KOMUNIKASI GRAFIS - 04 PSIKOLOGI PERSEPSI DAN BAHASA RUPA
-
Upload
imansyahlubis -
Category
Documents
-
view
774 -
download
2
Transcript of KOMUNIKASI GRAFIS - 04 PSIKOLOGI PERSEPSI DAN BAHASA RUPA
Psikologi Persepsi dan
Bahasa Rupa
KOMUNIKASI GRAFIS
Bahasa Rupa
Pertemuan 4
Imansyah Lubis, S.Sos., M.Sn.*
Donny Trihanondo, S.Ds., M.Ds.
Yanuar Rahman, S.Ds.
Patra, S.Ds.,
PSIKOLOGI PERSEPSIPsikologi adalah ilmu yang mempelajari ma-
salah-masalah kejiwaan manusia.
Persepsi adalah proses diterimanya stimu-
li/rangsang (objek, kualitas, hubungan antar
gejala, maupun peristiwa) sampai rangsa-
ngan itu disadari dan dimengerti.ngan itu disadari dan dimengerti.
Ada unsur intepretasi terhadap rangsang-
rangsang yang diterima. Intepretasi ini me-
nyebabkan kita menjadi subjek dari penga-
laman kita sendiri. Rangsangan yang kita
terima dan inilah yang menyebabkan kita
mempunyai pengertian terhadap lingkungan.
PROSES PERSEPSIPersepsi kita terhadap dunia nyata merupa-
kan olahan semua informasi yang diterima
oleh indera-indera yang dipengaruhi oleh
kondisi psikologis dan pengalaman kita.
Persepsi tidak selalu terjadi di saat objek
atau gejala langsung ditangkap oleh panca atau gejala langsung ditangkap oleh panca
indera.
Persepsi kita selalu berlangsung dalam
dimensi ruang dan waktu, oleh karena itu
dikenal konsep konstansi persepsi /
keajegan.
PROSES PERSEPSIKonstansi ini lebih bersifat psikologis karena
arti dari sesuatu objek atau gejala bagi kita
bersifat tetap atau konstan.
Ada 3 macam konstansi, yaitu konstansi
tempat atau lokasi, konstansi warna, dan
konstansi bentuk dan ukuran. konstansi bentuk dan ukuran.
Keberadaan suatu objek pengamatan meng-
gejala sebagai suatu figur yang menonjol di-
antara objek-objek lain, baik karena sifatnya
memang menyolok atau karena dengan
sengaja pengamat memusatkan perhatian-
nya pada objek tertentu.
PROSES PERSEPSIJika objek di sekitar kita tidak mempunyai
daya tarik yang sama kuatnya, maka dapat
dikatakan bahwa:
1. Figur mempunyai bentuk yang lebih jelas
dari latar belakang.
2. Figur mempunyai struktur, latar belakang 2. Figur mempunyai struktur, latar belakang
tidak.
3. Latar belakang dapat diamati sebagai
gejala yang tidak punya batas tetapi figur
punya batas.
4. Figur terletak di depan latar belakang.
Prinsip figur dan latar belakang juga berlaku
untuk indera pendengaran.
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
HUKUM GESTALT
BAHASA RUPADalam bahasa kata ada kata dan tata-
bahasa, padanannya pada bahasa rupa
adalah imaji dan tata ungkapan.
Kata frame Imaji
Kalimat
Paragraf
Karangan
Shot/ cut
Sequence /Scene
Film/Tayangan AV
Tata Ungkapan Dalam
Tata Ungkapan Luar
Komposisi Rupa
NPM dan RWDSistem NPM menggambar dari satu arah/
jarak/ waktu (ceklik seperti memotret). Apa
yang digambar diabadikan jadi sebuah
adegan berupa gambar mati (still picture)
dimana objek-objek dipenjarakan dalam
frame. Gambar kehilangan matra waktu,
walaupun memperoleh ilusi yang kuat.walaupun memperoleh ilusi yang kuat.
Sistem RWD menggambar dari aneka arah,
aneka jarak dan aneka waktu. Yang
digambar menjadi sekuen yang bisa terdiri
dari sejumlah adegan dan objek-objek
bergerak dalam ruang dan waktu. Karena
Sistem RWD bermatra waktu, ia dapat
berceritera dengan tata-ungkapan.
WAKTU, MATRA YANG DILUPAKAN
Media 2 dimensi seharusnya disebut 3 di-
mensi (trimatra), sedangkan media 3 dimensi
seharusnya disebut 4 dimensi, karena ada
satu matra/dimensi yang dilupakan yaitu
waktu.
Dengan adanya matra waktu, media 2 Dengan adanya matra waktu, media 2
dimensi dapat disebut sebagai R-W-D atau
Ruang-Waktu-Datar, sedangkan media 3
dimensi dapat disebut R-W-L atau Ruang-
Waktu-Lengkung
TATA UNGKAPANAda dua jenis tata ungkapan (Grammar)
yaitu Tata Ungkapan Dalam dan Tata
Ungkapan Luar.
Tata ungkapan Dalam berarti elemen waktu
atau faktor narasi terdapat didalam suatu
frame itu sendiri. Contohnya adalah gambar frame itu sendiri. Contohnya adalah gambar
gua cadas maupun gambar anak-anak.
Tata ungkapan Luar berarti elemen waktu
atau faktor narasi terdapat diluar suatu
frame, melainkan terdapat beberapa frame
yang dikomposisikan dalam suatu susunan
tertentu, contohnya komik dan media AV.
TATA UNGKAPAN DALAM
Tata Ungkapan Dalam dapat dipergunakan
untuk:
1. Menyatakan Ruang
2. Menyatakan Gerak
3. Menyatakan Waktu dan Ruang
4. Menyatakan Hal yang Penting
Mengaplikasikan aturan
Gestalt untuk membuat
sebuah ilusi optik yang
akan menghasilkan nilai
estetika visual
4. Menyatakan Hal yang Penting
TUD ini berkaitan dengan psikologi persepsi,
cara pengambilan gambar (wimba) dan
layout
Mengaplikasikan aturan
Gestalt untuk
menyampaikan sebuah
pesan yang akan
menghasilkan nilai
informasi
TATA UNGKAPAN DALAM
TATA UNGKAPAN DALAM
TATA UNGKAPAN DALAM
TATA UNGKAPAN DALAMLong Shot (LS)
Menangkap seluruh wilayah dari
tempat kejadian. Setting, pemain
dan obyek di sekitarnya akan terlihat
dalam satu adegan. Sebuah LS
digunakan untuk menjelaskan
semua elemen dari adegan, hingga
penonton tahu siapa saja yang
terlibat dan dimana mereka berada
ketika mereka bergerak. ketika mereka bergerak.
TATA UNGKAPAN DALAM
Posisi kamera lebih tinggi di atas mata, sehingga kamera harus menunduk untuk
mengambil obyeknya.
• Berguna untuk mempertunjukkan keseluruhan set beserta obyek–obyeknya.
• Menciptakan kesan obyek nampak kecil, rendah, hina, perasaan kesepian,
kurang gairah ataupun kehilangan dominasi.
HIGH ANGLE
TATA UNGKAPAN DALAM
Noise Room & Head Room
Arah pandangan
TATA UNGKAPAN DALAM
Komposisi Framing
TATA UNGKAPAN LUAR
Tata Ungkapan Luar seperti halnya TUD
dapat dipergunakan untuk:
1. Menyatakan Ruang
2. Menyatakan Gerak
3. Menyatakan Waktu dan Ruang
4. Menyatakan Hal yang Penting4. Menyatakan Hal yang Penting
TUL ini berkaitan dengan cara meletakkan
frame/shot di dalam suatu susunan serta
teknik peralihan
• Semantik berasal dari kata Semanien dalam Bahasa Yunani (berarti, bermaksud dan meneliti). Dalam komunikasi visual, kata ini dapat dipahami sebagai meneliti
Semantika Visual
dapat dipahami sebagai meneliti dan menganalisis makna dalam visual tertentu.
• “Visualisasi sebuah image merupakan simbol dari suatu makna.”
Semantika Visual
Dari segi makna, ada dua aspek dalam visual image:
– Aspek universal, bahwa suatu tanda atau
simbol itu bisa diterima oleh setiap orang simbol itu bisa diterima oleh setiap orang
secara luas
– Pada lingkup tertentu, bahwa suatu tanda
atau simbol itu hanya bisa dipahami dalam
konteks kebudayaan tertentu.
Semantik simbolik, suatu simbolisasi yang
memiliki makna atau pesan tertentu. Oleh
karena itu biasanya bekerja dengan dua
kemungkinan:
Semantika Visual
kemungkinan:
•Denotatif, leksikal, makna yang
sesungguhnya, kongkrit, jelas, tersurat.
•Konotatif, bermakna struktural, bersifat
tambahan, abstrak, tersirat.
Simbolik/Objek Makna Denotatif Makna konotatif
BERAWAN Cuaca mendung Sedih, duka, putih, ringan
MATAHARI Panas, Api Visi, harapan
BATU KARANG Batuan di pinggir pantai Tegar, keras
Semantika Visual
MERPATI PUTIH Burung, unggas Kedamaian, cinta kasih
SEMUT Serangga Rajin, gotong-royong
BABI Hewan mamalia Rakus, Jorok
KAMBING HITAM Kambing berbulu hitam Orang yang disalahkan
BUAYA Binatang melata Buaya darat, playboy