas) termasuk udara atau gas dan senyawa terlarut di dalam air.

Air sangat penting dalam tanah karena aspek:

1. kuantitas (jumlah) air 2. Potensial (energi) air yaitu kemampuan air

melakukan usaha

Kuantitas Air Mempengaruhi : 1. Dinamika udara dalam tanah (sirkulasi gas) 2. Transportasi senyawa dalam tanah, misal osmosis,

difusi dan aliran massa 3. Pengatur suhu tanah Banyaknya air / lengas yang ada di dalam tanah biasa disebut dengan KADAR LENGAS tanah (KL) atau KANDUNGAN LENGAS tanah yang dinyatakan dalam satuan %berat atau %volume.

Page 82: Konsep tanah

1. KL dalam %berat (, klb) %100x

M

MKL

p

ab

2. KL dalam %volume (, klv)

1%100%100

BVx

M

M

BJ

BVx

M

Mx

BVM

BJM

xV

VKL

p

a

ap

a

p

a

a

t

av

BVx atau BVxKLKL bv

dimana Ma = massa (berat) air (gram) Mp = massa (berat) padatan = berat tanah

kering mutlak (gram) Va = volume air (cm3) Vt = volume bongkah tanah (cm3)

Potensial (energi) Air Mempengaruhi : 1. Serapan nutrisi tanaman (mikroorganisme) 2. Gerakan air dalam tanah baik lateral mapun

vertikal (perkolasi)

Fungsi air 1. Agronomi

Pelarut nutrisi Pengangkut fotosintan Pengatur suhu tanaman Reaksi-reaksi fisiologis tanaman

Page 83: Konsep tanah

1. Tanah Dalam proses pelapukan batuan Dalam proses perkembangan tanah (pedogenesa

tanah)

Kondisi tanah berkaitan dengan kandungan air (lengas)

Kondisi tanah Pori tanah

Pori makro Pori mikro 1. Tanah kering

mutlak (oven 110oC)

Udara Udara

2. Tanah kering angin / udara (kering ruangan)

Udara Udara & air

3. Kapasitas lapangan Udara Air 4. Tanah jenuh Air Air

Page 84: Konsep tanah

Keragaman organisme dalam tanahKeragaman organisme dalam tanah

Page 85: Konsep tanah

Proses pelapukanProses pelapukan

1. Oksidasi

2. Hidrasi

3. Hidrolisis

4. Karbonatasi

5. Reaksi dengan asam

Page 86: Konsep tanah

Perkembangan TanahPerkembangan Tanah

Page 87: Konsep tanah

KOMPONEN PENYUSUN TANAHKOMPONEN PENYUSUN TANAHTanah merupakan suatu kompleks yang terdiri atas komponen padat, cair dan gas. Sebagai contoh, tanah geluh pasir (silt loam) yang memiliki tekstur ideal bagi pertumbuhan tanaman., porsi komponen padatnya pada horison permukaan menempati volume sekitar 50 % (45 % mineral dan 5 % bahan organik), komponen gasnya (udara) sekitar 20-30 % dan sisanya komponen air juga menempati sekitar 20-30 %. Tentu saja agihan (distribution) gas dan air dalam ruang pori tanah dapat berubah dengan cepat tergantung pada faktor cuaca dan sejumlah faktor lainnya.

Page 88: Konsep tanah

SilabusSilabusMINGGU

KE MATERI PENGAMPU

I RPKPS , KONTRAK KULIAH & PENDAHULUAN EKO HANUDIN

II SEJARAH KONSEP ILMU TANAH EKO HANUDIN

IV KOMPONEN PENYUSUN TANAH EKO HANUDIN

V SIFAT KIMIA TANAH: pH, BO, KPK, Hara Makro-Mikro

EKO HANUDIN

VI EKO HANUDIN

VII SIFAT FISIK: Tekstur, Struktur, Konsistensi, Lengas EKO HANUDIN

VIII SIFAT BIOLOGI TANAH: Macam & Jumlah Biota EKO HANUDIN

IX UTS EKO HANUDIN

X GENESIS (PEMBENTUKAN) TANAH

XI KLASIFIKASI TANAH

XII PENGELOLAAN KESUBURAN TANAH

XIII

XIV KESUBURAN TANAH

XV

XVI UAS