Kondisi Tenaga Kesehatan RI memasuki ASEAN...
Transcript of Kondisi Tenaga Kesehatan RI memasuki ASEAN...
Kondisi Tenaga Kesehatan RI memasuki
ASEAN Community 2015
Dr Hargianti Dini Iswandari, Drg,MM anggota Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia
Semarang, 11 Oktober 2013
1 hdi
BENDERA NEGARA PENDUDUK BERGABUNG
INDONESIA 237,556,363 08-‐08-‐1967
FILIPINA 101,833,938 08-‐08-‐1967
SINGAPURA 5,076,700 08-‐08-‐1967
THAILAND 66,720,153 08-‐08-‐1967
MALAYSIA 27,565,821 08-‐08-‐1967
BRUNEI 401,890 07-‐01-‐1984
VIETNAM 85,846,997 28-‐07-‐1995
MYANMAR 58,840,000 23-‐07-‐1997
LAOS 6,477,211 23-‐07-‐1997
KAMBOJA 13,388,910 30-‐04-‐1999
2 hdi
1967 1984
1995
1997
1999
NEGARA KANDIDAT-‐ NON
ANGGOTA
3 hdi
ASEAN SUMMIT ke-4, 1992 di SINGAPURA,
menyepakati visi ASEAN 2020.
Stabilitas Pol-Kam regional ASEAN, meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, mendorong
pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan
serta meningkatkan standar hidup penduduk Negara
Anggota ASEAN. 4 hdi
2015, ASEAN FREE TRADE AREA (AFTA) arus barang, jasa, investasi dan tenaga
terampil, BEBAS.
ASEAN percepat liberalisasi perdagangan di bidang jasa, meningkatkan pergerakan
tenaga profesional dan jasa lainnya secara bebas
di kawasan ASEAN.
5 hdi
12 sektor jasa yang disepaka<
(1) bisnis, (2) komunikasi, (3) teknik konstruksi dan teknik terkait,
(4) pendidikan, (5) distribusi, (6) lingkungan hidup,
(7) keuangan, (8) yang terkait dengan kesehatan dan sosial,
(9) pariwisata dan perjalanan wisata, (10) rekreasi, olahraga, dan kebudayaan,
(11) angkutan, (12) sektor jasa lain.
6 hdi
Liberalisasi di bidang jasa yang menyangkut SDM akan terlihat jelas
karena menyangkut penempatan tenaga terampil dan tenaga <dak terampil
dalam mendukung perekonomian negara.
7 hdi
Prinsip perpindahan tenaga terampil
1. Movement of Natural Persons (MNP). mobilitas dalam kurun waktu tertentu
baik sebagai individu yang mempekerjakan dirinya sendiri maupun sebagai pekerja dari perusahaan mulYnasional.
totally free
8 hdi
Prinsip perpindahan tenaga terampil
Yang termasuk MNP adl pengunjung bisnis, investor dan pedagang yang melakukan transaksi bisnis dan investasi, pindahan
tenaga kerja pada perusahaan mul<nasional serta kalangan
profesional seper< dokter, perawat, pengacara, akuntan, insinyur teknik dan tenaga profesional di bidang teknologi
informasi. 9 hdi
Prinsip perpindahan tenaga terampil
Fasilitated Entry: mobilitas yang terkendali
10 hdi
Tantangan untuk Indonesia
1. fokus tenaga terampil, sementara Ind lebih banyak ekspor tenaga <dak terampil. Permasalahan tenaga kerja Indonesia: kasus buruh bukan peningkatan daya saing tenaga
terampil
2. isu inflow? <dak signifikan karena Indonesia masih didominasi sektor
pertanian dan perdagangan. Isu ou]low? tenaga profesional (-‐),
penguasaan bhs Inggris (-‐).
11 hdi
Tantangan untuk Indonesia
3. Regulasi domes<k negara-‐negara ASEAN ,
perlu koordinasi lebih lanjut karena terkait poli<k negara tujuan.
4. Kualitas tenaga terampil di Indonesia.
5. Perkecil disparitas status kesehatan antar
<ngkat sosial ekonomi di masyarakat.
12 hdi
Peluang dipacu untuk lebih kompeYYf dalam mencetak
tenaga terampil: 1. Perbaiki kualitas pendidikan di Indonesia.
2. Intensi]an tenaga pengajar spy dapat membuat kerjasama dalam bidang pendidikan
agar tenaga terampil Ind mampu bersaing dengan tenaga terampil dari LN
scr kualitas dan kuanYtas
13 hdi
AFTA sejak 1 Januari 2010, 3 komponen besar yaitu:
AFAS (ASEAN Framework Agreement in Service),
ATIGA (ASEAN Trade in Goods Agreement), ACIA (ASEAN Comprehensive Investment
Agreement).
14 hdi
AFAS (ASEAN Framework Agreement in Service)
ASEAN Mutual Recogni<on Arrangement on Medical Prac<<oners (MRA):
v memfasilitasi mobilitas para dokter dan
pertukaran informasi, v meningkatkan kerja sama antar dokter,
v mempromosikan prak<k kedokteran sesuai standar dan kualifikasi,
v membuka kesempatan untuk membangun dan mela<h para dokter di negara ASEAN.
15 hdi
Global Minimum Essen<al Requirements (GMER) Standar Kompetensi Minimum Internasional,
(The InsYtute for InternaYonal Medical EducaYon -‐IIME)
(1) professional values, abtudes, behavior and ethics,
(2) scien<fic founda<on of medicine, (3) clinical skills,
(4) communica<on skills, (5) popula<on health and health systems,
(6) management of informa<on, (7) cri<cal thinking and research .
16 hdi
IIME menentukan <ga fase pela<han dan persiapan lulusan tenaga kesehatan.
Fase 1, pendefinisian kompetensi minimum:
§ kembangkan GMER yang memasukkan
pengetahuan, skills, e<ka dan perilaku yg wajib dimiliki se<ap dokter.
§ Mengiden<fikasi dan mengembangkan metode yg diperlukan untuk penilaian kompetensi lulusan
dan mengevaluasi apakah sekolah yg menyediakan sarana pendidikan tersebut telah
memenuhi kompetensi yang diharapkan.
17 hdi
Fase 2, Implementasi eksperimental
menggunakan metode penilaian kompetensi untuk
mengevaluasi outcome. Selain itu, memulai program untuk menganalisis kekurangan dalam proses pembelajaran dan mencari terobosan baru untuk menutupi
kekurangan tersebut.
Fase 3: Membandingkan ‘produk’ sistem pembelajaran tersebut dengan memasuki persaingan global di
level internasional.
18 hdi
3 aspek yang berkaitan dgn usaha peningkatan mutu sumber daya dan
profesionalitas tenaga kesehatan di era global.
1. Aspek analisis tantangan: Imbas AFTA 2015 adalah makin luasnya perdagangan dunia. Aliran
perdagangan melipu< aliran barang publik, perdagangan jasa yang mengakses bebas ke
berbagai Negara. à an<sipasi: Pem perlu kembangkan standar
kompetensi untuk penyiapan skills dan endurance tenaga kesehatan
19 hdi
v 2. Aspek proses pengembangan SDM kes.
Tingkatkan akses informasi dunia luar à hasilkan lulusan yang punya cakrawala berpikir yang luas,
terbuka dengan perkembangan dunia luar. Perlu jalin kerja sama dengan lembaga pendidikan di
luar negeri
v 3. Lakukan inovasi sistem pembelajaran yang memudahkan mahasiswa memahami ilmu kedokteran
dengan lebih tersistema<s dan komprehensif. v Lakukan kontrol kualitas dengan proses assesment
yang bagus dan objek<f.
20 hdi
Mode 3 (commercial presence)-‐ nakes spesialis penunjang yg ikut bersama masuknya alkes canggih
ke RI
Dalam perjalanan, ada 2 mode dimana RI sepakat untuk <dak sepakat
Mode 4 (moving of natural person)-‐ harus melalui MRA (mutual recoqni<on arrangement) antar negara à ini kewenangan kemkes
+konsil
21 hdi
22 hdi
REALITA SDM Indonesia (lap Bank Dunia): penggunaan bahasa Inggris (44%), penggunaan komputer (36%), ketrampilan perilaku (30%), ketrampilan berpikir kri<s (33%), ketrampilan dasar (30%). pendidikan <nggi (7%).
1678 RS à 70% terakreditasi nasional Unsur manajemen RS yang terkait diantaranya, sistem administrasi RS, fasilitas pelayanan medis, keperawatan, dan manajemen keselamatan pasien. PUSKESMAS???
23 hdi
REALITA
RS terakreditasi Internasional (JCI): § RSCM § RS Sanglah § RS Siloam Karawaci, § RS Sentosa Bdg, § RS Eka BSD, § RS Premier Bintaro, § RS Premier Ja<negara, § RS Premier Surabaya, § RSPI Puri Indah
24 hdi
REALITA
1/2 juta penduduk Indonesia berobat ke LN. Terbanyak ke Malaysia (sekitar 280.000 org) dan Singapura (sekitar 120.000 org). Tahun 2011, diperkirakan devisa yang keluar lebih dari Rp.110 T
REALITA
25 hdi