KONSEP DIRI SISWA (Studi Deskripsi pada Siswa Kelas...
Transcript of KONSEP DIRI SISWA (Studi Deskripsi pada Siswa Kelas...
i
KONSEP DIRI SISWA (Studi Deskripsi pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2017/2018 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh: Meniwati Halawa NIM: 141114013
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
“ Serahkanlah hidupmu pada Tuhan, percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak”
(Maz 37:5)
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur”
(Yesaya 55:8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini bagi
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menopang saya dan menjadi sumber kekuatan dalam hidup saya
Para suster saya di Konggregasi OSF Sibolga
Ibu dan saudara-saudara saya yang senantiasa mendukung dan menyemangati saya
Dosen pembimbing yang selalu sabar dan setia membantu selama proses penulisan ini hingga akhir.
Teman-teman BK angkatan 2014
Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya sebuah karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Mei 2018
Peneliti
Meniwati Halawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Meniwati Halawa
Nomor mahasiswa : 141114013
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
KONSEP DIRI SISWA (Studi Deskripsi pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi
Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 dan Implikasinya Terhadap
Usulan Topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa).
Dengan demikian saya memberikan Kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolahnya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta izin dari saya maupun royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Yogyakarta, 21 Mei 2018 Peneliti
Meniwati Halawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
KONSEP DIRI SISWA (Studi Deskripsi pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2017/2018 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa)
Meniwati Halawa
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2018
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat konsep diri siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 dan menentukan usulan topik-topik bimbingan Klasikal untuk meningkatkan konsep diri siswa berdasarkan identifikasi perolehan skor item pengukuran konsep diri.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 71 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkapkan konsep diri siswa. Koefisien reliabilitas kuesioner konsep diri dihitung menggunakan Alpha cronbach dengan hasil 0,940. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan mengacu pada norma kategorisasi menurut Azwar dengan jenjang sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa 25 siswa (41,7%) memiliki konsep diri sangat positif, 34 siswa (56,6%) memiliki konsep diri positif, 1 siswa (1,6%) yang memiliki konsep diri cukup positif, tidak ada konsep diri siswa kurang positif, dan konsep diri sangat kurang positif. Dari hasil di atas peneliti menyimpulkan bahwa konsep diri siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 termasuk tinggi atau positif.
Berdasarkan hasil penelitian ini disusunlah topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri kelas XI Marsudi Luhur 1 Yogyakarta. Program bimbingan klasikal yang diususlkan didasarkan pada item-item kuesioner yang menunjukkan capaian skornya kurang positif (sedang dan rendah)
Kata Kunci : Konsep diri, bimbingan klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ CONCEPT OF SELF (A Descriptive Study on Class XI Students of Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
Vocational School, Academic Year 2017/2018 and the Implication on the Proposed Guidance Topics for Improving Students’ Concept of Self)
Meniwati Halawa
Sanata Dharma University
Yogyakarta 2018
This study was aimed to determine the self-concept level of class XI
students in Marsudi Luhur 1 Yogyakarta Vocational School academic year 2017/2018 and determine the proposed topic of classroom guidance to improve students’ concept of self, based on the identification of self-concept measurement items.
This research was descriptive quantitative research using survey method. The subjects of the study were students of class XI in Marsudi Luhur 1 Yogyakarta Vocational School academic year 2017/2018 with total 71 students. The research instrument was a questionnaire that reveals the students' concept of self. The Reliability coefficient of the self-concept questionnaire was calculated using Alpha Cronbach which was 0,940. Data analysis technique used in this research was descriptive analysis with reference to categorization norm according to Azwar with very high level, high, medium, low, and very low category. The results showed that 25 students (41,7%) had very positive concept of self, 34 students (56,6%) had positive concept of self, 1 student (1,6%) with positive concept of self, no students had less positive, very less positive. From the above results the researcher concluded that concept of self class XI student of Marsudi Luhur 1 Yogyakarta Vocational School, academic year 2017/2018 was considered as high or positive.
Based on the results of this study then compiled topics of classroom guidance to improve self-concept of class XI students of Marsudi Luhur 1 Yogyakarta Vocational School. The classroom guidance program was based on questionnaire items that show the score of less positive (medium and low)
Keywords: Concept of Self, classroom guidance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur senantiasa peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa atas segala berkat dan kasih-Nya yang mengagumkan sehingga tugas akhir
skripsi ini dapat diselesaikan. Peneliti menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak
akan terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah
mendukung dan mendampingi peneliti. Oleh karena itu, secara khusus peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.pd, M.Si Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Gendon barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, serta selaku dosen
pembimbing yang dengan penuh cinta, kesabaran dan ketulusan hati telah
meluangkan waktu, perhatian dan semangat juang dalam mendampingi
penulis selama proses penulisan skripsi.
3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan
yang sangat berguna bagi peneliti.
4. Bapak Stefanus Priyatmoko yang dengan sabar membantu bidang
administrasi selama peneliti menempuh studi di Program Studi Bimbingan
dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
5. Para susterku OSF Sibolga yang telah mendukung, mendoakan, dan
memberikan semangat kepada peneliti selama peneliti menempuh studi dan
khususunya dalam proses penyelesaian skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Ibu dan saudara-saudaraku yang senantiasa mendukung, mendoakan dan
memberikan semangat kepada peneliti..
7. SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah memperkenankan saya untuk
melakukan penelitian di tempat ini.
8. Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta yang telah meluangkan
waktu untuk mengisi kuesioner peneliti.
9. Suster Olimp CB, Sr. Damiana FCH, Frater Ansel CMM, Sr. Clasiana FCH
dan Suster Vero PPYK sebagai teman seperjuanangan dalam penggilan dan
teman angkatan yang selama ini mendukung, dan memberikan semangat,
memberikan cinta dan perhatian kepada peneliti.
10. Teman-teman Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Angkatan 2014.
11. Semua pihak yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam proses
penyusunan sampai penyelesaian tugas akhir ini.
peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu
masukan berupa saran, dan kritikan terhadap karya ini sangat diperlukan. Peneliti
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 21 Mei 2018 Peneliti
Meniwati Halawa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ..i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ..ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ..iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... ..iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... ...v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. ..vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ................................................... ..vii
ABSTRAK .......................................................................................................... .viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ..ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ..x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... .xiii
DAFTAR TABEL DAN DIAGRAM ................................................................. ..xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... .xvi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... ..1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... ..1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... ..5
C. Pembatasan Masalah........................................................................... ..6
D. Rumusan Masalah............................................................................... ..6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ ..7
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. ..7
G. Batasan Istilah..................................................................................... ..8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. ..9
A. Hakekat Konsep Diri .......................................................................... ..9
1. Pengertian Konsep Diri .................................................................. ..9
2. Perkembangan dan Faktor -faktor yang Memengaruhi
Konsep Diri .................................................................................... ...10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
3. Dimensi Pokok Konsep Diri .......................................................... ..15
4. Jenis Konsep Diri ........................................................................... ..18
5. Usaha-Usaha Untuk Mengembangkan Konsep
Dan Meningkatkan Konsep Diri ................................................... ..29
B. Hakekat Remaja .................................................................................. ..20
1. Pengertian Remaja ........................................................................ ..20
2. Ciri-Ciri Remaja ........................................................................... ..21
3. Tugas Perkembangan Remaja ...................................................... ..24
4. Konsep Diri Siswa SMK Sebagai Remaja ................................... ..26
C. Hakekat Bimbingan Klasikal .............................................................. ..26
1. Pengertian Bimbingan .................................................................. ..27
2. Pengertian Bimbingan Klasikal .................................................... ..27
3. Tujuan Bimbingan Klasikal .......................................................... ..27
4. Bimbingan Klasikal untuk Pengembangan Konsep Diri .............. ..28
5. Prosedur Pengembangan Program Bimbingan Klasikal ............... ..28
D. Kajian Penelitian yang Relevan .......................................................... ..29
E. Kerangka Pikir .................................................................................... ..30
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... ..31
A. Jenis Penelitian ................................................................................... ..31
B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................. ..32
C. Subjek Penelitian ................................................................................ ..32
D. Variabel Penelitian ............................................................................. ..32
E. Teknik dan Instrumen Penelitian Pengumpulan Data ........................ ..33
1. Alat Pengumpulan Data ................................................................. ..33
2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ ..33
3. Kisi-Kisi Kuesioner ....................................................................... ..35
F. Validitasi dan Reliabilitas Instrumen ................................................. ..37
1. Validitas ......................................................................................... ..37
2. Reliabilitas ..................................................................................... ..40
G. Teknik AnalisisData...............................................................................41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... ..46
A. Hasil Penelitian ................................................................................... ..47
1. Deskripsi Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 .......................................... ..46
2. Analisis Usulan Topik Capaian Skor Butir Pengembangan
Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk Mengembangkan
Konsep Diri Siswa ........................................................................ ..47
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. ..48
1. Deskripsi Tingkat Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK
Marsudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 .............. ..48
2. Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan
Konsep Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 .......................................... ..52
BAB V PENUTUP .............................................................................................. ..53
A. Kesimpulan ......................................................................................... ..53
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... ..53
C. Saran ................................................................................................... ..55
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL DAN DIAGARAM
Tabel 3.1 Rician Subjek Penelitian ..................................................................... ..32
Tabel 3.2 Norma Skoring Konsep Diri ............................................................... ..35
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Konsep Diri ........................................................ ..36
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Validitas Empiris Instrumen ................................. ..39
Tabel 3.5 Reabilitas Item .................................................................................... ..40
Tabel 3.6 Kriteria Guilford ................................................................................. ..41
Tabel 3.7 Norma Kategorisasi Konsep Diri ........................................................ ..44
Tabel 3.8 Kategorisasi Konsep Diri .................................................................... ..44
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Item-Item Konsep Diri Siswa ............................ ..45
Tabel 3.10 Kategorisasi Item-Item Konsep Diri ................................................. ..52
Tabel 4.1 Kategorisasi Skor Item Konsep Diri Siswa ........................................ ..46
Diagaram 4.1 Kategorisasi Konsep Diri Siswa ................................................... ..48
Tabel 4.2 Distribusi Perolehan Skor Item Pengukuran Konsep Diri Siswa ........ ..48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
batasan istilah.
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja adalah masa perubahan diri dari masa kanak-kanak menuju
dewasa. Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak-
anak ke masa dewasa. Pada masa peralihan, remaja akan mengalami
perubahan yang mencakup nilai-nilai dari masa anak-anak ke remaja.
Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, emosi, sosial, intelektual, dan
kondisi lingkungannya. Terhadap perubahan-perubahan tersebut remaja harus
menyesuaikan diri dengan segala perubahan pola pikir dan tingkah laku.
Usia remaja merupakan saat pengenalan, pertemuan identitas diri, dan
pengembangan diri. Pandangan tentang diri sendiri yang sudah berkembang
pada masa anak-anak, semakin menguat pada masa remaja. Pandangan
tersebut berkembang seiring dengan pertambahan usia dan pengalaman hidup
atas dasar kenyataan-kenyataan yang dialami. Perkembangan pandangan akan
diri sendiri menuntun remaja mampu menilai baik atau tidak baik dirinya.
Remaja memiliki pemikiran tentang siapakah mereka dan apa yang membuat
mereka berbeda dari orang lain. Perkembangan pemikiran seorang remaja
mengenai konsep diri dan keunikannya merupakan suatu kekuatan yang besar
dalam hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berdasarkan pengalaman dan pengenalan dirinya, remaja membentuk
konsep diri. Konsep diri adalah keseluruhan gambaran, pandangan, keyakinan,
dan penilaian seseorang tentang dirinya sendiri serta dari penilaian orang lain.
Konsep diri ini akan mudah dilihat dalam kehidupan sehari-hari yaitu lewat
sikap, tindakan, dan tutur kata. Konsep diri juga memengaruhi bagaimana
seseorang mengenali diri sendiri dengan baik. Jika seseorang memiliki konsep
diri yang negatif ia tidak mampu untuk mengenal diri sendiri dengan baik.
Sebaliknya, remaja yang memiliki konsep diri yang positif dengan mudah
mengenali diri sendiri dengan baik dan segala potensi yang dimiliki. Menurut
Elkins (Agustiani, 2006:81) konsep diri akan memengaruhi perilaku,
kesehatan mental, kemampuan berpikir, dan keberhasilan belajar. Oleh karena
itu, konsep diri penting dikembangkan, khususnya pada remaja. Jersild, (1995)
mengatakan bahwa konsep diri seseorang memengaruhi bagaimana orang
tersebut berinteraksi sosial dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Konsep diri yang positif akan membawa seseorang dalam mereka karena
konsep diri yang baik ini dapat menbembangkan diri mereka dalam segala
aspek.
Lingkungan yang turut membentuk konsep diri remaja adalah
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Jika lingkungan memberikan
respon yang baik maka remaja akan membentuk konsep diri yang positif,
demikian pula sebaliknya lingkungan yang memberikan respon kurang baik
maka remaja tersebut secara perlahan akan merekam dan membentuk konsep
diri negatif. Remaja yang memiliki konsep diri positf akan mampu berperilaku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
secara positif terhadap permasalahan yang sedang dihadapi, baik
permasalahan pribadi maupun permasalahan akademik di sekolah. Mereka
mampu mengendalikan diri dari hal-hal yang negatif, yang dapat membuat
dirinya terjebak dalam kenakalan remaja yang sering terjadi pada akhir-khir
ini. Remaja yang memiliki konsep diri positif juga memiliki kepercayaan diri
yang baik, terhindar dari kecemasan yang ada, dan mampu mengolah
pengalaman-pengalaman buruk yang terjadi dalam dalam dirinya. Remaja
yang memiliki konsep diri negatif akan cenderung menolak dirinya serta lebih
menyukai menjadi pribadi orang lain dari pada menjadi dirinya sendiri.
Sekolah sebagai institusi pendidikan sekaligus lingkungan terdekat
dalam kehidupan sehari-hari para remaja, dapat mempengaruhi pembentukkan
konsep diri remaja. Sekolah perlu membantu siswanya untuk mengembangkan
konsep diri positif agar para siswa mampu mengembangkan diri dan potensi
yang dimiliki dalam arti siswa fokus untuk mengembangkan hal-hal positif
dalam diri dan menerima kelemahan-kelemahan yang ada dalam diri.
Sehingga remaja menjadi pribadi yang tangguh dan berkembang secara
optimal sesuai dengan fase-fase perkembangan manusia. Hal seperti ini
dibutuhkan bantuan dari lingkungan sekolah karena siswa masih belum peka
terhadap potensi yang dimiliki, siswa masih sering mengalami kesulitan dalam
menjalani peran mereka dilingkungan sosial. Kesulitan inilah yang menjadi
alasan mengapa sekolah menjadi tempat yang baik dalam membentuk konsep
diri. Ketidak mampuan siswa dalam mengembangkan potensi diri akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
menyebabkan siswa memiliki konsep diri yang negatif dan tidak berkembang
dengan optimal.
Di banyak sekolah masih banyak ditemukan siswa-siswi yang memiliki
konsep diri kurang positif, hal ini dapat diamati oleh para guru ketika siswa
berada di lingkungan sekolah dan saat proses belajar mengajar berlangsung di
dalam kelas. Salah satu sekolah yang menjadi subjek peneliti adalah di SMK
Marsudi Luhur 1 Yogyakarta pada kelas XI. Berdasarkan observasi dan
wawancara peneliti dengan guru BK, di SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
yakni Ibu Dra. R.P. Sri Rahayu Noorhayati mengatakan bahwa siswa di
sekolah ini pada umumnya memiliki konsep diri yang kurang positif. Hal ini
dapat dilihat dalam hidup seharian siswa dimana masalah yang ditemukan
setiap hari adalah siswa bolos dari sekolah karena belum mengerjakan tugas,
ada siswa pamit kepada orang tua untuk pergi ke sekolah sementara siswa
tersebut tidak datang ke sekolah tetapi pergi ke tempat lain, beberapa siswa
yang bolos saat jam pelajaran yang tidak disukai, siswa gugup saat berbicara
di depan kelas, merasa tidak mampu untuk mengikuti mata pelajaran sehingga
tugas-tugas sering diabaikan atau tidak dikerjakan, beberapa siswa kurang
percaya diri menyampaikan pendapat didalam kelas saat berdiskusi, siswa
kurang menghargai guru dan teman saat porses belajar mengajar berlangsung
lebih senang main gadget dari pada mendengarkan guru, dan merasa pesimis
dalam menjalani hidup sehingga terlihat putus asa ketika menghadapi suatu
masalah. Dari gejala-gejala tersebut dapat dikatakan bahwa masih banyak
siswa yang memiliki konsep diri positif yang rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, sangatlah penting membangun
konsep diri yang positif bagi remaja. Maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih mendalam tentang “Konsep Diri Siswa SMK
(Studi Deskripsi pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2017/2018 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik
Bimbingan untuk Meningkatkan Konsep Diri Siswa).
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan di atas, dapat diidentifikasikan
masalah-masalah sebagai berikut:
1. Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta kurang percaya diri
menyampaikan pendapat di dalam kelas saat berdiskusi
2. Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 beberapa siswa yang bolos saat jam
pelajaran yang tidak disukai.
3. Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta kebanyakan siswa
kurang menghargai guru dan teman saat porses belajar mengajar
berlangsung di dalam kelas.
4. Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta pesimis dalam
menjalani hidup sehingga terlihat putus asa ketika menghadapi suatu
masalah.
5. Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta merasa tidak mampu
untuk mengikuti mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Pembatasan Masalah
Penelitian ini difokuskan untuk mengkaji tinggi rendahnya konsep diri
siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta tahun 2017/2018 dan
menganalisis perolehan skor item pengukur konsep diri sebagai usulan topik-
topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri dan prestasi belajar
siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan di atas, maka perumusan
permasalahan penelitian yang dirumuskan peneliti sebagai berikut:
1. Seberapa positif konsep diri siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1
Yogyakarta tahun 2017/2018?
2. Berdasarkan skor butir atau item pengukuran konsep diri yang
teridentifikasi rendah, topik bimbingan manakah yang tepat untuk
meningkatkan konsep diri siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1
Yogyakarta tahun 2017/2018?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui tingkat konsep diri siswa kelas XI SMA Marsudi Luhur 1
Yogyakarta tahun 2017/2018?
2. Mengidenfifikasikan item pengukur konsep diri dan capaian skor untuk
diusulkan sebagai topik bimbingan yang tepat untuk meningkatkan konsep
diri kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta tahun 2017/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagai berbagai pihak:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis adalah memberikan sumbangan, bagi pengembangan dan
pengetahuan khususnya konsep diri pada siswa berprestasi rendah, selain
itu dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
2. Manfaat praktis
a. Bagi sekolah
Kepala sekolah dapat mengetahui konsep diri siswa, dan
memperoleh inspirasi mengenai apa yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan konsep diri siswa.
b. Bagi penulis
Meningkatkan atau menambah wawasan penulis untuk mengetahui
tentang konsep diri siswa.
c. Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
gambaran konsep diri siswa dan menjadi masukan bagi para orang tua
di masyarakat sehingga mereka dapat membantu pembentukan dan
pengembangan konsep diri anak mereka secara positif.
d. Siswa
Bagi siswa, dapat mengetahui dan memahami bentuk-bentuk dan
dampak positif dan negatif konsep diri sehingga dapat mencari solusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yaitu membangun konsep diri yang positif dan memiliki motivasi
belajar untuk meningkatkan prestasi belajar.
e. Bagi Guru Bimbingan Konseling dan Institusi
Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi para Guru
Bimbingan Konseling di sekolah dan institusi.
G. Definisi Istilah
1. Konsep diri
Pengetahuan individu tentang diri sendiri menyangkut kelemahan dan
kelebihan yang ada dalam dirinya.
2. Siswa
siswa yang berada pada tingkat remaja di sekolah menengah Kejuruan
(SMK)
3. Usulan topik-topik bimbingan klasikal merupakan pokok bahasan yang
direncanakan untuk diberikan kepada siswa saat bimbingan di kelas
dalam waktu tertentu untuk membantu meningkatkan konsep diri siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini, dipaparkan mengenai hakekat konsep diri, hakekat remaja, dan
hakekat bimbingan klasikal.
A. Hakekat Konsep Diri
1. Pengertian Konsep Diri
Menurut Papalia, dkk (Hapsari, 2016:287) konsep diri adalah citra
(self image) tentang diri sendiri berkaitan dengan kemapuan, sifat yang
diketahui, dan dirasakan oleh diri sendiri yang akan memandu tindakan.
Konsep diri seiring dengan perkembangan usia akan semakin lebih jelas
dan lebih kuat bagi seseorang sesuai dengan pencapaian kemampuan
kognitifnya serta sesuai dengan tugas perkembangannya. Menurut
Hurlock (Hapsari, 2016:288) konsep diri merupakan gambaran yang
dimiliki orang tentang dirinya sendiri. Konsep diri ini merupakan
gabungan keyakinan yang dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri yang
mencakup karakteristik fisik, psikologi, sosial, emosional, aspirasi dan
prestasi.
Menurut Santrock (2002) konsep diri merupakan evaluasi diri
berkaitan dengan bidang spesifik yang dimiliki sendiri dalam banyak
bidang kehidupan mereka seperti akademis, penampilan fisik, atletik,
penerimaan sosial, dan sikap perilaku serta nilai diri secara umum.
William D. Brooks (Rakhmat, 2000) mendefinisikan konsep diri sebagai
pandangan dan perasaan seseorang tentang dirinya. Persepsi tentang diri
boleh bersifat psikologi, sosial, dan fisik. Konsep diri tidak hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
sekedar gambaran deskriptif, tetapi juga penilaian seseorang tentang
dirinya sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, konsep diri dapat diartikan
sebagai gambaran diri seseorang tentang diri sendiri, sebagaimana diri
diamati, dipersepsi dan dialami oleh orang tersebut.
2. Perkembangan Konsep Diri dan Faktor-faktor yang
Memengaruhinya
Perkembangan konsep diri mulai sejak masa kanak-kanak. Konsep
diri seseorang berkembang melalui interaksi dengan lingkungan.
Lingkungan pertama adalah keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di ketiga
lingkungan inilah individu mulai belajar berbagai hal untuk
mengembangkan kepribadian diri secara kognitif dan sosial, Apabila
seseorang dibesarkan di lingkungan yang baik, orang tersebut akan
berkembang dengan baik pula. Orang yang memiliki konsep diri positif
dapat mengenal dirinya secara obyektif, mampu menerima kelemahan
yang ada dalam diri, dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
Sebaliknya, apabila seseorang dibesarkan di lingkungan yang tidak baik,
orang tersebut akan berperilaku tidak baik pula.
Perkembangan konsep diri pada masa kanak-kanak akan membentuk
kepribadian remaja. Konsep diri remaja cenderung berubah-ubah sesuai
dengan pengalaman yang diperolehnya, tetapi secara perlahan-lahan akan
menjadi lebih stabil (Hurlock, 2002:245). Konsep diri siswa berkembang
melalui interaksinya dengan orang lain (Burns, 1993:206-209). Kualitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
konsep diri yang dibangun oleh siswa ditentukan oleh cara perlakuan yang
diterimanya dari orang lain seperti orang tua, sanak saudara, teman sebaya
dan guru. Apabila siswa diperlakukan secara baik, konsep dirinya akan
menjadi positif. Sebaliknya, siswa tidak dapat berkembang dengan baik
karena dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak baik.
Menurut Hurlock (2002), ada berbagai faktor yang mempengaruhi
konsep diri remaja yaitu:
a. Usia kematangan.
Remaja yang pada usia matang lebih awal akan lebih mampu
menjalankan peran sebagai orang dewasa dengan baik dan mampu
mengembangkan konsep diri secara positif. Sedangkan remaja yang
terlambat dalam perkembangan kepribadian dan masih diperlakukan
seperti anak-anak akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi
dengan lingkungannya. Remaja tersebut akan cenderung menarik diri
dari lingkungannya bila situasi lingkungan tidak konduksif. Remaja
yang kepribadiannya matang, dengan lebih baik membedakan, mana
yang baik dan yang tidak baik.
b. Penampilan diri
Pada masa remaja penampilan diri merupakan hal yang sangat
penting. Penampilan diri yang berbeda dapat membuat remaja merasa
rendah diri. Penampilan diri yang yang kurang baik dapat
menimbulkan percaya diri yang rendah. Perubahan fisik remaja,
misalnya perubahan tinggi badan dan atau berat badan menimbulkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
perubahan pada penampilan diri. Dalam hal perubahan tinggi badan
anak laki-laki mengalami penambahan pertumbuhan tinggi badan
selama dua (2) tahun lebih cepat pada masa kanak-kanak dibanding
dengan anak perempuan. Anak perempuan. Akibatnya, anak
perempuan kelihatan lebih pendek dibanding dengan anak laki-laki.
Hal ini memberi dampak rasa rendah diri yang lebih tinggi pada anak
perempuan.
c. Kepatutan seks
Kepatuhan seks menunjuk pada cara pandang remaja mengenai
seksualitasnya. Cara pandang remaja mengenai kehidupan seks dapat
diperoleh melalui media masa dan pendidikan seks dari orang tua.
Media masa seperti surat kabar, televisi, dan media lainnya memiliki
peran dalam memberikan informasi mengenai kehidupan seks. Peran
orang tua sangat penting dalam memberikan pendidikan seks secara
dini. Orang tua memberikan pemahaman mengenai kehidupan seks
agar remaja tidak mengganggap tabu terhadap kehidupan
seksualitasnya dan dapat menghindari dampak negatif dari kehidupan
seksualitas. Apabila individu memperoleh informasi yang tepat
mengenai kehidupan seks, individu tersebut akan terbantu untuk
mengembangkan konsep diri yang positif.
d. Nama dan nama julukan
Remaja peka dan merasa malu bila teman-teman sekelompok
menilai namanya buruk atau bila mereka memberi nama julukan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bernada cemooh. Semakin sering nama yang tidak disukai digunakan
oleh orang lain untuk memanggilnya maka akan memberi dampak
konse diri negatif dirinya. Semakin menyukai nama yang digunakan
dalam interaksi sosialnya maka semakin kuat pengaruhnya terhadap
konsep diri. Sebaliknya, jika remaja memiliki perasaan kurang senang
terhadap namanya sendiri, maka remaja dapat merasa minder, bahkan
ia kuatir jika dicemooh temannya.
e. Hubungan keluarga
Seorang remaja yang mempunyai hubungan yang erat dengan
anggota keluarga akan mengidentifikasikan diri dengan orang ini dan
ingin mengembangkan pola kepribadian yang sama. Bila tokoh ini
sesama jenis, remaja akan tergolong untuk mengembangkan konsep
diri yang layak untuk jenis seksnya.
f. Teman-teman sebaya
Teman-teman sebaya memengaruhi pola kepribadian remaja
dalam dua cara, yaitu :
1) Konsep diri remaja merupakan cerminan dari anggapan tentang
konsep teman-teman tentang dirinya.
2) Remaja berada dalam tekanan untuk mengembangkan ciri-ciri
kepribadian yang diakui oleh kelompoknya.
g. Kreativitas
Remaja yang semasa kanak-kanak didorong agar kreatif dalam
bermain dan dalam tugas-tugas akademis mengembangkan perasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
individualitas dan identitas yang memberi pengaruh yang baik pada
konsep dirinya. Sebaliknya, remaja yang sejak awal masa kanak-
kanak didorong untuk mengikuti pola yang sudah diakui akan kurang
mempunyai perasaan individualitas dan identitas.
h. Cita-cita
Bila remaja mempunyai cita-cita yang tidak realistis, ia akan
mengalami kegagalan. Hal ini akan menimbulkan perasaan tidak
mampu dan reaksi-reaksi bertahan sihngga ia menyalahkan orang lain
atas kegagalannya. Remaja yang realistik tentang kemampuannya
lebih banyak mengalami keberhasilan daripada kegagalan. Remaja
tersebut dalam dirinya memperoleh kepercayaan diri, kepuasan diri
yang lebih besar, dan memberikan konsep diri yang lebih baik.
Menurut Rogers (Schultz, 1991) konsep diri (self concept) yang
berkembang dari anak merupakan gambaran-gambaran yang dibentuk
sebagai akibat dari bertambah kompleksnya interaksi dengan orang
lain. Dengan mengamati reaksi dari orang lain terhadap tingkah
lakunya sendiri, anak itu secara ideal mengembangkan suatu pola
gambaran diri yang konsisten. Konsep diri seorang anak sangat
dipengaruhi oleh perasaan cinta atau kasih sayang yang tulus, tanpa
syarat dari seorang anggota keluarga atau sering disebut sebagai
unconditional positive regard. Kasih sayang dan cinta yang diterima
anak adalah syarat terhadap tingkah lakunya yang baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
3. Dimensi Pokok dalam Konsep Diri
Fitts (Agustiani, 2006) membagi dimensi konsep diri dalam 2 bagian
yaitu:
a. Dimensi internal
Dimensi internal atau kerangka acuan internal (internal frame of
reference) adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri
berdasarkan dunia dalam dirinya. Dimensi internal terdiri dari 3
bentuk yaitu:
1) Diri identitas (identity self)
Diri identitas merupakan aspek paling mendasar pada konsep
diri dan mengacu pada pertayaan, “siapakah saya?”. Dalam
pertanyaan tersebut mencakup label-label dan simbol-simbol yang
diberikan pada diri (self) oleh individu-individu yang
bersangkutan untuk menggambarkan dirinya dan membangun
identitasnya.
2) Diri pelaku (Behavior self)
Diri pelaku merupakan persepsi individu tentang tingkah
lakunya, yang berisikan segala kesadaran mengenai apa yang
dilakukan oleh dirinya. Selain itu, bagian ini berkaitan erat
dengan diri identitas. Diri yang kuat akan menunjukkan adanya
keserasian antara diri identitas dengan diri perilakunya, sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
ia dapat mengenali dan menerima, baik diri sebagai identitas
maupun diri sebagai pelaku.
3) Diri penerimaan (Judging self)
Diri penerimaan berfungsi sebagai pengamat, penentu
standar, dan evaluator. Kedudukannya adalah sebagai pengantara
(mediator) antara diri identitas dan diri pelaku.
b. Dimensi eksternal
Pada dimensi eksternal, individu menilai dirinya melalui
hubungan dan aktivitas sosialnya, nilai-nilai yang dianutnya, serta hal-
hal lain di luar dirinya. Dimensi eksternal ini bersifat umum bagi
semua orang. Dimensi ini dibedakan atas 5 bentuk, yaitu:
1) Diri fisik (Physical self)
Pandangan seseorang terhadap fisik, kesehatan, penampilan
diri, dan gerak motoriknya. Dalam hal ini terlihat persepsi
seseorang mengenai kesehatan dirinya, penampilan dirinya
(cantik, jelek, pendek, gemuk, dan kurus).
2) Diri keluarga (family self)
Diri keluarga merupakan pandangan dan penilaian seseorang
dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga. Bagian ini
menunjukan seberapa jauh seseorang merasa kuat terhadap
dirinya sebagai anggota keluarga, serta terhadap peran maupun
fungsi yang dijalankannya sebagai anggota dari suatu keluarga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
3) Diri pribadi (Personal self)
Diri pribadi adalah bagaimana seseorang menggambarkan
identitas dirinya, bagaimana dirinya sendiri, serta perasaan dan
persepsi seseorang tentang keadaan pribadinya. Hal ini tidak
dipengaruhi oleh kondisi fisik atau hubungan dengan orang lain,
tetapi dipengaruhi oleh sejauh mana individu merasa puas
terhadap pribadinya atau sejauh mana ia merasa dirinya sebagai
pribadi yang tepat.
4) Diri moral- etik (Moral-ethical self)
Diri moral-etik merupakan persepsi seseorang terhadap
dirinya dilihat dari standar pertimbangan nilai moral dan etika.
Hal ini menyangkut persepsi seseorang mengenai hubungannya
dengan Tuhan, kepuasan seseorang akan kehidupan
keagamaannya, dan nilai-nilai moral yang dipegangnya.
5) Diri sosial (social self)
Diri sosial merupakan bagimana seseorang dalam melakukan
interaksi sosialnya. Bagian ini merupakan penilaian seseorang
terhadap interaksi dirinya dengan orang lain maupun lingkungan
di sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4. Jenis Konsep diri
Terdapat berbagai pandangan, gambaran, keyakinan dan sikap orang
terhadap diri sendiri. Konsep diri dapat digolongkan menjadi dua, yaitu
konsep diri yang positif atau tinggi dan konsep diri negatif atau rendah .
a. Konsep diri yang positif atau tinggi
Konsep diri yang positif terbentuk berdasarkan pengalaman
yang dialami seperti adanya kasih sayang, penerimaan, dan
penghargaan. Menurut Burns (1993:72) konsep diri yang positif atau
tinggi merupakan keyakinan, pandangan, gambaran, dan penilaian
tentang diri yang baik dan menyenangkan. Konsep diri yang tinggi
menunjukkan adanya gambaran diri, harga diri, evaluasi, dan
penerimaan diri yang positif.
b. Konsep diri negatif atau rendah
Remaja yang memiliki konsep diri negatif biasanya berpikir
tentang diri sendiri tentang hal-hal yang negatif. Sulit menemukan
hal-hal yang pantas dihargai dalam dirinya sendiri. Hal ini terjadi
karena dipengaruhi oleh tokoh-tokoh yang terpengaruh dalam hidup
remaja seperti orang tua, guru, teman sebaya, dan orang lain yang
dijumpai. Jika orang tua, guru, teman sebaya ataupun orang lain
cenderung merendahkan, meremehkan, mempermalukan, dan
menolak remaja maka pandangan remaja tersebut terhadap dirinya
akan negatif. Remaja dengan konsep diri rendah atau negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
biasanya akan bersifat pasif dan percaya diri, bahkan berpikir buruk
menengai dirinya.
5. Usaha-Usaha untuk Mengembangkan Konsep Diri Siswa
Menurut Hosnan (2008:132) ada beberapa strategi yang bisa
dilakukan guru dalam mengembangkan dan meningkatkan konsep diri
peserta didik yaitu,
a. Membuat siswa merasa mendapat dukungan dari guru
Dalam mengembangkan konsep diri yang positif, siswa perlu
mendapatkan dukungan dari gurunya. Dukungan ini dapat
ditunjukkan dalam dukungan emosional (emotional support), seperti
ungkapan empati, kepedulian, perhatian, dan umpan balik.
b. Membuat siswa merasa bertanggung jawab
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat
keputusan sendiri atas perilakunya. Ini merupakan upaya guru untuk
memberikan tanggung jawab kepada siswa.
c. Membuat siswa merasa mampu
Guru menunjukkan sikap dan pandangan yang positif terhadap
kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan itu, siswa berpandangan
positif terhadap kemampuan dirinya.
d. Mengarahkan siswa untuk mencapai tujuan yang realistis
Dalam upaya meningkatkan konsep diri siswa, guru hendaknya
membantu siswa untuk menetapkan tujuan realistik, yakni tujuan
yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
e. Membantu siswa menilai dirinya secara realistis
Pada saat mengalami kegagalan, ada kalanya siswa menilainya
secara negatif dengan memandang dirinya sebagai orang yang tidak
mampu. Salah satu cara membantu siswa menilai dirinya secara
realistis adalah dengan membandingkan prestasi siswa pada masa
lampau dan prestasi siswa saat ini.
f. Mendorong siswa agar bangga dengan dirinya secara realistis
Membantu mengembangkan konsep diri peserta didik adalah
dengang memberikan dorongan kepada siswa agar bangga dengan
prestasi yang telah dicapainya.
B. Hakekat Remaja
1. Pengertian Remaja
Di Indonesia, istilah pubertas maupun adolescensia dipakai dalam
arti umum, sesuai keahlian masing-masing. Masa remaja merupakan
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, meliputi semua
perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa
Singgih & Ny.S. (Rochmah, 2005:177). Salzman (Rochmah 2005)
mengatakan bahwa remaja merupakan masa perkembangan sikap
tergantung (dependence) terhadap orang tua ke arah kemandirian
(independence), minat seksual, perenungan diri, perhatian terhadap nilai-
nilai estetika dan isu-isu moral.
Erikson (Rochmah, 2005) mengatakan bahwa adolesensia
merupakan pembentukan sesuatu perasaan baru mengenai identitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Identitas mencakup cara hidup pribadi yang dialami sendiri dan sulit
dikenal oleh orang lain. Secara hakiki, ia tetap sama meskipun telah
mengalami berbagai macam perubahan. Sedangkan menurut Papalia dan
Olds (Jahja, 2011:220) masa remaja adalah masa transisi perkembangan
antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai pada
usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan atau awal dua
puluh tahun.
2. Ciri-Ciri Remaja
Hurlock (2002) menjelaskan ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut:
a. Masa remaja sebagai periode penting
Pada periode ini remaja mengalami berbagai perkembangan
seperti perkembangan fisik dan perkembangan emosi. Jika remaja
mampu menerima segala perubahan fisik yang dialami dengan baik
dan mampu mengelola emosinya dengan baik, maka remaja
bersangkutan akan mempunyai konsep diri positif. Sebaliknya, jika
remaja cenderung tidak menerima perubahan fisik dan tidak mempu
mengendalikan emosinya, remaja akan mempunyai konsep diri
negatif.
b. Masa remaja sebagai masa peralihan
Pada masa peralihan status remaja bukan lagi sebagai anak-
anak, tetapi belum saatnya juga disebut sebagai orang dewasa.
Peralihan merupakan perpindahan dari satu tahap perkembangan ke
tahap perkembangan berikutnya. Pada masa ini remaja mencoba-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
coba hal baru dan berusaha menentukan perilaku, nilai, dan sifat
yang paling sesuai untuknya.
c. Masa remaja sebagai usia bermasalah
Pada periode ini remaja merasa dirinya sudah mampu dan tidak
mau meminta bantuan kepada orang tua, bahkan kadang-kadang
merasa sudah mandiri dan menolak bantuan orang dewasa. Perbedaan
pendapat antara orang tua dan remaja seringkali mengakibatkan
munculnya masalah. Pada masa ini, remaja cenderung egois dan tidak
mau diatur oleh orang lain. Remaja menganggap apa yang
diputuskannya adalah yang paling benar. Remaja yang cenderung
memiliki konsep diri yang negatif akan selalu mengikuti emosi tanpa
mempertimbangkan akibat dari tindakan tersebut terhadap orang lain.
Tetapi, jika remaja mau meminta pendapat orang lain, selalu
mempertimbangkan dengan baik setiap keputusan yang diambil,
remaja tersebut masuk dalam kategori mempunyai konsep diri positif.
d. Masa remaja sebagai periode mencari identitas
Pada periode ini remaja mulai mencari identitas diri. Di sini
remaja mengikuti cara hidup orang-orang yang menurut dia sesuai
dengan yang diharapkan sendiri, orang tersebut dijadikan idolanya.
Remaja mulai mendambakan diri yang sesuai baginya, yaitu
identitasnya sendiri.
Jika remaja menyadari segala kelebihan dan kekurangan yang ada
dalam dirinya, termasuk bakat dan minat. Kemudian, ia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
mengembangkan hal tersebut secara optimal maka konsep dirinya
akan menjadi positif.
e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan
Dalam hidup bermasyarakat, orang dewasa seringkali
mengembangkan pandangan yang cenderung negatif terhadap remaja.
Akibatnya, remaja menjadi sering takut tidak mampu mengatasi
masalah-masalah dari pandangan negatif terhadap konsep dirinya.
Sebaliknya, apabila remaja tersebut mampu mengatasi masalah-
masalah yang dialaminya, konsep dirinya akan menjadi positif.
c. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistis.
Pada periode ini remaja sering melihat sesuatu menurut
keinginannya dan bukan seperti apa adanya. Remaja kurang mampu
bersikap rasional dan kurang objektif terhadap diri dan lingkungan.
Hal ini sering menyebabkan remaja mengalami kegagalan dan
kekecewaan yang dapat memengaruhi konsep dirinya secara negatif.
f. Masa remaja sebagai ambang masa depan
Remaja yang mampu membawa diri secara positif, tidak mudah
terpengaruh oleh pergaulan yang negatif maka konsep diri akan
menjadi positif. Namun, apabila remaja tersebut mudah terpengaruh
pada hal-hal yang tidak membangun perkembangan dirinya, konsep
dirinya akan terbentuk menjadi negatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
3. Tugas Perkembangan Remaja
Menurut Fuhrmann (Rahman, 2016:124) tugas perkembangan
remaja adalah sikap dan perilaku dirinya sendiri dalam menyikapi
lingkungan sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik ataupun
psikologisnya menuntut remaja untuk dapat menyesuaikan dalam
lingkungan dan tantangan hidup yang ada dihadapannya.
Tugas perkembangan pada remaja yang disertai oleh
perkembangannya kapasitas intelektual, stress dan harapan baru yang
dialami remaja menyebabkan remaja mudah mengalami gangguan baik
gangguan pikiran, perasaan, maupun perilaku. Stress, kesedihan,
kecemasan, kesepian, dan keraguan. Hal ini mendorong mereka untuk
melakukan perbuatan buruk, seperti ugal-ugalan di jalan raya, menjadi
anggota geng motor, dan sebagainya.
Menurut Havighrust (Ardiyanti 2017:19) ada sepuluh perkembangan
remaja yaitu:
a. Mencapai hubungan yang lebih dewasa dengan teman sebaya; laki-
laki dan perempuan.
b. Mencapai peran jenis kelamin sebagai laki-laki dan perempuan.
c. Menerima keadaan jasmaninya dan menggunakan jasmaninya secara
efektif.
d. Mencapai kemandirian secara emosional dari ketergantungan dari
orang tua atau orang dewasa lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
e. Mencapai keyakinan akan kemandirian secara ekonomi pada masa
mendatang.
f. Memilih mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan
tertentu.
g. Menyiapkan diri untuk perkawinan dan berkeluarga.
h. Mengembangkan keterampilan dan konsep intelektual sebagai warga
masyarakat.
i. Menginginkan dan melakukan tindakan-tindakan yang secara sosial
bertanggung jawab.
j. Memilih seperangkat sistem tata nilai dan tata karma yang menuntun
perilakunya.
4. Konsep Diri SMK Sebagai Remaja
Siswa SMA berada pada masa remaja. Masa remaja adalah suatu
masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja
dikatakan berada masa transisi karena terjadi perubahan-perubahan
sangat menonjol yang dialami oleh remaja. Perubahan-perubahan ini
terjadi, baik dalam aspek jasmaniah, rohaniah, emosional, dan sosial
sehingga terjadi perubahan perilaku remaja yang bersangkutan. Dengan
perubahan-perubahan tersebut, remaja mulai menyadari akan
kemampuan dan potensi yang dimiliki. Masa remaja merupakan masa
transisi yang penuh dengan berbagai macam perubahan Gunarson
(1986:236). Perubahan pada remaja tidak perubahan fisik, dan tingkah
laku, akan tetapi juga perubahan yang lebih halus yaitu konsep diri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Hakekat Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan
Bimbingan diartikan sebagai pemberian bantuan kepada individu
agar individu yang bersangkutan semakin memahami dirinya,
mengaktualisasikan potensinya dan mencapai perkembangan yang
optimal. Kegiatan bimbingan di sekolah memusatkan pelayanannya pada
peserta didik sebagai individu yang harus mengembangkan
kepribadiannya. Menurut Syamsu (Supriatna, 2011:61) untuk mencapai
suatu kematangan peserta didik membutuhkan bimbingan dari orang
dewasa karena mereka belum cukup memiliki wawasan dan pemahaman
tentang dirinya. Pemahaman tentang diri ini berkaitan dengan bagaimana
peserta didik memandang dirinya secara positif baik kelebihan maupun
kekurangannya.
Siswa SMK merupakan individu yang sedang tumbuh dan
berkembang menjadi semakin dewasa. Sekolah sebagai institusi
pendidikan perlu membangun siswa dalam mengembangkan konsep
dirinya, antara lain melalui bimbingan klasikal.
2. Pengertian Bimbingan Klasikal
Program bimbingan adalah suatu rangkaian topik yang menjadi
bahan bimbingan secara terencana selama periode tertentu. Suatu
program yang disusun berdasarkan suatu kebutuhan para siswa tertentu
yang menjadi pegangan dalam melaksanakan bimbingan. Salah satu
bimbingan adalah bimbingan klasikal. Menurut Winkel & Sri Hastuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
(2012: 545) bimbingan klasikal adalah salah satu usaha untuk membantu
para siswa di kelas dengan topik-topik tertentu yang sudah disusun
berdasarkan survei kebutuhan para siswa. Bimbingan klasikal diberikan
kepada kelompok siswa yang bergabung dalam satu satuan kelas
ditingkat tertentu pada suatu jenjang pendidikan, pada waktu yang
ditetapkan dalam jadwal bimbingan.
3. Tujuan Bimbingan Klasikal
Menurut Sukardi, 1998, tujuan program bimbingan klasikal adalah
sebagai berikut:
a. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman mengenai diri siswa
dalam kemajuannya di sekolah.
b. Memilih dan mempertemukan pengetahuan tentang dirinya dari
informasi yang disampaikan pada bimbingan klasikal.
c. Mewujudkan penghargaan terhadap orang lain.
d. Membantu siswa dalam mengatasi kesulitan dalam memahami
dirinya.
4. Bimbingan Klasikal untuk Pengembangan Konsep Diri
Peran pembimbing klasikal dalam mengembangkan konsep diri
siswa sangatlah diperlukan. Dengan program bimbingan klasikal
mengenai konsep diri yang telah disusun, para guru dapat membantu para
siswa dan mengenali segi-segi positif yang ada dalam diri mereka dengan
cara memberikan pengarahan dan pemahaman mengenai konsep diri
positif, manfaat konsep diri dan ciri-ciri konsep diri, dan ciri-ciri pribadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
yang memiliki konsep diri positif sehingga para siswa dapat berkembang
secara utuh dan optimal sesuai dengan perkembangan mereka.
5. Prosedur Pengembangan Program Bimbingan Klasikal
Depdiknas (2004), memaparkan bimbingan dan konseling terdapat
beberapa langkah dalam layanan bimbingan klasikal yang harus
diperhatikan sebagai berikut:
b. Melakukan pemahaman peserta didik (menentukan kelas layanan,
menyiapkan instrument pemahaman peserta didik, pengumpulan
data, analisis data, dan merumuskan pemahaman.
c. Menentukan kecenderungan kebutuhan layanan bimbingan klasikal
bagi peserta didik.
d. Memilih metode dan teknik yang sesuai untuk memberikan layanan
bimbingan klasikal (ceramah-diskusi atau ceramah –simulasi-
diskusi, atau ceramah-tugas-diskusi)
e. Persiapan pemberian layanan bimbingan klasikal dapat disiapkan
secara tertulis yaitu suatu bukti administrasi kegiatan dengan
demikian materi layanan yang disajikan secara terencana dapat
mencapai hasil yang optimal.
f. Memilih sistematika persiapan yang disusun oleh guru BK atau
konselor dengan catatan yang telah dipersiapkan, diketahui dan
disetujui oleh koordinator BK maupun Kepala Sekolah.
g. Mempersiapkan alat bantu untuk melaksanakan pemberian layanan
bimbingan klasikal sesuai dengan kebutuhan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
h. Evaluasi pemberian layanan bimbingan klasikal perludilakukan
untuk mengetahui bagaimana proses, tepat tidaknya layanan yang
diberikan, atau perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat
kecepatan tugas-tugas perkembangan.
i. Tindak lanjut perlu dilakukan sebagai upaya peningkatan pemberian
layanan bimbingan klasikal. Kegiatan tindak lanjut senantiasa
berdasarkan hasil evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
D. Penelitian yang Relevan
Puspita Sari (2013) mengadakan penelitian tentang konsep diri siswa
kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2013 dan
impikasinya pada usulan program bimbingan klasikal untuk pengembangan
konsep diri. Penelitian ini adalah penelitian deskripsi dengan metode survei.
subjek berjumlah 45 orang. Instrument penelitian berupa kuesioner langsung
tertutp.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: Tidak ada siswa (0%) yang
memiliki konsep diri yang sangat positif, Tidak ada siswa (0%) yang
memiliki konsep diri positif, ada 12 siswa (26,7%) yang memiliki konsep diri
yang cukup positif, ada 29 siswa (64,4%) yang memiliki konsep diri kurang
positif dan ada 4 siswa (8,89%) yang memiliki konsep diri kurang positf. Dari
hasil penelitian ini kesimpulannya adalah konsep diri sebagian besar siswa
kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2013/2013
kurang positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
E. Kerangka Pikir
Konsep diri merupakan pandangan atau keyakinan tentang diri baik dari
dalam diri maupun dari luar diri. Konsep diri terbentuk karena ada interaksi
dari lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan lingkungan sekolah.
Berdasarkan pengalaman ini akan membentuk konsep dalam dirinya dan
siswa tersebut akan menunjukan lewat sikap dan tindakan sehari-hari. Konsep
diri ada dua yaitu konsep diri positif dan konsep diri negatif. Konsep diri
positif apa bila seseorang memiliki pengalaman yang baik dari lingkunya
misalnya siswa tersebut merasa diterima, didukung, menerima kasih sayang,
dan mampu menerima kenyataan diri apa adanya. sebaliknya apabila
memiliki pengalaman yang kurang mendukung perkembangan dari
lingkungan misalnya ditolak, diremehkan maka akan membentuk konsep diri
negatif.
Gambar 1.
.
Siswa
Konsep diri Negatif
Percaya diri, optimis, Belajar optimal untuk mencapai tujuannya
Konsep diri positif
Minder, pesimis, ragu, cenderung kurang
optimal dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan jenis penelitian dan desain penelitian, tempat dan
waktu penelitian, subjek penelitian, istrumen yang digunakan dalam penelitian,
prosedur atau cara pengumpulan data, dan analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
(angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 2010). Dari kedalaman
analisisnya, pendekatan ini tergolong penelitian kuantitatif deskriptif.
Penelitian deskriptif dilakukan dengan tujuan memberikan gambaran secara
sistematik dan akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi atau
mengenai bidang tertentu (Azwar, 2010). Sejalan dengan pengertian tersebut,
penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat
konsep diri siswa kelas XI di SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta. Sebagai
tindak lanjut dari hasil penelitian ini, akan diusulkan topik-topik Bimbingan
Klasikal untuk mengembangkan kemampuan siswa untuk meningkatkan
konsep dirinya secara positif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Penelitian ini dilakukan di SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta yang
beralamatkan Jl. Bintaran Kidul No.06 Mergangsan Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester Ganjil tahun ajaran 2017/2018.
Waktu pengumpulan data pada tanggal 04 Januari 2018
C. Subjek penelitian
Subyek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas XI SMK Marsudi
Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018. Jumlah siswa kelas XI ada 71
orang. Pada saat pengambilan data penelitian, peneliti memperoleh 60 siswa (
84,5%) dan 11 siswa atau 15,5% siswa tidak dapat diambil datanya karena
beberapa siswa sakit dan minta ijin tidak masuk sekolah. Adapun rincian
subjek penelitian sebagai beritkut:
Tabel 3.1 Rincian Subjek Penelitian Siswa
Kelas Jumlah TKR 19 Orang
TKR B 20 Orang AP 12 Orang
Akuntansi 9 orang Total 60 rang
D. Variabel Penelitian
Variabel yang diteliti pada penelitian ini adalah konsep diri siswa kelas
XI SMK Marsudi Luhur, menggunakan teori Fitss. Menurut Fitss (Agustiani,
2006:135) penglihatan seseorang terhadap dirinya dapat dilihat dari dua
dimensi yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal. Pada dimensi internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
individu melihat dirinya sebagai suatu kesatuan yang unik dan dinamis ketika
ia melakukan pengamatan dan penilaian terhadap identitas dirinya, tingkah
lakunya dan kepuasaan dirinya. Sedangkan dimensi eksternal adalah
pengamatan atau penilaian individu terhadap dirinya yang terjadi pada saat
berinteraksi dengan dunia luar, khususnya hubungan interper-sonal. Kedua
dimensi ini besrta bagian-bagian diri yang saling berhubungan membentuk
seuatu kepribadian.
E. Teknik dan Instrumen Penelitian Pengumpulan Data.
1. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2016) teknik pengumpulan data dapat dilakukan
dengan interview (wawancara), kuesioner (angket), observasi
(pengamatan), dan gabungan ketiganya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner dan
observasi singkat.
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian digunakan untuk menjaring data untuk
menghasilkan data kuantitatif yang akurat. Alat ukur yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengukur tingkat
konsep diri siswa berprestasi rendah (Sugiyono, 2012 :312). Kuesioner
adalah suatu alat pengumpulan informasi dengan cara menyampaikan
sejumlah pertanyaan tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh
responden . Kuesioner adalah alat untuk mengumpulkan data dengan cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
memberi beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis pada responden
untuk dijawab (Sugiyono, 2013).
Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tingkat konsep diri siswa
kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta, berupa pertanyaan
favorable dan unfavorable, pernyataan favorable adalah pertanyaan
positif yang menunjukan adanya konsep diri yang baik. Pertanyaan
unfavorable adalah pernyataan negatif yang menunjukan konsep diri
rendah. Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur jawaban item
menggunakan skala Likert yang mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif yang dapat berupa kata-kata sebagai berikut:
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS) dan Sangat Tidak
Sesuai (STS) (Sugiyono, 2012).
Skoring untuk setiap jawaban dari item-item yang diajukan adalah
sebagai berikut: untuk skor pernyataan favorable dengan jawaban Sangat
Sesuai diberi skor 4, Sesuai diberi skor 3, Tidak sesuai diberi skor 2, dan
Sangat Tidak Sesuai diberi skor 1. Sedangkan untuk skor pernyataan
unfavorable dengan jawaban Sangat Sesuai diberi skor 1, Sesuai diberi
skor 2, Tidak Sesuai diberi skor 3, dan Sangat Tidak Sesuai diberi skor 4.
Dari pernyataan-pernyataan yang diberikan, responden hanya memilih
salah satu jawaban yang menurutnya paling sesuai dengan dirinya,
dengan memberi tanda centang (√), kemudian jawaban-jawaban tersebut
akan diakumulasi untuk mengungkap tingkat konsep diri siswa-siswi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta. Norma skoring konsep diri
terdapat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Norma skoring
Alternatif jawaban Skor
Favorabel unfavorabel Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2 Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4
3. Kisi-kisi kuesioner
Kuesioner disusun aspek konsep diri menurut Fitts. Kuesioner ini
memuat 80 butir item pernyataan. Ada item yang positif dan ada item
yang negatif. Dalam kuesioner ini disediakan 4 alternatif jawaban yaitu
Sangat Sesuai (SS), Sesuai(S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak
Sesuai (STS). Kisi-kisi kuesioner disajikan pada tabel 3.3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Konsep Diri Siswa
No Komponen Aspek konsep
diri Indikator No Item Jumlah Favorabel Unfavorabel 1 Dimensi
Internal
Diri identitas (Identity self)
Mengenal diri 1, 18, 42 10,26, 50 6
Menerima identitas diri
11, 57, 66 2, 19, 65 6
Diri perilaku (behavioral self)
Menyadari konsekuensi tingkah laku
27, 51, 67, 43, 58, 71 6
Bertanggung jawab 12, 72 3,20 4 Diri Penerimaan ( judging self)
Menerima diri apa adanya
36, 44 28, 52 4
Mensyukuri apa yang dimiliki
59,69 4,68 4
2 Eksternal Diri fisik ( physical self)
Menerima keadaan fisik (gemuk, kurus, tinggi, dan pendek)
13, 29 21, 37 4
Mengenal tentang kesehatan diri
45, 60, 73 5, 53, 70 6
Diri Etik-moral (moral-ethcal self)
Kepatuhan diri terhadap nilai/norma sosial
14, 30 22, 38 4
Kepatuhan diri terhadap nilai/norma agama
46, 74,80 6, 61, 75, 6
Diri Pribadi (personal self)
Menilai diri pribadi secara objektif
15, 31, 47 23, 39,54 6
Merasa puas terhadap dirinya
62, 76 7, 79 4
Diri Keluarga (family self)
Menyadari peran dalam keluarga
16, 32, 40 24, 48, 34 6
Menerima keadaan keluarga
55, 77 8,63 4
Diri sosial (social self
Berinterksi baik dengan lingkungannya
17,33, 41 25, 35, 49 6
Percaya kepada orang lain
56, 64, 9, 78 4
Total 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yaitu sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar,
2011:5). Menurut Ary, dkk, (2002:293) validitas berhubungan dengan
sejauh mana alat mampu mengukur apa yang dianggap orang yang
seharusnya diukur oleh alat tersebut. Validitas yang digunakan dalam
instrument penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi telah mendapat
penilaian ahli (expert judgemen) dari dosen pembimbing yaitu
Dr.Gendon Barus, M.Si
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian
terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional dengan cara professional
judgement (Azwar, 2011:45) Personal judgement disini adalah dosen
pembimbing. Menurut Ary dkk (2002) validitas isi tidak dapat
dinyatakan dengan angka namun pengesahannya berdasarkan
pertimbangan yang diberikan oleh ahli (expert judgment). Dalam
penelitian ini, istrumen penelitian dikonsultasikan kepada ahli. Ahli
disini adalah dosen pembimbing yaitu Dr.Gendon Barus, M.Si. Hasil
konsultasi dari dosen pembimbing yaitu menemukan aspek dari konsep
diri yang positif, menemukan beberapa indikator untuk membuat item
serta membuat item kuesioner yang disebarkan kepada siswa kelas XI
SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Setelah proses validitas isi dilakukan validasi empiris melalu uji
coba terpakai. Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara
mengorelasikan skor item terhadap skor totalnya melalui pendekatan
analisis korelasi product moment. Adapun rumusannya adalah sebagai
berikut:
Formula; XYr = ( )( )
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑∑∑ ∑∑
−−
−2222 YYNXXN
YXXYN
Keterangan :
XYr = korelasi skor-skor total kuesioner dan total butir-butir
N = jumlah subyek
X = skor sub total kuesioner
Y = skor total butir-butir kuesioner
Proses perhitungan indeks validitas item pada alat ukur penelitian ini
menggunakan bantuan program aplikasi Statistic Program for Social
Scienses (SPSS) Versi 20.0 item yang valid adalah item yang memiliki nilai
korelasi ≥0,30. Bila harga korelasi dibawah 0,30 maka dapat disimpulkan
bahwa butiran instrumen tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau
dibuang Sugiyono (2016:179). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan
peneliti, diperoleh 62 item valid dan 18 item yang tidak valid. Jumlah item
yang valid dan tidak valid dapat dilihat pada tabel 3.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Empiris Instrumen
No Komponen Aspek konsep diri Indikator No Butir
Valid Tidak Valid 1 Dimensi
Internal
Diri identitas (Identity self)
Mengenal diri 10,18, 42, 26, 50
1
Menerima identitas diri
57, 66, 19, 2, 11,65
Diri perilaku (behavioral self)
Menyadari konsekuensi tingkah laku
27,58, 67,71 43, 51
Bertanggung jawab 3,12,20 72 Diri Penerimaan ( judging self)
Menerima diri apa adanya
36, 44 52, 28
Mensyukuri apa yang dimiliki
4,59,68,69
2 Eksternal Diri fisik ( physical self)
Menerima keadaan fisik (gemuk, kurus, tinggi, dan pendek)
13, 21,37 29
Mengenal tentang kesehatan diri
5,45,53,70,73
60
Diri Etik-moral (moral-ethical self)
Kepatuhan diri terhadap nilai/norma sosial
14,22 30,38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Kepatuhan diri terhadap nilai/norma agama
6,46,75,80 61,74
Diri Pribadi (personal self)
Menilai diri pribadi secara objektif
15,23,31, 39,47,54
Merasa puas terhadap dirinya
7,76 62,79
Diri Keluarga (family self)
Menyadari peran dalam keluarga
24,32,34, 40
16,48
Menerima keadaan keluarga
8,55,77 63
Diri sosial (social self
Berinterksi baik dengan lingkungannya
17,25,33, 35,41
49
Percaya kepada orang lain
9,56,64, 78
Jumlah Total 62 18
2. Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2013) reliabilitas berkenaan dengan derajat
konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Hal ini didukung oleh Azwar
(2009) yang mengatakan bahwa reliabilitas adalah pengukuran yang
menggunakan instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai
reliabilitas yang tinggi, apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil
yang konsisten dalam mengukur apa yang hendak di ukur. Perhituangan
indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan pendekatan
koefisien Alpha Cronbach yaitu (α)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
α= 2�1 − 𝑆𝑥2+𝑆𝑖2
𝑆𝑥2�
Keterangan Rumus
α : Koefisien reliabilitas Alpha Crombach
𝑆𝑥2 dan 𝑆𝑖2 : Varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2
Sx2 : Varians skor skala
Dalam penelitian ini, uji realibilitas dilakukan dengan menggunakan
IBM SPSS Statistics Versi 20. Dari hasil penghitungan didapatkan skor
sebagai berikut:
Tabel 3.5 Relibilitas Item
Cronbach's Alpha N of Items
.940 62
Hasil perhitungan reliabilitas dikonfirmasi dengan menggunakan
kriteria Guilford. Kriteria Guilford dapat dilihat pada table berikut.3.6
Tabel 3.6 Kriteria Guilford
No. Koefisien Korelasi Kualifikasi 1. 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 2. 0,71 – 0,90 Tinggi 3. 0,41 – 0,70 Cukup 4. 0,21 – 0,40 Rendah 5. <0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa koefisien
reliabilitas terhadap 62 butir item yang valid, dengan hasil Cronbach’s
Alpha sebesar .940 termasuk dalam kriteria Sangat Tinggi (0,91 – 1,00).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Kesimpulan ini sesuai dengan kriteria yang ditemukan oleh Guilford
Masidjo, (1995: 209) Seperti yang disajikan pada tabel 3.5 diatas.
Koefisien reliabilitas kuesioner sangat tinggi maka dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data.
G. Teknik Analisis Data
Teknika analisis data merupakan kegiatan setelah data terkumpul.
Kegiatan dalam menganalisis data meliputi: mengelompokkan data,
mentabulasi data, menyajikan data yang diteliti, dan melakukan perhitunngan
untuk menjawab rumusan masalah Sugiyono (2013)
Berikut ini dijelaskan langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk
menganalisis data penelitian Deskripsi Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK
Marsudi Luhur 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018:
1. Menentukan skor dari masing-masing item angket yang dilakukan
dengan cara memberikan nilai angka 1 sampai 4 berdasarkan norma
skoring yang berlaku dengan melihat sifat pernyataan favourable atau
unfavourable.
2. Membuat tabulasi skor dari item-item kuesioner dan menghitung skor
masing-masing subjek serta jumlah skor item. Setelah itu menganalisis
data secara statistik menggunakan topik-topik aplikasi IBM SPSS
Statistica Versi 20.
3. Mengkategorikan konsep diri subyek berdasarkan kriteria Azwar
(2012:174-178) dengan lima jenjang kategori yaitu sangat positif,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
positif, cukup positif, kurang positif, dan sangat kurang positif. Norma
kategorisasi yang digunakan disajikan dalam tabel 3.6
Table 3.7 Norma Kategorisasi Konsep Diri Siswa
No. Penghitungan Skor Item Keterangan
1. µ + 1,5 (α) ˂ X Sangat positif 2. µ + 0,5 (α) ˂ X ≤ µ + 1,5 (α) Positif 3 µ - 0,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 (α) Cukup positif 4 µ - 1,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 (α) Kurang positif 3. X ≤ µ - 1,5 (α) Sangat kurang positif
Keterangan
X Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang didapat subjek penelitian
dalam skala
X Minimum Teoritik : Skor terendah yang didapat subjek dalam
skala
Standar Deviasi (α) : Luas jarak rentangan dibagi 6
Rata-Rata Teoritik (µ) : Rata-Rata teoritis skor maksimum dan skor
minimum
Kategori di atas digunakan untuk mengelompokkan konsep diri
siswa secara berjenjang berdasarkan skala penilaian dengan jumlah 62
item yang valid. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
X maksimum teoritik : 4 x 62 = 248
X minimum teoritik : 1 x 62= 62
Luas jarak : 248 - 62 = 186
α (standar deviasi) : 186/6 = 31
µ (mean teoritik) : (248 + 62) / 2 = 155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
4. Penelitian menentukan subyek berada pada jenjang kategori sesuai
dengan skor yang disajikan pada tabel 3.8
Tabel 3.8 Norma Kategorisasi Konsep Diri Siswa
No Rentang
Skor Kategori Makna kategori
1. µ + 1,5 (α) ˂ X > 202 Sangat Tinggi Sangat Positif 2. µ + 0,5 (α) ˂
X ≤ µ + 1,5 (α) 172-202 Tinggi Positif
3 µ - 0,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 (α)
141-171 Sedang Cukup Positif
4 µ - 1,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 (α)
110-140 Rendah Kurang Positif
5 X ≤ µ - 1,5 (α) ≤ 109 Sangat Rendah Sangat Kurang Positif
5. Menentukan usulan topik Bimbingan Klasikal yang sesuai untuk
meningkatkan konsep diri siswa penentuan topi-topik bimbingan
klasikal dilakukan dengan menghitung jumlah skor setiap item pada
masing-masing subyek. Kemudian mengkategorigasikan skor tiap item
yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Rendah, dan Sangat Rendah. Norma
kategorisasi skor tiap item disajikan pada tabel 3.9
Table 3.9 Norma Kategorisasi Item-Item Konsep Diri Siswa
No. Penghitungan Skor Item Keterangan 1. µ + 1,5 (α) ˂ X Sangat Tinggi 2. µ + 0,5 (α) ˂ X ≤ µ + 1,5 (α) Tinggi 3 µ - 0,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 (α) Sedang 4 µ - 1,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 (α) Rendah 3. X ≤ µ - 1,5 (α) Sangat Rendah
Keterangan
X Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh dalam item skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
X Minimum Teoritik : Skor terendah yang diperoleh dalam item
skala
Standar Deviasi (α) : Luas jarak rentangan dibagi 6 satuan deviansi
sebaran
Rata-Rata Teoritik (µ): Rata-Rata teoritis skor maksimum dan skor
minimum
Kategori setiap skor item dalam penelitian ini diperoleh dengan
perhitungan sebagai berikut:
X maksimum teoritik : 4 x 60 = 240
X minimum teoritik : 1 x 60= 60
Luas jarak : 240 - 60 = 180
α (standar deviasi) : 180/6 = 30
µ (mean teoritik) : (240 + 60) / 2 = 150
Table 3.10
Kategorisasi Item-Item Konsep Diri Siswa
No. Rentang Skor Kategori 1. > 194-240 Sangat Tinggi 2. 165-194 Tinggi 3 135-164 Sedang 4 106- 134 Rendah ≤ 105 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian, pembahasan hasil penelitian, dan
usul-usulan topik bimbingan klasikal.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun ajaran 2017/2018
Berdasarkan berdasarkan data yang diolah dengan menggunakan
kriteria Azwar (2012:147-148) gambaran dari konsep diri siswa kelas XI
SMK Marsudi Luhur 1 tahun ajaran 2017/2018 seperti yang disajikan
pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Norma Kategorisasi Konsep Diri Siswa
No Skor Rentang Jumlah
Subyek Presentase Kategori
> 202 25 41,7% Sangat Positif 172-202 34 56,7% Positif 141-171 1 1,7% Cukup Positif 110-140 0 0% Kurang Positif ≤ 109 0 0% Sangat Kurang
Positif
Berdasarkan tabel 4.1 di atas menerangkan bahwa terdapat 25
siswa (41,7%) memiliki konsep diri yang sangat positif, 34 siswa (56,7% )
memiliki konsep diri yang positif, 1 siswa (1,7%) siswa yang memiliki
konsep diri yang cukup positif, tidak ada siswa yang memiliki konsep diri
yang kurang positif dan konsep diri yang sangat kurang positif. Jumlah
keseluruhan subyek 60 siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hasil tabel persentase sebaran skor konsep diri siswa dapat dilihat
melalui diagram konsep diri siswa dibawah ini:
Gambar 4. 1 Diagram Distribusi Presentasi Sebaran Skor
Konsep Diri Siswa
2. Analisis Usulan Topik Capaian Skor Butir Pengembangan
Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk Mengembangkan Konsep
Diri Siswa
Untuk mengusulkan topik-topik bimbingan klasikal yang menjadi
bahan bimbingan peningkatan konsep diri siswa sesuai atau relevan,
penting mengetahui masalah atau kebutuhan siswa. Masalah dalam
konsep diri diketahui dengan melihat item-item kuesioner yang skor
rendah atau kurang. Penggolongan item-item kuesioner tingkat konsep
diri siswa berprestasi rendah kelas XI SMK Marsudi Luhur 1
0,00%
10,00%
20,00%
30,00%
40,00%
50,00%
60,00%
SangatPosistif
Positif CukupPositif
KurangPositif
SangatKurangPositif
41,70%
58,30%
1,7% 0% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 berdasarkan besarnya atau
tingginya skor dapat pada tabel 4.2
Tabel 4.2
Distribusi Perolehan Skor Item Konsep Diri Siswa Berdasarkan besar skornya
Rentang skor Jumlah Item Presentase Kategori
> 194-240 27 43,55% SangatTinggi
165-194 34 54,85% Tinggi
135-164 2 3,2% Sedang
106- 134 0 0% Rendah
≤ 105 0 0% Sangat rendah
Dari tabel 4.2 diatas tampak bahwa terdapat 27 item ( 43,55%) berada
pada tingkat sangat tinggin, 34 item (55,85%) yang berada pada tingkat
Tinggi, 2 item (3,2%) berada pada tingkat sedang, tidak ada item yang
berada pada tingkat rendah dan tingkat yang sangat rendah.
B. Pembahasan
1. Deskripsi tingkat Konsep Diri Siswa Kelas SMK Marsudi Luhur 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018
Untuk membatasi pembahasan dan untuk menghindari pengulangan
yang tidak perlu, penelitian ini peneliti mengelompokkan menjadi dua
yaitu konsep diri tinggi atau positif (konsep diri tinggi disatukan dengan
konsep diri sangat tinggi) dan konsep diri yang kurang tinggi atau
negatif. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan semula. Semula
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
peneliti menduga bahwa konsep diri SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
rendah.
Setelah peneliti melihat hasil penelitian ini, ada beberapa yang
muncul dalam pikiran peneliti. Pertama, bisa jadi hasil penelitian ini
tidak mencerminkan kenyataan sesungguhnya karena responden
cenderung memberikan jawaban yang positif. Kedua bisa jadi konsep diri
siswa yang dugaan awal peneliti salah. Ketiga bisa jadi ada faktor lain
yang membuat konsep diri siswa menjadi positif misalnya pendampingan
para guru yang baik sehingga konsep diri siswa berkembang dengan
positif. Menurut peneliti untuk siswa yang konsep dirinya termasuk
tinggi perlu juga ada upaya untuk terus mengembangkan konsep diri agar
menjadi sangat tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25 siswa (41,7%) yang memiliki
konsep diri sangat positif, 34 siswa (56,7%) yang memiliki konsep diri
positif dan 1 siswa (1,6%) yang memiliki konsep diri cukup positif, tidak
ada siswa yang memiliki konsep diri kurang positif, dan konsep diri
sangat kurang positif. Jadi bisa disimpulkan bahwa siswa kelas XI SMK
Marsudi Luhur 1 Yogyakarta memiliki konsep diri yang baik atau positif.
Burs (1993) mengatakan bahwa konsep diri yang dibangun oleh siswa
berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. konsep diri yang
dibangun oleh siswa ditentukan oleh perlakuan yang diterimanya dari
orang lain misalnya orang tua, sanak saudara, teman sebaya, dan guru.
Apa bila siswa diperlakukan dengan baik, dihargai dan diterima apa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
adanya maka konsep dirinya tinggi atau positif. sebaliknya, apabila siswa
sering memperoleh pengalaman-pengalaman yang negatif maka siswa
memiliki konsep diri yang rendah atau negatif.
Fitts (Agustiani 2006: 138-139) mengatakan bahwa konsep diri
seseorang dapat dipengaruhi oleh pengalaman yang khas, terutama
pengalaman interpersonal yang memunculkan perasaan positif dan
perasaan berharga. Hubungan interpersonal adalah interaksi yang
dilakukan individu dengan lingkungan sekitarnya Schultz (1991:30-35).
Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018 tampak berada pada lingkungan keluarga yang menghargai
dirinya. Mereka mendapatkan perhatian dari orang tua. Boleh jadi
dikeluarga mereka tercipta hubungan yang penuh kasih sayang, aman,
terlingungi, dan saling menerima. Selain lingkungan keluarga siswa ini
juga memiliki lingkungan pergaulan yang lebih luas lagi, yaitu lingkungan
sekolah. Boleh jadi lingkungan sekolah sebagian besar mereka mempunyai
hubungan yang baik dengan orang-orang sekitarnya, seperti teman-teman
dan guru. Penerimaan dari orang-orang sekitar akan membuat siswa
semakin menerima, mencintai dan menghargai dirinya.
Siswa yang memiliki konsep diri positif akan dapat mengembangkan
dirinya dengan baik, memiliki hubungan yang baik dengan lingkungan
sekitar, dan memiliki kepercayaan diri untuk dapat menatap masa
depannya. Agar konsep diri siswa kelas XI tetap positif, maka ada
beberapa upaya yang perlu dilakukan oleh guru pembimbing antara lain: a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Guru membantu siswa untuk melihat hal-hal baik yang dimiliki,
membesarkan hati siswa dan menunjukkan keberhasilan yang pernah
dicapainya. b. tidak memberi cap negatif pada siswa, sehingga mereka
merasa berharga dan positif dalam memandang dirinya. c. Melakukan
kegiatan pelatihan yang membantu siswa untuk menyadari hal positif yang
dimiliki dan mengembangkannya.
Selain guru pembimbing perlu juga upaya oleh pihak lain agar konsep
diri siswa tetap positif antara lain menerima diri apa adanya,
memperlihatkan kasih sayang dalam semua ucapan dan tindakan,
meluangkan waktu untuk bercerita bersama, dan tidak otoriter terhadap
anak, artinya orang tua memberikan kebebasan kepada anak, tetapi perlu
didampingi.
Upaya yang perlu dilakukan oleh siswa agar konsep dirinya tetap
positif antara lain: Pertama adalah belajar tentang diri sendiri yaitu dengan
belajar dengan pengalaman hidup, baik dari keberhasilan maupun
kegagalan, misalnya siswa menyadari bahwa keberhasilan membuat
dirinya semangat lagi agar lebih baik dari semula sedangkan ketika
mengalami kegagalan merupakan sarana untuk mengevaluasi diri dan
belajar dari pengalaman itu. Kedua, menerima diri apa adanya dalam arti
siswa menyadari bahwa dalam dirinya mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Ketiga, terus berusaha untuk mengembangkan potensi yang
dimiliki secara optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep
Diri Siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
Pada bagian ini peneliti akan memaparkan usulan topik-topik
bimbingan klasikal yang dapat dijadikan materi bimbingan klasikal yang
dapat dijadikan materi bimbingan klasikal pada siswa kelas XI SMK
Marsudi Luhur 1 Yogyakarta. Topik-topik bimbingan klasikal yang
diusulkan peneliti ini berdasarkan pada item kuesioner yang menunjukkan
konsep diri siswa cukup positif menjadi positif . Usulan topik tersebut
dapat dilihat pada lampiran 4
Konsep diri sebagai inti kepribadian sangat berpengaruh pada
perilaku atau cara-cara siswa menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Karena itu, perlulah orang tua dan guru khususnya melaksanakan berbagai
upaya untuk mengembangkan konsep diri siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi uraian mengenai hasil kesimpulan penelitian,
keterbatasan penelitian, dan saran-saran untuk berbagai pihak.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Semua siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur 1 Yogyakarta tahun ajaran
2017/2018 memiliki konsep diri positif
2. Teridentifikasi 2 item yang berada pada kategori sedang yaitu item no 3.
Dan item no 50. Dua butir item inilah yang dijadikan dasar untuk
membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan
konsep diri siswa.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Intrumen penelitian ini hanya dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
tidak sepenuhnya melakukan “expert judgement”, karena tidak sempat
dikonsultasikan kepada ahli lain seperti ahli bahasa, ahli pendidikan, dan
ahli kebudayaan.
2. Alat yang digunakan hanya kuesioner. Sebaiknya dilakukan observasi dan
wawancara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
C. Saran
Berikut ini dikemukakan beberapa saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan berdasarkan hasil penelitian.
1. Guru
Untuk para guru khususnya wali kelas di sekolah perlu melakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan konsep diri siswa.
2. Guru Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan konseling hendaknya menyajikan topik-topik yang
diusulkan dalam skripsi ini dan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang
dapat meningkatkan konsep diri siswa.
3. Bagi Penelitian lain
a. Peneliti lain yang mengadakan penelitian dengan judul yang sama
hendaklah menggunakan professional judgement dengan
mengkonsultasikan alat kepada ahli yang terpercaya.
b. Membuat kuesioner khusus yang mengukur konsep diri berprestasi
belajar agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan
oleh peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR PUSTAKA
Agustiani, H. (2006). Psikologi perkembangan: Pendekatan Ekologi Kaitannya Dengan Konsep Diri dan Penyesuain Diri dan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Bandung:Aditama
Ardyanti, Niken. (2017). Perang Penting Konsep Diri Dalam Membentuk Track Record. Jakarta: Salemba Humanika
Ary. DKK. (2002). Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.
Azwar, Saifuddin. (2007). Penyusunan Skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______ (2009). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
______ (2012). Metode penelitian. Yogyakarta: PT Pustaka Pelajar.
______ (2011). Realibilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Burns, R. B. (1993). Konsep Diri: Teori Pengukuran, Perkembangan dan Perilaku. Jakarta: Eddy Archan.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Depdiknas (2004) Kurikululum Berbasis Kompetensi. Jakarta. Jakarta. Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Friel,J.(2003). Tees on 7:7 Halaman terbaik yang dilakukan Remaja Top. Bandung:KAIFA
Goleman, Daniel. (1996). Emotional Intellgence. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Gunarso, S. (1986). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Erlanggar.
Hapsari, Iriani I. (2016). Psikologi perkembangan anak. Jakarta: PT Indeks.
Hosnan, H. (2016). Psikologi Perkembangan Peserta didik: Kiat Suskses Pendidikan Anak Dalam Era Modern. Bogor: Ghalia Indonesia
Hurlock.E. B. (2002). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlanggar.
Hulock, E.B.(1989). Perkembangan Anak Jilid 2. Edisi 6. Jakarta: Erlanggar.
Kartini, Kartono. (1983). Kepribadian: Siapa Saya? Jakarta: CV Rajawali
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Puspita Sari, Lenytha. (2023). Deskripsi Konsep Diri Siswa Kelas VII dan Kelas VII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2013/2013 dan Implikasinya pada Usulan Program Bimbingan Klasikal untuk Pengembangan Konsep Diri Siswa. (Skripsi) Yogyakarta: Program Sarjana S1 Universitas Sanata Dharma
Rochmah Elfi Y, ( 2005). Psikologi perkembangan. Sleman Yogyakarta: PT Teras
Santrock, John.W. (2002). Life span Development perkembangan Masa Hidup (jilid 1) Jakarta; Erlanggar.
Schultz. Duance. (1991). Psikologi Pertumbuhan. Model-Model Kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius.
Sugiyono, A. M. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
_____ (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Sugyono. (2016). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Sukardi, Dewa Ketut. (1998). Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksa.
Supriatna, mamat. (2011). Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi: Orientasi Dasar Pengembangan profesi konselor.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Winkel, W.S. & Sri Hastuti, M.M. (2012). Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi
Piet Tapyor. (2011) Deskripsi Konsep Diri Siswa Kelas XI SMP Yppk Bintang Timur Mabilabol Kabupaten Pegunungan Bintang-Papuatahun Pelajaran 2015/2016 Dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial
Jahja,Yudrick,.(2011). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlanggar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Lampiran 1
KUESIONER KONSEP DIRI SISWA KELAS XI SMK MARSUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA
Disusun Oleh: Meniwati Halawa 141114013
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
KUESIONER KONSEP DIRI SISWA
Teman-teman yang terkasih, pada kesempatan ini saya meminta bantuan
teman-teman untuk mengisi kuesioner ini. Isilah kuesioner ini dengan jujur sesuai
dengan keadaan diri teman-teman yang dialami. Kuesioner ini tidak akan
terpengaruh dengan nilai raport, akan tetapi dapat membantu teman-teman dalam
mengembangkan konsep diri yang dimiliki. Atas keiklasan teman-teman dalam
menjawab kuesioner ini saya mengucapkan banyak terimaksih.
PETUNJUK
1. Isilah daftar identitas terlebih dahulu.
2. Bacalah soal dengan cermat dan berikan tanda centang (√) pada kolom
yang telah tersedia sesuai dengan keadaaan diri anda sesungguhnya.
IDENTITAS
Nama :
Jurusan :
Kelas :
KETERANGAN
SS : Sangat Sesuai, bila maksud pernyataan sangat sesuai bagimu.
S : sesuai, bila maksud pernyataan sesuai bagimu.
TS: Tidak Sesuai, bila maksud pernyataan tidak sesuai bagimu
STS: Sangat Tidak sesuai, bula maksud pernyataan sangat tidak sesuai bagimu.
Selamat Mengerjakan..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
SS: Sangat Sesuai; S: sesuai; TS: Tidak Sesuai; STS: Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya mempunyai banyak potensi yang perlu saya
kembangkan
2. Saya sulit memberi pujian pada orang lain
3. Saya pribadi yang suka menunda-nunda waktu
untuk mengerjakan tugas sehingga tidak selesai
tepat waktu
4. Saya ingin seperti orang lain
5. Saya malas berolah raga karena hanya
membuang-buang waktu
6. Saya cenderung beraktivitas tanpa diawali
dengan doa
7. Kegagalan membuat saya tidak semangat
8. Saya merasa keluarga kurang menyayangi saya
9. Teman-teman menjauhi saya
10 Saya minder terhadap teman-teman karena saya
merasa tidak punya potensi
11 Saya membawakan diri sesuai dengan identitas
(perempuan / laki-laki)
12 Saya minta maaf ketika melakukan kesalahan
kepada orang lain
13 saya mensyukuri keadaan fisik saya saat ini
14 Saya menghargai perbedaan (agama, suku dll)
15 Saya terbuka menerima orang lain tanpa
memandang latar belakang
16 Saya senang mengerjakan pekerjaan rumah
(menyapu, memasak, cuci piring dll)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
SS: Sangat Sesuai; S: sesuai; TS: Tidak Sesuai; STS: Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
17 Saya mudah beradaptasi dengan orang yang ada
disekitar saya
18 Saya bisa mengendalikan emosi pada situasi
apapun
19 Saya kurang menerima identitas saya sebagai
perempuan/laki-laki
20 Saya malu minta maaf ketika melakukan
kesalahan
21 Saya ingin mengubah bagian fisik saya yang
tidak menarik
22 Saya sulit menerima perbedaan (agama, suku
dll)
23 Saya sulit menerima orang lain yang berbeda
latar belakang dengan saya
24 Saya menghindari pekerjaan rumah (menyapu,
memasak, cuci piring dll)
25 Saya sulit beradaptasi dengan orang sekitar
26 Saya mudah marah pada orang yang berbuat
salah pada saya
27 Saya sadar bahwa belajar itu untuk masa depan
saya
28 Saya terbuka menerima kelemahan yang ada
dalam diri orang lain.
29 Saya merasa bentuk tubuh saya menarik
30 Saya menghargai budaya orang lain
31 Saya optimis bahwa masa depan saya akan lebih
baik
32 Saya menghargai kedua orang tua saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
SS: Sangat Sesuai; S: sesuai; TS: Tidak Sesuai; STS: Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
33 Saya menyapa orang saat bertemu atau
berpapasan
34 Saya sering melawan orang tua saya
35 Saya malu menyapa orang saat bertemu atau
berpapasan
36 Saya sulit menerima kelemahan yang ada dalam
diri saya
37 Saya merasa bentuk tubuh saya kurang menarik
38 Saya sulit menyesuaikan dengan budaya orang
lain
39 Saya ragu menjalani masa depan yang tidak
pasti
40 Saya menuruti nasehat orang tua saya
41 Saya mudah kerjasama dalam kelompok
42 Saya percaya diri saat tampil didepan umum
43 Saya merasa bahwa belajar tidak ukuran untuk
menjamin masa depan saya
44 Saya percaya diri meskipun badan saya pendek
45 Saya memiliki tubuh yang sehat
46 Ajaran agama menjadi pedoman bagi saya untuk
berbuat baik
47 Saya orang yang selalu berpikir positif
48 Saya mengikuti nasehat orang tua hanya karena
takut
49 Saya lebih senang bekerja sendiri
50 Saya saya grogi saat tampil didepan orang
banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
No Pernyataan SS S TS STS
51 Saya sadar kalau tindakan saya mengganggu
orang sekitar
52 Saya kurang percaya diri karena tubuh saya
pendek
53 Saya memiliki tubuh yang sakit-sakitan
54 Saya orang yang selalu berpikir negatif
55 Saya bahagia mimiliki keluarga harmonis
56 Saya didukung oleh teman-teman
57 Saya pribadi yang lemah lembut.
58 Saya bertindak tanpa memperhatikan orang-
orang yang di sekitar saya
59 Saya mensyukuri segala potensi-potensi yang
saya miliki
60 Saya hanya makan makanan yang sehat
61 Bagi saya ajaran agama membatasi ruang gerak
saya
62 Saya bangga karena bisa berprestasi tinggi
63 Saya kurang nyaman dengan situasi keluarga
yang kurang harmonis
64 Saya dipercayai oleh teman-teman
65 Saya orang yang keras kepala
66 Saya memberikan pujian kepada orang lain
sesuai dengan kenyataan.
67 Saya mengetahui konsekuensi dari setiap
tindakan yang saya lakukan
68 Saya benci dengan diri saya sendiri karena tidak
mememiliki potensi
69 Saya bangga dengan diri saya sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
SS: Sangat Sesuai; S: sesuai; TS: Tidak Sesuai; STS: Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
70 Saya suka makan tanpa memperhatikan
kebersihan
71 Saya cenderung bertindak tanpa memikirkan
konsekuensi
72 Saya adalah pribadi yang menyelesaikan tugas
tepat waktu
73 Saya rajin berolah raga
74 Saya aktif mengikuti kegiatan keagamaan
75 Saya malas mengikuti kegiatan keagamaan.
76 Kegagalan memberikan semangat bagi saya
untuk menjadi individu lebih baik lagi.
77 Saya bersyukur karena saya memiliki keluarga
yang menyayangi saya
78 Teman-teman kurang mendukung dan menerima
saya apa adanya
79 Saya minder karena prestasi saya rendah
80 Saya berdoa sebelum memulai aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Lampiran 2
Hasil Perhitungan Uji Coba Terpakai Taraf Validitas Kuesioner Konsep Diri Siswa Kelas XI SMK
Marsudi Luhur 1 Yogyakarta
No Item Jumlah Keterangan Item1 Pearson Correlation .228
Tidak valid
Sig. (2-tailed) .080 N 60
item 2 Pearson Correlation .216 Tidak valid
Sig. (2-tailed) .098 N 60
Item3 Pearson Correlation .394** Valid
Sig. (2-tailed) .002 N 60
Item4 Pearson Correlation .546** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item5 Pearson Correlation .475** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item6 Pearson Correlation .582** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item7 Pearson Correlation .567** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item8 Pearson Correlation .576** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Item9 Pearson Correlation .509**
Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item10 Pearson Correlation .560** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item11 Pearson Correlation .211 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .105 N 60
Item12 Pearson Correlation .427** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
Item13 Pearson Correlation .413** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 59
Item14 Pearson Correlation .412** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
Item15 Pearson Correlation .343** Valid
Sig. (2-tailed) .007 N 60
item16 Pearson Correlation .292* Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .023 N 60
Item17 Pearson Correlation .450** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item18 Pearson Correlation .338** Valid
Sig. (2-tailed) .008 N 60
Item19 Pearson Correlation .442** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Item20 Pearson Correlation .488** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item21 Pearson Correlation .531** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
item22 Pearson Correlation .668** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
item23 Pearson Correlation .631** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item24 Pearson Correlation .557** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item25 Pearson Correlation .622** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 59
Item26 Pearson Correlation .508** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item27 Pearson Correlation .367** Valid
Sig. (2-tailed) .004 N 60
Item28 Pearson Correlation .280* Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .030 N 60
Item29 Pearson Correlation .132 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .315 N 60
Item30 Pearson Correlation .407** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
Item31 Pearson Correlation .529** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item32 Pearson Correlation .405** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Item33 Pearson Correlation .463** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item34 Pearson Correlation .641** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item35 Pearson Correlation .449** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item36 Pearson Correlation .650** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
item37 Pearson Correlation .517** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
item38 Pearson Correlation .400** Valid
Sig. (2-tailed) .002 N 60
item39 Pearson Correlation .317* Valid
Sig. (2-tailed) .014 N 60
Item40 Pearson Correlation .456** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item41 Pearson Correlation .567** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item42 Pearson Correlation .404** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
Item43 Pearson Correlation -.018
Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .891 N 60
Item44 Pearson Correlation .367** Valid
Sig. (2-tailed) .004 N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Item45 Pearson Correlation .381** Valid
Sig. (2-tailed) .003 N 60
Item46 Pearson Correlation .423** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
Item47 Pearson Correlation .502** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item48 Pearson Correlation .228 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .079 N 60
Item49 Pearson Correlation .191 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .143 N 60
Item50 Pearson Correlation .398** Valid
Sig. (2-tailed) .002 N 60
Item51 Pearson Correlation -.040 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .760 N 60
Item52 Pearson Correlation .256* Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .049 N 60
Item53 Pearson Correlation .413** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
Item54 Pearson Correlation .390** Valid
Sig. (2-tailed) .002 N 60
Item55 Pearson Correlation .441** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item56 Pearson Correlation .534** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item57 Pearson Correlation .376** Valid
Sig. (2-tailed) .003 N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Item58 Pearson Correlation .349** Valid
Sig. (2-tailed) .006 N 60
Item59 Pearson Correlation .401** Valid
Sig. (2-tailed) .002 N 60
Item60 Pearson Correlation .193 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .139 N 60
Item61 Pearson Correlation .205 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .120 N 59
Item62 Pearson Correlation .249 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .055 N 60
Item63 Pearson Correlation .268* Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .038 N 60
Item64 Pearson Correlation .331** Valid
Sig. (2-tailed) .010 N 60
Item65 Pearson Correlation .210 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .107 N 60
Item66 Pearson Correlation .331** Valid
Sig. (2-tailed) .010 N 60
Item67 Pearson Correlation .328* Valid
Sig. (2-tailed) .011 N 60
Item68 Pearson Correlation .562** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item69 Pearson Correlation .510** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 59
Item70 Pearson Correlation .437** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item71 Pearson Correlation .434** Valid
Sig. (2-tailed) .001 N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Item72 Pearson Correlation .326*
Valid
Sig. (2-tailed) .011 N 60
Item73 Pearson Correlation .503** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item74 Pearson Correlation .234 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .072 N 60
Item75 Pearson Correlation .524** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item76 Pearson Correlation .562** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item77 Pearson Correlation .446** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item78 Pearson Correlation .478** Valid
Sig. (2-tailed) .000 N 60
Item79 Pearson Correlation .216 Tidak Valid
Sig. (2-tailed) .098 N 60
item80 Pearson Correlation .317* Valid
Sig. (2-tailed) .014 N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Lampiran 3
TABULASI DATA Valid
NO 3 4 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 30 31 32 33 34 35 36 37 381 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 35 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 36 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 3 37 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 48 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 2 4 4 49 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 1 1 2 3
10 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 311 2 4 4 4 1 4 1 1 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 412 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 313 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 314 1 1 3 1 1 2 2 2 4 4 4 4 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 3 315 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 316 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 317 2 2 2 2 3 1 1 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 4 3 2 4 1 4 4 4 4 3 2 4 3 3 418 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 4 4 4 2 1 3 4 3 4 2 4 3 3 3 319 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 420 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 321 4 2 3 1 1 2 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 2 222 1 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 1 2 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 323 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 4 2 1 3 4 1 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 324 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 325 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 426 2 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 327 1 1 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 228 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 329 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 330 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 331 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 432 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 433 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 334 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 335 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 336 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 337 3 2 3 2 2 1 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 1 2 4 4 3 3 3 2 3 1 3 338 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 339 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 340 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 3 2 2 341 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 342 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 443 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 444 1 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 3 3 345 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 346 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 1 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 347 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 348 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 349 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 350 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 351 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 2 352 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 353 2 2 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 354 3 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 355 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 456 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 257 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 458 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 359 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 360 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 2 2 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3
152 174 193 175 173 189 192 198 212 213 227 209 193 193 213 186 194 209 205 192 188 171 214 213 217 222 201 188 184 182 188 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1993 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1993 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1993 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 1993 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2192 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 1884 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 2232 2 4 2 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2153 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1732 3 3 2 4 4 4 3 1 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4 2 3 2 3 2 2 4 3 3 3 3 1862 4 3 1 3 4 3 3 1 4 4 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 4 4 1 3 4 3 3 3 4 1973 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2373 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1922 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1583 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 1773 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 2 4 3 4 2014 3 3 2 3 4 4 3 1 4 2 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 1863 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 3 1861 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 1 3 4 4 4 4 4 4 2193 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1773 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 1 3 1 2 2 3 2 4 1612 4 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 1 2 3 3 3 4 3 3 1793 4 3 4 1 3 2 3 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1904 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 1 3 4 4 4 3 2293 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2183 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 4 4 3 2062 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2053 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 1933 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1823 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 1824 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2254 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2273 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 2213 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1782 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 1954 3 3 3 1 3 4 3 2 4 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 2 4 2122 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 4 4 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 4 1714 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2303 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 2 2033 3 3 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1743 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 1884 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 2 2204 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2253 4 3 3 3 4 4 3 1 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 2 2 2 3 3 3 4 4 4 1951 4 3 1 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2083 4 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 4 2 2 2 3 4 4 2 3 3 2 3 1833 4 3 2 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 3 1983 2 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 2003 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2292 4 3 2 4 4 4 3 1 3 2 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2013 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1903 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 4 4 3 1932 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 2093 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 3 4 1894 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2383 3 3 2 1 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2053 4 2 4 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 4 2 1 2 2 4 3 2 2 4 4 3 4 4 4 2 2033 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 2083 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 1954 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 4 3 4 210
176 208 194 175 180 207 219 196 152 196 187 210 192 173 182 199 183 199 198 194 204 183 178 169 174 190 210 219 205 197 11998
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1
Lampiran 4
Usulan Topik Bimbingan Klasikal untuk Meningkatkan Konsep diri dari Positif Menjadi Sangat positif
No Item Topik Tujuan Waktu Metode Sumber 1 3. Saya pribadi
yang suka menunda-nunda waktu untuk mengerjakan tugas sehingga tidak selesai tepat waktu
Membagi Waktu Siswa mampu mengelola waktu dalam mengerjakan tugas.
40 Menit Instrumen, menonton, sering, dan refleksi
Masidjo, Ign.(1995). Penilaan hasil pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:Kanisius
2 7. Saya ingin seperti orang
lain.
Pemahaman dan penerimaan diri
Siswa mampu memahami dan menerima dirinya dengan baik
40 Menit Sharing, Tanya jawab dan refleksi.
Kartini, Kartono.(1983). Kepribadian : Siapa Saya? Jakarta: CV Rajawali
3 26. Saya sadar bahwa saya mudah marah
Mengelola emosi
Siswa dapat mengenal dan mengelola emosi dengan baik
45 menit Tanya jawab, permainan, refleksi dan peneguhan. Goleman, Daniel. (1996).
Emotional Intellgence.
Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama
4 39. Saya khawatir
jika tidak dapat mencapai cita-cita saya di masa depan.
Cita-cita Siswa dapat merencanakan masa depannya secara realistis
45 menit Tanya jawab, diskusi, dan Ceramah.
Friel,J.(2003). Tees on 7:7 Halaman terbaik yang dilakukan Remaja Top. Bandung:KAIFA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI