Keratitis Seha Presentasi
-
Upload
sehati-cheha -
Category
Documents
-
view
121 -
download
11
Transcript of Keratitis Seha Presentasi
KERATITIS
Oleh :Sehati Intan Permata Sari
01.208.5779
Pembimbing :Dr. Djoko Heru S, Sp.M
Kornea
Merupakan lanjutan dari sklera, ikut membentuk bola mata
Merupakan salah satu dari media refrakta
Bersifat jernih, transparan dan avaskuler
Kornea
Kornea memiliki 5 lapisan yaitu :EpitelMembrana BowmanStromaMembrana DescemethEndothel
Bentuk proteksi kornea
Daya regenerasi epitel yang sangat baik Enzim lisozym dan antibodi dalam tear film Reflek kedip palpebra superior
Melindungi kornea dari bahaya infeksi, trauma dan iritan
Transparansi kornea tetap terjaga
Tes fluorescein
Tujuan : untuk mengetahui adanya defek pada kornea
Kornea ditetesi larutan fluorescein 2 %, lalu diencerkan dengan air (NaCl), maka bagian yang ada defek akan berwarna hijau = Fluorescein test (+)
Zat warna fluoresin akan diikat oleh lapisan kornea di bawah epital dan menghasilkan warna fluoresensi kuning kehijauan
Zat warna fluoresin hanya akan diikat oleh sel – sel di bawah lapisan epitel terluar
Akan tampak fluoresensi pada kasus keratitis superfisial, ulkus kornea, erosi kornea
Tes fluoresin (-) pada keratitis profunda, sikatrik kornea
Keratitis
Gejala subjektif (anamnesis), mengidentifikasi keluhan penderita :Mata merahPenglihatan kaburNrocos (lakrimasi)Silau (photophobia)Ganjel / sensasi benda asing
Pemeriksaan objektif : Injeksi silier Infiltrat kornea
Tentukan letak dan bentuknya1. Bidang sagital : superfisial,
profunda2. Bidang frontal :
1. perifer (marginal)2. parasentral3. sentral
3. Sesuai jarum jam4. Tentukan ukuran, jumlah
Keratitis
Bentuk infiltrat : Pungtata Numularis Vesikulosa Laminaris
Geografika Disciformis Dendritika Filamentosa
Pembagian Keratitis
Keratitis superfisialis Keratitis pungtata
superfisialis Kerato conjunctivitis
epidemica Keratitis sicca Keratitis neuroparalitika Keratitis et lagoftalmus Keratitis fliktenularis Keratitis trakhomatosa
Keratitis herpetiformis Keratitis rosacea Keratitis bullosa
Keratitis Profunda Keratitis parenkimatosa Keratitis disciformis
Keratitis pungtata superfisialisPenyebab adenovirusBentuk infiltrat pungtata,
flourescein positifLetak superfisialBiasanya dimulai dari
perifer karena merupakan lanjutan dari konjungtivitis kataralis
Injeksi silier positifTanda-tanda umum keratitis
Keratitis sicca
Disebabkan produksi air mata yang kurang, dapat karena :
TrakhomaSimblefaron karena:
Steven Johnson SyndromTrauma kimia
Keratitis neuroparalitika
Karena paralisis N.V Akibatnya sensibilitas kornea menurun, daya
tahan terhadap penyakit menurun karena bila ada kerusakan kornea tidak terasa.
Pemeriksaan dengan tes reflek kornea / sensibilitas kornea (kornea disentuh dengan ujung kapas, normal akan berkedip. Bila tak berkedip sensibilitas )
Keratitis Fliktenularis
Lokasi flikten : Limbus : keratokonjungtivitis
fliktenularis. Kornea : keratitis fliktenularis.
Bila kronis residif di kornea, dapat membentuk flikten yang memberi kesan seperti menjalar sehingga disebut Wonder phlyctaen
Bila didapat ke 3 nya : ophthalmia phlyctaenularis
Keratitis trakhomatosa
Ditemukan pada trakhoma stadium ICiri : Letak infiltrat kornea diatas,
berbentuk bulan sabit Bentuk infiltrat pungtata
Proses terjadinya :Karena gesekan dari folikel yang kasar (folikel polimorph), pada konjungtiva tarsus palpebra superior
Keratitis trakhomatosa
Trakhoma stadium IILetak infiltrat kornea
diatas, berbentuk bulan sabit
Bentuk infiltrat punctata
Trakhoma stadium III(sikatrik palpebra)
Trakhoma stadium IV(lekoma total+pannus
crassus)
Keratitis herpetiformis
Bentuk infiltrat Herpes simpleks : Vesikulosa
Bentuk paling awal (vesikelkecil), sering sulit ditemukan
LaminarisBentuk seperti benang,
gabungan vesikel yang berderet.
DenritikaBentuk laminaris bercabang
GeografikaBentuk vesikel bergerombol
Disiformis Filamentosa
Prinsip terapi keratitis
Pada keratitis superfisial diberikan antibiotik, antijamur / antiviral sesuai kausa
Pada keratitis profunda ( lapisan epitel terluar intak ) diberikan tambahan antiinflamasi golongan steroid untuk mencegah terjadinya sikatrik
Sikatrik kornea
Adalah penyembuhan luka pada kornea, baik akibat radang maupun trauma.
Mata tenang, tidak ada tanda radang. Terdiri dari jaringan fibrous, tes
fluoresin (-) Ada 3 jenis sikatrik kornea :
1. Nebula2. Makula3. Lekoma
STATUS PASIEN
IDENTITAS PASIENNama : Ny. SUmur : 48 tahunJenis kelamin : PerempuanAgama : IslamPekerjaan : PNSSuku bangsa : Jawa Alamat : Tanjungrejo 4/7,Jekulo, Kudus Pemeriksa : Sehati Intan PermatasariModerator : dr. Rosalia Septiana, Sp.M
ANAMNESIS
Anamnesis secara : Autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 21 Desember 2012
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Keluhanutama:
Mata kiri merah dan terasa mengganjal.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke poliklinik mata dengan keluhan mata kiri merah, terasa mengganjal, nrocos/berair dan gatal sejak 1 minggu yang lalu setelah klilipan serangga. Pasien juga mengatakan bahwa penglihatan pada mata kirinya blereng/ kabur. Saat melihat cahaya mata kirinya terasa lebih silau dibandingkan mata kanan. Pasien merasa lebih enak bila memejamkan mata.Tidak ada blobok/secret yang keuar dari mata kirinya. Pasien sudah mengobatinya dengan obat tetes mata yang dibelinya di apotek (Insto).
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Pasien mengatakan baru pertama kali mengalami keadaan seperti ini Riwayat Hipertensi (-) Riwayat Diabetes melitus (-) Riwayat Asma (-) Riwayat Gigi berlubang (-) Riwayat Alergi (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang pernah menderita sakit seperti yang dialami pasien. Riwayat hipertensi : disangkal Riwayat DM : disangkal Riwayat penyakit jantung : disangkal Riwayat alergi : disangkal
Riwayat Sosial Ekonomi Pasien adalah seorang ibu rumah tangga yang bekerja menjadi guru. Berobat dengan menggunakan ASKES. Kesan ekonomi cukup.
PEMERIKSAAN FISIK
Tensi (T) : 100/70 mmHg Nadi (N) : 80 x/ menit Respiration Rate : 20 x / menit Suhu (T) : tidak diukur Keadaan Umum :Baik Kesadaran :Compos mentis Status Gizi :Cukup
STATUS OFTAMOLOGI
1 2
Keterangan: •Injeksi siliar (+)•Dari pemeriksaan flouresin test tampak infiltrat pungtata di kornea mata kiri
OCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)
6/6 Visus 6/7.5 F1
Tidakdikoreksi Koreksi Tidakdikoreksi
Gerak bola mata normal, enoftalmus (-),
eksoftalmus (-), strabismus (-)
Bulbus okuli Gerak bola mata normal,
enoftalmus (-),eksoftalmus (-),
strabismus (-)
Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan
(-),blefarospasme (-), lagoftalmus (-), ektropion (-),
entropion (-)
Palpebra Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan
(-), blefarospasme (+),lagoftalmus
(-), ektropion (-),
entropion (-)
Edema (-),
injeksi konjungtiva(-),
injeksi siliar (-),
infiltrat (-),
hiperemis (-)
Konjungtiva Edema (-),
injeksi konjungtiva (-),
injeksi siliar (+),
infiltrat (-),
hiperemis (-)
Putih Sklera Putih
edema(-)
ulkus (-),sikatriks (-) reflek kornea (+) infiltrate (-)
Kornea edema(-)
ulkus (-),sikatriks (-) reflek kornea (+) infiltrate (+)
Jernih, kedalaman cukup hipopion (-),
hifema (-),
Camera Oculi Anterior
(COA)
Jernih, kedalaman cukup
hipopion (-),
hifema (-),
Kripta(+),warna coklat(-),atrofil
(-),edema(-),synekia (-)
Iris Kripta(+),warna coklat,(-), atrofi(-), edema(-), synekia (-)
Bulat, diameter 3mm, letak sentral, refleks pupil
langsung (+), refleks pupil tak langsung (+)
Pupil Bulat, diameter 3mm,
letak sentral, refleks pupil langsung (+), refleks pupil tak
langsung (+)
Jernih Lensa Jernih
Jernih Vitreus Jernih
Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), eksudat (-) Retina Papil N.II bulat, batas tegas, ablatio (-), eksudat (-)
(+); Cemerlang Fundus Refleks (+); Cemerlang
Digital : N TIO Digital : N
Epifora (-), lakrimasi(-) Sistem Lakrimasi Epifora (-), lakrimasi(+)
Tidak dilakukan Lapang Pandang Tidak dilakukan
RESUME SUBJEKTIF
Keluhanutama:Mata kiri merah dan terasa mengganjal.
Riwayat Penyakit Sekarang:Pasien datang ke poliklinik mata dengan keluhan mata kiri merah, terasa mengganjal, nrocos/berair dan gatal sejak 1 minggu yang lalu setelah klilipan serangga. Pasien juga mengatakan bahwa penglihatan pada mata kirinya blereng/ kabur. Saat melihat cahaya mata kirinya terasa lebih silau dibandingkan mata kanan. Pasien merasa lebih enak bila memejamkan mata.Tidak ada blobok/secret yang keuar dari mata kirinya. Pasien sudah mengobatinya dengan obat tetes mata yang dibelinya di apotek (Insto).
RESUME SUBJEKTIFOCULI DEXTRA(OD) PEMERIKSAAN OCULI SINISTRA(OS)
6/6 Visus 6/7.5 F1
Tidakdikoreksi Koreksi Tidakdikoreksi
Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan
(-),blefarospasme (-), lagoftalmus (-),
ektropion (-), entropion (-)
Palpebra Edema (-), hiperemis(-), nyeri tekan
(-),blefarospasme (+),lagoftalmus
(-), ektropion (-),
entropion (-)
Putih Sklera Putih
edema(-)
ulkus (-),sikatriks (-) infiltrate (-)
Kornea edema(-)
ulkus (-),sikatriks (-) infiltrate (+)
Epifora (-), lakrimasi(-) Sistem Lakrimasi Epifora (-), lakrimasi(+)
DIFFERENSIAL DIAGNOSIS
OS Keratitis e/c virus herpes simpleks
OS Konjungtivitis akut OS uveitis anterior Glaukoma akut
DIAGNOSIS KERJA
OS Keratitis superfisialis pungtata
DASAR DIAGNOSIS
Dasar diagnosa:OS Anamnesa : mata merah terasa mengganjal,
nrocos/berair, dan gatal. Riwayat klilipan serangga 1 minggu yang lalu. Secret (-), fotophobia (+). Mata kiri terasa blereng/kabur dibandingkan dengan mata kiri.
Pemeriksaan Mata : Penurunan visus Visus Occuli Dextra (OD) 6/6, Visus
Occuli Sinistra (OS) 6/7,5 F1 . Palpebra: blefarospasme (+) mata kiri Konjungtiva :Injeksi silier (+) pada mata kiri Kornea : dengan pemeriksaan flouresein tes tampak
gambaran infiltrate pungtata pada kornea mata kiri Lakrimasi (+) pada mata kiri.
Hasil pemeriksaan flouresin test OS
TERAPI
Gentamicyn e.d fl.I (5 dd gtt I OS) Interhistin tab no X (2 dd I) Vit c 50 mg no. XX (3 dd I)
PROGNOSIS
VOD VOS
Quo ad visam Ad bonam Dubia ad bonam
Quo ad sanam Ad bonam Dubia ad bonam
Quo ad cosmeticam Ad bonam Dubia ad bonam
Quo ad vitam Ad bonam Ad bonam
USUL DAN SARAN
Usul Pemeriksaan tonometri
Saran Gunakan tetes mata secara teratur Konsumsi obat secara teratur Edukasi pasien untuk tidak mengucek
mata dan terlalu banyak terkena angin Menggunakan pelindung mata untuk
menghindari debu, beda asing dan mengurangi fotofobia.
TERIMA KASIH