Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
-
Upload
eko-wahyu-setiawan -
Category
Documents
-
view
1.433 -
download
9
description
Transcript of Keselamatan Ketenagalistrikan (K2)
-
KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
( K2 )
OLEHSOEROYO ASMOERI
JAKARTA, TAHUN 2006
-
Keselamatan Ketenagalistrikan Dasar Hukum Undang-Undang No 15 Tahun 1985 tentang ketenagalistrikan- Memperhatikan Keselamatan Kerja &- Keselamatan Umum Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan KerjaUndang-Undang No. 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga KerjaUndang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan (Pasal 87 : Kewajiban perusahaan menerapkan SMK3 yang terintegrasi dalam sistem manajemen perusahaan)PP No. 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1989 tentang Penyediaan Dan Pemanfaatan Tenaga Listrik.PP No.10/1992 ttg Pelaksanaan Program Jamsostek (antara lain Pelaksanaan Program Jaminan Kecelakaan Kerja)Keputusan Presiden No.22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja KepMenaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3) OHSAS 18000 (Occupational Health and Safety Assessment Series), sebagai salah satu SMK3 Standard Internasional
-
Pasal 21 (PP No.03 / 2005)Setiap usaha penyediaan tenaga listrik wajib memenuhi ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikanKetentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi standarisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkunganPekerjaan instalasi ketenagalistrikan untuk penyediaan dan pemanfaatan tenaga listrik harus dikerjakan oleh Badan Usaha Penunjang Tenaga Listrik (BUPTL) yang di sertifikasi oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi.Dalam hal disuatu daerah belum terdapat BUPTL yang telah di disertifikasi sbgmana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk BPUTL.Dalam hal belum ada lembaga sertifikasi yang telah diakreditasi sbgmana dimaksud pada ayat (3), Menteri, Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk lembaga sertifikasi.
-
Pasal 21 (PP No.03 / 2005)Pemeriksaan dan Pengujian instalasi penyediaan tenaga listrik dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik tegangan tinggi dan tegangan menengah dilaksanakan oleh lembaga inspeksi teknik yang diakreditasi oleh lembaga yang berwenang.Pemeriksaan instalasi pemanfaatan tenaga listrik konsumen tegangan rendah dilaksanakan oleh suatu lembaga inspeksi independen yang sifat usahanya nirlaba dan ditetapkan oleh Menteri.Pemeriksaan instalasi tegangan rendah yang dimiliki oleh konsumen tegangan tinggi dan/ atau konsumen tegangan menengah dilakukan olehm lembaga inspeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (6).Setiap tenaga teknik yang bekerja dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikasi kompetensi sesuai perundangan-undangan.Untuk jenis-jenis usaha penunjang tenaga listrik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang berkaitan dengan jasa konstruksi diatur tersendiri dalam peraturan perundangan-undangan di bidang Jasa Konstruksi.
-
Pasal 22 (PP No.03 / 2005)Instalasi ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia Bidang KetenagalistrikanSetiap instalasi ketenagalistrikan sebelum dioperasikan wajib memiliki sertifikasi laik operasi
Pasal 23 (PP No.03 / 2005) Ketentuan mengenai perencanaan, pemasangan, pengamanan, pemeriksaan, pengujian dan uji laik operasi instalasi ketenagalistrikan diatur dengan Peraturan Menteri.
-
UU. No. 20 Tahun 2002 PP No. 3 Tahun 2005 Pasal 48 :Setiap usaha penyediaan tenagalistrik wajib memenuhi ketentuan mengenai Keselamatan Ketenagalistrikan2. Ketentuan mengenai keselamatan Ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi standarisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkungan
9. Setiap tenaga teknik yang bekerja dalam usaha ketenagalistrikan wajub memiliki sertifikat kompetensi sesuai peraturan perundang-undanganKESELAMATAN KETENAGALISTRIKANDitinjau Dari UU.20/2002 dan PP 03/2005Setiap kegiatan usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikanKetentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi standarisasi, pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia serta kondisi akrab lingkunganSetiap instalasi tenaga listrik yang akan beroperasi wajib memiliki sertifikasi laik operasiSetiap pemanfaat tenaga listrik yang akan diperjualbelikan wajib memiliki tanda keselamatanSetiap tenaga teknik dalam usaha ketenagalistrikan wajib memiliki sertifikat kompetensiKetentuan mengenai keselamatan ketenagalistrikan, seritifikat laik operasi, tanda keselamaan, dan sertifikat kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 21 :Pasal 22 :(2) Setiap instalasi ketenagalistrikan sebelum dioperasikan wajib memiliki sertifikat laik operasiPasal 60, 61, 62 mengenai Sanki-sanksi
-
Sheet1
KISI-KISI KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
Komitmen/KewajibanPP No.03 TAHUN 2005 , PASAL 21
PerusahaanKESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
VisiINSTAL.TENAGA LISTRIK AMAN, ANDAL & AKRAB LING.
StandarSNI & SNI Wajib (Ex. SPLN & Standar Ketenagalistrikan Lainnya)
Jalur 1Jalur 2Jalur 3Jalur 4
WujudKESELAMATAN KERJAKESELAMATAN UMUMKESEL. LINGKUNGANKESEL. INSTALASI
(Aman dari Bahaya)(Aman dari Bahaya)(Akrab Lingkungan)(Andal dan Aman)
PerlindunganPekerjaMasy.Umum Sekitar Instal.Lingkungan InstalasiInstalasi Penyediaan TL
(Peg. & TK Bukan Peg.)Pelanggan, Tamu
PencegahanKecelakaan KerjaKecelakaan Masy. UmumPencemaran,Kerusakan Instal.(Int&Ext)
Peny.Yg.Timb.Krn.Hub.KerjaKerusakan LingkunganKebakaran
Kecel. Diluar Wkt Kerja
PersyaratanTempat KerjaTan.Pering.& LaranganBaku Mutu Ling. (BML)Prosedur O&M Instalasi
Lingkungan Tem. KerjaSert. Kompet. PekerjaWajib AMDAL:RKL/RPLSOP Op.Sis.Kelistrikan
Tan.Pering.& LaranganSert. Laik OperasiTdk Wjb : UKL/UPLKarakter. Pengusahaan
Prosedur Kerja(Sert.Keses.Stan.PUIL)Prog.Antis.Perub.IklimKesiapan Alat Pemadam
Alat Pelind. Diri (APD)(Tan.Kesel.Pemanf.TL)SOP Penang.Kebakaran
Pemer. Keseh. BerkalaLatihan Pemadaman
Tan.Kesel.PemanfaatTLSispam Instalasi
Sert. Kompet. PekerjaProg. Bina Lingkunga
Sert.Peralat.Berbahaya
AuditSis. Manajemen K3 (SMK3)SMK3LingkunganSMK3
Sheet2
Sheet3
-
LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN
1. STANDARISASI
2. KESELAMATAN (4 JALUR) KESELAMATAN KERJA KESELAMATAN UMUM KESELAMATAN LINGKUNGAN KESELAMATAN INSTALASI
3. SERTIFIKASI LAIK OPERASI KOMPETENSI TENAGA TEKNIK
MULAI TAHUN 2004 K2 SUDAH MASUK KINERJA PERUSAHAAN TERTUANG PADA SK DIREKSI NO. 024&025.K/010/DIR/2004.Penerapan kegiatan kinerja K2, maksimum tidak melaksanakan Kegiatan K2 terhadap Target kinerja maka akan mendapat pengurangan 5.
-
Sheet1
POSISI STANDAR PLN - Awal 2004
No.InstalasiJumlah SPLNJumlah Kesesuaian Dengan SNIJumlah Referensi Standar Non IECJumlah Referensi Standar IEC
ASTM = 3
ASME = 6
1Pembangkitan575BSI CP = 230
ISO = 12
IEEE = 1
JIS = 1
IEEE = 4
2Transmisi676ANSI = 254
VDE = 1
3Distribusi11213IEEE = 1084
VDE = 5
4Umum303ISO = 324
Jumlah2662752192
Sheet2
Sheet3
-
PLTAPLTUInstalasi Pembangkitan:PLTA, PLTD, PLTU, PLTG, PLTGU, PLTPSaluran TransmisiGardu IndukPelanggan Besar (Pabrik/Industri)JTMJaringan DistribusiPelanggan Sedang (Apartmen/Hotel)Pelanggan Kecil (Rumah)APPGardu PBGardu DistribusiAPPAPPJTM /JTRJTRBATAS LINGKUP KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN DI PT PLN (PERSERO)Instalasi PemdaFuse / APP
-
LEMBAGA SERTIFIKASITENAGA TEKLEMBAGA SERTIFIKASIBAD USAHALEMBAGA SERTIFIKASIPRODUK
LEMBAGA SERTIFIKASIKELAIKAN INSTALASISERTIFIKASIKOMPETENSISERTIFIKASIBADAN USAHASERTIFIKASITANDAKESELAMATANSERTIFIKASILAIK OPERASIInstalasiPembangkitan, Transmisi DistribusiPemanfaat TLLab.UjiKalibrasiLEMBAGA AKREDITASI **)KOMITEKESELAMATANKETENAGALISTRIKAN(Interdep *)(Lembaga Independen)(Perus. JasaPengujian)LEMB. SERT.LAB.UJI / KALIBRASI.(Perus. JasaPengujian)SERTIFIKASILAB.UJI/ KALIBRASI(Asosiasi Perusahaan)(Asosiasi Perusahaan)Tenaga TeknikKetenagalistrikanBadan UsahaPenunjangPenyediaan TLInstalasiPemanfaatan TL(Pelanggan)(Perus. JasaPengujian)SERTIFIKASIKESESUAIAN STANDAR PUILLEMBAGA PEMERIKSAKESESUAIAN STAND.PUILAKREDITASIInstitusiYg berwenang
LembagaSertifikasi
WujudSertifikasi
ObyekSertifikasiSERTIFIKASI PADA KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN**) Untuk Bidang: - MSTQ : KAN - Jasa Konstruksi : LPJK - Jasa Non-Konstruksi: MESDM cq. DJLPE**) Interdep :ESDM, Ristek,Kimpraswil,Nakertrans, LH, Perindag
-
DATA KECELAKAAN KERJADANKECELAKAAN MASYARAKAT UMUM2000 s/d 2004
PT PLN (PERSERO)
-
Chart1
18118364
1562225
12101171
855171
82290
LISTRIK
NON LISTRIK
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK
LALU LINTAS
LAINNYA
TERJADI
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
DATA
20002001200220032004
LISTRIK18151288
NON LISTRIK1161052
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK82152
LALU LINTAS362217179
LAINNYA45110
2000200120022003
TEWAS201014
LUKA PARAH303116
LUKA RINGAN19812
2000200120022003
MENINGGAL310
CACAT1169
TANPA CACAT342316
2000200120022003
KEBAKARAN2197245
KERUSAKAN / GANGGUAN32620963
BENCANA ALAM652
PENCURIAN1682716
2000200120022003
KEBAKARAN145814731154
KERUSAKAN/GANGGUAN4477496020792
BENCANA ALAM6452291233
PENCURIAN2680221947077
DATA
TERJADI
PENYEBAB KECELAKAAN DINAS
Sheet2
224276
213643
203019
10318
141612
TEWAS
LUKA PARAH
LUKA RINGAN
KORBAN
AKIBAT PADA SAAT KECELAKAAN DINAS
Sheet3
000
000
000
000
000
MENINGGAL
CACAT
TANPA CACAT
KORBAN
SETELAH MENDAPAT PERAWATAN KARENA KECELAKAAN DINAS
0000
0000
0000
0000
0000
KEBAKARAN
KERUSAKAN / GANGGUAN
BENCANA ALAM
PENCURIAN
TERJADI
PENYEBAB KERUGIAN ASET
0000
0000
0000
0000
0000
KEBAKARAN
KERUSAKAN/GANGGUAN
BENCANA ALAM
PENCURIAN
X Rp. JUTA
NILAI KERUGIAN ASET
-
Chart2
203019
10318
141612
101214
5133
TEWAS
LUKA PARAH
LUKA RINGAN
KORBAN
PADA SAAT KECELAKAAN KERJA
DATA
2000200120022003
LISTRIK181512
NON LISTRIK11610
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK821
LALU LINTAS362217
LAINNYA451
20002001200220032004
TEWAS201014105
LUKA PARAH3031161213
LUKA RINGAN19812143
2000200120022003
MENINGGAL310
CACAT1169
TANPA CACAT342316
2000200120022003
KEBAKARAN2197245
KERUSAKAN / GANGGUAN32620963
BENCANA ALAM652
PENCURIAN1682716
2000200120022003
KEBAKARAN145814731154
KERUSAKAN/GANGGUAN4477496020792
BENCANA ALAM6452291233
PENCURIAN2680221947077
DATA
191610896
201812677
18118364
1562225
12101171
LISTRIK
NON LISTRIK
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK
LALU LINTAS
LAINNYA
TERJADI
PENYEBAB KECELAKAAN DINAS
Sheet2
000
000
000
TEWAS
LUKA PARAH
LUKA RINGAN
KORBAN
AKIBAT PADA SAAT KECELAKAAN DINAS
Sheet3
000
000
000
MENINGGAL
CACAT
TANPA CACAT
KORBAN
SETELAH MENDAPAT PERAWATAN KARENA KECELAKAAN DINAS
0000
0000
0000
0000
0000
KEBAKARAN
KERUSAKAN / GANGGUAN
BENCANA ALAM
PENCURIAN
TERJADI
PENYEBAB KERUGIAN ASET
0000
0000
0000
0000
0000
KEBAKARAN
KERUSAKAN/GANGGUAN
BENCANA ALAM
PENCURIAN
X Rp. JUTA
NILAI KERUGIAN ASET
-
Chart3
31134
1623
0916
3419
259
MENINGGAL
CACAT
SEMBUH
KORBAN
HASIL PERAWATAN KECELAKAAN KERJA
DATA
2000200120022003
LISTRIK181512
NON LISTRIK11610
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK821
LALU LINTAS362217
LAINNYA451
20002001200220032004
TEWAS20101410
LUKA PARAH3031167
LUKA RINGAN1981213
20002001200220032004
MENINGGAL31032
CACAT116945
SEMBUH342316199
2000200120022003
KEBAKARAN2197245
KERUSAKAN / GANGGUAN32620963
BENCANA ALAM652
PENCURIAN1682716
2000200120022003
KEBAKARAN145814731154
KERUSAKAN/GANGGUAN4477496020792
BENCANA ALAM6452291233
PENCURIAN2680221947077
DATA
00000
00000
00000
00000
00000
LISTRIK
NON LISTRIK
PENYAKIT / MENINGGAL MENDADAK
LALU LINTAS
LAINNYA
TERJADI
PENYEBAB KECELAKAAN DINAS
Sheet2
TEWAS
LUKA PARAH
LUKA RINGAN
KORBAN
AKIBAT PADA SAAT KECELAKAAN DINAS
Sheet3
MENINGGAL
CACAT
SEMBUH
KORBAN
SETELAH MENDAPAT PERAWATAN KARENA KECELAKAAN DINAS
0000
0000
0000
0000
0000
KEBAKARAN
KERUSAKAN / GANGGUAN
BENCANA ALAM
PENCURIAN
TERJADI
PENYEBAB KERUGIAN ASET
0000
0000
0000
0000
0000
KEBAKARAN
KERUSAKAN/GANGGUAN
BENCANA ALAM
PENCURIAN
X Rp. JUTA
NILAI KERUGIAN ASET
-
Chart1
101827281424
8221971819
70251551510
58250202
46111383
MENYENTUH JARINGAN PLN
INSTAL PLG / PERAL LISTRIK
PENCURIAN LISTRIK
KURANG PAHAM LISTRIK
INSTALASI PLN
NON LISTRIK
ORANG
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
Sheet1
KECELAKAAN KERJA
20002001200220032004
LISTRIK18151288
NON LISTRIK1161052
SAKIT/MENINGGAL MENDADAK82152
LALU LINTAS282217179
LAINNYA4511
6950413621
.
PADA SAAT KECELAKAAN KERJA
20002001200220032004
TEWAS201014105
LUKA PARAH3031151213
LUKA RINGAN19912143
6950413621
HASIL PERAWATAN KECELAKAAN KERJA
20002001200220032004
MENINGGAL31232
CACAT1116945
SEMBUH352316199
4940272616
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
20002001200220032004
MENYENTUH JARINGAN PLN10182705846
INSTAL PLG / PERAL LISTRIK821252511
PENCURIAN LISTRIK2791501
KURANG PAHAM LISTRIK287523
INSTALASI PLN14181508
NON LISTRIK24191023
2021561408772
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
20002001200220032004
TEWAS12281754649
LUKA, CACAT DLL.8075654123
2021561408772
KECELAKAAN PDKB
20002001200220032004
TEWAS
LUKA PARAH
LUKA RINGAN
CACAT
Sheet1
000
000
000
000
000
MENINGGAL
CACAT
SEMBUH
Data m.umum
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
20002001200220032004
MENYENTUH JARINGAN PLN10182705846
INSTAL PLG / PERAL LISTRIK821252511
PENCURIAN LISTRIK2791501
KURANG PAHAM LISTRIK287523
INSTALASI PLN14181508
NON LISTRIK24191023
2021561408772
chart.umum
chart.umum
101827281424
8221971819
70251551510
58250202
46111383
MENYENTUH JARINGAN PLN
INSTAL PLG / PERAL LISTRIK
PENCURIAN LISTRIK
KURANG PAHAM LISTRIK
INSTALASI PLN
NON LISTRIK
Orang
Penjebab kecelakaan masyarakat umum tersengat listrik
-
Chart2
12280
8175
7565
4641
4923
TEWAS
LUKA, CACAT DLL.
ORANG
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
Sheet3
Akibat.umum
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
20002001200220032004
TEWAS12281754649
LUKA, CACAT DLL.8075654123
Akibat.umum
00
00
00
00
00
TEWAS
LUKA, CACAT DLL.
Orang
AKIBAT MASYARAKAT UMUM TERSENGAT LISTRIK
Sheet1
KECELAKAAN KERJA
20002001200220032004
LISTRIK18151288
NON LISTRIK1161052
SAKIT/MENINGGAL MENDADAK82152
LALU LINTAS282217179
LAINNYA4511
6950413621
.
PADA SAAT KECELAKAAN KERJA
20002001200220032004
TEWAS201014105
LUKA PARAH3031151213
LUKA RINGAN19912143
6950413621
HASIL PERAWATAN KECELAKAAN KERJA
20002001200220032004
MENINGGAL31232
CACAT1116945
SEMBUH352316199
4940272616
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
20002001200220032004
MENYENTUH JARINGAN PLN10182705846
INSTAL PLG / PERAL LISTRIK821252511
PENCURIAN LISTRIK2791501
KURANG PAHAM LISTRIK287523
INSTALASI PLN14181508
NON LISTRIK24191023
2021561408772
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
20002001200220032004
TEWAS12281754649
LUKA, CACAT DLL.8075654123
2021561408772
KECELAKAAN PDKB
20002001200220032004
TEWAS
LUKA PARAH
LUKA RINGAN
CACAT
Sheet1
000
000
000
000
000
MENINGGAL
CACAT
SEMBUH
Data m.umum
KECELAKAAN MASYARAKAT UMUM
20002001200220032004
MENYENTUH JARINGAN PLN10182705846
INSTAL PLG / PERAL LISTRIK821252511
PENCURIAN LISTRIK2791501
KURANG PAHAM LISTRIK287523
INSTALASI PLN14181508
NON LISTRIK24191023
2021561408772
chart.umum
chart.umum
101827281424
8221971819
70251551510
58250202
46111383
MENYENTUH JARINGAN PLN
INSTAL PLG / PERAL LISTRIK
PENCURIAN LISTRIK
KURANG PAHAM LISTRIK
INSTALASI PLN
NON LISTRIK
Orang
Penjebab kecelakaan masyarakat umum tersengat listrik
-
KECELAKAAN KERJA PDKB TM / TR
NoTHNUNIT PLNNAMA KORBANAKIBAT KECELAKAANSEBAB KECELAKAAN12000APJ Mojo-kertoAgus Sudi-onoNyono Puji-antoLuka bakar dahi, tanganLuka bakar tanganMelanggar EPMelanggar EP22001APJ Sema-rangSutrisnoTewasTersengat listrik, tdk mematuhi SOP,Pengawas tdk ber- fungsi semestinya32003APJ SidoarjoWiri tiyosoLuka bakarsda42004APJ CirebonAPJ Purwo-kerto
APJ Suraba-ya SelatanKusharyantoSujarwo
FX Suwar-doyo
SudaryantoRusdiantoTewasLuka bakar tangan, jari telunjuk diamputasiLuka bakar paha, tangan kiri diamputasi sampai bahu
TewasLuka bakar tangan, kakisdasda
sda
sdaJatuh dari tangga
-
PERHITUNGAN KINERJA K2UDIKLAT BOGOR
SESUAI KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN (Persero) NOMOR: 040.K & O41.K /DIR/2005TANGGAL: 20 MARET 2006TENTANG: SISTEM PENILAIAN TINGKAT KINERJA PADA UNIT ORGNISASI PT PLN (Persero) WILAYAH / PEMBANGKITAN / DISTRIBUSI / / P3B / DAN JASA PENUNJANG TAHUN 2006
-
Perhitungan Kinerja K2Tahun 2006Standarisasi (dibuat target) Penerapan standar (SNI,SPLN dan Standard lainnya) pada setiap kegiatan ketenagalistrikan / SPK / Kontrak Nilai a. Semua kegiatan sesuai target 0 b. Tingkat pencapaian 75 % 99% dari target - 0,2 c. Tingkat pencapaian 25% - 74% dari target - 0,4 d. Tingkat pencapaian 0% - 24% dari target - 0,82. Keselamatan Kerja (dibuat target) Perlindungan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja :
-
2.1.Pendidikan/Pelatihan Keselamatan & kesehatan kerja, diutamakan pekerja lapangan. a. Semua pekerja telah mendpt Diklat sesuai target 0 b. Tingkat pencapaian 75 - 99% mendpt Diklat & mensosialisasikan -0,05 c. Tingkat pencapaian 25 -74% mendpt Diklat & mensosialisasikan -0,1 d. Tingkat pencapaian 0 - 24% mendpt Diklat & mensosialisasikan -0,22.2 & 2.3. Penunjukkan Pengawas dan SOP sesuai persyaratan pada setiap kegiatan yang mengandung potensi bahaya a. Semua kegiatan harus ada pengawas dan SOP 0 b. Tingkat pencapaian 75 99 % ada pengawas dan SOP -0,1 c. Tingkat pencapaian 25 - 74 % ada pengawas dan SOP -0,2 d. Tingkat pencapaian 0 24 % ada pengawas dan SOP -0,452.4. Penyelesaian Kecelakaan Kerja & Penyakit Akibat Kerja (PAK) a. Kecelakaan & Penyakit akibat kerja nihil 0 b. Kecel & Penyakit akibat kerja (Luka ringan/tdk tewas) - 0,1 c. Kecelakaan & Penyakit akibat kerja (Luka parah/tdk tewas) - 0,5 *) d. Kecelakaan & Penyakit akibat kerja (tewas) - 1,6 *)
-
3. Keselamatan Umum (dibuat target) Perlindungan dan Pencegahan Kecel Masyarakat Umum yang berhub dengan kegiatan PLN
3.1. Sosialisasi Keselamatan Masy Umum (aman dari bahaya listrik dan lainnya) diutamakan Masy Umum yg berada disekitar instalasi a. Dilakukan sosialisasi menjangkau semua masyarakat 0 b. Dilakukan sosialisasi kpd masy umum 50 % dari target - 0,1 c. Belum melakukan sosialisasi - 0,2 3.2. Kecelakaan Masyarakat Umum (kelalaian PLN) a. Kecelakaan nihil 0 b. Terjadi kecelakaan (Luka ringan/tdk tewas) - 0,1 c. Terjadi Kecelakaan (Luka parah/tdk tewas) - 0,3 *) d. Terjadi Kecelakaan (tewas) - 1,6 *)
-
4. Keselamatan Lingkungan (dibuat target) Perlindungan Pencemaran dan Pencegahan Kerusakan Lingkungan yang dikarenakan oleh Kegiatan Instalasi: 4.1. Pelatihan/pendidikan bidang lingkungan dan sosialisasi pada daerah yg rawan thd kerusakan lingkungan. a. Semua pekerja (sesuai target) telah Diklat & sosialisasi dilakukan 0 b. Tingkat pencapaian 7599% telah Diklat & telah sosialisasi - 0,1 c. Tingkat pencapaian 25-74% telah Diklat & telah sosialisasi - 0,15 d. Tingkat pencapaian 0-24% telah Diklat & telah sosialisasi - 0,2 4.2. Pencemaran / kerusakan lingkungan sekitar instalasi a. Pencemaran dlm batas BML (tdk terjadi rsk) & dibuat lap 0 b. Pencemaran melebihi BML (tdk terjadi rsk) & dibuat lap - 0,3 c. Pencemaran melebihi BML,terjadi rsk,ada gugatan dari masy - 0,5 *)
-
5. Keselamatan Instalasi (dibuat target) Perlindungan dan Pencegahan Kerusakan Instalasi 5.1. Pelatihan/pendidikan bidang keselamatan instalasi (andal dan aman) bagi pekerja a. Semua pegawai (sesuai target) menerima Diklat 0 b. Tingkat pencapaian 75-99% pegawai menerima Diklat - 0,05 c. Tingkat pencapaian 25-74% pegawai menerima Diklat - 0,1 d. Tingkat pencapaian 0-24% pegawai menerima Diklat - 0,2 5.2. Perlindungan & Pencegahan pd Bang/Inst yg rawan kebakaran a. Semua peralt pemadam siap pakai dan ada SOP kebakaran 0 b. Peralt pemadam 50-99% siap pakai dan ada SOP kebakaran -0,1 c. Peralt pemadam 25-49% siap pakai dan ada SOP kebakaran -0,2 d. Peralt pemadam 0-24% siap pakai dan ada SOP kebakaran -0,3 5.3. Kebakaran dan Gangguan / Kerusakan Instalasi a. Tdk terjadi kebakaran/kondisi inst andal, aman & ada lap 0 b. Terjadi kebakaran/terjadi kerusakan/derating - 0,5 *) c. Terjadi kebakaran inst/kerusakan berat/pemadaman -1,0 *)
-
6. Sertifikasi (dibuat target) 6.1. Kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan a. Semua sudah bersertifikasi sesuai target 0 b. Tingkat pencapaian 75-99% dari target sdh bersertifikasi - 0,1 c. Tingkat pencapaian 25-74% dari target sdh bersertifikasi - 0,2 d. Tingkat pencapaian 0-24% dari target sdh bersertifikasi - 0,3
6.2. Sertifikasi Laik Operasi bagi Instalasi (termasuk bangunan yang dipersyaratkan) a. Semua sdh bersertifikat sesuai target 0 b. Tingkat pencapaian 75-99 % dari target sdh bersertifikat - 0,1 c. Tingkat pencapaian 2574 % dari target sdh bersertifikat - 0,2 d. Tingkat pencapaian 0-24 % dari target sdh bersertifikat - 0,3
Catatan : pengurangan maksimum = - 5Yang ada tanda *) langsung dikurangi (tidak menggunakan formula)Laporan dibuat triwulanan dan dilakukan verifikasi oleh KPUB terkait, disampaikan kepada Ketua Tim Kinerja PLN Pusat dengan cc. DDLKL & KPUB terkait.
-
CONTOH CARA PENILAIAN KINERJA Pembuatan Target Kinerja K2 dengan menggunakan Form: A/TRGPerhitungan Penilaian Kinerja K2 dengan menggunakan Form: B/PEN
Untuk bidang Unit Proyek (SK. Dir 040.K/DIR/2005) dan bidang Unit Bisnis Distribusi/Wil/Kit /P3B/Jasa (SK Dir 041.K/DIR/2005) prinsipnya sama.
Contoh Perhitungan Penilaian Kinerja K2 :1. STANDARISASI Kolom Nilai : diisi sesuai bidang yang ditangani (maks 4 bidang) dgn nilai maks = - 0,8 shg per bidang bobotnya = 0,2 Kolom TRG : diisi target sesuai dengan Form: A/TRG Kolom REAL : diisi realisasi sesuai dengan kondisi per TW dan dibuat akumulasi kecuali untuk Bidang Umum (APAR & K.P3K) Kolom % : (REAL/TRG) X 100% = pencapaian thd target Kolom NK : Pencapaian thd target (lihat tabel 1 diatas) X Kolom Nilai = nilai kinerja pada kegiatan/obyek ybs Contoh NK : kolom % = 80% dilihat pd tabel 1 termasuk 75% 99% sehingga nilainya = - 0,2 NK = - 0,2 X 0,2 = - 0,04 (dianggap yg dikelola ada 4 bidang)
-
2. Keselamatan Prinsip cara perhitungannya sama, hanya ada pengecualian yang langsung di finalti/dikurangi tidak menggunakan formula spt diatas, yaitu : a. Keselamatan Kerja : kasus Kecelakaan yang menyebabkan Luka parah dan TEWAS untuk luka parah = 0,5 dan TEWAS = - 1,6 b. Keselamatan umum : Untuk Luka parah = - 0,3 dan TEWAS = -1,6 (butir a tdk ada yg tewas) Kalau butir a ada yg tewas =- 0,5 c. Keselamatan Lingkungan : Terjadi pencemaran melebihi BML = - 0,3 Terjadi pencemaran melebihi BML dan terjadi kerusakan lingkungan serta ada gugatan masyarakat = - 0,5 d. Keselamatan Instalasi : Terjadi kerusakan instalasi/derating akibat kerusakan = - 0,5 Terjadi kebakaran gedung/instalasi atau kerusakan berat shg terjadi pemadaman = - 1
3. Sertifikasi Prinsip cara perhitungannya sama dengan butir 1 (standarisasi) diatas.
-
PENENTUAN TARGET KINERJA K2 ( CONTOH )1. Standarisasi, KEGIATAN STANDAR YG DIGUNAKAN - Pembangkitan :Major Overhaul PLTA SNI No 90 :1990 Komiss plta Manual Book dari Pabrikan - Transmisi : Pemeliharaan SUTT 150 kV SPLN 2 : 1978 Pentanahan netral - Umum : Kotak P3K (harus ada isinya) APAR (Permenaker & trans No:04/MEN/1980)2. Keselamatan, - Diklat K3, Lingkungan, O&M Kit,Trans,Dist - Isi ulang APAR - Pemeliharaan dan penyempurnaan peralatan Pemadam - Sosialisasi masyarakat umum sekitar instalasi (dana Comdev)3. Sertifikasi, - Sesuai dengan RKAP unit yang diusulkan ke PLN Pusat
-
PENJELASAN (1) Laporan Kinerja K2 dibuat setiap Triwulanan dan ditandatangani oleh Geral Manager Unit Bisnis Wilayah / Distribusi / Pembangkitan /P3B/Pikitring/Jasa.
Batas waktu pelaporan sesuai dengan ketentuan pada SK Direksi No.040 & 041.K/DIR/2006 tanggal 20 Maret 2006, yaitu : Triwulan I, paling lambat dilaporkan pada tanggal 30 April, Triwulan II, paling lambat dilaporkan pada tanggal 31 Juli, Triwulan III, paling lambat dilaporkan pada tanggal 31 Oktober, Triwulan IV, paling lambat dilaporkan pada tanggal 14 Feb,
Laporan dari Unit ke PLN Kantor Pusat ditujukan ke Tim Kinerja PLN Kantor Pusat dengan tembusan : DD LKL dengan verifikasi oleh KPUB Unit yang bersangkutan.Khusus untuk laporan s/d Triwulan 4 (laporan 1 tahun) harus dilaporkan oleh Unit yang bersangkutan selambat-lambatnya minggu ke 2 (dua) bulan Februari tahun berikut.
Format laporan pembuatan target dan perhitungan penilaian kinerja K2 dengan menggunakan FORM A/TRG dan FORM B/PEN, FORM A/TRG : khusus untuk pembuatan target kinerja K2 FORM B/PEN: untuk pelaporan Triwulanan
-
(2)Bidang Standarisasi : Standarisasi pada pembangkit/trans/dist adalah jumlah standar yang diterapkan pada kegiatan ketenagalistrikan dan prioritas pada kegiatan yang berpotensi bahaya terjadinya kecelakaan. Pembangkit yang dimaksud adalah yang mempunyai Daya Terpasang > 1 MW. Standard penempatan APAR mengacu pada PERMEN 04/MEN/1980
Bidang Keselamatan :Kecelakaan Kerja yang di perhitungkan pada Kinerja K2 adalah kecelakaan kerja yang terjadi dibawah pengawasan Manajemen PLN.Contoh : - Kecelakaan kerja yang terjadi ditempat kerja dengan pengawas pelaksana pekerjaan dan pengawas K3 oleh PLN, hal ini masuk pada penilaian kinerja K2. - Kecelakaan kerja yang terjadi pada saat berangkat dan pulang kantor tidak masuk pada penilaian kinerja K2.
Kecelakaan Umum yang di perhitungkan pada penilaian Kinerja K2 adalah kecelakaan masyarakat umum disekitar Instalasi PLN yang terjadi akibat KELALAIAN PLN.
-
(3)Penerapan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) pada Keselamatan Kerja (bidang K3), Keselamatan Lingkungan (bidang lingkungan) dan Keselamatan Instalasi (bidang O&M Pembangkitan/Transmisi/Distribusi dan Penanggulangan Kebakaran) adalah bisa dilakukan secara inhouse training, pelatihan, kursus, seminar, dsb.
Bentuk sosialisasi yang dilakukan adalah bisa berupa pemberian tanda larangan, tanda peringatan, mengumpulkan masyarakat, penyampaian informasi via Radio/Televisi/Pamlet/dsb. (ada komunikasi antara PLN dengan masyarakat yang dimaksud).
Bidang SertifikasiSertifikasi laik operasi untuk pembangkit dan transmisi wajib bagi yang baru beroperasi (setelah selesai dibangun) dan khusus untuk pembangkit hanya dibatasi yang melaksanakan pemeliharaan Major Overhaul.
Penyusunan target kinerja K2 mengacu dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan dan program kerja dari masing-masing unit pada tahun anggaran yang bersangkutan.
-
PEMERIKSAAN KESIAPAN PELAKSANASEBELUM BEKERJALokasi : Hari/Tanggal : .Nama Pekerjaan : Pukul : Keterangan : *) contoh : sakit mata (SM), sakit perut (SP), kurang tidur (KT) **) contoh : sedih / kematian anggota kel (S), problem rumah tangga (PR)Pengawas Keselamatan Pengawas Pekerjaan Pengawas Manuver
( .. ) ( ..) ( )
Penanggung jawab Pekerjaan , .., 200CONTOH
No.Nama PelaksanaKondisi Jasmani *)Kondisi Rochani **)Kompetensi / KemampuanPeralatan Safety yg digunakanTanda tangan (sudah mengetahui /mengerti)123456
-
Penerapan Kinerja K2 dikaitkan dengan Anggaran ( relatif kecil )
1. Standarisasi, - Jumlah Standar SNI / SPLN / Lainnya yg hrs diterapkan - Syarat cara pemasangan dan Pemeliharaan APAR - Pengisian kotak P3K
2. Keselamatan, - Diklat K3, Lingkungan, O&M Kit,Trans,Dist - Isi ulang APAR - Pemeliharaan dan penyempurnaan peralatan Pemadam - Sosialisasi masyarakat umum sekitar instalasi (dana Comdev)
3. Sertifikasi, - Usulan mendapatkan sertifikat kompetensi untuk Tenaga Teknik (sesuai RKAP tahun 2006) - Usulan mendapatkan sertifikat Laik Operasi untuk Pembangit Baru / selesai Major Overhaul (sesuai RKAP tahun 2006)
-
KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN ( Persero ) :
NO : 090.K/DIR/2005 ,TENTANG KESELAMATAN INSTALASI DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )
NO: 091.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN UMUM DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )
NO: 092.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )
-
Keselamatan kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan instalasi milik Perseroan, dengan jalan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan yang dapat menimpa pekerja.Keselamatan umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum dari babhaya yang diakibatkan oleh kegiatan instalasi, bangunan dan sarana milik Perseroan, yang dilaksanakan dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
-
Keselamatan lingkungan adalah upaya untuk mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari instalasi milik Perseroan dengan memberikan perlindungan terhadap terjadinya pencemaran dan / atau pencegahan terhadap terjadinya kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan instalasi milik Perseroan, yang dapat merugikan kegiatan masyarakat umum dan / atau kegiatan Perseroan sendiri. Keselamatan instalasi adalah upaya untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi milik Perseroan, dilaksanakan dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan terhadap terjadinya gangguan dan kerusakan yang mengakibatkan instalasi milik Perseron tidak dapat berfungsi secara normal dan atau tidak dapat beroperasi, sehingga dapat merugikan kegiatan Perseroan dan secara tidak langsung dapat merugikan kegiatan masyarakat umum.
-
Pengetian Keselamatan Kerja : Keselamatan Kerja adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman dari bahaya bagi pekerja dengan jalan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan yang dapat menimpa pekerja.Pekerja adalah pegawai dan atau tenaga kerja bukan pegawai
Ruang lingkup :Keselamatan kerja bagi pekerja dalam segala tempat kerja baik dipermukaan tanah, diatas permukaan tanah, didalam tanah, dipermukaan air, didalam air dan tempat-tempat kerja lainnya di lingkungan Perseroan.
Jenis kecelakaan yang dialami pekerja :Kecelakaan kerja : kecelakaan yang terjadi pada saat sedang melakasanakan pekerjaan sesuai dengan tugas, kewajiban dan tanggung jawab sehari-hari di tempat kerja.
-
2. Penyakit yang timbul karena hubungan kerja : Penyakit yang diderita oleh pekerja yang disebabkan karena pekerjaan atau lingkungan kerja dan harus dibuktikan dengan laporan dari Tim Pemeriksa Kecelakaan dengan dilampiri surat keterangan dari Majelis Penguji Kesehatan yang ditunjuk oleh Perseroan.3. Kecelakaan Diluar Waktu Kerja : a. Kecelakaan lalu lintas, pada waktu pekerja dalam perjalanan dari rumah berangkat ke tempat kerja atau dari tempat kerja pulang ke rumah melalui jalan yang biasa dilalui, atau dalam perjalanan dinas pengobatan dan atau perjalanan dinas pensiun bagi pegawai. b. Pada waktu pekerja sedang istirahat antara jam-jam kerja dilingkungan tempat kerja, atau sedang istirahat pada saat tugas dinas diluar tempat kerja / melaksanakan pendidikan & pelatihan yang ditugaskan oleh Perseroan. c. Pada waktu pekerja sedang melaksanakan kegiatan olah raga, kesenian dan kegiatan lain yang ditugaskan oleh Perseroan.
-
Pengetian Keselamatan Umum : Keselamatan Umum adalah upaya untuk mewujudkan kondisi aman dari bahaya bagi masyarakat umum, yang dilaksanakan dengan jalan memberikan perlindungan, pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan perseroan.
Masyarakat umum adalah :1. Masyarakat yang tinggal atau melaksanakan kegiatan disekitar instalasi penyediaan tenaga listrik milik perseroan atau yang melaksanakan kegiatan berhubungan dengan bangunan / sarana milik perseroan atau yang menjadi tamu dan berada diruangan / halaman tempat kerja perseroan.2. Pelanggan pengguna tenaga listrik yang disalurkan / didistribusikan oleh perseroan.
-
Ruang lingkup :Masyarakat umum yang tinggal atau melaksanakan kegiatan disekitar instalasi penyediaan tenaga listrik milik Perseroan dan atau bagi masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
Jenis kecelakaan Masyarakat Umum:Disebabkan karena listrik, yang terjadi pada daerah instalasi penyediaan tenaga listrik milik Perseroan.Disebabkan karena listrik, yang terjadi pada daerah instalasi Pemanfaatan tenaga listrik milik pelanggan.Bukan karena listrik.
-
3. POLA PELAKSANAAN K2 / K3 DI PLNDEFINISI DAN KOMITMEN K2/K3PENGORGANISASIAN K2 / K3 :PEJABAT K2 / K3, AHLI K2 / K3, PANITIA PEMBINA K2 / K3RENCANAKERJA DAN ANGGARAN K3PROGRAM TEKNIS OPERASIONAL :a. PENDIDIKAN & PELATIHANb. PERLINDUNGAN & PENCEGAHAN KECELAKAANc. PENCEGAHAN & PENANGGULANGAN KEBAKARANd. KESEHATAN KERJAe. INVESTIGASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT KECELAKAANf. PEMELIHARAAN & PENINGKATAN K2 / K3HASIL PENERAPAN K2 / K3B. PENGHARGAAN K2 / K3PROGRAM MANAJEMEN :a. PROGRAM KECELAKAAN NIHILb. SISTEM MANAJEMEN K3 (SMK3) & AUDIT ** DILAKSANAKAN OLEH UNIT-UNIT PLN YANG MENGELOLA LANGSUNG INSTALASIBUDAYA PERUSAHAANA. STATISTIK DAN KINERJA K2 / K3
-
Utamakan keselamatan
KECELAKAAN YANG TERJADI TIDAK DAPAT DITARIK KEMBALITERIMA KASIHSoeroyo Asmoeri ; 0811.865715 / soeroyo@pln co id.