Ketetapan kesetimbangan
-
Upload
dede-suhendra -
Category
Education
-
view
1.721 -
download
6
description
Transcript of Ketetapan kesetimbangan
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA I
EQUILIBRUM CONSTANS
Disusun Oleh:
K-113-12-007-F
K-113-12-004-F
K-113-12-037-F
LABORATORIUM KIMIA FISIKA
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2013
LEMBAR PENGESAHAN
Nomor Lab : K-113-12-007-f
NIM : 1203111912
Kelas / Kelompok : A / X
Tanggal Praktikum : 30 November 2013
Judul Praktikum : Distribusi Zat Terlarut
Pekanbaru,5 Desember 2013
Praktikan
(k-113-12-037-f) (k-113-12-004-f) (k-113-12-007-f)
NIM. 1203121143 NIM. 1203111828 NIM.1203111912
Menyetujui, Mengetahui,
Koordinator Asisten Praktikum Kimia Fisika I Asisten
(Ade Priyanto,S.Si) ()
NIM.1110247272 NIM.
EQUILIBRIUM CONSTANT
ABSTRACT
Percobaan tetapan kesetimbangan bertujuan untuk mengukur dan mengetahui tetapan kesetimbangan dan untuk memperlihatkan bahwa tetapan kesetimbangan tidak bergantung pada konsentrasi awal reaktan. Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil reaksi. Konstanta kesetimbangan adalah hasil bagi konsentrasi produk dengan konsentrasi reaktan yang dipangkatkan dengan koefisien pada keadaan gas dan aqua. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan adalah konsentrasi, temperatur, tekanan dan volume yang akan mengganggu kesetimbangan. Adanya katalis akan mempercepat terjadinya suatu kesetimbangan. Percobaan dilakukan dengan membuat larutan terlebih dahulu kemudian didiamkan sampai terjadinya atau tercapainya suatu kesetimbangan. Kemudian setelah tercapai kesetimbangan, minimum dalam tiga hari dilakukan titrasi 4 larutan yang berbeda. Reaksi kesetimbangan ini adalah reaksi esterifikasi dengan katalis asam. Hasil yang didapat memiliki konstanta kesetimbangan yang bervariasi. Pada larutan 1 sampai 4 berturut-turut memiliki tetapan kesetimbangan yaitu Kc = -1,3996 M , Kc = -2,15216 M , Kc = -2,15216 M , Kc = -3,891350 M. Pada percobaan ini, tetapan kesetimbangan tidak bergantung pada konsentrasi awal reaktan.
I. Purpose1. Mengukur tetapan kesetimbangan.2. Memperlihatkan bahwa tetapan kesetimbangan tidak bergantung pada
konsentrasi awal reaktan.3. Mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran
kesetimbangan.
II. Theory
Dalam pengukuran tetapan kesetimbangan, pada prakteknya akan ditemui beberapa kesulitan. Dalam menentukan nilai Kc suatu reaksi, pertama kali reaksi harus ditunggu sampai ia mencapai kesetimbangan. Kemudian konsentrasi reaktan dan produk diukur, baru nilai Kc dapat ditentukan. Akan tetapi dalam pengukuran konsentrasi reaktan atau produk sering kali sejumlah larutan diambiluntuk dianalisis. Pengambilan lartutan ini akan mempengaruhi kesetimbangan. Idealnya harus digunakan suatu metode yang tidak melibatkanpengambilan larutan untuk dianalisis seperti metode diatas. Salah satu metode yang tidak melibatkan pengammbilan larutan dalam menentukan konsentrasi reaktan atau produk adalah metode kalorimeter (Tim Labor Kimia Fisika,2013) .
Pada umumnya sebagian besar sistem akan mencapai keadaan setimbang, jika kesetimbangan terjadi pada temperatur yang optimal, maka campuran reaksinya akan mengikuti atau sesuai dengan hukum kesetimbangan reaksi kimia, sehingga kondisi atau konsentrasi baik reaktan dan produk dapat ditentukan. Kondisi tersebut diekspresikan dalam bentuk tetapan kesetimbangan(Kc) reaksi (Nugroho,2011) .
Kesetimbangan adalah keadaan dimana reaksi berakhir dengan suatu campuran yang mengandung baik zat pereaksi maupun hasil raksi. Hukum kesetimbangan adalah hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kanan dibagi hasil kali konsentrasi setimbang zat yang berada di ruas kiri, masing-masing dipangkatkan dengan koefisien reaksinya (Fattahillah,2013) .
CH3COOH + C2H5OH ↔ CH3COOC2H5 + H2O
Reaksinya ini berlangsung sangat lamban, tetapi dapat dikatalis oleh ion hidrogen. Walaupun telah dikatalis untuk mencapai kesetimbangan masih diperlukan waktu beberapa hari, karena reaksinya sangat lambat. Konsentrasi reaktan atau produk
dapat ditentukan dengan titrasi yang dilakukan dengan cepat agar tidak mengganggu kesetimbangan secara nyata. Tetapan kesetimbangan selanjutnya dapat dihitung menggunakan persamaan :
Kc = (CH 3 COOC 2 H 5 ) (H 2 0)
(CH3COOH) (C2H5OH) (Tim Labor Kimia Fisika,2013) .
Kesetimbangan kimia adalah suatu keadaan dimana tidak ada perubahan yang teramati selama bertambahnya waktu reaksi. Jika reaksi kimia yang setimbang menerima perubahan keadaan, reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu pergeseran tertentu untuk mengatasi perubahan yang diterima. Hal ini disebut prinsip Le Chatelier (Rosita,2011) .
Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) adalah hasil perkalian konsentrasi hasil reaksi dibagi perkalian konsentrasi pereaksi yang masing-masing dipangkatkan koefisiennya. Dalam kesetimbangan homogen, rumusan Kc dihitung dari konsentrasi semua zat yang terlibat dalam reaksi (Oktavia,2012) .
Macam-macam kesetimbangan yaitu :
1.Kesetimbangan homogen
Kesetimbangan yang semua komponen satu fase. Kesetimbangan homogen dapat berupa fase gas maupun larutan.
Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) ↔ 2NH3 (g)
2.Kesetimbangan heterogen
Kesetimbangan yang komponennya terdiri dari dua fase atau lebih. Kesetimbangan heterogen dapat berupa padat-gas atau cair-gas.
Contoh : Fe2O3 (s) + CO (g) ↔ 2FeO (s) + CO2 (g) (Pandini,2012) .
Hukum terdistribusi atau partisipasi dapat dirumuskan apabila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat bercampur, maka pada suatu temperatur konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi ini tidak bergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada (Fattahillah,2013) .
Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan yaitu :
a.Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasi diperbesar, maka kesetimbangan bergeser ke kanan, dan jika konsentrasi diperkecil, maka kesetimbangan bergeser kekiri .
b.Pengaruh tekanan
Jika tekanan diperbesar (volume diperkecil), kesetimbangan akan bergeser ke arah bagian yang jumlah koefisiennya kecil, dan jika tekanan diperkecil (volume diperbesar), kesetimbangan akan bergeser kearah bagian yang jumlah koefisiennya besar.
c.Pengaruh suhu
Jika suhu dinaikkan, kesetimbangan bergeser kearah reaksi endoterm, dan jika suhu diturunkan, kesetimbangan bergeser kearah reaksi eksoterm.
d.Pengaruh katalis
Katalis dapat memperbesar laju reaksi dengan menurunkan energi aktifasi, dan reaksi akan dapat berjalan lebih cepat (Pandini,2012) .
Kesetimbangan dinamis terbagi dua yaitu :
1.Reaksi reversibel
Reaksi bolak balik, dimana dapat berlangsung dari reaktan ke produk atau dari produk ke reaktan
2.Reaksi irreversibel
Reaksi yang berlangsung satu arah dan tidak dapat bolak balik (Pandini,2012) .
III. Equipment and Materials
a.Equipment used
1.Measuring glass 5 ml : 1 piece
2.Measuring glass 50 ml : 7 piece
3.Measuring glass 25 ml : 3 piece
4.Measuring glass 100 ml : 1 piece
5.Beaker glass 200 ml : 3 piece
6.Pipette : 1 piece
7.Spatula : 1 piece
8.Stir bar : 1 piece
b.Material used
1.Acetic acid
2.Sodium hydroxide
3.Hydrocloric acid
4.Phenolpthalein indicator
5.Ethanol
IV. Scheme of works
HCl 2 N , CH3COOH 1 N and ethanol incoperated into the erlenmeyer by comparison
No Volume HCl (ml) Volume Ethanol (ml)
Volume CH3COOH (ml)
1234
2,52,52,52,5
0,51
1,52
21,51
0,5
Erlenmeyer was covered with aluminium foil, to prevent evaporation
Each erlenmeyer was markked and allowed to stand for at least 3 days
Each solution were added to the fhenolpthalein indicator then titrated with NaOH 0,05 N
Volume of NaOH that use were recorded
As much as 5 mL of HCl 2 N was titrated with 0,05 N NaOH using the fhenolpthalein indicator and recorded the results
Picnometer empty were weighed
HCl 2 N , CH3COOH 1 N and ethanol was taken 5 mL and were added to picnometer then were weighed
V. Data and Observation
No Volume HCl (ml)
Volume Ethanol (ml)
Volume CH3COOH
(ml)
Volume NaOH (ml)
Warna
12345
52,52,52,52,5
-0,51
1,52
-2
1,51
0,5
6,06,77,17,77,5
PinkPinkPinkPinkPink
VI. Calculation 1. Pengenceran Larutan
a. Diketahui : V1 HCl awal : 2,5 mlV2 CH3COOH : 0,7 mlN2 CH3COOH : 2 N
Ditanya : N HCl ....?Jawab :
V1.N1= V2.N2
2,5ml . N1= 0,7 ml . 2 N N1=0,56 N
b. Diketahui : V1 HCl awal : 2,5 mlV2 CH3COOH : 1,1 mlN2 CH3COOH : 2 N
Ditanya : N HCl ....?Jawab :
V1.N1= V2.N2
2,5ml . N1= 1,1 ml . 2 N N1=0,88 N
c. Diketahui : V1 HCl awal : 2,5 mlV2 CH3COOH : 1,7 mlN2 CH3COOH : 2 N
Ditanya : N HCl ....?
Jawab :
V1.N1= V2.N2
2,5ml . N1= 1,7 ml . 2 N N1=1,36 N
d. Diketahui : V1 HCl awal : 2,5 mlV2 CH3COOH : 1,5 mlN2 CH3COOH : 2 N
Ditanya : N HCl ....?Jawab :
V1.N1= V2.N2
2,5ml . N1= 1,5 ml . 2 N N1=1,2 N
2. Menghitung massa jenis ρ asam klorida, CH3COOH, CH3CH2OHa. Massa jenis HCl
ρ = ( Berat piknometer HCl ) - ( Berat piknometer kosong ) volume piknometer
= ( 16,42 gram ) - ( 11,3 gram ) 5 ml
= 1,024 gr/ml
b. Massa jenis CH3COOH
ρ = ( Berat piknometer CH 3 COOH ) - ( Berat piknometer
kosong ) volume piknometer
= ( 16,39 gram ) - ( 11,3 gram ) 5 ml
= 1gr/ml
c. Massa jenis C2H5OH
ρ = ( Berat piknometer C 2 H 5 OH ) - ( Berat piknometer
kosong ) volume piknometer
= ( 15,29 gram ) - ( 11,3 gram ) 5 ml
= 0,798 gr/ml
3. Mol air awal massa percampuran (H2O)a. Massa HCl ditimbang : 5,12 gram
b. Massa HCl (m2) = M HCl × Mr HCl × V awal HCl 1000 ml/L
= 56,11 M × 36,5 gr/mol × 2,5 ml 1000 ml/L
= 5,12 gramM2 = Gr × 1000 ml/L
Mr 2,5 ml
= 5,12 gr × 1000 ml/L
36,5 gr/ mol 2,5 ml
=56,11 L/mol
c. Massa H2O (m) = Massa HCl ditimbang - Massa HCl
m = m1 - m2
= 16,42 gr – 5,12 gr
= 11,3 gram
d. Mol H2O (n) = m H 2 O Mr H2O= 11,3 gram 18 gr/mol= 0,63 mol
4. Mol asam asetat awal percampuran (CH3COOH)
m1 = ρ × V awal
= 1 gr/ml × 2 ml = 2 gram
M2 = ρ × V awal
= 1 gr/ml × 1,5 ml= 1,5 gram
M3 = ρ × V awal
= 1 gr/ml × 1 ml= 1 gram
M4 = ρ × V awal
= 1 gr/ml × 0,5 ml= 0,5 gram
n1 = m Mr CH3COOH
= 2 gram 60 gr/mol
= 0,03 mol
n2 = m Mr CH3COOH
= 1,5 gram 60 gr/mol
= 0,025 mol
n3 = m Mr CH3COOH
= 1 gram 60 gr/mol
= 0,017 mol
n4 = m Mr CH3COOH
= 0,5 gram 60 gr/mol
= 0,0083 mol
5. Mol etanol awal percampuran (C2H5OH)
m1 = ρ × V awal
= 0,798 gr/ml × 0,5 ml = 0,399 gram
M2 = ρ × V awal
= 0,798 gr/ml × 1 ml = 0,798 gram
M3 = ρ × V awal
= 0,798 gr/ml × 1,5 ml = 1,197gram
M4 = ρ × V awal
= 0,798 gr/ml × 2 ml = 1,596 gram
n1 = m Mr C2H5OH
= 0,399 gram 46 gr/mol
= 0,00867 mol
n2 = m Mr C2H5OH
= 0,798 gram 46 gr/mol
= 0,01735 mol
n3 = m Mr C2H5OH
= 1,197 gram 46 gr/mol
= 0,02602 mol
n4 = m Mr C2H5OH
= 1,596 gram 46 gr/mol
= 0,0347 mol
6. Mol asam asetat pada saat kesetimbangan
a. V1 CH3COOH = V NaOH titrasi campuran – V NaOH titrasi HCl = 6,7 ml - 6,0 ml = 0,7 ml
b. V2 CH3COOH = V NaOH titrasi campuran – V NaOH titrasi HCl = 7,1 ml - 6,0 ml = 1,1 ml
c. V3 CH3COOH = V NaOH titrasi campuran – V NaOH titrasi HCl = 7,7 ml - 6,0 ml = 1,7 ml
d. V4 CH3COOH = V NaOH titrasi campuran – V NaOH titrasi HCl = 7,5 ml - 6,0 ml = 1,5 ml
N1. V1 = N2. V2
a) N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 0,7 ml = 0,05 N . 5 ml
N1 = 0,35714 N
b) N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 1,1 ml = 0,05 N . 5 ml
N1 = 0,22727 N
c) N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 1,7 ml = 0,05 N . 5 ml
N1 = 0,14706 N
d) N1 . V1 = N2 . V2
N1 . 1,5 ml = 0,05 N . 5 ml
N1 = 0,16667 N
N CH3COOH = M × V NaOH titrasi campuran
1. n1 CH3COOH = M × V NaOH titrasi campuran = 0,35714 M × 6,7 ml = 2,39284 mol
2. n1 CH3COOH = M × V NaOH titrasi campuran = 0,22722 M × 7,1 ml = 1,61362 mol
3. n1 CH3COOH = M × V NaOH titrasi campuran = 0,14706 M × 7,7 ml = 1,13236 mol
4. n1 CH3COOH = M × V NaOH titrasi campuran = 0,16667 M × 7,5 ml
= 1,25003 mol
7. Mol etanol pada saat kesetimbangana. CH3COOH+ C2H5OH ↔ CH3COOC2H5 + H2O
M : 0,03 mol 0,00867 mol - -B : - 2,36284 mol - 2,36284 mol - 2,36284 mol - -S : 2,39384 mol 2,37151 mol 2,36284 mol
b. CH3COOH+ C2H5OH ↔ CH3COOC2H5 + H2OM : 0,025 mol 0,01735 mol - -B : - 1,58862 mol - 1,58862 mol - 1,58862 mol - -S : 1,61362 mol 1,60597 mol 1,58862 mol
c. CH3COOH+ C2H5OH↔ CH3COOC2H5 + H2OM : 0,017 mol 0,02602 mol - -B : - 1,11536 mol - 1,11536mol - 1,11536mol - -S : 1,13236 mol 1,14138 mol 1,11536mol
d. CH3COOH + C2H5OH ↔ CH3COOC2H5 + H2OM : 0,0083 mol 0,0347 mol - -B : - 1,24173 mol - 1,24173mol - 1,24173mol - -S : 1,25003 mol 1,27643 mol 1,24173 mol
8. Konsentrasi etanol (C2H5OH)a. [C2H5OH] = n setimbang
V total campuran = 2,37151 mol 5 ml= 0,474302 M
b. [C2H5OH] = n setimbang V total campuran = 1,60597 mol 5 ml= 0,321194 M
c. [C2H5OH] = n setimbang V total campuran = 1,14138 mol 5 ml
= 0,228276 M
d. [C2H5OH] = n setimbang V total campuran = 1,27643 mol 5 ml= 0,255286 M
9. Konsentrasi asam asetat (CH3COOH)
a. [CH3COOH] = n setimbang V total campuran
= 2,39384 mol 5 ml= 0,478768 M
b. [CH3COOH] = n setimbang V total campuran = 1,61362 mol 5 ml= 0,322274 M
c. [CH3COOH] = n setimbang V total campuran
= 1,13236 mol 5 ml= 0,226472 M
d. [CH3COOH] = n setimbang V total campuran = 1,25003 mol 5 ml= 0,250006 M
10. Konsentrasi ester (CH3COOC2H5)a. [CH3COOC2H5] = n setimbang
V total campuran = 1,58862 mol 5 ml= 0,317724 M
b. [CH3COOC2H5] = n setimbang V total campuran = 1,11536 mol 5 ml= 0,223072 M
c. [CH3COOC2H5] = n setimbang V total campuran = 2,36284 mol 5 ml= 0,472568 M
d. [CH3COOC2H5] = n setimbang V total campuran = 1,24173 mol 5 ml= 0,248346 M
11. Tetapan kesetimbanganKc = [CH 3 COOC 2 H 5 ]
[CH3COOH] [C2H5OH]
a. Kc = [0,31772 M][0,478768 M] [0,4743 M]
= 1,3996 M
b. Kc = [0,223072 M][0,322724 M] [0,321194 M]
= 2,15216 M
c. Kc = [0,472568 M][0,226472 M] [0,22876 M]
= 9,14093
d. Kc = [0,248346 M][0,250006 M] [0,25528 M]
= 3,891350 M
VII. Chemical Reaction
Reaksi kesetimbangan dan reaksi esterifikasi
CH3COOH + C2H5OH ↔ CH3COOC2H5 + H2O
Reaksi Titrasi
HCl + NaOH → NaCl + H2O
IV. Discussion
Pada percobaan tetapan kesetimbangan ini bertujuan untuk mengukur tetapan kesetimbangan, memperlihatkan bahwa tetapan kesetimbangan tidak bergantung pada konsentrasi awal reaktan, mempengaruhi faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi pembuatan senyawa ester dengan mereaksikan antara alkohol dan asam asetat. Reaksi ini membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai kesetimbangan karena reaksi ini berjalan sangat lamban. Meskipun sudah ditambah katalis dibutuhkan waktu beberapa hari untuk larutan yang dibuat harus didiamkan minimum 3 hari agar tercapai suatu kesetimbangan. Dalam percobaan ini dibuat 4 larutan dengan komposisi yang berbeda-beda sesuai yang tertera pada skema kerja. Larutan yang telah dibuat harus ditutup dengan aluminium foil yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penguapan, selain itu bertujuan juga agar tercapai suatu kesetimbangan reaksi karena jika dibiarkan terbuka akan ada faktor-faktor yang akan menghambat kesetimbangan seperti hilangnya materi karena penguapan. Jika tidak ditutup senyawa yang menguap akan lepas keudara dan tidak dapat kembali sehingga akan mengganggu kesetimbangan baik kimia maupu fase, sehingga laju reaksi pembentukan produk dan laju reaksi pembentukan reaktan akan terganggu.
Dalam percobaan dilakukan titrasi HCl, titrasi ini bertujuan untuk membandingkan volume titrasi dengan volume HCl yang digunakan untuk mengkatalisis larutan. Dalam percobaan ini didapat konstanta kesetimbangan yang bervariasi untuk setiap larutan . Hal ini terjadi pada saat titrasi ada faktor tertentu yang dapat mempengaruhi kesetimbangan reaksi seperti lamanya waktu yang dibutuhkan untuk titrasisehingga terjadi pergeseran kesetimbangan sebagai contoh pada larutan dengan konstanta kesetimbangan yang terbesar yaitu larutan 1 degan Kc = -1,3996 M . Pada saat dibuka tutup aluminium foil dan dilakukan titrasi kesetimbangan bergeser ke arah pembentukan produk sehingga jumlah mol
produk juga akan meningkatkan tetapan kesetimbangan sehingga tetapan kesetimbangan menjadi besar. Sehingga jika semakin kecil tetapan kesetimbangan pada percobaan, maka kesetimbangan tetap padakondisi saat ditutup erlenmeyer dengan aluminium foil.
V. Question and Answer
1.Nilai delta H pembentukan ester adalah positif. Bila campuran dipanaskan bagaimana pengaruh suhu terhadap Kc ?
Jawab : Kenaikan suhu menyebabkan reaksi akan bergeser kearah reaksi endoterm, maka kesetimbangan bergeser kekanan. Maka nilai Kc semakin besar dan positif.
2.Apakah tetapan kesetimbangan Kc bergantung pada konsentrasi awal reaktan ?
Jawab : Pada kesetimbangan perubahan yang terjadi hanyalah perubahan fisis, tetapan kesetimbangan tidak menyertakan zat yang berwujud padat atau cair, maka tidak berpengaruh pada Kc .
VI. Conclusion1. Tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (Kc) adalah hasil
perkalian konsentrasi hasil reaksi dibagi perkalian konsentrasi pereaksi masing-masing dipangkatkan koefisiennya.
2. Reaksi kesetimbangan esterifikasi membutuhkan waktu beberapa hari (minimal 3 hari) untuk mencapai kesetimbangan.
3. Tetapan kesetimbanga tidak bergantung pada konsentrasi awal, tetapi bergantung pada konsentrasi saat ditimbang.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan yaitu pengaruh konsentrasi, pengaruh tekanan, pengaruh suhu, dan pengaruh katalis.
5. Tetapan kesetimbangan reaksi esterifikasi untuk larutan 1 sampai 4 berturut-turut adalah Kc = -1,3996 M , Kc = -2,15216 M , Kc = -2,15216 M , Kc = -3,891350 M .
VII. Reference
Fattahillah.2013.Praktikum Kesetimbangan Kimia.http://fatah skater.blogspot.com/2013/03/kesetimbangan-kimia.html.Diakses pada tanggal 01 Desember 2013.
Nugroho, Rezki.2011.Tetapan Kesetimbangan.http://rezkinugroho12.blogspot.com/2011/12/tetapan-kesetimbangan.html.Diakses pada tanggal 01 Desember 2013.
Oktavia,Rini.2012.Tetapan Kesetimbangan.http://rinioktavia19942.wordpress.com/kimia-kelas-xi/semester-i/esetimbangan-kimia/tetapan-kesetimbangan.html.Diakses pada tanggal 01 Desember 2013.
Pandini.2012.Tetapan Kesetimbangan.http://www.planetkimia.com/2012/07/tetapan-kesetimbangan.html.Diakses pada tanggal 01 Desember 2013.
Rosita.2011.Laporan Lengkap Kesetimbangan Kimia.http://myblogrosita.blogspot.com/2011/11/laporan-lengkap-kesetimbangan-kimia.html.Diakses pada tanggal 01 Desember 2013.
Tim Labor Kimia Fisika.2013.Penuntun Praktikum Kimia Fisika 1.FMIPA-UR,Pekanbaru.