Kemiren - · PDF fileUntuk obat bisul dipakai ± 7 gram daun segar kembang pukul...
Transcript of Kemiren - · PDF fileUntuk obat bisul dipakai ± 7 gram daun segar kembang pukul...
Kemiren
Nama Ilmiah : Hernandia peltata Meissn.
Nama Daerah
Melayu: Kampe Sunda: Binong Jawa: Kemiren Halmahera: Nauma lako Ternate: Nyalako Tidore: Nyalau
Botani
Sinonim: Hernandia sonora L, H. javanica Tuyama
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Ranales Suku: Hernandiaceae Marga: Hernandia Jenis: Hernandia peltata Meissn.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 15 m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, percabangan simpodial, putih kotor. Daun: Tunggal, tersebar, lonjong, panjang 15-22 cm, lebar 9-11 cm, tepi rata, ujung runcing, pangkal tumpul, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, dalam satu malai terdapat dua bunga jantan di pinggir dan bunga betina di tengah, di ketiak daun, mahkota 8 helai, benang sari empat, kepala sari bulat, putik bentuk gada, putih, Buah: Kotak, bulat, hijau. Biji: Bulat, pipih, coklat. Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Biji dan buah kemiren mengandung saponin, flavonoida dan tanin, batangnya mengandung saponin.
Khasiat
Biji kemiren berkhasiat sebagai obat masuk angin.
Untuk obat masuk angin dipakai + 15 gram biji kemiren kering, dicuci, ditumbuk sampai lumat ditambah air secukupnya diperas dan disaring.Hasil saringan digosokkan pada badan.
Kemenyan
Nama Ilmiah : Styrax benzoin
Nama Daerah
Medan: Kemenyan Jawa: Kemenyan Makasar: Kamanyang
Botani
Sinonim: Laurus benzoin Houtt, Benzoin officinalis Hayne, Lithocarpus benzoicus Bl, Styrax tonkinensis (Pierre) ex Hartwich
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Ebenales Suku: Styracaceae Marga: Styrax Jenis: Styrax benzoin Dryand.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon tinggi ± 18 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, halus, percabangan simpodial, coklat muda.
Daun: Tunggal, lonjong, berseling, tersebar, panjang 4-8 cm, lebar 2-5 cm, tepi rata, ujung meruncing, pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau, tangkai bulat, panjang 0,5-1,5 cm, hijau pucat. Bunga: Majemuk, lonjong, di ketiak daun dan ujung batang, tangkai bulat, hijau, kelopak bentuk mangkok, berbulu, hijau, benang sari putih, putik silindris, putih, mahkota bertaju lima, bentuk lonceng, putih. Buah: Lonjong, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji: Bulat, diameter ± 1,2 cm, coklat. Akar: Tunggang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan akar kemenyan mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Kulit batang kemenyan berkhasiat sebagai obat penenang.
Untuk obat penenang dipakai + 3 gram kulit batang kemenyan, dicuci lalu ditumbuk halus, diseduh dengan 1 gelas air matang panas, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kamboja
Nama Ilmiah : Plumiera acuminata Aft.
Nama Daerah
Minangkabau: Pandam Melayu: Bunga kemboja Jawa Tengah: Semboj'a Madura: Cempaka Bali: Bunga jabun Sasak: Semboja Roti: Bunga matandani Manado: Kamboja Buol: Bunga jera Makasar: Bunga Jene mawara Halmahera: Capak butu Ternate: Saya kolocucu Tidore: Capaka kubu
Botani
Sinonim: Plumiera acutifolia Poir.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Apocynales Suku: Apocynaceae Marga: Plumiera Jenis: Plumiera acuminata Aft.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, begetah, tinggi 1,5-6 m. Batang: Berkayu, bulat, bercabang, bekas dudukan daun nampak jelas, putih kehijauan. Daun: Tunggal, lanset, ujung runcing, pangkal meruncing, tepi rata, tebal, panjang 10-25 cm, lebar 5-10 cm, pertulangan menjari, permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda. Bunga: Majemuk, malai rata, di ujung batang, kelopak bentuk corong, putih kemerah-merahan, mahkota bunga empat, putih. Buah: Bumbung, bentuk lanset, panjang 18-20 cm, lebar 1-2 cm, masih muda hijau setelah tua hitam. Biji: Bulat, bersayap, putih kotor. Akar: Tunggang, bercabang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Akar dan daun kamboja mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, disamping itu daunnya juga mengandung alkaloida.
Khasiat
Getah batang kamboja berkhasiat sebagai obat bisul dan obat busung lapar.
Untuk obat bisul dipakai ± 2 ml getah batang kamboja kemudian dioleskan pada bisul.
Kembang torong (Hippeastrum equestre)
Nama Ilmiah : Hippeastrum equestre Herb.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Bangsa: Liliales Suku: Amaryllidaceae Marga: Hipeastrum Jenis: Hippeastrum equestre Herb.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, menahun, tinggi 40-60 cm. Batang: Tidak berbatang, di dalam tanah membentuk umbi lapis, putih. Daun: Tunggal, roset akar, lanset, panjang 30-60 cm, lebar 3-6 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan sejajar, sedikit berdaging, lunak, licin, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, terdiri dari 2-5 kuntum, daun penumpu tipis, coklat, tangkai bunga berongga, panjang 25-40 cm, benang sari jumlah 6-8, putik duduk di tengah bunga, ujung beruang 3 berlendir, putih, dasar mahkota saling menutup membentuk terompet, ujung lepas, 6 helai, panjang 10-15 cm, merah. Buah: Kotak, beruang 3 atau 4, bulat panjang, tiap kotak berisi banyak biji, hijau. Biji: Bulat, pipih, hitam. Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Umbi, daun dan bunga kembang torong mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu umbinyajuga mengandung polifenol.
Khasiat
Umbi lapis kembang torong berkhasiat sebagai obat bengkak leher dan sakit tenggorokan.
Untuk obat bengkak leher dipakai ± 25 gram umbi lapis kembang torong, dicuci dan ditumbuk halus lalu ditempelkan pada leher yang membengkak kemudian dibalut dengan kain yang bersih.
Kembang torong (Hippeastrum puniceum)
Nama Ilmiah : Hippeastrum puniceum (Lamk.) O. K.
Botani
Sinonim: Hippeastrum equestre (W. Ait) Herb, Amaryllis equestris W. Ait, A. belladonna Auct. non L
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Bangsa: Liliales Suku: Amaryllidaceae
Marga: Hippeastrum Jenis: Hippeastrum puniceum (Lamk.) O. K.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi ± 70 cm. Batang: Lunak, bulat, membentuk umbi, coklat kotor. Daun: Tunggal, lanset, panjang 20-60 cm, lebar 3-5 cm, tebal, ujung runcing, pangkal melekat pada batang, tepi rata, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk karang, tangkai 30-60 cm, bulat daun pelindung dua, mahkota tebal, 6 helai, bertaju, benang sari enam, putih, putik panjang ± 9 cm, merah. Buah: Kotak, bulat telur, panjang 3-7 cm, lebar 1-3 cm, coklat. Biji: Bulat, kecil, hitam. Akar: Serabut, putih kotor.
Kandungan Kimia
Umbi dan daun kembang torong mengandung saponin dan polifenol, di samping itu umbinya juga mengandung alkaloida dan daunnya mengandung flavonoida.
Khasiat
Umbi kembang torong berkhasiat sebagai obat kaki bengkak
Untuk obat kaki bengkak dipakai ± 30 gram umbi segar kembang torong, dicuci, ditumbuk sampai lumat, tempelkan pada bagian yang sakit dan dibalut dengan kain bersih.
Kembang Telang
Nama Ilmiah : Clitoria ternatea L.
Nama Daerah
Melayu: Bunga biru Sunda: Kembang telang Jawa: Kembang teleng Makasar: Bunga talang Bugis: Bunga temen raleng Halmahera: Bisi Ternate: Sejamagulele
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Resales Suku: Papilionaceae Marga: Clitoria Jenis: Clitoria ternatea L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, menjalar, panjang 3-5 m. Batang: Membelit, masif, permukaan beralur, hijau. Daun: Majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung tumpul, pangkal meruncing, panjang 4-9
cm, lebar 2-4 cm, tangkai silindris, panjang 4-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang + 1,5 cm, hijau, kelopak bentuk corong, panjang 1,5-2,5 cm, hijau kekuningan, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, putih, kepala sari bulat, kuning, tangkai putik silindris, kepala putik bulat, hijau, mahkota bentuk kupu-kupu, ungu. Buah: Polong, panjang 7-14 cm, bertangkai pendek, masih muda hijau setelah tua hitam. Biji: Bentuk ginjal, masih muda hijau setelah tua coklat. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun kembang telang mengandung saponin dan polifenol.
Khasiat
Daun kembang telang berkhasiat sebagai obat bisul dan obat sakit mata.
Untuk obat bisul dipakai ± 10 gram daun kembang telang, dicuci dan ditumbuk halus, dicampur dengan sedikit gula jawa, ditempelkan pada bagian yang bengkak atau bisul dan dibalut dengan kain bersih.
Kembang Sepatu
Nama Ilmiah : Hibiscus rosa-sinensis L
Nama Daerah
Aceh: Bungong roja Batak karo: Bunga-bunga Nias: Soma-soma Mentawai: Bekeju Betawi: Kembang sepatu Sunda: Kembang wera Jawa Tengah: Kembang sepatu Madura: Bunga rebong Bali: Waribang Sangir: Embuhanga Timor: Bunga cepatu Gorontalo: Ulange Buol: Kulango Makasar: Bunga cepatu Bugis: Bunga bisu Ternate: Ubu-ubu Tidore: Bala bunga
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Malvales Suku: Malvaceae Marga: Hibiscus Jenis: Hibiscus rosa-sinensis L
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tegak, tinggi ± 3 m. Batang: Bulat, berkayu, keras, diameter ± 9 cm, masih muda ungu setelah tua putih kotor. Daun: Tunggal, tepi beringgit, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau. Bunga: Tunggal, bentuk terompet, di ketiak daun, kelopak bentuk lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari lima belas sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak, tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah. Buah: Kecil, lonjong, diameter ± 4 mm, masih muda putih setelah tua coklat. Biji: Pipih, putih. Akar: Tunggang, coklat muda.
Kandungan Kimia
Daun, bunga dan akar kembang sepatu mengandung flavonoida. Di samping itu daunnya juga mengandung saponin, dan polifenol, bunga mengandung polifenol, akarnya juga mengandung tanin dan saponin.
Khasiat
Daun kembang sepatu berkhasiat sebagai obat demam pada anak-anak, obat batuk dan obat sariawan.
Untuk obat demam pada anak-anak dipakai ± 25 gram daun segar kembang sepatu, ditambah dengan air 2 sendok makan, ditumbuk sampai lumat, kemudian dibalurkan pada bagian dada punggung dan leher.
Kembang Pukul Empat
Nama Ilmiah : Mirabilis jalapa L.
Nama Daerah
Jawa tengah: Kembang pukul empat Bali: Kederat Sasak: Noja Roti: Bunga-bunga perengki Timor: Bunga ledonosok
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Caryophyllales Suku: Nyctaginaceae Marga: Mirabilis Jenis: Mirabilis jalapa L.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi 50-80 cm. Batang: Tegak, bulat, permukaan licin, beralas, pada buku tumbuh daun dan cabang, putih. Daun: Tunggal, segi tiga, panjang 5-8 cm, lebar 5-10 cm, ujung meruncing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, hijau keputih-putihan. Bunga: Tunggal, bentuk terompet, di ujung batang, benang sari enam, pipih, merah, tangkai
sari melengkung ke dalam, panjang ± 3 cm, mahkota panjang ± 5 cm, diameter 1-1,5 crn, daun pelindung bagian bawah menjadi satu, segi tiga, ujung bertaju lima, kuning. Buah: Kecil, keras, permukaan berkerut, diameter ±5 mm, bagian dalam putih dan lunak, hitam. Akar: Tunggang, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga kembang pukul empat mengandung saponin dan flavonoida.disamping itu daunnya juga mengandung tanin dan bunganya mengandung polifenol. Biji tanaman tersebut mengandung flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun kembang pukul empat berkhasiat sebagai obat bisul, akarnya untuk mengobati sembelit dan bengkak. Bijinya sebagai bahan kosmetika.
Untuk obat bisul dipakai ± 7 gram daun segar kembang pukul empat, dicuci, ditambah 1/2 gram garam, ditumbuk kemudian ditempelkan pada bisul.
Kembang Kuning
Nama Ilmiah : Cassia surattensis Burm. f.
Botani
Sinonim: Cassia fruticosa Koen, C. glabra Lamk
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Resales Suku: Leguminosae Marga: Cassia Jenis: Cassia surattensis Burm. f.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 8-10 m. Batang: Tegak, berkayu, halus, percabangan simpodial, putih keabu-abuan. Daun: Majemuk, tangkai bulat, panjang ± 7 cm, putih kehijauan, lonjong, tepi rata, pangkal dan ujung tumpul, tipis, halus, pertulangan menyirip, panjang 4-5 cm, lebar 2-3 cm, hijau. Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang + 7 cm, hijau muda, kelopak halus, putih kehijauan, benang sari panjang + 5 mm, kuning, kepala sari bentuk taju, panjang ± 5 mm, mahkota halus, kuning terang. Buah: Polong, panjang + 10 cm, masih muda hijau setelah tua coklat. Biji: Pipih, coklat. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Kulit batang dan akar kembang kuning mengandung alkaloida dan polifenol.
Khasiat
Akar kembang kuning berkhasiat sebagai obat kencing nanah.
Untuk obat kencing nanah dipakai + 10 gram akar segar kembang kuning, dicuci, dipotong-potong, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.
Kembang Emas
Nama Ilmiah : Stephanotis floribunda (R. Br.) Brongn.
Botani
Sinonim: Marsdenia floribunda (R. Br.) Schitr.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta. Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Apocynales Suku: Asdepiadaceae Marga: Stephanotis Jenis: Stephanotis floribunda (R. Br.) Brongn.
Ciri-ciri
Habitus: Tema, menahun, panjang ±2-5 m. Batang: Membelit, berkayu, bulat, beralur tegas, bercabang, coklat. Daun: Tunggal, lonjong, berhadapan, ujung runcing, pangkal membulat, tepi rata, panjang 6-12 cm, lebar 3-7 cm, pertulangan menyirip, tipis, mengkilap, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk payung, di ketiak daun, panjang karangan bunga 12-15 cm, kelopak bentuk cawan, halus, bertoreh enam, simetris, hijau, tangkai benang sari dan putik silindris, panjang ± 4,5 cm, kepala sari kuning, bentuk ginjal, kepala putik bentuk solet, panjang + 4 mm, putih kekuningan, mahkota bentuk terompet, halus, sisi dalam berbulu halus, merah kekuningan.
Buah: Kotak, bulat, licin, ukuran + 0,5 cm, hijau. Biji: Kecil, hitam, berumbi. Akar: Tunggang, putih kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga kembang emas mengandung saponin dan polifenol, di samping itu bunganya mengandung flavonoida.
Khasiat
Daun kembang emas berkhasiat sebagai obat luka dan bunganya untuk obat demam.
Untuk obat luka dipakai + 10 gram daun kembang emas, dicuci ditumbuk halus kemudian ditempelkan pada bagian yang luka.
Kembang Ceplikan
Nama Ilmiah : Solidago virgaurea L.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotylcdoneae Bangsa: Asterales Suku: Asteraceae Marga: Solidago Jenis: Solidago virgaurea L.
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tinggi 30-60 cm. Batang: Bulat, sedikit berkayu, licin, hijau kebiruan. Daun: Tunggal, reset batang, di ujung batang, tersebar, bentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, panjang 5-20 cm, lebar 2-4 cm, permukaan licin, hijau. Bunga: Majemuk, di ujung batang, tersusun dalam bulir, dengan daun penumpu, kelopak bentuk segitiga, panjang 2-13 cm, tersusun bertingkat melingkar, hijau, benang sari jumlah banyak, ungu, mahkota bentuk lanset, panjang 1-1,5 cm, ungu. Buah: Tunggal, bentuk elips, kecil, hitam. Biji: Bentuk elips, kecil, lunak, putih. Akar: Serabut, berwarna putih kecoklatan.
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan yang umumnya dibudidayakan sebagai tanaman bias pada ketinggian 800 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuh baik pada tanah-tanah yang subur dan gembur tetapi tidak menyukai banyak air. Berbunga pada bulan Oktober dan pemanenan sebaiknya dilakukan pada bulan Juli-Agustus.
Kandungan Kimia
Daun dan batang kembang ceplikan mengandung saponin dan polifenol, sedangkan bunganya mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Daun, bunga dan batang kembang ceplikan berkhasiat sebagai obat influensa, obat batuk.
Obat influensa, bunga kembang ceplikan sebanyak 10 gram, dicuci dan rendam dalam gelas dengan air matang panas sebanyak 200 ml tutup rapat dan biarkan sampai dingin, diminum sekaligus, dilakukan sehari 2 kali sehari pagi dan sore. Obat batuk, daun dan batang kembang ceplikan segar sebanyak 30 gram, dicuci direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 10 menit, disaring, setelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
Kembang Bulan
Nama Ilmiah : Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
Botani
Sinonim: Mirasolia diversifolia Hemsley
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Asterales Suku: Asreraceae Marga: Tithonia Jenis: Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi ± 5 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, hijau. Daun: Tunggal, berseling, panjang 26-32 cm, lebar 15-25 cm, ujung dan pangkal runcing, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, di ujung ranting, tangkai bulat, kelopak bentuk tabung, berbulu halus, hijau, mahkota lepas, bentuk pita, halus, kuning, benang sari bulat, kuning, putik melengkung, kuning. Buah: Kotak, bulat, masih muda hijau setelah tua coklat.
Biji: Bulat, keras, coklat. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan akar kembang bulan mengandung saponin, polifenol dan flavonoida.
Khasiat
Daun kembang bulan berkhasiat sebagai obat sakit perut kembung
Untuk obat sakit perut kembung dipakai ± 7 gram daun segar kembang bulan, dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring, hasil saringan diminum sekaligus.
Kembang Anting-anting
Nama Ilmiah : Fuchsia speciosa Hort.
Botani
Sinonim: Fuchsia hibrida Hort.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa Myrfales
Suku: Onagraceae Marga: Fuchsia Jenis: Fuchsia speciosa Hort.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tinggi ± 1,5 m. Batang: Berkayu, bulat, beruas-ruas, coklat. Daun: Tunggal, lanset, panjang 2,5-3,5 cm, lebar 1-1,5 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergelombang, pertulangan menyirip, ibu tulang bagian bawah menonjol, permukaan halus, hijau. Bunga: Tunggal, di ujung cabang dan di ketiak daun, tangkai panjang 2-3 cm, merah muda, kelopak empat helai, merah jingga, putik panjang ± 5 cm, benang sari delapan, mahkota empat, ungu. Buah: Buni, bulat, ungu. Biji: Kecil, keras, putih kekuningan. Akar: Tunggang, kuning kecoklatan.
Kandungan Kimia
Daun, akar dan batang kembang anting-anting mengandung saponin, di samping itu akar dan batangnya juga mengandung tanin dan daunnya mengandung polifenol.
Khasiat
Daun kembang anting-anting berkhasiat sebagai obat diare.
Untuk obat diare dipakai ± 15 gram daun segar kembang anting-anting, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, dinginkan dan disaring, Hasil saringan diminum sekaligus.
Kemarogan
Nama Ilmiah : Gymnopetalum leucostictum Miq.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub dlvisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Cucurbitales Suku: Cucurbitaceae Marga: Gymnopetalum Jenis: Gymnopetalum leucostictum Miq.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tahunan, menjalar, panjang ± 10 m. Batang: Lunak, segi lima, berambut, hijau kekuningan. Daun: Tunggal, bentuk jantung, bercangap lima, ujung runcing, pangkal bertoreh, tepi beringgit, hijau. Bunga: Tunggal, berumah satu, bentuk terompet, di ketiak daun, bertaju lima, kuning, tangkar putik silindris, panjang 1-1,5 cm, kuning kecoklatan, putih. Buah: Buni, bulat telur, panjang 4-5 cm, beralur, berbulu, hijau. Biji: Kecil, coklat. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun, batang dan akar kemarogan mengandung saponin dan polifenol.
Khasiat
Daun kemarogan berkhasiat sebagai obat sakit encok, obat penurun panas, obat perut mual dan untuk menambah napsu makan.
Untuk menambah napsu makan dipakai ± 15 gram daun segar kemarogan, dicuci kemudian direbus dengan 3 gelas air hingga airya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum dua kali sehari pagi dan sore sama banyak.
Timun
Nama Ilmiah : Cucumis sativus
Nama Daerah
Aceh: Timor Gayo: Timun Batak Dairi: Antimun Batak: Cimun Simalungun: Ansimun Angkola: Ancimun Mandailing: Ancimun Simalur: Timon Nias: Laisen Melayu: Mentimun Lampung: Hantimun Madura: Temon Bali: Katimun Bima: Timu
Sumba: Kadingir Flores: Daha of Koto Buru: Timun Ternate/Tidore: Tim Inggris: Cucumber
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Kelas: Magnoliopsida Bangsa: Cucurbitales Suku: Cucurbitaceae Marga: Cucumis Jenis: Cucumis sativus
Ciri-ciri
Habitus: Herba 1 tahun, merambat Batang: Bentuk segitiga, berbulu halus, hijau. Daun: Tunggal, bulat telur, ujung runcing, pangkal bentuk jantung, bertaju tiga sampai tujuh, hijau. Bunga: Tunggal, kelopak bentuk lonceng, benang sari 3, kepala sari panjang ± 7 mm, kepala putik tiga, kuning. Buah: Bulat memanjang, panjang 10-30 cm, banyak mengandung cairan, masih muda hijau berlilin putih setelah tua kuning kotor. Biji: Bulat, putih. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Daun dan buah timun mengandung saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Buah timun berkhasiat sebagai obat tekanan darah tinggi, penyegar badan dan bahan kosmetika. Bijinya sebagai obat cacing.
Untuk obat tekanan darah tinggi dipakai ± 300 gram buah segar timun, dicuci lalu diparut, diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kelor
Nama Ilmiah : Moringa oleifera Lam.
Nama Daerah
Aceh: Murong Melayu: Kelor Minangkabau: Munggai Lampung: Kilor Sunda: Kelor Jawa Tengah: Kelor Madura: Marongghi Bali: Kelor Bima: Parongge Sumba: Kawona Buru: Kirol Ternate: Kelo Tidore: Kelo
Botani
Sinonim: Moringa pterygosperma Gaertn. N. W.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae
Bangsa: Brassicales Suku: Moringaceae Marga: Moringa Jenis: Moringa oleifera Lam.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi + 8 m. Batang: Berkayu, bulat, bercabang, berbintik hitam, putih kotor. Daun: Majemuk, panjang 20-60 cm, anak daun bulat telur, tepi rata, ujung berlekuk, menyirip ganjil, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, letak di ketiak daun, panjang 10-30 cm, daun kelopak nijau, benang sari dan putik kecil, mahkota putih, putih. Buah: Polong, panjang 20-45 cm, berisi 15-25 biji, coklat kehitaman. Biji: Bulat, bersayap tiga, hitam. Akar: Tunggang, putih kotor.
Kandungan Kimia
Akar, daun dan kulit batang kelor mengandung saponin dan polifenol.di samping itu kulit batangnya juga mengandung alkaloida dan daunnya juga mengandung minyak atsiri.
Khasiat
Akar kelor berkhasiat sebagai obat kejang, obat gusi berdarah, obat haid tidak teratur dan obat pusing. Daunnya berkhasiat sebagai obat sesak nafas, encok dan beri-beri, bijinya sebagai obat mual.
Untuk obat kejang dipakai ± 25 gram akar segar kelor, dicuci, ditambah 1/4 gram garam dan 1/4 gelas air, ditumbuk lalu diperas. Hasil perasan digosokkan pada bagian yang kejang.
Kelembak
Nama Ilmiah : Rheum officinale Baill.
Nama Daerah
Melayu: Kelembak Sunda: Kalemba Jawa Tengah: Kalembak Madura: Kelembak
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Polygonales Suku: Polygonaceae Marga: Rheum Jenis: Rheum officinale Baill.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tahunan, tinggi 25-80 cm. Batang: Pendek, terdapat di dalam tanah, beralur melintang, masif, coklat. Daun: Tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung dan berbulu, ujung runcing, tepi rata, bertangkai 10-40 cm, pangkal tangkai daun memeluk batang, panjang 10-35 cm, lebar 8-30 cm, hijau. Bunga: Majemuk, berkelamin dua atau satu,bergabung menjadi malai yang bercabang,
mahkota enam helai tersusun dalam lingkaran, benang sari sembilan, bakal buah bentuk segi tiga, tangkai putik melengkung, kepala putik tebal, putih kehijauan. Buah: Padi, bersayap tiga, bulat telur, merah. Akar: Tunggang, lunak, bulat, coklat muda.
Kandungan Kimia
Akar dan daun kelembak mengandung flavonoida, di samping itu akarnya juga mengandung glikosida dan saponin, sedangkan daunnya juga mengandung polifenol.
Khasiat
Akar kelembak berkhasiat sebagai urus-urus dan juga dimanfaatkan untuk bumbu rokok.
Untuk urus-urus dipakai ± 10 gram akar segar Kelembak, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit. setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sakaligus.
Kapulaga
Nama Ilmiah : Amomum cardamomum Willd
Nama Daerah
Aceh: Kapulaga, Kardamon Minangkabau: Palago, Pelaga, Puwar Sunda: Kapol, Kapol sebrang, Pelaga Jawa: Kapulogo, Kapulogo sabrang, Pulogo, Kapol sabrang
Madura: Kapolagha, palagha Bugis: Gandimong Malaysia: Pelaga Thailand: Luk grawan Inggris: Cardamom
Ciri-ciri
Habitus: Herba, tahunan, tinggi 1-5m, berkelompok membentuk banyak anakan. Batang: Semu, tersusun oleh pelepah daun, bentuk silindris, hijau, umbi batang besar dan gemuk. Daun: Tunggal, tersebar, hijau tua, helai daun licin, berbulu, bentuk lanset, pangkal dan ujung runcing, tepi daun rata, panjang 30-60 cm, lebar 10-12cm, menyirip, pendek. Bunga: Kecil, bongkol, putih atau putih kekuningan, benang sari panjang 1-1,5 cm, kepala sari bentuk elips. Buah: Kotak, bulat memanjang, lekuk segitiga agak pipih, putih kekuningan. Biji: Kecil, warna coklat atau hitam, beraroma harum yang khas. Akar: Serabut, putih kotor.
Kandungan Kimia
Buah, biji dan rimpang kapulaga banyak mengandung minyak atsiri, saponin, flavonoida, dan polifenol. Dan minyak atsri terdiri dari terpinoel, terpinil, sineol, borneol, dan beta kamfer.
Khasiat
Seluruh bagian tanaman baik buah, batang, daun kapulaga berkhasiat sebagai obat kuat, encok, rematik, demam, dan meningkatkan afrodisiaka(libido).
Air rebusan seluruh bagian tanaman digunakan untuk obat kuat bagi orang yang merasa lemas atau lemah akibat kecapaian. Juga berguna bagi orang yang berpenyakit encok atau rematik. Kadang-kadang juga digunakan sebagai afrodisiaka (untuk meningkatkan libido). Air rebusan batang digunakan sebagai obat menurunkan panas (demam). Buahnya dipergunakan untuk bahan penyedap dan penyegar makanan dan minuman. Buah juga berkhasiat menghilangkan rasa gatal pada tenggorokan, sebagai obat batuk, dan obat sakit perut, daun sering digunakan untuk menghilangkan bau mulut, untuk obat batuk, dan menurunkan panas (sebagai antipiretikum). Daun yang dikeringkan, digiling, 1alu direbus dapat menjadi minuman penghangat bagi orang yang kedinginan, terutama bagi yang tinggal di pegunungan, di daerah beriklim dingin atau di hutan yang sangat lembab. Minuman ini sekaligus dapat mengobati sakit panas dalam.
Kedondong
Nama Ilmiah ; Spondias pinnata (L. f.) Kurz.
Nama Daerah
Sunda: Kadondong Jawa: Kedondong Madura: Kedundung Bali: Kacemcem Bima: Inci Makasar: Karunrung Bugis: Dau kaci
Botani
Sinonim: Spondias mangifera Willd, Evia amara Comm.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Sapindales Suku: Anacardiaceae Marga: Spondias Jenis: Spondias pinnata (L. f.) Kurz.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi ± 20 m. Batang: Tegak, bulat, berkayu, permukaan halus, percabangan simpodial, putih kehijauan. Daun: Majemuk, lonjong, menyetrip ganjil, tersebar, pangkal runcing, ujung meruncing, pertulangan menyirip, tepi rata, panjang 5-8 cm, lebar 3-6 cm, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun dan di ujung cabang, panjang 24-40 cm, kelopak panjang + 5 cm, ungu, benang sari delapan, kuning, mahkota empat sampai lima, lanset, putih kekuningan. Buah: Buni, lonjong, berdaging, diameter ± 5 cm, berserat, hijau kekuningan. Biji: Bulat, berserat kasar kasar, putih kekuningan. Akar: Tunggang, coklat tua.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan kulit akar kedondong mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Kulit kayu kedondong berkhasiat sebagai obat disentri, dan daunnya untuk obat batuk.
Untuk obat disentri dipakai + 5 gram kulit kayu segar kedondong. dicuci lalu dipotong-potong, direbus dengan 2 gelas air selama 25 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kelapa
Nama Ilmiah : Cocos nucifera L
Nama Daerah
Aceh: Baku Gayo Krambii Batak: Krambir Nias: Ohi Minangkabau: Krambie Lampung: Nyiui Sunda: Kelapa Jawa Kelapa, Klopo Bali: Nyuh Timor: Nian Roti: No Gorontalo: Bongo Buof: Bongo Toraja: Aluu Bugis: Kaluku Makasar: Kaluku Aur: Nur Seram: Niur Ambon: Ninelo Buru: Niwelhoni Ternate: Igo
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Subdivisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Bangsa: Palmales Suku: Palmae Marga: Cocos Jenis: Cocos nucifera L.
Ciri-ciri
Habitus: Pohon, tinggi 20-30 m. Batang: Tegak, silindris, permukaan kasar, coklat. Daun: Majemuk, menyirip, bentuk pita, ujung runcing, pangkal tumpul, panjang 0,5-1 m, lebar 3-4 cm, berpelepah, tangkai silindris, panjang 0,5-1 m, hijau, pertulangan sejajar, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk malai, di ketiak daun, panjang 25-40 cm, tangkai segi tiga, panjang 10-15 cm, kuning, kelopak bercangap, kuning tua, benang sari panjang 3-5 cm, kuning, tangkai putik silindris, kuning, mahkota lonjong, lima helai, kuning. Buah: Batu, bulat telur, berkulit serabut, hijau. Biji: Bulat, berkulit keras, coklat. Akar: Serabut, coklat.
Kandungan Kimia
Akar daun dan daging buah kelapa mengandung saponin dan flavonoida, di samping itu daun dan daging buahnya mengandung polifenol sedang akarnya juga mengandung tanin.
Khasiat
Akar kelapa berkhasiat sebagai obat demam dan mencret, air buahnya digunakan untuk penambah kekuatan.
Untuk obat demam dipakai ± 15 gram akar kelapa direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, dinginkan dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Keladi
Nama Ilmiah : Caladium bicolor
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Monocotyledoneae Bangsa: Arales Suku: Araceae Marga: Caladium Jenis: Caladium bicolor
Ciri-ciri
Habitus: Herba, muslman, tinggi 25-50 cm. Batang: Membentuk umbi. Daun: Tunggal, roset akar, bentuk perisai bersegi, garis tengah 15-30 cm, tepi rata, permukaan licin, pertulangan daun menjari, hijau berbintik putih, sekitar tulang daun merah. Bunga: Majemuk, bentuk bongkol, tangkai silindris, panjang 28-40 cm, pangkal tangkai dilindungi seludang bunga, benang sari mengumpul membentuk gada, kuning, mahkota satu helai, putih. Buah: Belum pemah ditemukan. Biji: Belum pemah ditemukan. Akar: Serabut, putih.
Kandungan Kimia
Daun dan bunga keladi mengandung saponin, rimpangnya mengandung flavonoida, di samping itu bunga dan rimpangnya mengandung polifenol.
Khasiat
Umbi keladi berkhasiat sebagai obat sakit bengkak pada jari tangan.
Untuk sakit bengkak jari dipakai ±15 gram umbi keladi, dicuci dan ditumbuk sampai halus lalu ditempelkan pada jari yang sakit, jika sudah mengering segera diganti yang baru.
Keji beling
Nama Ilmiah : Strobilanthes crispus B L
Nama Daerah
Jakarta: Daun pecah beling Jawa Tengah: Daun keji beling
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Solanales Suku: Acanthaceae
Marga: Strobiianthes Jenis: Strobiianthes crispus Bl.
Ciri-ciri
Habitus: Semak, tinggi 1-2 m. Batang: Beruas, bentuk bulat, berbulu Kasar, percabangan monopodial, hijau. Daun: Tunggal, berhadapan, lanset atau lonjong, tepi beringgil, ujung meruncing, pangkal runcing, panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm, bertangkai pendek, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk bulir, mahkota bentuk corong, berambut, ungu, kelopak berambut pendek, ungu, benang sari empat, putih, kuning. Buah: Bulat, coklat. Biji: Bulat, kecil, pipih, coklat. Akar: Tunggang, coklat muda
Kandungan Kimia
Daun keji beling mengandung alkaloida, saponin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun keji beling berkhasiat sebagai peluruh air seni.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 25 gram daun segar keji beling, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus
Keji besi
Nama Ilmiah : Hemigraphis rependa L
Nama Daerah
Jawa Tengah: Keji besi
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Solanales Suku: Acanthaceae Marga: Hemigraphis Jenis: Hemigraphis rependa (L) Hall f.
Ciri-ciri
Habitus: Herba, merayap, tahunan. Batang: Bulat, beruas-ruas, bercabang, berbulu, hijau. Daun: Tunggal, bersilang berhadapan, helaian daun bulat telur, ujung lancip, tepi bergerigi, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, berambut, hijau, hijau keunguan. Bunga: Tunggal, di ujung batang dan di ketiak daun, kelopak lepas, lima daun kelopak, berbulu, putih kehijauan, mahkota bentuk terompet, benang sari putih bentuk benang, putik putih, melekat pada mahkota, putih. Buah: Kotak, kecil, berbulu, masih muda hijau setelah tua hitam.
Biji: Bulat, kecil, coklat. Akar: Tunggang, kuning keputih-putihan.
Kandungan Kimia
Herba keji besi mengandung saponin, flavonoida, tanin dan polifenol
Khasiat
Herba keji besi berkhasiat sebagi peluruh air seni.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 30 gram herba segar keji besi, direbus dengan 2 gelas air selama 20 menit, setelah dingin diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Ketumbar
Nama Ilmiah ; Coriandrum sativum L
Nama Daerah
Aceh: Keutumba Gayo: Ketumbar Batak toba: Hatumbar Kerinci: PenyiJang Minangkabau: Katumba Melayu: Ketumbar Sunda: Katuancar Jawa Tengah: Ketumbar
Madura: Katombar Bali: Katumbah Bima: Katumba Gorontalo: Katumbaii Makasar: Katumbare Bugis: Katumbare
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Umbellales Suku: Umbelliferae Marga: Coriandrum Jenis: Coriandrum sativum L
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi ± 1m. Batang: Berkayu, lunak, beralur, berlubang, percabangan dichotom, hijau. Daun: Majemuk, berbagi menyirip, berseludang, tepi daun berwarna putih, hijau keputih-putihan. Bunga: Majemuk, bentuk payung, tangkai panjang 5-10 cm, putih, kelopak teridiri dari 5 lembar lepas satu sama lain, panjang 2-3 mm, hijau, mahkota terdiri dari 5 daun mahkota, putih atau merah muda. Buah: Kotak, bulat, masih muda hijau setelah tua kuning kecoklatan. Biji: Bulat, coklat. Akar: Tunggang, bulat, bercabang, putih.
Kandungan Kimia
Biji ketumbar mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Biji ketumbar berkhasiat sebagai obat masuk angin, obat sariawan, obat radang lambung, pencernaan kurang baik, obat pening, obat mual dan haid tidak teratur.
Untuk obat masuk angin dipakai ± 3 gram serbuk biji ketumbar, diseduh dengan 1/2 gelas air matang panas, dinginkan dan disaring. Hasil saringan ditambah 1 sendok makan madu, diaduk dan diminum sekaligus.
Kedondong laut
Nama Ilmiah : Nothopanax fruticosum Miq.
Nama Daerah
Melayu: Puding Sunda: Kedongdong laut Jawa: Kedongdong laut Madura: Kadungdung petedhan Makasar: Bombu Minahasa: Keudem rintek Ternate: Gurabati Ambon: Dewu papua
Botani
Sinonim: Panax fruticosum L, Polyscias fruticosa Harms
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Apiales Suku: Araliaceae Marga: Nothopanax Jenis: Nothopanax fruticosum Miq.
Ciri-ciri
Habitus: Perdu, tahunan, tinggi ± 6m. Batang: Tegak, berkayu, bulat, hijau kekuningan Daun: Majemuk, lonjong, berhadapan, panjang 8-15 cm, lebar 3-7 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, kuning. Bunga: Majemuk, berkelamin dua, di ketiak daun, kelopak bentuk mangkok, bertaju, mahkota bulat telur, halus, benang sari silindris, kuning. Buah: Buni, bulat, hijau keunguan. Biji: Bulat, pipih, hitam, Akar: Tunggang, coklat.
Kandungan Kimia
Daun, kulit batang dan akar kedondong laut mengandung saponin, di samping itu daun dan kulit batangnya mengandung flavonoida, sedangkan kulit batang dan akarnya mengandung polifenol, serta daunnya mengandung tanin.
Khasiat
Daun dan akar kedondong laut berkhasiat untuk peluruh air seni.
Untuk peluruh air seni dipakai ± 15 gram daun atau akar segar kedondong laut, dicuci dan ditumbuk sampai lumat, ditambah dengan 1/2 gelas air matang kemudian diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.
Kedinding
Nama Ilmiah : Cassia mimosoides L
Nama Daerah
Sunda: Tuturiyan Jawa: Dinding, Jewer, Kedinding
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledoneae Bangsa: Rosales Suku: Fabaceae Marga: Cassia Jenis: Cassia mimosoides L.
Ciri-ciri
Habitus: Terna, menahun, tegak, tinggi 0,5—1 m. Batang: Bulat, kasar, beruas-ruas, warna hijau keunguan. Daun: Majemuk, menyirip genap, duduk bersilang, anal daun bentuk lonjong, panjang 0,5-1 S 5 cm, lebar 3-8 mm, ujung dan pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan daun menyirip. permukaan licin. warna hijau atau hijau keunguan, daun penumpu panjang 1-2 cm, ujung runcing, pangkal membulat, warna hijau kecoklatan. Bunga: Tunggal, terletak di ujung batang, muncul dari ketiak daun, sempurna, kelopak berlepasan, ujung runcing, panjang 1-2 cm, warna hijau kekuningan, benang sari bentuk
jarum, jumlah banyak, warna kuning, putik silindris, mahkota berbilang 4, berlepasan, bentuk cawan, panjang 8-12 mm, warna kuning. Buah: Tunggal, polong, berbulu, panjang 2-3 cm, warna hijau kecoklatan. Biji: Bulat, pipih, diameter 3-6 mm, keras, berwarna kuning kecoklatan. Akar: Tunggang, berwarna kuning kecoklatan.
Ekologi dan Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di tepi-tepi jalan, dekat saluran air, kebun-kebun terbuka, sawah atau di semak belukar. Tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan di ketinggian 100 m sampai 1.000 m di atas permukaan laut. Tumbuh pada berbagai jenis tanah terutama di tempat-tempat yang sedikit basah. Berbunga pada bulan Februari-April, masa panen yang tepat bulan Desember-Februari.
Kandungan Kimia
Seluruh bagian tanaman kedinding mengandung saponin, kardenolin, flavonoida dan polifenol.
Khasiat
Daun atau seluruh bagian tanaman kedinding berkhasiat sebagai pelancar air seni dan anti-radang.
Untuk pelancar air seni, seluruh bagian tanaman kedinding segar sebanyak 30 gram, dicuci, direbus dengan 200 ml air sampai mendidih dan air rebusannya tinggal setengah, saring, setelah dingin diminum sekaligus, sehari sekali dan sebaiknya diminum pada pagi hari. Obat turun panas, seluruh bagian tanaman kedinding segar sebanyak 40 gram, dicuci dan direbus dengan 400 ml air sampai mendidih selama 15 menit, disaring, selelah dingin diminum 2 kali sehari pagi dan sore.
Kedelai
Nama Ilmiah : Soya max Piper
Nama Daerah
Minangkabau: Kacang bulu Lampung: Retah mejong Melayu: Kedele Sunda: Kedele Jawa Tenggah: Kedele Madura: Khadele Sasak: Lebui bawad
Botani
Sinonim: Glycine max Merr,; G. soya Benth.
Klasifikasi
Divisi: Spermatophyta Sub divisi: Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Bangsa: Resales Suku: Leguminosae Marga: Soya Jenis: Soya max Piper
Ciri-ciri
Habitus: Semak, semusim, tinggi 20-60 cm. Batang: Bersegi, berkayu, berambut, bercabang, hijau keputih-putihan. Daun: Majemuk, menyirip ganjil, bulat telur, ujung tumpul, tepi rata, pangkal membulat, panjang 2-5 cm, lebar 2-4 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga: Majemuk, bentuk tandan, kelopak 5-7 mm, berambut, bertaju sempit, runcing, hijau, mahkota panjang 6-7 mm, ungu, benang sari, bentuk jarum, bakal buah berambut lebat, kuning keunguan. Buah: Polong, bertangkai pendek, pipih, masih muda hijau setelah tua kuning kecoklatan. Biji: Bulat telur, kuning keputih-putihan. Akar: Tunggang, putih kekuningan.
Kandungan Kimia
Biji kedelai mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
Khasiat
Biji kedelai berkhasiat sebagai obat penurun tekanan darah tinggi.
Untuk obat penurun tekanan darah tinggi dipakai 100 gram biji kedelai, dicuci, direbus dengan 1 gelas air selama 30 menit, setelah dingin disaring. Ampasnya dimakan sekaligus.