KEMAMPUAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS TORAJA DENGAN … · Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa...
Transcript of KEMAMPUAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS TORAJA DENGAN … · Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa...
KEMAMPUAN MENGGAMBAR RAGAM HIAS TORAJA DENGAN MENGGUNAKAN PENSIL WARNA PADA SISWA KELAS VII MTSs PP
KELAUTAN PERAK PULAU SABUTUNG KABUPATEN PENGKEP
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna memperoleh Gelar Sarjana (S1)Pada Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
EVA YOLANDA 10541075914
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2020
f
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
”segala sesuatu yang dikerjakan dari hati menjadikan segalanya jadi lebih
ringan, jadikan kata tidak mungkin menjadi bisa, karena selama diri kita mau
berusaha maka ada jalan untuk melakukannya. Maka kalimat yang awalnya aku tidak
mungkin bisa menjadi aku bisa”
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ungkapan rasa cinta dan banggaku
sebagai seorang anak atas segala pengorbanan dan kasih sayang ayahanda dan
ibundaku, saudara-saudariku, serta keluargaku yang senantiasa mendoakanku.
Dan sahabat yang selalu setia menemani saat suka maupun duka.
vi
ABSTRAK
EVA YOLANDA. 105 410 759 14. 2019. “Kemampuan menggambar ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Program studi pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassaryang dibimbing oleh pembimbing 1 Dr. Muh Faisal, M.Pd. dan yang ke 2 Roslyn., S.Sn.,M.Sn. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan secara jelas tentang kemampuan menggambar ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep yang jelas, terperinci, dan terpercaya dan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kualitas menggambar ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep sebanyak 18 orang tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi (pengamatan), wawancara dandokumentasi (foto) dikumpulkan lalu diadakan kategorisasi data dengan merangkum data-data yang dianggap penting, kemudian disusun menjadi bagian-bagian untuk diperiksa kebenarannya dan selanjutnya diadakan penafsiran data. Teknik analisis data dilakukan melalui teknik deskriptif kualitatif. Penelitian ini dapat memberikan gambaran yang jelas, benar, dan lengkap, tentang siswa kelas MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep dalam hal kemampuan menggambar ragam hias Toraja, dan kualitas karya yang dihasilkan siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
vii
KATA PENGANTAR
Allah Maha Pemurah dan Penyayang, demikianlah kata untuk mewakili atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Jiwa ini takkan pernah berhenti bersyukur atas
anugrah yang telah diberikan sampai detik ini sehingga memberikan salah satu
bagian kecil dari berkah-Mu adalah menyelesaikan skripsi ini
Dalam berkarya setiap orang selalu mencari dan menggalih kemampuan,
namun terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seserang.
Kesempurnaan diibaratkan fatamorgana yang semakin didekati semakin menjauh
dari pandangan, bagaikan bulan terlihat indah dari kejauhan tapi takmungkin
dinikmati keindahannya dari dekat. Demikian juga tulisan ini, hati ini ingin
menggapai kesempurnaan dalam menulis, tetapi kapasitas bagi penulis dalam
membuat tulisan ini memiliki keterbatasan. Segala usaha dan upaya telah dikerahkan
untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bias bermanfaat dalam dunia
pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam merampungkan tulisan
ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua
ayahanda tercinta H. Bahar dan Ibunda tersayang Hj. Irmawati yang telah berjuang
dengan begitukerasnya, berdoa, mengasuh, membesarkan, mendidik, dan membiayai
penulis dalam proses pencarian ilmu. Demikian pula, penulis mengucapkan kepada
seluruh teman dan sahabatku yang tercinta, dan motivasi yang takhentinya
memberikan semangat dan selalu menemani dengan candanya. Penulis juga
viii
mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dr Muh Faisal, M.Pd. Dan
Roslyn.,S.Sn.,M.Sn pembimbing I dan pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, arahan serta motivasi sejak awal penyusunan proposal hingga selesainya
skripsi ini.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada;
1) Bapak Prof. Dr. H. Abdul Rahman Rahim, SE., M.M. Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2) Bapak Erwin Akib, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3) Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, M.Sn Ketua Jurusan Pendidikan Seni
Rupa.
4) Bapak Makmun, S.Pd.,M.Pd., Sekertaris Jurusan Pendidikan Seni Rupa.
Dan serta seluruh dosen dan para staf pegawai dalam lingkungan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah membekali penulis dengan serangkaian ilmu pengetahuan yang
sangat bermanfaat bagi penulis.
Penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada teman-teman angkatan
2014. Pterodactyl yang selalu ada disaat susah maupun senang. Sahabat –sahabat
terkasih Ulyau Silmi, Hikmah, Idil, Asti, dan taklupa pula saya ucapkan terimahkasih
kepada Irham yang selalu menemani dalam suka dan duka mengorbankan banyak hal
demi adindanya, seluruh rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Rupa Angkatan
2014 dan masih banyak lagi yang namanya tak dapat kusebutkan satu persatu,
motivasi, saran, dan bantuannya kepada penulis yang telah memberikan warna baru
dihudupku.
ix
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan
kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan tersebut sifatnya
membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak akan berarti
samasekali tanpaa dan yakritikan. Mudah-mudahan dapat memberi manfaat bagi para
pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Amin
Billahi Fisabilil Haq Fastabiqul Khaerat
Assalamu Alikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Makassar, Januari 2020
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... iii
SURAT PERYATAAN ........................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5
E. Sistematika Penulisan.................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKAPIKIR ...................... 7
A. Tinjauan Pustaka.......................................................................................7
B.Kerangka Pikir ..................................................................................... 20
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 22
A. Rancangan Penelitian ......................................................................... 22
B. Variabel dan Desain Penelitian............................................................ 23
xi
C. Defenisi Operasional Variabel ............................................................. 25
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 26
E. Teknik Analisis Data ........................................................................... 29
F. Instrumen Penilaian ............................................................................. 31
BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 33
A. Penyajian Hasil Penelitian................................................................... 33
BAB V. PENUTUP ................................................................................. 50
A.Kesimpulan.......................................................................................... 50
B.Saran.................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 52
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Format observasi
LAMPIRAN 2 : Format wawancara
LAMPIRAN 3 : Dokumentasi Penelitian
LAMPIRAN 4 : Persuratan
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Ragam Hias Geometris ............................................................. 9
Gambar 2: Ragam Hias Flora .................................................................... 10
Gambar 3: Ragam Hias Fauna ................................................................... 11
Gambar 4: Ragam Hias Figuratif................................................................ 11
Gambar 5: Kerangka Pikir ......................................................................... 21
Gambar 6 : Skema Desain Penilaian........................................................... 24
Gambar 7: Defenisi Operasional Variabel .................................................. 25
Gambar 8: Defenisi Operasional Variabel .................................................. 26
Gambar 9: Definisi Operasional Variabel................................................... 26
Gambar 10 : Teknik Aanalisis Data............................................................ 29
Gambar 11: Teknik Analisis Data .............................................................. 30
Gambar 12 : Instrumen Penilaian ............................................................... 31
Gambar 13 : Mendemostrasi ...................................................................... 40
Gambar 14 : Proses Pembimbing ............................................................... 40
Gambar 15 : Bahan dan Alat ...................................................................... 42
Gambar 16 : Membuat Sket Motif Toraja................................................... 43
Gambar 17 : Mewarnai .............................................................................. 44
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ragam hias adalah elemen dekorasi yang diperoleh dengan meniru
atau menggembangkan bentuk-bentuk yang ada di alam yang
divisualisasikan pada permukaan suatu benda.Mengambar merupakan
sebuah proses kreasi yang harus dilakukan secara intensif dan terus
menerus. Menggambar pada hakekatnya adalah pengungkapan perasaan
seseorang secara mental dan visual dari pengalamanya dalam bentuk garis
dan warna ke dalam bidang dua dimensi.Menggambar adalah alat untuk
mengungkapkan pikiran serta fisik, menggambar hanyalah mengguratkan
alat gambar untuk mencurahkan imaji yang ada dipikiran kita baik itu
meniru alam ataupun tidak (Herawati dan Iriaji, 1997: 7).
Pada dasarnya gambar sangat disukai mulai dari kalangan anak-
anak maupun dewasa, dan pada dasarnya siswa menyukai mewarnai dan
menggambar. Mengeskpresikan diri melalui hasil karya tersebut juga
mampu mengeluarkan ide, ekspresi, dan gaya seseorang. Pada umumnya
siswa sulit mengeluarkan bakat yang ada dalam dirinya karena faktor
ketidak tahuan.Namun dalam menggambar dapat membuka ide kreatif dari
segi penampilan dancara memadukan warna dalam kehidupan sehari-hari.
1
2
Kegiatan pembelajaran guru terbiasa dengan konvensional, yang
mana siswa kurang dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar.Siswa cenderung pasif dan sebagai pendengar ceramah guru
tanpa diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya.Pembelajaran
konvensional dalam mengajar terkesan kaku, kurang fleksibel, kurang
demokratis dan guru cenderung meggunakan satu metode yang
monoton.Hal ini disebabkan karena pada umumnya guru hanya
menggunakan metode ceramah dalam kelas, tanpa menggunakan alat
peraga untuk memperjelas materi yang diajarkan.Di samping itu, guru
hanya berusaha memindahkan pengetahuan yang ada dikepalanya ke
kepala siswa, tanpa memberikan kesempatan yang memadai kepada siswa
untuk mengembangkan potensi dirinya.Oleh karena itu Guru dan calon
Guru harus ditingkatkan melalui program pendidikan guru, baik melalui
program pendidikan guru. Mereka yang sudah menjadi guru selalu harus
dibina dan mengembangkan kreativitasnya agar dalam proses belajar
mengajar guru dapat menguasai.
Dunia pendidikan tidak lepas dari persoalan-persoalan dan
kesulitan-kesulitan dalam memenuhi tuntutan zaman yang semakin
berkembang khususnya di bidangnya. Salah satu untuk mengatasi
persoalan-persoalan tersebut antara lain adalah untuk mengembangkan
metode pembelajaran yang efektif, serta usaha untuk menyusun organisasi
pelaksanaan pendidikan yang mantap dan mampu menjawab persoalan
yang ada.
3
Dalam pembelajaran bermuatan lokal merupakan bagian dari
struktur dan muatan kurikulum yang terdapat pada standar isi didalam
kurikulum tingkat satuan pendidikan.Oleh karena itu guru diharapkan
mampu menyelaraskan materi yang diberikan pada siswa sesuai dengan
kondisi lingkungannya, serta mampu menanamkan nilai budaya daerah
tersebut kepada siswa.Salah satunya adalah pembelajaran materi ragam
hias berbasis lokal.Materi tersebut diluruskan mahasiswa menanamkan
nilai-nilai ciri budaya di daerah masing-masing.
Berdasarkan dari latar belakang tersebut peneliti merasa bahwa,
pembelajaran menggambar ragam hias Toraja sangat menarik untuk diteliti
karena pada umumnya teknik menggambar hanya menggunakan pensil
biasa, tidak seperti teknik berkarya pada umumnya.Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengasah kreativitas dengan menekankan pada
pemberian pemahaman langsung untuk mengembangkan kreativitas dalam
pembelajaran dengan kegiatan praktik. Selain itu penelitian ini dapat
membentuk peserta didik untuk mengetahui teknik menggambar ornamen
Toraja serta cara memadukan warna dalam mewarnai gambar. Ornamen
Toraja ukirannya sudah dikenal oleh masnyarakat, motif biasanya adalah
hewan atau tumbuhan.Oleh sebab itu berdasarkan hasil penelitian guru
terbiasa dengan pembelajaran konvensional, yang mana siswa kurang
dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.Di samping itu,
guru hanya berusaha memindahkan pengetahuan yang ada di kepalanya ke
kepala siswa, tanpa memberikan kesempatan yang memadai kepada siswa
4
untuk mengembangkan potensi dirinya.Guru sebagai pengajar dan
fasilitator di dalam pembelajaran, dituntut dapat melakukan sesuatu yang
kreatif menggunakan model pembelajaran yang lebih disukai siswa, serta
dapat meningkatkan keaktivan siswa dalam belajar, sehingga diharapkan
terjadi peningkatan hasil belajar menggambar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang di
angkat dalam penelitian ini :
1. Bagaimana proses belajar siswa dalam menggambar ragam hias Toraja
dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTsS PP
Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep?
2. Bagaimana kemampuan menggambar ragam hias Toraja dengan
menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTsS PP Kelautan
Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep?
5
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui proses pembelajaran menggambar Ragam Hias Toraja
dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTsS PP
Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
2. Untuk mengetahui kemampuan menggambar ragam hias Toraja dengan
menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTsS PP Kelautan
Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti dalam menambah wawasan
berpikir, khususnya penelitian ini.
2. Untuk guru diharapkan bermanfaat dalam upaya meningkatkan
kolektivitas belajar siswa.
3. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam upaya
meningkatkan kreativitas yang inovatif belajar secara berkelompok
sehingga tidak terjadi lagi perilaku menyimpang.
4. Sebagai bahan masukan bagi instansi serta bahan komperatif bagi
penelitian selanjutnya.
6
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang disusun dalam skripsi ini terdiri dari:
Bab I Pendahuluan, berisi Latar Belakang yang menguraikan
masalah yang akan diteliti, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,Manfaat
Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
Bab II Tinjuan Pustaka dan Kerangka Pikir, mengungkapkan
landasan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dikaji dari
berbagai sumber yang relevan.
Bab III Metode Penelitian, menjelaskan tentang serangkain
kegiatan serta cara-cara yang ditempuh dalam melakukan penelitian guna
mendapatkan sumber yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji oleh
penulis. Bab ini menguraikan tentang Rancangan Penelitian, Variabel dan
Desain Penelitian, Definisi Operasional Variabel, Teknik Pengumpulan
Data, Teknik Analisi Data, Instrumen Penelitian, dan Jadwal Penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, menjelaskan hasil dan
pembahasan tentang Kemampuan Menggambar Ragam Hias Toraja dengan
Menggunakan pensil warna Siswa Kelas VII MTsS PP Kelautan Perak
Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
Bab V Kesimpulan dan Saran, dikemukakan beberapa kesimpulan
dan rekomendasi sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan serta
sebagai inti dari permasalahan pada bab-bab sebelumnya yang dikaji pada
penulisan skripsi in
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah landasan teoritis yang tepat serta
menggunakan literatul yang relevan denganpenelitian yang akan dilakukan,
yaitu penelitian tentang kemampuan menggambar Ornamen Toraja dengan
menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTsS PP Kelautan Perak.
Oleh karena itu beberapa hal yang merupakan data ilmiah yang dijadikan
sebagai bahan penunjang dalam malakukan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Penelitian yang Relevan
Berdasarkan apa yang peneliti pelajaridan tentukan berbagai
macam karya ilmiah dalam hal ini proposal. Ada beberapa temuan yang
berupa penelitian yang relevan atau penelitian yang hampir sejalan
dengan penelitian yang dilakukan. Adapun penelitian tersebut adalah
sebagai berikut:
Peneliti relevan yang pertama yaitu yang dilakukan oleh Muhlis
pada tahun 2015 dengan judulKemampuan Menggambar Bentuk Dengan
Menggunakan Pensil 2B pada Siswa Kelas II Man Manggempang 1
Barru Kabupaten. Barru.Dalam penelitian tersebut, tujuan yang ingin
dicapai yaitu meningkatkan kemampuan menggambar bentuk dengan
7
8
menggunakan pensil 2B sebagai fokus penelitian bertolak dari kenyataan
dilapangan yang masih banyak siswa kelas VII yang belum memahami
cara menggambar bentuk dengan baik.
Selanjutnya penelitian relevan yang ke dua dilakukan olehAny
widayanti pada tahun 2016 dengan judul Peningkatan Kemampuan
Menggambar Bentuk Flora Dengan Menggunakan Metode Drill Pada
Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Grati Kabupaten Pasuruan. Penelitian
ini dengan memperoleh hasil penelitian yang menunjukan peningkatan
kemampuan menggambar bentuk flora melalui penggunaan metode drill
dapat dilakukan dengan memaksimalkan aktivitas belajar siswa kelas VII
B SMP Negri 2 Grati Kabupaten Pasuruan.
2. Pengertian Kemampuan
Kemapuan adalah kapasitas atau bakat yang diperoleh secara
sengaja atau secara natural yang memungkinkan seseorang untuk
melaksanakan pekerjaan atau tugas tertentu dengan benar.Sedangkan
menurut Soelaiman (2007:112) kemampuan adalah sifat yang dibawa
lahir atau dipelajari yang memungkinkan sesorang dapat menyelesaikan
pekerjaanya, baik secara mental ataupun fisik.Karyawan dalam suatu
organisasi, meskipun dimotivasi dengan baik, tetapi tidak semua
memiliki kemampuan untuk bekerja dengan baik.
9
3. Pengertian Ragam Hias
Ragam hias atau juga disebut sebagai ornament, merupakan salah
satu bentuk seni rupa yang sangat melekat dengan identitas bangsa
Indonesia. Ragam hias dapat diartikan sebagai hiasan berupa pola
berulang yang biasanya dibuat pada suatu karya seni.Ragam hias dapat
kita temukan entah itu pada kain batik, kain tenun, kain songket, candi,
dan tempat menyembah.Jenis ragam hias secara umum terbagi menjadi 4
bagian yaitu geometris, flora fauna, dan figuratif.
1. Ragam Hias Geometris
Ragam hias geometris mengandung unsur-unsur garis, sudut, bidang,
dan ruang.Garis yang dibuat bisa dalam bentuk garis lurus,
melengkung, spiral, atau zig-zag.Ada juga dalam bentuk bidang,
seperti lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, dan juga layang-
layang.Garis dan bidang digabungkan sehingga menghasilkan suatu
ragam hias geometris yang indah.Ragam hias geometris yang juga
disebut sebagai ragam hias tertua, karena sudah berkembang sejak
zaman prasejarah.
Gambar 1. Ragam Hias GeometrisSumber.https://images.app.goo.gl/YP331pyWmqgAu3Nh8
10
2. Ragam Hias Flora
Ragam hias floraadalah jenis ragam hias yang menggunakan flora
(tumbuh-tumbuhan) sebagai obyek motifnya.Motif flora bisa dibuat
sesuai aslinya, tetapi ada juga seniman yang membuat ragam hias
flora sesuai imajinasinya.Jenis ragam hias floradapat ditemukan pada
kain batik, kain sulam, tenun, seni pewayangan, atau rumah
tradisional.
Gambar 2. Ragam Hias FloraSumber.https://images.app.goo.gl/NpgccuW8ijhXJ3Jw7
3. Ragam Hias Fauna
Ragam hias fauna menggambil bentuk hewan sebagai motifnya.Ragam hias fauna tidak menggambil bentuk hewan sepenuhnya, biasanya hasil gabungan dari seniman yang menirunya.Fauna yang sering dijadikan objek ragam hias ini adalah burung, singa, gajah, dan ikan.Ragam hias ini sering juga
11
dikombinasikan dengan bentuk florasehingga hasilnya lebih beragam.
Gambar 3. Ragam Hias FaunaSumber.https://images.app.goo.gl/Qx9TrdU1tupwQMdT8
4. Ragam Hias Figuratif
Ragam hias figuratif menggunakan manusia sebagai objeknya.
Seniman akan meniru bentuk tubuh manusia, mulai dari kepala hingga
kaki, lalu membuat tiruan manusia tersebut dalam gaya tertentu.
Seniman juga menambahkan motiflain seperti flora untuk
meningkatkan keindahan.
Gambar 4. Ragam Hias FiguratifSumber.https://images.app.goo.gl/nUg1TXQCEnb7X5Fv8
12
4. Pengertian Pembelajaran
Pembelajara seharusnya merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk menciptakan suasana atau memberikan pelayanan agar siswa
belajar.Untuk itu harus dipahami bagai mana siswa memperoleh
pengetahuan dari kegiatan belajarnya. Jika guru dapat memahami proses
pemerolehan pengetahuan, maka guru akan dapat menentukan strategi
pembelajaran yang tepat bagi siswanya. Menurut Dimyani dan Mudjiono
(Sagala, 2011: 62) pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram
dalam desain instruksional,
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar
diri guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
didapatkanya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif
lama dan karena adanya usaha
5. Ornamen Bermuatan Lokal
Muatan lokal merupakan suatu program pendidikan dan
pengajaran yang dimaksudkan untuk menyesuaikan isi dan
penyampaianya dengan kondisi masyarakat di daerahnya.Keberadaan
muatan lokal merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang tidak
terpusat, sebagai upaya agar penyelenggaraan pendidikan di masing-
masing daerah meningkat terhadap keadaan dan kebutuhan daerah yang
bersangkutan.Dengan adanya muatan lokal dapat memberikan
13
pengetahuan kepada guru dan siswa membuat ornamen yang memiliki isi
dan makna muatan lokal.
6. Unsur Seni Rupa Pada Ornamen
Menggambar ornamenada beberapa unsur yang perlu
diperhatikan: Menurut Eka Purnama & Tatang Subagya (2016: 5-7)
banyak hal yang harusdiperhatikan dalam menggambar. Salah satunya,
hal yang perlu diperhatikan dalam unsur menggambar yaitu:
a. Titik
Titik merupakan unsur seni rupa yang paling sederhana.Karya
seni rupa berupa gambar ataupun lukisan bermula dari titik.
b. Garis
Garis merupakan pertemuan dari beberapa titik.Garis dapat
dibagi menjadi dua yaitu garis alamiah dan buatan.
c. Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan perkembangan dari
penampilan garis, yaitu perpaduan dari beberapa garis.Bidang
dibedakan menjadi dua, yaitu bidang alamiah dan buatan.
d. Ruang
Ruang sebenarnya tidak dapat dilihat (khayalan) atau hanya
bisa dihayati.Ruang baru dapat dihayati setelah kehadiran benda atau
unsur garis dan bidang dalam kekosongan atau kehampaan.Misalnya,
ruang yang ada disekeliling benda, ruang yang dibatasi oleh bidang
dinding rumah, ruang yang terjadi karena garis pembatas pada kertas.
14
e. Warna
Kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh
benda yang dikenainya.Warna ini memberikan keindahan dalam
gambar.Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna
adalah warna primer, sekunder, tertier, analogus, dan komplementer.
f. Tekstur
Tekstur merupakan unsure seni rupa yang memberikan watak/
karakter pada permukaan bidang yang dapat dilihat dan diraba.Tekstur
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tekstur alamiah dan buatan.
g. Bentuk
Kata bentuk dalam seni rupa diartikan dalam wujud yang
terdapat dialam dan tampak nyata.Bentuk hadir sebagai manifestasi
fisik objek yang dijiwai dan disebut sebagai sosok.Ada juga bentuk
hadir karena tidak dijiwai atau secara kebetulan disebut juga wujud
atau raga.Pada karya seni rupa, bentuk diciptakan sesuai dengan
kebutuhan praktis/penerapan.Dalam hal ini, bentuk yang diciptakan
sesuai dengan nilai kegunaannya, selain itu bentuk juga diciptakan
sebagai ungkapan perasaan, seperti pada lukisan dan patung.
h. Gelap dan Terang
Gelap dan terang merupakan akibat dari cahaya, benda benda
terlihat gelap jika tidak terkena cahaya. Sebaiknya, benda akan terlihat
terang jika terkena cahaya. Cahaya yang dapat mempengaruhi nilai
keindahan karya seni dibagi menjadi dua, yaitu cahaya ilmiah dan
15
buatan.Pada karya seni rupa, cahaya sengaja dihadirkan untuk
kepentingan nilai estetik.Artinya untuk memindahkan kehadiran
unsur-unsur seni rupa lainnya.Peralihan dari gelap keterang adalah
upaya untuk mempertegas volume atau bentuk.
7. Teknik Menggambar dan MewarnaiRagam Hias TorajaMenggunakan Pensil Warna
Untuk memperoleh gambar yang bagus dan berkesan alami ada
beberapa teknik yang dapat diterapkan dalam mewarnai dengan pensil
warna, didalam menggambar dan mewarnai ragam hias membutuhkan
kesabaran dalam mewarnai, berikut teknik mewarnai menggunakan
pensil warna.
a. Memegang pensil warna seperti memegang pulpen
Teknik ini sangat baik untuk membuat garis dan mewarnai
bidang gambar kecil dan rinci.Hasil mewarnai dengan teknik ini rapi
dan persis, namun jika kita menggunakan teknik ini jari kita cepat
lelah jika digunakan mewarnai bidang besar.
b. Memegang pensil warna seperti memegang pisau
Teknik ini lebih ekonomis apabila kalian ingin mewarnai
bidang besar. Tetapi tenaga yang digunakan akan lebih besar dari
teknik sebelumnya. Dengan teknik seperti memegang pisau tangan
tidak akan cepat lelah saat mewarnai bidang besar. Hasil yang
dihasilkan adalah warna yang merata.
16
c. Memegang pensil warna seperti memegang sekop
Teknik ini digunakan apabila pensil warna sudah pendek
sementara bidang yang akan diwarnai besar. Memoleskan pensil
warna dengan hambatan bantalan punggung tangan dapat mengurangi
tekanan pensil pada pada kertas, sehingga warna yang dipoleskan tipis
namun merata.
8. Pembelajaran Menggambar Ornamen
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses menggambar. Ada
tiga tahapan menggambar yaitu perencanaan, pelaksanaan menggambar,
dan penilaian (Wongkar & Linkan, tt: 1)
1. Perencanaan menggambar ornamen
Dalam hal persiapan menggambar, yang perlu diperhatikan
antara lain peralatan menggambar. Kita perlu mempertimbangkan
kemampuan dan perencanaan sebagai berikut:
1. Buku gambar atau kertas gambar warna putih, ukuran A4 atau A3.
Kertas gambar sebaiknya sejenis manila karton yang banyak
terdapat di Toko buku.
2. Pensil warna, yang memiliki beberapa macam warna yang
bergradasi
3. Peraut pensil, yang terdiri dari pisau peraut biasa dan pisau peraut
yang berada dalam kotak. Yang terpenting yaitu pisau perautnya
rata dan tajam, sehingga hasil rautnnya licin dan grafit pensil tidak
mudah patah.
17
4. Karet pengapus, yang digunakan ketika menghapus garis-garis
yang tidak dibutuhkan maupun kesalahan yang dibuat. Disamping
itu karet penghapus juga digunakan ketika gambar hampir selesai
atau ingin memberikan efek kesan mengkilap pada gambar benda
dengan permukaan licin.
5. Papan penyangga, sebaiknya terbuat dari bahan kayu atau plastik
yang ringan dan permukaan yang rata dan halus. Ukuranya lebih
luas dari ukuran kertas yang akan dipakai. Lengkapi dengan
penjepit kertas sehingga kertas tidak mudah bergeser ketika
dugunakan.
6. Alat gambar lainnya seperti: konte, pensil, spidol, cat ait, dan lain-
lain. Ini merupakan alat arternatif yang digunakan dalam proses
menggambar, tergantung tingkat penguasaan alat bagi siswa.
2. Pelaksanaan menggambar ornamen
Setelah alat dan bahan disediakan, selanjutnya siswa
diharapkan mulai konsentrasi menggambar.Lebih lanjut Sugiyanto,
dkk (2005: 32-33). Menguraikan langkah-langkah dalam pelaksanaan
menggambar ornamen dengan pendekatan model dan objek adalah
sebagai berikut:
18
a. Pengamatan
Pengamatan adalah kegiatan untuk menjadi objek yang akan
digambar. Objek hendaknya diamati dengan seksama dan
berulang-ulang. Ada baiknya kegiatan pengamatan dilakukan
dengan bingkai (frame).Menurut Marvin (2010) “Seharusnya siswa
belajar menggambar dengan menggunakan bingkai (frame).”
b. Membuat Sketsa
Sketsa adalah memindahkan hasil pengamatan diatas bidang
gambar dengan cara mensketsa objek gambar satu persatu secara
tipis. Jacob Neila (tt) menambahkan, bahwa “Membuat sketsa
adalah cara yang bagus untuk menjaga otak kita adalah memikirkan
objek gambar.” Berbeda dengan mencoret-coret biasa, dengan
membuat sketsa kita berfokus pada hasil.
c. Menentukan gelap terang
Menggunakan gelap terang dengan memberi tanda batas
yang tipis antara bagian benda yang gelap dengan memperhatikan
arah cahaya.
d. Menentukan teknik
Penggunaan teknik tergantung pada bahan dan alat yang
kita gunakan.Bila menggunakan pensil gambar atau pensil
berwarna, teknik arsir atau dusel lebih cepat.Meskipun kita bisa
menggunakan pensil setiap hari, ada baiknya kita biasakan berlatih
menggambar dengan berbagai teknik.
19
e. Sentuhan Akhir (Finishing)
Sentuhan akhir dilakukan dengan memberikan penekanan
pada karya gambar bentuk, dengan polesan yang bersifat
memantapkan goresan sehingga gambar tersebut mempunyai
makna.
3. Penilaian hasil pembelajaran menggambar ornamen
Setelah hasil pembelajaran menggambar ornamen
dilaksanakan, selanjutnya dilakukan penilaian terhadap karya tersebut.
“Penilaian hasil pembelajaran biasa pula disebut evaluasi merupakan
suatu tugas pokok dari seorang guru” (Salam, 2001: 125).Seorang
guru yang melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
sebuah tujuan atau sasaran tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya
dituntut untuk mengadakan penilaian dalam rangka mengetahui sejauh
mana tujuan atau sasaran tersebut dapat atau telah tercapai.Dengan
demikan penilaian berkaitan erat dengan tujuan pembelajaran.Salam
(2001: 125) menyebutkan “Apa yang menjadi tujuan pembelajaran, itu
pulalah yang menjadi acuan bagi guru dalam memberikan
penilaian.”Penilaian guru pada hasil pembelajaran mengacu pada
aspek keterampilan atau kreasi dan apresiatif, sedangkan pengetahuan
dianggap sudah tercakup pada kedua aspek tersebut.
Informasi yang perlu dikumpulkan dalam kegiatan penilaian
aspek keterampilan adalah proses dan hasil belajar siswa dalam
kegiatannya dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
20
Informasi menyangkut karya siswa, misalnya untuk karya gambar
ornamen, informasi yang perlu didapat oleh guru antara lain:
kemampuan siswa dalam menggambar ornamen (karakter objek,
proporsi, persfektif, dan pencahayaan); menyusun komposisi, dan
menggunakan media. (Salam, 2001: 128).
B. Kerangka Pikir
Dengan melihat beberapa konsep atau teori yang telah diuraikan
pada kajian pustaka, maka dapat dibuat kerangka atau skema yang dapat
dijadikan sebagai acuan konsep berfikir tentang meningkatkan kemampuan
menggambar ragam hias toraja pada siswa VII MTSs PP Kelautan Perak
Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
Dengan melihat konsep yang telah disebutkan di atas maka skema
kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
21
Gambar.5 Kerangka Pikir
Siswa Kelas VII MTSs Kelautan Perak Pulau Sabutung
Menggambar Ornamen
Hasil karya gambar ornamen siswa Kelas VII MTSs Kelautan
Perak
Kemampuan meggambar SiswaKelas VII MTSs Kelautan Perak
Hasil Penelitian
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Lokasi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriftif
kualitatif ,yaitu penelitian yang ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubunganya (Winchester, 2010).
Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif menekankan
data-data numeric (angka)yang diolah dengan metode statistika.
Jika ditentukan dari kedalaman analisis, penelitian ini tergolong
pengertian kuantitatif deskriftif. Daharminto (2010: 6), menerangkan
penelitian deskriftif melakukan analisis sampai taraf deskripsi yaitu
menganalisis fakta dan menyajikan secara sistematis sehingga dapat lebih
mudah untuk dipahami dan disimpulkan.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MTsS PP Kelautan Perak Pulau
Sabutung Kabupaten Pangkep, dan yang menjadi subjek dari penelitian
ini adalah siswa kelas VII tahun ajaran 2018/2019, dengan jumlah siswa
18 orang, yang terdiri atas 7 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan.
22
23
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti
(Arikunto, 2002: 131). Untuk menentukan sampel yang akan digunakan,
peneliti menggunakan teknik sampling. Teknik sampling merupakan
teknik penggambilan sampel, yang meliputi Probability Sampling.
B. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel Penelitian adalah sasaran yang akan diteliti untuk
memperoleh data tentang Kemampuan Menggambar Ragam Hias Toraja
Dengan Menggunakan Pensil Warna pada Siswa Kelas VII MTs PP
Kelautan Perak adapun variabel penelitiannya adalah:
a. Proses menggambar Ragam Hias Toraja.
b. Kemampuan menggambar Ragam Hias Toraja.
2. Desain Penelitian
Dengan adanya desain penelitian ini maka para pembaca
memungkinkan lebih mudah mengetahui jawaban atas permasalahan
penelitian adapun desain penelitian ini digambarkan dalam skema seperti
di bawah ini:
24
Gambar.6Skema Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik yang tertentu
yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari oleh peneliti kemudian
ditrarik kesimpulan (Sugiyono, 2010: 117).Oleh karena itu populasi
dalam penelitian ini adalah Siswa MTSs PP Kelautan Perak. Sedangkan
Pengumpulan data (observasi,
wawancara dan dokumentasi)
Proses berkarya siswa kelas VII MTSs PP
Kelautan Perak
Kemampuan berkarya Siswa kelas VII MTSs
PP Kelautan Perak
Pengolahan Data
Analisis Data
Deskripsi Data
Kesimpulan
25
adapun sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTSs
PP Kelautan Perak tahun ajaran 2018/2019 yang jumlah siswa 18 orang,
yang terdiri atas 7 siswa laki laki dan 11 siswa perempuan.
D. Definisi Operasional Variabel
Berdasarkan variabel tersebut maka perlu dilakukan pendefinisian
operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya suatu
kesalahan.Serta memudahkan sasaran penelitian hingga berjalan dengan
baik.Adapun definisi operasional variabel penelitian adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan menggambar ornamen adalah diharapkan siswa mampu
mengisi ruang-ruang yang kosong diisi dengan motif dan pola tertentu
yang terdapat didaerahnya masing-masing, contoh nya di Toraja
b. Ragam hias Toraja yaitu setiap ukiran motif pada ragam hias Toraja atau
Tator memiliki nama dan makna khusus. Motifnya biasanya hewan dan
tanaman yang melambangkan kesuburan. Keteraturan dan ketertiban
merupakan ciri umum dalam ornamen ukiran kayu toraja juga abstrak
dan geometris yang teratur. Suku toraja menggunakan bambu untuk
membuat ornament geometris.
26
Gambar 7.Definisi Operasional VariabelSumber.https://www.google.co.id/search?q=ornamen+toraja&safe
Gambar 8. Definisi Operasional variabelSumber.https://www.google.co.id/search?q=ornamen+toraja&safe
Gambar 9. Definisi Operasional Variabel Sumber.https://www.google.co.id/search?q=ornamen+toraja&safe
27
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunto (2006: 156) observasi atau yang disebut pula
dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu
objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi berarti
mengamati secara langsung.
Ada beberapa jenis teknik observasi dalam pengumpulan data suatu
kegiatan penelitian. Salah satu teknik yang akan digunakan dalam
pengumpulan data penelitian ini adalah teknik observasi terkendali. Menurut
Koentjaraningrat (1985:118-119) pengamatan terkendali adalah pengamatan
yang dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan dalam melaporkan hasil
pengamatan dalam semacam ruang untuk meneliti hubungan antar manusia.
1. Wawancara
Arikunto (2006:155) menjelaskan wawancara adalah sebuah
dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi
dari terwawancara. Wawancara merupakan salah bentuk teknik
pengumpulan data yang banyak digunakan dalam penelitian deskriptif
kualitatif. Dalam hal ini peneliti melakukan wawancara dengan pihak-
pihak yang terkait untuk memperoleh data yang diperlukan. Wawancara
dilakukan oleh guru mata pelajaran Seni Budaya, dan dengan pihak-
pihak yang terkait dalam penelitian di MTSs PP Kelautan Perak setelah
itu peneliti mencatat hasil wawancara.
28
2. Observasi
Pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap segala kegiatan
siswa pada saat proses pembelajaran yaitu saat siswa membuat hasil
karya berupa gambar motif ornamen penelitian pengamatan dilakukan
menggunkan teknik penskoran rating scale, yang membuat beberapa
aspek-aspek penilaian pengamatan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal-hal atau
fariable yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto 2006:231).
Studi documenter adalah teknik pegumpulan data penelitian melalui dan
dengan menggunakan dokumen-dokumen atau arsip (penelitian
sebelumnya) yang relevan dengan masalah penelitian (Ismiyanto 2003:
MP/X/9). Studi dokumen merupakan perlengkapan dari penggunaan
metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Di dalam melaksanakan studi dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-
peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.Dengan
demikian, melalui studi dokumentasi dapat dikumpulkan beberapa
dokumen.Adapun data-data dan dokumen yang dapat diperoleh dalam
penelitian ini yaitu sebagai informasi yang berkenaan dengan subjek dan
lokasi penelitian. Data dokumen yang dikumpulkan dapat diambil dari
29
data di Sekolah, sebagai contoh data mengenai sejarah Sekolah tersebut,
foto yang sudah ada pada Sekolah tersebut, data tentang struktur guru,
tenaga pendidikan dan siswa pada Sekolah tersebut, hasil pembelajaran
gambar florasebelumya serta data-data lain yang diperlukan sebagai
pendukung dalam penelitian.
4. Penilaian Hasil Karya
Penilaian hasil karya siswa juga melalui penskoran menggunakan
rating scaleyang mencakup aspek-aspek penilaian tehasil karya seni,
aspek kesesuain dengan perintah yang diberikan, hal ini berpengaruh
pada bagaimana siswa menangkap perintah dari peneliti atau guru.
F. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian dianalisis dengan
menggunakan teknik Statistikdeskritif kualitatif.Data yang dianalisis secara
kualitatif adalah data dari hasil observasi (pegamatan), wawancara, dan
dokumentasi.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan kategori hasil belajar
siswa adalah berdasarkan tehnik kategorisasi skala lima. Menurut
Depdikbud (2006: 7) bahwa: skor standar umum yang digunakan adalah
skala lima yaitu pembagian tingkat penguasaan yang terbagi atas lima
kategori, yaitu:
30
Tabel 3.1 Kategori Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Nilai Kategori
90-100 Sangat Tinggi
80-89 Tinggi
65-79 Sedang
55-64 Rendah
0-54 Sangat Rendah
Gambar 10. Teknik Analisis DataSumber : Depdikbud (2006: 7)
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar
kurikulum, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai
KKM 75, dan kelas tersebut tutas belajar bila dikelas tersebut terdapat 85%
yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 75.
Tabel 3.2.Kriteria Penilaian dalam Menggambar Ragam HiasToraja
No. Keterampilan Butir Instrumen
1. Kreatifitas 5
2. Teknik 5
3. Motif 5
4. Kerapian 5
Jumlah 20
Gambar 11. Teknik Analisis Data
31
Untuk mendapatkan nilai akhir hasil belajarnya dihitung dengan rumus
yakni :
= ∑ 100
Menurut Agung Purwoko ( 2001: 130) untuk menghitung persetase
ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut :
= 100Dengan :
P = Pesentase Ketuntasan Belajar
F = Siswa yang tuntas belajar
n = jumlah siswa
G. Instumen Penilaian
Instrument pengamatan dan nilai hasil karya siswa merupakan
instrument evaluasi dalam penilaian ini. Penilaian merupakan proses yang
sistematisdan berkelanjutan untuk melanjutkan untuk mengumpulkan,
mendeskripsikan, menginterpretasikan dan menyajikan informasi tentang
suatu program untuk dapat digunakan sebgai dasar membuat keputusan,
menyusun kebijakan maupun menyususn program selanjutnya (widoyoko,
2010: 6).
32
No Aspek yang Diamati 1 2 3 4
1. Kerapian dalam menggambar
2. Proses kerja
3. Teknik yang digunakan siswa pada
saat menggambar motif toraja
4.
Kelengkapan alat-alat untuk
menggambar
Gambar 12. Instrumen Penilaian
Keterangan penskoran dalam Widoyoko (2010: 111), numerical rating scale
menggunakan sakala Likert, yaitu:
Skor 1 untuk tidak baik
Skor 2 untuk cukup
Skor 3 untuk baik
Skor 4 untuk sangat baik
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan data yang diperoleh dari penelitian ini, maka dapat
digambarkan tentang kemampuan menggambar ragam hias toraja dengan
menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak
Pulau Sabutung.Data yang diperoleh melalui tes praktik hasilnya disajikan
dalam bentuk data kuantitatif.Hasil penelitian yang dilakukan melalui
wawancara, observasi (pengamatan) dan dokumentasi, disajikan dalam bentuk
deskritif kualitatif yang diuraikan dalam bentuk deskripsi kalimat.
1. Kemampuan menggambar ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
Kemampuan siswa di nilai bedasarkan empat indikator penilaian
yaitu kerativitas, teknik, motif, kerapian yang ditentukan berdasarkan
petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum, yaitu seorang siswa telah
tuntas belajar bila telah mencapai nilai KKM 75, dan kelas tersebut tutas
belajar bila dikelas tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap
lebih dari atau sama dengan 75.
Data Kemampuan siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau
Sabutung Kabupaten Pangkep dalam menggambar motif toraja berdasarkan
empatindikator penilaian yaitu kerativitas, Teknik, motif, kerapian adalah
sebagai berikut :
34
No. Nama Siswa Indikator Penilaian Jumlah
Skor
Nilai
Akhir
Kreatif
itas
Teknik Motif Kerapi
an
1. Abd Waris 3 4 5 5 17 85
2. Ainakum Atomi 3 4 5 4 16 80
3. Asrianti 3 4 5 5 17 85
4. Asriani 3 4 5 4 16 80
5. Ardiansyah 3 4 5 4 16 80
35
6. Isnayani 3 4 5 4 16 80
7. Lela Magfira 3 4 5 5 17 85
8. Lusiana 3 3 5 4 15 75
9. Hasnawia 3 4 5 4 16 80
10. Hasriani A 3 4 5 4 16 80
11. Hasni 3 3 5 4 15 75
12. Hasrul Rusli 3 3 5 4 15 75
36
13. Haerul 3 3 5 5 16 80
14. Muhammad Afdal 2 3 5 4 14 70
15. Muhammad Afrizal 3 3 5 4 15 75
16. Muh. Ilmi 3 3 5 4 15 75
17. Muh. Alqadri 2 3 5 4 14 70
37
18. Muammad Syarif 3 3 5 5 16 80
Ketarangan: rentang skor 0 – 5
Jumalah Skor Maksilmal = 20
= ∑ 100
Hasil akhir mengambar ragam hias toraja bila dikategorikan dalam bentuk
tabel adalah sebagai berikut :
No. Hasil Akhir Bobot Skor Frekuensi Persentase
1. Sangat baik 90-100 - -
2. Baik 80-89 11 62 %
3. Cukup 65-79 7 38%
4 Sedang 55-64 - -
5. Sangat
Kurang
0-54 - -
Jumlah 18 100%
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari jumlah siswa 18
orang 16 siswa yang tuntas belajar , 2 siswa yang tidak tuntas dengan KKM
75, dan 11 atau 62% yang mendapat nilai dengan kategori baik , 7 atau 38%
38
siswa mendapatkan kategori cukup, 0% atau tidak ada yang mendapatkan
nilai sangat baik, sedang dan sangat kurang.
Untuk melihat kemampuan hasil belajar dalam kelas berikut
disajikan persetase ketuntasan belajar sebagai berikut :
= 100= 100
= 1618 100= 160018 = 88%
Keterangan :
P = persentase kemampuan siswa
F = siswa yang tuntas belajar
n= banyaknya siswa
Dari data yang telah dipaparkan diatas siswa kelas VII MTSs PP
Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep dalam menggambar
ragam hias toraja di kategorikan mampu atau tuntas karena 88% siswa
mencapai nilai tuntas.
39
1. Proses belajar siswa dalam menggambar Ragam Hias Toraja dengan menggunakan pensil warna siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
Pembelajaran seni budaya kelas VII memiliki jadwal satu kali
dalam seminggu, yaitu pada hari kamis jam 11.05-01.05 WITA selama
dua jamlima menit pembelajaran. Adapun kegiatan belajar yang
dilakukan sebelum masuk ketahapan menggambar ragam hias toraja
yaitu :
a. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa adalah
langkah awal yang dilakukan oleh guru, untuk menyampaikan
informasi agar siswa menerima pembelajaran dengan mudah.
b. Mendemonstrasikan
Guru memberikan contoh media dan tehnik menggambar ragam
hias di depan kelas agar siswa dapat terarah ketika menggambar
ragam hias toraja.
Gambar 14.mendemostrasi
(Sumber: Peneliti)
40
c. Membimbing pelatihan
Membimbing pelatihan adalah suatu tahapan yang dilakukan
untuk merencanakan dan memberikan bimbingan agar dalam
pelaksanaan menggambar ragam hias toraja, siswa yang merasa
kesulitan dapat di arahkan dan dibimbing sesuai dengan yang telah
dijelaskan agar hasil yang dicapai dalam menggambar ragam hias
toraja sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Gambar 15. Proses Membimbing(Sumber: Peneliti)
d. Menggambar ragam hias toraja
Guru mengarahkan siswa untuk menggambar ragam hias toraja
di atas kertas ukuran A4, berdasarkan teknik yang telah dijelaskan
sebelummnya. Proses menggambar ragam hias toraja memiliki
beberapa tahap antara lain :
41
a) Menyiapkan alat dan bahan
Alat merupakan benda yang digunakan untuk memudahkan
suatu pekerjaan tertentu.Sedangkan bahan merupakan media yang
digunakan untuk melengkapi kegunaan alat namun sifatnya habis
pakai. Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain sebagai
berikut:
a. Buku gambar
b. Pensil
42
c. penghapus
d. peraut
e. pensil warna
Gambar 16. a,b,c,d,e Bahan dan Alat
(Sumber: Peneliti)
b) Membuat sket motif toraja
Tahap ini adalah siswa membuat desain motif toraja pada
kertas gambar dengan ukuran A4, yang dibuat oleh masing-masing
siswa, selanjutnya siswa melakukan proses praktik berkarya, yang
di awali dengan persiapan alat dan bahannya seperti
pensil,penghapus, buku gambar A4,pensil warna yang telah
disediakan.
43
Gambar 17. Membaut sket motif toraja
(Sumber: Peneliti)
c) Mewarnai
Setelah melakukan beberapa tahap sebelumnya, tahap yang
terakhir yaitu proses mewarnai motif toraja dengan menerapkan
pensil warna pada buku gambar dan menyempurnakan
menyelesaikan sketsa yang telah dibuat dengan mewarnai sketsa
dan menyempurnakan hingga pada finishing karya.
44
Gambar 18. Mewarnai
(Sumber: Peneliti)
B. Pembahasan
Pada bagian ini peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah
dilakukan di lapangan dengan mengaitkan teori-teori yang telah
dikemukakan terlebih dahulu berdasarkan kenyataan yang dihadapi atau
ditemukan peneliti. Ada dua hal pokok yang akan dibahas yaitu
kemampuan menggambar ragam hias toraja dengan menggunakan pensil
warnadan proses belajar siswa dalam menggambar ragam hias toraja
dengan menggunakan pensil warna.
45
1. Kemampuan Menggambar Ragam Hias Toraja Dengan Menggunakan Pensil Warna Pada Siswa kelas VII STSs PP Kelautan Perak.
Pada bagian ini akan diuraikan tentang hasil yang diperoleh peneliti
selama penelitian berlangsung, yaitukemampuan siswakelas VII STSs PP
Kelautan Perak dalam menggambar ragam hias toraja dengan
menggunakan pensil warna hasil karya siswa dapat diukur dan
diklasifikasikan dalam beberapa aspek penilaian yaitu terdiri atas
penilaian aspek kreatifitas, aspek teknik, aspek motif serta aspek
kerapian. Berdasarkan kriteria penilaian kualitas tersebut dapat diuraikan
ketercapaian kompetensi selama proses pembelajaran yang telah
berlangsung sebagai berikut:
a. Kreativitas
Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru untuk memberi ide kreativ dalam memecahkan masalah atau
sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan yang baru antara
unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.Kreasi siswa dibebaskan dalam
penelitian ini tetapi unsur ragam hias toraja pengarahan kreasi siswa
terbentuk dengan lugas dan tertata.Siswa mengkreasikan dengan
memberi motif Paqsulan sangbuan dan motif Paq Sepuq Torongkong
atau menambah unsur goresan dalam motif karyanya yang dibuat secara
berulang-ulang.Akan tetapi masih ada siswa yang mengkreasikan dengan
tidak serasi sehingga motif yang dihasilkan terlihat acak.
46
b. Teknik
Teknik penyusunan yang dimaksud dalam aspek peniliaian ini
adalah bagaimana siswa menyusun ornamen motif toraja menjadi
kesatuan yang utuh siswa menggunakan full repeat yang berarti
mengulang motif terus menerus tanpa ada perubahan, sehingga tercipta
motif yang sama persis dan seragam. Siswa juga ada yang menggunakan
teknik interval yang berarti proses pengulangnnya dengan berselang
antara dua motif yang berbeda.
c. Motif
Motif merupakan kerangka gambar berupa perpaduan garis, bentuk
menjadi satu kesatuan yang utuh.motif yang telah dibuat siswa yaitu
motif toraja . berdasarkan hasil pengamatan, siswa membuat motif toraja
dengan motif Paqsulan sangbuan dan motif Paq Sepuq Torongkong
d. Kerapian
Tingkat kerapian hasil karya diukur dari kebersihan bidang gambar,
kerapian goresan, serta kerapian bentuk.Aspek kerapian digunakan untuk
menilai dengan tujuan siswa mampu menciptkan karya yang indah dan
rapih.dari hasil karya yang diamati masih banyak karya siswa yang
kurang rapi sehingga mempengaruhi keindahan goresan ragam hias
tersebut.
47
Berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan diatas, maka
penelitian ini berhasil mengungkapkan kemampuan menggmbar ragam
hias toraja denganmenggunakan pensil warna Siswa kelas VII STSs PP
Kelautan Perak.Hasil penelitian ini didukung oleh tingginya persentase
siswa kelas VII STSs PP Kelautan Perak yang memiliki kemampuan
menggambar ragam hias dengan persentase 88% dari jumlah siswa 18
orang 16 siswa yang tuntas belajar, 2 orang siswa yang tidak tuntas
dengan KKM 75, dan 11 atau 62% yang mendapat nilai dengan kategori
baik , 7 atau 38% siswa mendapatkan kategori cukup, 0% atau tidak ada
yang mendapatkan nilai sangat baik, sedang dan sangat kurang.
Selanjutnya secara deskripsi hasil penelitian ini mengungkapkan
bahwa peserta didik sudah mampu menggambar ragam hias toraja,
walaupun masih ada siswa yang belum mencapai KKM dalam membuat
karya tersebut, ini disebabkan karena peserta didik kurang terbiasa
melakukan praktek membuatan karya seni.
2. Proses belajar siswa dalam menggambar Ragam Hias Toraja dengan menggunakan pensil warna siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
Proses belajar siswa dalam menggambar ragam hias toraja dengan
menggunakan pensil warna harus sesuai dengan ketentuan dan tahapan
yang tepat. Ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh siswa kelas VII
MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep dalam
menggambar ragam hias toroja yaitu siswa diberikan arahan dari guru
untuk mendengarkan penjelasan tentang menggambar ragam hias toraja
48
dan diberikan waktu untuk mengamati media yang ditampilkan oleh guru
didepan kelas serta tujuan pembelajaran yang telah disampaikan. Setelah
diberikan penjelasan tentang teknik menggambar ragam hias toraja pada
pertemuan berikutnnya siswa melakukan praktek menggambar dengan
melakukan beberapa tahap sebagai berikut :
1. Menyediakan alat dan bahan
Pada proses ini, siswa telah mengetahui alat dan bahan dalam
menggambar motif toraja, hal ini dapat dilihat dari persiapan siswa dalam
menyiapkan alat dan bahan yang telah digunakan dalam proses
menggambar ragam hias toraja, seperti menyiapakan, pensil, penghapus,
pensil warna dan buku gambar.
meskipun masih ada beberapa siswa yang tidak menyiapkan secara
keseluruhan alat dan bahan yang diperlukan dengan benar,seperti halnya
tidak menyiapkan penghapus, sehingga beberapa siswa harus pinjam
kesiswa lain dan akibatnya dalam membuat karya sedikit terlambat
karena harus berbagi dengan siswa lain.
2. Membuat sketsa
Sketsa dibuat menggunakan bahan pensil 2B.Dalam membuat
sketsa ragam hias toraja, siswa kelas VII STsS PP Kelautan
Perakkesulitan untuk menerapkan objek yang sesuai.Sehingga siswa
diberikan arahan untuk melihat beberapa referensi baik itu referensi
49
objek secara langsung, Foto objek yang diinginkan maupun foto gambar
motif toraja berdasarkan objek yang telah ditentukan masing-masing oleh
siswa, dari beberapa objek yang dijadikan referensi.
3. Proses Mewarnai Motif Pada Kertas
Kemampuan siswa kelasVII STSs PP Kelautan Perak pada tahap
ini secara keseluruhan sudah bisa dikatakan berhasil, meski masih ada
kesalahan-kesalahan tertentu yang terjadi akibat ketidak telitian serta
ketidak sabaran pada saat mewarnai. Sehingga pada tahap ini
memerlukan kecakapan serta keuletan, dimana pada proses mewarnai
harus dilakukan dengan hati-hati, adapun kesalahan yang sering terjadi
pada proses ini yaitu saat menghapus masih meninggalkan jejak dan
menimbulkan corengan.
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Hasilkarya ragam hias Torajadengan menggunakan pensil warna yang
dihasilkan oleh siswa kelas VII STSs PP Kelautan Perakdapat dinyatakan
memiliki tingkat kualitas yang baik, ini dapat dilihat dari hasil karya yang
dibuat, dimana 88% siswa mampu mencapai rata-rata nilai standar.
Dimanapenilaiannya dapat diukur berdasarkan indikator penilain yang
meliputi penilaian aspek kreativitas, motif, teknik, dan kerapian.
Berdasarkan pembahasan indikator penilaian tersebut dapat disimpulkan dan
diuraikan bahwa hasil karya ragam hias denganmenggunakanpensil warna
siswa kelas VII STSs PP Kelautan Perakmemiliki tingkat kualitas yang baik
dari semua aspek.
2. Proses pembuatan karya ragam hias toraja dengan menggunakan pensil warna
terdiri dari beberapa tahapan penting yaitu menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan, membuat sketsa, dan memberikan warna pada pola yang telah
dibuat dan menyempurnakan atau menyelesaikan. Dimana proses
menggambar dengan menggunakan pensil warna ini memerlukan kecakapan,
kesabaran, ketekunan serta kreatifitas yang baik.
3. Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara
klasikal, berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum
51
sesorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai nilai KKM 75, dan
dikatakan tuntas bila kelas tersebut 85% yang telah mencapai daya serap
lebih dari atau sama dengan 75. Kategori untuk menentukan mampu atau
tidaknya siswa dalam menggambar yaitu 90-100 dikatakan sangat tinggi, 80-
89 tinggi, 65-79 sedang, 55-64 rendah, 0-54 sangat rendah. Dan rata-rata80-
89 siswa yang mampu mendapatkan nilai baik yang diperoleh siswa kelas VII
MTss PP kelautan perak pulau sabutung kabupaten Pangkep dalam
menggambar motif Toraja. Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VII
MTSs PP kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep mampu
menggambar ornamen Toraja.
B. Saran
Berdasarkan dari kesimpulan di atas tentang maka dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Perluadanya dukungan dari pihak sekolah itu sendiri dan dari pihak guru
yang terkait harus lebih aktif dalam proses pembelajaran seperti memberi
rangsangan ke siswa untuk membiasakan praktik menggambar karena
terlihat dari hasil pengamatan peneliti terlihat dari gambar siswa yang
kurang maksimal.
2. Perlu adanya keterlibatan emosional terhadap siswa dalam proses
pembelajaran, dan menggunakan berbagai metode, alat dan media
pembelajaran agar siswa lebih paham apa maksud dan tujuan dari
pembelajaran tersebut.
3. Perlu adanya yang pertama kenyamanan dalam proses pembelajaran yaitu
kelas yang lebih memadai agar dalam proses belajar lebih nyaman dan
52
lebih sampai ke siswa. Serta fasilitas untuk guru agar bisa mengajar tidak
hanya materi tetapi juga praktik.
53
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Andi Sukri Syamsuri. 2014 Pedoman Penulisan Skripsi.Makassar: Tim Penyusun FKIP Unismuh Makassar.
Agung, Purwoko. 2001. Buku Panduan Pedoman PPL. Semarang: Unnes Press
Depdikbut.2006. Kurikulum SD Kelas IV. Jakarta : Depdikbut
Koentjaraningrat. 1985. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT Gramedia.
Marvin, Bartel. 2010. Belajar Menggambar, (Online),
Sagala, Syaiful, 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.u
Salam, Sofyan, 2001. Pendidikan Seni Rupa di Sekolah Dasar. Makassar: Universitas Negeri Makassar.
Sugiyanto, dkk., 2005. Kesenian untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Www.infodanpengertian.com/2015/04/pengertian-kemampuan-ability-menurut.html?=1
Https:// fadlanbahar99.blogspot.com/2015/09/pengertian-dan-jenis-jenis-ragam-hias-htmi?m=1
Huberman dan Milles, 2007,http://google.co.id.miles-dan-huberman.
Https://bellafadila17.blogspot.com/2017/05/cara-menggambar-menggunakan-pensil-warna.html?m=1
Https://www.google.co.id/search?q=ornamen+toraja&safe
Lampiran 1
Lampiran 1 : Format observasi
No Observasi Deskripsi data1. Alat dan bahan apa yang
digunakan dalam kemampuan menggambar ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP kelautan Perak Pulau Sabutung kabupaten Pangkep
Alat yang digunakan untuk menggambar ragam hias Toraja adalah penghapus, penggaris, pensil dan pensil warna.Sedangkan bahan yang digunakan adalahkertas gambar.
2. Proses ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep.
Proses pembuatan ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep adalah mempersiapkan bahan untuk media membuat gambar ragam hias Toraja. Dalam pembuatan media untuk menggambarragam hias Toraja yang harus disiapkan adalah kertas gambar, mistar, pensil, penghapus dan pensil warna. Pertama-tama membuat garis sebagai bingkai pada gamba.Selanjutnya kemudian kertas yang telahdisiapkan mulai membuat sket gambar ragam hias Tora. Setelah hasil sket sudah selesai selanjutnya masuk ke tahap mewarnai menggunakan pensil warna. Kemudian arsil perlahan mengikuti pola gambar tersebut hingga selesai.
Lampiran 2
Format wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam rangka mengumpulkan data dalam
penelitian yang berjudul “kemampuan menggambar ragam hias Toraja dengan
menggunakan pensil warna pada siswa kelas VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau
Sabutung Kabupaten Pangkep.
Adapun proses pertanyaan dalam format wawancara yang akan diajukan oleh
peneliti adalah sebagai berikut:
1. Berikan beberapa contoh motif Toraja?
2. Alat dan bahan apa yang akan digunakan?
3. Berapa lama waktu yang akan digunakan dalam menyelesaikan satu karya?
4. Hal-hal apa yang dilakukan dalam proses penyelesaian karya?
DOKUMENTASI
Dokumentasi siswa saat mewarnai kertas sebagai media untuk menggambar ornamen Toraja
Dokumentasi beberapa karya siswa
RIWAYAT HIDUP
Eva Yolanda atau lebih dikenal dengan pangilan Eva, lahir 3
Juli 1996 di Ujung Pandang. Menjajaki pendidikan Sekolah
Dasar di SD Impres Tello Baru ½ pada tahun 2002 kemudian
masuk Sekolah Menengah Pertama di SMPN 23 Makassar
pada tahun 2008 kemudian masuk Sekolah Menengah Atas di SMAN 12 Makassar
pada tahun 2011 dan lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014 , penulis diterima sebagai mahasiswa jurusan pendidikan
Seni Rupa (S1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas
Muhammadiyah Makassar. Dengan penuh perjuangan dan berkat petunjuk Allah
SWT penulis dapat menyelesaikan studi dengan judul skripsi “Kemampuan
menggambar ragam hias Toraja dengan menggunakan pensil warna pada siswa kelas
VII MTSs PP Kelautan Perak Pulau Sabutung Kabupaten Pangkep”.