kimia nn

download kimia nn

of 38

Transcript of kimia nn

  • 8/10/2019 kimia nn

    1/38

    34

    BAB IV

    TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Temuan Penelitian

    1. Pemroduksian Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan

    Penyangga

    Proses pemroduksian video demonstrasi Larutan Penyangga dilakukan

    melalui beberapa tahap yaitu analisis level makroskopik, pembuatan rancangan

    prosedur percobaan, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), uji

    coba prosedur percobaan, penyusunan Garis-Garis Besar Isi Program Media

    (GBIPM), pembuatan skenario, pengambilan gambar dan editing. Tahapan-

    tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:

    a. Analisis Level Makroskopik

    Larutan penyangga merupakan materi pokok yang perlu dipelajari oleh

    siswa kelas XI semester 2. Dalam materi pokok ini, beberapa fenomena (level

    makroskopik) yang perlu diamati siswa yaitu:

    1. Komponen penyusun larutan penyangga yaitu berasal dari:

    a) Asam lemah dengan basa konjugasinya.

    b) Basa lemah dengan asam konjugasinya.

    2. Sifat larutan penyangga yaitu larutan yang mempunyai sifat mempertahankan

    pH larutan dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan

    pengenceran.

  • 8/10/2019 kimia nn

    2/38

    35

    Level makroskopik yang ditampilkan dalam video demonstrasi pada

    materi pokok Larutan Penyangga adalah sebagai berikut:

    1. Larutan penyangga yang berasal dari asam lemah dengan basa konjugasinya.

    Contoh larutan penyangga dalam video yang diproduksi yaitu campuran asam

    asetat dan natrium asetat. Campuran tersebut dapat mempertahankan pH

    dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran.

    2. Larutan penyangga yang berasal dari basa lemah dengan asam konjugasinya.

    Contoh larutan penyangga dalam video yang diproduksi yaitu campuran

    amonium hidroksida dengan amonium klorida. Campuran tersebut dapat

    mempertahankan pH dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa

    dan pengenceran.

    3. Larutan bukan penyangga yang digunakan sebagai pembanding. Contoh

    larutan bukan penyangga dalam video yang diproduksi yaitu larutan asam

    asetat, natrium asetat, amonium hidroksida, dan amonium klorida. Larutan-

    larutan tersebut tidak dapat mempertahankan pH dengan adanya penambahan

    sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran.

    b. Pembuatan Rancangan Prosedur Percobaan

    Dari analisis level makroskopik tersebut, kemudian dibuat rancangan

    prosedur percobaan. Pembuatan rancangan prosedur percobaan ini berdasarkan

    beberapa literatur. Adanya prosedur percobaan akan memberikan gambaran yang

    jelas mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk tahap selanjutnya,

    khususnya pada tahap uji coba prosedur. Prosedur percobaan yang telah dibuat

  • 8/10/2019 kimia nn

    3/38

    36

    dipaparkan pada Lampiran 4.1 (Lampiran 4.1. Prosedur Percobaan Larutan

    Penyangga/Buffer).

    c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Rancangan prosedur percobaan yang telah dibuat akan memudahkan

    dalam pembuatan RPP karena dalam rancangan tersebut terdapat langkah-langkah

    percobaan yang akan ditampilkan. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) pada materi pokok Larutan Penyangga bertujuan untuk mengetahui

    kebutuhan video dalam pembelajaran tersebut dan letak penggunaannya dalam

    proses pembelajaran. RPP ini akan membantu bagaimana gambaran tampilan

    video demonstrasi yang akan dikembangkan (Lampiran 4.2. Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran (RPP)).

    a.

    Penyusunan Garis Besar Isi Program Media (GBIPM)

    Garis-Garis Besar Isi Program Media (GBIPM) diperlukan dalam

    pengembangan media karena tidak semua materi yang termuat dalam kurikulum

    dapat dipindahkan ke dalam format media. Oleh karena itu, sebelum penyusunan

    GBIPM dilakukan telaah topik yang materinya sesuai untuk dipindahkan ke dalam

    format media, khususnya media video. Dalam hal ini, telaah topik dilakukan pada

    tahap analisis level makroskopik. Garis-Garis Besar Isi Program Media (GBIPM)

    untuk materi pokok Larutan Penyangga dipaparkan pada Lampiran 4.3 (Lampiran

    4.3. Garis-Garis Besar Isi Program Media).

  • 8/10/2019 kimia nn

    4/38

    37

    b. Pembuatan Naskah/Skenario

    Naskah video dikenal juga dengan nama skenario. Naskah ini akan

    menjadi panduan atau petunjuk praktis yang akan digunakan oleh sutradara dalam

    proses pembuatan visualisasinya. Setelah rancangan prosedur percobaan dan RPP

    dibuat, langkah selanjutnya yaitu pengumpulan informasi tentang apa saja yang

    akan dikembangkan dalam penulisan naskah/skenario (Lampiran 4.4.

    Skenario/Naskah Video). Dalam skenario video demonstrasi yang dibuat terdapat

    istilah-istilah atau bahasa produksi dan petunjuk-petunjuk teknis operasional.

    Skenario tersebut terus berkembang seiring dengan perkembangan proses

    pengambilan gambar dan suara.

    c. Uji Coba Prosedur Percobaan

    Tahap selanjutnya dilakukan uji coba prosedur percobaan yang akan

    dibuat videonya. Ini bertujuan untuk mengoptimalkan prosedur percobaan

    sehingga menghindari kesalahan teknis saat pengambilan gambar. Prosedur yang

    dikembangkan dalam materi pokok Larutan Penyangga adalah untuk mengetahui

    pengaruh penambahan sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran terhadap

    larutan penyangga dan bukan penyangga. Indikator yang digunakan untuk

    mengukur pH larutan penyangga dan bukan penyangga tersebut yaitu pH meter

    digital.

    Uji coba prosedur dilakukan beberapa kali dalam rentang waktu dua bulan.

    Ini bertujuan untuk memperoleh data optimal (yang sesuai/mendekati teori).

    Secara teori/perhitungan, pH larutan penyangga diperoleh sebagai berikut:

  • 8/10/2019 kimia nn

    5/38

    38

    Tabel 4.1

    Data pH Larutan Penyangga menurut Perhitungan

    No. Larutan pH

    awal

    Penambahan

    HCl 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    NaOH 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    Aquades

    10 mL

    1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +

    25 mL CH3COONa 0,1 M

    4,76 4,75 4,77 4,76

    2. 25 mL NH4OH 0,1 M +

    25 mL NH4Cl 0,1 M

    9,26 9,25 9,26 9,26

    Berikut ini adalah data uji coba prosedur percobaan larutan penyangga.

    Tabel 4.2

    Data Uji Coba Pertama Prosedur Percobaan Larutan PenyanggaNo. Larutan pH

    awal

    Penambahan

    HCl 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    NaOH 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    Aquades

    10 mL

    1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +

    25 mL CH3COONa 0,1 M

    4,45 4,43 4,45 4,45

    2. 25 mL NH4OH 0,1 M +

    25 mL NH4Cl 0,1 M

    9,31 9,29 9,32 9,32

    3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,35 6,72 10,11 7,31

    4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,58 3,36 7,20 5,54

    5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 3,09 3,01 3,16 3,05

    6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,06 10,98 11,12 11,02

    Tabel 4.2 merupakan data awal dari uji coba prosedur percobaan. Jika

    dilihat, pH larutan penyangga tersebut tidak sesuai dengan teori. Hal ini dapat

    disebabkan aquades. Aquades yang ada di Laboratrium memiliki pH sekitar 5,60

    pada suhu 270C. pH aquades yang cenderung asam dapat mempengaruhi pH

    larutan penyangga yang diukur. Ini dapat disebabkan adanya gas karbondioksida

    (CO2)yang terlarut dalam aquades sehingga membentuk asam karbonat (H2CO3).

  • 8/10/2019 kimia nn

    6/38

    39

    Untuk mendapatkan data hasil percobaan yang tepat, maka dilakukan

    destilasi. Destilasi diharapkan dapat memurnikan aquades sehingga dapat

    mendekati pH tujuh. Dari hasil destilasi, diperoleh pH aquades 5,63 pada suhu

    270C. Setelah dilakukan destilasi kedua ternyata didapat pH aquades 5,50. pH

    aquades menjadi semakin kecil, ini dapat disebabkan hasil destilasi pada labu

    Erlenmeyer yang tidak ditutup memungkinkan gas CO2melarut kembali.

    Destilasi dilakukan dengan cara menghubungkan labu Erlenmeyer dengan

    kondensor menggunakan konektor agar tidak ada gas karbondioksida dari udara

    yang melarut kembali pada destilat. Dengan menggunakan cara seperti itu,

    diperoleh pH aquades hasil destilasi semakin naik. Berikut ini adalah data pH

    aquades hasil destilasi.

    Tabel 4.3Data pH aquades Hasil Destilasi

    pH Aquades

    Destilasi ke-1 Destilasi ke-2 Destilasi ke-3

    5,63 5,90 5,98

    5,60 5,83 5,90

    5,56 5,72 5,92

    Dari tabel 4.3 diperoleh beberapa data pH aquades. Untuk mendapatkan

    pH aquades yang mendekati tujuh ternyata tidak mudah. Dengan menggunakan

    aquades hasil destilasi, diperoleh pH larutan penyangga dan bukan larutan

    penyangga sebagai berikut:

  • 8/10/2019 kimia nn

    7/38

    40

    Tabel 4.4

    Data Uji Coba Kedua Prosedur Percobaan Larutan Penyangga

    No. Larutan pH

    awal

    Penambahan

    HCl 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    NaOH 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    Aquades

    10 mL

    1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +

    25 mL CH3COONa 0,1 M

    4,53 4,53 4,54 4,54

    2. 25 mL NH4OH 0,1 M +

    25 mL NH4Cl 0,1 M

    9,24 9,24 9,25 9,24

    3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,34 6,80 10,05 7,31

    4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,45 3,40 7,02 5,84

    5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 2,95 2,90 3,05 3,00

    6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,06 10,98 11,12 11,03

    Data pada Tabel 4.4 berbeda dengan data pada Tabel 4.2. Ada peningkatan

    harga pH larutan, khususnya pH campuran asam asetat dengan natrium asetat.

    Tetapi data yang diperoleh belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Langkah

    selanjutnya yang dilakukan adalah memanaskan zat yang yang akan dipakai

    dalam uji coba prosedur, yaitu memanaskan natrium asetat dan amonium klorida.

    Zat dikeringkan untuk menghindari kandungan air dalam zat tersebut. Adanya

    kandungan air dapat mempengaruhi berat zat sehingga berat zat yang ditimbang

    kurang tepat dan ini dapat mempengaruhi konsentrasi larutan yang dibuat. Untuk

    melihat pengaruh pemanasan zat tersebut terhadap harga pH larutan maka

    dilakukan pengukuran. Dengan menggunakan aquades hasil destilasi dan zat hasil

    pemanasan diperoleh data sebagai berikut:

  • 8/10/2019 kimia nn

    8/38

    41

    Tabel 4.5

    Data Uji Coba Ketiga Prosedur Percobaan Larutan Penyangga

    No. Larutan pH

    awal

    Penambahan

    HCl 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    NaOH 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    Aquades

    10 mL

    1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +

    25 mL CH3COONa 0,1 M

    4,40 4,39 4,41 4,40

    2. 25 mL NH4OH 0,1 M +

    25 mL NH4Cl 0,1 M

    9,25 9,25 9,26 9,26

    3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,36 6,59 10,37 7,33

    4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,58 2,91 7,03 5,54

    5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 2,64 2,54 2,73 2,60

    6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,02 10,94 11,12 10,98

    Data yang diperoleh ternyata masih belum sesuai, pH campuran asam

    asetat dengan natrium asetat tersebut turun menjadi 4.40, masih lebih kecil jika

    dibandingkan dengan teorinya yaitu 4.74. Artinya, pemanasan zat tersebut kurang

    efektif dilakukan pada percobaan ini. Akhirnya cara yang dilakukan yaitu

    memanaskan aquades sampai mendidih, lalu didinginkan dengan cara menutup

    gelas kimia yang berisi aquades tersebut. Dengan cara ini diharapkan gas

    karbondioksida yang larut dalam aquades dapat menguap ke udara. Dan, gelas

    kimia yang berisi aquades tersebut ditutup agar gas karbondioksida tidak melarut

    kembali. Dengan cara seperti tersebut, diperoleh pH aquades sebagai berikut:

    Tabel 4.6Data pH Aquades Hasil Pemanasan

    pH Aquades

    Awal Setelah Pemanasan

    5,64 6,15

    5,64 6,03

  • 8/10/2019 kimia nn

    9/38

    42

    Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa pH aquades yang dihasilkan melalui

    pemanasan lebih besar jika dibandingkan dengan destilasi. Ini membuktikan

    bahwa pemisahan gas karbondioksida dari aquades lebih efektif menggunakan

    cara pemanasan dibandingkan dengan cara destilasi walaupun belum dihasilkan

    pH aquades tujuh. Dari beberapa cara yang telah dilakukan, pH optimal aquades

    adalah sekitar 6 yaitu melalui cara pemanasan.

    Selain pemanasan, pH meter digital juga distandarisasi walaupun sejak

    awal uji coba sudah distandarisasi. Standarisasi pH meter digital ini bertujuan

    untuk mengecek apakah pH meter digital masih berfungsi dengan benar atau tidak.

    pH meter digital distandarisasi dengan menggunakan bufferpH 4 dan bufferpH 7.

    Ketika distandarisasi, ternyata pH meter digital menunjukkan angka 4 pada buffer

    pH 4 dan menunjukkan angka 7 pada buffer pH 7.

    Berikut ini adalah data hasil pengamatan mengenai pH Larutan Penyangga

    dan bukan Penyangga dengan menggunakan aquades hasil pemanasan.

    Tabel 4.7

    Data Uji Coba Keempat Prosedur Percobaan Larutan Penyangga

    No. Larutan pH

    awal

    Penambahan

    HCl 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    NaOH 0,1 M

    5 tetes

    Penambahan

    Aquades

    10 mL

    1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +

    25 mL CH3COONa 0,1 M

    4,59 4,57 4,61 4,59

    2. 25 mL NH4OH 0,1 M +

    25 mL NH4Cl 0,1 M

    9,26 9,25 9,28 9,25

    3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,86 6,71 10,76 7,84

    4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,28 2,82 7,11 5,32

    5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 2,91 3,15 3,05 2,95

    6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,02 10,96 11,14 10,98

  • 8/10/2019 kimia nn

    10/38

    43

    Tabel 4.7 merupakan data uji coba prosedur yang digunakan dalam

    pengambilan gambar. pH larutan penyangga hasil uji coba prosedur dibandingkan

    dengan data teori yang dipaparkan pada Tabel 4.8.

    Tabel 4.8

    pH Larutan Penyangga secara Perhitungan Dibandingkan dengan pH Hasil

    PercobaanpH

    awal

    Penambahan

    5 tetes

    HCl 0,1 M

    Penambahan

    5 tetes

    NaOH 0,1 M

    Penambahan

    10 mL

    aquades

    No Larutan

    Teori Perc Teori Perc Teori Perc Teori Perc

    1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +

    25 mL CH3COONa 0,1 M

    4,76 4,59 4,75 4,57 4,77 4,61 4,76 4,59

    2. 25 mL NH4OH 0,1 M +

    25 mL NH4Cl 0,1 M

    9,26 9,26 9,25 9,25 9,26 9,28 9,26 9,25

    Data hasil percobaan belum sesuai dengan teori meskipun telah dilakukan

    upaya untuk mengoptimalkan prosedur percobaan ini. Selain penyebab aquades,

    dapat juga dikarenakan konsentrasi larutan yang dibuat kurang tepat. Tetapi dari

    Tabel 4.8, ada beberapa data yang mendekati teori. Dari data tersebut dapat

    tergambar fenomena larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH larutan

    dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran.

    d. Pengambilan Gambar

    Pengambilan gambar dilakukan setelah uji coba prosedur dinyatakan

    selesai. Lokasi pengambilan gambar dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar,

    kampus Universitas Pendidikan Indonesia, di dalam mini studio dengan

    melibatkan beberapa kerabat kerja yaitu sutradara, juru kamera, dan penata cahaya.

    Pengambilan gambar dilakukan beberapa kali dalam rentang waktu dua bulan.

  • 8/10/2019 kimia nn

    11/38

    44

    Dalam proses pengambilan gambar, tidak terlepas dari skenario. Skenario tersebut

    terus berubah, disesuaikan dengan adanya perkembangan dalam proses

    pengambilan gambar. Berikut beberapa contoh gambar yang telah diambil saat

    proses pengambilan gambar:

    Gambar 4.1.pH awal campuran NH30,1 M dengan NH4Cl 0,1 M

    Gambar 4.2.pH campuran setelah penambahan 5 tetes HCl 0,1 M

    Gambar 4.3.pH campuran setelah penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M

  • 8/10/2019 kimia nn

    12/38

    45

    e.Editing

    Editing dilakukan setelah seluruh proses pengambilan gambar selesai.

    Gambar yang telah direkam dipindahkan (capture) ke dalam komputer dengan

    menggunakan software Adobe Premiere 6.5 dan diedit dengan menggunakan

    sotfware yang sama. Proses editingberlangsung selama satu bulan.

    Hal-hal yang dilakukan dalam proses editingadalah:

    a. Memilih gambar yang akan ditampilkan pada video.

    Pengambilan gambar dilakukan beberapa kali sehingga kualitas gambar yang

    dihasilkan berbeda-beda. Oleh karena itu, dilakukan pemilihan gambar supaya

    diperoleh kualitas gambar terbaik.

    b. Membuang gambar yang tidak diperlukan.

    Gambar-gambar yang tidak diperlukan pada video dibuang.

    c. Membuat teks pada setiap gambar yang memerlukan penjelasan teks.

    Teks dibuat untuk memperjelas tujuan tampilan video. Video yang diproduksi

    ini merupakan video demonstrasi yang menampilkan langkah-langkah

    percobaan dan menampilkan fenomena sehingga tiap tampilan mempunyai

    tujuan yang berbeda.

    d. Memberikan transisi antara gambar satu dengan gambar lainnya.

    Gambar-gambar yang dipindahkan ke dalam Adobe Premiere 6.5 masih

    berupa potongan-potongan gambar. Untuk memperhalus tampilan video maka

    diberikan transisi diantara gambar satu dengan yang lainnya.

    e. Merekam suara sebagai narasi dalam video.

    Perekaman suara bertujuan untuk membuat narasi video.

  • 8/10/2019 kimia nn

    13/38

    46

    f. Memasukkan narasi ke dalam video disesuaikan dengan gambar pada video.

    Narasi tersebut dimasukkan ke dalam video disesuaikan dengan gambar yang

    ditampilkan. Narasi tersebut akan memperjelas gambar yang ditampilkan.

    g. Memilih musik instrumen untuk dijadikan musik latar pada video.

    Video yang ditampilkan diiringi dengan musik. Musik latar yang digunakan

    pada video yang dibuat berupa musik instrumen.

    h. Memasukkan musik latar ke dalam video.

    Setelah dilakukan pemilihan musik instrumen, musik tersebut dimasukkan ke

    dalam video. Musik latar disesuaikan dengan gambar yang ditampilkan.

    2. Hasil Angket Dosen

    Angket ditujukan pada dosen ahli yaitu dosen ahli media dan ahli materi.

    Angket memuat beberapa aspek penilaian, yaitu:

    1.

    Kesesuaian antara isi yang ditampilkan pada video dengan konsep, materi atau

    prosedur sebenarnya.

    2. Kualitas tampilan keseluruhan video demonstrasi pada materi pokok Larutan

    Penyangga.

    Angket diberikan kepada empat dosen kimia UPI yang berkompeten

    dibidang materi dan media. Angket tersebut diisi setalah dosen menyaksikan

    tayangan video. Berikut data mengenai respon empat dosen terhadap kesesuaian

    antara isi yang ditampilkan pada video dengan konsep atau materi sebenarnya

    (Lampiran 4.5. Angket yang diberikan kepada dosen untuk menilai isi materi

    video).

  • 8/10/2019 kimia nn

    14/38

    47

    a. Kesesuaian antara isi yang ditampilkan pada video dengan konsep, materi atau

    prosedur sebenarnya.

    Tabel 4.9

    Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan

    Penyangga dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Motivasi

    KesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak Sesuai

    Pengenalan enam botol yang berisi

    larutan:

    CH3COOH 0,1 M

    1 3

    CH3COONa 0,1 M 2 2

    Campuran CH3COOH 0,1 M dengan

    CH3COONa 0,1 M

    1 3

    NH4OH 0,1 M 2 2

    NH4Cl 0,1 M 2 2

    Motivasi

    Campuran NH4OH 0,1 M dengan

    NH4Cl 0,1 M

    1 3

    JUMLAH 9

    (37,50%)

    15

    (62,50%)

    Berdasarkan tabel 4.9, diperoleh data bahwa 37,5% menyatakan sesuai

    terhadap segmen Motivasi. Artinya, hampir separuhnya isi video pada segmen

    tersebut sesuai.

    Tabel 4.10Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengenalan Alat

    KesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak SesuaiPipet tetes 4 -

    Gelas ukur 4 -

    Gelas kimia 4 -

    pH meter digital 4 -

    Stirer 4 -

    Magnet stirer 4 -

    Klem 4 -

    Pengenalan alat

    Statif 4 -

    JUMLAH 32

    (100%)

    -

    (0%)

  • 8/10/2019 kimia nn

    15/38

    48

    Jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada segmen Pengenalan

    alat menyatakan seluruhnya sesuai (100%).

    Tabel 4.11

    Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengenalan Bahan

    KesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak Sesuai

    CH3COONa 0,1 M 4 -

    CH3COOH 0,1 M 4 -

    NH4Cl 0,1 M 4 -

    NH4OH 0,1 M 4 -

    HCl 0,1 M 4 -

    NaOH 0,1 M 4 -

    Pengenalan bahan

    Aquades 4 -

    JUMLAH 28

    (100%)

    -

    (0%)

    Berdasarkan tabel 4.11, jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada

    segmen Pengenalan bahan menyatakan seluruhnya sesuai (100%).

    Tabel 4.12Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian Campuran CH3COOH 0,1 M

    dengan CH3COONa 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak Sesuai

    Penuangan larutan CH3COOH

    0,1 M sebanyak 25 mL

    4 -

    Penuangan larutan CH3COONa 0,1M sebanyak 25 mL

    4 -

    Pencampuran dua larutan 4 -

    Pembilasan elektroda pH meter 4 -

    Pengujian dengan pH meter digital

    1.

    pH awal larutan

    3 1

    2.pH setelah penambahan lima

    tetes HCl 0,1 M

    4 -

    3.

    pH setelah penambahan lima

    tetes NaOH 0,1 M

    4 -

    Pengujian

    campuran

    CH3COOH 0,1 Mdengan

    CH3COONa 0,1 M

    4.pH setelah penambahan 10 mL

    aquades

    4 -

  • 8/10/2019 kimia nn

    16/38

    49

    KesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak Sesuai

    Perbandingan pH awal larutan

    dengan pH setelah adanya

    penambahan 5 tetes HCl 0,1 M,

    penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M

    dan penambahan 10 mL aquades

    4 -

    JUMLAH 35

    (97,22%)

    1

    (2,78%)

    Sekitar 97,22% menyatakan sesuai terhadap isi video pada segmen

    Pengujian campuran CH3COOH 0,1 M dengan CH3COONa 0,1 M. Artinya,

    hampir seluruhnya isi video pada segmen tersebut sesuai. Sebagian kecil (2,78%),

    isi video tersebut tidak sesuai. Ketidaksesuaian isi video tersebut pada tampilan

    Pengujian pH awal campuran dengan menggunakan pH meter digital.

    Tabel 4.13

    Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian CH3COOH 0,1 M

    KesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak Sesuai

    Penuangan larutan CH3COOH 0,1 M

    sebanyak 50 mL ke dalam gelas ukur

    4 -

    Penuangan larutan CH3COOH 0,1 M

    sebanyak 50 mL ke dalam gelas kimia

    100 mL

    4 -

    Pengujian dengan pH meter digital

    1.pH awal larutan

    4 -

    2.

    pH setelah penambahan lima

    tetes HCl 0,1 M

    4 -

    3.pH setelah penambahan lima

    tetes NaOH 0,1 M

    4 -

    4.

    pH setelah penambahan 10 mL

    aquades

    4 -

    Pengujian

    CH3COOH 0,1 M

    Perbandingan pH awal larutan

    CH3COOH 0,1 M dengan pH setelah

    adanya penambahan 5 tetes HCl 0,1

    M, penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M

    dan penambahan 10 mL aquades

    4 -

    JUMLAH 28

    (100%)

    -

    (0%)

  • 8/10/2019 kimia nn

    17/38

    50

    Jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada segmen Pengujian

    CH3COOH 0,1 M menyatakan bahwa seluruh isi video pada segmen tersebut

    sesuai (100%).

    Tabel 4.14Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian CH3COONa 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak

    Sesuai

    Penuangan larutan CH3COONa 0,1

    M sebanyak 50 mL ke dalam gelas

    kimia 100 mL

    4 -

    Pengujian dengan pH meter digital

    1. pH awal larutan

    4 -

    2. pH setelah penambahan lima

    tetes HCl 0,1 M

    4 -

    3. pH setelah penambahan lima

    tetes NaOH 0,1 M

    4 -

    4. pH setelah penambahan 10 mL

    aquades

    4 -

    Pengujian

    CH3COONa 0,1 M

    Perbandingan pH awal larutan

    CH3COONa 0,1 M dengan pH setelah

    adanya penambahan 5 tetes HCl 0,1

    M, penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M

    dan penambahan 10 mL aquades

    4 -

    JUMLAH 24

    (100%)

    -

    (0%)

    Tabel 4.14 merupakan tabel untuk menguji kesesuaian isi video pada

    segmen pengujian larutan natrium asetat 0,1 M. Pada segmen tersebut, dosen

    menyatakan isi video tersebut seluruhnya sesuai (100%).

  • 8/10/2019 kimia nn

    18/38

    51

    Tabel 4.15

    Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian Campuran NH30,1 M denganNH4Cl 0,1 M

    KesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak

    Sesuai

    Pencampuran dua larutan yaitu 50 mL

    NH4OH 0,1 M dicampurkan dengan

    50 mL NH4Cl 0,1 M

    4 -

    Pengujian dengan pH meter digital1. pH awal larutan

    4 -

    2. pH setelah penambahan lima

    tetes HCl 0,1 M

    4 -

    3. pH setelah penambahan lima

    tetes NaOH 0,1 M

    4 -

    4. pH setelah penambahan 10 mL

    aquades

    3 1

    Pengujian

    campuran

    NH30,1 M dengan

    NH4Cl 0,1 M

    Perbandingan pH awal larutan dengan

    pH setelah adanya penambahan 5 tetes

    HCl 0,1 M, penambahan 5 tetes NaOH

    0,1 M dan penambahan 10 mL aquades

    4 -

    JUMLAH 23

    (95,83%)

    1

    (4.17%)

    Dosen menyatakan hampir seluruh isi video pada segmen Pengujian

    campuran NH4OH 0,1 M 0,1 M dengan NH4Cl 0,1 M sesuai (95,83%). Sebagian

    kecil (4,17%) menyatakan bahwa isi video tersebut tidak sesuai. Ketidaksesuaian

    isi video tersebut yaitu pada tampilan pH setelah penambahan 10 mL aquades.

  • 8/10/2019 kimia nn

    19/38

    52

    Tabel 4.16

    Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian NH4OH 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak

    Sesuai

    Penuangan 50 mL NH4OH 0,1 M ke

    dalam gelas kimia 100 mL

    4 -

    Pengujian dengan pH meter digital

    1. pH awal larutan

    4 -

    2. pH setelah penambahan lima

    tetes HCl 0,1 M

    4 -

    3. pH setelah penambahan lima

    tetes NaOH 0,1 M

    4 -

    4. pH setelah penambahan 10 mL

    aquades

    4 -

    Pengujian

    NH30,1 M

    Perbandingan pH awal larutan NH4OH

    0,1 M dengan pH setelah adanya

    penambahan 5 tetes HCl 0,1 M,

    penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M dan

    penambahan 10 mL aquades

    4 -

    JUMLAH 24

    (100%)

    -

    (0%)

    Berdasarkan Tabel 4.16, jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada

    segmen Pengujian NH3 0,1 M yaitu sebanyak 100% sesuai. Menurut tafsiran

    jawaban Koentjaraningrat maka dapat dinyatakan bahwa seluruh isi video pada

    segmen tersebut telah sesuai.

  • 8/10/2019 kimia nn

    20/38

    53

    Tabel 4.17

    Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian NH4Cl 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak

    Sesuai

    Penuangan 50 mL NH4Cl 0,1 M

    ke dalam gelas kimia 100 mL

    4 -

    Pengujian dengan pH meter

    digital

    1. pH awal larutan

    4 -

    2. pH setelah penambahan lima

    tetes HCl 0,1 M

    4 -

    3. pH setelah penambahan lima

    tetes NaOH 0,1 M

    4 -

    4. pH setelah penambahan 10

    mL aquades

    4 -

    Pengujian

    NH4Cl 0,1 M

    Perbandingan pH awal larutan

    NH4Cl 0,1 M dengan pH

    setelah adanya penambahan 5

    tetes HCl 0,1 M, penambahan 5

    tetes NaOH 0,1 M dan

    penambahan 10 mL aquades

    4 -

    JUMLAH 24

    (100%)

    -

    (0%)

    Jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada segmen Pengujian

    NH4Cl 0,1 M yaitu sebanyak 100% sesuai. Artinya, seluruh isi video pada

    segmen tersebut sesuai.

  • 8/10/2019 kimia nn

    21/38

    54

    Tabel 4.18

    Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga

    dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen KesimpulanKesesuaianSegmen Tampilan

    Sesuai Tidak

    Sesuai

    Kesimpulan a. Tabel pengamatan

    b.

    Larutan penyangga dan larutan

    bukan penyangga

    c.

    Pengertian penyangga

    d. Komponen penyusun larutan

    penyangga.

    4

    4

    4

    4

    -

    -

    -

    -

    JUMLAH 16

    (100%)

    -

    (0%)

    Seluruhnya dosen menyatakan bahwa tampilan pada segmen Kesimpulan sesuai

    (100%).

    Dari keseluruhan jawaban dosen terhadap kesesuaian isi tiap segmen

    dalam video demonstrasi Larutan Penyangga maka dapat dinyatakan bahwa isi

    video tersebut telah sesuai dengan materi yang sebenarnya. Sedangkan, dibawah

    ini adalah tanggapan dosen terhadap video demonstrasi dilihat dari kualitas

    tampilan video secara keseluruhan (Lampiran 4.6 Angket yang diberikan kepada

    dosen untuk menilai tampilan video).

    b. Kualitas tampilan keseluruhan video demonstrasi Larutan Penyangga.

    Untuk mengetahui tanggapan dosen terhadap kualitas tampilan

    keseluruhan video, maka dibuat angket yang menyangkut aspek penilaian tertentu.

    Berikut ini merupakan respon dosen terhadap kualitas gambar video dilihat dari

    tata warna, kekontrasan, dan brightness/kecerahan.

  • 8/10/2019 kimia nn

    22/38

    55

    Tabel 4.19

    Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi

    Larutan Penyangga Dilihat dari Kualitas Gambar (Tata, Warna,Kekontrasan, danBrightness).

    JawabanTampilan Video

    Demonstrasi Sangat

    Baik

    Baik Cukup Buruk Lain-

    Lain

    Kualitas gambar pada

    video demonstrasi Larutan

    Penyangga dilihat dari tata

    warna

    - 2 2 - -

    Kualitas gambar pada

    video demonstrasi Larutan

    Penyangga dilihat dari

    kekontrasannya

    - 2 2 - -

    Kualitas gambar pada

    video demonstrasi Larutan

    Penyangga dilihat dari

    brightness-nya

    - 3 1 - -

    Tabel 4.19 merupakan respon dosen terhadap kualitas gambar video dilihat

    dari tata warna, kekontrasan, dan kecerahan/brightness. Tata warna yang ada

    dalam video dianggap baik oleh dua dosen dan dosen yang lainnya menyatakan

    cukup. Kekontrasan video demonstrasi Larutan Penyangga dianggap baik oleh

    dua dosen dan dinyatakan cukup oleh dua dosen yang lainnya . Sedangkan untuk

    brightness, tiga dosen menyatakan baik. Satu dosen menyatakan bahwa

    kecerahan/brightness pada video demonstrasi Larutan penyangga dianggap

    cukup.

  • 8/10/2019 kimia nn

    23/38

    56

    Tabel 4.20

    Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi

    Larutan Penyangga Dilihat dari Kejelasan VideoJawabanKejelasan Video

    Ya Tidak Cukup

    Narasi pada video demonstrasi Larutan

    Penyangga terdengar dengan jelas

    3 - 1

    Narasi dapat memperjelas eksperimen yang

    ditampilkan

    4 - -

    Title/judul dapat memperjelas eksperimen yang

    ditampilkan

    4 - -

    Penjelasan dalam bentuk teks dapat memperjelas

    penyajian eksperimen

    4 - -

    Tiga dosen menyatakan bahwa narasi pada video demonstrasi Larutan

    Penyangga terdengar jelas sedangkan satu dosen menyatakan cukup jelas. Empat

    dosen menyatakan bahwa narasi, title/judul, dan teks dapat memperjelas

    eksperimen yang ditampilkan. Berdasarkan tabel 4.21, kecepatan tampilan video

    dinyatakan sudah cukup. Berikut tanggapan empat dosen terhadap kecepatan

    tampilan video demonstrasi Larutan Penyangga.

    Tabel 4.21

    Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi

    Larutan Penyangga Dilihat dari Kecepatan TampilanJawabanTampilan Video

    Terlalu

    Cepat

    Cepat Cukup Lambat Lain-

    Lain

    Kecepatan tampilan

    tiap scene pada video

    demonstrasi Larutan

    Penyangga

    - - 4 - -

  • 8/10/2019 kimia nn

    24/38

    57

    Tabel 4.22

    Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi Larutan

    Penyangga Dilihat Kekomunikatifan dan Komposisi MusikJawabanKekomunikatifan Video dan Komposisi Musik

    Ya Tidak Lain-lain

    (Cukup)

    Video demonstarsi Larutan Penyangga bersifat

    komunikatif

    3 - 1

    Komposisi musik pada video demonstrasi Larutan

    Penyangga sesuai dengan tampilan gambar

    4 - -

    Berdasarkan tabel 4.22, video demonstrasi pada materi pokok Larutan

    Penyangga yang dibuat bersifat komunikatif dan komposisi musik pada video

    tersebut telah sesuai dengan tampilan gambar.

    3. Hasil Angket Guru

    Angket yang diberikan pada guru memuat beberapa aspek penilaian yang

    berhubungan dengan:

    1) Kejelasan fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Larutan

    Penyangga.

    2) Pendapat guru mengenai keterampilan proses sains siswa yang dapat di

    kembangkan pada video demosntrasi Larutan Penyangga.

    3)

    Manfaat video demonstrasi Larutan Penyangga pada kegiatan pembelajaran

    materi pokok Larutan Penyangga.

    Angket yang diberikan untuk guru tertuang dalam Lampiran 4.7

    (Lampiran 4.7. Angket yang diberikan kepada guru).

  • 8/10/2019 kimia nn

    25/38

    58

    Angket diberikan kepada lima orang guru mata pelajaran kimia SMA kelas

    XI dari lima SMA di Bandung. Empat sekolah ini berdasarkan kluster SMA di

    Bandung dan satu sekolah swasta. Berdasarkan hasil angket, kelima sekolah

    tersebut memiliki fasilitas untuk menayangkan video pembelajaran tetapi empat

    orang guru menyatakan tidak pernah menayangkan video pembelajaran pada

    kegiatan pembelajaran sebelumnya. Satu guru menyatakan pernah menayangkan

    video demonstrasi Larutan Penyangga dalam kegiatan pembelajaran tetapi

    berbeda dari indikator yang digunakan.. Indikator yang digunakan untuk

    mengukur pH adalah indikator universal, sedangkan pada video demonstrasi

    Larutan Penyangga yang dibuat dari penelitian ini menggunakan pH meter digital.

    Satu sekolah menyatakan bahwa pembelajaran materi pokok Larutan

    Penyangga disampaikan melalui metode ceramah, praktikum, dan demonstrasi.

    Dua sekolah menyampaikannya dengan metode praktikum dan demonstrasi. Dan,

    dua sekolah menyampaikan dengan metode ceramah.

    Berikut ini merupakan hasil respon guru mengenai kejelasan fenomena

    yang ditampilkan pada video demonstrasi Larutan Penyangga.

    Tabel 4.23

    Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi mengenai Kejelasan

    Fenomena yang Ditampilkan pada Video Demonstrasi Larutan PenyanggaJawabanFenomena yang ditampilkan pada Video

    Demonstrasi Ya Ragu-ragu Tidak

    Fenomena larutan penyangga asam yang dapat

    mempertahankan pH larutan pada penambahan

    sedikit asam dapat teramati dengan jelas

    4 1 -

    Fenomena larutan penyangga asam yang dapat

    mempertahankan pH larutan pada penambahan

    sedikit basa dapat teramati dengan jelas

    4 1 -

  • 8/10/2019 kimia nn

    26/38

    59

    JawabanFenomena yang ditampilkan pada Video

    Demonstrasi Ya Ragu-ragu Tidak

    Fenomena larutan penyangga asam yang dapat

    mempertahankan pH larutan pada proses

    pengenceran dapat teramati dengan jelas

    4 1 -

    Fenomena larutan penyangga basa yang dapat

    mempertahankan pH larutan pada penambahan

    sedikit asam dapat teramati dengan jelas

    4 1 -

    Fenomena larutan penyangga basa yang dapat

    mempertahankan pH larutan pada penambahan

    sedikit basa dapat teramati dengan jelas

    4 1 -

    Fenomena larutan penyangga basa yang dapat

    mempertahankan pH larutan pada proses

    pengenceran dapat teramati dengan jelas

    4 1 -

    Fenomena larutan bukan penyangga yang tidak

    dapat mempertahankan pH larutan pada

    penambahan sedikit asam dapat teramati dengan

    jelas

    4 1 -

    Fenomena larutan bukan penyangga yang tidak

    dapat mempertahankan pH larutan pada

    penambahan sedikit basa dapat teramati dengan

    jelas

    4 1 -

    Fenomena larutan bukan penyangga yang tidak

    dapat mempertahankan pH larutan pada proses

    pengenceran dapat teramati jelas

    4 1 -

    JUMLAH 36 9 -

  • 8/10/2019 kimia nn

    27/38

    60

    Jika jawaban guru tersebut dihitung dalam bentuk % (presentase), maka dapat

    diperoleh data sebagai berikut:

    Jawaban 'Ya' =Jumlah jawaban 'Ya'

    Jawaban keseluruhanx 100% =

    36

    45x 100% = 80%

    Jawaban 'Ragu-ragu' =Jumlah jawaban 'Ragu-ragu'

    Jawaban keseluruhanx 100% =

    9

    45x 100% = 20%

    Jawaban 'Tidak' = 0%

    Hampir seluruhnya (80%) guru menyatakan Ya terhadap kejelasan

    fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Larutan Penyangga. Selain

    itu, dalam angket evaluasi dituangkan beberapa keterampilan proses. Tabel 4.24

    merupakan hasil respon guru mengenai keterampilan proses sains siswa yang

    dapat dikembangkan dari video Demonstrasi Larutan Penyangga.

    Tabel 4.24

    Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi mengenaiKeterampilan Proses Sains Siswa yang Dapat Dikembangkan

    JawabanKeterampilan Proses

    Sains Ya Ragu-ragu Tidak

    Mengobservasi/mengamati 4 1 -

    Manfsirkan Data 5 - -

    Menyimpulkan 5 - -

    Berdasarkan tabel 4.24, video demonstrasi dapat mengandung

    keterampilan proses sains siswa. Menurut pendapat guru, keterampilan proses

    yang dapat dikembangkan yaitu diantaranya mengobservasi/mengamati,

    menafsirkan data, dan menyimpulkan data. Sedangkan, tabel 4.15 merupakan

    hasil respon guru mengenai video demonstrasi Larutan Penyangga dalam

    kegiatan pembelajaran.

  • 8/10/2019 kimia nn

    28/38

    61

    Tabel 4.25

    Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi tentang

    Video Demonstrasi Larutan Penyangga dalam Kegiatan PembelajaranJawabanAspek

    Ya Ragu-ragu Tidak

    Durasi video sesuai dengan alokasi waktu pertemuan

    pembelajaran

    4 1 -

    Durasi video demonstrasi lebih singkat

    dibandingkan dengan percobaan secara langsung

    (Praktikum/Demonstrasi)

    5 - -

    Video demonstrasi Larutan Penyangga dapat

    menunjang kegiatan pembelajaran pada materi

    pokok Larutan Penyangga

    5 - -

    Tabel 4.26 merupakan jawaban mengenai minat guru menggunakan video

    demonstrasi Larutan Penyangga pada kegiatan pembelajaran pada materi pokok

    Larutan Penyangga.

    Tabel 4.26

    Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi mengenai

    Minat Guru Menggunakan Video Demonstrasi Larutan PenyanggaJawabanAspek

    Ya Ragu-ragu Tidak

    Bapak/Ibu guru berminat untuk

    menggunakan video demonstrasi Larutan

    Penyangga pada kegiatan pembelajaran

    materi pokok Larutan Penyangga.

    5 - -

    Respon guru terhadap video demonstrasi Larutan Penyangga baik. Lima

    guru menyatakan berminat untuk menggunakan video demonstrasi Larutan

    Penyangga pada materi pokok Larutan Penyangga.

  • 8/10/2019 kimia nn

    29/38

    62

    B. Pembahasan

    1. Proses Pemroduksian Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan

    Penyangga

    Menurut Hana (2006), dalam pengembangan video perlu dilakukan

    tahapan-tahapan diantaranya penulisan GBIPM, penulisan naskah, produksi

    (meliputi pengambilan gambar dan editing). Berdasarkan temuan penelitian,

    proses pemroduksian video demonstrasi pada materi pokok Larutan Penyangga

    dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu analisis level makroskopik, pembuatan

    rancangan prosedur percobaan, pembuatan RPP, penyusunan GBIPM, penulisan

    naskah video, uji coba prosedur percobaan, pengambilan gambar dan proses

    editing.

    Tahap pertama yaitu analisis level makroskopik. Pada tahap tersebut,

    dianalisis fenomena-fenomena yang dapat diamati pada materi pokok Larutan

    Penyangga. Kedua, dibuat rancangan prosedur percobaan untuk menguji level

    makroskopik. Tahap ketiga yaitu penyusunan RPP. RPP akan menggambarkan

    letak penggunaan video demonstrasi Larutan Penyangga dalam pembelajaran.

    Tahap berikutnya adalah penyusunan GBIPM untuk menelaah topik mana yang

    dapat dituangkan dalam format video. Selanjutnya, pembuatan skenario. Skenario

    video terus berubah, disesuaikan dengan adanya perkembangan dalam proses uji

    coba prosedur, pengambilan gambar dan perekaman suara. Perubahan skenario

    terjadi karena beberapa hal, diantaranya:

    a. Perubahan peralatan

    Dalam skenario, awalnya visualisasi pengadukan dilakukan dengan

  • 8/10/2019 kimia nn

    30/38

    63

    menggunakan batang pengaduk tetapi kemudian diubah dengan menggunakan

    magnet stirer supaya dalam proses pengambilan gambar lebih mudah dan

    fenomena yang diamati lebih jelas. Dan, adanya penambahan alat yaitu statif dan

    klem yang berfungsi untuk menjepit elektroda pH meter agar letak elektorda pH

    meter-nya lebih stabil. Perubahan peralatan ini membuat aspek visual pada

    skenario yang telah dibuat harus diubah.

    a.Perubahan audio video

    Perekaman suara (audio) yang digunakan sebagai narasi video juga

    mengalami perubahan. Perubahan tersebut diakibatkan kesulitan menghasilkan

    narasi yang baik, artinya tidak kaku, tidak berbentuk bahasa tulisan dan bersifat

    komunikatif. Narasi yang mampu menggambarkan dan memperjelas gambar

    dalam video. Perubahan narasi tersebut menyebabkan aspek audio pada skenario

    harus diubah.

    Langkah selanjutnya yaitu uji coba prosedur percobaan. Berikut ini

    beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam uji coba prosedur percobaan, yaitu:

    a. Ketepatan konsep pada materi Larutan Penyangga

    Video demonstrasi pada materi pokok Larutan Penyangga ini akan

    dijadikan media pendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu

    diperhatikan ketepatan konsep pada materi yang akan dibuat videonya sehingga

    tidak terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran materi pokok tersebut. Larutan

    penyangga merupakan larutan yang berasal dari asam lemah dengan basa

    konjugasinya dan basa lemah dengan asam konjugasinya serta dapat

    mempertahankan pH dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan

  • 8/10/2019 kimia nn

    31/38

    64

    pengenceran (Sutresna, 2006). Dan, konsep tersebut telah tergambar pada video

    demonstrasi yang telah diproduksi.

    b. Visibilitas prosedur untuk diambil gambarnya

    Prosedur percobaan yang telah dibuat ditelaah. Ini dilakukan untuk

    mengetahui langkah percobaan mana yang dapat diambil gambarnya dan mana

    yang tidak karena tidak semua fenomena dapat diambil gambarnya. Dalam

    prosedur percobaan larutan penyangga misalnya, pada awalnya digunakan batang

    pengaduk untuk mengaduk larutan tetapi diubah menggunakan magent stirer. Ini

    bertujuan agar proses pengambilan gambar lebih mudah dan fenomena yang

    teramati lebih jelas. Selain itu, penentuan volume juga diperhatikan. Awalnya,

    larutan yang digunakan sebanyak 10 mL tetapi saat pengujian prosedur percobaan

    mengalami perubahan. Volume sebanyak 10 mL yang ada dalam gelas kimia 100

    mL kurang jelas terlihat jika diambil dalam posisi long shoot. Untuk mengatasi

    hal tersebut, maka digunakan volume larutan sebanyak 50 mL.

    Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa zat (khususnya pelarut,

    aquades) memiliki pH optimum sekitar enam. pH aquades tersebut berada dalam

    suhu ruangan 270C dan dimungkinkan banyaknya gas karbondioksida (CO2)

    dalam ruangan tersebut.

    Setelah uji coba prosedur percobaan selesai, tahapan selanjutnya yang

    dilakukan yaitu proses pengambilan gambar. Proses pengambilan gambar ini tidak

    terlepas dari skenario yang telah dibuat. Skenario tersebut digunakan sebagai

    acuan atau petunjuk penggunaan dalam proses pengambilan gambar. Skenario

    yang digunakan adalah skenario terbaru setelah adanya perubahan saat uji coba

  • 8/10/2019 kimia nn

    32/38

    65

    prosedur percobaan. Namun, terdapat beberapa kendala saat proses pengambilan

    gambar, diantaranya:

    a. Penentuan background

    Untuk menghasilkan gambar yang bagus perlu didukung dengan

    background yang baik. Pengambilan gambar dilakukan di Laboratorium Kimia

    Dasar (LKD), kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Awal pengambilan

    gambar dilakukan di tempat yang terang dan cukup terbuka, hanya ada papan

    sebagai penahan masuknya cahaya sehingga gambar yang dihasilkan kurang

    bagus karena terdapat efek pantulan cahaya. Untuk menghindari hal tersebut,

    maka dibuat mini studio dengan backgroundhitam.

    b. Pengaturan cahaya.

    Seperti dijelaskan pada point a), salah satu kendala yang dialami dalam

    pengambilan gambar yaitu lighting (pencahayaan). Sulitnya pengaturan cahaya

    disebabkan cahaya yang sangat terang, yang berasal dari matahari dan tembus

    melalui jendela-jendela sisi kiri LKD. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuat

    mini studio yang berfungsi untuk menahan datangnya cahaya. Pengambilan

    gambar dilakukan di dalam mini studio sehingga pencahayaan (lighting) dapat

    lebih mudah diatur.

    c. Penentuan ukuran gambar

    Kesulitan lain dalam pengambilan gambar yaitu menentukan ukuran

    gambar, diantaranya saat pengambilan harga pH larutan, penuangan larutan, dan

    penetesan larutan HCl dan NaOH dengan pipet tetes. Contohnya, pengambilan

    gambar harga pH larutan diambil dengan ukuranMedium Close Upsupaya terlihat

  • 8/10/2019 kimia nn

    33/38

    66

    larutan apa yang sedang diukur. Penetesan larutan HCl dan NaOH direkam

    dengan ukuranMedium Close Upsupaya fenomena perubahan pH dari pH meter

    digital terlihat jelas. Penuangan larutan ke dalam gelas ukur yang awalnya di-

    Close Up, kemudian di zoom in agar terlihat jelas banyaknya larutan yang

    dituangkan.

    Tahap terakhir dalam proses pemroduksian video yaitu editing. Terdapat

    beberapa kendala yang terjadi selama proses editing, diantaranya:

    a. Pengaturan cahaya pada gambar hasil rekaman

    Kesulitan ini dikarenakan cahaya pada gambar yang sudah dipindahkan ke

    dalam komputer lebih gelap dibandingkan dengan cahaya gambar pada kamera.

    Selain itu, cahaya yang dihasilkan pada gambar yang telah dicapture (untuk

    menghasilkan still image) berbeda dengan cahaya gambar sebelum dicapture.

    Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan pengaturan kecerahan cahaya

    (brightness)supaya dihasilkan gambar yang lebih terang.

    b. Penyesuaian narasi dengan gambar yang ditampilkan

    Kesulitan penyesuaian narasi disebabkan durasi narasi lebih panjang

    dibandingkan dengan gambar yang ditampilkan. Oleh karena itu, dilakukan

    penyesuaian antara narasi dengan gambar yang ditampilkan dengan cara

    mengubah gambar gerak menjadi gambar diam (still image).

    c. Pemilihan musik instrumen yang akan dijadikan sebagai musik latar

    Diperlukan kepekaan dalam memilih musik instrumen yang akan

    digunakan sebagai musik latar agar sesuai dengan gambar yang ditampilkan.

    Dibutuhkan waktu tiga minggu untuk mendapatkan musik instrumen yang sesuai.

  • 8/10/2019 kimia nn

    34/38

    67

    2. Tanggapan Dosen terhadap Kesesuain Isi Materi dan Tampilan Video

    Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan Penyangga

    Beberapa tanggapan dosen terhadap kesesuaian isi video demonstrasi pada

    materi pokok Larutan Penyangga. Berdasarkan Tabel 4.9 pada segmen Motivasi

    dinyatakan bahwa pengenalan enam botol tersebut tidak sesuai ditempatkan

    pada segmen tersebut. Itu terkesan tiba-tiba. Seharusnya pada segmen tersebut

    diawali dengan halaman pembuka. Dua dosen menyatakan bahwa

    segmen Motivasi diisi dengan memperkenalkan darah sebagai contoh dari

    larutan penyangga. Tetapi, tujuan ditampilkannya enam botol yang berisi larutan

    adalah untuk menarik siswa sehingga muncul pertanyaan pada video demonstrasi

    tersebut, Apa yang akan terjadi jika keenam larutan tersebut ditambahakan

    sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran? Apa yang terjadi pada pH larutan

    tersebut? Akankah pH larutan tersebut mampu mempertahankan pH?. Dari

    pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan dapat memotivasi siswa untuk

    memperhatikan fenomena-fenomena larutan, yaitu larutan mana yang dapat

    mempertahankan pH dan yang tidak dapat mempertahankan pH.

    Pada segmen Pengujian Campuran CH3COOH 0,1 M dengan CH3COONa

    0,1 M, satu dosen menyatakan bahwa tidak sesuai saat menampilkan harga pH

    awal campuran karena gambar tersebut hanya berupa still image. Seharusnya

    diperlihatkan gambar pencelupan elektroda pH meter digital ke dalam larutan

    sebagai petunjuk awal penggunaan pH meter digital. Tetapi saat dilakukan

    pengambilan gambar, harga pH sulit untuk stabil. Oleh karena itu, dibuat dalam

    bentuk still imageagar harga pH larutan dapat terlihat jelas.

  • 8/10/2019 kimia nn

    35/38

    68

    Pada Tabel 4.15, segmen Pengujian campuran NH30,1 M dengan NH4Cl

    0,1 M, satu dosen menyatakan bahwa pH campuran amoniak dengan amonium

    klorida tidak sesuai karena pH setelah penambahan 10 mL aquades tidak tetap.

    Artinya, pH campuran berubah dari 9,26 menjadi 9,25 setelah adanya

    penambahan 10 mL aquades. Secara teori, pH larutan penyangga yang diencerkan

    seharusnya tetap. Akan tetapi, itu terjadi jika kondisi ideal (pH 7 dengan suhu

    ruangan 250C). Sedangkan dalam prakteknya, aquades yang ada di Laboratorium

    memiliki pH sekitar 6 pada suhu ruangan 270C. Selain itu, kondisi pH yang

    berubah dapat disebabkan konsentrasi larutan, baik larutan NH3maupun larutan

    NH4Cl, yang tidak sepenuhnya tepat 0,1 M.

    Disamping tanggapan terhadap kesesuaian isi video, dosen juga

    menanggapi video tersebut dari aspek tampilan video secara keseluruhan.

    Berdasarkan Tabel 4.19, dua dosen menyatakan komposisi warna pada video

    kurang menarik, salah satunya diakibatkan background. Background hitam

    menyebabkan tampilan video tampak gelap. Dua dosen juga menambahkan bahwa

    komposisi warna pada video demonstrasi pada materi pokok Larutan Penyangga

    kurang menarik sehingga mempengaruhi tampilan video. Tetapi, alasan peneliti

    mengambil background hitam supaya dihasilkan gambar yang lebih jelas dan

    menghindari efek pantulan cahaya.

    Pada Tabel 4.20, satu dosen menyatakan bahwa narasi pada video

    demonstrasi Larutan Penyangga terdengar cukup jelas. Kualitas narasi perlu

    diperbaiki. Narasi sebaiknya tidak terlalu panjang dan ada beberapa yang perlu

    direduksi dan terdapat beberapa noise yang masuk. Noise atau suara lain yang

  • 8/10/2019 kimia nn

    36/38

    69

    tidak diperlukan masuk ke dalam video dapat diakibatkan ruang rekaman suara

    yang tidak kedap suara sehingga memungkinkan masuknya suara-suara lain.

    Pada Tabel 4.22, satu dosen menyatakan bahwa video demonstrasi tersebut

    cukup komunikatif. Sedangkan, tiga dosen menyatakan video demonstrasi yang

    telah dibuat telah komunikatif (pesan dalam video tersampaikan).

    Secara keseluruhan, tanggapan dosen terhadap kesesuaian isi materi

    dengan materi sebenarnya telah sesuai. Dan, tampilan video demonstrasi pada

    materi pokok Larutan Penyangga yang menyangkut aspek tata warna,

    kekontarsan, brightness, kejelasan narasi, judul, teks, komposisi warna dan sifat

    komunikatif video tersebut dapat dinyatakan baik.

    3. Respon Guru terhadap Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan

    Penyangga

    Beberapa pendapat guru terhadap video demonstrasi pada materi pokok

    Larutan Penyangga. Dua guru dari dua sekolah menyatakan bahwa penyampaian

    materi pokok Larutan Penyangga yang sering dilakukan yaitu dengan

    menggunakan metode ceramah. Hal tersebut dilakukan karena tidak tersedianya

    fasilitas, biaya yang relatif mahal dan terbatasnya alokasi waktu pembelajaran.

    Sedangkan, metode pembelajaran yang banyak digunakan agar siswa secara aktif

    mengalami, melihat langsung serta membuktikan suatu konsep yang sedang

    dipelajarinya adalah metode eksperimen dan metode demonstrasi (Arifin, 2003).

    Menurut Arifin (2003), media pembelajaran merupakan alat bantu yang

    dapat menghantarkan peserta didik agar memiliki pengetahuan dan kemampuan

  • 8/10/2019 kimia nn

    37/38

    70

    baru. Video demonstrasi yang diproduksi merupakan salah satu alat bantu dalam

    kegiatan pembelajaran materi pokok Larutan Penyangga. Dengan adanya video

    tersebut, diharapkan pembelajaran materi pokok Larutan Penyangga yang

    menampilkan fenomena harga pH dengan adanya penambahan sedikit asam,

    sedikit basa dan pengenceran akan tetap teramati walaupun tanpa melalui

    percobaan secara langsung.

    Pada Tabel 4.23, empat guru menyatakan Ya terhadap kejelasan

    fenomena dalam video demonstrasi Larutan Penyangga. Satu guru menyatakan

    ragu-ragu terhadap fenomena tersebut. Keragu-raguan tersebut disebabkan dalam

    video demonstrasi Larutan Penyangga kurang menampilkan fenomena, hanya

    memperlihatkan harga pH dari pH meter digital. Guru menyarankan selain

    menggunakan pH meter, juga menggunakan indikator seperti indikator Brom

    Timol Biru supaya terlihat jelas perubahan warnanya. Adanya perubahan warna

    akan menambah daya tarik siswa dalam belajar. Peneliti tidak menampilkan

    dengan indikator universal maupun indikator lain karena indikator tersebut hanya

    dapat mengamati perubahan pH secara kasar. Sedangkan, jika digunakan pH

    meter digital, harga pH akan lebih jelas teramati.

    Tabel 4.24 mengenai keterampilan proses yang terkandung dalam video

    demonstrasi. Secara umum, guru menyatakan bahwa video demonstrasi Larutan

    Penyangga dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan keterampilan proses

    sains siswa. Keterampilan proses sains yang terkandung dalam video tersebut

    diantaranya mengamati dan menafsirkan data (Dahar, 1986). Namun, satu guru

    menyatakan ragu-ragu terhadap keterampilan proses mengamati. Menurut

  • 8/10/2019 kimia nn

    38/38

    71

    pendapatnya, video demonstrasi hanya memperlihatkan harga pH berupa angka

    saja sehingga siswa kurang tertarik untuk mengamati fenomena yang terjadi.

    Dalam penelitian ini, fenomena pH larutan penyangga hanya berupa harga pH dari

    pH meter digital karena peneliti ingin memperlihatkan perubahan harga pH meter

    dalam bentuk digital (angka). pH meter digital merupakan alat pengukur pH

    larutan yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung berupa digital (angka).

    Instrumen ini dapat mengatasi kelemahan dari pengamatan warna dan

    pengukurannya memiliki ketelitian yang tinggi.

    Pada tabel 4.25, satu guru menyatakan ragu-ragu. Menurut pendapatnya,

    durasi video ini tidak akan sesuai dengan durasi video yang sebenarnya (23 menit)

    karena saat penayangan video kemungkinan adanya pertanyaan-pertanyaan dari

    siswa sehingga akan menambah alokasi waktu dalam pembelajaran. Tetapi secara

    umum, guru berpendapat bahwa video demonstrasi pada materi pokok Larutan

    Penyangga yang berdurasi 23 menit lebih singkat jika dibandingkan dengan

    demonstrasi secara langsung.