Kelompok 10

26
Makalah Agama ISLAM, SAINS, DAN TEKNOLOGI Dosen Pembimbing: Muhammad Zakir, S.Pd MA Disusun Oleh : Kelompok 10 Nanda Masturah H 1404101010028 Yelfi Agusria 1404101010020 Dara Meutia 1404108010003 Isna Rosifa 1404108010024 Cut Tari Aulia 1404108010063

description

asdasd

Transcript of Kelompok 10

Page 1: Kelompok 10

Makalah Agama

ISLAM, SAINS, DAN TEKNOLOGI

Dosen Pembimbing: Muhammad Zakir, S.Pd MA

Disusun Oleh :

Kelompok 10

Nanda Masturah H 1404101010028

Yelfi Agusria 1404101010020

Dara Meutia 1404108010003

Isna Rosifa 1404108010024

Cut Tari Aulia 1404108010063

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2015

Page 2: Kelompok 10

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat

rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Agama mengenai Islam,

Sains, dan Teknologi ini. Makalah ini dibuat agar dapat menambah wawasan serta

pengetahuan mengenai agama Islam.

Dan tak lupa terima kasih kami kepada yang telah membantu dalam

menyelesaikan pembuatan makalah ini. Kami selaku penulis menyadari makalah

ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami selaku penulis mengharapkan

adanya kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini dapat menjadi

lebih baik.

Kami selaku penulis berharap makalah ini dapat menjadi manfaat dan

dapat memberi informasi bagi para pembaca serta utnuk pengembangan wawasan

dan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Banda Aceh, 10 April 2015

Penyusun

i

Page 3: Kelompok 10

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................. i

Daftar Isi........................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan.......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................ 2

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................. 2

BAB II Pembahasan......................................................................................... 3

2.1 Pengertian dan Prinsip Sains dan Teknologi dalam Al-Quran............ 3

2.2 Pandangan Islam Terhadap Perkembangan Sains dan Teknologi....... 6

2.3 Al-Quran dan Hadist Sebagai Bukti Kebenaran Teknologi Modern... 8

BAB III Penutup............................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan.......................................................................................... 13

3.2 Saran.................................................................................................... 13

Daftar Pustaka................................................................................................... 14

ii

Page 4: Kelompok 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menyandingkan sains modern dengan Al-Quran bagi sebagian banyak

orang yang belum memahami Islam secara benar mungkin merupakan sesuatu

yang mengherankan. Bagi kalangan saintis Barat yang kebanyakan terpengaruh

oleh teori materialis, agama yang pada mulanya hanya ditujukan kepada agama

Yahudi dan Kristen tidak lebih dari cerita-cerita mitologi dan legenda sehingga

tidak ada kaitannya sama sekali dengan sains sebagai produk penalaran empirik.

Khusus tentang Islam, kebanyakan orang Barat memiliki gambaran yang salah

dan penilaian yang salah, sehingga sampai saat ini mereka sulit untuk

mendapatkan gambaran yang tepat tentang Islam yang sebenarnya.

Ini diungkapkan Mautice Bucaille, Ahli Bedah dan Islamolog

berkebangsaan Perancis, sekitar 30-an tahun yang lalu, namun tampaknya

gambaran tersebut masih berlaku hingga hari ini, terutama setelah terjadi tragedi

WTC yang menurut keyakinan mereka dilakukan oleh kelompok Islam radikal al-

Qaida. Secara jujur ia mengakui bahwa Barat salah menilai Islam sebagai akibat

dari kebodohan atau akibat sikap meremehkan dan mencemoohkan yang

dilakukan secara sistematis. Akan tetapi kekeliruan yang paling berbahaya adalah

pemalsuan fakta sebenarnya tentang Islam yang didasarkan semata-mata

kebencian atau apriori.

Membicangkan sains dan Al-Quran sama artinya membicangkan

menafsirkan Al-Quran dengan bantuan teori-teori ilmu pengetahuan yang

sesungguhnya sudah lama dikenal dalam sejarah peradaban Islam. Sejak awal

kemunculannya, Islam adalah agama yang tegas mewajibkan pemeluknya agar

mencari ilmu dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Adalah suatu kenyataan

penting, bahwa Al-Quran mengajak manusia untuk memperdalam sains. Dengan

demikian, membicarakan sains dalam Al-Quran tidak harus melihat banyaknya

cabang ilmu pengetahuan yang tersimpul didalamnya, tidak pula dengan

menunjukkan kebenaran Al-Quran yang didukung teori-teori ilmiah. Tetapi

1

Page 5: Kelompok 10

pembahasan hendaknya lebih diarahkan kepada adanya jiwa ayat-ayat Al-Quran

yang mendorong dan menyemangati kemajuan dan pengembangan ilmu

pengetahuan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan

beberapa rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apa pengertian dan prinsip sains dan teknologi dalam Al-Quran?

b. Bagaimana pandangan Islam terhadap perkembangan sains?

c. Sebutkan Al-Quran dan Hadist sebagai bukti kebenaran teknologi modern?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan

rumusan masalah di atas:

a. Untuk memahami pengertian dan prinsip IPTEK sesuai ajaran Islam

b. Untuk memahami tentang perkembangan IPTEK dari kacamata Islam

c. Untuk mengetahui bukti-bukti kebenaran IPTEK dalam Al-Quran

2

Page 6: Kelompok 10

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Prinsip Sains dan Teknologi dalam Al-Quran

1) Pengertian Sains dan Teknologi

Ilmu dalam bahasa Arab `ilm berarti memahami, mengerti atau

mengetahui. `Ilm menurut bahasa berarti kejelasan, karena itu segala kata yang

terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Ilmu adalah pengetahuan

yang jelas tentang segala sesuatu. Ilmu atau sains memiliki arti lebih spesifik yaitu

usaha mencari pendekatan rasional dan pengumpulan fakta-fakta empiris, dengan

melalui pendekatan keilmuan akan didapatkan sejumlah pengetahuan atau juga

dapat dikatakan ilmu adalah sebagai pengetahuan yang ilmiah. 

Menurut Jan Hendrik Rapar menjelaskan bahwa pengetahuan ilmiah

(scientific knowledge) adalah pengetahuan yang diperoleh lewat penggunaan

metode-metode ilmiah yang lebih menjamin kepastian kebenaran yang dicapai

Pengetahuan yang demikian dikenal juga dengan sebutan science.

Teknologi adalah penerapan ilmu-ilmu dasar untuk memecahkan masalah

guna mencapai suatu tujuan tertentu, atau dapat dikatakan juga teknologi adalah

ilmu tentang penerapan ilmu pengetahuan untuk memenuhi suatu tujuan. 

Teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu

pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah

hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan

mengembangkan iptek.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

ilmu pengetahuan dan teknologi adalah suatu cara menerapkan kemampuan teknik

yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan berdasarkan proses teknis tertentu untuk

memanfaatkan alam bagi kesejahteraan dan terpenuhinya suatu tujuan.

2) Prinsip Sains dan Teknologi

Sains Islam adalah sains yang tumbuh dan berkembang dalam pandangan

hidup Islam. Dengan pengertian ini Islamisasi sains pada dasarnya adalah sebuah

3

Page 7: Kelompok 10

proses menempatkan sains dalam kerangka pandangan hidup Islam (worldview of

Islam). Penting untuk dipahami bahwa gagasan Islamisasi sains bukanlah untuk

menolak sains Barat secara keseluruhan, sebab tidak semua yang dari Barat itu

bertentangan dengan ajaran Islam, bahkan tidak sedikit darinya yang bermanfaat

bagi kemajuan dunia Islam. Di masa lalu pengembangan sains dalam Islam

banyak mengambil pelajaran dari non-Islam yang sudah lebih dahulu berkembang

seperti Yunani, Cina, atau India dengan terlebih dahulu menyeleksinya menurut

timbangan ajaran Islam.

Meski demikian, mungkin saja ada ilmuwan tertentu terpengaruh dengan

pandangan hidup tersebut, namun sebagai suatu umat yang diikat oleh pandangan

hidup yang kuat berkat terpeliharanya wahyu (Al-Qur’an dan Hadist), selalu ada

dari kalangan umat Islam yang mengoreksi kekeliruan tersebut kepada pandangan

hidup Islam yang lurus.

Islamisasi sains juga bukanlah sekedar labelisasi seperti matematika Islam,

fisika Islam, astronomi Islam, dan seterusnya atau turunannya dalam bentuk

teknologi Islam seperti pesawat Islam, komputer Islam, atau mobil Islam.

Islamisasi sains juga hendaknya tidak dipersempit oleh aneka perbantahan

mengenai kesesuaian al-Qur’an dengan teori sains modern yang terkadang tidak

produktif bagi perkembangan sains dunia Islam.

Untuk memahami sains dalam Islam perlu dipahami terlebih dahulu makna

alam sebagai objek ilmu sains. Dalam pandangan hidup Islam, alam memiliki

makna yang khas yang tercermin dari makna kata alam itu sendiri. Ditinjau dari

Bahasa Arab, kata alam (‘ālam) berasal dari kata yang sama dengan ilmu (‘ilm),

yaitu ‘-l-m (‘ain-lam-mim) atau ‘alam, yaitu adalah segala sesuatu selain Allah.

Dalam pandangan Islam, segala sesuatu selain Allah itu merupakan makhluk

(ciptaan) Allah. Oleh karena itu alam pada hakikatnya merupakan ciptaan yang

menunjukkan adanya sosok Pencipta (Khalik) makhluk tersebut, yaitu Allah

Subḥānahu wa Taʻālā.

Al-Qur’an menjelaskan bahwa alam ini disediakan Allah untuk memberi

manfaat bagi manusia di dunia. Sebagian dari manfaat alam itu masih berupa

potensi-potensi dan baru bisa dimanfaatkan setelah melalui pengolahan tertentu.

4

Page 8: Kelompok 10

Hal ini menuntut manusia memiliki kemampuan untuk mengolah berbagai benda

atau makhluk-makhluk di alam. Untuk dapat mengolah semua ini manusia

memerlukan ilmu sains untuk mengetahui bagaimana cara kerja alam. Tanpa

sains, banyak sekali potensi alam yang hanya akan menjadi bahan mentah yang

masih terbatas manfaatnya. Itu berarti ilmu sains merupakan kunci bagi manusia

untuk bisa mengaktualisasikan manfaat alam tersebut. Dengan merasakan manfaat

alam ini diharapkan tumbuh rasa syukur manusia terhadap pemberian Tuhannya

yang kemudian mendorongnya untuk menjadi hamba Allah yang baik.

Untuk memahami alam ini, manusia tidak hanya diberikan karunia berupa

indra dan kecerdasan akal saja, tetapi juga wahyu. Melalui wahyu ini Allah

membuka mata manusia mengenai berbagai isyarat ilmiah yang ada di alam.

Dalam banyak kasus, informasi al-Qur’an dapat berperan memberikan informasi

yang penting guna membantu manusia memahami pola-pola alam. Hal itu

ditunjukkan al-Qur’an lewat berbagai ayat yang berbicara tentang isyarat-isyarat

ilmiah diantaranya tentang proses penciptaan manusia, khasiat madu bagi

kesehatan, pergerakan benda langit, pergerakan air, dan lain sebagainya. Hasil

penelitian Maurice Bucaille, seorang ahli kedokteran Perancis, menunjukkan

bahwa tidak terdapat kontradiksi antara ayat al-Qur’an dengan hasil penelitian

sains modern.

Dengan cara pandang seperti di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ilmu

yang dihasilkan dari kegiatan memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam

ini sekurangnya memiliki dua tujuan pokok. Pertama, tujuan spiritual atau

ruhaniah, yaitu agar menjadi sarana manusia mengenal Allah. Kedua, tujuan

praktis atau lahiriah, yaitu agar pola-pola alam dapat dipahami sehingga manusia

dapat mempertahankan hidupnya dari berbagai kesulitan dan mengolah alam

untuk diambil manfaatnya. Tujuan pertama merupakan tujuan yang tertinggi,

sebab ia terkait erat dengan tujuan penciptaan manusia yaitu untuk beribadah

kepada Allah. Sekiranya manusia tidak mengenal Allah, maka tidak mungkin

manusia dapat beribadah kepada-Nya. Semakin dalam pengenalan seseorang

kepada Allah, maka semakin besar pula kualitas ibadahnya kepada Allah.

5

Page 9: Kelompok 10

Kedua tujuan tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan

harus berjalan bersama-sama, sebab tujuan kedua berfungsi untuk

menyempurnakan tujuan pertama, dan begitu pula sebaliknya. Ketika manusia

meneliti alam agar dapat merasakan manfaat dari alam, maka hal itu akan menjadi

jalan baginya semakin bersyukur kepada Allah sebab semua manfaat itu tidak

dapat diperolehnya kecuali dengan pertolongan Allah. Sedangkan ketika manusia

meneliti alam ini sebagai upaya semakin mengenal Allah, maka manusia akan

memanfaatkan alam ini dengan cara-cara yang diridhai Allah sehingga alam ini

terjaga dari berbagai kerusakan yang dapat merugikan manusia sendiri.

2.2 Pandangan Islam Terhadap Perkembangan Sains

Sains dan Islam merupakan bidang ilmu pengetahuan yang memiliki cara

pandang yang berbeda dalam menyikapi kehidupan di zaman ini. Namun

disamping perbedaan teresebut masih ada hubungan timbal-balik yang sangat

dahsyat diantara sains dan Islam, apabila dikeduanya diintegrasikan dengan pola

baik.

Islam memiliki kepedulian dan perhatian penuh kepada ummatnya agar

terus berproses untuk menggali potensi-potensi alam dan lingkungan menjadi

sentrum peradaban yang gemilang. Dalam konteks ini, tidak ada pertentangan

antara sains dan Islam, dimana keduanya berjalan seimbang dan selaras untuk

menciptakan khazanah keilmuan dan peradaban manusia yang lebih baik dari

sebelumnya.

Pandangan Islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa Islam tidak

pernah mengekang umatnya untuk maju dan modern. Justru Islam sangat

mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dan bereksperimen dalam hal

apapun, termasuk sains dan teknologi. Bagi Islam, sains dan teknologi adalah

termasuk ayat-ayat Allah yang perlu digali dan dicari keberadaannya. Ayat-ayat

Allah yang tersebar di alam semesta ini merupakan anugerah bagi manusia

sebagai khalifatullah di bumi untuk diolah dan dimanfaatkan dengan sebaik-

baiknya.

6

Page 10: Kelompok 10

Pandangan Islam tentang sains dan teknologi dapat diketahui prinsip-

prinsipnya dari analisis wahyu pertama yang diterima oleh Nabi Muhammad

SAW yang berbunyi:

) خلق الذي ك رب باسم اإلنسان) ١اقرأ (منخلق ك) ٢علق ورب اقرأ

) (٣األكرم ( بالقلم م عل ذي يعلم) (٤ال لم ما اإلنسان م )٥عل

Artinya:“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan.

Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan

Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan

perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya. (QS. Al-alaq: 1-5).

Ayat lain yang mendukung pengembangan sains adalah firman Allah

SWT. yang berbunyi bahwa:

ألولي آليات هار والن يل الل واختالف واألرض ماوات الس خلق في إن

) جنوبهم) ١٩٠األلباب وعلى وقعودا قياما ه الل يذكرون ذين ال

باطال هذا خلقت ما نا رب واألرض ماوات الس خلق في رون ويتفك

ار ( الن عذاب فقنا )١٩١سبحانك

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih

bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang

yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri

atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah

Engkau menciptakan Ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, Maka

peliharalah kami dari siksa neraka. QS. Ali-Imran: 190-191).

Ayat-ayat di atas adalah sebuah support yang Allah berikan kepada

hamba-Nya untuk terus menggali dan memperhatikan apa-apa yang ada di alam

semesta ini. Sebuah anjuran yang tidak boleh kita abaikan untuk bersama-sama

melakukan penggalian keilmuan yang lebih progresif sehingga mencapai puncak

7

Page 11: Kelompok 10

keilmuan yang dikehendaki Tuhan. Tak heran, kalau seorang ahli sains Barat,

Maurice Bucaile, setelah ia melakukan penelitian terhadap Al-Quran dan Bibel

dari sudut pandang sains modern, menyatakan bahwa:

“Saya menyelidiki keserasian teks Qur’an dengan sains modern secara

objektif dan tanpa prasangka. Mula-mula saya mengerti, dengan membaca

terjemahan, bahwa Qur’an menyebutkan bermacam-macam fenomena alamiah,

tetapi dengan membaca terjemahan itu saya hanya memperoleh pengetahuan yang

ringkas. Dengan membaca teks arab secara teliti sekali saya dapat menemukan

catatan yang membuktikan bahwa Alquran tidak mengandung sesuatu pernyataan

yang dapat dikritik dari segi pandangan ilmiah di zaman modern”.

Selain banyak memuat tentang pentingnya pengembangan sains, Alquran

juga dapat dijadikan sebagai inspirasi ilmu dan pengembangan wawasan berpikir

sehingga mampu menciptakan sesuatu yang baru dalam kehidupan. Hanya saja,

untuk menemukan hal tersebut, dibutuhkan kemampuan untuk menggalinya

secara lebih mendalam agar potensi alamiah yang diberikan Tuhan dapat

memberikan kemaslahatan sepenuhnya bagi keselarasan alam dan manusia.

Lebih jauh Osman Bakar mengungkapkan bahwa dalam Islam, kesadaran

religius terhadap tauhid merupakan sumber dari semangat Ilmiah dalam seluruh

wilayah pengetahuan. Oleh karena itu, tradisi intelektual Islam tidak menerima

gagasan bahwa hanya ilmu alam yang ilmiah atau lebih ilmiah dari ilmu-ilmu

lainnya. Demikian pula, gagasan objektivitas dalam kegiatan ilmiah menurutnya

tidak dapat dipisahkan dari kesadaran religius dan spiritual.

2.3 Al-Quran dan Hadist Sebagai Bukti Kebenaran Teknologi Modern

1) Besi

Besi adalah salah satu unsur yang dinyatakan secara jelas dalam Al Qur'an.

Dalam Surat Al Hadiid, yang berarti "besi", kita diberitahu sebagai berikut yang

artinya:

"…Dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat

dan berbagai manfaat bagi manusia ...." (Al Qur'an, 57:25)

8

Page 12: Kelompok 10

Kata "anzalnaa" yang berarti "kami turunkan" khusus digunakan untuk

besi dalam ayat ini, dapat diartikan secara kiasan untuk menjelaskan bahwa besi

diciptakan untuk memberi manfaat bagi manusia. Tapi ketika kita

mempertimbangkan makna harfiah kata ini, yakni "secara bendawi diturunkan

dari langit", kita akan menyadari bahwa ayat ini memiliki keajaiban ilmiah yang

sangat penting.

Ini dikarenakan penemuan astronomi modern telah mengungkap bahwa

logam besi yang ditemukan di bumi kita berasal dari bintang-bintang raksasa di

angkasa luar. Logam berat di alam semesta dibuat dan dihasilkan dalam inti

bintang-bintang raksasa. Akan tetapi sistem tata surya kita tidak memiliki struktur

yang cocok untuk menghasilkan besi secara mandiri. Besi hanya dapat dibuat dan

dihasilkan dalam bintang-bintang yang jauh lebih besar dari matahari, yang

suhunya mencapai beberapa ratus juta derajat.

Ketika jumlah besi telah melampaui batas tertentu dalam sebuah bintang,

bintang tersebut tidak mampu lagi menanggungnya, dan akhirnya meledak

melalui peristiwa yang disebut "nova" atau "supernova". Akibat dari ledakan ini,

meteor-meteor yang mengandung besi bertaburan di seluruh penjuru alam semesta

dan mereka bergerak melalui ruang hampa hingga mengalami tarikan oleh gaya

gravitasi benda angkasa.

Semua ini menunjukkan bahwa logam besi tidak terbentuk di bumi

melainkan kiriman dari bintang-bintang yang meledak di ruang angkasa melalui

meteor-meteor dan "diturunkan ke bumi", persis seperti dinyatakan dalam ayat

tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini tidak dapat diketahui secara ilmiah pada abad

ke-7 ketika Al Qur'an diturunkan.

2) Fakta tentang jenis kelamin bayi

Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin

seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat

kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-

lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang

mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada

9

Page 13: Kelompok 10

sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y. Alquran telah

menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46,

“...Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air

mani, apabila dipancarkan.”

Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis

kelamin berasal dari wanita, bukan dari air mani si pria.

3) Sungai di bawah laut

Definisi sungai sendiri adalah aliran air yang besar, memanjang, kemudian

mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Namun

melihat penelitian yang baru saja dilakukan oleh ilmuan Jacques-Yves Cousteau,

pakar peneliti dunia bawah laut asal Mexico, sepertinya sungai perlu didefinisikan

ulang. Penelitian yang ia tekuni menemukan bahwa terdapat sungai di dalam

lautan. Jadi akan ada bagian dari lautan yang mempertemukan antara air tawar dan

asin. Sungai bawah laut tersebut terjadi karena terdapat perbedaan tekanan lapisan

air. Hal inilah yang telah disampaikan al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 19-20

artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian

bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang

10

Page 14: Kelompok 10

ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara

keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”

4) Ditemukannya jasad Fir’aun.

”...Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu (Fir’aun) supaya kamu

dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan

sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda

kekuasaan Kami.” (QS. 10:92)

5) Madu adalah Obat.

”...Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan

tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut

lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di

dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya

pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi

orang-orang yang memikirkan.” (QS. 16:69)

6) Segala yang hidup di muka bumi diciptakan dari air.

”...Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya

langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian

Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu

yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. 21:30)

7) Fenomena berpasang-pasangan atas segala sesuatu.

”...Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan

semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka

maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui.” (QS. 36:36)

8) Kejadian manusia di dalam rahim.

”...Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal

darah itu Kami jadikan sesuatu yang melekat dan segumpal daging itu

Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus

11

Page 15: Kelompok 10

dengan daging, kemudian kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk)

lain. Maka Mahasucilah Allah, Pencipta yang paling baik.” (QS. 23:14)

”...Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan ke dalam

tubuhnya roh (ciptaan)-Nya, dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran,

penglihatan dan hati.” (QS. 32:9)

9) Peredaran benda-benda angkasa dalam garis edarnya.

“...Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan

bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

(Al Qur’an, 21:33)

“...Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan

Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al Qur’an, 36:38)

“...Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.” (Al Qur’an, 51:7)

10) Bagian otak yang mengendalikan gerak kita.

“...Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya

Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi

durhaka.” (Al Qur’an, 96:15-16)

12

Page 16: Kelompok 10

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Antara islam dan sains harus berjalan dengan selaras atau seimbang. Sains memerlukan Islam sebagai rujukan dalam melakukan observasi dan mengingatkan manusia akan fitrah manusia sebagai makhluk yang memiliki keterbatasan sehingga tidak mendewakan akal serta tidak sombong dengan apa yang dihasilkannya. Karena semua itu semata-mata atas kemurahan Allah yang maha Kuasa. Islam juga mengajarkan kepada umatnya agar apa yang telah diperoleh dari perkembangan sains dapat menambah keimanan terhadap Allah SWT.

Disamping itu sains juga memiliki andil dalam islam. Dengan adanya sains, umat islam dapat mengetahui arah qiblat, penentuan waktu sholat dan konversinya serta penentuan 1 ramadhan dan 1 syawal lewat Badan Hisab dan Rukyat Departemen Agama yang mana Badan Hisab dan Rukyat menggunakan sains dalam menentukan hal-hal tersebut.

3.2 Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat

menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis

juga  mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan

makalah ini.

13

Page 17: Kelompok 10

DAFTAR PUSTAKA

http://risqifardiansyah07.blogspot.com/2012/12/makalah-pengantar-studi-islam- tentang.html ( diakses pada 10 April 2015 pukul 20:31)

http://www.gallerydunia.com/2011/01/alquran-induk-dari-semua-teknologi.html (diakses pada 10 April 2015 pukul 20:37)

Soejoeti, Zalbawi. dkk.. 1998. Al-Islam dan Iptek. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada.

Gojali, Nanang. 2004. Manusia, Pendidikan, dan Sains dalam Perspektif Tafsir Hermeunetik. Jakarta: Rineka Cipta.

Abdul Fatah, Rohadi dan Sudarsono. 1990. Ilmu dan Teknologi dalam Islam. Jakarta: Rineka Cipta.

14