Konsep Display
-
Upload
gusfairuz-yazid -
Category
Documents
-
view
441 -
download
5
Transcript of Konsep Display
A. Latar belakang
Display adalah proses mempertunjukkan; memperlihatkan;
memperagakan dan memamerkan sebagai bentuk mediasi dari
suatu gagasan yang ingin disampaikan atau diinformasikan kepada
public, dengan cara menyusun elemen-elemen desain yang
berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk
susunan artistik.
Dalam penataan sebuah display ada beberapa elemen
yang perlu diperhatikan, yaitu: elemen dasar, elemen interior dan
prinsip-prinsip penataan. Elemen dasar dalam display harus
memperhatikan titik, garis, bidang, volume dan warna.
Elemen interior antara lain dengan memperhatikan ruang,
lantai, dinding, plafon, furniture dan cahaya. Sedangkan prinsip-
prinsip penataan yang perlu diperhatikan antara lain: proporsi,
skala, keseimbangan, keselarasan, kesatuan dan keragaman, dan
penekanan pada unsur tertentu.
Penataan materi pameran tersebut perlu
memperhitungkan /persepsi tentang sikap pengunjung, yang
meliputi sisi cognitive, affective dan connotative. Sebab ketiga
komponen sikap tersebut dapat membentuk motivasi pengunjung
untuk menikmati dan memahami materi melalui display yang
ditampilkan.
1. Elemen dasar karya desin
a. Titik adalah suatu bentuk kecil yang tidak mempunyai
dimensi. Raut titik yang paling umum adalah bundaran
sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
b. Garis merupakan suatu goresan atau sapuan yang sempit
dan panjang sehingga membentuk seperti benang atau pita
1
dan merupakan unsur dasar di dalam suatu komunikasi
visual (desain), juga fundamental sebagai media untuk
berekspresi.
Hadirnya garis tersebut terjadi karena pengulangan unsur,
atau karena pengulangan batas bidang atau warna,
merupakan pembatas suatu bentuk, ruang, bidang atau
warna. Menurut Kathbun dan Heyes garis dibedakan
menjadi 4 macam yaitu garis huruf / tipografi / ,garis tepi,
garis batas dan garis ekspresi.
c. Bentuk merupakan gambaran suatu objek yang dapat
dilihat oleh mata, kemudian kesannya dipindahkan pada
bidang gambar melalui torehan-torehan garis-garis, warna
dan lain-lain.
d. Bidang adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena
dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh
adanya warna yang berbeda atau oleh gelap terangnya
pada arsiran pada arsiran atau karena adanya tekture.
Dalam pembentukannya akan terjadi perubahan wujud
yang disebabkan oleh stilisasi, distorsi, transformasi, dan
disformasi.
e. Warna sebagai salah satu elemen atau medium visual,
merupakan unsur yang sangat penting, baik dibidang seni
murni maupun seni terapan.
2
Lebih dari itu warna sangat berperan dalam segala aspek
kehidupan manusia. Warna sebagai representasi alam,
warna sebagai lambang, warna sebagai simbol ekspresi.
Warna adalah penyempurnaan sistem dari angka-angka
warna dan terminologinya, berdasarkan atas penyelidikan
pada standarisasi warna yang dapat digunakan untuk
aspek-aspek fisik dan psikologi. Sistem Munsell
mendasarkan pada dimensi kualitas warna yaitu : hue,
value, dan intensty / chroma.
2. Prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.
a. Ruang Kosong (White Space)Ruang kosong dimaksudkan
agar karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada
sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi
dominan.
b. Kejelasan (Clarity)Kejelasan atau clarity mempengaruhi
penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah
karya tersebut dapat mudah dimengerti dan tidak
menimbulkan ambigu/ makna ganda.
c. Kesederhanaan (Simplicity)Kesederhanaan menuntut
penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang.
Kesederhanaan seing juga diartikan tepat dan tidak
berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong
penikmat untuk menatap lama dan tidak merasa jenuh.
d. Emphasis (Point of Interest)Emphasis atau disebut juga
pusat perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang
bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat
perhatian sehingga mencapai nilai artistic.
3
3. Penataan materi dengan menggunakan Organization of Kaplan
Model of Environmental Preference.
a. Coherence adalah tingkatan obyek yang saling tergantung
atau saling memiliki atau terorganisasi, dimana semakin
besar tingkat koherennya maka akan semakin besar peluang
obyek tersebut dipilih untuk dilihat.
b. Legibility adalah tingkatan yang dapat membuat publik untuk
mudah memahami isi obyek. Jadi apabila suatu obyek itu
semakin mudah dipahami, maka obyek tesebut makin besar
peluangnya untuk dilihat.
c. Complexity adalah tingkatan dari jumlah dan variasi elemen-
elemen dari obyek, dimana unsur komposisi mempunyai
peranan yang penting dalam aspek ini. Jadi semakin variatif
obyeknya, maka akan semakin besar peluangnya untuk
dilihat.
d. Mystery adalah tingkatan dimana obyek berisikan informasi
yang tersembunyi, sehingga dengan adanya salah satu hal
yang tidak tergambarkan dalam obyeknya maka akan dipilih
untuk dicari informasinya.
4. Elemen-elemen interior penunjang desain display
Desain interior terbentuk dari berbagai macam elemen yang
berhubungan dengan pengguna nya, elemen-elemen tersebut
sangat berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya, sehingga
membentuk sebuah citra desain interior yang utuh sesuai dengan
fungsinya. Elemen-elemen inilah yang secara langsung
berhubungan dan berpengaruh psikologis pada penggunanya.
Elemen-elemen pembentuk desain interior terse but adalah
pembentuk ruang (lantai, dinding, dan plafon).
5. Penerangan atau Lighting
a. Penerangan dalam perencanaan desain interior bukan hanya
berfungsi sebagai pengadaan cahaya agar ruangan dapat
4
terlihat saja, akan tetapi penerangan memiliki fungsi lebih
dari hal tersebut, seperti: Pembentuk suasana ruang sebagai
contoh penerangan yang tenang akan membantu suasana
intim, penerangan yang terang akan membentuk suasana
yang dinamis dan sebagainya. Untuk mengadakan fasilitas-
fasilitas tertentu dalam sebuah fasilitas, sebagai contoh
penerangan digunakan untuk menuntun manusia menuju
pada fasilitas-fasilitas tertentu pada fasilitas besar.
b. Membentuk bayangan-bayangan tertentu agar ekspresi
visual dari sebuah bentuk atau tekstur dapat lebih terlihat.
c. Untuk membentuk ekspresi spesial tertentu dalam ruang,
seperti kesan jauh, dalam, dangkal, dan sebagainya.
d. Penerangan dalam desain interior dapat terbagi menjadi dua
jenis, yaitu penerangan alami dan penerangan buatan.
Dalam sebuah perencanaan interior, sebaiknya perlu
dipikirkan penggunaan penerangan alami dengan seoptimal
mungkin, karena dengan penganganan tertentu penerangan
alamiah pun dapat membentuk keempat fungsi penerangan
di atas. (Pile 1990)
B. Thema
“ STAND PAMERAN MOBIL “.
C. Konsep penciptaan poster
Membangun sebuah stand untuk memamerkan mobil
dengan sebuah konstruksi yang sederhana namun terlihat kokoh.
Dengan menggunakan model 3 pilar yang menjulang maka
diharapkan timbul kesan kokoh/kuat.
5
D. Uraian Visual
Gambar desain yang dibuat tidak banyak menampilakan
alat / barang dikarenakan permasalahan tempat yang tidak
memungkinkan. Desain menonjolkan produk mobil. Adapun tekstur
yang ada pada setiap bentuk saling mendukung kekontrasan dan
kenyamanan.
Typografi yang memuat slogan mempunyai karakter huruf Times
New Roman yaitu mempunyai ciri tegak dan didominasi garis lurus
kaku.
Warna yang banyak digunakan dalam karya cenderung tidak
tajam / lembut, hal ini diharapkan memberikan kesan aman dan
nyaman bagi khalayak.
6
7
Tampak Depan
Tampak Samping Tampak Atas