Kelenjar Saliva Dan Saliva
-
Upload
geby-winanda -
Category
Documents
-
view
65 -
download
13
description
Transcript of Kelenjar Saliva Dan Saliva
KELENJAR SALIVA DAN SALIVA
KELENJAR SALIVA DAN SALIVA
KLASIFIKASI BERDASARKAN LETAK:
DILUAR CAVUM ORIS (MASING-MASING SEPASANG)
GLANDULA PAROTIS
GLANDULA SUBMANDIBULARIS
GLANDULA SUBLINGUALIS
DALAM DINDING CAVUM ORIS
GLANDULA LABIALIS
GLANDULA BUCCALIS
GLANDULA PALATINA
DALAM CAVUM ORIS GLANDULA LINGUALIS
MUARA KELENJAR:
CAVUM ORIS KELENJAR SALIVA DAN PENGHASIL SALIVA
KELENJAR PENGHASIL SALIVA = AIR LUDAH
SALIVA:
CAMPURAN DARI HASIL BERBAGAI KELENJAR
KANDUNGAN
ENZIM PENCERNAAN
AIR, MINERAL, MUKOPROTEIN, KARBOHIDRAT
KATEGORI (BERDASARKAN JENIS SEL SEKRETORI)
KELENJAR MUKOSA MURNI (TERUTAMA MUSIN)
KELENJER SEROSA MURNI (JERNIH, CAIR}
MENGANDUNG: AMILASE, LISOSIM, PEROKSIDASE ETC.
KELENJAR CAMPURAN SEROSA DAN MUKOSA
KELENJER SALIVA DAN JUMLAH SALIVA
Sekresi kelenjer ludah atau sebagai saliva sebagian besar berperan pada lingkungan RM
Pada saliva tidak hanya ditemukan kelenjer ludah tetapi juga ditemukan bakteri oral, cairan celah ginggiva (cairan celah gusi) dan sisa-sisa makanan.
Komposisi jumlah saliva ditentukan oleh sekresi kelenjer mayor dan kelenjer minor lainnya.
Kelenjer mayor yakni masing-masing sepasang
A. Kel. Parotis
B. Kel.Submandibularis
C. Sublingalis
Kelenjer minor yaitu
Kel. labialis
Kel. Bucalis
Kel. Palatina
Kel.lingualis
Produksi saliva harian kira-kira 1-1,5 liter/hari.
Produksi ini tergantung pada usia, jenis kelamin, jenis makanan, waktu, kondisi kesehatan dan rangsangan meliputi tipe, intensitas dan lamanya rangsangan sendiri
Kondisi biologis, tingkatan penyakit dan obat-obat tertentu juga dapat menimbulkan perbedaan laju alir (flow rate) dan komposisi dari sekresi kelenjer saliva individu.
Diperkirakan prosentase produksi air ludah dari kel. submandibularis, parotis dan sublingualis berturut-turut adalah 60-65 %, 22-30 % dan 2-4 %. Sedangkan kelenjer kecil lainnya kurang dari 10 % (dari total volume produksi saliva bila tidak dirangsang).
Saliva mempunyai 2 fungsi fisiologis yakni:
1. Proses pencernaan
a. Sebagai pelumas (lumbrikasi) makanan agar mudah melewati saluran pencernaan atas (mudah ditelan).
b. Inisiasi kerja reaksi enzimatis makanan oleh enzim ptyalin
2. Proteksi (melindungi) terhadap jaringan lunak dan keras rongga mulut. Proteksi ini terkait dengan :
a. Sifat buffer saliva
b. Pembersih mekanik RM.
c. Sejumlah unsur saliva yang bekerja
Faktor antisolubility dan Antimikroba
(bakterisidal dan bakteristatis) RM.KANDUNGAN SALIVA
Unsur-unsur pokok saliva dari kelenjer parotis dan submandibularis dapat dilihat pada Tabel 8.1. (nilai konsentrasi ini dari saliva yang dikumpulkan setelah dirangsang dengan 2 % asam citrat pada lidah).
Konsentrasi unsur-unsur saliva tergantung pada besar laju alir (flow rate).
Bila tidak ada rangsangan (laju alir rendah) maka konsentrasi sodium, kloride dan karbonat menurun sedangkan konsentrasi urea, magnesium dan pospat meningkat.III. STRUKTUR KELENJER SALIVA
Struktur Kelenjer saliva tersusun oleh bermacam tipe sel yakni :
1. Unit sekresi kelenjer yang terdiri dari
a. sel asinus (acinar)
b. ductus intercalated
c. ductus striated
d. ductus ekresi
sel-sel diatas berperan pada modifikasi sekresi saliva
2. Unit non sekretori unit-unit non sekretori berada pada asinus yakni:
a. sel myoepitel: berperan dalam perpindahan saliva dari
asinus ke sistem ductus
b. sel-sel saraf : berperan dalam memberikan rangsangan sekresi saliva
UNIT SEKRETORI
A. ASINUS (SEL KELENJER)
1. KELEJAR ASINUS MUKOSA
2. KELENJAR ASINUS SEROSA
3. KELENJAR SEROSA MURNI DAN CAMPURAN B. SISTEM DUCTUS EXCRETORIUS
1. DUCTUS INTERCALATUS : TIPIS, BERCABANG
2. DUCTUS STRIATUS , LEBIH BESAR, SEL EPITEL
BERGARIS
3. DUCTUS EXCRETORIS SEL KELENJAR (ASINUS)
SEL MUKOSA DALAM KELENJAR MUKOSA MURNI
BERBENTUK KUBOID, TERSUSUN BERDERET PADA LAMINA BASALIS
SITOPLASMA JERNIH MENGANDUNG MUCIGEN = BAKAL MUSIN
INTI LONJONG SAMPAI PIPIH TERDESAK KE DASAR SEL,
SEL SEROSA DALAM KELENJAR SEROSA MURNI
BERBENTUK KUBOID/PIRAMIDAL, TERSUSUN SEKELILING RONGGA TUBULER
INTI BULAT
SEL KELENJAR DALAM KELENJAR CAMPURAN
PADA KELENJAR DENGAN DOMINASI SEL SEROSA:
SELURUH PARS SECRETORIA ADALAH SEL-SEL SEROSA
PARS SECRETORIA, CAMPURAN SEL SEROSA DAN SEL MUKOSA
PADA KELENJAR DENGAN DOMINASI SEL MUKOSA
SEL SEROSA TERDESAK KE UJUNG, MEMBENTUK DEMILUNES GIANNUZZI (bulan sabit giannuzi)
KELENJAR SEROSA MURNI
GLANDULA PAROTIS
SEPASANG
DI DEPAN TELINGA DI BAWAH KULIT
GLANDULA LINGUALIS POSTERIOR VON EBNER PADA LIDAH
BERMUARA DALAM CELAH PAPILLA CIRCUMVALLATAEKELENJAR MUKOSA MURNI
GLANDULA LINGUALIS POSTERIOR DI DAERAH RADIX LINGUAE
GLANDULA PALATINA
PALATUMKELENJAR CAMPURAN SEROSA-MUKOSA
GLANDULA SUBMANDIBULARIS
SEPASANG
PARS SECRETORIA : TERUTAMA CAMPURAN, SEBAGIAN MUKOSA DENGAN DOMINAN SEROSA
GLANDULA SUBLINGUALIS
SEPASANG
PARS SECRETORIA: CAMPURAN DENGAN SEL-SEL MUKOSA DOMINAN
GLANDULA LABIALIS
GLNDULA BUCCALIS
GLANDULA LINGUALIS ANTERIOR NUHNSISTEM DUCTUS EKRETORI
(Gambar 8-10)
1. Intercalate Ductus
Merupakan saluran dari daerah asinus atau beberapa asinus ke striated ductus (elektrolit transpor).
Sel berupa epitel kolumnar atau kubis
2.Striata Ductus.
Merupakan saluran ke ekretori ductus (elektrolit transpor).
Sel berupa selapis epitel kolumnar.
Aktif meresorbsi sodium dari sekresi primer.3. Ekretori Ductus
Sel berupa epitel bertingkat.
Aktif meresorbsi elektrolit elektrolit (kurang dari striata ductus) yang menyebabkan saliva menjadi hipotonis.
Eksretori ductus parotis adalah Stensen
Eksretori ductus submandibularis adalah Whartons
Eksretori ductus sublingualis adalah Bartholin
UNIT-UNIT NON SEKRESI
1. MYIOEPITEL
Merupakan otot polos yang dapat berkontraksi bila mendapat rangsangan.
Bila berkontraksi, maka kelenjer saliva yang ada dalam asinus akan terdorong ke lumen ductus
2. SEL-SEL SYARAF.
Sel yang memberi rangsangan ke myioepitel.
Rangsangan bisa berupa rangsangan pengunyahan, penciuman dan penglihatan melalui reseptor pengecapan (gustatory receptor) dalam rongga mulut.
IV. KOLEKSI, PRODUKSI DAN ANALISIS
SALIVA
Komposisi produksi sekresi saliva tergantung pada:
- usia
- jenis kelamin
- diet (jenis makanan)
- waktu saliva dikoleksi dan produksi
- rangsangan meliputi; tipe, intensitas dan lama. V. SEKRESI SALIVA
Faktor yang mempengaruhi komposisi saliva adalah laju alir, tipe kelenjer, jenis makanan (diet), genetik dan umur, jenis kelamin dan spesies.
A. LAJU ALIR.
Faktor yang mempengaruhi laju alir adalah :
1. Rangsangan
2. Aktivitas :
a. Tidur (Sekresi parotis tidak ada, sedangkan submaksilaris sangat sedikit). (nursing botol syndrom)
b. Mengunyah dan makan
c. Musim
Laju alir kel. Parotis tertinggi pada musim dingin dan akan menurun pada musim panas dan naik lagi secara gradual. Kecilnya laju alir pada musim panas disebabkan kecilnya dehidrasi.
d. Posisi tubuh
: Laju alir posisi tubuh juga mempengaruhi laju alir kelenjer saliva (Posisi berdiri 100 %, duduk 69 % dan bersandar 25 % laju alir parotis)
e. Merokok: laju alir perokok lebih besar dari pada tidak perokok
f. Cahaya: laju alir ditempat terang lebih besar dari pada ditempat gelap
Perbedaan rangsangan akan menimbulkan perbedaan laju alir.
Rangsangan pengecapan dengan asam sitrat akan menghasilkan laju alir yang tinggi. Begitu juga bila dirangsang dengan permen rasa anggur, cherry dan peppermint akan menimbulkan perbedaan laju alir.
Rangsangan penciuman dengan jeruk akan meningkatkan laju alir parotis.