KOMPARASI SOSIAL DAN KETIDAKPUASAN TUBUH PADA …
Transcript of KOMPARASI SOSIAL DAN KETIDAKPUASAN TUBUH PADA …
KOMPARASI SOSIAL DAN KETIDAKPUASAN TUBUH PADA
PEREMPUAN REMAJA AKHIR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh:
Zulfa Salsabila
16320106
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
i KOMPARASI SOSIAL DAN KETIDAKPUASAN TUBUH PADA
PEREMPUAN REMAJA AKHIR
SKRIPSI
Diajukan Kepada Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat
Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh:
Zulfa Salsabila
16320106
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
ii HALAMAN PENGESAHAN
HUBUNGAN KOMPARASI SOSIAL DAN KETIDAKPUASAN TUBUH
PADA PEREMPUAN REMAJA AKHIR
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Pada Tanggal
11 Mei 2020
Mengesahkan,
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universitas Islam Indonesia
Ketua Program Studi
Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc.
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc.
2. Endah Puspita Sari, S.Psi., M.Si., Psikolog
3. Libbie Annatgia, S.Psi., M.Psi., Psikolog
HALAMAN MOTTO
iv
“Amalan yang lebih dicintai Allah adalah amalan yang terus menerus
dilakukan walaupun sedikit”
Nabi Muhammad SAW
“Karunia Allah yang paling lengkap adalah kehidupan yang didasarkan pada
ilmu pengetahuan”
Ali bin Abi Thalib
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kadar
kesanggupannya”
Q.S Al-Baqarah : 286
“Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku
urusanku, dan lepasankanlah kekakuan dari lidahku”
QS Thaha 25-28
“Janganlah kamu beriksap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati,
padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-
orang yang beriman”
Q.S Al-Imran : 139
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
Alhamdulillahi Rabbil’alamin
Segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala atas rahmat dan hidayah-Nya yang
selalu menunjukkan jalan yang benar serta memberikan nikmat yang berharga dan
tak terhingga sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Bapak Drs. Imron Nasri dan Ibu Dra. Tyasning Handayani S, Adik-adik
Irfan Hasnan Fadhlurrahman dan Almira Hasna Ramadhani
Terima kasih atas kasih sayang, perhatian, doa, dan dukungan yang tiada henti-
hentinya kalian berikan kepadaku serta ajaran lain yang telah diberikan, semoga
selalu dalam lindungan syurga-Nya
Mohon maaf atas semua pengorbanan, cinta, kasih sayang, waktu, kesabaran dan
semua hal yang tidak bisa diungkapkan lewat kata-kata, dan dengan sangat tulus
kusampaikan jasa-jasa kalian tidak akan pernah tergantikan oleh apapun.
PRAKATA
vi
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Alhamdullilahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa
ta’ala yang telah memberikan rahmat dan hidayat-Nya. Shalawat serta salam
kepada Nabi Muhammad Shallalahu’alaihi wassalam beserta keluarga, sahabat,
dan pengikutnya yang shaleh. Berkat tuntutan dan pertolongan Allah Subhanahu
wa ta’ala, penulis mampu untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang
berjudul “Komparasi Sosial dan Ketidakpuasan Tubuh Pada Perempuan
Remaja Akhir”.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan,
bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak yang sangat berarti sehingga
kesulitan yang ada dalam proses penyusunan skripsi ini dapat diatasi dengan baik.
Dengan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada berbagai pihak yang secara langsung membantu dalam penyelesaian
skripsi ini, dan terima kasih ini diberikan kepada:
1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., Psi. selaku Dekan Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc. selaku Ketua Program Studi
Psikologi Universitas Islam Indonesia, sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi
yang telah memberikan waktu, ilmu serta dukungan dalam memberikan
bimbingan untuk penulisan skripsi ini.
vii
3. Ibu Fani Eka Nurtjahjo, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah membimbing dan memberikan arahan selama saya
berkuliah di Program Studi Psikologi.
4. Seluruh Dosen Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya terima kasih untuk semua ilmu, bimbingan serta pengalaman yang
dibagikan kepada penulis selama berkuliah di Program Studi Psikologi.
5. Untuk Bapak Drs. Imron Nasri dan Ibu Dra. Tyasning Handayani S, terima
kasih karena telah memberikan kasih sayang, dukungan, doa, motivasi serta
masih banyak lagi yang tidak bisa penulis sampaikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan studi sejak kecil hingga skripsi ini.
6. Adik-adikku Irfan Hasnan Fadhlurrahman dan Almira Hasna Ramadhani,
Dek Fanny, Dek Tata dan Dek Zerin terima kasih telah memberikan semangat
selama ini, semoga kalian selalu diberikan kelancaran dalam menggapai cita-
cita.
7. Keluarga keduaku, Eyang, Om Adib, Tante Ayu, terima kasih atas kasih
sayang, semangat, dan doanya selama ini. Semoga kalian selalu diberikan
kebaikan dan kelancaran dalam segala urusannya.
8. Sahabatku sejak SMA Dira, Ajes, Dera, Hanan, dan Muchi, terima kasih
sudah selalu ada dan memberikan semangat serta doa untuk segera
menyelesaikan masa studi ini.
9. Sahabat-sahabatku sejak SMP Anin, Anke, Amal, Irma, dan bebek-bebek
lainnya, terima kasih atas perjalanan suka cita yang telah kita lalui, atas
semangat, doa dan dukungan yang telah kalian berikan sampai saat ini.
Semoga silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapanpun.
viii
10. Sahabat-sahabatku Anin, Fernanda, Talson, Lili, Melelel, Zalfa, Dwi, Ecca,
Mardiah, Amel, Fajri, Jul, Galuh, yang telah mengisi hari-hari sejak awal
masuk kuliah hingga pengerjaan skripsi ini. Terima kasih atas keluh
kesahnya, suka duka, keceriaan, kepedulian, kehangatan, segala tingkah laku
menghibur kalian, dan segala drama kehidupan yang sudah dibagi bersama.
Terima kasih atas dukungan yang kalian berikan, semoga kita semua
dilimpahkan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan segala urusan,
dan silaturahmi kita tetap terjaga sampai kapanpun.
11. Teman-teman seangkatan Psikologi 2016 yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, Shella, Bebe, Tika, Amadea, teman-teman kelas B, dan seluruh
teman-teman seperjuangan skripsi ini, terima kasih atas waktunya dan
dukungan yang kalian berikan, semoga kita semua dilimpahkan kemudahan
dalam menjalankan setiap urusan dan silaturahmi kita tetap terjaga.
12. Arya Tirangga Buana Putra terima kasih untuk dukungan, doa, semangat dan
motivasi yang selalu diberikan serta waktu yang telah diluangkan untuk
membantu dalam mengerjakan skripsi ini. Semoga Allah membalas semua
kebaikan hati yang sudah kau berikan.
13. Patner TPS dan bimbingan skripsi, Intan, Hening, Astri, dan Faza yang selalu
memberi bantuan, semangat dan pantang menyerah dalam proses
menjalankan skripsi bersama-sama.
14. Teman-teman KKN di Desa Sentono khususnya unit 34 yaitu Fajri, Fahmi,
Birru, Fony, Lusi, Aul, dan Tika, yang telah memberikan kebersamaan
ix
selama satu bulan layaknya keluarga, serta ilmu dan pembelajaran yang tidak
akan pernah terlupakan.
15. Untuk keluarga HIMAPSI 2017/2018 khususnya BPH yaitu Mas Cena, Mas
Mikail, Mba Cery, Mba Siti, dan Fera, terima kasih untuk semua ilmu serta
pengalaman yang sudah saya dapatkan selama ini.
16. Untuk keluarga HIMAPSI 2018/2019 khususnya BPH yaitu Fajri, Galuh,
Ajeng, Amel, dan Ovik, terima kasih untuk semua waktu yang sudah kita
lalui bersama. Ilmu dan pengalaman yang telah diberikan tidak akan pernah
saya lupakan.
17. Teman-teman seangkatan di SMPN 2 YK, SMAN 5 YK dan seluruh
responden penelitian ini yang telah membantu mengisi serta membagikan
kuisioner penelitian ini. Semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT.
18. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
saya selama ini di dalam perkuliahan.
Akhir kata, semoga pelajaran dan pengalaman yang telah didapatkan
selama ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis serta orang lain. Semoga
skripsi ini juga dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Yogyakarta, Mei 2020
Penulis
Zulfa Salsabila
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v
PRAKATA ................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
INTISARI .................................................................................................. xiv
BAB I PENGANTAR .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
C. Manfaat Penelitian ............................................................................. 7
D. Keaslian Penelitian ............................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 11
A. Ketidakpuasan Tubuh ...................................................................... 11
1. Definisi Ketidakpuasan Tubuh................................................... 11
2. Aspek-aspek Ketidakpuasan Tubuh ........................................... 12
3. Faktor-faktor Ketidakpuasan Tubuh .......................................... 14
B. Komparasi Sosial ............................................................................. 17
1. Definisi Komparasi Sosial ......................................................... 17
2. Aspek-aspek Komparasi Sosial.................................................. 18
C. Dinamika Psikologis ........................................................................ 19
D. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 23
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 24
A. Desain Penelitian .............................................................................. 24
B. Partisipan atau Subjek Penelitian ..................................................... 25
C. Pengukuran ...................................................................................... 25
D. Prosedur Penelitian .......................................................................... 27
xi
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ....................... 29
A. Orientasi Kancah dan Persiapan ....................................................... 29
1. Orientasi Kancah ........................................................................ 29
2. Persiapan Penelitian ................................................................... 30
B. Laporan Pelaksanaan ........................................................................ 33
C. Hasil Penelitian ................................................................................ 33
1. Deskripsi Responden Penelitian ................................................. 33
2. Deskripsi Data Penelitian ........................................................... 36
3. Uji Asumsi ................................................................................. 38
a. Uji Normalitas ...................................................................... 38
b. Uji Linieritas ........................................................................ 39
4. Uji Hipotesis............................................................................... 39
5. Analisis Tambahan ..................................................................... 40
D. Pembahasan ...................................................................................... 42
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 48
A. Kesimpulan ...................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................ 48
1. Responden Penelitian ................................................................. 48
2. Peneliti Selanjutnya .................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 50
LAMPIRAN ................................................................................................ 55
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Blue Print Skala Ketidakpuasan Tubuh .......................................... 26
Tabel 2 Blue Print Skala Komparasi Sosial ................................................. 27
Tabel 3 Uji Statistik yang digunakan ........................................................... 28
Tabel 4 Distribusi Aitem Skala Ketidakpuasan Tubuh ................................ 32
Tabel 5 Distribusi Aitem Skala Komparasi Sosial ....................................... 33
Tabel 6 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Usia ........................ 34
Tabel 7 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal ...... 34
Tabel 8 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan .............. 34
Tabel 9 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Berat Badan ............ 35
Tabel 10 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Tinggi Badan ........ 35
Tabel 11 Klasifikasi Tingkat Kegemukan Berdasarkan IMT ...................... 35
Tabel 12 Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Hasil IMT ............. 36
Tabel 13 Deskripsi Data Penelitian .............................................................. 36
Tabel 14 Kategorisasi responden berdasarkan Ketidakpuasan Tubuh ......... 37
Tabel 15 Kategorisasi responden berdasarkan Komparasi Sosial ................ 37
Tabel 16 Uji Normalitas ............................................................................... 38
Tabel 17 Uji Linieritas ................................................................................. 39
Tabel 18 Uji Hipotesis ................................................................................. 40
Tabel 19 Uji Beda Usia ................................................................................ 40
Tabel 20 Uji Beda Lingkungan Pendidikan/Pekerjaan ................................ 41
Tabel 21 Uji Beda IMT ................................................................................ 41
Tabel 22 Hasil nilai rata-rata ketidakpuasan tubuh dengan IMT ................. 42
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Uji Coba .......................................................................... 55
Lampiran 2 Tabulasi Data Uji Coba Skala Ketidakpuasan Tubuh .............. 64
Lampiran 3 Tabulasi Data Uji Coba Skala Komparasi Sosial ..................... 71
Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas Ketidakpuasan Tubuh ..................... 75
Lampiran 5 Validitas dan Reliabilitas Komparasi Sosial ............................ 77
Lampiran 6 Skala Penelitian ........................................................................ 80
Lampiran 7 Tabulasi Data Penelitian Ketidakpuasan Tubuh ....................... 89
Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian Komparasi Sosial ............................ 101
Lampiran 9 Uji Asumsi .............................................................................. 108
Lampiran 10 Uji Hipotesis ......................................................................... 112
Lampiran 11 Uji Beda ................................................................................ 114
Lampiran 12 Informed Consent ................................................................. 119
xiv
KOMPARASI SOSIAL DAN KETIDAKPUASAN TUBUH PADA
PEREMPUAN REMAJA AKHIR
Zulfa Salsabila
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara komparasi
sosial dan ketidakpuasan tubuh pada perempuan remaja akhir. Penelitian ini
melibatkan 160 responden di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini
menggunakan skala komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh. Alat ukur yang
digunakan merupakan skala terjemahan Physical Appearance Comparison Scale-
Revised (PACS-R) yang dikembangkan oleh Schaefer & Thompson (2014) dan
skala ketidakpuasan tubuh yang disusun oleh Susanti (2015) berdasarkan aspek-
aspek body dissatisfaction dari Rosen dan Reiter. Hasil penelitian ini menjukkan
data yang linier tetapi tidak normal. Selain itu, dapat dikatakan bahwa terdapat
hubungan positif antara komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh (r=0.759,
p=0.000). Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis penelitian diterima.
Kata kunci: Komparasi Sosial, Ketidakpuasan Tubuh, Remaja
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masa remaja disebut sebagai periode pertumbuhan antara masa kanak-
kanak dan dewasa (Jahja, 2011). Santrock (2003) menyebutkan bahwa usia remaja
yaitu mulai dari usia 12-22 tahun yang kemudian dibagi menjadi 3 kategori yaitu
remaja awal, tengah, dan akhir. Usia remaja akhir berkisar antara 18-22 tahun. Pada
usia 18 –21 tahun, semakin usia remaja tersebut bertambah maka semakin besar
keinginan seseorang untuk berpenampilan menarik (Husna, 2013). Amalia (2007)
mengatakan bahwa perkembangan pribadi, sosial, dan moral yang dimiliki remaja
sejak masa remaja awal hingga masa remaja akhir, banyak mempengaruhi individu
dalam memandang diri dan lingkungannya untuk masa-masa selanjutnya.
Pada saat usia remaja, individu akan selalu dihadapkan dengan suatu
permasalahan terkait perubahan dalam dirinya, baik secara fisik maupun psikis.
Perubahan besar yang terjadi secara fisik, intelektual, maupun emosional sering
menimbulkan konflik (kesedihan atau kebimbangan) dengan dirinya sendiri
maupun lingkungannya (Seifert & Hoffnung, 1997). Terkadang perubahan ini
membuat remaja merasa tidak yakin akan diri mereka sendiri (Jahja, 2011). Oleh
karena itu, remaja seringkali memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi
pada dirinya, terutama pada perubahan fisik. Seseorang di masa ini juga sudah
mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis yang akhirnya membuat mereka
menjadi memperhatikan penampilannya agar dapat menarik lawan jenisnya
(Monks, dkk, 2006). Rosalia dkk, (2014) menyatakan bahwa masa remaja dianggap
2
sangat penting, di mana proses peralihan dan munculnya masalah body image akan
terjadi pada masa tersebut.
Pada masa remaja, seringkali mereka mengalami masa sulit yang dibuktikan
dengan istilah topan dan tekanan (storm and stress) (Santrock, 2003). Situasi
tersebut dapat dipicu oleh terjadinya perubahan fisik yang pesat akibat produksi
hormon yang sangat banyak (Hartini, 2017). Adanya pengaruh hormon tersebut
membuat perubahan yang terjadi pada tubuh remaja berbeda-beda dan
mengakibatkan remaja mempermasalahkan bentuk tubuh yang dimilikinya.
Rief, dkk (2006) menyebutkan bahwa persentase remaja perempuan yang
memperhatikan penampilan fisiknya lebih besar dibandingkan persentase remaja
laki-laki. Oleh karena itu, memiliki tubuh yang ideal dan sempurna tentu sangat
diinginkan oleh para perempuan, terlebih karena pengaruh media massa saat ini
yang selalu menampilkan bagaimana sosok ideal bagi para perempuan. Model
kecantikan yang muncul pada iklan saat ini sering dijadikan sebagai gambaran bagi
para remaja, khususnya perempuan untuk mendapatkan tubuh yang ideal (Husni &
Indrijati, 2014). Hurlock (2002) menjelaskan bahwa adanya kesadaran tentang
penampilan fisik membuat minat para perempuan terhadap sesuatu yang berkaitan
dengan kecantikan, diet, dan olahraga meningkat, terutama kesadaran bahwa
mereka memiliki kebutuhan untuk tampil menarik. Kebutuhan akan hal tersebut
membuat seseorang khususnya perempuan berusaha untuk selalu tampil cantik,
ideal dan sempurna di hadapan orang lain. Berbagai media massa seperti televisi,
film, dan internet menggiring pemahaman masyarakat saat ini mengenai bentuk dan
ukuran tubuh yang diinginkan. Vonderen & Kinnally (2012) menjelaskan bahwa
3
paparan mengenai konsep tubuh ideal yang diterima membuat individu kerap kali
merasa tidak puas dengan tubuhnya sendiri karena individu melakukan
perbandingan antara tubuhnya dengan figur yang dianggap memiliki tubuh yang
ideal. Ferreira, dkk. (2013) menyatakan bahwa penampilan fisik pada perempuan
merupakan suatu evaluasi diri, di mana perempuan akan mengevaluasi dirinya
dengan membandingkan penampilan fisiknya dengan orang lain. Adanya
kesenjangan antara bentuk tubuh ideal dengan bentuk tubuh riil tersebut
menyebabkan banyak perempuan yang mengalami ketidakpuasan dalam tubuhnya.
Ketidakpuasan tubuh lebih sering dialami oleh perempuan, disebutkan pada
penelitian yang dilakukan oleh Croll (Santrock, 2003) bahwa sekitar 50% hingga
80% remaja perempuan memiliki citra tubuh negatif mengenai bentuk tubuh yang
dimilikinya, sehingga mereka akan mencari cara agar tubuhnya tetap terlihat
menarik. Ketidakpuasan citra tubuh atau body dissatisfaction adalah sebuah
pemikiran atau perasaan negatif yang dimiliki seseorang dan muncul ketika citra
tubuh yang dimiliki tidak sesuai dengan citra tubuh ideal (Sejcova, 2008).
Penelitian yang dilakukan oleh Olmsted dan McFarlane (2004) menunjukkan
bahwa perempuan yang overweight dan underweight merasa tidak puas dengan
dirinya. Penelitian lain yang pernah dilakukan oleh Herawati (2003) di Surabaya
menemukan bahwa perempuan berusia 18-25 tahun mengalami body dissatisfaction
dengan jumlah 40% pada kategori tinggi dan 38% dalam kategori sedang. Safarina
dan Rahayu (2014) menemukan bahwa dari 39 remaja di Bandung yang dijadikan
subjek, sebanyak 37 orang memiliki body dissatisfaction yang tinggi. Penelitian
yang dilakukan di SMKN 1 Painan oleh Julianda (2018) pada siswi jurusan
4
administrasi perkantoran juga menunjukkan angka yang tinggi pada ketidakpuasan
tubuh yaitu 63% atau 50 orang dari 79 orang subjek. Mengutip dari beritasatu.com
(2017), peneliti bidang kesehatan masyarakat dari Wiratama Institute
mengungkapkan sebanyak 51.2% siswa di salah satu SMA di Semarang tidak puas
dengan penampilan fisiknya.
Masih adanya perasaaan ketidakpuasan tubuh pada perempuan tidak akan
terlepas dari dampak yang akan terjadi karenanya. Penelitian yang pernah
dilakukan oleh Sulistyan, dkk, (2016) menyebutkan bahwa remaja putri di
Yogyakarta memiliki distorsi citra tubuh dan di antaranya berisiko tinggi untuk
terlibat dalam gangguan makan. Wahyudi (2018) menyebutkan bahwa semakin
baik seseorang menilai penampilan dan bentuk tubuhnya maka semakin kecilnya
kecenderungan body dysmorphic disorder. Penelitian yang dilakukan Prima & Sari
(2013) menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara ketidakpuasan
tubuh dengan kecenderungan perilaku diet pada remaja putri. Abdurrahman (2014)
menyebutkan bahwa faktor yang mendorong mahasiswi melakukan diet adalah
kecemasan yang dimiliki mereka akan tubuh yang gemuk sehingga menimbulkan
perspektif negatif bagi mereka. Beberapa kasus tersebut menunjukkan bahwa
masalah citra tubuh yang negatif atau rasa ketidakpuasan tubuh memiliki dampak
yang negatif dan berbahaya bagi diri seseorang.
Brehm (Iswari dan Hartini, 2005) menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi ketidakpuasan tubuh seseorang antara lain first impression culture,
adanya standar kecantikan, keyakinan bahwa kontrol diri dapat menghasilkan tubuh
yang sempurna dan ideal, rasa tidak puas terhadap diri sendiri dan kehidupan, dan
5
kebutuhan akan mengontrol sesuatu. Lingkungan seringkali menilai seseorang
berdasarkan pakaian, cara bicara, cara berjalan, dan tampilan fisik. Penampilan fisik
individu merupakan suatu ciri dari individu sebagai identitas yang mudah dikenali
orang lain dalam interaksi sosial. Selain itu, remaja juga menyadari pentingnya
penampilan fisik dalam hubungan sosial. Para remaja menyadari bahwa seseorang
yang menarik akan diperlakukan lebih baik daripada yang kurang menarik
(Hurlock, 2006). Oleh karena itu, tidak heran jika para remaja di DIY banyak yang
melakukan perawatan terhadap wajah atau tubuhnya untuk terlihat menarik agar
mereka diakui di lingkungannya. Di DIY sendiri, terdapat banyak pendatang usia
remaja yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk
sekolah ataupun kuliah. Ketika mereka berada di lingkungan yang baru, mereka
ingin lebih memperhatikan penampilan fisiknya agar dapat diperlakukan dengan
baik oleh orang lain. Ketika mereka tidak mendapatkan perlakuan atau respon yang
diharapkan, mereka cenderung akan tidak puas dengan penampilannya (Hurlock,
2006).
Selain faktor budaya first impression, faktor teman dan keluarga yang sering
membanding-bandingkan bentuk tubuh juga menjadi pengaruh besar dalam
bagaimana seseorang mengevaluasi bentuk tubuhnya, sehingga ketidakpuasan
dalam tubuh dapat muncul (Sunartio, Sukamto dan Dianovinina, 2012). Wanita
akan merasa semakin tidak puas dengan bentuk tubuhnya ketika lingkungan sekitar
atau keluarga terbiasa untuk membanding-bandingkan individu dengan orang lain.
Hal serupa dikatakan oleh Mukhlis (2013) bahwa faktor ketidakpuasan tubuh
adalah significant person (keluarga dan teman sebaya). Tekanan yang diberikan
6
oleh orang-orang di sekitar untuk menjadi kurus juga menyebabkan munculnya
body dissatisfaction pada wanita (Tylka & Sabik, 2010).
Apabila sering dibanding-bandingkan, wanita akan semakin sering
mengamati dan mengevaluasi bentuk tubuhnya serta menstimulasi dirinya untuk
membandingkan tubuhnya dengan wanita lain yang sering disebut social
comparison. Social comparison atau komparasi sosial adalah bagaimana seseorang
mengevaluasi dirinya dengan melakukan perbandingan antara dirinya dengan orang
lain (Wahyuni dan Wilani, 2019). Tylka dan Sabik (2010) mengatakan bahwa
seseorang yang semakin sering membandingkan tubuhnya dengan orang lain akan
semakin merasa tidak puas terhadap tubuhnya. Menurut Schaefer dan Thompson
(2014) perempuan sangat berhubungan dengan kecenderungan membandingkan
penampilan fisik, rasa ingin menjadi kurus, permasalahan berat badan dan diet,
body shamming, dorongan untuk menjadi kurus, dan kelainan pola makan.
Penelitian yang pernah dilakukan oleh Gibbons dan Buunk (1999)
mendapatkan hasil bahwa individu yang sering melakukan perbandingan sosial
dengan orang lain tidak lebih atau kurang puas terhadap kehidupan yang sedang
dijalani. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Sunartio, Sukamto, dan
Dianovinina (2012) menemukan bahwa perbandingan sosial memiliki hubungan
yang signifikan dengan ketidakpuasan terhadap tubuh pada remaja, artinya semakin
tinggi perbandingan sosial maka semakin tinggi pula ketidakpuasan terhadap tubuh
pada seseorang.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui
apakah ada hubungan antara social comparison dan body dissatisfaction pada
7
perempuan usia remaja akhir. Maka dari itu peneliti akan menyusun rangkaian
penelitian untuk mengetahui hubungan social comparison dan body dissatisfaction
pada perempuan usia remaja akhir.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara empirik hubungan
antara social comparison dan body dissatisfaction pada perempuan.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Secara praktis peneliti ini diharapkan dapat digunakan untuk membantu
mahasiswa profesi psikologi, untuk dapat mengatasi permasalahan terkait
dengan ketidakpuasan tubuh pada perempuan remaja akhir.
2. Manfaat Teoritis
Secara teoretis diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat
menambah wawasan serta pendalaman terhadap ilmu pengetahuan di bidang
psikologi, khususnya bidang perkembangan dan klinis mengenai keterkaitan
antara social comparison dan body dissatisfaction.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian terkait ketidakpuasan tubuh pernah diteliti sebelumnya oleh
Cahyaningtyas (2009) dengan judul “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan
Ketidakpuasan Sosok Tubuh (Body Dissatifaction) Pada Remaja Putri”. Penelitian
8
ini mengambil populasi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Jakarta, teknik
sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan subjek sebanyak
122 orang remaja putri. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
hubungan negatif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan ketidakpuasan
tubuh pada remaja putri. Semakin tinggi kecerdasan emosi seorang remaja putri,
maka semakin rendah ketidakpuasan tubuhnya. Kemudian, Angelin (2016)
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Strategi Koping dengan
Ketidakpuasan Bentuk Tubuh Pada Wanita Dewasa Awal”. Penelitian ini
menggunakan subjek berjumlah 64 orang wanita dengan rentang usia 20-25 tahun.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara strategi
koping dengan ketidakpuasan tubuh.
Sedangkan penelitian terkait komparasi sosial sebelumnya pernah diteliti
oleh Argasiam (2019) dengan judul “Hubungan Komparasi Sosial dan Resiliensi
dengan Quarterlife Crisis Pada Kelompok Milenial”. Penelitian ini mengambil
subjek berjumlah 105 orang dengan rentang usia 22-29 tahun dan bertempat tinggal
di Semarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
komparasi sosial dan resiliensi dengan quarterlife crisis, terdapat hubungan positif
antara komparasi sosial dengan quarterlife crisis, dan terdapat hubungan negative
antara resiliensi dengan quarterlife crisis.
1. Keaslian Topik
Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Sunartio, Sukamto dan
Dianovinina (2012) membahas topik mengenai perilaku membandingkan diri
(social comparison) dan ketidakpuasan tubuh (body dissatisfaction) pada
9
wanita dewasa awal. Sedangkan penelitian ini akan membahas mengenai
komparasi social dan ketidakpuasan tubuh pada remaja akhir.
2. Keaslian Teori
Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori body dissatisfaction
oleh Rosen dan Reiter (1996), sedangkan teori social comparison yang
digunakan adalah teori social comparison oleh Schaefer dan Thompson (2014).
3. Keaslian Alat Ukur
Penelitian ini menggunakan alat ukur berupa skala body dissatisfaction dan
skala social comparison yang disajikan dalam bentuk kuesioner Penelitian ini
menggunakan alat ukur yang berbeda dengan penelitian sebelumnya. Penelitian
sebelumnya oleh Sunartio, Sukamto dan Dianovinina (2012), alat ukur yang
digunakan adalah Body Shape Questionnaire (BSQ) oleh Fisher, Dunn, dan
Thompson (2002) untuk mengukur ketidakpuasan tubuh dan Body Comparison
Scale oleh Cooper, Taylor, dan Fairburn (Marchiella, 2009) untuk mengukur
komparasi sosial. Sedangkan penelitian ini, skala untuk variabel dependen
menggunakan instrumen yang mengukur aspek-aspek body dissatisfaction oleh
Rosen dan Reiter (Susanti, 2015). Sementara itu, skala untuk variabel
independen skala yang diadaptasi dari Physical Appearance Comparison Scale
(PACS-R) oleh Schaefer dan Thompson (2014).
4. Keaslian Subjek
Penelitian ini mengunakan subjek perempuan usia 18-22 tahun yang tingal
di Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini berbeda dengan penelitian
10
sebelumnya, di mana penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan subjek
remaja perempuan di Pekanbaru, remaja laki-laki di Denpasar, dan lain-lain.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ketidakpuasan Tubuh
1. Pengertian Ketidakpuasan Tubuh
Cash dan Pruzinsky (2002) menjelaskan bahwa body image adalah
persepsi, perasaan dan sikap yang dimiliki oleh seseorang dalam memandang
tubuhnya dan terdapat dua sifat, yaitu positif maupun negatif. Body image yang
positif memiliki persepsi dan penerimaan yang realistis terhadap ukuran dan
bentuk tubuhnya, sebaliknya bahwa body image yang negatif cenderung malu,
kecewa, dan cemas terhadap penampilan mereka karena mereka tidak memiliki
interpretasi yang relalistis terhadap bentuk tubuhnya (Wong dan Say, 2013).
Body image negatif atau penilaian dan evaluasi negatif disebut juga
ketidakpuasan tubuh (Hall, 2009). Pendapat lain juga disampaikan oleh Rosen
dan Reiter (1996) bahwa ketidakpuasan tubuh adalah suatu evaluasi negatif dan
perasaan malu ketika individu sedang berada di lingkungan sosial yang
disebabkan oleh penampilan fisiknya. Ketidakpuasan tubuh adalah sebuah
pemikiran atau perasaan negatif yang dimiliki seseorang dan muncul ketika
citra tubuh yang dimiliki tidak sesuai dengan citra tubuh yang diharapkan
(Sejcova, 2008).
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ketidakpuasan
tubuh adalah perasaan tidak puas terhadap bentuk tubuh yang dimilikinya dan
individu merasa tubuhnya perlu ditutupi karena kekurangannya.
11
12
2. Aspek-aspek ketidakpuasan tubuh
Rosen dan Reiter (1996) menyatakan bahwa ada beberapa aspek
mengenai ketidakpuasan tubuh, yaitu:
a. Penilaian negatif terhadap bentuk tubuh
Individu yang mengalami ketidakpuasan tubuh akan memiliki
penilaian negatif terhadap bentuk tubuh mereka baik secara keseluruhan
maupun beberapa bagian dari tubuh mereka. Mereka akan menilai bahwa
tubuh yang ia miliki tidak lebih baik dari orang lain.
b. Perasaan malu terhadap bentuk tubuh ketika berada di lingkungan sosial
Individu yang mengalami ketidakpuasan tubuh akan memiliki
perasaan malu terhadap bentuk tubuhnya apabila berhadapan dengan
lingkungan sosial. Hal tersebut muncul karena mereka merasa dirinya
berbeda dengan orang lain dan tidak memiliki apa yang dimiliki orang lain.
c. Body Checking
Individu yang mengalami ketidakpuasan tubuh akan sering
melakukan pengecekan terhadap bentuk tubuh maupun penampilan
fisiknya, seperti menimbang berat badan dan berkaca di depan cermin.
Mereka akan memastikan ukuran atau bentuk tubuhnya, apakah bertambah
kecil atau bertambah besar.
d. Kamuflase tubuh
Individu yang mengalami ketidakpuasan tubuh akan melakukan
usaha-usaha untuk menutupi bentuk tubuhnya yang dirasa kurang
memuaskan. Individu akan menyamarkan bentuk tubuh asli mereka untuk
13
menenangkan hati agar tidak cemas. Misalnya perempuan yang tidak ingin
terlihat memiliki bagian pipi yang berisi akan menutupinya dengan jilbab
atau dengan rambutnya, kemudian untuk menutupi bagian pinggul yang
besar perempuan akan berusaha untuk menggunakan celana yang tidak
ketat.
e. Menghindari aktivitas sosial dan kontak fisik dengan orang lain
Individu yang mengalami ketidakpuasan tubuh akan menghindari
aktivitas sosial dan berhubungan langsung dengan orang lain karena takut
mereka akan memperhatikan bentuk tubuh yang dimilikinya. Mereka
merasa bahwa orang-orang di sekitarnya akan memperhatikan bentuk tubuh
mereka.
Pendapat lain menurut Cash (Chase, 2001) mengungkapkan bahwa
terdapat lima dimensi dalam body image, yaitu:
a. Evaluasi penampilan (Appearance evaluation)
Aspek ini menjelaskan bagaimana individu mengevaluasi
penampilannya dan menilai perasaan daya tarik fisik, apakah
penampilannya memuaskan atau tidak.
b. Orientasi penampilan (Appearance orientation)
Aspek ini menjelaskan bagaimana pandangan individu mengenai
penampilan dirinya dan usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan
meningkatkan penampilannya.
14
c. Kepuasan bagian tubuh (Body area satisfaction)
Aspek ini menjelaskan dan mengukur bagaimana kepuasan individu
terhadap bagian tubuhnya dalam area spesifik maupun keseluruhan.
d. Kecemasan menjadi gemuk (Overweight preoccupation)
Aspek ini menjelaskan dan mengukur tingkat kecemasan pada
individu terhadap berat badan, kegemukan, dan kecenderungan perilaku diet
untuk mengurangi berat badannya dan membatasi pola makan.
e. Pengkategorian ukuran tubuh (Self-classified weight)
Aspek ini mengukur bagaimana seseorang mempersepsikan dan
memberi label pada berat badannya sendiri dari yang kurus hingga gemuk.
Berdasarkan penjelasan aspek di atas, peneliti menggunakan aspek yang
diungkapkan oleh Rosen dan Reiter (1996) karena aspek-aspek yang dijelaskan
lebih spesifik dalam menjelaskan ketidakpuasan tubuh yang akan dibahas
dalam penelitian ini.
3. Faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan tubuh
Menurut Hall (2009) faktor yang mempengaruhi ketidakpuasan tubuh
yaitu:
a. Hubungan dengan teman sebaya (peer relationship)
Hubungan antara individu dengan teman sebaya menjadi suatu hal
yang penting, hal tersebut karena pengaruh teman sebaya dapat
meningkatkan rasa kekhawatiran dan penurunan berat badan sehingga
berdampak pada ketidakpuasan tubuh.
15
b. Lingkungan sosial dan media (social environment and media)
Lingkungan sosial dan media menjadi salah satu faktor yang sangat
berpengaruh untuk membuat wanita memperhatikan tubuhnya. Banyaknya
perkataan dan omongan dari lingkungan sekitar untuk diet serta media yang
memberikan gambaran sosok tubuh ideal bagi wanita dapat memberikan
tekanan bagi individu untuk menjadi kurus.
c. Mindset kurus (internalization of thines)
Munculnya pandangan dan keyakinan di dalam individu bahwa
individu yang bertubuh kurus berarti memiliki banyak keuntungan dan
kelebihan.
d. Kurangnya dukungan sosial (social support deficits)
Adanya tekanan dari lingkungan sekitar mengenai bentuk tubuh
ideal akan membuat individu merasa tidak puas dengan bentuk tubuhnya.
Oleh karena itu, kurangnya dukungan dari orang-orang sekitar akan
menambah perasaan tidak puasnya tersebut dan membuat individu semakin
tidak menghargai bentuk tubuh yang dimilikinya.
Pendapat lain menurut Brehm (Iswari dan Hartini, 2005) faktor-faktor
ketidakpuasan tubuh antara lain:
a. Standar kecantikan yang tidak mungkin dicapai
Standar kecantikan yang ada pada setiap wilayah dan kebudayaan
tentu berbeda-beda. Setiap orang pasti akan mempercayai standar
kecantikan yang ada di tiap wilayahnya. Namun walaupun berbeda,
penampilan yang terbaik tetap menjadi incaran dan yang penting
16
diperhatikan terlebih bagi para wanita. Adanya kesenjangan antara tubuh
ideal dan standar kecantikan yang ada akan membuat wanita cenderung
tidak puas dengan tubuhnya.
b. Kepercayaan atau keyakinan bahwa kontrol terhadap diri akan
menghasilkan tubuh yang sempurna
Adanya keyakinan bahwa berat badan memiliki kontrol terhadap diri
akan membuat orang merasa tidak nyaman. Individu akan cenderung tidak
puas dengan dirinya jika hasil dari usaha yang dilakukan untuk mengontrol
berat badannya menjadi ideal tidak sesuai dengan harapan.
c. Ketidakpuasan yang mendalam terhadap diri sendiri dan kehidupan
Apabila individu memandang dirinya negatif, kemungkinan besar
dia juga memiliki perasaan negatif terhadap tubuhnya. Hal tersebut karena
tubuh merupakan bagian dari dirinya yang dapat dilihat.
d. Hidup dalam budaya “first impressions”
Adanya penilaian terhadap penampilan orang lain yang baru dikenal
atau dilihat tentu sudah biasa terjadi di kalangan wanita saat ini. Penilaian
tersebut berupa bagaimana cara orang tersebut berbicara, berpakaian, dan lain-
lain. Hal tersebut dapat terjadi karena ada hal yang menarik dari diri orang lain
sehingga individu memperhatikannya dan melakukan penilaian. Berdasarkan
penjelasan di atas, terdapat 4 faktor yang dapat
mempengaruhi ketidakpuasan tubuh menurut Hall (2009), yaitu hubungan
dengan teman sebaya, lingkungan sosial dan media, mindset kurus, dan
kurangnya dukungan sosial. Pada faktor lingkungan sekitar dan media,
17
perkataan dari orang-orang di sekitar individu serta adanya gambaran akan
sosok tubuh ideal memberikan tekanan bagi individu untuk menjadikan tubuh
mereka seperti yang diharapkan. Hal ini dapat menyebabkan mereka memiliki
penilaian terhadap tubuhnya dan mereka mulai membandingkan tubuhnya
dengan orang lain. Perilaku yang membandingkan dirinya dengan orang lain
dapat disebut komparasi sosial.
B. Komparasi Sosial
1. Pengertian Komparasi Sosial
Festinger (1954) mengungkapkan bahwa komparasi sosial adalah proses
perbandingan sosial secara subjektif yang dilakukan oleh individu terkait
kemampuan atau penampilan dirinya dengan orang lain. Komparasi sosial
adalah proses memberikan perbandingan terhadap dirinya sendiri dengan orang
lain atas atribut yang dimiliki sebagai bentuk untuk mengevaluasi dirinya dan
memunculkan penilaian kognitif (Jones, 2001). Terdapat dua tipe dalam teori
komparasi sosial, yaitu komparasi sosial yang bersifat ke atas dan ke bawah
(Taylor, Peplau, dan Sears, 2009). Festinger (1954) menyebutkan bahwa
individu cenderung melakukan komparasi sosial yang bersifat ke atas dan
memunculkan konsekuensi negatif bagi individu. Teori komparasi sosial saat
ini telah meluas dan membahas penampila atribut yang dimiliki oleh seseorang
termasuk penampilan fisik (Bailey dan Ricciardelli, 2010). Schaefer dan
Thompson (2014) menggunakan teori komparasi sosial untuk melihat
18
bagaimana pengaruh perbandingan sosial yang dilakukan oleh individu dalam
memandang penampilan fisiknya dengan orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa komparasi
sosial adalah kecenderungan individu dalam membandingkan atribut yang ia
miliki dengan orang lain seperti penampilan fisik, bentuk tubuh dan hal tersebut
menjadi bahan evaluasi untuk individu agar dapat memenuhi kebutuhannya dan
memperbaiki tubuhnya. Perbandingan atribut tersebut cenderung ke arah atas
di mana individu yang memiliki tubuh atau penampilan yang lebih menarik
dibandingkan dirinya.
2. Aspek-aspek komparasi sosial
Pada penelitian ini, perilaku komparasi sosial diukur dengan
menggunakan aspek penampilan fisik yang dijelaskan oleh Schaefer dan
Thompson (2014) yaitu:
a. Penampilan fisik (physical appearance)
Aspek ini menjelaskan kecenderungan individu dalam
membandingkan penampilan fisiknya dengan penampilan fisik orang lain.
b. Berat tubuh (weight)
Aspek ini menjelaskan kecenderungan individu dalam
membandingkan berat badannya dengan orang lain.
c. Bentuk tubuh (body shape)
Aspek ini menjelaskan kecenderungan individu dalam
membandingkan bentuk tubuhnya dengan orang lain.
19
d. Ukuran tubuh (body size)
Aspek ini menjelaskan kecenderungan individu dalam
membandingkan ukuran tubuh yang dimilikinya dengan orang lain. Hal ini
merujuk pada atribut fisik yang dimiliki, seperti bentuk otot, lingkar dada,
pinggul, dan lain-lain.
e. Lemak tubuh (body fat)
Aspek ini menjelaskan kecenderungan individu dalam
membandingkan lemak yang berada di area tubuhnya dengan yang dimiliki
orang lain, seperti di bagian perut, paha, leher, dan lain-lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, aspek yang digunakan dalam penelitian
adalah yang diungkapkan oleh Schaefer dan Thompson (2014), yaitu
penampilan fisik, berat tubuh, bentuk tubuh, ukuran tubuh, dan lemak tubuh.
Hal tersebut karena aspek-aspek yang dijelaskan lebih spesifik dalam
menjelaskan komparasi sosial yang akan dibahas dalam penelitian ini.
C. Hubungan antara Komparasi Sosial dan Ketidakpuasan Tubuh
Saat ini banyak masyarakat Indonesia khususnya perempuan dibayang-
bayangi oleh munculnya sosok tubuh ideal. Sosok tersebut dibawa dari tayangan
media sosial maupun dari lingkungan sekitar. Hal tersebut membuat para
perempuan saat ini lebih memperhatikan penampilannya, terlebih pada para remaja
di mana pada masa ini mereka memiliki keinginan untuk berpenampilan menarik
(Santrock, 2003). Ketika mereka merasa penampilan mereka tidak menarik atau
tubuh mereka tidak sama seperti bagaimana gambaran bentuk tubuh ideal, maka
20
mereka akan terus memikirkan kesenjangan yang terjadi antara bentuk tubuh yang
dimilikinya dengan bentuk tubuh yang ideal. Sebuah pemikiran atau perasaan
negatif tersebut dan muncul ketika citra tubuh yang dimiliki tidak sesuai dengan
citra tubuh yang diharapkan disebut ketidakpuasan tubuh (Sejcova, 2008). Adanya
pengaruh hormon yang dialami oleh remaja membuat perubahan yang terjadi pada
tubuh remaja berbeda-beda dan mengakibatkan remaja mempermasalahkan bentuk
tubuh yang dimilikinya.
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi ketidakpuasan tubuh adalah
faktor teman yang sering membanding-bandingkan bentuk tubuhnya dengan orang
lain (Sunartio, Sukamto, dan Dianovinina, 2012). Hal tersebut serupa dengan yang
dikatakan Mukhlis (2013) bahwa faktor ketidakpuasan tubuh adalah significant
person (keluarga dan teman sebaya). Pada usia remaja, mereka cenderung
mengutamakan peran teman sebaya dibandingkan orang tua (Zulkifli, 2009). Ketika
lingkungan sekitar atau keluarga terbiasa untuk membanding-bandingkan individu
dengan orang lain, maka remaja akan merasa semakin tidak puas terhadap bentuk
tubuhnya. Menurut Schaefer dan Thompson (2014) perempuan sangat berhubungan
dengan kecenderungan membandingkan penampilan fisik, rasa ingin menjadi
kurus, permasalahan berat badan dan diet, body shamming, dorongan untuk menjadi
kurus, dan kelainan pola makan.
Adanya persepsi tersendiri mengenai tubuh yang ideal membuat mereka
menjadi membandingkan tubuh yang ideal tersebut dengan tubuh yang dimilikinya.
Apabila sering dibanding-bandingkan, wanita akan semakin sering mengamati dan
mengevaluasi bentuk tubuhnya serta menstimulasi dirinya untuk membandingkan
21
tubuhnya dengan wanita lain. Perbandingan tersebut dimaksud dengan komparasi
sosial. Festinger (1954) mengungkapkan bahwa komparasi sosial adalah proses
perbandingan sosial secara subjektif yang dilakukan oleh individu terkait
kemampuan atau penampilan dirinya dengan orang lain. Mereka cenderung
membandingkan bentuk tubuh, ukuran tubuh, penampilan fisik orang lain baik
keseluruhan maupun beberapa bagian saja. Hal tersebut pun akan membuat
perempuan menjadi tidak percaya diri ataupun tidak merasa puas terhadap tubuh
yang dimilikinya.
Terdapat lima aspek dalam komparasi sosial menurut Schaefer dan
Thompson (2014), yaitu penampilan fisik, berat badan, bentuk tubuh, ukuran tubuh
dan lemak tubuh. Pada aspek penampilan fisik menjelaskan kecenderungan
individu dalam membandingkan penampilan fisiknya dengan penampilan fisik
orang lain. Penampilan fisik individu merupakan ciri dari individu sebagai identitas
dirinya. Remaja menyadari bahwa individu dengan penampilan fisik yang menarik
akan diperlakukan dengan lebih baik dibandingkan yang kurang menarik (Hurlock,
2006). Mereka percaya bahwa dengan penampilan yang baik, mereka akan diterima
oleh lingkungan sosialnya. Ferreira, dkk (2013) mengatakan bahwa penampilan
fisik pada perempuan merupakan evaluasi diri. Perempuan akan mengevaluasi
tubuhnya dengan melakukan perbandingan kepada sosok yang dianggap memiliki
tubuh lebih ideal dibandingkan dengannya. Hal tersebut memberikan dampak
negatif bagi individu karena ketika individu melakukan perbandingan dengan sosok
yang dianggap lebih baik, ia akan merasa tidak senang dan tidak puas dengan apa
yang telah ia miliki sehingga munculnya ketidakpuasan tubuh dalam individu
22
tersebut. Myers dan Crowther (2009) menyebutkan bahwa perbandingan
penampilan fisik berpengaruh dalam pembentukan ketidakpuasan tubuh.
Pada aspek berat badan menjelaskan bahwa individu akan membandingkan
berat badannya dengan orang lain. Individu cenderung membandingkan hasil
timbangan badannya dengan orang lain, seperti teman atau saudara yang dianggap
memiliki badan yang lebih ideal. Hal tersebut akan membuat individu mengalami
ketidakpuasan tubuh karena terjadi ketimpangan antara berat badan yang ia miliki
dengan berat badan ideal menurutnya. Diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
Jones (2001) bahwa faktor utama ketidakpuasan tubuh adalah adanya perbandingan
berat badan. Ketika orang lain memiliki berat badan lebih kecil dibandingkan
dirinnya, maka ia akan merasa bahwa tubuhnya lebih gemuk dibandingkan orang
tersebut.
Selanjutnya aspek bentuk tubuh menjelaskan kecenderungan individu untuk
melakukan perbandingan antara bentuk tubuhnya dengan bentuk tubuh orang lain,
seperti bentuk hidung, warna kulit, bentuk wajah, dan lain-lain. Semakin sering
individu membandingkan bentuk tubuhnya, semakin besar kemungkinan
munculnya ketidakpuasan tubuh pada individu. Muhsin (2014) menemukan bahwa
individu tidak puas dengan tubuhnya karena merasa memiliki kulit wajah yang
kusam dan gelap, serta kondisi rambut dan gigi yang tidak rapi.
Pada aspek ukuran tubuh menjelaskan kecenderungan membandingkan
ukuran tubuhnya dengan ukuran tubuh orang lain. Ukuran tubuh yang dimaksud
seperti ukuran dada, pinggul, tinggi badan, besar otot, dan lain-lain. Individu
memiliki persepsi akan ukuran tubuh yang ideal sehingga ketika ia membandingkan
23
dengan ukuran tubuhnya dan tidak sesuai, individu akan semakin besar mengalami
ketidakpuasan tubuh. Penelitian yang dilakukan Pusparini, dkk (2013) menemukan
bahwa remaja putri di Kota Bogor merasa tidak puas terhadap tubuhnya
dikarenakan memiliki ukuran kaki atau pinggul yang belum sesuai keinginan.
Aspek lemak tubuh menjelaskan kecenderungan individu dalam
membandingkan lemak yang berada di area tubuhnya dengan yang dimiliki orang
lain, seperti di bagian perut, paha, leher, dan lain-lain, sehingga ia tidak akan merasa
puas ketika memiliki lemak di bagian-bagian tertentu yang dianggap kelebihan atau
kekurangan lemak.
Berdasarkan uraian di atas, komparasi sosial memiliki keterkaitan dengan
ketidakpuasan tubuh, khususnya pada perempuan remaja akhir. Perilaku komparasi
sosial yang dimiliki remaja akan memunculkan ketidakpuasan tubuh bagi mereka
yang berdampak pada dirinya dan orang-orang di sekitarnya.
D. Hipotesis
Berdasarkan teori yang telah dikemukakan, hipotesis yang akan diajukan
oleh peneliti adalah ada hubungan positif antara komparasi sosial dengan
ketidakpuasan tubuh pada perempuan usia remaja akhir. Semakin tinggi komparasi
sosial, maka semakin tinggi ketidakpuasan tubuh yang dialami. Begitu juga
sebaliknya, semakin rendah komparasi sosial, maka semakin rendah pula
ketidakpuasan tubuh yang dialami.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Untuk menjawab hipotesis penelitian yang diajukan, peneliti memilih
metode kuantitatif dengan melibatkan ketidakpuasan tubuh sebagai variabel
tergantung dan komparasi sosial sebagai variabel bebas. Secara konseptual,
ketidakpuasan tubuh adalah suatu evaluasi negatif dan perasaan malu ketika
individu sedang berada di lingkungan sosial yang disebabkan oleh penampilan
fisiknya (Rosen dan Reiter, 1996). Ketidakpuasan tubuh adalah sebuah pemikiran
atau perasaan negatif yang dimiliki seseorang dan muncul ketika citra tubuh yang
dimiliki tidak sesuai dengan citra tubuh yang diharapkan (Sejcova, 2008). Secara
operasional, ketidakpuasan tubuh akan diukur menggunakan skala yang mengacu
pada aspek-aspek ketidakpuasan tubuh yang dikemukakan oleh Rosen dan Reiter
(1996). Semakin tinggi skor yang didapatkan, maka semakin tinggi pula
ketidakpuasan tubuh. Begitu sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan,
maka semakin rendah pula ketidakpuasan tubuh yang dialami responden.
Secara konseptual, komparasi sosial adalah proses perbandingan sosial
secara subjektif yang dilakukan oleh individu terkait kemampuan atau penampilan
dirinya dengan orang lain (Festinger, 1954). Schaefer dan Thompson (2014)
menggunakan teori komparasi sosial untuk melihat bagaimana pengaruh
perbandingan sosial yang dilakukan oleh individu dalam memandang penampilan
fisiknya dengan orang lain. Secara operasional, komparasi sosial akan diukur
menggunakan skala yang mengacu pada aspek-aspek komparasi sosial yang
24
25
dikemukakan oleh Schaefer dan Thompson (2014). Semakin tinggi skor yang
didapatkan, maka semakin tinggi pula komparasi sosial yang dilakukan. Begitu
sebaliknya, semakin rendah skor yang didapatkan, maka semakin rendah pula
komparasi sosial yang dilakukan.
B. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah perempuan yang berada dalam kategori
usia remaja akhir. Peneliti memberikan batasan usia dalam menentukan subjek
yaitu usia 18-22 tahun, karena pada usia tersebut mereka memiliki keinginan untuk
berpenampilan menarik (Santrock, 2003). Peneliti akan mengambil sampel subjek
sejumlah 160 orang dan tinggal di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik
pengambilan sampling dilakukan secara acak.
C. Pengukuran
Ketidakpuasan tubuh
Skala ketidakpuasan tubuh yang digunakan adalah skala yang disusun oleh Susanti
(2015) berdasarkan aspek-aspek ketidakpuasan tubuh dari Rosen dan Reiter. Skala
ini berjumlah 30 aitem yang terdiri dari 17 aitem favorable dan 13 aitem
unfavorable. Data diperoleh dengan metode skala likert menggunakan empat
pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat
tidak setuju (STS). Pada pernyataan favorable skor yang digunakan adalah 4 untuk
jawaban SS hingga skor 1 untuk jawaban STS. Pada pernyataan unfavorable skor
yang digunakan adalah 1 untuk jawaban SS hingga skor 4 untuk jawaban STS.
26
Semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat ketidakpuasan tubuh pada
perempuan remaja akhir. Sebaliknya, semakin rendah skor maka semakin rendah
tingkat ketidakpuasan tubuh pada perempuan remaja akhir.
Tabel 1
Blue Print Skala Ketidakpuasan Tubuh
Aspek Nomor Aitem
Jumlah
29, 30
Komparasi sosial
Skala komparasi sosial yang digunakan adalah skala yang diadaptasi dari Physical
Appearance Comparison Scale (PACS-R) oleh Schaefer dan Thompson (2014).
Skala ini berjumlah 11 aitem. Data diperoleh dengan metode skala likert
menggunakan lima pilihan jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), netral (N),
tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Pada pernyataan favorable skor
yang digunakan adalah 5 untuk jawaban SS hingga skor 1 untuk jawaban STS. Pada
pernyataan unfavorable skor yang digunakan adalah 1 untuk jawaban SS hingga
skor 5 untuk jawaban STS. Semakin tinggi skor maka semakin tinggi tingkat
komparasi sosial yang dilakukan oleh perempuan remaja akhir. Sebaliknya,
semakin rendah skor maka semakin rendah tingkat komparasi sosial yang dilakukan
oleh perempuan remaja akhir.
Favourable Unfavourable
Penilaian negatif terhadap tubuh 1, 13, 21,
17, 19 7
Perasaan malu terhadap bentuk tubuh
3, 7, 16, 20, 23
27 6
Body Checking 5, 22 2, 11, 10 5
Kamuflase tubuh 15, 26 8, 12, 28 5
Menghindari aktivitas sosial 6, 14, 25 4, 9, 18, 24 7
Jumlah 17 13 30
27
Tabel 2
Blue Print Skala Komparasi Sosial
Aspek Nomor Aitem
Jumlah
Jumlah 11 11
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode self-report berbentuk kuesioner.
Penelitian akan mengambil tempat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada
bulan Maret 2020. Peneliti akan melakukan uji validitas dan reliabilitas alat ukur
karena validitas dan reliabilitas merupakan hal yang penting bagi alat ukur.
Validitas merupakan hal terpenting yang sangat mempengaruhi suatu alat ukur
untuk mencapai tujuan pengukuran yang hendak diteliti dengan akurat. Hal utama
yang harus dimiliki setiap skala adalah kecocokan dengan konstruksi teoritis yang
digunakan sebagai dasar pengukuran (Azwar, 2014). Standar nilai valid yang
digunakan sebesar 0.30 atau 0.25, artinya aitem yang memiliki nilai validitas
kurang dari 0.30 atau 0.25 adalah aitem yang tidak sahih dan item yang memiliki
nilai validitas lebih dari 0.30 atau 0.25 adalah aitem yang sahih (valid). Sedangkan
reliabilitas alat ukur merujuk pada konsistensi atau keajegan hasil pengukuran.
Tinggi rendahnya reliabilitas alat ukur ditunjukkan oleh koefisien reliabilitas
Cronbach yang bergerak dari 0 sampai 1. Alat ukur dikatakan reliabel apabila
Favourable
Penampilan fisik (physical appearance) 1, 11 2
Ukuran tubuh (body size) 2, 8, 9 3
Bentuk tubuh (body shape) 3, 6 2
Lemak tubuh (body fat) 4, 10 2
Berat tubuh (weight) 5, 7 2
28
minimal koefisien reliabilitas Cronbach = 0.70. Koefisien Reliabilitas Cronbach
akan dihitung dengan bantuan program SPSS versi 26 for windows.
Setelah itu, peneliti akan melakukan beberapa uji statistik antara lain uji
reliabilitas, uji normalitas,uji linieritas, dan uji hipotesis. Hal tersebut bertujuan
untuk membuktikan hipotesis penelitian apakah ada tidaknya hubungan antara
komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh.
Tabel 3
Uji Statistik yang digunakan
Analisis Jenis Data Statistik Taraf Signifikansi
Uji Reliabilitas Interval Chronbach Alpha α > 0.5
Uji Normalitas Interval Kolmogorov-Smirnov p > 0.05
Uji Linieritas Interval Analisis Varians p < 0.05
Uji Hipotesis Interval Spearman Rho p < 0.05
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan Penelitian
1. Orientasi Kancah
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara komparasi
sosial dan ketidakpuasan tubuh pada perempuan remaja akhir. Penelitian
terkait komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh ini dilakukan di Daerah
Istimewa Yogyakarta dan melibatkan 160 subjek, yaitu perempuan pada
rentang usia 18-22 tahun. Responden pada usia tersebut merupakan masa
transisi dari masa remaja menuju dewasa, dan semakin memunculkan
keinginan untuk berpenampilan menarik (Husna, 2013). Seseorang di masa ini
juga sudah mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis yang akhirnya
membuat mereka menjadi memperhatikan penampilannya agar dapat menarik
lawan jenisnya (Monks, dkk, 2006).
Penelitian dilakukan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Provinsi
DIY merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia. Walaupun dengan
luas wilayah yang kecil, DIY merupakan salah satu provinsi yang diminati
oleh para pendatang. Di DIY sendiri, terdapat banyak pendatang usia remaja
yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk sekolah
ataupun kuliah. Jumlah penduduk remaja (15-24 tahun) di DIY sebanyak
561.600 orang atau 14.6% dari total jumlah penduduk DIY. Sedangkan remaja
yang berusia 18-22 tahun sebanyak 351.293 orang atau 62.5% dari jumlah
penduduk remaja DIY.
29
30
Di DIY sendiri, terdapat banyak pendatang usia remaja yang berasal dari
berbagai wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk sekolah ataupun kuliah.
Ketika mereka berada di lingkungan yang baru, mereka ingin lebih
memperhatikan penampilan fisiknya agar dapat diperlakukan dengan baik oleh
orang lain. Hal tersebut dilihat dari banyaknya remaja yang pergi ke salon
kecantikan dan ramainya pusat perbelanjaan kosmetik. Dengan adanya
fasilitas yang menunjang dan akses penerimaan informasi yang mudah
didapatkan, terkadang para remaja akhirnya seringkali membandingkan
dirinya dengan orang lain karena ingin meningkatkan penampilannya menjadi
lebih baik. Mereka akan melakukan penilaian terhadap orang lain apakah
dirinya sudah sama seperti mereka atau belum (Wahyuni dan Wilani, 2019).
2. Persiapan Penelitian
Persiapan-persiapan yang dilakukan peneliti sebelum pengambilan data
penelitian yaitu:
a. Persiapan Alat Ukur
Persiapan yang dilakukan adalah menyiapkan alat ukur penelitian.
Alat ukur yang dipersiapkan meliputi alat ukur komparasi sosial dan
ketidakpuasan tubuh dari penelitian sebelumnya dan jurnal internasional
yang terdapat informasi psikometrik dari alat ukur yang dipilih. Peneliti
mengadaptasi skala komparasi sosial yang disusun oleh Schaefer dan
Thompson (2014). Skala ini disusun berdasarkan 5 aspek, yaitu
penampilan fisik (physical appearance), ukuran tubuh (body size), bentuk
31
tubuh (body shape), lemak tubuh (body fat) dan berat tubuh (weight).
Terdapat 11 aitem dalam skala tersebut.
Peneliti menggunakan skala ketidakpuasan tubuh yang disusun
oleh Susanti (2015) berdasarkan aspek-aspek body dissatisfaction dari
Rosen dan Reiter. Terdapat 30 aitem dalam skala tersebut yang disusun
berdasarkan 5 aspek, yaitu penilaian negatif terhadap tubuh, perasaan malu
terhadap bentuk tubuh, body checking, kamuflase tubuh dan menghindari
aktivitas sosial.
b. Uji Coba Alat Ukur
Sebelum pengambilan data, peneliti mengambil data uji coba
(tryout) terlebih dahulu dengan jumlah responden 80 orang. Peneliti
melakukan uji coba terhadap skala komparasi sosial dan ketidakpuasan
tubuh dengan menyebarkan kuisioner online atau google form. Jawaban
dari responden yang memenuhi kriteria dengan mengisi penyataan dan
identitas secara lengkap akan dilanjutkan untuk dianalisis. Setelah
dilakukan uji coba dan olah data, peneliti menyebarkan kembali kuisioner
online kepada perempuan berusia 18-22 tahun yang tinggal di Daerah
Istimewa Yogyakarta.
c. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Hasil jawaban dari responden kemudian dianalisis untuk
mengetahui nilai validitas dan reliabilitas dari masing-masing aitem pada
kedua alat ukur yang digunakan. Peneliti menggunakan program SPSS 26
32
for windows untuk menganalisis data tersebut. Aitem dinyatakan sahih
atau valid apabila memiliki nilai korelasi lebih dari 0.3 (Arikunto, 1991).
Berdasarkan hasil uji coba alat ukur yang telah dilakukan, maka
didapatkan hasil sebagai berikut :
1) Skala Ketidakpuasan Tubuh
Hasil analisis dari uji coba skala menunjukkan bahwa dari 30 aitem
terdapat 27 aitem yang dinyatakan sahih dan 3 aitem dinyatakan gugur.
Adapun aitem yang gugur yaitu nomor 2, 6, dan 24. Nilai validitas
aitem yang sahih bergerak antara 0.302 sampai 0.829. Koefisien
realibilitas cronbach’s alpha dari skala ketidakpuasan tubuh ini adalah
0.943.
Tabel 4
Distribusi Aitem Skala Ketidakpuasan Tubuh setelah Uji Coba
Aspek Nomor Aitem
Jumlah
Favourable Unfavourable
Penilaian negatif
terhadap tubuh
Perasaan malu
1(1), 13(11), 21(19), 29(26),
30(27)
3(2), 7(5), 16(14),
17(15), 19(17) 7
terhadap bentuk
tubuh 20(18), 23(21)
27(24) 6
Body Checking 5(4), 22(20) 10(8), 11(9) 4
Kamuflase tubuh 15(13), 26(23) 8(6), 12(10), 28(25) 5
Menghindari
aktivitas sosial 14(12), 25(22) 4(3), 9(7), 18(16) 5
Jumlah 16 11 27
Keterangan: Angka dalam kurung ( ) adalah nomor urut aitem setelah
dilakukan uji coba
2) Skala Komparasi Sosial
Hasil analisis dari uji coba skala menunjukkan bahwa semua aitem
yang terdapat dalam skala komparasi sosial dinyatakan sahih, sehingga
33
tidak ada aitem yang gugur. Nilai validitas aitem yang sahih bergerak
antara 0.666 hingga 0.894. Koefisien reliabilitas cronbach’s alpha dari
skala komparasi sosial ini adalah 0.959.
Tabel 5
Distribusi Aitem Skala Perilaku Konsumtif setelah Uji Coba
Aspek Nomor Aitem
Jumlah
Favourable
Penampilan fisik (physical 1, 11 2
B. Laporan Pelaksanaan
Pelaksanaan dalam pengambilan data dilakukan di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Pengambilan data berlangsung pada tanggal 2-16 Maret
2020 dengan membagikan kuisioner online atau google form melalui berbagai
sosial media. Peneliti membagikan kuisioner kepada responden yang memenuhi
kriteria dan menyebarkan kuisioner tersebut. Sebelum mengisi kuisioner,
responden diminta untuk mengisi identitas yang dapat memastikan kebenaran
responden sesuai dengan kriteria. Peneliti juga memberikan reward bagi 10
responden yang dipilih secara acak.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Responden Penelitian
Berdasarkan data-data yang diperoleh dari pengumpulan data pada
penelitian ini terdapat gambaran umum mengenai data demografik mengenai
responden penelitian baik dari usia, tempat tinggal, pendidikan/pekerjaan,
appearance)
Ukuran tubuh (body size) 2, 8, 9 3
Bentuk tubuh (body shape) 3, 6 2
Lemak tubuh (body fat) 4, 10 2
Berat tubuh (weight) 5, 7 2
Jumlah 11 11
34
berat badan, tinggi badan, dan media sosial yang dimiliki. Berikut adalah tabel
data responden dalam penelitian ini:
Tabel 6
Deksripsi Responden Penelitian Berdasarkan Usia
No Usia Jumlah Persentase (%)
1. 18 Tahun 27 16.875%
2. 19 Tahun 19 11.875%
3. 20 Tahun 29 18.125%
4. 21 Tahun 54 33.75%
5. 22 Tahun 31 19.375% Total 160 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden terbanyak
dalam penelitian ini adalah pada usia 21 tahun dengan jumlah 54 orang
(33.75%).
Tabel 7
Deksripsi Responden Penelitian Berdasarkan Tempat Tinggal
No. Kota/Kabupaten Jumlah Presentase (%)
1. Yogyakarta 81 50.625%
2. Sleman 60 37.5%
3. Bantul 18 11.25%
4. Gunungkidul 1 0.625% Total 160 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang tinggal
di Kota Yogyakarta adalah yang paling banyak dengan jumlah 81 orang
(50.625%).
Tabel 8
Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Pendidikan/Pekerjaan
No. Pendidikan/Pekerjaan Jumlah Persentase (%)
1. Pelajar SMA 13 8.125%
2. Mahasiswa 142 88.75%
3. Karyawan 4 2.5%
4. Tidak Kuliah 1 0.625%
Jumlah 160 100%
35
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden terbanyak
adalah mahasiswa sebanyak 142 orang (88.75%).
Tabel 9
Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Berat Badan
No. Berat Badan (kg) Jumlah Presentase (%)
1. <41 8 5%
2. 41-50 61 38.125%
3. 51-60 54 33.75%
4. 61-70 26 16.25%
5. 71-80 7 4.375%
6. >80 4 2.5% Total 160 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden dalam
penelitian ini paling banyak memiliki berat badan 41-50 kg dengan jumlah 61
orang (38.125%).
Tabel 10
Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Tinggi Badan
No. Tinggi Badan (cm) Jumlah Presentase (%)
1. 141-150 17 10.625%
2. 151-160 92 57.5%
3. 161-170 46 28.75%
4. 171-180 5 3.125% Total 160 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden terbanyak
dalam penelitian ini memiliki tinggi badan 151-160 cm dengan jumlah 92
orang (57.5%).
Tabel 11
Klasifikasi Tingkat Kegemukan Berdasarkan Indeks Massa Tubuh Menurut Kementerian Kesehatan RI
Klasifikasi IMT
Berat <17.0 Kurus
Ringan 17.0 – 18.4
Normal 18.5 – 25.0
36
Gemuk Ringan 25.1 – 27.0
Berat >27.0
Tabel di atas adalah klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT), IMT dapat
diketahui dengan rumus Berat Badan (kg)/tinggi badan (m²)
Tabel 12
Deskripsi Responden Penelitian Berdasarkan Hasil Indeks Massa Tubuh
No. IMT Jumlah Presentase (%)
1. <17.0 9 5.625%
2. 17.0 – 18.4 22 13.75%
3. 18.5 – 25.0 98 61.25%
4. 25.1 – 27.0 10 6.25%
5. >27.0 21 13.125% Total 160 100%
Berdasarkan tabel di atas, responden dalam penelitian ini paling banyak
terdapat pada kategori berat badan normal dengan jumlah 98 orang (61.25%).
Hal tersebut dapat dilihat dari perhitungan menggunakan Indeks Massa Tubuh
menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
2. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka diperoleh
gambaran data penelitian yang berupa deskripsi nilai tertinggi, nilai terendah,
rata-rata nilai (mean), dan simpangan baku (SD). Deskripsi data penelitian
bertujuan untuk mengetahui tinggi dan rendahnya tingkat ketidakpuasan tubuh
dan tingkat komparasi sosial. Berikut adalah deskripsi data dalam penelitian:
Tabel 13
Deskripsi Data Penelitian
Variabel Data Hipotetik Data Empirik
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
Ketidakpuasan
tubuh 27 108 67.5 13.5 28 96 56.97 15.8
Komparasi 11 55 33 7.3 11 55 27.07 11.47
37
Sosial
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui nilai-nilai dari data hipotetik
dan empirik variabel ketidakpuasan tubuh dan komparasi sosial. Data empirik
pada variabel ketidakpuasan tubuh menunjukkan nilai mean sebesar 56.97 dan
standar deviasi (SD) sebesar 15.8, sedangkan pada variabel komparasi sosial
menunjukkan nilai mean 27.07 dan standar deviasi (SD) sebesar 11.47.
Berdasarkan data tersebut, hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk
menyusun dan menentukan kategori pada data setiap responden. Berikut
pengelompokkan kategori responden pada penelitian ini:
Tabel 14
Kategorisasi responden berdasarkan Ketidakpuasan Tubuh
Variabel Rentang Skor Kategorisasi Frekuensi Presentase
Ketidakpuasan X < 28.53 Sangat Rendah 2 1.25%
Tubuh 28.53 ≤ X < 47.49 Rendah 47 29.375% 47.49 ≤ X < 66.45 Sedang 74 46.25% 66.45 ≤ X ≤ 85.41 Tinggi 27 16.875% X > 85.41 Sangat Tinggi 10 6.25% Total 160 100%
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden penelitian
ini paling banyak masuk ke dalam kategori ketidakpuasan tubuh sedang
dengan jumlah 74 orang (46.25%).
Tabel 15
Kategorisasi responden berdasarkan Komparasi Sosial
Variabel Rentang Skor Kategorisasi Frekuensi Presentase
Komparasi X < 6.42 Sangat Rendah 0 0%
Sosial 6.42 ≤ X < 20.19 Rendah 55 34.375% 20.19 ≤ X < 33.95 Sedang 60 37.5% 33.95 ≤ X ≤ 47.72 Tinggi 36 22.5% X > 47.72 Sangat Tinggi 9 5.625% Total 160 100%
38
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden penelitian
ini paling banyak masuk ke dalam kategori komparasi sosial sedang dengan
jumlah 60 orang (37.5%).
3. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data
pada sebuah kelompok atau variabel berdistribusi normal atau tidak. Hal
tersebut penting karena berkaitan dengan pemilihan uji statistik yang tepat
yang akan digunakan (Hamdi & Bahruddin, 2014). Suatu data yang
berdistribusi normal dapat dianggap bahwa data telah mewakili suatu
populasi. Data dikatakan normal apabila nilai p>0.05, sedangkan data
dikatakan tidak normal apabila nilai p<0.05. Uji normalitas dilakukan
dengan bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu SPSS
(Statistical Product and Service Solutions) versi 26 for Windows. Berikut
hasil uji normalitas yang dilakukan:
Tabel 16
Uji Normalitas
Variabel Signifikansi (p) Keterangan
Ketidakpuasan Tubuh 0.040 Tidak Normal
Komparasi Sosial 0.000 Tidak Normal
Berdasarkan uji normalitas pada tabel di atas, didapatkan hasil
bahwa pada variabel ketidakpuasan tubuh menunjukkan nilai p = 0.040
(p<0.05) dan pada variabel komparasi sosial menunjukkan nilai p = 0.000
(p<0.05). Hal tersebut berarti bahwa kedua variabel yaitu ketidakpuasan
tubuh dan komparasi sosial memiliki distribusi data yang tidak normal.
39
b. Uji Linieritas
Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah antara variabel
dependen dengan variabel independen memiliki hubungan yang linier atau
tidak. Kedua variabel akan dikatakan linier apabila nilai p<0.05 dan
dikatakan tidak linier apabila nilai p>0.05. Uji linieritas dilakukan dengan
bantuan program komputer untuk analisis statistika yaitu SPSS (Statistical
Product and Service Solutions) versi 26.0 for Windows. Berikut hasil uji
linieritas yang dilakukan:
Tabel 17
Uji Linieritas
Variabel Koefisien
Linieritas (F)
Signifikansi
(p)
Keterangan
Komparasi Sosial dan
Ketidakpuasan Tubuh 215.937 0.000 Linier
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan hasil bahwa pada penelitian ini
variabel ketidakpuasan tubuh dan variabel komparasi sosial memiliki
hubungan yang linier dengan nilai F = 215.937 dan signifikansi (p) =
0.000 (p<0.01).
4. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linieritas, selanjutnya peneliti
melakukan uji hipotesis yang bertujuan untuk membuktikan apakah hipotesis
yang telah diasumsikan peneliti diterima atau tidak. Berdasarkan analisis
sebelumnya, diketahui bahwa sebaran data pada skala ketidakpuasan tubuh
dan skala komparasi sosial tidak terdistibusi normal, sehingga uji hipotesis
yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan teknik Correlation
Spearman’s rho.
40
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah adanya hubungan
positif antara komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh pada perempuan
remaja akhir. Semakin tinggi tingkat komparasi sosial, maka semakin tinggi
ketidakpuasan tubuh. Sebaliknya, semakin rendah tingkat komparasi sosial,
maka semakin rendah pula ketidakpuasan tubuh.
Tabel 18
Uji Hipotesis
Variabel Koefisien
Korelasi (r)
Signifikansi (p) Keterangan
Komparasi Sosial
terhadap Ketidakpuasan
0.759 0.000 Signifikan Tubuh
Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
nilai r = 0.759 dengan p = 0.000 (p<0,01) yang menunjukkan adanya
hubungan atau korelasi antara variabel komparasi sosial terhadap variabel
ketidakpuasan tubuh pada perempuan remaja akhir. Oleh karena itu, dapat
dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian diterima.
5. Analisis Tambahan
Pada penelitian ini, peneliti melakukan analisis tambahan berupa uji
beda dengan menggunakan variabel usia, lingkungan pendidikan/pekerjaan,
dan indeks massa tubuh (IMT) responden. Uji beda dilakukan untuk melihat
apakah ada perbedaan ketidakpuasan tubuh maupun komparasi sosial dengan
ketiga variabel tersebut. Peneliti menggunakan teknik analisis non parametrik
yaitu Kruskal Wallis dengan menggunakan program SPSS 26 for windows.
Tabel 19 Hasil uji beda usia
Variabel Chi-square Df Asymp. sig
Ketidakpuasan 1.306 4 0.860
41
tubuh
Komparasi Sosial 2.764 4 0.598
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil nilai signifikansi 0.860
(p>0.05) yang berarti tidak terdapat perbedaan ketidakpuasan tubuh pada
responden yang berusia 18, 19, 20, 21, maupun 22 tahun. Begitu pula dengan
komparasi sosial, hasil juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
tingkat komparasi sosial pada responden yang berusia 18, 19, 20, 21, dan 22
tahun karena nilai signifikansi yang didapatkan sebesar 0.598 (p>0.05).
Tabel 20
Hasil uji beda lingkungan pendidikan/pekerjaan
Variabel Chi-square Df Asymp. sig
Ketidakpuasan tubuh
0.958 3 0.811
Komparasi Sosial 1.882 3 0.597
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil nilai signifikansi uji beda
lingkungan pendidikan/pekerjaan dengan ketidakpuasan tubuh sebesar 0.811
(p>0.05) yang berarti tidak terdapat perbedaan ketidakpuasan tubuh pada
responden pelajar SMA, mahasiswa, karyawan maupun yang tidak kuliah.
Begitu pula dengan uji beda lingkungan pendidikan/pekerjaan dan komparasi
sosial, didapatkan nilai signifikansi sebesar 0.597 (p>0.05) yang berarti tidak
terdapat perbedaan komparasi sosial pada responden pelajar SMA, mahasiswa,
karyawan maupun yang tidak kuliah.
Tabel 21
Hasil uji beda indeks massa tubuh (IMT)
Variabel Chi-square Df Asymp. sig
Ketidakpuasan tubuh
14.713 4 0.005
Komparasi Sosial 1.707 4 0.789
42
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil nilai signifikansi 0.005
(p<0.05) yang berarti terdapat perbedaan ketidakpuasan tubuh pada responden
yang memiliki tubuh kurus berat, kurus ringan, normal, gemuk ringan dan
gemuk berat. Lain halnya dengan uji beda IMT dengan komparasi sosial yang
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.789 (p>0.05) yang berarti tidak
terdapat perbedaan komparasi sosial pada responden yang memiliki tubuh
kurus berat, kurus ringan, normal, gemuk ringan dan gemuk berat.
Tabel 22
Hasil nilai rata-rata ketidakpuasan tubuh dari masing-masing kategori IMT
IMT Jumlah Mean Rank
Ketidakpuasan Tubuh
Kurus Berat 9 90.78
Kurus Ringan 22 54.77
Normal 98 79.20
Gemuk Ringan 10 82.95
Gemuk Berat 21 107.95
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil nilai rata-rata dari masing-
masing kategori. Terdapat perbedaan nilai dari masing-masing kategori, dan
dapat diketahui bahwa nilai ketidakpuasan tubuh paling tinggi terdapat pada
kategori gemuk berat kemudian kurus berat.
D. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara komparasi sosial
dan ketidakpuasan tubuh pada remaja perempuan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 160 orang dengan rentang usia
18-22 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner online
yang disebarkan melalui sosial media pada tanggal 2-16 Maret 2020.
43
Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan pada variabel komparasi
sosial dan ketidakpuasan tubuh, hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa
sebaran data pada kedua variabel tersebut tidak normal. Hal tersebut karena pada
variabel ketidakpuasan tubuh menunjukkan nilai p = 0.040 (p<0.05) dan pada
variabel komparasi sosial menunjukkan nilai p = 0.000 (p<0.05).
Lalu pada hasil uji linieritas menunjukkan nilai koefisien (F) = 215.937 dan
nilai p = 0.000 (p<0.05), yang berarti bahwa hubungan antara komparasi sosial
dan ketidakpuasan tubuh bersifat linier. Berdasarkan analisis tersebut, diketahui
bahwa sebaran data pada skala ketidakpuasan tubuh dan skala komparasi sosial
tidak terdistibusi normal, sehingga uji hipotesis yang dilakukan oleh peneliti
adalah dengan menggunakan teknik Correlation Spearmen’s rho.
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa
terdapat hubungan antara komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh pada
perempuan remaja akhir. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai koefisien korelasi (r)
sebesar 0.759 dan nilai p sebesar 0.000 (p<0.05). Oleh karena itu, dapat ditarik
kesimpulan bahwa semakin tinggi tingkat komparasi sosial maka semakin tinggi
pula tingkat ketidakpuasaan tubuh. Begitu pula sebaliknya, semakin rendah
tingkat komparasi sosial maka semakin rendah pula tingkat ketidakpuasan tubuh.
Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunartio, Sukamto dan
Dianovinina (2012) yang menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan
antara social comparison dengan body dissatisfaction pada wanita dewasa awal
(r= 0.636, p< 0.05). Penelitian lain yang dilakukan oleh Rahmadiyanti dan
Munthe (2020) juga menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
44
social comparison dengan ketidakpuasan tubuh pada remaja perempuan di SMAN
5 Pekanbaru (r=0.439, p=0.000).
Mukhlis (2013) menyebutkan bahwa faktor ketidakpuasan tubuh adalah
significant person (keluarga dan teman sebaya), sehingga remaja akan
memungkinkan untuk melakukan komparasi sosial karena masih dikelilingi oleh
teman sebayanya. Sejalan dengan Mckee, dkk (2016) salah satu faktor seorang
perempuan melakukan perbandingan penampilan fisik adalah teman dekat.
Perempuan akan merasa semakin tidak puas dengan bentuk tubuhnya ketika
lingkungan sekitar atau keluarga terbiasa untuk membanding-bandingkan individu
dengan orang lain. Fisher, Dunn, dan Thompson (2002) juga menungkapkan
bahwa tingginya ketidakpuasan tubuh seseorang, khususnya pada perempuan,
berkaitan dengan tingginya social comparison. Remaja yang melakukan
perbandingan penampilan fisik kepada orang lain akan memunculkan rasa iri,
ketidakpuasan, dan kecenderungan perilaku impulsif untuk menjadi lebih baik
dari orang lain karena perbandingan sosial sudah menjadi perilaku yang dilakukan
individu (Berg, dkk, 2007).
Berdasarkan deskripsi data penelitian dengan responden sebanyak 160
orang, nilai rata-rata skor ketidakpuasan tubuh sebesar 56.97 dan nilai rata-rata
skor komparasi sosial sebesar 27.07. Terdapat kategorisasi dalam melihat tingkat
komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh pada responden yaitu kategori sangat
rendah, rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Hasil temuan menunjukkan
bahwa dalam penelitian ini responden didominasi oleh kategori ketidakpuasan
tubuh tingkat sedang dengan jumlah 74 responden (46.25%). Menurut Gupta
45
(2011), faktor luar dapat mempengaruhi pandangan seseorang mengenai bentuk
tubuhnya. Sedangkan 49 responden lainnya cenderung rendah dan 37 responden
lainnya cenderung tinggi. Cash & Pruzinsky (2002) menyebutkan bahwa ada
beberapa komponen yang dapat mempengaruhi pandangan seseorang mengenai
tubuhnya yaitu, bagaimana seseorang mengevaluasi penampilannya secara
keseluruhan, bagaimana seseorang memperhatikan penampilannya dan melakukan
usaha agar penampilannya lebih baik, bagaimana seseorang memiliki persepsi dan
merasa cemas mengenai berat tubuh yang dimilikinya dan melakukan usaha untuk
diet, bagaimana seseorang menilai bagian tubuh tertentu. Lalu pada variabel
komparasi sosial, hasil juga didominasi oleh responden yang masuk dalam
kategori komparasi sosial sedang dengan jumlah 60 responden (37.5%).
Peneliti juga mengolah data tinggi badan dan berat badan untuk menghitung
indeks massa tubuh (IMT) responden. Indeks massa tubuh yang digunakan
mengacu pada IMT menurut Kementerian Kesehatan RI. Hasil analisis
menunjukkan bahwa lebih dari 50% responden penelitian ini masuk dalam
kategori IMT yang normal yaitu berjumlah jumlah 98 responden (61.25%). Data
tersebut selanjutnya digunakan untuk melakukan uji beda berdasarkan indeks
massa tubuh responden. Hasil analisis menunjukkan nilai signifikansi sebesar
0.05 (p<0.05) yang berarti terdapat perbedaan ketidakpuasan tubuh pada
responden yang memiliki tubuh kurus berat, kurus ringan, normal, gemuk ringan
dan gemuk berat. Penelitian sebelumnya yang dilakukan Marshall dan Lengyel
(2012) menyebutkan bahwa perempuan yang memiliki IMT dalam kategori
normal juga dapat mengalami body dissatisfaction. Dalam penelitian ini, terdapat
46
perbedaan nilai dari masing-masing kategori IMT yang menunjukkan kategori
mana yang paling besar mengalami ketidakpuasan tubuh. Dapat diketahui bahwa
nilai ketidakpuasan tubuh paling tinggi terdapat pada kategori gemuk berat
kemudian kurus berat. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Wati & Sumarmi
(2007) yang mengatakan bahwa remaja putri yang overweight cenderung
memiliki ketidakpuasan tubuh dibandingkan dengan remaja putri yang non
overweight. Penelitian lain oleh Yuanita dan Sukamto (2013) juga menyebutkan
bahwa sebagian besar perempuan remaja dan dewasa awal yang memiliki kategori
IMT overweight dan obesitas I mengalami body dissatisfaction yang tinggi. Lain
halnya dengan uji beda IMT dengan komparasi sosial yang menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0.789 (p>0.05) yang berarti tidak terdapat perbedaan
komparasi sosial pada responden yang memiliki tubuh kurus berat, kurus ringan,
normal, gemuk ringan dan gemuk berat.
Selain itu, peneliti juga menambahkan analisis tambahan terhadap variabel
usia dan lingkungan pendidikan/pekerjaan. Pada penelitian ini, responden paling
banyak berusia 21 tahun (33.75%). Hasil analisis uji beda yang telah dilakukan
terhadap usia responden dan ketidakpuasan tubuh menunjukkan nilai signifikansi
sebesar 0.860 (p>0.05), sedangkan hasil uji beda usia dengan komparasi sosial
menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.598 (p>0.05). Hal tersebut berarti tidak
terdapat perbedaan ketidakpuasan tubuh maupun komparasi sosial pada responden
yang berusia 18, 19, 20, 21, dan 22 tahun.
Responden penelitian juga memiliki lingkungan yang berbeda berdasarkan
lingkungan pendidikan/pekerjaan. Terdapat lebih dari 50% responden berstatus
47
mahasiswa yaitu berjumlah 142 responden, sedangkan responden lainnya adalah
pelajar SMA, karyawan, maupun tidak sekolah maupun bekerja. Hasil uji beda
lingkungan pendidikan/pekerjaan yang telah dilakukan terhadap ketidakpuasan
tubuh menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.811 (p>0.05), kemudian hasil uji
beda terhadap komparasi sosial menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0.597
(p>0.05). Kedua hasil tersebut mengartikan bahwa tidak terdapat perbedaan
ketidakpuasan tubuh maupun komparasi sosial pada responden pelajar SMA,
mahasiswa, karyawan maupun yang tidak sekolah atau bekerja.
Peneliti menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan keterbatasan
dalam penelitian ini. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan dalam mencari
responden agar kuisioner dapat tersebar secara merata, kemudian kuisioner yang
digunakan berupa kuisioner online yang membuat peneliti tidak dapat mengawasi
responden secara langsung dalam pengisian kuisioner. Dalam penelitian ini,
diketahui bahwa data tidak terdistribusi normal, beberapa kekurangan tersebut
dapat menjadi penyebab data yang didapatkan menjadi tidak normal. Selain itu,
data tidak normal dapat terjadi karena karakteristik subjek yang kurang spesifik
sehingga semua dapat masuk dengan segala kondisi yang berbeda.
48
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti,
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif antara komparasi sosial dan
ketidakpuasan tubuh. Hal tersebut berarti semakin tinggi tingkat komparasi sosial
maka semakin tinggi pula ketidakpuasan tubuh, begitu pun sebaliknya semakin
rendah tingkat komparasi sosial maka semakin rendah ketidakpuasan tubuh. Hasil
dari analisis juga menyimpulkan bahwa komparasi sosial dan ketidakpuasan tubuh
pada responden termasuk dalam kategori sedang.
B. Saran
Berdasarkan rangkaian hasil penelitian, maka peneliti memiliki saran untuk
diajukan, di antaranya ialah;
1. Bagi Responden
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi remaja
perempuan untuk tidak melakukan komparasi sosial yang berlebihan dan
melihat kelebihan yang dimiliki orang lain yang akan membuat remaja merasa
tidak puas dengan tubuhnya. Selain itu, diharapkan ketidakpuasan tubuh tidak
dijadikan sebagai masalah dan mempertahankan penerimaan dirinya.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
Agar penelitian selanjutnya dapat lebih baik, diharapkan peneliti lebih
berhati-hati dalam mencari responden, misalnya menentukan responden yang
49
lebih luas agar data yang didapatkan lebih beragam, bisa melihat perbedaan
antara kelompok subjek (mahasiswa, pelajar, atau yang sudah bekerja). Selain
itu diharapkan juga dapat memperdalam variabel-variabel lain yang
berhubungan dengan ketidakpuasan tubuh, seperti dukungan sosial, self esteem
atau kebersyukuran.
50
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, F. (2014). Faktor-faktor pendorong perilaku diet tidak sehat pada
wanita usia dewasa awal studi kasus pada mahasiswi universitas
mulawarman. eJournal Psikologi, 2 (2), 163-170.
Amalia, L. (2007). Citra tubuh (body image) remaja perempuan. Muslawa, 5 (4),
441-464.
Angelin, Y. (2016). Hubungan strategi koping dengan ketidakpuasan bentuk tubuh
pada wanita dewasa awal. Semarang: Prodi Psikologi UNIKA
Soegijapranata.
Argasiam, B. (2019). Hubungan perbandingan sosial dan resiliensi dengan
quarterlife crisis pada kelompok milenial. Semarang: UNIKA
Soegijapranata.
Arikunto, S. (1991). Metodologi penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asri, D. N. dan Setiasih. (2004). Penerapan metode akupuntur pada wanita
penyandang obesitas. Anima: Indonesian Psychological Journal, 19 (3),
286-296.
Azwar, S. (2014). Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bailey, S. D. dan Ricciardelli, L. A. (2010). Social comparisons, appearance related
comments, contingent self-esteem and their relationship with body
dissatisfaction and eating disturbance among women. Eating Behaviors, 11
(2), 107-112.
Berg, V. D., Paxton, S. J., Keery, H., Wall, M., Guo, J., Neumark-Sztainer, D.
(2007). Body dissatisfaction and body comparison with media images in
males dan females. Body Image, 4 (3), 257-268.
Cahyaningtyas, P. I. (2009). Hubungan antara kecerdasan emosi dengan
ketidakpuasan sosok tubuh (body dissatisfaction) pada remaja putri.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Cash, T. F. dan Pruzinsky, T. (2002). Body image. A handbook of theory, research,
and clinical practice. New York: The Guilford Press.
Chase, M. E. (2001). Identity development and body disssatisfaction in college
females. A research paper. Madison: University of Wisconsin.
Ferreira, C., Pinto-gouveia, J., & Duarte, C. (2013). Physical appearance as a
measure of social ranking: The role of a new scale to understand the
relationship between weight and dieting. Clin Psychol Psychoter, 20 (1),
55-66.
Festinger, L. (1954). A theory of social comparison processes. SAGE Social Science
Collections, 7 (1), 117-140.
51
Fisher, E., Dunn, M., & Thompson, J. K. (2002). Social comparison and body
image: An investigation of body comparsion processes using
meltidimensional scaling. Journal of Social and Clinical psychology, 21 (5),
566-576.
Gibbons, F. X., dan Buunk, B. P. (1999). Individual differences in social
comparison: Development of a scale of social comparison orientation.
Journal of Personality and Social Psychology, 76 (1), 129-142.
Gupta, C. (2011). The relation between body image satisfaction and self-esteem to
academic behavior in adolescents and pre-adolescents. Mamitoba:
University of Mamitoba.
Hall, M. (2009). Predictors of body dissatisfaction among adolescent females. A
research paper. North Carolina: Charlotte.
Hamdi, A. S. dan Bahrudin, E. (2014). Metode penelitian kuantitatif aplikasi dalam
pendidikan. Yogyakarta: Deepublisher.
Hartini. (2017). Perkembangan fisik dan body image remaja. Journal Islamic
Counseling, 1 (2), 27-54.
Herawati, V. (2003). Hubungan antara kecerdasan emosional dengan body
dissatisfaction. Skripsi. Surabaya: Fakultas Psikologi Universitas Surabaya.
Hurlock, E. B. (2002). Psikologi perkembangan : suatu pendekatan sepanjang
rentang kehidupan. Surabaya: Erlangga.
Husna, N. L. (2013). Hubungan antara body image dengan perilaku diet (penelitian
pada wanita di sanggar senam Rita Pati). Developmental and Clinical
Psychology, 2 (2), 44-49.
Husni, H. K., & Indrijati, H. (2014). Pengaruh komparasi sosial pada model dalam
iklan kecantikan di televisi terhadap body image remaja putri yang obesitas.
Jurnal Psikologi Pendidikan dan Perkembangan, 3 (3), 207-212.
Iswari, D. dan Hartini, N. (2005). Pengaruh pelatihan dan evaluasi self-talk
terhadap penurunan tingkat body dissatisfaction. Insan Media Psikologi, 7
(3), 1-22.
Jahja, Y. (2011). Psikologi perkembangan. Jakarta: Kencana.
Jones, D. C. (2001). Social comparison and body image: Attractiveness
comparisons to models and peers among adolescent girls and boys. Sex
Roles, 45, 645-664.
Julianda, Y. (2018). Pengaruh kontrol diri terhadap body dissatisfaction. Padang:
UIN Imam Bonjol.
Marshall, C. &. (2012). Body dissatisfaction among middle-ages and older women.
Canadian Journal of Dietetic Practice and Research, 73 (2), 241-247.
52
McKee, S., Smith, H. J., Koch, A., Balzarini, R., Georges, M., & Callahan, M. P.
(2013). Looking up and seing green: Women's everyday experience wuth
physical appearance comparisons. Psychology of Women Quarterly, 37 (3),
351-365.
Monks, F. J., Knoers, A. M., & Haditono, S. R. (2006). Psikologi perkembangan:
Pengantar dalam berbagai bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Pers.
Muhsin, A. (2014). Studi kasus ketidakpuasan remaja putri terhadap keadaan
tubuhnya (Body image negative pada remaja putri). Jurnal Riset Mahasiswa
Bimbingan dan Konseling, 4 (1), 1-8.
Mukhlis, A. (2013). Berpikir positif pada ketidakpuasan terhadap citra tubuh (body
image dissatisfaction). Jurnal Psikoislamika, 10 (1), 5-14.
Myers, T. A., & Crowther, J. H. (2009). Social comparison as a predictor of body
dissatisfaction: A meta-analytic review. Journal of Abnormal Psychology,
118 (4), 683-698.
Olmstead, M. P., & McFarlane. (2004). Body weight and body image. BMC
Women's Health, 4 (S5), 1-9.
Prima, E., & Sari, E. P. (2013). Hubungan antara body dissatisfaction dengan
kecenderungan perilaku diet pada remaja putri. Jurnal Psikologi Integratif,
1 (1), 17-30.
Pusparini., Refdanita., Maigoda, T. C., & Briawan, D. (2013). Studi kualitatif
persepsi citra tubuh remaja yang kurus dan gemuk serta upaya untuk
mencapai tubuh ideal pada siswi SMA Negeri 1 Kota Bogor. Jurnal
Kesehatan, 6 (1), 15-28.
Rahmadiyanti, A., & Munthe, R. A. (2020). Social comparison dengan
ketidakpuasan bentuk tubuh pada remaja perempuan. Psikobuletin: Buletin
Ilmiah Psikologi, 1 (1), 11-19.
Rice, F. P. dan Dolgin, K. G. (2002). The adolescent: development, relationship,
and culture (10th ed). Boston: Allyn and Bacon.
Rief, W., Buhlmann, U., Sabine, W., Ada, B., & Elmar, B. (2006). The prevalence
of body dysmorphic disorder: A population based survey. Psychological
Medicine, 36, 877-884.
Rosalia, dkk. (2014). Hubungan antara body image dengan harga diri remaja yang
mengikuti sekolah modelling. Malang: Universitas Brawijaya.
Rosen, J. C., Reiter J., dan Orosan, P. (1995). Cognitive-behavioral body image
therapy for body dysmorphic disorder. Journal of Consulting and Clinical
Psychology, 63 (2), 263-269.
53
Safarina, R. dan Rahayu, M. S. (2014). Hubungan antara body dissatisfaction
dengan perilaku diet tidak sehat remaja putri yang menjadi member
herbalife di Bandung. Prosiding Penelitian Sivitas Akademika Unisba, 535-
542.
Santrock, J. W. (2003). Adolescence perkembangan remaja. Jakarta: Erlangga.
Schaefer, L. M. dan Thompson, J. K. (2014). The development and validation of
the physical and appearance comparison scale-revised. Eating Disorder, 15,
209-217.
Seifert, K. I., & Hoffnung, R. I. (1997). Child and adolescent development. Boston:
Houghton Mifflin Company.
Sejcova, L. (2008). Body dissatisfaction. Human Affairs, 18, 171-182.
Sukamto, M. (2006). Citra tubuh perempuan di media massa. Anima, Indonesian
Psychological Journal, 20 (3), 183-191.
Sulistyan, A., Huryati, E., & Hastuti, J. (2016). Distorsi citra tubuh, perilaku makan,
dan fad diets pada remaja putri di Yogyakarta. Jurnal Gizi Klinik Indonesia,
12 (3), 99-108.
Sunartio, L., Sukamto, M. E., dan Dianovinina, K. (2012). Social comparison dan
body dissatisfaction pada wanita dewasa awal. Humanitas, 9 (2), 157-168.
Susanti, I. N. (2015). Hubungan antara social comparison tubuh dan
kecenderungan ketidakpuasan tubuh pada anak perempuan usia 8-11
tahun. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Taylor, S. E., Peplau, L. A., dan Sears, D. O. (2009). Psikologi sosial. Edisi
Keduabelas. Jakarta: Kencana.
Tylka, T. L. dan Sabik, N. J. (2010). Integration social comparison theory and self-
esteem within objectification theory to predict women's disordered eating.
Sex Roles: A Journal of Research, 63 (1-2), 18-31.
Vonderen, K. E. V., & Kinnally, W. (2012). Media effects on body image:
Examining media exposure in the broader context of internal and other
social factors. American Communication Journal, 14 (2), 41-57.
Wahyudi, M. (2018). Body image dan kecenderungan body dysmorphic disorder
pada mahasiswi. Malang: Fakultas Psikologi Universitas Muhammaddiyah
Malang.
Wahyuni, G. A. K. T. E. dan Wilani, N. M. A. (2019). Hubungan antara komparasi
sosial dengan citra tubuh pada remaja laki-laki di Denpasar. Jurnal
Psikologi Udayana, 6 (1), 945-954.
Wati, D. K., & Sumarmi, S. (2017). Citra tubuh pada remaja perempuan gemuk dan
tidak gemuk: Studi cross sectional. Amerta Nutrition, 398-405.
54
Wong, L. M., dan Say, Y. H. (2013). Gender differences in body image perception
among northern malaysian tertiary students. British Journal of Medicine &
Medical Research, 3 (3), 727-747.
Yuanita, H., & Sukamto, M. E. (2013). Fenomena body dissatisfaction pada
perempuan anggota fitness centre. Jurnal Psikologi Teori dan Terapan, 4
(1), 12-23.
LAMPIRAN 1
SKALA UJI COBA
55
56
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Zulfa Salsabila, mahasiswi Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia.
Dengan segala kerendahan hati, saya memohon kesediaan teman-teman untuk
mengisi kuesioner yang terlampir guna kepentingan studi untuk syarat peneliti
memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Skala ini tersusun dari beberapa pertanyaan dan tidak ada jawaban benar
maupun salah. Oleh karena itu, diharapkan teman-teman dapat menjawab
pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami dalam kehidupan sehari-
hari. Pertanyaan harus terjawab semua, sehingga jangan sampai ada yang terlewat
atau tidak terisi. Identitas dan informasi yang teman-teman sampaikan akan
dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian dan akan dipergunakan
semata-mata untuk tujuan di atas.
Saya mengucapkan terima kasih untuk kesediaan teman-teman dalam
pengisian skala ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan teman-teman
sekalian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat Saya,
Zulfa Salsabila
NB: Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silahkan menghubungi via WA
082136284822 atau via email [email protected]
57
IDENTITAS DIRI
Nama (boleh inisial) :
Tempat, tanggal lahir :
Usia :
Pendidikan/Pekerjaan :
Tempat tinggal :
Tinggi Badan :
Berat Badan :
Media Sosial yang dimiliki :
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian
dan menjawab semua pertanyaan penelitian sesuai dengan keadaan saya yang
sejujurnya.
Yogyakarta, ...................... 2020
58
Petunjuk Pengerjaan Kuisioner
Petunjuk Pengerjaan Kuisioner Bagian A
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap
pernyataan tersebut. Teman-teman diminta untuk mengemukakan pengalaman
sesuai dengan keadaan diri yang teman-teman rasakan dengan cara memberikan
tanda SILANG (X). Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Tidak Setuju
3 : Setuju
4 : Sangat Setuju
Contoh soal:
Saya menghabiskan waktu luang dengan menonton televisi
Jika selama ini Anda SETUJU mengalami, merasakan, atau melakukan hal tersebut,
maka SILANG (X) kolom bagian 3 seperti contoh di bawah ini:
No Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya menghabiskan waktu luang dengan
menonton televisi 1 2
3 4
BAGIAN A
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memberi SILANG (X) pada
pilihan jawaban yang paling menggambarkan diri kamu!
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya merasa tubuh saya tidak sesuai dengan apa
yang saya harapkan
1
2
3
4
2. Jika baju-baju saya mulai terasa sempit,
menandakan bahwa saya sedang dalam masa
pertumbuhan
1
2
3
4
3. Saya sering merasa bahwa orang lain menilai
bentuk tubuh saya jelek
1
2
3
4
59
4. Saya percaya diri dengan apa adanya saya 1 2 3 4
5. Saya sering menimbang berat badan saya hampir
setiap hari
1
2
3
4
6. Saya sering menolak ajakan teman-teman saya
untuk bermain
1
2
3
4
7. Saya tidak cukup percaya diri jika berhadapan
dengan orang lain
1
2
3
4
8. Saya menyadari bahwa tubuh saya semakin
membesar, tetapi saya tidak malu
1
2
3
4
9. Saya tidak khawatir jika orang lain menilai bentuk
tubuh saya
1
2
3
4
10. Saya merasa tidak harus memeriksa penampilan
dan tubuh saya setiap waktu
1
2
3
4
11. Saya tidak mengkhawatirkan bentuk tubuh saya 1 2 3 4
12 Saya cukup percaya diri dengan pakaian yang
saya kenakan
1
2
3
4
13. Saya merasa bahwa perut saya yang buncit
membuat saya jelek
1
2
3
4
14. Saya jarang keluar rumah untuk bermain karena
saya merasa gemuk
1
2
3
4
15. Saya tidak suka jika bentuk tubuh saya terlihat
jelas oleh orang lain
1
2
3
4
16. Saya merasa malu dengan bentuk tubuh saya
yang tidak bagus
1
2
3
4
17. Saya merasa puas terhadap tubuh saya
60
18. Menjalin pertemanan lebih penting daripada
memikirkan urusan berat badan
1
2
3
4
19. Saya tidak merasa malu dengan bentuk tubuh
saya
1
2
3
4
20. Saya benci dengan tubuh saya karena saya
merasa terlalu gemuk
1
2
3
4
21. Saya mengkhawatirkan tubuh saya yang semakin
gemuk
1
2
3
4
22. Saya mulai khawatir terhadap badan saya ketika
baju saya mulai terasa sempit
1
2
3
4
23. Saya selalu khawatir jika orang lain
memperhatikan saya
1
2
3
4
24. Saya senang berteman dan berkenalan 1 2 3 4
25. Saya takut dibandingkan dengan orang yang
lebih kurus daripada saya
1
2
3
4
26 Saya berkeinginan menggunakan korset agar
tubuh saya terlihat kecil
1
2
3
4
27. Saya percaya diri dengan bentuk tubuh saya saat
ini
1
2
3
4
28. Bagi saya kita tidak harus malu dan menutupi
kekurangan yang ada pada diri kita
1
2
3
4
29. Tubuh saya membuat saya menjadi tidak percaya
diri
1
2
3
4
30. Saya sering mengkhawatirkan bentuk tubuh saya 1 2 3 4
61
Petunjuk Pengerjaan Kuisioner Bagian B
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap
pernyataan tersebut. Teman-teman diminta untuk mengemukakan pengalaman
sesuai dengan keadaan diri yang teman-teman rasakan dengan cara memberikan
tanda SILANG (X). Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
1 : Tidak Pernah
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Selalu
Contoh soal:
Saya sedih apabila melihat seseorang dalam kesulitan
Jika selama ini Anda SERING mengalami, merasakan, atau melakukan hal tersebut,
maka SILANG (X) kolom bagian 4 seperti contoh di bawah ini:
No.
Pernyataan
Pilihan Jawaban
1. Saya sedih apabila melihat seseorang
dalam kesulitan 1 2 3
4 5
BAGIAN B
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memberi SILANG (X) pada
pilihan jawaban yang paling menggambarkan diri kamu!
No.
Pernyataan
Pilihan Jawaban
1. Ketika saya berada di depan umum, saya
membandingkan penampilan fisik saya
dengan penampilan orang lain
1
2
3
4
5
2. Ketika saya bertemu orang baru (sesama
jenis), saya membandingkan ukuran
tubuh saya dengan ukuran tubuhnya
1
2
3
4
5
62
3. Ketika saya sedang bekerja atau sekolah,
saya membandingkan bentuk tubuh saya
dengan bentuk tubuh orang lain
1
2
3
4
5
4. Ketika saya berada di depan umum, saya
membandingkan lemak tubuhsaya
dengan lemak tubuh oranglain
1
2
3
4
5
5. Ketika saya membeli pakaian, saya
membandingkan berat badan saya
dengan berat orang lain
1
2
3
4
5
6. Ketika saya berada di sebuah pesta atau
acara, saya membandingkan bentuk
tubuh saya dengan bentuk tubuh orang
lain
1
2
3
4
5
7. Ketika saya bersama sekelompok teman,
saya membandingkan berat badan saya
dengan berat orang lain
1
2
3
4
5
8. Ketika saya berada di depan umum, saya
membandingkan ukuran tubuh saya
dengan ukuran tubuh orang lain
1
2
3
4
5
9. Ketika saya bersama sekelompok teman,
saya membandingkan ukuran tubuh saya
dengan ukuran tubuh orang lain
1
2
3
4
5
10. Ketika saya makan di restoran atau
tempat makan, saya membandingkan
lemak tubuh saya dengan lemak tubuh
orang lain
1
2
3
4
5
63
11. Ketika saya di gym, saya membandingkan
penampilan fisik saya dengan
penampilan orang lain
1
2
3
4
5
MOHON DICEK KEMBALI, JANGAN SAMPAI ADA YANG TERLEWAT
TERIMAKASIH ATAS KESEDIAANNYA, SEMOGA ALLAH SWT MELANCARKAN
SEGALA URUSAN TEMAN-TEMAN SEKALIAN! ☺
LAMPIRAN 2
Tabulasi Data Uji Coba
Ketidakpuasan Tubuh
64
65
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 1 4 1 1 2 3 3 1 2 3 2 3 2 4 3 3 1 2 3
2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2
3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 3 3 2 1 1 3 1 1 1 2 1
4 3 2 1 3 1 2 1 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 1 2 2
5 4 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2
6 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 2 1 1 1
7 2 3 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
8 2 2 2 2 1 2 3 3 3 3 3 2 2 1 4 2 2 2 2 2
9 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1
10 1 1 3 2 1 2 2 4 4 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1
11 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2
12 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1
13 1 2 3 1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 1
14 1 1 2 1 2 1 2 2 2 4 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1
15 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2
16 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1
17 2 2 3 2 1 2 3 4 2 4 3 2 1 1 3 2 2 1 2 1
18 2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2
19 3 1 2 2 1 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 3 1
20 3 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1
21 2 3 3 2 4 2 2 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2
22 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 3 1 2 1 3 1 1 2 4 4 4 2 4 1 4 4 3 1 3 3
24 3 2 2 3 1 1 3 3 1 2 3 2 4 1 3 2 2 1 2 1
25 2 3 2 1 1 2 3 2 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 1 1
26 3 3 1 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 1 4 2 2 1 1 1
27 2 2 1 1 2 3 2 3 1 2 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1
28 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
29 1 1 1 1 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 3 1 1 1 1 1
30 3 2 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 1 1 2
66
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 2 3 3 1 4 4 2 1 3 3
2 3 4 3 2 4 1 3 2 3 3
3 3 3 1 1 3 1 2 1 1 3
4 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2
5 4 3 3 1 3 2 2 1 2 2
6 3 4 2 1 3 2 1 1 1 3
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3
9 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2
10 1 2 1 3 1 1 2 1 3 1
11 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3
12 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2
13 3 3 3 1 3 1 2 2 2 3
14 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2
15 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4
16 3 3 3 1 3 2 3 2 2 3
17 2 2 3 2 1 1 3 2 3 3
18 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
19 2 3 2 1 3 1 2 2 2 2
20 3 3 1 1 2 1 2 1 1 1
21 2 3 3 2 2 1 2 1 2 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4
24 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3
25 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2
26 2 3 2 1 1 1 1 1 2 1
27 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1
28 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2
29 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
30 3 3 2 1 2 3 1 2 4 2
67
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
31 4 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1
32 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 1 2 2 1 1 1
33 3 1 1 2 1 1 1 1 2 1 4 1 4 1 4 1 2 1 2 3
34 3 2 1 1 1 1 1 2 4 4 4 1 4 1 3 3 2 1 2 1
35 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 4
36 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 1 3 4 4 1 3 4
37 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 1 1 3 1 1 2 2 1
38 2 2 3 3 1 3 4 1 2 3 2 2 4 1 3 3 3 1 2 1
39 2 2 1 2 1 2 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1
40 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2
41 2 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1
42 4 1 4 4 2 3 2 2 2 1 1 1 3 4 3 2 3 2 3 1
43 3 1 1 1 2 3 1 2 3 2 2 1 2 1 3 2 1 2 1 2
44 1 3 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1
45 3 2 2 2 2 1 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2
46 3 1 3 3 1 3 3 4 3 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1
47 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 4 3 3 1 2 2 3 1 2 3
48 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2
49 3 3 1 1 1 1 2 4 3 3 2 1 2 1 3 1 2 1 1 1
50 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1
51 3 3 3 2 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
52 2 2 3 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2
53 3 1 1 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 4 2 2 1
54 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
55 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1
56 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 4 3 1 3 1
57 3 1 4 3 1 3 3 3 1 1 1 2 3 1 4 3 4 1 2 1
58 4 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2
59 3 1 2 1 3 1 1 4 1 1 1 1 3 1 1 4 2 1 1 1
60 2 3 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1
68
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
31 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2
32 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3
33 4 1 4 1 4 3 2 1 3 4
34 4 4 1 1 4 4 1 2 1 4
35 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4
36 4 4 2 1 1 3 4 3 1 4
37 2 3 1 1 3 1 2 1 2 1
38 2 4 3 2 3 1 3 2 2 3
39 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
40 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
41 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
42 4 3 3 1 3 3 3 2 2 3
43 3 3 1 1 2 2 1 1 1 2
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
45 3 3 1 1 1 4 2 2 1 2
46 2 2 3 2 2 1 2 1 3 3
47 4 4 2 1 1 2 2 2 2 3
48 3 3 2 1 2 2 3 2 2 3
49 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
50 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
51 1 1 1 1 1 1 2 1 2 2
52 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2
53 4 4 4 1 2 2 2 2 3 3
54 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2
55 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2
56 1 1 4 1 2 1 3 1 4 4
57 1 1 3 1 1 1 2 1 3 2
58 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4
59 1 1 3 1 1 1 1 1 4 1
60 3 2 2 1 2 3 1 1 1 1
69
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
61 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 1 3 4 3 2 3 1 2 4
62 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2
63 1 2 1 1 1 1 2 2 1 4 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1
64 3 2 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 1
65 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1
66 1 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
67 4 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 4 4 4 4 2 2 2 3
68 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1
69 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2
70 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 2
71 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 4
72 3 2 3 2 2 1 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 4 1 2 2
73 4 1 4 4 3 1 4 4 3 3 3 2 4 1 3 4 4 4 3 4
74 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3
75 4 1 3 3 4 1 2 3 4 3 3 3 3 1 4 4 3 1 3 2
76 1 3 3 1 1 2 2 3 1 3 4 1 1 1 3 2 1 1 1 2
77 3 1 2 2 4 2 2 2 2 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1
79 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
80 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 1 1
70
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
61 3 3 2 1 2 1 2 2 2 3
62 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2
63 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1
64 1 1 2 2 1 1 2 2 2 3
65 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2
66 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1
67 1 2 2 1 2 2 1 1 2 2
68 1 3 2 1 1 1 1 1 4 2
69 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3
70 3 4 3 1 4 4 3 3 2 3
71 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4
72 4 4 3 3 1 1 3 2 3 4
73 4 4 4 1 4 1 4 2 3 4
74 4 4 4 3 2 2 3 3 3 4
75 4 3 2 1 4 4 3 3 2 3
76 4 4 2 1 2 1 1 1 2 2
77 4 4 3 1 4 3 2 2 3 4
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
79 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2
80 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2
LAMPIRAN 3
Tabulasi Data Uji Coba Komparasi Sosial
71
72
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 4 4 3 2 1 2 2 2 2 3
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1
4 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1
5 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1
10 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
11 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4
12 3 3 2 1 1 1 3 2 3 1 1
13 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1
14 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2
15 4 1 3 4 5 5 4 5 4 1 3
16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
17 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1
18 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2
19 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 2 2 3 2 2 3 4 2 4 3 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1
25 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3
26 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3
30 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 1
73
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
31 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4
32 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3
33 3 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3
34 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 4 1 4 3 4 2 1 3 3 3 4
37 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1
38 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 1
39 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2
41 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1
42 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
43 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2 4
44 3 2 2 1 1 1 3 1 3 1 1
45 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3
46 4 4 4 2 1 4 1 4 2 2 4
47 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
48 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1
49 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
50 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
51 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
52 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3
53 4 2 3 1 1 3 1 1 2 1 4
54 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
55 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1
56 5 3 5 4 4 5 5 5 5 1 1
57 4 5 4 3 5 5 4 4 4 3 1
58 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3
59 4 4 4 1 1 1 1 3 2 1 4
60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
74
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
61 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3
62 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
63 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
64 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1
65 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2
66 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1
67 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
68 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 3
69 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 4
73 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
74 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4
75 4 5 4 4 5 4 3 5 5 2 5
76 3 3 4 1 2 5 1 2 3 4 3
77 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
79 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
80 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3
LAMPIRAN 4
Validitas Dan Reliabilitas
Ketidakpuasan Tubuh
75
76
Putaran Pertama
77
71
72
73
Putaran Kedua
74
75
76
LAMPIRAN 5
Validitas Dan Reliabilitas Komparasi Sosial
77
78
79
LAMPIRAN 6
SKALA PENELITIAN
80
81
PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Perkenalkan nama saya Zulfa Salsabila, mahasiswi Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) Universitas Islam Indonesia.
Dengan segala kerendahan hati, saya memohon kesediaan teman-teman untuk
mengisi kuesioner yang terlampir guna kepentingan studi untuk syarat peneliti
memperoleh gelar Sarjana Psikologi.
Skala ini tersusun dari beberapa pertanyaan dan tidak ada jawaban benar
maupun salah. Oleh karena itu, diharapkan teman-teman dapat menjawab
pertanyaan sesuai dengan kondisi yang sedang dialami dalam kehidupan sehari-
hari. Pertanyaan harus terjawab semua, sehingga jangan sampai ada yang terlewat
atau tidak terisi. Identitas dan informasi yang teman-teman sampaikan akan
dijamin kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian dan akan dipergunakan
semata-mata untuk tujuan di atas.
Saya mengucapkan terima kasih untuk kesediaan teman-teman dalam
pengisian skala ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan teman-teman
sekalian.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Hormat Saya,
Zulfa Salsabila
NB: Jika ada informasi yang ingin ditanyakan, silahkan menghubungi via WA
082136284822 atau via email [email protected]
82
IDENTITAS DIRI
Nama (boleh inisial) :
Tempat, tanggal lahir :
Usia :
Pendidikan/Pekerjaan :
Tempat tinggal :
Tinggi Badan :
Berat Badan :
Media Sosial yang dimiliki :
Dengan ini saya menyatakan bersedia untuk menjadi responden penelitian
dan menjawab semua pertanyaan penelitian sesuai dengan keadaan saya yang
sejujurnya.
Yogyakarta, ...................... 2020
83
Petunjuk Pengerjaan Kuisioner
Petunjuk Pengerjaan Kuisioner Bagian A
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap
pernyataan tersebut. Teman-teman diminta untuk mengemukakan pengalaman
sesuai dengan keadaan diri yang teman-teman rasakan dengan cara memberikan
tanda SILANG (X). Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
1 : Sangat Tidak Setuju
2 : Tidak Setuju
3 : Setuju
4 : Sangat Setuju
Contoh soal:
Saya menghabiskan waktu luang dengan menonton televisi
Jika selama ini Anda SETUJU mengalami, merasakan, atau melakukan hal tersebut,
maka SILANG (X) kolom bagian 3 seperti contoh di bawah ini:
No Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya menghabiskan waktu luang dengan
menonton televisi 1 2
3 4
BAGIAN A
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memberi SILANG (X) pada
pilihan jawaban yang paling menggambarkan diri kamu!
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya merasa tubuh saya tidak sesuai dengan apa
yang saya harapkan
1
2
3
4
2. Saya sering merasa bahwa orang lain menilai
bentuk tubuh saya jelek
1
2
3
4
3. Saya percaya diri dengan apa adanya saya 1 2 3 4
4. Saya sering menimbang berat badan saya hampir
setiap hari
1
2
3
4
84
5. Saya tidak cukup percaya diri jika berhadapan
dengan orang lain
1
2
3
4
6. Saya menyadari bahwa tubuh saya semakin
membesar, tetapi saya tidak malu
1
2
3
4
7. Saya tidak khawatir jika orang lain menilai bentuk
tubuh saya
1
2
3
4
8. Saya merasa tidak harus memeriksa penampilan
dan tubuh saya setiap waktu
1
2
3
4
9. Saya tidak mengkhawatirkan bentuk tubuh saya 1 2 3 4
10. Saya cukup percaya diri dengan pakaian yang
saya kenakan
1
2
3
4
11. Saya merasa bahwa perut saya yang buncit
membuat saya jelek
1
2
3
4
12. Saya jarang keluar rumah untuk bermain karena
saya merasa gemuk
1
2
3
4
13. Saya tidak suka jika bentuk tubuh saya terlihat
jelas oleh orang lain
1
2
3
4
14. Saya merasa malu dengan bentuk tubuh saya
yang tidak bagus
1
2
3
4
15. Saya merasa puas terhadap tubuh saya
16. Menjalin pertemanan lebih penting daripada
memikirkan urusan berat badan
1
2
3
4
17. Saya tidak merasa malu dengan bentuk tubuh
saya
1
2
3
4
18. Saya benci dengan tubuh saya karena saya
merasa terlalu gemuk
1
2
3
4
85
19. Saya mengkhawatirkan tubuh saya yang semakin
gemuk
1
2
3
4
20. Saya mulai khawatir terhadap badan saya ketika
baju saya mulai terasa sempit
1
2
3
4
21. Saya selalu khawatir jika orang lain
memperhatikan saya
1
2
3
4
22. Saya takut dibandingkan dengan orang yang
lebih kurus daripada saya
1
2
3
4
23. Saya berkeinginan menggunakan korset agar
tubuh saya terlihat kecil
1
2
3
4
24. Saya percaya diri dengan bentuk tubuh saya saat
ini
1
2
3
4
25. Bagi saya kita tidak harus malu dan menutupi
kekurangan yang ada pada diri kita
1
2
3
4
26. Tubuh saya membuat saya menjadi tidak percaya
diri
1
2
3
4
27. Saya sering mengkhawatirkan bentuk tubuh saya 1 2 3 4
86
Petunjuk Pengerjaan Kuisioner Bagian B
Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan, baca dan pahami baik-baik setiap
pernyataan tersebut. Teman-teman diminta untuk mengemukakan pengalaman
sesuai dengan keadaan diri yang teman-teman rasakan dengan cara memberikan
tanda SILANG (X). Pilihan jawaban yang tersedia adalah:
1 : Tidak Pernah
2 : Jarang
3 : Kadang-kadang
4 : Sering
5 : Selalu
Contoh soal:
Saya sedih apabila melihat seseorang dalam kesulitan
Jika selama ini Anda SERING mengalami, merasakan, atau melakukan hal tersebut,
maka SILANG (X) kolom bagian 4 seperti contoh di bawah ini:
No.
Pernyataan
Pilihan Jawaban
1. Saya sedih apabila melihat seseorang
dalam kesulitan 1 2 3
4 5
BAGIAN B
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan memberi SILANG (X) pada
pilihan jawaban yang paling menggambarkan diri kamu!
No.
Pernyataan
Pilihan Jawaban
1. Ketika saya berada di depan umum, saya
membandingkan penampilan fisik saya
dengan penampilan orang lain
1
2
3
4
5
2. Ketika saya bertemu orang baru (sesama
jenis), saya membandingkan ukuran
tubuh saya dengan ukuran tubuhnya
1
2
3
4
5
87
3. Ketika saya sedang bekerja atau sekolah,
saya membandingkan bentuk tubuh saya
dengan bentuk tubuh orang lain
1
2
3
4
5
4. Ketika saya berada di depan umum, saya
membandingkan lemak tubuhsaya
dengan lemak tubuh oranglain
1
2
3
4
5
5. Ketika saya membeli pakaian, saya
membandingkan berat badan saya
dengan berat orang lain
1
2
3
4
5
6. Ketika saya berada di sebuah pesta atau
acara, saya membandingkan bentuk
tubuh saya dengan bentuk tubuh orang
lain
1
2
3
4
5
7. Ketika saya bersama sekelompok teman,
saya membandingkan berat badan saya
dengan berat orang lain
1
2
3
4
5
8. Ketika saya berada di depan umum, saya
membandingkan ukuran tubuh saya
dengan ukuran tubuh orang lain
1
2
3
4
5
9. Ketika saya bersama sekelompok teman,
saya membandingkan ukuran tubuh saya
dengan ukuran tubuh orang lain
1
2
3
4
5
10. Ketika saya makan di restoran atau
tempat makan, saya membandingkan
lemak tubuh saya dengan lemak tubuh
orang lain
1
2
3
4
5
88
11. Ketika saya di gym, saya membandingkan
penampilan fisik saya dengan
penampilan orang lain
1
2
3
4
5
MOHON DICEK KEMBALI, JANGAN SAMPAI ADA YANG TERLEWAT
TERIMAKASIH ATAS KESEDIAANNYA, SEMOGA ALLAH SWT MELANCARKAN
SEGALA URUSAN TEMAN-TEMAN SEKALIAN! ☺
LAMPIRAN 7
Tabulasi Data Penelitian
Ketidakpuasan Tubuh
89
90
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 3 4 1 1 3 3 1 2 3 2 3 2 4 3 3 1 2 3 2 3
2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4
3 2 1 2 1 2 1 2 3 3 2 1 1 3 1 1 1 2 1 3 3
4 3 1 3 1 1 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 1 2 2 3 3
5 4 3 1 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 3 2 4 3
6 3 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 2 1 1 1 3 4
7 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
8 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 3
9 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2
10 1 3 2 1 2 4 4 3 3 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2
11 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3
12 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2
13 1 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 1 3 3
14 1 2 1 2 2 2 2 4 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
15 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 4 3
16 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 3 3
17 2 3 2 1 3 4 2 4 3 2 1 1 3 2 2 1 2 1 2 2
18 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3
19 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 3 1 2 3
20 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 3 1 1 1 3 3
21 2 3 2 4 2 3 3 3 3 1 2 2 3 2 3 1 2 2 2 3
22 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 3 2 1 3 1 2 4 4 4 2 4 1 4 4 3 1 3 3 4 4
24 3 2 3 1 3 3 1 2 3 2 4 1 3 2 2 1 2 1 3 3
25 2 2 1 1 3 2 2 1 3 1 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3
26 3 1 2 2 2 2 3 3 2 1 2 1 4 2 2 1 1 1 2 3
27 2 1 1 2 2 3 1 2 3 1 3 1 1 1 2 1 1 1 2 3
28 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
29 1 1 1 3 2 1 1 3 3 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1
30 3 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 1 1 2 3 3
91
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27
1 3 4 4 2 1 3 3
2 3 4 1 3 2 3 3
3 1 3 1 2 1 1 3
4 2 2 2 2 2 2 2
5 3 3 2 2 1 2 2
6 2 3 2 1 1 1 3
7 1 1 1 1 1 1 1
8 3 3 1 2 2 2 3
9 2 2 1 2 1 1 2
10 1 1 1 2 1 3 1
11 3 2 2 2 2 2 3
12 2 2 1 2 2 2 2
13 3 3 1 2 2 2 3
14 4 1 1 1 1 1 2
15 4 3 3 3 3 4 4
16 3 3 2 3 2 2 3
17 3 1 1 3 2 3 3
18 2 2 2 2 2 2 2
19 2 3 1 2 2 2 2
20 1 2 1 2 1 1 1
21 3 2 1 2 1 2 2
22 1 1 1 1 1 1 1
23 4 4 4 4 2 4 4
24 2 3 2 3 3 3 3
25 2 1 1 1 1 1 2
26 2 1 1 1 1 2 1
27 1 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 2 1 2
29 2 1 1 1 1 1 1
30 2 2 3 1 2 4 2
92
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
31 4 2 1 1 3 1 1 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2
32 3 1 1 1 1 1 2 2 3 1 3 1 1 2 2 1 1 1 3 3
33 3 1 2 1 1 1 2 1 4 1 4 1 4 1 2 1 2 3 4 1
34 3 1 1 1 1 2 4 4 4 1 4 1 3 3 2 1 2 1 4 4
35 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 4 4 4
36 4 4 3 3 3 4 3 4 4 1 4 1 3 4 4 1 3 4 4 4
37 3 2 1 2 2 2 2 3 3 1 1 1 3 1 1 2 2 1 2 3
38 2 3 3 1 4 1 2 3 2 2 4 1 3 3 3 1 2 1 2 4
39 2 1 2 1 3 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1
40 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2
41 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 1 2
42 4 4 4 2 2 2 2 1 1 1 3 4 3 2 3 2 3 1 4 3
43 3 1 1 2 1 2 3 2 2 1 2 1 3 2 1 2 1 2 3 3
44 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 1 1
45 3 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 3
46 3 3 3 1 3 4 3 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 2 2
47 3 3 2 1 2 3 2 2 4 3 3 1 2 2 3 1 2 3 4 4
48 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3
49 3 1 1 1 2 4 3 3 2 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2
50 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2
51 3 3 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1
52 2 3 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 2
53 3 1 1 3 2 2 2 2 1 1 1 1 3 1 4 2 2 1 4 4
54 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
55 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 1
56 3 4 3 2 3 4 2 2 3 3 2 2 3 4 3 1 3 1 1 1
57 3 4 3 1 3 3 1 1 1 2 3 1 4 3 4 1 2 1 1 1
58 4 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 2
59 3 2 1 3 1 4 1 1 1 1 3 1 1 4 2 1 1 1 1 1
60 2 2 1 3 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2
93
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27
31 2 2 1 1 1 1 2
32 1 1 1 1 1 1 3
33 4 4 3 2 1 3 4
34 1 4 4 1 2 1 4
35 4 4 4 3 3 4 4
36 2 1 3 4 3 1 4
37 1 3 1 2 1 2 1
38 3 3 1 3 2 2 3
39 2 1 1 1 1 1 1
40 2 2 2 2 2 3 2
41 1 1 1 1 1 1 1
42 3 3 3 3 2 2 3
43 1 2 2 1 1 1 2
44 1 1 1 1 1 1 1
45 1 1 4 2 2 1 2
46 3 2 1 2 1 3 3
47 2 1 2 2 2 2 3
48 2 2 2 3 2 2 3
49 1 1 1 1 1 1 1
50 2 2 2 2 2 2 2
51 1 1 1 2 1 2 2
52 3 1 1 1 1 2 2
53 4 2 2 2 2 3 3
54 1 1 1 1 2 1 2
55 1 1 1 2 1 3 2
56 4 2 1 3 1 4 4
57 3 1 1 2 1 3 2
58 3 2 2 3 2 3 4
59 3 1 1 1 1 4 1
60 2 2 3 1 1 1 1
94
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
61 3 3 2 1 2 2 2 3 3 1 3 4 3 2 3 1 2 4 3 3
62 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2
63 1 1 1 1 2 2 1 4 3 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
64 3 2 2 1 2 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 1 1 1
65 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2
66 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2
67 4 1 2 2 2 2 2 1 1 1 4 4 4 4 2 2 2 3 1 2
68 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 3
69 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3
70 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 2 3 3 2 3 4
71 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 3 4 4 4
72 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 4 1 2 2 4 4
73 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 1 3 4 4 4 3 4 4 4
74 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 4 4
75 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 1 4 4 3 1 3 2 4 3
76 1 3 1 1 2 3 1 3 4 1 1 1 3 2 1 1 1 2 4 4
77 3 2 2 4 2 2 2 3 4 3 3 1 3 3 3 3 3 2 4 4
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
79 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
80 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 3 1 3 2 1 1 2 2
81 4 3 3 1 3 4 3 3 4 1 4 1 4 4 3 4 3 2 4 4
82 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83 2 1 1 1 3 1 3 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1
84 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
85 2 4 1 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 3 4
86 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 3 3 1 3 1 1 2
87 3 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 2 3 3 4 3
88 3 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 2 3 4 4 2 3 3 3 4
89 4 1 1 3 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 3
90 2 1 1 2 1 3 3 2 3 2 3 1 3 2 2 2 3 1 3 2
95
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27
61 2 2 1 2 2 2 3
62 2 2 2 1 1 2 2
63 1 1 1 1 3 1 1
64 2 1 1 2 2 2 3
65 1 2 1 2 2 2 2
66 1 1 1 1 1 1 1
67 2 2 2 1 1 2 2
68 2 1 1 1 1 4 2
69 3 2 2 2 2 2 3
70 3 4 4 3 3 2 3
71 4 4 4 3 3 4 4
72 3 1 1 3 2 3 4
73 4 4 1 4 2 3 4
74 4 2 2 3 3 3 4
75 2 4 4 3 3 2 3
76 2 2 1 1 1 2 2
77 3 4 3 2 2 3 4
78 1 1 1 1 1 1 1
79 2 2 1 2 1 2 2
80 2 2 1 1 1 1 2
81 3 3 1 3 2 2 4
82 1 1 1 1 1 1 1
83 2 1 1 1 2 1 1
84 1 1 1 1 1 1 1
85 1 2 3 1 1 2 3
86 3 1 1 3 2 2 2
87 4 4 2 3 3 3 3
88 3 4 2 4 3 1 3
89 1 1 1 1 1 1 4
90 3 3 2 2 3 2 3
96
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
91 3 1 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3
92 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 1 3 4 3 1 3 4 4 4
93 1 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1
94 2 1 3 1 2 3 3 3 4 2 4 1 2 2 2 2 3 2 2 2
95 3 2 2 1 2 4 4 3 4 2 2 1 3 2 3 1 2 2 3 3
96 2 1 2 1 3 1 1 3 3 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1
97 2 1 2 1 2 2 2 1 3 3 3 1 3 2 2 1 2 1 2 2
98 1 1 2 2 1 2 3 2 4 2 2 1 4 1 2 1 2 1 3 3
99 1 1 1 1 3 4 3 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
100 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3
101 1 1 1 3 1 3 2 3 2 1 2 1 3 1 2 1 2 1 1 1
102 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 2
103 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 2 1 4 2 1 1 2 2 3 3
104 3 4 3 2 3 1 1 1 3 2 4 2 3 2 3 1 2 2 3 4
105 1 1 1 3 1 2 3 2 1 1 2 1 3 1 2 1 1 1 1 2
106 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4
107 3 3 2 3 3 1 1 4 2 1 1 1 3 1 2 1 1 1 3 3
108 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1 4 1 2 3 2 3 2 1 3 2
109 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
110 4 3 3 2 1 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 1 3 3 3 4
111 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2
112 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 2 3 1 2 1 3 3
113 2 1 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 2 1 1 1
114 3 2 2 1 3 4 2 4 3 2 1 1 4 1 2 2 2 1 1 3
115 3 1 2 1 1 3 3 1 3 1 2 1 4 3 3 1 3 2 4 3
116 3 2 3 1 3 4 3 2 4 2 1 1 2 2 3 2 2 1 1 1
117 2 2 1 1 2 3 1 1 1 2 1 1 4 1 2 2 1 1 1 3
118 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 3
119 3 2 2 1 3 4 2 3 3 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1
120 4 3 2 1 1 2 2 1 4 1 3 1 3 2 2 1 2 1 3 3
97
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27
91 3 2 1 3 2 2 3
92 4 4 2 4 2 4 4
93 2 2 1 1 1 1 1
94 2 2 3 3 3 2 2
95 2 2 3 2 3 3 2
96 1 1 1 2 2 1 3
97 3 1 1 2 2 2 1
98 2 2 1 2 2 1 2
99 3 1 1 1 1 1 1
100 3 2 2 2 2 2 2
101 1 1 1 1 1 1 1
102 2 2 1 2 1 2 2
103 3 1 3 1 1 1 2
104 3 2 2 2 1 3 3
105 3 2 1 1 2 1 1
106 4 4 4 3 3 4 4
107 2 1 2 1 2 1 2
108 2 1 2 2 1 2 3
109 3 1 1 1 1 1 1
110 2 2 3 3 4 3 3
111 2 2 3 2 2 2 2
112 2 3 1 2 1 2 3
113 1 1 1 4 2 1 1
114 2 2 1 2 4 1 2
115 2 4 1 2 2 3 3
116 4 1 1 3 2 3 2
117 2 2 2 2 1 1 1
118 2 2 2 2 2 1 2
119 2 1 1 3 1 3 3
120 1 1 2 2 1 1 3
98
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
121 2 1 3 4 3 4 2 3 4 2 3 1 3 2 2 1 1 1 3 3
122 3 3 3 1 2 4 3 2 4 3 2 1 2 2 3 1 3 1 1 2
123 3 4 2 1 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4
124 3 3 3 4 1 3 1 3 1 3 4 2 4 4 3 2 1 4 4 4
125 2 2 1 2 3 2 4 3 3 2 2 1 3 2 2 1 2 2 3 3
126 2 2 2 1 1 3 3 4 4 3 2 1 2 2 2 1 2 4 3 3
127 1 3 1 4 2 2 2 3 2 1 2 1 3 2 2 1 2 1 1 1
128 2 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 4 3 2
129 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 1 3 4
130 1 2 1 2 1 1 1 2 2 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 2
131 2 1 2 1 1 4 4 3 4 1 4 2 2 2 2 2 3 2 4 4
132 1 1 1 1 2 4 1 1 2 2 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1
133 3 2 2 1 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2
134 3 3 2 2 2 4 2 3 3 2 3 1 3 3 3 1 3 3 3 3
135 3 1 1 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 1 3 1 2 2 3 3
136 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2
137 2 1 1 1 2 2 2 3 2 2 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1
138 4 3 2 1 1 3 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2
139 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4
140 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 4 1 3 2 3 1 2 2 3 3
141 2 1 1 1 1 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2
142 4 4 3 2 2 4 3 2 4 2 4 1 4 3 3 2 3 4 4 4
143 2 2 2 1 2 3 3 3 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
144 4 3 2 2 2 2 3 3 4 2 2 2 4 4 3 2 3 1 2 2
145 3 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 4 1 3 1 2 1 3 3
146 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 2 4 4 4 4
147 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4
148 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 4
149 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 2
150 2 3 2 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3
99
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27
121 2 1 1 2 2 2 3
122 2 1 2 3 2 3 3
123 4 3 2 3 2 3 4
124 4 4 1 2 2 3 4
125 3 3 1 2 2 2 3
126 3 2 1 1 1 2 3
127 3 1 1 2 2 1 3
128 1 1 1 2 1 1 2
129 4 3 3 3 3 3 3
130 2 1 1 1 1 1 2
131 2 2 3 2 3 2 4
132 2 1 1 1 2 2 1
133 2 1 1 1 1 1 2
134 3 3 3 2 2 2 3
135 2 3 2 2 2 2 3
136 2 2 1 3 2 2 2
137 2 2 1 2 2 1 1
138 2 2 1 2 2 1 2
139 4 2 4 4 2 3 4
140 2 1 1 2 2 2 2
141 2 2 2 1 2 1 3
142 4 4 2 3 2 4 4
143 2 2 2 2 2 2 2
144 3 1 1 3 2 3 3
145 1 1 3 3 1 2 2
146 4 3 3 4 3 4 4
147 4 4 4 4 2 3 4
148 3 3 1 2 3 2 3
149 2 2 2 2 1 2 2
150 3 3 2 2 2 2 3
100
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
151 3 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1
152 2 3 2 2 3 3 3 1 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 3 3
153 2 2 1 1 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 1 2 1 2 3
154 3 4 2 4 3 3 2 3 4 1 4 2 4 2 3 1 2 1 2 4
155 3 4 3 1 2 2 2 2 4 3 4 2 3 3 4 1 2 1 4 4
156 2 1 2 2 1 2 1 3 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
157 3 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 2
158 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3
159 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 2
160 1 3 2 1 3 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 1
Subjek Aitem
21 22 23 24 25 26 27
151 2 1 1 2 1 1 2
152 3 3 2 2 1 2 3
153 2 3 1 2 1 1 2
154 3 1 1 2 1 3 3
155 4 4 4 3 3 3 4
156 2 1 1 1 1 1 2
157 2 2 1 1 1 1 2
158 2 4 1 2 2 2 2
159 2 1 1 1 1 1 1
160 3 2 1 2 1 2 2
LAMPIRAN 8
Tabulasi Data Penelitian Komparasi Sosial
101
102
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 4 4 4 3 2 1 2 2 2 2 3
2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1
3 1 2 2 1 1 2 3 1 2 1 1
4 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1
5 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 2 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
9 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1
10 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5
11 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4
12 3 3 2 1 1 1 3 2 3 1 1
13 3 3 3 1 3 3 3 3 3 1 1
14 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2
15 4 1 3 4 5 5 4 5 4 1 3
16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
17 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1
18 4 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2
19 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 2 2 3 2 2 3 4 2 4 3 2
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 3 1 2 2 2 2 3 3 2 2 1
25 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3
26 3 3 3 1 1 1 1 3 3 1 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
28 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3
30 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 1
103
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
31 4 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4
32 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 3
33 3 1 3 1 1 1 3 1 3 1 3
34 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
36 4 1 4 3 4 2 1 3 3 3 4
37 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1
38 4 4 3 3 2 3 4 3 4 2 1
39 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
40 4 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2
41 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 1
42 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
43 3 3 3 3 1 2 2 3 2 2 4
44 3 2 2 1 1 1 3 1 3 1 1
45 4 3 3 3 3 4 3 4 2 2 3
46 4 4 4 2 1 4 1 4 2 2 4
47 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
48 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1 1
49 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2
50 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
51 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
52 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3
53 4 2 3 1 1 3 1 1 2 1 4
54 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
55 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1
56 5 3 5 4 4 5 5 5 5 1 1
57 4 5 4 3 5 5 4 4 4 3 1
58 3 4 4 2 3 4 2 4 4 2 3
59 4 4 4 1 1 1 1 3 2 1 4
60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
104
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
61 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3
62 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
63 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1
64 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1
65 2 2 2 1 1 3 1 2 2 1 2
66 1 1 1 1 5 1 1 1 1 1 1
67 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
68 3 3 2 2 1 1 2 1 1 1 3
69 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 4
70 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
72 4 4 3 3 3 5 3 3 3 3 4
73 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4
74 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4
75 4 5 4 4 5 4 3 5 5 2 5
76 3 3 4 1 2 5 1 2 3 4 3
77 4 4 4 3 4 5 3 4 3 3 3
78 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
79 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3
80 2 1 1 1 1 1 2 1 2 1 3
81 4 5 5 3 1 5 1 3 3 1 5
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
83 3 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2
84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
85 4 1 4 2 1 5 1 3 3 1 5
86 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 1
87 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
88 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 5
89 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
90 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4
105
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
91 3 3 2 3 2 1 1 2 3 1 1
92 4 3 4 2 2 4 4 4 4 2 4
93 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
94 2 2 2 2 2 4 2 5 3 3 5
95 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
96 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1
97 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2
98 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3
99 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1
100 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1
101 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
102 3 2 3 1 1 2 2 3 2 1 2
103 3 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3
104 5 5 5 4 4 5 4 4 2 2 5
105 2 2 3 2 3 1 4 1 2 2 3
106 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4
107 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1
108 3 3 3 1 1 3 2 2 2 2 4
109 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2
110 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
111 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2 3
112 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
113 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
114 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
115 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2
116 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 3
117 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1
118 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
119 3 3 3 2 1 2 3 3 3 2 1
120 2 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1
106
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
121 4 3 3 3 2 3 3 2 3 1 4
122 4 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4
123 4 3 4 3 3 4 4 5 4 3 5
124 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
125 4 3 3 3 4 2 4 4 4 2 4
126 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 5
127 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
128 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
129 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4
130 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 1
131 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
132 3 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1
133 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
134 4 2 2 1 1 2 2 1 1 1 3
135 3 2 2 2 1 3 2 1 1 1 3
136 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1
137 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1
138 3 2 1 1 2 2 1 2 1 1 1
139 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
140 3 2 2 1 4 1 2 2 2 2 1
141 3 3 3 2 1 3 1 2 1 1 3
142 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4
143 2 1 1 1 1 3 1 2 2 2 2
144 4 3 3 1 2 3 2 3 3 2 3
145 3 2 1 2 1 4 3 2 3 1 1
146 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
147 5 5 5 2 2 2 2 2 2 2 4
148 4 4 4 3 3 3 2 4 3 2 3
149 3 2 1 1 1 3 2 1 2 1 4
150 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4
107
Subjek Aitem
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
151 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
152 4 3 2 1 1 1 1 1 1 1 4
153 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3
154 1 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1
155 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
156 2 3 2 1 1 1 1 2 2 1 3
157 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1
158 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4
159 3 2 1 1 1 3 3 3 3 1 2
160 3 3 3 2 2 4 2 4 2 2 2
LAMPIRAN 9
UJI ASUMSI
108
109
A. UJI NORMALITAS
110
B. UJI LINIERITAS
111
112
LAMPIRAN 10
UJI HIPOTESIS
113
114
LAMPIRAN 11
UJI BEDA
115
A. UJI BEDA USIA
116
B. UJI BEDA LINGKUNGAN PENDIDIKAN/PEKERJAAN
117
C. UJI BEDA INDEKS MASSA TUBUH (IMT)
118
LAMPIRAN 11
Informed Consent
119
120