Koligatif

11
Laporan Praktikum Kimia Fisik KI2241 Percobaan D-1, D-2 SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Nama : Muhammad Imam B NIM : 10512068 Kelompok : VII Tanggal Percobaan : 23 April 2014 Tanggal Pengumpulan : 28 April 2014 Asisten : Ferdinand ( ) LABORATORIUM KIMIA FISIK PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

description

laporan praktikum

Transcript of Koligatif

Laporan Praktikum Kimia Fisik KI2241Percobaan D-1, D-2SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Nama: Muhammad Imam BNIM: 10512068Kelompok: VIITanggal Percobaan: 23 April 2014Tanggal Pengumpulan: 28 April 2014Asisten: Ferdinand ()

LABORATORIUM KIMIA FISIKPROGRAM STUDI KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG2014

Percobaan D-1, D-2SIFAT-SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

A. TUJUANMenentukan berat molekul zat terlarut dengan menggunakan data kenaikan titik didih

B. TEORI DASARSifat koligatif larutanadalah sifatlarutanyang tidak bergantung pada jeniszat terlaruttetapi hanya bergantung pada konsentrasi pertikel zat terlarutnya. Terdapat 4 sifat koligatif pada larutan, yaitu: penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku dan tekanan osmotikUntuk kenaikan titik didih, adanya penurunan tekanan uap jenuh menyebabkan titik didih larutan lebih tinggi daripada pelarut murninya. Untuk larutan non elektrolit, kenaikan titik didih ini dinyatakan dengan:

Tb = m x Kb

DenganTb = kenaikan titik didih (C)m = molalitasKb = tetapan kenaikan titik didih molal

Dengan m = ;

Maka, Tb = x Kb

Apabila pelarutnya air, dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan dengan: Tb = (100 + Tb) C

C. Data PengamatanKenaikan titik didihVolume Sikloheksana= 45 mLMassa Sikloheksana= 35,055 gramMassa naftalen = 0,51 gram30 detik ke-T Blanko (oC)Tb + 0,51 g (oC)

1. 2,902,85

2. 3,933,95

3. 3,963,96

4. 3,973,98

5. 3,994

6. 44,01

7. 4,014,02

8. 4,024,03

9. 4,034,04

10. 4,044,04

11. 4,044,05

12. 4,054,05

13. 4,054,06

14. 4,064,07

15. 4,074,1

16. 4,074,1

17. 4,084,11

18. 4,084,12

19. 4,084,12

20. 4,13

21. 4,13

22. 4,14

23. 4,16

24. 4,18

25. 4,2

26. 4,19

27. 4,19

28. 4,21

29.4,23

30.4,23

31.4,25

32.4,25

33.4,25

D. PENGOLAHAN DATA1. Kenaikan Titik Didiha) Perubahan TemperaturTb= T2 - T1= 4,25 4,08 = 0,17b) Penentuan Mr

g/molGalat Mr= x 100% = 95%

E. Pembahasan

Termometer Beckmann adalah alat yang digunakan untuk mengukur perbedaan suhu yang kecil, tetapi tidak bisa mengukur suhu mutlak. Termometer ini ditemukan oleh Ernst Otto Beckmann (1853-1923)., Seorang ahli kimia Jerman, untuk pengukuran tentang sifat koligatif pada tahun 1905. Panjang A Beckmann termometer biasanya 40 - 50 cm. Skala suhu biasanya mencakup sekitar 5 C dan dibagi menjadi seratus derajat. Reservoir bagian bawah memiliki kapiler tipis yang ada sampai skala 6 derajat. Skala terkecil yang bisa dibaca dalam termometer ini adalah 0,01 C. terdapat raksa pada lingkaran atas maupun bawah reservoir.

Kelarutan cairan digolongkan menjadi dua golongan, yang menyimpang dan tidaknya pada hukum Roult. Larutan ideal adalah larutan yang tidak melakukan penyimpangan pada hukum Roult. Sedangkan yang nonideal adalah yang melakukan penyimpangan. Perlu diperhatikan tentang sistem, pengaruh zat asing, komponen penyusun, tetapak dielektrik, hubungan molekular dan luas permukaan molekular dalam analisis tentang ideal atau tidaknya suatu cairan.Kelarutan zat padat dalam larutan ideal bergantung pada temperatu, titik leelh zat padat, panas peleburan molar, yang merupakan panas yang diabsorpsi apabila zat pada meleleh.Keaktifan zat terlarut dalam larutan dinyatakan sebagai konsentrasi dikalikan dengan koefisien. Untuk larutan non ideal, persamaannya: Keterbatasan persamaan ini ialah tidak cocok untuk terjadinya proses solvasi dan asosiasi antara terlarut dan pelarut, sama halnya dengan larutan elektrolit. Persamaan ini berlaku apabila dalam larutan tidak terdapat ikatan lain selain ikatan Van Der Waals.Koefisien osmotik adalah kuantitas yang mencirikan penyimpangan pelarut dari perilaku ideal, direferensikan ke hukum Raoult. Koefisien osmosis didefinisikan dalam persamaandimana adalah potensial kimia pelarut murni dan adalah potensial kimia pelarut dalam suatu larutan, MA adalah massa molar nya, XA fraksi jumlahnya, R konstanta gas T temperatur dalam Kelvin. Dalam larutan terlarut tunggal, koefisien osmotik dan koefisien aktivitas zat terlarut terkait dengan kelebihan energi bebas Gibbs.Selain koefisien osmosis dan keaktifan zat, terdapat koefisien aktifitas yang digunakan dalam termodinamika untuk mengetahui tingkah laku dari suatu larutan, apakah bersifat ideal atau tidak. Dalam campuran yang ideal, interaksi mikroskopik antar spesies kimia dalam larutan cenderung sama. Juga dalam makroskopik berarti perubahan entalpi larutan dan variasi volume pencampuran adalah nol. Sebagai akibatnya , sifat-sifat campuran dapat dinyatakan secara langsung dalam hal konsentrasi atau persen tekanan parsial zat.Koefisien aktifitas ini dinyatakan dalam persamaan dimana adalah potensial kimia dalam keadaan standar dan Xb adalah fraksi mol senyawa dalam campuran.Pada percobaan ini digunakan sikloheksana sebagai pelarut dan naftalena sebagai zat terlarut. Sikloheksana adalah senyawa denganrumus molekulC6H12. Sikloheksana digunakan sebagaipelarutnonpolar dengan bau mirip deterjen. Senyawa ini memiliki titik didih sebesar 353,89C dan massa molekul sebesar 84 gram/mol. Senyawa ini bisa saja menyebabkan iritasi pada mata serta kulit. Bisa menyebabkan efek terbakar juga bisa mengganggu sistem syaraf. Penanganan yang perlu dilakukan adalaah membasuh bagian yang terkena senyawa dengan air cukup lama, sekitar 15 menit. Sementara untuk naftalena, senyawa ini memiliki massa molekul sebesar 128,17 gram/mol serta massa jenis sebesar 4,42 gram/liter. Naftalena adalah iritan pada mata. Uapnya bisa menyebabkan iritasi pada konsentrasi sebesar 15 pp. Kontak mata dengan padatannya dapat menyebabkan konjungtivitis, loke superfisial kornea, serta efek lainnya. Selain itu bisa Menyebabkan iritasi kulit ringan .Dapat diserap melalui kulit dalam jumlah yang berbahaya .Dapat menyebabkan sensitisasi kulit , alergi. Penanganan yang tepat adalah dengan mencuci bagian yang terkena dengan menggunakan air selama 15 menit. Jika terkena di bagian kulit, gunakanlah sabun untuk mencucinya.Pada percobaan ini didapatkan berat molekul naftalen adalah sebesar 249,97 gram/mol. Mr tersebut memiliki galat sebesar 95% Galat tersebut terhitung sangat besar. Kemungkinan terjadinya kesalahan adalah pada saat pengukuran suhu menggunakan termometer Beckman yang tidak teliti (salah pembacaan skala). Bisa juga karena eksperimen dihentikan terlalu dini, karena bisa saha suhu kembali naik setelah konstan beberapa waktu ketika pengujian titik didih larutan.

F. Kesimpulanmassa molekul relatif naftalen hasil percobaan = g mol-1.

G. Daftar pustakahttp://www.rsc.org/chemistryworld/Issues/2007/December/ClassicKitBeckmannThermometer.asphttp://en.wikipedia.org/wiki/Osmotic_coefficienthttp://avogadro.chem.iastate.edu/msds/naphthalene.htmhttp://avogadro.chem.iastate.edu/msds/cyclohexane.htmAtkins, P.W.Physical Chemistry, 8th ed., McGraw-Hill, New York, p150-156Chinard, Francis., Colligative Properties, The Johns Hopkins School of Medicine, Baltimore, Maryland, July 1955.Rioux, Frank., Colligative Properties, St. Johns University, Collegeville, Minnesota 56321, July 1973.

LAMPIRAN

Jawaban Pertanyaan

1. Larutan ideal terjadi apabila interaksi antarmolekul komponen-komponen larutan sama besar dengan interaksi antarmolekul komponen-komponen tersebut pada keadaan murni, Larutan ideal mematuhihukum Raoult, yaitu bahwatekanan uappelarut (cair) berbanding tepat lurus denganfraksi molpelarut dalam larutan. Jika tekanan uap hasil pengamatan tidak sama dengan tekanan uap berdasarkan perhitungan hukum Raoult, maka larutan tersebut tak-ideal.Persyaratan larutan ideal :a. molekul zat terlarut dan molekul pelarut tersusun sembarangb. pada pencampuran tidak terjadi efek kalorBesaran besaran yang digunakan utnuk menggambarkan penyimpangan dari keadaan ideal tersebut adalah tekanan uap.

2. Dengan adanya ketidakidealan larutan akan menyebabkan perubahan titik didih misalnya akan lebih kecil. Misalkan dalam larutan yang zatnya membentuk ikatan hidrogen3. Kurva yang didapat saat melewati keadaan lewat beku / supercooled

4. Tekanan udara akan mempengaruhi titik didih larutan, sebagai contoh pada tekanan udara 1 atm air akan mendidih pada suhu 1000C, pada tekanan udara kurang dari 1 atm air akan mendidih pada saat suhu