kimia nn
Transcript of kimia nn
-
8/10/2019 kimia nn
1/38
34
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Penelitian
1. Pemroduksian Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan
Penyangga
Proses pemroduksian video demonstrasi Larutan Penyangga dilakukan
melalui beberapa tahap yaitu analisis level makroskopik, pembuatan rancangan
prosedur percobaan, pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), uji
coba prosedur percobaan, penyusunan Garis-Garis Besar Isi Program Media
(GBIPM), pembuatan skenario, pengambilan gambar dan editing. Tahapan-
tahapan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
a. Analisis Level Makroskopik
Larutan penyangga merupakan materi pokok yang perlu dipelajari oleh
siswa kelas XI semester 2. Dalam materi pokok ini, beberapa fenomena (level
makroskopik) yang perlu diamati siswa yaitu:
1. Komponen penyusun larutan penyangga yaitu berasal dari:
a) Asam lemah dengan basa konjugasinya.
b) Basa lemah dengan asam konjugasinya.
2. Sifat larutan penyangga yaitu larutan yang mempunyai sifat mempertahankan
pH larutan dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan
pengenceran.
-
8/10/2019 kimia nn
2/38
35
Level makroskopik yang ditampilkan dalam video demonstrasi pada
materi pokok Larutan Penyangga adalah sebagai berikut:
1. Larutan penyangga yang berasal dari asam lemah dengan basa konjugasinya.
Contoh larutan penyangga dalam video yang diproduksi yaitu campuran asam
asetat dan natrium asetat. Campuran tersebut dapat mempertahankan pH
dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran.
2. Larutan penyangga yang berasal dari basa lemah dengan asam konjugasinya.
Contoh larutan penyangga dalam video yang diproduksi yaitu campuran
amonium hidroksida dengan amonium klorida. Campuran tersebut dapat
mempertahankan pH dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa
dan pengenceran.
3. Larutan bukan penyangga yang digunakan sebagai pembanding. Contoh
larutan bukan penyangga dalam video yang diproduksi yaitu larutan asam
asetat, natrium asetat, amonium hidroksida, dan amonium klorida. Larutan-
larutan tersebut tidak dapat mempertahankan pH dengan adanya penambahan
sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran.
b. Pembuatan Rancangan Prosedur Percobaan
Dari analisis level makroskopik tersebut, kemudian dibuat rancangan
prosedur percobaan. Pembuatan rancangan prosedur percobaan ini berdasarkan
beberapa literatur. Adanya prosedur percobaan akan memberikan gambaran yang
jelas mengenai langkah-langkah yang dilakukan untuk tahap selanjutnya,
khususnya pada tahap uji coba prosedur. Prosedur percobaan yang telah dibuat
-
8/10/2019 kimia nn
3/38
36
dipaparkan pada Lampiran 4.1 (Lampiran 4.1. Prosedur Percobaan Larutan
Penyangga/Buffer).
c. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rancangan prosedur percobaan yang telah dibuat akan memudahkan
dalam pembuatan RPP karena dalam rancangan tersebut terdapat langkah-langkah
percobaan yang akan ditampilkan. Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) pada materi pokok Larutan Penyangga bertujuan untuk mengetahui
kebutuhan video dalam pembelajaran tersebut dan letak penggunaannya dalam
proses pembelajaran. RPP ini akan membantu bagaimana gambaran tampilan
video demonstrasi yang akan dikembangkan (Lampiran 4.2. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)).
a.
Penyusunan Garis Besar Isi Program Media (GBIPM)
Garis-Garis Besar Isi Program Media (GBIPM) diperlukan dalam
pengembangan media karena tidak semua materi yang termuat dalam kurikulum
dapat dipindahkan ke dalam format media. Oleh karena itu, sebelum penyusunan
GBIPM dilakukan telaah topik yang materinya sesuai untuk dipindahkan ke dalam
format media, khususnya media video. Dalam hal ini, telaah topik dilakukan pada
tahap analisis level makroskopik. Garis-Garis Besar Isi Program Media (GBIPM)
untuk materi pokok Larutan Penyangga dipaparkan pada Lampiran 4.3 (Lampiran
4.3. Garis-Garis Besar Isi Program Media).
-
8/10/2019 kimia nn
4/38
37
b. Pembuatan Naskah/Skenario
Naskah video dikenal juga dengan nama skenario. Naskah ini akan
menjadi panduan atau petunjuk praktis yang akan digunakan oleh sutradara dalam
proses pembuatan visualisasinya. Setelah rancangan prosedur percobaan dan RPP
dibuat, langkah selanjutnya yaitu pengumpulan informasi tentang apa saja yang
akan dikembangkan dalam penulisan naskah/skenario (Lampiran 4.4.
Skenario/Naskah Video). Dalam skenario video demonstrasi yang dibuat terdapat
istilah-istilah atau bahasa produksi dan petunjuk-petunjuk teknis operasional.
Skenario tersebut terus berkembang seiring dengan perkembangan proses
pengambilan gambar dan suara.
c. Uji Coba Prosedur Percobaan
Tahap selanjutnya dilakukan uji coba prosedur percobaan yang akan
dibuat videonya. Ini bertujuan untuk mengoptimalkan prosedur percobaan
sehingga menghindari kesalahan teknis saat pengambilan gambar. Prosedur yang
dikembangkan dalam materi pokok Larutan Penyangga adalah untuk mengetahui
pengaruh penambahan sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran terhadap
larutan penyangga dan bukan penyangga. Indikator yang digunakan untuk
mengukur pH larutan penyangga dan bukan penyangga tersebut yaitu pH meter
digital.
Uji coba prosedur dilakukan beberapa kali dalam rentang waktu dua bulan.
Ini bertujuan untuk memperoleh data optimal (yang sesuai/mendekati teori).
Secara teori/perhitungan, pH larutan penyangga diperoleh sebagai berikut:
-
8/10/2019 kimia nn
5/38
38
Tabel 4.1
Data pH Larutan Penyangga menurut Perhitungan
No. Larutan pH
awal
Penambahan
HCl 0,1 M
5 tetes
Penambahan
NaOH 0,1 M
5 tetes
Penambahan
Aquades
10 mL
1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +
25 mL CH3COONa 0,1 M
4,76 4,75 4,77 4,76
2. 25 mL NH4OH 0,1 M +
25 mL NH4Cl 0,1 M
9,26 9,25 9,26 9,26
Berikut ini adalah data uji coba prosedur percobaan larutan penyangga.
Tabel 4.2
Data Uji Coba Pertama Prosedur Percobaan Larutan PenyanggaNo. Larutan pH
awal
Penambahan
HCl 0,1 M
5 tetes
Penambahan
NaOH 0,1 M
5 tetes
Penambahan
Aquades
10 mL
1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +
25 mL CH3COONa 0,1 M
4,45 4,43 4,45 4,45
2. 25 mL NH4OH 0,1 M +
25 mL NH4Cl 0,1 M
9,31 9,29 9,32 9,32
3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,35 6,72 10,11 7,31
4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,58 3,36 7,20 5,54
5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 3,09 3,01 3,16 3,05
6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,06 10,98 11,12 11,02
Tabel 4.2 merupakan data awal dari uji coba prosedur percobaan. Jika
dilihat, pH larutan penyangga tersebut tidak sesuai dengan teori. Hal ini dapat
disebabkan aquades. Aquades yang ada di Laboratrium memiliki pH sekitar 5,60
pada suhu 270C. pH aquades yang cenderung asam dapat mempengaruhi pH
larutan penyangga yang diukur. Ini dapat disebabkan adanya gas karbondioksida
(CO2)yang terlarut dalam aquades sehingga membentuk asam karbonat (H2CO3).
-
8/10/2019 kimia nn
6/38
39
Untuk mendapatkan data hasil percobaan yang tepat, maka dilakukan
destilasi. Destilasi diharapkan dapat memurnikan aquades sehingga dapat
mendekati pH tujuh. Dari hasil destilasi, diperoleh pH aquades 5,63 pada suhu
270C. Setelah dilakukan destilasi kedua ternyata didapat pH aquades 5,50. pH
aquades menjadi semakin kecil, ini dapat disebabkan hasil destilasi pada labu
Erlenmeyer yang tidak ditutup memungkinkan gas CO2melarut kembali.
Destilasi dilakukan dengan cara menghubungkan labu Erlenmeyer dengan
kondensor menggunakan konektor agar tidak ada gas karbondioksida dari udara
yang melarut kembali pada destilat. Dengan menggunakan cara seperti itu,
diperoleh pH aquades hasil destilasi semakin naik. Berikut ini adalah data pH
aquades hasil destilasi.
Tabel 4.3Data pH aquades Hasil Destilasi
pH Aquades
Destilasi ke-1 Destilasi ke-2 Destilasi ke-3
5,63 5,90 5,98
5,60 5,83 5,90
5,56 5,72 5,92
Dari tabel 4.3 diperoleh beberapa data pH aquades. Untuk mendapatkan
pH aquades yang mendekati tujuh ternyata tidak mudah. Dengan menggunakan
aquades hasil destilasi, diperoleh pH larutan penyangga dan bukan larutan
penyangga sebagai berikut:
-
8/10/2019 kimia nn
7/38
40
Tabel 4.4
Data Uji Coba Kedua Prosedur Percobaan Larutan Penyangga
No. Larutan pH
awal
Penambahan
HCl 0,1 M
5 tetes
Penambahan
NaOH 0,1 M
5 tetes
Penambahan
Aquades
10 mL
1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +
25 mL CH3COONa 0,1 M
4,53 4,53 4,54 4,54
2. 25 mL NH4OH 0,1 M +
25 mL NH4Cl 0,1 M
9,24 9,24 9,25 9,24
3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,34 6,80 10,05 7,31
4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,45 3,40 7,02 5,84
5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 2,95 2,90 3,05 3,00
6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,06 10,98 11,12 11,03
Data pada Tabel 4.4 berbeda dengan data pada Tabel 4.2. Ada peningkatan
harga pH larutan, khususnya pH campuran asam asetat dengan natrium asetat.
Tetapi data yang diperoleh belum sepenuhnya sesuai dengan teori. Langkah
selanjutnya yang dilakukan adalah memanaskan zat yang yang akan dipakai
dalam uji coba prosedur, yaitu memanaskan natrium asetat dan amonium klorida.
Zat dikeringkan untuk menghindari kandungan air dalam zat tersebut. Adanya
kandungan air dapat mempengaruhi berat zat sehingga berat zat yang ditimbang
kurang tepat dan ini dapat mempengaruhi konsentrasi larutan yang dibuat. Untuk
melihat pengaruh pemanasan zat tersebut terhadap harga pH larutan maka
dilakukan pengukuran. Dengan menggunakan aquades hasil destilasi dan zat hasil
pemanasan diperoleh data sebagai berikut:
-
8/10/2019 kimia nn
8/38
41
Tabel 4.5
Data Uji Coba Ketiga Prosedur Percobaan Larutan Penyangga
No. Larutan pH
awal
Penambahan
HCl 0,1 M
5 tetes
Penambahan
NaOH 0,1 M
5 tetes
Penambahan
Aquades
10 mL
1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +
25 mL CH3COONa 0,1 M
4,40 4,39 4,41 4,40
2. 25 mL NH4OH 0,1 M +
25 mL NH4Cl 0,1 M
9,25 9,25 9,26 9,26
3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,36 6,59 10,37 7,33
4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,58 2,91 7,03 5,54
5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 2,64 2,54 2,73 2,60
6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,02 10,94 11,12 10,98
Data yang diperoleh ternyata masih belum sesuai, pH campuran asam
asetat dengan natrium asetat tersebut turun menjadi 4.40, masih lebih kecil jika
dibandingkan dengan teorinya yaitu 4.74. Artinya, pemanasan zat tersebut kurang
efektif dilakukan pada percobaan ini. Akhirnya cara yang dilakukan yaitu
memanaskan aquades sampai mendidih, lalu didinginkan dengan cara menutup
gelas kimia yang berisi aquades tersebut. Dengan cara ini diharapkan gas
karbondioksida yang larut dalam aquades dapat menguap ke udara. Dan, gelas
kimia yang berisi aquades tersebut ditutup agar gas karbondioksida tidak melarut
kembali. Dengan cara seperti tersebut, diperoleh pH aquades sebagai berikut:
Tabel 4.6Data pH Aquades Hasil Pemanasan
pH Aquades
Awal Setelah Pemanasan
5,64 6,15
5,64 6,03
-
8/10/2019 kimia nn
9/38
42
Dari Tabel 4.6 terlihat bahwa pH aquades yang dihasilkan melalui
pemanasan lebih besar jika dibandingkan dengan destilasi. Ini membuktikan
bahwa pemisahan gas karbondioksida dari aquades lebih efektif menggunakan
cara pemanasan dibandingkan dengan cara destilasi walaupun belum dihasilkan
pH aquades tujuh. Dari beberapa cara yang telah dilakukan, pH optimal aquades
adalah sekitar 6 yaitu melalui cara pemanasan.
Selain pemanasan, pH meter digital juga distandarisasi walaupun sejak
awal uji coba sudah distandarisasi. Standarisasi pH meter digital ini bertujuan
untuk mengecek apakah pH meter digital masih berfungsi dengan benar atau tidak.
pH meter digital distandarisasi dengan menggunakan bufferpH 4 dan bufferpH 7.
Ketika distandarisasi, ternyata pH meter digital menunjukkan angka 4 pada buffer
pH 4 dan menunjukkan angka 7 pada buffer pH 7.
Berikut ini adalah data hasil pengamatan mengenai pH Larutan Penyangga
dan bukan Penyangga dengan menggunakan aquades hasil pemanasan.
Tabel 4.7
Data Uji Coba Keempat Prosedur Percobaan Larutan Penyangga
No. Larutan pH
awal
Penambahan
HCl 0,1 M
5 tetes
Penambahan
NaOH 0,1 M
5 tetes
Penambahan
Aquades
10 mL
1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +
25 mL CH3COONa 0,1 M
4,59 4,57 4,61 4,59
2. 25 mL NH4OH 0,1 M +
25 mL NH4Cl 0,1 M
9,26 9,25 9,28 9,25
3. 50 mL CH3COONa 0,1 M 7,86 6,71 10,76 7,84
4. 50 mL NH4Cl 0,1 M 5,28 2,82 7,11 5,32
5. 50 mL CH3COOH 0,1 M 2,91 3,15 3,05 2,95
6. 50 mL NH4OH 0,1 M 11,02 10,96 11,14 10,98
-
8/10/2019 kimia nn
10/38
43
Tabel 4.7 merupakan data uji coba prosedur yang digunakan dalam
pengambilan gambar. pH larutan penyangga hasil uji coba prosedur dibandingkan
dengan data teori yang dipaparkan pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8
pH Larutan Penyangga secara Perhitungan Dibandingkan dengan pH Hasil
PercobaanpH
awal
Penambahan
5 tetes
HCl 0,1 M
Penambahan
5 tetes
NaOH 0,1 M
Penambahan
10 mL
aquades
No Larutan
Teori Perc Teori Perc Teori Perc Teori Perc
1. 25 mL CH3COOH 0,1 M +
25 mL CH3COONa 0,1 M
4,76 4,59 4,75 4,57 4,77 4,61 4,76 4,59
2. 25 mL NH4OH 0,1 M +
25 mL NH4Cl 0,1 M
9,26 9,26 9,25 9,25 9,26 9,28 9,26 9,25
Data hasil percobaan belum sesuai dengan teori meskipun telah dilakukan
upaya untuk mengoptimalkan prosedur percobaan ini. Selain penyebab aquades,
dapat juga dikarenakan konsentrasi larutan yang dibuat kurang tepat. Tetapi dari
Tabel 4.8, ada beberapa data yang mendekati teori. Dari data tersebut dapat
tergambar fenomena larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH larutan
dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan pengenceran.
d. Pengambilan Gambar
Pengambilan gambar dilakukan setelah uji coba prosedur dinyatakan
selesai. Lokasi pengambilan gambar dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar,
kampus Universitas Pendidikan Indonesia, di dalam mini studio dengan
melibatkan beberapa kerabat kerja yaitu sutradara, juru kamera, dan penata cahaya.
Pengambilan gambar dilakukan beberapa kali dalam rentang waktu dua bulan.
-
8/10/2019 kimia nn
11/38
44
Dalam proses pengambilan gambar, tidak terlepas dari skenario. Skenario tersebut
terus berubah, disesuaikan dengan adanya perkembangan dalam proses
pengambilan gambar. Berikut beberapa contoh gambar yang telah diambil saat
proses pengambilan gambar:
Gambar 4.1.pH awal campuran NH30,1 M dengan NH4Cl 0,1 M
Gambar 4.2.pH campuran setelah penambahan 5 tetes HCl 0,1 M
Gambar 4.3.pH campuran setelah penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M
-
8/10/2019 kimia nn
12/38
45
e.Editing
Editing dilakukan setelah seluruh proses pengambilan gambar selesai.
Gambar yang telah direkam dipindahkan (capture) ke dalam komputer dengan
menggunakan software Adobe Premiere 6.5 dan diedit dengan menggunakan
sotfware yang sama. Proses editingberlangsung selama satu bulan.
Hal-hal yang dilakukan dalam proses editingadalah:
a. Memilih gambar yang akan ditampilkan pada video.
Pengambilan gambar dilakukan beberapa kali sehingga kualitas gambar yang
dihasilkan berbeda-beda. Oleh karena itu, dilakukan pemilihan gambar supaya
diperoleh kualitas gambar terbaik.
b. Membuang gambar yang tidak diperlukan.
Gambar-gambar yang tidak diperlukan pada video dibuang.
c. Membuat teks pada setiap gambar yang memerlukan penjelasan teks.
Teks dibuat untuk memperjelas tujuan tampilan video. Video yang diproduksi
ini merupakan video demonstrasi yang menampilkan langkah-langkah
percobaan dan menampilkan fenomena sehingga tiap tampilan mempunyai
tujuan yang berbeda.
d. Memberikan transisi antara gambar satu dengan gambar lainnya.
Gambar-gambar yang dipindahkan ke dalam Adobe Premiere 6.5 masih
berupa potongan-potongan gambar. Untuk memperhalus tampilan video maka
diberikan transisi diantara gambar satu dengan yang lainnya.
e. Merekam suara sebagai narasi dalam video.
Perekaman suara bertujuan untuk membuat narasi video.
-
8/10/2019 kimia nn
13/38
46
f. Memasukkan narasi ke dalam video disesuaikan dengan gambar pada video.
Narasi tersebut dimasukkan ke dalam video disesuaikan dengan gambar yang
ditampilkan. Narasi tersebut akan memperjelas gambar yang ditampilkan.
g. Memilih musik instrumen untuk dijadikan musik latar pada video.
Video yang ditampilkan diiringi dengan musik. Musik latar yang digunakan
pada video yang dibuat berupa musik instrumen.
h. Memasukkan musik latar ke dalam video.
Setelah dilakukan pemilihan musik instrumen, musik tersebut dimasukkan ke
dalam video. Musik latar disesuaikan dengan gambar yang ditampilkan.
2. Hasil Angket Dosen
Angket ditujukan pada dosen ahli yaitu dosen ahli media dan ahli materi.
Angket memuat beberapa aspek penilaian, yaitu:
1.
Kesesuaian antara isi yang ditampilkan pada video dengan konsep, materi atau
prosedur sebenarnya.
2. Kualitas tampilan keseluruhan video demonstrasi pada materi pokok Larutan
Penyangga.
Angket diberikan kepada empat dosen kimia UPI yang berkompeten
dibidang materi dan media. Angket tersebut diisi setalah dosen menyaksikan
tayangan video. Berikut data mengenai respon empat dosen terhadap kesesuaian
antara isi yang ditampilkan pada video dengan konsep atau materi sebenarnya
(Lampiran 4.5. Angket yang diberikan kepada dosen untuk menilai isi materi
video).
-
8/10/2019 kimia nn
14/38
47
a. Kesesuaian antara isi yang ditampilkan pada video dengan konsep, materi atau
prosedur sebenarnya.
Tabel 4.9
Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan
Penyangga dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Motivasi
KesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak Sesuai
Pengenalan enam botol yang berisi
larutan:
CH3COOH 0,1 M
1 3
CH3COONa 0,1 M 2 2
Campuran CH3COOH 0,1 M dengan
CH3COONa 0,1 M
1 3
NH4OH 0,1 M 2 2
NH4Cl 0,1 M 2 2
Motivasi
Campuran NH4OH 0,1 M dengan
NH4Cl 0,1 M
1 3
JUMLAH 9
(37,50%)
15
(62,50%)
Berdasarkan tabel 4.9, diperoleh data bahwa 37,5% menyatakan sesuai
terhadap segmen Motivasi. Artinya, hampir separuhnya isi video pada segmen
tersebut sesuai.
Tabel 4.10Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengenalan Alat
KesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak SesuaiPipet tetes 4 -
Gelas ukur 4 -
Gelas kimia 4 -
pH meter digital 4 -
Stirer 4 -
Magnet stirer 4 -
Klem 4 -
Pengenalan alat
Statif 4 -
JUMLAH 32
(100%)
-
(0%)
-
8/10/2019 kimia nn
15/38
48
Jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada segmen Pengenalan
alat menyatakan seluruhnya sesuai (100%).
Tabel 4.11
Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengenalan Bahan
KesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak Sesuai
CH3COONa 0,1 M 4 -
CH3COOH 0,1 M 4 -
NH4Cl 0,1 M 4 -
NH4OH 0,1 M 4 -
HCl 0,1 M 4 -
NaOH 0,1 M 4 -
Pengenalan bahan
Aquades 4 -
JUMLAH 28
(100%)
-
(0%)
Berdasarkan tabel 4.11, jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada
segmen Pengenalan bahan menyatakan seluruhnya sesuai (100%).
Tabel 4.12Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian Campuran CH3COOH 0,1 M
dengan CH3COONa 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak Sesuai
Penuangan larutan CH3COOH
0,1 M sebanyak 25 mL
4 -
Penuangan larutan CH3COONa 0,1M sebanyak 25 mL
4 -
Pencampuran dua larutan 4 -
Pembilasan elektroda pH meter 4 -
Pengujian dengan pH meter digital
1.
pH awal larutan
3 1
2.pH setelah penambahan lima
tetes HCl 0,1 M
4 -
3.
pH setelah penambahan lima
tetes NaOH 0,1 M
4 -
Pengujian
campuran
CH3COOH 0,1 Mdengan
CH3COONa 0,1 M
4.pH setelah penambahan 10 mL
aquades
4 -
-
8/10/2019 kimia nn
16/38
49
KesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak Sesuai
Perbandingan pH awal larutan
dengan pH setelah adanya
penambahan 5 tetes HCl 0,1 M,
penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M
dan penambahan 10 mL aquades
4 -
JUMLAH 35
(97,22%)
1
(2,78%)
Sekitar 97,22% menyatakan sesuai terhadap isi video pada segmen
Pengujian campuran CH3COOH 0,1 M dengan CH3COONa 0,1 M. Artinya,
hampir seluruhnya isi video pada segmen tersebut sesuai. Sebagian kecil (2,78%),
isi video tersebut tidak sesuai. Ketidaksesuaian isi video tersebut pada tampilan
Pengujian pH awal campuran dengan menggunakan pH meter digital.
Tabel 4.13
Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian CH3COOH 0,1 M
KesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak Sesuai
Penuangan larutan CH3COOH 0,1 M
sebanyak 50 mL ke dalam gelas ukur
4 -
Penuangan larutan CH3COOH 0,1 M
sebanyak 50 mL ke dalam gelas kimia
100 mL
4 -
Pengujian dengan pH meter digital
1.pH awal larutan
4 -
2.
pH setelah penambahan lima
tetes HCl 0,1 M
4 -
3.pH setelah penambahan lima
tetes NaOH 0,1 M
4 -
4.
pH setelah penambahan 10 mL
aquades
4 -
Pengujian
CH3COOH 0,1 M
Perbandingan pH awal larutan
CH3COOH 0,1 M dengan pH setelah
adanya penambahan 5 tetes HCl 0,1
M, penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M
dan penambahan 10 mL aquades
4 -
JUMLAH 28
(100%)
-
(0%)
-
8/10/2019 kimia nn
17/38
50
Jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada segmen Pengujian
CH3COOH 0,1 M menyatakan bahwa seluruh isi video pada segmen tersebut
sesuai (100%).
Tabel 4.14Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian CH3COONa 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak
Sesuai
Penuangan larutan CH3COONa 0,1
M sebanyak 50 mL ke dalam gelas
kimia 100 mL
4 -
Pengujian dengan pH meter digital
1. pH awal larutan
4 -
2. pH setelah penambahan lima
tetes HCl 0,1 M
4 -
3. pH setelah penambahan lima
tetes NaOH 0,1 M
4 -
4. pH setelah penambahan 10 mL
aquades
4 -
Pengujian
CH3COONa 0,1 M
Perbandingan pH awal larutan
CH3COONa 0,1 M dengan pH setelah
adanya penambahan 5 tetes HCl 0,1
M, penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M
dan penambahan 10 mL aquades
4 -
JUMLAH 24
(100%)
-
(0%)
Tabel 4.14 merupakan tabel untuk menguji kesesuaian isi video pada
segmen pengujian larutan natrium asetat 0,1 M. Pada segmen tersebut, dosen
menyatakan isi video tersebut seluruhnya sesuai (100%).
-
8/10/2019 kimia nn
18/38
51
Tabel 4.15
Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian Campuran NH30,1 M denganNH4Cl 0,1 M
KesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak
Sesuai
Pencampuran dua larutan yaitu 50 mL
NH4OH 0,1 M dicampurkan dengan
50 mL NH4Cl 0,1 M
4 -
Pengujian dengan pH meter digital1. pH awal larutan
4 -
2. pH setelah penambahan lima
tetes HCl 0,1 M
4 -
3. pH setelah penambahan lima
tetes NaOH 0,1 M
4 -
4. pH setelah penambahan 10 mL
aquades
3 1
Pengujian
campuran
NH30,1 M dengan
NH4Cl 0,1 M
Perbandingan pH awal larutan dengan
pH setelah adanya penambahan 5 tetes
HCl 0,1 M, penambahan 5 tetes NaOH
0,1 M dan penambahan 10 mL aquades
4 -
JUMLAH 23
(95,83%)
1
(4.17%)
Dosen menyatakan hampir seluruh isi video pada segmen Pengujian
campuran NH4OH 0,1 M 0,1 M dengan NH4Cl 0,1 M sesuai (95,83%). Sebagian
kecil (4,17%) menyatakan bahwa isi video tersebut tidak sesuai. Ketidaksesuaian
isi video tersebut yaitu pada tampilan pH setelah penambahan 10 mL aquades.
-
8/10/2019 kimia nn
19/38
52
Tabel 4.16
Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian NH4OH 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak
Sesuai
Penuangan 50 mL NH4OH 0,1 M ke
dalam gelas kimia 100 mL
4 -
Pengujian dengan pH meter digital
1. pH awal larutan
4 -
2. pH setelah penambahan lima
tetes HCl 0,1 M
4 -
3. pH setelah penambahan lima
tetes NaOH 0,1 M
4 -
4. pH setelah penambahan 10 mL
aquades
4 -
Pengujian
NH30,1 M
Perbandingan pH awal larutan NH4OH
0,1 M dengan pH setelah adanya
penambahan 5 tetes HCl 0,1 M,
penambahan 5 tetes NaOH 0,1 M dan
penambahan 10 mL aquades
4 -
JUMLAH 24
(100%)
-
(0%)
Berdasarkan Tabel 4.16, jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada
segmen Pengujian NH3 0,1 M yaitu sebanyak 100% sesuai. Menurut tafsiran
jawaban Koentjaraningrat maka dapat dinyatakan bahwa seluruh isi video pada
segmen tersebut telah sesuai.
-
8/10/2019 kimia nn
20/38
53
Tabel 4.17
Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen Pengujian NH4Cl 0,1 MKesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak
Sesuai
Penuangan 50 mL NH4Cl 0,1 M
ke dalam gelas kimia 100 mL
4 -
Pengujian dengan pH meter
digital
1. pH awal larutan
4 -
2. pH setelah penambahan lima
tetes HCl 0,1 M
4 -
3. pH setelah penambahan lima
tetes NaOH 0,1 M
4 -
4. pH setelah penambahan 10
mL aquades
4 -
Pengujian
NH4Cl 0,1 M
Perbandingan pH awal larutan
NH4Cl 0,1 M dengan pH
setelah adanya penambahan 5
tetes HCl 0,1 M, penambahan 5
tetes NaOH 0,1 M dan
penambahan 10 mL aquades
4 -
JUMLAH 24
(100%)
-
(0%)
Jawaban dosen terhadap kesesuaian isi video pada segmen Pengujian
NH4Cl 0,1 M yaitu sebanyak 100% sesuai. Artinya, seluruh isi video pada
segmen tersebut sesuai.
-
8/10/2019 kimia nn
21/38
54
Tabel 4.18
Jawaban Dosen Terhadap Angket Evaluasi Video demonstrasi Larutan Penyangga
dilihat dari Kesesuaian Isi pada Segmen KesimpulanKesesuaianSegmen Tampilan
Sesuai Tidak
Sesuai
Kesimpulan a. Tabel pengamatan
b.
Larutan penyangga dan larutan
bukan penyangga
c.
Pengertian penyangga
d. Komponen penyusun larutan
penyangga.
4
4
4
4
-
-
-
-
JUMLAH 16
(100%)
-
(0%)
Seluruhnya dosen menyatakan bahwa tampilan pada segmen Kesimpulan sesuai
(100%).
Dari keseluruhan jawaban dosen terhadap kesesuaian isi tiap segmen
dalam video demonstrasi Larutan Penyangga maka dapat dinyatakan bahwa isi
video tersebut telah sesuai dengan materi yang sebenarnya. Sedangkan, dibawah
ini adalah tanggapan dosen terhadap video demonstrasi dilihat dari kualitas
tampilan video secara keseluruhan (Lampiran 4.6 Angket yang diberikan kepada
dosen untuk menilai tampilan video).
b. Kualitas tampilan keseluruhan video demonstrasi Larutan Penyangga.
Untuk mengetahui tanggapan dosen terhadap kualitas tampilan
keseluruhan video, maka dibuat angket yang menyangkut aspek penilaian tertentu.
Berikut ini merupakan respon dosen terhadap kualitas gambar video dilihat dari
tata warna, kekontrasan, dan brightness/kecerahan.
-
8/10/2019 kimia nn
22/38
55
Tabel 4.19
Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi
Larutan Penyangga Dilihat dari Kualitas Gambar (Tata, Warna,Kekontrasan, danBrightness).
JawabanTampilan Video
Demonstrasi Sangat
Baik
Baik Cukup Buruk Lain-
Lain
Kualitas gambar pada
video demonstrasi Larutan
Penyangga dilihat dari tata
warna
- 2 2 - -
Kualitas gambar pada
video demonstrasi Larutan
Penyangga dilihat dari
kekontrasannya
- 2 2 - -
Kualitas gambar pada
video demonstrasi Larutan
Penyangga dilihat dari
brightness-nya
- 3 1 - -
Tabel 4.19 merupakan respon dosen terhadap kualitas gambar video dilihat
dari tata warna, kekontrasan, dan kecerahan/brightness. Tata warna yang ada
dalam video dianggap baik oleh dua dosen dan dosen yang lainnya menyatakan
cukup. Kekontrasan video demonstrasi Larutan Penyangga dianggap baik oleh
dua dosen dan dinyatakan cukup oleh dua dosen yang lainnya . Sedangkan untuk
brightness, tiga dosen menyatakan baik. Satu dosen menyatakan bahwa
kecerahan/brightness pada video demonstrasi Larutan penyangga dianggap
cukup.
-
8/10/2019 kimia nn
23/38
56
Tabel 4.20
Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi
Larutan Penyangga Dilihat dari Kejelasan VideoJawabanKejelasan Video
Ya Tidak Cukup
Narasi pada video demonstrasi Larutan
Penyangga terdengar dengan jelas
3 - 1
Narasi dapat memperjelas eksperimen yang
ditampilkan
4 - -
Title/judul dapat memperjelas eksperimen yang
ditampilkan
4 - -
Penjelasan dalam bentuk teks dapat memperjelas
penyajian eksperimen
4 - -
Tiga dosen menyatakan bahwa narasi pada video demonstrasi Larutan
Penyangga terdengar jelas sedangkan satu dosen menyatakan cukup jelas. Empat
dosen menyatakan bahwa narasi, title/judul, dan teks dapat memperjelas
eksperimen yang ditampilkan. Berdasarkan tabel 4.21, kecepatan tampilan video
dinyatakan sudah cukup. Berikut tanggapan empat dosen terhadap kecepatan
tampilan video demonstrasi Larutan Penyangga.
Tabel 4.21
Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi
Larutan Penyangga Dilihat dari Kecepatan TampilanJawabanTampilan Video
Terlalu
Cepat
Cepat Cukup Lambat Lain-
Lain
Kecepatan tampilan
tiap scene pada video
demonstrasi Larutan
Penyangga
- - 4 - -
-
8/10/2019 kimia nn
24/38
57
Tabel 4.22
Jawaban Dosen terhadap Angket Evaluasi Video Demonstrasi Larutan
Penyangga Dilihat Kekomunikatifan dan Komposisi MusikJawabanKekomunikatifan Video dan Komposisi Musik
Ya Tidak Lain-lain
(Cukup)
Video demonstarsi Larutan Penyangga bersifat
komunikatif
3 - 1
Komposisi musik pada video demonstrasi Larutan
Penyangga sesuai dengan tampilan gambar
4 - -
Berdasarkan tabel 4.22, video demonstrasi pada materi pokok Larutan
Penyangga yang dibuat bersifat komunikatif dan komposisi musik pada video
tersebut telah sesuai dengan tampilan gambar.
3. Hasil Angket Guru
Angket yang diberikan pada guru memuat beberapa aspek penilaian yang
berhubungan dengan:
1) Kejelasan fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Larutan
Penyangga.
2) Pendapat guru mengenai keterampilan proses sains siswa yang dapat di
kembangkan pada video demosntrasi Larutan Penyangga.
3)
Manfaat video demonstrasi Larutan Penyangga pada kegiatan pembelajaran
materi pokok Larutan Penyangga.
Angket yang diberikan untuk guru tertuang dalam Lampiran 4.7
(Lampiran 4.7. Angket yang diberikan kepada guru).
-
8/10/2019 kimia nn
25/38
58
Angket diberikan kepada lima orang guru mata pelajaran kimia SMA kelas
XI dari lima SMA di Bandung. Empat sekolah ini berdasarkan kluster SMA di
Bandung dan satu sekolah swasta. Berdasarkan hasil angket, kelima sekolah
tersebut memiliki fasilitas untuk menayangkan video pembelajaran tetapi empat
orang guru menyatakan tidak pernah menayangkan video pembelajaran pada
kegiatan pembelajaran sebelumnya. Satu guru menyatakan pernah menayangkan
video demonstrasi Larutan Penyangga dalam kegiatan pembelajaran tetapi
berbeda dari indikator yang digunakan.. Indikator yang digunakan untuk
mengukur pH adalah indikator universal, sedangkan pada video demonstrasi
Larutan Penyangga yang dibuat dari penelitian ini menggunakan pH meter digital.
Satu sekolah menyatakan bahwa pembelajaran materi pokok Larutan
Penyangga disampaikan melalui metode ceramah, praktikum, dan demonstrasi.
Dua sekolah menyampaikannya dengan metode praktikum dan demonstrasi. Dan,
dua sekolah menyampaikan dengan metode ceramah.
Berikut ini merupakan hasil respon guru mengenai kejelasan fenomena
yang ditampilkan pada video demonstrasi Larutan Penyangga.
Tabel 4.23
Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi mengenai Kejelasan
Fenomena yang Ditampilkan pada Video Demonstrasi Larutan PenyanggaJawabanFenomena yang ditampilkan pada Video
Demonstrasi Ya Ragu-ragu Tidak
Fenomena larutan penyangga asam yang dapat
mempertahankan pH larutan pada penambahan
sedikit asam dapat teramati dengan jelas
4 1 -
Fenomena larutan penyangga asam yang dapat
mempertahankan pH larutan pada penambahan
sedikit basa dapat teramati dengan jelas
4 1 -
-
8/10/2019 kimia nn
26/38
59
JawabanFenomena yang ditampilkan pada Video
Demonstrasi Ya Ragu-ragu Tidak
Fenomena larutan penyangga asam yang dapat
mempertahankan pH larutan pada proses
pengenceran dapat teramati dengan jelas
4 1 -
Fenomena larutan penyangga basa yang dapat
mempertahankan pH larutan pada penambahan
sedikit asam dapat teramati dengan jelas
4 1 -
Fenomena larutan penyangga basa yang dapat
mempertahankan pH larutan pada penambahan
sedikit basa dapat teramati dengan jelas
4 1 -
Fenomena larutan penyangga basa yang dapat
mempertahankan pH larutan pada proses
pengenceran dapat teramati dengan jelas
4 1 -
Fenomena larutan bukan penyangga yang tidak
dapat mempertahankan pH larutan pada
penambahan sedikit asam dapat teramati dengan
jelas
4 1 -
Fenomena larutan bukan penyangga yang tidak
dapat mempertahankan pH larutan pada
penambahan sedikit basa dapat teramati dengan
jelas
4 1 -
Fenomena larutan bukan penyangga yang tidak
dapat mempertahankan pH larutan pada proses
pengenceran dapat teramati jelas
4 1 -
JUMLAH 36 9 -
-
8/10/2019 kimia nn
27/38
60
Jika jawaban guru tersebut dihitung dalam bentuk % (presentase), maka dapat
diperoleh data sebagai berikut:
Jawaban 'Ya' =Jumlah jawaban 'Ya'
Jawaban keseluruhanx 100% =
36
45x 100% = 80%
Jawaban 'Ragu-ragu' =Jumlah jawaban 'Ragu-ragu'
Jawaban keseluruhanx 100% =
9
45x 100% = 20%
Jawaban 'Tidak' = 0%
Hampir seluruhnya (80%) guru menyatakan Ya terhadap kejelasan
fenomena yang ditampilkan pada video demonstrasi Larutan Penyangga. Selain
itu, dalam angket evaluasi dituangkan beberapa keterampilan proses. Tabel 4.24
merupakan hasil respon guru mengenai keterampilan proses sains siswa yang
dapat dikembangkan dari video Demonstrasi Larutan Penyangga.
Tabel 4.24
Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi mengenaiKeterampilan Proses Sains Siswa yang Dapat Dikembangkan
JawabanKeterampilan Proses
Sains Ya Ragu-ragu Tidak
Mengobservasi/mengamati 4 1 -
Manfsirkan Data 5 - -
Menyimpulkan 5 - -
Berdasarkan tabel 4.24, video demonstrasi dapat mengandung
keterampilan proses sains siswa. Menurut pendapat guru, keterampilan proses
yang dapat dikembangkan yaitu diantaranya mengobservasi/mengamati,
menafsirkan data, dan menyimpulkan data. Sedangkan, tabel 4.15 merupakan
hasil respon guru mengenai video demonstrasi Larutan Penyangga dalam
kegiatan pembelajaran.
-
8/10/2019 kimia nn
28/38
61
Tabel 4.25
Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi tentang
Video Demonstrasi Larutan Penyangga dalam Kegiatan PembelajaranJawabanAspek
Ya Ragu-ragu Tidak
Durasi video sesuai dengan alokasi waktu pertemuan
pembelajaran
4 1 -
Durasi video demonstrasi lebih singkat
dibandingkan dengan percobaan secara langsung
(Praktikum/Demonstrasi)
5 - -
Video demonstrasi Larutan Penyangga dapat
menunjang kegiatan pembelajaran pada materi
pokok Larutan Penyangga
5 - -
Tabel 4.26 merupakan jawaban mengenai minat guru menggunakan video
demonstrasi Larutan Penyangga pada kegiatan pembelajaran pada materi pokok
Larutan Penyangga.
Tabel 4.26
Jawaban Guru terhadap Angket Evaluasi mengenai
Minat Guru Menggunakan Video Demonstrasi Larutan PenyanggaJawabanAspek
Ya Ragu-ragu Tidak
Bapak/Ibu guru berminat untuk
menggunakan video demonstrasi Larutan
Penyangga pada kegiatan pembelajaran
materi pokok Larutan Penyangga.
5 - -
Respon guru terhadap video demonstrasi Larutan Penyangga baik. Lima
guru menyatakan berminat untuk menggunakan video demonstrasi Larutan
Penyangga pada materi pokok Larutan Penyangga.
-
8/10/2019 kimia nn
29/38
62
B. Pembahasan
1. Proses Pemroduksian Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan
Penyangga
Menurut Hana (2006), dalam pengembangan video perlu dilakukan
tahapan-tahapan diantaranya penulisan GBIPM, penulisan naskah, produksi
(meliputi pengambilan gambar dan editing). Berdasarkan temuan penelitian,
proses pemroduksian video demonstrasi pada materi pokok Larutan Penyangga
dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu analisis level makroskopik, pembuatan
rancangan prosedur percobaan, pembuatan RPP, penyusunan GBIPM, penulisan
naskah video, uji coba prosedur percobaan, pengambilan gambar dan proses
editing.
Tahap pertama yaitu analisis level makroskopik. Pada tahap tersebut,
dianalisis fenomena-fenomena yang dapat diamati pada materi pokok Larutan
Penyangga. Kedua, dibuat rancangan prosedur percobaan untuk menguji level
makroskopik. Tahap ketiga yaitu penyusunan RPP. RPP akan menggambarkan
letak penggunaan video demonstrasi Larutan Penyangga dalam pembelajaran.
Tahap berikutnya adalah penyusunan GBIPM untuk menelaah topik mana yang
dapat dituangkan dalam format video. Selanjutnya, pembuatan skenario. Skenario
video terus berubah, disesuaikan dengan adanya perkembangan dalam proses uji
coba prosedur, pengambilan gambar dan perekaman suara. Perubahan skenario
terjadi karena beberapa hal, diantaranya:
a. Perubahan peralatan
Dalam skenario, awalnya visualisasi pengadukan dilakukan dengan
-
8/10/2019 kimia nn
30/38
63
menggunakan batang pengaduk tetapi kemudian diubah dengan menggunakan
magnet stirer supaya dalam proses pengambilan gambar lebih mudah dan
fenomena yang diamati lebih jelas. Dan, adanya penambahan alat yaitu statif dan
klem yang berfungsi untuk menjepit elektroda pH meter agar letak elektorda pH
meter-nya lebih stabil. Perubahan peralatan ini membuat aspek visual pada
skenario yang telah dibuat harus diubah.
a.Perubahan audio video
Perekaman suara (audio) yang digunakan sebagai narasi video juga
mengalami perubahan. Perubahan tersebut diakibatkan kesulitan menghasilkan
narasi yang baik, artinya tidak kaku, tidak berbentuk bahasa tulisan dan bersifat
komunikatif. Narasi yang mampu menggambarkan dan memperjelas gambar
dalam video. Perubahan narasi tersebut menyebabkan aspek audio pada skenario
harus diubah.
Langkah selanjutnya yaitu uji coba prosedur percobaan. Berikut ini
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam uji coba prosedur percobaan, yaitu:
a. Ketepatan konsep pada materi Larutan Penyangga
Video demonstrasi pada materi pokok Larutan Penyangga ini akan
dijadikan media pendukung dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, perlu
diperhatikan ketepatan konsep pada materi yang akan dibuat videonya sehingga
tidak terjadi miskonsepsi dalam pembelajaran materi pokok tersebut. Larutan
penyangga merupakan larutan yang berasal dari asam lemah dengan basa
konjugasinya dan basa lemah dengan asam konjugasinya serta dapat
mempertahankan pH dengan adanya penambahan sedikit asam, sedikit basa dan
-
8/10/2019 kimia nn
31/38
64
pengenceran (Sutresna, 2006). Dan, konsep tersebut telah tergambar pada video
demonstrasi yang telah diproduksi.
b. Visibilitas prosedur untuk diambil gambarnya
Prosedur percobaan yang telah dibuat ditelaah. Ini dilakukan untuk
mengetahui langkah percobaan mana yang dapat diambil gambarnya dan mana
yang tidak karena tidak semua fenomena dapat diambil gambarnya. Dalam
prosedur percobaan larutan penyangga misalnya, pada awalnya digunakan batang
pengaduk untuk mengaduk larutan tetapi diubah menggunakan magent stirer. Ini
bertujuan agar proses pengambilan gambar lebih mudah dan fenomena yang
teramati lebih jelas. Selain itu, penentuan volume juga diperhatikan. Awalnya,
larutan yang digunakan sebanyak 10 mL tetapi saat pengujian prosedur percobaan
mengalami perubahan. Volume sebanyak 10 mL yang ada dalam gelas kimia 100
mL kurang jelas terlihat jika diambil dalam posisi long shoot. Untuk mengatasi
hal tersebut, maka digunakan volume larutan sebanyak 50 mL.
Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa zat (khususnya pelarut,
aquades) memiliki pH optimum sekitar enam. pH aquades tersebut berada dalam
suhu ruangan 270C dan dimungkinkan banyaknya gas karbondioksida (CO2)
dalam ruangan tersebut.
Setelah uji coba prosedur percobaan selesai, tahapan selanjutnya yang
dilakukan yaitu proses pengambilan gambar. Proses pengambilan gambar ini tidak
terlepas dari skenario yang telah dibuat. Skenario tersebut digunakan sebagai
acuan atau petunjuk penggunaan dalam proses pengambilan gambar. Skenario
yang digunakan adalah skenario terbaru setelah adanya perubahan saat uji coba
-
8/10/2019 kimia nn
32/38
65
prosedur percobaan. Namun, terdapat beberapa kendala saat proses pengambilan
gambar, diantaranya:
a. Penentuan background
Untuk menghasilkan gambar yang bagus perlu didukung dengan
background yang baik. Pengambilan gambar dilakukan di Laboratorium Kimia
Dasar (LKD), kampus Universitas Pendidikan Indonesia. Awal pengambilan
gambar dilakukan di tempat yang terang dan cukup terbuka, hanya ada papan
sebagai penahan masuknya cahaya sehingga gambar yang dihasilkan kurang
bagus karena terdapat efek pantulan cahaya. Untuk menghindari hal tersebut,
maka dibuat mini studio dengan backgroundhitam.
b. Pengaturan cahaya.
Seperti dijelaskan pada point a), salah satu kendala yang dialami dalam
pengambilan gambar yaitu lighting (pencahayaan). Sulitnya pengaturan cahaya
disebabkan cahaya yang sangat terang, yang berasal dari matahari dan tembus
melalui jendela-jendela sisi kiri LKD. Untuk mengatasi masalah tersebut dibuat
mini studio yang berfungsi untuk menahan datangnya cahaya. Pengambilan
gambar dilakukan di dalam mini studio sehingga pencahayaan (lighting) dapat
lebih mudah diatur.
c. Penentuan ukuran gambar
Kesulitan lain dalam pengambilan gambar yaitu menentukan ukuran
gambar, diantaranya saat pengambilan harga pH larutan, penuangan larutan, dan
penetesan larutan HCl dan NaOH dengan pipet tetes. Contohnya, pengambilan
gambar harga pH larutan diambil dengan ukuranMedium Close Upsupaya terlihat
-
8/10/2019 kimia nn
33/38
66
larutan apa yang sedang diukur. Penetesan larutan HCl dan NaOH direkam
dengan ukuranMedium Close Upsupaya fenomena perubahan pH dari pH meter
digital terlihat jelas. Penuangan larutan ke dalam gelas ukur yang awalnya di-
Close Up, kemudian di zoom in agar terlihat jelas banyaknya larutan yang
dituangkan.
Tahap terakhir dalam proses pemroduksian video yaitu editing. Terdapat
beberapa kendala yang terjadi selama proses editing, diantaranya:
a. Pengaturan cahaya pada gambar hasil rekaman
Kesulitan ini dikarenakan cahaya pada gambar yang sudah dipindahkan ke
dalam komputer lebih gelap dibandingkan dengan cahaya gambar pada kamera.
Selain itu, cahaya yang dihasilkan pada gambar yang telah dicapture (untuk
menghasilkan still image) berbeda dengan cahaya gambar sebelum dicapture.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan pengaturan kecerahan cahaya
(brightness)supaya dihasilkan gambar yang lebih terang.
b. Penyesuaian narasi dengan gambar yang ditampilkan
Kesulitan penyesuaian narasi disebabkan durasi narasi lebih panjang
dibandingkan dengan gambar yang ditampilkan. Oleh karena itu, dilakukan
penyesuaian antara narasi dengan gambar yang ditampilkan dengan cara
mengubah gambar gerak menjadi gambar diam (still image).
c. Pemilihan musik instrumen yang akan dijadikan sebagai musik latar
Diperlukan kepekaan dalam memilih musik instrumen yang akan
digunakan sebagai musik latar agar sesuai dengan gambar yang ditampilkan.
Dibutuhkan waktu tiga minggu untuk mendapatkan musik instrumen yang sesuai.
-
8/10/2019 kimia nn
34/38
67
2. Tanggapan Dosen terhadap Kesesuain Isi Materi dan Tampilan Video
Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan Penyangga
Beberapa tanggapan dosen terhadap kesesuaian isi video demonstrasi pada
materi pokok Larutan Penyangga. Berdasarkan Tabel 4.9 pada segmen Motivasi
dinyatakan bahwa pengenalan enam botol tersebut tidak sesuai ditempatkan
pada segmen tersebut. Itu terkesan tiba-tiba. Seharusnya pada segmen tersebut
diawali dengan halaman pembuka. Dua dosen menyatakan bahwa
segmen Motivasi diisi dengan memperkenalkan darah sebagai contoh dari
larutan penyangga. Tetapi, tujuan ditampilkannya enam botol yang berisi larutan
adalah untuk menarik siswa sehingga muncul pertanyaan pada video demonstrasi
tersebut, Apa yang akan terjadi jika keenam larutan tersebut ditambahakan
sedikit asam, sedikit basa, dan pengenceran? Apa yang terjadi pada pH larutan
tersebut? Akankah pH larutan tersebut mampu mempertahankan pH?. Dari
pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan dapat memotivasi siswa untuk
memperhatikan fenomena-fenomena larutan, yaitu larutan mana yang dapat
mempertahankan pH dan yang tidak dapat mempertahankan pH.
Pada segmen Pengujian Campuran CH3COOH 0,1 M dengan CH3COONa
0,1 M, satu dosen menyatakan bahwa tidak sesuai saat menampilkan harga pH
awal campuran karena gambar tersebut hanya berupa still image. Seharusnya
diperlihatkan gambar pencelupan elektroda pH meter digital ke dalam larutan
sebagai petunjuk awal penggunaan pH meter digital. Tetapi saat dilakukan
pengambilan gambar, harga pH sulit untuk stabil. Oleh karena itu, dibuat dalam
bentuk still imageagar harga pH larutan dapat terlihat jelas.
-
8/10/2019 kimia nn
35/38
68
Pada Tabel 4.15, segmen Pengujian campuran NH30,1 M dengan NH4Cl
0,1 M, satu dosen menyatakan bahwa pH campuran amoniak dengan amonium
klorida tidak sesuai karena pH setelah penambahan 10 mL aquades tidak tetap.
Artinya, pH campuran berubah dari 9,26 menjadi 9,25 setelah adanya
penambahan 10 mL aquades. Secara teori, pH larutan penyangga yang diencerkan
seharusnya tetap. Akan tetapi, itu terjadi jika kondisi ideal (pH 7 dengan suhu
ruangan 250C). Sedangkan dalam prakteknya, aquades yang ada di Laboratorium
memiliki pH sekitar 6 pada suhu ruangan 270C. Selain itu, kondisi pH yang
berubah dapat disebabkan konsentrasi larutan, baik larutan NH3maupun larutan
NH4Cl, yang tidak sepenuhnya tepat 0,1 M.
Disamping tanggapan terhadap kesesuaian isi video, dosen juga
menanggapi video tersebut dari aspek tampilan video secara keseluruhan.
Berdasarkan Tabel 4.19, dua dosen menyatakan komposisi warna pada video
kurang menarik, salah satunya diakibatkan background. Background hitam
menyebabkan tampilan video tampak gelap. Dua dosen juga menambahkan bahwa
komposisi warna pada video demonstrasi pada materi pokok Larutan Penyangga
kurang menarik sehingga mempengaruhi tampilan video. Tetapi, alasan peneliti
mengambil background hitam supaya dihasilkan gambar yang lebih jelas dan
menghindari efek pantulan cahaya.
Pada Tabel 4.20, satu dosen menyatakan bahwa narasi pada video
demonstrasi Larutan Penyangga terdengar cukup jelas. Kualitas narasi perlu
diperbaiki. Narasi sebaiknya tidak terlalu panjang dan ada beberapa yang perlu
direduksi dan terdapat beberapa noise yang masuk. Noise atau suara lain yang
-
8/10/2019 kimia nn
36/38
69
tidak diperlukan masuk ke dalam video dapat diakibatkan ruang rekaman suara
yang tidak kedap suara sehingga memungkinkan masuknya suara-suara lain.
Pada Tabel 4.22, satu dosen menyatakan bahwa video demonstrasi tersebut
cukup komunikatif. Sedangkan, tiga dosen menyatakan video demonstrasi yang
telah dibuat telah komunikatif (pesan dalam video tersampaikan).
Secara keseluruhan, tanggapan dosen terhadap kesesuaian isi materi
dengan materi sebenarnya telah sesuai. Dan, tampilan video demonstrasi pada
materi pokok Larutan Penyangga yang menyangkut aspek tata warna,
kekontarsan, brightness, kejelasan narasi, judul, teks, komposisi warna dan sifat
komunikatif video tersebut dapat dinyatakan baik.
3. Respon Guru terhadap Video Demonstrasi pada Materi Pokok Larutan
Penyangga
Beberapa pendapat guru terhadap video demonstrasi pada materi pokok
Larutan Penyangga. Dua guru dari dua sekolah menyatakan bahwa penyampaian
materi pokok Larutan Penyangga yang sering dilakukan yaitu dengan
menggunakan metode ceramah. Hal tersebut dilakukan karena tidak tersedianya
fasilitas, biaya yang relatif mahal dan terbatasnya alokasi waktu pembelajaran.
Sedangkan, metode pembelajaran yang banyak digunakan agar siswa secara aktif
mengalami, melihat langsung serta membuktikan suatu konsep yang sedang
dipelajarinya adalah metode eksperimen dan metode demonstrasi (Arifin, 2003).
Menurut Arifin (2003), media pembelajaran merupakan alat bantu yang
dapat menghantarkan peserta didik agar memiliki pengetahuan dan kemampuan
-
8/10/2019 kimia nn
37/38
70
baru. Video demonstrasi yang diproduksi merupakan salah satu alat bantu dalam
kegiatan pembelajaran materi pokok Larutan Penyangga. Dengan adanya video
tersebut, diharapkan pembelajaran materi pokok Larutan Penyangga yang
menampilkan fenomena harga pH dengan adanya penambahan sedikit asam,
sedikit basa dan pengenceran akan tetap teramati walaupun tanpa melalui
percobaan secara langsung.
Pada Tabel 4.23, empat guru menyatakan Ya terhadap kejelasan
fenomena dalam video demonstrasi Larutan Penyangga. Satu guru menyatakan
ragu-ragu terhadap fenomena tersebut. Keragu-raguan tersebut disebabkan dalam
video demonstrasi Larutan Penyangga kurang menampilkan fenomena, hanya
memperlihatkan harga pH dari pH meter digital. Guru menyarankan selain
menggunakan pH meter, juga menggunakan indikator seperti indikator Brom
Timol Biru supaya terlihat jelas perubahan warnanya. Adanya perubahan warna
akan menambah daya tarik siswa dalam belajar. Peneliti tidak menampilkan
dengan indikator universal maupun indikator lain karena indikator tersebut hanya
dapat mengamati perubahan pH secara kasar. Sedangkan, jika digunakan pH
meter digital, harga pH akan lebih jelas teramati.
Tabel 4.24 mengenai keterampilan proses yang terkandung dalam video
demonstrasi. Secara umum, guru menyatakan bahwa video demonstrasi Larutan
Penyangga dapat dijadikan sebagai alternatif pengembangan keterampilan proses
sains siswa. Keterampilan proses sains yang terkandung dalam video tersebut
diantaranya mengamati dan menafsirkan data (Dahar, 1986). Namun, satu guru
menyatakan ragu-ragu terhadap keterampilan proses mengamati. Menurut
-
8/10/2019 kimia nn
38/38
71
pendapatnya, video demonstrasi hanya memperlihatkan harga pH berupa angka
saja sehingga siswa kurang tertarik untuk mengamati fenomena yang terjadi.
Dalam penelitian ini, fenomena pH larutan penyangga hanya berupa harga pH dari
pH meter digital karena peneliti ingin memperlihatkan perubahan harga pH meter
dalam bentuk digital (angka). pH meter digital merupakan alat pengukur pH
larutan yang hasil pengukurannya dapat dibaca langsung berupa digital (angka).
Instrumen ini dapat mengatasi kelemahan dari pengamatan warna dan
pengukurannya memiliki ketelitian yang tinggi.
Pada tabel 4.25, satu guru menyatakan ragu-ragu. Menurut pendapatnya,
durasi video ini tidak akan sesuai dengan durasi video yang sebenarnya (23 menit)
karena saat penayangan video kemungkinan adanya pertanyaan-pertanyaan dari
siswa sehingga akan menambah alokasi waktu dalam pembelajaran. Tetapi secara
umum, guru berpendapat bahwa video demonstrasi pada materi pokok Larutan
Penyangga yang berdurasi 23 menit lebih singkat jika dibandingkan dengan
demonstrasi secara langsung.