KEMITRAAN BIDANG KESEHATAN - afarich.comafarich.com/Kemitraan.pdf · lapangan dapat dilakukan...
Transcript of KEMITRAAN BIDANG KESEHATAN - afarich.comafarich.com/Kemitraan.pdf · lapangan dapat dilakukan...
2/26/2013
1
NamaNamaNamaNama : dr. : dr. : dr. : dr. AchmadAchmadAchmadAchmad FarichFarichFarichFarich, MM, MM, MM, MM
PekerjaanPekerjaanPekerjaanPekerjaan : PNS: PNS: PNS: PNS
DosenDosenDosenDosen FKM, PSIK FKM, PSIK FKM, PSIK FKM, PSIK UnimalUnimalUnimalUnimal (S1)(S1)(S1)(S1)
DosenDosenDosenDosen PaskaPaskaPaskaPaska SarjanaSarjanaSarjanaSarjana Univ. Univ. Univ. Univ. MalahayatiMalahayatiMalahayatiMalahayati
Web Site : Web Site : Web Site : Web Site : http://afarich.com http://afarich.com http://afarich.com http://afarich.com
http://achmadfarich.blogspot.com http://achmadfarich.blogspot.com http://achmadfarich.blogspot.com http://achmadfarich.blogspot.com
Email address : [email protected] Email address : [email protected] Email address : [email protected] Email address : [email protected]
[email protected]@[email protected]@yahoo.co.id
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
2/26/2013
2
1. Tatap muka 16 kali, mengikuti > 80 % tatap Muka ( min 13 TM).
2. Memiliki ALAMAT EMAIL SENDIRI , paling lambat perkuliahan minggu ke-2.
3. Mengerjakan tugas dan mengirimkan melalui email.
4. Mengikuti setiap kuis, UTS dan UAS.
klikklikklikklik
1.Buka http://achmadfarich.blogspot.com
2.Klik KUMPULAN PRESENTASI dan PDF
3.Klik judul file yang anda pilih
2/26/2013
3
PENDAHULUANPENDAHULUAN
PARADIGMA SEHAT
INDONESIA SEHAT 2010
KONFERENSI INTERNATIONAL
PROMOSI KESEHATAN (WHO)
1997
PENDAHULUANPENDAHULUAN
PARADIGMA SEHAT
INDONESIA SEHAT 2010
KONFERENSI INTERNATIONAL
PROMOSI KESEHATAN (WHO)
1997
PERLU KOMITMEN, KESEPAKATAN, KERJASAMA DAN SALING KOORDINATIF SERTA PERAN AKTIF ANTAR
MITRA
2/26/2013
4
PENDAHULUANPENDAHULUAN
PARADIGMA SEHAT
INDONESIA SEHAT 2010
KONFERENSI INTERNATIONAL
PROMOSI KESEHATAN (WHO)
1997
PERLU KOMITMEN, KESEPAKATAN, KERJASAMA DAN SALING KOORDINATIF SERTA PERAN AKTIF ANTAR
MITRA
1. Adanya interaksi dua pihak atau lebih, dimana kedua belah pihak merupakan mitra atau partner.
2. Penggabungan dari berbagai unsur untuk mencapai sesuatu sasaran/ tujuan yang tidak dapat sepenuhnya dicapai secara efektif dan efisien hanya oleh salah satu unsur saja.
3. Hubungan kerjasama antara dua pihak atau lebih berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan ( memberi manfaat ).
2/26/2013
5
4. Upaya melibatkan berbagai komponen baik sektor, kelompok, masyarakat, lembaga pemerintah atau non pemerintah untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan, prinsip dan peran masing-masing.
Modul dan MateriModul dan MateriModul dan MateriModul dan Materi
Promosi Kesehatan untuk Politehnik/D3 Kesehatan, Depkes RI 2006Promosi Kesehatan untuk Politehnik/D3 Kesehatan, Depkes RI 2006Promosi Kesehatan untuk Politehnik/D3 Kesehatan, Depkes RI 2006Promosi Kesehatan untuk Politehnik/D3 Kesehatan, Depkes RI 2006
5. Suatu kesepakatan dimana seseorang, kelompok atau organisasi untuk bekerja sama mencapai tujuan, mengambil dan melaksanakan serta membagi tugas, menanggung bersam a baik yang berupa resiko maupun keuntungan, meninjau ulan g hubungan masing-masing secara teratur dan memperbai ki kembali kesepakatan bila diperlukan
6. Adalah suatu bentuk ikatan bersama antara dua ata u lebih pihak yang bekerjasama untuk mencapai tujuan dengan cara berbagi kewenangan dan tanggung jawab dalam bidang kesehata n, saling mempercayai, berbagi pengelolaan, investasi dan sum ber daya untuk program kesehatan, memperoleh keuntungan bers ama dari kegiatan yang dilakukan.
2/26/2013
6
KATA KUNCIKATA KUNCIKATA KUNCIKATA KUNCI
KERJASAMA KERJASAMA KERJASAMA KERJASAMA
MENCAPAI TUJUAN YANG MENCAPAI TUJUAN YANG MENCAPAI TUJUAN YANG MENCAPAI TUJUAN YANG
DISEPAKATIDISEPAKATIDISEPAKATIDISEPAKATI
SALING MENANGGUNG RESIKO DAN SALING MENANGGUNG RESIKO DAN SALING MENANGGUNG RESIKO DAN SALING MENANGGUNG RESIKO DAN
KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN KEUNTUNGAN
Syarat Kemitraan :
1. Kesamaan perhatian ( common interest )
2. Saling mempercayai dan menghormati
3. Saling menyadari pentingnya arti kemitraan
4. Kesepakatan Visi, misi, tujuan dan nilai
5. Berpijak pada landasan yang sama
6. Kesediaan untuk berkorban
2/26/2013
7
1. Kesamaan perhatian ( common interest )
Dalam membangun kemitraan,masing-masing anggota harus merasa mempunyai perhatian dan kepentingan bersama. Tanpa adanya perhatian dan kepentingan yang sama terhadap suatu masalah niscaya kemitraan tidak akan terjadi.
Sektor kesehatan harus mampu menimbulkan perhatian terhadap masalah kesehatan bagi sektor-sektor lain non kesehatan, dengan upaya-upaya informasi dan advokasi secara intensif.
2. Saling mempercayai dan menghormati
Kepercayaan (trust) ���� modal dasar setiap relasi/hub antar manusia, kesehatan harus mampu menimbulkan trust bagi partnernya
3.Saling menyadari pentingnya arti kemitraan
Arti penting dari kemitraan adalah mewujudkan kebersamaan antar anggota utk menghasilkan sesuatu yang menuju kearah perbaikan kesehatan masyarakat pada khususnya, kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Penting dilakukan ���� advokasi dan informasi
2/26/2013
8
4. Kesepakatan Visi, misi, tujuan dan nilai
Visi, misi, tujuan dan nilai tentang kesehatan perlu disepakati bersama, dan akan sangat memudahkan untuk timbulnya komitmen bersama untuk menanggulangi masalah kesehatan bersama, hal ini harus meliputi semua tingkatan organisasi sampai petugas lapangan
5. Berpijak pada landasan yang sama
Prinsip lain yang harus dibangun dalam kemitraan adalah bahwa kesehatan merupakan aspek yang paling utama dalam kehidupan manusia.
Sektor kesehatan harus mampu meyakinkan kepada sektor lain bahwa “healtth is not everything, but without health everything is nothing” disini Informasi dan Advokasi sangat penting
2/26/2013
9
6. Kesediaan untuk berkorban
Dalam kemitraan sangat memerlukan sumber daya, baik berupa tenaga, sarana dan dana yang dapat berasal dari masing-masing mitra, tetapi dapat juga diupayakan bersama.
Disinilah dibutuhkan pengorbanan dalam bentuk tenaga, pikiran, dana, materi, waktu dsb.
Tiga Prinsip
Tujuh
LandasanEnam langkah
2/26/2013
10
Tiga Prinsip
Tujuh
LandasanEnam langkah
PRINSIP KEMITRAAN :
1. Kesetaraan (equity)
Masing-masing pihak yang bermitra harus merasa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi, tidak boleh satu anggota memaksakan kehendak kepada yang lain.
2. Keterbukaan (transparancy)
Apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan masing-masing anggota mitra harus diketahhui oleh anggota yang lain.
2/26/2013
11
3. Saling menguntungkan (mutual benefit)
Saling menguntungkan disini bukan hanya materi tetapi juga non materi, yaitu dilihat dari kebersamaan atau sinergisme dalam mencapai tujuan
Landasan Kemitraan :
1.Saling memahami kedudukan, tugas dan fungsi masing2 (structure)
2.Saling memahami kemampuan masing-masing anggota (capacity)
3.Saling menghubungi (linkage)
4.Saling mendekati (proximity)
5.Saling terbuka dan bersedia membantu (openes)
6.Saling mendorong dan saling mendukung (synergi)
7.Saling menghargai (reward)
2/26/2013
12
HUBUNGAN KEMITRAAN KESEHATAN DENGAN LINTAS SEKTOR
HUBUNGAN KEMITRAAN KESEHATAN DENGAN LINTAS SEKTOR
GOALS
2/26/2013
13
Langkah-langkah kemitraan :
1.Penjajakan
Penting dilakukan penjajakan dengan calon mitra
2.Penyamaan persepsi
Perlu pertemuan awal untuk penyamaan persepsi
3.Pengaturan peran
Pengaturan peran harus dibicarakan dan disepakati bersama
4. Komunikasi intensif
Komunikasi antar mitra sangat diperlukan, agar apabila terdapat permasalahan di lapangan dapat dilakukan penanganan dengan cepat
5.Melaksanakan kegiatan
Harus dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana kerja tertulis
6.Pemantauan dan penilaian
Perlu disepakati sejak awal tentang cara pemantauan dan penilaian.
2/26/2013
14
KERANGKA KONSEP KEMITRAAN
INSTITUSI UTAMA ATAU UNSUR POKOK KEMITRAAN BID. KESEHATAN :
1. UNSUR PEMERINTAH
Sektor kuncinya adalah kesehatan, kemudian sektor lainnya : pendidikan, pertanian, kehutanan, agama, lingkungan hidup, industri dan perdagangan
2. DUNIA USAHA / UNSUR SWASTA
Kalangan pengusaha, industriawan dsb
3. ORGANISASI NON PEMERINTAH
LSM, ORMAS, organisasi profesi dsb
PERAN MITRA
1. Inisiator : memprakarsai kemitraan dalam rangka sosialisasi dan operasionalisasi Indonesia Sehat
2. Motor/dinamisator : sebagai penggerak kemitraan, melalui pertemuan, kegiatan bersama dsb
3. Fasilitator : memfasilitasi, memberi kemudahan sehingga kegiatan kemitraan dapat berjalan lancar
4. Anggota aktif : berperan sebagai anggota kemitra an aktif
2/26/2013
15
PERAN MITRA
5. Peserta kreatif : Sebagai peserta kegiatan kemitr aan yang kreatif
6. Pemasok sumber daya : memberi masukan tehnis (Program kesehatan)
7. Dukungan sumber daya : memberi dukungan sumber daya sesuai keadaan, masalah, dan potensi yang ada
CONTOH PERAN MITRA1. Sektor Kesehatan : sebagai penggerak, perumus
standar/pedoman
2. Sektor diluar kesehatan : pengembang kebijakan lingkungan dan perilaku sehat
3. Organisasi profesi : memberi masukan, pengembangan, dukungan sumberdaya dan peran aktif
4. Ormas dan LSM : memberi masukan, pengembangan, dukungan sumberdaya dan peran aktif
5. Media masa : memberi masukan, penyebarluasan informasi
6. Swata : memberi dukungan sumber daya dalam bentuk sarana, dana, dan tenaga
2/26/2013
16
LINTAS SEKTOR pemasok / dukungan SD
TP PKK DESA dukungan sumber daya
TP PKK KEC fasilitator
CAMAT Dinamisator
PROGRAM POSYANDU
KESEHATAN Inisiator
BENTUK MEKANISME KERJA (DIAGRAM PILAR KEMITRAAN)
DUNIA USAHA
SEKTOR KESEHATAN
CAMAT
SEKTOR LAIN
SEKTOR LAIN
PEMERINTAH
LSM / ORMAS ORGANISASI PROFESI
P P
P P
2/26/2013
17
Dalam membangun kemitraan kesehatan secara konsep ada 3 tahap, selanjutnya merupakan pilar-pilar kemitraan, yaitu :
1. Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor kesehatan sendiri, setelah sepakat dan menyatukan persepsi dan langkah ���� ke tahap ke-2
Dalam membangun kemitraan kesehatan secara konsep ada 3 tahap, selanjutnya merupakan pilar-pilar kemitraan, yaitu :
2/26/2013
18
1. Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor kesehatan sendiri, setelah sepakat dan menyatukan persepsi dan langkah ���� ke tahap ke-2
2. Tahap kedua adalah kemitraan lintas sektor dilingkungan pemerintahan, dengan sektor kesehatan sebagai leading sektor.
Dalam membangun kemitraan kesehatan secara konsep ada 3 tahap, selanjutnya merupakan pilar-pilar kemitraan, yaitu :
1. Tahap pertama adalah kemitraan lintas program di lingkungan sektor kesehatan sendiri, setelah sepakat dan menyatukan persepsi dan langkah ���� ke tahap ke-2
2. Tahap kedua adalah kemitraan lintas sektor dilingkungan pemerintahan, dengan sektor kesehatan sebagai leading sektor.
3. Tahap ketiga adalah membangun kemitraan yang lebih luas, yang mencakup unsur dunia usaha, LSM, Ormas, Organisasi profesi.
Dalam membangun kemitraan kesehatan secara konsep ada 3 tahap, selanjutnya merupakan pilar-pilar kemitraan, yaitu :
2/26/2013
19
KEMITRAAN SEBAGAI SEBUAH SISTEM
KEMITRAAN BUKAN SEBUAH TUJUAN ����
MERUPAKAN SISTEM
Indikator Keberhasilan Kemitraan Bidang Kesehatan
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
•Banyaknya mitra yg terlibat
•Sumber daya (3M) yg tersedia
•Pertemuan-pertemuan
•Lokakarya
•Kesepakatan
•Seminar
•Terbentuknya jaringan kerja
•Tersusunnya program dan pelaksanaan kegiatan
Membaiknya indikator derajat
kesehatan
INPUTINPUT
� Meliputi Jenis dan jumlah instansi/sektor yang akan diajak bermitra
� Mengkaji potensi masing-masing sektor, yang meliputi :◦ Sumberdaya manusia
◦ Keuangan
◦ Tugas pokok dan fungsi masing-masing (metode)
◦ Lainnya
� Prediksi peran masing-masing
2/26/2013
20
PROSESPROSES
� Diadakan pertemuan dengan tahapan :◦ Penjajakan
◦ Sosialisasi / advokasi
◦ Dibangun kesepakatan
� Pertemuan pendalaman dan penyusunan rencana kegiatan
OUTPUTOUTPUT
� Tersusunnya rencana kerja yang berisi :◦ Program
◦ Kegiatan
◦ Penanggung jawab
◦ Peran masing-masing
◦ Lokasi
◦ Waktu
◦ Biaya
� Pelaksanaan Kegiatan
� Monitoring dan Evaluasi
2/26/2013
21
OUTCOMEOUTCOME
� INDIKATOR KESEHATAN MEMBAIK :◦ ANGKA KESAKITAN (IR, PR)
◦ ANGKA KEMATIAN
◦ ANGKA KELAHIRAN
◦ UMUR HARAPAN HIDUP
◦ PERILAKU KESEHATAN
◦ STATUS GIZI
CONTOH PERENCANAAN CONTOH PERENCANAAN KEMITRAANKEMITRAAN
� PROGRAM POSYANDU
� Rencana Kegiatan / Aksi (Daftar Kegiatan & Lokasi) :◦ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . .
◦ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
� Rencana yang terlibat◦ Program yang terlibat
� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
◦ Lintas Sektor yang terlibat� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
� . . . . . . . . . . . . . . . . . ( Potensi / Kemampuan )
2/26/2013
22
CONTOH PERENCANAAN CONTOH PERENCANAAN KEMITRAANKEMITRAAN
� Rencana Waktu :◦ Pembentukan tim Lintas Program (Internal)
◦ Penjajakan Tim Lintas Sekoral
◦ Advokasi ke Pimpinan Kecamatan / Daerah
◦ Penyusunan rencana Aksi / Proposal
◦ Prakiraan dan rincian biaya.
◦ Pertemuan Lintas Sektoral
◦ Pembentukan Tim Kemitraan
Penanggung Jawab
( )
Cara membuat laporan tugas :
1. DIBAGIAN ATAS LAPORAN DI TULIS
Tugas : 1 / 2 / 3 dan seterusnya atau perbaikan 1/2/3 dst
Nama mahasiswa : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NPM : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Kemudian baru di bagian bawahnya adalah isi laporan, sesuai dengan tugasnya
3. Pengetikan dilakukan dengan lembar kerja MS WORD, Tidak boleh langsung di halaman email.
4. File WAJIB di SAVE dan beri nama sesuai dengan nama mahasiswa dan tugas, contoh : Ani Suwitri kemitraan 1
5. Kemudian kirimkan via email, dengan cara melampirkan file tersebut, ke alamat yang sudah ditentukan :[email protected] [email protected]@gmail.com
2/26/2013
23
PASAL KEMITRAAN PADA UU 36 / PASAL KEMITRAAN PADA UU 36 / 2009 tentang Kesehatan2009 tentang Kesehatan
ADA 42 PASAL DAN AYAT :25 – 1 ; 49 – 1 ; 62 – 1 ; 62 – 2 ; 81 – 2 ; 82 – 1 ; 93 – 1 ; 95 – 1 ; 95 – 2 ; 118 – 1 ; 118 – 2 ; 128 – 2 ; 133 – 2 ; 135 – 1 ; 136 – 1 ; 136 – 2 ; 136 – 3 ; 140 ; 141 – 3 ; 141 – 5 ; 142 – 5 ; 144 – 3 ; 144 – 4 ; 144 – 5 ; 145 ; 149 – 2 ; 149 – 3 ; 152 – 1 ; 152 – 6 ; 152 – 7 ; 154 – 3 ; 155 – 3 ; 156 – 3 ; 158 – 1 ; 159 – 1 ; 159 – 2 ; 159 – 3 ; 160 – 1 ; 163 – 1 ; 167 – 1 ; 170 – 3 ; 174 – 1
2/26/2013
24
NO
URU
T
PASAL ISI
1 25 – 1 Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan
diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat melalui pendidikan dan/atau
pelatihan
2 49 – 1 Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
bertanggung jawab atas penyelenggaraan upaya kesehatan
3 62 – 1 Peningkatan kesehatan merupakan segala bentuk upaya
yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat untuk mengoptimalkan kesehatan
melalui kegiatan penyuluhan, penyebarluasan informasi,
atau kegiatan lain untuk menunjang tercapainya hidup
sehat.
37 159 –
3
Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui kerja sama lintas sektor dan dengan
membentukjejaring, baik nasional maupun internasional.
38 160 –
1
Pemerintah, pemerintah daerah bersama masyarakat
bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi,
informasi, dan edukasi yang benar tentang faktor risiko
penyakit tidak menular yang mencakup seluruh fase
kehidupan.
39 163 –
1
Pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat menjamin
ketersediaan lingkungan yang sehat dan tidak mempunyai
risiko buruk bagi kesehatan.
2/26/2013
25
40 167 –
1
Pengelolaan kesehatan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat
melalui pengelolaan administrasi kesehatan, informasi
kesehatan, sumber daya kesehatan, upaya kesehatan,
pembiayaan kesehatan, peran serta dan pemberdayaan
masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
kesehatan, serta pengaturan hukum kesehatan secara
terpadu dan saling mendukung guna menjamin tercapainya
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
41 170 –
3
Sumber pembiayaan kesehatan berasal dari Pemerintah,
pemerintah daerah, masyarakat, swasta dan sumber lain.
42 174 –
1
Masyarakat berperan serta, baik secara perseorangan
maupun terorganisasi dalam segala bentuk dan tahapan
pembangunan kesehatan dalam rangka membantu
mempercepat pencapaian derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.