Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella

download Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella

of 19

description

imunisasi MMR

Transcript of Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella

Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella Vaksin MumpsTuesday, January 7th 2014. | Artikel Terbaru, Vaksin Mumps - Vaksin Gondongan Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella Vaksin Mumps / Vaksin Gondongan

Penyakit Gondongan (Google free image)Semasa kanak kanak, kita sendiri pernah mengalami atau melihat teman sebaya kita (terutama anak lelaki) yang sakit dengan gambaran bahwa lehernya membengkak pada satu sisi atau bahkan pada kedua belah sisi lehernya, dengan warna kulit lehernya yang kemerahan, hangat dan nyeri bila disentuh, dan anak tersebut mengeluh sakit didaerah lehernya terutama bila mengunyah makanan atau menelan ludah, dan anehnya, ia juga mengeluh bengkak dan sakit di salah satu atau kedua buah pelirnya. Hal aneh ini yang sering membuat heboh dan menjadi bahan pembiacaraan diantara teman sebaya ini.Gambaran penyakit ini sangat khas, dan ini yang disebut penyakit Gondongan atau mumps.Pendahuluan dan Sejarah Penyakit Gondongan atau MumpsPenyakit infeksi ini disebabkan oleh virus dari keluarga Paramyxoviridae , dan masih satu keluarga dengan virus morbilli penyebab penyakit campak yang telah kita bahas sebelumnya.Penyakit mumps atau gondongan ini dikenal sebagai penyakit yang terutama menyerang anak anak, tetapi juga sering menyebabkan masalah pada orang dewasa yang tidak kebal terhadap virus mumps ini.Penyakit ini sangat infeksius, tetapi masih kalah infeksiusnya bila dibandingkan dengan virus campak (measles atau morbilli) dan cacar air (varicella).Menyerang semua golongan usia, tetapi mencapai puncaknya terutama anak anak berusa 5 9 tahun sebanyak 86% dan pada golongan usia 10 14 tahun sebanyak 87% . Tidak ada perbedaan angka yang nyata antara penderita kelompok anak lelaki dan anak perempuan.Apakah penyakit gondongan atau mumps ini lebih sering terjadi pada anak lelaki saja ?Kesan penyakit gondongan ini lebih sering terjadi pada anak lelaki karena infeksi virus gondongan ini sering disertai terjadinya radang testes atau buah pelir yang tidak pernah ditemukan pada anak perempuan, sehingga penyakit ini memberi kesan lebih sering terjadi pada anak lelaki, padahal seperti disebutkan diatas, tidak ada perbedaan jumlah penderita antara kedua kelompok jenis kelamin ini.Penyaki gondongan ini juga sering terjadi pada tentara semasa perang karena kondisi higiene yang jelek dan hidup berdesakan. Sedangkan dalam zaman damai, penyakit ini sering menyebar antara sesama murid didalam ruang kelas dan antara anggota keluarga dan anggota kelompok saja.Oleh Hippocrates, bapak kedokteran modern ini, pada tahun 400 500 tahun sebelum Masehi, penyakit ini telah dicatat sebagai penyakit yang disertai pembengkakan disekitar daerah telinga, yang pada anak lelaki akan disertai pembengkakan dan rasa nyeri pada satu atau kedua buah pelir.Virus gondongan atau mumps ini menyebar masuk kedalam tubuh manusia melalui infeksi saluran pernafasan bagian atas (droplet infection), dengan masa inkubasi sekitar 16 18 hari, sebelum akhirnya tampak gejalah klinik penyakit gondongan ini.Didalam tubuh, virus ini berkembang biak dan menyerang beberapa organ tubuh yang penting, mulai dari kelenjar liur sekitar leher (kelenjar liur parotis), selaput otak meningen, buah pelir anak lelaki, kelenjar pankreas, indung telor anak perempuan, kelenjar gondok thyroid, juga jantung.Juga akan ditemukan virus gondongan atau mumps ini didalam air seni, sering terjadi kelainan fungsi ginjal pada kasus demikian.Bila orang tersebut sembuh dari penyakit gondongan ini, maka ia akan menjadi kebal seumur hidupnya terhadap infeksi virus ini, ini yang sering kita sebut sebagai kekebalan aktif secara alamiah.Gambaran Klinik Penyakit Gondongan atau MumpsPenyakit ini adalah penyakit infeksi yang sering ditemukan pada anak anak dan orang dewasa muda, dengan tanda terjadinya infeksi pada satu atau kedua buah kelenjar liur Parotis. Sering juga melibatkan kelenjar didaerah ketiak atau kelenjar dibawah lidah kita.Penyakit gondongan ini menjadi sangat terkenal karena komplikasinya dan akibat yang ditimbulkan oleh komplikasi ini, misalnya : Aborsi bila infeksi terjadi semasa kehamilan trimester atau tiga bulan yang pertama Orchitis atau infeksi pada buah pelir, menyebabkan atrofi (mengecilnya) buah pelir dan terjadinya kemandulan pria dikemudian hari Kemandulan Radangan selaput dan jaringan otak (meningo-encephalitis) Oophoritis atau infeksi indung telor perempuan yang juga akan berakibat terjadinya kemandulan Radang kelenjar pankreas Radang sendi arthritis Radang otot jantung myocarditis Terjadinya gangguan fungsi ginjalData Epidemiologi Penyakit Gondongan atu MumpsPenyakit ini berjangkit sepanjang tahun dan pada semua kelompok usia, tetapi terutama pada anak berusia 5 hingga 10 tahun.Pada pemeriksaan serologi, ternyata 85% infeksi virus gondongan ini terjadi semasa berusia dibawah 15 tahun. Sedangkan pada negara maju dimana cakupan vaksinasi luas, maka infeksi virus gondongan ini terutama terjadi sewaktu berusia 10 14 tahun.Juga diketahui bahwa virus gondongan atau mumps ini adalah kurang infeksius jika dibandingkan dengan virus campak atau measles dan virus varicella atau cacar air.Pengobatan Penyakit Gondongan atau Mumps Sampai saat ini tidak ada pengobatan kausal yang efektif untuk penyakit gondongan atau mumps ini. Demikian juga dengan penyakit akibat virus campak atau morbilli dan penyakit akibat virus Rubella atau campak Jerman. Karena ini adalah infeksi oleh virus mumps, maka sesuai dengan pola umum penyakit akibat virus, adalah bersifat self limiting disease.Yang berbahaya dan menyebabkan masalah setelah terkena infeksi virus gondongan atau mumps ini adalah komplikasinya seperti yang dipaparkan diawal tulisan ini.Maka pengobatan yang dapat diberikan untuk semua penyakit infeksi akibat virus, adalah juga pengobatan simptomatik saja yang tergantung pada jenis komplikasi yang ditimbulkannya.Umumnya kita hanya dapat memberikan pengobatan antibiotika yang sesuai dengan keperluan, obat pereda panas atau demam dan penghilang nyeri saja. Beserta perbaikan keadaan kesehatan umum penderita dengan memperhatikan nilai gizi makanan selama menderita sakit tersebut.Sejak ditemukannya vaksin anti virus gondongan atau mumps, maka frekuensi penyakit dapat ditekan hingga sangat rendah termasuk angka kajadian komplikasi yang menyertai penyakit gondongan atau mumps ini.Vaksin gondongan atau Mumps adalah sangat efektif mencegah infeksi virus mumps dan menghindarkan penyakit gondongan atau mumps ini.Jenis Vaksin untuk Penyakit Gondongan atau MumpsAda 2 jenis vaksin Gondongan atau Mumps ini :1. Jenis vaksin Mumps inaktif atau killed vaccineVaksin ini ditemukan sekitar tahun 1950an, antigen virusnya dimatikan dengan formaline yang dibuat oleh Henle dan kawan2nya.Vaksin ini cukup efektif mencegah penyakit gondongan namun kurang efektif untuk mencegah bentuk penyakit gondongan yang subklinis dan karier pembawa virus, juga tidak dapat menimbulkan efek proteksi jangka panjang,Ada dugaan dengan pemakaian vaksin mati gondongan atau mumps ini akan meningkatkan reaksi hipersensitifitas tubuh, sehingga nanti orang tersebut bila terpapar dengan virus mumps atau gondongan, akan menyebabkan terjadi reaksi alergi.Maka akhirnya bentuk vaksin mati ini ditinggalkan karena alasan alasan tersebut diatas.2. Vaksin Mumps / Gondongan Hidup Yang Dilemahkan (Live Attenuated Mumps Vaccines)Dari bentuk vaksin hidup yang dilemahkan ini, dikenal beberapa jenis antigen yang dipergunakn untuk membuat vaksin Mumps atau gondongan ini, antara lain : Strain Jeryl Lynn yang ditumbuh-kembangkan dalam sel embryo ayam, mulai didaftarkan ke US FDA pada tahun 1967, hingga tahun 1985 jumlah dosis yang dipakai telah mencapai lebih dari 100 juta dosis diseluruh dunia untuk anak anak dan orang dewasa. Baik dalam bentuk vaksin monovalent atau bentuk vaksin kombinasi dengan MMR (http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/) Strain Leningrad-3, juga bentuk antigen virus mumps yang telah dilemahkan sebelumnya, pemakaian pertama sejak tahun 1974, luas dipakai selain di Uni Soviet juga negara lain. Virus antigen strain Lengrad -3 ini dikembang-biakkan didalam sel embryo unggas dan embryo ayam. Lebih dari 25 juta dosis vaksin yang dibuat dari strain Lengrad-3 ini telah dipergunakan diseluruh dunia. Baik dalam bentuk vaksin monovalent atau bentuk vaksin kombinasi dengan MMR (http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/) Strain Urabe, juga bentuk antigen virus mumps yang telah dilemahkan sebelumnya, terdaftar pertaa di Jepang pada tahun 1979, pemakaiannya menyebar hingga ke Belgia dan Prancis. Virus antigen strain Urabe ini dikembang biakkan dalam sel embryo ayam. Sejak tahun 1990, telah terpakai lebih dari 10 juta dosis vaksin ini diseluruh dunia. Baik dalam bentuk vaksin monovalent atau bentuk vaksin kombinasi dengan MMR (http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/)Masih ada sekitar 4 jenis strain antigen virus yang dilemahkan yang dipergunakan untuk membuat vaksin hidup untuk mencegah penyakit dan infeksi Gondongan atau mumps. Misalnya strain Hoshino, strain Torii, strain Miyahara dan strain NK-M46. Semua ini dikembangkan dan dipergunakan di Jepang.Satu satunya strain virus mumps yang dikembang biakkan dalam sel jaringan manusia (human diploid cell line) yaitu strain Rubini yang dikembangkan di Swiss, pada tahun 1986.Efektifitas Vaksin Mumps atau Vaksin GondonganVaksin Hidup Gondongan atau Mumps vaccines ini telah dipakai dalam jumlah besar diseluruh dunia dengan angka efektifitas 93 97%, bila dibandingkan dengan angka efektifitas yang 95% setelah terinfeksi alamiah (natural infection) dan menderita sakit tersebut.Diyakini bahwa daya proteksi vaksin hidup yang telah dilemahkan ini bisa mencapai seumur hidup lamanya. Dalam hal ini kita tidak memerlukan vaksin tambahan atau dosis booster penguat setelah menadatkan vaksinasi sebelumnya.Vaksin Monovalent dan Vaksin Kombinasi Mumps / GondonganKarena alasan kepatuhan jadwal vaksinasi gondongan dan juga kemungkinan dan kemudahan tehnologi, maka vaksin gondongan atau mumps ini sering dipergunakan dalam bentuk vaksin kombinasi bersama dengan vaksin campak atau measles, dan vaksin campak Jerman atau rubella.Vaksin kombinasi ini adalah vaksin live attenuated tri-valent MMR yang sudah kita kenal dan pergunakan selama ini.Ada juga yang dikombinasikan lagi dengan vaksin Varicella atau cacar air, sehingga menjadi vaksin tetra valent MMRV. Komposisi Vaksin MMR bisa dilihat di :http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-measles/Efek Samping atau KIPI Vaksin Gondongan atau MumpsSama seperti vaksin campak dan vaksin campak Jerman, maka vaksin mumps atau vaksin gondongan ini dikontra-indikasikan untuk : Wanita hamil Mereka yang mengalami gangguan kekebalan tubuh (immuno defisensi) seperti penderita HIV AIDs, atau sedang menfdapatkan pengobatan steroid Untuk orang yang alergi dengan telor atau komponen telor, karena vakssin ini dikembangkan didalam sel embryo ayam.Efek Samping atau KIPI akibat vaksin gondongan atau mumps ini jarang terjadi, misalnya: Guillain Barre Syndrome (GBS), Kejang karena ensefalopati, dll. Meningitis pasca vaksinasi mumps atau vaksinasi gondongan yang biasanya terjadi sekitar 3 minggu pasca vaksinasi, biasanya dalam bentuk yang ringan dan tidak meninggalkan cacat yang permament.Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella Vaksin MeaslesWednesday, December 11th 2013. | Vaksin Measles - Vaksin Campak Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella Vaksin MeaslesPenyakit ini di Indonesia dikenal dengan nama penyakit CampakPenyakit yang disebabkan oleh virus RNA berselubung yang berasal dari keluarga Paramyxoviridae dan genus Morbillivirus.Tidak ada jenis makhluk lain selain Manusia sebagai satu satunya penjamu tunggal bagi virus ini dialam. Virus yang sangat menular ini menyebar dengan cara infeksi droplet, yaitu saat orang batuk, bersin juga berbicara, yang terjadi bila berhubungan dekat bersama penderita atau terkena bahan infeksius tersebut (percikan air liur, dahak).Sekitar 90% dari orang yang tidak diberikan imunisassi dan kebetulan berada dalam satu ruangan bersama penderita akan menderita infeksi dan menjadi sakit.Masa inkubasi tanpa gejalah berlangsung antara 9 hingga 12 hari lamanya, sejak terpapar dengan virus morbilli ini.Pada masa dua hingga empat hari sebelum dan dua hingga lima hari setelah timbulnya bintik merah dikulit, penderita ini sangat menular untuk orang yang rentan yang berada dalam lingkungan sekitarnya.Sejarah Penyakit CampakPenyakit campak telah dicatat pada tahun 165 180 sesudah Masehi oleh Galenus, seorang dokter dan ahli bedah juga filsuf yang terkenal.Galenus menggambarkan penyakit campak ini sebagai penyakit yang pandemik, yang dibawa pulang ke Roma oleh pasukan kekaisaran Romawi yang berperang kedaerah Timur Tengah. Penyakit campak ini juga yang telah menyebabkan kematian Kaisar Romawi bernama Lucius Verus pada tahun 169, penyakit campak ini juga telah menyebabkan kematian 2,000 orang di kota Roma. Seluruh angka kematian diperkirakan pada waktu itu adalah sekitar 5 juta orang, sehingga sangat mengurangi sumber daya manusia bagi tentara kekaisaran Romawi.Selanjutnya hingga abad modern ini, penyakit campak tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius, dan kejadian luar biasa penyakit masih sering saja terjadi, terutama diwilayah negara yang sedang berkembang, dengan tingkat kehidupan yang sederhana, kebersihan lingkungan yang kurang memadai, kepadatan penduduk yang semakin meningkat.Tetapi kejadian luar biasa atau KLB penyakit campak juga sering terjadi dinegara yang maju, terutama disebabkan penduduk dari negara maju yang telah berkunjung kedaerah endemik dan terinfeksi, sewaktu kembali kenegara asalnya, mereka menjadi sumber penularan penyakit campak kepada orang sekitar yang belum diimunisasi sehingga tidak kebal terhadap penyakit tersebut. (http://leokurniawan.blogspot.com/2013/09/berita-vaksin-kejadian-luar-biasa.html)Apa itu Penyakit Campak atau Measles ?Sebenarnya ini adalah penyakit infeksi oleh virus pada selaput saluran pernafasan, virus ini berkembang biak didalam sel yang melapisi dinding bagian belakang tenggorokan dan organ paru paru manusia.Penyakit ini selain dikenal sebagai penyakit Measles, juga dikenal dengan nama ilmiah kedokteran Rubeola (bukan RUBELLA !)Gejalah Penyakit Campak:Penyakit campak menimbulkan gejalah demam, badan lesu, hidung meler seperti flu, batuk, mata merah ber-air dan yang khas adalah timbulnya bercak merah dikulit dan bercak putih diselaput lendir di rongga mulut (bercak Koplik).

Gambaran Measles pada Anak (Google free image)Semua gejalah ini akan mulai timbul 7 sampai 14 hari setelah orang tersebut terkena infeksi virus campak ini.Bercak merah dikulit atau rash itu mulai timbul 3 hingga 5 hari setelah gejalah gejalah yang disebutkan diatas, yang dimulai dari kulit daerah dahi perbatasan rambut dan kulit dahi, kemudian menyebar dengan cepat ke muka, pipi, leher, badan, anggota gerak lengan dan kaki hingga seluruh badan.Pada saat timbul bercak merah maka suhu tubuh bisa meningkat hingga mencapai 40 derajat Celsius.Bercak merah dikulit akan mulai pudar dan menghilang beberapa hari setelah suhu tubuh turun dan kembali normal.Apakah pemeriksaan darah dapat membantu membuat diagnosa penyakit campak ?Karena banyak penyakit infeksi virus dan juga bakteri yang memberikan gejalah kulit (bercak merah, dll) yang mirip satu dengan yang lain, sehingga seringkali membuat bingung orang tua bahkan dokter, apakah ini penyakit campak atau penyakit yang lain dengan gejalah yang mirip penyakit campak?Sehingga diupayakan dengan memeriksa darah penderita untuk menemukan Ig M atau immunoglobulin M yang merupakan tanda khas terjadinya infeksi penyakit virus. Test ini bisa dilakukan sejak beberapa hari kemudian setelah timbulnya bercak merah dikulit.Namun ingta, bahwa test darah ini juga tidak 100% akurat, karena memang banyak penyakit infeksi virus yang lain juga akan memberikan tanda ditemukannya Ig M didalam serum darah penderita (hasil test False Positive). Sehingga yang baik adalah dengan memperhatikan gejalah klinik penyakit campak yang khas seperti yang disebutkan diawal tulisan ini, dan digabung dengan hasil test darah penderita. (updated by author on 10 January 2014)Sedikit Angka Tentang Komplikasi Penyakit Campak yang Akan Membuka Mata Kita :Diperkirakan terdapat 20 juta kasus baru penyakit campak seluruh dunia pertahun, dan sekitar 164.000 kematian pertahun yang disebabkan oleh komplikasi penyakit campak ini diseluruh dunia. (http://www.cdc.gov/measles/about/overview.html)Kemudian, satu orang bayi dari 10 bayi yang menderita penyakit campak akan mendapatkan komplikasi infeksi telinga tengah (Otitis Media). Penyebab gangguan pendengaran atau tuli bawaan yang menetap.Satu orang bayi dari 20 bayi yang menderita penyakit campak akan mendapatkan komplikasi pneumonia (radang paru paru), salah satu penyebab utama kematian bayi yang baru lahirSatu orang bayi dari 1000 bayi yang menderita penyakit campak akan mendapatkan komplikasi infeksi otak atau ensefalitis (terjadi kejang, cacat pendengaran dan keterbelakangan mental)Satu atau dua orang bayi akan meninggal dari 1000 bayi yang menderita penyakit campakDinegara berkembang, dimana malnutrisi dan kekurangan vitamain A kerap terjadi, maka penyakit campak berperan menyebabkan kematian satu dari 4 anak yang menderita penyakit campak. Juga menjadi penyakit utama penyebab kebutaan permanen pada anak anak di benua Afrika.Pertanyaan kita selanjutnya:Bagaimana pengaruh infeksi virus campak terhadap ibu (sedang) hamil?Infeksi virus campak dapat menyebabkan wanita hamil mengalami keguguran janin, atau janin lahir premature atau bayi dilahirkan dengan berat badan lahir yang rendah (low birth weight).Apakah Penyakit Campak Bisa Diobati ?Hampir sama seperti penyakit infeksi virus yang lain, maka tidak ada pengobatan yang efektif untuk mengobati penyakit campak. Yang sering terjadi adalah seperti ini, yaitu bila seseorang terinfeksi virus campak, lalu menjadi sakit dengan segala macam kemungkinan terjadinya komplikasi akibat penyakit campak ini, setelah beberapa waktu kemudian, bila orang tersebut menjadi sembuh (penyakit infeksi virus bersifat self limiting disease), maka orang tersebut akan menjadi kebal seumur hidupnya.Pernah orang mengambil zat antibody atau imunoglobulin G (IgG) dari serum orang yang telah sembuh dari penyakit campak, untuk mencegah terjadinya penyakit campak pada mereka yang terpapar dengan virus campak.Pada tahun 1901 Francesco Cenci adalah orang yang pertama mempergunakan serum manusia (Immunoglobulin G) yang sembuh dari penyakit cacar untuk memberikan kekabalan pasif pada orang lain.Telah dikenal adanya maternal antibody (imunoglobulin G) untuk penyakit campak, yaitu zat antibody yang berasal dari ibu hamil, dan zat antibody ini akan mengalir masuk dalam aliran darah janin melalui pembuluh darah plasenta atau ketuban, sehingga bayi yang baru dilahirkan hingga maksimal 9 bulan kemudian, dikatakan mempunyai kekebalan pasif bawaan (dari ibunya) terhadap penyakit campak. Atas dasar ini, maka vaksinasi campak (juga vaksin rubella dan vaksin gondongan) baru kita berikan setelah bayi telah mencapai usia 9 bulan atau lebih, dimana saat itu, kadar jumlah antibody maternal telah sangat minim atau sudah menghilang dari sistim peredaran darah bayi tersebut. (http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/)Berdasarkan fakta fakta ilmiah diatas, maka diyakini bahwa antibody ini sangat efektif dalam melawan dan mencegah penyakit campak, maka para ilmuwan mengembangkan cara dan pembuatan vaksin campak untuk mencegah penyakit campak.Sejarah Penemuan Vaksin CampakAdalah Dr. John Enders, seorang ahli virus terkemuka pada abad ke 20 yang memelopori tehnik pembiakan virus didalam media jaringan pembiakan didalam laboratorium. Pada tahun 1949, Dr. John Enders dan koleganya berhasil membiak virus polio didalam jaringan bukan saraf, yang berhasil membuat vaksin untuk melawan penyakit polio. Pencapaian ini telah memenangkan hadiah Nobel bagi Dr. John Enders dan teamnya pada tahun 1954.Pada tahun 1954 juga, Dr. John Enders dan Dr. Thomas Peebles berhasil mengembangbiakkan virus campak didalam jaringan sel ginjal manusia. Keberhasilannya ini melibatkan seorang anak berusia 11 tahun bernama David Edmonston, yang dipakai untuk memberi nama strain Edmonston, yaitu virus campak yang berasal dari anak tersebut, yang dipakai sebagai antigen untuk membuat vaksin campak yang pertama hingga saat ini.Dari antigen strain Edmonston kemudian dikembangkan lagi beberapa jenis antigen virus yang banyak dipergunakn dalam pembuatan vaksin campak hingga kini, misalnya kita sekarang mengenal ada vaksin campak yang memakai strain Moraten, ada yang memakai strain Schwarz, tetapi semua itu berasal dari strain Edmonston. (lihat http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/)Vaksin Campak Measles dan Vaksin MMR (Vaccine Measles Mumps Rubella)Vaksin campak, seperti juga vaksin MMR adalah bentuk vaksin dengan antigen virus hidup yang dilemahkan (live attenuated virus vaccines), sehinngga telah hilang sifat virulensi tapi masih mempertahankan sifak antigen untuk merangsangan sistim imunologi tubuh manusia memproduksi zat antibody.Pada awal mulanya memang tersedia vaksin campak yang monovalent (hanya terdiri antigen virus campak saja) dalam satu suntikan. Namun dengan pertimbangan tehnis dan ilmiah, maka saat ini telah tersedia vaksin kombinasi trivalent, yang terdiri dari antigen virus campak, antigen virus gondongan dan antigen virus campak Jerman) yang dikenal dengan nama vaksin MMR (vaksin Measles, Mumps dan Rubella) yang mulai terdaftar di Amerika pada tahun 1971, yang mulai diproduksi oleh perusahaan vaksin Merck.Adapun komposisi standard vaksin MMR ini adalah sebagai berikut : (http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/)- Paling sedikit 1000 TCID antigen strain Moraten untuk penyakit Campak- Paling sedikit 5000 TCID antigen strain Jeryl Lynn untuk penyakit gondongan atau Mumps- Paling sedikit 1000 TCID antigen strain RA27/3 untuk penyakit Rubella atau penyakit Campak Jerman.Pada tahun 2005, oleh perusahaan pembuat vaksin Merck, maka vaksin MMR yang telah ada itu dikombinaskan lagi dengan vaksin Varicella, sehingga menjadi vaksin kombinasi baru tetra-valent yang dikenal dengan nama vaksin MMRV, dengan kombinasi vaksin MMR yang masih sama seperti sebelumnya, hanya ditambahkan antigen virus Varicella sebanyak 10.000 PFU virus Varicella type OKADosis dan Indikasi pemberian vaksin Campak MMR :Dosis pertama vaksin MMR pada saat bayi berusia 12 hingga 15 bulanDosis kedua vaksin MMR pada saat anak telah berusia 4 hingga 6 tahun (http://www.cdc.gov/vaccines/vpd-vac/measles/fs-parents.html)Indikasi pemberian vaksin MMR: (http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/)The Advisory Committee on Immunization Practice (ACIP) merekomendasikan vaksinasi rutin untuk kelompok orang berikut ini : Semua anak, mulai dari usia 12 hingga 15 tahun Dewasa yang lahir pada tahun 1957 atau setelah itu yang tanpa keterangan atau bukti telah diberikan vaksinasi MMR sebelumnya Petugas Kesehatan, terlepas usia dari mereka, tapi yang meragukan tentang daya imunitasnya Wanita usis subur yang tidak mempunyai catatan tentang imunisasi vaksin rubella sebelumnyaSiapa saja yang memerlukan dosis ke 2 vaksin MMR ini ?Semua anak dan orang dewasa harus mendapatkan 2 dosis vaksin MMR dengan interval waktu minimal 4 minggu antara dosis pertama dan dosis ke 2. Sedangkan umumnya anak telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama saat berusia 12 hingga 15 bulan, maka dosis ke 2 diberikan pada mereka saat telah berusia antara 4 hingga 6 tahun.ACIP juga merekomendasikan dosis ke 2 vaksin MMR untuk setiap orang dewasa yang dilahirkan pada tahun 1957 atau setelah itu, yaitu : siswa yang akan memasuki pendidikan lanjutan atau kuliah bagi tenaga kesehatan orang yang berencana bepergian keluar negeri terpapar dengan penyakit campak pada saat terjadi KLB (kejadian luar biasa) penyakit campak yang mendapatkan vaksinasi campak jenis vaksin mati yang mendapatkan vaksinasi campak yang tidak jelas jenis dan nama vaksinnya, antara tahun 1963 1967 bagi tenaga kesehatan, terlepas usia mereka, yang terpapar penyakit campak atau gondongan pada saat KLB penyakit tersebutMengapa diperlukan dosis ke2 vaksin MMR ? Ternyata antara 2% sampai 5% penerima vaksinasi MMR, dengan berbagai faktor penyebab, tidak terjadi reaksi pembentukan antibody seperti yang diharapkan setelah menerima dosis pertama vaksin MMR, sehingga diperlukan dosis ke 2 untuk kelompok orang tersebut agar benar terlindung dari infeksi virus campak measles, gondongan-mumps dan campak Jerman-rubella ini.Kontraindikasi, Perhatian dan Efek Samping Vaksin MMR :Lihat di: http://selukbelukvaksin.com/kelompok-vaksin-measles-mumps-rubella-vaksin-rubella/Vaksin MMR Yang Beredar Saat Ini :Jenis Vaksin MMR (Measles Mumps dan Rubella) dan Pabrik Pembuatnya

Nama Vaksin & Pembuat VaksinJenis Virus Measles / CampakJenis Virus Mumps/ GondonganJenis Virus Rubella/ Campak Jerman

MMR II(Merck Sharp and Dohme)Jenis virus Moraten (1000 TCID)Jenis virus Jerry Lynn (5000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Pluserix(Glaxo Smith Klein)Jenis virus Schwarz (1000 TCID)Jenis virus Jerry Lynn (20.000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Trimovax(Sanofi Pasteur)Jenis virus Schwarz (1000 TCID)Jenis virus Urabe (20.000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Morupar(Chiron)Jenis virus Schwarz (1000 TCID)Jenis virus Urabe(5000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Vaccine Saves Lives !

Kelompok Vaksin Measles Mumps Rubella Vaksin RubellaTuesday, October 29th 2013. | Vaksin Rubella Vaksin Rubella

Penyakit rubellaSource: www.idph.state.il.usDalam website ini telah kita bahas tentang penyakit Rubella, baik virus penyebabnya, bahaya virus ini terhadap janin yang sedang dikandung oleh ibu yang terinfeksi virus Rubella ini, yaitu efek aborsi janin tersebut, atau janin meninggal sewaktu kelahiran (still birth), lahir dengan kecacatan fisik (efek teratogenik) dan cacat mental, yang semua ini dikelompokan dalam yang kita sebut CRS (Congenital Rubella Syndromes), (http://selukbelukvaksin.com/rubella-german-measles-campak-jerman/).Sekarang coba kita lihat apakah penyakit virus ini bisa kita cegah dan memberikan kekebalan kepada bayi dan orang dewasa, terutama untuk wanita; para calon ibu yang akan mengandung dan melahirkan, sehingga dengan pemberian vaksinasi yang efektif tetapi juga aman, akan mengurangi dan mencegah semua kejadian buruk yang berkaitan dengan infekis virus rubella ini.PendahuluanJauh sebelum kita memiliki vaksin Rubella, penyakit virus ini luas menyebar sampai ke seluruh dunia, yang setiap 6 hingga 9 tahun sekali akan menyebabkan terjadinya endemi atau Kejadian Luar Biasa / KLB penyakit rubella, yang terutama sasaran menyerang anak anak usia sebelum sekolah (berusia < 5 tahun) dan juga sering menyebabkan terjadi infeksi kelompok dalam lingkungan asrama sekolah dan tangsi angkatan bersenjata, yang para anggotanya adalah anak anak muda, yang sensitif terhadap penularan virus dan penyakit rubella.Pada tahun 1969, vaksin Rubella ini telah didaftarkan di USA dan pemakaian yang luas bisa menekan jumlah angka kesakitan dari tadinya 200.000 500.000 kasus pertahun hingga hanya 50.000 kasus saja, dan semenjak itu tidak ada lagi kejadian luar biasa penyakit rubella dikalangan masyarakat di Amerika,Sedangkan pada bagian dunia atau negara, dimana vaksin rubella ini belum digunakan secara meluas, masih ditemukan adanya endemi, yang terjadi pada tahun 1971 1972, kemudian tahun 1978 1979 dan 1982 1983.Hingga saat ini belum ada cara pengobatan penyakit rubella yang bisa diandalkan. Cara ampuh yaitu dengan memberikan kekebalan tubuh terhadap infeksi virus rubella, sehingga meskipun terpapar dengan virus rubella, orang tersebut tetap sehat.Kekebalan Terhadap Penyakit dan Virus RubellaAda dua cara mendapatkan kekebalan terhadap penyakit dan virus rubella, yaitu :1. Cara Imunisasi Pasif2. Cara Imunisasi AktifYang dimaksud dengan Cara Imunisasi Pasif, yaitu :Dengan mengambil serum orang dewasa yang pernah mengalami infeksi virus rubella dan telah sembuh, sehingga didalam serum darahnya akan didapatkan antibody untuk menangkal infeksi virus rubella (immmune serum globulin - ISG)Pada masa sebelum ditemukannya vaksin rubella, kepada wanita hamil yang terpapar dengan virus rubella disuntikan ISG ini dengan harapan bahwa antibody yang ada dalam serum ini bisa mencegah infeksi dan menghindarkan janin menjadi cacat karena virus rubella ini. Dan pengalamannya membuktikan bahwa efektifitas cara ini tidak meyakinkan seperti efektifitas vaksin anti rubella yang ada saat ini.Cara Imunisasi Pasif Janin atau bayi yang baru lahir dari ibu yang pernah diberikan vaksiinasi MMR sebelum hamil.Pada waktu bayi berusia 0 hingga 0.5 bulan, hampir semua bayi tersebut bisa di deteksi antibody terhadap virus measles atau campak, virus mumps atau gondongan dan virus campak Jerman atau rubella.Antibody ini diperoleh dari ibu nya (maternal antibody). Antibody (Immunoglubulin G/Ig G) yang berasal dari ibu mulai secara aktif disalurkan ke janin melalui tali pusat semenjak umur kehamilan mencapai 6 bulan, dan sejak itu jumlah nya semakin meningkat tajam sampai bayi dilahirkan.Namun jumlah antibody tersebut akan menurun dengan cepatnya hingga tinggal 50% saja sebelum bayi tersebut mencapai usia 9 bulan untuk virus campak, dan sebelum mencapai usia 6 bulan untuk virus gondongan dan virus rubella. Pada masa tersebut maka bayi dikatakan kebal terhadap penyakit campak, penyakit gondongan dan penyakit campak Jerman, karena mereka memperoleh atibody dari ibu yang telah diberikan vaksinasi MMR. Ini yang dikatakan jenis Imunisasi Pasif pada Janin dan Bayi.(http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC95790/)Dengan alasan dan latar belakang ini juga, maka ditentukan bahwa jadwal vaksinasi MMR pada bayi baru mulai diberikan setelah bayi menginjak usia 12 15 bulan atau lebih. Karena pada usia tersebut, jumlah konsentrasi antibody dari ibu (maternal antibody) sudah menurun, maka konsekuensinya adalah bayi sudah tidak bisa terlindung oleh antibody dari ibu dan mempunyai potensi terinfeksi virus penyakit campak, gondongan dan campak Jerman yang beredar dilingkungan sekitar bayi tersebut, maka pada usia tersebut kita perlu memberikan imunisasi dengan vaksin anti rubella.Cara Imunisasi Aktif :Dengan mengalami infeksi langsung dengan virus rubella maka seseorang akan mendapatkan kekebalan alamiah yang aktif dan kekebalan ini bisa berlangsung hingga seumur hidup.Namun ada cara yang lebih sederhana, dan tidak berbahaya namun tetap efektif dan berlangsung lama hingga seumur hidup juga yaitu dengan memberikan vaksinasi dengan vaksin anti Rubella, yang sudah ada sejak lama .Vaksin rubella yang pertama diperoleh dari seorang tentara muda yang terinfeksi dan isolat virus rubella itu telah dibiakkan berulang kali hingga 77 kali didalam sel ginjal monyet, sehingga dikenal sebagai virus rubella HPV 77 (high passage virus 77). Virus ini masih terus dibiakkan dalam sel binatang lain seperti bebek sebelum dipakai sebagai antigen untuk membuat vaksin, sehingga dikenal sekarang menjadi virus rubella RA-27/3 yang banyak dipakai untuk memproduksi vaksin rubella yang kita pergunakan hingga saat ini.Effektifitas vaksin rubella adalah sangat tinggi, dapat mencapai hingga dan melebihi 95% dalam pencegahan penyakit rubella pada semua yang telah mendapatkan vaksinasi rubella sebelumnya. Angka ini mendekati efektifitas imunisasi karena infeksi alamiah (natural immunization)Vaksin Rubella Vaksin Rubella adalah jenis vaksin virus hidup yang telah dilemahkan (live attenuated virus vaccine)Ada beberapa jenis antigen virus Rubella yang dikembangkan untuk membuat vaksin Rubella ini, antara lain : Jensi Vaksin dengan virus type HPV77 yang diisolasi dari seorang tentara yang menderita penyakit rubella. Virus rubella ini telah dikembangbiakkan hingga 77 kali didalam sel ginjal monyet, sehingga type virus rubella ini dikenal sebagai HPV77. Jenis vaksin Cendehill, yaitu jenis virus rubella yang diisolasi dari urine seorang penderita penyakit rubella. Virus ini juga telah dikembangbiakan puluhan kali didalam jaringan sel ginjal monyet sebelum dipergunakan untuk membuat vaksin rubella RA-27/3 adalah jenis virus rubella yang diisolasi dari jaringan ginjal bayi yang terinfeksi virus rubella, yang kemudian dikembangbiakan sekian puluh kali didalam sel ginjal manusia (WI38 human diploid cell) untuk dibuatkan vaksin rubella yang kita kenal dan pergunakan hingga saat ini.Tujuan pengembangbiakan sekian puluh kali dalam sel atau jaringan makhluk lain adalah untuk memperoleh virus rubella yang jinak, yang sudah tidak mempunyai potensi atau kemampuan untuk menginfeksi dan menimbulkan penyakit rubella (efek patogenitas), tetapi masih mempunyai kemampuan untuk merangsang sel imunitas tubuh manusia untuk memproduksi antibody (efek antigenitas) untuk melawan dan membunuh virus rubella yang akan masuk dan menginfeksi tubuh manusia. Ini yang disebut Vaksin hidup yang dilmahkan (Live attenuated vaccine)Saat ini hanya jenis virus RA-27/3 tetap dipergunakan untuk membuat vaksin Rubella, sedangkan 2 jenis sebelumnya telah ditarik dari peredaran. Vaksin Rubella bisa diperoleh sebagai vaksin Rubella yang monovalent, yaitu RCV (Rubella Containing Vaccines).Tetapi saat ini juga sering didapatkan vaksin kombinasi antara vaksin Rubella dengan vaksin virus lainnya, seperti kombinasi dengan vaksin Campak (vaksin MR vaksin campak rubella), atau vaksin MMR (vaksin campak, gondongan dan rubella) dan vaksin MMRV yaitu kombinasi antara vaksin rubella dengan vaksin campak, vaksin gondongan dan vaksin cacar air. (http://www.who.int/wer/2011/wer8629.pdf)Cara dan Dosis Pemberian Vaksin RubellaVaksin monovalent Rubella (RCV) biasanya diberikan secara suntikan sub kutan (dibawah jaringan kulit), biasanya diberikan pada saat bayi telah berusia 12 15 bulan, tetapi juga bisa diberikan pada saat bayi berusia 9 11 bulan atau ber-usia lebih, dan untuk anak remaja dan orang dewasa.Pada saat terjadi Kejadian Luar Biasa penyakit campak Jerman (Rubella), atau penyakit campak dan gondongan, maka vaksinasi MMR ini bisa diberikan juga untuk bayi yang berusia < 9 bulan, dengan tujuan melindunginya dari kemunginan terinfeksi oleh virus virus tersebut, meskipun daya proteksi vaksin pada bayi ini adalah kurang optimal. Sehingga kita tidak bisa beranggapan bahwa bayi tersebut telah mendapatkan dosis pertama vaksin MMR, maka pada saat mencapai usia 12 15 bulan, bayi tersebut tetap akan diberikan vaksinasi MMR dosis yang pertama sesuai jadwal imunisasi yang berlaku.Dibanyak negara, termasuk Indonesia, vaksin Rubella diberikan sebagai vaksin kombinasi MR (Measles Rubella) atau vaksin MMR (Measles Mumps Rubella), dengan jadwal pemberian vaksin dosis pertama pada saat bayi telah berusia 9 bulan, atau pada saat berusia 12 15 bulan. Dosis kedua biasanya diberikan pada saat bayi telah berusia 15 18 bulan, atau pada saat anak usia 4 6 tahun. (http://selukbelukvaksin.com/jadwal-imunisasi-idai-untuk-anak-berusia-0-18-tahun/)Efektifitas vaksin Rubella dan vaksin kombinasi Rubella dengan vaksin virus yang lain adalah sangat tinggi, yaitu antara 90 100% dan daya proteksinya berlangsung hingga puluhan tahun kemudian. Ada banyak literature yang mengatakan bahwa jangka waktu proteksi vaksin Rubella ini berlangsung lebih dari 20 tahun hingga seumur hidup lamanya. ( http://www.who.int/wer/2011/wer8629.pdf)Keamanan Vaksin dan Efek Samping Vaksin Rubella Secara umum, efek samping atau KIPI segera setelah pemberian vaksin Rubella, baik yang monovalent atau yang kombinasi dengan MR atau MMR dan MMRV, adalah ringan, terutama pada bayi dan anak anak.Reaksi samping atau KIPI yang umum dijumpai adalah rasa nyeri, kemerahan dan indurasi (pembengkakan) ditempat suntikan vaksin tadi. Demam yang derajat sedang dan bentik merah pada kulit, bayi menjadi rewel, pembesaran kelenjar limpa, nyeri otot dan rasa baal kesemutan lebih sering dilaporkan. Semua reaksi ini akan menghilang dan sembuh beberapa hari hingga minggu setelah vaksinasi.Kontraindikasi dan Perhatian Vaksinasi RubellaMeskipun tidak ada bukti terjadinya Congenital Rubella Syndrome (CRS) janin pada pemberian vaksin Rubella secara tidak disengaja kepada ibu hamil, namun karena secara teoritis dikatakan virus Rubella mempunyai efek teratogenik (menimbulkan cacat fisik) pada janin dalam kandungan, maka dianjurkan untuk menghindarkan pemberian vaksin Rubella untuk wanita hamil.Juga untuk wanita yang ingin hamil, harus menunda kehamilannya minimal satu bulan setelah pemberian vaksinasi Rubella ini.Namun bila secara tidak sengaja, vaksinasi Rubella telah diberikan pada wanita yang sedang hamil, maka hal ini bukan menjadi alasan kuat untuk menggugurkan janin yang sedang dikandungnya itu.Jenis Vaksin MMR (Measles Mumps dan Rubella) dan Pabrik Pembuatnya

Nama Vaksin & Pembuat VaksinJenis Virus Measles / CampakJenis Virus Mumps/ GondonganJenis Virus Rubella/ Campak Jerman

MMR II(Merck Sharp and Dohme)Jenis virus Moraten (1000 TCID)Jenis virus Jerry Lunn (5000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Priorix(Glaxo Smith Klein)Jenis virus Schwarz (1000 TCID)Jenis virus Jerry Lynn (20.000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Trimovax(Sanofi Pasteur)Jenis virus Schwarz (1000 TCID)Jenis virus Urabe (20.000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Morupar(Chiron)Jenis virus Schwarz (1000 TCID)Jenis virus Urabe(5000 TCID)Jenis virus RA27/3 (1000 TCID)

Kelompok Target Untuk Diberikan Vaksinasi Rubella : Bayi berusia 12 bulan atau lebih Anak dan remaja yang belum pernah mendapatkan vaksinasi Rubella Wanita dewasa sebelum kehamilan Wanita yang pasca melahirkan namun belum pernah mendapatkan vaksinasi Rubella (masih seronegative terhadap virus rubella) Pria dewasa yang berada dekat dan atau hidup dalam lingkungan wanita sedang hamil Tenaga yang bekerja ditempat penitipan dan perawatan anak anak Tenaga Kesehatan Mahasiswa yang tinggal bersama dalam asrama dikampus Tentara yang tinggal bersama dalam barak militer