Kimia Klinik Enzime Lipase

10
MAKALAH KIMIA KLINIK “ENZIM LIPASE” Penyusun Nama : Tito Adzanur Rachman NIM : 110131074 Semester : 5 Kelas : C

description

Kimia Klinik "Enzime Lipase"

Transcript of Kimia Klinik Enzime Lipase

Page 1: Kimia Klinik Enzime Lipase

MAKALAH KIMIA KLINIK

“ENZIM LIPASE”

Penyusun

Nama : Tito Adzanur Rachman

NIM : 110131074

Semester : 5

Kelas : C

UNIVERSITAS MH.THAMRINJl. Raya Pondok Gede No. 23 – 25 Kramat Jati, Jakarta Timur

Tlp. 021-8096411 Fax. 021-8092235

Page 2: Kimia Klinik Enzime Lipase

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pengertian EnzimEnzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa

yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang ditentukan oleh hormon sebagai promoter.

Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu lebih lama.

Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis akan kembali ke bentuk semula.

Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim α-amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi glukosa.

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.

1.2 Sejarah EnzimPada akhir tahun 1700-an dan awal tahun 1800-an, pencernaan daging oleh

sekresi perut dan konversi pati menjadi gula oleh ekstrak tumbuhan dan ludah telah diketahui. Namun, mekanisme bagaimana hal ini terjadi belum diidentifikasi.

Pengetahuan tentang enzim telah dirintis oleh Berzelius pada tahun 1837. Ia mengusulkan nama "katalis" untuk zat-zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi zat itu sendiri tidak ikut bereaksi. Namun, proses kimia yang terjadi dengan pertolongan enzim telah dikenal sejak zaman dahulu misalnya pembuatan anggur dengan cara fermentasi atau peragian, dan pembuatan asam cuka. Lois Pasteur salah seorang yang banyak bekerja dalam fermentasi ini dan ketika mengkaji fermentasi gula menjadi alkohol oleh

Page 3: Kimia Klinik Enzime Lipase

ragi, Louis Pasteur menyimpulkan bahwa fermentasi ini dikatalisasi oleh gaya dorong vital yang terdapat dalam sel ragi, disebut sebagai "ferment", dan diperkirakan hanya berfungsi dalam tubuh organisme hidup. Ia menulis bahwa "fermentasi alkoholik adalah peristiwa yang berhubungan dengan kehidupan dan organisasi sel ragi, dan bukannya kematian ataupun putrefaksi sel tersebut."

Pada tahun 1878, ahli fisiologi Jerman Wilhelm Kühne (1837–1900) pertama kali menggunakan istilah "enzyme", yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "dalam bahan pengembang" (ragi), untuk menjelaskan proses ini. Kata "enzyme" kemudian digunakan untuk merujuk pada zat mati seperti pepsin, dan kata ferment digunakan untuk merujuk pada aktivitas kimiawi yang dihasilkan oleh organisme hidup.

Pada tahun 1897, Eduard Buchner memulai kajiannya mengenai kemampuan ekstrak ragi untuk memfermentasi gula walaupun ia tidak terdapat pada sel ragi yang hidup. Pada sederet eksperimen di Universitas Berlin, ia menemukan bahwa gula difermentasi bahkan apabila sel ragi tidak terdapat pada campuran. Ia menamai enzim yang memfermentasi sukrosa sebagai "zymase" (zimase). Pada tahun 1907, ia menerima penghargaan Nobel dalam bidang kimia "atas riset biokimia dan penemuan fermentasi tanpa sel yang dilakukannya". Mengikuti praktek Buchner, enzim biasanya dinamai sesuai dengan reaksi yang dikatalisasi oleh enzim tersebut. Umumnya, untuk mendapatkan nama sebuah enzim, akhiran -ase ditambahkan pada nama substrat enzim tersebut (contohnya: laktase, merupakan enzim yang mengurai laktosa) ataupun pada jenis reaksi yang dikatalisasi (contoh: DNA polimerase yang menghasilkan polimer DNA).

Penemuan bahwa enzim dapat bekerja di luar sel hidup mendorong penelitian pada sifat-sifat biokimia enzim tersebut. Banyak peneliti awal menemukan bahwa aktivitas enzim diasosiasikan dengan protein, namun beberapa ilmuwan seperti Richard Willstätter berargumen bahwa proten hanyalah bertindak sebagai pembawa enzim dan protein sendiri tidak dapat melakukan katalisis. Namun, pada tahun 1926, James B. Sumner berhasil mengkristalisasi enzim urease dan menunjukkan bahwa ia merupakan protein murni. Kesimpulannya adalah bahwa protein murni dapat berupa enzim dan hal ini secara tuntas dibuktikan oleh Northrop dan Stanley yang meneliti enzim pencernaan pepsin (1930), tripsin, dan kimotripsin. Ketiga ilmuwan ini meraih penghargaan Nobel tahun 1946 pada bidang kimia.

Penemuan bahwa enzim dapat dikristalisasi pada akhirnya mengijinkan struktur enzim ditentukan melalui kristalografi sinar-X. Metode ini pertama kali diterapkan pada lisozim, enzim yang ditemukan pada air mata, air ludah, dan telur putih, yang mencerna lapisan pelindung beberapa bakteri. Struktur enzim ini dipecahkan oleh sekelompok ilmuwan yang diketuai oleh David Chilton Phillips dan dipublikasikan pada tahun 1965. Struktur lisozim dalam resolusi tinggi ini menandai dimulainya bidang biologi struktural dan usaha untuk memahami bagaimana enzim bekerja pada tingkat atom.

BAB IIPEMBAHASAN

Page 4: Kimia Klinik Enzime Lipase

2.1 Pengertian Enzim LipaseLipase merupakan bentuk protein kompleks (disebut pula enzim) yang berfungsi

memecah lemak menjadi asam lemak. Tanpa lipase, manusia tidak bisa mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Tubuh secara alami memproduksi lipase sehingga memungkinkan pencernaan memproses makanan. Lipase dapat berperan sebagai biokatalis untuk reaksi reaksi hidrolisis, esterifikasi, alkoholisis, asidolisis and aminolisis. Candida dan Rhizopus yang merupakanorganisme yang paling sering dipakai sebagai sumber sintesis penghasil lipase.

Enzim lipase merupakan salah satu enzim yang memiliki sisi aktif sehingga dapat menghidrolisis triasilgliserol menjadi asam lemak dan gliserol. Enzim ini dapat digunakan untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan, proteas euntuk membantu pengempukan daging, mencegah kekeruhan bir, naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk, glukosa oksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur dan lain-lain.

2.2 Fungsi Enzim LipaseFungsi utama dari enzim ini adalah untuk mencerna lemak dan lipid, untuk

mempertahankan fungsi sehat dari kantong empedu.Juga, enzim ini mengontrol tingkat sintesis lemak, dengan demikian menjaga cek

pada cadangan lemak (jaringan adiposa). Jumlah yang tepat dari bantuan lipase dalam membakar cadangan lemak yang akan dibakar sebagai bahan bakar, bila diperlukan.

Hidrolisis lipid dilakukan oleh lipoprotein lipase, yang membantu dalam memecahkan lipoprotein densitas rendah ke 2-3 asam lemak dan satu molekul monoacylglycerol, menggunakan APO-CII (apolipoprotein) sebagai kofaktor. Enzim ini ditemukan berlimpah dalam sel-sel endotel yang melapisi pembuluh kapiler.Salah satu jenis enzim ini, yang dikenal sebagai triasilgliserol sensitif hormon merangsang proses yang dikenal sebagai lipolisis di jaringan lemak, yang melibatkan pemecahan lemak dan lipid. Asam lemak esensial yang dihasilkan melalui bantuan proses mengaktifkan jalur oksidasi beta pada jaringan lain (seperti hati). Juga, di dalam hati, itu membantu dalam produksi badan keton, yang digunakan sebagai bahan bakar alternatif oleh jaringan perifer, ketika glukosa tidak banyak tersedia.

Lipase juga membantu dalam menjaga permeabilitas sel optimal, sehingga memungkinkan nutrisi yang diperlukan untuk masuk ke dalam sel untuk memperlancar metabolisme. Selain itu, memiliki peran terkenal untuk bermain dalam menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.

2.3 Organ Produksi Enzim Lipase Dan Cara Kerjanya

Page 5: Kimia Klinik Enzime Lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening ( limfe ).

2.4 Penyakit Terkait Enzim LipasePankreas adalah satu-satunya organ dalam tubuh yang mengeluarkan lipase. Itu

sebab, peningkatan kadar lipase menunjukkan adanya gangguan pankreas.Lipase disimpan dalam jaringan pankreas dan dilepaskan ketika terjadi kerusakan

pada pankreas.Tingkat tinggi lipase juga menunjukkan gagal ginjal, karena ginjal menyekresikan

lipase. Seperti amilase, banyak obat yang dapat meningkatkan level lipas

2.5 Nilai Normal Enzim Lipase Dewasa : 20-180 IU/LAnak-anak : 20-136 IU/LBayi : 9-105 IU/L

2.6 Prinsip pemeriksaan Enzim LipaseMetoda : Enzymatik photometrikPrinsip : 1-2-o-dilauryl-rac-glycero-3-glutamic acid (6-methylresorufin) ester 

ditambahkan pada suatu micro-emulsion yang akan dipecah oleh lipase menjadi co-lipase dan bile acid. Kombinasi co-lipase, bile acid dan substrat akan mengalami penguraian oleh enzim lipolitik dan esterase sehingga menghasilkan methylresorufin ester yang dengan cepat terdegradasi menjadi methylresorufin yang berwarna. Intensitas warna ini sebanding dengan aktivitas lipase dalam sampel.

BAB IIIPENUTUP

Page 6: Kimia Klinik Enzime Lipase

3.1 KesimpulanLipase merupakan bentuk protein kompleks (disebut pula enzim) yang berfungsi

memecah lemak menjadi asam lemak. Tanpa lipase, manusia tidak bisa mendapatkan nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit.

Pankreas adalah organ dalam tubuh yang paling banyak mengeluarkan lipase. Itu sebab, peningkatan kadar lipase menunjukkan adanya gangguan pankreas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, “Enzim”. 10 Maret 2015

Page 7: Kimia Klinik Enzime Lipase

https://id.wikipedia.org/wiki/Enzim

Maulia, Ghina. “3 Lipase”. 12 April 2013https://www.scribd.com/doc/135585928/3-Lipase

Anonim, “Fungsi Enzim Lipase. 2015http://www.sridianti.com/fungsi-enzim-lipase.html

R.Gandasoebrata ( 1968 ). Penuntun Laboratorium Klinik. Jakarta : Dian Rakyat

Anonim, “Tips Enzim: 4 Penyebab Peningkatan Kadar Lipase dalam Darah”. 2 April 2014http://www.amazine.co/10225/tips-enzim-4-penyebab-peningkatan-kadar-lipase-dalam-darah/