Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik Pada Ibu, Bayi
-
Upload
rifqiyah-al-manshur -
Category
Documents
-
view
1.057 -
download
17
description
Transcript of Konsep Dasar Pemeriksaan Fisik Pada Ibu, Bayi
KONSEP DASAR KONSEP DASAR PEMERIKSAAN FISIK PADA PEMERIKSAAN FISIK PADA
IBU, BAYI DAN ANAK IBU, BAYI DAN ANAK BALITABALITA
Jakarta, 2009
Prinsip Dasar Dan Teknik Pemeriksaan FisikPrinsip Dasar Dan Teknik Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara Pemeriksaan fisik merupakan salah satu cara
untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan untuk mengetahui gejala atau masalah kesehatan
yang dialami pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan yang dialami pasien. Pemeriksaan fisik bertujuan
untuk mengumpulkan data tentang kesehatan untuk mengumpulkan data tentang kesehatan pasien, menambah informasi atau menyangkal pasien, menambah informasi atau menyangkal data yang diperoleh dan mengidentifikasi data yang diperoleh dan mengidentifikasi masalah. masalah.
Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat Dalam melakukan pemeriksaan fisik terdapat beberapa teknik dasar, antara lain:beberapa teknik dasar, antara lain:
1. Inspeksi1. InspeksiInspeksi merupakan proses pengamatan atau observasi Inspeksi merupakan proses pengamatan atau observasi untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien. Cara untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien. Cara efektif melakukan inspeksi adalah sebagai berikut:efektif melakukan inspeksi adalah sebagai berikut:a. Atur posisi sehingga bagian tubuh dapat diamati a. Atur posisi sehingga bagian tubuh dapat diamati secara detail.secara detail.b. Berikan pencahayaan yang cukup.b. Berikan pencahayaan yang cukup.c. Lakukan inspeksi pada area untuk ukuran, bentuk, c. Lakukan inspeksi pada area untuk ukuran, bentuk, warna, kesimetrisan, posisi dan abnormalitas. warna, kesimetrisan, posisi dan abnormalitas. d. Bandingkan area sisi tubuh dengan bagian tubuh d. Bandingkan area sisi tubuh dengan bagian tubuh lainnya.lainnya.
2. Palpasi2. Palpasi
Palpasi merupakan pemeriksaan dengan Palpasi merupakan pemeriksaan dengan menggunakan indera peraba, yaitu tangan, untuk menggunakan indera peraba, yaitu tangan, untuk menentukan ketahan, kekenyalan, kekerasan, menentukan ketahan, kekenyalan, kekerasan, tekstur dan mobilitas. Sedangkan untuk tekstur dan mobilitas. Sedangkan untuk temperatur atau suhu hendaknya menggunakan temperatur atau suhu hendaknya menggunakan bagian belakang tangan dan jari.bagian belakang tangan dan jari.
3. PerkusiPerkusi merupakan cara pemeriksaan dengan melakukan Perkusi merupakan cara pemeriksaan dengan melakukan pengetukan pada bagian tubuh dengan ujung-ujung jari untuk pengetukan pada bagian tubuh dengan ujung-ujung jari untuk mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organ-organ tubuh dan mengetahui ukuran, batasan, konsistensi organ-organ tubuh dan menentukan adanya cairan dalam tubuh. menentukan adanya cairan dalam tubuh.
Ada dua cara dalam perkusi yaitu:Ada dua cara dalam perkusi yaitu: - Cara langsung- Cara langsung Dengan mengetuk secara langsung menggunakan satu atau Dengan mengetuk secara langsung menggunakan satu atau dua jari. dua jari. - Cara tidak langsung - Cara tidak langsung Dengan menempatkan jari tengah tangan diatas permukaan Dengan menempatkan jari tengah tangan diatas permukaan tubuh dan jari tangan lain dan telapak tidak pada permukaan tubuh dan jari tangan lain dan telapak tidak pada permukaan kulit, setelah mengetuk jari tangan ditarik ke belakang.kulit, setelah mengetuk jari tangan ditarik ke belakang.
Hasil perkusi dibagi menjadi tiga macam, Hasil perkusi dibagi menjadi tiga macam, yaituyaitu::
- - Sonor, suara yang terdengar pada perkusi paru Sonor, suara yang terdengar pada perkusi paru
normal.normal.- Pekak suara yang terdengar pada perkusi perkusi - Pekak suara yang terdengar pada perkusi perkusi
otot dan timpani suara yang terdengar pada abdomen otot dan timpani suara yang terdengar pada abdomen bagian lambung.bagian lambung.
- Suara yang terjadi diantara kedua suara tersebut, - Suara yang terjadi diantara kedua suara tersebut, seperti redup suara antara sonor, pekak dan hipersonor seperti redup suara antara sonor, pekak dan hipersonor
antara sonor dan timpaniantara sonor dan timpani..
4. Auskultasi4. Auskultasi
Merupakan cara pemeriksaan dengan Merupakan cara pemeriksaan dengan mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh tubuh melalui alat stetoskop. Beberapa hal yang harus melalui alat stetoskop. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah frekuensi atau siklus gelombang diperhatikan adalah frekuensi atau siklus gelombang bunyi, kekerasan atau amplitudo bunyi, kualitas bunyi, kekerasan atau amplitudo bunyi, kualitas bunyi dan lamanya bunyi.bunyi dan lamanya bunyi.
PEMERIKSAAN FISIK PADA IBU HAMIL
Pemeriksaan UmumPemeriksaan Umum
Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan Pemeriksaan umum pada ibu hamil bertujuan untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, untuk menilai keadaan umum ibu, status gizi, tingkat kesadaran, dan bila ada kelainan bentuk tingkat kesadaran, dan bila ada kelainan bentuk badan. badan.
Pemeriksaan KebidananPemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi1. InspeksiUntuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma Untuk menilai keadaan ada tidaknya cloasma gravidarum pada muka/wajah, pucat atau tidak gravidarum pada muka/wajah, pucat atau tidak pada selaput mata. Selanjutnya adalah pemeriksaan pada selaput mata. Selanjutnya adalah pemeriksaan leher, pemeriksaan dada, pemeriksaan perut, leher, pemeriksaan dada, pemeriksaan perut, pemeriksaan vulva dan pemeriksaan ekstremitas pemeriksaan vulva dan pemeriksaan ekstremitas (varises)(varises)
2. Palpasi2. PalpasiUntuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia Untuk menentukan besarnya rahim dengan menentukan usia kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. kehamilan serta menentukan letak anak dalam rahim. Pemeriksaan ini menggunakan metode Leopold, yaitu:Pemeriksaan ini menggunakan metode Leopold, yaitu:
A. Leopold IA. Leopold IUntuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang terdapat Untuk menentukan usia kehamilan dan bagian apa yang terdapat dalam fundus. Dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan dalam fundus. Dengan cara pemeriksa berdiri sebelah kanan dan menghadap ke muka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada menghadap ke muka ibu, kemudian kaki ibu dibengkokkan pada lutut dan lipat paha, lengkungkan jari-jari kedua tangan untuk lutut dan lipat paha, lengkungkan jari-jari kedua tangan untuk mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada mengelilingi bagian atas fundus, lalu tentukan apa yang ada dalam fundus. Bila kepala sifatnya keras , bundar dan melenting. dalam fundus. Bila kepala sifatnya keras , bundar dan melenting. Sedangkan bokong akan lunak, kurang bundar dan kurang Sedangkan bokong akan lunak, kurang bundar dan kurang melenting. Apabila ingin menentukan usia kehamilan rumusnya melenting. Apabila ingin menentukan usia kehamilan rumusnya adalah:adalah:
Tinggi Fundus (cm) : usia kehamilanTinggi Fundus (cm) : usia kehamilan 3,5 cm3,5 cm
B. Leopold IIB. Leopold II
Untuk menentukan letak punggung anak dan Untuk menentukan letak punggung anak dan letak bagian kecil pada anak. Caranya letakan letak bagian kecil pada anak. Caranya letakan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan kedua tangan pada sisi uterus, dan tentukan dimanakah bagian terkecil bayi.dimanakah bagian terkecil bayi.
C. Leopold IIIC. Leopold III
Untuk menentukan bagian apa yang terdapat Untuk menentukan bagian apa yang terdapat dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak dibagian bawah dan apakah bagian bawah anak sudah atau belum terpegang oleh pintu atas sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul. Caranya tekan dengan ibu jari dan jari panggul. Caranya tekan dengan ibu jari dan jari tengah pada salah satu tangan dengan secara tengah pada salah satu tangan dengan secara lembut dan masuk kedalam abdomen pasien di lembut dan masuk kedalam abdomen pasien di atas simpisis pubis dan peganglah bagian atas simpisis pubis dan peganglah bagian presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi presentasi bayi, lalu bagian apakah yang menjadi presentasi tersebut.presentasi tersebut.
D. Leopold IVD. Leopold IV
Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah dan seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam seberapa masuknya bagian bawah tersebut ke dalam rongga panggul, caranya: letakkan kedua tangan di sisi rongga panggul, caranya: letakkan kedua tangan di sisi bawah uterus, lalu tekan kedalam dan gerakan jari-jari bawah uterus, lalu tekan kedalam dan gerakan jari-jari kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan kearah rongga panggul, dimanakah tonjolan sefalik dan apakah bagian presentasi telah masuk. Pemeriksaan ini apakah bagian presentasi telah masuk. Pemeriksaan ini tidak dilakukan bila kepala masih tinggi. Pemeriksaan tidak dilakukan bila kepala masih tinggi. Pemeriksaan Leopold lengkap dapat dilakukan bila janin cukup besar Leopold lengkap dapat dilakukan bila janin cukup besar sekitar VI bulan ke atas.sekitar VI bulan ke atas.
3. Auskultasi3. AuskultasiUmumnya dilakukan dengan stetoskop monoaural untuk Umumnya dilakukan dengan stetoskop monoaural untuk mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan mendengarkan bunyi jantung anak, bising tali pusat, gerakan anak, bising rahim, bunyi aorta serta bising usus. Bunyi jantung anak, bising rahim, bunyi aorta serta bising usus. Bunyi jantung anak dapat didengar pada akhir bulan ke-5, walaupun dengan anak dapat didengar pada akhir bulan ke-5, walaupun dengan ultrasonik dapat didengar pada bulan ke-3. Bila jantung anak ultrasonik dapat didengar pada bulan ke-3. Bila jantung anak dapat terdengar di kiri kanan di bawah tali pusat bila presentasi dapat terdengar di kiri kanan di bawah tali pusat bila presentasi kepala, bila terdengar setinggi tali pusat maka presentasi didaerah kepala, bila terdengar setinggi tali pusat maka presentasi didaerah bokong, bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian bokong, bila terdengar pada pihak berlawanan dengan bagian kecil maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.kecil maka anak fleksi dan bila sepihak maka defleksi.
Dalam keadaan sehat bunyi jantung antara 120-140 kali permenit, Dalam keadaan sehat bunyi jantung antara 120-140 kali permenit, cara menghitung bunyi jantung dengan mendengarkan 3x5 detik, cara menghitung bunyi jantung dengan mendengarkan 3x5 detik, kemudian jumlah bunyi jantung dikalikan 4, bila kurang dari 120 kemudian jumlah bunyi jantung dikalikan 4, bila kurang dari 120 kali per menit atau lebih dari 160 kali permenit anak dalam kali per menit atau lebih dari 160 kali permenit anak dalam keadaan asfiksia (asphyxia). Selain bunyi jantung anak dapat keadaan asfiksia (asphyxia). Selain bunyi jantung anak dapat didengarkan bising tali pusat seperti meniup, kemudian bising didengarkan bising tali pusat seperti meniup, kemudian bising rahim seperti bising yang frekuensinya sama seperti denyut nadi rahim seperti bising yang frekuensinya sama seperti denyut nadi ibu, bunyi aorta frekuensinya sama seperti denyut nadi dan bising ibu, bunyi aorta frekuensinya sama seperti denyut nadi dan bising usus sifatnya tidak teratur.usus sifatnya tidak teratur.
Menghitung Taksiran PersalinanMenghitung Taksiran Persalinan
Menentukan taksiran kelahiran anak dapat digunakan Menentukan taksiran kelahiran anak dapat digunakan hukum Naegele yakni, dengan cara menentukan hari hukum Naegele yakni, dengan cara menentukan hari pertama haid terakhir ditambah 7 kemudian hasilnya pertama haid terakhir ditambah 7 kemudian hasilnya dikurangi 3 bulan.dikurangi 3 bulan.
PEMERIKSAAN BAYI DAN ANAK BALITA
Pemeriksaan Fisik BayiPemeriksaan Fisik BayiPemeriksaan fisik dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau Pemeriksaan fisik dapat dilakukan oleh bidan, perawat atau dokter untuk menilai status kesehatannya.dokter untuk menilai status kesehatannya.Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir ada Sebelum melakukan pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain:1. Bayi sebaiknya dalam keadaan telanjang dibawah lampu 1. Bayi sebaiknya dalam keadaan telanjang dibawah lampu terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas atau lepaskan hanya pada bagian yang diperiksa.atau lepaskan hanya pada bagian yang diperiksa.2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki 2. Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala ke kaki atau lakukan prosedur yang memerlukan prosedur ketat atau lakukan prosedur yang memerlukan prosedur ketat dahulu seperti paru, jantung dan abdomen.dahulu seperti paru, jantung dan abdomen.3. Lakukan prosedur yang mengganggu bayi seperti pemeriksaan 3. Lakukan prosedur yang mengganggu bayi seperti pemeriksaan refleks pada tahap akhir.refleks pada tahap akhir.4. Bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya atau 4. Bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya atau lainnya.lainnya.
Penilaian Apgar ScorePenilaian Apgar ScorePenilaian ini bertujuan untuk menilai kemampuan laju jantung, Penilaian ini bertujuan untuk menilai kemampuan laju jantung, kemampuan bernapas, kekuatan tonus otot, kemampuan refleks kemampuan bernapas, kekuatan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit.dan warna kulit.Cara:Cara:1. Lakukan penilaian Apgar score dengan cara jumlahkan hasil 1. Lakukan penilaian Apgar score dengan cara jumlahkan hasil penilaian tanda, seperti laju jantung, kemampuan bernapas, penilaian tanda, seperti laju jantung, kemampuan bernapas, kekuatan tonus otot, kemampuan tonus otot, kemampuan kekuatan tonus otot, kemampuan tonus otot, kemampuan refleks dan warna kulit.refleks dan warna kulit.2. Tentukan hasil penilaian, sebagai berikut:2. Tentukan hasil penilaian, sebagai berikut: a. Adaptasi baika. Adaptasi baik : skor 7-10: skor 7-10 b. Asfiksia ringan sedangb. Asfiksia ringan sedang : skor 4-6: skor 4-6 c. Asfiksia beratc. Asfiksia berat : skor 0-3: skor 0-3
Tabel 3.1Tabel 3.1Penilaian Apgar ScorePenilaian Apgar Score
TandaTanda 00 11 22Frekuensi jantungFrekuensi jantung Tidak adaTidak ada < 100< 100 ≥ ≥ 100100
Usaha Bernapas Usaha Bernapas Tidak adaTidak ada LambatLambat Menangis kuatMenangis kuat
Tonus ototTonus otot LumpuhLumpuh Ekstremitas fleksi Ekstremitas fleksi sedikitsedikit
Gerakan aktifGerakan aktif
RefleksRefleks Tidak bereaksiTidak bereaksi Gerakan sedikitGerakan sedikit Reaksi melawanReaksi melawan
Warna kulitWarna kulit Seluruh tubuh Seluruh tubuh biru atau pucatbiru atau pucat
Tubuh Tubuh kemerahan, kemerahan, ekstremitas biruekstremitas biru
Seluruh tubuh Seluruh tubuh kemerahankemerahan
Pemeriksaan Cairan AmnionPemeriksaan Cairan Amnion
Bertujuan untuk menilai ada tidaknya kelainan Bertujuan untuk menilai ada tidaknya kelainan pada cairan omnion seperti jumlah volumenya. pada cairan omnion seperti jumlah volumenya. Apabila volumenya lebih dari 2000 ml bayi Apabila volumenya lebih dari 2000 ml bayi mengalami polihidramnion atau disebut mengalami polihidramnion atau disebut hidramnion, sedangkan apabila jumlahnya hidramnion, sedangkan apabila jumlahnya kurang dari 500 ml maka bayi mengalami kurang dari 500 ml maka bayi mengalami oligohidramnion.oligohidramnion.
Pemeriksaan PlasentaPemeriksaan Plasenta
Bertujuan untuk menentukan keadaan/ kondisi plasenta. Bertujuan untuk menentukan keadaan/ kondisi plasenta. Pemeriksaan ini meliputi ada tidaknya pengapuran, Pemeriksaan ini meliputi ada tidaknya pengapuran, nekrosis, berat dan jumlah korion. Pemeriksaan ini nekrosis, berat dan jumlah korion. Pemeriksaan ini penting dalam menentukan terjadi kembar identik atau penting dalam menentukan terjadi kembar identik atau
tidak.tidak.
Pemeriksaan Tali PusatPemeriksaan Tali PusatBertujuan menilai ada tidaknya kelainan dalam tali Bertujuan menilai ada tidaknya kelainan dalam tali pusat, seperti ada tidaknya vena dan alter, tali simpul pusat, seperti ada tidaknya vena dan alter, tali simpul pada tali pusat, dllpada tali pusat, dll
Pengukuran AntropometriPengukuran AntropometriCara:Cara:1.1. Lakukan pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar Lakukan pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar
kepala dan lingkar dadakepala dan lingkar dada2.2. Lakukan penilaian hasil pengukuran:Lakukan penilaian hasil pengukuran:
a. Berat badan normal adalah 2500-3500 gram, apabila berat a. Berat badan normal adalah 2500-3500 gram, apabila berat badan lahir kurang dari 2500 gram disebut bayi badan lahir kurang dari 2500 gram disebut bayi prematurprematur dan apabila berat badan lahir lebih dari 3500 gram maka dan apabila berat badan lahir lebih dari 3500 gram maka bayi disebut bayi disebut macrosomiamacrosomia.. b. Panjang badan normal adalah 45-50 cm.b. Panjang badan normal adalah 45-50 cm.
c. Lingkar kepala normal 33-35 cm.c. Lingkar kepala normal 33-35 cm.d. Lingkar dada normal adalah 30-33 cm, apabila diameter d. Lingkar dada normal adalah 30-33 cm, apabila diameter
kepala lebih besar 3 cm dari lingkar dada maka bayi kepala lebih besar 3 cm dari lingkar dada maka bayi mengalami mengalami hidrochepalus hidrochepalus dan apabila diameter kepala lebih dan apabila diameter kepala lebih kecil 3 cm dari lingkar dada maka bayi mengalami kecil 3 cm dari lingkar dada maka bayi mengalami microcephalus.microcephalus.
Pemeriksaan KepalaPemeriksaan KepalaCara:Cara:1.1. Lakukan inspeksi daerah kepalaLakukan inspeksi daerah kepala2.2. Lakukan penilaian pada bagian tersebut. Yaitu:Lakukan penilaian pada bagian tersebut. Yaitu:
a. Maulage, yaitu tulang tengkorak yang saling a. Maulage, yaitu tulang tengkorak yang saling menumpuk pada saat lahir asimetri atau tidak.menumpuk pada saat lahir asimetri atau tidak.
b. Ada tidaknya b. Ada tidaknya caput succedaneumcaput succedaneum, yaitu edema , yaitu edema pada kulit kepala, lunak dan tidak berfluktuasi, pada kulit kepala, lunak dan tidak berfluktuasi, batasnya tidak tegas dan menyebrangi sutura dan batasnya tidak tegas dan menyebrangi sutura dan akan hilang dalam beberapa hari.akan hilang dalam beberapa hari.
c. Ada tidaknya c. Ada tidaknya cephal haematum cephal haematum yang terjadi sesaat yang terjadi sesaat setelah lahir dan tidak tampak pada hari pertama setelah lahir dan tidak tampak pada hari pertama karena tertutup oleh karena tertutup oleh caput succedaneum. caput succedaneum.
Ciri konsistensi lunak, berfluktuasi, berbatas tegas pada Ciri konsistensi lunak, berfluktuasi, berbatas tegas pada
tepi tulang tengkorak, tidak menyebrangi sutura. tepi tulang tengkorak, tidak menyebrangi sutura. Cephal Cephal HaematumHaematum akan hilang sempurna dalam 2-6 bulan. akan hilang sempurna dalam 2-6 bulan.
d. Ada tidaknya perdarahan yang terjadi karena pecahnya vena d. Ada tidaknya perdarahan yang terjadi karena pecahnya vena yang menghubungkan jaringan diluar sinus dalam tengkorak. yang menghubungkan jaringan diluar sinus dalam tengkorak. Batasnya tidak tegas sehingga bentuk kepala tampak asimetris, Batasnya tidak tegas sehingga bentuk kepala tampak asimetris, sering di raba terjadi fluktuasi dan edema.sering di raba terjadi fluktuasi dan edema.
e. Adanya fontanel dengan cara palpasi dengan menggunakan jari e. Adanya fontanel dengan cara palpasi dengan menggunakan jari tangan. Fontanel posterior akan dilihat proses penutupan tangan. Fontanel posterior akan dilihat proses penutupan setelah umur 2 bulan dan fontanel anterior menutup saat usia setelah umur 2 bulan dan fontanel anterior menutup saat usia 12-18 bulan. 12-18 bulan.
Pemeriksaan MataPemeriksaan MataCara:Cara:1. Lakukan inspeksi daerah mata.1. Lakukan inspeksi daerah mata.2. Penilaian ada tidaknya kelainan seperti:2. Penilaian ada tidaknya kelainan seperti: a. Strabismus (koordinasi gerakan mata yang belum a. Strabismus (koordinasi gerakan mata yang belum sempurna) dengan cara menggoyang kepala secara sempurna) dengan cara menggoyang kepala secara perlahan sehingga mata bayi akan terbuka.perlahan sehingga mata bayi akan terbuka. b. Kebutaan, seperti jarang berkedip atau sensifitas b. Kebutaan, seperti jarang berkedip atau sensifitas terhadap cahaya berkurang.terhadap cahaya berkurang. c. Sindrom Down, ditemukan epichantus melebarc. Sindrom Down, ditemukan epichantus melebar d. Glaukoma kongenital, terlihat pembesaran terjadi d. Glaukoma kongenital, terlihat pembesaran terjadi kekeruhan pada korneakekeruhan pada kornea e. Katarak kongenital, apabila terlihat pupil yang e. Katarak kongenital, apabila terlihat pupil yang berwarna putih.berwarna putih.
Pemeriksaan TelingaPemeriksaan TelingaCara: Cara: Bunyikan bel atau suara, apabila terjadi reflek terkejut maka Bunyikan bel atau suara, apabila terjadi reflek terkejut maka pendengarannya baik, bila tidak terjadi reflek kemungkinan pendengarannya baik, bila tidak terjadi reflek kemungkinan terjadi gangguan pendengaran.terjadi gangguan pendengaran.
Pemeriksaan HidungPemeriksaan HidungCara: Cara: Amati pola pernapasan, bila bayi bernapas melalui mulut Amati pola pernapasan, bila bayi bernapas melalui mulut kemungkinan bayi mengalami obstruksi jalan napas karena kemungkinan bayi mengalami obstruksi jalan napas karena adanya atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung yang adanya atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung yang menonjol ke nasofaring. Sedangkan pernapasan cuping hidung menonjol ke nasofaring. Sedangkan pernapasan cuping hidung menunjukan gangguan paru. Amati Mukosa lubang hidung, menunjukan gangguan paru. Amati Mukosa lubang hidung, apabila terdapat sekret mukopurulen dan berdarah mungkin ada apabila terdapat sekret mukopurulen dan berdarah mungkin ada penyakit sifilis kongenitalpenyakit sifilis kongenital
Pemeriksaan MulutPemeriksaan Mulut
1. Lakukan Inspeksi adanya kista pada mukosa mulut1. Lakukan Inspeksi adanya kista pada mukosa mulut
2. Amati warna, kemampuan refleks menghisap2. Amati warna, kemampuan refleks menghisap
3. Amati bercak pada mukosa mulut, palatum dan pipi, 3. Amati bercak pada mukosa mulut, palatum dan pipi,
biasa disebut biasa disebut Monila AlbicansMonila Albicans
4. Amati gigi dan gusi, untuk menilai pigmen4. Amati gigi dan gusi, untuk menilai pigmen
Pemeriksaan LeherPemeriksaan LeherAmati pergerakan leher bila terjadi keterbatasan dalam Amati pergerakan leher bila terjadi keterbatasan dalam pergerakan mungkin terjadi kelainan pada tulang leher seperti pergerakan mungkin terjadi kelainan pada tulang leher seperti kelainan tiroid, hemangiomakelainan tiroid, hemangioma
Pemeriksaan Dada, Paru dan Jantung
1. Lakukan inspeksi bentuk dada:1. Lakukan inspeksi bentuk dada:a. Bila tidak simetris mungkin bayi mengalami a. Bila tidak simetris mungkin bayi mengalami
pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia pneumotoraks, paresis diafragma atau hernia diafragmatika.diafragmatika.
b. Pernapasan bayi normal pada umumnya dinding dada b. Pernapasan bayi normal pada umumnya dinding dada dan abdomen bergerak bersamaan. Frekuensi dan abdomen bergerak bersamaan. Frekuensi pernapasan bayi 40-60 kali perdetik, perhitunganya pernapasan bayi 40-60 kali perdetik, perhitunganya harus 1 menit penuh karena ada periodic breathing harus 1 menit penuh karena ada periodic breathing (nafas berhenti 20 detik dan terjadi berkala.(nafas berhenti 20 detik dan terjadi berkala.2. Lakukan palpasi daerah dada, untuk menentukan ada tidaknya 2. Lakukan palpasi daerah dada, untuk menentukan ada tidaknya
fraktur klavikula dengan cara meraba ictus kordias dengan fraktur klavikula dengan cara meraba ictus kordias dengan menentukan posisi jantung.menentukan posisi jantung.
3. Lakukan auskultasi paru dan jantung dengan 3. Lakukan auskultasi paru dan jantung dengan meneNtukan stetoskop untuk menilai frekuensi dan meneNtukan stetoskop untuk menilai frekuensi dan suara napas/jantung.suara napas/jantung.
Pemeriksaan AbdomenPemeriksaan Abdomen
1. Lakukan inspeksi abdomen. Bila membuncit dapat 1. Lakukan inspeksi abdomen. Bila membuncit dapat disebabkan disebabkan hepotosplenomegalihepotosplenomegali atau cairan didalam atau cairan didalam rongga perut atau kembungrongga perut atau kembung
2. Lakukan auskultasi adanya bising usus.2. Lakukan auskultasi adanya bising usus.3. Lakukan perabaan hati. Umumnya teraba 2-3cm 3. Lakukan perabaan hati. Umumnya teraba 2-3cm
dibawah arkus kosta kanan.dibawah arkus kosta kanan.4. Lakukan palpasi ginjal dengan cara atur posisi 4. Lakukan palpasi ginjal dengan cara atur posisi
telentang dan tungkai bayi dilipat agar otot dinding telentang dan tungkai bayi dilipat agar otot dinding perut relaksasi. perut relaksasi.
Pemeriksaan Tulang Belakang dan Ektremitas1. Letakkan bayi dalam posisi tengkurap, raba sepanjang tulang 1. Letakkan bayi dalam posisi tengkurap, raba sepanjang tulang
belakang untuk ada tidaknya kelainan seperti skoliosis, belakang untuk ada tidaknya kelainan seperti skoliosis, meningokel, spina bifida dll.meningokel, spina bifida dll.
2. Amati pergerakan ektremitas untuk mengetahui adanya 2. Amati pergerakan ektremitas untuk mengetahui adanya kelemahan, kelumpuhan dan kelemahan jari.kelemahan, kelumpuhan dan kelemahan jari.
Pemeriksaan GenitaliaPemeriksaan Genitalia1. Lakukan inspeksi pada genitalia wanita seperti keadaan 1. Lakukan inspeksi pada genitalia wanita seperti keadaan
labiominora, labio mayora, lubang uretra dan lubang vagina.labiominora, labio mayora, lubang uretra dan lubang vagina.
2. Lakukan inspeksi pada genetalia laki-laki seperti keadaan 2. Lakukan inspeksi pada genetalia laki-laki seperti keadaan penis ada tidaknya hipospadia (defek dibagian ventral ujung penis ada tidaknya hipospadia (defek dibagian ventral ujung penis atau defek sepanjang penis dan epipadia (defek pada penis atau defek sepanjang penis dan epipadia (defek pada dorsum penis)dorsum penis)
Pemeriksaan Anus dan RektumPemeriksaan Anus dan Rektum1. Lakukan inspeksi pada anus dan rektum, untuk menilai 1. Lakukan inspeksi pada anus dan rektum, untuk menilai
kelainan atresia ani atau posisi anuskelainan atresia ani atau posisi anus2. Lakukan inspeksi ada tidaknya mekonium (umumnya keluar 2. Lakukan inspeksi ada tidaknya mekonium (umumnya keluar
24 jam) bila dalam 24 jam belum keluar kemungkinan adanya 24 jam) bila dalam 24 jam belum keluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrome, megakolon, atau obstruksi saluran mekonium plug syndrome, megakolon, atau obstruksi saluran pencernaan.pencernaan.
Pemeriksaan KulitPemeriksaan Kulit1. Lakukan inspeksi ada tidaknya verniks kaseosa (zat yang 1. Lakukan inspeksi ada tidaknya verniks kaseosa (zat yang
bersifat seperti lemak berfungsi sebagai pelumas yang akan bersifat seperti lemak berfungsi sebagai pelumas yang akan menutupi bayi yang cukup bulan.menutupi bayi yang cukup bulan.
2. Lakukan inspeksi ada tidaknya lanugo (rambut halus yang 2. Lakukan inspeksi ada tidaknya lanugo (rambut halus yang terdapat pada punggung bayi).terdapat pada punggung bayi).