Komunikasi Sehat

42
KOMUNIKASI SEHAT ( 120 menit ) Erwin Kusuma, dr SpKJ ( K ) Nilai Nilai Nilai kedamaian peneysuaian kecerdasan SQ EQ IQ

description

komunikasi sehat by dr erwin kusuma spkj

Transcript of Komunikasi Sehat

KOMUNIKASISEHAT

( 120 menit )

Erwin Kusuma, dr SpKJ ( K )

Nilai Nilai Nilai kedamaian peneysuaian kecerdasan

SQ EQ IQ

Bahasa menunjukkan Bangsa,Bicara menunjukkan Jiwa.

Change your word,change your world.

Erwin Kusuma 2

PENGERTIAN

Komunikasi : hubungan kebersamaan. Komunikan : orang yang berkomunikasi. Komunikator : sarana/orang untuk komunikasi. Komunike : pernyataan bersama. Komunitas : masyarakat. Komune : masyarat kebersamaan. Komunis : aliran politik masyarakat kebersamaan. Arteri karotis komunis : arteri karotis sebelum bercabang.

Komuni : suatu acara dalam agama Katolik.

Erwin Kusuma 3

KOMUNIKASI KESEHATAN :

jarang menyehatkan* sering menyembuhkan** selalu menenteramkan.***

* Meningkatkan ketahanan somatik (“fisik”) dan psikik (mental) untuk menghadapi berbagai keadaan ( to cure, causal ). To cure, seldom. ** Menghilangkan berbagai gejala dan keluhan ( to relieve, symptomatic ). To relieve, often. *** To comfort, always.

Erwin Kusuma 4

KOMUNIKASI DALAM BAHASA INDONESIA , BAHASA DAERAH * DAN BAHASA ASING ** KOMUNIKASI SEARAH & TIMBAL BALIK.

MENGGUNAKAN / TANPA CARA & SARANA

* Menghindari salah paham ( miscommunication ). ** Globalisasi ( Internasional ).

Erwin Kusuma 5

KOMUNIKASI DENGAN SESAMA PETUGAS , KLIEN , PASIEN

DAN PENDAMPINGNYA.

Dengan membedakan : bahasa dewasa / anak / bayi ; bahasa resmi / harian ; bahasa untuk dirinya / orang lain ; bahasa halus / kasar.

Erwin Kusuma 6

KOMUNIKASI MAJEMUK ( Multiple communication )

BAHASA VERBAL ( menggunakan kata-kata ) Secara lisan/oral atau dengan tulisan , gambar, lambang, isyarat , sandi.

DAN

BAHASA NON-VERBAL ( Bahasa Tubuh )

Erwin Kusuma 7

BAHASA NON-VERBAL ( Bahasa tubuh , Body language ) Dandanan , Penampilan , Ekspresi , Pengungkapan, Sikap tubuh , Gaya , Perilaku , Tindakan , Nada suara.

Bila bahasa verbal berlawanan dengan bahasa non-verbal, maka bahasa non-verbal yang lebih bermakna.

Kata “BOLEH” yang diucapkan dengan nada rendah, berbeda artinya bila diucapkan dengan nada tinggi dan suara yang keras.

Keceplosan ( Slip of the tongue, Freudian slip ) : Bahasa verbal dari jiwa ( bawah-sadar ), merupakan hal yang sebenarnya.

Erwin Kusuma 8

ZONA KOMUNIKASI

Zona Pribadi. Pada masyarakat desa ( gemeinschaft ), zona pribadi lebih luas dari pada masyarakat kota ( gesellschaft ), sehingga masyarakat desa merasa kurang nyaman bila orang yang asing menerobos zona pribadi mereka ( terlalu dekat ). Apalagi bila kepala pasien dalam keadaan duduk maupun baring, lebih rendah dari kepala petugas kesehatan.

Erwin Kusuma 9

Mirroring : Mengambil sikap tubuh, perilaku, suara dan ucapan seperti mitra komunikasi, untuk pendekatan ( penyamaan ).

Catatan : mitra komunikasi, bukan lawan komunikasi atau lawan bicara.

Erwin Kusuma 10

PENGIRIMAN & PENERIMAAN PESAN

Encode Decode Maksud Penafsiran PENGIRIM PENERIMA

Encode : kemasan cara & sarana pengiriman pesan. Decode : cara & sarana penerimaan pesan. Contoh : - pengiriman pesan dengan bisikan beruntun. - pesan seorang nabi dengan berbagai penafsiran.

PESAN = PESAN

Erwin Kusuma 1 1

Bahasa insani , hewani atau nabati ( bicara ) ( bersuara ) ( bungkam ) Dewasa Anak Bayi ucapan gerakan ungkapan informasi instruksi ekspresi Apa & Mana Harus & Jangan Kasih & Damai

Erwin Kusuma 1 2

Hukum Biogenetika ( Ernst Heinrich HAECKEL 1834-1919 ) : Ontogeni = Rekapitulasi Filogeni.

KOMUNIKASI YANG SEHAT :I N A

1. Informatif (menjelaskan , universal). 2. Normatif (sopan , situasional). 3. Afektif (menenteramkan , individual).

Erwin Kusuma 1 3

KOMUNIKASI KESEHATAN DALAM LAYANAN :

1. Promotif : meningkatkan taraf kesehatan dan mutu kehidupan. 2. Preventif : mencegah timbulnya gangguan kesehatan dan resiliensi. 3. Kuratif : menyembuhkan dan menyehatkan. 4. Habilitatif : meningkatkan kemandirian dan fungsi kehidupan bagi penyandang cacat bawaan. 5. Rehabilitatif : meningkatkan kemandirian dan fungsi kehidupan bagi penyandang cacat perolehan.

Erwin Kusuma 1 4

Badan & Jiwa Lingkungan Ketahanan * Stresor ** Stres

Mal-adaptasi Reaksi adaptasi Adaptasi

Distres Sehat (sakit : dirinya/lingkunganya menderita)

* tergantung latihan (selular, organik, somatik & mental) ** tergantung : jenisnya, besarnya, jumahnya, seringnya, lamanya.

tegang

Erwin Kusuma 15

Eustres

STRES , EUSTRES , STRESOR , DISTRES ADAPTASI , REAKSI ADAPTASI , MAL-ADAPTASI

GEJALA STRES ( ketegangan pada seseorang karena adanya perubahan hubungan dengan lingkungannya ). 1. Kelopak mata, lebih sering berkedip atau tic. 2. Kerutan lebih banyak pada kening, dahi atau pelipis. 3. Kerongkongan kering ( bawa botol air minum ). 4. Bicara lebih cepat, gagap atau gugup. 5. Telapak tangan dan kaki dingin, lembab ( salaman ) : hyperhidrosis palmaris & hyperhidrosis plantaris. 6. Gerakan berulang ( Periodic Muscle Movements ) : mondar-mandir, goyang-goyang , tindakan berulang. EMG : spasmofilia ++++, kejang reaksi konversi, berbeda dengan obstretic hands (hypocalcemia) dan epilepsi. EEG : dominan dan macet pada irama beta. Hormon kortisol > 16 mG% (dua puncak). Erwin Kusuma 1 6

KOMUNIKASI TERAPEUTIK & ANTI-TERAPEUTIK

Komunikasi terapeutik : komunikasi yang meningkatkan kesehatan.

Komunikasi anti-terapeutik : komunikasi yang menurunkan kesehatan. Komunikasi anti-terapeutik dapat menimbulkan : gangguan iatrogenik (gangguan kesehatan yang disebabkan / diperberat oleh dokter). Ada gangguan terapeutogenik (terapis), koman- dogenik (komandan), pedagogenik (guru), paren- togenik (orangtua) ; juga pengasuh, teman, dll.

Erwin Kusuma 1 7

SEMANTIK DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN Semantik : penggunaan kata-kata.

A word can make or break a man. (sehat) (sakit) Menggunakan kata-kata positif. Sehat, bukan : tidak sakit. Nyaman, bukan : tidak nyeri. Tenang, bukan : jangan takut. Sabar, bukan : jangan marah. Ingat, bukan : jangan lupa. Selamat, bukan : awas jatuh. Percaya diri, bukan : jangan minder. Semangat, bukan : jangan lamban. Jujur, bukan : jangan bohong. BISA, bukan : jangan gagal. “ Yes, we can ! ” (B. Obama). Erwin Kusuma 1 8

INTEGRATED ECLECTIC - HOLISTIC APPROACH Pendekatan Menyeluruh dan Khusus yang Terpadu

1. Pendekatan holistik : utuh yang menyeluruh. Perawatan yang mendukung : Total care. Manusia berbadan dan berjiwa dalam lingkungannya. SEHAT : bio - psiko - sosial badan : jiwa : lingkungan

sist. nalar pikiran ( ektodermik, insani ) bicara sist. gerak kemauan ( mesodermik, hewani ) tindakan sist. cerna perasaan ( endodermik, nabati ) ekspresi Erwin Kusuma 1 9

INTEGRATED ECLECTIC - HOLISTIC APPROACH

2. Pendekatan eklektik : khusus yang khas. Perawatan yang mendukung : tailored nursing.

Memperhatikan keunikan yang sifatnya individual. Jenis kelamin , umur , berat badan , resam tubuh (piknis, atletis, astenis), modalitas ( vakog : visual, auditorik, kinestetik, olfaktorik dan gustatorik) , suku (bangsa), agama, tradisi, budaya, keturunan, asuhan, orangtua, urutan bersaudara, kebiasaan, kasusnya (riwayat, berapa kali dialami, akut/kronik , pemeriksaan, pengobatan, allergi), dsb.

Erwin Kusuma 20

Bangunlah jiwanya,1

bangunlah badannya,2

untuk Indonesia Raya.

W. R. Soepratman 1903 – 1938

Ditulis dengan kesadaran spiritual. Kristal air berbentuk segi enam geometrik.

Erwin Kusuma 21

KEDOKTERAN FISIK :

Jiwa Kedokteran Jiwa Psyche ( Psychiatry , “psychic medicine” ) : Mens Pikiran , Kemauan & Perasaan Nafsani Energi astral ( foton ), matahari.

badan Kedokteran Badan soma ( Somatic medicine ) : corpus Derivat ektoderm , mesoderm jasmani & endoderm ( padanan badani, somatic equivalents ). Empat energi terestrial, bumi.

Erwin Kusuma 2 2

Gangguan psiko-somatik :

“ The sorrow which has no vent in tears, may make other organs weep ”

Henry Maudsley 1835-1918

Kesedihan yang tidak terungkap dengan air mata, dapat menyebabkan organ-organ lain menangis ( bahasa tubuh ).

Erwin Kusuma 2 3

PERKEMBANGAN KOMUNIKASI MANUSIA

Jiwa Padanan badani Pembinaan 3. Remaja/insani Nalar (otak, indra) Pengajaran Pikir (universal) Bicara (diskusi) informatif : Kenyataan Problem solving Apa & Mana

2. Anak/hewani Gerak (otot, sendi) Pendidikan Mau (situasional) Bersuara (agresi) normatif : Kepuasan Self-help Harus & Jangan

1. Bayi/nabati Cerna (paru, usus) Pengayoman Rasa (individual) Bungkam (ekspresi) afektif : Kenikmatan Survival Kasih & Damai

Erwin Kusuma 24

KEMAMPUAN KOMUNIKASI AFEKTIF Manusia “disambut” di bumi dalam organ tubuh Kasih Sayang (RAHIM*), landasan pembinaan bayi sampai tua, agar manusia merasa damai (positif *), dapat menerima dan mampu memberi kedamaian kepada lingkungannya ( individual -> universal ). Pembinaan dasar (fondasi) untuk manusia adalah : Pengayoman dengan Kasih & Damai (salam, shalom, shanti, swastyastu), Unconditioned love & universal peace ( Hak azasi Anak ), Salamat. Asih rasa. Kemampuan : Estetika ( SQ : nilai kedamaian ). Lieben. Afektif ( -> empati ).

Erwin Kusuma 2 5

JALUR KOMUNIKASI DENGAN BAYI : 3 + 1 ( Bahasa Bayi ) Pikir

Mau

Rasa Rasa (afektif)

DOKTER Contoh komunikasi : belaian, ciluk-ba.Erwin Kusuma 2 6

1

2

4

KEMAMPUAN KOMUNIKASI NORMATIF Berlandaskan Kasih & Damai, pembinaan kedua adalah Pendidikan ( Training ) untuk anak, agar anak mempunyai percaya diri, dapat mengenda- likan diri dan mampu menyesuaikan diri, dengan lingkungannya : 3 P ( situasional -> universal ). Pendidikan (pedagogi) adalah pembinaan : Syari’at, Harus & Jangan, Do & Don’ts, Asuh karsa (Ing ngarso sung tulodo , ing madyo mangun karso). Kemampuan : Etika ( EQ : nilai penyesuaian ). Spielen. Normatif (sopan). “ Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung ”

Erwin Kusuma 2 7

JALUR KOMUNIKASI DENGAN ANAK : 5 + 3 ( Bahasa Anak )

Pikir

Mau Mau (normatif)

Rasa Rasa (afektif)

DOKTERErwin Kusuma 2 8

1

2

3

4

5

KEMAMPUAN KOMUNIKASI INFORMATIF Pembinaan ketiga untuk remaja, berlandaskan kedua pembinaan sebelumnya, sehingga para remaja dapat mandiri, mampu menggunakan nalar, peduli akan diri dan lingkungannya ( universal ). Mampu memberi dan menerima keterangan. Pengajaran ( andragogi ) adalah pembinaan : Hakekat, Apa & Mana, What & Why, Asah cipta. Kemampuan : Logika ( IQ : nilai kecerdasan ). Arbeiten. Informatif ( obyektif ), Problem solving.

“ Manusia dipegang ucapannya, hewan talinya ”

Erwin Kusuma 2 9

JALUR KOMUNIKASI DENGAN REMAJA : 6 + 6

Pikir Pikir (informatif) (otak) bicara

Mau Mau (normatif) (otot) bersuara

Rasa Rasa (afektif) bungkam

DOKTER

Erwin Kusuma 30

6

5

4

3

2

1

PENANGGULANGAN MASALAH( PROBLEM SOLVING )

Kemampuan manusia dewasa, menggunakan bahasa insani dengan berbicara informatif, mempertimbangkan IPSAR : Identifikasi & inventarisasi masalah. Pragmatis, apa yang praktis dan dapat dilaksanakan. Skala prioritas ( Priority, first things first , ambeg parama arta), apa yang perlu didahulukan. Analisis dan alternatif dalam menentukan solusi. Risiko yang akan dihadapi dan cara menanggulanginya.

Erwin Kusuma 3 1

PENANGGULANGAN MASALAHBUKAN

1. Mempermasalahkan yang bukan masalah (yang sudah terjadi, dsb) 2. Mempermasalahkan masalahnya. 3. Dengan menimbulkan masalah lama.* 4. Dengan menimbulkan atau akan menimbulkan masalah baru. 5. Problem oriented problem solving, tetapi program oriented problem solving.

Erwin Kusuma 3 2

BAGAN POHONPENANGGULANGAN MASALAH

5 W + H + 5 MMethod

cara

Man Money nara dana

Means Materials sarana How benda bagaimana

What Who Why Where When apa siapa mengapa di mana bilamana

Erwin Kusuma 3 3

HUKUM KESEIMBANGAN DINAMIK SEBAB-AKIBAT Siapa yang berbuat damai, adalah untuk dirinya. Siapa yang berbuat tidak damai, adalah atas dirinya. Dan sekali-kali tidaklah Pencipta Yang Maha Penyayang menganiaya ciptaannya.

Tabur - Tuai

Karmaphala Bekerja benar dengan baik adalah kewajiban , imbalan dari hubungan kerja. Bekerja benar yang lebih baik adalah kebajikan , imbalan juga dari alam semesta ciptaan Tuhan.

Erwin Kusuma 3 4

Know Thyself

KENALILAH DIRI ANDA

UNTUK MENGENAL DIRI ORANG LAIN

Erwin Kusuma 3 5

EMPAT JENDELA JOHARI ( JOHARI WINDOW ) Joseph Luft & Harry Ingham , 1969

Pengenalan diri untuk kelancaran team work

Saya tahu Saya tak tahu Diri Publik Saya tahu Saya tak tahu Anda tahu Anda tahu Anda tahu Open area Blind area Diri Privat Saya tahu Saya tak tahu Anda tak tahu Anda tak tahu Anda tak tahu Hidden area Unknown area

Erwin Kusuma 3 6

Empat Posisi Kehidupan Transactional Analysis. Thomas A. Harris , 1975

I’m OK - You’re OK ( +/- ) ( +/- ) Empathy (objective)

I’m OK – You’re not OK I’m not OK – You’re not OK ( +/o ) ( o/- ) ( o/- ) ( o/- ) Antipathy Apathy (paranoid) (depressive)

I’m not OK – You’re OK ( o/- ) ( +/o )

Sympathy (dependent)

Erwin Kusuma 3 7

TINGKAT EMPATI DOKTER

Tingkat 5 : Berbagi perasaan & pengalaman.

Tingkat 4 : Memahami pendapat pasien.

Tingkat 3 : Menghargai pendapat pasien.

Tingkat 2 : Mengenali pendapat pasien.

Tingkat 1 : Mengenali pendapat pasien sepintas.

Tingkat 0 : Menolak pendapat pasien.

Erwin Kusuma 3 8

MEMPERHATIKAN BOLA MATA & RAUT WAJAH

1. Kepala horisontal : I’m OK – You’re OK.* ( Bola mata di tengah) 2. Kepala menengadah : I’m OK – You’re not OK. ( Bola mata ke bawah ) 3. Kepala menunduk : I’m not OK – You’re OK. ( Bola mata ke atas )

Mata : melirik/mengerling), membelalak/melotot, saat berpikir, saat mengingat, dsb. Pandangan : curiga, sedih, putus asa, cemas, takut, kecewa, gembira, ceria, manja, mengajak, dsb.

Erwin Kusuma 3 9

TRANSFERENCE & COUNTER-TRANSFERENCE

Transference : perasaan subyektif pasien, berupa simpati/antipati kepada seseorang dimasa lalu, yang dialihkan (transfer) kepada dokter.

Positive transference : simpati (senang). Negative transference : antipati (tidak senang).

Counter-transference : perasaan serupa pada dokter, terhadap simpati/antipati pasien.

Dokter, selayaknya berjiwa empati ( obyektif ).Erwin Kusuma 40

KOMUNIKASI YANG SEHAT DISAMPAIKAN OLEH ORANG

YANG BERJIWA SEHAT

1. Dirinya damai, dapat menerima kedamaian dan mampu memberikan kedamaian kepada lingkungannya.

2. Percaya diri, dapat mengendalikan diri dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

3. Mandiri, tanggap menggunakan nalar dan peduli akan diri maupun lingkungannya.

Sakit : keadaan seseorang yang menyebabkan penderitaan ( tidak damai ) pada dirinya atau lingkungannya.

Erwin Kusuma 41

Kepustakaan :

1. Komunikasi Efektif Dokter – Pasien. Konsil Kedokteran Indonesia. 2. I’m OK – You’re OK, Thomas A. Harris, MD 3. What do you say, after you say Hello. Eric Berne, MD 4. Naskah Asli ( untuk kuliah & ceramah ), Kol (Purn) H. Tb. Erwin Kusuma, dr SpKJ (K).

Erwin Kusuma 42