Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
-
Upload
early-ridho-kismawadi -
Category
Documents
-
view
16.873 -
download
15
description
Transcript of Konsep Elastisitas Teori Perilaku Konsumen dan Teori Produksi
Konsep Elastisitas,
Teori Perilaku Konsumen
dan Teori Produksi
Oleh:
Early Ridho Kismawadi, S.E.I, MA.
Pengertian Elastisitas
Elastisitas adalah pengaruh perubahan
harga terhadap jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan. Dengan
kata lain elastisitas adalah tingkat
kepekaan (perubahan) suatu gejala
ekonomi terhadap perubahan gejala
ekonomi yang lain.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (elasticity of demand)
adalah pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya jumlah barang
yang diminta atau tingkat kepekaan perubahan jumlah barang yang diminta
terhadap perubahan harga barang. Sedangkan besar kecilnya perubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau angka elastisitas yang
disingkat E.
Elastisitas Penawaraan
Elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah
pengaruh perubahan harga terhadap besar kecilnya
jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap
perubahan harga barang. Adapun yang dimaksud
koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah
barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya
Rumus Menghitung Elastisitas Penawaran dan Permintaan
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah permintaan ΔP : perubahan harga barang P : harga mula-mula Q : jumlah permintaan mula-mula Ed : elastisitas permintaan
Keterangan:
ΔQ : perubahan jumlah penawaran
ΔP : perubahan harga barang
P : harga barang mula-mula
Q : jumlah penawaran mula-mula
Es : elastisitas penawaran
Cara Praktis
Jika persamaan fungsi menunjukkan
P = a – bQ (fungsi permintaan) dan
P = a + bQ (fungsi Penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai
berikut:
Jika persamaan fungsi menunjukkan
Q = a – bP (fungsi permintaan) dan
Q = a + bP (fungsi penawaran), maka rumus elastisitasnya adalah sebagai
berkut:
Contoh:
Pada saat harga Rp400 jumlah barang yang diminta 30 unit,
kemudian harga turun menjadi Rp360 jumlah barang yang
diminta 60 unit. Hitunglah besar koefisien elastisitasnya!
Contoh 2
Diketahui fungsi penawaran P = 100 + 2Q. Hitunglah
elastisitas penawaran pada tingkat harga P = 500!
Jawab:
Dengan cara biasa Jika P = 500, maka
500 = 100 + 2Q
-2Q = -400
Q = 200
Contoh 3
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan
Q =50 – 1/2 P. Tentukan besar elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 80! Jawab: Dengan cara biasa Jika P = 80, maka Q =50 – 1/2 (80) Q = 50 – 40 Q = 10
Jenis Elastisitas
1. Permintaan terhadap suatu barang dikatakan elastis bila perubahan harga suatu barang menyebabkan perubahan permintaan yang besar. Misalnya: bila harga turun 10 % menyebabkan permintaa barang naik 20 %, karena itu nilai Ep > 1.
2. Perubahan permintaan lebih kecil daripada harga. Misalnya kenaikan harga 10 % menyebabkan permintaan barang turun sebesar, misalnya 6 %.
3. Jika harga naik 10 %, permintaan barang turun 10 % juga.
4. Perubahan harga sedikit saja menyebabkan perubahan permintaan tak terbilang besarnya.
5. Berapapun harga suatu barang, orang akan tetap membeli jumlah yang dibutuhkan
Teori Perilaku Konsumen
Teori Kardinal (Cardinal Theory)
Teori ini menyatakan bahwa kegunaan (Utility) dapat
dihitung secara nominal.
Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang
berdasarkan perbandingan antara manfaat yang
diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan.
Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut
utilitas total (TU)
Sedangkan tambahan kegunaan dari penambahan
satu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas
marginal (MU)
Contoh
Tingkat utilitas yang diperoleh Ardilla dari minum es the manis adalah U=9𝑋2 - 𝑋3 di mana U adalah utilitas dan X adalah jumlah es the manis yang di konsumsi (satuan per unit = gelas)
1. Berapa gelas es the yang harus diminum agar utilitasnya maksimum
2. Gelas ke berapa yang memberikan utilitas marginal maksimum
3. Gelas ke berapa utilitas marginal dari minum es the manis = 0
U=9𝑋2 - 𝑋3 maka MU= 18X -3 𝑋2
X U MU (Utilitas Marginal)
0 0 0
1 (9𝑋2 - 𝑋3=9*12-13)= 8 15
2 (9*22-23)= 28 24
3 54 27 -----> Gelas ketiga, MU maksimum
4 80 24
5 100 15
6 108 0 -----> Gelas keenam, TU maksimum
7 98 -21
8 64 -48
9 0 -81 -----> Gelas kesembilan, Utilitas=0
Hukum Pertambahan manfaat yang makin menurun
(The Law of Diminishing Marginal Utility)
Pada awalnya penambahan konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang besar, tapi semakin lama pertambahan itu bukan semakin menurun, bahkan menjadi negatif.
Hukum Gossen I: nilai guna suatu barang jika dikonsumsikan terus-menerus mulua-mula meningkat dan secara perlahan-lahan akan menurun dan akhirnya akan terjadi kejenuhan (kepuasan vertikal = dengan1 jenis barang).
Kurva – Kurva Utilitas Total dan Utilitas
Marginal
TU
MU= 0; TU
maks
Utilitas
Es Teh
Teori Ordinal (Ordinal Theory)
Menutut teori ini kegunaan tidak dapat dihitung,
kegunaan hanya dapat dibandingkan.
Teori ordinal menggunakan kurva indiferensi
(indifference curve)
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan
berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang
yang memberikan tingkat kepuasan yang sama bagi
seorang konsumen
Contoh
Misalkan Andi mengombinasikan konsumsi
makan bakso dengan sate.
Makan Bakso
(Mangkok per
bulan (Y) )
Makan Sate
(Porsi per bulan
(X) )
9 1
6 2
4 3
3 4
2 5
Teori Produksi Dalam mengkonsumsi barang berlaku The Law of Diminishing
Marginal Utility, sedangkan dalam penggunaan faktor produksi
berlaku The Law Diminishing Return
Dimensi Jangka Pendek dan Jangka Panjang,
Faktor Produksi Variabel (variabel input) ex: Tenaga Kerja
Faktor Produksi Tetap (fixed input) ex: Mesin
Dalam jangka panjang dan sangat panjang semua faktor
produksi sifatnya variabel
Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel
Adalah hampir mustahil proses produksi menggunakan satu faktor
produksi yang dimaksud Produksi Dengan Satu Faktor Produksi
Variabel adalah pengertian analisis jangka pendek, dimana ada faktor
produksi yang tidak dapat diubah.
Hubungan matematis penggunaan faktor produksi yang menghasilkan
output maksimum disebut fungsi produksi.
Q= f (K, L)
Dimana: Q = tingkat output
K = Capital (Barang Modal)
L = Labour (Tenaga Kerja)
Model Produksi Dengan Dua Faktor Produksi
Variabel
Isokuan ( Isoquant)
Isokuan adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu, yang menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kenapa bentuk kurva Isoquant cekung?
Kurva Isoquant digambarkan berbentuk cekung, bukan garis lurus, karena kombinasi input yang digunakan (kapital & tenaga kerja) tidak bisa menggantikan satu sama lainnya dengan sempurna. Dengan kata lain, perbandingan penggantian input tidak 1:1 (1 nilai kapital diganti dengan 1 nilai tenaga kerja). Karena itu, garis kurva berbentuk cekung untuk menggambarkan bahwa perubahan salah satu input diikuti dengan perubahan relatif nilai input yang lain. kurva akan berbentuk garis lurus jika perbandingan input yang digunakan tepat 1:1, jika nilai 1 modal dikurangi maka harus ditambah dengan nilai 1 tenaga kerja.
Isoquan
Isoquan adalah kurva yang
menggambarkan berbagai kombinasi
penggunaan dua macam faktor produksi
yang memerlukan biaya yang sama
Perubahan output kaerena perubahan skala
penggunaan skala penggunaan
produksi(return to scale)
Perubahan Output karena perubahan skala penggunaan factor
produksi (Return to scale)adalah konsep yang ingin
menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah faktor
produksi dlipat gandakan (doubling)
Skala hasil menaik (increasing Return to scale)
Jika penambahan factor produksi sebanyak 1 unit menyebabkan output meningkat lebih dari satu unit,fungsi produksi memiliki karakter skala hasil menaik (increasing return to scale)
Skala hasil konstan (Constant Return to scale)
Jika pelipatgandaan factor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat juga,fungsi produksi memeiliki karakter skal hasil konstan (constant return to scale)
Skala hasil Menurun (Decreasing Return to scale)
Jika penambahan 1 unit factor produksi menyebabkan output bertambah kurang dari 1 unit, fugsi produksi memiliki karakter skala hasil menurun (decreasing return to scale)
Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi memungkinkan peningkatan efisiensi penggunaan faktor produksi.tingkat produksi yang sama dapat dicapai dengan penggunaan faktor produksi yang lebih sedikit.karena kemajuan teknologi
Sekian Terima Kasih