kinetika enzim
-
Upload
dyah-putri-ayu-dinastyar -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
Transcript of kinetika enzim
Kinetika EnzimKinetika Enzim
Fittria NurainiFittria Nuraini
Kinetika EnzimKinetika Enzim
Pengukuran jumlah enzim berdasarkan kecepatan Pengukuran jumlah enzim berdasarkan kecepatan reaksi yang dikatalisisnyareaksi yang dikatalisisnya
Cara : dibandingkan dengan enzim murni yang Cara : dibandingkan dengan enzim murni yang diketahui kadarnya. Satuan : µgdiketahui kadarnya. Satuan : µg
Berdasarkan jumlah substrat yang bereaksi atau Berdasarkan jumlah substrat yang bereaksi atau produk yang terbentuk per satuan waktu. Satuan : produk yang terbentuk per satuan waktu. Satuan : unitunit
1 i.u : Jumlah enzim yang mengkatalisis 1 i.u : Jumlah enzim yang mengkatalisis pembentukan 1 µ mol produk per menit pada pembentukan 1 µ mol produk per menit pada kondisi tertentu.kondisi tertentu.
Mengkur Kecepatan Reaksi Mengkur Kecepatan Reaksi enzimatikenzimatik
Jumlah substrat yg Jumlah substrat yg diubah atau produk diubah atau produk yang dihasilkan per yang dihasilkan per satuan waktusatuan waktu
= = progress curveprogress curve Grafik berbelok:Grafik berbelok:
– Substrat berkurangSubstrat berkurang– Product inhibitionProduct inhibition
Kecepatan sesaat Kecepatan sesaat (instantaneus velocity)(instantaneus velocity)
Kecepatan reaksi Kecepatan reaksi enzimatik pada suatu enzimatik pada suatu waktu yang sangat waktu yang sangat pendekpendek
Tangens dari garis Tangens dari garis singgung terhadap singgung terhadap grafik pada suatu titik grafik pada suatu titik tertentutertentu
Kecepatan Rata-rata Kecepatan Rata-rata & Kecepatan awal & Kecepatan awal
V rata-rata = V rata-rata = ∆∆S/S/∆∆tt V0 : Kecepatan sesaat pada waktu V0 : Kecepatan sesaat pada waktu
mendekati nol (grafik masih berupa garis mendekati nol (grafik masih berupa garis lurus= tg lurus= tg ) )
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Reaksi Enzimatik Reaksi Enzimatik
Reaksi enzimatik dipengaruhi oleh:Reaksi enzimatik dipengaruhi oleh:– Kadar enzim Kadar enzim – Kadar substratKadar substrat– pHpH– SuhuSuhu– AktivatorAktivator– Inhibitor Inhibitor
Pengaruh Kadar Enzim Terhadap Pengaruh Kadar Enzim Terhadap Reaksi EnzimatikReaksi Enzimatik
Ket A: I (1u), II (2u), III Ket A: I (1u), II (2u), III (4u)(4u)
Ket B: pada t0 grafik Ket B: pada t0 grafik linier =V0 berbanding linier =V0 berbanding lurus dengan kadar lurus dengan kadar enzim enzim
Pengaruh Kadar Substrat Terhadap Pengaruh Kadar Substrat Terhadap Reaksi EnzimatikReaksi Enzimatik
Kadar substrat dinaikkan Vo makin tinggiKadar substrat dinaikkan Vo makin tinggi Pada kadar substrat tertentu didapatkan Vo Pada kadar substrat tertentu didapatkan Vo
maximum, sehingga jika kadar subatrat maximum, sehingga jika kadar subatrat dinaikkan Vo tidak berubahdinaikkan Vo tidak berubah
Kadar substrat yang dibutuhkan agar Kadar substrat yang dibutuhkan agar Vo=1/2Vomax disebut Km (konstanta Vo=1/2Vomax disebut Km (konstanta michelis-menten)michelis-menten)
Hubungan antara [S] dan VoHubungan antara [S] dan Vo
Persamaan Michaelis-MentenPersamaan Michaelis-Menten
Km : affinitas enzim Km : affinitas enzim terhadap substratterhadap substrat
Km dipengaruhi oleh Km dipengaruhi oleh struktur substrat, suhu struktur substrat, suhu dan pHdan pH
Kadar substrat intra sel Kadar substrat intra sel sekitar harga Kmsekitar harga Km
Cara Menentukan Harga KmCara Menentukan Harga Km
Pengaruh pH pada Reaksi EnzimatikPengaruh pH pada Reaksi Enzimatik
Enzim merupakan protrein jadi peka Enzim merupakan protrein jadi peka terhadap perubahan pHterhadap perubahan pH
Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu Pada pH yang terlalu tinggi atau terlalu renadah, enzim akan mengalami denaturasi.renadah, enzim akan mengalami denaturasi.
pH optimim : pH dimana ∆S/t pada tiap-tiap pH optimim : pH dimana ∆S/t pada tiap-tiap saat selalu lebih besar dibandingkan pada saat selalu lebih besar dibandingkan pada pH yang lain.pH yang lain.
Hubungan pH dengan Hubungan pH dengan Aktivitas EnzimAktivitas Enzim
Pengaruh Suhu pada Reaksi Pengaruh Suhu pada Reaksi EnzimatikEnzimatik
Pada umumnya reaksi kimia berjalan lebih cepat Pada umumnya reaksi kimia berjalan lebih cepat pada suhu yang lebih tinggi.pada suhu yang lebih tinggi.
Pada suhu yang tinggi enzim mengalami Pada suhu yang tinggi enzim mengalami denaturasi ( pada suhu 70˚C, sebagian besar denaturasi ( pada suhu 70˚C, sebagian besar enzim menjadi inaktif)enzim menjadi inaktif)
Pada suhu yang meningkat, kecepatan reaksi juga Pada suhu yang meningkat, kecepatan reaksi juga meningkat (Vo), tetapi denaturasi lebih mudah meningkat (Vo), tetapi denaturasi lebih mudah terjadi.terjadi.
Suhu optimum selalu berubah tergantung pada Suhu optimum selalu berubah tergantung pada waktu. waktu.
Pengaruh Suhu pada Reaksi Pengaruh Suhu pada Reaksi EnzimatikEnzimatik
Pengaruh Inhibitor Pengaruh Inhibitor Terhadap Reaksi EnzimatikTerhadap Reaksi Enzimatik
Menghambat reraksi enzimatikMenghambat reraksi enzimatik Dapat berikatan dengan enzimDapat berikatan dengan enzim Klasifikasi inhibitor:Klasifikasi inhibitor:
– Berdasar sifat kinetikanya:Berdasar sifat kinetikanya: Inhibitor kompetitif (hambatannya dapat dikurangi/ditiadakan dg Inhibitor kompetitif (hambatannya dapat dikurangi/ditiadakan dg
peningkatan kadar substrat)peningkatan kadar substrat) Inhibitor nonkompetitif hambatannya tidak dapat Inhibitor nonkompetitif hambatannya tidak dapat
dikurangi/ditiadakan dg peningkatan kadar substrat)dikurangi/ditiadakan dg peningkatan kadar substrat)
– Berdasar sifat ikatan enzim-inhibitor:Berdasar sifat ikatan enzim-inhibitor: Inhibitor reversibelInhibitor reversibel Inhibitor irreversibelInhibitor irreversibel
Inhibitor KompetitifInhibitor Kompetitif
Selalu bersifat reversibelSelalu bersifat reversibel Inhibitor kompetitif hanya dapat mengikat enzim Inhibitor kompetitif hanya dapat mengikat enzim
bebas tetapi tidak dapat mengikat kompleks enzim bebas tetapi tidak dapat mengikat kompleks enzim substratsubstrat
Mekanisme hambatan:Mekanisme hambatan:– Inhibitor analog substrat: inhibitor memiliki struktur yang Inhibitor analog substrat: inhibitor memiliki struktur yang
mirip dengan substrat sehingga dapat terikat pada mirip dengan substrat sehingga dapat terikat pada active siteactive site..
– Steric hindrance inhibitor: Steric hindrance inhibitor: inhibitor tidak terikat pada inhibitor tidak terikat pada active site, tetapi dapat menghalangi substrat terikat active site, tetapi dapat menghalangi substrat terikat pada active site karena terjadi halangan sterik.pada active site karena terjadi halangan sterik.
Inhibitor Kompetitif Analog SubstratInhibitor Kompetitif Analog Substrat
Inhibitor Kompetitif 2Inhibitor Kompetitif 2
Contoh :Contoh :– Sulfanilamid (struktur mirip PABA): inhibitor Sulfanilamid (struktur mirip PABA): inhibitor
dihidropteroat sintetasedihidropteroat sintetase– Fisosstigmin (mirip asetilkolin) : inhibitor Fisosstigmin (mirip asetilkolin) : inhibitor
asetilkolinesteraseasetilkolinesterase– Asetazolamide: inhibitor enzim anhidrase asam Asetazolamide: inhibitor enzim anhidrase asam
karbonatkarbonat
Inhibitor Kompetitif Steric HindranceInhibitor Kompetitif Steric Hindrance
Inhibitor KompetitifInhibitor Kompetitif
Inhibitor nonkompetitifInhibitor nonkompetitif
Inhibitor nonkompetitif reversibel : Inhibitor nonkompetitif reversibel : – dapat berikatan denga enzim bebas maupun kompleks dapat berikatan denga enzim bebas maupun kompleks
enzim substratenzim substrat– Terikat pada tempat yang berbeda denga pengikatan Terikat pada tempat yang berbeda denga pengikatan
substratsubstrat– ““Menurunkan kadar enzim yang aktif”Menurunkan kadar enzim yang aktif”
Inhibitor nonkompetitif irreversibel Inhibitor nonkompetitif irreversibel – Berikatan dengan enzim secara irreversibelBerikatan dengan enzim secara irreversibel– Merubah konformasi enzim atau active site, sehingga Merubah konformasi enzim atau active site, sehingga
enzim menjadi inaktifenzim menjadi inaktif– Contoh: HgContoh: Hg2+2+, Ag, Ag2+2+, Ba, Ba2+2+
Inhibitor Nonkompetitif ReversibelInhibitor Nonkompetitif Reversibel
Inhibitor Nonkompetitif ReversibelInhibitor Nonkompetitif Reversibel
Pengukuran Kadar Enzim untuk Pengukuran Kadar Enzim untuk Diagnosis KlinisDiagnosis Klinis
Enzim di plasma/serum:Enzim di plasma/serum:– Enzim plasma/serum fungsional: Enzim plasma/serum fungsional:
mempunyai fungsi fisiologik dalam plasma mempunyai fungsi fisiologik dalam plasma Contoh: lipoprotein lipaseContoh: lipoprotein lipase
– Enzim plasma/serum nonfungsional:Enzim plasma/serum nonfungsional: Ditemukan dalam plasma tetapi tidak diketahui Ditemukan dalam plasma tetapi tidak diketahui
mempunyai fungsi fisiologis di plasmamempunyai fungsi fisiologis di plasma Contoh: lipase, amilase, tripsin (banyak ditemukan Contoh: lipase, amilase, tripsin (banyak ditemukan
dipankreas); alkali fosfatase (tulang); transaminase : dipankreas); alkali fosfatase (tulang); transaminase : SGOT (jantung), SGPT (hati)SGOT (jantung), SGPT (hati)
Cacat Enzimatik GenetikCacat Enzimatik Genetik
Perubahan aktivitas enzim karena mutasi Perubahan aktivitas enzim karena mutasi pada genpada gen
Dapat diturunkanDapat diturunkan Contoh : Penyakit von gierke, Contoh : Penyakit von gierke,
Galaktosemia, Penyakit Nieman Pick, Galaktosemia, Penyakit Nieman Pick, fenilketonuria.fenilketonuria.