Kematian Pada Sel
-
Upload
nadhiraadelina-safitri -
Category
Education
-
view
76 -
download
2
Transcript of Kematian Pada Sel
![Page 1: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/1.jpg)
KEMATIAN SEL
drh. Herlina Pratiwi
![Page 2: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/2.jpg)
MEKANISME ADAPTASI, KERUSAKAN DAN KEMATIAN SEL Sel melakukan adaptasi terhadap
stressor dari luar diantaranya dengan melakukan respon:
- Hypertrophy- Hyperplasia- atrophy dan- Metaplasia Jika usaha adaptasi tersebut tidak
berhasil maka dapat menyebabkan kerusakan sel
![Page 3: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/3.jpg)
DIA
GRA
M R
ESPO
NS
SEL
TERH
ADAP
RA
NG
SAN
GAN
FIS
IOLO
GIK
DAN
PA
TOLO
GIK
![Page 4: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/4.jpg)
Bagi sel yang kerusakannya reversibel, maka sel itu dapat kembali berfungsi seperti sedia kala,namun bagi sel yang mengalami kerusakan secara irreversibel, maka sel itu akan mengalami kematian sel
Kematian sel dapat disebabkan oleh beberapa kejadian, diantaranya ischemia, infeksi, toksin dan reaksi imun
Kematian sel juga merupakan salah satu proses yang normal terjadi pada fase embriogenesis, perkembangan organ dan pengaturan homeostasis.
![Page 5: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/6.jpg)
![Page 7: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/7.jpg)
HIPERTROPI peningkatan besar sel yang
mengakibatkan perbesaran organ. Tidak terdapat sel baru, hanya mengalami
perbesaransel, perbesaran terjadi karena peningkatan jumlah struktur protein dan organel sel.
Bisa terjadi secara fisiologis ataupun patologis, bisa juga terjadi karena stimulus dari peningkatan hormon tertentu.
Ex: perbesaran uterus karena stimulus dari estrogen sehingga terjadi hiperplasi dan hipertropi.
![Page 8: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/8.jpg)
HIPERTROPI PADA UTERUS
![Page 9: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/9.jpg)
HIPERPLASI proses adaptasi dengan melakukan
replikasi sel, sehingga penambahan jumlah sel membuat organ membesar.
Hiperplasi bisa secara fisiologis dan patologis (ex: cancer).
Hipertropi secara fisiologis dibagi menjadi 2: 1) hormonal hyperplasia. Ex: selama masa kebuntingan dan pubertas 2)compensatory hyperplasia. Ex: kematian jaringan hati
![Page 10: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/10.jpg)
ATROPI pengecilan ukuran dari sel yang disebabkan oleh
karena sel kehilangan substansi sel, sehingga menyebabkan berkurangnya ukuran organ.
Atropi memungkinkan terjadinya menurunnya fungsi sel, namun bukan merupakan kematian sel.
Atropi terjadi akibat penurunan dari sintesis protein dan peningkatan degenersi protein di dalam sel.
Penyebab atropi diantaranya bisa karena kehilangan inervasi, kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi, kehilangan stimulasi endokrin, dan aging.
![Page 11: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/11.jpg)
ATROPI OTAK
![Page 12: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/12.jpg)
METAPLASIA perubahan reversibel dari fenotip sel
yang digantikan oleh tipe sel yang lain Sering terjadi karena iritasi yang terjadi
secara kronis. Pada kondisi ini sel yang mengalami
adaptasi digantikan oleh tipe sel lain yang lebih bisa menghadapi stresor.
Terjadi akibat genetik "reprogramming"
![Page 13: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/13.jpg)
![Page 14: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/14.jpg)
KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL pada stadium awal terjadinya kerusakan
atau pada kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan morfologi akan dapat kembali normal jika penyebab dari kerusakan tersebut dihilangkan.
Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan sel secara signifikan, namun tidak terjadi kerusakan baik pada membran sel maupun pada pada inti.
![Page 15: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/15.jpg)
KEMATIAN SEL pada kerusakan yang terjadi secara
terus menerus, maka kerusakan tersebut menjadi irreversibel dan akhirnya sel tidak memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan sehingga menyebabkan sel mati.
Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan dari morfologi, mekanisme dan perubahan fisiologis dan penyakit, yaitu apoptosis dan nekrosis.
![Page 16: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/16.jpg)
![Page 17: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/17.jpg)
APOPTOSIS kematian sel oleh sel itu sendiri yang
disebabkan oleh growth factor atau DNA sel atau protein yang dihancurkan dengan maksud perbaikan.
Memiliki karakteristik sel dimana inti sel mengalami pemadatan dan tidak terjadi kerusakan membran sel.
Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan protein dan merupakan suatu proses yang memerlukan energi
Secara morfologis, proses ini ditandai oleh pemadatan kromatin di sepanjang membran inti
![Page 18: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/18.jpg)
APOPTOSIS SEL HATI OLEH VIRUS HEPATITIS
Sel mengalami pengurangan ukuran dan sitoplasmanya berwarna eosinophilic terang
serta nukleusnya mengalami kondensasi
![Page 19: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/19.jpg)
NEKROSIS terjadi kerusakan membran, lisososm
mengeluarkan enzim ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel keluar dikarenakan kerusakan membran plasma dan mengakibatkan reaksi inflamatori.
Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi pada kematian sel yang diakibatkan oleh:
- Ischemia- Keracunan- infeksi dan- trauma
![Page 20: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/21.jpg)
PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA NECROSIS DAN APOPTOSIS
![Page 22: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/22.jpg)
GAMBARAN MIKROSKOPIK :A. Nukleus Piknosis : nukleus terlihat lebih bundar,
ukuran lebih kecil dan gelap Karioreksis : nukleus mengalami fragmentasi
menjadi kecil dan tersebar Kariolisis : nukleus lisis, tidak terlihat
sehingga rongga kosong dibatasi membran nukleus disebut ghost.
B. Sitoplasma : berwarna asidofilik, struktur tidak jelas, jika melanjut :
1. Tidak terlihat garis besar struktur histologi sel
2. Tidak terlihat adanya pewarnaan
![Page 23: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/23.jpg)
TIPE-TIPE MORFOLOGIK NEKROSIS JARINGAN Secara makroskopik dan dengan
pemeriksaan mikroskop dapat dikenali beberapa bentuk nekrosis.
Bentuk-bentuk tersebut:- Nekrosis koagulasi- Nekrosis liquefaktif (mencair)- Nekrosis lemak- Nekrosis kaseosa (perkejuan)
![Page 24: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/24.jpg)
NEKROSIS KOAGULASI Tidak hanya terjadi denaturasi protein,
namun juga berkaitan dengan hambatan enzim-enzim litik.
Sel tidak mengalami lisis, dengan demikian kerangka luar sel relatif utuh.
Inti menghilang dan sitoplasma yang mengalami asidifikasi menjadi eosinofilik
![Page 25: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/25.jpg)
NEKROSIS KOAGULASI-INFRAK GINJAL
![Page 26: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/26.jpg)
Gambaran makroskopik : terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau
kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat
Gambaran mikroskopik : struktur sel dan jaringan masih jelas, inti
sel mengalami piknotik (menghilang), sitoplasma lebih acidophilic
![Page 27: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/27.jpg)
NEKROSIS LIQUEFAKTIF Ditandai oleh larutnya jaringan akibat
lisis enzimatik sel-sel yang mati. Proses ini biasanya terjadi di otak
sewaktu terjadi pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari sel-sel yang mati.
Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada peradangan purulen akibat efek heterolitik leukosit polimorfonuklear pada pus.
Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi lunak, mudah mencair, dan tersusun oleh sel-sel yang mengalami disintegrasi dan cairan.
![Page 28: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/28.jpg)
NEKROSIS LIQUEFAKTIF-INFARK OTAK
.
![Page 29: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/29.jpg)
Gambaran makroskopik :adanya benjolan berisi cairan dikelilingi kapsula
tipis dan ireguler.
Gambaran mikroskopik : tampak ruang kosong dengan sisa kapsula
yang ireguler, terlihat fibrin dan neutrophil disekitarnya.
![Page 30: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/30.jpg)
NEKROSIS LEMAK Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik
pada jaringan lemak. Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis
pankreatik akut dan merupakan konsekuensi pelepasan lipase pankreas ke jaringan peripankreas.
Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel lemak.
Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel lemak mengalami saponifikasi dengan mengikat natrium, kalium dan kalsium.
![Page 31: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/31.jpg)
NEKROSIS LEMAK-PANKREATITIS AKUT
![Page 32: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/32.jpg)
NEKROSIS KASEOSA (PERKEJUAN) Memiliki baik gambaran nekrosis koagulasi
maupun likuefaktif. Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian
tengah granuloma tuberkolusa, yang mengandung bahan seperti keju yang putih atau kekuningandan merupakan asal nama nekrosis tipe ini.
Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh, tetapi sebaliknya jaringan juga belum mencair.
Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf bergranula halus.
![Page 33: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/33.jpg)
NEKROSIS KASEOSA-TUBERCULOSIS PARU
![Page 34: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/34.jpg)
Gambaran makroskopik : terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau
kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat
Gambaran mikroskopik : struktur histologi sudah tidak terlihat lagi
membentuk masa bergranulasi.Dengan pengecatan HE berwarna keabu-
abuan, dikelilingi oleh epiteloid dan limfosit.
![Page 35: Kematian Pada Sel](https://reader036.fdocument.pub/reader036/viewer/2022062306/587a0e3f1a28ab01268b7423/html5/thumbnails/35.jpg)
SELAMAT BELAJAR