Kisah tukang kayu

8

Click here to load reader

Transcript of Kisah tukang kayu

Page 1: Kisah tukang kayu

Assalamu’allaikum, Wr. Wb

Agus Afriliyanto

Page 2: Kisah tukang kayu

Seorang tukang kayu tua

sudah siap untuk pensiun.

Dia memberitahukan

rencananya pada kontraktor

majikannya. Dia telah

bertekad mengundurkan diri

dari pekerjaannya sebagai

pembangun rumah agar dapat

menikmati hari tuanya dengan

lebih menyenangkan, bersama

isteri dan keluarga besarnya.

Memang dia sepenuhnya

sadar bahwa dia akan

kehilangan penghasilannya,

tetapi dia sudah lelah, dia

perlu istirahat.

Page 3: Kisah tukang kayu

Sang kontraktor sangatmenyayangkan kepergiankaryawannya yang baik ini, tetapi tidak berhasilmembujuk agar orang tuaini tetap bekerja padanya.

Akhirnya sang kontraktor meminta agar dia bersediamembangunkan sebuahrumah lagi sebagai perekathubungan baik yang sudahterjalin demikian lama.

Page 4: Kisah tukang kayu

Tukang kayu itudengan berat hati

terpaksamenyanggupinya, tetapi

nampak jelas bahwahatinya tidak lagi ada

pada tugasnya, diamengerjakannya denganasal jadi saja dan bahkan

bahan yang digunakannyapun

bermutu sangat rendah. Itu adalah cara yang

kurang baik dalammengakhiri karirnya.

Page 5: Kisah tukang kayu

Ketika tukang kayu itutelah menyelesaikantugasnya dan kontraktoratasannya telahmemeriksa rumah itu, diserahkannya kuncirumah kepada orang tuaitu dan berkata: “Rumahini milikmu, ini sebagaihadiah dan tanda terimakasihku padamu!”

Page 6: Kisah tukang kayu

Dia terperanjat! Sungguh memalukan!

Kalau saja dia tahubahwa dia sedang

membangunrumahnya sendiri,

tentu dia akanmengerjakannya

dengan cara yang sangat berbeda.

Sekarang dia terpaksatinggal bersama

keluarga dalam rumahbermutu rendah yang

dibangun asal jadi.

Page 7: Kisah tukang kayu

Demikian pula dengan kita, kitapun membangunkehidupan kita dengan asal jadi, lebih banyakberreaksi negatif dari pada bertindak benar, selalumelakukan sesuatu bukan dengan cara yangterbaik. Dalam hal yang penting sekalipun kitatidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.Kemudian dengan terkejut kita terpaksamenghadapi situasi yang kita ciptakan sendiri, danbaru menyadari bahwa sekarang kita tinggal didalam rumah yang tidak kita bangun dengan baik,kalau saja kita menyadarinya dari dahulu, kita pastiakan bertindak dengan cara yang sangat berbeda.

Page 8: Kisah tukang kayu

Sekarang anggaplah diri anda sebagai tukangkayu, pikirkan rumah anda, setiap kali andamenancapkan paku, memasang papan ataumendirikan tembok, bangunlah dengan bijak. Iniadalah satu-satunya kehidupan yang sedanganda bangun, kalaupun hanya tersisa satu harisaja lagi untuk anda jalani, seharusnya hari ituanda jalani dengan penuh syukur dan denganperasaan bahagia.

Kehidupan anda hari ini merupakan hasil darisikap dan pilihan anda di masa lalu. Kehidupananda esok hari merupakan hasil dari sikap danpilihan yang anda buat hari ini.