Konsep Iman kepada Nabi dan Rasul
-
Upload
hielma-nietha -
Category
Documents
-
view
128 -
download
3
Transcript of Konsep Iman kepada Nabi dan Rasul
Drs.H.Imam Mudjiono,M.Ag
HELMANITA TANTRIA
12523304
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TEKNIK INFORMATIKA
PENGERTIAN NABI DAN RASUL
ecara etimologi Nabi berasal dari kata na-ba artinya ditinggikan,atau dari kata na-ba
artinya berita.Dalam hal ini seorang Nabi adalah seseorang yang ditinggikan derajatnya
oleh Allah SWT dengan memberinya berita(wahyu).SIstilah Rasul dalam bahasa adalahorang yang diutus untuk menyampaikan sesuatu
hal.Sedangkan dalam arti syara’ “Rasul” adalah orang diberi wahyu oleh Allah lewat perantara
malikat jibril untuk membimbing hidup dan kehidupan umat manusia menuju hidup bahagia
sejahtera yang hakiki baik dunia dan di akhirat.
Sedangkan Rasul berasal dari kata ar-sa-la artinya mengutus.Setelah dibentuk menjadi
Rasul berarti yang diutus.Dalam hal ini seorang Rasul adalah orng yang diutus oleh Allah SWT
untuk menyampaikakn misi,pesan(ar-risalah).
Secara terminologis Nabi dan Rasul adalah manusia biasa,laki-laki,yang dipilih Allah
SWT untuk menerima wahyu.Apabila tidak diiringi dengan kewajiban menyampaikannya atau
membawa satu misi tertentu,maka dia disebut sebagai Nabi(saja).Namun bila diikuti dengan
kewajiban menyampaikannya atau membawa satu misi(ar-risalah)tertentu maka dia
disebut(juga)dengan Rasul.Jadi setiap Rasul juga Nabi,tetapi tidak semua Nabi menjadi Rasul.
Para Rasul adalah manusia biasa,makhluk Allah yang tidak mempunyai sedikitpun
keistimewaan rububiyah ataupun uluhiyah.Dan sebagai manusia biasa para Rasul juga
mengalami berbagai pengalaman,butuh sandang,butuh pangan,pernah sakit,memiliki keluarga
sebagaimana yang biasa dialami oleh manusia biasa.Namun demikian secara khusus setiap Rasul
memeiliki empat sifat yang erat kaitannya dengan tugasnya sebagai utusan Allah yang membawa
misi membimbing umat menempuh jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.Keempat sifat tersebut
adalah sebagai berikut:
1. As-Shidqu(Benar)
Artinya selalu berkata benar,tidak pernah berdusta dalam keadaan
bagaimanapun.Apapun yang dikatakan Oleh Rasul baik berupa berita,janji,ramalan
masa depan dan lain-lain selalu mengandung kebenaran.Mustahil seorang Rasul
memiliki sifat kazib atau pendusta.
2. Al-Amanah(Dipercaya)
Artinya seorang Rasul selalu menjaga dan menunaikan amanah yang dipikulkan ke
pundaknya.Perbuatan akan selalu sama dengan perkataannya.Mustahil seorang
Rasul memiliki sifat khianat.
3. At-Tabligh(Menyampaikan)
Artinya seorang Rasul akan menyampaikan apa saja yang diperintahkan oleh Allah
SWT untuk disampaikan.Tidak akan ada satupun bujukan atau ancaman yang
menyebabkan dia menyembunyikan sebagian dari wahyu yang wajib disampaikan.
4. Al-Fathanah(Cerdas)
Artinya seorang Rasul memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi,piikiran yang
jernih,penuh kearifan dan kebijaksanaan.
Setiap Nabi dan Rasul ma’shum artinya terpelihara dari segala macam dosa,baik yang
kecil apalagi yang besar.Para Nabi dan Rasul sama sekali tidak mungkin kalau tidak terjaga dari
perbuatan dosa.Mereka itu pasti terpelihara dari segala macam perbuatan maksiat yang tidak
akan meninggalkan kewajiban,tidak pula akan melakukan keharaman,juga tidak akan memiliki
sifat-sifat kecuali yang merupakan akhlak yang luhur yang oleh umatnya dapat digunakan
sebagai panutan yang bagus dan tuntunan yang baik,dapat dijadikan cermin yang tertinggi yang
perlu sekali dituruti jejeknya oleh seluruh umat manusia,karena sudah semestinya bahwa
manusia itu berdaya upaya untuk mencapai atau memperoleh kesempurnaan yang kiranya sudah
ditentukan untuk masing-masing manusia itu. Tetapi sebagai manusia biasa Nabi dan Rasulpun
tidak terbatas dari sifat lupa dan kekhilafan.
Seperti yang kita wajib ketahui jumlah Rasul Allah ada 25,yaitu :
1) Adam AS
2) Idris AS
3) Nuh AS
4) Hud AS
5) Shaleh AS
6) Ibrahim AS
7) Isma’il AS
8) Ishaq AS
9) Ya’kub AS
10) Yusuf AS
11) Luth AS
12) Ayyub AS
13) Syu’ab AS
14) Musa AS
15) Harun AS
16) Zulkifli AS
17) Daud AS
18) Sulaiman AS
19) Ilyas AS
20) Ilyasa AS
21) Yunus
22) Zakaria
23) Yahya
24) Isa
25) Muhammad SAW
Namun dari ke 25 Nabi dan Rasul tersebut terdapat lima Rasul yang digelari Ulul ‘Azmi
yang berarti para Rasul yang banyak mendapat tantangan,paling banyak penderitaan,tetapi
mereka masih tetap teguh,tabah sabar dan terus berjuang hingga mereka berhasil mengemban
tugas yang dipikulkan Allah SWT. Kelima Nabi dan Rasul tersebut adalah:
I. Nabi Nuh as
II. Nabi Ibrahim as
III. Nabi Musa as
IV. Nabi Isa as
V. Nabi Muhammad SAW
Dan dari ke 25 nabi dan Rasul terdapat para Rasul yang di beri wahyu oleh Allah SWT
yaitu kumpulan kalimat-kalimat firman Allah yang benar dan adil dalam hukumnya dan
disampaikan kepada ornag-ornag yang dipilihnya,para Rasul tersebut adalah:
1) Nabi Daud as dengan kitabnya Zabur
2) Nabi Musa as dengann kitabnya Taurat
3) Nabi Isa as dengan kitabnya Injil
4) Nabi Muhammad SAW dengan kitabnya Al-Qu’an
(fn:aqidah serang mu’min hal.204)
IDENTIFIKASI NABI DAN RASUL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Allah telah mengutus para Rasul untuk mengenalkan manusia akan Tuhan mereka yang
maha suci hak-Nya atas hamba-hamba-Nya,dan agama yang diridhoi-Nya.Para Rasul
mempunyai misi suci dengan mengenalkan hikmah penciptaan manusia,hubungan mereka
dengan makhluk-makhluk sekitar dan rahasia kebenaran mereka serta tahap-tahap
penciptaan mereka pada masa lalu,masa kini dan masa depan.firman Allah:
Artinya :
Rasul(Muhammad)telah beriman kepada Al-Qur’an yang telah diturunkan
kepadanya dari Tuhannya,demikian pula orang-orang mukmin semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-nya,kitab-kitab-nya dan rasul-rasul-Nya.(mereka
mengatakan)”Kami tidak membeda-bedakan antara seorangpun(dengan yang lain)dari
Rasuln-Nya”,dan mereka mengatakan “kami dengar dan taat”(mereka berdo’a)”ampunilah
kami ya Allah Tuhan kami dan kepada Engkau jualah tempat(kami)kembali.(Q.S.Al-
Baqarah-2:285)
Jumlah Nabi dan sekaligus Rasul yang diceritakan Allah Swt dalam Al-Qu’anada 25
orang,18 orng disebutkan dalam surat Al-An’am ayat 83-86,dan 7 orng lagi dalam bebrapa
ayat secara terpisah ;
“Dan itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi
kaumnya.Kami tinggikan siapa yang kami kehendaki beberapa derajat.Sesungguhnya
Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.Dan kami telah menganugrahkan Ishak
dan Ya’kub kepadanya.Kepada keduanya masing-masing telah kami beri petunjuk dan
kepada Nuh sebelum kamu itu juga telah kami beri petunjuk,dan kepada sebagian dari
keturunannya yaitu Daud,Sulaiman,Ayyub,Yusuf,Musa dan Harun.Demikianlah kami
member balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.Dan Zakaria,Yahya.’Isa dan
Ilyas.Semua termasuk orang orang yang shaleh.Dan Isma’il,Ilyasa,yunus dan Luth.Dan
masing-masingnya kami lebihkan derajatnya di atas umat”.(Q.S.Al-An’am 6:83-86)
“Dan kaum ‘Ad(kami utus)saudara mereka Hud…” (Q.S.Hud-11:50)
“Dan kepada Tsamud(kami utus)saudara mereka Shaleh…..” (Hud:61)
“Dan kepada penduduk Madyan (kami utus) saudara mereka Syu’aib…”(Hud:84)
“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam,Nuh,keluarga Ibrahim dan Keluarga ‘Imran
melebihi segala umat(di masa mereka masing-masing).” (Q.S.Ali Imran:33)
“dan ingatlah kisah Isma’il,Idris dan Zulkifli.Semua mereka termasuk orang-orang yang
sabar.” (Q.S.Al-Anbiya-21:85)
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir,tetapi berkasih-sayang sesame mereka….” (Q.S.Al-
Fath-48:29)
Kalau diurut secara kronologi nabi dan rasul yang 25 tersebut adalah sebagai berikut:
1.Adam 10.Yusuf 19.Ilyas
2.Idris 11.Luth 20.Ilyasa
3.Nuh 12.Ayyub 21.Yunus
4.Hud 13.Syu’aib 22.Zakaria
5.Shaleh 14.Musa 23.Yahya
6.Ibrahim 15.Harun 24.Isa
7.Isma’il 16.Zuilkifli 25.Muhammad SAW
8.Ishaq 17.Daud
9.Ya’kub 18.Sulaiman
Namun dari ke 25 Nabi dan Rasul tersebut terdapat lima Rasul yang digelari Ulul ‘Azmi
yang berarti para Rasul yang banyak mendapat tantangan,paling banyak
penderitaan,tetapi mereka masih tetap teguh,tabah sabar dan terus berjuang hingga
mereka berhasil mengemban tugas yang dipikulkan Allah SWT.Rasul-rasul tersebut
adalah : Nabi Nuh as,Nabi Ibrahim as,Nabi Musa as,Nabi Isa as,Nabi Muhammad SAW
“Maka bersabarlah kamu seperti sabarnya Rasul-rasul yang ulul ‘azmi…”(Q.S.Al-Ahqaf
46:35)
“Dan ingatlah ketika kami menggambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu
Muhammad,dari Nuh,Ibrahim,Musa dan Isa Putra Marayam.dan kami telah mengambil
dari mereka perjanjian yang teguh.” (Al-Ahzab 33:7)
Para nabipun selayaknya manusia biasa yang tidak memiliki sedikitpun keistimewan
rububiyah ataupun uluhiyah.Para nabi merasakan apa yang selayaknya manusia biasa
rasakan.Nabi dan Rasul juga makan dan minum,sering terlihat masuk pasar sebagaimana
manusia biasa.
“Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu melainnkan mereka sungguh-sungguh
memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar”
(Q.S.Al-Furqan-25:20)
Setiap Rasul dan nabi pastialah terpelihara (‘ishmah) artinya bahwa Rasul itu tidak akan
meniggalkan kewajiban,tidak pula melanggar keharaman dan tidak akan melakukan
seuatu yang bertentangan dengan akhlak yang luhur.
Sifat-sifat wajib dimiliki oleh para Rasul dan Nabi yaitu:
Amanah atau ‘ishmah yaitu jujur baik dalam kehidupan pribadi,maupun dalam
kehidupan social.Dia terpelihara dari maksiat,baik lahir maupun batin.
“Dan sesungguhnya kamu(Muhammad)benar-benar mempunyai akhlak yang agung.” (Al-
Qalam:4)
As-Shidqu
Yang artinya adalah benar seseorang yang telah dipilih Allah sebagai Rasul haruslahbersifat
benar dalam niat,kehendak,perkataan,dan perbuatan.dan mustahil seorang Rasul bersifat dusta.
At-Tabligh
Artinya menyampaikan.Maksudnya,Rasul itu menyampaikan Wahyu Allah kepada umat
manusia dan tugas itu merupakan kewajiban utama baginya.
Al-Fathanah
Artinya cerdas.Maksudnya rasul itu haruslah cerdik,cepat paham,halus rasa batin,kuat ingatan
dan tajam pikiran,sehingga dengan mudah dapat membatalkan hujjah lawan-lawannya yang
mengingkari kebenaran ajaran-ajaran
“Hai Rasul,sampaikan apa yangditurunkan kepadamu dari Tuhanmu.Dan jika tidak kerjakan (apa
yang perintahkan itu,berarti)kamu tidak menyampaikan amanahNya(Q.S.Al-Almaidah 5:67)
Adapun yang membedakan antara Rasul dan manusia biasa terletak pada satu hal saja yaitu para
nabi dan rasul diberi wahyu oleh Allah SWT yang isi intinya adalah untuk mentauhidkan Allah
serta hidup menurut tuntunana syari’at Islam.
Wahyu yaitu dari segi lughoh berarti isyarat yang cepat,kalam yang halus atau
pemberitaan yang bersifat rahasia dan cepat.Dari segi Syara’,yang dimaksud dengan wahyu
adalah “Pemberitahuan dari Allah kepada seseorang rasul atau nabi tentang suatu
firman(kalam)atau maknanya seperti yang dikehendakiNya dengan cara yang memberikan kesan
keyakinan kepada nabi dan rasul tentang apa yang diwahyukan itu.”
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wahyu dalam pengertoan syara’ mengandung
hal-hal berikut:
Bahwa wahyu itu merupakan pemberitahuan dari Allah kepada orang
pilihanNya,yakni Nabi dan Rasul.
Bahwa nabi dan rasul menerima dan memahami dengan lengkap sempurna akan
wahyu tersebut tanpa kehendak atau pilihannya.
Bahwa firman atau yang disampaikan dengan wahyu itu memasuki rongga batin
nabi dan rasul sebagai suatu ilmu yang pasti dan penuh yakin bahwa ia berasal
dari Allah,tanpa ada ragu sedikitpun.
Bahwa fenomena wahyu itu merupakan suatu ketentuan Ilahi dan dari-Nya para
nabi atau rasul menerima wahyu.
Nabi-nabi yang menerima wahyu adalah Nabi Daud(Zabur),Nabi Musa(Taurat),Nabi
Isa(Injil) dan Nabi Muhammad SAW(Al-Qu’an)
“Sesungguhnya kami telah member wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah member
wahyu kepada nuh dan nabu-nabi yang kemudiannya,dan kami telah memberi
wahyu(pula) kepada Ibrahim,Ismail,Ishaq,Yakub dan anak
cucunya,Isa,Ayyub,Yunus,Harun,dan Sulaiman.Dan kami berikan Zabur kepada Daud
(Q.S.An-Nisa:163)
“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya,demikian pula Ya’kub.
(Ibrahim berkata) “hai anak-anakku!Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagi
kalian,maka janganlah kalian mati kecuali dlam memeluk agama Islam”
Adakah diantara kalian hadir ketika Ya’kub kedatangan(tanda-tanda kematian),sewaktu
ia berkata kepada anak-anaknya “Apakah yang kalian sembah sepeninggalanku?’’
mereka menjawab “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek
moyangmu,Ibrahim,Isma’il dan Ishaq,(yaitu)Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya
tunduk dan patuh kepada-Nya”.
(Q.S.Al-Baqarah-2:132-133)
MANIFESTASI IMAN KEPADA NABI
Di antara tanda-tanda orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai
berikut:
1. Teguh keimanannya kepada Allah swt
Semakin kuat keimanan seseorang kepada para rasul Allah, maka akan semakin kuat pula
keimanannya kepada Allah swt. Ketaatan kepada para rasul adalah bukti keimanan
kepada Allah swt. Seseorang tidak bisa dikatakan beriman kepada Allah swt. tanpa
disertai keimanan kepada rasulNya. Banyak ayat al Quran yang menyuruh taat kepada
Allah swt. disertai ketaatan kepada para rasulNya, antara lain dalam surah An Nisa ayat
59, Ali Imran ayat 32, Muhammad ayat 33 dan sebagainya.
Dua kalimat syahadat sebagai rukun Islam pertama adalah pernyataan seorang muslim
untuk tidak memisahkan antara keimanan kepada Allah swt. di satu sisi, dan keimanan
kepada Rasulullah di sisi lainnya. Dalam bahasa lain, beriman kepada para rasul Allah
dengan melaksanakan segala sunah-sunahnya dan menghindari apa yang dilarangnya
adalah dalam rangka ketaatan kepada Allah swt.
2. Meyakini kebenaran yang dibawa para rasul
Kebenaran yang dibawa para rasul tidak lain adalah wahyu Allah baik yang berupa Al-
Quran maupun hadis-hadisnya. Meyakini kebenaran wahyu Allah adalah masalah yang
sangat prinsip bagi siapapun yang mencari jalan keselamatan, karena wahyu Allah
sebagai sumber petunjuk bagi manusia.
Seseorang akan bisa meyakini kebenaran wahyu Allah, jika terlebih dahulu dia beriman
kepada rasul Allah sebagai pembawa wahyu tersebut. Mustahil ada orang yang langsung
bisa menerima suatu kebenaran yang dibawa oleh orang lain, padahal dia tidak yakin
bahkan tidak mengenal terhadap sipembawa kebenaran tersebut.
Allah menjelaskan dalam surah Al Baqarah ayat 285 yang artinya sebagai berikut:
“Rasul telah beriman kepada Al-Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-
malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya.”(Q.S. Al Baqarah 285)
Bagi tiap-tiap orang yang beriman wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh para
rasul, kemudian mengamalkan atau menepati kebenaran tersebut. Bagi umat Nabi
Muhammad saw. tentulah kebenaran atau ajaran yang diamalkannya ialah yang dibawa
oleh Nabi Muhammad saw.
3. Tidak membeda-bedakan antara rasul yang satu dengan yang lain
Dengan beriman kepada rasul-rasul Allah otomatis berarti tidak membeda-bedakan antara
rasul yang satu dengan rasul yang lain. Artinya seorang mukmin dituntut untuk meyakini
kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah swt.
Tidak akan terlintas sedikitpun dalam hatinya untuk merendahkan salahsatu dari rasul-
rasul Allah atau beriman kepada sebagian rasul dan kufur kepada sebagian yang lain.
Sikap seorang mukmin adalah seperti yang digambarkan oleh Allah swt. dalam surah Al
Baqarah ayat 285: yang artinya sebagai berikut:
"...Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-
rasulNya." Dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdo'a):
"Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali." (Q.S. Al-
Baqarah : 285)
4. Menjadikan para rasul sebagai uswah hasanah
Para rasul yang ditetapkan oleh Allah swt. untuk memimpin umatnya adalah orang-orang
pilihan di antara mereka. Sebelum menerima wahyu dari Allah swt, mereka adalah orang-
orang yang terpandang di lingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan perilaku
atau suri tauladan bagi orang-orang di lingkungannya.Apalagi setelah menerima wahyu,
keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari
Allah swt.
Dalam surah Al Ahzab ayat 21 Allah swt. menegaskan sebagai berikut:
“Sungguh pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kamu,” (Q.S. Al
Ahzab ayat 21).
HIKMAH BERIMAN KEPADA NABI
Beriman kepada rasul Allah mempunyai fungsi yang sangat penting bagi kehidupan kita.
Beberapa fungsi beriman kepada rasul Allah, antara lain:
1. Bertambah iman kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul itu benar-benar
manusia pilihan-Nya.
2. Mau mengamalkan apa yang disampaikan para rasul.
3. Bersyukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan.
4. Memercayai tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya.
5. Lebih mencintai, menghormati, dan mengagungkan rasul atas perjuangannya dalam
menyampaikan agama Allah SWT kepada umatnya.
6. Akan selamat di dunia dan di akhirat dengan bimbingan yang diberikan rasul.
7. Memperoleh teladan yang baik untuk menjalani hidup.
8. Mendapat rahmat Allah
9. Sebagai perantara mengenal Allah dengan segala sifat kesempurnaan-Nya.
10. Mengajarkan kepada manusia agar dalam hidup dapat selamat dan sejahtera baik di
dunia maupun di akhirat
11. Memberikan petunjuk dan suri teladan sehingga akan mudah diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
12. Memberi bimbingan kepada manusia agar menjadi manusia yang bertakwa kepada
Allah swt.
13. Kita dapat membedakan antara yang benar dan yang salah (buruk).
14. Sebagai prioritas untuk mencapai kebenaran yang hakiki karena mendapat petunjuk
dari Allah dan menjadi tahu tentang hakikat dirinya sendiri. Sehingga akan bertambah
iman kepada Allah dan juga kepada Rasul Allah.
15. Kita mengetahui adanya kehidupan sesudah mati
DAFTAR PUSTAKA
Sabiq,Sayid.1990.Aqidah Islam pola hidup manusia beriman.Semarang:CV.Diponegoro
Ilyas,Yunahar.1995.Kuliah Aqidah Islam:LPPI
Majid,Abdul.2007.Samudra Iman.Yogyakarta:Diva press
Pasha,Musthafa Kamal.2003.Aqidah Islam.Yogyakarta:Citra Karsa Mandiri
Jabir,Abu Bakar.1994.Aqidah Seorang mukmin:Pustaka Mantiq
Daudy,Ahmad Drs.1987.Kuliah Aqidah Islam.Bandung:Bulan bintang
http://shohib89.blogspot.com/2011/04/manifestasi-iman-kepada-rasul-saw.html
http://soebhan.net23.net/hikmah_percaya_allah.htm