Kelenjar Saliva Dan Saliva

11
KELENJAR SALIVA DAN SALIVA KLASIFIKASI BERDASARKAN LETAK: DILUAR CAVUM ORIS (MASING-MASING SEPASANG) GLANDULA PAROTIS GLANDULA SUBMANDIBULARIS GLANDULA SUBLINGUALIS DALAM DINDING CAVUM ORIS GLANDULA LABIALIS GLANDULA BUCCALIS GLANDULA PALATINA DALAM CAVUM ORIS GLANDULA LINGUALIS MUARA KELENJAR: CAVUM ORIS KELENJAR SALIVA DAN PENGHASIL SALIVA KELENJAR PENGHASIL SALIVA = AIR LUDAH SALIVA: CAMPURAN DARI HASIL BERBAGAI KELENJAR KANDUNGAN ENZIM PENCERNAAN AIR, MINERAL, MUKOPROTEIN, KARBOHIDRAT KATEGORI (BERDASARKAN JENIS SEL SEKRETORI) KELENJAR MUKOSA MURNI (TERUTAMA MUSIN) KELENJER SEROSA MURNI (JERNIH, CAIR}

description

winanda

Transcript of Kelenjar Saliva Dan Saliva

KELENJAR SALIVA DAN SALIVA

KELENJAR SALIVA DAN SALIVA

KLASIFIKASI BERDASARKAN LETAK:

DILUAR CAVUM ORIS (MASING-MASING SEPASANG)

GLANDULA PAROTIS

GLANDULA SUBMANDIBULARIS

GLANDULA SUBLINGUALIS

DALAM DINDING CAVUM ORIS

GLANDULA LABIALIS

GLANDULA BUCCALIS

GLANDULA PALATINA

DALAM CAVUM ORIS GLANDULA LINGUALIS

MUARA KELENJAR:

CAVUM ORIS KELENJAR SALIVA DAN PENGHASIL SALIVA

KELENJAR PENGHASIL SALIVA = AIR LUDAH

SALIVA:

CAMPURAN DARI HASIL BERBAGAI KELENJAR

KANDUNGAN

ENZIM PENCERNAAN

AIR, MINERAL, MUKOPROTEIN, KARBOHIDRAT

KATEGORI (BERDASARKAN JENIS SEL SEKRETORI)

KELENJAR MUKOSA MURNI (TERUTAMA MUSIN)

KELENJER SEROSA MURNI (JERNIH, CAIR}

MENGANDUNG: AMILASE, LISOSIM, PEROKSIDASE ETC.

KELENJAR CAMPURAN SEROSA DAN MUKOSA

KELENJER SALIVA DAN JUMLAH SALIVA

Sekresi kelenjer ludah atau sebagai saliva sebagian besar berperan pada lingkungan RM

Pada saliva tidak hanya ditemukan kelenjer ludah tetapi juga ditemukan bakteri oral, cairan celah ginggiva (cairan celah gusi) dan sisa-sisa makanan.

Komposisi jumlah saliva ditentukan oleh sekresi kelenjer mayor dan kelenjer minor lainnya.

Kelenjer mayor yakni masing-masing sepasang

A. Kel. Parotis

B. Kel.Submandibularis

C. Sublingalis

Kelenjer minor yaitu

Kel. labialis

Kel. Bucalis

Kel. Palatina

Kel.lingualis

Produksi saliva harian kira-kira 1-1,5 liter/hari.

Produksi ini tergantung pada usia, jenis kelamin, jenis makanan, waktu, kondisi kesehatan dan rangsangan meliputi tipe, intensitas dan lamanya rangsangan sendiri

Kondisi biologis, tingkatan penyakit dan obat-obat tertentu juga dapat menimbulkan perbedaan laju alir (flow rate) dan komposisi dari sekresi kelenjer saliva individu.

Diperkirakan prosentase produksi air ludah dari kel. submandibularis, parotis dan sublingualis berturut-turut adalah 60-65 %, 22-30 % dan 2-4 %. Sedangkan kelenjer kecil lainnya kurang dari 10 % (dari total volume produksi saliva bila tidak dirangsang).

Saliva mempunyai 2 fungsi fisiologis yakni:

1. Proses pencernaan

a. Sebagai pelumas (lumbrikasi) makanan agar mudah melewati saluran pencernaan atas (mudah ditelan).

b. Inisiasi kerja reaksi enzimatis makanan oleh enzim ptyalin

2. Proteksi (melindungi) terhadap jaringan lunak dan keras rongga mulut. Proteksi ini terkait dengan :

a. Sifat buffer saliva

b. Pembersih mekanik RM.

c. Sejumlah unsur saliva yang bekerja

Faktor antisolubility dan Antimikroba

(bakterisidal dan bakteristatis) RM.KANDUNGAN SALIVA

Unsur-unsur pokok saliva dari kelenjer parotis dan submandibularis dapat dilihat pada Tabel 8.1. (nilai konsentrasi ini dari saliva yang dikumpulkan setelah dirangsang dengan 2 % asam citrat pada lidah).

Konsentrasi unsur-unsur saliva tergantung pada besar laju alir (flow rate).

Bila tidak ada rangsangan (laju alir rendah) maka konsentrasi sodium, kloride dan karbonat menurun sedangkan konsentrasi urea, magnesium dan pospat meningkat.III. STRUKTUR KELENJER SALIVA

Struktur Kelenjer saliva tersusun oleh bermacam tipe sel yakni :

1. Unit sekresi kelenjer yang terdiri dari

a. sel asinus (acinar)

b. ductus intercalated

c. ductus striated

d. ductus ekresi

sel-sel diatas berperan pada modifikasi sekresi saliva

2. Unit non sekretori unit-unit non sekretori berada pada asinus yakni:

a. sel myoepitel: berperan dalam perpindahan saliva dari

asinus ke sistem ductus

b. sel-sel saraf : berperan dalam memberikan rangsangan sekresi saliva

UNIT SEKRETORI

A. ASINUS (SEL KELENJER)

1. KELEJAR ASINUS MUKOSA

2. KELENJAR ASINUS SEROSA

3. KELENJAR SEROSA MURNI DAN CAMPURAN B. SISTEM DUCTUS EXCRETORIUS

1. DUCTUS INTERCALATUS : TIPIS, BERCABANG

2. DUCTUS STRIATUS , LEBIH BESAR, SEL EPITEL

BERGARIS

3. DUCTUS EXCRETORIS SEL KELENJAR (ASINUS)

SEL MUKOSA DALAM KELENJAR MUKOSA MURNI

BERBENTUK KUBOID, TERSUSUN BERDERET PADA LAMINA BASALIS

SITOPLASMA JERNIH MENGANDUNG MUCIGEN = BAKAL MUSIN

INTI LONJONG SAMPAI PIPIH TERDESAK KE DASAR SEL,

SEL SEROSA DALAM KELENJAR SEROSA MURNI

BERBENTUK KUBOID/PIRAMIDAL, TERSUSUN SEKELILING RONGGA TUBULER

INTI BULAT

SEL KELENJAR DALAM KELENJAR CAMPURAN

PADA KELENJAR DENGAN DOMINASI SEL SEROSA:

SELURUH PARS SECRETORIA ADALAH SEL-SEL SEROSA

PARS SECRETORIA, CAMPURAN SEL SEROSA DAN SEL MUKOSA

PADA KELENJAR DENGAN DOMINASI SEL MUKOSA

SEL SEROSA TERDESAK KE UJUNG, MEMBENTUK DEMILUNES GIANNUZZI (bulan sabit giannuzi)

KELENJAR SEROSA MURNI

GLANDULA PAROTIS

SEPASANG

DI DEPAN TELINGA DI BAWAH KULIT

GLANDULA LINGUALIS POSTERIOR VON EBNER PADA LIDAH

BERMUARA DALAM CELAH PAPILLA CIRCUMVALLATAEKELENJAR MUKOSA MURNI

GLANDULA LINGUALIS POSTERIOR DI DAERAH RADIX LINGUAE

GLANDULA PALATINA

PALATUMKELENJAR CAMPURAN SEROSA-MUKOSA

GLANDULA SUBMANDIBULARIS

SEPASANG

PARS SECRETORIA : TERUTAMA CAMPURAN, SEBAGIAN MUKOSA DENGAN DOMINAN SEROSA

GLANDULA SUBLINGUALIS

SEPASANG

PARS SECRETORIA: CAMPURAN DENGAN SEL-SEL MUKOSA DOMINAN

GLANDULA LABIALIS

GLNDULA BUCCALIS

GLANDULA LINGUALIS ANTERIOR NUHNSISTEM DUCTUS EKRETORI

(Gambar 8-10)

1. Intercalate Ductus

Merupakan saluran dari daerah asinus atau beberapa asinus ke striated ductus (elektrolit transpor).

Sel berupa epitel kolumnar atau kubis

2.Striata Ductus.

Merupakan saluran ke ekretori ductus (elektrolit transpor).

Sel berupa selapis epitel kolumnar.

Aktif meresorbsi sodium dari sekresi primer.3. Ekretori Ductus

Sel berupa epitel bertingkat.

Aktif meresorbsi elektrolit elektrolit (kurang dari striata ductus) yang menyebabkan saliva menjadi hipotonis.

Eksretori ductus parotis adalah Stensen

Eksretori ductus submandibularis adalah Whartons

Eksretori ductus sublingualis adalah Bartholin

UNIT-UNIT NON SEKRESI

1. MYIOEPITEL

Merupakan otot polos yang dapat berkontraksi bila mendapat rangsangan.

Bila berkontraksi, maka kelenjer saliva yang ada dalam asinus akan terdorong ke lumen ductus

2. SEL-SEL SYARAF.

Sel yang memberi rangsangan ke myioepitel.

Rangsangan bisa berupa rangsangan pengunyahan, penciuman dan penglihatan melalui reseptor pengecapan (gustatory receptor) dalam rongga mulut.

IV. KOLEKSI, PRODUKSI DAN ANALISIS

SALIVA

Komposisi produksi sekresi saliva tergantung pada:

- usia

- jenis kelamin

- diet (jenis makanan)

- waktu saliva dikoleksi dan produksi

- rangsangan meliputi; tipe, intensitas dan lama. V. SEKRESI SALIVA

Faktor yang mempengaruhi komposisi saliva adalah laju alir, tipe kelenjer, jenis makanan (diet), genetik dan umur, jenis kelamin dan spesies.

A. LAJU ALIR.

Faktor yang mempengaruhi laju alir adalah :

1. Rangsangan

2. Aktivitas :

a. Tidur (Sekresi parotis tidak ada, sedangkan submaksilaris sangat sedikit). (nursing botol syndrom)

b. Mengunyah dan makan

c. Musim

Laju alir kel. Parotis tertinggi pada musim dingin dan akan menurun pada musim panas dan naik lagi secara gradual. Kecilnya laju alir pada musim panas disebabkan kecilnya dehidrasi.

d. Posisi tubuh

: Laju alir posisi tubuh juga mempengaruhi laju alir kelenjer saliva (Posisi berdiri 100 %, duduk 69 % dan bersandar 25 % laju alir parotis)

e. Merokok: laju alir perokok lebih besar dari pada tidak perokok

f. Cahaya: laju alir ditempat terang lebih besar dari pada ditempat gelap

Perbedaan rangsangan akan menimbulkan perbedaan laju alir.

Rangsangan pengecapan dengan asam sitrat akan menghasilkan laju alir yang tinggi. Begitu juga bila dirangsang dengan permen rasa anggur, cherry dan peppermint akan menimbulkan perbedaan laju alir.

Rangsangan penciuman dengan jeruk akan meningkatkan laju alir parotis.