Kode/Nama Rumpun Ilmu : 695/Kriya Tekstil USULAN...
Transcript of Kode/Nama Rumpun Ilmu : 695/Kriya Tekstil USULAN...
USULAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
PENGOLAHAN LIMBAH UKM SULAM PITA UNTUK BAHAN BAKU PRODUK
FASHION
TIM PENGUSUL:
Yunita Fitra Andriana, S.Ds, M.Ds. – Ketua (NIDN: 0308068701)
Ulfa Septiana, S.Sn, M.Ds. – Anggota (NIDN: 0313098504)
Rizki Kurniawan, S.Sn, M.Ds. – Anggota (NIDN: 0309127506)
UNIVERSITAS TRILOGI
MEI 2016
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 695/Kriya Tekstil
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN DOSEN PEMULA
Judul Penelitian : Pengolahan Limbah UKM sulam Pita untuk Bahan Baku
Produk Fashion
Kode/Nama Rumpun Ilmu : 695/ Kriya Tekstil
Peneliti
a. Nama Lengkap : Yunita Fitra Andriana, S.Ds., M.Ds.
b. NIDN : 0308068701
c. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
d. Program Studi : Desain Produk
e. Nomor HP : 08562060841
f. Alamat surel (e-mail) : [email protected]
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : Ulfa Septiana, S.Sn., M.Ds.
b. NIDN : 0313098504
c. Perguruan Tinggi : Universitas Trilogi
Anggota Peneliti (2)
d. Nama Lengkap : Rizki Kurniawan, S.Sn., M.Ds.
e. NIDN : 0309127506
f. Perguruan Tinggi : Universitas Trilogi
Jakarta, 2 Mei 2016
Mengetahui,
Dekan, Ketua Peneliti,
Ratih Mahardika, S.T., M.Ds. Yunita Fitra Andriana, S.Ds., M.Ds.
NIP 130512 NIP 130904
Menyetujui,
Ketua LPPM Universitas Trilogi
Dr. M. Rizal Taufikurohman
NIP 130506
ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
1. Judul Penelitian : Pengolahan Limbah UKM sulam Pita untuk Bahan Baku Produk
Fashion
2. Tim Peneliti :
No. Nama Jabatan Bidang Keahlian
Instansi Asal
Alokasi Waktu (jam/minggu)
1. Yunita Fitra Andriana, S.Ds., M.Ds
Ketua Kriya Tekstil
Universitas Trilogi
10
2. Ulfa Septiana, S.Sn., M.Ds. Anggota 1 Kriya Tekstil
Universitas Trilogi
10
3. Rizki Kurniawan, S.Sn., M.Ds.
Anggota 2 Desain Produk
Universitas Trilogi
10
3. Objek Penelitian: Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara di
lokasi UKM Sulam Pita Desa Limo, Kabupaten Depok dan dilanjutkan dengan ekplorasi
material hingga menghasilkan produk fashion.
4. Masa Pelaksanaan: Mulai April 2017 dan berakhir pada September 2017
5. Usulan Biaya DRPM Ditjen Penguatan Risbang: Tahun ke-1 Rp 24.992.000,00
6. Lokasi Penelitian: Survei di kawasan Desa Limo, Kabupaten Depok
7. Instansi lain yang terlibat: UKM Sulam Pita Desa Limo, Kabupaten Depok
8. Temuan yang ditargetkan:
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui teknik pengolahan limbah sulam pita hingga
dapat menghasilkan alternatif bahan baku produk fashion.
9. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu:
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi sejumlah UKM yang tersebar di seluruh
Indonesia mengenai teknik pengolahan limbah proses produksinya.
10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran: Jurnal nasional terdaftar DIKTI seperti Jurnal Ilmu
Desain FSRD ITB
11. Rencana luaran HKI, buku, purwarupa atau luaran lainnya yang ditargetkan: draft bahan
ajar, serta produk fashion
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….... i
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ………………………………………………... ii
DAFTAR ISI ……………………………………………...………………………...… iii
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ………………………………………………….. iv
RINGKASAN …………...……………………………………………………………. v
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
1.1. LATAR BELAKANG …………………………………………………… 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ………………………………………………... 2
1.3. TUJUAN PENELITIAN ………………………………………………… 3
1.4. RUANG LINGKUP ……………………………………………………... 3
1.5. LUARAN PENELITIAN ………………………………………………... 4
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA 5
2.1. LIMBAH PITA ……………………………………………...…………… 5
2.2. SULAM TANGAN. ……….. .................................................................... 5
2.3. DESAIN BERKELANJUTAN ………………………………………….. 9
2.4. ECO FASHION ……....................……………………………………….. 10
2.5. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT....……………………………….. 12
BAB 3 : METODE PENELITIAN 15
3.1. TEKNIK PENGUMPULAN DATA ……………...……………………... 15
3.2. ANALISIS DATA......………………………………………………….… 15
3.3. KERANGKA BERPIKIR ………………………………………….... 16
iv
BAB 4 : BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN 17
4.1. ANGGARAN BIAYA …………………………………………………… 17
4.2. JADWAL PENELITIAN ………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA 19
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : JUSTIFIKASI ANGGARAN PENELITIAN ………………. 21
LAMPIRAN 2 : SUSUNAN ORGANISASI TIM PENELITI ………………. 24
LAMPIRAN 3 : BIODATA KETUA DAN ANGGOTA ……………………. 26
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI
v
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Tabel 1.1. Rencana Target Capaian …………….………………………………... 4
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian Dosen Pemula yang Diajukan…..............................................................................................
17
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan ……………………………………………………… 18
Skema 1 Skema Pemikiran ................................................................................... 16
Gambar 1 Limbah pita sisa proses produksi industri sulam pita ........................... 5
Gambar 2 Sulam tangan pada jilbab dan kerudung ............................................... 6
Gambar 3 Beberapa contoh motif yang menggunakan teknik sulam benang ........ 7
Gambar 4 Beberapa contoh motif yang menggunakan sulam payet ...................... 8
Gambar 5 Teknik Sulam. Dari kanan ke kiri french knot, lazy daisy, cabbage rose, ribbon stitch, straight stitch .........................................................
9
Gambar 6 Tas berbahan dasar rotan dan enceng gondok ....................................... 12
Gambar 7 Eco-Fashion karya para desainer Indonesia .......................................... 12
Gambar 8 Beberapa contoh produk hasil UKM Sulam Pita dan Payet Desa
Limo, Kab. Depok .................................................................................
14
vi
RINGKASAN
Sulam pita adalah salah satu teknik menghias kain dengan cara menjahitkan pita pada
permukaan kain menggunakan berbagai macam teknik tusuk hias. Kelebihan dari teknik ini
adalah ukuran pita yang lebih besar dari benang, sehingga dapat menghasilkan dekorasi tiga
dimensi dengan desain dan warna yang variatif. Proses produksi benda yang dihias dengan
teknik sulam pita menghasilkan limbah yang belum diolah dengan baik. Limbah tersebut
merupakan potongan pita dan benang dengan ukuran yang bervariasi serta warna yang
berbeda-beda.
Untuk mengurangi jumlah limbah proses produksi, dapat diaplikasikan prinsip 3R,
yaitu reduce, reuse, dan recycle. Prinsip recycle, dapat digunakan untuk menghasilkan
alternatif material baru dengan mengolah limbah industri sulam pita, sehingga dapat
mengurangi jumlah limbah serta meningkatkan kreativitas dalam memproduksi produk baru
yang ramah lingkungan. Penelitian ini mengeksplorasi berbagai teknik untuk diaplikasikan
pada pengolahan limbah industri sulam pita agar dapat dimanfaatkan kembali sebagai
alternatif bahan baku tekstil.
Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara ke
UKM sulam pita Desa Limo, Kabupaten Depok untuk mengetahui proses produksi industri
sulam pita serta mengetahui jumlah limbah yang dihasilkan. Proses selanjutnya adalah
mengolah limbah sulam pita tersebut dengan berbagai jenis teknik eksplorasi tekstil hingga
dapat menghasilkan alternatif bahan baku tekstil. Tahap selanjutnya, bahan baku tersebut
akan diproses menjadi produk eco-fashion yang bernilai estetis dan bernilai jual tinggi.
Kata kunci: Sulam pita, tekstil, eco-fashion
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Isu perubahan iklim saat ini tengah melanda berbagai sektor kehidupan manusia.
Perubahan iklim yang mengakibatkan pemanasan global diduga akibat penggunaan bahan
bakar fosil yang berkontribusi besar dalam menambah jumlah CO2 di udara. Selain itu,
penyebab utama pemanasan global adalah berbagai kegiatan manusia yang berkaitan dengan
pencemaran lingkungan. Hal ini menyebabkan berbagai kegiatan yang biasa dilakukan dalam
keseharian, kini mulai diperhitungkan dampaknya terhadap lingkungan. Berbagai hal kecil
yang dapat kita lakukan untuk bumi ini dapat dimulai dengan mengubah gaya hidup kita ke
arah gaya hidup hijau, yaitu gaya hidup yang selaras dengan alam
Tidak bisa dipungkiri bahwa perubahan iklim sangat erat kaitannya dengan segala
perilaku manusia yang konsumtif. Perilaku konsumtif manusia mendorong proses produksi
berbagai macam produk untuk terus berkembang dan akhirnya menghasilkan limbah dan
sampah produk dalam jumlah yang besar dan semakin tak terkendali. Seperti yang
diungkapkan oleh Annie Leonard penulis buku ‘Story of Stuff’ dalam websitenya,
“You see, most of the greenhouse gases countries emit come from our materials
economy: the way we make, use, transport, and throw away all the stuff in our lives”.
(Leonard, Annie. 2009. Climate and Consumption. http://www.storyofstuff.com/blog)
Berbagai industri yang memproduksi beragam produk guna memenuhi kebutuhan manusia
telah menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar, baik limbah cair, limbah padat maupun
limbah dalam bentuk gas atau debu. Salah satu prinsip dalam gaya hidup hijau yang dapat
diaplikasikan dalam mengurangi jumlah limbah industri adalah 3R yaitu, reuse, reduce dan
recycle. Menghasilkan alternatif material baru yang terbuat dari pengolahan (recycle) limbah
industri dapat mengurangi jumlah limbah serta meningkatkan kreativitas industri dalam
memproduksi produk baru yang lebih ramah lingkungan.
Industri skala rumah tangga seperti industri sulam pita dapat menambah
perekonomian negara dan kemandirian masyarakat. Namun, perlu diketahui bahwa industri
kecil pun dapat menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar. Limbah yang dihasilkan oleh
industri sulam pita jika dipadukan dengan kreativitas tertentu maka dapat dimanfaatkan
2
kembali untuk dijadikan alternatif material baru. Sebagai contoh limbah industri yang telah
dimanfaatkan kembali adalah limbah industri tekstil yang berupa kain perca. Limbah industri
tekstil ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi setelah dimanfaatkan kembali untuk:
1. Bahan pengisi boneka dan sofa
2. Digiling halus untuk bahan pengisi bantal dan guling
3. Bahan baku keset
4. Bahan baku asesoris fashion seperti tas,dompet,sandal dan sepatu
5. Diserut untuk dijadikan benang
(Sumber: http://onlinebuku.com/2008/11/07/penggunaan-kembali-limbah-kain/)
Penelitian ini, mengeksplorasi teknik pengolahan limbah dari industri sulam pita untuk
dimanfaatkan kembali sebagai alternatif material baru yang dapat dijadikan bahan baku
produk fungsional. Pengolahan limbah industri kecil selain dapat mengurangi jumlah limbah
yang terbuang sia-sia, juga dapat mengembangkan produk industri lokal. Selaras dengan
berkembangnya industri lokal, maka jumlah produk impor yang memakan biaya transportasi
yang tinggi pun dapat dikurangi. Selain itu, transportasi yang digunakan untuk distribusi
produk impor juga membutuhkan bahan bakar dalam jumlah yang tinggi, yang berarti
berkontribusi besar dalam menambah jumlah gas buang yang dapat berdampak pada
pemanasan global.
Pengolahan limbah industri sulam pita diharapkan dapat menghasilkan alternatif
material baru untuk produk fungsional berupa produk eco-fashion, demi mendukung gerakan
gaya hidup hijau yang peduli lingkungan. Eco-fashion sendiri merupakan fashion yang dalam
proses produksinya tidak menggunakan bahan-bahan tekstil yang tidak ramah lingkungan
seperti nilon dan polyester, melainkan menggunakan bahan-bahan organik ramah lingkungan
seperti serat ramie dan bambu. Selain itu, eco-fashion juga berarti dapat mengusung prinsip
3R, reuse, reduce, recycling. Dalam penelitian ini, eco-fashion yang dihasilkan adalah produk
fashion dari material yang terbuat dari pemanfaatan kembali limbah industri sulam pita
1.2. Rumusan Masalah
Tidak hanya industri-industri besar saja yang berkontribusi dalam menghasilkan
limbah pencemar lingkungan, akan tetapi industri skala rumahan seperti industri sulam pita
juga menghasilkan limbah dalam jumlah yang banyak. Jika dipadukan dengan kreativitas,
sebenarnya limbah-limbah tersebut masih dapat dimanfaatkan dan diberi nilai tambah,
3
daripada hanya sekedar terbuang percuma dan menjadi sampah. Selain itu, limbah industri
sulam pita yang diolah menjadi produk fungsional diharapkan dapat menjadi alternatif
material baru yang lebih ramah lingkungan. Dapat dikategorikan sebagai material yang ramah
lingkungan karena pengolahan limbah tersebut melalui teknik pengolahan limbah yang
sederhana, tidak memerlukan bantuan mesin yang boros energi, hal ini sangat sesuai dengan
tujuan penelitian yang terkait dengan gaya hidup hijau. Mengapa harus teknik pengolahan
yang sederhana? Karena pengolahan limbah industri sulam pita ini dilakukan dengan
pemberdayaan komunitas ibu rumah tangga pengrajin sulam pita. Pemberdayaan komunitas
ibu rumah tangga pengrajin di UKM sulam pita ini juga bertujuan untuk mengembangkan
produk sulam pita yang dihasilkan oleh UKM tersebut
1. Bagaimana teknik pengolahan limbah industri sulam pita yang sesuai dengan
kemampuan komunitas ibu rumah tangga pengrajin sulam?
2. Seperti apakah teknik pengolahan limbah sulam pita yang tidak merusak lingkungan
sehingga dapat menghasilkan produk fungsional?
3. Pengembangan produk seperti apa yang dapat dihasilkan oleh UKM sulam pita
melalui pengolahan limbah UKM itu sendiri?
1.3. Tujuan Penelitian
Serangkaian penelitian yang dilakukan terhadap pemanfaatan limbah industri sulam
pita memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menemukan solusi dalam mengurangi jumlah limbah industri sulam pita dan juga
menemukan teknik pengolahan sederhana yang ramah lingkungan
2. Menghasilkan alternatif material baru untuk produk fungsional yang dapat diarahkan
menjadi produk eco-fashion dari hasil pengolahan limbah sulam pita tersebut
3. Mengembangkan produk kreatif ramah lingkungan yang dapat dihasilkan oleh UKM
sulam pita
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberi manfaat terhadap komunitas ibu rumah tangga pengrajin
sulam pita dan juga bagi lingkungan yang lebih baik. Berikut ini manfaat yang dapat diraih
melalui serangkaian penelitian ini,
4
1. Pemberdayaan komunitas ibu rumah tangga pengrajin sulam dapat menghasilkan
produk kreatif yang ramah lingkungan. Produk kreatif yang dihasilkan juga dapat
mengembangkan UKM sulam pita tersebut
2. Manfaat lainnya adalah ditemukannya teknik pengolahan limbah secara sederhana
yang dapat menghasilkan alternatif material baru yang lebih ramah lingkungan
1.5 Luaran Penelitian
Target luaran yang akan dicapai dari penelitian ini adalah publikasi ilmiah nasional
ber ISSN, draft bahan ajar, serta produk berupa produk fashion bernilai jual yang akan diuji
melalui tes pasar.
Rencana target capaian dan indikator capaian telah disajikan dalam Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Rencana Target Capaian
No. Jenis Luaran Indikator Capaian
1. Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) Accepted
2. Pemakalah dalam temu ilmiah Nasional Tidak ada
Lokal Tidak ada
3. Bahan ajar Draft
4. Luaran lainnya jika ada (Teknologi Tepat Guna,
Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa sosial)
Produk
5. Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT) Tidak ada
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Limbah Pita
Definisi limbah dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3, 2001, adalah sisa
proses produksi. Dalam kaitannya dengan industri sulam pita, maka dapat disimpulkan
definisi limbah adalah sisa proses produksi industri sulam pita. Berdasarkan jenisnya, limbah
dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok yaitu,
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Pita dapat didefinisikan sebagai jalur (kain dan sebagainya) yang berukuran panjang.
Sedangkan kata pita dalam bahasa inggris yaitu ribbon dapat didefinisikan sebagai sebuah
strip sempit atau band dari kain halus, seperti satin atau beludru yang dapat digunakan untuk
mengikat atau finishing produk. Melalui uraian definisi tersebut, maka yang dimaksud limbah
pita yang digunakan dalam penelitian ini adalah sisa proses produksi yang berupa jalur (kain
dan sebagainya) yang berukuran panjang. Sedangkan yang dimaksud dengan limbah industri
sulam pita merupakan pita sisa sulaman yang sudah terlalu pendek sehingga tidak bisa
digunakan lagi. Batas minimum panjang pita yang dapat digunakan untuk menyulam kurang
lebih 20 Cm.
Gambar 1. Limbah pita sisa proses produksi industri sulam pita.
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
2.2. Sulam Tangan
Sulam tangan menurut Rika Nugraha (2011) selaku aktivis dalam Yayasan Gema
Indonesia, Pelatihan Seni Sulam Tangan, didefinisikan sebagai seni membuat hiasan motif
dengan teknik menjahit, memadukan dekorasi sulaman pada kain dengan alat bantu jarum
6
dan benang. Ciri khas dari kreasi sulam tangan terdapat pada teknik pembuatannya yang tidak
menggunakan mesin sama sekali, berbeda halnya dengan sulam mesin atau yang biasa
disebut bordir.
Menurut sejarah, kreasi sulam tangan telah ditemukan sejak zaman Mesir kuno, lalu
perkembangannya menyebar hingga ke daratan India dan negeri Cina. Beragam ragam hias
sulam tangan berkembang seiring dengan penyebarannya yang berbaur dengan kebudayaan
setempat. Di Indonesia, kreasi sulam tangan merupakan salah satu komoditi industri yang
sangat potensial. Ragam motif sulam tangan yang identik sebagai hiasan tepian kain
diaplikasikan pada kerudung dan jilbab serta mukena. Selain itu, pada produk khas Indonesia
seperti kebaya dan kain batik juga dapat diaplikasikan motif sulam tangan.
Gambar 2. Sulam tangan pada jilbab dan kerudung.
(Sumber: http://jilbabhargagrosir.blogspot.com)
Teknik sulam tangan yang sederhana jika disertai dengan pengetahuan akan
komposisi warna dan desain ragam motif yang baik, maka dapat menghasilkan karya yang
berkualitas. Hal ini merupakan potensi teknik sulam tangan yang dapat dimasyarakatkan
untuk pemberdayaan komunitas ibu rumah tangga.
Sulam tangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan material yang digunakan,
berikut ini pembagiannya,
1. Sulam Benang
2. Sulam Payet
3. Sulam Pita
2.2.1. Sulam Benang
Pada dasarnya, beberapa teknik sulam seperti sulam pita dan sulam payet merupakan
pengembangan dari sulam benang. Teknik sulam sendiri diartikan sebagai teknik membuat
7
motif menggunakan jarum dan benang. Perbedaan menjahit dan menyulam terdapat pada
tujuannya, menjahit bertujuan untuk menyatukan dua kain atau dua bahan menjadi satu
lembaran, sedangkan menyulam bertujuan untuk membuat ragam motif sebagai hiasan.
Sulam benang dapat menggunakan berbagai macam benang dan warna.
Gambar 3. Beberapa contoh motif yang menggunakan teknik sulam benang.
(Sumber: http://quanesha.com)
2.2.2. Sulam Payet
Payet atau manik-manik telah digunakan oleh manusia semenjak zaman prasejarah.
Ribuan tahun yang lalu, manusia purba menggunakan cangkang kerang, moluska, tulang
belulang hewan, kacang dan biji-bijian untuk membuat aksesori. Pada masa itu, beragam
aksesori tersebut merupakan perlengkapan kepercayaan mereka. Walaupun begitu, aksesori
purba ini dipercaya sebagai awal mula ditemukannya manik-manik.
Pada perkembangannya, manik-manik terbuat dari tanah liat yang diberi pewarna.
Pada zaman Mesir kuno, manik-manik terbuat dari kaca yang juga diberi pewarna.
Selanjutnya, manik-manik kaca buatan bangsa Mesir ini memenuhi komoditas ekspor impor
yang sangat digemari. Alat hitung dari Cina yang terbuat dari manik-manik yaitu, sempoa,
diyakini sebagai awal mula perkembangan manik-manik di dataran Asia.
8
Di Indonesia, payet merupakan manik-manik yang terbuat dari kaca. Payet ini
digunakan untuk menghiasi pakaian, aksesori fashion, serta produk interior . Teknik
pembuatan motif dari payet yang menggunakan benang dan jarum dikenal dengan istilah
sulam payet. Sulam payet juga dapat dipadukan dengan sulam benang dan sulam pita
tergantung dari kreativitas penyulamnya
Gambar 4. Beberapa contoh motif yang menggunakan sulam payet.
(Sumber: http://quanesha.com)
2.2.3. Sulam Pita
Sulam pita pertama kali dikenal oleh banyak kalangan karena menghiasi busana
keluarga kerajaan Perancis. Setelah itu, sulam pita berkembang ke Inggris, koloni Inggris
yaitu Australia, Amerika dan Kanada. Sulam pita semakin lebar membentangkan sayapnya
pada tahun 1880 hingga tahun 1890an. Saat itu, sulam pita didukung oleh gaya victorian yang
tengah menggandrungi dekorasi yang penuh. Namun, setelah itu sulam pita menghilang
bersamaan dengan gaya victorian yang juga menghilang
Pada tahun 1980, sulam pita kembali disukai di Australia, karena teknik sulam
merupakan sisa-sisa bagian dari kebudayaan tanah airnya yang dianggap penting untuk
dipertahankan. Perkembangan untuk lebih lanjut, sulam pita muncul dan berkembang di
Jepang. Di Jepang, sulam pita menggunakan material pita sutera, walaupun masih pemula,
namun sulam pita di Jepang berkembang hingga mampu menghasilkan seni yang luar biasa
Teknik-teknik Sulam Pita
Terdapat beratus jenis sulaman yang telah ditemukan pada sulam pita. Terkadang,
sulaman yang sama, teknik yang sama namun dengan nama yang berbeda, hal ini tergantung
dari orang yang menyulam, buku ataupun guru yang mengajarkan. Berikut ini adalah 5 teknik
sulam yang biasa digunakan sebagai dasar dari berbagai motif sulam,
9
Gambar 5. Teknik Sulam. Dari kanan ke kiri french knot, lazy daisy, cabbage rose, ribbon
stitch, straight stitch.
(Sumber: Rankin. 1997)
2.3. Desain Berkelanjutan
Desain yang berkelanjutan atau sustainable design merupakan suatu filosofi dalam
mendesain obyek fisik yaitu menciptakan produk berkelanjutan (sustainable product) dengan
salah satu strateginya menuju pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Dalam
upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan terdapat beberapa elemen yang harus
diperhatikan yaitu, 3P (People, Planet, Prosperity) dan Project.sebagai aplikasi terhadap 3P
tersebut dalam menciptakan lingkungan binaan (built environment) yang menghasilkan
produk berkelanjutan. (Wulandari, 2009:22)
Berdasarkan definisi, pembangunan berkelanjutan (sustainable development)
merupakan pembangunan yang menjembatani antara kebutuhan generasi masa kini tanpa
meragukan kemampuan di masa mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Ketiga elemen
yang harus seimbang dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan tersebut adalah
adalah People, Planet, dan Prosperity. Dapat disimpulkan bahwa pembangunan
berkelanjutan adalah kesejahteraan ekonomi (Prosperity) yang memikirkan penggunan
lingkungan untuk masa mendatang dengan keseimbangan ekologi (Planet), dan juga
komitmen sosial yang mementingkan anggota yang mencakup staf dan komunitas (People)
(Bruntland commission, 1987, dalam Wulandari, 2009:22)
Menurut Papanek (1995), desain berkonsentrasi dengan pengembangan produk, alat,
mesin, artefak, dan perlengkapan lainnya, sehingga aktivitas tersebut amat sangat
berpengaruh secara langsung dampaknya pada ekologi. Oleh karena itu, menurut Papanek
desain seharusnya dapat menjembatani antara kebutuhan manusia, kebudayaan dan ekologi.
10
Ketika kita membahas mengenai polusi yang dihasilkan oleh produk, maka kita akan
menghubungkannya dengan dampak setelahnya. Padahal menurut Papanek dalam bukunya
The Green Imperative, polusi yang dihasilkan oleh suatu produk melingkupi beberapa fase
yaitu:
1. Pemilihan Material
Pemilihan material yang dilakukan oleh desainer dan manufaktur sangat menentukan
dampaknya terhadap lingkungan. Hal ini harusa dapat diketahui dan membuat desainer lebih
berhati-hati dalam pemilihan material yang dampaknya dapat mempengaruhi ekologi bahkan
hingga jangka waktu yang panjang
2. Proses Manufaktur
Pertanyaan mendasar yang harus dapat dijawab oleh seorang desainer adalah “adakah hal
yang membahayakan tempat bekerja dan para pekerja selama berlangsungnya proses
manufaktur, seperti bahan beracun atau material radio-aktif?”
3. Pengemasan Produk
Kemasan yang digunakan untuk melindungi produk ketika proses distribusi harus
diperhatikan dampaknya terhadap lingkungan. Sebagai contoh, dalam mengemas produk
yang rapuh, para desainer menggunakan bahan plastik yang berbahaya bagi lingkungan. Hal
ini harus diketahui dan diperhatikan oleh para desainer
4. Produk
Produk jadi siap pakai harus diuji dampaknya bagi lingkungan dan kesehatan penggunanya.
Selain itu, produk jadi juga harus diperhatikan jangka waktu pemakaiannya, apakah dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama?
5. Distribusi Produk
Proses transportasi produk banyak menggunakan alat transportasi yang menggunakan bahan
bakar fosil yang mencemari lingkungan. Karena itu, proses distribusi produk harus dapat
meminimalisir penggunaan bahan bakar fosil
6. Limbah
Setelah masa penggunaan produk berakhir, maka produk tersebut akan menjadi limbah yang
tak terpakai. Limbah ini jika terus menerus dibiarkan menumpuk tanpa diolah lebih lanjut,
maka akan merusak dan mencemari lingkungan
2.4 Eco Fashion
“Eco-fashion is about making clothes that take into account the environment, the
health of consumers and the working conditions of people in the fashion industry”
11
Berdasarkan definisi tersebut, maka eco-fashion merupakan produk fashion yang
memperhatikan keamanan seluruh proses dari awal produk fashion tersebut dibuat hingga
digunakan oleh pengguna. Selama proses pembuatannya, produk eco-fashion tidak
membahayakan lingkungan dan para pekerja yang membuatnya. Definisi eco-fashion
menurut Sass Brown (2010) penulis buku Eco-Fashion adalah sebagai berikut,
“Eco fashion is a branch of fashion production that respects the earth and the people on
it. That respect can be expressed in a multitude of ways, recycle, reuse, redesign, sustainable
fabrications, diversion of waste materials from landfill, fair trade, community
development and the reduction of CO2 emissions”.
Terdapat beberapa langkah yang dilakukan dalam mewujudkan prinsip-prinsip eco-
fashion yaitu:
1. Go vintage. Produk fashion merupakan salah satu produk dengan life cycle yang
singkat karena dipengaruhi oleh trend yang juga cepat berganti. Pembelian sejumlah
produk fashion baru yang menjadikan produk lama terbuang dan menjadi sampah,
dapat dikurangi dengan mencoba membeli atau menggunakan produk fashion second
hand.
2. Re-use materials. Pilih material sisa atau bekas untuk membuat produk fashion baru
yang kreatif. Di Indonesia, langkah ini telah dilakukan oleh desainer Carmanita dan
Lenny Agustin.
3. Hand clothes down. Sumbangkan atau jual kembali produk fashion lama yang sudah
tidak digunakan daripada langsung membuangnya
4. The brand matters. Pilih brand-brand yang fokus pada etika perusahaan yang
mengusung proses pembuatan dan penyediaan produk-produk ramah lingkungan.
Sayangnya, di Indonesia hanya fashion desainer ternama yang telah mengusung
ethical fashion, brand-brand garmen besar belum ada yang fokus pada ethical fashion
tersebut
5. Friendly fashion. Beli produk-produk yang selama proses pembuatannya menerapkan
ethical fashion yaitu, terbuat dari material ramah lingkungan, tidak menggunakan
bulu binatang, tidak mempekerjakan anak-anak di bawah umur, mendukung fair
trade, menghindari percobaan atas binatang, mengutamakan lingkungan dalam proses
pembuatan produk dan pembuangan limbah. Di Indonesia terdapat sejumlah industri
yang memproduksi berbagai produk fashion bermaterial serat alam dan pewarna alam
12
yang ramah lingkungan, sebagai contoh adalah industri tas ‘Andien Collection’ di
daerah Malang yang menggunakan material rotan, pelepah pisang, lidi, hingga serat
pandan wangi. (http://www.thejakartapost.com/, diunduh pada 31 Januari 2011
pk.10.45)
Gambar 6. Tas berbahan dasar rotan dan enceng gondok.
(Sumber: http://tabloidnova.com/)
Gambar 7. Eco-Fashion karya para desainer Indonesia.
(Sumber: http://www.ecogoddessfashion.blogspot.com/)
2.5 Pemberdayaan Masyarakat
Pemberdayaan masyarakat dapat didefinisikan sebagai upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dengan cara meningkatkan kualitas pendidikan, mengadakan
13
pelatihan keterampilan individu sehingga mereka dapat mengontrol keadaan sosial mereka,
mengendalikan keadaan perekonomian mereka sendiri serta memperkuat status dan peran
(role) mereka dalam masyarakat. Kunci dari pemberdayaan adalah membangun sebuah
partisipasi (Amanah, 2009:51). Sesuai dengan pernyataan Kindervatter (1979) dalam
Amanah (2009:52) sebagai berikut,
“People gaining an understanding of and control over social, economic, and/or political
forces in order to improve their standing in society”
2.5.1 Pemberdayaan Komunitas Ibu Rumah Tangga Desa Limo, Kabupaten Depok
Berdasarkan hasil survey, komunitas pengrajin sulam di Desa Limo, Kabupaten
Depok beranggotakan para ibu rumah tangga berjumlah ±20 orang dengan rentang usia 40-55
tahun. Pendidikan tertinggi yang dicapai oleh para ibu rumah tangga ini hanya sampai tingkat
SMP. Mereka mencari pendapatan tambahan untuk membantu suami atau sekedar mengisi
waktu senggang. Anggota komunitas pengrajin ini berasal dari tingkat sosial menengah ke
bawah, mayoritas memerlukan pendapatan tambahan yang tidak mengharuskan mereka untuk
meninggalkan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga.
UKM sulam pita Desa Limo memproduksi berbagai produk yang diberi detail sulam tangan.
Sulaman yang dihasilkan adalah sulam pita dan terkadang diberi sentuhan sulam payet.
Ragam produk yang diproduksi masih sangat terbatas, diantaranya adalah kerudung, tas
mukena atau tas kain, sarung bantal dan tempat tisu. Komunitas pengrajin sulam tangan ini
merupakan UKM binaan Dekranas yang belum memperoleh izin untuk memasarkan
produknya, hal ini disebabkan oleh kualitas dan kuantitas produk yang belum memenuhi
standar.
Berbagai penyuluhan dan pelatihan yang diprogramkan oleh pemerintah bertujuan
untuk meninjau dan mengembangkan potensi daerah. Namun sayangnya, tujuan pemerintah
yang direalisasikan pada pelatihan praktek sulam tangan yang dilakukan di Desa Limo,
Kabupaten Depok ini tidak mengalami perkembangan yang berarti. Alternatif desain motif
sulam yang diproduksi oleh komunitas pengrajin ini tidak mengalami inovasi. Ragam motif
yang dihasilkan masih berkisar pada motif flora saja, selain itu material pita dan payet yang
digunakan pun masih sangat terbatas dan ditampilkan dengan kualitas material yang rendah.
Alternatif desain produk pun mengalami hal yang sama dengan desain motif sulamnya.
14
Berikut beberapa contoh produk hasil UKM Sulam Pita dan Payet Desa Limo, Kabupaten
Depok,
Gambar 8. Beberapa contoh produk hasil UKM Sulam Pita dan Payet Desa Limo, Kab.
Depok
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
Menurut Suharto (1997) dalam Amanah (2009:52), pengembangan masyarakat
merupakan salah satu metode pekerjaan sosial yang tujuan utamanya untuk memperbaiki
kualitas hidup masyarakat melalui pendayagunaan sumber-sumber yang ada pada mereka
serta menekankan pada prinsip partisipasi sosial. Oleh karena itu, upaya pengembangan
komunitas ibu rumah tangga pengrajin sulam di Desa Limo dilakukan dengan melaksanakan
serangkaian kegiatan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan yang mereka miliki.
15
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dalam proses
pendekatannya menggunakan metode eksperimentatif dan pendekatan SDM, dengan cara
melakukan serangkaian eksperimen guna menemukan teknik pengolahan limbah pita yang
dapat memberdayakan komunitas ibu rumah tangga. Pendekatan SDM yang dilakukan berupa
kegiatan pelatihan yang juga dilaksanakan untuk proses eksperimen pengolahan limbah pita
menjadi produk sulam yang unik dengan pertimbangan unsur-unsur desain seperti warna,
bentuk, garis, tekstur dan fungsi.
3.1. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke UKM sulam pita Desa Limo,
Kabupaten Depok. Pengamatan dilakukan terhadap limbah pita yang dihasilkan dan proses
produksi yang dijalankan. Pendekatan SDM termasuk bagian dari observasi langsung untuk
menelaah seberapa besar potensi yang dimiliki oleh UKM sulam pita tersebut. Proses
observasi dilengkapi dengan pengumpulan data berupa data visual
2. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap narasumber terkait yang dianggap memiliki pengetahuan
memadai mengenai objek penelitian dan informasi yang diperlukan. Teknik wawancara
dilakukan dengan cara wawancara langsung, penyebaran angket serta penyebaran kuesioner
3. Studi Pustaka
Studi pustaka yang dilakukan merupakan studi berbagai literatur mengenai limbah, industri
sulam, dan pemberdayaan masyarakat
3.2. Analisis Data
Setelah sejumlah data berhasil dikolektif, maka selanjutnya dilakukan proses analisis
data yang mereduksi data yang tidak diperlukan, menyajikan data, lalu tahap terakhir
memverifikasi data atau penarikan kesimpulan. Ketiga tahap tersebut sesuai dengan adaptasi
dari gambaran Miles dan Huberman (1991) dalam Amanah (2009:40)
16
Analisis data lain dilakukan dengan menggunakan metode analisis SWOT yaitu
menganalisa kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman
(threat) seperti yang diungkapkan oleh Rangkuti (2006) dalam Amanah (2009:i). Kekuatan,
kelemahan, peluang serta ancaman yang terdapat di UKM sulam pita setelah proses
eksperimen pengembangan produk yang menggunakan material limbah pita dapat dianalisa
setelah melalui proses riset pasar, penyebaran angket dan kuesioner, wawancara serta
observasi
3.3 Kerangka Berfikir
Berdasarkan latar belakang penelitian, rumusan masalah serta tujuan penelitian yang
akan dicapai, maka kerangka berfikir dalam melakukan serangkaian kegiatan penelitian akan
pemanfaatan limbah industry sulam pita untuk produk fungsional adalah sebagai berikut,
Skema 1. Kerangka Berfikir
17
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Anggaran Biaya
Kebutuhan anggaran dalam pelaksanaan penelitian ini sebesar Rp. 24.992.000. Secara
rinci anggaran biaya terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian pertama dalam bentuk justifikasi
anggaran dan bagian kedua rekapitulasi anggaran penelitian.
a. Justifikasi Anggaran Biaya Penelitian
Justifikasi anggaran meliputi biaya honor, peralatan penunjang, pembelian bahan habis
pakai, biaya perjalanan lokal dan antara kota/kabupaten serta biaya publikasi. Secara lebih
rinci besaran anggaran yang dibutuhkan terlihat pada lampiran 1.
b. Rekapitulasi Anggaran Biaya Penelitian terinci pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Biaya Penelitian
No. Jenis Pengeluaran Persentase (%)
Biaya yang Diusulkan (Rp)
1 Honorarium 28,6% 7.150.000
2 Pembelian bahan habis pakai 35,4% 8.842.000
3 Biaya Perjalanan 26,4% 6.600.000
4 Sewa 9,6% 2.400.000
Total 100% 24.992.000
4.1 Jadwal Pelaksanaan penelitian
Penelitian akan dimulai pada April 2017 sampai dengan September 2017. Tahapan
pelaksanaan penelitian meliputi:
a. pelaksanaan persiapan penelitian
b. pengadaan alat dan bahan penelitian
c. pelaksanaan studi perpustakaan
d. pembangunan sistem informasi
e. pengambilan data di lapangan
f. analisis data
g. penyusunan laporan penelitian
h. pengiriman laporan penelitian
i. publikasi hasil penelitian.
18
Secara lebih rinci tahapan pelaksanaan penelitian tertera pada Tabel 4.2
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan April 2017
Mei 2017
Juni 2017
Juli 2017
Agustus 2017
September 2017
1 Pelaksanaan Persiapan Penelitian
2 Pengadaan Alat dan Bahan Penelitian
3 Pelaksanaan Produksi
4 Pelaksanaan Tes Pasar
5 Pengambilan Data di Lapangan
6 Analisis Data
7 Penyusunan Laporan Penelitian
8 Pengiriman Laporan Penelitian
9 Publikasi Hasil Penelitian
19
DAFTAR PUSTAKA
ANONIM. 2009. Kerudung Zada Sulam Pita. Artikel Online. http://jilbabhargagrosir. blogspot. com /2009/11/kerudung-zada-sulam-pita.html, diakses pada 31 Januari 2011 pk.10.08
ANONIM. 2011. Kerudung Paris Sulam Kembang Segi Tiga. Artikel Online. http://quanesha.com/kerudung-paris-sulam-kembang-segi-tiga-kpsks/#, diaksespada 31 Januari 2011 pk.10.48
ANONIM. 2011. Eco Fashion. Artikel Online.
http://www.stepin.org/casestudy.php?id=ecofashion&page=2, diakses pada 31 Januari 2011
pk.10.55
AMANAH, E. S. 2009. Pemanfaatan Limbah Benang untuk Pengembangan Produk Rajut Binong Jati. Tesis Magister Desain. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung
BIRCH, P. dan Clegg, B. 2001. Instant Creativity. Jakarta: Penerbit Erlangga
CHANDRA, Julius. 1994. Kreativitas : Bagaimana Menanam, Membangun dan Mengembangkannya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius
FAUZAN, Achmad. 2004. Perlindungan Hukum Hak Kekayaan Intelektual. Bandung: Penerbit Yrama Widya
HOWKINS, John. 2001. The Creative Economy: How People Make Money from Ideas. London: Published by Allen Lane The Penguin Press
JOEDAWINATA, Ahadiat. 2001. Seni Kriya dan Desain di Lingkungan Perguruan Tinggi. Jurnal Seni Rupa, Desain dan Kriya volume 1. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung
MARLINA, 2014. Prosiding Konvensi Nasional Asosiasi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan (APTEKINDO) ke 7. Bandung: FPTK Universitas Pendidikan Indonesia
Mattie, Pierce. 2010. Sass Brown’s Eco Fashion. Artikel online. http://www.piercemattiepublicrelations.com/2010/08/pierce_mattie_prs_qa_w_sass_br.html, diakses pada 31 Januari 2011 pk.10.43
MAYAL, W. H. 1979. Principles in Designs. London: Published by Design Council
NUGRAHA, RIKA. 2011. Seni Sulam Tangan. Artikel Online. http://my.opera.com/Graharie/blog/2011/04/05/seni-sulam-tangan, diakses pada 31 Januari 2011 pk.10.17.
20
RANKIN, Chris. 1997. Splendid Silk Ribbon Embroidery, Embellishing Clothing, Linens and Accessories. London: Published by Sterling Publishing
WULANDARI, Ramia. 2010. Pengembangan Serat Alam Ramie sebagai Produk Eco-Fashion untuk Segmen Menengah ke Atas (Studi Kasus: Ramie “Darussalam”, Wanaraja, Garut). Tesis Magister Desain. Bandung: Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung
21
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Honor
Honor Honor / Jam (Rp)
Waktu (Jam/Minggu)
Jumlah Minggu
Honor Pertahun
Tahun I Tahun II Tahun III
Pelaksana 1 12.500 10 22 2.750.000 - -
Pelaksana 2 10.000 10 22 2.200.000 - -
Pelaksana 3 10.000 10 22 2.200.000 - -
Sub Total 7.150.000 - -
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan (Rp) Harga Peralatan Penunjang
Tahun I Th II Th III
Material 1 Peralatan Jahit
4 paket 22.500 90.000 - -
Material 2 Benang Jahit 30 pcs 5500 165.000 - -
Material 3 Kain Keras Visilin
50 m 12.500 625.000 - -
Kain Flanel
100 lembar
3500 350.000 - -
Material 4 Latex Cair 3 kg 75.000 225.000 - -
Material 5 Kain Katun 30 m 35.000 1.050.000 - -
Material 6 Aksesoris Tas 10 paket 125.000 1.250.000 - -
Material 7 Peniti Bros 1 gross 72.000 72.000 - -
Material 8 Rantai Kalung 50 m 8000 400.000 - -
Material 9 Kaitan Kalung
50 set 4000 200.000 - -
Material 10 Lem Tembak
3 buah 45.000 135.000 - -
22
Material 11
Isi Lem Tembak
50 buah 1000 50.000 - -
Material 12 ATK
3 paket 70.000 210.000 - -
Material 13
Tinta print warna
1 paket 350.000 350.000 - -
Material 14 Kertas
2 rim 60.000 120.000 - -
Material 15
Biaya pembuatan laporan
1 paket 250.000 250.000 - -
Material 16 Internet 6 paket 150.000 900.000
- -
Material 17 Pulsa 6 paket 150.000 900.000
- -
Material 18 Fotokopi 60 paket 5.000
300.000 - -
Material 19 Goodybag 60 paket 20.000
1.200.000 - -
Sub Total 8.842.000 - -
3. Biaya Perjalanan
Material Justifikasi Perjalanan Kuantitas Harga Satuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp)
Perjalanan 1 Survei 30 paket 100.000 3.000.000
Perjalanan 2 Seminar 3 paket 1.200.000 3.600.000
Sub Total (Rp) 6.600.000
23
4. Sewa
Material Justifikasi Sewa Kuantitas
HargaSatuan (Rp)
Biaya per Tahun (Rp)
Sewa 1 Mesin Jahit 3 paket 300.000 900.000
Sewa 2 Mesin Bordir 3 paket 500.000 1.500.000
Sub Total (Rp) 2.400.000
Rekapitulasi Justifikasi Anggaran Penelitian
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1 Honor 7.150.000
2 Bahan habis pakai 8.842.000
4 Biaya Perjalanan 6.600.000
5 Sewa 2.400.000
Total 24.992.000
24
Lampiran 2 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
A. Susunan Organisasi Tim Peneliti
No Nama/ NIDN Instansi Asal
Bidang Ilmu
Alokasi Waktu
(jam/minggu) Uraian Tugas
1 Yunita Fitra Andriana/
0308068701
Universitas Trilogi
Desain Produk
10 jam/ minggu
1. Mengkoordinasi seluruh proses survey lapangan yang terdiri dari proses pengambilan dan pengumpulan data
2. Mengkoordinasi proses pembuatan sampling produk mulai dari pembuatan desain, pemilihan bahan, proses pembuatan hingga finishing produk
3. Mengkoordinasi proses tes pasar
4. Mengkoordinasi persiapan instrument penelitian, perlengkapan penelitian, dan instrument penunjang
5. Mengkoordinasi proses analisis data, penyusunan interpretasi data, dan penyusunan laporan penelitian.
6. Mengkoordinasi penyusunan laporan akhir penelitian
7. Mengkoordinasi proses publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding
8. Bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian
25
2 Ulfa
Septiana/
0313098504
Universitas Trilogi
Desain Produk
10 jam/ minggu
1. Membantu ketua dalam proses survey lapangan yang terdiri dari proses pengambilan dan pengumpulan data.
2. Membantu ketua dalam persiapan instrument penelitian, perlengkapan penelitian, dan instrument penunjang.
3. Membantu ketua dalam proses pembuatan sampling produk mulai dari pembuatan desain, pemilihan bahan, proses pembuatan hingga finishing produk
4. Membantu ketua dalam penyusunan laporan akhir penelitian, publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding.
5. Turut bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian
3 Rizki
Kurniawan/ 0309127506
Universitas Trilogi
Desain Produk
10 jam/ minggu
1. Membantu ketua dalam proses survey lapangan yang terdiri dari proses pengambilan dan pengumpulan data.
2. Membantu ketua dalam persiapan instrument penelitian, perlengkapan penelitian, dan instrument penunjang.
3. Membantu ketua dalam proses pembuatan sampling produk mulai dari pembuatan desain, pemilihan bahan, proses pembuatan hingga finishing produk
4. Membantu ketua dalam penyusunan laporan akhir penelitian, publikasi hasil penelitian dalam seminar nasional/ prosiding.
5. Turut bertanggung jawab terhadap hasil pelaporan penelitian mulai dari laporan harian, laporan kemajuan, laporan akhir dan penggunaan anggaran penelitian
26
Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota
1. Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Yunita Fitra Andriana, S.Ds., M.Ds.
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 130904
5 NIDN 0308068701
6 Tempat, Tanggal Lahir Bandung, 8 Juni 1987
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 08562060841
9 Alamat Kantor Jalan Kampus Trilogi / STEKPI No. 1 Kalibata,
Jakarta Selatan
10 Nomor Telepon/Faks 021 7980011 / 021 7981352
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 0 orang; S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang
12 Nomor Telepon/Faks 021 7980011 / 021 7981352
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Dasar Desain
2. Desain dan Gaya Hidup
3. Gambar
4. Studio Desain Produk 1
27
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Institut Teknologi Bandung Institut Teknologi Bandung -
Bidang Ilmu Kriya Tekstil Magister Desain -
Tahun Masuk-Lulus 2005-2009 2010-2013 -
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Olah Teknik Sulam Tangan
pada Produk Fashion Gaya
Rococo
Identifikasi Gaya Busana Pop
Korea dan Interpretasinya di
Indonesia (Studi Kasus: Girl
Band dan Boy Band Indonesia)
-
Nama
Pembimbing/Promotor
Drs. Achmad Haldani D.,
M.Sn.
Dr. Ruly Darmawan, M.Sn.
Drs. Achmad Haldani D., M.Sn.
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2013 Identifikasi Gaya Busana Pop Korea di Indonesia Sebagai Bagian dari Street Style Barat
Pribadi 1.000.000
2 2016 Kajian Fetisisme pada Keris Jawa Pribadi 1.000.000
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Rp)
1 2015 Workshop Pembuatan Wadah Cantik bagi Ibu- Universitas 500.000,-
28
Ibu PAUD Trilogi
2 2015 Workshop Pembuatan Bross dari Kain Perca bagi
orang tua siswa PAUD
Universitas
Trilogi
500.000,-
3 2015 Workshop Tablelamp bagi POSDAYA Universitas
Trilogi
20.000.000,-
4 2016 Workshop Shibori bagi POSDAYA Universitas
Trilogi
7.000.000,-
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Identifikasi Gaya Busana Pop
Korea di Indonesia Sebagai
Bagian dari Street Style Barat
Invotec, Education Journal of
Vocational Technology,
Universitas Pendidikan
Indonesia
Vol.IX/No.1/2013
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1 - - -
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman
Penerbit
1 - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
29
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1 - - - -
I. Penga laman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat Penerapan
Respon Masyarakat
1 - - - -
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.
Jakarta, 2 Mei 2016
Ketua Pengusul,
Yunita Fitra Andriana, S.Ds., M.Ds.
30
2. Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Ulfa Septiana
2 Jenis Kelamin P
3 Jabatan Fungsional Tenaga Pengajar
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 140207
5 NIDN 0313098504
6 Tempat, Tanggal Lahir Bogor, 13 September 1985
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 081321096213
9 Alamat Kantor Jl. Kampus Trilogi / STEKPI No. 1 Kalibata,
Jakarta Selatan
10 Nomor Telepon/Faks 021 7980011 / 021 7981352
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 0 orang; S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang
12 Nomor Telepon/Faks 021 7980011 / 021 7981352
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Dasar Desain 2. Sejarah Seni Rupa Indonesia 3. Tinjauan Desain 4. Psikologi Komunikasi 5. Gambar
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Sebelas
Maret
Institut Teknologi Bandung -
Bidang Ilmu Kriya Tekstil Magister Desain -
31
Tahun Masuk-Lulus 2004 – 2009 2010 – 2013 -
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Kajian Estetika Pola
Hias Batik Bakaran
Studi Komparatif antara Batik
Tradisional Bakaran dengan
Batik Kraton Surakarta
-
Nama
Pembimbing/Promotor
Drs. Sarwono, MS Drs. Yan Yan Sunarya, M.Sn
Drs. Achmad Haldani, M.Sn
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 - - - -
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2014 Pengajaran Bahasa Inggris bagi Siswa
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Universitas
Trilogi
500.000,-
2 2015 Pengajaran Bahasa Inggris bagi Siswa
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Universitas
Trilogi
500.000,-
3 2015 Workshop Pembuatan Wadah Cantik bagi Ibu-
Ibu PAUD Mawar
Universitas
Trilogi
500.000,-
4 2015 Workshop Pembuatan Bros dari Kain Perca bagi
Ibu-Ibu PAUD Mawar
Universitas
Trilogi
500.000,-
5 2015 Workshop Tablelamp bagi Ibu-Ibu POSDAYA Universitas 20.000.000,-
32
Trilogi
6 2016 Workshop Shibori bagi POSDAYA Universitas
Trilogi
7.000.000,-
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Studi Komparatif antara Batik Tradisional Bakaran dengan Batik Kraton Surakarta
ITB Journal of Visual Art and Design
Vol. 5D No. 1, 2013
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
- - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - - -
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial Tahun Tempat Respon Masyarakat
33
Lainnya yang Telah Diterapkan Penerapan
- - - - -
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
1 Juara 1 lomba batik The 4th Texcraft
Yogyakarta
Dekranasda DIY
Yogyakarta
2008
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian d engan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula.
Jakarta, 2 Mei 2016
Pengusul,
Ulfa Septiana, S.Sn, M.Ds.
34
3. Biodata Anggota 2
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Rizki Kurniawan
2 Jenis Kelamin L
3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 130514
5 NIDN 0309127506
6 Tempat, Tanggal Lahir Jakarta, 09 Desember 1975
7 E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 0818968901
9 Alamat Kantor Jl. Kampus Trilogi / STEKPI No. 1 Kalibata,
Jakarta Selatan
10 Nomor Telepon/Faks 021 7980011 / 021 7981352
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1 = 0 orang; S-2 = 0 orang; S-3 = 0 orang
12 Nomor Telepon/Faks 021 7980011 / 021 7981352
13 Mata Kuliah yang Diampu 1. Sejarah Seni Rupa Indonesia 2. Fotografi 1 3. Gambar Konstruksi 4. Gambar 1 dan 2
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi Universitas Trisakti Universitas Trisakti -
Bidang Ilmu Desain Interior Desain -
Tahun Masuk-Lulus 1995 – 2000 2008 – 2010 -
35
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Perancangan Galeri
Seni Lukis Modern
Kajian Perkembangan Batik
Dalam Perspektif Kebudayaan
(Studi Kasus Batik Motif
Parang)
-
Nama
Pembimbing/Promotor
Dr. Pantas L. Tobing,
M.Sn
Prof. Drs.Yusuf Affendi
Djalari, MA
Dr. Pantas L. Tobing, M.Sn
-
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2013-
2014
Analisis Pengaruh Sumber Daya Manusia, Dukungan Sentra Kulakan Posdaya (Senkudaya), Pengelolaan Warung Posdaya/KAKB, dan Modal Sosial Terhadap Pengembangan Warung Posdaya/KAKB di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta
Yayasan
Damandiri
20 juta
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema penelitian DIKTI maupun dari sumber lainnya.
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 2015 Workshop Pembuatan Wadah Cantik bagi Ibu-
Ibu PAUD Mawar
Universitas
Trilogi
500.000,-
2 2015 Workshop Pembuatan Bros dari Kain Perca bagi Universitas 500.000,-
36
Ibu-Ibu PAUD Mawar Trilogi
3 2015 Workshop Tablelamp bagi Ibu-Ibu POSDAYA Universitas
Trilogi
20.000.000,-
4 2016 Workshop Shibori bagi POSDAYA Universitas
Trilogi
7.000.000,-
* Tuliskan sumber pendanaan baik dari skema pengabdian kepada masyarakat DIKTI maupun dari sumber lainnya.
E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomor/Tahun
1 Imitasi Budaya Pada Tayangan Televisi Di Indonesia
Jurnal Dimensi Seni Rupa dan Desain, FSRD, Universitas Trisakti, Jakarta
Vol. 11 No. 2, 2014
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama Pertemuan Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
- - - -
G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit
- - - - -
H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
- - - - -
37
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial
Lainnya yang Telah Diterapkan
Tahun Tempat
Penerapan
Respon Masyarakat
- - - - -
J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan
Tahun
- - - -
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitia n Dosen Pemula.
Jakarta, 2 Mei 2016
Pengusul,
Rizki Kurniawan, S.Sn, M.Ds.