Konsep Dasar Hiperglikemia

14
KONSEP DASAR HIPERGLIKEMIA A. Pengertian Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar  puasa normal 80    90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140    160 mg /100 ml darah . ( Elizabeth J. Corwin, 2001 ) Menurut Christine hancock (1999) berpendapat bahwa hiperglikemia adalah terdapatnya glukosa dengan kadar yang tinggi didalam darah (rentang normal kadar glukosa darah adalah 3,0-5,0 mmol/ liter). Hiperglikemi merupakan tanda yang biasanya menunjukan penyakit diabetes mellitus. B. Etiologi  Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah  penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting. Yang lain akibat pengangkatan pancreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau langerhans. Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi; pada penderita hiperglikemia khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini mereupakan repon abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap  jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing .

Transcript of Konsep Dasar Hiperglikemia

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 1/14

KONSEP DASAR HIPERGLIKEMIA 

A.  Pengertian 

Hiperglikemia merupakan keadaan peningkatan glukosa darah daripoada rentang kadar

 puasa normal 80  –  90 mg / dl darah, atau rentang non puasa sekitar 140  –  160 mg /100 ml

darah . ( Elizabeth J. Corwin, 2001 )

Menurut Christine hancock (1999) berpendapat bahwa hiperglikemia adalah terdapatnya

glukosa dengan kadar yang tinggi didalam darah (rentang normal kadar glukosa darah adalah

3,0-5,0 mmol/ liter). Hiperglikemi merupakan tanda yang biasanya menunjukan penyakit

diabetes mellitus.

B.  Etiologi 

Penyebab tidak diketahui dengan pasti tapi umumnya diketahui kekurangan insulin adalah

 penyebab utama dan faktor herediter yang memegang peranan penting.

Yang lain akibat pengangkatan pancreas, pengrusakan secara kimiawi sel beta pulau

langerhans.

Faktor predisposisi herediter, obesitas. Faktor imunologi; pada penderita hiperglikemia

khususnya DM terdapat bukti adanya suatu respon autoimun. Respon ini mereupakan repon

abnormal dimana antibody terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap

 jaringan tersebut yang dianggap sebagai jaringan asing.

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 2/14

 

C.  Patofisiologi 

Hiperglikemia dapat disebabkan defisiensi insulin yang dapat disebabkan oleh proses

autoimun, kerja pancreas yang berlebih, dan herediter. Insulin yang menurun mengakibatkanglukosa sedikit yang masuk kedalam sel. Hal itu bisa menyebabkan lemas dengan kadar

glukosa dalam darah meningkat. Kompensasi tubuh dengan meningkatkan glucagon sehingga

terjadi proses glukoneogenesis. Selain itu tubuh akan menurunkan penggunaan glukosa oleh

otot, lemak dan hati serta peningkatan produksi glukosa oleh hati dengan pemecahan lemak

terhadap kelaparan sel. Hiperglikemia dapat meningkatkan jumlah urin yang mengakibatkan

dehidrasi sehingga tubuh akan meningkatkan rasa haus (polydipsi). Penggunaan lemak untuk

menghasilkan glukosa memproduksi badan keton yang dapat mengakibatkan anorexia (tidak

nafsu makan), nafas bau keton dan mual (nausea) hingga terjadi asidosis.

Dengan menurunnya insulin dalam darah asupan nutrisi akan meningkat sebagai

akibat kelaparan sel. Menurunnya glukosa intrasel menyebabkan sel mudah terinfeksi. Gula

darah yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan glukosa pada dinding pembuluh darah

yang membentuk plak sehingga pembuluh darah menjadi keras (arterisklerosis) dan bila plak

itu telepas akan menyebabkan terjadinya thrombus. Thrombus ini dapat menutup aliran darah

yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit lain (tergantung letak tersumbatnya, missal

cerebral dapat menyebabkan stroke, ginjal dapat menyebabkan gagal ginjal, jantung dapat

menyebabkan miocard infark, mata dapat menyebabkan retinopati) bahkan kematian.

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 3/14

 

D.  Menifestasi Klinik  

Gejala awal umumnya yaitu ( akibat tingginya kadar glukosa darah) :

o  Polipagio  Polidipsi

o  Poliuri

o  Kelainan kulit, gatal-gatal, kulit kering

o  Rasa kesemutan, kram otot

o  Visus menurun

o  Penurunan berat badan

o  Kelemahan tubuh

o  Luka yang tidak sembuh-sembuh

E.  Komplikasi Hiperglikemia 

Dibagi menjadi 2 kategori yaitu :

1.  Komplikasi akut

o  Ketoasidosis diabetic

o  Koma hiperglikemik hiperismoler non ketotik

o  Hipoglikemia

o  Asidosis lactate

o  Infeksi berat

2.  Komplikasi kronik

a)  Komplikasi vaskuler

Makrovaskuler : PJK, stroke , pembuluh darah perifer

Mikrovaskuler : retinopati, nefropati

 b)  Komplikasi neuropati

 Neuropati sensorimotorik, neuropati otonomik gastroporesis, diare diabetik, buli-buli

neurogenik, impotensi, gangguan refleks kardiovaskuler.

c)  Campuran vascular neuropati

Ulkus kaki

d)  Komplikasi pada kulit

F.  Pemeriksaan Diagnostik  

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 4/14

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 5/14

as :  Kemungkinan adanya infeksi pada saluran kemih, infeksi pernapasan dan infeksi pada luka.

Ultrasonografi 

G.  Penatalaksanaan 

Tujuan utama terapi Hiperglikemia adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar

glukosa darah dan upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropati.

Ada 4 komponen dalam penatalaksanaan hiperglikemia :

a.  Diet

1.Komposisi makanan :

a.Karbohidrat = 60 % –  70 %

 b.Protein = 10 % –  15 %

c.Lemak = 20 % –  25 %

2.Jumlah kalori perhari

a.Antara 1100 -2300 kkal

 b.Kebutuhan kalori basal : laki –  laki : 30 kkal / kg BB

Perempuan : 25 kkal / kg BB

3.Penilaian status gizi :

BB

BBR = x 100 %

TB –  100

Kurus : BBR 110 %

Obesitas bila BBRR > 110 %

Obesitas ringan 120% –  130 %

Obesitas sedang 130% –  140%

Obesitas berat 140% –  200%

Obesitas morbit > 200 %

Jumlah kalori yang diperlukan sehari untuk penderita DM yang bekerja biasa adalah :

Kurus : BB x 40 –  60 kalori/hari

 Normal (ideal) : BB x 30 kalori/hari

Gemuk : BB x 20 kalori/hari

Obesitas : BB x 10 –  15 kalori/hari

Atau cara sederhana untuk mengetahui kebutuhan dasar adalah sebagai berikut :

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 6/14

Untuk wanita : (berat badan ideal x 25 kal) + 20% untuk aktivitas

Untuk pria : (berat badan ideal x 30 kal) + 20% untuk aktivitas

Berat badan ideal = (TB –  100 cm) –  10%

 b.  Latihan jasmani

Manfaat latihan jasmani :

Menurunkan kadar glukosa darah (mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas

insulin)

Menurunkan berat badan

Mencegah kegemukan

Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi aterogenik, gangguan lipid darah,

 peningkatan tekanan darah, hiperkoagulasi darah

Prinsip : Continuous, Rhytmic, Interval, Progressive, Endurance (CRIPE) :

Continuous : berkesinambungan, terus-menerus tanpa henti, misal 30 menit jogging tanpa

henti

Rhytmic : berirama yaitu kontraksi dan relaksasi secara teratur (jalan kaki, jogging, berlari,

 berenang, bersepeda, mendayung. Main golf, tenis, atau badminton tidak memenuhi syarat

karena banyak berhenti))

Interval : selang-seling antara gerak cepat dan lambat (jalan cepat diselingi jalan lambat,

 jogging diselingi jalan)

Progressive : bertahap sesuai kemampuan dari intensitas ringan sampai sedang hingga

mencapai 30-60 menit

Sasaran Heart Rate : 75-85 % dari maksimum Heart Rate

Maksimum Heart Rate : 220-umur

Endurance : latihan daya tahan untuk meningkatkan kemampuan kardiorespirasi, seperti jalan

(jalan santai/cepat, sesuai umur), jogging, berenang, dan bersepeda.

c.  Penyuluhan

Dilakukan pada kelompok resiko tinggi :

Umur diatas 45 tahun

Kegemukan lebih dari 120 % BB idaman atau IMT > 27 kg/m

Hipertensi > 140 / 90 mmHg

Riwayat keluarga DM

Dislipidemia, HDL 250 mg/dl

Parah TGT atau GPPT ( TGT : > 140 mg/dl –  2200 mg/dl), glukosa plasma puasa derange /

GPPT : > 100 mg/dl dan < 126 mg/dl)

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 7/14

d.  Obat berkaitan Hipoglikemia

1)  Obat hipoglikemi oral :

a.Sulfoniluria : Glibenglamida, glikosit, gliguidon, glimeperide, glipizid.

 b.Biguanid ( metformin )

c.Hon su insulin secretagogue ( repakglinide, natliglinide )

d.Inhibitor glucosidase

e.Tiosolidinedlones

2)  Insulin

  Insulin reaksi pendek disebut juga sebagai clear insulin, ia adalah jenis obat insulin yang

memiliki sifat transparan dan mulai bekerja dalam tubuh dalam waktu 30 menit sejak ia

dimasukkan ke dalam tubuh. Obat insulin ini bekerja secara maksimal selama 1 sampai 3 jam

dalam aliran darah penderita, dan segera menghilang setalah 6-8 jam kemudian.

  Insulin reaksi panjang merupakan jenis insulin yang mulai bekerja 1 hingga 2 jam setelah

ia disuntikkan ke dalam tubuh seseorang. Tetapi obat insulin ini tidak memiliki masa reaksi

 puncak, sehingga ia bekerja secara stabil dalam waktu yang lama yaitu 24 sampai 36 jam di

dalam tubuh penderita diabetes, contohnya Levemir dan Lantus.

  Jenis insulin reaksi menengah adalah insulin yang mulai efektif bekerja menurunkan gula

darah sejak 1 sampai 2 jam setelah disuntikkan ke dalam tubuh. Obat ini bereaksi secara

maksimal selama 6-10 jam, dan berakhir setelah 10-16 jam setelahnya, contohnya Humulin

m3, Hypurin, dan Insuman.

  Insulin reaksi cepat akan langsung bekerja 5-15 menit setelah masuk ke dalam tubuh

 penderita. Ia memiliki tingkat reaksi maksimal selama 30-90 menit, dan pengaruhnya akan

segera menghilang setelah 3-5 jam kemudian. Contoh obat insulin ini berupa Lispro,

Actrapid, Novorapid, dan Velosulin.

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 8/14

 

II.  KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN HIPERGLIKEMIA

A.  PengkajianData dasar pengkajian :

AKTIVITAS / ISTIRAHAT 

Lemah, letih, sulit bergerak / berjalan. Kram otot, tonus otot menurun. Gangguan tidur/

istirahat.

Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas. Letargi/ disorientasi,

koma. Penurunan kekuatan otot.

SIRKULASI 

Adanya riwayat hipertensi ; IM akut. Klaudikasi, kebas, dan kesemutan pada ekstremitas.

Ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama.

Takikardia. Perubahan tekanan darah postural ; hipertensi. Nadi yang menurun / tak ada.

Distritmia. Krekels ; DVJ (GJK). Kulit panas, kering, dan kemerahan ; bola mata cekung.

INTEGRITAS EGO 

Stres; tergantung pada orang lain. Masalah finansial yang berhubungan dengan kondisi.

Tanda :  Ansietas, peka rangsang.

ELIMINASI 

Perubahan pola berkemih (poliuria), nokturia. Rasa nyeri / terbakar, kesulitan berkemih

(infeksi), ISK baru / berulang. Nyeri tekan abdomen. Diare.

Urine encer, pucat, kuning ; poliuri (dapat berkembang menjadi oliguria / anuria jika terjadi

hipovolemia berat). Urine berkabut, bau busuk (infeksi). Abdomen keras, adanya asites.

Bising usus lemah dan menurun ; hiperaktif (diare).

MAKANAN / CAIRAN 

Hilang nafsu makan. Mual / muntah. Tidak mengikuti diet ; peningkatan masukan glukosa /

karbohidrat. Penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari / minggu. Haus.

Penggunaan diuretik (tiazid).

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 9/14

Kulit kering / bersisik, tugor jelek. Kekakuan / distensi abdomen, muntah. Pembesaran tiroid

(peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah). Bau halotosis / manis,

 bau buah (napas aseton).

NEUROSENSORI 

Pusing / pening. Sakit kepala. Kesemutan, kebas kelemhan pada otot. Parestesia. Gangguan

 penglihatan.

Disoreantasi; mengantuk, letargi, stupor / koma (tahap lanjut). Gangguan memori (baru, masa

lalu); kacau mental. Refleks tendon dalam (RTD) menurun (koma). Aktivitas kejang (tahap

lanjut dari DKA).

NYERI / KENYAMANAN 

Gejala :  Abdomen yang tegang / nyeri (sedang / berat).

Tanda :  Wajah meringis dengan palpitasi ; tampak sangat berhati-hati

PERNAPASAN 

Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen (tergantung adanya infeksi

/ tidak).

Lapar udara. Batuk, dengan / tanpa sputum purulen (infeksi). Frekuensi pernapasan.

KEAMANAN 

Gejala :  Kulit kering, gatal ; ulkus kulit.

Demam, diaforesis. Kulit rusak, lesi / ulserasi. Menurunnya kekuatan umum / rentang gerak.

Parestesia /paralisis otot termasuk otot-otot pernapasan (jika kadar kalium menurun dengan

cukup tajam).

SEKSUALITAS 

Rabas vagina (cenderung infeksi). Masalah impoten pada pria ; kesulitan orgasme pada

wanita.

PENYULUHAN / PEMBELAJARAN 

Faktor resiko keluarga ; DM, penyakit jantung, stroke, hipertensi. Penyembuhan yang lambat.

Penggunaan obat seperti steroid, diuretik (tiazid); Dilantin dan fenobarbital (dapat

meningkatkan kadar glukosa darah). Mungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai

 pesanan.

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 10/14

ngan :  DRG (kelompok diagnosis yang berhubungan) menunjukan rerata lama dirawat : 5,9 hari.

emulangan : 

Mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet, pengobatan, perawatan diri,

 pemantauan terhadap glukosa darah.

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 11/14

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 12/14

  Turgor kulit baik

  Mukosa bibir lembab

  Kapilari refill < 2 detik

Intervensi1.  Ukur vital sign tiap 8 jam.

R/ Hipovolemi dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan takikardia.

2.  Ukur berat badan tiap pagi.

R/ Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan

selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti.

3.  Observasi turgor kulit tiap pagi, observasi mukosa bibir.

R/ Merupakan indicator dari dehidrasi.

4.  Observasi adanya muntah.

R/ kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang seringkali akan

menimbulkan muntah.

5.  Pantau intake-output tiap 24 jam.

R/ membantu dalam memperkirakan kekurangan volume cairan tubuh.

6.  Kolaborasi pemberian cairan sesuai indikasi.

R/ Tipe dan jumlah cairan tergantung pada derajat kekurangan cairan dan respon pasien

secara individual.

7.  Kolaborasi pemeriksaan

  Hamatokrit

R/ Mengkaji tingkat dehidrasi dan seringkali meningkat akibat hemokonsentrasi yang terjadi

setelah diuresis.

  BUN/ kreatinin

R/ Peningkatan nilai dapat mencerminkan kerusakan sel karena dehidrasi atau tanda awitan

kegagalan ginjal.

   Natrium

R/ Mungkin menurun yang dapat mencerminkan perpindahan cairan dari intrasel (dieresis

osmotik). Kadar natrium yang tinggi mencerminkan kehilangan cairan/ dehidrasi berat atau

reabsorbsi natrium dalam berespons terhadap sekresi aldosteron.

  Kalium

R/ Awalnya akan terjadi hiperkalemia dalam berespons pada asidosis, namun selanjutnya

kalium ini akan hilang melalui urine, kadar kalium absolute tubuh berkurang.

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 13/14

2.  Diagnose 2

Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi

klien terpenuhi.

KH :

  Berat badan ideal

  Mual tidak ada

  Muntah tidak ada

  LLA dalam batas normal

  TSF dalam batas normal

  Bising usus 4-12 x/ menit

  Hb dalam batas normal

  Vital sign dalam batas normal

(TD 100-130/70-90)

(RR 16-20 x/ menit)

(Nadi 60-100 x/ menit)

(Suhu 36-37°C)

Intervensi

1.  Ukur vital sign tiap 8 jam.R/ Mengetahui keadaan umum klien.

2.  Timbang berat badan tiap pagi.

R/ Mengetahui pemasukan makanan yang adekuat.

3.  Ukur bising usus tiap pagi,

R/ Hiperglikemi dapat meningkatkan motilitas dan fungsi lambung.

4.  Observasi tanda-tanda hipoglikemia (tingkat kesadaran, kulit lembab/ dingin, nadi cepat,

lapar, peka rangsang, cemas, sakit kepala, pusing, sempoyongan)

R/ Saat proses metabolisme terjadi dan insulin tetap diberikan maka hipoglikemi dapat

terjadi.

5.  Observasi adanya mual dan muntah.

R/ Mengetahui pemasukan yang adekuat.

6.  Ukur LLA dan TSF tiap pagi.

R/ Mengetahui status nutris klien.

7.  Pantau hasil laboratorium gula darah dan Hb.

8/11/2019 Konsep Dasar Hiperglikemia

http://slidepdf.com/reader/full/konsep-dasar-hiperglikemia 14/14

R/ Hb yang rendah dapat mengindikasikan asupan nutrisi yang tidak adekuat. Peningkatan

gula daran mengindikasikan asupan nutrisi sel tidak terpenuhi.

8.  Kolaborasi pemberian actravid insulin atau obat oral sesuai indikasi.

R/ Meningkatkan pemasukan nutrisi yang adekuat.

D.  Evaluasi 

1.  Cairan terpenuhi

2.   Nutrisi terpenuhi

3.  Infeksi (sepsis) tidak terjadi

4.  Perubahan persepsi sensori tidak terjadi

5.  Kelelahan tidak terjadi

6.  Keinginan untuk berobat meningkat

7.  Pengetahuan bertambah

8.  Cedera tidak terjadi