KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI...
Transcript of KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI...
ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA
TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK BNI
SYARIAH
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Islam (SEI)
OLEH:
FIERMAN
201046100845
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 H/2009 M
ANALISI BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA
PIHAK KETIGA PADA PT BANK BNI SYARIAH
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi Islam
OLEH :
FIERMAN
NIM. 201046100845
Di Bawah Bimbingan :
Pembimbing I Pembimbing II
Drs.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. Ali Mauludi, AC,MA
NIP. 150 204 484 NIP.
JURUSAN MU’AMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1429 H/2009 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA
TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK BNI SYARIAH telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 17 November 2008. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi Islam (SEI) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam).
Jakarta, 17 November 2008 Mengesahkan,
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH. MA. MM
NIP. 150 210 422 PANITIA UJIAN
1. Ketua : Drs. Djawahir Hejazziey, SH. MA ( ...................... )
130 789 745
2. Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, MA (
...................... ) 150 269 678
3. Pembimbing I : Drs.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd.. (
...................... ) 150 290 159
4. Pembimbing II : Ali Mauludi, AC,MA. ( ...................... )
5. Penguji I : Drs. H. Ahmad Yani, MA (
...................... ) 150 269 678
6. Penguji II : Ir. H. M Nadratuzzaman Hosen, M. PhD (
...................... ) 450 005 016
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa ;
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar strata 1 di Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 16 Desember
2008
FIERMAN
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrahmanirrahim
Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan
kehadirat-Nya. Dengan kasih dan hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan judul: “ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN
PENGARUHNYA TERHADAP DANA PIHAK KETIGA PADA PT BANK
BNI SYARIAH”. Dialah motivator sejati yang selalu mendorong penulis
untuk terus berusaha menuntaskan kewajiban dan tanggung jawab mulia ini dan untuk selalu berbuat yang terbaik di dunia ini. Shalawat dan salam
semoga Allah SWT selalu curahkan kepada yang telah menuntun umat-nya ke jalan yang benar yaitu Nabi Besar Muhhammad SAW.
Walaupun usaha dalam peyelesaian skripsi ini, penulis merasa sudah maksimal dan optimal namun sudah pasti masih ada kekurangan dalam
penulisan maupun pembahasannya. Untuk itu saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan. Sebagai suatu karya ilmiah, semoga
skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis dan bagi semua pihak yang membacanya dan bagi pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini.
Penulis sangat menyadari, bahwa selesainya penulisan skripsi ini bukan semata-mata dari buah tangan sendiri, akan tetapi dari hamba Allah
yang senantiasa mendermakan kemapuannyya untuk kemaslahatan publik, baik secara langsung atau tidak. Mereka yang dengan tulus hati meluangkan
waktu meski hanya sekedar menuangkan aspirasi bagi penulis, tentu tanggung jawab ini akan terasa kian berat jika tanpa kehadiran mereka.
Oleh karena itu, tidak berlebihhan kiranya jika pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih, khususnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad amin suma,SH., MA., Dekan Fakultas
Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta segenap jajaran
dan stafnya, yang dengan kesungguhan hati telah membimbing
mahasiswanya-termasuk penulis-untuk menjadi yang terbaik.
2. Ibu Euis Amalia, M.Ag selaku Ketua Jurusan Muamalat (Ekonomi Islam)
UIN Syarif HIdayatullah Jakarta yang telah membantu dalam perkuliahan dan
administrasi
3. Bapak Azharuddin Latief, M. Ag Sekretaris Jurusan Muamalat UIN Syarif
HIdayatullah Jakarta atas dukungan dan semangatnya.
4. Bapak Drs.H.Zainul Arifin Yusuf, M.Pd. dan Bapak Ali Mauludi, AC,MA
selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan besar hati dan sabar serta
bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan arahan, konsultasi dan
bimbingan bagi penulisan skripsi ini sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini, dari segi metodologis isi dan aspek kebahasaan.sehingga
dapat ke meja Munaqosah.
5. Bapak Drs. Djawahir Hejazziey, SH. MA. dan Bapak Ir. H. M Nadratuzzaman
Hosen, M. PhD. selaku dosen penguji skripsi dan bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan arahan perbaikan. penulisan skripsi ini sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
6. Bapak dan Ibu Pimpinan dan Staf karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang
telah memberikan fasilitas bagi penulis untuk mengadakan studi kepustakaan.
7. Bapak dan Ibu Pimpinan dan Staf karyawan Bank BNI atas kesempatan yang
diberikan kepada penulis untuk melakukan penelitian dan pengambilan data.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, A. Basri dan Dewi Rita atas pengorbanan dan
cinta kasihnya baik berupa moril maupun materil semata-mata untuk
keberhasilan penulis, yang selalu memberikan kasih sayang yang tak
terhingga sepanjang masa, motifasi, do’a dan pengorbanan baik berupa moril
dan materil untuk keberhasilan studiku. Segala hormat ku persembahkan
kepada keduanya.
9. Adik-adik ku tercinta, Feriandy, Filiana, Fenny Nuriazah, yang telah
memberikan motifasi dan spirit untuk keberhasilan studiku.
10. Keluarga besar Ibu Ratna Zainuddin(Makwo), yang selalu ikhlas memberikan
pengarahan bimbingan mulai dari awal kuliah sampai sekarang ini.
11. Ibu Prof. DR. Ismah Salman, M. Hum., yang telah banyak membantu men-
support penulis dalam pembuatan skripsi ini.
12. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis, hingga
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
13. Teman-teman seperjuangan yang setia mendoakan penulis dalam
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak
terimakasih atas segala bantuan, motivasi serta masukan-masukan meskipun
tidak terkait langsung, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
14. Semua pihak yang telah memberikan bantuannya kepada penulis, hingga
penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Atas bantuan dan dorongan semangat dari semua pihak penulis hanya
dapat memanjatkan do`a kehadirat Allah swt semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasannya. Semoga dapat diterima Allah swt dengan
pahala yang berlimpah. Amin. Dengan segala kelemahan dan kelebihan yang ada, semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah swt selalu meridloi setiap langkah kita. Amin.
Penulis hanya dapat memohon kepada Allah SWT, semoga berkenan menerima segala kebaikan dan ketulusan mereka serta memberika sebaik-
baik balasan atas amal baik mereka. Terakhir, semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menambah khazanan keilmuan kita. Amiin.
Jakarta, 1429 H/2008M
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………….. iv
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………viii
BAB I. PENDAHULUAN ……………………..………………………….……..... 1
Latar Belakang Masalah.............................................................................1
Pembatasan Masalah..................................................................................4
Perumusan Masalah...................................................................................4
Tujuan dan Kegunaan Penelitian...............................................................5
1. Tujuan Penelitian.................................................................................5
2. Kegunaan Penelitian............................................................................5
Review Penelitian Terdahulu……………………………………………6
Metode Penelitian.....................................................................................6
Teknik Analisis ........................................................................................8
Hipotesis..................................................................................................11
Sistematika Penulisan..............................................................................13
BAB II. KERANGKA TEORI...............................................................................14
A. Bank Syari’ah..........................................................................................14
B. Bauran Promosi.......................................................................................20
C. Tinjauan Ekonomi
Islam.........................................................................35
D. Dana Pihak
Ketiga...................................................................................42
E. Teori
Permintaan.....................................................................................48
BAB III. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN ...................................................51
A. Sejarah Pendirian Bank BNI Syariah......................................................51
B. Tujuan Pendirian Perusahaan..................................................................52
C. Produk-produk Perusahaan .....................................................................52
D. Analisis Promosi Yang Diterapkan Bank BNI Syariah...........................67
E. Struktur Organisasi.................................................................................68
BAB IV. ANALISIS BIAYA PROMOSI
DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA PIHAK KETIGA .....74
A. Pembahasan ............................................................................................74
B. Analisis Biaya Promosi Dan Pengaruhnya Dana Pihak Ketiga
….........76
C. Hipotesis ................................................................................................92
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................94
A. Kesimpulan..............................................................................................94
B. Saran .......................................................................................................94
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................96
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL …............………………………………….99
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak berdirinya Bank Muamalat di Indonesia pada tahun 1992 yang
merupakan bank syariah pertama di Indonesia, setidaknya telah menjadi
sebuah contoh dan semangat baru bagi dunia perbankan dan dunia usaha yang
berbasis syariah, baik pada saat itu maupun hingga saat ini. Berdirinya bank
tersebut ternyata belum begitu disambut secara antusias, baik oleh Pemerintah
maupun para bankir dan pengusaha. Terbukti dengan masih terhitungnya bank
maupun lembaga syariah yang berdiri di negeri ini pada saat itu.
Setelah datangnya badai krisis menerpa negeri ini pada akhir tahun 1997
hingga sampai saat ini bank-bank maupun lembaga-lembaga syariah banyak
yang berdiri, seperti tumbuhnya jamur dimusim hujan. Sebagai contoh yaitu
berdirinya asuransi syariah, reksadana syariah, pasar modal syariah, pegadaian
syariah dan bank-bank syariah lainnya. Dan bahkan hampir setiap bank
konvensional membuka cabang syariah, seperti Bank BNI Syariah, Bank IFI
syariah, Bank Syariah Mandiri, dan lain sebagainya. Ini dikarenakan pada saat
krisis banyak sekali bank-bank konvensional yang mengalami collaps, sehingga
para nasabah banyak yang menutup tabungannya yang merupakan salah satu
indikasi adanya penurunan kepercayaan masyarakat terhadap bank-bank
konvensional tersebut.
Sementara itu Bank Muamalat sebagai bank yang berbasis syariah tetap
berdiri tegak tanpa ada goncangan sedikit pun melewati krisis tersebut dan
tetap eksis hingga saat ini. Selain itu masyarakat Indonesia yang mayoritas
Islam mulai mengalihkan tabungan mereka ke bank syariah dengan alasan
bunga bank haram, dan bahkan ada yang beranggapan bahwa bagi hasil yang
diberikan bank syariah lebih besar dari bunga yang diberikan oleh bank
konvensional. Apapun alasannya setidaknya ini merupakan sebuah hal yang
positif bagi kemajuan Islam secara umum dan khususnya bagi kemajuan
ekonomi Islam.
Fenomena dan fakta yang muncul ini kemudian direspon oleh berbagai
pihak seperti pemerintah, para bankir dan pengusaha. Pemerintah misalnya
merespon dengan cara membuat Undang-Undang khusus perbankan syariah
yaitu UU No. 10/1998 tentang perubahan UU No.7/1992 yang secara tegas
menempatkan perbankan syariah sebagai bagian dari perbankan nasional,
membuka divisi syariah di Bank Indonesia, sedangkan pengusaha misalnya
merespon dengan cara menginvestasikan uangnya di lembaga-lembaga syariah,
mendirikan lembaga atau usaha yang berbasis syariah dan lain sebagainya.
Kemunculan lembaga-lembaga bisnis syariah ini tentunya juga berimbas
kepada dunia pendidikan. Dimana pada saat ini bermunculan para ahli-ahli
ekonomi Islam dan dibukanya jurusan-jurusan perbankan syariah atau
ekonomi Islam pada perguruan-perguruan tinggi dalam rangka menyediakan
sumber daya manusia yang berkualitas untuk mengelola lembaga-lembaga
syariah tersebut.
Perkembangan lembaga-lembaga syariah, khususnya perbankan syariah
ternyata tidak diimbangi dengan sosialisasi dan penjelasan secara terperinci,
baik oleh pihak-pihak perbankan maupun pihak pemerintah, termasuk Majelis
Ulama Indonesia hingga saat ini. Selain itu juga ditambah dengan pemahaman
masyarakat yang masih minim tentang perbankan syariah. Hal tersebut,
tentunya dapat menyebabkan kesalahan persepsi dan pemahaman masyarakat
terhadap perbankan syariah itu sendiri. Hal seperti ini tentu tidak boleh
dibiarkan begitu saja, harus ada upaya-upaya untuk segera menjelaskan dan
mensosialisasikan secara terperinci kepada masyarakat tentang konsep
perbankan syariah yang sebenarnya.
Semakin meningkatnya kemajuan teknologi membuat para bankir
mengembangkan unit perbankannya dan sekarang semakin mudahnya berdiri
perbankan-perbankan syariah, hal ini dapat mernyebabkan persaingan pasar,
dengan terjadinya persaingan pasar maka perbankan-perbankan
mengembangkan promosinya dengan baik, sehingga dapat unggul dalam
bersaing.
Dalam menghadapi persaingan pasar, maka sebuah bank perlu
meluruskan promosi yang tepat dan sesuai dengan langkah-langkah kebijakan
insternal dan external perusahaan. Dengan adanya strategi pasar yang tepat
dan kebijakan pemasaran yang sesuai, maka perusahaan dapat lebih ungggul,
lebih muda dalam peningkatkan dana pihak ketiga dan menguasai pasar lebih
luas dan serta bertahan dalam pasar nasional.
Oleh karena itu sebagai seorang akademisi muslim, maka penulis merasa
terpanggil untuk melakukan penelitian dilapangan dalam rangka melihat dan
mencari informasi-informasi secara langsung mengenai praktek yang
sebenarnya terjadi dilapangan.
Selain itu perlu juga dijelaskan pula seperti apakah konsep perbankan
syariah dalam hal mempromosikan produknya terutama dalam aktivitasnya
sehari-hari, karena promosi tersebut akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan dana pihak ketiga yang akan diperoleh perusahaan. Dan kalau
jika ia tidak segera disosialisasikan kepada masyarakat, maka akan sangat
memperlambat kemajuan perbankan syariah khususnya dan ekonomi Islam
umumnya untuk masa-masa yang akan datang.
Berangkat dari persoalan keterangan diatas, maka penulis kemudian
mencoba dan memberanikan diri untuk mengadakan penelitian terhadap
persoalan tersebut. Adapun judul dalam penulisan skripsi ini yaitu Analisis
Biaya Promosi dan Pengaruhnya Terhadap Dana Pihak Ketiga pada PT. Bank
BNI Syariah
B. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu, tenaga, pikiran, biaya dan kemampuan
yang dimiliki penulis, maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian
ini. Maka dalam penelitian ini penulis hanya akan membahas mengenai teori
dan aplikasi bauran promosi yang merupakan variabel pemasaran yang dapat
dikontrol1 dan pengaruhnya terhadap dana pihak ketiga pada PT Bank BNI
syariah.
C. Perumusan Masalah
Setiap perusahaan selalu berusaha terus berkembang, dan mampu
bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap perusahaan selalu menetapkan,
menerapkan dan melaksanaan kegiatan promosinya. Kegiatan promosi yang
dilakukan, diarahkan untuk mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa
peningkatan Dana Pihak Ketiga.2
Berdasarkan asumsi diatas, maka penulis merumuskan pertanyaan atas
masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah promosi yang diterapkan PT. Bank BNI Syariah?
2. Berapa besar pengaruh biaya promosi terhadap Dana Pihak Ketiga
pada tahun 2003 - 2007?
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui dan memahami secara lebih baik mengenai
promosi yang diterapkan oleh PT. Bank BNI Syariah.
b. Untuk mengetahui pengaruh dari biaya promosi yang diterapkannya
serta pengaruhnya terhadap perkembangan Dana Pihak Ketiga pada
PT. Bank BNI Syariah.
1 Freddy Rangkuti, Riset Pemasaran, (Jakarta, Garamedia Pustaka Utama, 2003), h. 2
2 Sofjan Assauri , Manajemen Pemasaran, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2004), h. 197
2. Kegunaan Penelitian
a. Kegunaan Praktis
Untuk memberikan penjelasan secara rinci kepada seluruh pihak
yang membutuhkan tentang pelaksanaan sistem perbankan syariah (dalam hal bank melakukan promosi) yang terjadi di lapangan
khususnya pada PT. Bank BNI Syariah. b. Kegunaan Bagi Perusahaan
Kegunaan penelitian ini bagi perusahaan agar PT. Bank BNI
Syariah dapat mengetahui dampak sistem promosi yang telah diterapkan mempengaruhi Dana Pihak Ketiga yang akan dihasilkan.
Sehingga perusahaan dapat mengambil langkah-langkah dan strategi yang lebih baik untuk meningkatkan Dana Pihak Ketiga tersebut.
c. Kegunaan Akademis
Adapun kegunaan akademis dari penelitian yaitu sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. E. Review Penelitian Terdahulu
Kusyanti Rahayu dengan judul “ Analisis Promosi Dan Pengaruhnya
Terhadap Kenaikan Jumlah Nasabah “, yang berkonsentrasi pada korelasi
biaya promosi dan jumlah nasabah dengan R = 0,749 dan r square = 0,561 dari
hasil perhitungan di dapatkan persamaan regresi y = 121308,560 + 1,820x.
Dengan x (biaya promosi) dan y (jumlah nasabah).
Rita Sugiarti “ Analisis Promosi Dan Volume Penjualan Pada MLM Syariah
” korelasi biaya promosi dan volume penjualan yang berdampak positif dengan
R = 0,71 dari hasil perhitungan didapatkan persaman regresi y = 2751,774 +
29,611x .
Dengan x (biaya promosi) dan y (penjualan).
F. Metode Penelitian
1. Tempat Penelitian
Pada penelitian ini penulis mengambil PT. Bank BNI Syariah yang
merupakan unit divisi usaha dari PT. Bank BNI. sebagai objek
penelitian.
Terdapat beberapa alasan mengapa penulis mengambil PT. Bank BNI Syariah sebagai objek penelitian,
diantaranya adalah : (1) PT. Bank BNI Syariah merupakan bank yang berbasis syariah. (2) PT. Bank BNI
Syariah merupakan unit divisi usaha dari PT. Bank BNI, oleh karena itu perlu dilakukan penelitian terhadap
implementasi sistem promosi yang diterapkan oleh bank tersebut.
2. Pendekatan
Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kuantitatif
dengan menggunakan laporan keuangan Bank BNI Syariah sebagai studi
kasus. Oleh karena itu, data-data atau laporan keuangan merupakan
analisis inti dari penulisan ini. Data-data atau laporan keuangan yang
akan diambil penulis sebagai bahan analisis dari Bank BNI Syariah
adalah periode , 2003,2004, 2005, 2006, dan 2007.
3. Variabel Penelitian dan Verifikasinya
Gambar 1.1
Korelasi biaya promosi dan dana pihak ketiga
X : Promosi (biaya promosi)
y
x
Y : Dana Pihak Ketiga
4. Metode Pengumpulan Data
Dalam konteks penelitian yang dilakukan, maka metode pengumpulan
data pada skripsi ini adalah dengan mengunakan metode survei (studi
lapangan) yang dimaksudkan untuk mendapatkan laporan keuangan
Bank BNI Syariah dan studi pustaka yanag berfungsi sebagai landasan
berpijak bagi analisis masalah yang hendak dibuktikan. Laporan
keuangan yang diambil penulis adalah periode, 2003,2004, 2005, 2006,
dan 2007.
5. Sumber Data
Sumber data skripsi ini adalah data primer (primary source) dan
data sekunder (secondary source). Data primer adalah data-data yang
diperoleh dari objek langsung maupun data yang dikeluarkan secara
resmi. Sedangkan data sekunder adalah data penunjang yang diperoleh
dari lembaga, studi dan hasil penelitian orang lain.
G. Tekhnik Analisis
Tujuan analisis dalam penulisan skripsi ini adalah untuk menyempitkan
masalah dan membatasi penemuan-penemuan sehingga menjadi data yang
teratur serta tersusun serta menjadi lebih berarti lagi.
Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan prihal rumusan-rumusan dan pelajaran-pelajaran yang diperoleh
dalam penelitian tersebut.
Analisis yang digunakan dalam penulisan ini dilakukan secara statistik
dengan menggunakan teknik analisis :
Koefisien korelasi product moment :
Metode korelasi product moment adalah mengetahui seberapa besar tingkat
hubungan antara beberapa variabel independent (x) dan variabel dependent(y).
Adapun rumus koefisien korelasi yang digunakan adalah :
( )( )
( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑
−−
−=
2222 yynxxn
yxxynr
Keterangan :
r = koefisien korelasi (-1 ≤ r ≤ 1)
� Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1,
yaitu hubungan yang sangat kuat dan positif)
� Jika r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1,
yaitu hubungan yang sangat kuat dan negative)
� Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
n = Jumlah sampel
x = Variabel independent
y = Variabel dependent
untuk mengetahui tingkat hubungan antara variabel X dan variabel Y,
berikut ini yang dijadikan acuan penulis sebagai interpretasi korelasi product
moment (r-positif).3
Tabel 1.1
Interpretasi r - product moment (r – positif)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399 0,40 – 0,599
0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
sangat rendah
rendah sedang
kuat Sangat kuat
Regresi linear sederhana
Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk memprediksi besarnya
variabel terikat dengan menggunakan nilai pada variabel bebas yang sudah
diketahui besarnya. Adapun bentuk dari persamaan regresi sebagai berikut :
Y = a + bx, dengan ( )( ) ( )( )
( )22
2
∑∑
∑∑∑∑−
−=
xxn
xyxxya
3 Mauludi, Ali,statistika 1 : peneletian ekonomi islam dan sosial (jakarta: PT Prima Heza
Lestari, 2006). h.107
Dan ( )( )
( )22
∑∑
∑ ∑∑−
−=
xxn
yxxynb
Dimana :
Y = nilai yang diukur/dihitung pada variabel terikat
a = konstanta
b = koefisien regresi yang mengukur besarnya peningkatan atau
penurunan variabel dependent yang didasarkan pada variabel
independent.
x = nilai tertentu dari variabel bebas.
Uji hipotesis
Adapun uji hipotesis yang akan digunakan penulis adalah :
1) Uji koefisien determisnasi
Uji koefisien determisnasi untuk mengetahui besarnya kontribusi
atau pengaruh variabel independent (biaya promosi) terhadap variabel
dependent (dana pihak ketiga), maka di gunakan rumus berikut :
KP = r
Dimana :
KP = koefisien penentu (coeffiicien of determinatiaon)
r = koefisien korelasi
2) Uji t
Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa
ketentuan yang perlu diperhatiakan yaitu merumuskan hipotesis :
Ho : p = 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah tidak mempunyai
pengaruh yang siginifikan dengan peningkatan dana pihak ketiga. Ha : p ≠ 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah mempunyai pengaruh
yang signifikan peningkatan dana pihak ketiga. H. Hipotesis
Hipotesis sementara dari penelitian ini yaitu, bahwa biaya promosi yang
telah diterapkan oleh PT. Bank BNI Syariah tidak berpengaruh dalam peningkatan dana pihak ketiga, dan dalam pembahasan skripsi ini digunakan
pembahasan product moment. Untuk mengetahui kebenaran dari hubungan dari biaya promosi dan
dana pihak ketiga, maka diperlukan sebuah pengujian hipotesis analisa korelasi. Perumusan hipotesis yang akan di uji diberikan simbol Ho, sedangkan hipotesis
alternatif diberi simbol Ha. Untuk pengujian hipotesis kriterianya adalah:
Ho : p = 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah tidak mempunyai pengaruh yang siginifikan dengan peningkatan dana pihak ketiga.
Ha : p ≠ 0 , biaya promosi Bank BNI Syariah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan dana pihak ketiga.
I. Sistematika Penulisan
Agar karya ilmiah ini tersusun dengan rapi dan sistematis,
maka penulis membagi pembahasan dalam lima bab yang secara
garis besar adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Bab ini berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian,
metode penelitian, teknik analisis, hipotesis serta sistematika
penulisan.
BAB II Kerangka Teori
Bab ini terdiri dari bank syariah, bauran promosi bank, tinjauan
ekonomi islam, pengertian dana pihak ketiga, serta teori
permintaan.
BAB III Tinjauan Umum Perusahaan
Bab ini terdiri dari sejarah pendirian perusahaan, Tujuan Pendirian Bank BNI syariah, produk-produk perusahaan, Analisis promosi yang diterapkan Bank BNI Syariah, serta struktur organisasi perusahaan.
BAB IV Analisa Strategi Pemasaran dan Pengaruhnya Terhadap Tingkat
Laba
Bab ini berisikan analisis biaya promosi dan pengaruhnya terhadap dana pihak ketiga, hipotesis.
BAB V Penutup
Bab ini terdiri dari kesimpulan, saran-saran.
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Bank Syari’ah
Jika yang dimaksud dengan “bank” adalah istilah bagi suatu lembaga
keuangan, maka istilah “bank” tidak disebutkan secara eksplisit dalam Al-
Qur’an. Tetapi jika yang dimaksudkan adalah sesuatu yang memiliki unsur-
unsur seperti struktur, manajemen, fungsi, hak dan kewajiban, maka semua itu
semua itu disebutkan dengan jelas, seperti zakat, shadaqah, ghanimah
(rampasan perang), ba’i (jual-beli), dayn (utang dagang), maal (harta) dan
sebagainya, yang memiliki konotasi fungsi yang dilaksanakan oleh peran
tertentu dalam kegiatan ekonomi. Lembaga-lembaga itu pada akhirnya
bertindak sebagai individu yang dalam konteks fiqh disebut syaksiyyah al
i’tibariyah atau syaksiyyah al ma’nawiyyah.4 Artinya istilah “bank” itu sendiri
tidak dikenal dalam kosakata Islam, tetapi secara pelaksanaan kegiatan bank
itu sendiri ternyata Islam telah mengenalnya semenjak zaman Rasulullah SAW.
Hal ini dapat dilihat dari aktivitas Nabi yang ketika itu digelar sebagai Al
Amien, artinya orang yang terpercaya. Dimana pada saat itu Nabi dipercaya
untuk menyimpan segala macam barang titipan (deposit) orang ramai. Begitu
amanahnya beliau dalam menjaga deposit tersebut, sehingga pada saat terakhir
sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau melantik Ali bin Abi Thalib r.a.
untuk mengembalikan deposit itu kepada pemiliknya. Selain itu fungsi-fungsi
bank juga dipraktekkan oleh para sahabat pada masa Nabi SAW yaitu :
4 Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta, Alvabet, 2002), h.3
menerima simpanan uang, memberikan pelayanan dan jasa transfer uang dan
biasanya satu orang hanya melakukan satu fungsi saja.5
Kata “bank” itu sendiri dapat kita telusuri dari kata banque dalam
bahasa Perancis, dan banco dalam bahasa Italia, yang dapat berarti peti/lemari
atau bangku. Konotasi kedua kata ini menjelaskan dua fungsi dasar yang
ditunjukkan oleh bank komersil, yang berarti sebagai tempat menyimpan
benda-benda berharga, seperti peti emas, peti berlian, peti uang, dan
sebagainya.6
Sedangkan makna “syariah” itu sendiri secara bahasa mempunyai
konotasi jalan yang harus di ikuti, kata syariah secara harfiah berarti jalan
menuju sumber air. Sedangkan makna “syariah” yang lebih konplik berarti
jalan menuju keridhoan Allah SWT yang juga merupakan jalan yang
diikuti/dipercayai umat islam sebagai jalan penunjuk Allah yang Maha Pencipta
melalui utusannya Rosullullah Muhammad SAW.7 Hukum-hukum dan
ketentuan tersebut disebut syariat karena memiliki konsistensi atau kesamaan
dengan sumber air minum yang menjadi sumber kehidupan bagi makhluk
hidup.
5 Adiwarman Karim, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan ,(Jakarta, Raja Grafindo
Persada, 2004), h. 19 6 Zainul Arifin, Op.Cit. h. 1 7 A. Rahma I. Doi, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah), (jakarta, Raja
Grafindo Persada, 2002), h. 3
Berdasarkan ensiklopedia islam syariah (dari akar kata syara’a,
“memperkenalkan”, “mengedepankan”) sistem hukum islam yang didasarkan
wahyu, atau juga syara atau syir’ah.8
Menurut UU No.10/1999 tentang perbankan pasal 1 ayat 2, menyatakan
bahwa bank secara umum adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Penghimpunan dan penyaluran
dalam bentuk-bentuk lainnya inilah yang kemudian dimaksudkan dengan
prisnsip-prinsip syari’ah dalam kegiatan perbankan.Dalam ayat yang lain (ayat
13) dinyatakan bahwa prinsip syari’ah adalah aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau
pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainya yang dinyatakan sesuai dengan
syari’ah, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah),
pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah), prinsip jual
beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau pembiayaan
berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya
pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh
pihak lain (ijarah wa iqtina).9
Sementara menurut Ensiklopedi Islam, Bank Islam (Bank Syari’ah)
adalah Lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-
8 Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam (Ringkas) (terj.), (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1999), h.
382 9 Kasmir , Manajemen Bank, (jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004), h. 348-349
jasa dalam lalu lintas pembayaran sistem peredaran uang yang
pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’at Islam.
Dengan demikian bank syari’ah dapat diartikan sebagai sebagai bank
yang melakukan aktifitas/fungsiya (pengumpulan dan penyaluran dana dari dan
kepada pihak ke-3) sesuai dengan hukum-hukum dan ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Allah SWT. Berdasarkan pengertian diatas, akhirnya menjadi
jelaslah untuk kita semua, bahwasanya perbedaan antara perbankan
konvensional dengan perbankan syari’ah secara mendasar terletak pada
landasan hukumnya. Kalau perbankan konvensional dilandasi sistem
sekulerisme, yang artinya transaksi seperti apapun boleh selama tidak
bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku, sementara perbankan
syari’ah berangkat dari asas halal dan haram, artinya landasan hukumnya
adalah aturan-aturan Islam itu sendiri, yaitu Al-qur’an dan Al-hadits,
walaupun undang-undang membolehkan, tetapi kalau menurut syara’ itu
haram, maka status hukumnya pun menjadi haram.
Gambar 2.1
Hubungan Bank Islam dan Nasabahnya
Yang Sangat Kompleks
PENABUNG BANK NASABAH
PEMINJAM
Shahibul Maal Shahibul Maal
Akad :
Mudharabah
Musyarakah
Akad Murabahah
Mudharabah Bai as-Salam
Bai al-Istishna’
Ijarah
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sumber pendapatan bank syariah
itu terdiri dari:
1. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah.
2. Keuntungan atas kontrak jual-beli (al-bai’)
3. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina’, dan
4. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.
Pembagian Keuntungan Dalam Perbankan Syariah
Pendapatan-pendapatan tersebut di atas, setelah dikurangi dengan
biaya-biaya operasional, harus dibagi antara bank dengan para penyandang
dana, yaitu nasabah investasi, para penabung, dan para pemegang saham sesuai
dengan nisbah bagi hasil yang diperjanjikan.
Bank dapat menegosiasikan, nisbah bagi hasil atas investasi mudharabah
sesuai dengan tipe yang ada, baik sifatnya maupun jangka waktunya. Bank juga
dapat menentukan nisbah bagi-hasil yang sama atas semua tipe, tetapi
menetapkan bobot (weight) yang berbeda-beda atas setiap tipe investasi yang
dipilih oleh nasabah.
Berdasarkan kesepakatan mengenai nisbah bagi-hasil antara bank
dengan para nasabah tersebut, bank akan mengalokasikan penghasilannya
dengan tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap pertama, bank akan menetapkan jumlah relatif masing-masing dana
simpanan yang berhak atas bagi-hasil usaha bank menurut tipenya, dengan
cara membagi setiap tipe dana-dana dengan seluruh jumlah dana-dana yang
ada pada bank dikalikan 100% (seratus persen).
2. Tahap kedua, bank menetapkan jumlah pendapatan bagi-hasil untuk
masing-masing tipe dengan cara mengalikan persentase (jumlah relatif) dari
masing-masing dana simpanan pada huruf a dengan jumlah pendapatan
bank.
3. Tahap ketiga, bank menetapkan porsi bagi-hasil untuk masing-masing tipe
dana simpanan sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan.
4. Tahap keempat, bank harus menghitung jumlah relatif biaya operasional
terhadap volume dana, kemudian mendistribusikan beban tersebut sesuai
dengan porsi dana dari masing-masing tipe simpanan.
5. Tahap kelima, bank mendistribusikan bagi hasil untuk setiap pemegang
rekening menurut tipe simpanannya sebanding dengan jumlah
simpanannya.
Secara umum, pembagian keuntungan dalam perbankan syariah dapat
dibedakan kedalam dua cara, yaitu:
1. Reveneu Sharing
Cara ini digunakan dengan asumsi bahwa para nasabah belum terbiasa
menerima kondisi berbagi hasil dan berbagi risiko, maka sebagian bank syariah
di Indonesia menempuh pola ini, di samping untuk menerapkan profit sharing
bank harus secara terperinci memaparkan biaya-biaya operasional yang
dibebankan kepada para pemilik dana.
Proses distribusi pendapatan (revenue sharing) seperti ini dilakukan
sebelum memperhitungkan biaya operasional yang ditanggung oleh bank.
Biasanya pendapatan yang didistribusikan hanyalah pendapatan atas investasi
dana, dan tidak termasuk pendapatan fee atau komisi atas jasa-jasa yang
diberikan oleh bank, karena pendapatan tersebut pertama-tama harus
dialokasikan untuk mendukung biaya operasional.
Revenue sharing mengandung kelemahan, karena apabila tingkat
pendapatan bank sedemikian rendah maka bagian bank, setelah pendapatan
didistribusikan oleh bank, tidak mampu membiayai kebutuhan operasionalnya
(yang lebih besar dari pada pendapatan fee) sehingga merupakan kerugian
bank dan membebani para pemegang saham sebagai penanggung kerugian.
Sementara para penyandang dana atau investor lain tidak akan pernah
menanggung kerugian akibat biaya operasional tersebut.
2. Profit Sharing
Berbeda halnya dengan distribusi pendapatan dalam reveneu sharing,
pendapatan yang dibagikan di dalam profit sharing adalah seluruh pendapatan,
baik hasil investasi dana maupun pendapatan fee atas jasa-jasa yang diberikan
oleh bank setelah dikurangi biaya-biaya operasional bank.
B. Bauran Promosi Bank
Setiap bank berusaha untuk mempromosikan seluruh produk dan jasa yang
di miliki baik langsung maupun tidak langsung, karena tanpa promosi jangan
diharapkan nasabah dapat mengenal produk dan jasa bank tersebut. Promosi
merupakan arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran
dalam pemasaran,10
karena promosi merupakan sarana paling ampuh dalam
menarik dan mempertahankan nasabah.
Pemasaran modern tidak hanya memerlukan pengembangan produk/jasa
yang baik, penetapan harga atau setiap tarif jasa yang menarik serta lancarnya
arus barang atau jasa menuju pelanggan sasaran, tetapi perusahaan atau bank
haru mengadakan komunikasi dengan pelanggannya. Dalam hal itu perlu
dilakukan promosi. Promosi, merupakan salah satu factor penentu keberhasilan
suatu program pemasaran. Betapapun kualitasnya suatu produk, bila konsumen
belum pernah mendengarnya dan tidak yakin kalau produk itu akan berguna
bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya11
.
Pada hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran,
komunikasi pemasaran merupakan ujung tombak penentu keberhasilan suatu
program pemasaran. Meskipun jasa bank telah dikemas secara menarik dan
disertai layanan yang profesional namun apabila bank tidak
10 Basu swasta dan irawan, Manajemen pemasaran modern, (Yogyakarta: Liberty, 1999),
Cet.ke-4, h.123 11 Fandy Tjiptono, StrategiPemasaran, (Yogyakarta, Andi Press, 1997) Edisi ke-2, h.219
mengkomunikasikan dengan calon nasabah maka mereka akan ragu-ragu
untuk membelinya12
.
Promosi adalah suatu cara langsung, atau tidak langsung untuk
mempengaruhi konsumen agar lebih suka membeli suatu merek barang
tertentu.13
Promosi juga merupakan salah satu variable marketing mix yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi
juga sering dikatakan sebagai ‘proses berlanjut’ serta dapat menimbulkan
rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan14
.
Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang
meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Menurut Wiliam Schoell,
promosi sebagai: usaha yang dilakukan marketer, berkomunikasi dengan calon
audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi, atau
perasaan audiens,15
secara terminology, menurut Charles W. Lamb, promosi
adalah komunikasi dari para pemasar yang meng informasikan, membujuk,
dan mengingatkan calon pembeli suatu produk dalam rangka mempengaruhi
pendapat mereka atau mendapat respons.16
12 Murti Sumartini, Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta, Liberti, 2002), Cet. Ke-1, h.323 13 O.P. Simorangkir, pengantar pemasaran bank , h. 111 14 Basu swasta dan ibnu sokotjo, pengantar bisnis modern, (Yogyakarta: Liberty, 1995),
Cet.ke-4, h.193 15 Buchori Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung, Alfabeta, 1992),
h.131 16 Charle W. lamb, et al., pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), buku ke-2, Edisi 1,
h.145
Kotler mendifinisiksan promosi : “semua kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya
kepada pasar sasaran “, 17
Dari keempat definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi
adalah segala usaha dan tindakan untuk mengkomunikasikan produk berupa
barang/jasa kepada konsumen dan mempengaruhinya agar tedorong untuk
membeli. Hasil yang hendak dicapai dari promosi adalah terjadinya pembelian.
Komunikasi pemasaran atau promosi yang diselenggarakan oleh bank,
bertujuan untuk:
a. Menyampaikan informasi (Informing)
1) Menginformasikan kepada calon nasabah atau nasabah mengenai
peluncuran produk/jasa bank yang baru.
2) Menjelaskan adanya perubahan penggunaan jasa bank
3) Menyampaikan adanya perubahan tarif jasa bank atau tingkat suku
bunga.
4) Menginformasikan kepada khalayak prihal semua produk/jasa yang
disediakan besrta fasilitasnya
5) Meluruskan citra yang keliru atas suatu produk/jasa bank.
6) Mengurangi kegelisahan nasabah tentang suatu produk/jasa bank.
7) Membangun citra bank secara keseluruhan.
b. Membujuk nasabah sasaran (persuading)
17 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, implementasi dan kontrol,
(terj.),Hendra Teguh dan Rony Antonius Rusli, (Jakarta, Prehallindo, 1997), jilid 2, h. 83
1) Membentuk pilihan bank
2) Mengalihkan pilihan ke bank tertentu
3) Mengubah persepsi nasabah terhadap atribut produk/jasa bank.
4) Mendorong calon nasabah untuk mengadakan transaksi saat itu pula.
c. Mengingatkan (reminding)
1) Mengingatkan nasabah bahwa produk/jasa bank yang bersangkutan
di butuhkan dalam waktu dekat.
2) Mengingatkan kepada nasabah mengenai kantor layanan terdekat
(kantor cabang pembantu).
3) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk/jasa bank.
18
Bank modern mengelola suatu sistem komunikasi pemasaran yang komplek,
bank berkomunikasi dengan nasabah dan public. Pedagang perantara
berkomunikasi dengan nasabah dan public lainnya . sementara itu tiap
kelompok memberikan umpan balik,berkomunikasi kepada setiap kelompok
lainya,
Untuk membantu penjualan produk/jasa secara umum dapat digunakan
media komunikasi yang tercakup dalam bauran komunikasi pemasaran, yaitu
berupa variable-variabel : periklanan, promosi penjualan, publisitas dan
penjualan pribadi.19
Menurut kotler bauran promosi terdiri dari : periklanan,
promosi penjualan, hubungan masyarakat dan publisitas, penjualan secara
18
Murti Sumartini, Op.Cit., h.328-329 19 Ibid.
pribadi, dan pemasaran langsung.20
Sedangkan menurut kasmir ada empat
macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh bank. Yaitu : periklanan,
promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi. 21
Dalam prakteknya paling ada empat macam sarana promosi yang
digunakan oleh bank dalam mempromosikan produk maupun jasanya, yaitu:
a. promosi melalui periklanan (Advertaising)
merupakan promosi yang dilakukan oleh pihak bank dalam bentuk
tayangan atau gambar atau kata-kata yang tertuang dalam spanduk,
brosur, bilboard, koran, majalah, televisi, dan radio.
b. promosi penjualan (sales promotion)
promosi yang digunakan untuk meningkatkan jumlah nasabah melalui
pemberian hadiah pada waktu tertentu terhadap produk jasa tertentu
pula.
c. publisitas (public relation)
promosi yang dilakukan untuk meningkatkan citra bank di depan para
calon nasabah atau nasabahnya melalui ikut serta dalam pameran dan
kegiatan sponsorship terhadap kegiatan baik itu kegiatan amal atau
olahraga.
d. penjualan pribadi (personal selling)
merupakan promosi yang dilakukan melalui pribadi-pribadi karyawan
bank dalam melayani serta ikut mempengaruhi nasabah 22
20 Philip Kotler, Op.Cit., h.203 21 Kasmir , Manajemen perbankan, (jakarta, Raja Grafindo Persada, 2000), h. 168-169
Adapun definisi atau penjelasan satu persatu dari masing-masing unsur
bauran promosi adalah sebagai berikut :
a. Periklanan (advertising)
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling bamnyak di
gunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya.
Menurut Murti Sumarni, periklanan adalah : “ semua kegiatan dalam
penawaran produk/jasa kepada suatu kelompok masyarakat secara lisan
maupun merupakan suatu berita tentang suatu produk, jasa, atau ide”.23
Media periklanan yang dapat digunakan adalah:
1) Media cetak, seperti : surat kabar, majalah, direct mail (kartu pos, brosur
edaran), catalog, bulletin, leaflet, dan lain-lain.
2) Media elektronik, seperti : radio, televise, film, computer, telpon,
faksmile, telex, video, internet dan lain-lain.
3) Pajangan diluar (out door), seperti : poster, pamplet, papan nama, papan
reklame, sepanduk, bendera dan lain-lain.
Pemilihan media advertising yang digunakan, akan tergantung pada :
1) Daerah yang akan dituju.
2) Konsumen yang diharapkan.
3) Appeal (daya tarik) yang digunakan media-media tersebut.
4) Fasilitas yang diberikan media-media tersebut dalam hal biaya.24
22 Lupi yoadi, rambat, manajemen pemasaran jasa: teori dan paraktik, (Jakarta: Salemba
Empat, 2001) h. 63 23 Murti Sumartini, Op.Cit., h.330 24 Buchori Alma, Op.Cit., h.134
Ada empat macam tujuan penggunaan iklan, yaitu :
1) Untuk pemberitahuan segala sesuatu yang berkaitan dengan jasa bank
yang dimiliki oleh suatu bank, seperti peluncuran produk baru,
keuntungan dan kelebihan produk atau informasi lainnya.
2) Untuk mengingat kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau
keunggulan jasa bank yang ditawarkan.
3) Untuk menarik perhatian dan minat para nasabah baru dengan harapan
akan memperoleh daya tarik dari para calon nasabah.
4) Untuk mempengaruhi nasabah saingan agar berpindah ke bank yang
mengiklankan.25
Suatu iklan memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1) Penyajian public (public presentation)
Sifat iklan sangat umum memberikan kesan standar. Karena banyak
orang menerima pesan yang sama, para pembeli maklum banyak motif
mereka untuk membeli produk/jasa akan diketahui secara umum.
2) Mudah menyebar (pervasivenes)
Periklan merupakan media yang mudah meyebar sehingga
memungkinkan masyarakat mengetahui suatu pesan dari orang lain.
3) Ekspresi yang diperkuat (amplified expressiveness)
25 Kasmir, Op.Cit., h.169-170
Periklanan memberikan kesempatan untuk mendramatisasi perusahaan
bersama produknya melalui penggunaan iklan yang cerdik dalam bentuk
cetak, suara dan warna.
4) Tidak mengenai orang tertentu (impersonality)
Periklanan tidak memiliki sifat memaksa. Pemirsa atau pendengar tidak
merasa berkewajiban untuk memberikan perhatian atau tanggapan. Iklan
hanya berkemampuan berupa suatu monolog, bukan suatu dialog dengan
pemirsa atau pendengar.26
b. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. Promosi penjualan
memberikan alasan untuk membeli sekarang juga. Kegiatan promosi penjualan
tidak membangun preferensi dan kesetiaan konsumen dalam jangka panjang,
seperti halnya yang hanya dapat dilakukan oleh periklanan. Promosi penjualan
hanya menghasilkan penjualan dalam jangka pendek dan tidak dapat
dipertahankan. Lazimnya, promosi penjualan digunakan bersama-sama dengan
periklanan atau penjualan personal.27
Promosi penjualan juga tidak mampu meruntuhkan loyalitas pelanggan
terhadap produk lain, bahkan promosi penjualan yang terlalu sering malah
dapat menurunkan citra kualitas produk/jasa tersebut, karena pelanggan bisa
menginterpretasikan bahwa produk/jasa tersebut berkualitas rendah atau
26 Murti Sumartini, Op.Cit., h.331 27 Philip Kotler dan Gery Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran (terj.),Wilhemus W.
Bakowatur, (Jakarta, Intermedia, 1996), jilid 2, h. 167
termasuk katagori murahan. Meskipun demikian diakui bahwa promosi
penjualan menghasilkan tanggapan yang lebih cepat dari pada iklan. 28
Untuk menggunakan promosi penjualan, bank harus menetapkan tujuan,
memilih alat yang tepat, mengembangkan program terbaik, menguji coba dan
meng implementasikannya serta mengevaluasi hasilnya. Dilingkungan
perbankan, promosi penjualan dimaksudkan untuk mempengaruhi calon
nasabah agar tertarik untuk membeli produk baru. Promosi penjualan yang
sering dilakukan bank, antara lain : memberi hadiah berupa kalender yang
dikeluarkan oleh bank, gantungan kunci, buku agenda, alat-alat tulis, dan lain-
lain yang semuanya dengan symbol bank yang bersangkutan, dengan harapan
nasabah/calon nasabah akan selalu mengingat bank tersebut (costumer
promotion). Sedangkan dilain pihak terdapat sales force promotion, yaitu
kegiatan untuk merangsang para pejabat/staf pemasaran untuk meningkatkan
penjualannya dan memperluas jasa bank. Misalkan, pemberian bonus bagi yang
dapat menjual melebihi target yang ditentukan. 29
Menurut Kasmir, bank dapat melakukan promosi penjualan melalui :
1) Pemberian bunga khusus (special rate) untuk jumlah dana yang relatif
besar.
2) Pemberian insentif kepada setiap nasabah yang memiliki simpanan dengan
saldo tertentu.
28 Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.229 29 Murti Sumartini, Op.Cit., h.340-341
3) Pemberian cendramata, hadiah serta kenang-kenangan lainnya kepada
nasabah yang loyal.30
Tujuan dari promosi penjualan adalah sebagai berikut :
1) Menarik para pembeli baru.
2) Memberi hadiah atau penghargaan kepada konsumen-konsumen atau
langganan lama.
3) Meningkatkan daya pembelian ulang dari konsumen lama.
4) Menghindarkan konsumen lari ke merk lain.
5) Mempopulerkan merek dan meningkatkan loyalitas.
6) Meningkatkan volume penjualan jangka pendek dalam rangka
memperluas market share jangka panjang.31
Promosi penjualan memiliki tiga khas yaitu :
1) Komunikasi
Sarana promosi penjualan memperoleh perhatian dan biasanya pemberian
informasi yang dapat mengarahkan nasabah kepada produk/jasa bank.
2) Insentif
Sarana tersebut memasukkan unsur kelonggaran, konsensi, dorongan,
atau kontribusi yang memberikan nilai kepada nasabah.
3) Undangan
30 Kasmir, Loc.Cit 31 Buchori Alma, Op.Cit., h.141
Sarana promosi penjualan merupakan suatu undangan khusus yang
mengajak nasabah mengadakan transaksi saat itu pula.32
c. Penjualan pribadi (personal selling)
Penjualan pribadi adalah interaksi individu, antara lain pertemuan tatap
muka dengan maksud untuk menciptakan, memperbaiki, mengawasi atau
mempertahankan hubungan yang menguntungkan satu sama lain. Penjualan
pribadi sifatnya fleksibel dimana pertemuan dapat dilakukan secara khusus
untuk nasabah tertentu.33
Sifat-sifat personal selling antara lain :
1) Personal confrontation, yaitu adanya hubungan yang hidup, langsung dan
interaktif antara dua orang atau lebih.
2) Cultivation, yaitu sifat yang memungkinkan berkembangnya segala
macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan
suatu hubungan yang lebih akrab.
3) Response, yaitu situasi yang seolah mengharuskan pelanggan untuk
mendengar, memperhatikan dan menanggapi.34
Hal yang paling penting dalam program pemasaran mengatakan komunikasi
secara pribadi dengan nasabah sasaran, penjualan pribadi secara tipikal
memainkan peran yang lebih besar dalam meyakinkan nasabah untuk
32 Murti Sumartini, Op.Cit., h.340 33 O.P. Simorangkir, pengantar pemasaran bank ,(Jakarta: Yogya, 1983) h. 98 34 Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.224
melakukan transaksi dengan bank dibandingkan dengan bentuk promosi
hubungan masyarakat dan promosi penjualan serta periklanan. Tenaga
pemasar sedikitnya harus memiliki pengetahuan yang menyeluruh tentang
produk/jasa bank yang dijualnya baik desain, cara penggunaan, harga/tarif dan
syarat penjualan. Jenis promosi ini memang sifatnya sangat pribadi yaitu
merupakan komunikasi individual, pemasar dapat melihat secara langsung
motif, keinginan dan prilaku nasabah, sekaligus dapat mengetahui reaksi
pembeli perihal produk/jasa yang ditawarkan bank sehingga informasi dari
nasabah tersebut dapat segera diberikan kepada manajemen dengan cepat dan
akurat.
Bank yang berorientasi kepada kepuasan nasabah pasti akan menugaskan
staf bank yang dapat mewakili bank untuk mengungkapkan bahwa, bank
adalah ingin bersahabat dengan nasabah; bank akan bekerja secara teliti,
professional dan berkemampuan tinggi. Inilah nampaknya yang membuat
penjualan pribadi merupakan media paling mahal biayanya dan sering kali sulit
mendapatkan tenaga pemasar yang professional di bidangnya. 35
Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :
1) Prospecting, yaitu mencari pembeli potensial yang tidak pernah membeli
produk/jasa penjual seperti melalui daftar nama, alamat, dan
sebagainya.
2) Targeting, yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.
35 Murti Sumartini, Op.Cit., h.342-343
3) Communicating, yaitu memberi informasi mengenai produk/jasa
perusahaan kepada pelanggan.
4) Selling, yakni mendekati, mempresentasikan dan mendemontrasikan,
mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan.
5) Serving, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan.
6) Informating gathering, yakni melakukan riset dan intelijen pasar.
7) Allocating, yakni mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi
pembeli.36
Adapun proses penjualan pribadi sebagai berikut :
1) Persiapan sebelum penjualan
Di sini persiapan tenaga penjual, termasuk melatih cara atau teknik
pangsa pasarnya secara motivasinya.
2) Menetukan lokasi pembeli potensial
Meliputi penentuan letak pangsa pasarnya, dari lokasi ini dapat dibuat
daftar orang/perusahaan yang merupakan pembeli potensial dari
produk/jasa bank.
3) Pendekatan pendahuluan
Segala yang menyangkut keinginan pembeli potensial harus dipelajari.
Misalnya kebiasaan membeli, kesukaan dan produk/jasa apa yang sekarang
yang sedang digukannya.
36 Fandy Tjiptono, Loc.Cit
4) Penjualan
Dimulai dengan usaha untuk memikat perhatian calon nasabah dan
kemudian dilakukan penjualan produk/jasa bank.
5) Kegiatan sesudah penjualan
Tahap terakhir dalam proses penjualan adalah memberikan layanan
sesudah pejualan dilakukan. Petugas penjualan harus memberikan jaminan
kepada nasabah bahwa keputusan pembelian yang dilakukan adalah tepat,
produknya bermanfaat, alternative yang dipilih adalah paling tepat. 37
Setiap karyawan bank yang mengadakan hubungan secara perorangan
dengan nasabah seperti resepsionis, telephonis, karyawan loket bahkan penjaga
keamanan yang berorientasi kepada pemasaran merupakan personal selling
(wira niaga). Kegiatan penjualan pribadi ini pada umumnya dilakukan secara
lisan, bertatap muka dengan maksud untuk menyajikan dan memperluas
penjualan produk/jasa bank kepada calon nasabah. Cara yang digunakan untuk
program kunjungan ke nasabah yang dilakukan oleh pejabat bank (account
officer) atau pejabat pemasaran bank. Juga melalui undangan makan siang,
pertandingan olahraga, yang dilakukan oleh bank dengan calon nasabah
institusional (corporate segment) seperti industri, lembaga pemerintah,
perusahaan swasta, dan lain-lain.38
d. Publisitas (publicity)
37 Murti Sumartini, Op.Cit., h.348-349 38 Ibid., h.350
Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, produk/jasa secara
non personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak
membayar untuk itu. Publisitas merupakan pemanfatan nilai-nilai berita yang
terkandung dalam suatu produkuntuk membentuk citra produk yang
bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredebilitas
yang lebih baik, karena pembenaran (baik langsung maupun tidak langsung)
dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan. Disamping itu, karena pesan
publisitas dimasukkan dalam berita atau artikel koran, tabloid, majalah, radio
dan televisi, maka khalayak tidak memandangnya sebagai komunikasi promosi.
Publisitas juga dapat memberi informasi lebih banyak dan lebih terperinci dari
pada iklan. Namun demikian karena tidak ada hubungan perjanjian antara
pihak yang di untungkan dan pihak penyaji, maka pihak yang di untungkan
tidak dapat mengatur kapan publisitas itu akan disajikan atau bagaimana
publisitas tersebut disajikan. Selain itu publisitas tidak mungkin di ulang-ulang
seperti iklan. Oleh karena itu, kini publisitas biasanya merupakan bagian dari
depertemen humas perusahaan.39
Humas perusahaan sering juga disebut Public relation (PR). Dalam hal ini,
public relation membangun hubungan yang baik dengan berbagai public
perusahaan dengan memperoleh atau menghasilkan publisitas yang
menyenangkan, menumbuh-kembangkan suatu citra perusahaan yang baik dan
39 Fandy Tjiptono, Op.Cit., h.228
melenyapkan desas-desus, cerita-cerita, dan peristiwa-peristiwa yang tidak
menyenangkan.40
Adapun tugas humas antara lain :
1) Mendengarkan dan menampung segala kritik, keluhan, atau saran
masyarakat.
2) Mengembangkan kebijaksanaan perusahaan/organisasi sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
3) Mengambil tindakan untuk memperoleh pengertian masyarakat. 41
Kegiatan humas dapat di kelompokkan dalam tiga katagori yaitu :
1) Hubungan dengan nasabah
Program humas yang baik yaitu memperhatikan segala dampak
hubungan, misalnya sekertaris di biasakan berkomunikasi dengan sopan
dan senantisa menampilkan suara yang lembut pada setiap panggilan telpon
atau dengan raut muka yang ramah ketika menerima setiap tamu di kantor.
Menjawab permintaan akan informasi dan secara langsung mengucapkan
terimakasih terhadap sesuatu yang telah dilakukan adalah suatu contoh
pembawaan yang baik.
2) Hubungan dengan perusahaan industri
Hubungan bank dengan perusahaan industri juga melibatkan program
untuk ikut mendidik para nasabah. Humas sebagai juru bicara dalam
40 Philip Kotler dan Gery Amstrong, Op.Cit., h.177 41 O.P. Simorangkir, Op.Cit., h.109
pertemuan-pertemuan, berpartisipasi dan bekerjasama dalam program
perkembangan industri.
3) Hubungan dengan masyarakat umum
Humas membawakan bank di dalam masyarakat bagaikan warga kota
yang baik dan tidak mengadakan jarak, misalnya : partisipasi dalam suatu
organisasi amal dan melakukan dorongan amal.42
Secara umum publisitas mempunyai beberapa karakteristik diantaranya :
1) Kredebilitas tinggi
Suatu berita di media, baik media cetak ataupun elektronik yang dapat
dipercaya, sangat berengaruh besar bagi pembaca terhadap kesan
perusahaan dan produknya. Kredebilitas tinggi ini karena publikasi di
anggap bukan merupakan propaganda, karena tidak di biayai oleh
perusahaan tersebut.
2) Dapat menembus batas perusahaan
Publisitas dapat menjangkau konsumen yang tidak menyukai iklan,
karena kesan yang timbul dari publisitas ini adalah berita yang bersifat
bebas dan tidak memihak.
3) Dapat mendramatisasi
Pendramatisasian publisitas lebih dipercaya dari pada iklan karena hal
itu dilakukan bukan oleh perusahaan yang bersangkutan.
C. Tinjauan Ekonomi Islam
42 Ibid., h.110.
Islam menyatakan bahwa manusia harus bekerja mencari karunia Allah
di muka bumi ini. Sebelum pekerjaan dilakukan, dibutuhkan suatu keputusan
yang sehat, bijaksana, dan hati hati agar sebuah kegiatan ekonomi sukses dan
menghasilkan keuntungan dalam jangka waktu yang lama. Namun yang perlu
di ingat bahwa keputusan tersebut tidak boleh menyimpang dan terlepas dari
rule-rule yang telah di tetapkan oleh islam. Adapun berbicara mengenai
promosi ditinjau dari perspektif syariah pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan promosi pada umumnya, sebagaimana yang telah dipaparkan oleh ahli
ekonomi konvensional. Namun yang menjadi titik tolak bahwa promosi dalam
perspektif ekonomi islam dilandasi dengan moral dan etika islam serta tidak
lepas dari rule-rule yang di terapkan dalam Al-Qur’an dan sunnah, karena
islam adalah agama yang komprehensif mengatur segala aspek kehidupan
termasuk mengenai manajemen pemasaran walaupun mungkin secara global,
mengingat keterbatasan bahan pustaka mengenai promosi secara islami. Oleh
kerena itulah penulis mencoba memaparkan bahwa etika dan moral dalam
mempromosikan produk/jasa perspektif ekonomi islam sebagai berikut:
1. Jujur (shidiq)
Seorang pemasar harus jujur dalam melaksakan jual beli produknya
kepada konsumen yang dilandasi dengan keinginan agar orang lain
mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan sebagai mana ia menginginkannya.
Dengan menjelaskan apa adanya mengenai produk tersebut tanpa
menambahkan atau mengurangi.43
Sebagaimana firman Allah:
����������������☺�☺�☺�☺������������� ������������������������������������
������������������������������������������������ ������������ ���������������������������� !!!!""""
####$$$$��������%%%%&&&&����☺☺☺☺���������������� '()'()'()'()
Artinya:
“Dan tegakkan lah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu
mengurangi neraca itu.” (Ar Rahman/55:9)
Begitu pula jika berkaitan dengan praktek dalam bank syariah, Kejujuran
merupakan hal yang fundamental dan menyangkut kepercayaan, Jika pihak
bank bersikap jujur dan dapat dipercaya memasarkan produknya , maka
nasabah atau calon nasabah bank syriah akan memberikan kesempatan dan
membuka hubungan seluas-luasnya dengan menjadi mitra usaha maupun
penabung pada bank syariah tersebut.
2. Amanah (Tanggung Jawab)
Tanggung jawab disini artinya mau dan mampu menjaga amanah
(kepercayaan) masyarakat yang di berikan kepadanya, karena setiap orang
harus bertanggung jawab terhadap jabatan dan pekerjaan atau usahanya.44
Demikian pula dalam memasarkan produk/jasa bank syariah kepada
masyarakat atau calon nasabah. Dalam prakteknya nasabah memberikan
43 M. Amin Aziz, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia (Jakarta: Penerbit,
Bangkit,1992), jilid I, h. 26 44 Izzudin Khatib At Tamimi, Bisnis Islami, Terj.Azwir Buton dan Anwar Faisal, (Jakarta:
PT.Fikahati Aveska, 1992). h. 97
amanah berupa titipan atau simpanan kepada pihak bank syariah, maka
bank syariah tersebut wajib memelihara amanah itu agar kepercayaan
nasabah tetap tinggi dan terpelihara. Hal ini merupakan realisasi etika
ekonomi yang di anut oleh islam seperti yang tercantum dalam surat Al
Baqarah: 283, yang berbunyi:
**** $$$$������������ ����++++����,,,,----....//// 0000111122223333#### ����&&&&⌧⌧⌧⌧666677778888
9999::::;;;;�������� ������������<<<<����====;;;;3333 ����>>>>????����3333⌧⌧⌧⌧////
⌦⌦⌦⌦ABABABAB7777CCCCDDDD&&&&;;;;EEEE FFFFGGGGHHHHIIII��������JJJJ��������KKKK"""" ���� $$$$����****;;;;EEEE
MMMMAAAA����""""���� ::::....NNNNOOOO((((PPPP####���� ����QQQQ((((PPPP####����
�R�R�R�R����⌧⌧⌧⌧;;;;SSSSEEEETTTT;;;;EEEE UUUU����VVVVWWWW�������� MMMMAAAA����☺☺☺☺PPPP3333����####��������
XXXX����YYYY####,,,,����-B-B-B-B####""""���� ))))ZZZZ[[[[\\\\����SSSS������������ VVVVWWWW��������
XXXX����YYYY[[[[��������]]]] NNNN ������������ ����������������☺☺☺☺����\\\\NNNN;;;;3333
2222____7777<<<<BBBB7777`̀̀̀aaaabbbb������������ 0000 AAAA####""""���� ����7777`̀̀̀cccc☺☺☺☺����\\\\dddd????####
6666XXXX����YYYYeeeeffff����****;;;;EEEE ⌦⌦⌦⌦::::����+�+�+�+�����.... XXXX����YYYY����????EEEETTTT;;;; NNNN
ggggWWWW������������ ����7777☺☺☺☺�������� ####$�$�$�$�PPPPTTTT7777☺☺☺☺PPPP;;;;3333
((((+�+�+�+�����TTTT####hhhh 'iD)'iD)'iD)'iD)
Artinya:
“Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang
tanggungan yang di pegang (oleh yang berpiutang), akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, maka hendaklah yang dipercaya itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertaqwa kepada Allah
Tuhannya: dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian.
Dan barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang
yang berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
(Al Baqarah/2:283)
3. Tidak Menipu
Dalam memesarkan Produk-produk jasa bank syariah jangan secara
berlebih-lebihan bahkan cenderung mengada-ngada, apalagi sampai
melakukan sumpah palsu yang menjurus kepada penipuan dengan tujuan
agar masyarakat datang berduyun-duyun menjadi nasabah bank syariah.
Itu merupakan hal yang harus dihindarkan dalam memasarkan produk
yang nota bene berlabel syariah, yang harus di tegakkan adalah
memasarkan produk dan jasa perbankan dengan cara yang benar, misal
salah satu tidak ada unsur penipuan disana, sehingga dapat menarik calon
nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama.
4. Menepati Janji
Seorang bankir juga dituntut untuk selalu menepati janjinya, baik itu
kepada sesama bankir, nasabah dan tentu saja sebagai bankir syariah yang
juga mempunyai orientasi akhirat (falah oriented) harus dapat pula
menepati janjinya kepada Allah, sebagaimana firman Allah SWT
memerintahkan agar setiap orang (yang beriman) dapat memenuhi
perjanjian yang telah di sepakatinya, baik perjanjian dengan Allah maupun
perjanjian dengan sesama manusia. Hal ini termaktub di dalam Al Qur’an
Q.S. Al Maidah: 1
����7777`̀̀̀kkkk lllleeeeBBBB#### mmmm����VVVVWWWW��������
��������oooo����>>>>####""""��������.... ������������PPPPEEEE����
������������OOOO����PPPP������������������������ 0000 ……. 'I)'I)'I)'I)
Artinya:
“Hai orang orang yang beriman, penuhilah aqad-aqadmu itu……
(Al Maidah/5:1)
5. Murah Hati
Dalam memasarkan produk-produk bank syariah, murah hati dalam
pengertian ramah tamah, sopan santun, murah senyum mutlak
diperlukan.45
Karena hal tersebut faktor yang sangat penting sebagai salah
satu daya tarik dalam mendekati masyarakat luas terutama calon-calon
nasabah. Hal ini sesuai dengan apa yang telah digariskan pada surat
Annisa/4:86
����;;;;pppp������������ qqqq....r�r�r�r�ttttSSSSYYYY JJJJGGGGKKKK��������;;;;####,,,,��������
����������������7777;;;;;;;;EEEE MMMMAAAAHHHH����ccccYYYYllll�������� WWWW����GGGGvvvvwwww����""""
���� WWWW����7777CCCC����xxxx]]]] NNNN KKKK$$$$�������� VVVVWWWW�������� ####$$$$⌧⌧⌧⌧////
0000111122223333#### )y)y)y)yzzzz....//// {{{{....����||||⌧⌧⌧⌧}}}} ����~~~~JJJJ������������7777YYYY
'�)'�)'�)'�)
45 Ibid., h. 100-104
Artinya:
“Apabila kamu dihormati dengan satu penghormatan, maka balaslah
penghormatan itu dengan yang lebih baik atau balaslah dengan hal yang
serupa, sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu” (An-nisa/4:86)
Bagi seorang bankir syariah persoalan keramahan itu bukan sekedar
mendapat pahala, tetapi secara langsung berkaitan juga dengan kegiatan
usahanya, karena keramahan seorang bankir merupakan salah satu daya
tarik bagi nasabah.
6. Tepat Waktu
Waktu merupakan modal utama dalam mengembangkan suatu usaha
ekonomi, sehingga Allah bersumpah dengan waktu dalam surat Al-Ashr: 1-
3. di dalam islam, waktu adalah prestasi iman dan amal shaleh, nasehat
menasehati untuk meningkatkan prestasi amaliah didunia dan amaliah di
akhirat.46
Hubungannya dengan pengembangan perekonomian dan perbankan
adalah bahwa pihak manajemen pemasaran bank harus dalam memasarkan
produk-produknya harus memanfaatkan waktu seefisien dan seefektif
mungkin dengan cara mencari waktu yang paling baik, agar usahanya itu
benar-benar produktif dan menguntungkan, sehingga dapat menarik calon
nasabah baru dan mempertahankan nasabah lama.
7. Empathy
46 M. Amin Aziz. Op.Cit., h. 27
Empathy adalah sikap cepat tanggap atau merasa, berpikir, bersikap,
dan kalau perlu bertindak menanggapi suatu situasi, dimana pihak-pihak
lain sedang berperan dalam kondisi maupun yang memiliki kaitan dengan
ikhtiar-ikhtiar yang sedang kita lakukan.47
Melatih diri dengan empathy
akan sangat bermanfaat dalam memberi respon atau jawaban terhadap
berbagai masalah kehidupan, termasuk masalah usaha atau bisnis baik itu
yang menyangkut aspek pemasaran dan aspek lainnya.
Pelanggaran nilai etika mungkin atau tidak menimbulkan kerugian
seketika atau kerugian yang dapat dilihat oleh pihak-pihak yang
melakukannya. Tetapi nilai pelanggaran etika biasanya akan melibatkan
sedikit banyak kerugian bagi orang lain, dan dengan demikian
penggunaannya harus dilarang. Islam menganjurkan agar nilai etika
dijunjung tinggi dalam kehidupan, terutama dalam dunia perdagangan.
Promosi dalam islam yang merupakan bagian dari pemasaran harus
dilakukan dengan cara-cara berikut:
a. Ikhlas dalam melaksanakan promosi yang tidak mengandung niat buruk
b. Promosi yang dilakukan bermakna
c. Aman dalam arti tidak menyelewengkan makna produk itu sendiri
D. Dana Pihak Ketiga
1. Dana Pihak Ketiga ( Dana Masyarakat)48
47 Ibid., h. 28 48 Garis besar program pembelajaran bank dan lembaga keungan 1.
Dana pihak ketiga adalah dana yang diperoleh dari masyarakat, dalam arti
masyarakat sebagai individu, perusahaan, pemerintah, rumah tangga, koperasi,
yayasan, dan lain-lain baik dalam mata uang rupiah maupun dalam valuta
asing. Pada sebagian besar atau setiap bank, dana masyarakat ini
merupakan dana terbesar yang dimiliki. Hal ini sesuai dengan fungsi bank
sebagai penghimpunan dana dari masyarakat.
a) Giro (demand deposit)
(1). Pengertian Giro
Giro adalah simpanan masyarakat baik dalam bentuk rupiah maupun
valuta asing pada bank yang dalam transaksinya (penarikan dan
penyetoran) dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet
giro, kartu ATM, sarana perintah bayar yang lainnya atau dengan cara
pemindahbukuan. Dana giro ini termasuk dana yang sensitive atau peka
terhadap perubahan, atau disebut juga dana yang labil yang sewaktu dapat
ditarik atau disetor oleh nasabah.
Sifat giro pada dasarnya adalah merupakan perintah nasabah kepada
bank untuk memindahbukukan
sejumlah tertentu uang atas bebar rekening penarik pada tangal yang
ditentukan kepada pihak yang tercantum namanya dalam warkat bilyet giro
tersebut, karakter giro adalah:
a) Penempatan oleh nasabah laizimnya bertujuan untuk memperlancar
transaksi bisnis, dan bukan untuk tujuan mengharapkan bunga yang tinggi
b) Bagi bank, biaya pengelolaan giro ini tergolong lebih tinggi dibandingkan
jenis dana lainnya sehingga jasa yang diberikan oleh bank kepada nasabah
bukan berupa bunga (seperti tabungan dan deposito berjangka), tetapi
berupa jasa giro. Pembayaran bunga setiap bulan umumnya dihitung
berdasarkan saldo rata-rata harian selama satu bulan.
c) Penarikan/pencairan dana penyetoran dapat dilakukan secara tunai,
pemindahbukuan atau kliring
d) Cek dapat digunakan sebagai alat bayar (dengan instrument ATM, kartu
debet, kartu kredit, biyet giro, cek, dan sarana pemindahbukuan lainnya)
e) Mengenai pengendapan dana pada jumlah tertentu, bank tidak
memberikan jasa giro dan bahkan apabila jumlah dana yang mengendap
dibawah batas minimal yang ditetapkan oleh bank, nasabah dikenakan
biaya denda
f) Setiap bulan nasabah dikenakan biaya administrasi, biaya pengadaan
buku cek dan bilyet giro
(2). Bank yang dapat Menerima Giro
Bank yang dapat menerima simpanan giro adalah bank umum,
sedangkan Bank Perkreditan Rakyat dilarang menerima simpanan
dalam bentuk giro.
(3). Jenis Rekening Giro
a) Rekening atas nama badan atau rekening atas nama :
• Instansi-instansi pemerintah/lembagalembaga negara dan organisasi
masyarakat
yang buka merupakan perusahaan
• Semua badan hukum yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum
dagang
dan peraturan perundang-udangan lainnya
• P.T., Fa., C.V., Koperasi, Yayasan, dan lain lain.
b) Rekening perorangan/pribadi, termasuk juga rekening dengan
menggunakan nama dagang, seperti : kongsi, toko, restoran, bengkel,
warung, dan sebagainya.
c) Rekening gabungan (joint account) rekening atas nama beberapa
orang (pribadi), beberapa badan, atau campuran keduanya.
(4). Penarikan/Pengambilan Dana
(a) Cek (surat perintah pembayaran)
(b) Bilyet giro (surat perintah pemindahbukuan)
(5). Keuntungan bagi Bank
(a) Giro merupakan sumber dana yang termurah dibandingkan dengan
sumber dana lainnya
(b) Pemilik pada umumnya untuk keperluan bisnis dan bukan untuk
tujuan mendapatkan bunga
(6). Kendala bagi Bank
(a) Jenis dana yang sensitif dan rentan terhadap perubahan
(b) Sulit dalam merprediksi cash flow (dana yang mengendap) karena
sangat tergantung pada jenis usaha nasabah
(c) Sulit dalam mengawasi , terutama untuk penarikan melaui kliring
yang teutama dalam jumlah besar sehingga dapat mengganggu likuiditas
bank
(d) Memerlukan waktu dan kemungkinan biaya khusus untuk
memelihara nasabah giro agar dapat memindahkan dananya pada bank
lain.
(7). Jasa Giro
(a) Pemberian jasa giro ditetapkan sendiri oleh masing-masing bank
(b) Jasa giro (bunga) milik penduduk Indonesia, baik dalam rupiah
maupun valuta asing dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar 20%.
(c) Jasa giro (bunga) yang bukan penduduk Indonesia, baik dalam
rupiah maupun valuta asing dikenakan pajak penghasilan (PPh) sebesar
(sesuai dengan ketentuang yang berlaku).
(d) Untuk pengendapan jumlah saldo pada jumlah tertentu (dibawah
dengan ketentuan yang berlaku), biasanya bank tidak memberikan jasa
giro, dan bahkan dibebankan denda karena saldo di bawah jumlah yang
disyaratkan.
(e) Bagi rekening pasif biasanya bank mengenakan biaya administrasi
(tiap bank tarifnya tidak sama)
b) Tabungan (saving deposit)
(1) Pengertian Tabungan
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga dalam bentuk rupiah maupun
valuta asing pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat tertentu dari masing-masing bank penerbit.
(2) Pembukaan Rekening Tabungan
a) Rekening tabungan lebib bersifat perorangan
b) Untuk pembukaan rekening tabungan, nasabah mengisi boring
permohonan yang sudah disediakan oleh bank dengan mensertakan foto
copy identitas diri.
c) Nasabah melakukan penyetoran awal
(3) Penarikan/Pengambilan Tabungan
Untuk penarikan (tunai maupun non tunai) dapat menggunakan
instrument ATM, kartu kredit, kartu debet, atau sarana pemindahbukuan
lainnya.
(4) Keuntungan bagi Bank
a) Nasabah pada umumnya berasal dari golongan ekonomi menengah ke
bawah, yang menjadikan tabungan sebagai salah sumber pemupukan
dana untuk memenuhi kebutuhan yang akan datang
b) Fluktuasi penarikan relative stabil, yang secaraumum jumlah
penarikan dalam jumlah yang relative kecil yang ditujukan untuk
kebutuhan sehari-hari
c) Jumlahnya cenderung meningkat dari waktu ke waktu
d) Jumlah penabung juga cenderung meningkat dari waktu ke waktu
e) Mengingat penabungnya adalah menengah ke bawah, janji-janji
dengan pemberian hadiah akan dapat mempengaruhi minat nasabah
untuk menabung dan meningkatkan jumlah tabungannya.
(5) Kendala bagi Bank Biaya cukup tinggi, karena untuk menarik nasabah
dan jumlah dana baru, bank harus melakukan promosi dengan janji-janji
hadiah yang menarik.
(6) Bunga Tabungan Bunga bank pada dasarnya adalah merupakan
kompensasi (bagi hasil untuk bank syariah) yang diberikan bank kepada
nasabah atas sejumlah saldo yang mengendap di bank. Perhitungan bunga
adalah berbeda pada setiap bank.
c) Simpanan Berjangka
(1) Deposito Berjangka (time deposit)
Deposito berjangka adalah simpanan pihak ketiga dalam rupiah maupun
valuta asing, yang diterbitkan atas nama nasabah kepada bank dan
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut
perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Simpanan
berjangka termasuk deposit on call yang jangka waktunya relatif lebih
singkat dan dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pemberitahuan
sebelumnya.
(2) Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito atau negotiable Certificate of Deposits yang sering
disingkat dengan CD adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya
dapat diperdagangkan, yang juga merupakan surat pengakuan hutang dari
bank dan lembaga keuanganbukan bank yang dapat diperjual-belikan
dalam pasar uang.
(3) Deposit On Call
Deposit on call adalah simpanan atas nama (atau pihak ketiga bukan
bank) dalam jumlah yang besar. Penarikannya hanya dapat dilakukan
dengan pemberitahuan sebelumnya. Pemberitahuan nasabah kepada bank
untuk penarikan tersebut dilakukan misalnya dalam jangka waktu sehari,
tiga hari, seminggu, atau jangka waktu lainnya yang disepakati oleh nasabah
dan bank yang bersangkutan.
E. Teori Permintaan
1. Pengertian
Dalam teori ekonomi, Permintaan adalah keinginan konsumen membeli
suatu barang/jasa pada berbagai tingkat harga selama selama periode waktu
tertentu. Supaya lebih akurat kita memasukkan.49
Faktor-faktor yang diperhatikan antara lain harga barang itu sendiri,
harga barang lain/saingan, selera atau kebiasaan, perkiraan harga dimasa
mendatang, distribusi pendapatan, usaha produsen meningkatkan pejualan
(promosi), dll.
Fungsi permintaan adalah permintaan yang dinyatakan dengan hubungan
matematis dengan factor yang mempengaruhinya.
49 Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, teori ekonomi mikro; suatu pengantar ,
(Jakarta, lembaga penerbit fakultas ekonomi, 2006), h. 20
Perubahan permintaan terjadi karena dua factor utama yaitu : perubahan
harga dan perubahan factor non harga (ceteris paribus) misalnya, pendapatan,
selera, usaha produsen, dan sebagainya .
Dapat dinyatakan : “Perbandingan lurus antara permintaan terhadap
harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik,
sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun.”
2. Kurva Permintaan
Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai : “Suatu kurva yang
menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan
jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.”
Pergeseran kurva permintaan
Kurva permintaan akan bergerak kekanan atau kekiri apabila terdapat
perubahan–perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-
faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan pembeli, usaha
produsen meningkatkan pejualan dan berbagai faktor bukan harga lainnya
mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva
permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.
Gambar 2.2
Pergeseran kurva permintaan
P
Kiri Kanan P1
A2 A1 A3
Q
Q2 Q1 Q3
Kurva permintaan merupakan suatu bagian dari fungsi permintaan yang
menunjukan hubungan antara harga produk dengan jumlah produk yang
diminta, ceteris paribus, adapun teori permintaan dalam kurva dapat diartikan
secara sederhana bahwa jika harga promosi pada garis x berubah satu satuan
juta maka jumlah dana pihak ketiga pada garis y akan berubah satu satuan juta
dengan arah yang berlawanan.
BAB III
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Pendirian BNI Syariah
PT Bank Negara Indonesia (persero)Tbk. Merupakan bank umum
pemerintah pertama yang didirikan pada tanggal 5 juli 1946. untuk
mewujudkan visinya menjadi “Universal Banking”, BNI menjadi satu pelopor
dalam pengembangan bank syariah di indoensia. Sesuai dengan UU No. 10
Tahun 1998 yang memungkinkan bank-bank umum untuk membuka layanan
syariah, BNI membuka layanan perbankan yang sesuai prinsip syariah dengan
konsep dual sisitem banking, yakni penyediaan dua layanan perbankan, umum
dan syariah sekaligus.
Keputusan Bank BNI untuk membuka cabang unit syariah merupakan
jawaban terhadap tuntutan pasar. Hal ini ditunjang dengan landasan hukum
yang jelas dan kondisi yang memungkinkan pengalaman Bank BNI beroperasi
sebagai bank umum konvensional selama lebih dari lima puluh tahun, dan
dikenal sebagai bank perjuangan dan bank pelopor, hal tersebut merupakan
modal awal yang baik bagi upaya pengembangan unit baru ini. Selain didukung
pula oleh orang-orang capable dan kompeten di bidang syariah islam, yang
duduk sebagai Dewan Pengawas Syariah.
Dengan falsafah untuk memberikan yang terbaik sesuai kaidah dan
dengan manajemen treasury syariah yang antara lain : Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia (SWBI), kerjasama placemen, mudharabah dengan BPR-BPR
syariah, Bank BNI syariah berupaya menyediakan produk dan layanan
perbankan yang inovatif, demi memenuhi kebutuhan masyarakat melalui
hubungan yang sinergis. Bank BNI juga secara konsisten berorientasi pada
kepuasan nasabah, memilki komitmen yang tinggi untuk meningkatkan
profesianalisme dan kesejahteraan karyawan, berperan aktif dalam
pembangunan nasional dan meningkatkan saham secara kesinambungan.
Produk dan layanan ini meliputi : produk dana jasa dan pembiayaan.
B. Tujuan Pendirian Perusahaan
Tujuan pendirian BNI syariah tercermin dalam visi dan misi BNI
syariah. Adapun visi dan misi BNI Syariah adalah :
1. Visi
Visi yang akan diwujudkan dalam BNI Syariah adalah sebagai
bank syariah yang menguntungkan bagi bank BNI dan terpercaya
bagi ummat muslim dengan bersungguh-sungguh menjalankan
usahanya berdasarkan prinsip- prinsip syariah yang berlandaskan
AL-Qur’an dan Hadits.
2. Misi
Misi yang diemban oleh BNI Syariah adalah :
a. Melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip syariat
Islam.
b. Memberikan mutu pelayanan yang unggul kepada nasabah dengan
system front end dan otomasi on line.
c. Meningkatkan kualitas bisnis di segmen pasar usaha ritel.
d. Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap laba BNI secara
keseluruhan.
C. Produk-produk Perusahaan
Produk-produk yang di tawarkan BNI Syariah adalah :
1. produk simpanan
Bank BNI Syariah menyediakan berbagai macam produk dana yang
inovatif dengan investasi yang menguntungkan sesuai dengan prinsip
syariah.
Produk yang ditawarkan :
a. Giro Wadiah
Giro Wadiah merupakan simpanan nasabah berbentuk giro dengan
prinsip Wadiah Yad Dhamanah yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dengan menggunakan media cek atau bilyet giro. Dengan setoran awal
minimal Rp 500.000,- untuk perorang dan Rp 1.000.000,- untuk perusahaan.
Keunggulan :
1) Uang Anda aman duniawi dan ukhrowi karena di kelola sesuai
syariah oleh Bank BNI Syariah yang sudah terbukti aman dan
dipercaya.
2) Dapat memperoleh bonus yang menarik.
3) Rekening Giro Wadiah perorangan dapat memperoleh Kartu ATM
Syariahplus.
4) Seluruh transaksi Anda tercatat melalui rekening giro secara
computerized.
5) Pengoperasian dana ke sektor riil yang menguntungkan khususnya
untuk kemajuan ekonomi ummat dan tidak bertentangan dengan
syariah.
b. Tabungan Syariah Plus
Adalah simpanan dana Rupiah nasabah perorangan dalam rekening
Buku Tabungan dengan prinsip Mudharabah Muthlaqah*)yang dapat
disetor dan ditarik sewaktu-waktu dengan memakai slip setoran,
pengambilan melalui cabang dan ATM BNI dengan setoran awal Rp 25.000,-
dan setoran lanjutan Rp 5.000,- .
Keunggulan :
1) Kartu ATM : dapat diakses dmelalui jaringan ATM BNI, ATM
Bersama, Link diseluruh Indonesia 24 jam non stop dan juga dapat
diakses melalui ATM Internasional Cirrus (termasuk uang asing
Real)
2) Sebagai Kartu Debit untuk berbelanja di merchant berlogo
Maestro/MasterCard.Bagi hasil sangat menarik, dihitung secara
harian (ditampung dalam rekening akumulasi) dan dikreditkan ke
rekening penabung secara otomatis tanggal 15 dan efektif dapat
digunakan tanggal 16.
3) Saldo dibawah saldo minimum tetap diberikan bagi hasil.
4) Nasabah menutup rekeningnya sebelum akhir bulan, sistem
menghitung keuntungan bagi hasil sampai tanggal penutupan.
5) Pengambilan melalui teller tidak dibatasi jumlahnya, sedangkan
melalui ATM BNI sebesar Rp.5 juta/hari.
6) On-Line real time diseluruh Cabang/Capem BNI dan BNI Syariah
7) Dapat digunakan sebagai jaminan pembiayaan
8) Fasilitas Phonebanking 24 jam : layanan informasi dan mutasi
rekening, layanan transaksi, layanan pengaktifan/perubahan PIN,
layanan otodebet, billpayment.
c. Deposito Mudhrabah
Deposito Mudharabah merupakan investasi Anda baik secara
individu maupun perusahaan dalam bentuk deposito yang sesuai dengan
prinsip syariah yakni Mudharabah Muthlaqah*), yang merupakan pilihan
bagi yang ingin menginvestasikan dana selama jangka waktu tertentu. Nilai
nominal minimal sebesar Rp. 1.000.000,-. Dana akan diinvestasikan pada
sektor riil yang menguntungkan untuk memajukan ekonomi ummat,
sehingga selain berinvestasi anda sekaligus juga beribadah.
Keunggulan:
1) Uang Anda aman duniawi dan ukhrowi karena dikelola sesuai
syariah.
2) Bagi hasil dapat diambil setiap bulan atau otomotis dikreditkan ke
rekening tabungan mudharabah atau giro wadiah anda atau
dikliringkan.
3) Dana dioperasikan ke sektor-sektor usaha yang menguntungkan dan
tidak bertentangan dengan syariah serta difokuskan kepada sektor
riil untuk memajukan ekonomi ummat. Dengan dikelola oleh SDM
BNI Syariah yang profesional investasi anda akan berkembang dan
menguntungkan.
d. THI Mudharabah
THI Mudharabah adalah menabung secara berkala yang dapat
membantu mewujudkan niat nasabahnya untuk pergi haji (tanah suci)
dengan lebih tentram. Dengan setoran awal sebesar Rp.1.000.000,- Setoran
berikutnya minimal Rp.5.000,- (lima ribu rupiah) * sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan
Keunggulan :
1) Dikelola dengan prinsip bagi hasil sesuai dengan Syariah Islam
2) Aman dikelola oleh Bank yang berpengalaman
3) Mendapat pertanggung jawaban asuransi kecelakaan diri dan
kematian.
4) Untuk setoran berikutnya dapat dilakukan di seluruh kantor cabang
Bank BNI baik konvensional maupun syariah yang tersebar di
seluruh Indonesia secara on-line.
5) Bebas biaya administrasi pembukaan rekening, pengelolaan dan
penitipan.
6) Memudahkan anda untuk memperoleh kepastian nomer porsi
keberangkatan haji karena telah on-line dengan SISKOHAT di
Departemen Agama.
7) Jika dana Anda belum mencukupi, Anda dapat memperoleh fasilitas
talangan
e. Reksadana Syariah
Reksadana Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal sebagai pemilik harta ( shabib
al-mal/rabb al-mal) untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek
oleh Manajer Investasi sebagai wakil shahib al-mal menurut ketentuan dan
prinsip Syariah islam.
Jenis Reksadana Syariah antara lain :
1) Bni Dana Syariah
Tujuan Investasi BNI Dana Syariah adalah memberikan tingkat
pertumbuhan yang stabil dalam jangka panjang kepada para pemodal
yang berpegang kepada Syariah Islam dengan hasil investasi yang bersih
dari unsur riba' dan gharar.
2) Bni Danaplus Syariah
Tujuan Investasi BNI DanaPlus Syariah adalah memberikan tingkat
pertumbuhan nilai investasi yang lebih baik dan optimal dalam jangka
panjang kepada para pemodal yang berpegang kepada Syariah Islam
dengan hasil investasi yang bersih dari unsur riba' dan gharar.
Keunggulan berinvestasi di BNI Reksadana Syariah :
1) Terjangkau (minimum pembelian Rp.1.000.000,-
2) Likuiditas Terjamin (dapat dicairkan sewaktu-waktu)
3) Bebas Pajak (bukan objek pajak)
4) Transparan (investasi ditentukan didepan, audit 1x setahun)
5) Pengelolaan Portofolio yang profesional
6) Bebas biaya pencairan (tidak dikenakan penalti)
7) Hasil yang optimal (dibanding deposito)
8) Mudah dijangkau dari segala penjuru (ATM,Phoneplus)
9) Return dihitung berdasarkan perubahan NAB
10) .Minimum pencairan penjualan Rp.500.000,-
11) Waktu pencairan penjualan setiap saat
12) Penalti tidak ada
13) Biaya pembelian 0,75% dari investasi
14) Penjualan kembali atau pengalihan tanpa biaya
15) Proyeksi pencairan penjualan T +1 (maksimum T+7)/bursa
2. Produk Pembiayaan
Pembiyaan syariah di salurkan kepada sektor- sektor riil yang
menguntungkan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Produk pembiayan yang ditawarkan oleh BNI Syariah adalah :
a. Pembiayaan Murabahah
Pembiyaan Murabahah memakai prinsip jual beli barang pada harga
asal dengan tambahan keuntungan yang disepakati, dengan pihak bank
selaku penjual dan nasabah selaku pembeli. Karakteristiknya adalah
penjual harus memberitahu harga produk yang ia beli dan menentukan
suatu tingkat keuntungan sebagai tambahannya Pembayaran dapat
dilakukan secara angsuran sesuai dengan kesepakatan bersama.
Pembiayaan ini cocok untuk Anda yang membutuhkan tambahan asset
namun kekurangan dana untuk melunasinya secara sekaligus, akad ini
berlandaskan pada Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 275, yang berbunyi :
mmmm����VVVVWWWW�������� ####$�$�$�$�PPPPTTTTOOOO����EEEEllll####
��������0000����####����DtDtDtDt&&&&������������ �������� ####$�$�$�$�"�"�"�"�OOOO����#### ����������������
����7777☺☺☺☺⌧⌧⌧⌧//// ��������OOOO����#### %%%%����VVVVWWWW��������
����YYYY....��������????7777����####,,,,#### ����ABABABAB;;;;��������SSSSaaaabbbb������������ MMMMAAAA����""""
$$$$����7777☺☺☺☺����������������0 0000 7777JJJJ������������;;;;pppp 9999::::����`̀̀̀eeeeffffllll��������
��������oooo����....��������;;;; ����7777☺☺☺☺eeeeffff�������� ������������SSSS####JJJJ����������������
zzzz��������"""" ��������0000����####����DtDtDtDt&&&&������������ NNNN KKKKzzzz7777YYYY��������
ggggWWWW�������� 7777��������SSSS####JJJJ���������������� ####��������&&&&7777YYYY����
��������0000����####����DtDtDtDt&&&&������������ 0000 AAAA7777☺☺☺☺;;;;EEEE XXXX����2222����....WWWW7777AAAA
FFFFGGGG;;;;OOOO����9999����####"""" AAAA��������"""" ��������YYYY�2�2�2�2��������]]]]
0000]]]]7777`̀̀̀####,,,,ffff��������;;;;EEEE XXXX����;;;;����;;;;EEEE ����####"""" 7777����2222TTTT77778888
6666XXXX����2222&&&&����""""�������� 11112222������������ }}}}WWWW�������� ���� ����####""""����
7777��������#### 7777JJJJ����eeeeBBBB;;;;����llll!!!!llll;;;;EEEE ����TTTTBBBB7777;;;;cccc��������
]�]�]�]�KKKK-�-�-�-��������� ���� 9999::::PPPPCCCC ����GGGGv�v�v�v�����EEEE
����OOOO������������BBBB7777MMMM 'i��)'i��)'i��)'i��)
Artinya:
Orang-orang yang Makan (mengambil) riba[1] tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila[2]. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan
dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya
apa yang telah diambilnya dahulu[3] (sebelum datang larangan); dan
urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba),
Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.(Al-Baqarah/2 : 275)
[1] Riba itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah
pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang meminjamkan.
Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan barang yang sejenis,
tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang yang menukarkan
mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas dengan emas, padi
dengan padi, dan sebagainya. Riba yang dimaksud dalam ayat ini Riba
nasiah yang berlipat ganda yang umum terjadi dalam masyarakat Arab
zaman jahiliyah.
[2] Maksudnya: orang yang mengambil Riba tidak tenteram jiwanya
seperti orang kemasukan syaitan.
[3] Riba yang sudah diambil (dipungut) sebelum turun ayat ini, boleh
tidak dikembalikan.
b. Pembiayaan Mudharabah
Pembiayaan mudharabah adalah pembiayaan atas dasar prinsip bagi
hasil (Mudharabah Muqayadah) sesuai dengan kesepakatan, dimana pihak
Bank selaku penyedia modal (sahibul maal) menyediakan dana 100%.
Sedangkan pihak nasabah, bertindak selaku pengelola (mudharib), dengan
keuntungan dibagi menurut kesepakatan dimuka dan apabila rugi
ditanggung oleh sahibul maal. Pembiayaan ini dapat disalurkan untuk
berbagai jenis usaha yakni perdagangan, perindustrian dan pertanian serta
jasa. Akad ini berlandaskan pada Al-Qur’an surat Al-Muzammil ayat 20,
yang berbunyi :
**** KKKK$$$$�������� 7777JJJJ[[[[��������]]]] ����++++2222TTTTPPPP#### 7777JJJJeeeeffff����
��������OOOO����;;;;3333 00001111____������������ AAAA����"""" ||||;;;;����PPPPTTTTPPPP++++
))))zzzz����SSSSVVVV������������ XXXX����YYYY⌧⌧⌧⌧6666������������ffff���� XXXX����YYYY;;;;����PPPPTTTTPPPP++++����
FFFFGGGG⌧⌧⌧⌧6666����WWWW����;;;;���� MMMMAAAA��������"""" ####��������VVVVWWWW��������
7777JJJJ7777PPPP####"""" 0000 ggggWWWW������������ xxxx]]]]�C�C�C�C<<<<;;;;���� ����zzzz����SSSSVVVV������������
����]�]�]�]�GGGGvvvvKKKKw�w�w�w������������� 0000 MMMM++++����TTTT####hhhh $$$$���� AAAAVVVV����
����2�2�2�2�������������####!!!!"""" MMMM{�{�{�{�####\\\\;;;;EEEE 9999����....NNNN����SSSS2222TTTT####hhhh ����
��������xxxx....####&&&&������������;;;;EEEE ����####"""" ������������������������;;;;3333 MMMMAAAA����""""
))))$$$$��������....9999&&&&OOOO�������������������� 0000 MMMM::::����TTTT####hhhh $$$$����
$�$�$�$�....NNNN����SSSS77778888 ++++....N-N-N-N-����"""" 0000||||7777DDDD���������������� ����
####$$$$&&&&7777M�M�M�M�����....���� ####$�$�$�$�����������������cccc����#### 1111��������
''''����9999]]]],,,,������������ ####$�$�$�$�....����####\\\\9999????#### AAAA����"""" ))))zzzzcccc((((;;;;EEEE
}}}}WWWW�������� ���� ####$$$$&&&&7777M�M�M�M�����....���� ####$�$�$�$�PPPPTTTT����\\\\BBBB;;;;���� 1111��������
))))zSzSzSzS����????77778888 }}}}WWWW�������� ���� ��������xxxx....####&&&&������������;;;;EEEE ����####""""
������������������������;;;;3333 ����YYYY----����"""" 0000 ��������������������������������
2222____0000����2222TTTT�������������������� ������������PPPP3�3�3�3�����....����
2222____0000����⌧⌧⌧⌧////KKKKUUUU������������ ������������OOOOIIIIDDDD&&&&������������ VVVVWWWW��������
����~~~~IIII9999&&&&;;;; ����>>>>----HHHH����7777YYYY 0000 ����####""""����
������������""""�C�C�C�C<<<<;;;;����PPPP3333 ����....NNNN��������OOOO6666ffffqqqq���� ccccAAAA��������""""
��������9999&&&&7777MMMM ����2222����<<<<����`̀̀̀"""" 7777<<<<----���� }}}}WWWW�������� ��������PPPPCCCC
����----����9999&&&&7777MMMM MMMM::::;;;;OOOOcccc�������� ��������&&&&cccc�������� 0000
��������&&&&����6666��������####\\\\����8888������������ VVVVWWWW�������� ���� KKKK$$$$��������
VVVVWWWW�������� ⌦⌦⌦⌦]]]]����OOOO6666⌧⌧⌧⌧ JJJJq�q�q�q�����YYYY����]]]] 'i�)'i�)'i�)'i�)
Artinya:
Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri
(sembahyang) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau
sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang
bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah
mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas
waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa
akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang
berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang
yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah
(bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan
berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa
saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh
(balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah;
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.( Al-
Muzammi/73 : 20)
c. Pembiayan Musyarakah
Pembiayan musyarakah adalah pembiayan dengan dengan prinsip bagi
hasil, yang porsinya disesuaikan dengan porsi penyertaan. Cocok bagi
mereka yang telah meneliti usaha dan bermakud mengembangkannya,
namun masih kekurangan dana untuk niat tersebut.
akad ini berlandaskan pada Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 12, yang
berbunyi :
**** 9999::::OOOO????;;;;�������� ��������������������ffff ����####"""" ⌧⌧⌧⌧¡¡¡¡####&&&&;;;;3333
9999::::OOOO????������������������������ $$$$�������� ����++++VVVV���� AAAA....NNNN#### ����AAAA����`̀̀̀VVVV����
||||����;;;;WWWW���� 0000 $$$$����****;;;;EEEE ####$$$$������������ ������������`̀̀̀;;;;���� ||||����;;;;WWWW����
::::OOOO????2222TTTT;;;;EEEE ����������������%%%%&&&&������������ ��������☺☺☺☺����"""" MMMMAAAAdddd����####&&&&;;;;3333 0000
////AAAA����"""" ����<<<<PPPP####���� JJJJGGGG����SSSS������������ m¢m¢m¢m¢������������
WWWW����7777`̀̀̀�������� ���� ����mmmm����7777���� 0000 ������������`̀̀̀;;;;��������
����������������%%%%&&&&������������ ��������☺☺☺☺����"""" ����++++����,,,,����////####&&&&;;;;3333 $$$$��������
9999::::VVVV���� AAAAOOOO????#### 9999::::....NNNNVVVV���� ||||<<<<;;;;�������� 0000 $$$$����****;;;;EEEE ####$$$$������������
9999::::OOOO????;;;;���� ||||����;;;;WWWW���� ����AAAA����`̀̀̀2222TTTT;;;;EEEE ����AAAA����☺☺☺☺££££QQQQ������������
��������☺☺☺☺����"""" qqqq....rrrrdddd����####&&&&;;;;3333 0000 ////AAAA��������"""" ����<<<<PPPP####����
JJJJGGGG����SSSS������������ ��������������������PPPP3333 WWWW����7777`̀̀̀�������� ����
������������7777���� NNNN $$$$������������ ����⌧⌧⌧⌧//// FFFFzzzz��������]]]] ����¤¤¤¤����]]]]����
BBBBllll;;;;����BBBB2222TTTT�������� ���� FFFF____����####&&&&����""""�������� 6666XXXX����;;;;WWWW����
¥¥¥¥���� ���� FFFF¦¦¦¦MMMM!!!!���� )y)y)y)yzzzz....NNNN����TTTT;;;;EEEE JJJJ<<<<����2222��������
����7777☺☺☺☺����`̀̀̀>>>>��������"""" xxxxKKKK����<<<<§§§§���������������� 0000 $$$$����****;;;;EEEE
��������oooo��������ffff�������� ��������;;;;>>>>dddd�������� AAAA����"""" 7777JJJJ������������;;;;pppp
cccc¦¦¦¦����`̀̀̀;;;;EEEE xxxx....WWWW����������������OOOO¨̈̈̈ 1111�������� ����wwwwPPPPTTTT££££���������������� 0000
////AAAA����"""" ����<<<<PPPP####���� JJJJGGGG����SSSS������������ 0000||||HHHHBBBB����
WWWW����GGGGvvvv©©©© ���� ªªªª��������7777���� ��������9999&&&&⌧⌧⌧⌧ �t�t�t�t]]]]WWWW��������((((""""
0000 ----GGGG����SSSS������������ MMMMAAAA��������"""" }}}}WWWW�������� NNNN ggggWWWW������������
+�+�+�+�����TTTT####hhhh ((((+�+�+�+�����TTTT7777YYYY 'Ii)'Ii)'Ii)'Ii)
Artinya:
Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh
isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. jika isteri-isterimu itu
mempunyai anak, Maka kamu mendapat seperempat dari harta yang
ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan)
seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang
kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. jika kamu mempunyai
anak, Maka Para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu
tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah
dibayar hutang-hutangmu. jika seseorang mati, baik laki-laki maupun
perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak,
tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang
saudara perempuan (seibu saja), Maka bagi masing-masing dari kedua
jenis saudara itu seperenam harta. tetapi jika saudara-saudara seibu itu
lebih dari seorang, Maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu,
sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar
hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[1]. (Allah
menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari
Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Penyantun.( An-Nisa /4 : 12)
[1] Memberi mudharat kepada waris itu ialah tindakan-tindakan seperti:
a. Mewasiatkan lebih dari sepertiga harta pusaka. b. Berwasiat dengan
maksud mengurangi harta warisan. Sekalipun kurang dari sepertiga bila
ada niat mengurangi hak waris, juga tidak diperbolehkan.
d. Ijarah Bai Ut Takjiri
Ijarah Bai Ut Takjiri adalah pembiayaan berdasarkan prinsip sewa beli.
Pembiayaan ini sesuai untuk Anda yang menginginkan tambahan asset yang
diperoleh melalui sewa yang pada akhirnya bertujuan untuk pengalihan
kepemilikan asset tersebut kepada Anda.
Jenis pembiayaan Ijarah di BNI Syariah antara lain :
1. Ijarah Bai Ut Takjiri
Produk Ijarah ini, suatu kontrak sewa yang diakhiri dengan penjualan.
Produk ini ditawarkan untuk memberikan pelayanan kepada nasabah
yang memerlukan asset yang diperoleh melalui sewa yang pada akhirnya
bertujuan untuk pemindahan kepemilikan asset tersebut kepada
penyewa, yang lebih dikenal sebagai Ijarah Muntahia
2. Ijarah Musyarakah Muntanaqisah.
Dalam produk ini ditawarkan kepada nasabah yang ingin memiliki suatu
asset dengan jalan membayar secara bertahap, oleh karena yang
bersangkutan hanya memiliki dana sebagian maka ditempuh dengan
jalan bermusyarakah dengan Bank. Disepakati antara Bank dengan
Nasabah untuk berkongsi dengan menyertakan modal masing-masing
sesuai dengan yang disepakati untuk membeli suatu asset. Asset tersebut
kemudian disewakan kepada nasabah dengan harga sewa yang
disepakati. Oleh karena pihak nasabah bermaksud memiliki asset
tersebut pada akhir sewa, maka nasabah tidak mengambil bagian dari
uang sewa tersebut dan seluruhnya diserahkan kepada Bank sebagai
upaya penambahan modal miliknya, dengan demikian semakin banyak
angsuran semakin bertambah modal nasabah, dan semakin berkurang
modal Bank sampai modal bank menjadi Nol/nihil sehingga asset
tersebut menjadi milik nasabah.
3. Produk Jasa
Dengan keunggulan teknologi perbankan BNI, BNI syariah menyediakan
jasa-jasa perbankan guna memberikan kemudahan bagi nasabah. Produk
jasa yang ditawarkan :
a Kiriman Uang
Dengan memanfaatkan teknologi on-line BNI, yang lebih dari sekitar
946 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia dan 5 Cabang Luar
Negeri. BNI Syariah dapat melakukan pengiriman uang dengan cepat,
baik antar sesama kantor cabang BNI Syariah ataupun dengan kantor
cabang BNI lain. Sehingga bagi yang membutuhkan transfer dana secara
cepat dan aman untuk keperluan pribadi, rekan bisnis dan sebagainya
dapat di penuhi.
b Inkaso
Bagi nasabah yang membutuhkan penagihan warkat-warkat yang
berasal dari kota lain secara cepat dan aman, nasabah bisa percayakan
jasa inkaso kepada Bank BNI Syariah.
c Garansi Bank
Jasa ini diperuntukkan bagi mereka yang membutuhkan pinjaman
kepada rekan bisnis untuk keperluan tender proyek, pelaksanaan proyek
dan sebagainya.
d Gadai Emas Syariah
Gadai Emas Syariah - BNI Syariah atau disebut juga pembiayaan
Rahn adalah penyerahan jaminan / hak penguasaan secara fisik atas
barang berharga berupa emas (perhiasan beserta aksesorisnya) kepada
bank sebagai jaminan atas pembiayaan (qardh)yang diterima.
Gadai emas Syariah ini dapat dimamfaatkan oleh Anda yang
membutuhkan dana jangka pendek dan keperluan yang mendesak.
Misalnya menjelang tahun ajaran baru, hari raya, kebutuhan modal
kerja jangka pendek dan sebagainya.
Keunggulan :
1) Cepat, karena keseluruhan proses hanya memakan waktu kurang
dari 30 menit.
2) Mudah, karena dengan prosedur yang sederhana dan diperuntukkan
untuk segenap lapisan masyarakat.
3) Murah, karena tarif penitipan ditetapkan harian dan tidak dikaitkan
dengan nominal pembiayaan.
4) Berkah, karena dikelola secara syariah dan tidak menggunakan
bunga.
Perkembangan terakhir menunjuk pasar semakin membaik, dimana
masyarakat semakin responsif terhadap penawaran layanan perbankan syariah.
Untuk memenuhi tuntutan masyarakat tersebut BNI Syariah terus berupaya
meningkatkan layanan syariah.
D. Analisis Promosi Yang Diterapkan Bank BNI Syariah
Strategi promosi yang dimasukkan dalam strategi dasar, mengindikasikan
bahwa promosi merupakan variabel yang mempengaruhi kecepatan sosialisasi perbankan syariah.
Sedangkan strategi pemasaran dari aspek bauran promosi yang ada pada Bank BNI Syariah, yaitu:
a. Dengan mengeluarkan brosur yang disebarkan kesetiap cabang.
b. Membagikan agenda tahunan dan kalender kepada para nasabah.
c. Promosi penjualan dilakukan dengan mengikuti pameran-pameran
terutama yang berkaitan dengan ekonomi dan perbankan.
d. penjualan perorangan (personal selling) dilakukan melalui kunjungan
kesuatu forum untuk mengisi ceramah mengenai kegiatan usaha Bank
BNI Syariah termasuk didalamnya memperkenalkan dan menawarkan
produk-produk yang ada. Bisa juga dilakukan dengan melakukan
kontak langsung dengan nasabah.
Dari beberapa strategi diatas dipadukan menjadi satu dengan tujuan
untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan juga untuk meningkatkan
kepuasan nasabah dalam bertransaksi dengan BNI Syariah.
Penetapan strategi pemasaran yang dilakukan oleh BNI Syariah tentunya
setelah melakukan kajian terhadap hasil kerja di tahun sebelumnya dan melakukan riset pasar. Dengan strategi yang diambil, tentunya BNI Syariah
berupaya untuk mencapai hasil yang di inginkan. Belajar dari pengalaman pada tahun sebelumnya, BNI Syariah berupaya agar kekurangan yang terjadi di
masa lalu tidak terjadi dimasa mendatang. Tabel 3.1
Biaya Promosi Bank BNI Syariah
(dalam jutaan)
Tahun 2003 – 2007
tahun biaya promosi
2003 12.142 2004 12.782 2005 15.338 2006 17.256 2007 19.787
E. Struktur Organisasi Perusahaan
BNI Syariah secara struktur tidak terpisah dengan unit-unit organisasi bank
BNI lainnya.
Struktur organisasi PT.Bank Negara Indonesia (persero) Tbk. Ini dapat kita
lihat dari struktur pada gambar .
Adapun ilustraisi dari struktur tersebut adalah sebagai pimpinan tertinggi
yaitu: Rapat Umum Pemegang Saham, kemudian Dewan Pengawas Syariah
terdiri atas
KH. Ma’ruf Amin dan Drs. Hasanudin M.Ag., yang bertugas untuk memastikan
dan menjaminkan operasional bisnis BNI sesuai dengan prinsip-prinsip sistem
ekonomi Islam.
Fungsi pokok Dewan Pengawas Syariah BNI Syariah adalah :
1. Memberikan Advisi kepada manajemen prihal pengolahan dan
pengembangan bisnis Syariah BNI dari sisi aspek Syariah.
2. Bertindak sebagai perantara BNI dengan pengawas syariah Nasiaonal
(DSN) untuk kajian dan fatwa yang berkaitan dengan pengolahan dan
pengembangan bisnis syariah BNI (Produk, jasa, sistem penunjang dan
sebagainya).
3. Melaporkan kegiatan usaha dan pengembangan bisnis perbankan
Syariah BNI kepada DSN dan atau lembaga-lembaga aksternal lainnya
yang terkait. Sementara itu, dewan komisaris membawahi direktur
utama. Sedangkan divisi syariah merupakan bagian dari strategi
business unit (SBU) ritel, yang berada di bawah penyelian langsung
direktur ritel bank BNI.
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Bank BNI
Adapun fungsi pokok divisi syariah sebagai divisi bank BNI adalah:
1. Melakukan aktivitas-aktivitas antara divisi.
2. Menunjang penyediaan logistik dan materi cabang syariah bekerjasama
dengan unit-unit/divisi terkait.
3. Mengelola kebijakan manajemen sumber daya manusia cabang syariah
bekerjasama dengan unit-unit/divisi terkait.
4. Mengkoordinasi pengelolaan anggaran usaha syariah.
5. menyusun laporan keuangan usaha syariah dan mengkoordinasi dengan
divisi pengendalian keuangan (PKU).
6. menunjang pengelolaan system teknologi usaha syariah bekerjasama
dengan teknologi.
Sedangkan fungsi divisi syariah sebagai kantor cabang-cabang syariah
adalah:
1. sebagai kantor pusat cabang-cabang syariah.
2. melaksanakan fungsi treasury (likuiditas, placement, pricing) usaha
syariah.
3. menyelia organisasi bisnis cabang syariah bekerjasama dengan satuan
pengawas intern (SPI).
4. memantau kualitas bisnis cabang syariah sesuai dengan rencana kerja
dan anggaran(RKA).
5. mengelola system akutansi dan pembukuan keuangan usaha syariah.
6. Mengembangkan produk atau jasa bank syariah sesuai tuntutan pasar.
Di bawah divisi syariah terdapat kelompok perbankan syariah yang
langsung membawahi pengelolaan pengembangan bisnis syariah, pengelolaan
treasury dan investment dan pengelolaan penunjang bisnis syariah.
Sedangkan divisi syariah juga langsung membawahi pengelolaan
penyeliaan bisnis syariah dan bisnis umum cabang syariah berada di bawah
pengelolaan penyeliaan bisnis syariah. Cabang syariah membawahi bisnis
operasional dan bertanggungjawab terhadap kontrol intern dan unit pemasaran
bisnis. Bisnis operasional bertanggungjawab terhadap unit operasional dan unit
umum dan akutansi.
Adapun fungsi pokok unit-unit tersebut adalah:
1. pengelolaan treasury (dana internasional)
a. melaksanakan fungsi treasury dalam rangka penempatan dan usaha
syariah.
b. mengelola bisnis internasional usaha syariah.
2. pengelolaan pengendalian dan teknologi
a. mengkoordinasikan pengelolan anggaran usaha syariah
b. mengelola system akutansi pembukuan usaha keuangan syariah.
c. Menyusun laporan keuangan usaha syariah dan mengkoordinasikan
dengan PKU.
d. Menunjang pengelolaan system teknologi usaha syariah bekerjasama
dengan teknologi.
3. pengelolaan penunjang operasional
a. menunjang penyeliaan logistik dan material cabang syariah dan
bekerjasama dengan unit-unit terkait.
b. Mengelola kebijakan manajemen sumberdaya manusia cabang
syariah.
c. Menunjang pengembangan system manajemen cabang syariah
4. pengelolaan penyeliaan bisnis usaha syariah
a. mementau kualitas bisnis cabang syariah sesuai dengan KKA.
b. Memantau system opresional sesuai dengan prinsip syariah
bekerjasama dengan dewan pengawas syariah.
c. Menyelesaikan operasional bisnis cabang syariah bekerjasama
dengan satuan pengawas intern (SPI).
BAB IV
ANALISIS BIAYA PROMOSI DAN PENGARUHNYA TERHADAP DANA
PIHAK KETIGA
A. Pembahasan
Konsep pemasaran pada bank pada dasarnya tidak berbeda dengan
konsep pemasaran sector bisnis lainnya. Perbankan merupakan salah satu jenis
industri jasa sehingga konsep pemasarannya lebih cenderung mengikuti konsep
produk jasa, yang membedakan perbankan dan industri jasa lainnya adalah
banyaknya ketentuan dan peraturan pemerintah yang membatasi penggunaan
konsep pemasaran, mengingat industri perbankan merupakan industri yang
sangat di pengaruhi oleh tingkat kepercayaan masyarakat.50
Bank BNI Syariah dalam melaksanakan aktivitas promosi mengacu pada
konsep pemasaran yang terpadu, artinya konsep promosi yang di terapkan di
Bank BNI secara keseluruhan sangat terkoordinasi atau terorganisir baik itu
untuk Bank BNI konvensional maupun Bank BNI Syariah dengan
menggunakan seluruh sumberdaya yang dimiliki untuk mendorong aktivitas
pemasaran produk atau jasa bank tersebut.51
BNI Syariah juga secara optimal mengunakan jaringan promosi melalui
cabang-cabang termasuk dukungan pemasaran melalui kerjasama aliansi
dengan nasabah-nasabah corporat yang dimiliki bank BNI sebagai induknya.
Berbagai fasilitas bank BNI dapat di manfaatkan oleh nasabah Bank BNI
50 Lukman denda wijaya,manajemen perbankan (jakarta: ghalia indonesia) 2003 cet. ke-2 h.
71 51 Laporan tahunan 2005 Bank BNI
Syariah, sehingga saat ini BNI Syariah merupakan bank yang memiliki jaringan
cukup luas.
Jadi bisa di katakan promosi jasa Bank BNI Syariah lebih menekankan
pada total marketing konsep (pemasaran jasa seutuhnya) yang melibatkan,
bukan saja personil yang langsung melakukan pemasaran dan penjualan seperti
account officer, kepala cabang, kepala urusan pembiayaan, melainkan segenap
perangkat lunak lainnya banhkan ditunjang dengan perangkat-perangkat
kerasnya. Ini berarti bukan hanya teller, costumer service, public relation,
satpam tetapi juga melibatkan interior gedung bank, logo bank, perilaku
karyawan dan sebaginya.
Orientasi BNI Syariah yaitu penghimpunan dana dan juga kepuasan
nasabah. Untuk saat ini orientasi system lebih diperhatikan untuk mengantisifasi hal-hal yang dapat merugikan Bank BNI Syariah sebagai salah
satu hikmah yang dapat kita ambil dari peristiwa bobolnya dana Bank BNI konvensional akibat kasus L/C yang fiktif.
Pada saat sekarang seiring dengan perkembangan teknologi dan telekomonukasi banyak diperkenalkan metode-metode promosi bisnis
perbankan yang menggunakan teknologi modern untuk menarik minat calon nasabah. Pada intinya menurut hemat penulis konsep promosi itu memberikan
informasi secara efektif dan efisien untuk menarik minat calon nasabah dan mendatangkan keuntungan bagi bank itu sendiri serta dapat dipertanggung
jawabkan secara umum kepada pihak-pihak yang bersangkutan.
B. Analisis Biaya Promosi dan Pengaruhnya Terhadap Dana Pihak Ketiga
Analisis Strategi pemasaran dan pengaruh terhadap dana pihak ketiga
yang dilakukan Bank BNI Syariah dengan menggunakan persamaan Teknik
analisis korelasi sederhana.
Meskipun dana yang dialokasikan untuk promosi ini terus mengalami
peningkatan dari tahun ketahun, namun hal ini di lakukan PT. Bank BNI
Syariah guna menunjukkan keberadaan bank kepada masyarakat luas bahwa
bank tersebut, merupakan salah satu bank yang berkompeten dan patut
diperhitungkan oleh masyarakat luas dalam memilih bank syariah.
Promosi ini harus dilakukan secara benar guna tercapainya tujuan yang
telah direncanakan. Jika promosi yang dilakukan tidak tepat maka hal itu
hanya mengeluarkan beban biaya yang tidak mendatangkan hasil yang optimal,
untuk itu maka penerapannya harus benar-benar direncanakan, dilakukan dan
dikelola sedemikian rupa guna mncapai sasaran yang diharapkan. Berikut ini
dissajikan tabel disajikan tabel perkembangan biaya promosi dan jumlah dana
pihak ketiga yang dapat di himpun PT. Bank BNI Syariah.
Tabel 4.1
Perkembangan Biaya Promosi Bank Bni Syariah
(dalam jutaan)
Tahun 2003-2007
tahun biaya promosi kenaikan persentase 2003 12.142 - - 2004 12.782 640 5,27% 2005 15.338 2556 20% 2006 17.256 1918 12,5 % 2007 19.787 2513 14,67 %
Perhitungan perubahan persentase biaya promosi adalah sebagai berikut :
• Persentase biaya promosi tahun 2003-2004
Rp 12.782 – Rp 12.142 x 100% = 5,27%
Rp 12.142
• Persentase biaya promosi tahun 2004-2005
Rp 15.338 – Rp 12.782 x 100% = 20%
Rp 12.782
• Persentase biaya promosi tahun 2005-2006 Rp 17.256– Rp 15.338x 100% = 12,5%
Rp 15.338
• Persentase biaya promosi tahun 2006-2007 Rp 19.787– Rp 17.256x 100% = 14,67%
Rp 17.256
Bila dilihat dari perkembangan masing-masing periode, maka biaya
promosi yang dikeluarkan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini di
karenakan promosi merupakan sesuatu yang penting, sehingga PT. Bank BNI
Syariah, merasa perlu menambah alokasi dana untuk promosi tersebut. Biaya
promosi yang dikeluarkan meningkat dari tahun ke tahun peningkatan yang
sangat tajam terjadi pada tahun 2005 dimana bank mengeluarkan biaya
promosi lebih besar dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 15.338 juta dengan
selisih 20% dari tahun 2004.
Tabel 4.2
Perincian Dana Pihak Ketiga
(dalam jutaan)
PT. Bank BNI Syariah
Tahun Dana simpanan Tabungan Deposito Jumlah Dana
wadiah Mudharobah mudharobah Pihak Ketiga 2003 46.521 200.657 158.009 405.187
2004 74.242 334.094 371.722 780.058 2005 69.091 397.469 390.087 856.647
2006 221.752 513.367 389.249 1.124.368
2007 210.548 833.492 755.207 1.799.247
Tabel 4.3
Perkembangan Keseluruhan Dana Pihak Ketiga
(dalam jutaan)
PT. Bank BNI Syariah
Tahun Jumlah Dana Pihak Ketiga Kenaikan Persentase
2003 405.187 - - 2004 780.058 374.871 92,52% 2005 856.647 76.589 9,82 % 2006 1.124.368 267.721 31,25 % 2007 1.799.247 674.879 60,02%
Bertambahnya pengeluaran biaya promosi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan jumlah dana pihak ketiga khususnya pada
tabungan mudharabah , dana simpanan wadiah, deposito. Meskipun secara
secara statistic belum teruji memiliki tingkat pengaruh yang signifikan, oleh
karenanya hal tersebut akan dibuktikan dalam analisis korelasi dan regresi
linier sederhana.
Tabel 4.4
Perkembangan dan persentase giro wadiah
(dalam jutaan)
Pada PT. Bank BNI Syariah
Tahun Dana simpanan wadiah Kenaikan/penurunan Persentase
2003 46.521 - - 2004 74.242 27.721 59,59%
2005 69.091 - 5.151 6,94% 2006 221.752 152.634 220,92%
2007 210.548 - 11.204 5,05%
Tabel 4.5
Perkembangan dan persentase Tabungan Mudharobah
(dalam jutaan)
Pada PT. Bank BNI Syariah
Tahun Tabungan Mudharobah Kenaikan/penurunan Persentase
2003 200.657 - - 2004 334.094 133.437 66,5% 2005 397.469 63.375 18,97% 2006 513.367 115.898 29,16% 2007 833.492 370.125 72,1%
Tabel 4.6
Perkembangan dan persentase Deposito Mudharobah
(dalam jutaan)
Pada PT. Bank BNI Syariah
Tahun Deposito Mudharabah Kenaikan/penurunan Persentase
2003 158.009 - - 2004 371.722 213.713 135,25% 2005 390.087 18.365 4,94 % 2006 389.249 1.838 0,47% 2007 755.207 365.958 94,02%
Tabel 4.4 – 4.6 menyajikan perkembangan dan persentase jumlah
keseluruhan dana pihak ketiga berdasarkan jenisnya : giro wadiah, tabungan
mudharabah, dan deposito mudharabah. Dari aspek dana yang dihimpun pada
ketiga produk bank menurut jenisnya, maka peningkatan yang cukup signifikan
dapat terlihat pada dana pihak ketiga jenis tabungan mudharabah.
Pengujian hipotesa
Pengujian hipotesis ini dilakukan untuk melihat seberapa besar
pengaruh dan nilai signifikan variable independent terhadap variabel
dependent. Uji hipotesis ini terdiri dari empat hipotesis sebagai berikut :
1) Hipotesis pertama : pengaruh biaya promosi (X) terhadap jumlah
keseluruhan dana pihak ketiga (Y)
2) Hipotesis kedua : pengaruh biaya promosi (X) terhadap giro wadiah (Y)
3) Hipotesis ketiga : pengaruh biaya promosi (X) terhadap tabungan
mudharabah (Y)
4) Hipotesis keempat : pengaruh biaya promosi (X) terhadap deposito
mudharabah (Y)
Adapun metode analisis data yang digunakan adalah
1. Analisis Korelasi
Analisis korelasi ini berfungsi untuk mengukur kuat tidaknya hubungan
antara variabel .52
Gambaran Umum Analisis Korelasi
Tabel 4.7 menyajikan data tentang korelasi antara variabel/sub variabel
yang dianalisis, secara umum hubungan antara variabel X (biaya promosi) dan
jumlah dana pihak ketiga (variabel y ) sebesar 0,95 % yang terdiri dari dana
simpanan wadiah (variabel 1y ) sebesar 0,88% tabungan mudharabah (variabel
2y ) sebesar 0,96 % dan deposito mudharabah (variabel 3y ) sebesar 0,88%
52 Mauludi, Ali,statistika 1 : peneletian ekonomi islam dan sosial, h 133.
memiliki hubungan sangat kuat, hal ini disebabkan karena interval koefisiennya
+ antara 0,80 – 1,000 (tabel 1.1)
Tabel 4.7
Koefisien Korelasi Product-Moment Dengan SPSS
Correlations
1 .885* .962** .880* .952*
. .046 .009 .049 .012
5 5 5 5 5
.885* 1 .833 .693 .834
.046 . .080 .194 .079
5 5 5 5 5
.962** .833 1 .968** .998**
.009 .080 . .007 .000
5 5 5 5 5
.880* .693 .968** 1 .974**
.049 .194 .007 . .005
5 5 5 5 5
.952* .834 .998** .974** 1
.012 .079 .000 .005 .
5 5 5 5 5
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
PROMOSI
WADIAH
TABUNGAN
DEPOSITO
DPK
PROMOSI WADIAH TABUNGAN DEPOSITO DPK
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Dari tabel 4.7 yang memiliki hubungan sangat kuat adalah jumlah, dana
pihak ketiga pada tabungan mudharabah karena pearson correlation mendekati
1 yaitu sebesar 0,96% secara probabilitas hubungan antara x dan y dengan
taraf signifikan 0,05 maka biaya promosi memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap jumlah dana pihak ketiga. Hal ini dikarenakan nilai frobabilitas
variabel x lebih kecil dari taraf signifikan 0,05.
2. Least Square Analysis (Analisis Korelasi dan Regresi)
Analisis regresi dan korelasi disebut juga Least Square Analysis. Tujuannya
adalah untuk melihat pengaruh dan hubungan antar variabel. 53
penulis
mencoba mengkombinasikan dua cara penghitungan untuk mencari hasil
koefisien korelasi dan regresi , yaitu menggunakan dan penghitungan rumus
koefisien korelasi dan regresi, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
valid.
a) Hipotesis pertama : biaya promosi (x) dan jumlah keseluruhan dana
pihak ketiga (y)
� Analisis Korelasi
Nilai koefisien korelasi bertanda positif dan mendekati 1( 0,952) artinya
antara biaya promosi dengan jumlah dana pihak ketiga memiliki hubungan
yang sangat kuat, lihat tabel 4.8 dan sinifikan, hal ini dapat dijelaskan pula
dengan nilai hitung
r yang lebih besar dari tabel
r (taraf signifikan 5% dengan n =
5), yaitu sebesar 0,952 › 0,878 .
Tabel 4.8
Hasil uji R biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana pihak ketiga
53 Freddy Rangkuti, Riset Pemasaran, h 149.
Model Summary
.952a .907 .876 182586.116
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), PROMOSIa.
Nilai koefisien determinasi (R square ) pada tabel 4.8 adalah sebesar
0,907 atau 90,7%. hal ini menunjukkan bahwa biaya promosi (x) mempunyai
pengaruh 90,7%. terhadap meningkatnya dana pihak ketiga (y). dengan kata
lain, 90,7% peningkatan jumlah dana pihak ketiga ditentukan oleh biaya
promosi dan hanya 9,3% (100% - 90,7%) di sebabkan oleh factor selain biaya
promosi.
� Analisis regresi
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa nilai frobabilitas variable x (biaya
promosi) terhadap jumlah dana pihak ketiga sebesar 0,012 . angka ini jauh lebih
lebih kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap dana
pihak ketiga, Hal ini juga dapat dibuktikan secara statistik karena nilai hitung
t
(5,413) › tabel
t (3,182 untuk taraf signifikan 5%) Jadi kesimpulan yang dapat di
tarik adalah Ho ditolak artinya terdapat bukti yang cukup signifikan bahwa
biaya promosi mempengaruhi jumlah keseluruhan dana pihak ketiga.
Tabel 4.9
Hasil uji t biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana pihak ketiga
Coefficientsa
-1418554 452967.9 -3.132 .052
155.983 28.817 .952 5.413 .012
(Constant)
PROMOSI
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: DPKa.
Analis regresi dengan mencari persamaan regresi :
y = a + bx
y= -1.418.554 + 155.983 x
Pada persamaan regresi dari biaya promosi dan jumlah dana pihak ketiga tabel
4.9 , menjelaskan bahwa apabila terjadi perubahan 1% atau perubahan sebesar
1 satuan juta terhadap biaya promosi, maka hal ini akan mengakibatkan
peningkatan sebesar 155,983 satuan juta. Artinya setiap penambahan Rp
1.000.000 biaya promosi maka jumlah dana pihak ketiga akan bertambah Rp
155.983.000
b) Hipotesis kedua : pengaruh biaya promosi (x) terhadap giro wadiah (y1)
� Analisis korelasi
Nilai koefisien korelasi antara biaya promosi dengan simpanan dana wadiah
bertanda positif dan mendekati 1 (0,885) artinya antara biaya promosi dengan
simpanan dana wadiah memiliki hubungan yang sangat kuat, dan sinifikan, hal
ini dapat dijelaskan pula dengan nilai hitung
r yang lebih besar dari tabel
t taraf
signifikan 5% dengan n = 5 yaitu sebesar (0,878).
Tabel 4.10
Hasil uji R biaya promosi terhadap giro wadiah
Model Summary
.885a .783 .711 45444.09557
Model1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), PROMOSIa.
Nilai koefisien determinasi (R square ) pada tabel 4.10 adalah sebesar
0,783 atau 78,3%. hal ini menunjukkan bahwa biaya promosi sebagai variabel
independent (x) mempunyai pengaruh 78,3%. terhadap simpanan dana wadiah
sebagai variabel dependent (y). dengan kata lain, 78,3% peningkatan dana
simpanan wadiah ditentukan oleh biaya promosi dan hanya 11,7% (100% -
78,3%) disebabkan oleh factor selain biaya promosi.
� Analisis regresi
Dari tabel 4.11 dapat diketahui bahwa nilai frobabilitas variable x (biaya
promosi) terhadap jumlah dana pihak ketiga sebesar 0,046. angka ini lebih lebih
kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap dana
simpanan wadiah, Hal ini juga dapat dibuktikan secara statistik karena nilai
hitungt (3,289) ›
tabelt (3,182 untuk taraf signifikan 5%) Jadi kesimpulan yang
dapat ditarik adalah Ho ditolak artinya terdapat bukti yang cukup signifikan
bahwa biaya promosi mempengaruhi dana simpanan wadiah.
Tabel 4.11
Hasil uji t biaya promosi terhadap giro wadiah
Coefficientsa
-240324 112739.8 -2.132 .123
23.592 7.172 .885 3.289 .046
(Constant)
PROMOSI
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: WADIAHa.
Analisis persamaan regresi :
y = a + bx
y = - 240 324 + 23,592x
Persamaan regresi dari biaya promosi dan giro wadiah tabel 4.11 menjelaskan
bahwa apabila terjadi perubahan 1% atau perubahan sebesar 1 satuan juta
terhadap biaya promosi, maka hal ini akan mengakibatkan peningkatan sebesar
23,592 satuan juta.
c) Hipotesis ketiga: pengaruh biaya promosi (x) terhadap tabungan
mudharabah (y2
)
� Analisis korelasi
Nilai koefisien korelasi antara biaya promosi dengan tabungan mudharabah
bertanda positif dan mendekati 1( 0,962) artinya antara biaya promosi dengan
tabungan mudharabah memiliki hubungan yang sangat kuat, dan sinifikan, hal
ini dapat dijelaskan pula dengan nilai hitung
r yang lebih besar dari tabel
r taraf
signifikan 5% dengan n = 5 (df = n–2 = 5–2) yaitu sebesar (0,878).
Tabel 4.12
Hasil uji R biaya promosi terhadap tabungan mudharabah
Model Summary
.962a .925 .900 75895.49789
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), PROMOSIa.
Nilai koefisien determinasi (R square ) pada tabel 4.12 adalah sebesar
0,925 atau 92,5%. hal ini menunjukkan bahwa biaya promosi sebagai variabel
independent (x) mempunyai pengaruh 92,5%. terhadap meningkatnya
tabungan mudharabah sebagai variabel dependent (Y). dengan kata lain, 92,5%
peningkatan tabungan mudharabah ditentukan oleh biaya promosi dan hanya
7,5% (100% - 92,5%) di sebabkan oleh factor selain biaya promosi.
� Analisis regresi
Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai frobabilitas variable x (biaya
promosi) terhadap tabungan mudharabah sebesar 0,009% . angka ini lebih lebih
kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap
tabungan mudharabah, Hal ini juga dapat dibuktikan secara statistik karena
nilai 3
hitungt (6,067) ›
tabelt (3,182 untuk taraf signifikan 5%) Jadi kesimpulan
yang dapat di tarik adalah Ho ditolak artinya terdapat bukti yang cukup
signifikan bahwa biaya promosi mempengaruhi tabungan mudharabah.
Tabel 4.13
Hasil uji t biaya promosi terhadap tabungan mudharabah
Coefficientsa
-667732 188285.0 -3.546 .038
72.670 11.979 .962 6.067 .009
(Constant)
PROMOSI
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: TABUNGANa.
Analisis regresi dengan mencari persamaan regresi :
y = a + bx
y = - 667732 + 72,670x
Persamaan regresi dari biaya promosi dan tabungan mudharabah tabel 4.13
Persamaan regresi ini menjelaskan bahwa apabila terjadi perubahan 1% atau
perubahan sebesar 1 satuan juta terhadap biaya promosi, maka hal ini akan
mengakibatkan peningkatan sebesar 72,670 satuan juta.
d) Hipotesis keempat: pengaruh biaya promosi (x) terhadap deposito
mudharabah (y3)
� Analisis korelasi
Nilai koefisien korelasi antara biaya promosi dengan deposito mudharabah
bertanda positif dan mendekati 1 (0,880) artinya antara biaya promosi dengan
tabungan mudharabah memiliki hubungan yang sangat kuat, dan sinifikan, hal
ini dapat dijelaskan pula dengan nilai hitung
r yang lebih besar dari tabel
r taraf
signifikan 5% dengan n = 5 (df = n–2 = 5–2) yaitu sebesar (0,878).
Tabel 4.14
Hasil uji R biaya promosi terhadap deposito mudharabah
Model Summary
.880a .774 .699 117952.603
Model1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), PROMOSIa.
Nilai koefisien determinasi (R square ) pada tabel 4.14 adalah sebesar
0,774 atau 77,4%. hal ini menunjukkan bahwa biaya promosi sebagai variabel
independent (x) mempunyai pengaruh 77,4%. terhadap meningkatnya deposito
mudharabah sebagai variabel dependent (y). dengan kata lain, 77,4%
peningkatan deposito mudharabah ditentukan oleh biaya promosi dan hanya
12,6% (100% - 77,4%) disebabkan oleh factor selain biaya promosi.
� Analisis regresi
Dari tabel 4.15 dapat diketahui bahwa nilai frobabilitas variable x (biaya
promosi) terhadap deposito mudharabah sebesar 0,049. angka ini lebih lebih
kecil dari taraf signifikan 5% (0,05). Dari data ini maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa biaya promosi berpengaruh secara signifikan terhadap
deposito mudharabah, Hal ini juga dapat dibuktikan secara statistik karena
nilai hitung
t (3,208) › tabel
t (3,182 untuk taraf signifikan 5%) Jadi kesimpulan yang
dapat di tarik adalah Ho ditolak artinya terdapat bukti yang cukup signifikan
bahwa biaya promosi mempengaruhi deposito mudharabah.
Tabel 4.15
Hasil uji t biaya promosi terhadap deposito mudharabah
Coefficientsa
-510498 292622.1 -1.745 .179
59.721 18.616 .880 3.208 .049
(Constant)
PROMOSI
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coefficients
Beta
Standardized
Coefficients
t Sig.
Dependent Variable: DEPOSITOa.
Analis regresi dengan mencari persamaan regresi :
y = a + bx
y = - 510498 + 59,721x
Persamaan regresi dari biaya promosi dan jumlah deposito mudharobah tabel
4.15 menjelaskan bahwa apabila terjadi perubahan 1% atau perubahan sebesar
1 satuan juta terhadap biaya promosi , maka hal ini akan mengakibatkan
peningkatan sebesar 59,721 satuan juta.
Dari hasil pengujian hipotesis ini dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya
promosi berpengaruh secara signifikan terhadap dana pihak ketiga (dana
simpana wadiah, tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah).
Khususnya pada tabungan mudharabah hanya 7,5% (100% - 92,5%)
disebabkan oleh factor lain. Hal ini juga disebabkan tabungan mudharabah
yang mempunyai sifat lebih mudah dan fleksibel penggunaannya (dalam hal
penarikan dana) bila dibandingkan dengan produk giro wadiah dan deposito
mudharabah sehingga lebih memudahkan nasabah. Dapat disimpulkan promosi
bahwa promosi memegang peranan penting dan patut diperhitungkan oleh PT
Bank Bni Syariah.
C. Hipotesis
Gambar 4.1
Pengujian Hipotesis Nilai t biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana
pihak ketiga
Nilai hitung
t berada pada daerah penolakan Ho, karena nilai hitung
t tersebut
lebih besar dari nilai tabel
t (3,182 untuk taraf signifikan 5%) hal ini berarti Ho
yang menyatakan nilai biaya promosi adalah nol atau tidak mempunyai
pengaruh terhadap dana pihak ketiga ditolak, kemungkinan kesalahan atas
keputusan tersebut 0,012 atau 1.2% (kurang dari 5 persen).
Nilai nilai tersebut dapat di lihat pada tabel 4.7 (nilai signifikan pada
kolom tersebut merupakan probabilitas kesalahan) dengan demikian biaya
Menolak Ho
(ada hubungan
+)
Menerima Ho
(tidak ada
hubungan -)
-3,182 5,413
t-tabel t-hitung
3,182
Menolak Ho
(ada hubungan -)
t-tabel
promosi signifikan / bermakna (tidak di anggap sama dengan nol ) pada tingkat
signifikan 5%.
karena semua nilai koefisien regresi signifikan persamaan regresi yang
dihasilkan dapat dipergunakan untuk memprediksi / mengestimasi nilai fariabel
dependent yaitu dana pihak ketiga.
Rumus :
R squared = R2
ganda x 100%
Nilai R squared = menunjukkan bahwa variabel dependent dana pihak
ketiga dipengaruhi oleh variabel independent biaya promosi hanya sebesar
78,3%. hubungan positif yang terdapat pada sampel berlaku pada populasi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian pada Bab-bab sebelumnya mengenai ”Pengaruh Biaya
Promosi Terhadap Dana Pihak Ketiga PT Bank BNI Syariah”. penulis
menyimpulkan :
1. Biaya promosi yang dikeluarkan pada PT bank BNI syariah mempunyai
pengaruh terhadap perubahan dana pihak ketiga, Serta mempunyai
hubungan positif yang signifikan. Yang berarti berlaku pada populasi
lainnya.
2. biaya promosi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan dana
pihak pada tahun 2003-2007 dapat menciptakan peningkatan dana pihak
ketiga yang signifikan. Dan dana pihak ketiga yang dihasilkan oleh setiap
peningkatan biaya promosi dari tahun 2003-2007 cukup besar.
B. Saran-saran
Tak bisa diindahkan bahwa setiap perusahaan mempunyai cara
tersendiri dalam melakukan operasinya terlebih lagi dalam promosi, hal ini
buktikan oleh PT Bank Bni Syariah dengan peningkatan terhadap dana
pihak ketiga.
Untuk lebih meningkatkan kinerja promosi sebaiknya manajemen
pemasaran lebih terstruktur dengan baik terutama dalam promosi. Agar
dapat berkembang dengan lebih baik, sebaiknya sebuah perusahaan
memperhatikan beberapa aspek dalam bauran promosi tersebut (yang
merupakan aspek internal yang dapat dipengaruhi) seperti berikut:
a. Prioritas promosi dan pendekatan yang bagaimana yang merupakan
penentu bagi keberhasilan kegiatan promosi yang dilakukan?
b. Dalam pengiklanan prioritas dan pendekatan apa yang paling tepat
dikaitkan dengan produk, pasar dan wilayah yang jadi sasaran?
c. Media promosi mana yang paling tepat untuk digunakan?
Walaupun dari paparan pertanyaan-pertanyaan diatas secara garis
besar telah dilaksanakan dan diantisipasi PT bank BNI syariah dengan
seksama, menurut penulis diharapkan agar PT bank BNI syariah tidak
lengah dalam setiap pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan strategi promosi, oleh karena itu strategi yang
dipakai harus kreatif dan inovatif.
1. Lebih mengambil keputusan yang meningkatkan kepercayaan
masyarakat akan kinerja Bank BNI syariah karena perbankan
merupakan usaha jasa yang yang berpegang pada faktor kepercayaan.
2. Dan satu hal yang paling penting yaitu; berpegang teguh pada ajaran
Islam, karena Islam mempunyai ajaran yang kompleks yang mengatur
kehidupan khususnya di bidang muamalat.
Serta tak lupa memenuhi keseluruhan aspek-aspek lain dalam bauran
pemasaran , agar mencapai puncak dari tujuan pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahannya
Alma, Buchori, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Bandung, Alfabeta,
1992).
Arifin, Zainul, Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta, Alvabet, 2002).
Assauri, Sofjan , Manajemen Pemasaran, (Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2004),
h. 197
Aziz, M. Amin, Mengembangkan Bank Islam di Indonesia, (Jakarta: Penerbit,
Bangkit,1992), jilid I.
Cravens, David W, Pemasaran Strategis, Lina Salim (terj.), (Jakarta, Erlangga,
1996), edisi 4- cet. 3- Jilid I
-------------------------, Pemasaran Strategis, Lina Salim (terj.), (Jakarta, Erlangga,
1996), edisi 4-cet. 3-Jilid II.
Doi, A. Rahma I, Penjelasan Lengkap Hukum-Hukum Allah (Syariah), (jakarta, Raja
Grafindo Persada, 2002).
Glasse, Cyril, Ensiklopedia Islam (Ringkas) (terj.), (Jakarta, Raja Grafindo Persada,
1999).
Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan ,(Jakarta, Raja Grafindo
Persada, 2004).
Kasmir , Manajemen Bank, (jakarta, Raja Grafindo Persada, 2004),
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian,
Jaka Wasana (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1996).
Kotler, Philip dan Gery Amstrong, Dasar-Dasar Pemasaran (terj.),Wilhemus W.
Bakowatur, (Jakarta,Intermedia, 1996), jilid 2.
Kotler, Philip, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan, implementasi dan
kontrol, (terj.),Hendra Teguh dan Rony Antonius Rusli, (Jakarta, Prehallindo,
1997), jilid 2.
--------------, Manajemen Pemasaran di Indonesia; Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan Pengendalian, A.B. Susanto (terj.), (Jakarta, PT. Salemba
Empat, 2000).
Laporan tahunan, PT Bank bni 2006.
---------------------, PT Bank bni 2005
---------------------, PT Bank bni 2004
---------------------, PT Bank bni 2003
Lamb, Charle W. lamb, et al., pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), buku ke-
2, Edisi .
Lupi yoadi, rambat, manajemen pemasaran jasa: teori dan paraktik,
(Jakarta:Salemba Empat, 2001).
Mauludi, Ali, AC,MA,statistika 1 : peneletian ekonomi islam dan sosial (jakarta: PT
Prima Heza Lestari, 2006).
Paul, J. dan Jerry L. Olson, Costumer Behavior: Prilaku Konsumen Dan Strategi
Pemasaran, Damos Sihombing (terj.), (Jakarta, Erlangga, 1999).
Rahardja, Pratama dan Mandala Manurung, teori ekonomi mikro; suatu
pengantar ,
(Jakarta, lembaga penerbit fakultas ekonomi, 2006),
Rangkuti, Freddy, Riset Pemasaran, (Jakarta, Garamedia Pustaka Utama, 2003).
Swasta, Basu dan irawan, Manajemen pemasaran modern, (Yogyakarta: Liberty,
1999), Cet.ke-4
Swasta, Basu dan ibnu sokotjo, pengantar bisnis modern, (Yogyakarta: Liberty,
1995),
Cet.ke-4
Sumartini, Murti, Manajemen Pemasaran Bank, (Jakarta, Liberti, 2002), Cet. Ke-1.
Simorangkir, O.P., pengantar pemasaran bank , (Jakarta: penerbit, Aksara Persada
Indonesia, 1988), Cet. Ke-3.
Tamimi, Izzudin Khatib At, Bisnis Islami, Terj.Azwir Buton dan Anwar Faisal,
(Jakarta: PT.Fikahati Aveska, 1992).
Tjiptono, Fandy, StrategiPemasaran, (Yogyakarta, Andi Press, 1997) Edisi ke-2.
Wijaya, Lukman denda, manajemen perbankan (jakarta: ghalia indonesia) 2003 cet.
ke-2.
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
Gambar 1.1 Korelasi biaya promosi dan dana pihak ketiga
Gambar 2.1 Hubungan Bank Islam dengan Nasabahnya
Gambar 2.2 Pergeseran kurva permintaan
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank BNI (Persero) TBK.
Gambar 4.1 Pengujian Hipotesis Nilai t
Tabel 3.1 Biaya Promosi Bank BNI Syariah
Tabel 4.1 Perkembangan Biaya Promosi Bank Bni Syariah
Tabel 4.2 Perincian Dana Pihak Ketiga
Tabel 4.3 Perkembangan Keseluruhan Dana Pihak Ketiga
Tabel 4.4 Perkembangan dan persentase giro wadiah
Tabel 4.5 Perkembangan dan persentase Tabungan Mudharobah
Tabel 4.6 Perkembangan dan persentase Deposito Mudharobah
Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Product-Moment Dengan SPSS
Tabel 4.8 Hasil uji R biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana pihak
ketiga
Tabel 4.9 Hasil uji t biaya promosi terhadap jumlah keseluruhan dana pihak
ketiga
Tabel 4.10 Hasil uji R biaya promosi terhadap giro wadiah
Tabel 4.11 Hasil uji t biaya promosi terhadap giro wadiah
Tabel 4.12 Hasil uji R biaya promosi terhadap tabungan mudharabah
Tabel 4.13 Hasil uji t biaya promosi terhadap tabungan mudharabah
Tabel 4.14 Hasil uji R biaya promosi terhadap deposito mudharabah
Tabel 4.15 Hasil uji t biaya promosi terhadap deposito mudharabah