Kinerja Pengelolaan Persampahan Kota Semarang (2006)
-
Upload
pusat-informasi-virtual-air-minum-dan-penyehatan-lingkungan-piv-ampl -
Category
Business
-
view
2.067 -
download
11
description
Transcript of Kinerja Pengelolaan Persampahan Kota Semarang (2006)
KINERJA PENGELOLAAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN KOTA SEMARANGPERSAMPAHAN KOTA SEMARANG
KINERJA PENGELOLAAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN KOTA SEMARANGPERSAMPAHAN KOTA SEMARANG
JAKARTA, 30-31 JANUARI 2007JAKARTA, 30-31 JANUARI 2007JAKARTA, 30-31 JANUARI 2007JAKARTA, 30-31 JANUARI 2007
DATA DAN FAKTADATA DAN FAKTAPENGELOLAAN SAMPAH KOTA SEMARANGPENGELOLAAN SAMPAH KOTA SEMARANG
Produksi Sampah
Sampah Tertangani No. Kecamatan
Jml. Penduduk
(Jiwa) (m3/hari) (m³/hari) (%)
Jumlah Kelurahan
Jumlah Kelurahan Terlayani
Persen Cakupan
Pelayanan I Domestik
1 Mijen 45.346 123,52 13,17 11 14 2 14% 2 Gunungpati 63.326 172,50 12,29 7 16 4 25% 3 Banyumanik 113.621 309,50 117,00 38 11 7 64% 4 Gajah Mungkur 61.165 166,61 144,00 86 8 8 100% 5 Semarang Selatan 87.775 239,10 162,00 68 10 10 100% 6 Candisari 81.279 221,40 102,00 46 7 7 100% 7 Tembalang 119.162 324,60 242,50 75 12 12 100% 8 Pedurungan 158.900 432,84 228,00 53 12 12 100% 9 Genuk 74.717 203,53 105,49 52 13 2 15%
10 Gayamsari 67.634 184,24 142,79 78 7 4 57% 11 Semarang Timur 84.135 229,18 191,93 84 10 10 100% 12 Semarang Utara 125.248 341,17 192,00 56 9 9 100% 13 Semarang Tengah 77.260 210,46 205,00 97 15 15 100% 14 Semarang Barat 157.610 429,33 222,00 52 16 16 100% 15 Tugu 25.913 70,59 48,00 68 7 3 43% 16 Ngaliyan 102.244 278,51 173,00 62 10 6 60% II Non Domestik Jumlah 1.445.334 4651 3015 65 74 %
Skema Model Penanganan Sampah dari Berbagai Skema Model Penanganan Sampah dari Berbagai Sumber di Kota SemarangSumber di Kota Semarang
Biaya Pengelolaan SampahBiaya Pengelolaan Sampah
TahunTahunBiaya Biaya
PengelolaanPengelolaan PendapatanPendapatan SelisihSelisih SubsidiSubsidi
20032003 9.055.403.0009.055.403.000 4.957.341.4504.957.341.450 -4.098.061.550-4.098.061.550 -45,26%-45,26%
20042004 10.400.142.00010.400.142.000 5.218.240.8755.218.240.875 -5.181.901.125-5.181.901.125 -49,83%-49,83%
20052005 12.185.421.00012.185.421.000 5.418.604.0835.418.604.083 -6.766.816.917-6.766.816.917 -55,53%-55,53%
20062006 15.241.964.96315.241.964.963 5.596.171.9915.596.171.991 -9.645.792.972-9.645.792.972 -63,28%-63,28%
BIAYA SATUAN PENGELOLAANBIAYA SATUAN PENGELOLAAN
Tahun Rp/bulan Rp/tahun
produksi sampah terangkut
Rp/m3m3/hari m3/tahun
2002 869.500.000 10.434.000.000 2400 876.000 11.911
2003 754616917 9.055.403.004 2778 1.013.970 8.931
2004 866678500 10.400.142.000 2859 1.043.597 9.966
2005 1015451750 12.185.421.000 2943 1.074.089 11.345
2006 1270140833 15.241.964.963 3015 1.100.647 13.848
m3/hari m3/tahun
2003 1.509.237.717 18.110.852.604 2778 1.013.970 17.861 2004 1.710.464.382 20.525.572.581 2859 1.043.597 19.668 2005 1.938.520.598 23.262.247.174 2943 1.074.089 21.658 2006 2.489.659.856 29.875.918.271 3015 1.100.647 27.144
Rp/m3Tahun Rp/bulan Rp/tahunproduksi sampah terangkut
Ilustrasi Besaran Pendapatan Retribusi Juli Ilustrasi Besaran Pendapatan Retribusi Juli 20062006
Tarif Lama No
Jenis Obyek
Satuan Jumlah
Pelanggan Besaran Satuan Pendapatan Retribusi
Biaya O & M per bulan
1 Rumah Tinggal
KK 113.118 3.400 Rp/bulan 384.601.200
2
Rumah Tempat Kegiatan Usaha
Unit 5.882
4.800 Rp/bulan 28.233.600
3
Rumah Tempat Kegiatan Sosial
Unit 2.078
1.000 Rp/bulan 2.078.000
4 Fasilitas Umum
Kios/ Toko
Unit 2000 150 Rp/hari 9.000.000
Los Dasaran
Unit 3.000 100 Rp/hari 9.000.000
Jumlah 432.912.800 1.270.163.747
Besarnya Tarif Retribusi Kebersihan Ideal Besarnya Tarif Retribusi Kebersihan Ideal Tahun 2006Tahun 2006
Tarif Lama
No Jenis Obyek Satuan Jumlah
Pelanggan Besaran Satuan
Pendapatan
Retribusi /
Bulan
Biaya O& M /
Bulan
Tarif
Ideal
1 Rumah Tinggal KK 113.118 3.400 Rp/bulan 384.601.200 9.976
2 Rumah Tempat Kegiatan Usaha
Unit 5.882 4.800 Rp/bulan 28.233.600
14.084 3 Rumah
Tempat Kegiatan Sosial
Unit 2.078 1.000 Rp/bulan 2.078.000
2.935 4 Fasilitas
Umum
Kios/ Toko Unit 2000 150 Rp/hari 9.000.000 440 Los
Dasaran Unit 3.000 100 Rp/hari 9.000.000 293
Jumlah 432.912.800
1.270.163.747
Biaya pengeloaan sampahBiaya pengeloaan sampah
TahunBiaya
Pengelolaan Pendapatan Selisih Subsidi
2003 9.055.403.000 4.957.341.450 -4.098.061.550 -45,26%
2004 10.400.142.000 5.218.240.875 -5.181.901.125 -49,83%
2005 12.185.421.000 5.418.604.083 -6.766.816.917 -55,53%
2006 15.241.964.963 5.596.171.991 -9.645.792.972 -63,28%
Ilustrasi Besaran Pendapatan Retribusi Juli Ilustrasi Besaran Pendapatan Retribusi Juli 20062006
Tarif Lama No
Jenis Obyek
Satuan Jumlah
Pelanggan Besaran Satuan Pendapatan Retribusi
Biaya O & M per bulan
1 Rumah Tinggal
KK 113.118 3.400 Rp/bulan 384.601.200
2
Rumah Tempat Kegiatan Usaha
Unit 5.882
4.800 Rp/bulan 28.233.600
3
Rumah Tempat Kegiatan Sosial
Unit 2.078
1.000 Rp/bulan 2.078.000
4 Fasilitas Umum
Kios/ Toko
Unit 2000 150 Rp/hari 9.000.000
Los Dasaran
Unit 3.000 100 Rp/hari 9.000.000
Jumlah 432.912.800 1.270.163.747
Besarnya Tarif Retribusi Kebersihan Ideal Besarnya Tarif Retribusi Kebersihan Ideal Tahun 2006Tahun 2006
Tarif Lama
No Jenis Obyek Satuan Jumlah
Pelanggan Besaran Satuan
Pendapatan
Retribusi /
Bulan
Biaya O& M /
Bulan
Tarif
Ideal
1 Rumah Tinggal KK 113.118 3.400 Rp/bulan 384.601.200 9.976
2 Rumah Tempat Kegiatan Usaha
Unit 5.882 4.800 Rp/bulan 28.233.600
14.084 3 Rumah
Tempat Kegiatan Sosial
Unit 2.078 1.000 Rp/bulan 2.078.000
2.935 4 Fasilitas
Umum
Kios/ Toko Unit 2000 150 Rp/hari 9.000.000 440 Los
Dasaran Unit 3.000 100 Rp/hari 9.000.000 293
Jumlah 432.912.800
1.270.163.747
KELEMBAGAAN PENGELOLAAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN SAMPAHSAMPAH
1. Tupoksi Dinas diatur dengan Peraturan Daerah Kota Semarang No. 2 Tahun 2001 tentang pembentukan dan tata kerja Dinas Kebersihan Kota Semarang
2. Pembentukan cabang dinas Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor : 061.1/282 Tanggal 2 Juli 2001
3. Keputusan Walikota Semarang No. 660.2/133 Tahun 2005 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Kebersihan Di Kota Semarang
Institusi yang terlibat dalam pengelolaan kebersihan Kota Semarang :
1. Dinas Kebersihan
2. Dinas Pasar
3. PDAM
4. Kecamatan
5. Kelurahan
6. Swasta
7. LSM dan Masyarakat
PERAN SERTA DALAM PENGUMPULANPERAN SERTA DALAM PENGUMPULAN
Peranan Masyarakat :Peranan Masyarakat :
Membersihkan lingkungan rumah,Membersihkan lingkungan rumah, pekarangan pekarangan dan dan kebun (persil masing-kebun (persil masing- masing) ; masing) ; jalan jalan dan lingkungan dan lingkungan sekitarnya, sekitarnya, menyediakan tong-menyediakan tong-tong sampah tong sampah atau atau tempat tempat sampahsampah
Pembayaran Iuran :Pembayaran Iuran :
Masyarakat membayar 3 jenis iuran dan Masyarakat membayar 3 jenis iuran dan retribusiretribusi
Komposisi Sampah Komposisi Sampah di Kota Semarang Tahun 2006di Kota Semarang Tahun 2006
Sumber : Angka Pertumbuhan Komposisi Sampah BPPT, 2003, TPA Site Selection and Its Andal – Semarang, 1997
NoNo KomposisiKomposisiTahun 2003Tahun 2003
Prosentase (%)Prosentase (%)Tahun 2006Tahun 2006
Prosentase (%)Prosentase (%)
11 OrganikOrganik 61,9561,95 61,2361,23
22 AnorganikAnorganik
aa KertasKertas 12,2612,26 13,0113,01
bb PlastikPlastik 13,3913,39 14,3314,33
cc LogamLogam 1,801,80 1,811,81
dd KaretKaret 0,500,50 0,420,42
ee Kain/tekstilKain/tekstil 1,551,55 1,281,28
ff Gelas/kacaGelas/kaca 1,721,72 1,871,87
gg Lain-lainLain-lain 6,836,83 6,046,04
JumlahJumlah 100,00100,00 100,00100,00
Sarana dan prasaranaSarana dan prasaranaNo. Jenis Peralatan
Jumlah (Buah)
1 Truk hidrolik (Arm Roll) 90
2 Dump Truck sampah 15
3 Container 335
4 Becak / gerobak Sampah 624
5 Dump truck tanah 5
6 Truck tinja 1
7 Tong sampah 2769
8 Truck loader 1
9 Excavator 2
10 Trailler urinoir 2
11 Wheel loader 3
12 Swamp dozer 1
13 Shoevel loader 1
14 Bak 35
15 Depo 133
Eksisting Sarana Dan Prasarana Pengelolaan SampahEksisting Sarana Dan Prasarana Pengelolaan Sampahpada Tiap Kecamatan Tahun 2006pada Tiap Kecamatan Tahun 2006
No Kecamatan
Truk Pengangkut Gerobak Sampah TPS/Depo Kontainer
Jumlah BaikRusa
k Jumlah BaikRusa
kJumla
h BaikRusa
kJumla
h Baik Rusak
(Unit)
(Unit) (Unit) (Unit)
(Unit) (Unit) (Unit)
(Unit) (Unit) (Unit)
(Unit) (Unit)
1. Mijen*) 0 0 0 TL TL TL TL TL TL TL TL TL
2. Gunungpati*) 0 0 0 TL TL TL TL TL TL TL TL TL
3. Banyumanik 0 6 0 TL TL TL 19 19 0 17 17 0
4. Gajah Mungkur 4 2 2 TL TL TL 18 18 0 23 23 0
5 Semarang Selatan 9 9 0 93 93 0 26 26 0 54 54 0
6. Candisari 4 4 0 TL TL TL 13 13 0 17 11 6
7. Tembalang 3 2 1 27 21 6 20 20 0 20 10 10
8. Pedurungan 4 4 0 TL TL TL 14 14 0 19 19 0
9. Genuk 4 4 0 TL TL TL 6 6 0 11 11 010 Gayamsari 0 0 0 TL TL TL TL TL TL TL TL TL11 Semarang Timur 7 5 2 TL TL TL 15 15 0 31 16 1512 Semarang Utara 7 7 0 TL TL TL 20 20 0 33 25 8
13 Semarang Tengah 9 9 0 16 16 0 16 16 0 47 19 2814 Semarang Barat 7 7 0 TL TL TL 24 24 0 37 37 015 Tugu 3 3 0 5 0 5 6 6 0 5 5 016 Ngaliyan 0 0 0 24 24 0 13 13 0 14 14 0
JUMLAH 54 62 5 165 154 11 210 210 0 328 261 67
Keterangan :*) Ikut pelayanan TuguTL : Tidak Lengkap
Evaluasi secara UmumEvaluasi secara Umum
Belum Adanya Penegakan Hukum Belum Adanya Penegakan Hukum terhadap produk peraturan/hukum terhadap produk peraturan/hukum untuk penegakan kebersihanuntuk penegakan kebersihan
1. Peraturan Daerah Kodya Dati II Semarang No. 6 Tahun 1993 2. Surat Keputusan Walikota Semarang No.602/274 tanggal 1 Juli 2000
Kedua Peraturan tersebut, sudah tidak sesuai dan harus dilakukan evaluasi.
3. Peraturan Daerah Kota Semarang No. 5 Tahun 20004. Peraturan Daerah Kota Semarang No. 2 Tahun 2001
Kedua Peraturan tersebut, Masih sesuai dan diteruskan sebagai pedoman operasi
5. Surat Keputusan Walikota Semarang No. 660.2/201 tahun 2001 tentang “Pengalihan Sebagian Tugas Dinas Kebersihan Kota Semarang kepada
Kecamatan di Kota Semarang”Terputusnya garis Komando dalam pengelolaan kebersihan antar pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah
6. SK Walikota No. 061.1.282, 2 Juli 2001, dibentuk 3 Cabang Dinas
Cabang Dinas Overlap dengan Subdin Operasional, sehingga tidak efektif, perlu hapuskan.
7. MOU Dengan PDAM
Dievaluasi dan Diperbaharuai, MOU untuk Penarikan Retribusi
TEKNIS OPERASIONALTEKNIS OPERASIONAL
Cakupan Pelayanan masih belum menjangkau wilayah yang seharusnya ditangani dengan off site sistem, sehingga banyak sampah yang dibuang ke sungai atau lapangan terbuka.
Jumlah sarana dan prasarana kurang dibandingkan dengan jumlah timbulan sampah
Kualitas sarana dan prasarana kurang memadai, beberapa peralatan sudah melebihi usia peruntukan (life time).
Pola penanganan sampah masih bertumpu pada pola konvensional, dimana sampah dari sumber sampah, diwadahi, dikumpulkan dan diangkut ke pembuangan akhir. Konskwensi pola ini dibutuhkan biaya investasi dan operasional yang besar.
Tempat pembuangan akhir Sampah (TPA) terkonsentrasi pada satu lokasi yaitu Jatibarang, sehingga untuk wilayah Semarang bagian timur dan Semarang bagian selatan, pengangkutan menjadi tidak efisien.
Pengembangan cakupan pelayanan tidak terencana dengan baik, sehingga wilayah-wilayah baru yang potensial tidak ditangani dengan cepat (terutama perumahan dan kawasan baru).
ASPEK KELEMBAGAAN DAN ORGANISASIASPEK KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI
Lembaga-lembaga yang terlibat dalam manajemen sampah, tidak berada pada kesatuan garis koordinasi. Konskwensi yang terjadi, sasaran manajemen persampahan tidak dapat diujudkan dengan baik, akibat tidak adanya garis komando yang jelas.
Dinas Kebersihan, Unit Pelaksana Teknis (di Kecamatan), Kelurahan, Cabang Dinas, PDAM, tupoksi sudah diatur sesuai dengan Keputusan Walikota Semarang No. 660.2/133 Tahun 2005, akan tetapi dalam operasionalnya terjadi beberapa overlap. Antara Cabang Dinas dan Subdin Operasi terjadi tumpang tindih.
Dinas kebersihan dan UPT hanya terdapat garis koordinasi, padahal dalam sistem manjemen seharusnya terdapat garis komando, sehingga evaluasi dan tindakan hasil evaluasi dapat ditindak lanjuti dengan baik.
ASPEK PERATURANASPEK PERATURAN
Beberapa peraturan yang digunakan sebagai Beberapa peraturan yang digunakan sebagai landasan operasional sudah tidak sesuai lagi.landasan operasional sudah tidak sesuai lagi.
Regulasi kerjasama dengan PDAM sudah tidak Regulasi kerjasama dengan PDAM sudah tidak sesuai lagi.sesuai lagi.
Peraturan kaitanya dengan produk perencanaan Peraturan kaitanya dengan produk perencanaan belum terbentuk, sehingga tidak memiliki belum terbentuk, sehingga tidak memiliki kekuatan hukum.kekuatan hukum.
Surat Keputusan Walikota Semarang No. 660.2/201 Surat Keputusan Walikota Semarang No. 660.2/201 tahun 2001 tentang “Pengalihan Sebagian Tugas tahun 2001 tentang “Pengalihan Sebagian Tugas Dinas Kebersihan Kota Semarang kepada Dinas Kebersihan Kota Semarang kepada Kecamatan di Kota Semarang, memberikan Kecamatan di Kota Semarang, memberikan konskwensi terputusnya komando dari Dinas konskwensi terputusnya komando dari Dinas kebersihan dan tingkat operasional pelayanan kebersihan dan tingkat operasional pelayanan persampahan.persampahan.
ASPEK PEMBIAYAANASPEK PEMBIAYAAN Subsidi untuk pengelolaan kebersihan > 60%, sehingga
menjadi beban dalam Anggaran pendapatan Belanja Daerah. Besaran tarif yang tidak sesuai dengan kebutuhan
operasional pengelolaan sampah. Terjadi ketidaksinkronan antara biaya operasi dan
pemeliharaan dan penganggaran, sehingga tidak jarang terjadi terhentinya operasi sarana akibat biaya yang tidak tersedia.
Surat Perjanjian yang dijadikan dasar pemungutan retribusi kebersihan sudah kadaluarsa. Jangka waktu Surat Perjanjian selama lima tahun terhitung mulai Tahun 1993 dan berakhir Tahun 1998. PDAM tidak memiliki dasar besarnya pelanggan yang harus ditarik retribusi, sementara Dinas Kebersihan juga tidak mengetahui besarnya piutang yang harus ditagihkan.
Penarikan retribusi Non PDAM tidak ada mekanisme kontrol, sehingga efektifitas penarikan belum dapat dideteksi
ASPEK PERAN SERTA MASYARAKATASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT
Pada beberapa kawasan peranserta masyarakat sangat menonjol, terutama kewajiban harus membayar pengumpulan sampah dari rumah ke TPS, disamping dari TPS ke TPA melalalui kelurahan atau PDAM.
Beberapa kawasan peranserta rendah terutama masyarakat yang masih membuang sampah ke sungai/lapangan terbuka.
Beberapa peran sektor non formal (pemulung) belum dimasukan sebagai bagian dalam pengelolaan sampah.
Pilot project pengolahan sampah belum dapat berjalan secara optimal, terutama untuk memasarkan produk pembuatan kompos.
Perhatian pemerintah dalam penanganan pengolahan sampah belum optimal, sehingga program bersifat parsial dan intermitten dan belum menjadi sebuah gerakan.
PETA JANGKAUAN PELAYANAN TPA JATIBARANG
KONSEPKONSEPPENGELOLAAN SAMPAH KOTA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA
SEMARANGSEMARANG
Target Cakupan pelayanan untuk Kota Semarang
a) Sampah Non Domestik dilayani 100%b) Sampah Domestik Dilakukan Penanganan Secara Bertahap
Peningkatan Target Cakupan Pelayanan Sampah Tahun 2006-Peningkatan Target Cakupan Pelayanan Sampah Tahun 2006-20252025
No KecamatanPeningkatan Target Cakupan Pelayanan
2006 2010 2015 2020 2025
1 Mijen 11% 12% 15% 19% 24%
2 Gunungpati 7% 8% 10% 12% 15%
3 Banyumanik 38% 42% 63% 94% 100%
4 Gajah Mungkur 86% 100% 100% 100% 100%
5 Semarang Selatan 68% 85% 100% 100% 100%
6 Candisari 46% 58% 86% 100% 100%
7 Tembalang 75% 94% 100% 100% 100%
8 Pedurungan 53% 66% 99% 100% 100%
9 Genuk 52% 57% 72% 89% 100%
10 Gayamsari 78% 98% 100% 100% 100%
11 Semarang Timur 84% 100% 100% 100% 100%
12 Semarang Utara 56% 70% 100% 100% 100%
13 Semarang Tengah 97% 100% 100% 100% 100%
14 Semarang Barat 52% 65% 98% 100% 100%
15 Tugu 68% 75% 94% 100% 100%
16 Ngaliyan 62% 68% 85% 100% 100%
17 Kota Semarang 65,0% 69,3% 86,0% 91,8% 93,0%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5
Lima Tahunan
Perkembangan Target Pelayanan Persampahan
Tembalang Pedurungan Genuk Gayamsari Semarang Timur
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5
Limatahunan
Peningkatan Target Cakupan Pelayanan Persampahan
Mijen Gunungpati Banyumanik Gajah Mungkur Semarang Selatan Candisari
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
1 2 3 4 5Limatahunan
Peningkatan Cakupan Pelayanan Persampahan
Semarang Utara Semarang Tengah Semarang Barat Tugu Ngaliyan Kota Semarang
Rencana Induk Sistem Teknis Rencana Induk Sistem Teknis OperasionalOperasional A. Penerapan Pengolahan SampahA. Penerapan Pengolahan Sampah Secara BertahapSecara Bertahap i) Pengolahan sampah berbasis komunitas (masyarakat)i) Pengolahan sampah berbasis komunitas (masyarakat)
ii) Pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA)ii) Pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) iii) iii) Pengolahan dengan konversi energiPengolahan dengan konversi energi
B. Penerapan Penanganan Sampah B. Penerapan Penanganan Sampah Secara KonvensionalSecara Konvensional ( Pewadahan, Pengumpulan, Pengangkutan, Pembuangan Akhir)( Pewadahan, Pengumpulan, Pengangkutan, Pembuangan Akhir)
Lima Tahun 1 (Hingga Tahun Lima Tahun 1 (Hingga Tahun 2010)2010)
Merupakan tahun untuk mengakomodasi kekuatan dan menyusun strategi. Lima Merupakan tahun untuk mengakomodasi kekuatan dan menyusun strategi. Lima tahun pertama penetapan target disesuaikan dengan kemampuan. Pertimbangan tahun pertama penetapan target disesuaikan dengan kemampuan. Pertimbangan tersebut terutama untuk mendorong pengolahan sampah. Cakupan pelayanan tersebut terutama untuk mendorong pengolahan sampah. Cakupan pelayanan meningkat dengan 25% dari pelayanan sebelumnya. Terutama untuk kepadatan meningkat dengan 25% dari pelayanan sebelumnya. Terutama untuk kepadatan tinggi, sedangkan untuk kepadatan rendah (< 50 jiwa/ha), dengan penambahan tinggi, sedangkan untuk kepadatan rendah (< 50 jiwa/ha), dengan penambahan 10% dari cakupan pelayanan sebelumnya.10% dari cakupan pelayanan sebelumnya.
Pada Lima tahun pertama beberapa kecamatan telah dirintis untuk pengolahan Pada Lima tahun pertama beberapa kecamatan telah dirintis untuk pengolahan sampah (berbasis komunitas, pengolahan sampah di TPA, konversi energi).sampah (berbasis komunitas, pengolahan sampah di TPA, konversi energi).
Lima Tahun ke 2 (Hingga Lima Tahun ke 2 (Hingga 2015)2015)
Pada lima tahun kedua target cakupan pelayanan meningkat dengan 50% dari Pada lima tahun kedua target cakupan pelayanan meningkat dengan 50% dari pelayanan sebelumnya, terutama untuk kepadatan tinggi pelayanan sebelumnya, terutama untuk kepadatan tinggi >> 50 Jiwa/ha. Sedangkan 50 Jiwa/ha. Sedangkan untuk kepadatan rendah (< 50 jiwa /ha), dengan penambahan 25% dari cakupan untuk kepadatan rendah (< 50 jiwa /ha), dengan penambahan 25% dari cakupan pelayanan sebelumnya. pelayanan sebelumnya.
Pada lima tahun kedua, wilayah yang telah dikembangkan sistem pengolahan Pada lima tahun kedua, wilayah yang telah dikembangkan sistem pengolahan sampah akan ditingkatkan cakupanya, bagi kelurahan yang lain, sehingga sampah akan ditingkatkan cakupanya, bagi kelurahan yang lain, sehingga penanganan dengan pola konvensional akan mengalami penurunan.penanganan dengan pola konvensional akan mengalami penurunan.
Lima Tahun 3 (2020)Lima Tahun 3 (2020) Pada lima tahun ketiga target cakupan pelayanan akan meningkat dengan 50% dari Pada lima tahun ketiga target cakupan pelayanan akan meningkat dengan 50% dari
pelayanan sebelumnya, terutama untuk kepadatan tinggi (pelayanan sebelumnya, terutama untuk kepadatan tinggi (>> 50 Jiwa/ha). Wilayah 50 Jiwa/ha). Wilayah dengan kepadatan rendah (< 50 jiwa /ha), target cakupan pelayanan ditingkatkan dengan kepadatan rendah (< 50 jiwa /ha), target cakupan pelayanan ditingkatkan dengan penambahan 25% dari cakupan pelayanan sebelumnya. dengan penambahan 25% dari cakupan pelayanan sebelumnya.
Pada lima tahun ketiga, wilayah yang telah dikembangkan sistem pengolahan Pada lima tahun ketiga, wilayah yang telah dikembangkan sistem pengolahan sampah akan ditingkatkan cakupanya pada kelurahan yang lain, sehingga sampah akan ditingkatkan cakupanya pada kelurahan yang lain, sehingga penanganan dengan pola konvensional akan mengalami penurunan. Sedangkan penanganan dengan pola konvensional akan mengalami penurunan. Sedangkan untuk wilayah yang belum dilakukan perintisan dengan pola pengolahan sampah, untuk wilayah yang belum dilakukan perintisan dengan pola pengolahan sampah, akan dilakukan perintisan pengolahan sampah. Pada Lima tahun ketiga pengelolaan akan dilakukan perintisan pengolahan sampah. Pada Lima tahun ketiga pengelolaan sampah secara konvensional akan diturunkan sedangkan untuk pengolahan sampah sampah secara konvensional akan diturunkan sedangkan untuk pengolahan sampah akan ditingkatkan.akan ditingkatkan.
Lima Tahun ke 4 (2025)Lima Tahun ke 4 (2025)
Pada lima tahun keempat target cakupan pelayanan akan meningkat dengan 50% Pada lima tahun keempat target cakupan pelayanan akan meningkat dengan 50% dari pelayanan sebelumnya, terutama untuk kepadatan tinggi (dari pelayanan sebelumnya, terutama untuk kepadatan tinggi (>> 50 Jiwa/ha). 50 Jiwa/ha). Wilayah dengan kepadatan rendah (< 50 jiwa /ha), target cakupan pelayanan Wilayah dengan kepadatan rendah (< 50 jiwa /ha), target cakupan pelayanan ditingkatkan dengan penambahan 25% dari cakupan pelayanan sebelumnya. ditingkatkan dengan penambahan 25% dari cakupan pelayanan sebelumnya.
Pada lima tahun keempat ini wilayah yang telah dirintis dengan pengolahan Pada lima tahun keempat ini wilayah yang telah dirintis dengan pengolahan sampah akan terus didorong untuk ditingkatkan cakupan pelayanannya. Pada sampah akan terus didorong untuk ditingkatkan cakupan pelayanannya. Pada Lima tahun keempat pengelolaan sampah secara konvensional akan diturunkan Lima tahun keempat pengelolaan sampah secara konvensional akan diturunkan sedangkan untuk pengolahan sampah akan ditingkatkan.sedangkan untuk pengolahan sampah akan ditingkatkan.
Proporsi Penanganan Sampah
% Jiwa % Jiwa % Jiwa
1 Mijen 6.215,24 52.325 12% 6.331 0% - 100% 6.331 2 Gunungpati 5.399,09 68.430 8% 5.269 0% - 100% 5.269 3 Banyumanik 2.513,06 121.473 42% 50.776 20% 10.155 80% 40.621 4 Gajah Mungkur 764,98 64.220 100% 64.220 0% - 100% 64.220 5 Semarang Selatan 848,05 96.573 85% 82.087 0% - 100% 82.087 6 Candisari 555,51 84.255 58% 48.447 0% - 100% 48.447 7 Tembalang 4.420,04 133.562 94% 125.215 20% 25.043 80% 100.172 8 Pedurungan 2.072,00 178.111 66% 117.998 0% - 100% 117.998 9 Genuk 2.738,44 85.676 57% 49.007 0% - 100% 49.007 10 Gayamsari 518,23 71.460 98% 69.674 0% - 100% 69.674 11 Semarang Timur 770,25 86.059 100% 86.059 0% - 100% 86.059 12 Semarang Utara 1.133,27 127.295 70% 89.106 0% - 100% 89.106 13 Semarang Tengah 604,99 77.308 100% 77.308 0% - 100% 77.308 14 Semarang Barat 2.386,57 166.964 65% 108.527 20% 21.705 80% 86.821 15 Tugu 3.129,34 27.421 75% 20.511 20% 4.102 80% 16.408 16 Ngaliyan 3.301,33 114.046 68% 77.780 0% - 100% 77.780
37.370,39 1.555.178 69,3% 1.078.313 5,7% 61.005 94,3% 1.017.308Jumlah
Total Cakupan Pengolahan Konvensional
Tahun 2010 (Lima Tahun I)
No KecamatanLuas
Wilayah (Ha)
PendudukCakupan Pelayanan
% % Jiwa % Jiwa % Jiwa
1 Mijen 6.215,24 62.578 15% 9.465 0% - 100% 9.465 2 Gunungpati 5.399,09 75.392 10% 7.256 0% - 100% 7.256 3 Banyumanik 2.513,06 132.057 63% 82.800 40% 33.120 60% 49.680 4 Gajah Mungkur 764,98 68.255 100% 68.255 0% - 100% 68.255 5 Semarang Selatan 848,05 108.821 100% 108.821 0% - 100% 108.821 6 Candisari 555,51 88.129 86% 76.012 0% - 100% 76.012 7 Tembalang 4.420,04 154.033 100% 154.033 30% 46.210 70% 107.823 8 Pedurungan 2.072,00 205.422 99% 204.138 0% - 100% 204.138 9 Genuk 2.738,44 101.661 72% 72.688 0% - 100% 72.688 10 Gayamsari 518,23 76.549 100% 76.549 20% 15.310 80% 61.239 11 Semarang Timur 770,25 88.525 100% 88.525 20% 17.705 80% 70.820 12 Semarang Utara 1.133,27 129.901 100% 129.901 0% - 100% 129.901 13 Semarang Tengah 604,99 77.369 100% 77.369 0% - 100% 77.369 14 Semarang Barat 2.386,57 179.441 98% 174.955 30% 52.487 70% 122.469 15 Tugu 3.129,34 29.429 94% 27.516 30% 8.255 70% 19.261 16 Ngaliyan 3.301,33 130.734 85% 111.450 0% - 100% 111.450
37.370,39 1.708.296 86,0% 1.469.733 11,8% 173.086 88,2% 1.296.647Jumlah
Cakupan Pelayanan
PendudukTotal Cakupan Pengolahan Konvensional
Tahun 2015 (Lima Tahun II)
No KecamatanLuas
Wilayah (Ha)
% % Jiwa % Jiwa % Jiwa
1 Mijen 6.215,24 74.840 19% 14.150 0% - 100% 14.150 2 Gunungpati 5.399,09 83.062 12% 9.993 0% - 100% 9.993 3 Banyumanik 2.513,06 143.562 94% 135.020 60% 81.012 40% 54.008 4 Gajah Mungkur 764,98 72.543 100% 72.543 20% 14.509 80% 58.034 5 Semarang Selatan 848,05 122.622 100% 122.622 20% 24.524 80% 98.097 6 Candisari 555,51 92.182 100% 92.182 20% 18.436 80% 73.745 7 Tembalang 4.420,04 177.641 100% 177.641 45% 79.939 55% 97.703 8 Pedurungan 2.072,00 236.922 100% 236.922 20% 47.384 80% 189.538 9 Genuk 2.738,44 120.629 89% 107.812 10% 10.781 90% 97.031 10 Gayamsari 518,23 82.000 100% 82.000 40% 32.800 60% 49.200 11 Semarang Timur 770,25 91.062 100% 91.062 20% 18.212 80% 72.849 12 Semarang Utara 1.133,27 132.560 100% 132.560 20% 26.512 80% 106.048 13 Semarang Tengah 604,99 77.430 100% 77.430 20% 15.486 80% 61.944 14 Semarang Barat 2.386,57 192.851 100% 192.851 40% 77.141 60% 115.711 15 Tugu 3.129,34 31.585 100% 31.585 40% 12.634 60% 18.951 16 Ngaliyan 3.301,33 149.863 100% 149.863 15% 22.479 85% 127.383
37.370,39 1.881.353 91,8% 1.726.235 27,9% 481.850 72,1% 1.244.385Jumlah
Cakupan Pelayanan
PendudukTotal Cakupan Pengolahan Konvensional
Tahun 2020 (Lima Tahun III)
No KecamatanLuas
Wilayah (Ha)
% Jiwa % Jiwa % Jiwa
1 Mijen 6.215,24 89.505 24% 21.153 20% 4.231 80% 16.922 2 Gunungpati 5.399,09 91.512 15% 13.763 20% 2.753 80% 11.010 3 Banyumanik 2.513,06 156.070 100% 156.070 80% 124.856 20% 31.214 4 Gajah Mungkur 764,98 77.100 100% 77.100 40% 30.840 60% 46.260 5 Semarang Selatan 848,05 138.173 100% 138.173 40% 55.269 60% 82.904 6 Candisari 555,51 96.421 100% 96.421 40% 38.568 60% 57.852 7 Tembalang 4.420,04 204.868 100% 204.868 60% 122.921 40% 81.947 8 Pedurungan 2.072,00 273.252 100% 273.252 40% 109.301 60% 163.951 9 Genuk 2.738,44 143.136 100% 143.136 30% 42.941 70% 100.195 10 Gayamsari 518,23 87.839 100% 87.839 60% 52.703 40% 35.136 11 Semarang Timur 770,25 93.671 100% 93.671 20% 18.734 80% 74.937 12 Semarang Utara 1.133,27 135.274 100% 135.274 50% 67.637 50% 67.637 13 Semarang Tengah 604,99 77.490 100% 77.490 40% 30.996 60% 46.494 14 Semarang Barat 2.386,57 207.263 100% 207.263 50% 103.632 50% 103.632 15 Tugu 3.129,34 33.899 100% 33.899 50% 16.949 60% 20.339 16 Ngaliyan 3.301,33 171.791 100% 171.791 30% 51.537 70% 120.254
37.370,39 2.077.264 93,0% 1.931.162 45,25% 873.868 54,9% 1.060.684Jumlah
Cakupan Pelayanan
PendudukTotal Cakupan Pengolahan Konvensional
Tahun 2025 (Lima Tahun IV)
No KecamatanLuas
Wilayah (Ha)
Penerarapan Penanganan Sampah Penerarapan Penanganan Sampah Secara KonvensionalSecara Konvensional
Dipisahkan Pola Penanganan Pada Dipisahkan Pola Penanganan Pada Daerah PesisirDaerah Pesisir
Penanganan Daerah Datar Hingga Penanganan Daerah Datar Hingga PerbukitanPerbukitan
PETA RENCANA INDUK PENERAPAN
METODE PENANGANAN SAMPAH
Tahap I, II, dan III --> Penanganan sampah secara konvensionalTahap IV --> Penanganan sampah dengan pengolahan sampah, pengolahan sampah ditargetkan 20% pada akhir perencanaan
Tahap I dan II--> Penanganan sampah secara konvensionalTahap III dan IV --> Penanganan sampah dengan pengolahan sampah berbasis masyarakat, pola ini ditargetkan menangani40% dari produksi sampah
Tahap I --> Penanganan sampah secara konvensional, tapi dirintis pengolahan berbasis komunitasTahap II, III dan IV --> Penanganan sampah dengan pengolahan sampah berbasis masyarakat, pola ini ditargetkan menangani80% dari produksi sampah
Tempat Pembuangan Akhir Tempat Pembuangan Akhir SampahSampah
Refungsionalisasi TPA Jati BarangRefungsionalisasi TPA Jati Barang Perintisan TPA Regional dengan Perintisan TPA Regional dengan
membagi dalam 3 Zone (Timur, Barat membagi dalam 3 Zone (Timur, Barat dan selatan)dan selatan)
Pembagian Zone Kota SemarangPembagian Zone Kota Semarang
29
RENCANA PEMBIAYAANRENCANA PEMBIAYAAN
Rencana RetribusiRencana Retribusi Perbedaan dan kejelasan iuran dan retribusi sampahPerbedaan dan kejelasan iuran dan retribusi sampah Mekanisme pembayaran dan pengawasan retribusi diatur dalam Mekanisme pembayaran dan pengawasan retribusi diatur dalam
PERDAPERDA
Rencana Pembiayaan PengelolaanRencana Pembiayaan Pengelolaano Penanggungjawab biaya pengelolaan adalah masyarakat dan Penanggungjawab biaya pengelolaan adalah masyarakat dan
pelaku usaha yang mengacu pada standar pelayanan minimum.pelaku usaha yang mengacu pada standar pelayanan minimum.o Pemerintah menentukan besarnya biaya jasa pengelolaan dengan Pemerintah menentukan besarnya biaya jasa pengelolaan dengan
mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat.mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat.
Untuk meningkatkan sistem pengelolaan, Pemerintah dapat Untuk meningkatkan sistem pengelolaan, Pemerintah dapat mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif maka perlu bagi maka perlu bagi pengelola sampah untuk saat ini untuk dapat mempersiapkan :pengelola sampah untuk saat ini untuk dapat mempersiapkan :
Besarnya biaya pengelolaan perlu disesuaikan dengan Besarnya biaya pengelolaan perlu disesuaikan dengan berpegang pada prinsip pemulihan biaya berpegang pada prinsip pemulihan biaya (full cost recover(full cost recovery) y) dan dengan dasar yang berkeadilan. dan dengan dasar yang berkeadilan.
Memperbaiki struktur tarif sampah dengan penerapan terif Memperbaiki struktur tarif sampah dengan penerapan terif progresif, progresif,
Penambahan anggaran pengelolan baik berupa pinjaman atau Penambahan anggaran pengelolan baik berupa pinjaman atau bantuan dari pemerintah dan atau dari lembaga pembiayaan.bantuan dari pemerintah dan atau dari lembaga pembiayaan.
Memperbaiki sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan Memperbaiki sarana dan prasarana dalam menunjang kegiatan persampahanpersampahan
Meningkatkan pelayanan pada masyarakat dan pelaku usahaMeningkatkan pelayanan pada masyarakat dan pelaku usaha
Usulan Kenaikan Tarip untuk Lima Tahun Usulan Kenaikan Tarip untuk Lima Tahun Kedepan (2010)Kedepan (2010)
Tarif baru No
Jenis Obyek
Satuan Jumlah
Pelanggan Besaran Satuan Pendapatan Retribusi
Biaya O & M per bulan
1 Rumah Tinggal
KK 113.118 4.000
Rp/bulan 45.0820.000
2
Rumah Tempat Kegiatan Usaha
Unit 5.882
195.000
Rp/bulan 1.140.555.000
3
Rumah Tempat Kegiatan Sosial
Unit 2.078
145.000
Rp/bulan 301.020.000
4 Fasilitas Umum
Kios/ Toko
Unit 2000 500 Rp/hari 30.000.000
Los Dasaran
Unit 3.000 500 Rp/hari 45.000.000
Jumlah 1.975.636.800 1.270.163.747
KONSEP PERAN SERTA MASYARAKATKONSEP PERAN SERTA MASYARAKAT
1. Menumbuhkan kesadaran individu :1. Menumbuhkan kesadaran individu : Melakukan SosialisasiMelakukan Sosialisasi Penegakan HukumPenegakan Hukum Pemberian penghargaan / keuntungan.Pemberian penghargaan / keuntungan.
2. Peranserta Masyarakat :2. Peranserta Masyarakat : Harus ada program yang jelasHarus ada program yang jelas Instansi dan manajemen Pengelola Kebersihan Instansi dan manajemen Pengelola Kebersihan
yang solid.yang solid. Pelibatan masyarakat dalam penyusunan Pelibatan masyarakat dalam penyusunan
program dan pembinaan KSM yang baikprogram dan pembinaan KSM yang baik
KONSEP KESEHATAN MASYARAKATKONSEP KESEHATAN MASYARAKAT
Upaya Pengelolaan Kesehatan Masyarakat :Upaya Pengelolaan Kesehatan Masyarakat :
1.1. Diperlukan monitoring kepadatan populasi lalat sebagai Diperlukan monitoring kepadatan populasi lalat sebagai vektor penyakit secara periodikvektor penyakit secara periodik
2.2. Kegiatan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan Kegiatan pemberdayaan masyarakat guna meningkatkan kesadaran dalam membuang sampah yang baik dan benar kesadaran dalam membuang sampah yang baik dan benar perlu dilakukan secara berkesinambunganperlu dilakukan secara berkesinambungan
3.3. Dilakukan monitoring kualitas air tanah penduduk Dilakukan monitoring kualitas air tanah penduduk maupun air sungai di sekitar pengelolaan lindimaupun air sungai di sekitar pengelolaan lindi
4.4. Dinas Kebersihan harus menyediakan alat pelindung diri Dinas Kebersihan harus menyediakan alat pelindung diri (APD) secara lengkap bagi seluruh petugas pengangkut (APD) secara lengkap bagi seluruh petugas pengangkut sampah. Selain itu perlu penjagaan dan peningkatan sampah. Selain itu perlu penjagaan dan peningkatan status gizi petugas pengangkut sampahstatus gizi petugas pengangkut sampah
NoAspek-Indikasi Program
Rencana Pelaksanaan Instansi Penanggungjawab
Lima Tahun I Lima Tahun II Lima Tahun III Lima Tahun IV
I. ASPEK TEKNIS OPERASIONAL
11 Pembuatan Data Base Pelanggan/Pelayanan Sampah Kota Semarang
Bappeda, Dinas Kebersihan
22 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Sampah untuk mencapai target tingkat pelayanan yang telah ditetapkan dengan pola penanganan konvensional
Bappeda, Dinas Kebersihan
33 Kajian Refungsionalisasi TPA Jati Barang dan Kajian TPA Regional
Bappeda, Dinas Kebersihan
44 1.Kegiatan Fisik Refungsionalisasi TPA dan atau Operasi TPA Regional
Bappeda, Dinas Kebersihan
55 Perintisan dan Pendampingan Pola Pengolahan sampah berbasis Komunitas
Bappeda, Dinas Kebersihan, KSM,
Kecamatan, Kelurahan
6 1.Pengembangan Pengolahan Sampah Berbasis Komunitas sesuai dengan target yang telah ditetapkan
Bappeda, Dinas Kebersihan, KSM,
Kecamatan, Kelurahan
7 1.Pengembangan Pengolahan Sampah di Pengolahan Akhir (TPA) dan atau Konversi energi
Bappeda, Dinas Kebersihan, BKPM,
Bapedalda
8 1.Perkuatan Program Kalibersih untuk meningkatkan kualitas lingkungan
Dinas kebersihan Bappeda, Bepedalda
9 1.Pengembangan Program Kompetisi untuk meningkatkan kinerja pengelolaan sampah berbasis kelompok masyarakat
Bappeda, Dinas Kebersihan,
Kecamatan, kelurahan
10 10. evaluasi Teknik Operasional Sampah, untuk melakukan monitoring pengelolaan sampah
Bappeda, Dinas kebersihan,
ASPEK PEMBIAYAAN
1. Penyesuaian Tarif Retribusi dengan Biaya Operasi dan Pemeliharaan, dengan perkuatan regulasi untuk kepatuhan pihak yang terlibat dalam pengelolaan sampah.
Dipenda, Bappeda, Dinas kebersihan
2. Penyusunan mekanisme penarikan retribusi untuk meningkatkan besaran retribusi yang terkumpul, dan mekanisme koordinasi pihak yang terlibat dalam penanganan sampah, untuk optimalisasi dan efektifitas pola penarikan.
Dipenda, Bappeda, Dinas kebersihan, PDAM, Kecamatan, UPT, Kelurahan, KSM
3. Pengaturan Retribusi Industri dan Kegiatan Non Permukiman lain, sebagai sektor ekonomi kuat untuk menopang pengelolaan kebersihan
Dipenda, Bappeda, Dinas kebersihan,
Diperindagkop
4. Penyusunan alokasi pendanaan pendanaan untuk perkuatan sistem pengolahan sampah berbasis komunitas (kelompok masyarakat), agar dapat bertahan, berkembang dan berkelanjutan (Sustainable Development).
Dipenda, Bappeda, Dinas kebersihan,
5. Evaluasi Program Pembiayaan untuk monitoring dan evaluasi keberhasilan program
Dinas kebersihan,
III. ASPEK KELEMBAGAAN DAN ORGANISASI
1. Persiapan pembentukan embrio jaringan pengelolaan sampah berbasis komunitas, dengan melibatkan organisasi pemerintah, sektor swasta dan masyarakat
Bappeda, Dinas Kebersihan, Kalangan Swasta, Stake Holder,
KSM
2. Operasional kegiatan pendampingan dan Peningkatan kemampuan dan pengolahan sampah hingga pada tataran mahir dan operasional
Konsultan, Bappeda, dinas Kebersihan, KSM,
Masyarakat
2. Penyesuaian jumlah SDM dikaitkan dengan peningkatan cakupan pelayanan
BKD, Dinas Kebersihan, Walikota
3. Pelaksanaan koordinasi seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan persampahan
Dinas Kebersihan, Dipenda, PDAM,
Kecamatan, UPT, KSM, kelurahan
4. Pembentukan sistem organisasi dan pola koordinasi untuk peningkatan kualitas pelayanan dan keberlanjutan pengolahan sampah.
Dinas Kebersihan, Dipenda, PDAM,
Kecamatan, UPT, KSM, kelurahan
5. Evaluasi Program untuk monitoring dan Evaluasi Aspek Kelembagaan dan Organisasi
Dinas Kebersihan, Bappeda
IV. ASPEK PERATURAN DAN HUKUM
1. Evaluasi Peraturan daerah yang sudah tidak sesuai dengan Perkembangan pengelolaan sampah, dan Keputusan walikota yang kurang operasional. Dan penerbitan Peraturan baru sebagai pendukung operasi pegelolaan sampah
Bagian Hukum, Bappeda, Dinas Kebersihan
kerjsama lintas instansi Bagian Hukum, Bappeda, Dinas Kebersihan
1.Evaluasi Peraturan secara berkala untuk menilai kesesuaian produk hukum tersebut
Bagian Hukum, Bappeda, Dinas Kebersihan
V. ASPEK PERANSERTA MASYARAKAT
Perkuatan/pencanangan program pengelolaan sampah/penolahan sampah dari Walikota.
Walikota, dinas kebersihan, Bappeda
Pembentukan Kelompok Pengelola Pananganan Sampah di Tingkat Kelurahan, dengan petunjuk teknis dan petunjuk operasional. Pembentukan ini juga dikuatkan dengan pengakuan status.
Dinas kebersihan, Kecamatan, kelurahan,
UPT, BKD
Perkuatan pembentukan kemitraan sektor swasta dengan masyarakat dalam pengelolaan sampah, baik pengolahan sampah komunitas, maupun pengolahan akhir sampah dan konversi energi
Sektor Swasta, Walikota, Dinas Kebersihan, KSM,
bappeda
1.Pembianaan, pelatihan, pendampingan, dan monitoring evalusi, kepada kelompok pengolah sampah, untuk mengevalusi kinerja, dan kendala program
Dinas Kebersihan, KSM, bappeda, Masyarakat
1.Evaluasi dan Monitoring untuk meningkatan kualitas keberhasilan program
Dinas Kebersihan, bappeda
VI. PENINGKATAN KESEHATAN MASYARAKAT
Peningkatan kualitas pelayanan kebersihan dengan kontrol kepadatan vektor dan peremeter fisik lain secara rutin, baik pada badan air maupun permukiman terutama wilayah dengan resiko tinggi
Dinas Kebersihan, dinas Kesehatan
2. Pengendalian vektor yang berbasis sampah, untuk menvegah timbulnya wabah
Dinas Kebersihan, dinas Kesehatan
3. Monitoring dan penindakan terhadap pengelolaan sampah industri dan institusi lain, dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan sampah non domiestik
Dinas Kesehatan dan bapedalda
TERIMA KASIH