komunikasi beserta penjelasnnya
-
Upload
alamsyah-syah -
Category
Education
-
view
277 -
download
0
Transcript of komunikasi beserta penjelasnnya
BAB 1
GARIS GARIS BESAR TEORI
Proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik langsung secara
lisan, maupun tak langsung melalui media.
Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu sumber membangkitkan respon
pada penerima melalui penyampaian suatu pesan dalam bentuk tanda atau simbol, baik
bentuk verbal (kata-kata) atau bentuk nonverbal (nonkata-kata), tanpa harus
memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu
sistemsimbol yang sama.
Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari orang lain. Agar
pergaulan kita lancar maka dipergunakanlah bahasa sebagai alatnya. Dari sinilah bahasa
tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi, dapat juga dikatakan bahwa, komunikasi
adalah pertukaran pesan. Kita berkomunikasi dengan orang lain karena kita saling
membutuhkan. Dengan berkomunikasi kita dapat bekerjasama dengan orang lain.
Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif.
Komunikasi yang efektif artinya, bila terjadi pengertian, menimbulkan kesenangan,
pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku.
Komunikasi yang efektif juga bisa diartikan terjadi bila ada kesamaan antara kerangka
berpikir dalam bidang pengalaman antara komunikator dengan komunikan. Untuk
menciptakan komunikasi yang efektif maka harus dilakukan persiapan-persiapan secara
matang terhadap seluruh komponen proses komunikasi, yaitu, komunikator, pesan,
saluran komunikasi, komunikan, efek dan umpan balik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa Latin
communicatio, dari kata yang berarti berpartisipasi atau memberitahukan.
Kemudian dalam bahasa. Latin communicates, yang artinya berbagi atau milik
bersama. Atau dari kata communis berarti milik bersama atau berlaku dimana-
mana, sehingga kata communisopinio mempunyai arti pendapat umum atau
pendapat mayoritas (Liliweri,Alo. 1991:3).
Adapun dalam literature ilmiah ditemukan sangat banyak defines
komunikasi oleh para ahli. Diantaranya adalah definisi HaroldD.Laswell
(Liliweri,1991:7) yang mendefinisikan komunikasi yaitu "who says what in
iwhich channel towhom with what effect".Kemudian definisi Hovland (1948)
mengatakan bahwa "Communication as the processs by which an individual
(the communicator) transmits stimuli (usuallyverbal symbol)to modify the
behavior of theother individuals (communicant)".
Sedangkan Hick dan Gullett (1996:322) mengemukakan :
"Communicationis the transfer and under standing from oneperson to
another”.
Ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multi
disipliner, tidak bias menghindari perspektif dari beberapa ahli yang tertarik
pada kajian komunikasi, sehingga definisi dan pengertian komunikasi menjadi
Semakin banyak dan beragam. Masing-masing mempunyai penekanan arti,
cakupan, konteks yang berbeda satu sama lain, tetapi pada dasarnya saling
melengkapi dan menyempurnakan makna komunikasi sejalan dengan
perkembangan ilmu komunikasi.
Menurut FrankE.X. Dance, 1976 dalambukunya Human Communication
Theory terdapat 126 buah definisi tentang komunikasi yang diberikan oleh
beberapa ahli. Dalam buku Sasa Djuarsa Sendjaja. Pengantar
IlmuKomunikasi dijabarkan tujuh buah definisi yang dapat mewakili sudut
pandang dan konteks pengertian komunikasi. Definisi-definisi tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Hovland, Janis & Kelley: 1953, Komunikasi adalah suatu proses melalui
mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam
bentuk kata- kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku
orang-oranglainnya (khalayak).
2. Berelsondan Stainer, 1964. Komunikasi adalah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan
simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
3. Lasswell, 1960. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siap?
4. Gode, 1959. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari
yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki
oleh dua orang atau lebih.
5. Barnlund, 1964. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
untuk mengurangi rasa ketidak pastian, bertindak secara efektif,
mempertahankan atau memperkuat ego.
6. Ruesch, 1957. Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu
bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
7. Weaver, 1949. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran
seseorang dapat mempengaruhi pikiran oranglainnya.
Sumber Lain Untuk Definisi Komunikasi:
1. Aristoteles (ruben,2002:21) komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat
dapat berpartisipasi dalam demokrasi
2. EverettM.Rogers,Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari
sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka.
3. Rogers&D.LawrenceKincaid,1981,Komunikasi adalah suatu proses dimana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan
satu sama lainnya,yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
mendalam.
4. Shannon&Weaver,1949, Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang
saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja.
Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga
dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
5. David K. Berlo, 1965. Komunikasi sebagai instrumen dari interaksi sosial
berguna untuk mengetahui dan memprediksi setiap orang lain,juga untuk
mengetahui keberadaan diri sendiri dalam menciptakan keseimbangan dengan
masyarakat.
6. Steven, Komunikasi Juga dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberi
reaksi terhadap suatu objek atau stimuli.Apakah itu berasal dari seseorang atau
lingkungan sekitarnya.
7. RaymondS.Ross,Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan
mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar
membangkitkan makna atau responsdari pikirannya yang serupa dengan yang
dimaksudkan komunikator.
8. Menurut Alo Liliweri,Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu
sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
9. Bernard Berelson & Gary A.Steiner, [dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu
Pengantar 2005, hal 68] Komunikasi: Transmisi informasi, gagasan, emosi,
keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan symbol kata-kata,
gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah
yang disebut dengan komunikasi.
10. MenurutCarlI.Hovland,[dedyMulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.
a. komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
b. (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku
orang lain
11. Judy Cpearson & Paul Emelson, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi makna.
Pada Pengertian Komunikasi, terdapat lima tingkatan komunikasi atau konteks dalam
berkomunikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan
pada ruang lingkup yang lebih besar dari jenis-jenis komunikasi sebelumnya
yang dilakukan melalui sebuah perantara yakni media elektronik maupun media
cetak, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara sesaat dan serentak.
2. Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang dilakukan
memiliki ruang lingkup lebih besar. Komunikasi terjadi dalam penerimaan dan
pengiriman berbagai informasi organisasi dalam kelompok formal maupun
informal dari suatu organisasi. Selain itu, jenis komunikasi ini banyak dari tiap
individunya yang memberikan pendapat yang berbeda, karena informasi yang
disampaikan dari masing-maing individu memiiki makna yang berbeda.
3. Komunikasi kelompok dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang
berlangsung di antara anggota suatu kelompok, misalnya dalam sebuah
organisasi dengan jumlah anggotanya sedikit. Jenis komunikasi ini dilakukan
lebih dari dua orang tetapi memiliki ruang lingkup yang kecil, dimana setiap
individu mempunyai pandangan dari setiap informasi yang sampaikan.
4. Komunikasi antarpribadi dapat diartikan sebagai jenis komunikasi yang
dilakukan seseorang dengan orang lain yang bersifat personal. Jenis komunikasi
ini dilakukan dengan cara bertatapan muka oleh dua orang namun terkadang
tidak dilakukan secara tatap muka. Selain itu, jenis komunikasi seperti ini lebih
efektif karena kita dapat berinteraksi satu sama lain dan saling menyampaikan
sebuah pesan.
5. Komunikasi intrapribadi yaitu jenis komunikasi yang terjadi pada diri seseorang
berupa proses dalam pengolahan informasi melalui sistem syaraf dan panca
indera manusia. Jenis komunikasi ini dilakukan oleh satu orang saja, misalnya
seolah olah kita sedang berkomunikasi dengan diri sendiri atau mengkhayal.
Definisi komunikasi secara umum adalah suatu proses pembentukan,
penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesanyang terjadidi dalam diri
seseorang dan atau di antara dua atau lebih dengan tujuan tertentu. Setiap
pelaku komunikasi dengan demikian akan melakukan empat tindakan:
membentuk, menyampaikan, menerima, dan mengolah pesan. Ke-empat
tindakan tersebut lazimnya terjadi secara berurutan. Membentuk pesan artinya
menciptakan sesuatu ide atau gagasan. Ini terjadi dalam benak kepala seseorang
melaluiproses kerja system syaraf. Pesan yang telah terbentuk ini kemudian
disampaikan kepada orang lain. Baik secara langsung ataupun tidak langsung.
Pesan adalah produk utama komunikasi. Pesan berupa lambang-lambang
yang menjalankan ide/gagasan, sikap, perasaan, praktik atau tindakan.Bisa
berbentuk kata-kata tertulis, lisan, gambar-gambar, angka-angka, benda, gerak-
gerik atau tingkah laku dan berbagai bentuk tanda-tanda lainnya. Komunikasi
dapat terjadi dalam diri seseorang, antara dua orang, diantara beberapa orang
atau banyak orang.
1. Hovland, Janis dan Kelley
Hovland, Janis dan Kelley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale(1981)
adalah ahli Sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, “communicationisthe processby
which an individual transmitsstimuly (usually verbal) to modify hebe havior of
other individuals”. Dengan kata kata lain komunikasi adalah proses individu
mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk merubah tingkah laku
orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses,
bukan sebagai suatu hal.
2. Definisi Forsdale
Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan,
“communicationis the processby which asystem isestablished, maintained,
andalteredby meansof shared signal that operate according torules”. Komunikasi
adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan
cara ini suatu sistem dapat dipelihara, didirikan dan diubah. Pada definisi ini
komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah
signal yang berupa verbal dan nonverbal yang mempunyai aturan tertentu. Dengan
adanya aturan ini menjadikan orang yang menerima signal yang telah mengetahui
aturannya akan dapat memahami maksud dari signal yang diterimanya Selanjutnya
Forsdale mengatakan, bahwa pemberian signal dalam komunikasi dapat dilakukan
dengan maksud tertentu atau dengan disadari dan dapat juga terjadi tanpa disadari.
Kalau kita bandingkan dengan definisi pertama, definisi forsdale ini kelihatannya
lebih umum dari definisi pertama yang mengatakan komunikasi hanya hanya terjadi
dengan penuh kesadaran sedangkan pada forsdale dapat dalam kondisi sadar
maupun tidak sadar. Begitu pula dalam ruang lingkupnya, kalau definisi pertama
lebih menekankan komunikasi hanya diantara manusia, tetapi pada definisi kedua
komunikasi baik diantara manusia maupun komunikasi dalam sistem kehidupan
binatang.
3. Definisi Brent D. Ruben
Brent D. Ruben (1988) memberikan definisi mengenai komunikasi
manusia yang lebih komprehensif sebagai berikut: komunikasi manusia adalah
suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok,
dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan
menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.
Pada definisi ini pun, komunikasi juga dikatakan sebagai suatu proses yaitu
suatu aktivitas yang mempunyai beberapa tahap yang terpisah satu sama lain
tetapi memili hubungan atau berhubungan satu sama lain aktivitas seperti
perencanaan, menentukan tema pidato, mengumpulkan bahan, melatih diri,
baru kemudian tampildi depan umum.
Bila diperhatikan lebih lanjut dari definisi ruben ini, kelihatan bahwa ruben
memakai istilah yang berbeda dengan dua definisi sebelumnya yang memakai
istilah stimulus dan signal. Ruben memakai istilah sebagai kumpulan data,
pesan, susunan isyarat dalam cara tertentu yang mempunyai arti atau berguna
bagi sistem tertentu.
4. Seller
Seller (1988) memberikan definisi komunikasi yang lebih bersifat
universal. Dia mengatakan komunikasi adalah proses dengan mana symbol verbal
dan nonverbal di kirimkan, diterima dan diberi arti.
Jadi dari keempat definisi diatas jelas, bahwa pada hakikatnya komunikasi
adalah merupakan suatu proses tetapi proses mengenai apa belumlah ada
kesepakatan. Ada yang mengatakan proses pengiriman stimulus, ada yang
mengatakan pemberian signal,dan ada pula yang mengatakan pengiriman
informasi dan simbol.
Kemudian kita lihat dalam datar anteoritis, paling tidak kita mengenal atau
memahami arti atau pengertian lain dari komunikasi yaitu sesuatu (fakta, opini,
gagasan) dari satu partisipan kepada partisipan lain melalui penggunaan kata-kata
atau lambang lainnya.
Sementara itu jika kita lihat komunikasi dari dua perspektif yaitu :
1. Perpektif Kognitif
Komunikasi menurut Colin Cherry, yang mewakili perspektif kognitif
adalah penggunaan lambang-lambang (symbols) untuk mencapai kesamaan
makna atau berbagi informasi tentang satu objek atau kejadian. Informasi
disampaikan diterima secara akurat, receiver akan memiliki informasi yang sama
seperti yang dimiliki sender, oleh karena itu tindak komunikasi telah terjadi.
2. Perspektif Prilaku
Menurut BF.Skinner dari perspektif perilaku memandang komunikasi
sebagai perilaku verbal atau simbolik di mana sender berusaha mendapatkan satu
efek yang dikehendakinya pada receiver. Masih dalam perspektif perilaku, FEX
Dance menegaskan bahwa komunikasi adalah adanya satu respons melalui
lambang- lambang verbal dimana symbol verbal tersebut bertindak sebagai
stimuli untuk memperoleh respons. Kedua pengertian komunikasi yang disebut
terakhir, mengacu pada hubungan stimulus respons antara sender dan receiver
Setelah kita memahami pengertian komunikasi dari dua perspektif yang berbeda, kita
mencoba melihat proses komunikasi dalam suatu organisasi. Menurut Jerry
W.Koehler dan kawan-kawan, bagi suatu organisasi, perspektif perilaku dipandang
lebih praktis karena komunikasi dalam organisasi bertujuan untuk mempengaruhi
penerima (receiver). Satu respons khusus diharapkan oleh pengirim pesan (sender) dari
setiap pesan yang disampaikannya. Ketika satu pesan mempunyai efek yang
dikehendaki, bukan suatu persoalan apakah informasi yang disampaikan tersebut
merupakan tindak berbagi informasi atau tidak.
2.2 FUNGSI KOMUNIKASI
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya
sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan
kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam
setiap sistem sosial adalah sebagai berikut :
1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan, pemorsesan, penyebaran berita,
data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat
dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang
lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat.
2. Sosialisasi: menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan
sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak
sebagaimana anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi
sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat.
3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun
jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan
keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan
tujuan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan
bersama yang akan dikejar.
4. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling menukar fakta yang
diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan
pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti relavan yang
diperlukan utuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri
dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
5. Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan
intelektual, pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan
kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
6. Memajukan kebudayaan: menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan
maksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan
dengan memperluas horison seseorang serta membangun imajinasi dan
mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetikanya.
7. Hiburan: memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan
signal, simbol, suara dan imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan,
music, olahraga, kesenangan, kelompok dan individu, melalui media masa,
eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat menikmati hiburan, dan melarikan
diri dri kesulitan hidup sehari-hari, dan lain-lain.
8. Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan
untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat
saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan
keinginan orang lain.
Dalam kajian ilmu komunikasi banyak ahli mengemukakan pendapatnya tentang
fungsi- fungsi komunikasi. Dari berbagai pendapat yang berkembang, dalam makalah
ini pemakalah juga akan memaparkan pendapat Harold D. Laswell (1948). Secara lebih
terperinci fungsi- fungsi komunikasi, yang dikemukakan Harold D. Laswell adalah
sebagai berikut:
1. Penjajagan/ pengawasan lingkungan (surveillance of the environment)
2. Menghubungkan bagian- bagian yang terpisah dari masyarakat untuk menanggapi
lingkungannya (correlation of the part of society in responding to the environment)
3. Menurunkan warisan sosial dari generasi ke generasi berikutnya (transmission of
the social heritage)
Lebih lanjut ia mengemukakan, ada tiga kelompok yang selama ini
melaksanakan ketiga fungsi tersebut. Fungsi pertama, dijalankan oleh para diplomat,
atase dan koresponden luar negeri sebagai usaha menjaga lingkungan. Fungsi kedua,
lebih diperankan oleh para editor, wartawan dan juru bicara sebagai penghubung respon
internal. Adapun fungsi yang ketiga, adalah para pendidik didalam pendidikan informal
atau formal karena terlibat mewariskan adat kebiasaan, nilai dari generasi ke generasi.
Charles R. Wright (1988) menambahkan satu fungsi, yakni entertainment
(hiburan) yang menunjukkan pada tindakan- tindakan komunikatif yang terutama sekali
dimaksudkan untuk menghibur dengan tidak mengindahkan efek- efek instrumental
yang dimilikinya.
Sedangkan, menurut Wilbur Schramm fungsi komunikasi ini dapat dilihat dari
kategori komunikator dan komunikan. Fungsi tersebut harus cocok satu sama lainnya,
isi mengisi dan merupakan interpedensi agar supaya komunikasi dapat berjalan dengan
harmonis. Hal tersebut dapat dilihat dari keterangan di bawah ini:
NO KOMUNIKATOR KOMUNIKAN
1 Penerangan (information)
Menyebarluaskan apa yang
diketahuinya kepada
lingkungannya
Mengerti (Understand)
Mencoba mempelajari apa yang
didengar dan memperhitungkan
untung ruginya
2 Pendidikan (Teaching)
Mengadakan sosialisasi terhadap
anggota masyarakat,
menyadarkan akan tugas dan
peranan serta norma-norma
Kesediaan Belajar
Memperoleh pengetahuan dan
kecakapan dalam hidup agar hidup
lebih mudah dan dapat dipahami
3 Menyenangkan (To Please)
Memberi hiburan dan mengisi
waktu senggang, menghidupkan
daya kreasi dan artistic
Menikmati Melupakan persoalan dan
masalah-masalah yang dihadapinya
4 Mempengaruhi dengan persuasi. Memutuskan untuk menolak atau
menerima
Fungsi- fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri,
yang mana komunikasi dibagi atas empat macam tipe, yakni:
1. Komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication)
2. Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication)
3. Komunikasi publik
4. Komunikasi massa
Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah sebagai berikut:
Mass Information, yakni untuk memberi dan menerima informasi kepada khalayak
Mass Education, yaitu untuk memberi pendidikan
Mass Persuasion, yaitu untuk mempengaruhi
Mass Entertainment, yaitu untuk menghibur
2.3 TUJUAN KOMUNIKASI
Tujuan komunikasi disini menunjuk kepada suatu harapan atau
keinginan yang dituju oleh pelaku komunikasi. Secar umum Harold D Lasswel
menyebutkan bahwa tujuan komunikasi ada empat, yaitu:
Social Change (Perubahan Sosial). Seseorang mengadakan komunikasi dengan
orang lain, diharapkan adanya perubahan sosial dalam kehidupannya, seperti
halnya kehidupannya akan lebih baik dari sebelum berkomunikasi.
Attitude Change (Perubahan Sikap). Seseorang berkomunikasi juga ingin
mengadakan perubahan sikap.
Opinion Change (Perubahan Pendapat). Seseorang dalam berkomunikasi
mempunyai harapan untuk mengadakan perubahan pendapat.
Behavior Change (Perubahan Perilaku). Seseorang berkomunikasi juga ingin
mengadakan perubahan perilaku.
Pendapat lain mengatakan bahwa secara umum akibat atau hasil komunikasi
dapat mencakup tiga aspek, yakni:
1. Aspek Kognitif, yaitu menyangkut kesadaran dan pengetahuan.
2. Aspek Afektif, yaitu menyangkut sikap atau perasaan atau emosi.
3. Aspek Konatif, yaitu menyangkut perilaku atau melakukan sesuatu.
Dalam kaitannya dengan tiga aspek diatas, ada beberapa indikator dari akibat
atau hasil komunikasi, diantaranya ada tiga macam yang cukup popular, yakni Model
AIDA (Attention, Interest, Desire dan Action), model Hierarki Efek dan model Adopsi
Inovasi.
Aspek/
Tahap
Model AIDA Model Hierarki
Efek
Model Adopsi Inovasi
Kognitif Attention
(perhatian)
Awareness
(kesadaran)
Knowledge
(pengetahuan)
Knowledge
(pengetahuan)
Afektif Interest
(minat)
Desire
(keinginan)
Liking (menyukai)
Preference
(pilihan)
Conviction
(meyakini)
Persuasion (persuasi)
Decision (keputusan)
Konatif Action
(tindakan)
Purchase
(membeli)
Implementation
(pelaksanaan)
Confirmation
(konfirmasi)
Model AIDA ini memberikan gambaran bahwa dampak atau hasil komunikasi
yang terjadi pada seseorang setelah ia menerima pesan akan menyangkut empat hal,
yakni: attention (perhatian) dalam kolom kognitif, kemudian meningkat ke tingkat
afektif yaitu interest (minat) dan desire (keinginan), selanjutnya menigkat ke tingkat
action (tindakan). Diasumsikan bahwa tindakan yang diambil pada dasarnya didorong
oleh adanya perhatian, minat dan keinginan.
Model Model Hierarki Efek ini hamper sama dengan model AIDA. Hanya saja
proses proses pertahapannya lebih kompleks, yaitu mencakup enam tahap: awareness
(kesadaran), knowledge (pengetahuan), liking (menyukai), preference (pilihan),
conviction (meyakini), purchase (membeli).
Model Adopsi Inovasi, ini dikembangkan oleh Evererr M. Rogers (1983). Model
ini memberika gambaran tentang lima tahap yang dilalui dalam proses pembuatan
keputusan untuk menerima atau menolak inovasi. Yang dimaksud inovasi disini adalah
suatu ide atau gagasan, praktek, atau benda yang dinilai baru oleh seseorang. Kelima
tahap tersebut adalah knowledge (pengetahuan), persuasion (persuasi), decision
(keputusan), implementation (pelaksanaan), confirmation (konfirmasi).
Dalam model tahap ini pelaksanaan bukanlah tahap terakhir. Karena setelah itu
ada satu tahap lagi yakni konfirmasi. Pada tahap ini seseorang akan mencari bukti-bukti
penguatan dan mempertimbangkan kembali keputusan yang telah diambil dan
dilaksanakannya. Apabila ia merasa benar, maka tindakannya akan diteruskan, tetapi
bila ia merasa tidak benar, atau terpengaruh oleh inovasi lain atau oleh kebiasaan lama,
maka ia akan berhenti melaksanakan inovasi.
BAB III
ANALISA KRITIS
3.1 Kelebihan
Dalam kelebihan materi ilmu komunikasi tidak dapat dilepaskan dari filsafat
ilmu komunikasi itu sendiri. Dalam secara umum kajian filsafat ilmu mencakup :
a. Aspek Ontologis
Ontologis: What It Is?
ONTOLOGI berarti studi tentang arti ada dan berada tentang cirri-ciri
esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling
abstrak (Suparlan: 2005). Ontolgi sendiri berarti memahami hakikat jenis ilmu
pengetahuan itu sendiri yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi. Ilmu
komunikasi dipahami melalui objek materi dan objek formal. Secara ontologism,
Ilmu komunikasi sebagai objek materi dipahami sebagai sesuatu yang
monoteistik pada tingkat yang paling abstrak atau yang paling tinggi sebagai
sebuah kesatuan dan kesamaan sebagai makhluk atau benda. Sementara objek
forma melihat Ilmu Komunikasi sebagai suatu sudut pandang (point of view),
yang selanjutnya menentukan ruang lingkup studi itu sendiri. Contoh relevan
aspek ontologis Ilmu Komunikasi adalah sejarah ilmu Komunikasi, Founding
Father, Teori Komunikasi, Tradisi Ilmu Komunikasi, Komunikasi Manusia, dll.
b. Aspek Epistomologi
Epistemologis: How To Get?
HAKIKAT pribadi ilmu (Komunikasi) yaitu berkaitan dengan
pengetahuan mengenai pengetahuan ilmu (Komunikasi) sendiri atau Theory of
Knowledge. Persoalan utama epsitemologis Ilmu Komunikasi adalah mengenai
persoalan apa yang dapat ita ketahui dan bagaimana cara mengetahuinya, “what
can we know, and how do we know it”; (Lacey: 1976). Menurut Lacey, hal-hal
yang terkait meliputi “belief, understanding, reson, judgement, sensation,
imagination, supposing, guesting, learning, and forgetting”. Secara sederhana
seebtulnya perdebatan mengenai epistemology Ilmu Komunikasi sudah sejak
kemunculan Komunikasi sebagai ilmu. Perdebatan apakah Ilmu Komunikasi
adalah sebuah ilmu atau bukan sangat erat kaitannya dengan bagaimana proses
penetapan suatu bidang menjadi sebuah ilmu. Dilihat sejarahnya, maka Ilmu
Komunikasi dikatakan sebagai ilmu tidak terlepas dari ilmu-ilmu social yang
terlebih dahulu ada. pengaruh Sosiologi dan Psikologi sangat berkontribusi atas
lahirnya ilmu ini. Bahkan nama-nama seperti Laswell, Schramm, Hovland,
Freud, sangat besar pengaruhnya atas perkembangan keilmuan Komunikasi. Dan
memang, Komunikasi ditelaah lebih jauh menjadi sebuah ilmu baru oada abad
ke-19 di daratan Amerika yang sangat erat kaitannya dengan aspek aksiologis
ilmu ini sendiri. Contoh konkret epistemologis dalam Ilmu Komunikasi dapat
dilihat dari proses perkembangan kajian keilmuan Komunikasi di Amerika
(Lihat History of Communication, Griffin: 2002). Kajian Komunikasi yang
dipelajari untuk kepentingan manusia pada masa peperangan semakin
meneguhkan Komunikasi menjadi sebuah ilmu.
c. Aspek Aksiologi
Aksiologis: What For?
HAKIKAT individual ilmu pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek
kebermanfaat ilmu itu sendiri. Seperti yang telah disinggung pada aspek
epistemologis bahwa aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic
filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu
sendiri. Perkembangan ilmu Komunikasi erat kaitannya dengan kebutuhan
manusia akan komunikasi. Kebutuhan memengaruhi (persuasive), retoris (public
speaking), spreading of information, propaganda, adalah sebagian kecil dari
manfaat Ilmu Komunikasi. Secara pragmatis, aspek aksiologis dari Ilmu
Komunikasi terjawab seiring perkembangan kebutuhan manusia.
3.2 Kekurangan
Materi ini sudah cukup baik hampir merangkum semua inti ilmu komunikasi,
tetapi sebagai penulis review menganggap bahwa materi ini mempunyai kekurangan
materi. Serta masih banyak penggunaan kata yang sukar di pahami.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Komunikasi
adalah proses penyampaian suatu pesan olehseseorangkepada orang lain
untuk memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku, baik
langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media".
4.1.2 Fungsi Komunikasi
Adapun fungsi komunikasi secara umum adalah:
a. Mass Information (menyampaikan informasi)
b. Mass Education (mendidik)
c. Mass Persuasion (mempengaruhi)
d. Mass Entertainment (menghibur)
4.1.3 Tujuan Komunikasi
Sedangkan tujuan komunikasi ada empat, yaitu:
a. Social Change (Perubahan Sosial)
b. Attitude Change (Perubahan Sikap)
c. Opinion Change (Perubahan Pendapat)
d. Behavior Change (Perubahan Perilaku)
4.2 Saran
Kami berharap agar pemilihan kata yang di gunakan oleh penulis hendaknya
lebih mudah dipahami oleh para pembaca. Sehingga para pembaca dapat memahami apa
yang penulis ingin sampaikan.
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
1998
Nurudin. Sistem Komunikasi Indonesia. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2010
Roudhonah. Ilmu Komunikasi. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007
Widjaja. Komunikasi: Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara,
2008