Kerja Kayu !
-
Upload
setyo-budi -
Category
Documents
-
view
217 -
download
5
Transcript of Kerja Kayu !
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara penghasil kayu yang sangat banyak,baik
jumlahnya maupun macam jenisnya. Sehingga mudah didapat dan harganya
relatif murah. Oleh karena itu untuk pemakai konstruksi kayu bangunan ditinjau
dari segi ekonomisnya sangatlah menguntungkan.
Kayu adalah produk alami yang menampakkan berbagai variasi dalam segi
kualitas maupun sifat. Studi perihal kayu dimulai dari sebatang pohon hidup dan
dengan meneliti tahap-tahap penebangan., pengubahan dan pengeringan,
kesemua ini mempersiapkan kayu sehingga dapat digunakan oleh seorang
tukang kayu.
Jika sebatang kayu gelondongan tiba tiba ditempat penggergajian ia digergaji
dijadikan papan-papan berbagai ukuran, proses kayu seperti ini dinamakan
konversi kayu. Cara penggergajian kayu gelondongan seperti ini merupakan hal
sangat penting, kayu berharga pun bisa menjadi sia-sia bila penggergajiannya
dilakukan sembarangan.
1.2 Tujuan
Dengan peasatnya perkembangan teknologi khususnya dibidang industri
bangunan, perlu ditingkatkan sumber daya manusia yang merupakan faktor
utama yang dapat menentukan maju tidaknya industri bangunan disuatu negara,
misalnya memberikan ilmu tentang dasar kayu sebagai bahan utama didalam
kerja kayu. Disini kta dapat mengembangkan pengertian atau pemahaman serta
keterampilan dengan jalan pengamatan prosedur kerja pengusaha ahli
dilapangan/proyek dan melakukan percibaan maupun keterampilan kita dalam
kerja kayu.
Adapun hal pokok yang harus diketahui untuk suatu kerja instruksi kerja kayu
antara lain memuat :
- Industri bangunan
- Teknologi kayu dan bahan lainnya
- Alat-alat pengokoh
- Mengetahui peralatan tangan dan peralatan mesin
- Hubungan-hubungan dan sambungan kayu
- Konstruksi rangka didinding dan rangka atap
- Finishing.
Untuk kesuksesan dalam pelaksanaan industri bangunan, seorang ahli teknik
yang baik memerlukan :
1. Pemahaman bahan-bahan yang diperlukan
2. Menguasai lengkap berbagi peralatan yang diperdagangkan
3. Pengetahuan praktis tentang konstruksi
4. Pengetahuan tentang pelaksanaan
5. Kemampuan dalam merencana
1.3 Kerja Bengkel
Tujuannya adalah untuk mendidik tenaga yang terampil, profesional, disiplin
dan jujur serta bertanggung jawab. Bengkel kerja kayu mempunyai tujuan untuk
menjadikan sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi dan terampil.
Adapun kemampuan yang harus dimiliki dalam teknik sipil, yaitu :
a. Paham dengan bahan yang dipakai, maksudnya tahu perbedaan bahan sesuai
dengan fungsi dan jenisnya.
b. Menguasai peralatan kerja kayu
c. Mempunyai pengetahuan praktis tentang konstruksi kayu
d. Mempunyai kemampuan didalam pelaksanaan pekerjaan
e. Mempunyai kemampuan merencanakan pekerjaan seperti :
- Biaya :Beberapa bahan yang diperlukan serta jasanya
- Konstruksi :Beban, kemampuan bahan
Untuk menunjang semua itu diperlukan alat yang serba modern
dan otomatis. Tetapi alat tidak akan berfungsi jika yang
mengoperasikannya kurang terampil atau tidak bisa sama
sekali.
- Sebelum digunakan, periksa terlebih dahulu apakah alat tersebut dalam
keadaan baik atau tidak
- Menggunakan alat sesuai dengan fungsinya
- Pusatkan perhatian pada pekerjaan
- Bila sedang memperbaiki alat dan alat tersebut berhubungan dengan listrik
maka harus diputuskan dahulu listriknya
- Setelah selesai digunakan, alat tersebut harus dibersihkan
Kerja kayu meliputi :
- Bangunan gedung,
- Komponen bangunan gedung dan mebel,
- Konstruksi berat,
- Sebagai pekerjaan pendukung sementara.
Persyaratan ruang kerja / bengkel :
a. Penerangan harus cukup
b. Sirkulasi udara harus baik
c. Menjamin pekerja dapat berkonsentrasi dengan baik
d. Tersedia alat bantu K3 dan fire alarm
e. Peralatan diatur menurut aliran kerja
f. Dan lain-lain
1.4 Dasar Teori
Seorang ahli dibidang bangunan harus mengetahui macam-macam sebuah
bangunan yang berhubungan dengan kayu. Kayu merupakan bahan bangunan
yang mudah didapat.
Kayu sebagai bahan bangunan dapat dibedakan dalam beberapa kelas kayu,
yaitu :
- Kelas kuat : Terbagi dalam 5 kelas
- Kelas awet : Terbagi dalam 5 kelas
Berdasarkan kekuatan kayu
Kelas kuat
Berat jenis kering
udara
(gr/cm )
Keteguhan lentur
mutlak
(Kg/cm )
Keteguhan tekan
mutlak
(Kg/cm )
I
II
III
IV
V
0,90
0,90 - 0,60
0,60 - 0,40
0,40 - 0,30
0,30 - 0,00
1100
1100 – 725
725 - 500
500 - 360
360
650
640 - 425
425 - 300
300 - 215
215
Berdasarkan keawetan kayu
Kelas kayu I II III IV V
-Selalu berhubungan
dengan tanah lembab
-Hanya terbuka terh-
8 Tahun 5 Tahun 2 Tahun Sangat
pendek
Beberapa
Sangat
pendek
Sangat
adap angin dan iklim
tetapi dilindungi air
dan kelemasan
-Dibawah atap tidak
berhubungan dengan
tanah lembab dan
dilindungi terhadap
kelemasan
20 Tahun
Tak Hingga
15 Tahun
Tak hingga
10 Tahun
Sangat lama
tahun
Beberapa
tahun
pendek
Pendek
Berat kayu
Kelas berat Berat jenis
- Sangat berat
- Berat
- Agak berat
- Ringan
- Lebih berat dari 0,90
- 0,75 – 0,90
- 0,69 – 0,75
- Lebih ringan dari 0,69
Cacat-cacat kayu
Cacat kayu dapat menimbulkan akibat yang sangat serius terhadap :
- Kekuatan kayu
- Kekakuan kayu
- Keindahan kayu
Cacat setelah penggergajian
Kerusakan ini pada dasarnya diakibatkan karena penyusutan disamping
menimbulkan perubahan bentuk juga menimbulkan perubahan dimensi.
Perubahan dimensi karena penyusutan dapat ditinjau dari tiga arah
penampang kayu, yaitu :
1. Tangensial : Penampang menyentuh arah penampang tubuh. Angka
penyusutan bervariasi 4,3
2. Radial : Penampang yang melintang lingkaran tubuh.Angka penyusutan
berkisar 0,1 – 0,3
3. Aksial : Penampang arah memanjang kayu. Angka penyusutan berkisar
0,1 – 0,3.
Macam-macam cacat setelah penggergajian :
a. Spring, Perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian tepi
atau sisi kayu
b. Bow, Perubahan bentuk melengkung arah memanjang pada bagian
permukaan kayu
c. Cup (Bentuk mangkok), Perubahan bentuk melengkung pada arah lebar
kayu. Cacat semacam ini sering terjadi pada penggergajian back sing, hal
ini merupakan cacat yang cukup menimbulkan masalah pada pengerjaan
kayu.
d. Twist (Melenting), Pemutusan permukaan kayu yang berputar berlawanan
arah pada masing-masing kayu, ujung-ujung melengkung berputar
berlawanan arah melenting.
e. Pecah permukaan, pecah dangkal meluas sepanjang serat baik itu
permukaan ataupun diujung kayu pecah. Permukaan ini biasanya
menyebabkan tekstur permukaan kayu jadi jelek.
f. Pecah ujung, Pecah dimulai pada bagian ujung dan menjalar sepanjang
papan serta cacat sepanjang permukaan kayu disebabkan oleh penyusutan
seperti diatas, sukar sekali dihindari tetapi dapat dicegah dengan cara
penumpukan yang baik dan meletakan beban-beban pemberat pada ujung
dan diatas, serta tidak memberikan suhu yang tinggi selama proses
penggergajian.
Cacat disebabkan serangan jamur
Keruskan terjadi pada permulaan pengeringan, yang banyak diserang pada
umumnya adalah bagian gubal, karena jamur dapat tumbuh subur pada
temperatur rendah dan kelembaban yang tinggi. Untuk mengendalikannya
dengan cara mempercepat pengeringan. Umumnya kerusakannya ini hanya
mengubah warna kayu,tidak menurunkan mekanik kayu. Macam-macam
jamur, seperti jamur pelapuk kayu,jamur pelunak kayu dan jamur warna kayu.
Cacat akibat bahan kimia dalam kayu
1. Cacat dari pohon
Cacat dari mata kayu adalah bagian dari cabang yang berada dipohon.
a. Mata kayu sehat
Mata kayu yang busuk, berpenampang keras tumbuh kukuh yang rapat
pada kayu, berwarna sama atau gelap dengan kayu setaranya.
b. Mata kayu lepas
Mata kayu yang tidak tumbuh rapat, pengerjaan mata kayu ini mudah
lepas.
c. Mata kayu busuk bergerombol
Mata kayu ini menunjukkan tanda-tanda pembusukan yang biasanya
bergerombol dengan bagian-bagian kayu disekitarnya.
Pengaruh mata kayu antara lain :
- Mengurangi sifat-sifat keteguhan kayu
- Serat-serat disekeliling mata kayu umumnya tidak beraturan
- menyulitkan penggergajian dan pengerjaan karena kerasnya mata kayu
tersebut
- Menyebabkan lubang pada hasil finishing
2. Cacat hati rapuh
Hati rapuh ini merupakan tanda khas yang umum dimiliki kayu daun
lebar di daerah tropis, misalnya kayu meranti biasanya terdapat pada hati
kayu.
3. Cacat disebabkan serangga perusak kayu
Serangga dapat menimbulkan kerusakan sangat besar pada kayu, serangga
perusak kayu adalah kumbang-kumbang yang merusak kayu dengan jalan
bertelur pada retakan-retakan dan celah0celah kayu, telur yang menetas dan
larva-larvanya menyusup kedalam kayu meninggalkan sejumlah terowongan
di belakang mereka. Larva-larva tersebut sedikitnya hidup selama setahun
dalam kayu dan ada kalanya hingga bertahun-tahun tergantung dari
banyaknya zat tepung yang tersedia untuk dimakan.
Macam serangga yang sering merusak kayu adalah antara lain: kumbang
penggerek kayu, kumbang penunggu bangkai, kumbang zat tepung,
kumbang bertanduk panjang, kumbang penggerek di air laut dan kumbang
perabot rumah tangga. Kesemua kumbang tersebut sudah tentu dapat
mengurangi kekuatan kayu, karena serangga tersebut merusak kayu dengan
membuat lubang-lubang terowongan dalam kayu sebagai makanan dan
tempat tinggal serangga tersebut.
Klasifikasi kerja kayu :
1. Pekerjaan halus
Kayu tercipta diklasifikasikan karena menurut kadar air kayu. Yang
termasuk dalam pekerjaan halus adalah dalam pembuatan komponen
bangunan, seperti pembuatan kosen, daun pintu, jendela serta mebel.
2. Pekerjaan sedang
Pekerjaan sedang juga merupakan pekerjaan dalam pembuatan komponen
bangunan, seperti pembuatan kosen, lantai dan dinding serta rangka rumah
tangga kayu
3. Pekerjaan kasar
Untuk komponen bangunan seperti kuda-kuda dan untuk konstruksi berat
seperti pekerjaan jembatan, menara dll.
Sifat-sifat kayu :
- Keuntungan penggunaan kayu :
a. Mudah dalam pengerjaan
b. Murah dan mudah didapat
c. Cukup awet
d. Artistik
e. Tidak mengantar panas dan listrik
f. Tahan terhadap bahan kimia yang berbahaya
g. Kuat dan elastis
- Kelemahan kayu :
a. Hidroskopis
b. Material tidak homogen
c. Mudah terbakar, pencegahannya dengan cara pengecatan
d. Beberapa jenis kayu mudah lapuk, dalam pemakaian kayu pada suatu
konstruksi bangunan dipilih jenis kayu dengan kelas awet dan mutu
yang sesuai
e. Keteguhan kayu tidak sama pada semua arah
1.5 Penyimpanan dan Pengawetan Kayu
1.5.1 Penyimpanan kayu
Maksud kayu disimpan yaitu dengan cara menumpuk kayu atau papan
dengan baik agar didapat kayu yang baik dan bagus.
Penyimpanan kayu dapat dibedakan atas dua macam cara , yakni :
- Penyimpana kayu bulat ( dolk ) :
Batang pohon yang telah ditebang dipotong-potong menurut panjang
yang telah ditentukan, cepat-cepat dikeluarkan dari dalam hutan.
Kemudian kayu dolk tersebut disimpan / ditimbun pada tempat
penimbunan. Cara penimbunan dolk tersebut adalah : kayu dolk harus
ditimbun pada tempat yang rindang agar dolk-dolk tersebut tidak secara
langsung terkena panas matahari dengan begitu dolk-dolk tersebut tidak
mengalami proses pengeringan secara mendadak. Dalam penimbunan ini
dolk tidak boleh terkena langsung diatas tanah harus diletakkan alas agar
supaya penimbunan itu sangat lama dolk itu pada bagian bawah tidak
mudah lapuk/rusak dimakan binatang perusak. Pada tempat penimbunan
tidak boleh ada air tergenang dibawahnya.
- Penyimpanan kayu gergaji :
Untuk kayu gergajian yang sudah benar-benar kering dapat dilakukan
sebagai berikut : kayu disimpan dalam ruang yang beratap (gudang), kayu
disusun dalam berberapa tumpukan, kayu-kayu dalam tiap tumpukan
tidak perlu ada jarak antara, tiap tumpukan dapat mencapai tinggi 75 cm –
80cm. Antara tumpukan yang satu dengan yang lain diberi jarak antara,
baik kearah datar maupun tegak. Kayu gergajian tidak boleh terletak
langsung diatas tanah harus diberi alas.
Gbr.penyimpanan kayu dolk :
Gbr. Penyimpanan kayu gergajian :
Macam-macam cara penyusunan / penumpukan kayu :
1. Penumpukan cara vertikal
- Penumpukan silang
- Penumpukan sandar
2. Penumpukan cara horizontal
- Penumpukan sejajar
- Penumpukan persegi
- Penumpukan bersilang
- Penumpukan segitiga
1.5.2 Pengawetan Kayu
Pengawetan kayu berhubungan erat dengan pemakaiannya, kayu dapat
dikatakan awet apabila unsur pemakaian lama umur (kayu berumur pakai
lama) jika mampu menahan bermacam-macam faktor perusak kayu atau
dengan kata lain daya tahan suatu jenis kayu terhadap faktor-faktor perusak
yang datang dari luar tubuh kayu itu sendiri.
Kerusakan kayu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :
1. Penyebab non mahluk hidup
- Faktor fisik : Keadaan / cuaca alam yang mampu merusak kayu
(suhu, udara, panas dan air
- Faktor mekanik : akibat sari proses kerja alam atau tindakan manusia
(pukulan, gesekan , tarikan)
- Faktor kimia : Faktor yang mempengaruhi unsur kimia.
2. Penyebab dari mahluk hidup
- Jenis jamur : yaitu serangan jamur yang mengakibatkan pelapukan dan
pembusukan
- Jenis serangga : serangga jamur yang tinggal dan makan kayu di
dalamnya
Macam-macam pengawetan kayu menurut metode pengawetan :
1. Pengawetan dengan metode sederhana
- Cara perendaman
- Cara pencelupan
- Cara pemulas dan semprot
- Cara pembalutan
2. Pengawetan dengan metode khusus
- Proses sel penuh
- Proses sel kosong
1.6 Peralatan dan Bahan yang digunakan
Sebelum kita memulai pekerjaan praktek konstruksi kayu, maka terlebih
dahulu kita harus mengenal, memahami dan mengetahui cara penggunaan
peralatan yang digunakan dalam kerja kayu. Hal ini dimaksudkan supaya dalam
melakukan praktek kerja kayu tidak akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan
atau paling tidak kita dapat mencegah hal tersebut. Disamping itu tidak kalah
pentingnya adalah cara perawatan dan perbaikan peralatan demi terjaminnya
kelangsungan kegiatan.
Secara garis besar alat yang dipergunakan terbagi atas :
1. Alat manual, yaitu alat yang dalam penggunaannya memakai kekuatan tangan
dan tubuh.
2. Alat mesin tangan, yaitu alat yang dalam penggunaannya memakai energi
listrik yang diubah dalam bentuk energi gerak.
Peralatan kerja kayu yang merupakan alat kerja manual :
1. Bangku kerja, biasanya berbentuk seperti meja yang terbuat dari kayu untuk
memudahkan pengerjaan kayu dengan menggunakan alat manual.
2. Alat potong atau gergaji
Didalam melaksanakan kerja kayu gergaji adalah salah satu perkakas
yang sangat penting sebagai alat potong, untuk membelah dan membagi-bagi
kayu dalam beberapa bentuk potongan yang dikehendaki.
Gergaji terbuat dari sebilah baja tipis yang salah satu tepinya dibuat
bergigi tajam dan diberi tangkai pemegang dan kayu. Panjang gegaji tangan
yang terdapat dalam perdagangan adalah dari 10” sampai 30” atau 25 cm
sampai 75 cm .
Gergaji tangan pemotong dipergunakan untuk memotong kayu dan arah
menggergaji tegak lurus terhadap arah serat kayu, sedangkan posisi gergaji
membentuk sudut 45 tehadap permukaan kayu. Sedangkan gergaji
pembelah dipergunakan untuk membelah kayu dan arah menggergaji searah
dengan serat kayu, sedangkan posisi gergaji membentuk sudut 60 terhadap
permukaan kayu.
Macam-macam bentuk gergaji :
- Gergaji potong
- Gergaji belah
- Geraji punggung
- Gergaji triplek
- Gergaji gerek
- Gergaji kurva
- Gergaji tarik
3. Pengetam ( Ketam )
Ketam adalah alat untuk meratakan permukaan kayu dan membuat lurus
permukaannya. Ketam terdiri ats beberapa bagian antara lain :
- Rumah ketam :
Adalah sebuah blok dari logam dalam mana mata ketam dibuat dari besi cor
berkualitas tinggi, yang memberikan kemantapan penggunaan dan mencegah
terjadinya lentikan.
- Ganjal ;
Untuk menjaga agar mata ketam tidak bergerak atau menjadi longgar dan ia
dirancang sedemikian rupa sehingga menggiring tatal kayu keluar dari badan
ketam, ganjal ketam yang dipasang dengan baik akan mencegah pecahnya
urat-urat kayu dan dengan demikian akan menjamin licinnya permukaan
kayu.
- Mata ketam :
Mata ketam dibuat dari baja yang diperkeras, mata ketam disetel pada ganjal
ketam dengan menggunakan sebuah sekrup, mata ketam dan ganjal ketam
harus disetel secara tepat untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Posisi
yang tepat bagi mata ketam terhadap ganjal bervariasi tergantung dari kayu
yang akan diserut / diketam, namun tepi potong mata ketam tidak boleh
menonjol lebih dari 2mm dimuka ganjal.
Bagan ketam :
Macam-macam ketam yang sering digunakan adalah :
- Ketam pendek kasar (jack plane)
- Ketam pendek halus (smooth plane)
- Ketam panjang (jointer plane)
- Ketam sponing ( rabbet plane)
- Ketam tongkat ( spoke shave)
Gbr. Jenis-jenis ketam :
4. Pahat
Gbr. Pahat :
Bagian-bagian pahat ;
- Pegangan
Dibuat dari jenis kayu box atau dari plastik yang dibulatkan.
- Cincin pegangan
Cincin pegangan dibuat dari kuningan atau baja yang dipasang erat pada
leher pegangan, ia mencegah keretakan pegangan sewaktu-waktu putting
pahat dipasang kedalam pegangan.
- Putting
Adalah ujung daun yang dipasakkan kedalam pegangan, putting dibiarkan
lebih lunak dari pada daun pahat dan berbentuk seperti sebuah kerucut
panjang yang alasnya persegi.
- Daun
Daun pahat dibuat dari baja berkualitas tinggi yang diperkeras, tepi potong
sebuah pahat mempunyai dua buah lereng yang berbeda, lereng pertama
dibentuk dari sebuah gerinda dengan sudut 20 - 25 , lereng kedua diperoleh
sewaktu tepi pemotong bagian bawah diasah atau dilicinkan pada batu asah
minyak dengan sudut sekitar 30 .
- Pundak
Adalah bagian pahat yang tepat berada di belakang putting, fungsinya adalah
untuk mencegah putting terlampau jauh dimasukkan ke dalam pegangan.
Ukuran pahat :
Ukuran pahat ditentukan oleh lebar daunnya, lebar pahat berkisar antara 3
mm – 50 mm.
Jenis-jenis pahat :
- Pahat kekar :
Digunakan untuk berbagai tujuan pemahatan seperti mengeluarkan sisa-sisa
kayu dari berbagi sambungan kayu.
- Pahat bertepi lereng :
Pahat ini lebih ringan dibandingkan pahat jenis kekar, Daunnya dimiringkan
pada seluruh kepanjangan pahat.
- Pahat tusuk :
Pahat ini digunakan untuk sisa-sisa kayu daei dari alur-alur yang panjang.
- Pahat lubang purus
- Pahat jenis terdaftar
- Pahat lubang kunci
Pahat ini digunaksn untuk menyayat dan membersihkan lubang-lubang
dalam untuk keperluan kunci pintu.
- Pahat kunci laci :
Pahat ini digunakan untuk memahat lubang yang akan dipasang gerendel
sebuah laci atau kunci meja tulis.
- Pahat kuku :
digunakan untuk alur-alur setengah lingkaran, lekukan-lekukan dan ukiran-
ukiran kayu.
- Pahat engkol :
Pahat ini digunakan untuk mengeruk alur-alur panajng yang berbentuk
lengkung.
- Pahat sendok :
Pahat sendok digunakan untuk mengorek cekungan-cekungan yang
mempunyai kedalaman setengah lingkaran.
Gbr. Jenis pahat :
Perlengkapan Kerja Kayu :
a. Pensil
Digunakan untuk membuat garis / tanda pada benda kerja. Kekerasan pensil
yang cocok untuk pemberian tanda gores adalah F, H dan HB.
b. Jangka
Digunakan untuk membuat lingkaran dan untuk memindahkan jarak serta -
untuk membagi sebuah kayu menjadi dua bagian yang sama.
c. Perusut
Digunakan untuk membuat tanda gores dengan garis yang sejajar dengan
satu tepi dari sebuah benda kerja. Umpama menunjukan lebar dan tebal
kayu yang akan diketam, juga untuk menandai membuat lubang atau pen.
d. Siku putar
Digunakan untuk membuat garis tegak lurus pada kayu, tapi siku putar ini
sudutnya bebas. Kegunaan yang lainnya, yaitu membuat garis miring,
pengontrolan kemiringan, pemindahan sudut dari benda kerja.
e. Siku-siku
Digunakan untuk membuat garis tegak lurus pada kayu serta untuk
mengecek kesikuan.
f. Meteran
Meteran dalam kerja kayu biasanya ada yang bentuknya terbuat dari kayu
dan bisa dilipat, ada juga yang terbuat dari seng yang dapat digulung.
Gunanya adalah untuk mengukur suatu benda kerja.
g. Klem
Klem merupakan alat yang terbuat dari besi baja yang dibuat sesuai dengan
fungsinya untuk menjepit suatu kayu atau benda lainnya. Klem ada yang
berbentuk C dan berbentuk F.
h. Palu kayu
Palu kayu digunakan untuk memukul / mengetok suatu kayu, pahat dll.
Palu kayu terbuat dari kayu yang dibentuk sedemikian rupa.
i. Obeng
Obeng berguna untuk mengencangkan skrup atau membuka skrup pada
suatu kerja kayu. Obeng terbuat dari baja dan gagangnya terbuat dari
kayu atau plastik.
Mesin kerja kayu ( Wood Working Machine ) :
- Power hand tools (Portable Machine)
Adalah mesin yang bisa digunakan dimana saja artinya bisa ditempat yang
bebas kecuali dilapangan saat hujan dan di ruangan yang bertekanan gas
atau bahan peledak.
- Heavy equipment machine ( Mesin besar )
Dalam pengoperasian mesin ada sebaiknya dipenuhi aturan-aturan K3,
yaitu Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tujuannya adalah untuk keamanan
bagi pekerja, alat dan bahan kerja.
a. Operator :
- Harus sehat jasmani dan rohani
- Mengerti dan paham terhadap peralatan dan komponen-komponen alat
seperti mengencangkan, mengendorkan, menghidupkan serta mematikan
mesin.
- Paham dan mengerti dengan pekerjaan yang dikerjakan
- Memakai pakaian kerja yang sesuai dan dilengkapi dengan peralatan K3.
b. Mesin :
- Kondisi mesin harus tetap baik
- Mesin harus dilengkapi dengan alat bantu seperti klem, bangku kerja dll
- Mesin harus digunakan sesuai dengan kapasitas dan fungsinya.
Macam-macam alat kerja mesin :
1. Circular Arm Saw, Gunanya untuk memotong dan membelah kayu
2. Surface Planer, gunanya sebagai ketam perata kayu
3. Thicnessing Planer, gunanya sebagai ketam penebal kayu
4. Elektric Hand Drill, berguna untuk lubang penyekrupan / pemakuan
5. Circular Saw, gunanya untuk membelah kayu
6. Finishing Sandar, berfungsi pada saat finishing yaitu untuk menghaluskan
hasil pekerjaan ketika hendak dipelitur atau dicat, prinsifnya sama dengan
mengamplas memakai tangan.
Gbr. Alat-alat mesin tangan:
BAB II
URAIAN KERJA
JOB II : SAMBUNGAN BIBIR MIRING BERKAIT
Tujuan :
Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat :
1. Menggunakan alat kerja tangan dengan baik dan benar,
2. Membuat bentuk konstruksi sambungan-sambungan bibir miring berkait
dengan rapi rapi dan rapat,
3. Memahami fungsi-fungsi dan kegunaan sambungan tersebut.
4. Memahami dan mengerti syarat – syarat sambungan.
Peralatan yang digunakan :
- Gergaji pemotong
- Gergaji pembelah
- Gergaji punggung
- Ketam
- Siku-siku dan siku putar
- Meteran lipat
- Jangka
- Perusut
- Palu kayu
- Pahat pukul dan pahat tusuk
- Pensil / kraspen
- Obeng
- Bor tangan
- Klam penjepit
Bahan yang dipakai :
- Balok kayu meranti ukuran 5/7 X 50cm yang akan diketam menjadi
4/6 X 50 .cm
- Skrup kayu ukuran 1,5 inchi
Langkah kerja :
1. Siapkan alat serta bahan kayu berukuran 5/7 x 55
2. Ketamlah kayu tersebut hingga lurus, rata dan siku pada sisi lebar dan tebal
sampai ukurannya 4/6 x 55.
3. Setelah kayu tersebut diketam, maka kita melukis bentuk sambungan bibir
miring berkait dengan ukuran 3h untuk panjang sambungannya. Untuk
membuat bentuk bibirnya / sambungan diberi ukuran 1/5h yang dilukis dari
pangkal dan ujung bibir sambungan. Untuk mendapatkan tengah kaitnya
gunakan jangka dan tarik garis yang bertemu itu, maka didapatlah kaitan
tengahnya.
4. Lukis juga pada sisi sebelahnya dengan berpedoman langkah no.3, ingat
jangan salah membentuk lukisannya.
5. Setelah dilukis berilah tanda bagian mana yang akan dibuang dengan
digergaji bagian yang dapat dipotong atau dibelah agar kayu yang akan
dipahat mudah dikerjakan dan tidak pecah.
6. Setelah dipahat dirapikan dengan ketam agar permukaannya halus dengan
tidak sampai mngenai garis lukisannya.
7. Setelah selesai buat juga pasangan sambungan bibir yang satunya seperti
langkah diatas.
8. Kemudian paskan sambungan itu sampai tidak ada celah-celah yang terlihat,
dan tanyakan pada instruktur apakah sambungan itu sudah benar atau belum.
9. Sambungkan kedua batang tersebut dengan diperkuat dengan skrup.
Gbr. Sambungan bibir miring berkait.
JOB II
2.1 Membuat Kusen Pintu
Tujuan :
Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat :
1. Membuat kosen pintu dengan baik dan benar
2. Dapat menggunakan alat mesin tangan dengan baik dan terampil
3. Mengetahui fungsi kusen pada konstruksi bangunan dengan menggunakan
kayu
4. Mengetahui bentuk sambungan pada kusen.
Peralatan dan bahan yang digunakan :
- Peralatan :
a. Pensil
b. Mistar siku
c. Perusut
d. Pahat
e. Meteran roll
f. Klem C dan F
g. Palu kayu
h. Alat mesin tangan
- Mesin potong dan belah
- Mesin ketam perata
- Mesin ketam penebal
- Mesin pahat / bor
- Mesin profil
- Bahan yang dipakai :
a. Kayu kulim ukuran 7/13 x 400
b. Kayu ukuran 3/25 x 400
Langkah kerja :
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang digunakan
2. Potonglah kayu ukuran 7/13x400 tersebut menurut ukuran komponen yang
dibutuhkan dengan menggunakan circular arm saw
3. Kemudian ketam kayu tersebut dengan mesin ketam perata pada dua sisi
pertama 1 dan 2 ( lebar dan tebal ), kayu yang diketam dengan ketam perata
sebaiknya jangan terlalu pendek, kira-kira >30 cm untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Dan dilanjutkan pada dua sisi berikutnya 3 dan 4
dengan mesin ketam penebal. Penggunaan mesin sebaiknya dilakukan
sekaligus sampai selesai sesuai dengan aliran pemakaian mesin.
4. Setelah pemotongan dan pengetaman selesai, lukislah kayu tersebut sesuai
ukuran untuk mendapatkan bentuk sambungan yang akan dibuat.
5. Buat bentuk pen untuk sambungan dengan menggunakan mesin circular arm
saw, dan untuk lubang pen gunakan mesin bor.
6. Setelah membuat bentuk sambungan selesai, testlah dahulu kebentuk kosen
apakah pekerjaan kita telah benar atau belum.
7. Selanjutnya kita membuat sponning daun jendela dan sponning plesteran
dengan circular saw. Kemudian membuat bentuk profil untuk memperindah
kosen dengan moulden dan membuat alur plesteran.
8. Untuk ventilasi dipakai kayu 3/25x400.
9. Finishing
Daftar komponen kosen yang dibutuhkan :
No Uraian Ukuran
Jumlah
Unit N unit
1
2
3
4
1
2
Kosen pintu
Vp1
Vp2
Hp1
Hp2
Ventilasi
Vp3
Hp3
6/11 x 242
6/11 x 36
6/11 x 132
6/11 x 152
2/7 x 16
2/7 x 59
2
1
1
1
14
4
2 batang
1 keping
JOB III :
2.3 Membuat Kosen Jendela
Tujuan :
Pada akhir pelajaran mahasiswa dapat :
1. Membuat kosen jendela dengan baik dan benar
2. Dapat menggunakan alat mesin tangan dengan baik dan terampil
3. Mengetahui fungsi kosen pada konstruksi bangunan dengan menggunakan
kayu
4. Mengetahui bentuk sambungan pada kosen
Peralatan dan bahan yang digunakan :
1. Peralatan :
a. Pensil
b. Siku-siku
c. Perusut
d. Pahat
e. Meteran gulung
f. Klem C dan F
g. Palu kayu
h. Alat mesin tangan
2. Bahan yang dipakai :
a. Kayu kulim ukuran 7/13 x 400
b. Papan ukuran 3/25 x 400
Langkah kerja :
1. Persiapkan peralatan dan bahan yang digunakan
2. Potonglah kayu ukuran 7/13x400 tersebut menurut ukuran komponen yang
dibutuhkan dengan menggunakan circular arm saw
3. Kemudian ketam kayu tersebut dengan mesin ketam perata pada dua sisi
pertama 1 dan 2 (lebar dan tebal). Kayu yang diketam dengan ketam perata
sebaiknya jangan terlalu pendek, kira-kira >30 cm untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan. Dilanjutklan dua sisi berikutnya 3 dan 4 dengan
mesin ketam penebal. Penggunaan mesin sebaiknya dilakukan sekaligus
sampai selesai sesuai dengan aliran pemakaian mesin.
4. Setelah pemotongan dan pengetaman selesai, lukislah kayu tersebut untuk
mendapatkan bentuk sambungan yang akan dibuat.
5. Buat bentuk pen untuk sambungan dengan menggunakan mesin circular arm
saw, dan untuk bentuk lubang pen gunakan mesin bor/pahat
6. Setelah selesai membuat bentuk sambungan, teslah membentuk rangka kosen
apakah pekerjaan kita telah selesai
7. Selanjutnya buat sponning daun pintu dan sponning plesteran. Kemudian
membuat bentuk profil untuk memperindah kosen dengan moulden dan
membuat alur plesteran .
8. Untuk ventilasi dipakai papan 3/25 x 400
9. Finishing
Daftar komponen kosen yang dibutuhkan :
No Uraian Ukuran
Jumlah
Unit N unit
1
2
3
4
5
Kosen jendela
Vj1
Hj1
Hj2
Hj3
Vj2
6/11x198
6/11x218
6/11x198
2/7x62
2/7x16
4
2
1
6
21
4 batang
1 keping