Kimia Anorganik Adalah Cabang Kimia Yang Mempelajari Sifat Dan Reaksi Senyawa Anorganik
Kimia Anorganik Senyawa Dan Penggunaan
-
Upload
putry-primia-ath-thahirah -
Category
Documents
-
view
295 -
download
6
Transcript of Kimia Anorganik Senyawa Dan Penggunaan
TUGAS
KIMIA ANORGANIK (AKKC 332)
“Pembuatan dan Penggunaan Senyawa Natrium Carbonat (Na2CO3)
dalam Kehidupan Sehari-hari”
Disusun Untuk Memenuhi Nilai Tugas Mata Kuliah Kimia Anorganik
Dosen Pembimbing :
Dra.Hj.St.H.Nurdiniah, M.Pd
Drs. Parham Saadi, M.Si
Disusun Oleh :
Putry Dessy Primia Khusnul Khotimah
A1C310025
No.Absen :17
Reg A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2011
“PEMBUATAN DAN PENGGUNAAN SENYAWA NATRIUM
CARBONAT (Na2CO3) DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI”
Na2CO3 (Natrium Karbonat) dibuat dengan proses Solvay :
Metode pembuatan Na2CO3 ini dikembangkan oleh Ernest Solvay (1838–1922) dari Belgia
sebagai bahan bakunya adalah batu kapur CaCO3.
- Batu kapur dipanaskan untuk memperoleh gas CO2
CaCO3(s) à CaO(s) + CO2(g) (panas)
CO2(g) + H2O(l) à H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + NH3(g) à NH4HCO3(aq)
NH4HCO3(aq) + NaCl(aq) à NaHCO3(s) + NH4Cl
Endapan NaHCO3 (Natrium Bikarbonat) dipisahkan dengan penyaringan kemudian
dipanaskan
2 NaHCO3(s) à Na2CO3(s) +H2O(g) + CO2(g) (panas)
Kegunaan Natrium Karbonat (Na2CO3)
Na2CO3 digunakan dalam proses pembuatan pulp (bubur kayu), kertas, sabun, detergen,
kaca, dan untuk melunakkan air sadah.
Sepanjang sejarah industri kimia, persediaan natrium karbonat Na2CO3,
soda, merupakan isu penting. Soda adalah bahan dasar penting bukan hanya untuk keperluan
sehari-hari (seperti sabun) tetapi juga untuk produk industri yang lebih canggih (seperti
gelas).
Di waktu lampau soda didapatkan dari sumber alami, dan kalium karbonat K2CO3,
yang juga digunakan dalam sabun, didapatkan dalam bentuk abu kayu. Setelah revolusi
industri, kebutuhan sabun meningkat dan akibatnya metoda sintesis baru dengan bersemangat
dicari. Waktu itu telah dikenali bahwa soda dan garam (NaCl) mengandung unsur yang sama,
natrium, dan penemuan ini mengakibatkan banyak orang berusaha membuat soda dari garam.
Di awal abad 19, suatu proses baru dikembangkan: natrium sulfat yang merupakan produk
samping produksi asam khlorida (yang digunakan untuk serbuk pengelantang, bleaching),
batu bara dan besi dinyalakan. Namun, hasilnya, rendah dan tidak cocok untuk produksi skala
besar .
Inventor Perancis Nicolas Leblanc (1742-1806) mendaftar suatu kontes yang
diselenggarakan oleh Académie des Sciences, untuk menghasilkan secara efektif soda dari
garam. Esensi dari proses semua adalah penggunaan marmer (kalsium karbonat) sebagai
ganti besi.
Na2SO4 + 2C –> Na2S + 2CO2 (11.1)
Na2S + CaCO3 –> Na2CO3 + CaS (11.2)
2NaCl + H2SO4 –> Na2SO4 + 2HCl (11.3)
Proses Leblanc dapat menghasilkan soda dengan kualitas lebih baik daripada metoda
sebelumnya. Namun, proses ini menghasilkan sejumlah produk samping seperti asam sulfat,
asam khlorida, kalsium khlorida, kalsium sulfida dan hidrogen sulfida. Bahkan waktu itu pun,
pabrik menjadi target kritik masyarakat. Peningkatan kualitas proses Leblanc sangat
diperlukan khususnya dari sudut pandang penggunaan ulang produk sampingnya, yang jelas
akan menurunkan ongkos produksi.
Satu abad setelah usulan proses Leblanc, inventor Belgia Ernest Solvay (1838-1922)
mengusulkan proses Solvay (proses soda-amonia), yang lebih maju dari aspek kimia dan
teknologi. Telah diketahui sejak awal abad 19 bahwa soda dapat dihasilkan dari garam
denagn amonium karbonat (NH4)2CO3. Solvay yang berpengalaman dengan mesin dan
dapat mendesain proses produksi tidak hanya dari sudut pandang kimia tetapi juga dari sudut
pandang teknologi kimia. Dia berhasil mengindustrialisasikan prosesnya di tahun 1863.
Keuntungan terbesar proses Solvay adalah penggunaan reaktor tanur bukannya
reaktor tangki. Air garam yang melarutkan amonia dituangkan dari puncak tanur dan
karbondioksida ditiupkan keda lam tanur dari dasar sehingga produknya akan secara kontinyu
diambil tanpa harus menghentikan reaksi. Sistem Solvay menurunkan ongkos secara
signifikan, dan akibatnya menggantikan proses Leblanc.
Reaksi utama :
NaCl + NH3 + CO2 + H2O –> NaHCO3 + NH4Cl (11.4)
2NaHCO3 –> Na2CO3 + CO2 + H2O (11.5)
Sirkulasi amonia :
2NH4Cl + CaO –> 2NH3 + CaCl2 + H2O (11.6)
Pembentukan karbon dioksida CO2 dan kalsium oksida CaO
CaCO3 –> CaO+CO2 (11.7)
Satu-satunya produk samping proses Solvay adalah kalsium khlorida, dan amonia dan
karbondioksida disirkulasi dan digunakan ulang. Dalam produksi soda dari garam, poin
penting adalah pembuangan khlorin. Dalam proses Leblanc, khlorin dibuang sebagai gas
asam khlorida, namun di proses Solvay, khlorin dibuang sebagai padatan tak berbahaya,
kalsium khlorida. Karena keefektifan dan keefisienan prosesnya, proses Solvay dianggap
sebagai contoh proses industri kimia.
)
KERTAS
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal
dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan
hemiselulosa.
Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak
kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang
digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet.
Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti
besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu
menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban
bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan
daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad
lampau.
SEJARAH
Peradaban Mesir Kuno menyumbangkan papirus sebagai media tulis menulis. Penggunaan
papirus sebagai media tulis menulis ini digunakan pada peradaban Mesir Kuno pada masa
wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah
dan menyebar ke seantero Eropa, meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat
mahal. Dari kata papirus (papyrus) itulah dikenal sebagai paper dalam bahasa Inggris, papier
dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya atau papel dalam bahasa
Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan kertas bagi Dunia.
Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu yang mudah didapat di seantero
China pada tahun 101 Masehi. Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring
menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan itu
meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang sangat rahasia.
Pada akhirnya, teknik pembuatan kertas tersebut jatuh ketangan orang-orang Arab pada masa
Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti Tang dalam Pertempuran Sungai Talas
pada tahun 751 Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian
menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan jatuhnya
Grenada dari bangsa Moor ke tangan orang-orang Spanyol Masehi dimana para tawanan-
tawanan perang mengajarkan cara pembuatan kertas kepada orang-orang Arab sehingga pada
zaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas baik di serta ke seluruh dunia.
PEMBUATAN KERTAS
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert menemukan proses untuk
membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu wire screen yang bergerak, dengan melalui
perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder
oleh John Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan mesin
Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama
kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada tahun 1927 Amerika Serikat mulai
menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah menyebabkan
meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama makin berkurang. Tahun
1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi
kualitas kertas yang dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan
Hugh Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses soda. Tahun
1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin Chew Tilghman mendapatkan
British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap
diputihkan. Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di
Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai make-up
kimia untuk sisa larutan pemasak.
KERTAS LONTAR
Pada masa dahulu, media yang dipakai untuk kegiatan tulis-menulis di Jawa adalah daun
lontar (Borasus flabellifer) atau daun nipah (Nipa fruticans WURMB). Setelah muncul Kertas
Jawa atau Kertas Daluwang Jawa , Madura dan Bali, dan dikawasan ini banyak dijumpai
naskah-naskah kuno yang menggunakan daun lontar sebagai alat tulis. Kualitas naskah yang
dihasilkan berbeda-beda tergantung pada mutu bahan, cara pengerjaan dan perawatannya.
serta kertas impor, penggunaan kertas ini ternyata tidak serta merta punah dan masih
dijumpai di beberapa tempat hingga Abad ke-20 di
Mengenai jenis daun lontar yang digunakan sebagai bahan tulis, seorang sejarahwan Belanda,
Van Der Molen menunjuk pada pendapat seorang ahli sejarah, Rumpius bahwa ada tiga jenis
daun lontar yakni Lontarus domestica, Lontarus silvestris dan Lontarus silvestris altera.
Lontarus domestica lebih banyak dipergunakan karena daunnya lebih lunak. Alat yang
digunakan adalah sejenis pisau yang ditorehkan (pisau pangot dalam bahasa Sunda) atau
kalam (pena) yang dicelupkan dengan tinta yang hitam pekat serta warnanya tidak luntur.
Sementara menurut Friederich, seorang pembantu Museum KBG dimasa Hindia Belanda
(kini Museum Nasional, Jakarta) yang dianggap seorang ahli tulisan kuno, huruf yang
digunakan adalah huruf Kawi dengan jenis Kawi-Kwadraat (aksara Kawi tegak) dan Kawi
curcief (aksara Kawi yang condong) seperti naskah yang ditemukan di lereng Gunung
Merbabu di Kedu, Jawa Tengah. Sebagai catatan, beebrapa sejarahwan juga mengklasifikasi
bahwa huruf Bali merupakan varian dari huruf Kawi seperti, huruf Sunda Kuno dan beberapa
variannya, yang juga dikatakan oleh seorang sejarahwan Belanda, Brandes.
PROSES PEMBUATAN KERTAS
Proses pembuatan kertas merupakan suatu proses pengolahan bubur serat ditambah dengan
zat-zat penolong (filler) untuk menambah kekuatan kertas, menjadi lembaran-lembaran kertas
yang diproses pada suatu alat yang disebut mesin kertas (paper machine).
Secara garis besarnya proses pembuatan kertas terdiri dari tiga tahapan:
1. Stock preparation (proses persiapan bahan baku). Pada bagian ini, bahan baku berupa
bubur kertas (pulp) dicampur dengan bahan penolong (filler) dan air sebelum masuk
ke mesin kertas (paper machine)
2. Forming (proses pembentukan). Proses ini sudah berada pada paper machine, dimana
bahan baku dari stock preparation dibentuk menjadi lembaran kertas dengan cara
menyebarkan bubur kertas secara merata pada paper machine.
3. Proses pembuangan air. Kertas yang telah dibentuk kemudian dikeringkan (kadar air
kira-kira 5%) sehingga menjadi lembaran kertas. Proses ini berada pada paper
machineKertas yang sering kita gunakan itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah
dengan teknologi modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal
kertas yang kita gunakan mari kita pelajari proses pembuatan kertas.
PROSES PEMBUATAN BUBUR KERTAS (PULP)
Proses pembuatan pulp ada dua macam yaitu secara kimia (chemical pulping) dan proses
mekanikal (mechanical pulping). Tapi di sini akan dibahas secara garis besar saja agar lebih
mudah dipahami.
Kertas yang sering kita gunakan itu terbuat umumnya terbuat dari kayu atau lebih tepatnya
dari serat kayu dicampur dengan bahan-bahan kimia sebagai pengisi dan penguat kertas.
Kayu yang digunakan di Indonesia umumnya jenis Akasia. Kayu jenis ini berserat pendek
sehingga kertas menjadi rapuh. Di mesin pembuat kertas (paper machine), serat kayu ini
dicampur dengan kayu yang berserat panjang contohnya pohon pinus.
Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari
hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan
bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya
dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker.
Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi untuk membuang
batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci.
Log yang sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut
dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip yang
bisa dipakai (ukuran standar 25x25x10mm) dengan yang tidak. Chip yang standar disimpan
ditempat penampungan.
Dari tempat penampungan chip dibawa dengan konveyor ke bejana pemasak (digester).
Steam dimasak dengan beberapa tahap. Pertama di kukus (presteamed), kemudian baru
dipanaskan dengan steam di steaming vessel. chip di masak dengan cairan pemasak yang
disebut dengan cooking liquor.
Tahap selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap kemudian dicuci dengan tujuan untuk
memisahkan cairan sisa hasil pemasakan dan mengurangi dampak terhadap lingkungan.
Proses selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor yang
dapat mengurangi kualitas pulp. Proses penyaringan ini ada dua tahap, yaitu penyaringan
kasar dan penyaringan halus. Proses akhir dari penyaringan berada pada sand removal
cyclones yang berfungsi untuk memisahkan pasir dari pulp.
Kemudian bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan sodium hidroksida (NaOH) di
dalam delignification tower sebelum di cuci didalam washer. Tujuan dari pencampuran ini
adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap pengelantangan
(bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp.
Bubur kertas ini kemudian dikelantang (bleacing) dengan bahan kimia di dalam proses
bleacing untuk mencapai derajat keputihan sesuai standar ISO. Pulp kemudian disimpan atau
dikirim ke paper machine untuk diolah menjadi kertas.
Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)
Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation.
bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas
(dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat
kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia
dan air)
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan dulu dengan alat yang disebut
cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox berfungsi untuk membentuk
lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang
keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %.
Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk
diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari
web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah
dibuang 30 %).
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya
digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll
ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.
Kita semua tentu sering menggunakan kertas untuk berbagai
kepentingan, baik untuk menulis, membaca, atau untuk membungkus gorengan barangkali.
Kertas yang sering kita gunaka itu biasanya terbuat dari kayu yang diolah dengan teknologi
modern sehingga sampai ketangan kita. Untuk lebih mengenal kertas yang kita gunakan mari
kita pelajari proses pembuatan kertas.
Proses Pembuatan Kertas (pulp)
1. Kayu diambil dari hutan produksi kemudian dipotong - potong atau lebih dikenal
dengan log. log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah
dengan tujuan untuk melunakan log dan menjaga kesinambungan bahan baku
2. Kayu dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De - Barker
3. Kayu dipotong - potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipping. Chip
yang sesuai ukuran diambil dan yang tidak sesuai diproses ulang.
4. Chip dimasak didalam digester untuk memisahkan serat kayu (bahan yang diunakan
untuk membuat kertas) dengan lignin. proses pemasakan ini ada dua macam yaitu
Chemical Pulping Process dan Mechanical pulping Process. Hasil dari digester ini
disebut pulp (bubur kertas). Pulp ini yang diolah menjadi kertas pada mesin kertas
(paper machine).
Proses Pembuatan Kertas (Paper machine)
Sebelum masuk keareal paper machine pulp diolah dulu pada bagian stock preparation.
bagian ini berfung si untuk meramu bahan baku seperti: menambahkan pewarna untuk kertas
(dye), menambahkan zat retensi, menambahkan filler (untuk mengisi pori - pori diantara serat
kayu), dlln. Bahan yang keluar dari bagian ini di sebut stock 9campuran pulp, bahan kimia
dan air).
Dari stock preparation sebelum masuk ke headbox dibersihkan
dulu dengan alat yang disebut cleaner. Dari cleaner stock masuk ke headbox. headbox
berfungsi untuk membentuk lembaran kertas (membentuk formasi) diatas fourdinier table.
Fourdinier berfungsi untuk membuang air yang berada dalam stock (dewatering). Hasil yang
keluar disebut dengan web (kertas basah). Kadar padatnya sekitar 20 %.
Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga kadar padatnya mencapai 50 %.
Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara kerja press part ini adalah. Kertas masuk
diantara dua roll yang berputar. Satu roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari
web. Bagian ini dapat menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah
dibuang 30 %).
Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %. Hasilnya
digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar (paper roll). Paper roll
ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim ke konsumen.
Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi
dari pulp kayu, dan 85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan
tumbuhan berdaun jarum lainnya Dinding kayu dari kayukayu lunak yang lebih banyak
digunakan dalam produksi pulp memiliki 4045% berat sellulosa, 1525% berat hemiselulosa
dan 2630% berat lignin. Maksud dari proses produksi pulp adalah memisahkan serat kayu
tanpa merusaknya sehingga dapat dibuat menjadi lembaran kertas. Komponen lignin dalam
kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ka dalam fiber kayu itu sendiri. Produksi pulp secara
komersial meiliki metode pelunakkan lignin dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik
dan kimia antara selulosa dengan lignin untuk memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi
sampai memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang dilakukan
selama proses.
Pulp yang mempertahankan sebagian besar lignin yang mengandung seratserat
kaku tidak akan dapat dijadikan kertas yang kuat. Dalam hal ini, warna dan kekuatan kertas
tersebut akan berkurang dengan cepat. Hal ini dapat diperbaiki dengan mengambil sebagian
besar atau keseluruhan dari lignin yang akan diproses dengan menggunakan larutan berbagai
zat kimia. Pulp seperti ini dikenal dengan nama pulp kimia. Sedangkan proses pelunakan
lignin yang lain yaitu dengan memberi tekanan pada kayu pada batu asah grindstone akan
memproduksi pulp mekanik. Pada proses ini, panas dihasilkan untuk mengurangi gesekan
antara komponen dalam kayu sehingga fiber terpisah dari lignin dengan sedikit kerusakan.
Selain pulp mekanik dan pulp kimia ada lagi jenis pulp yang lain yang diklasifikasikan
berdasarkan proses pembuatannya yaitu pulp semikimia dan pulp kimiamekanik.
Pembuatan pulp secara
mekanik telah mengalami perkembangan yang cukup baik, di antaranya adalah proses yang
bernama refiner Mechanical Pulping (RMP), Thermomechanical Pulping (TMP), dan
Chemithermomechanical Pulping (CTMP). Adapun pembuatan pulp secara kimia biasanya
menggunakan NaOH secara langsung maupun tidak langsung. Lignin dilarutkan dari bagian
lapisan sehingga fiber terpisah. Dalam proses ini, kulit kayu diambil dan batang kayunya
dibuat keepingkeping kayu kemudian dihancurkan dalam tekanan pada temperatur yang
dibutuhkan. Proses pembuatan pulp secara kimia,yaitu:
1. Proses alkalin: proses soda, dan proses kraft
2. Proses sulfit : proses asam sulfit, dan proses bisulfit
Pulp yang dibuat dengan metode semikimia pertama kali ditemukan oleh Mitscherlich pada
tahun 1984. Tujuan proses ini adalah menghasilkan perolehan yang maksimal yang setara
dengan proses dari tingkat kekuatan dan kebersihan yang paling baik.
Adapun tahap-tahap yang dilakukan dalam proses ini adalah:
1. Menggunakan larutan kimia untuk menghancurkan dan mencerna kayu. Larutan kimia
yang biasa digunakan adalah NaOH, Na2CO3, Na2SO4. Dalam proses ini, sebagian
besar hemiselulosa harus sudah tercerna
1. Menghancurkan bahan secara mekanik, Salah satu proses terkenal pembuatan pulp
secara semikimia adalah proses Neutral Sulfite Semichemical (NSCC). Proses
pencernaan kayu merupakan proses yang memiliki arti yang sangat penting. Proses ini
diatur sedemikian rupa dengan kondisi terbaik mulai dari temperature, tekanan, dan
larutan kimia.
Tujuan utama dari pencernaan ini adalah:
1. Menghasilkan pulp masak yang baik, yang bebas dari bagian bebas selulosa dan
hemiselulosa
2. Mencapai hasil maksimum dari perolehan hasil dengan kualitas yang baik.
3. Menjamin persediaan pulp yang konstan Setelah mengalami proses penghancuran,
selanjutnya pulp akan mengalami proses penggelantangan. Warna pulp sangat
bergantung pada jenis kayu asal, cara proses, dan komponen tambahan yang terdapat
dalam kayu. Selulosa dan hemiselulosa sudah berwarna putih dan tidak berkontribusi
pada warna pulp, sedangkan lignin sangat berperan besar dalam memberikan warna
pada pulp.
Pada dasarnya, terdapat dua tipe penggelantangan yang biasa dilakukan pada pulp. Kedua
metode ini adalah:
1. Memodifikasi secara kimia senyawa kromoforic pada kayu dengan menggunakan
reaksi oksidasi atau oksidasi
2. Menyempurnakan proses delignifikasi dan membuang beberapa senyawa karbohidrat
lain Proses bleaching pada produksi pulp secara kimia dan mekanik berbeda.
Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit proses dan operasi, diolah
secara kimia maupun mekanik, ditambahkan berbagai zat additive kemudian masuk ke dalam
mesing pembuat kertas khusus.
Beating dan pemurnian adalah proses awal yang digunakan untuk memperbaiki kekuatan dan
sifat fisik dari kertas yang diinginkan, dan untuk mempengaruhi tingkah laku kertas selama
berada dalam tahap proses pembentukan lembaran dan pengeringan tujuan proses ini adalah
juga untuk menambah luas permukaan fiber dan pelarutan. Selain itu, proses ini juga dapat
menambah fleksibilitas fiber sehingga bahan fiber menjadi relative mudah untuk dideformasi
plastic dalam mesin kertas. Kualitas keluaran unit beater ini bergantung pada kualitas
penghancurannya. Fiber untuk kertas biasanya keras dan elastic dan biasanya fiber akan
berubah menjadi lunak jika dimasukkan ke dalam mesin kertas tanpe melalui proses beating
ini.
Sizing adalah proses untuk menjadikan bahan fiber menjadi kertas dan lebih tahan rusak dari
berbagai cairan, khususnya air. Damar adalah bahan terbanyak yang digunakan sebagai zat
pembantu proses ini, selain itu, dapat digunakan juga bahan seperti pati, lem, kasein, resin
sintetis, dan turunanturunan selulosa lainnya. Behan-bahan ini ditambahkan secara langsung
ke dalam beater beater yang sedang memproses fiber, atau ditambahkan saat fiber sudah
menjadi lembaran kertas kering untuk membuat permukaan tahan cairan.
Beberapa proses yang terkenal dalam proses pembuatan kertas, yaitu:
1. Fourdrinier Mesin Fourdrinier pertama kali ditemukan pada tahun 1804 oleh Henry
dan Sealy
Fourdrinier. Pada proses ini, kertas dibuat dengan mengendapkan suspensi fiber yang sangat
larut dari suspense cairan pembawanya. Hampir 95% air dibuang pada proses ini. Saat itu,
masing-masing fiber akan bersilangan satu sama lain secara acak.
1. Silinder Mesin silinder atau dikenal dengan proses mesin tong pertama kali
dikembangkan oleh John Dickinson dari Inggris pada tahun 1809. Manfaat mesin ini
adalah dalam manufaktur kertas dus, yaitu sejumlah unit silinder dapat disusun
sehingga lapisan fiber dari setiap silinder dapat diendapkan dan seluruh lembaran itu
dapat dikombinasikan untuk membuat dus. Ketebalan diatur dan dibatasi dengan
jumlah silinder yang digunakan.
2. Twin wire Metode ini digunakan untuk membuat kertas dan kertas dus. Kertas
dibentuk di antara dua penyaring. Dan air dikeluarkan dari bahan dengan
memodifikasi tekanan dan bahkan sampai tercapai keadaan vakum.
3. Pemerasan dan pengeringan Setelah meninggalkan mesin pembuat kertas di atas,
kertas yang berupa lembaran yang masih mengandung 7590% air diumpankan kepada
unit untuk diperas kemudian dikeringkan dengan rol pemanas dengan steam sampai
tersisa kelembaban sebesar 410%.
Sifat Fisik kertas:
1. Direksi kertas. Arah (direksi) kertas menentukan beberapa sifat fisik kertas yang lain.
Arah ini
2. bergantung pada orientasi urat fiber selam dalam proses pembuatan
3. Basis Massa Basis Massa adalah ukuran massa dalam gram per meter kuadrat. Sifat
fisik ini
4. ditentukan oleh standar TAPPI T 410.
5. Ketebalan Maksud ketebalan di sini adalah ketebalan satu lembar kertas yang diukur
dalam kondisi spesifik TAPPI T 410 dan biasanya dinyatakan dalam mikron
6. Kuat tarik Kuat tarik adalah gaya per lebar unit lembaran kertas yang dibutuhkan
untuk
7. menghasilkan kerusakan pada kertas tersebut pada kondisi spesifik
8. Bidang potong Bidang potong ini dinyatakan dalam persentasi elongasi per lebar.
Bidang potong akan memiliki nilai terbesar dalam arah silang.
9. Bursting Strength Bursting Strength adalah tekanan hidrostatik yang dibutuhkan
untuk memutuskan bahan saat berada dalam kondisi spesifik.
10. Tearing Strength Tearing Strength adalah gaya ratarata
11. yang dibutuhkan untuk menyobek sebuah lembaran kertas dalam kondisi spesifik
12. Tingkat kekakuan Kekakuan yang dimaksud adalah tahanan ikatan yang diukur oleh
gaya yang dibuthkan untuk memberikan pembelokan. Tingkat kekakuan bervariasi
bergantung pada ketebalan kertas.
13. Daya tahan lipat Daya tahan lipat merupakan jumlah lipatan maksimum yang masih
dapat ditahan kertas sampai terjadinya kerusakan berdasarkan kondisi spesifik TAPPI
T 410
Macam-macam produk kertas Secara garis besar, kertas dibagi menjadi 2 kategori, yaitu
1. kertas asli yang biasanya dibuat dari kertas tergelantang, dan digunakan untuk
menulis, sebagai buku besar, buku dan cover.
2. Kertas kasar (coarst), dibuat dari kertas tak tergelantang (tidak mengalami proses
bleaching dari pulp kayu lunak dan biasanya digunakan untuk kemasan makanan.
Macam-macam tipe kertas:
1. Kertas kraft Biasanya digunakan untuk tas, karton berombak, juga untuk kemasan
makanan
2. Kertas tergelantang Biasanya digunakan untuk dibuat tas kecil, amplop, kertas lilin,
label, dan bahan laminating
3. Kertas Greaseproof Biasanya digunakan untuk fatty foods
4. Kertas Glassine Merupakan kertas yang tahan minyak.Biasanya digunakan untuk tas,
kotak dan kemasan makanan berminyak
5. Perkamen sayur Kertas ini tidak beracun dan memiliki kekuatan tahan basah dan
minyak. Biasanya digunakan untuk kemasan makanan basah dan berminyak
6. Kertas tissue Kertas ini memiliki sifat lembut, dan semitransparan.
DARTAR PUSTAKA
Http://chemistrybehappy.blogspot.com/2011/03/pembuatan-natrium-karbonat-
na2co3.html.terakhir diakses pada tanggal 23 Desember 2011.
Http://industri17imafa.blog.mercubuana.ac.id/tag/menghasilkan-soda-dari-garam/ . Terakhir
diakses pada tanggal 23 Desember 2011.
Http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/sintesis_material/sintesis-bahan-
anorganik-industri/ . Terakhir diakses pada tanggal 23 Desember 2011.
Http://dexriri.blogspot.com/2010/05/kertas.html . Terakhir diakses pada tanggal 23 Desember
2011