KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI CLUB SARAPAN PAGI DAN...
Transcript of KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI CLUB SARAPAN PAGI DAN...
KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI CLUB SARAPAN PAGI
DAN BREW AND SHARE PADA PRODUK KOPI DI KEDAI
FLAMBOJAN BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Bidang
Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
oleh :
NURUL FITRI ISTIQOMAH
NPM: 1541010177
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2019 / 1441 H
KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI CLUB SARAPAN PAGI
DAN BREW AND SHARE PADA PRODUK KOPI DI KEDAI
FLAMBOJAN BANDAR LAMPUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana S1 Dalam Bidang
Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam
oleh :
NURUL FITRI ISTIQOMAH
NPM: 1541010177
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Khomsyahrial Romli, M.Si.
Pembimbing II : M. Apun Syaripudin, S.Ag., M.Si.
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2019/1441
ABSTRAK
Komunikasi pemasaran merupakan kebutuhan untuk mengenalkan
produk kepada pelanggan secara luas, serta merencanakan strategi penjualan agar
perusahaan atau organisasi dapat terus berkembang. Oleh karena itu penulis ingin
menggali lebih dalam komunikasi pemasaran produk kopi di kedai Flambojan
Bandar Lampung. Dalam hal ini komunikasi pemasaran produk kedai Flambojan
memiliki strategi yang menarik untuk di teliti. Strategi komunikasi pemasaran
tersebut dilakukan melalui club sarapan pagi dan brew and share dalam
pemasaran produknya. Kedai Flambojan menawarkan tempat ngopi minimalis
yang dilakukan oleh penggagas Suhendra Islami. Produk kopi menjadi tema
utama kedai Flambojan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang
nikmatnya mengkonsumsi kopi yang sehat atau berkualitas. Selain itu dalam
rangka mengoptimalkan pelaksanaan aksi sosial pada suatu proses pemasaran
produk, maka pelaksanaan fungsi manajemen sangat penting agar kegiatan yang
dilakukan terwujud sesuai dengan yang diinginkan yaitu pencapaian kehidupan
yang baik dan mulia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi
pemasaran apa yang dilakukan dalam memasarkan produk kedai Flambojan di
Bandar Lampung melalui club sarapan pagi dan brew and share. Penelitian ini
merupakan penelitian lapangan (field Research) yaitu suatu penelitian yang
dilakukan dalam kehidupan yang sebenarnya dengan menggunakan metode
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pencarian data menggunakan
purposive sampling. Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode
interview, observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya pengolahan dan analisis data
yang sudah ada dilakukan dengan metode analisis kualitatif deskriptif. Hasil
temuan dari penelitian lapangan bahwa komunikasi pemasaran produk kopi di
kedai Flambojan Bandar Lampung melalui club sarapan pagi dan brew and share
sebagai strategi dalam pemasaran produk dan terfokus pada komunikasi secara
tatap muka (face to face). Selain itu juga dengan menggunakan media komunitas,
promosi melalui konsumen. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan
bahwa komunikasi pemasaran produk melalui club sarapan pagi dan brew and
share dengan sedekah dari keuntungan bisnis yang diperoleh.
MOTTO
Artinya: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa
yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami
memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. An-Nisa:114)
MOTTO
Artinya: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali
bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat ma'ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa
yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami
memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. An-Nisa:114)
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini untuk, Ayahanda Mujiono dan Ibunda
Musrifah yang tercinta. Terimakasih Ayahanda dan ibunda atas kasih sayang yang
berlimpah dari mulai saya lahir, hingga saya sudah sebesar ini. Terimakasih juga
telah dengan sabar membimbing saya, mendoakan dengan doa-doa terbaiknya dan
mengarahkan untuk keberhasilan saya. Apa yang saya dapatkan hari ini, belum
mampu membayar semua kebaikan, keringat, dan juga air mata bagi saya.
Terimakasih juga untuk adik-adik saya Alma Kholis Solekha dan Aulia
Rahma Khairunisa yang selama ini selalu mendukung, memotivasi dan
menguatkan saya untuk terus berjuang hingga skripsi ini selesai.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Penumangan Baru 18 Februari 1997, anak pertama
dari 3 bersaudara, dari pasangan Bapak Mujiono dan Ibu Musrifah.
Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar Di SD Negeri 1
Penumangan Baru pada tahun 2009, Sekolah Menengah Pertama di SMP Bina
Desa pada tahun 2012 dan Sekolah Menengah Atas di SMK Negeri 1 Sukadana
Lampung Timur pada tahun 2015. Kemudian penulis melanjutkan kembali studi
di Perguruan Tinggi IAIN Raden Intan Lampung yang kini telah berubah menjadi
UIN Raden Intan Lampung pada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi dengan
berkonsentrasi di Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi dan kegiatan
antara lain:
1. Anggota UKM Permata Shalawat tahun 2015-sekarang
2. Anggota One Day One Jus fasil 202 tahun 2018-sekarang
Selain itu penulis juga pernah mengikuti:
1. Finalis Mulei Hijab Lampung 2017
2. Mulei Hijab Lampung Favorite 2017
3. Volunter Youth For Elderly Service by Empowomen
4. Relawan Anti Narkoba Badan Rakyat Anti Narkoba Tawuran dan HIV AIDS
Indonesia (BRANTAS INDONESIA) Tahun 2014
5. Make up Artist dan model freelance pada tahun 2015-sekarang.
6. Peserta Presenter Hunt 2016 Radar Lampung TV
7. Pembuatan Film hasil karya Rumah Film Liman Lunik yang berjudul
“Sebambangan” sebagai Make Up Artist pada tahun 2016.
8. Pembuatam Film hasil karya Rumah Film KPI C yang berjudul “Uninstal”
sebagai Make Up Artist pada tahun 2018.
9. Sebagai Sponsor di acara Seminar Nasional Motivasi dengan tema “Imposible
to be Im’Possible Bersama Motivator “Mery Riana” pada tahun 2019 di
Swiss Belhotel Bandar Lampung.
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh
Puji serta syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat, rahmat
dan hidayah-Nya kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan judul : “KOMUNIKASI PEMASARAN MELALUI CLUB
SARAPAN PAGI DAN BREW AND SHARE DI KEDAI FLAMBOJAN
BANDAR LAMPUNG”. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita ke jalan yang
di ridhoi oleh Allah SWT, dan selalu kita nantikan Syafa’atnya pada yaummul
akhir kelak amin.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos) di Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan
Lampung.
Pada kesempatan ini, penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan yang berupa bimbingan,
petunjuk dan nasehat dari berbagai pihak, yaitu kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. H. Khomsahrial Romli, M.Si Dekan Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung sekaligus pembimbing
pertama.
2. Bapak M. Apun Syaripudin, S.Ag, M.Si Ketua Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) sekaligus pembimbing kedua dan Sekertaris
Jurusan Ibu Yunidar Cut Mutia Yanti, S.Sos, M.Sos.I yang penulis kenal
sebagai sosok yang baik dan ramah.
3. Bapak dan Ibu Dosen maupun karyawan seluruh civitas akademika
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah mendidik dan
memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung.
4. Pimpinan dan seluruh staf Perpustakaan pusat UIN Raden Intan Lampung
serta staf Perpustakaan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN
Raden Intan Lampung.
5. Pemilik Kedai Kopi dan Barista serta karyawan Flambojan Bandar
Lampung yang telah memberikan kesempatan penulis untuk melakukan
penelitian, serta memberikan pelayanan informasi dengan baik.
6. Keluarga Besar UKM Permata Sholawat yang selalu memotivasi dan
memberikan doa, khususnya Demisioner 2017/2018.
7. Sahabat-Sahabat kosan yang selalu memberikan semangat dan berjuang
bersama. Fatimah Squad: Elisa Lailatul Munawar, Desy Rahayu Lestari,
Yeni Mahdalena, Sri Utari. Tak lupa keluarga besar Sari Tirta: Eva
Fauziyah, Duwita Pangesti Putri, Devi Nur Safitri.
8. Keluarga besar Grup One Day Half Jus (ODOJ), khususnya grub 202 fasil
5: anggota, kormin, admin dan asmin semoga kelak kita dapat
dipertemukan.
9. Sahabat-Sahabatku tersayang Ika Puspita, Hanum Eviyanti, Riana Mita
Ristanti, M. Ari Firmansyah, Mahfudz Zikrullah, Ricky Febrian S.Sos dan
sekaliguas Teman-Teman seperjuangan penulis khusunya KPI C angkatan
2015 Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Intan lampung
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
10. Seseorang yang telah cukup sabar menemani dan menyemangati setiap
waktunya Restu Prayoga S.Pd.
11. Almamater tercinta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden
Intan Lampung.
Akhir kata semoga Allah swt. Melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya,
serta segala sesuatu yang telah diberikan tercatat sebagai amal ibadah, dan mudah-
mudahan skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan penulis khususnya.
Bandar Lampung, September 2019
Penulis,
Nurul Fitri Istiqomah
NPM: 1541010177
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
ABSTRAK . ... ...................................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ... ........................................................................ iv
PENGESAHAN .................................................................................................. v
MOTTO.... ........................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii
RIWAYAT HIDUP.............................................................................................viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ..................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ............................................................................. 4
C. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 4
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 10
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 11
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 11
G. Metode Penelitian ................................................................................... 12
BAB II KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KOMUNIKASI DAKWAH
A. Komunikasi Pemasaran............................................................................18
1. Definisi Komunikasi Pemasaran ......................................................... 18
2. Model Komunikasi Pemasaran ........................................................... 20
3. Tujuan Komunikasi Pemasaran .......................................................... 23
4. Proses Komunikasi Pemasaran ........................................................... 24
B. Komunikasi Dakwah................................................................................26
1. Definisi Komunikasi Dakwah ............................................................ 26
2. Metode Dakwah ................................................................................. 27
3. Objek Kajian Ilmu Dakwah................................................................ 31
4. Fungsi Komunikasi Dakwah .............................................................. 34
5. Peran Komunikasi Dakwah ................................................................ 36
6. Komponen-Komponen Komunikasi Dakwah .................................... 37
7. Efektivitas Komunikasi Dakwah........................................................47
C. Tinjauan Pustaka ..................................................................................... 48
BAB III GAMBARAN UMUM KEDAI KOPI FLAMBOJAN BANDAR
LAMPUNG
A. Sejarah Kedai Kopi Flambojan Bandar Lampung .................................. 50
B. Visi dan Misi Produk Kopi Flambojan Bandar Lampung ...................... 51
1.Visi ....................................................................................................... 51
2.Misi ...................................................................................................... 51
C. Proses Pembuatan (Brewing) Kopi Di Kedai Kopi Flambojan .............. 51
D. Komunikasi Pemasaran Produk Kopi Flambojan Bandar Lampung ...... 56
E. Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi Dan Brew And Share
.............................................................................................................. 64
BAB IV KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK KOPI MELALUI CLUB
SARAPAN PAGI DAN BREW AND SHAR DI KEDAI FLAMBOJAN
BANDAR LAMPUNG
A. Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi Dan Brew And Share
Pada Produk Kopi Di Kedai Flambojan Bandar Lampung ...................... 67
1.Target Pencapaian Produk...................................................................... 68
2.Sistem Pelatihan Kepada Barista ........................................................... 69
3.Aktivitas Praktek Komunikasi Pemasaran Produk ................................ 70
4.Evaluasi .................................................................................................. 72
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................ 74
B. Saran .......................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1 Gambar Pour Over................................................................................54
1.2 Gambar Vietnam Drip...........................................................................55
1.3 Gambar French Press...........................................................................55
1.4 Gambar Moka Pot................................................................................56
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Dokumentasi Wawancara Narasumber
Lampiran 2 Dokumentasi Kedai Flambojan
Lampiran 3 Struktur Organisasi
Lampiran 4 Kartu Konsultasi
Lampiran 5 SK Judul
Lampiran 6 Surat Kesbangpol
Lampiran 7 Alat Pengumpul Data
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Judul merupakan hal yang penting dalam suatu karya ilmiah. Judul
merupakan gambaran untuk mengetahui keseluruhan isi dari suatu hasil karya
ilmiah. Oleh karena itu untuk menghindari kesalahan di dalam
menginterpretasikan kalimat judul “Komunikasi Pemasaran Melalui Club
Sarapan Pagi Dan Brew And Share Pada Produk Kopi Di Kedai Flambojan
Bandar Lampung”. Perlu adanya penjelasan istilah yang terkandung dalam
kalimat judul tersebut, yaitu sebagai berikut:
Sutisna Amir Purba sebagaimana dikutip Agus Hermawan mengemukakan
bahwa komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk meyampaikan pesan
kepada publik terutama saran konsumen mengenai perbedaaan produk di pasar.
Kegiatan komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk
mewujudkan suatu produk, jasa, ide.1
Menurut William G. Nickels, dalam bukunya Marketing Communication
and Promotion sebagaimana dikutip Maria Fitriah mendefinisikan komunikasi
pemasaran sebagai berikut: proses pertukaran informasi yang dilakukan secara
persuasif sehingga proses pemasaran dapat berjalan secara efektif dan efisien.2
1 Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2013) h. 126 – 127. 2 Maria Fitriah, Komunikasi Pemasaran Melalui Desain Visual (Yogyakarta: Deeppublish,
2018) h. 5-6
Berdasarkan dua pengertian dan teori yang sudah di jelaskan di atas dapat
di simpulkan bahwa komunikasi pemasaran atau marketing communication adalah
cara penjual dalam memberikan informasi dan mempengaruhi publik untuk
membeli suatu produk yang dijual oleh perusahaan tersebut. Dalam hal ini, tujuan
dari konsep yang ada dan dilakukan oleh kedai flambojan salah satunya sebagai
branding kopi dan konsep yang di lakukan di kedai flambojan juga sekaligus
sebagai citra atau ciri khas dari perusahaan sebagai salah satu penggagas aksi
kemanusiaan. Dari penjelasan mengenai komunikasi pemasaran secara
operasional dan juga secara konseptual yang sudah dijelaskan di atas dapat di
tarik suatu kesimpulan penulisan ini yaitu kegiatan memasarkan produk kopi
Flambojan dan menjalin hubungan dengan calon konsumen maupun konsumen
tetap, menggunakan konsep club sarapan pagi dan brew and share.3
Kedai kopi yang terletak di Jalan Flamboyan A Enggal, Bandar Lampung
ini memiliki lokasi yang cukup strategis, mudah di jangkau dan dekat dengan
stadion sepak bola Pahoman. Dari penggambaran lokasi tersebut pemilik
menambah konsep lain untuk menarik pengunjung, dengan menggunakan konsep
club sarapan pagi dan brew and share.4
Club sarapan pagi di kedai Flambojan dibuka dari pukul 08.00- 12.00.
Berbeda dengan kedai kopi yang ada di Bandar Lampung yang biasanya
membuka kedai kopinya pada sore hingga larut malam. Selain itu, yang dilakukan
kedai Flambojan yaitu mengadakan kegiatan brew and share. Brew dalam dunia
kopi sendiri memiliki arti yaitu proses pembuatan kopi dari biji kemudian di
3 Yanto, Supervisor, wawancara 31 Juli 2019
4 Observasi, Kedai Kopi Flambojan, 14 April 2019.
giling dan sampai menjadi kopi menggunakan alat alat yang tersedia di kedai
Flambojan sebagai program edukasi bagi konsumen dan Share atau berbagi yang
di maksudkan adalah melakukan kegiatan sosial donasi yang di tujukan untuk
program kemanusiaan. Konsep ini dilakukan secara terbuka di keramaian, seperti
pada saat car free day, di Taman Gajah ataupun pada event-event tertentu supaya
lebih mudah di pahami secara langsung oleh masyarakat.
Club sarapan pagi bertujuan sebagai tempat penitipan usaha bagi
masyarakat sekitar kedai dan juga membantu konsumen kedai Flambojan yang
ingin memesan selain kopi.5 Sedangkan brew and share merupakan gerakan anak-
anak kedai untuk salah satu kegiatan aksi kemanusiaan untuk berbagi dengan
siapapun yang sedang mengalami musibah maupun daerah-daerah terkena
bencana alam. Tujuannya adalah mengajak masyarakat bersedekah namun tidak
dengan cara meminta-minta. Caranya adalah dengan mengatas namakan produk
kopi ini sebagai timbal baliknya setelah berdonasi. Kemudian hasil penjualan kopi
tersebut 100% di donasikan kepada yang lebih membutuhkan. Dengan
perhitungan dengan mendonasikan modal atau hasil bersih dan modal tergantung
kebijakan kedai yang bergabung.6
Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa komunikasi
pemasaran dibantu dengan komunikasi dakwah karena hal-hal yang dilakukan
kedai Flambojan Bandar Lampung melalui club sarapan pagi dan Brew and share
tersebut mengajak untuk sedekah yang dilakukan pada event tertentu.
5 Ijunk, Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
6 Suhendra Islami (Owner kedai kopi Flambojan), Wawancara 14 April 2019
B. Alasan Memilih Judul
Adapun alasan penulis memilih judul ini adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi pemasaran sangat diperlukan sebagai langkah merencanakan
pemasaran produk agar tetap berjalan sesuai keinginan.
2. Program club sarapan pagi dan brew and share merupakan kegiatan aksi
kemanusiaan yang dilakukan dalam bentuk donasi. Program tersebut hanya di
lakukan di kedai Flambojan Bandar Lampung.
3. Permasalahan penelitian ini memiliki korelasi terhadap komunikasi penyiaran
dan dakwah. Sehingga relevan dengan bidang keilmuan yang penulis tekuni
di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Adanya referensi yang
mendukung sehingga dapat mempermudah penulis dalam menyelesaikan
skripsi.
C. Latar Belakang Masalah
Komunikasi pemasaran mempunyai peran yang sangat penting bagi
perusahaan untuk melakukan pencitraan (imaging) atas suatu merek tertentu.
Selain itu dengan komunikasi pemasaran dapat mengembangkan kesadaran
konsumen terhadap produk/jasa yang dihasilkan perusahaan, sehingga konsumen
mengenal produk/jasa yang ditawarkan. Dengan begitu dapat merangsang
terjadinya penjualan. Komunikasi pemasaran lebih menekankan pada pemenuhan
secara langsung produk atau jasa yang diperlukan oleh konsumen. Dengan
demikian pemasaran senantiasa berupaya untuk meningkatkan hubungan
pertukaran ekonomi antara organisasi dan konsumennya.7
Pemasaran adalah strategi dalam berkomunikasi dan sebuah komunikasi
tersebut berperan sangat penting didalam menyampaikan sebuah tujuan juga
pemasaran perusahaan. Komunikasi adalah proses pemikiran yang di sampaikan
antar individu dan juga antar organisasi. Komunikasi pemasaran dalam
perusahaan dan organisasi adalah pertukaran antar perusahaan atau organisasi dan
konsumennya.8 Pada dasarnya komunikasi tidak selalu berbicara tentang
bagaimana penyampaian pesan bisa memodifikasi atau mengubah perilaku orang
lain, melainkan lebih berbicara pada proses untuk memberikan pengertian pesan
agar komunikan bisa mengerti pesan yang disampaikan. Setiap perusahaan atau
organisasi selalu berusaha mengenalkan produk mereka kepada konsumen,
menginformasikan kegunaan serta nilai produk atau jasa tersebut, serta membuat
cara-cara menarik agar konsumen ingin membeli produk dari perusahaan tersebut.
Kegiatan seperti inilah yang dinamakan pemasaran.9
Komunikasi memiliki peran dalam pemasaran yaitu untuk membedakan
produk yang ditawarkan perusahaan dengan perusahaan lainnya. Pada tingkatan
lebih tinggi, peran komunikasi tidak hanya berperan pada mendukung transaksi
7 Keith Butterick, Introduction Public Relation:Theory and Practic; penerjemah, Nurul
Hasfi Pengantar Public Relations Teori dan Praktik (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 41.
8 Ngalimun, M Ropiani, Harles Anwar, Komunikasi Bisnis Kewirausahaan Dalam Islam
(Yogyakarta: Parama Ilmu, 2019), h.223.
9 Basu Swasta dan T. Hani Handoko, William J. Stanton, Management Pemasaran Modern
(Jakarta: PT. Grasindo Persada, 2004), h. 10.
namun, menginformasikan, membujuk, mengingatkan dan membedakan produk,
tetapi juga menawarkan sarana pertukaran itu sendiri.10
Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan
manusia terutama pada dunia usaha saat ini. Selain itu, menjamurnya usaha baik
perusahaan kecil maupun besar berdampak pada persaingan yang ketat antara
perusahaan, terutama persaingan yang berasal dari perusahaan sejenis.
Menyebabkan perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati
perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan.
Salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan adalah dengan mengetahui apa
kebutuhan dan keinginan konsumen atau pasar sasaran serta memberikan
kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para
pesaing.11
Pada iklim demokrasi kekinian, salah satu urgensi yang mendasari
penyusunan regulasi penyiaran adalah hak asasi manusia tentang kebebasan
berbicara (freedom of speech), yang menjamin kebebasan seseorang untuk
memperoleh dan menyebarkan pendapatnya tanpa adanya intervensi, bahkan dari
pemerintah. Sebagai ilustrasi sederhana dapat digambarkan bahwa jika pada saat
yang bersamaan terdapat dua orang atau lebih berbicara, maka proses komunikasi
pasti mengalami kegagalan. Regulasi akan menentukan siapa yang berhak
menyiarkan dan siap yang tidak. Dalam konteks demikian regulasi berperan
10 Arifin Anwar, Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), h. 14
11
Ngalimun, M Ropiani, Harles Anwar, Komunikasi Bisnis Kewirausahaan Dalam Islam... h.
15.
sebagai mekanisme kontrol (control mechanism).12
Berdasarkan penjelasan di atas
peneliti mendapatkan beberapa hal yang melatar belakangi penelitian ini yaitu
bagaimana komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh manajemen kedai
flambojan yang dapat memberikan dampak positif untuk orang lain salah satunya
dengan berbagi ilmu mengenai proses brewing dan juga konsep share yang
dilakukan dengan tujuan memberikan sebagian hasil penjualan kepada yang
membutuhkan atau lebih kita kenal dengan sebutan donasi. Berkembangnya
masyarakat modern seringkali dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang
semakin tinggi dan aktivitas kerja yang sibuk dan mengakibatkan semakin banyak
para pekerja pria maupun wanita yang menghabiskan waktu di luar rumah. Hal ini
menyebabkan kebanyakan orang tidak mempunyai waktu untuk dapat mengolah
makanannya sendiri sehingga mereka cenderung lebih memilih untuk mencari
makanan cepat saji karena dianggap lebih simpel. Selain untuk memenuhi
kebutuhannya mereka juga bisa mencari tempat makan yang memiliki suasana
yang tenang dan nyaman, cita rasa yang berbeda atau bahkan tempat berekreasi.13
Perkembangan dunia kuliner khususnya di kota Bandar Lampung telah
mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Kuliner tidak hanya sebatas
pemenuhan kebutuhan primer manusia namun lebih dari pada itu, dunia kuliner
saat ini telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Usahanya pun sangat
bermacam-macam mulai dari cafe atau coffe shop, restoran, food court, sampai
pedagang kaki lima. Perkembangan restoran dan kafe dewasa ini telah diwarnai
12 Muhammad Mufid, Komunikasi Dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Prenada Media,
2005), h. 67.
13
Muhammad Khusain, Ekonomi Mikro: Dasar-Dasar Teori (Malang: UB Press, 2013), h.
39.
dengan berbagai macam persaingan disegala bidang. Melihat kondisi tersebut
menyebabkan pebisnis restoran dan kafe semakin dituntut untuk mempunyai
konsep yang menarik agar memenuhi target volume penjualan.14
Usaha kopi menjadi salah satu incaran di kalangan pengusaha muda karena
perkembanganya yang begitu pesat di pasar nasional maupun internasional dan
pastinya memiliki ciri khas pada setiap minuman yang disajikan. Tak hanya
kopinya, namum peracik atau penyaji kopi yang biasa disebut barista ini pun
menjadi sebuah pekerjaan yang sangat menjanjikan di masa sekarang.
Kopi adalah minuman hasil seduhan biji kopi yang telah disangrai dan
dihaluskan menjadi bubuk. Kopi merupakan salah satu komoditas di dunia yang di
budidayakan lebih dari 50 negara. Dua varietas pohon kopi yang dikenal secara
umum yaitu Kopi Robusta (Coffea canephora) dan Kopi Arabika (Coffea
arabica).15
Kata kopi sendiri awalnya berasal dari bahasa Arab: qahwah yang
berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi
tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal
dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa
Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia
menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.16
Kopi terus bergerak dan berevolusi. Memunculkan konsep three waves of
coffee setelah first wave dan second wave. Sebuah konsep yang dikemukakan
14 Suhendra Islami (Owner kedai kopi Flambojan), Wawancara 14 April 2019
15 Dani Hamdan, Aries Sanani, Coffee “Karena Selera Tidak Dapat Diperdebatkan”,
(Jakarta: Agromedia Pustaka, 2018), h. I. 16
Ibid., h. II.
pertama kali oleh Thris Rothgeb, Co-founder dan roastmaster dari Wrecking Ball
Coffee Master untuk menggambarkan perjalanan kopi dari masa ke masa.17
First wave muncul pada era 1890-an yang ditandai dengan munculnya
berbagai produk kopi kemasan, seperti kemasan vakum untuk biji kopi sangrai
hingga kopi instan dalam kemasan kaleng atau sachet. Contohnya Nestle dengan
merek Nescafe. Pada intinya first wave ini adalah sebuah produksi kopi secara
massal dan kepraktisan dalam hal penyajian.18
Second wave adalah era yang muncul pada akhir tahun 1960-an yang
ditandai dengan munculnya kedai-kedai kopi. Dimana kemunculan kedai kopi ini
bukan hanya sekedar membuat kopi untuk diminum, tetapi menjadi lifestyle.
Second wave ini adalah transformasi dari first wave, dimana beberapa masyarakat
yang mengkonsumsi kopi instan mulai beralih mengkonsumsi kopi yang di
sajikan di kedai-kedai kopi.
Third wave ini dimulai pada tahun 1990-an hingga saat ini. Pada era ini
semakin banyak orang yang memproses sendiri seduhan kopinya di rumah
menggunakan berbagai peralatan manual brewing. Kedai kopi yang bermunculan
pun semakin banyak yang mengandalkan aneka sajian kopi menggunakan manual
brewing tersebut. Kopi saat ini berada pada gelombang ketiga (third wave).
Buktinya, para pecinta kopi semakin kritis terhadap berbagai detail yang
diperlukan untuk menciptakan secangkir sajian kopi yang nikmat dan
berkualitas.19
17
Ibid., h. 138-140.
18
Ibid., h. 135.
19
Ibid., h. 137.
Kedai kopi Flambojan ini sendiri adalah bukti dari perkembangan dunia
perkopian dengan mengambil era gelombang ketiga (three wave). Dimana
penikmat kopi dapat menikmati kopinya dengan biji kopi yang berkualitas, proses
pengolahan buah dan biji kopi yang tepat, serta proses sangrai yang sesuai. Selain
itu, tingkat kehalusan gilingan biji kopi dan proses penyeduhan yang tepat.
Namun masih dengan harga yang terjangkau.
Berdasarkan uraian diatas, bahwa yang dimaksud dengan judul penelitian
ini Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi Dan Brew And Share Pada
Produk Kopi Di Kedai Flambojan Bandar Lampung sangat dibutuhkan konsep
komunikasi pemasaran yang digunakan adalah iklan dan promosi. Sehingga
menjadikan produk kopi di kedai Flambojan banyak diminati di semua kalangan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah konsep komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh kedai flambojan
Bandar Lampung dalam mempromosikan produk kopi dengan menggunakan
konsep club sarapan pagi dan brew and share.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang dan batasan masalah dapat
dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana praktek komunikasi pemasaran melalui club sarapan pagi dan
brew and share pada produk kopi di kedai Flambojan Bandar Lampung?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui praktek komunikasi pemasaran melalui club sarapan pagi dan
brew and share pada produk kopi di kedai Flambojan Bandar Lampung
2. Mengetahui hambatan komunikasi melalui club sarapan pagi dan brew and
share dalam produk kopi di kedai Flambojan Bandar Lampung.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat secara teoritis
Diharapakan penelitian ini dapat:
a. Memberikan pengetahuan mengenai komunikasi pemasaran melalui club
sarapan pagi dan brew and share pada produk kopi di kedai Flambojan
Bandar Lampung terhadap pembaca.
b. Dapat memberikan sumbangan pikiran untuk kajian komunikasi
pemasaran dalam penelitian selanjutnya ataupun menjadi referensi untuk
penelitian sejenis.
c. Memberikan informasi pembaca tentang bagaimana komunikasi
pemasaaran untuk meningkatkan pemasaran produk.
2. Manfaat secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:
a. Dapat dijadikan sebagai acuan standar komunikasi pemasaran di sebuah
kedai atau cafe.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan
untuk tindakan-tindakan selanjutnya terhadap komunikasi pemasaran pada
umumnya yang telah dimiliki dan dijalankan oleh kedai kopi Flambojan
berdasarkan teori-teori yang digunakan sebagai dasar analisis.
G. Metode Penelitian
1. Metode dan Pendekatan
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif karena data
yang didapatkan nanti berupa kata-kata lisan atau tulisan dan bermaksud
untuk menggambarkan bahwa bagaimana komunikasi pemasaran melalui club
sarapan pagi dan brew and share pada produk kopi di kedai Flambojan
Bandar Lampung.
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode
pendekatan survei. Metode survei adalah salah satu pendekatan penelitian
yang pada umumnya digunakan untuk pengumpulan data yang luas dan
banyak. Survei merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan untuk
mencari kedudukan (status), fenomena (gejala) dan menentukan kesamaan
status dengan cara membandingkannya dengan standar yang sudah
ditentukan. Dengan demikian maka survei ini dapat dilakukan secara pribadi
(sendiri) maupun berkelompok. Melihat persiapannya, maka survei ini
dilakukan secara sistematis, berencana.20
20 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka
Cipta, 2014), h. 152-153.
2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang
ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka
penelitiannya merupakan penelitian populasi.21
Spradley memaparkan bahwa populasi dinamakan “soscial
situation” atau situasi sosial terdiri atas tiga elemen yaitu : tempat (place),
pelaku (actor), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis.
Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi soasial tertentu,
melakukan observasi, dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang
tahu tentang situasi sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang
yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu.22
Kemudian yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang berjumlah.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Apabila populasi penelitian berjumlah kurang dari
100 maka sampel yang diambil adalah semuanya.23
Dalam hal ini penulis
menetapkan penelitian ini menggunakan seluruh populasi menjadi sampel
penelitian.
21 Ibid. h.173.
22
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung, Alfabeta,
2016), h. 80.
23
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,.. h.174.
3. Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan instrumen atau alat
ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Wawancara (Inteview)
Menurut Suharsimi Arikunto, ditinjau dari pelaksanaannya, interview
dibedakan atas:
1) Interview bebas atau inguided interview, dimana pewawancara bebas
menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan. Dalam pelaksanaannya pewawancara tidak membawa
pedoman apa yang akan ditanyakan. Kebaikan metode ini adalah bahwa
responden tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang di interview.
Dengan demikian suasananya akan lebih santai karena hanya omong-
omong biasa. Kelemahan menggunakan teknik ini adalah arah
pertanyaan yang kadang-kadang kurang terkendali.
2) Interview terpimpin atau guided interview, yaitu interview yang
dilakukan oleh pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan
lengkap dan terperinci seperti yang dimaksud dalam interview
terstruktur.
3) Interview bebas terpimpin, yaitu kombinasi antara interview bebas dan
interview terpimpin. Dalam melaksanakan inteview, pewawancara
membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal
yang akan ditanyakan.24
Jenis wawancara yang penulis gunakan adalah interview bebas terpimpin.
Dan yang penulis jadikan sebagai narasumber dalam wawancara ini adalah
pemilik kedai kopi Flambojan karena penulis ingin mendapatkan data yang
relevan dan valid mengenai praktek komunikasi pemasaran yang digunakan oleh
kedai flambojan dalam penerapan komunikasi pemasaran menggunakan brew and
share dan club sarapan pagi. Metode ini merupakan metode pokok atau utama
dalam mencari data penelitian.
24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,... h. 198.
b. Observasi
Observasi adalah proses pengumpulan data open-ended atau dari awal
hingga akhir dan first hand information atau dari tangan pertama dengan cara
mengamati tempat di lokasi riset.25
Di dalam artian ini penelitian observasi adalah
pengamatan dan dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar,
rekaman suara.
Menurut Sugiyono observasi dilihat dari segi proses pelaksanaan
pengumpulan data dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Observasi berperan serta (participant observation), merupakan observasi
yang melibatkan peneliti dengan kegiatan yang sedang diamati.
2) Observasi nonpartisipan (nonparticipant observation) merupakan suatu
observasi di mana peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai
pengamat independen.26
Berdasarkan pemaparan di atas, penulis menggunakan observasi
nonpartisipan dimana peneliti tidak terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari
namun terlibat hanya sebagai pengamat. Cara observasi yang dilakukan adalah
observasi sistematis, dimana adanya pengamatan dengan menggunakan pedoman
sebagai instrumen pengamatan. Artinya dalam hal ini pengamat tidak dapat
memperhatikan variabel yang terlalu banyak sehingga, pada akhir pengamatan
dapat disimpulkan secara jelas. Pengamatan ini dilakukan pada barista dan
pelanggan.
25 Bambang Budiwiranto, Modul Metode Penelitian Sosial, (Bab VI: 4/26/2017), h.3.
26
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D (Bandung: CV Alfabeta,
2011). h. 145.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah proses pengumpulan data dalam memperoleh
informasi. Berupa tulisan (paper), tempat (place), dan kertas atau orang
(people).27
Jadi dalam metode dokumentasi dalam penelitian ini, penulis
mengumpulkan dokumen, barang-barang tertulis yang tersimpan di Kedai Kopi
Flambojan Bandar Lampung, seperti setifikat penghargaan, poster dan gambar.
4. Teknik Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh
adalah data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan
rangkaian angka serta tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/struktur
klasifikasi. Data bisa saja dikumpulkan dalam aneka macam cara (observasi,
wawancara, intisari dokumen, pita rekaman) dan biasanya diproses terlebih
dahulu sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan,
atau alih-tulis), tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang
biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan tidak menggunakan
perhitungan matematis atau statistika sebagai alat bantu analisis.28
Setelah
penulis mendapatkan data dari sumber, kemudian penulis mengumpulkannya
dan mengolahnya setelah itu menganalisis data yang sudah ada dengan metode
analisis kualitatif deskriptif, yaitu teknik analisis data yang menguraikan,
menafsirkan dan menggambarkan data yang terkumpul secara sistematik untuk
menyajikan data tersebut agar lebih bermakna dan mudah dipahami.
27 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,... h.201.
28
Ibid. h. 227.
Kemudian penulis mengambil kesimpulan akhir menggunakan metode
deduktif, yaitu menganalisis dengan cara menarik kesimpulan dari yang
sifatnya umum kemudian khusus dari data-data yang telah di analisa. Sehingga
penulis dapat mengetahui komunikasi pemasaran produk kopi di kedai
Flambojan Bandar Lampung melalui club sarapan pagi dan brew and share.
5. Hasil Penelitian
Hasil penelitian merupakan suatu hasil dari proses melakukan atau
memikirkan percobaan. Hasil penelitian ini besifat kualitatif yang akan
menjelaskan tentang “Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi Dan
Brew And Share Pada Produk Kopi Di Kedai Flambojan Bandar Lampung”.
BAB II
KOMUNIKASI PEMASARAN DAN KOMUNIKASI DAKWAH
A. Komunikasi Pemasaran
1. Definisi Komunikasi pemasaran
Pada 1980-an, kegiatan komunikasi pemasaran itu mencakup : 1)
memasang iklan di media massa (media advertising); 2) pemasaran langsung
(direct marketing); 3) promosi penjualan (sales promotion); 4) penjualan
personal (personal selling); 5) pemasaran interaktif; 6) hubungan masyarakat
(public relation) untuk mencapai komunikasi pemasaran yang lebih efektif.29
Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi pemasaran adalah bentuk komunikasi
yang ditunjukan untuk memperkuat strategi pemasaran guna meraih pasar
yang luas.
Komunikasi pemasaran selalu dikaitkan dengan kegiatan promosi yang
paling efektif yaitu dengan beriklan melalui media massa. Padahal jika dilihat
dari bentuk-bentuknya selain beriklan di media massa komunikasi pemasaran
juga memandang promosi penjualan atau pemasaran langsung masih
dianggap sebagai pekerjaan tambahan dan lebih sering digunakan pada kasus-
kasus tertentu saja.
Asosiasi Biro Iklan Amerika (American Association of Advertising
Agencies) berhasil menyusun komunikasi pemasaran terpadu yang menjadi
salah satu definisi pertama dibidang ini, yaitu suatu konsep perencanaan
29Morissan, periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2010) . h. 6.
komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah dari satu rencana
komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin
komunikasi. Misalnya iklan, umum, respons langsung, promosi penjualan,
dan hubungan masyarakat dan menggabungkan berbagai disiplin tersebut
guna memberikan kejelasan, konsistensi, serta dampak komunikasi yang
maksimal.30
Pengertian diatas memusatkan perhatian dalam upaya menjadikan
seluruh kegiatan pemasaran dan promosi perusahaan dapat menghasilkan
citra atau image yang bersifat satu dan konsisten bagi konsumen. Perusahaan
mengirimkan pesan kepada pelanggan serta pihak terkait lainnya melalui
berbagai instrumen yang tersedia, tidak hanya melalui promosi.
Ducan dan Moriarty mengatakan bahwa seluruh pesan harus
disampaikan dan diterima secara konsisten dalam upaya untuk menciptakan
persepsi yang utuh di antara pelanggan dan pihak terkait lainnya.31
Artinya,
komunikasi pemasaran perlu adanya berbagai pesan serta integrasi fungsi
sebagai fasilitator promosi, seperti biro iklan, konsultan humas, tenaga
promosi penjualan, perusahaan perancang produk, dan sebagainya.
Segala upaya menyampaikan sesuatu tentang perusahaan ini (tentang
produk baru, ajakan membeli, pemberitahuan diskon, masa promosi, dan
seterusnya), sesungguhnya adalah upaya komunikasi pemasaran.32
Didalam
komunikasi pemasaran kegiatan promosi adalah termasuk konsep komunikasi
30 Ibid. h. 8.
31 Ibid. h. 11.
32Taufik Amir, Dinamika Pemasaran: Jelajahi dan Rasakan (Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada, 2005). h. 207.
pemasaran. Menyampaikan sebuah pesan-pesan tertentu kepada publik atau
konsumen.
2. Model Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan
kepada publik terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di
pasar. Konsep yang secara umum digunakan untuk menyampaikan pesan
adalah apa yang disebut bauran promosi (promotional mix). Disebut demikian
karena, biasanya pemasar sering menggunakan berbagai jenis promosi
sebagai simultan dan terintegrasi dalam suatu rencana promosi produk.
Bauran komunikasi pemasaran adalah kombinasi dari variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan oleh manager untuk menjalankan strategi
pemasaran dalam usaha mencapai tujuan perusahaan di dalam pasar sasaran
tertentu.33
Berikut lima 5 jenis promosi yang biasa disebut bauran promosi
menurut Kotler, adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai bentuk komunikasi
non personal mengenai suatu organisasi, produk, servis, atau ide yang
dibayar oleh satu sponsor yang diketahui.34
Dalam hal ini iklan
merupakan sebuah pesan dengan tujuan untuk promosi yang disampaikan
33 Nufian S. Febriani, Wayan Weda Asmara Dewi, Teori dan Praktis: Riset Komunikasi
Pemasaran Terpadu (Malang: UB Press, 2018), h. 4.
34
Morissan, periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu,... h. 17-18.
melalui media. Artinya segala hal yang terlibat pada media dengan biaya
sponsor.
Iklan menjadi instrumen promosi yang sangat penting, khususnya
bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan
kepada masyarakat luas. Di indonesia iklan merupakan kegiatan promosi
yang sangat menjanjikan sejak dulu hingga sekarang. Karena dianggap
efisien dari segi biaya untuk mendapat konsumen yang banyak dan dapat
membentuk citra produk serta daya tarik suatu perusahaan atau produk.
b. Promosi Penjualan
Promosi penjualan atau sales promotion adalah kegiatan pemasaran
yang memberikan nilai tambah atau insentif kepada tenaga penjualan,
distributor, atau konsumen yang diharapkan dapat meningkatkan
penjualan.35
c. Kehumasan dan Publisitas
Menurut Cutlip, Center, dan Broom yang menulis salah satu buku
pertama yang meringkas teori dan praktik kehumasan adalah fungsi
manajemen yang mengidentifikasi, membangun, dan mempertahankan
hubungan yang saling menguntungkan antara organisasi dengan berbagai
publik yang menjadi penentu kesuksesan dan kegagalannya.36
Salah satu kegiatan yang sering dilakukan humas adalah publisitas
yaitu kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang, organisasi, atau
35Ibid., h. 25.
36
Keith Butterick; penerjemah, Nurul Hasfi, Pengantar Public Relations Teori dan Praktik
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014). h. 8.
perusahaan di media massa.37
Artinya publisitas disini merupakan upaya
orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa.
d. Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung atau direct marketing adalah upaya
perusahaan atau organisasi untuk berkomunikasi secara langsung dengan
calon pelanggan sasaran dengan maksud untuk menimbulkan tanggapan
dan/atau transaksi penjualan.38
Artinya, pemasaran langsung memainkan peran penting dalam
program komunikasi pemasaran bagi perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan produk kebutuhan konsumen maupun produk industri.
Karena memiliki instrumen iklan tanggapan langsung atau direct response
advertising yaitu iklan suatu produk yang dipromosikan melalui media
massa meminta atau mendorong konsumen untuk membeli produk
bersangkutan langsung kepada pembuatannya.
Instrumen kedua yaitu secara tradisional yang digunakan oleh
perusahaan yang mendistribusikan produknya melalui saluran distribusi
tradisional atau perusahaan yang memiliki tenaga penjualan tersendiri.
e. Penjualan Tatap Muka
Penjualan tatap muka atau personal selling merupakan aktivitas
komunikasi antara produsenyang diwakili oleh tenaga penjual dengan
konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu saja
berhadapan langsung (face-to-face).
37Morissan, periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu,... h. 29.
38
Ibid. h. 22.
3. Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller terdapat empat tujuan dari komunikasi
pemasaran39
, yaitu sebagai berikut:
a. Untuk memunculkan atas kebutuhan kategori
Membangun produk untuk memenuhi kesenjangan yang disarankan antara
situasi motivasi sekarang dan situasi emosional yang diinginkan.
b. Untuk memunculkan atas kesadaran merek
Kemampuan untuk mengidentifikasi (mengakui atau mengingat) merek
dalam kategori, secara cukup rinci untuk melakukan pembelian.
c. Untuk memunculkan atas sikap merek
Evaluasi merek dengan menghargai kemampuannya yang dirasakan untuk
memenuhi kebutuhan yang relevan sekarang ini.
d. Untuk memunculkan maksud pembelian merek
Intruksi untuk membeli merek atau melakukan tindakan yang berkaitan
dengan pembelian.
4. Proses Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran akan terjadi efektif apabila setiap pemasar
memahami proses komunikasi secara umum. Dalam hal ini seseorang atau
kelompok harus mengerti bagaimana komunikasi itu berjalan. Yang mana
didalamnya melibatkan beberapa elemen yang disebut dengan model proses
39 Nufian S. Febriani, Wayan Weda Asmara Dewi, Teori dan Praktis: Riset Komunikasi
Pemasaran Terpadu,.... h. 4.
komunikasi pemasaran, yakni meliputi pengirim (sender), penerima (receiver),
pesan (message), media, respon, feedback dan gangguan (noise).40
Pengirim pesan harus memahami penerima pesannya seperti apa dan
respon apa yang diharapkan. Pengirim pesan juga harus melakukan proses
encoding atau menterjemahkan pesan ke dalam simbol seperti tulisan, kata-
kata, gambar, dan bahasa tubuh sehingga dapat dipahami dan diinterpretasikan
sama oleh penerima dalam proses decoding yang menterjemahkan simbol
menjadi makna.
Encoding adalah proses penyandian pesan yakni sistem pusat sumber
informasi memerintahkan sumber informasi untuk mengubah informasi
kedalam simbol-simbol tertentu untuk di transmisikan yang kemudian dapat di
gambarkan dan di mengerti secara lebih mudah nantinya. Dalam
mengkomunikasikan ide-ide pemasaran yang di transformasikan dalam bentuk
yang bisa menarik perhatian, sedangkan message merupakan proses
komunikasi pemasaran.
Decoding atau penafsiran merupakan unsur komunikasi yang
dilakukan oleh penerima pesan. Pesan yang telah sampai atau diterima dalam
komunikasi dapat di tafsirkan secara langsung berdasarkan apa yang dilihat
atau juga di tafsirkan secara langsung secara lebih dalam. Jadi, persepsi
konsumen yang terbentuk ketika mereka menerima pesan dari pemasar di
namakan sebagai decoding.
40 Ibid. h.5-6.
Receiver adalah sebagai target audiens yang menjadi sasaran oleh
pemasar dan masyarakat pada umumnya. Response adalah tanggapan atau
reaksi pada target audiens bisa berupa pembelian, pertanyaan, komplain dan
kunjungan ke media sosial atau website. Noise adalah banyaknya pesaing yang
juga akan menyampaikan pesan kepada audiens sejenis sehingga terjadi
penerimaan informasi yang overload oleh konsumen.41
Selain itu, pengirim pesan harus mengirim pesan melalui media yang
efisien agar dapat menjangkau seluruh target dan mengembangkan saluran
umpan balik sehingga dapat merespon target. Proses komunikasi dan elemen-
elemen tersebut dapat diaplikasikan sebagai pemasaran. Di mana sender
sebagai elemen utama merupakan perusahaan yang memproduksi dan menjual
produk.
B. Komunikasi Dakwah
1. Definisi Komunikasi Dakwah
Komunikasi yaitu proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada
komunikan melalui media yang menimbulkan akibat tertentu. Dakwah
merupakan ucapan untuk mempengaruhi manusia supaya mengikuti islam.
Kegiatan dakwah adalah kegiatan komunikasi, di mana dai
mengkomunikasikan pesan dakwah kepada mad’u baik secara perseorangan
maupun kolompok. Dan secara teknis, dakwah adalah komunikasi dai
(komunikator) dan mad’u (komunikan). Semua hukum yang berlaku dalam
41 Ibid. h. 7-8.
ilmu komunikasi berlaku juga dalam dakwah, hambatan komunikasi adalah
hambatan dakwah, dan bagaimana mengungkapkan apa yang tersembunyi di
balik perilaku manusia dakwah sama juga dengan apa yang harus dikerjakan
pada manusia komunikan.42
Jadi, komunikasi adalah proses penyampaian informasi atau pesan dari
seseorang atau sekelompok orang kepada seseorang atau kelompok lain yang
bersumber dari Al-Quran dan Hadis dengan menggunakan lambang-lambang
baik secara verbal maupun nonverbal dengan tujuan untuk mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku orang lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam, baik
langsung secara lisan maupun tidak langsung menggunakan media.
2. Metode Dakwah
Metode dakwah adalah strategi yang diatur dai dalam melaksanakan
aktifitas amar ma’ruf nahi munkar yang disesuaikan dengan keadaan mad’u
agar tujuan dakwah benar-benar mampu terwujud.43
Pedoman dasar atau
prinsip penggunaan metode dakwah Islam sebagaimana termaktub dalam Al-
Qur‟an surat An-Nahl: 125 :
42 Wahyu Ilahi, MA, Komunikasi Dakwah (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010), h.
24.
43
Abdul Pirol, Komunikasi Dan Dakwah Islam (Yogyakarta: Deepublish, 2018). h.28.
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.”
Berdasarkan QS. An- Nahl: 125 di atas metode dakwah terbagi
menjadi tiga macam, yaitu: metode bil Hikmah, mau’idzah hasanah,dan
mujadalah. Adapun penjelasan metode tersebut sebagai berikut:
a. Metode Hikmah
Menurut pandangan ulama Ibnu Zaid hikmah adalah setiap perkataan
yang merupakan nasehat kepada kebaikan atau mengajak kepada
kemuliaan dan mencegah dari kejahatan. Sedangkan Abu Ja’far
Muhammad Ibn Ya’kub mengemukakan bahwa hikmah adalah setiap
perkataan yang melahirkan perbuatan yang benar. Al Jurjani
menambahkan bahwa hikmah adalah setiap perkataan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang baik. Berdasarkan pendapat para ulama tersebut
dapat disimpulkan bahwa metode hikmah merupakan cara yang penting
bagi dai karena dengan metode hikmah ia akan selamat dari musuh-musuh
yang senantiasa mengancam, sebab dengan hikmah dai telah mengamalkan
kebaikan dan kebenaran sesuai Al-Quran dan sunah-Nya.44
b. Mau’idzah Hasanah
Menurut Imam Abdullah bin Ahmad An-Nasafi bahwa mau’idzah
hasanah yaitu perkataan yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa
engkau memberikan nasehat dan menghendaki manfaat kepada mereka
atau dengan Al-Quran. Sedangkan Abdul Hamid Al-Bilali mau’idzah
hasanah merupakan salah satu manhaj (metode) dalam dakwah untuk
mengajak ke jalan Allah dengan memberikan nasihat atau membimbing
dengan lemah lembut agar mereka mau berbuat baik. Dapat dipahami
bahwa mau’idzah hasanah merupakan metode dakwah yang dilakukan
dengan pengajaran, bimbingan atau nasehat yang baik kepada mad’u agar
mereka mau berbuat baik dan kembali ke jalan Allah SWT. 45
c. Mujadalah
Al-Mujadalah (al-Hiwar) berarti upaya tukar pendapat yang
dilakukan oleh dua pihak secara sinergis, tanpa adanya suasana yang
mengharuskan lahirnya permusuhan di antara keduanya. Sedangkan
menurut Sayyid Muhammad Thantawi metode dakwah ialah suatu upaya
yang bertujuan untuk mengalahkan pendapat lawan dengan cara
menyajikan argumentasi dan bukti yang kuat. Dapat disimpulkan bahwa
44 Ibid. h. 32.
45
Ibid. h. 43.
mujadalah berarti metode dakwah dengan berdialog dengan lemah lembut,
tanpa paksaan untuk mencapai suatu kebenaran.46
d. Metode Bi al-Hal
Dakwah bi al-Hal adalah dakwah yang mengedepankan perbuatan
nyata. Hal ini dimaksudkan agar penerima dakwah (Mitra dakwah)
mengikuti jejak dan hal ikhwal dai (juru dakwah). Dakwah jenis ini
mempunyai pengaruh yang besar pada diri penerima dakwah. Pada saat
pertama kali Rasulullah SAW tiba di kota Madinah, beliau mencontohkan
Dakwah bil-Hal ini dengan mendirikan Masjid Quba dan mempersatukan
kaum Anshor dan kaum Muhajirin dalam ikatan ukhuwah Islamiyah.47
Dalam sebuah tulisannya, M. Yunan Yusuf mengungkapkan bahwa
istilah dakwah bi lisan al-haal dipergunakan untuk merujuk kegiatan
dakwah melalui aksi atau tindakan/perbuatan nyata. Demikian juga E.
Hasim dalam Kamus Istilah Islam memberikan pengertian bahwa yang
dimaksud dengan dakwah bil hal adalah dakwah dengan perbuatan nyata.
Karena merupakan aksi atau tindakan nyata maka dakwah bi lisan al haal
lebih mengarah pada tindakan menggerakkan atau aksi menggerakkan
mitra dakwah, sehingga dakwah ini lebih berorientasi pada pengembangan
masyarakat. Usaha pengembangan masyarakat Islam memiliki bidang
gerapan yang luas. Meliputi pengembangan pendidikan, ekonomi dan
social masyarakat.
46 Ibid. h. 48.
47 Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah (Jakarta: Kencana, 2004), h. 372
Pengembangan pendidikan merupakan bagian penting dari upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini berarti bahwa pendidikan harus
diupayakan untuk menghidupkan kehidupan bangsa yang maju, efisien,
mandiri terbuka dan berorientasi ke masa depan. Pengembangan
pendidikan mesti pula mampu meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan diharapkan mampu
menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.
Dalam bidang ekonomi, pengembangannya dilakukan peningkatan
minat usaha dan etos kerja yang tinggi serta menghidupkan dan
mengoptimalisasi sumber ekonomi umat. Sementara pengembangan social
kemasyarakatan dilakukan dalam kerangka merespon problem sosial yang
timbul karena dampak modernisasi dan globalisasi, seperti masalah
pengangguran, tenaga kerja, penegakan hokum, HAM dan pemberdayaan
perempuan.48
3. Objek Kajian Ilmu Dakwah
Objek berarti sasaran, hal, perkara atau orang yang menjadi pokok
pembicaraan. Objek merupakan syarat mutlak bagi suatu ilmu pengetahuan.
Bagaimanapun juga berdasarkan objek inilah ilmu pengetahuan dapat
menentukan langkah-langkah lebih lanjut dalam pengkhususan masalahnya.
Komunikasi dakwah merupakan pertemuan dua disiplin ilmu yaitu
komunikasi dan dakwah. Akan tetapi secara otonom, komunikasi dakwah
48Altajdstain, Metode Dakwah Bil Hal, (diakses pada 27 Mei 2014 dari http://
altajdidstain.blogspot.com/2011/02/metode-dakwah-bil-h._09.html)
memiliki teori serta prinsip-prinsip dan sudut pandang khusus yang berbeda
dengan ilmu-ilmu lainnya.49
a. Objek Kajian Ilmu Komunikasi
Paradigma dalam ilmu komunikasi sebagaimana ilmu sosial
lainnya menjadi penting mengingat sifat objek yang abstrak, tiga
paradigma yang ada dalam memandang ilmu komunikasi bisa sama
benarnya, tapi juga bisa sama salahnya. Namun, betapapun spekulatifnya,
sifat tegas tetap diperlukan.
Dalam konteks ilmu komunikasi, terdapat tiga paradigma dasar
yang menentukan perspektif atau cara pandang terhadap komunikasi dan
ilmu komunikasi. Paradigma adalah cara pandang seseorang terhadap diri
dan lingkungan yang mempengaruhinya dalam berfikir, bersikap,
bertingkah laku.
Paradigma dalam ilmu komunikasi sebagaimana ilmu sosial
lainnya menjadi penting mengingat sifat objek yang abstrak, tiga
paradigma yang ada dalam memandang ilmu komunikasi bisa sama
benarnya, tetapi juga bisa sama salahnya. Berdasarkan ke-3 paradigma
tersebut, komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian pesan
antarmanusia. Artinya, objek ilmu komunikasi adalah tentang
penyampaian pesan antarmanusia yang disampaikan dengan usaha secara
sengaja dilatari motif komunikasi.50
b. Objek Kajian Dakwah
49 Wahyu Ilahi, MA, Komunikasi Dakwah,.. h. 27
50
Ibid. h. 30.
Objek kajian dakwah ialah hubungan interaksional antara subjek
dakwah dan subjek sasaran dakwah dengan menggunakan metode, media,
dan materi dakwah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga,
secara proporsional dapat dinyatakan dalam ilmu proposisi yaitu:
1) Subjek dakwah tertentu berhubungan dengan regionitas subjek sasaran
dakwah.
2) Media dakwah tertentu berhubungan dengan regionitas subjek sasaran
dakwah.
3) Metode dakwah tertentu berhubungan dengan regionitas subjek
sasaran dakwah.
4) Materi dakwah tertentu berhubungan dengan regionitas subjek sasaran
dakwah.
5) Situasi objektif subjek sasaran dakwah berhubungan dengan regionitas
sendiri.
Objek kajian ilmu dakwah menurut Cik Hasan Basri adalah unsur
substansial ilmu dakwah yang terdiri dari enam komponen yaitu: dai,
mad’u, metode, materi, media dan tujuan dakwah. Sedangkan objek forma
ilmu dakwah adalah sudut pandang tertentu yang dikaji dalam disiplin
utama ilmu dakwah yaitu disiplin Tabligh, pengembangan masyarakat
Islam, dan manajemen dakwah.51
c. Objek kajian Komunikasi Dakwah
51Ibid, .h. 31
Objek kajian komunikasi dakwah adalah peran dan fungsi
komunikasi yang terlibat dalam proses dakwah. Hal ini, dapat dijelaskan
berangkat dari objek material komunikasi dakwah adalah manusia sebagai
sasaran dakwah. Sedangkan objek formanya adalah segala proses
komunikasi dapat berperan maksimal dalam pelaksanaan dakwah. Objek
forma ini dapat ditelusuri dari pengertian komunikasi dakwah itu sendiri,
yaitu peran dan fungsi komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran
pesan secara timbal balik di antara semua pihak yang terlibat dalam
dakwah, terutama antara komunikator (dai) dan komunikan (mad’u), sejak
dari proses perencanaan, pelaksanaan dan penilaian terhadap dakwah.52
4. Fungsi Komunikasi Dakwah
Fungsi komunikasi secara umum dan jika dikaitkan dengan media pada
dasarnya: to inform, to educate, to entertain, dan to influence. Dilihat dari
tataran yang lebih spesifik komunikasi memiliki fungsi yang berbeda sesuai
konteks komunikasi, misalnya: komunikasi sosial, digunakan untuk
pernyataan konsep, eksistensi diri, dan memperoleh rasa kebahagiaan.
Ketika berbicara fungsi dalam komunikasi, demikian halnya dalam
komunikasi dakwah, sesungguhnya kita juga tidak bisa meninggalkan fungsi
komunikasi massa. Bagaimanapun juga, komunikasi massa menrupakan
bagian atau suatu bentuk dari komunikasi yang begitu luas. Dalam
komunikasi dakwah pada dasarnya tidak hanya berkisar pada “how to
communicates” saja, akan tetapi yang terpenting yaitu agar menjadi
52 Ibid. h. 33.
perubahan sikap (attitude), pandangan (opinion) dan perilaku (behavioral)
pada pihak sasaran komunikasi dakwah (mad’u), baik mad’u seorang individu
(mikro), kelompok (meso), atau masyarakat keseluruhan (makro). Perubahan-
perubahan sebagai dampak komunikasi yang dilancarkan komunikator itu
dapat terjadi karena kesadaran secara rasional.
Islam sebagai agama yang berorientasi pada amal saleh yaitu tingkah
laku yang selaras dengan pedoman-pedoman dasar Islam yang berupa Al-
Quran. Dari sini dapat dipersepsikan bahwa tujuan dakwah secara luas adalah
menegakkan ajaran Islam kepada setiap insani sehingga ajaran tersebut
mampu mendorong perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan
secara sederhana, tujuan komunikasi dakwah secara umum adalah mengubah
perilaku sasaran dakwah agar mau menerima ajaran islam dan mengamalkan
dalam tataran pribadi kehidupan sehari-hari baik yang berkaitan dengan
masalah pribadi, keluarga, maupun sosial kemasyarakatan agar terdapat
kehidupan yang penuh keberkahan samawi dan keberkahan ardhi,
memperoleh kebaikan dunia dan akhirat serta terbebas dari azab neraka.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Al-A’raf: 96 dan Al-Baqarah:
202:
Artinya: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa,
pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,
tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya.” (QS Al-A’raf: 96)
Artinya: “Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka
kerjakan, dan Allah Maha Cepat perhitungan-Nya”
Oleh karena itu, dengan memahami fungsi komunikasi dakwah
merupakan salah satu solusi yang tepat. Dengan memahami apa fungsi
komunikasi dakwah, kita dapat menentukan langkah-langkah strategis untuk
mempersiapkan diri menghadapi setiap tantangan dalam proses berdakwah,
mengetahui dampak negatif, dan menghindarkannya dari tujuan
berkomunikasi. Dengan memahami fungsi komunikasi dakwah, kita juga
dapat mengembalikan peran dakwah sebenarnya, sehingga segala sesuatu
yang menghambat proses komunikasi dakwah dapat dihilangkan.53
5. Peran Komunikasi Dakwah
a. Komunikasi dapat menciptakan iklim bagi perubahan dengan memasukan
nilai-nilai persuasif Islam, sikap mental Islam, dan bentuk perilaku Islam.
b. Komunikasi dapat mengajarkan keterampilan-keterampilan pendidikan
Islam.
c. Media massa dapat bertindak sebagai pengganda sumber-sumber daya
pengetahuan.
53Ibid. h.38.
d. Media massa dapat mengantarkan pengalaman-pengalaman yang dialami
diri sendiri sehingga mengurangi biaya psikis dan ekonomis untuk
menciptakan kepribadian Islami (amar ma’ruf nahi munkar)
e. Komunikasi dapat meningkatkan apresiasi yang merupakan perangsang
untuk bertindak secara adil.
f. Kounikasi dapat membantu masyarakat menemukan Islam dan tentang
pengetahuan Islam dalam mengatasi perubahan.
g. Komunikasi dapat membuat orang lebih condong untuk berpartisipasi
dalam membuat keputusan di tengah kehidupan masyarakat.
h. Komunikasi dapat mengubah struktur kekuasaan masyarakat pada
masyarakat yang awam kemasyarakatan yang memiliki pengetahuan dan
wawasan kepada massa.
i. Komunikasi dapat menciptakan umat menjadi loyal terhadap Islam
j. Komunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi program dan
strategi dakwah.
k. Komunikasi dapat membuat dakwah menjadi proses yang berlangsung
secara mandiri.54
6. Komponen-Komponen Komunikasi Dakwah
a. Dai Dalam Komunikasi Dakwah
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim informasi. Termasuk dalam komunikasi dakwah,
sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk
54Ibid, h.40.
berkomunikasi. Suber ini bisa disebut komunikator, pengirim (sender,
source, encoder). Sementara dalam komunikasi dakwah, sumber tersebut
bisa disebut dengan dai. Dalam bentuk komunikasi antarmanusia,
komunikator bisa terdiri dari satu orang.55
Keefektifan komunikasi dakwah tidak saja ditentukan oleh
kemampuan berkomunikasi, tetapi juga oleh diri komunikator. Fungsi
komunikator (dai) dalam pengutaraan pikiran dan perasaannya dalam
bentuk pesan untuk membuat komunikan menjadi tahu dan berubah sikap,
pendapat dan perilakunya. Komunikan yang akan mengkaji siapa
komunikator yang akan menyampaikan pesan tersebut. jika ternyata
informasi yang diutarakan tidak sesuai dengan diri komunikator betapapun
tingginya teknik komunikasi yang digunakan maka hasilnya taidak akan
sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh komunikator dakwah diantaranya adalah etos
komunikator dakwah dan sikap komunikator dakwah.
1) Etos komunikator dakwah
Etos adalah nilai diri seseorang yang merupakan paduan dari
kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi adalah proses pemahaman. Afeksi
adalah perasaan yang ditimbulkan. Sedangkan konasi adalah aspek
psikologi yang berkaitan dengan upaya dan perjuangan. Adapun
faktor-faktor pendukung etos yang perlu mendapat perhatian para
55 Toha Yahya Omar, Islam Dan Dakwah (Jakarta: PT. Al-Mawardi Prima, 2004). h.111.
komunikator dakwah demi efektifnya komunikasi yang akan
dilancarkan meliputi:
a) Kesiapan
Seorang dai yang tampil di mombar harus menunjukan pada
khalayak,bahwa ia muncul di depan forum mad’u dengan
persiapan yang matang.
b) Kesungguhan
Seorang dai yang sedang menyampaikan atau membahas
suatu topik dengan menunjukan kesungguhan, akan menimbulkan
sebuah kepercayaan dari mad’u kepadanya.
c) Ketulusan
Seorang dai harus membawakan kesan kepada mad’unya,
bahwa ia berhati tulus dalam niat dan perbuatannya.
d) Kepercayaan
Seorang komunikator dakwah harus selalu memancarkan
kepastian. Ini harus selalu muncul dengan penguasaan diri dan
situasi.
e) Ketenangan
Mad’u cenderung akan menaruh kepercayaan kepada
komunikator yang tenang dalam penampilan dan tenang dalam
mengutarakan kata-katanya.56
56 Ibid. h. 120
f) Keramahan
Keramahan dai dalam berkomunikasi akan menimbulkan
rasa simpati khalayak mad’u kepadanya.
g) Kesederhanaan
Kesederhanan tidak hanya menyangkut hal-hal yang
bersifat fisik tetapi juga dalam penggunaan bahasa sebagai alat
untuk menyampaikan dan menyalurkan pikiran dan perasaan dan
dalam gaya komunikasinya.
2) Sikap komunikator dakwah
Sikap atau attitude adalah sebuah kesiapan kegiatan, suatu
kecenderungan pada diri seseorang untukmelakukan suatu kegiatan
menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial.
a) Reseptif, Merupakan kesediaan untuk menerima gagasan dari
orang lain.
b) Selektif, Merupakan proses memilah sesuatu. Untuk menjadi
komunikator yang baik, ia harus menjadi komunikan yang
terampil. Akan tetapi, dalam menerima pesan dari orang lain
dalam bentuk gagasan atau informasi, ia harus selektif dalam
rangka pembinaan profesinya untuk diabadikan kepada
masyarakat.57
57 Ibid. h. 124.
c) Dijestif, Adalah kemampuan komunikator dalam mencernakan
gagasan atau informasi dari orang lain sebagai bahan bagi pesan
yang akan ia komunikasikan.
d) Asimilatif, Berarti kemampuan komunikator dalam
menggeneralisasi gagasan atau informasi yang ia terima dari orang
lain secara sistematis.
e) Transmisif, Mengandung makna kemampuan komunikator dalam
mentransmisikan konsep yang telah ia formalisasikan secara
kognitif, afektif dan konatif kepada orang lain.
f) Daya tarik sumber, Seorang dai akan berhasil dalam komunikasi
dakwah, akan mampu mengubah sikap, opini dan perilaku dai
melalui mekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa
bahwa komunikator ikut serta dengannya.
g) Kredibilitas sumber, Kepercayaan mad’u kepada komunikator atau
dai sangat penting. Karena kepercayaan ini banyak bersangkutan
dengan profesi atau keahlian yang dimiliki oleh seorang dai.58
b. Mad’u Dalam Komunikasi Dakwah
1) Bentuk-bentuk mad’u
a) Crowd, yaitu kelompok orang yang berkumpul pada suatu tempat
atau ruangan tertentu yang terlibat dalam suatu persoalan atau
kepentingan bersama secara tatap muka.
58 Ibid. h. 129.
b) Publik, merupakan kelompok yang abstrak dari orang-orang yang
menaruh perhatian pada suatu persoalan atau kepentingan yang sama
karen mereka terlibat dalam suatu pertukaran pemikiran melalui
komunikasi tidak langsung untuk mencari penyelesaian atau kepuasan
atas persoalan atau kepentingan mereka.
c) Massa, adalah orang banyak yang sangat heterogen, tidak terikat
oleh suatu tempat dan interaksinya sangat kurang, demikian masalah
yang mereka hadapi masing-masing masih terpencar-pencar.59
2) Kondisi dan perilaku mad’u
Kondisi mad’u sebelum melakukan komunikasi dalam
dakwah, perlu mempelajari siapa yang akan menjadi sasaran dalam
komunikasi dakwah (mad’u). Hal ini akan berhasil jika komunikator
mengenal komunikan yang dijadikan sasaran. Yang dimaksud siapa
disini bukanlah nama yang disandang melainkan ras apa, bangsa apa,
dan suku apa. Dengan mengenali dirinya, akan mengena pula
kebudayaannya, gaya hidupnya, dan norma kehidupannya,
kebiasaannya, serta bahasanya.60
c. Pesan Dakwah Dalam Komunikasi Dakwah
1) Bahasa dalam pesan dakwah
59 Wahyu Ilahi, MA, Komunikasi Dakwah,.. h. 87.
60
Ibid. h. 93.
Pesan ialah apa yang dikomunikasikan oleh dai kepada mad’u.
Pesan disini merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal
yang mewakili perasaan, nilai, gagasan. Pesan yang dimaksud dalam
komunikasi dakwah adalah yang disampaikan dai kepada mad’u.
Dalam melancarkan komunikasi dakwah, seorang dai harus berupaya
menghindar pengucapan kata-kata yang konotatif.
2) Pengorganisasian pesan dakwah
Sebuah pesan yang tersusun rapi dan tertib akan menciptakan
suatu suasana yang forabel, membangkitkan minat, memperlihatkan
pembagian pesan yang jelas, sehingga memudahkan pengertian,
mempertegas gagasan pokok, dan menunjukan pokok-pokok pikiran
secara logis.
3) Materi/isi pesan dakwah
Materi dakwah yaitu berupa ajaran Islam itu sendiri, sebab
semua ajaran Islam dapat dijadikan pesan dakwah. Materi dakwah
dapat diklasifikasikan menjadi masalah pokok yaitu:
a. Pesan akidah, materi yang berupa rukun Islam.
b. Pesan syariah, seperti fiqh ibadah, fiqh muamalah.
c. Pesan akhlak, materi tentang akhlak terhadap Allah Swt, terhadap
makhluk dan terhadap bukan manusia.61
d. Media Dakwah Dalam Komunikasi Dakwah
1) Pengertian dan penggunaan media dalam dakwah
61
Toha Yahya Omar, Islam Dan Dakwah,... h. 154
Media adalah alat atau wahana yang digunakan untuk
memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Untuk itu
komunikasi bermedia adalah komunikasi yang menggunakan saluran
atau sarana untuk meneruskan suatu pesan kepada komunikan yang
jauh tempatnya, dan atau banyak jumlahnya. Media komunikasi
dakwah banyak sekali jumlahnya mulai yang tradisional sampai yang
modern misalnya kentongan, bedug, pagelaran, kesenian, surat kabar,
papan pengumuman, majalah, film radio dan televisi. Dari semua itu
pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai media tulisan atau
cetak, visual, aural, dan audiovisual.62
2) Bentuk-bentuk media dakwah63
a) Media massa
Media massa digunakan apabia komunikan berjumlah
banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak
digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya surat kabar,
radio, televisi, dan film bioskop yang beroperasi dalam bidang
informasi dakwah.
Keuntungan dakwah dengan menggunakan media massa
adalah bahwa media massa menimbulkan keserempakan, artinya
suatu pesan dapat diterima oleh komunikan dengan jumlah relatif
amat banyak. Jadi, untuk menyebarkan informasi media massa
62
Ibid. h. 167.
63
Anwar Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2011). h. 87
sangat efektif dalam mengubah sikap, perilaku, pendapat
komunikan dalam jumlah banyak.
b) Media nirmassa
Media nirmassa biasanya digunakan dalam komunikasi
untuk orang-orang tertentu. Seperti surat, telepon, sms, telegram,
faks, papan pengumuman, poster, kaset audio, CD, e-mail, dan
lain-lain. Semua itu dikategorikan karena tidak mengandung nilai
keserempakan dan komunikannya tidak bersifat massal.
c) Media internet
Internet adalah termasuk dalam kategori audio visual yang
bisa merangkap antara visual dan tulisan yaitu media internet.
Media informasi ini akan menjadi sebuah komoditi primer dan
sumber informasi dari kekuatan tertentu. Penyebaran transformasi
ajaran Islam (pesan dakwah) melalui internet dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk, diantaranya melalui e-mail, diskusi
melalui mailing list dan newsgroup, pengembalian dan
penyampaian file melalui file transfer protocol, berbagai menu
dan forum yang dapat dikembangkan dalam website, faks, server
dan sebagainya. Berbagai fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan
untuk kepentingan dakwah, bergantung pada kemampuan
kreativitas dan kemampuan intelektualitas seorang dai, baik secara
individual atau kolektif.64
64 Ibid. h. 114
e. Lingkungan Komunikasi Dakwah
Keberhasilan suatu komunikasi, juga sangat ditunjang oleh
kemampuan dalam menganalisis kondisi masyarakat yang dapat dipakai,
untuk menentukan metode selanjutnya. Karena memahami sikap dan
lingkungan manusia bukanlah suatu yang mudah. Peranan lingkungan
baik yang berupa fisik (kelompok letak geografi, dan lain-lain) maupun
yang bersikap ideologis (agama, norma, dan lain-lain) merupakan faktor
yang dominan dalam menentukan sikap seseorang.
Dalam komunikasi dakwah juga terdapat istilah lingkungan yaitu
faktor-faktor tertentu yang dapat mempengaruhi jalannya komunikasi
dakwah. Lingkungan tersebut meliputi:
1) Lingkungan fisik, lingkungan ini menunjukan bahwa suatu proses
komunikasi dakwah hanya bisa terjadi jika tidak terdapat rintangan
fisik, seperti geografis.
2) Lingkungan sosial, lingkungan yang menunjukan faktor sosial
budaya, ekonomi, dan budaya yang bisa menjadi kendala terjadinya
komunikasi.
3) Lingkungan psikologis, lingkungan yang menunjukan kondisi
kejiwaan manusia.65
7. Efektivitas Komunikasi Dakwah
Steward L Tubbs mengemukakan bahwa komunikasi dapat dikatakan
efektif apabila paling tidak lima indikasi, yaitu:
65 Ibid. h. 154.
a. Pengertian, penerimaan yang cermat dari sisi stimuli seperti apa yang
dimaksud oleh komunikator.
b. Kesenangan, komunikasi ini juga disebut dengan komunikasi fasis yang
dimaksudkan untuk menimbulkan kesenangan. Komunikasi menjadikan
hubungan antarindividu menjadi hangat, akrab dan menyenangkan
c. Pengaruh pada sikap, komuniksi juga sering dilakukan untuk
mempengaruhi orang lain.
d. Hubungan sosial makin baik, komunikasi ditujukan untuk menumbuhkan
hubungan sosial yang baik.
e. Tindakan, tindakan persuasi dalam komunikasi digunakan untuk
mempengaruhi sikap persuasif, juga diperlukan untuk memperoleh
tindakan yang dikehendaki komunikator.
Komunikasi dakwah merupakan proses mengubah seseorang maupun
masyarakat dari kondisi buruk ke kondisi yang lebih baik. Besarnya aktivitas
dakwah dapat berhasil secara optimal, jika didukung oleh proses komunikasi
yang baik dan efektif.66
Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi dakwah berjalan efektif
yaitu:
a. Kejelasan tujuan dan target
b. Kejelasan target audience
c. Strategi pesan
d. Strategi media
66 Ibid. h.117.
C. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian ini penulis mengadakan telaah kepustakaan,
penulis menemukan skripsi yang memiliki kemiripan judul yang akan penulis
teliti, judul skripsi tersebut antara lain:
1. Imanudin, NPM: 12410019, Jurusan : Komunikasi Penyiaran Islam di UIN
Raden Intan Lampung, dengan judul “STRATEGI KOMUNIKASI PRODUK
YU-ONE MILK DI BANDAR LAMPUNG (Studi Tinjauan Komunikasi
Dakwah dalam Pemasaran Produk)” pada tahun 2017. Dalam skripsi ini
membahas tentang strategi pemasaran yang digunakan pada produk susu
You-One Milk dalam meningkatkan produk sesuai dengan tinjauan
komunikasi dakwah di cafe tersebut.
2. Deasy Permana Putri, NPM: 0743010147, Jurusan : Ilmu Komunikasi Di
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dengan judul
“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN COFFEE TOFFEE DALAM
MENINGKATKAN JUMLAH KONSUMEN (Studi Analisis Deskriptif
Kualitatif Strategi Komunikasi Pemasaran Coffee Toffee Jatim Expo Dalam
Meningkatkan Jumlah Konsumen)” pada tahun 2012. Dalam skripsi ini
menggambarkan strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan Coffee
Toffee dalam meningkatkan jumlah konsumennya berdasarkan teori Kotler
yaitu Bauran Pemasaran yang terdiri dari Empat P (4P) yaitu product
(produk), price (harga), place (tempat) dan promotion (promosi).
3. Sherly Margaretha, Widayatmoko, M. Adi Pribadi, Alumni Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Tarumanagara dan dosen Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Tarumanagara, dengan judul “ANALISIS KOMUNIKASI
PEMASARAN TERPADU PT. CUBES CONSULTING DALAM
MEMBANGUN BRAND ASSOCIATION” pada tahun 2012. Dalam jurnal
ini membahas tentang komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh PT
Cubes Consulting untuk membangun brand image dari perusahaan tersebut.
BAB III
GAMBARAN UMUM KEDAI FLAMBOJAN BANDAR LAMPUNG
A. Sejarah Kedai Kopi Flambojan Bandar Lampung
Kedai kopi Flambojan berdiri atas dasar ingin memperkenalkan
keanekaragaman jenis biji kopi Indonesia dengan brew (pembuatan) secara
modern. Pemilik kedai kopi ini yaitu Suhendra Islami yang memulai usaha kopi
ini sejak tahun 2015 hingga saat ini sudah memiliki banyak sekali pelanggan dari
berbagai kalangan.
Sebelum kedai kopi Flambojan berdiri, pemilik memiliki sebuah brand
clothing (produksi baju) yang bernama Shout Clothing dan banyak mengikuti
komunitas serta organisasi. Dari lingkungan tersebut pemilik memiliki banyak
sekali teman. Bermula dari kesenangan pemilik meracik kopi dengan berbagai
metode secara otodidak. Akan tetapi pada saat itu tidak untuk diperjual belikan,
melainkan untuk disuguhkan kepada teman-teman pemilik yang sedang
berkunjung ke toko clothing miliknya. Melihat respon positif tersebut, pemilik
memutuskan untuk serius merambah ke dunia perkopian.
Setelah mendirikan kedai selama 3 tahun lamanya, pemilik melebarkan
sayapnya dengan mendirikan sebuah home roaster atau rumah sangrainya sendiri
pada akhir tahun 2018 dan di awal tahun 2019 memproduksi merchandise seperti
baju, tumblr dan mug. Meski masih terbilang baru, kopi hasil roastingan dan
merchandise kedai Flambojan ini cukup menyokong perkembangan kopi dan
Fashion di kota Bandar Lampung.67
B. Visi dan Misi Produk Kopi Flambojan Bandar Lampung
67
Yanto, Supervisor, Wawancara 31 juli 2019.
1. Visi
Kedai kopi Flambojan memiliki visi yaitu memperkenalkan kopi nusantara
yang memiliki berbagai jenis dan rasa kopi Indonesia kepada masyarakat
luas, khususnya lampung.
2. Misi
Merubah pola hidup menjadi lebih sehat dengan memberikan edukasi kepada
masyarakat tentang pengetahuan proses pembuatan (brewing) biji kopi
sampai menjadi kopi yang siap di sajikan. Serta menambah kepekaan
masyarakat tentang berbagi dengan satu sama lain.68
C. Proses Pembuatan (Brewing) Kopi di Kedai Kopi Flambojan
Proses brewing di kedai kopi Flambojan memiliki beberapa teknik dan
prinsip, antara lain:
1. Memperhatikan kualitas dan tingkat kesegaran biji kopi
2. Sesuaikan Tingkat Kehalusan Gilingan Kopi Dan Metode Pembuatan
(Brewing)
3. Perbandingan kopi bubuk dan air
4. Suhu air yang ideal
5. Waktu penyeduhan kopi yang maksimal
6. Metode pembuatan (Brewing)69
Sesuai dengan beberapa hal di atas, terciptanya sajian kopi yang nikmat di
tangan para pecinta kopi merupakan sebuah perjalanan panjang, dari memilih biji
kopi berkualitas, proses penggilingan biji kopi, hingga proses penyeduhan.
68
Dokumentasi, Kedai Kopi Flambojan, Dicatat tanggal 31 Juli 2019.
69
Ahmad, Heru, Ijunk, Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
1. Memperhatikan kualitas dan tingkat kesegaran kopi
a. Memilih biji kopi berkualitas
Terdapat banyak sekali aneka jenis kopi dari berbagai daerah di
negeri ini yang telah menjadi ikon di daerahnya dengan karakteristik,
keunggulan, dan kekurangannya. Baiknya ketika penikmat kopi
memperoleh biji kopi sangrai (roasted bean) yang belum terlalu lama
disangrai, sehingga kesegarannya masih terjaga.
b. Kopi bubuk dalam kondisi segar (fresh) sebelum diseduh
Cara terbaik mendapatkan kopi bubuk fresh adalah menggiling biji
kopi sesaat sebelum diseduh.
2. Sesuaikan tingkat kehalusan gilingan kopi dan metode pembuatan (brewing)
Prinsip dasar pembuatan (brewing) yang penting adalah menyesuaikan
tingkat kehalusan gilingan biji kopi sesuai dengan metode brewing yang
digunakan. Tingkat kehalusan juga bermanfaat bagi pecinta kopi yang belum
memiliki alat penghalus kopi (grinder) ketika membeli kopi bubuk. Pastikan
menginformasikan kepada penjual untuk menghaluskan biji kopi dengan
tingkat kehalusan sesuai peralatan brewing yang dimiliki.
3. Perbandingan antara kopi bubuk dan air
Rasio yang tepat antara jumlah kopi bubuk (gram) dengan jumlah air
panas yang digunakan (mili liter) harus diperhatikan untuk menghasilkan
seduhan kopi yang nikmat. Secara umum, semakin sedikit jumlah air yang
digunakan, maka hasil seduhan akan semakin pekat dan kental. Dengan
asumsi waktu penyeduhan yang sama dengan metode brewing yang sama.
4. Suhu air
a. Pembuatan (brewing) menggunakan air panas
Umumnya, suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kopi
menjadi lebih pahit. Jadi, diperlukan suhu air yang ideal agar kopi
terekstraksi secara tepat dan cita rasanya keluar secara optimum, tetapi
tidak rusak atau hilang. Suhu air yang ideal untuk brewing menurut
standar National Coffee Association berkisar 195º-205º F (90º-96º C).
b. Pembuatan (brewing) menggunakan air dingin (cold brew atau drip brew)
Pada cold brew ataupun drip brew, air yang digunakan untuk
mengekstrak kopi adalah air dengan suhu ruang atau air dingin. Proses
ekstraksi tidak memanfaatkan suhu air, tetapi lamanya waktu kontak
antara kopi bubuk dengan air dingin. Jadi, jangan coba-coba menggunakan
air panas untuk brewing dengan metode cold brew atau drip brew dan
memasukannya ke dalam lemari pendingin.
5. Waktu penyeduhan kopi
Semakin lama kopi bubuk tercampur dengan air, baik air panas ataupun
dingin, kopi yang dihasilkan semakin pahit, tebal (bold), dan kuat (strong).
Sementara itu, semakin cepat waktu kontak antara kopi bubuk dengan air, cita
rasa kopi yang dihasilkan semakin light atau ringan, bahkan hambar dan
asam.
6. Teknik Pembuatan (Brewing)
a. Pour Over
metode ini merupakan teknik brewing menggunakan alat V60
dripper, wave dripper, atau chemex.
Gambar 1.1
b. Vietnam Dripper
Kopi yang disediakan menggunakan metode ini adalah kopi yang
diseduh dengan dripper vietnam dan disajikan bersama susu/krimer kental
manis di bagian bawah gelas saji. Vietnam dripp ini merupakan alat seduh
sekaligus metode yang menghasilkan minuman dengan cara ekstraksi
lewat tetesan.
Gambar 1.2
c. French Press
Merupakan sebuah penyajian kopi menggunakan alat yang dapat
menghilangkan ampas kopi dengan teknik penekanan melalui tutupnya.
Gambar 1.3
d. Moka Pot
Teknik penyeduhan yang pada dasarnya air yang berada di bawah
alat moka pot dipanaskan di atas tungku kompor dan secara langsung akan
membasahi kopi yang berada di dalam saringan tepat di atas air yang di
panaskan.
Gambar 1.4
D. Komunikasi Pemasaran Produk Kopi Flambojan Bandar Lampung
Seperti halnya yang telah dijelaskan sebelumnya, pada proses pembuatan
produk kopi di kedai Flambojan ini sangat memperhatikan kualitas biji kopi
terbaik dari Indonesia. Hasil produk yang baik dan terjaga ini salah satunya untuk
mendukung tujuan kedai Flambojan memberikan sajian yang enak dan berkualitas
kepada konsumen kedai Flambojan. Kedai kopi Flambojan ini terletak di Enggal,
Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. Kedai Flambojan ini juga dijadikan
sebagai tempat menyangrai kopi (roasting) yang dinamai Flamboys.70
Flambojan adalah sebuah nama kedai yang bergerak dalam bidang kuliner,
khususnya minuman kopi, pendiri kedai kopi Flambojan yaitu seorang pemuda
bernama Suhendra Islami. Pemanfaatan lahan di samping rumah justru menjadi
salah satu konsep yang minimalis.
Kedai kopi Flambojan ini memiliki berbagai varian produk kopi dari
berbagai daerah yang memiliki cita rasa yang berbeda-beda. Seperti kopi Robusta
Ulu Belu yang berasal dari Tanggamus, Lampung, Arabika Aceh Gayo yang
70 Roy, Barista, Wawancara 21 Juli 2019.
berasal dari Aceh dan Arabika Bali Kintamani yang berasal dari Pulau Dewata
Bali dan masih banyak lagi. Namun yang menjadi sajian paling best seller saat ini
yaitu Flambo Ice Coffee. Varian tersebut merupakan jenis kopi susu yang di racik
sesuai dengan campuran kopi dan susu yang telah di tetapkan oleh kedai
Flambojan itu sendiri.71
Dalam hal ini komunikasi pemasaran yang dilakukan kedai kopi
Flambojan yaitu dengan membuat konsep club sarapan pagi dan brew and share
sebagai strategi dalam memasarkan produk.72
1. Pemasaran Produk
Pemasaran produk merupakan satu hal yang penting untuk menentukan
performa perusahaan atau organisasi. Pemasaran merupakan suatu sistem total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan
keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan. Sedangkan
produk adalah sesuatu yang di tawarkan agar mendapatkan perhatian untuk
dibeli atau dikonsumsi serta dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Pemasaran produk di kedai Flambojan yang di lakukan pemilik adalah dengan
membuat club sarapan pagi untuk memberikan edukasi mengenai kopi serta
brew and share sebagai bentuk sosialisasi aksi kemanusiaan.73
Beberapa hal penting ketika proses pemasaran berlangsung yaitu:
a. Strategi komunikasi dalam berpromosi
71 Ijunk, Barista, Wawancara 31 juli 2019.
72 Roy, Barista, Wawancara 21 Juli 2019.
73
Yanto, Supervisor, Wawancara 21 Juli 2019.
Strategi atau perencanaan komunikasi pemasaran merupakan kegiatan
serta proses dalam memperinci tujuan dan memutuskan tindakan yang tepat
sebagai bagain dari strategi perusahaan atau organisasi dalam
mengkomunikasikan produk untuk menjangkau pasar dalam jangka panjang
serta mempengaruhi dan memberi efek penjualan terhadap masyarakat.
Sebagaimana dijelaskan di atas, dari hasil wawancara Yanto sebagai
Supervisor, pemasaran harus berjalan berdasarkan products (produk), place
(tempat), price (harga), promotion (promosi). Empat hal tersebut dinamakan
buaran pemasaran (marketing mix).
a) Products, Produknya yaitu kopi lokal Nusantara hingga Mancanegara.74
b) Place (Tempat), tempat yang di sajikan yaitu 2 lantai, minimalis, klasik,
nyaman.75
c) Price, harga sebuah produk yang berkualitas memiliki harga yang lebih
tinggi daripada produk dengan kualitas yang kurang baik harganya
terjangkau. Begitu pula dengan produk kopi di kedai Flambojan,
memberikan biji kopi pilihan atau berkualitas dan dengan bermacam
teknik serta metode namun tetap dengan harga yang cukup terjangkau.
d) Promotion (Promosi), strategi promosi yang digunakan oleh kedai
Flambojan yaitu menggunakan konsep club sarapan pagi dan brew and
share dan menggunakan teknik promosi pada media sosial, Instagram
dan Blog.
74Ahmad, Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
75
Observasi, Kedai Kopi Flambojan, 31 Juli 2019.
Dalam kegiatan promosi dikenal bauran promosi (promotion mix), bauran
promosi tersebut, antara lain:
a) Iklan
Iklan atau advertising merupakan sebuah pesan dengan tujuan
untuk promosi yang disampaikan melalui media. Artinya segala hal
yang terlibat pada media elektronik dan media cetak dengan biaya
sponsor. Sedangkan, kedai Flambojan sendiri tidak menggunakan iklan
pada media elektronik maupun cetak.76
b) Personal Selling
Penjualan tatap muka atau personal selling merupakan aktivitas
komunikasi antara produsen yang diwakili oleh tenaga penjual dengan
konsumen potensial yang melibatkan pikiran dan emosi, serta tentu
saja berhadapan langsung (face-to-face). Kedai Flambojan
menggunakan promosi ini melalui komunikasi antara barista kepada
pelanggan.77
c) Public Relation and Publisity (Hubungan Massa)
Dalam perusahaan maupun organisasi, Public Relation memiliki
peranan penting untuk membangun citra yang baik di masyarakat
mengenai produk, perusahaan maupun organisasi. Public
relation dapat melakukan sebuah kegiatan publisitas atau merespon
ketertarikan publik terhadap perusahaan. Tujuan dari publisitas ini
adalah untuk menyampaikan berbagai pesan terencana untuk
76 Yanto, Supervisor, Wawancara 31 Juli 2019
77
Yanto, Supervisor, Wawancara 31 Juli 2019.
meningkatkan ketertarikan publik pada perusahaan atau organisasi
tersebut. Produk kopi di kedai Flambojan ini mempublikasikan produk
kopinya melalui salah satu media massa internet atau media online
yaitu media sosial khususnya instagram dan blog.78
d) Pameran
Merupakan salah satu cara memasarkan produk melalui event-
event tertentu. Produk kopi dikedai Flambojan memakai cara tersebut
yaitu dengan membuka kedai di beberapa event atau acara tertentu.79
2. Waktu Pelaksanaan
Kedai kopi Flambojan merupakan kedai yang memiliki jam operasional
pukul 08.00 hingga pukul 22.00 WIB. Program club sarapan pagi yang
beroperasional mulai pada pukul 08.00-12-00 WIB. Sedangkan brew and
share dilakukan pada waktu tertentu saja mengingat program tersebut adalah
sebuah bentuk aksi kemanusiaan.
Komunikasi pemasaran sangat penting dalam keberhasilan sebuah
perusahaan atau organisasi. Dalam prakteknya, komunikasi memiliki peran
penting sebagai sarana bagi perusahaan untuk menginformasikan, membujuk,
dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang
produk yang dijual. Sedangkan dalam pemasaran menjadi perantara proses
pertukaran antara produsen dan konsumen dengan cara mengamati kebutuhan
78Ijunk, Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
79
Yanto, Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
konsumen dan menciptakan produk yang memuaskan kebutuhan mereka
dengan harga tertentu.80
Berdasarkan teori komunikasi pemasaran produk kopi di kedai
Flambojan menggunakan proses komunikasi pemasaran secara interaksional.
Sebagaimana dijelaskan oleh saudara Yanto selaku penanggung jawab toko
(Supervisor) berlangsung secara dua arah dari pengirim kepada penerima dan
dari penerima kepada pengirim. Proses melingkar tersebut menunjukkan
bahwa komunikasi sedang berlangsung. Sehingga menimbulkan umpan balik
(feed back) atau tanggapan terhadap suatu pesan.
Selain di tinjau dari praktek komunikasi dan strategi komunikasi
pemasarannya, kedai kopi Flambojan juga memanfaatkan lingkungan kedai
sebagai market place. Pada sepanjang Jalan Flamboyan di dominasi oleh
kedai makanan, minuman hingga distro. Dengan keadaan tersebut, Owner
kedai Kopi Flambojan ini mengajak sesama Owner di lingkungan Flamboyan
untuk berkolaborasi dalam event yang dinamakan Flambo Parking Market.
Event tersebut bertujuan untuk memasarkan produk secara masal sekaligus
memperkenalkan district Jalan Flamboyan, Enggal, Bandar Lampung. Event
tersebut sudah berjalan selama dua tahun terakhir dan digelar satu kali dalam
setahun.81
3. Strategi Komunikasi, Manajemen Komunikasi dan Komunikasi Bisnis
Dalam sebuah perusahaan atau organisasi haruslah memiliki
manajemen komunikasi yang baik demi keberhasilan usahanya. Kedai Kopi
80Yanto, Supervisor, Wawancara 31 Juli 2019.
81
Yanto dan Roy, Supervisor dan Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
Flambojan sendiri membutuhkan strategi komunikasi, manajemen
komunikasi dan komunikasi bisnis yang tepat. Dalam penelitian ini penulis
membutuhkan alasan untuk memperkuat terhadap strategi komunikasi,
manajemen komunikasi dan komuniksasi bisnis produk kopi kedai Flambojan
dengan melakukan wawancara terhadap Barista dan konsumen.
Kedai Flambojan memiliki sistem kerja dengan cara fleksibel atau
merangkap. Meski demikian, dengan ukuran kedai minimalis dengan job desk
yang merangkap barista dapat melakukan tugasnya dengan baik dan efektif.
Dalam hal ini pelayanan menjadi hal yang penting dalam mensukseskan suatu
usaha. Pelayanan dilakukan secara langsung kepada konsumen oleh barista.82
Produk kopi di kedai Flambojan dapat diketahui dari orang terdekat
atau teman yang disampaikan dari mulut ke mulut.83
Selain itu, kurangnya
pemahaman biji kopi yang berkualitas serta brewing yang baik dan benar
merupakan alasan untuk membeli produk kopi di kedai Flambojan.84
Oleh
karena itu, kedai Flambojan menyajikan produk kopi mulai dari biji kopi
yang berkualitas hingga proses brewing yang baik dan benar sesuai dengan
keinginan pelanggan di era third wave sekarang ini.85
Produk kopi di kedai Flambojan merupakan salah satu produk yang
cukup diperhitungkan sejak tahun Flambojan berdiri. Pada saat itu terhitung
hanya tiga kedai yang ada di Lampung dan Flambojan adalah salah satunya.86
Dalam hal ini, produk yang di sajikan kedai Flambojan ini cukup untuk
82 Yanto, Supervisor, Wawancara 31 Juli 2019.
83
Yanto dan Roy, Supervisor dan Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
84
Mita, pengunjung, Wawancara 1 Agustus 2019.
85
Panji, Pengunjung, Wawancara 31 Juli 2019.
86
Yanto, Supervisor, Wawancara 31 Juli 2019.
dijadikan rekomendasi tempat ngopi atau nongkrong konsumen segala usia.
Selain itu, sajian kopi lokal yang sangat beragam dan berbagai metode yang
dilakukan oleh barista menambah daya tarik konsumen.87
Produk kopi di kedai Flambojan adalah mengedepankan rasa kopi
dengan ciri khas dari daerah kopi tersebut berasal. Namun meski demikian,
produk kopi di kedai Flambojan tetap memiliki harga yang terjangkau
sehingga sesuai dengan keuangan mahasiswa atau pekerja dengan gaji
minim.88
Dengan membeli produk kopi di kedai Flambojan secara tidak
langsung sebagai konsumen kita ikut membantu orang-orang yang
membutuhkan sebab sebagian keuntungan dari penjualan di sedekahkan.89
Data tentang penyaluran donasi dapat juga dilihat dalam lampiran yang
menjelaskan tentang kegiatan brew and share dengan perhitungan penjualan
per cup 100% di donasikan untuk muslim Rohingya kegiatan ini dilakukan
pada hari minggu, 10 September 2017 pada saat car free day di Bundaran
Gajah, Bandar Lampung. Kemudian pada tahun 2018 kedai flambojan
melakukan kegiatan yang serupa tetapi di tujukan untuk pengadaan air bersih
di Palestina, kegiatan ini dilakukan di kedai flambojan dengan perhitungan
100% pembelian kopi di setiap hari jumat dan kegiatan ini di mulai pada
tanggal 20 April s/d 11 Mei 2018.
Kedai kopi Flambojan juga merupakan kafe yang identik dengan tempat
kumpul santai karena lokasinya yang tidak terlalu bising.90
Selain dijadikan
87 Fatra, Pengunjung, Wawancara 1 Agustus 2019.
88
Rahmad, Pengunjung, Wawancara 1 Agustus 2019.
89
Restu, Pengunjung, Wawancara 1 Agustus 2019.
90
Roby, Pengunjung, Wawancara 1 Agustus 2019.
tempat nongkrong, kedai Flambojan sering dijadikan sebagai sarana
bertemunya rekan bisnis dan sharing mengenai pembuatan kopi yang baik
dan benar.91
E. Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi dan Brew and Share
Dalam menjalankan usaha, sebuah perusahaan atau organisasi penting sekali
memperhatikan strategi guna mencapai tujuan dari perusahaan atau organisasi itu
sendiri. Pada konteks bisnis, strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti
lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber
daya dan usaha suatu organisasi. Strategi dalam hal ini meliputi strategi
komunikasi pemasaran dalam meningkatkan penjualan produk.
Komunikasi pemasaran melalui club sarapan pagi dan brew and share di
kedai Flambojan yang penulis ketahui dari narasumber Bapak Yanto selaku
penanggung jawab (Supervisor) serta marketing dalam penelitian ini menjelaskan,
yaitu produk kopi di kedai Flambojan dijalankan dengan metode bisnis tidak
berlebihan dan mengeluarkan biaya besar. Hal ini, dilakukan agar bisnis berjalan
lebih stabil. Selain itu, keuntungan dari sebagian penjualan di sedekahkan kepada
yang membutuhkan. Adapun pada proses jangka pendek produk kopi di kedai
Flambojan bergerak pada program Product Life Cycle Strategi (Strategi Siklus
Kehidupan Usaha atau Daur Hidup Produk).92
Kemudian beliau menambahkan dan menjelaskan bahwa product life cycle
adalah bentuk pengawasan siklus kehidupan usaha produk terhadap persaingan
yang semakin tajam dalam kegiatan pemasaran produk. Dengan menekankan pada
91 Ridho, Pengunjung, Wawancara 1 Agustus 2019.
92
Yanto, Supervisor, Wawancara 31 Juli 2019.
pemberian kepuasan kepada konsumen atas produk yang dipasarkan, maka
terdapat pergeseran atas konsep pendekatan dalam pemasaran produk, yaitu dari
konsep penjualan menjadi konsep pemasaran. Oleh karena itu, produk kopi kedai
Flambojan ini menjalankan konsep Club sarapan pagi dan brew and share sebagai
strategi dalam memasarkan produknya.
Kegiatan club sarapan pagi yaitu konsep penyediaan tempat untuk tetangga
sekitar kedai yang menitipkan beberapa bungkus olahan nasi di kedai Flambojan
dan secara tidak langsung membantu konsumen kedai yang ingin memesan selain
kopi, mengingat kedai Flambojan tidak menyediakan makanan. Tujuan dari
strategi tersebut adalah memperoleh pelanggan dari pembeli nasi bungkus
tersebut. karena sudah bisa dipastikan ketika pelanggan membeli nasi bungkus
mereka juga membeli produk minumnan di kedai Flambojan.93
Sedangkan brew and share merupakan gerakan anak-anak kedai yang
mengadakan kegiatan aksi kemanusiaan untuk berbagi dengan siapapun yang
sedang mengalami musibah maupun daerah-daerah terkena bencana alam.
Tujuannya adalah mengajak masyarakat bersedekah namun tidak dengan cara
meminta-minta. Caranya adalah dengan mengatas namakan produk kopi sebagai
timbal baliknya setelah bersedekah. Dalam menjalankan strategi pemasaran di
atas, kedai kopi Flambojan menggunakan komunikasi secara langsung atau face to
face.94
Dalam hal ini “Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi dan
Brew and Share Pada Produk Kopi Kedai Flambojan di Bandar Lampung” dengan
93Yanto, supervisor, Wawancara 31 Juli 2019.
94
Yanto dan Roy, Supervisor dan Barista, Wawancara 31 Juli 2019.
metode Product Life Cycle Strategi dan sedekah yang telah dijabarkan sangat
mendukung keberlangsungan usaha bisnis produk tersebut. Pada sistem sedekah
dan Product Life Cycle Strategi merupakan bentuk komunikasi pemasaran terpadu
atau Integrated Marketing Communication (IMC) secara Kontekstual. Tujuan
komunikasi inilah yang menjadi penuntun dalam mencapai tujuan dan
menciptakan kesadaran atau pengetahuan mengenai produk dengan berbagai
atributnya, menginformasikan kelebihan produk, menciptakan citra produk, atau
menciptakan sikap yang positif.
BAB IV
KOMUNIKASI PEMASARAN PRODUK KOPI MELALUI CLUB
SARAPAN PAGI DAN BREW AND SHARE DI KEDAI FLAMBOJAN
BANDAR LAMPUNG
A. Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi Dan Brew And Share
Pada Produk Kopi Di Kedai Flambojan Bandar Lampung.
Produk Flambojan merupakan suatu produk yang berbahan dasar kopi yang
di sajikan dengan metode dan teknik khusus. Didirikan di Bandar Lampung pada
tahun 2015, nama kedai Flambojan ini terinspirasi dari letak rumah pemilik yang
berada di jalan Flamboyan. Untuk menambah kesan klasik nama Flamboyan di
rubah ejaannya menjadi Flambojan. Sedangkan kedai yang berarti tempat ngopi.
Berdasarkan data pada bab III halaman 53, kedai Flambojan menyajikan
kopi lokal terbaik dan menginginkan serta mengajak masyarakat membiasakan
meminum kopi yang sehat. Sehat dalam artian ini adalah meminum kopi yang
berkualitas disertai dengan berbagai teknik. Pada perkembangannya hingga 2019
ini kedai Flambojan mempunyai beberapa produksi produk lain seperti
merchandise dan home roasting.
Komunikasi yang diartikan sebagai interaksi antara individu satu dengan
individu lainnya, sedangkan pemasaran yang diartikan sebagai kegiatan penjualan
sebuah produk. Sehingga komunikasi pemasaran merupakan upaya untuk
menjadikan seluruh kegiatan menjual produk berjalan sesuai dengan tujuan
perusahaan atau organisasi tersebut.
Begitu juga komunikasi pemasaran produk di kedai Flambojan perlu
diperhatikan. Pada bab III halaman 58 Komunikasi pemasaran yang digunakan
dalam pemasaran produk kopi di kedai Flambojan yaitu melalui konsep club
sarapan pagi dan brew and share sebagai strategi memasarkan produk. Berikut ini
beberapa upaya proses komunikasi pemasaran pada produk kopi di kedai
Flambojan, antara lain:
1. Target Pencapaian Produk
Menentukan target pencapaian produk perlu adanya proses perencanaan
produk Strategi perencanaan memungkinkan di pilihnya tindakan-tindakan
yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi yang benar-benar dihadapi pada
saat itu. Sama halnya dengan metode perencanaan juga dapat memudahkan
pimpinan atau penanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan penelitian
terhadap tingkat keberhasilan komunikasi dalam memasarkan sebuah produk
kopi di kedai Flambojan. Perencanaan dilakukan agar terbentuknya pemasaran
produk kopi Flambojan yang baik hal ini dimaksudkan agar costumer
(pembeli) yang menjadi sasaran pasar suatu produk dapat merasakan
kenyamanan serta kepuasan terhadap pelayanan yang dilakukan oleh para
karyawan kedai Flambojan.
Perencanaan awal yang dilakukan oleh owner (pemilik) kedai kopi
Flambojan pada tahun 2015 sebagai langkah awal kedai Flambojan melakukan
kegiatan analisis konsumen dan riset kedai kopi di Bandar Lampung. Hasil
riset tersebut kedai kopi Flambojan menemukan hanya 2 sampai 3 kedai saja
yang sedang beroperasi di kota Bandar Lampung. Setelah memiliki peluang
pemilik mulai dari tahap kinerja kerja para pegawai, pendistribusian produk
dan atau mempromosikan produk, manajemen keuangan, maupun pelayanan
terhadap pelanggan.
Pada prosesnya untuk mewujudkan pemasaran produk yang baik, owner
dari Kedai kopi Flambojan harus mempertimbangkan kebutuhan sesuai dengan
situasi dan kondisi yang ada serta selera dari pelanggan. Apabila pada saat
proses perencanaan perjalanan bisnis tersebut terdapat kendala atau hal-hal
yang tidak diinginkan terjadi, maka owner dituntut untuk selalu cepat tanggap
terhadap persoalan tersebut, hal ini terbukti baik owner maupun beberapa
orang yang terlibat dalam bisnis Kedai kopi Flambojan selalu mengadakan
perencanaan ulang. Apabila perencanaan awal dalam implementasi kurang
tepat.
2. Sistem Pelatihan kepada Barista (Peracik Kopi)
Penyediaan kopi lokal berkualitas dan penyajian dengan teknik terbaik
menjadi kurang maksimal jika barista tidak mahir dalam bidangnya. Oleh
sebab itu kedai Flambojan mengadakan sistem Training atau pelatihan yang
diberikan kepada Barista akan meningkatkan kualitas sajian produk kopi.
Bentuk training Barista di Kedai Flambojan ini sama halnya dengan magang,
yang dilakukan dengan batas waktu yang tidak ditentukan.
Sesuai dengan teori yang telah di paparkan pada bab II halaman 25
bahwa proses komunikasi pemasaran melalui sistem training atau pelatihan ini
dapat memberikan service (pelayanan) dengan baik dan nyaman.
Magang di kedai kopi Flambojan ini, seorang calon barista akan
dibekali dengan teknik-teknik dasar pembuatan kopi, jenis-jenis kopi, macam-
macam alat pembuat kopi, dan hal-hal lain yang berkaitan erat dengan
penyeduhan kopi, sehingga memberikan kepuasan terhadap pelanggan. Dengan
demikian, maka akan menciptkan seoarang Barista yang kompeten. Kondisi
dan kemampuan barista dapat diartikan bahwa seorang pedagang atau barista
tersebut mampu mengelola maupun mempromosikan bisnisnya dari segi
produk maupun dari segi pemasaran produk dengan penjual yang mampu
menjelaskan kualitas barang yang sebenarnya, tidak mengada-ngada dan
menutup-nutupi.
3. Aktivitas Praktek Komunikasi Pemasaran Produk
Setelah rencana dan sistem pelatihan dilakukan, maka langkah
selanjutnya adalah praktek. Hal ini dilakukan untuk segera melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan, sehingga apa yang menjadi tujuan benar-
benar tercapai. Praktek sangat penting karena merupakan fungsi yang
berhubungan langsung dengan manusia (pelaksanaan). Dalam pelaksanaannya
sistem penggerakan produk kedai kopi Flambojan harus sesuai dengan syariat
Islam.
Hal ini dapat dikaitkan dengan teori pada bab II halaman 27 yang
menjelaskan tentang komunikasi dakwah dikarenakan pemasaran berfungsi
menciptakan, mengkomunikasikan dan memberi nilai kepada pelanggan untuk
mengelola hubungan dengan cara yang menguntungkan organisasi. Sehingga,
aktivitas praktek dari rencana ini dijelaskan dalam konsep keadilan yang
menekankan pada meratanya distribusi. Distribusi disini berhubungan erat
dengan metode dakwah bil hal karena dalam pelaksanaan memasarkan produk
memiliki pesan dengan mengedepankan perbuatan nyata. Yaitu menggunakan
sebagian keuntungan dengan membantu masyarakat miskin, membayar infaq
dan sodaqoh.
Dalam menjalankan komunikasi pemasaran, kedai Flambojan dapat
mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi secara efektif, baik secara
personal maupun profesional dengan keterampilan dasar dalam berkomunikasi,
yaitu membaca, berbicara dan mendengar. Komunikasi yang dilakukan oleh
Barista atau pemberi pesan kepada pelanggan menjadi aktivitas komunikasi
yang rutin dan otomatis dilakukan. Komunikasi tersebut bertujuan agar lebih
mengenal karakter pelanggan atau penerima pesan, sehingga pelanggan tidak
hanya sekedar mendengar kalimat yang disampaikan oleh Barista tetapi juga
membaca dan menilai sikap Barista tersebut. hal ini, keterampilan Barista
dalam menyampaikan informasi mengenai produk yang akan di jual akan
berperan besar dalam mendukung pencapaian tujuan dari seluruh aktivitas yang
dilakukan oleh kedai Flambojan.
Selain komunikasi pemasaran, kedai Flambojan juga memiliki strategi
pemasaran agar proses memasarkan produk lebih maksimal. Strategi
pemasaran ini bertujuan untuk menarik pelanggan baru sambil memperhatikan
pelanggan lama. Sehingga kedai Flambojan menyusun strategi pemasarannya
dengan menggunakan konsep club sarapan pagi dan brew and share. Konsep
tersebut dapat diartikan sebagai penjualan yang menggunakan media
komunitas sebagai sarana menjual dan memasarkan produk. Club sarapan pagi
di tujukan untuk pelanggan lama yang sudah mengetahui tempat dan produk
kopi di kedai Flambojan. Sedangkan brew and share strategi pemasaran yang
di tujukan untuk pelanggan baru, karena kegiatan pelaksanaannya di lakukan
secara outdor pada daerah tertentu.
4. Evaluasi
Dalam mengevaluasi proses pelaksanaan atau praktek komunikasi
pemasaran di atas adalah setiap kegiatan pemasaran tersebut tidak selalu tentang
penjualan. Berdasarkan teori yang ada pada bab II halaman 35 implementasi dari
aktivitas memasarkan produk yang telah dilakukan owner (pemilik) sebagai
pemasaran produk Kedai Flambojan yaitu menggunakan fungsi komunikasi
dakwah yang bertujuan untuk mengubah perilaku sasaran dakwah, Sebagai
Berikut:
a. Ikhtiar, kedai Flambojan menerapkan ikhtiar profesionalisme manajemen untuk
mencapai visi misinya. Dengan adanya kekuatan intern berupa kultur yang ada
di kedai Flambojan berdasarkan landasan bentuk kekuatan jiwa yang dapat
diresapi dan diaplikasikan oleh masing-masing personal.
b. Manfaat, kedai Flambojan menjalankan pemasaran dalm prinsip Islam yang
harus dilandasi semangat ibadah kepada Tuhan Sang Maha Pencipta, dengan
tujuan untuk kesejahteraan bersama. Dalam hal ini, tak hanya untuk
mendapatkan laba atau keuntungan saja, melainkan ada hak orang lain di dalam
usahanya.
c. Amanah, dalam konteks etika pemasaran yang bernuansa Islami, kedai
Flambojan merujuk kepada Al-Qur’an. Al-Qur’an memberikan dua persyaratan
dalam proses bisnis yaitu persyaratan horizontal (kemanusiaan) dan
persyaratan vertikal (spiritual). Maka dalam memasarkan produk, kedai
Flambojan memberikan jaminan berupa aspek material yang mencakup mutu
bahan dan mutu penyajian dan aspek non material yang mencakup kehalalan,
kehigienisan dan ke-Islaman dalam penyajian. Jadi, jaminan terhadap kebaikan
minuman itu sebagian dari jaminan yang diberikan oleh kedai Flambojan.
d. Nikmat, kedai Flambojan memilki sasaran atau customer dari produk yang
mereka miliki, dalam hal ini kedai Flambojan harus dapat menjelaskan bahwa
minuman yang halal dan baik, yang akan menjadi darah dan daging manusia,
karena akan membuat seseorang menjadi taat kepada Allah SWT. Dengan
demikian, kedai Flambojan memberikan nikmat kepada pelanggan dengan cara
memberi materi produk yang halal, proses pengolahan yang bersih (higienis)
dan penyajian yang Islami.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan pembahasan yang dikemukakan di atas, serta
sesuai dengan hasil penelitian lapangan yang dipadukan dan didukung dari
buku-buku penunjang maka penulis dapat memberikan kesimpulan tentang
“ Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi dan Brew And Share
Pada Produk Kopi Di Kedai Flambojan Bandar Lampung” sebagai berikut:
1. Kedai Flambojan menggunakan konsep komunikasi pemasaran club
sarapan pagi dan brew and share sebagai strategi memasarkan produk.
Dengan berdasarkan: target pencapaian produk, sistem pelatihan
barista, praktek atau aktivitas dan evaluasi. Aktivitas komunikasi
pemasaran melalui club sarapan pagi dan brew and share di kedai
Flambojan ini tak selalu bertitik pada penjualan produk yang bertujuan
untuk mendapatkan laba. Akan tetapi, secara tidak langsung
memberikan tujuan lainnya yaitu berdakwah atau memberikan
informasi dalam berniaga melalui gerakan sosial komunitas.
B. Saran
Dari hasil kesimpulan di atas peneliti sudah melakukan analisis data
pada penelitian produk kedai Flambojan “Komunikasi Pemasaran Melalui
Club Sarapan Pagi dan Brew And Share pada Produk Kopi Di Kedai
Flambojan Bandar Lampung”. Maka saran ini diharapkan dapat dijadikan
bahan masukan dan pertimbangan oleh pihak-pihak yang terkait:
1. Bagi Produsen (owner) produk kopi di kedai Flambojan untuk tetap
memberikan dan meningkatkan kreatifitas, serta selalu melakukan
inovasi dalam bisnis. terutama dalam hal penyajian produk kopi di
kedai Flambojan, selain itu dapat mengembangkan konsep club
sarapan pagi dan brew and share dalam jangka panjang dan
berkelanjutan. Serta mennambah promosi penjualan menggunakan
media elektronik atau media cetak
2. Bagi Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan Lampung, diharapkan dengan
ilmu yang telah didapat khususnya di Jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam dapat membuat karya terkait komunikasi pemasaran
produk dengan mempertimbangkan etika bisnis yang baik dengan
mengedepankan nilai-nilai sesuai syariat Islam. Hal ini dapat
dilakukan dengan melakukan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Akhirnya penulis berharap tulisan ini bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Atas kesalahan yang penulis lakukan mohon
dimaafkan dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun. Semoga kita selalu
dalam lindungan-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, Taufik, Dinamika Pemasaran: Jelajah Dan Rasakan, Jakarta: PT
Raja Grafindo, 2005.
Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas, Jakarta:
Rajawali Pers, 2010.
Arifin, Anwar, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi,
Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik
Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
Al Arif ,M Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung:
Alfabeta, 2010.
Budiwiranto, Bambang, Modul Metode Penelitian Sosial, Bab VI:
4/26/2017.
Bungin, M. Burhan, Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma Dan
Diskursus Teknologi Komunikasi Di Masyarakat, Jakarta: Kencana, 2011.
Butterick, Keith dan Nurul Hasfi, Pengantar Public Relations Teori dan
Praktik, Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
D. Ruben, Brent dan Lea P. Stewart, Komunikasi dan Perilaku manusia,
Jakarta: Rajawali Pers, 2014.
Fitriah, Maria, Komunikasi Pemasaran Melalui Desain Visual,
Yogyakarta: Deeppublish, 2018.
Hamdan, Dani dan Aries Sanani, Coffee “Karena Selera Tidak Dapat
Diperdebatkan”, Jakarta: Agromedia Pustaka, 2018.
Hermawan, Agus, Komunikasi Pemasaran , Jakarta: Erlangga, 2013.
Ilaihi, Wahyu, Komunikasi Dakwah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2010.
Khusain, Muhammad, Ekonomi Mikr: Dasar-Dasar Teori, Malang: UB
Press, 2013.
Liliweri, Alo, Sosiologi dan Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
Mufid, Muhammad, Komunikasi Dan Regulasi Penyiaran, Jakarta:
Prenada Media, 2005.
Morissan, periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu, Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2010.
Ngalimun, M Ropiani, Harles Anwar, Komunikasi Bisnis Kewirausahaan
Dalam Islam, Yogyakarta: Parama Ilmu, 2019.
Nufian S, Febriani, Wayan Weda Asmara Dewi, Teori dan Praktis: Riset
Komunikasi Pemasaran Terpadu, Malang: UB Press, 2018.
Omar, Toha Yahya, Islam Dan Dakwah, Jakarta: PT Al Mawardi Prima,
2004.
Rohmim, Syaiful, Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam dan Aplikasi,
Jakarta, Rineka Cipta, 2009.
Santosa, Slamet, Dinamika Kelompok, Jakarta: PT Bumi Aksara,2004
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta, 2016.
Sultra, Ahmad dan Nurhakki Hakki, Pengantar Ilmu Komunikasi,
Yogyakarta: Deepublish, 2017.
Suprihanto, John, Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2014.
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian,Jakarta: Rajawali Pers, 2015.
Swasta, Basu, T. Hani Handoko, Wiliam J. Stanton, Management
Pemasaran Modern, Jakarta; PT Grasindo Persada, 2004.
Ulum, M.Chazeinul, Perilaku Organisasi: Menuju Orientasi
Pemberdayaan, Malang: UB Press, 2016.
Wijayanto, Dian, Pengantar Manajemen, Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2012.
Lampiran 1 Dokumentasi Wawancara Narasumber
31 juli 2019 Dokumentasi Wawancara Barista
31 Juli 2019 Dokumentasi Wawancara Barista Dan Supervisor
31 Juli 2019 Dokumentasi Wawancara Pelanggan Kedai Flambojan
Lampiran 2 Dokumentasi Kedai Flambojan
Sisi Samping Kiri Kedai
Kedai Flambojan Tampak dari Depan
Ujung Kedai
Flambojan Bagian Dalam Kedai Flambojan
Akun Instagram Kedai Flambojan Poster Club Sarapan Pagi
Menu Club Sarapan Pagi
Kegiatan Brew And Share Untuk Muslim Rohingya Tahun 2017
Kegiatan Brew And Share Air Bersih Untuk Palestina Tahun 2018
STRUKTUR ORGANISASI
Pemilik (Owner)
Suhendra Islami
Supervisor
Yanto
Barista
1. Ijunk
2. Ahmad
3. Heru
Alat Pengumpul Data
A. Pedoman Interview
1. Interview Pemilik (Owner) Kedai Kopi Flambojan Bandar Lampung
a) Bagaimana latar belakang berdirinya produk kopi di kedai Flambojan?
b) Apa tujuan produk kopi di kedai Flambojan?
c) Bagaimana struktur kerja produk kopi di kedai Flambojan?
d) Apa saja jenis kopi dan varian rasa produk kopi di kedai Flambojan?
e) Bagaimana perkembangan produk kopi di kedai Flambojan Kota
Bandar Lampung?
f) Adakah komunikasi dakwah dalam memasarkan produk kopi di kedai
Flambojan?
g) Apakah masih berjalan sesuai visi dan misi?
2. Interview Karyawan Kedai Kopi Flambojan Bandar Lampung
a) Bagaimana proses pembuatan produk kopi di kedai Flambojan?
b) Apa langkah-langkah saat memasarkan produk kopi di kedai
Flambojan?
c) Bagaimana praktek komunikasi pemasaran yang digunakan dalam
memasarkan produk?
d) Siapa saja sasaran yang di tuju dalam memasarkan produk kopi di
kedai Flambojan?
e) Apakah sistem memasarkan produk kopi di kedai Flambojan
menggunakan media sosial?
f) Bagaimana mengenai harga produk kopi di kedadi Flambojan?
g) Bagaimana operasional produk kopi di kedai Flambojan Kota Bandar
Lampung?
h) Apakah ada pengaruh dampak positif keberadaan produk kopi di kedai
Flambojan?
i) Apakah faktor pendukung dan penghambat dalam memasarkan
produk kopi di kedai Flambojan Kota Bandar Lampung?
3. Interview Customer Kedai Kopi Flambojan Bandar Lampung
a) Apa alasan anda membeli produk kopi di kedai Flambojan?
b) Bagaimana menurut anda dengan konsep dan fasilitas kedai kopi
Flambojan?
c) Bagaimana dengan jenis kopi dan varian rasa produk kopi di kedai
Flambojan?
d) Bagaimana dengan harga yang di berikan oleh kedai kopi Flambojan?
e) Menurut anda kedai kopi Flambojan selain sebagai tempat nongkrong
di jadikan tempat apa?
B. Pedoman Observasi
1. Aktifitas pemasaran kedai kopi Flambojan Bandar Lampung
2. Penerapan praktek komunikasi pemasaran melalui club sarapan pagi dan
brew and share pada produk kopi di kedai Flambojan Bandar Lampung
3. Evaluasi sistem pembagian kinerja di kedai kopi Flambojan Bandar
Lampung
4. Hasil kerja
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERIRADEN INTANLAMPUNG
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
Alamat : Jl. Let. Kol. H. HendroSuratmin, UIN RadenIntan Lampung GrahaFakultasDakwah (35131)
KARTU KONSULTASI SKRIPSI
Nama : Nurul Fitri Istiqomah
NPM : 1541010177
Jurusan : KomunikasiPenyiaran Islam
Pembimbing I : Prof. Dr. H. Khomsyahrial Romli, M.Si.
Pembimbing II : M. Apun Syaripudin S.Ag., M.Si
Judul Skripsi : Komunikasi Pemasaran Melalui Club Sarapan Pagi
Dan Brew And Share Pada Produk Kopi Di Kedai
Flambojan Bandar Lampung
NO Tanggal Hal Konsultasi ParafPembimbing
I II
1. 12 Maret 2019 ACC Seminar Proposal
2 24 April 2019 Seminar Proposal
3 02 April 2019 Revisi BAB I-II
4. 22 April 2019 ACC BAB I-II
5. 13 Juni 2019 Mengajukan BAB III-
BAB V
6. 28 Agustus 2019 Revisi BAB III-BAB V
7. 20 September 2019 ACC BAB III-BAB V
8. 26 september 2019 Sidang Munaqosah
Bandar Lampung, Oktober 2019
KetuaJurusan KPI
M. Apun Syaripudin, S.Ag., M.Si NIP. 197209291998031003