KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat...

121
i KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS PEKARANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta Jurusan/Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Oleh : FARIDA NOVIANINGSIH H 0405029 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat...

Page 1: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

i

KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN

HIAS PEKARANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN

KOTA SURAKARTA

Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

guna memperoleh derajat Sarjana Pertaniandi Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Jurusan/Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

Oleh :

FARIDA NOVIANINGSIH

H 0405029

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

ii

KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS

PEKARANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN

KOTA SURAKARTA

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

FARIDA NOVIANINGSIH

H 0405029

Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada tanggal : 30 Juli 2010

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Tim Penguji

Ketua

Prof.Dr.Ir. Totok Mardikanto, MSNIP.19470713 198103 1 001

Anggota I

Arip Wijianto, SP, MSiNIP.19771226 200501 1 002

Anggota II

Dr. Ir. Suwarto, MSiNIP.19561119 198301 1 002

Surakarta, Agustus 2010

Mengetahui Universitas Sebelas Maret

Fakultas PertanianDekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MSNIP. 19551217 198203 1 003

Page 3: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang

telah melindungi serta membimbing penulis sehingga penulis dapat melaksanakan

dan menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul ”Kegiatan Penyuluhan

Pertanian Tanaman Hias Pekarangan Di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta”.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh

bantuan serta pengarahan dari berbagai pihak. Untuk ini pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS, selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Bapak Dr. Ir. Kusnandar, MSi, selaku Ketua Jurusan/Program Studi

Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas

Maret Surakarta

3. Bapak Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, MS., selaku Pembimbing Utama

Skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penyusunan

skipsi dan studi

4. Bapak Arip Wijianto, SP, MSi., selaku Pembimbing Pendamping yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya skripsi ini

5. Bapak Dr. Ir. Suwarto, M.Si., selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan kepada penulis

6. Kepala Kantor BAPPEDA Kota Surakarta beserta staf yang telah memberikan

izin dan bantuannya selama ini

7. Kepala Kantor Dinas Pertanian Kota Surakarta beserta segenap penyuluh atas

bantuan dalam menyediakan data yang penulis butuhkan.

8. Seluruh Dosen Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

telah memberikan ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.

9. Seluruh Karyawan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan bantuan

10. Segenap Kelompok Tani yang ada di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta

atas informasi yang telah diberikan

Page 4: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

iv

11. Keluarga penulis (Bapak, Ibu, Kakak dan Adik-adikku) dan keluarga Kakak

Wagino atas segala doa, dukungan baik moril, materiil, dan semangat yang

telah diberikan kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi

12. Teman-teman PKP atas bantuan, dukungan, dan semangat yang diberikan

kepada penulis untuk tetap berjuang, dan

13. Semua pihak yang secara langsung ataupun tidak langsung telah membantu

penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat

penulis harapkan demi kemajuan di masa mendatang. Ridho Allah SWT yang

penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca.

Surakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 5: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iii

DAFTAR ISI.............................................................................................. v

DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. viii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix

RINGKASAN ............................................................................................ x

SUMMARY ............................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 4

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 5

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 47

C. Dimensi Penelitian....................................................................... 48

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Desain Penelitian............................................................ 51

B. Lokasi Penelitian ......................................................................... 51

C. Teknik Cuplikan (Sampling)....................................................... 52

D. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 54

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen.................................. 55

F. Validitas Data.............................................................................. 57

G. Teknik Analisis Data................................................................... 59

Page 6: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

vi

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Alam............................................................................. 62

B. Keadaan Penduduk...................................................................... 63

C. Keadaan Pertanian dan Peternakan ............................................. 66

D. Keadaan Sarana Perekonomian................................................... 68

E. Keadaan Kelembagaan Penyuluhan ............................................ 68

V. SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Data ................................................................................... 70

1. Sistem Penyuluhan Pertanian................................................ 70

2. Proses Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian .................... 77

3. Kinerja Penyuluh................................................................... 85

4. Kelembagaan Pendukung Penyuluhan Pertanian.................. 86

5. Kegiatan Penyuluhan Pertanian ............................................ 87

6. Keberhasilan Penyuluhan Pertanian...................................... 89

7. Faktor Pendukung Penyuluhan Pertanian ............................. 92

8. Faktor Penghambat Penyuluhan Pertanian............................ 93

B. Temuan Pokok dan Pembahasan.................................................. 95

1. Sistem Penyuluhan Pertanian................................................ 95

2. Proses Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian .................... 98

3. Faktor Pendukung dan Penghambat Penyuluhan Pertanian.. 103

4. Keberhasilan Penyuluhan Pertanian...................................... 104

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................ 105

B. Saran........................................................................................... 106

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 107

LAMPIRAN

Page 7: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Anggota Kelompok Tani di Kota Surakarta ..................... 51Tabel 2. Rincian Sampel Penelitian ............................................................. 52Tabel 3. Sumber Data Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tanaman Hias

Pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta ..................... 54Tabel 4. Luas dan Tata Guna Lahan di Kecamatan Laweyan...................... 62Tabel 5. Kelompok Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis

Kelamin di Kecamatan Laweyan pada bulan Januari 2010 ........... 63Tabel 6. Kelompok Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan

Laweyan pada bulan Januari 2010 ................................................. 65Tabel 7. Kelompok Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan

Laweyan pada bulan Januari 2010 ................................................. 66Tabel 8. Jumlah Produksi Komoditas Pertanian di Kecamatan Laweyan

pada bulan Maret tahun 2010......................................................... 67Tabel 9. Jumlah Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan Laweyan............ 68Tabel 10. Daftar Penyuluh Pertanian Lapangan di Kecamatan Laweyan

Kota Surakarta................................................................................ 69Tabel 11. Jumlah Anggota dalam Kelembagaan Petani di Kecamatan

Laweyan ......................................................................................... 81Tabel 12. Bentuk Peran Serta dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Tanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan KotaSurakarta ....................................................................................... 83

Tabel 13. Jalinan Kerjasama dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan ...................... 84

Tabel 14. Kelembagaan Pendukung Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Laweyan ......................................................................................... 87

Tabel 15. Jenis Kegiatan Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Laweyan...... 88Tabel 16. Perubahan Pengetahuan yang Terjadi pada Sasaran Penyuluhan

di Kecamatan Laweyan.................................................................. 90Tabel 17. Perubahan Sikap yang Terjadi pada Sasaran Penyuluhan

di Kecamatan Laweyan.................................................................... 91Tabel 18. Perubahan Ketrampilan yang Terjadi pada Sasaran Penyuluhan

di Kecamatan Laweyan.................................................................... 92Tabel 19. Sarana dan Prasarana Kelopmpok Tani di Kecamatan Laweyan…. 93

Page 8: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Kegiatan Penyuluhan PertanianTanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta ........................................................................................ 48

Gambar 2. Bagan Trianggulasi Data................................................................ 58Gambar 3. Bagan Trianggulasi Metode ........................................................... 58Gambar 4. Model Analisis Interaktif ............................................................... 60Gambar 5. Struktur Kelembagaan di Dinas Pertanian Kota Surakarta ............ 72

Page 9: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta ......... 111

Lampiran 2. Identitas Subjek dan Informan Kegiatan PenyuluhanPertanian Tanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta ............................................................. 132

Lampiran 3. Hasil Wawancara Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.......... 133

Lampiran 4. Rincian Triangulasi Data............................................................. 170Lampiran 5. Rincian Triangulasi Metode........................................................ 185Lampiran 6. Dokumentasi ............................................................................... 203Lampiran 7. Peta Kecamatan Laweyan Kota Surakarta .................................. 206Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian..................................................................... 207Lampiran 9. Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan PUMK Tanaman Hias

Kota Surakarta Tahun 2008 ........................................................ 208

Page 10: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

x

RINGKASAN

FARIDA NOVIANINGSIH, H0405029. ”KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS PEKARANGAN DI KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA”. Di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto,MS. dan Arip Wijianto, SP, MSi.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengkaji proses penyelenggaraankegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. (2) Mengkaji faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dari kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta (3) Mengkaji tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

Metode penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif digunakan sebagai metode dari penelitian ini. Penentuan sampel dilakukan dengan teknik snowball sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi, dan content analysis. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi data, triangulasi metode dan review informan, sedangkan analisis data menggunakan tiga komponen utama yaitu: (1) reduksi data (2) sajian data (3)penarikan simpulan dan verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa komponen yang berperan dalam menunjang kelancaran kegiatan penyuluhan pertanian yaitu kebijakan penyuluhan pertanian, kelembagaan penyuluhan, ketenagaan penyuluhan, pembiayaan penyuluhan, pengawasan dan pengendalian penyuluhan.Proses penyelenggaraan penyuluhan pertanian mencakup lima aspek yaitu programa penyuluhan, mekanisme kerja, metode penyuluhan, materi penyuluhan,peran serta dan kerjasama. Programa penyuluhan berisi gambaran keadaan wilayah, kebijakan pemerintah, dan rencana penyuluhan selama satu tahun yang akan datang. Mekanisme kerja yang berjalan yaitu mekanisme dari bawah dan atas sedangkan metode penyuluhan yang dominan digunakan yaitu metode perorangan dan kelompok. Materi yang disampaikan yaitu budidaya anggrek, olahan pangan, pembuatan pupuk kompos dan cair, perikanan, peternakan, penyilangan anggrek dan pengembangan tanaman obat. Pihak yang berperan serta dalam kegiatan penyuluhan pertanian yaitu THL; PDP; Lurah; ketua, pengurus dan anggota kelompok tani; Dinas Lingkungan Hidup; Dinas Pertanian Propinsi; Staff Kehutanan Dinas Pertanian dan masyarakat. Kerjasama yang terjalin berkaitan dengan subsidi tanaman anggrek, penanggulangan hama penyakit, fasilitas studi banding, silaturahmi, penyuluhan, pelatihan, pemasaran hasil tani, pameran tanaman hias, jualan hasil tani atau produk olahan pangan dan pemberian modal usaha. Kegiatan penyuluhan setiap kelompok tani dilaksanakan sebulan sekali. Tidak ada kelembagaan swasta dan swadaya, Tetapi ada kelembagaan pendukung penyuluhan pertanian. Terdapat faktor pendukung dan penghambat serta tindak lanjut penyuluhan selanjutnya. Dampak kegiatan penyuluhan pertanian yaitu adanya perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani.

Page 11: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xi

SUMMARY

FARIDA NOVIANINGSIH, H0405029. “AN AGRICULTURE EXTENSION ACTIVITY ON YARD DECORATION PLANTATION IN DISTRICT LAWEYAN OF SURAKARTA CITY.” Under tuitions of Prof. Dr. Ir. Totok Mardikanto, MS. and Arip Wijianto, SP, MSi.

This research aims to: (1) Study the process of agriculture extension implementation activity on yard decoration plantation in District Laweyan of Surakarta City, (2) to study the factors supporting and inhibiting the agriculture extension activity on yard decoration plantation in District Laweyan of Surakarta City, and (3) to study the follow-up of the agriculture extension activity on yard decoration plantation in District Laweyan of Surakarta City.

The research employed a qualitative and descriptive approach. The sampling technique used was snowball sampling. Techniques of collecting data used were in-depth interview, observation and content analysis. The data validity test employed was data and method triangulations, and informant review, meanwhile the data analysis was done using three main components: (1) data reduction, (2) display, (3) conclusion drawing and verification.

Considering the result of research it can be concluded that the components supporting the agriculture extension activity smoothness include: the agriculture extension policy, extention institution, extention staffing, extension funding, supervision and control. The process of agriculture extension activity encompasses five aspects: extention program, work mechanism, extention method, extention material, participation and cooperation. The extention program contains a description of location condition, governmental policy, and extention plan for the next one year. The work mechanism proceeding is the bottom-up one while the dominant extention methods used were private and group method. The materials delivered include orchid cultivation, food processing, compost and liquid fertilizer development, fishery, animal husbandry, orchid cross-breeding and medicinal plantation development. The parties participating in the agriculture extention activity are THL, PDP, Lurah, chief, administrator, and farmer group member; living environmental service; provincial agricultural service, forestry staff of agricultural service and society. The cooperation established relates to the orchid plant subsidy, pest management, comparative study facility, visit, extention, training, produce marketing, decoration plantation exhibition, agriculture yield or processed-food selling and business capital grant. The extention activity of each farmer group is done once a month. There is no private and self-help, but there is institution supporting the agriculture extention. There is supporting and inhibiting factor as well as the follow-up of extention. The effect of agriculture extention activity includes the change in the farmer’s knowledge, attitude and skill.

Page 12: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xii

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan pertanian merupakan proses yang berkesinambungan

dan memerlukan perhatian semua pihak. Artinya, suatu proses pembangunan

pertanian tidak akan berhasil apabila dalam pelaksanaannya hanya bersifat

parsial. Keberhasilan suatu proses pembangunan pertanian tidak hanya

dipandang dari out put yang dihasilkan tetapi juga perlu aspek lain yang

diperhatikan yaitu bagaimana pembangunan pertanian ini dapat terus

berlanjut.

Pembangunan pertanian di Indonesia bertujuan untuk memanfaatkan

sumber daya pertanian secara optimal, dengan cara mengikutsertakan

masyarakat kota menuju ke pertanian agribisnis yang maju, mandiri dan

sejahtera serta tercapainya perbaikan taraf hidup petani dan masyarakat pada

umumnya. Salah satu caranya adalah dengan adanya penyuluhan pertanian.

Penyuluhan pertanian menurut Mardikanto (2009) adalah proses aktif yang

memerlukan interaksi antara penyuluh dan sasaran, agar terbangun proses

perubahan perilaku (pengetahuan, sikap dan ketrampilan) seseorang yang

dapat diamati oleh orang atau pihak lain baik secara langsung (berupa: ucapan,

tindakan dan bahasa tubuh) maupun tidak langsung (melalui kinerja dan atau

hasil kerja).

Pembangunan pertanian ditunjukkan ke semua sektor pertanian, salah

satunya adalah di sektor tanaman pangan dan hortikultura. Hortikultura dibagi

menjadi tiga golongan tanaman yakni buah-buahan, sayuran dan tanaman hias.

Hortikultura banyak memberikan keuntungan bagi manusia dan lingkungan

hidup. Buah-buahan dan sayuran yang dikonsumsi oleh manusia dapat

bermanfaat bagi tubuh. Pohon buah-buahan, sayuran dan tanaman hias dapat

berfungsi sebagai penyejuk, penyerap air hujan, peneduh dan penyerap CO2

atau pencemar udara lainnya. Limbah tanamannya serta limbah buah atau

sayuran dapat dipergunakan sebagai pupuk organik atau kompos yang dapat

menyuburkan tanah, sedang keindahannya dapat dinikmati dan berpengaruh

Page 13: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xiii

baik bagi kesehatan jiwa manusia. Usaha budidaya tanaman hortikultura, pada

dasarnya tidak memerlukan lahan yang cukup luas. Salah satunya di lahan

pekarangan rumah masing-masing.

Pekarangan merupakan perpaduan pertanian yang melibatkan peran

manusia dengan ekosistemnya. Secara ekologis, pekarangan dengan struktur

tanaman yang tingginya berjenjang dan beraneka jenisnya, mulai dari jenis

tanaman keras sampai tanaman perdu dan sejenis rerumputan, bukan saja akan

mampu mengoptimalkan penggunaan energi matahari, melainkan juga dapat

melindungi tanah dari erosi air hujan. Sehingga, berbagai jenis tanaman dapat

tumbuh berdampingan serta kesuburan tanah dan tata air tetap terjaga. Selain

itu, di pekarangan juga terjadi sistem daur ulang yang sangat baik. Dedaunan

yang jatuh, sampah-sampah organik sisa rumah tangga dan kotoran hewan

ternak merupakan sumber daya yang baik bagi pertumbuhan tanaman

pekarangan. Sebaliknya, dedaunan dan rerumputan segar merupakan sumber

daya yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Kota Surakarta merupakan salah satu daerah perkotaan yang padat

penduduk dengan lahan pertanian yang sempit karena sebagian besar lahannya

digunakan untuk pemukiman dan pabrik. Sehingga kegiatan penyuluhan

pertanian difokuskan pada intensifikasi penggunaan lahan yang ada melalui

pendampingan dan pembinaan masyarakat pada umumnya dan kelompok tani

pada khususnya. Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan dilakukan tidak hanya

di bidang pertanian tanaman pangan saja tetapi juga meliputi bidang tanaman

hias yang sangat berpotensi untuk dikembangkan di Kota Surakarta. Salah

satunya adalah pengembangan tanaman hias pekarangan di Kecamatan

Laweyan Kota Surakarta. Peneliti memilih Kecamatan Laweyan sebagai

lokasi penelitian karena sebagian besar masyarakat di Kecamatan Laweyan

telah membudidayakan tanaman hias di pekarangan rumah masing-masing.

Tanaman hias yang sudah dibudidayakan di Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta adalah anggrek, melati, adenium, anthurium, rosella dan agloenema.

Page 14: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xiv

B. Perumusan Masalah

Pengembangan pertanian yang sudah dilaksanakan sekarang ini masih

terbatas pada penanganan lahan sawah, sedangkan untuk pekarangan belum

banyak mendapatkan perhatian. Mengenai pekarangan, hampir semua tempat

di Indonesia ini dapat kita jumpai adanya pekarangan. Pekarangan merupakan

agroekosistem yang sangat baik serta mempunyai potensi yang tidak kecil

dalam mencukupi kebutuhan hidup pemiliknya. Bahkan kalau dikembangkan

secara baik akan dapat bermanfaat lebih jauh lagi, seperti kesejahteraan

masyarakat sekitar, pemenuhan kebutuhan pasar bahkan mungkin memenuhi

kebutuhan nasional. Selain digunakan untuk budidaya tanaman hortikultura

(buah-buahan dan sayuran), pekarangan juga dimanfaatkan untuk budidaya

tanaman hias. Tanaman hias adalah tanaman yang dipergunakan sebagai

dekorasi baik ruangan ataupun luar ruangan. Tanaman hias memiliki berbagai

macam jenis mulai dari tanaman berbunga sampai tanaman yang berbentuk

unik. Bentuk tanaman ini sangat beraneka ragam dan masing-masing tanaman

memiliki daya tarik tersendiri untuk layak dikoleksi.

Sejak disadari oleh masyarakat tentang arti pentingnya tanaman hias

bagi kehidupan mereka, maka orang-orang mulai mengusahakan dan mencari

jenis-jenis tanaman hias yang menarik dan dapat tumbuh di dalam maupun

luar ruangan. Pemeliharaan tanaman hias pun cukup mudah dan di setiap

rumah sudah banyak terdapat tanaman hias yang mampu tumbuh dengan

subur. Tanaman hias dapat berfungsi untuk memperindah lingkungan dan

mengurangi polusi udara sehingga lingkungan menjadi sejuk dan segar. Hal

tersebut dapat menimbulkan keinginan masyarakat kota untuk lebih

meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilannya dengan cara mengikuti

kegiatan penyuluhan pertanian.

Berdasarkan uraian singkat di atas dapat dijabarkan beberapa rumusan

masalah terkait dengan kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pakarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, yakni sabagai berikut:

1. Bagaimana proses penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian

tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta?

Page 15: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xv

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dari

kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan

Laweyan Kota Surakarta?

3. Bagaimana tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengkaji proses penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian tanaman

hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

2. Mengkaji faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dari

kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan

Laweyan Kota Surakarta.

3. Mengkaji tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

D. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan bagian dari proses belajar yang

harus ditempuh untuk mendapatkan banyak pengetahuan mengenai

kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan dan sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bagi masyarakat kota atau petani, dapat dijadikan informasi untuk

melaksanakan kegiatan budidaya tanaman hias di lahan pekarangan rumah

masing-masing.

3. Bagi peneliti lain, dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam

penyusunan penelitian sejenis.

4. Bagi pengambil kebijakan (pemerintah dan instansi terkait), dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kebijakan

penyuluhan pertanian yang akan datang guna memperoleh manfaat yang

lebih baik.

Page 16: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xvi

II. LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembangunan Pertanian

a. Pembangunan pertanian

Mosher (1991) memaparkan bahwa pembangunan pertanian

cenderung dipikirkan dan dibicarakan hanya karena pembangunan itu

menyediakan lebih banyak hasil untuk manusia. Dalam kenyataannya

ada terdapat suatu hasil tambahan bahkan barangkali merupakan hasil

yang lebih penting, yaitu: pembangunan pertanian mengubah manusia-

manusia yang bekerja didalamnya. Supaya pembangunan pertanian itu

terlaksana, pengetahuan dan keterampilan para petani haruslah terus

meningkat dan berubah. Karena para petani terus-menerus menerima

metoda baru, cara berpikir mereka pun berubah. Mereka

mengembangkan suatu sikap baru yang berbeda terhadap pertanian,

terhadap alam sekitar mereka dan terhadap diri mereka sendiri.

Menurut Soetriono et all (2006), dalam pembangunan pertanian

masalah penting tentang usahatani adalah mengubah usahatani dalam

arti luas dan pengaturannya agar dapat menggunakan metode berusaha

tani secara baik, benar dan efisien. Bentuk usahatani yang sesuai bagi

pertanian primitif bukanlah bentuk produktif jika metode modern

dipergunakan. Tindakan yang dianggap lebih efisien antar lain:

1) Pemetaan dan registrasi hak pemilikan tanah

2) Pemagaran tanah untuk mencegah pengembalian sewenang-

wenang

3) Konsolidasi yang terpencar-pencar

4) Redistribusi tanah untuk mendapatkan satuan manajemen yang

efisien

5) Mengubah syarat-syarat penyakapan.

Page 17: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xvii

Arifin (2010) mengungkapkan bahwa pembangunan pertanian di

Indonesia sebenarnya telah menunjukkan kontribusi yang sukar

terbantahkan, bahwa peningkatan produktivitas tanaman pangan

melalui varietas unggul, lonjakan produksi peternakan dan perikanan

telah terbukti mampu mengatasi persoalan kelaparan dalam empat

dasawarsa terakhir. Pembangunan perkebunan dan agroindustri juga

telah mampu mengantarkan pada kemajuan ekonomi bangsa,

perbaikan kinerja ekspor, dan penyerapan tenaga kerja.

Pembangunan pertanian dapat diartikan sebagai suatu proses

yang ditujukan untuk selalu menambah produksi pertanian untuk tiap-

tiap konsumen, yang sekaligus mempertinggi pendapatan dan

produktivitas usaha tiap-tiap petani dengan jalan menambah modal dan

ketrampilan untuk memperbesar turut campur tangannya manusia di

dalam perkembangan tumbuhan dan hewan (Hadisapoetro, 1973).

Menurut Mardikanto (2007), di dalam proses pembangunan

pertanian, perbaikan kualitas hidup yang dicita-citakan itu diupayakan

melalui kegiatan peningkatan produktivitas usahatani, yakni melalui

semakin besarnya turut campur tangan manusia (petani) selama proses

produksi berlangsung. Dengan kata lain, pembangunan pertanian

menuntut adanya perubahan perilaku petani yang mutlak diperlukan

dalam upaya peningkatan produktivitas usahatani dan peningkatan

pendapatan demi perbaikan kualitas hidupnya sendiri dan

masyarakatnya.

b. Pembangunan pertanian berkelanjutan

Pertanian (agriculture) bukan hanya merupakan aktivitas

ekonomi untuk menghasilkan pendapatan bagi petani saja. Lebih dari

itu, pertanian atau agrikultur adalah sebuah cara hidup (way of life atau

livehood) bagi sebagian besar petani di Indonesia. Oleh karena itu,

pembahasan mengenai sektor dan sistem pertanian harus

menempatkan subjek petani, sebagai pelaku sektor pertanian secara

utuh, tidak saja petani sebagai homo economicus, melainkan juga

Page 18: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xviii

sebagai homo socius dan homo religius. Konsekuensi pandangan ini

adalah dikaitkannya unsur-unsur nilai sosial-budaya lokal, yang

memuat aturan dan pola hubungan sosial, politik, ekonomi dan budaya

ke dalam kerangka paradigma pembangunan sistem pertanian

(Mubyarto et all, 2009).

Pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) adalah

pemanfaatan sumber daya yang dapat diperbaharui (renewable

resources) dan sumberdaya tidak dapat diperbaharui (unrenewable

resources) untuk proses produksi pertanian dengan menekan dampak

negatif terhadap lingkungan seminimal mungkin. Keberlanjutan yang

dimaksud meliputi: penggunaan sumberdaya, kualitas dan kuantitas

produksi, serta lingkungannya. Proses produksi pertanian yang

berkelanjutan akan lebih mengarah pada penggunaan produk hayati

yang ramah terhadap lingkungan (Sudirja, 2010).

Pembangunan pertanian berkelanjutan membutuhkan perhatian

serius terutama terhadap kemampuan ekosistem dan kegiatan yang

ekploratif terhadap sumberdaya alam tersebut. Walaupun pertanian

masa depan adalah pertanian yang bersifat sinergis dengan

industrialisasi dan antisipatif terhadap dinamika perdagangan bebas,

tetapi pada misi pembangunan pertanian berbudaya industry tetap

mengemban misi kelestarian lingkungan. Pengelolaan pertanian

berkelanjutan memliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,

yaitu:

1) Mantap secara ekologis

Sesuai dengan arti penting pengelolaan pertanian berkelanjutan

bahwa pengelolaan pertanian erat kaitannya dengan bidang

ekologi, terutama pendekatan ekosistem. Pengelolaan pertanian

harus dapat mempertahankan kualitas sumberdaya alam yang ada.

Dengan demikian, ekosistem secara keseluruhan tetap dapat

dipertahankan.

Page 19: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xix

2) Berlanjut secara ekonomis

Pertanian yang dikelola oleh petani harus dapat memenuhi

kebutuhannya sendiri baik pangan, sandang maupun papan tanpa

harus merusak ekosistem yang ada, sekaligus meminimalkan

resiko untuk tidak tercukupi kebutuhan petani. Artinya, dengan

usaha pertanian, petani akan merasa bahwa kebutuhannya terjamin

dan terpenuhi serta resiko kekurangan terhadap kebutuhannya

relatif sangat kecil.

3) Adil

Sumberdaya dan kekuasaan sering kali hanya dikuasai oleh

beberapa orang yang notabene kekayaannya telah melimpah,

sedangkan anggota masyarakat terutama petani secara keseluruhan

tidak mendapatkan sumberdaya dan kekuasaan yang pantas. Untuk

itu, pendistribusian sumberdaya dan kekuasaan secara merata dan

adil harus benar-benar diterapkan sehingga hak-hak mereka

terpenuhi.

4) Manusiawi

Syarat ini menekankan pada persamaan hak, derajat dan martabat

manusia (hak asasi manusia), artinya apa pun bentuk kehidupan di

masyarakat asalkan sesuai dengan aturan, tata nilai dan norma

yang ada harus dihargai secara benar dan tepat.

5) Luwes

Masyarakat pedesaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan

kondisi usahatani yang terus berkembang, seperti penggunaan

teknologi dalam pengelolaan lahan pertanian, perubahan inovasi

teknologi dan bentuk penggunaan teknologi di bidang pertanian

lainnya.

(Mangunwidjaja et all, 2005).

Page 20: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xx

c. Pertanian Kota

Peran tanaman dalam keindahan kota dapat dilihat dalam

pertamanan, jalur hijau terutama di kota-kota besar. Mengingat

aktivitas di kota sangat padat dan sarana serta prasarana yang lebih

padat, maka secara langsung dapat berpengaruh terhadap kondisi iklim

setempat. Biasanya kota mempunyai suhu udara lebih panas daripada

luar kota. Untuk menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman,

penanaman jenis tanaman yang sesuai merupakan upaya yang baik dan

sekaligus merupakan upaya pelestarian hayati (Ashari, 1995).

Pertanian kota (urban agriculture) didefinisikan sebagai

usahatani, pengolahan, dan ditribusi dari berbagai komoditas pangan,

termasuk sayuran dan peternakan di dalam atau pinggir kota di daerah

perkotaan. Kerawanan pangan di perkotaan umumnya disebabkan

karena permasalahan ketersediaan pangan, ketidakmampuan rumah

tangga miskin di perkotaan untuk mengakses pangan yang aman,

berkualitas dalam jumlah yang cukup. Bakker, et al. (2000)

menunjukkan bahwa pertanian kota adalah salah satu pilihan untuk

mengatasi ketahanan pangan rumah tangga (Hanani, 2009).

Secara sempit dan secara luas penggunaan definisi Pertanian

Kota menurut Mougeot (2000) dalam Redwood (2009): pertanian

kota adalah suatu lokasi industri yang ada di dalam kota atu di

pinggiran kota, sebuh kota kecil atau kota taraf kota dunia, yang mana

pertumbuhan dan pemeliharaan, pengolahan dan penyebaran

perbedaan hasil-hasil makanan dan hasil-hasil bukan makanan,

menggunakan sebagian besar manusia dan sumber-sumber daya yang

ada, hasil-hasil dan berdasarkan pada pelayanan dan sekitar area kota,

dan dalam mengubah persediaan manusia dan sumber daya, hasil dan

sebagian besar pelayanan untuk area kota.

Di Indonesia, tentu saja bahkan belum masuk sebagai suatu

kategori guna lahan perkotaan yang resmi. Pertanian Kota (PK) di

negeri sedang berkembang karena post-poverty syndrom cenderung

Page 21: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxi

menganggap PK sebagai masalah sebagai sisa-sisa ketertinggalan,

sebagai akibat dari tidak terselesaikannya kawasan pedesaan. Namun,

nyatanya PK tetap ada, bahkan di Kota-Kota negara maju sekalipun.

Makin cepat suatu Kota mengakuinya dan memasukkannya di dalam

perencanaan tata ruangnya, makin cepat mereka merasakan

manfaatnya. Kini PK dihubungkan dengan cara-cara Kota mengurangi

ecological footprint-nya, membantu keluarga miskin menambah

penghasilan dan makanan segar, serta meningkatkan keamanan

makanan di banyak Kota. PK juga menghasilkan tanaman hias serta

mengindahkan lahan-lahan terbengkalai Kota (Kusumawijaya, 2009).

Intensifikasi pertanian di sekitar kota memerlukan berbagai input

seperti pupuk, makhluk hidup, tenaga kerja dan air. Banyak input yang

mahal dalam istilah lain harta langsung dan mungkin pengaruh

lingkungan dari pupuk-pupuk dan pestisida-pestisida. Supaya

lingkungan dapat seimbang maka perlu dicari pilihan-pilihan (mendaur

ulang botol, menggabungkan manajemen hama), meskipun air dapat

menjadi faktor kunci. Kecepatan dan perencanaan pertumbuhan alam

di kota akan menghasilkan air dan dekat berhubungan dengan masalah

kebersihan, banyak kota-kota mempunyai perlengkapan air yang tidak

teratur. Dalam area peri urban, seringkali menganjurkan pada

pengairan yang efisien dan meneruskan cara dengan penggunaan

tanah. Seperti contohnya, dalam memproduksi sayuran, persaingan

dari air dapat menjadi faktor kunci pengaruh kelangsungan hidup dari

pertanian dekat kota (Livingston, 1987 dalam Smith, 1999 ).

2. Penyuluhan Pertanian

a. Penyuluhan pertanian

Menurut Setiana (2005) penyuluhan adalah suatu sistem

pendidikan di luar sekolah untuk anggota masyarakat, terutama yang

berada di pedesaan agar meningkat pengetahuan, keterampilan dan

sikap mentalnya menjadi lebih produktif sehingga mampu

Page 22: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxii

meningkatkan pendapatan keluarganya, dan pada gilirannya akan

meningkat pula kesejahteraan hidupnya. Karena penyuluhan pertanian

dalam jangka panjang adalah terjadinya peningkatan taraf hidup

masyarakat, maka hal ini hanya dapat dicapai apabila para petani

dalam masyarakat telah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Better farming, mau dan mampu mengubah cara-cara usaha taninya

dengan cara-cara yang lebih baik.

b. Better business, berusaha yang lebih menguntungkan, mau dan

mampu menjauhi para pengijon, lintah darat dan melakukan teknik

pemasaran yang benar.

c. Better living, hidup lebih baik dengan mampu menghemat, tidak

berfoya-foya dan setelah berlangsungnya masa panenan bisa

menabung, bekerja sama memperbaiki hygiene lingkungan dan

mampu mencari alternatif lain dalam usaha.

Penyebaran informasi tentang teknologi baru merupakan hal

yang penting sehingga petani dapat menggunakan perkembangan

pertanian terkini. Tetapi dalam pelaksanaannya, ada jurang pemisah

antara temuan penelitian dan kebutuhan petani. Agar teknologi

tersebut dapat sukses menyebar di kalangan petani maka sebaiknya

teknologi tersebut memberikan tujuan yang berguna bagi pengguna

akhirnya. Institusi yang menjembatani jurang pemisah antara petani

dan para peneliti dalam bidang pertanian adalah layanan penyuluhan

pertanian (National Portal Content Management Team, 2010).

Salah satu tugas yang menjadi tanggung jawab setiap penyuluhan

adalah mengkomunikasikan inovasi, dalam arti mengubah perilaku

masyarakat sasaran agar tahu, mau dan mampu menerapkan inovasi

demi tercapainya perbaikan mutu hidup. Dalam hal ini, sasaran

penyuluhan sangatlah beragam baik mengenai karakteristik individu,

lingkungan fisik dan sosialnya serta kebutuhan-kebutuhannya,

motivasi dan tujuan yang diinginkannya. Oleh karena itu, di dalam

setiap pelaksanaan penyuluhan, setiap penyuluh harus memahami dan

Page 23: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxiii

mampu memilih metode dan teknik penyuluhan yang paling baik

sebagai suatu cara yang terpilih untuk tercapainya tujuan penyuluhan

yang dilaksanakannya (Soesmono, 1975 dalam Mardikanto, 1993).

Ballantyne dalam Hawkins dkk (1982) mengemukakan bahwa

komunitas pertanian merupakan grup klien atau pendengar yang

terpenting dalam penyuluhan pertanian. Bagaimanapun, ada pihak lain

yang walaupun tidak memiliki dan bekerja di lahan pertanian,

mempunyai ketertarikan yang besar dalam peningkatan produksi

pertanian. Organisasi komersial pengolahan barang atau penjual jasa

kepada para petani tergantung pada keberuntungan dalam industri

lokal pada mata pencaharian mereka. Lagipula, staf mereka sering

dimintai pertimbangan oleh petani tentang penggunaan pestisida,

pupuk, alat-alat pertanian, dan lain sebagainya. Studi telah

menunjukkan bahwa staf perusahaan tersebut, walaupun semata-mata

hanya memperhatikan penjualan produk barang dan jasa mereka, tetapi

mereka sering memberikan saran teknis dan terkadang memberikannya

dalam bentuk pelatihan nonformal.

Selaras dengan peran kunci yang dimainkan oleh kegiatan

penyuluhan tersebut, telah dapat dilihat bahwa di semua sektor

kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan pertanian,

kehadiran penyuluhan pertanian selalu dirasakan manfaatnya. Bukan

saja oleh orang pertanian sendiri (penyuluh, administrator bahkan

peneliti), tetapi juga oleh semua pihak yang terkait seperti: produsen

sarana produksi pertanian, produsen alat/mesin pertanian, pedagang,

maupun penyedia kredit usahatani dan para pengusaha atau pimpinan

wilayah dari tingkat pusat sampai yang terendah di tingkat

desa/kelurahan. Akan tetapi, arti penting penyuluhan pertanian itu

sering belum mendapat perhatian yang wajar sebagai kebutuhan yang

dirasakan (felt need) oleh mereka yang terkait di dalamnya

(Mardikanto, 1994).

Page 24: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxiv

Penyuluhan adalah proses pemberdayan masyarakat yang

bertujuan untuk meningkatkan kapasitas demi kemandiriannya. Katena

itu, penyuluhan pertanian tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas dan pendapatan usahatani, tetapi juga untuk

meningkatkan kapasitasnya agar mampu dan berani menyampaikan

kebutuhan dan hak-hak politiknya serta mampu dan berani memilih

alternatif pemecahan masalah yang dihadapi yang paling efisien dan

tidak bertentangan dengan nilai-nilai sosial, budaya dan kearifan lokal.

Peningkatan kapasits ini penting, agar masyarakat (petani) memiliki

“posisi tawar” dalam pengambilan keputusan politik tentang kebijakan

pembangunan pertanian yang berpihak kepada masyarakat

(Mardikanto, 2007).

Penyuluhan adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta

pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan

mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar,

teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk

meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan

kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian

fungsi lingkungan hidup (Departemen Pertanian, 2006).

Penyuluhan pertanian bukanlah suatu hal yang bisa ditangai

secara mandiri oleh satu pihak namun memerlukan keterkaitan dan

kerjasama antar lembaga, bukan hanya peneliti dan penyuluh namun

juga antara petugas penyuluh dengan pelaku bisnis pertanian lainnya

seperti pelaku pemasaran, transportasi, penyimpanan, lembaga

keuangan dan asuransi serta institusi lain yang terkait dengan

pembangunan pertanian dan pedesaan. Harmonisasi pembagian peran

layanan penyuluhan dan pendanaan antara sektor publik dan private

akan menjadi tema strategis dalam layanan dan pendanaan penyuluhan

pertanian di masa mendatang. Privatisasi penyuluhan pertanian yang

dimaknai sebagai pembagian peran yang serasi juga merupakan

wahana demokratisasi karena membuka peluang partisipasi aktif dari

Page 25: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxv

stakeholders terkait untuk berkontribusi dalam proses penyuluhan

pertanian. Monopoli sepihak dalam penyuluhan pertanian bisa

dihindari, namun justru memunculkan iklim kompetisi sehat yang

memungkinkan client untuk bisa memilih alternatif yang terbaik yang

mampu menyediakan kebutuhan akan layanan penyuluhan pertanian.

Meskipun penyuluhan private akan semakin menguat karena

efektifitas dan efeisiensinya, namun bagaimanapun juga penyuluhan

publik tetap penting sebagai penyedia public goods. Nampaknya perlu

segmentasi layanan, untuk komoditas yang melibatkan orang banyak

dengan profitabilitas dan harga produk rendah tetap menjadi

tanggungjawab sektor public yang memungkinkan client mendapat

layanan tanpa dipungut biaya. Penyuluh public juga dapat berfungsi

sebagai mediator dan koordinator penyuluhan (Subejo, 2010).

Penyuluhan adalah sistem pendidikan luar sekolah di mana orang

dewasa dan pemuda belajar dengan mengerjakan. Penyuluhan adalah

hubungan kemitraan antara pemeritah, tuan tanah, dan masyarakat,

yang menyediakan pelayanan dan pendidikan terencana untuk

menemukan kebutuhan masyarakat. Tujuan utamanya adalah

kemajuan masyarakat (Kelsey and Cannon, 1955).

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang agar

memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenali dirinya

sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga dapat menentukan

sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung

pada orang lain. Dalam hal ini perlu diingat bahwa orang yang

memberi bimbingan bukanlah decision maker melainkan sebagai

katalisator. Pembimbing yang baik seringkali tidak menentukan jalan

yang akan ditempuh seseorang, melainkan hanya membantu dalam

menemukan dan menentukan sendiri jalan yang akan ditempuh

(Partowisastro, 1985).

Tiap masyarakat menyediakan pendidikan umum untuk setiap

masyarakat muda. Latihan ini memberikan kebutuhan ketrampilan

Page 26: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxvi

setiap anak untuk hidup dalam bermasyarakat. Latihan ini mencoba

untuk mengembangkan kemampuan setiap anak sesuai dengan

kebiasaan-kebiasaan yang dilahirkan oleh masyarakat. Latihan ini

mungkin atau tidak mungkin berisi tentang unsur-unsur yang

mendorong pembangunan. Pendidikan pembangunan adalah

pendidikan yang ingin mengembangkan sederetan masyarakat.

Pendidikan ini harus berhati-hati dalam memilih bagian bahan-bahan

yang akan digunakan untuk mengajar. Dan pendidikan ini secara adil

dapat memilih tentang pengetahuan baru, kemampuan dan

ketrampilan-ketrampilan menolong setiap murid untuk belajar

(Mosher, 1966).

Salah pengertian yang sering terjadi mengenai peranan

penyuluhan ialah bahwa tugas penyuluhan adalah untuk

menyampaikan hasil-hasil penelitian pertanian kepada petani-petani.

Penyuluh pertanian yang baik memang berbuat demikian, tetapi akan

lebih tepat bila dikatakan bahwa tugasnya adalah menyadarkan petani-

petani akan adanya alternatif-alternatif, adanya metode-metode lin

untuk menyelenggarakan pekerjaan usahatani mereka. Beberapa dari

alternatif itu ada yang telah dipraktekkan olah masyarakat setempat.

Dewasa ini tidak semua petani mengikuti cara-cara kerja yang sama.

Beberapa di antara mereka lebih berhasil dari yang lain

(Mosher, 1978).

Penyuluhan pertanian merupakan kata majemuk, gabungan dari

kata penyuluhan dan pertanian. Penyuluhan berasal dari kata suluh

yang berarti obor atau pelita pemberi terang dalam kegelapan.

Karenanya, penyuluhan dapat diartikan sebagai usaha memberi terang

atau petunjuk bagi orang yang berjalan dalam kegelapan. Sedangkan

pertanian berarti pengetrapan karya manusia pada alam sehingga dapat

memperoleh dan menaikkan produksi yang lebih bermanfaat bagi

kehidupannya sendiri beserta keluarganya, dan bagi masyarakat

lingkungannya. Sehingga, penyuluhan pertanian dapat diartikan

Page 27: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxvii

sebagai usaha untuk memberikan keterangan, penjelasan, petunjuk,

bimbingan, tuntunan, jalan dan arah yang harus ditempuh oleh setiap

orang yang berusaha tani sehingga dapat menaikkan guna, mutu dan

nilai produksi yang lebih bermanfaat bagi kehidupannnya sendiri dan

keluarganya serta masyarakat lingkungannya, dengan tetap

mempertahankan dan membina kelestarian serta potensi sumberdaya

alam yang diolahnya (Mardikanto et all, 1982).

Penyuluhan adalah sistem pendidikan nonformal tanpa paksaan

menjadikan seseorang sadar dan yakin bahwa sesuatu yang dianjurkan

akan membawa ke arah perbaikan dari hal-hal yang dikerjakan atau

dilakukan sebelumnya. Sifat penyuluhan tidak terbatas sampai dengan

penjelasan, tapi diteruskan dengan usaha bimbingan agar timbul suatu

hasrat untuk mencoba dan melaksanakan hal-hal yang telah

disampaikan oleh seorang penyuluh. Hasrat ini timbul akibat adanya

perubahan pengetahuan, sikap, kecakapan dan bentuk tindakan dari

pihak penerima. Juga penyuluhan ditujukan kepada usaha untuk

menimbulkan keyakinan bahwa hal-hal yang disuluhkan lebih baik

dari hal yang telah dikerjakan sebelumnya (Samsudin, 1982).

b. Sistem Penyuluhan pertanian

Menurut UU No 16 Tahun 2006 menyatakan bahwa sistem

penyuluhan pertanian adalah seluruh rangkaian pengembangan

kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama dan

pelaku usaha melalui penyuluhan. Tujuan pengaturan sistem

penyuluhan meliputi pengembangan sumber daya manusia dan

peningkatan modal sosial, yaitu:

1) Memperkuat pengembangan pertanian, perikanan serta kehutanan

yang maju dan modern dalam sistem pembangunan yang

berkelanjutan

2) Memberdayakan pelaku utama dan pelaku usaha dalam

peningkatan kemampuan melalui penciptaan iklim usaha yang

kondusif, penumbuhan motivasi, pengembangan potensi,

Page 28: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxviii

pemberian peluang, peningkatan kesadaran dan pendampingan

serta fasilitasi

3) Memberikan kepastian hukum bagi terselenggaranya penyuluhan

yang produktif, efektif, efisien, terdesentralisasi, partisipatif,

terbuka, berswadaya, bermitra sejajar, kesetaraan gender,

berwawasan luas ke depan, berwawasan lingkungan dan

bertanggung jawab yang dapat menjamin terlaksananya

pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan

4) Memberikan perlindungan, keadilan dan kepastian hukum bagi

pelaku utama dan pelaku usaha untuk mendapatkan pelayanan

penyuluhan serta bagi penyuluh dalam melaksanakan penyuluhan

5) Mengembangkan sumber daya manusia yang maju dan sejahtera

sebagai pelaku dan sasaran utama pembangunan pertanian,

perikanan dan kehutanan

Sedangkan fungsi sistem penyuluhan meliputi:

1) Memfasilitasi proses pembelajaran pelaku utama dan pelaku usaha

2) Mengupayakan kemudahan akses pelaku utama dan pelaku usaha

ke sumber informasi, teknologi dan sumber daya lainnya agar

mereka dapat mengembangkan usahanya

3) Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, manajerial dan

kewirausahaan pelaku utama dan pelaku usaha

4) Membantu pelaku utama dan pelaku usaha dalam

menumbuhkembangkan organisasinya menjadi organisasi ekonomi

yang berdaya saing tinggi, produktif, menerapkan tata kelola

berusaha yang baik dan berkelanjutan

5) Membantu menganalisis dan memecahkan masalah serta merespon

peluang dan tantangan yang dihadapi pelaku utama dan pelaku

usaha dalam mengelola usaha

6) Menumbuhkan kesadaran pelaku utama dan pelaku usaha terhadap

kelestarian fungsi lingkungan

Page 29: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxix

7) Melembagakan nilai-nilai budaya pembangunan pertanian,

perikanan, dan kehutanan yang maju dan modern bagi pelaku

utama secara berkelanjutan.

Ruang lingkup pengaturan dalam Undang-Undang tentang

Sistem Penyuluhan Pertanian ini terdiri atas kebijakan, kelembagaan,

ketenagaan, penyelenggaraan, pembiayaan, pengawasan dan

pengendalian penyuluhan pertanian (Mardikanto, 2009).

1) Kebijakan Penyuluhan Pertanian

Jika kebijakan diartikan sebagai pilihan terbaik yang perlu

dilakukan oleh setiap manajemen untuk mengelola sumberdaya

demi tercapainya tujuan yang ditetapkan, maka pemerintah

berkewajiban untuk menetapkan kebijakan penyuluhan pertanian

yang secara empiris memiliki peran strategis sebagai pemicu

maupun pemacu atau pelancar pembangunan pertanian

(Mardikanto, 2009).

Pertanian mengacu pada produksi dan konsumsi komoditas

yang diproduksi dengan menanam tanaman atau mengelola

peternakan. Kebijakan adalah tindakan pemerintah untuk

mengubah perilaku produsen dan kumsumen. Analisis terdiri dari

evaluasi keputusan pemerintah untuk mengubah perilaku ekonomi.

Kerangka pikir untuk analisis kebijakan pertanian, oleh karena itu,

adalah sebuah sistem logis untuk menganalisis kebijakan publik

yang mempengaruhi produsen, pemasar, dan konsumen hasil panen

dan produk pertanian (Pearson et all, 2004).

Mardikanto (1993) juga mengemukakan bahwa salah satu

syarat dan faktor pelancar pembangunan pertanian adalah adanya

kebijakan pemerintah untuk pembangunan pertanian dan

penjabarannya oleh aparat pemerintah di tingkat regional dan lokal,

serta langkah-langkah pelaksanaan yang telah dimusyawarahkan

oleh warga masyarakat setempat. Tentang hal ini, harus diingat

Page 30: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxx

bahwa kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan harus mengacu dan

merupakan bagian integral yang tidak boleh terlepas bahkan harus

memperlancar pelaksanaan serta tercapainya tujuan-tujuan

pembangunan. Karena itu, setiap penyuluh harus benar-benar

memahami semua kebijakan dan hasil-hasil musyawarah

masyarakat yang berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan

khususnya pembangunan pertanian. Tanpa adanya pemahaman

yang mendalam tentang kebijakan-kebijakan yang telah disepakati,

penyuluh yang bersangkutan akan kesulitan dalam merumuskan

programa penyuluhannya. Di lain pihak, tanpa adanya pemahaman

yang baik terhadap kebijaksanaan dan kesepakatan yang telah

ditetapkan, dikhawatirkan programa penyuluhan yang dirumuskan

akan kurang bermanfaat, berbeda, atau bahkan mungkin

bertentangan dengan kebijakan dan kesepakatan yang ada.

Adapun beragam bentuk-bentuk kebijakan penyuluhan

pertanian di Indonesia antara lain:

a) Pembangunan Kebun Raya Bogor

b) Pelaksanaan Tanam Paksa

c) Pembentukan Departemen Pertanian

d) Pembentukan LVD (Landbouw Voorlichting Dienst)

e) Penyuluhan oleh LVD

f) Pembentukan BPMD (Balai Pendidikan Masyarakat Desa)

g) Penyuluhan Masal

h) Bimbingan Masal

i) Penyuluhan Pertanian di Masa Reformasi

2) Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Dalam pengertian sehari-hari, kelembagaan dapat diartikan

dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit,

kelembagaan sering diartikan sebatas entitas (kelompok,

organisasi) yaitu himpunan individu yang sepakat untuk

menetapkan dan mencapai tujuan bersama. Tetapi dalam ari luas,

Page 31: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxi

kelembagaan mencakup nilai-nilai, aturan, budaya dan lain-lain.

(Mardikanto, 2009).

Undang Undang No.16 Tahun 2006 menetapkan bahwa

Kelembagaan penyuluhan adalah lembaga pemerintah dan/atau

masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi menyelenggarakan

penyuluhan pertanian. Kelembagaan penyuluhan terdiri atas

kelembagaan penyuluhan pemerintah, kelembagaan penyuluhan

swasta dan kelembagaan penyuluhan swadaya. Untuk kelembagaan

penyuluhan pemerintah, bentuk-bentuknya meliputi: pada tingkat

pusat berbentuk badan yang menangani penyuluhan, pada tingkat

provinsi berbentuk Badan Koordinasi Penyuluhan, pada tingkat

kabupaten/kota berbentuk badan pelaksana penyuluhan, dan pada

tingkat kecamatan berbentuk Balai Penyuluhan. Kelembagaan

penyuluhan swasta dapat dibentuk oleh pelaku usaha dengan

memperhatikan kepentingan pelaku utama serta pembangunan

pertanian dan kehutanan setempat. Kelembagaan penyuluhan

swadaya dapat dibentuk atas dasar kesepakatan antara pelaku

utama dan pelaku usaha.

3) Ketenagaan Penyuluh Pertanian

Mosher dalam Mardikanto (2009) mengungkapkan bahwa

setiap penyuluh (pertanian) harus mampu melaksanakan peran

ganda sebagai:

a) Guru, yang berperan untuk mengubah perilaku (sikap,

pengetahuan dan keterampilan) masyarakat penerima

manfaatnya.

b) Penganalisa, yang selalu melakukan pengamatan terhadap

keadaan (sumberdaya alam, perilaku masyarakat, kemampuan

dana, dan kelembagaan yang ada) dan masalah-masalah serta

kebutuhan-kebutuhan masyarakat sasaran, dan melakukan

analisis tentang alternatif pemecahan masalah atau pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Page 32: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxii

c) Penasehat, untuk memilih alternatif perubahan yang paling

tepat, yang secara teknis dapat dilaksanakan, secara ekonomi

menguntungkan dan dapat diterima nilai-nilai sosial budaya

setempat.

Organisator, yang mampu menjalin hubungan baik dengan

segenap lapisan masyarakat (terutama tokoh-tokohnya), mampu

menumbuhkan kesadaran dan menggerakkan partisipasi

masyarakat, mampu berinisiatif bagi terciptanya perubahan-

perubahan serta dapat memobilisasi sumberdaya, mengarahkan dan

membina kegiatan-kegiatan maupun mengembangkan

kelembagaan-kelembagaan yang efektif untuk melaksanakan

perubahan-perubahan yang direncanakan.

Mukherjee (1969) mengemukakan bahwa riset adalah suatu

proses yang berkelanjutan yang memerlukan sejumlah kompetensi

dan telah teruji dalam pertanian, peternakan, irigasi, pengolahan

makanan dan pemeliharaannya. Dengan demikian, sebelum hasil

riset ditransmisikan untuk diadopsi oleh para petani, maka sangat

penting untuk diadakan suatu pengujian di lapangan oleh staf

ilmuwan yang bekerja dari sejumlah percobaan lokal. Mereka tidak

harus sangat terlatih seperti di pusat penelitian, tetapi mereka perlu

mempunyai suatu dasar pelatihan dan pendidikan pertanian yang

harus berkaitan dengan solusi dari permasalahan praktis yang

dihadapi petani dan memperkenalkannya melalui petugas

penyuluhan. Akhirnya, kader para pekerja yang secara langsung

terlibat dalam diseminasi pengetahuan ilmiah kepada para petani

perlu mengetahui tentang kebutuhan pengetahuan petani dalam

bidang pertanian dan pelatihan tentang praktek yang diperlukan

oleh seorang penyuluh pertanian.

Penyuluhan dilakukan oleh penyuluh PNS, penyuluh swasta,

dan/atau penyuluh swadaya. Penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Page 33: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxiii

yaitu pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang

untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluh swasta

yaitu penyuluh yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga

yang mempunyai kompetensi dalam bidang penyuluhan. Dan

penyuluh swadaya yaitu pelaku utama yang berhasil dalam

usahanya dan warga masyarakat lainnya yang dengan

kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh.

Pengangkatan dan penempatan penyuluh PNS disesuaikan dengan

kebutuhan dan formasi yang tersedia berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Pemerintah dan pemerintah daerah

meningkatkan kompetensi penyuluh PNS melalui pendidikan dan

pelatihan. Alih tugas penyuluh PNS hanya dapat dilakukan apabila

diganti dengan penyuluh PNS yang baru sesuai dengan peraturan

perundang-undangan. Keberadaan penyuluh swasta dan penyuluh

swadaya bersifat mandiri untuk memenuhi kebutuhan pelaku

utama dan pelaku usaha. Pemerintah dan pemerintah daerah

memfasilitasi pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh

swasta dan penyuluh swadaya (Departemen Pertanian, 2006).

4) Pembiayaan Penyuluhan Pertanian

Menurut Mardikanto (2009) menyatakan bahwa unsur

pembiayaan di dalam kegiatan penyuluhan diperlukan untuk:

a. Biaya personil (gaji, upah, tunjangan, intensif dan lain-lain)

b. Pengadaan perlengkapan (alat bantu dan alat peraga

penyuluhan)

c. Biaya operasional (pembuatan atau perbanyakan atau

penyebarluasan materi penyuluhan, biaya perjalanan dan lain-

lain)

d. Biaya manajemen (kantor, perlengkapan, sarana transportasi,

pos dan telekomunikasi, alat tulis atau kantor dan lain-lain)

Page 34: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxiv

e. Biaya operasional dan pemeliharaan (kantor, sarana kantor,

sarana transportasi, perlengkapan penyuluhan dan lain-lain)

Sumber pembiayaan untuk penyuluhan disediakan oleh

APBN, APBD baik provinsi maupun kabupaten/kota, baik secara

sektoral maupun lintas sektoral, maupun sumber-sumber lain yang

sah dan tidak mengikat, pembiayaan penyuluhan yang berkaitan

dengan tunjangan jabatan fungsional dan profesi, biaya operasional

penyuluh PNS, serta sarana dan prasarana bersumber dari APBN,

sedangkan pembiayaan penyelenggaraan penyuluhan di provinsi,

kabupaten/kota, kecamatan, dan desa bersumber dari APBD yang

jumlah dan alokasinya disesuaikan dengan programa penyuluhan.

Dalam hal penyuluhan yang diselenggarakan oleh penyuluh swasta

dan penyuluh swadaya, pembiayaannya dapat dibantu oleh

Pemerintah dan pemerintah daerah (Departemen Pertanian, 2006).

5) Pengawasan dan Pengendalian Penyuluhan Pertanian

Pengawasan merupakan suatu proses yang mana pimpinan

organisasi memantau kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan

serta membuat penyesuaian-penyesuaian jika dipandang perlu.

Pengawasan diartikan sebagai pengamatan dari dekat (secara

langsung) dan atau dari jauh (secara tidak langsung) yang

dilakukan secara menyeluruh dengan jalan membandingkan antara

pekerjaan yang dilakukan dengan yang seharusnya dilakukan. Pada

pelaksanaan penyuluhan, pengawasan dilakukan terhadap

penerapan sistem kerja latihan dan kunjungan yang dilaksanakan

pada suatu organisasi. Sebagai suatu proses, pengawasan ini

mempunyai tiga komponen utama yaitu rencana kerja yang tepat,

pengamatan pelaksanaan kegiatan baik dari dekat maupun dari jauh

dan tindakan koreksi.

Pada komponen rencana kerja yang tepat, rencana kerja

mulai disusun dari unit pelaksana paling bawah yaitu penyuluh

lapangan secara berjenjang sampai pada tingkat pimpinan pada unit

Page 35: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxv

organisasi. Penyuluh lapangan mendasarkan rencana kegiatan

mereka pada program kerja dan mingguan mereka. Jadi setiap

penyuluh lapangan harus menyusun program kerja dua mingguan

mereka, yang terinci dan mencakup hari dan tanggal kunjungan,

kelompok tani yang dikunjungi, materi yang akan disampaikan

serta data apa saja yang harus dilengkapi dalam pelaksanaan

pelaporan hasil kegiatan. Demikian juga supervisor harus

menyusun program supervisi terhadap program kerja penyuluh

lapangan dan bersama dengan kepala unit lapangan menyusun

program latihan bagi penyuluh lapangan dalam rangka

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka. Secara

berjenjang ke atas setiap petugas yang terlibat dalam kegiatan

penyuluhan menyusun programa kegiatan masing-masing, agar

sistem kerja yang telah ditetapkan dapat berjalan secara efektif.

Pengamatan dari dekat dalam pelaksanaan kegiatan

seringkali disebut dengan pemeriksaan, namun jika pemeriksaan

disertai dengan pemberian bimbingan dan petunjuk langsung pada

saat pelaksanaan pemeriksaan maka disebut sebagai supervisi.

Pelaksanaan pengawasan terhadap unit kegiatan biasanya

dilakukan melalui supervisi dengan mendatangi secara langsung

dan membandingkan kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan

kegiatan yang sedang berlangsung di lapangan. Sedangkan

pengamatan dari jauh seringkali disebut dengan monitoring.

Kegiatan monitoring dapat dilakukan melalui pelaporan. Untuk

memperoleh hasil pelaporan yang baik, artinya tepat waktu dan

akurat, perlu ditetapkan terlebih dahulu sistem dan prosedur

pelaporan di samping penetapan informasi yang ingin disajikan.

Tindakan koreksi dilakukan dengan maksud untuk

mengarahkan kembali semua kegiatan agar dapat mencapai sasaran

yang ingin dicapai. Tindakan koreksi hanya dilakukan jika telah

terjadi penyimpangan pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah

Page 36: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxvi

ditetapkan. Penyimpangan ini dapat diketahui dari laporan yang

diterima melalui monitoring maupun dari kegiatan supervisi

lapangan (Suhardiyono, 1992).

c. Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian merupakan sebuah sistem

yang terdiri dari input, proses dan output. Pengkajian dalam konteks

input dimulai dengan mempelajari kebijakan dan faktor-faktor yang

mempengaruhi, selanjutnya ditelusuri proses penyelenggaraan serta

dampak yang terjadi. Penyelenggaraan penyuluhan pertanian adalah

suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan monitoring evaluasi untuk

mencapai tujuan penyuluhan pertanian. Keseluruhan aspek

penyelenggaraan penyuluhan pertanian berdampak terhadap

pelaksanaan penyuluhan pertanian kepada masyarakat tani

(Departemen Pertanian, 2004).

Menurut Saptaji (2010), keberhasilan penyelenggaraan

penyuluhan pertanian dipengaruhi dan berhubungan erat dengan

penyelengaraan kegiatan-kegiatan bidang-bidang lain, seperti: (1)

Kegiatan Penelitian (research) yang menghasilkan teknologi baru; (2)

Kegiatan Pelayanan (service) yang berperan dalam penyediaan saprodi

(pupuk, pestisida, dan lain-lain) membantu dalam perolehan usaha

tani; (3) Kegiatan pengaturan (regulation) yang berperan dalam hal

peraturan-peraturan, izin usaha, pengendalian harga dan kebijakan-

kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan pertanian; (4)

Pembinaan masyarakat dalam hal ini dimaksudkan untuk

mengembangkan dukungan dan pendapat umum terhadap

pembangunan pertanian. Oleh karenanya penyuluhan pertanian

haruslah dilakukan secara akrab serta serasi dan bekerjasama antar

kelembagaan baik pemerintah, maupun swasta, antar penyuluh

pertanian dan keluarga tani-nelayan dan antar petani-nelayan itu

sendiri, yang ruang lingkupnya meliputi pembudidayaan yang lebih

Page 37: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxvii

baik (better farming), pengelolaan usaha tani-nelayan yang lebih

menguntungkan (better bussines) dan kehidupan yang lebih sejahtera

(better living).

Komponen-komponen yang merupakan bagian dari

penyelenggaraan penyuluhan pertanian yaitu meliputi programa

penyuluhan, mekanisme kerja penyuluhan, metode penyuluhan, materi

penyuluhan, peran serta dan kerjasama.

a) Programa Penyuluhan Pertanian

Definisi programa penyuluhan pertanian menurut

Departemen Pertanian (2006) adalah rencana tertulis yang disusun

secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat

pengendali pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan

terdiri atas programa penyuluhan desa atau kelurahan atau unit

kerja lapangan, programa penyuluhan kecamatan, programa

penyuluhan kabupaten/kota, programa penyuluhan provinsi dan

programa penyuluhan nasional. Menurut Kartasapoetra (1991),

program kerja penyuluhan pertanian adalah hasil pemikiran tentang

sesuatu yang akan dilakukan dalam kegiatan penyuluhan pertanian

di suatu tempat tertentu, sebagai langkah lanjutan untuk kegiatan

usahatani atau pengelolaan pertanian yang masa datang di tempat

tersebut dengan harapan apa yang dilakukan atau kegiatan

penyuluhan yang perlu dilakukan dapat mencapai tujuan yang telah

digariskan. Tujuan yang telah digariskan adalah peningkatan

teknologi pengelolaan pertanian agar tercapai peningkatan

produksi, pendapatan, dan kesejahteraan hidup para petani beserta

keluarganya.

Mardikanto (2009) mengemukakan bahwa untuk

mengetahui seberapa jauh perencanaan program yang dirumuskan

itu telah baik, maka beberapa acuan tentang pengukurannya

mencakup hal-hal sebagai berikut:

Page 38: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxviii

i. Analisis fakta dan keadaan

Perencanaan program yang baik harus mengungkapkan hasil

analisis fakta dan keadaan yang lengkap yang menyangkut

keadaan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, kelembagaan,

tersedianya sarana/prasarana, dan dukungan kebijaksanaan,

keadaan sosial, keamanan, dan stabilitas politik.

ii. Pemilihan masalah berlandaskan pada kebutuhan

Perumusan masalah perlu dipusatkan pada masalah-masalah

nyata yang telah dirasakan masyarakat. Artinya, perumusan

masalah hendaknya dipusatkan pada masalah-masalah yang

dinilai sebagai penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan nyata

masyarakat yang telah dapat dirasakan oleh mereka.

iii. Jelas dan menjamin keluwesan

Perencanaan program harus jelas sehingga tidak menimbulkan

keragu-raguan dan kesalahpengertian dalam pelaksanaannya.

Setiap perencanaan juga harus luwes (memberikan peluang

untuk dimodifikasi) sebab jika tidak, program tersebut tidak

dapat dilaksanakan dan pada gilirannya justru tidak dapat

mencapai tujuan untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan

masyarakat.

iv. Merumuskan tujuan dan pemecahan masalah yang menjanjikan

kepuasan

Tujuan yang ingin dicapai haruslah menjanjikan perbaikan

kesejahteraan atau kepuasan masyarakat penerima manfaatnya.

Jika tidak, program semacam ini tidak mungkin menggerakkan

motivasi masyarakat untuk berpartisipasi didalamnya.

v. Menjaga keseimbangan

Setiap perencanaan program harus mampu mencakup

kepentingan sebagian besar masyarakat dan bukan demi

kepentingan sekelompok kecil masyarakat saja.

Page 39: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xxxix

vi. Pekerjaan yang jelas

Perencanaan program, harus merumuskan prosedur dan tujuan

sasaran kegiatan yang jelas, yang mencakup : masyarakat

penerima manfaatnya; tujuan, waktu, dan tempat; metode yang

akan digunakan; tugas dan tanggung jawab masing-masing

pihak yang terkait; pembagian tugas atau kegiatan yang harus

dilaksanakan oleh setiap kelompok personel; serta ukuran-

ukuran yang digunakan untuk evaluasi kegiatannya

vii. Proses yang berkelanjutan

Perumusan masalah, pemecahan masalah, dan tindak lanjut

(kegiatan yang harus dilakukan) pada tahapan berikutnya harus

dinyatakan dalam suatu rangkaia kegiatan yang berkelanjutan.

viii. Merupakan proses belajar dan mengajar

Semua pihak yang terlibat dalam perumusan, pelaksanaan dan

evaluasi program perlu mendapat kesempatan “belajar” dan

“mengajar”.

ix. Merupakan proses koordinasi

Perumusan masalah, tujuan, dan cara mencapai tujuan harus

melibatkan dan mau mendengarkan kepentingan semua pihak

di dalam masyarakat. Oleh karena itu, penting adanya

koordinasi untuk menggerakkan semua pihak untuk

berpartisipasi didalamnya.

x. Memberikan kesempatan evalusi proses dan hasilnya

Perencanaan program harus memuat dan memberi kesempatan

untuk dapat dilaksanakannya evaluasi, baik evaluasi terhadap

proses maupun hasilnya.

b) Mekanisme Kerja Penyuluhan Pertanian

Mekanisme adalah susunan atau hubungan dari bagian

sesuatu yang diadaptasikan untuk menghasilkan sebuah efek

(Brainy Media, 2010). Sebelum pelaksanaan otonomi daerah,

penyelenggaraan penyuluhan pertanian dilakukan dalam satu

Page 40: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xl

kesatuan jalur vertikal dari tingkat pusat sampai kepada kelompok

tani dan nelayan beserta keluarganya melalui Dinas Pertanian

Propinsi, Kabupaten dan Balai Penyuluhan Pertanian. Penanggung

jawab penyelenggara penyuluhan pertanian dari pusat sampai

daerah adalah sebagai berikut:

i. Di tingkat pusat adalah Menteri Pertanian

Pelaksanaan sehari-hari, wewenang dan tanggung jawab

dilimpahkan kepada Kepala Badan Pendidikan, Latihan dan

Penyuluhan Pertanian/Ketua Komisi Penyuluhan Pertanian

Nasional yang disingkat KPPN.

ii. Di tingkat Propinsi Daerah Tingkat I adalah Gubernur Kepala

Daerah Tingkat I

Pelaksanaan sehari-hari selaku penanggung jawab

koordinasinya dilimpahkan kepada Kepala Kantor Wilayah

Departemen Pertanian/Ketua Forum Koordinasi Penyuluhan

Pertanian Propinsi Daerah Tingkat I (FKPP I).

iii. Di tingkat Kabupaten Daerah Tingkat II adalah Bupati Kepala

Daerah Tingkat II

Pelaksana sehari-hari selaku penanggung jawab koordinasinya

dilimpahkan kepada Ketua Pelaksana Harian BIMAS/Ketua

Forum Koordinasi Penyuluhan Pertanian Kabupaten Daerah

Tingkat II (FKPP II).

iv. Di tingkat Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian

(WKBPP) adalah Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP),

setelah dikoordinasikan dengan Camat dan Kepala

Desa/Kelurahan setempat.

Hubungan kerja antara KPPN – FKPP I – FKPP II – BPP

adalah hubungan kerja koordinatif fungsional dalam aspek-aspek

penyusunan program, pelaporan, pemantauan dan penilaian

penyelenggaraan penyuluhan pertanian. Hubungan kerja horisontal

antara unit-unit kerja penyuluhan pertanian di berbagai tingkat

Page 41: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xli

wilayah daerah adalah hubungan kerja fungsional yang dilakukan

secara langsung berdasarkan programa yang telah ditetapkan untuk

masing-masing tingkat wilayah daerahnya. Hubungan kerja antara

Kelompok Tani Nelayan Andalan di berbagai tingkat wilayah

daerah dengan BPP/FKPP di wilayah daerah yang bersangkutan

adalah hubungan kerja konsultatif. Hubungan kerja BPP dengan

unit Pelaksana Teknis Lingkup Departemen dengan BPP diatur

oleh Menteri Pertanian dengan konsultasi Menteri Dalam Negeri.

Pada era reformasi, pelaksanaan penyuluhan pertanian

menggunakan mekanisme kerja yang didasarkan pada pendekatan

partisipatif yang memungkinkan petani ikut merencanakan,

melaksanakan dan mengevaluasi serta menarik manfaat dari

kegiatan penyuluhan pertanian (Supanggyo, 2007).

c) Metode Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan memerlukan beberapa metode dan peralatan

mengajar. Masyarakat dipengaruhi untuk membuat perubahan

perilaku dalam proporsi pada kontak mereka dengan sejumlah

metode atau alat yang berbeda. Metode yang menjangkau sasaran

dalam jumlah besar disebut media massa. Jumlah yang lebih kecil

dijangkau dengan aktivitas kelompok. Metode kontak personal

sangat penting dan efektif tetapi memerlukan waktu yang lebih

lama dan energi yang lebih besar. Penyuluhan tidak dapat

dilakukan tanpa kontak personal tetapi penyuluhan bukanlah hal

yang berjalan seorang diri. Setiap alat mengajar mempunyai

posisinya tersendiri dan mereka saling mendukung satu sama

lainnya. Bersama-sama mereka memberikan stimulus untuk minat,

harapan, tindakan, dan kepuasan (Kelsey and Cannon, 1955).

Menurut Mardikanto dan Arip (2005) mengemukakan

bahwa metode adalah cara penyuluh untuk mendekatkan dirinya

dengan masyarakat sasaran. Kemampuan seseorang untuk

mempelajari sesuatu berbeda-beda demikian juga tahap

Page 42: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xlii

perkembangan mental, keadaan lingkungan dan kesempatannya

berbeda-beda. Oleh karena itu perlu ditetapkan suatu metode

penyuluhan pertanian yang berhasil guna dan berdaya guna.

Adapun dasar-dasar dalam pertimbangan pemilihan metode

penyuluhan dapat digolongkan menjadi empat, yaitu :

i. Sasaran

Yang harus diperhatikan penyuluh dari segi sasarannya

meliputi tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap sasaran,

sosial budaya dan banyaknya sasaran yang hendak dicapai.

ii. Sumberdaya penyuluhan

Dalam hal ini yang perlu dipertimbangkan antara lain

kemampuan penyuluh, materi penyuluh, serta sarana dan biaya

penyuluhan. Kemampuan penyuluh dan pengalaman penyuluh

yang meliputi penguasaan ilmu dan keterampilan serta sikap

yang dimiliki perlu dipertimbangkan. Materi penyuluhan yang

akan disampaikan perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

metode penyuluhan. Untuk yang bersifat teknis biasanya dipilih

metode yang memungkinkan praktek di lapangan dan untuk

materi yang bersifat nonteknis, misalnya agar petani mau

berkelompok dan mau memasarkan hasil usahanya biasanya

diipilih metode diskusi kelompok. Keadaan peralatan, alat-alat

bantu, fasilitas dan biaya yang tersedia juga akan menentukan

dalam pemilihan metode penyuluhan.

iii. Keadaan daerah

Pemilihan metode penyuluhan perlu mempertimbangkan

kondisi daerah pelaksanaan penyuluh pertanian, antara lain

musim, keadaan usahatani, dan keadaan lapangan. Terkait

dengan musim, apabila pada suatu keadaan tertentu tidak dapat

dilaksanakan suatu proses produksi maka tentu tidak akan

diadakan penyuluhan di tempat usahatani seperti demonstrasi

sehingga dalam hal ini akan lebih memungkinkan untuk

Page 43: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xliii

diadakan pertemuan di rumah petani. Keadaan usahatani turut

mempengaruhi pemilihan metode penyuluhan. Misalnya untuk

mengintensifkan ternak unggas di suatu daerah maka dipilih

metode demonstrasi, sedangkan untuk tujuan introduksi

diterapkan metode karya wisata ke tempat lain. Keadaan

lapangan seperti topografi, jenis tanah, sistem pengairan, serta

sarana juga perlu dipertimbangkan. Misalnya untuk

perkampungan yang letaknya terpisah-pisah maka kegiatan

penyuluhan akan lebih efektif dilakukan di tempat tinggal

petani atau di lahan usahataninya.

iv. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah yang berasal dari pusat atau daerah

terkadang menentukan pemilihan metode penyuluhan.

Pendekatan intensifikasi secara massal dan cash program

memerlukan waktu yang relatif cepat daripada pendekatan

perorangan yang pada dasarnya akan membutuhkan waktu

yang relatif lebih lama.

Metode penyuluhan menurut keadaan psiko sosial

sasarannya dibedakan menjadi tiga hal, yaitu:

1) Pendekatan perorangan, artinya penyuluh berkomunikasi secara

pribadi orang seorang dengan setiap sasarannya, misalnya

melalui kunjungan ke rumah dan kunjungan ke tempat kegiatan

sasarannya

2) Pendekatan kelompok, manakala penyuluh berkomunikasi

dengan sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti

pada pertemuan di lapangan dan penyelenggaraan latihan

3) Pendekatan massal, jika penyuluh berkomunikasi secara tidak

langsung atau langsung dengan sejumlah sasaran yang sangat

banyak bahkan mungkin tersebar tempat tinggalnya, misalnya

penyuluhan lewat TV dan penyebaran selebaran.

(Mardikanto, 1993).

Page 44: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xliv

Sastraatmadja (1993) mengungkapkan bahwa penggolongan

metode penyuluhan pertanian di negara berkembang sekurang-

kurangnya ada tiga penggolongan. Pertama adalah berdasarkan

jarak jangkauan sasaran. Metode menurut penggolongan seperti ini

dapat dibedakan dalam metode langsung (tatap muka) seperti

kunjungan rumah, pertemuan, kursus tani, demonstrasi,

karyawisata dan metode tidak langsung (memakai media massa)

seperti terbitan, siaran radio, siaran TV, sandiwara dan lain

sebagainya.

Kedua adalah berdasarkan jumlah sasaran. Menurut

penggolongan ini ada tiga pendekatan yang sering dilakukan.

Ketiga pendekatan tersebut adalah pendekatan perorangan seperti

kunjungan rumah, telepon; pendekatan kelompok seperti

pertemuan, demonstrasi, karyawisata, perlombaan, diskusi, kursus

tani; dan pendekatan massal seperti radio, siaran televisi, wayang,

brosur, leaflet, folder, poster, spanduk dan sandiwara.

Ketiga adalah berdasarkan indera penerima yaitu yang dapat

dilihat atau dibaca seperti terbitan, spanduk, poster, surat, slide,

film, pameran; dapat didengar seperti siaran radio, rekaman tape

recorder, telepon; dapat dilihat dan didengar seperti film bersuara,

siaran TV, wayang, demonstrasi dari lapangan dan lain sebagainya.

d) Materi Penyuluhan Pertanian

Materi penyuluhan menurut Undang Undang No.16 tahun

2006 adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para

penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai

bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial,

manajemen, ekonomi, hukum dan kelestarian lingkungan.

Vademecum Bimas dalam Mardikanto (2009)

mengemukakan bahwa ragam materi yang disiapkan dalam setiap

penyuluhan perlu mencakup kebijaksanaan dan peraturan yang

berkaitan dengan pelaksanaan pembangunan pertanian seperti pola

Page 45: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xlv

kebijakan umum pembangunan pertanian, kebijakan harga dasar,

penyaluran kredit usahatani, distribusi sarana produksi,

pengelolaan air dan sebagainya; hasil-hasil penelitian atau

pengujian dan rekomendasi teknis yang permintaan oleh instansi

yang berwenang; pengalaman petani yang telah berhasil; informasi

pasar; petunjuk teknis tentang penggunaan alat dan sarana

produksi; informasi tentang kelembagaan dan kemudahan-

kemudahan yang berkaitan dengan pembangunan pertanian seperti

informasi tentang pusat-pusat informasi penelitian, lembaga

keuangan dan perbankan, lembaga pemasaran sarana produksi,

perlengkapan pertanian, dan sebagainya; serta dorongan dan

rangsangan untuk terciptanya swakarsa, swakarya dan swadaya

masyarakat.

Kartasapoetra (1991) mengungkapkan bahwa materi

penyuluhan harus sesuai dengan kebutuhan sasaran dengan

demikian maka mereka akan tertarik perhatiannya dan terangsang

untuk mempraktekkanya. Materi yang menarik perhatian para

petani tentunya adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha

perbaikan produksi, pendapatan dan tingkat hidupnya.

e) Peran Serta dan Kerjasama

Materi penyuluhan menurut Undang Undang No.16 tahun

2006 adalah bahan penyuluhan yang akan disampaikan oleh para

penyuluh kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai

bentuk yang meliputi informasi, teknologi, rekayasa sosial,

manajemen, ekonomi, hukum dan kelestarian lingkungan.

Pemerintah dan pemerintah daerah memfasilitasi dan mendorong

peran serta pelaku utama dan pelaku usaha dalam pelaksanaan

penyuluhan. Kerja sama penyuluhan dapat dilakukan

antarkelembagaan penyuluhan, baik secara vertikal, horizontal

maupun lintas sektoral. Kerja sama penyuluhan antara

kelembagaan penyuluhan nasional, regional, dan/atau internasional

Page 46: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xlvi

dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari menteri.

Penyuluh swasta dan penyuluh swadaya dalam melaksanakan

penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha dapat

berkoordinasi dengan penyuluh PNS.

Supanggyo (2007) menyatakan bahwa kerjasama

penyuluhan pertanian dapat dilakukan antara sesama lembaga

penyuluh pertanian, maupun antara kelembagaan penyuluhan

pertanian dengan lembaga pelayanan lain, petani dan pelaku usaha

serta masyarakat lainnya.

d. Kinerja Penyuluh Pertanian

Kinerja penyuluh pertanian adalah cara kerja yang dilakukan

oleh penyuluh supaya kegiatan penyuluhannya dapat berjalan sesuai

dengan tujuan. Dalam kinerja penyuluh terdapat pengawasan dan

pengendalian. Kegiatan pengawasan (supervisi) lebih bersifat fasilitas

atau pembinaan, utamanya yang berkaitan dengan pemecahan masalah

yang tidak dapat diselesaikan oleh PPL atau PPS (Mardikanto, 2009).

e. Kelembagaan Pendukung Penyuluhan Pertanian

Menurut Mardikanto (1993), organisasi dapat diartikan sebagai

himpunan yang terdiri dari kelompok-kelompok orang yang saling

bekerja sama di dalam struktur tata hubungan antar kelompok-

kelompok (unit kegiatan) yang melaksanakan fungsi masing-masing,

demi tercapainya tujuan (bersama) tertentu yang menjadi tujuan

organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian, pengorganisasian

dapat diartikan sebagai upaya untuk mengkoordinasikan atau

menghubung-hubungkan kegiatan yang dilaksanakan oleh setiap unit

(kelompok) kegiatan yang terdapat dalam organisasi yang

bersangkutan demi tercapainya tujuan organisasi yang menjadi tujuan

bersama.

1) Kelembagaan Penyedia Sarana Produksi

Di tingkat Nasional dan Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan

kelembagaan penyedia sarana produksi dilakukan oleh BUMN dan

Page 47: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xlvii

swasta (produsen/distributor/penyalur), sedang di tingkat

Desa/Kelurahan ditangani oleh swasta (pengecer) dan koperasi

(Koperasi Unit Desa/KUD dan Koperasi Kelompok Tani/KKT).

2) Kelembagaan Pengolahan dan Pemasaran Hasil

Di masa lalu, kelembagaan pengolahan dan pemasaran hasil

dilakukan oleh BUMN (BULOG), swasta dan koperasi

(KUD/KKT).

3) Kelembagaan Keuangan (Kredit)

Secara konvensional, lembaga keuangan yang banyak berperan

dalam pembangunan pertanian dilaksanakan oleh bank (Bank

Rakyat Indonesia/BRI) dan swasta (pedagang/tengkulak dan

pelepas uang). Peran BRI sangan dominan sejak dikembangkannya

program BIMAS, utamanya sejak dibentuknya BRI Unit Desa pada

tahun 1970.

4) Kelembagaan Pengangkutan (Transportasi)

Sejak dilaksanakannya pembangunan di segala bidang sebagai

pelaksana Rencana Pembangunan Lima Tahunan sejak 1970,

kelembagaan pengangkutan semakin membaik, utamanya berperan

dalam mendukung pembangunan pertanian.

f. Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan penyuluhan pertanian adalah kegiatan terencana dan

berkelanjutan yang harus diorganisasikan dengan baik. Menurut

Lionberger dan Gwin (1983) dalam Mardikanto (2009) dengan tegas

menyatakan bahwa kegiatan penyuluhan pertanian merupakan salah

satu diantara sekian banyak variable yang menyebabkan terjadinya

perubahan perilaku petani dan perubahan-perubahan yang menjadi

tujuan akhir dari penyuluhan pertanian. Artinya, penyuluhan pertanian

yang baik tidak selalu menjamin tercapainya tujuan pembangunan dan

kegagalan pembangunan pertanian tidak selalu hanya disebabkan

karena buruknya pelaksanaan penyuluhan pertanian.

Page 48: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xlviii

g. Keberhasilan Penyuluhan Pertanian

Menurut Mardikanto (2009), penyuluhan merupakan proses

perubahan perilaku manusia (petani) yang dilakukan melalui suatu

sistem pendidikan. Dengan demikian, efektivitas atau keberhasilan

suatu kegiatan penyuluhan dapat diukur dari seberapa jauh telah terjadi

perubahan perilaku (petani) penerima manfaatnya, yang baik yang

menyangkut: pengetahuan, sikap dan ketrampilannya. Yang

kesemuanya itu dapat diamati pada:

1) Perubahan-perubahan pelaksanaan kegiatan bertani yang

mencakup macam dan jumlah sarana atau teknik bertaninya.

2) Perubahan-perubahan tingkat produktivitas dan pendapatannya.

3) Perubahan dalam pengelolaan usaha (perorangan, kelompok,

koperasi) serta pengelolaan pendapatan yang diperoleh dari

usahataninya.

h. Faktor Pendukung Penyuluhan Pertanian

Menurut Mardikanto (2009), tentang beberapa faktor atau

kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi proses perubahan yang

diupayakan melalui penyuluhan pertanian, dapat terjadi karena:

1) Keadaan pribadi penerima manfaat

a) Motivasi pribadi untuk melakukan perubahan, yang berupa

perasaan ketidakpuasaan atau penderitaan atas keadaan yang

sedang dialami (baik yang berupa keadaan alam yang kurang

subur, tingkat produktivitas yang sangat rendah, pendapatan

yang terlalu kecil atau struktur kelembagaan yang kurang

mendukung).

b) Adanya kekuatan-kekuatan pendukung untuk terus melakukan

perubahan-perubahan, baik yang disebabkan karena:

i. Adanya kebutuhan untuk memenuhi atau menyelesaikan

tugas atau kegiatan yang telah dilakukan pada waktu-waktu

sebelumnya

Page 49: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xlix

ii. Adanya kebutuhan untuk melaksanakan perubahan secara

bertahap

2) Keadaan lingkungan fisik

a) Sifat-sifat alami yang dimiliki oleh sumberdaya alam seperti:

sifat fisika dan kimia tanah, kemiringan lahan, curah hujan dan

tersedianya sarana pengairan.

b) Teknologi yang tersedia

c) Status penggunaan lahan.

d) Luas lahan yang diusahakan relatif sempit.

3) Lingkungan sosial dan budaya masyarakat

a) Kebudayaan

b) Opini publik

c) Pengambil keputusan dalam keluarga

d) Kekutan lembaga sosial

4) Macam dan aktivitas kelembagaan yang tersedia untuk menunjang

kegiatan penyuluhan.

i. Faktor Penghambat Penyuluhan Pertanian

Menurut Mardikanto (2009), adanya kekuatan-kekuatan yang

menghambat terjadinya perubahan, sebagai akibat dari:

1) Ketakutan atau trauma masa lampau yang berupa ketidakberhasilan

dari upaya-upaya perubahan yang dilakukan, baik yang bersifat

teknis (bencana alam), ekonomis (kenaikan harga input,

merosotnya harga jual produk, kurang berfungsinya KUD) maupun

sosial (pencurian dan perusakan pada plot-plot pengujian).

2) Kekurangsiapan untuk melakukan perubahan karena keterbatasan

pengetahuan, ketrampilan, dana dan kurangnya pengalaman untuk

melakukan perubahan-perubahan.

3) Ketakutan terhadap berkurangnya kepuasan yang selama ini telah

dirasakan.

Page 50: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

l

4) Adanya sebagian kegiatan yang tidak diterima masyarakat

meskipun tujuan kegiatan secara keseluruhan diterima oleh

masyarakat yang bersangkutan

5) Adanya ancaman-ancaman dari pihak luar (yang akan tersaingi

maupun yang akan dirugikan) dari perubahan yang direncanakan.

j. Penyuluhan pertanian untuk masyarakat Kota

Pengertian penyuluhan pertanian sebelum krisis (Repelita I s.d.

Repelita V) adalah pendidikan di luar sekolah (nonformal) yang

ditujukan kepada petani-nelayan beserta keluarganya agar mereka

dapat berusaha tani lebih baik (better farming), menguntungkan (better

business), hidup lebih sejahtera (better living) dan bermasyarakat lebih

baik (better community). Dengan demikian, tujuan penyuluhan

pertanian adalah mengubah perilaku petani agar dapat berusaha tani

lebih baik, berusaha tani lebih menguntungkan, hidup lebih sejahtera

dan bermasyarakat lebih baik. Mengingat sumber daya manusia petani

sangat rendah, maka untuk mengubah perilaku petani dilakukan

melalui pendidikan luar sekolah (nonformal) dengan berbagai cara

atau metode seperti kursus tani, demonstrasi, karyawisata, siaran

pedesaan (RRI dan televisi) dan sekolah lapang serta penyebaran

informasi melalui media cetak seperti brosur, folder/lipatan, poster,

surat kabar dan lain-lain (Daniel et all, 2006).

3. Tanaman Hias

Tanaman hias adalah tanaman yang dipergunakan sebagai dekorasi

baik ruangan ataupun luar ruangan. Tanaman hias memiliki berbagai

macam jenis mulai dari tanaman berbunga sampai tanaman yang

berbentuk unik. Bentuk tanaman ini sangat beraneka ragam dan masing-

masing tanaman memiliki daya tarik tersendiri untuk layak dikoleksi.

Tidak hanya fashion, tanaman hias juga mengenal trend. Di saat trend

sedang berlangsung harga tanaman hias bisa jadi sangat tinggi dan akan

turun saat trend yang baru atau berikutnya berlangsung. Tidak heran

banyak pecinta tanaman yang beralih profesi untuk menjual tanaman

Page 51: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

li

koleksinya karena bisnis tanaman hias cukup menjanjikan. Beberapa jenis

bunga juga menjadi tanaman industry yang dijual melalui floris atau toko

bunga untuk disalurkan ke industry perhotelan, perkantoran ataupun

industry lainnya. Beberapa jenis bunga yang menjadi tanaman industry

adalah mawar, gladiol, krisan, tulip, dan lain lain. Tanaman bunga yang

memiliki harga lebih tinggi dan selalu menjadi dambaan para pecinta

bunga adalah tanaman anggrek. Tanaman anggrek bulan terutama yang

memiliki warna yang langka atau unik dapat memiliki harga hingga jutaan

rupiah (Naibaho, 2010).

Mengenal habitat asli tanaman hias merupakan hal penting dalam

aspek budi daya. Ditinjau dari asal-usul tanaman hias, sifat dan karakter

yang tepat dengan lingkungan tumbuhnya bisa diketahui lebih mendalam.

Hal ini tentu saja berkaitan dengan media tanam, ketinggian lokasi,

kebutuhan suhu, kelembaban, tingkat keasaman, unsur hara hingga

perlakuan khusus lainnya. Pada prinsipnya, penyesuaian tanaman agar

serasa hidup di habitatnya (Redaksi PS, 2008).

Tanaman hias yang ditanam di taman, kebun, halaman rumah, atau

di dalam rumah merupakan tanaman yang berasal dari alam bebas atau

hasil silangan. Pada dasarnya, tanaman tersebut memerlukan perawatan

yang baik sesuai dengan kebutuhan dan syarat tumbuhnya. Perawatan

tanaman meliputi penyiraman, pemberian zat makanan (hara) tambahan,

pencegahan datangnya hama dan penyakit, penggantian media serta

pemangkasan. Perawatan tanaman yang sesuai dengan kebutuhan

kelembaban, suhu udara, suhu media serta cahaya akan memberikan hasil

tampilan tanaman hias yang sempurna. Beberapa tanda atau indikasi

kelainan yang sering dijumpai pada tanaman hias di dalam ruangan antara

lain layu, daun menguning dan akhirnya mati. Kadang pula ditemukan

adanya cendawan, kutu atau ulat daun. Kehadiran hama tersebut selain

menandakan tanaman tidak bersih, kemungkinan juga tidak dilakukan

perawatan secara teratur dan berkala. Bila dijumpai gejala seperti itu,

penanganan pertama yang harus dilakukan adalah segera memindahkan

Page 52: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lii

tanaman yang terserang ke tempat lain supaya tidak menulari tanaman

yang sehat. Dapat pula tanaman tersebut langsung dibuang atau

dimusnahkan bila serangannya sudah cukup parah (Arifin, 2007).

Pada garis besarnya, anggrek mempunyai dua cara pertumbuhan.

Kedua cara pertumbuhan itu mempengaruhi sekali cara perbanyakan

vegetatif. Dua macam pertumbuhan anggrek adalah cara tumbuh

monopodial dan sympodial. Anggrek yang tumbuh secara monopodial

adalah anggrek monopodial yaitu tanaman yang hanya mempunyai satu

sumbu utama. Artinya pertumbuhan ujung batangnya boleh dikatakan

tidak terbatas. Contohnya Arachnis, Ascocenda dan Vanda. Tanaman yang

termasuk sympodial yaitu tanaman yang pertumbuhan ujung-ujung

batangnya terbatas, mula-mula sumbunya tumbuh dahulu, kemudian

menghentikan pertumbuhannya disusul tunas baru muncul sebagai cabang

di pangkal batang pertama, tumbuh, berhenti lagi pada tinggi tertentu,

begitu terus berulang-ulang. Contohnya: Cattleya, Dendrobium dan

Oncidium (Soeryowinoto et all, 2000).

Anggrek sudah lama dipelihara di mana-mana. Di tempat asalnya,

anggrek ada yang hidup di pohon yaitu menempel pada batang dan dahan

pohon, dan ada juga yang hidup di atas tanah yang kaya dengan sampah-

sampah atau daun-daun yang telah berubah menjadi humus. Sifat khas

tanaman anggrek dapat dilihat dari bentuk-bentuk batang dan bunga.

a. Batang

1) Bentuk batang monopodial

Yaitu batang tanaman hanya mempunyai sumbu utama, artinya

pertumbuhan ujung batang boleh dikatakan tidak terbatas (tumbuh

terus ke atas). Bentuk ini terdapat pada: Vanda, Arachnis dan

Aerides.

2) Bentuk batang sympodial

Yaitu batang tanaman yang pertumbuhan ujung-ujung batangnya

terbatas. Bentuk ini terdapat pada: Cattleya, Dendrobium dan

Oncidium.

Page 53: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

liii

b. Bunga

Warna anggrek merupakan alat yang ampuh untuk memikat serangga.

Warna-warna ini disebabkan oeh zat warna yang terkandung dalam

bunga tersebut. Zat warna tersebut terkandung dalam plastida-plastida

atau cairan anthocyan. Tetapi anehnya, tiap-tiap warna dikunjungi oleh

serangga yang berbeda. Misalnya lalat menyukai bunga berwarna

putih, kumbang suka warna bunga yang kuning, lebah suka bunga

yang berwarna biru atau merah serta kupu-kupu akan datang bila

bunga sudah masak.

(Soeryowinoto, 1997).

Pada umumnya tanaman anggrek berasal dari daerah tropika bertipe

iklim basah. Tanaman anggrek berdasarkan sifat tumbuhnya dapat dibagi

menjadi dua yaitu anggrek epifit dan anggrek terestrial. Anggrek epifit

yaitu anggrek yang tumbuhnya menopang pada tumbuhan lain namun

tidak merugikan tanaman yang ditumpanginya, contohnya Cattleya,

Dendrobium dan Vanda. Sedangkan anggrek terestrial yaitu anggrek yang

seluruh perakarannnya di dalam tanah, rawa atau daratan, contohnya:

Arachnis dan Calanthe (Ashari, 1995).

4. Pekarangan

Menurut Soetriono et all (2006), pekarangan selain berfungsi sebagai

perbaikan gizi, juga berfungsi sebagai sumber tambahan penghasilan. Bagi

masyarakat yang tidak mengharapkan pekarangan sebagai sumber

pendapatan atau kebutuhan sehari-hari, pekarangan difungsikan sebagai

pemuas kebutuhan rohani dalam bentuk keindahan. Hal ini disebabkan

adanya pengusahaan penanaman tanaman bunga atau tanaman hias.

Sehubungan dengan hal tersebut, pekarangan ditekankan sebagai lahan

yang ditanami tanaman bergizi tinggi serta obat-obatan yang siap

memberikan hasil setiap kali dibutuhkan. Untuk itu, fungsi pekarangan

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Letaknya harus berdekatan dengan rumah

b. Isinya beraneka macam kebutuhan rumah tangga

Page 54: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

liv

c. Hasilnya kecil untuk kebutuhan rumah tangga

d. Tidak memerlukan modal besar.

Pekarangan merupakan perpaduan pertanian yang melibatkan peran

manusia dengan ekosistemnya. Secara ekologis, pekarangan dengan

struktur tanaman yang tingginya berjenjang dan beraneka jenisnya, mulai

dari jenis tanaman keras dengan ketinggian yang menjulang, sampai

dengan tanaman perdu dan sejenis rerumputan, bukan saja akan mampu

mengoptimalkan penggunaan energi matahari, melainkan juga melindungi

tanah dari erosi oleh guyuran air hujan. Dengan demikian, berbagai jenis

tanaman memungkinkan tumbuh berdampingan, dan kesuburan tanah serta

tata air tetap terjaga. Di samping itu, dalam pekarangan juga terjadi sistem

daur ulang yang sangat baik. Sebagai lumbung pangan, pekarangan

mempunyai peranan yang besar sebagai penopang ketahanan pangan

(Djoen, 2009).

Pekarangan adalah lingkungan kita sehari-hari, jika ditata dengan

baik bakal menjadi taman. Dan jika dipelihara dengan baik, akan

memberikan lingkungan menarik, nyaman, sehat serta menyenangkan dan

membuat kita betah berlama-lama tinggal di rumah. Dengan menanam

tanaman yang berproduktif, taman pekarangan dapat memberikan

kesehatan yang memenuhi kepuasan jasmaniah dan rohaniah. Pemanfaatan

pekarangan dengan tanaman produktif seperti tanaman holtikultura

(tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan tanaman hias), rempah-rempah,

obat-obatan, bumbu-bumbuan dan lainnya akan memberikan keuntungan

yang berlipat ganda (Irwan, 2009).

5. Intensifikasi hortikultura di pekarangan

Hortikultura adalah suatu cabang dari ilmu pertanian yang ditunjang

oleh beberapa ilmu pengetahuan lainnya, seperti Agronomi, pemuliaan

tanaman, proteksi tanaman dan teknologi benih. Hortikultura sendiri

terbagi menjadi tiga golongan tanaman yakni tanaman buah-buahan,

tanaman sayuran dan tanaman bunga atau hias. Tanaman hortikultura ini

terpisah dari jenis tanaman perkebunan, tanaman pangan dan tanaman

Page 55: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lv

yang lain. Hal ini disebabkan hortikultura berfungsi dan bersifat lain.

Adapun fungsi tanaman hortikultura bisa dibedakan menjadi beberapa

bagian seperti: berfungsi sebagai sumber vitamin dan mineral, sebagai

stabilator lingkungan dan sebagai penghapus budi nurani manusia

(Arief, 1990).

Istilah hortikultura biasanya dihubungkan dengan sejarah dari umat

manusia. Asal kata hortikultura muncul baru-baru saja yaitu pada abad ke-

17. Hortikultura berasal dari bahasa Latin yaitu hortus yang berarti kebun

dan colere yang berarti pengolahan. Hal ini merupakan sebuah konsep dari

perkebunan (Anglo-Saxon gyrgan, terlampir). Sebuah daerah pertanian

dengan konsep abad pertengahan yang telah dilakukan selam beberapa

periode. Pertanian sekarang ini mempunyai makna luas yaitu sebuah

teknologi untuk meningkatkan kualitas flora dan fauna. Konsep awal dari

hortikultura yaitu holtikultura merupakan bagian dari sebuah system

pertanian yang dihubungkan dengan sistem penanaman dalam sebuah

kebun dan lebih dikonsentrasikan pada agronomi (yaitu pertanian dengan

hasil utamanya berupa biji-bijian dan makanan ternak serta perhutanan

yang hasilnya berupa kayu (Janick, 1972).

Istilah hortikultura berasal dari dua kata bahasa Latin yaitu hortus

yang artinya sebuah kebun dan cultura yang artinya pengolahan. Di masa

lampau, perkebunan yang luas dikelilingi oleh dinding yang tinggi atau

struktur yang serupa dengan bangunan tersebut, dan juga tanaman

panenan. Di dalam area tersebut ditanami buah-buahan seperti buah apel,

buah per, buah persik, buah kurma, buah delima atau pohon ara, dan atau

bisa juga berupa sayuran, tanaman bunga dan tanaman hias. Pada

umumnya, istilah hortikultura yang sebenarnya yaitu pengolahan tanaman

tanpa pagar pelindung. Sering kali area ini disebut sebagai kebun. Dengan

demikian, hortikultura adalah sebuah budidaya menumbuhkan tanaman

dalam kebun (Edmond et all, 1977).

Kontribusi hortikultura terhadap manusia dan lingkungan cukup

besar. Manfaat produk hortikultura bagi manusia di antaranya adalah

Page 56: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lvi

sumber pangan dan gizi, pendapatan keluarga dan pendapatan negara.

Sedangkan bagi lingkungan adalah rasa estetikanya, konservasi genetik

sekaligus sebagai penyangga kelestarian alam.

a. Bahan pangan

Untuk pertumbuhan jasmani yang normal membutuhkan pangan yang

cukup bergizi. Pangan yang bergizi terdiri dari zat pembakar seperti

karbohidrat, zat pembangun misalnya protein, serta zat pelindung

seperti vitamin dan mineral. Karbohidrat banyak terdapat pada pangan

beras, jagung dan ketela pohon. Sedangkan pangan protein dapat

diperoleh dari hewan (protein hewani) atau tanaman (protein nabati).

Buah-buahan dan sayuranmengandung cukup banyak pangan protein

maupun vitamin serta mineral. Protein hewani harganya sangat mahal,

hingga tidak terjangkau oleh kebanyakan penduduk Indonesia.

b. Pendapatan keluarga (petani) dan Negara

Usahatani hortikultura memerlukan biaya dan tenaga kerja terampil

serta sarana yang lebih mahal dibandingkan dengan usahatani tanaman

pangan. Tanaman hortikultura perlu lebih intensif, sehingga

memerlukan modal yang besar. Namun demikian, nilai jual produk

hortikultura pun lebih tinggi sehingga memberikan keuntungan yang

memadai.

c. Estetika

Kesegaran (kenyamanan), kesejukan dan keindahan maupun kesehatan

lingkungan sangat ditentukan oleh flora yang tumbuh. Flora di

samping memberikan nilai keindahan tajuk juga bentuk, warna bunga

dan kerangka tanaman. Selanjutnya flora sebagai sumber oksigen yang

diperlukan untuk kehidupan.

d. Budaya bangsa

Taraf kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari tingkat masyarakat

dalam memanfaatkan produk hortikultura. Bagi masyarakat yang telah

maju, konsumsi hortikultura merupakan kebutuhan primer.

Page 57: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lvii

e. Kelestarian alam dan tanaman

Dewasa ini promosi dan perlombaan lingkungan indah dan bersih

untuk kota dan pemukiman baru menonjol. Bangunan besar, gedung

bertingkat dan jalur hijau perkotaan semakin indah dan tertata rapi.

Dengan demikian, peranan bunga dan tanaman hias semakin penting.

Sehingga secara tidak langsung, bunga dan tanaman hias dapat

berfungsi untuk menjaga kelestarian tanaman dan lingkungan.

(Ashari, 1995).

Hortikultura merupakan salah satu komoditas yang mempunyai

peran yang penting dalam sektor pertanian, baik dari sisi sumbangan

ekonomi nasional, pendapatan petani, penyerapan tenaga kerja maupun

berbagai segi kehidupan masyarakat. Beberapa manfaat komoditas

hortikultura dalam kehidupan masyarakat antara lain:

a. Manfaat sebagai bahan pangan

Kemanfaatan komoditas hortikultura sebagai bahan pangan,

ditunjukkan oleh kandungan nutrisi yang berguna sebagai sumber-

sumber energi, vitamin, mineral dan serat alami.

b. Manfaat di bidang ekonomi

Kemanfaatan di bidang ekonomi dapat dilihat secara nasional, regional

maupun tingkat rumah tangga petani. Sementara di tingkat rumah

tangga petani, hortikultura merupakan sumber pendapatan rumah

tangga yang penting pula. Bahkan banyak diantara petani-petani

hotikultura yang mempunyai kehidupan ekonomi yang cukup baik di

pedesaan.

c. Manfaat di bidang kesehatan

Kemanfaatan dalam bidang kesehatan dapat digambarkan peranannya

dalam menjaga kesehatan, terutama terhadap penyakit-penyakit

degeneratif. Pencegahan penyakit-penyakit diabetes, hipertensi, gangguan

jantung dan penyakit-penyakit yang terkait dengan umur lanjut manusia,

sangat dipengaruhi oleh konsumsi hortikultura.

Page 58: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lviii

d. Manfaat di bidang budaya.

Di bidang budaya, komoditas hortikutura sangat erat berkaitan dengan

keindahan rumah, perkantoran dan sarana umum (taman-taman dan

lain-lain), pesta-pesta dan upacara-upacara adat atau keagamaan serta

pariwisata.

(Soekirno, 2009).

B. Kerangka Berpikir

Penyuluhan pertanian merupakan suatu sistem pemberdayaan terhadap

para pelaku utama dan pelaku usaha untuk mengubah perilaku petani ke arah

perbaikan cara berusahatani untuk mewujudkan peningkatan produktivitas,

pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam

pelestarian fungsi lingkungan hidup. Untuk itu, pelaksanaan penyuluhan

pertanian kini semakin menuntut koordinasi dan kekompakkan dari berbagai

institusi pemerintah dan masyarakat sekitarnya. Salah satu faktor yang

memberikan konstribusi besar terhadap keberhasilan pembangunan pertanian

di Indonesia adalah dengan peningkatan kegiatan penyuluhan pertanian.

Kegiatan penyuluhan pertanian memerlukan suatu sistem penyuluhan

pertanian yang terdiri dari kebijakan penyuluhan pertanian, kelembagaan

penyuluhan pertanian, ketenagaan penyuluhan pertanian, pembiayan

penyuluhan pertanian, pengawasan penyuluhan pertanian dan pengendalian

penyuluhan pertanian. Sistem penyuluhan pertanian tersebut akan

mempengaruhi kinerja penyuluh dan penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

Dalam penyelenggaran penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta membutuhkan programa penyuluhan, metode penyuluhan, materi

penyuluhan serta peran serta dan kerjasama. Dengan penyelenggaraan

penyuluhan dan kinerja penyuluh yang baik, maka kegiatan penyuluhan di

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dapat berjalan dengan baik. Selain itu,

kegiatan penyuluhan di Kecamatan Laweyan memerlukan lembaga pendukung

bagi kelancaran penyuluhan. Dan pada akhirnya, dapat dilihat keberhasilan

terkait dengan faktor pendukung dan faktor penghambat dari kegiatan

Page 59: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lix

penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta bagi para petani tanaman hias. Adapun alur kerangka berpikir dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Berpikir Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta

C. Dimensi Penelitian

1. Sistem penyuluhan pertanian adalah suatu sistem pengembangan

kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan sikap petani beserta

keluarganya dan pelaku usaha pertanian lainnya melalui penyuluhan

pertanian.

Kelembagaan pendukung penyuluhan pertanian

Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Kinerja penyuluh

Keberhasilan Penyuluhan Pertanian:1. Perubahan

Pengetahuan2. Perubahan Sikap3. Perubahan

Keterampilan

Faktor pendukung penyuluhan pertanian

Faktor penghambat penyuluhan pertanian

Sistem Penyuluhan Pertanian: 1. Kebijakan penyuluhan pertanian2. Kelembagaan penyuluhan pertanian3. Ketenagaan penyuluhan pertanian4. Pembiayaan penyuluhan pertanian5. Pengawasan dan pengendalian penyuluhan pertanian

Penyelenggaraan penyuluhan pertanian:1. Programa penyuluhan

pertanian 2. Mekanisme kerja penuluhan

pertanian3. Metode penyuluhan pertanian4. Materi penyuluhan pertanian5. Peran serta dan kerjasama

Page 60: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lx

a. Kebijakan merupakan suatu pilihan terbaik yang dilakukan oleh

pemerintah untuk mengelola sumberdaya demi tercapainya tujuan

yang ditetapkan.

b. Kelembagaan merupakan suatu entitas (kelompok atau organisasi)

yang berkewajiban melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian.

Kelembagaan Penyuluhan Pertanian adalah lembaga pemerintah,

petani, dan masyarakat yang mempunyai tugas dan fungsi

menyelenggarakan penyuluhan pertanian.

c. Ketenagaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah para

penyuluh (PNS, swasta dan swadaya) yang mempunyai kualifikasi

tertentu baik menyangkut kepribadian, pengetahuan, sikap dan

ketrampilan menyuluh.

d. Pembiayaan dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta meliputi biaya

personil, pengadan perlengkapan, biaya operasional, biaya manajemen

dan biaya pemeliharaan.

e. Pengawasan dan pengendalian penyuluhan pertanian ditunjukkan

dengan adanya kegiatan supervisi serta pemantauan dan evaluasi

program penyuluhan.

2. Penyelenggaraan dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, meliputi:

a. Programa penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara

sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat

pengendali pencapaian tujuan penyuluhan.

b. Mekanisme kerja yaitu tata cara atau tata urutan pelaksanaan

penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

c. Metode penyuluhan pertanian tanaman hias di pekarangan Kota

Surakarta adalah cara penyuluh untuk mendekatkan dirinya dengan

penerima manfaat.

Page 61: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxi

d. Materi penyuluhan pertanian merupakan segala pesan yang ingin

dikomunikasikan oleh seorang penyuluh kepada masyarakat penerima

manfaatnya.

e. Peran serta yaitu peran serta pelaku utama dan pelaku usaha dalam

penyelenggeraan penyuluhan pertanian; sedangkan kerjasama adalah

kerjasama yang dimulai dari penyusunan rencana, pelaksanaan sampai

dengan pemantauan penyelenggaraan penyuluhan.

3. Kinerja penyuluh adalah cara kerja yang dilakukan oleh penyuluh supaya

kegiatan penyuluhannya dapat berjalan sesuai dengan tujuan.

4. Kelembagaan pendukung penyuluhan pertanian adalah lembaga yang

mendukung keberhasilan penyuluhan pertanian.

5. Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan

Laweyan Kota Surakarta ini merupakan kegiatan menyampaikan pesan

dan memberikan pelatihan kepada khalayak petani untuk mengubah

perilaku, sikap dan keterampilannya mengenai penyuluhan pertanian

tanaman hias pekarangan sampai mereka tahu, mau dan mampu untuk

menerapkan kegiatan penyuluhan tersebut. Kegiatan penyuluhan meliputi

siapa yang melakukan, bagaimana pelaksanaannya, kapan, dimana, siapa

yang dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan.

6. Keberhasilan penyuluhan pertanian dapat diukur dari seberapa jauh telah

terjadi perubahan perilaku penerima manfaat baik pengetahuan, sikap dan

ketrampilan.

7. Faktor pendukung adalah faktor-faktor yang mendukung keberhasilan

penyuluhan pertanian.

8. Faktor penghambat adalah faktor-faktor yang menghambat keberhasilan

penyuluhan pertanian.

Page 62: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxii

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan

Taylor (1975) dalam Moleong (2000) mendefinisikan penelitian kualitatif

sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Penelitian

ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara utuh. jadi, dalam hal ini

tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau

hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara

deskriptif. Menurut Nawawi dan Martini (1996), penelitian deskriptif dapat

diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada saat

sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

Penelitian ini memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta (fact

linding) sebagaimana keadaan sebenarnya.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dipilih secara sengaja yaitu ditetapkan secara sengaja

oleh peneliti dengan kriteria dan pertimbangan tertentu. Pemilihan lokasi

penelitian di Kecamatan Laweyan karena Kecamatan Laweyan mempunyai

jumlah anggota kelompok tani pembudidaya tanaman hias terbanyak di Kota

Surakarta. Hal ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1. Jumlah Anggota Kelompok Tani di Kota Surakarta

No Kecamatan Jumlah Anggota Kelompok Tani Pembudidaya Tanaman Hias

1.2.3.4.5.

LaweyanSerenganBanjarsariJebresPasar Kliwon

9947578975

Sumber: Database Perkembangan Pelaksanaan Kegiatan PUMK Tanaman Hias Kota Surakarta Tahun 2008.

Page 63: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxiii

C. Teknik Cuplikan (Sampling)

Penentuan subjek dan informan dalam penelitian ini menggunakan

snowball sampling (pengambilan sampel bola salju), yaitu pemilihan sampel

dengan terlebih dahulu menetapkan satu informan kunci (key-person), untuk

kemudian pemilihan sampel-sampel yang berikutnya, tergantung pada

informasi atau pertimbangan yang diberikan oleh informan kunci tersebut.

Pada tahap selanjutnya, penetapan sampel yang berikutnya, juga berdasarkan

informasi yang diberikan oleh responden-responden yang terpilih tadi,

sedemikian rupa sehingga seperti “bola salju” yang menggelinding

(Mardikanto, 2006). Rincian sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Rincian Sampel Penelitian

Sampel KeteranganSubjek1. Penyuluh

a. PDP (Petugas Dinas Pertanian)b. THL (Tenaga Harian Lepas)

2. Ketua Kelompok Tani3. Petani

Informana. Lurahb. Pedagang Tanaman Hias

Pihak-pihak yang terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

Pihak-pihak yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

1. Subjek

Subjek dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang mempunyai

keterlibatan langsung dengan kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

di pekarangan Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah:

a. Penyuluh (PDP dan THL)

Penyuluh disini adalah penyuluh yang berasal dari Dinas Pertanian

Surakarta yang melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai kegiatan

penyuluhan pertanian tanaman hias di pekarangan. Pertimbangannya

Page 64: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxiv

karena merupakan pihak yang berkaitan erat dan terkait langsung

dengan adanya kegiatan penyuluhan.

b. Ketua kelompok tani

Ketua kelompok tani menjadi informan karena dianggap mengetahui

seluk beluk kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta, sehingga dapat memberikan

informasi mengenai masalah yang akan diteliti.

c. Petani

Petani disini adalah petani yang mengetahui informasi tentang kegiatan

penyuluhan pertanian tanaman hias di pekarangan serta petani yang

menjadi anggota kelompok tani karena dianggap mengetahui tentang

masalah yang akan diteliti.

2. Informan

Informan adalah pihak-pihak yang tidak mempunyai keterlibatan

langsung dalam kegiatan penyuluhan, tetapi mereka bisa digali

informasinya tentang kegiatan penyuluhn pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Jadi informan harus

mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Informan

berkewajiban menjadi tim penelitian walaupun hanya bersifat informal.

Syarat yang digunakan untuk memilih informan antara lain, jujur, taat

pada janji, patuh terhadap peraturan, suka berbicara, tidak termasuk

anggota tim yang menentang penelitian (Moleong, 2000). Adapun

informan dalam penelitian ini antara lain:

a. Lurah

Lurah disini adalah Lurah yang berasal dari Kelurahan Sondakan

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yang dapat memberikan

informasi mengenai masalah yang akan diteliti.

b. Pedagang Tanaman Hias

Pedagang tanaman hias menjadi informan karena dianggap mengetahui

asal usul darimana tanaman hias di Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta itu berasal.

Page 65: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxv

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer

dan data sekunder. Sedangkan sumber data utama dari penelitian menurut

Lofland dan Lofland (1984) dalam Moleong (2000) ialah kata-kata dan

tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.

Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-

kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik. Beragam sumber

data tersebut menuntut teknik pengumpulan data tertentu yang sesuai dengan

sumber datanya guna mendapatkan data yang diperlukan. Adapun sumber data

yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. Sumber Data Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta.

Data Yang Digunakan Sifat Data Sumber DataPr. Sk. Kn. Kl.

Data Pokok1. Sistem Penyuluhan Pertanian

a. Kebijakanb. Kelembagaanc. Ketenagaand. Pembiayaane. Pengawasan dan Pengendalian

2. Penyelenggaraan Penyuluhan Pertaniana. Programa penyuluhanb. Mekanisme kerjac. Metode penyuluhand. Materi penyuluhane. Peran serta dan Kerjasama

3. Kinerja Penyuluh 4. Kelembagaan pendukung

Penyuluhan Pertanian5. Kegiatan Penyuluhan Pertanian6. Keberhasilan Penyuluhan

Pertaniana. Faktor pendukungb. Faktor penghambat

7. Arsip atau Dokumen Data Pendukung1. Keadaan Alam2. Keadaan Penduduk3. Keadaan Pertanian4. Keadaan Perekonomian5. Keadaan Kelembagaan

XXXXX

XXXXXXX

X

XX

X

XXXXX

X

XXXXX

XXXXX

XXXXXXX

X

XXX

XXXXX

Subjek atau InformanSubjek atau Informan Subjek atau InformanSubjek atau InformanSubjek atau Informan

Subjek atau Informan Subjek atau InformanSubjek atau Informan Subjek atau InformanSubjek atau Informan Subjek atau InformanSubjek atau Informan

Subjek atau Informan

Subjek atau Informan Subjek atau InformanDinas Pertanian

Kecamatan LaweyanKecamatan LaweyanKecamatan LaweyanDinas PertanianDinas Pertanian

Pr.: Primer Sk.: Sekunder Kn.: Kuantitatif Kl.: Kualitatif

Page 66: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxvi

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen

Menurut Goetz dan Le Compte (1984) dalam Sutopo (2006) menyatakan

bahwa strategi pengumpulan data dalam penelitian kualitatif secara umum

dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis yaitu metode atau teknik

pengumpulan data yang bersifat interaktif dan non interaktif. Metode interaktif

meliputi wawancara mendalam dan observasi berperan. Sedangkan metode

non interaktif meliputi kuisioner, mencatat dokumen atau arsip (content

analysis) dan juga observasi berperan tak berperan.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara

mendalam (in-depth interviewing), observasi serta mengkaji dokumen dan

arsip (content analysis).

1. Wawancara mendalam (in-depth interviewing)

Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih

secara langsung. Adapun jenis wawancara yang akan dilakukan dalam

penelitian ini adalah wawancara tidak terstruktur atau yang sering disebut

sebagai wawancara mendalam.

Cohen (1976) dalam Bell (1993) mengatakan bahwa seperti halnya

memancing, wawancara adalah sebuah aktivitas yang memerlukan

persiapan yang teliti, kesabaran yang lebih, dan latihan yang dapat

dipertimbangkan jika akhir yang menguntungkan menjadi sebuah

tangkapan yang berharga.

Sutopo (2006), memaparkan bahwa wawancara ini dilakukan dalam

keadaan peneliti tidak tahu mengenai apa yang terjadi sebenarnya dan

ingin menggali informasinya secara mendalam dan lengkap dari

narasumbernya. Dengan demikian, wawancara ini dilakukan dengan

pertanyaan yang bersifat terbuka (open ended) dan mengarah pada

kedalaman informasi. Untuk menjaga agar pokok-pokok penting dalam

pertanyaan tidak terlewatkan, maka dalam berwawancara sering digunakan

semacam pedoman wawancara atau juga dapat disebut sebagai petunjuk

wawancara.

Page 67: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxvii

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap objek

penelitian. Observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data

yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman

gambar. Jenis observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

observasi berperan pasif di mana peneliti hanya mendatangi lokasi tetapi

sama sekali tidak berperan sebagai apa pun selain sebagai pengamat pasif,

namun peneliti benar-benar hadir dalam konteksnya (Sutopo, 2006).

Observasi langsung memungkinkan untuk dapat lebih dipercaya

daripada apa yang dikatakan orang dalam beberapa hal. Terutama

observasi langsung dapat berguna untuk menemukan apa yang dilakukan

manusia, apa yang mereka katakan, lakukan, ataupun berperilaku sejalan

dengan apa yang mereka nyatakan sebagai cara untuk bertingkah laku

(Bell, 1993). Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mendatangi

lokasi penelitian secara langsung. Kegiatan ini dilakukan bersamaan

dengan wawancara dengan informan. Adapun instrumen yang dibutuhkan

antara lain adalah kamera sebagai alat dokumentasi.

3. Mengkaji dokumen atau arsip (Content Analysis)

Menurut Berelson (1952) dalam Moleong (2000) mendefinisikan

content analysis sebagai teknik penelitian untuk keperluan

mendeskripsikan secara objektif, sistematis dan kuantitatif tentang

manifestasi komunikasi. Menurut Yin (1987) dalam Sutopo (2006)

mengemukakan bahwa content analysis sebagai cara untuk menemukan

beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya. Content

analysis ini merupakan kegiatan mencatat isi penting yang tersurat dalam

dokumen atau arsip kemudian peneliti dapat memaknai isi yang tersirat di

dalamnya. Oleh karena itu, dalam menghadapi beragam dokumen atau

arsip tertulis sebagai sumber data, peneliti hrus bisa bersikap kritis dan

teliti.

Page 68: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxviii

F. Validitas Data

Data yang telah digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan

penelitian, harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Oleh karena itu,

peneliti harus memilih dan menentukan cara-cara yang tepat untuk

mengembangkan validitas data. Cara-cara tersebut antara lain berupa teknik

trianggulasi dan reviu informan. Trianggulasi merupakan teknik yang didasari

pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif, artinya untuk menarik

simpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu cara pandang (Sutopo,

2006). Menurut Patton (1984) dalam Sutopo (2006) ada 4 macam trianggulasi

yaitu: (1) Trianggulasi data atau data triangulation, (2) Trianggulasi peneliti

atau investigator triangulation, (3) Trianggulasi metodologis atau

methodological triangulation dan (4) Trianggulasi teoretis atau theoretical

triangulation.

Trianggulasi data (trianggulasi sumber) merupakan suatu cara

mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data, peneliti tersebut

wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya data yang

sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari berbagai

sumber data yang berbeda. Trianggulasi sumber ini bisa menggunakan satu

jenis sumber data misalnya informan, namun beberapa informan atau

narasumber yang digunakan harus merupakan kelompok atau tingkatan yang

berbeda-beda misalnya di dalam status atau posisi peranannya yang berkaitan

dalam konteks tertentu. Trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian baik data

ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhan bias diuji

validitasnya dari beberapa peneliti. Trianggulasi metode merupakan jenis

trianggulasi yang bisa dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan

data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik dan metode pengumpulan data

yang berbeda. Dan trianggulasi teori merupakan jenis trianggulasi yang

dilakukan oleh peneliti dengan perspektif lebih dari satu teori dalam

membahas permasalahan yang dikaji.

Berdasarkan pengertian di atas, maka teknik yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah trianggulasi data (trianggulasi sumber) dan trianggulasi

Page 69: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxix

metode. Trianggulasi data (trianggulasi sumber) yaitu dalam mengumpulkan

data, peneliti tersebut wajib menggunakan beragam sumber data yang tersedia.

Artinya data yang sama atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila

digali dari berbagai sumber data yang berbeda. Adapun bagan dari trianggulasi

data dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 2. Bagan Trianggulasi Data (Sutopo, 2006)

Sedangkan trianggulasi metode merupakan jenis trianggulasi yang bisa

dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengumpulkan data sejenis tetapi

dengan menggunakan teknik dan metode pengumpulan data yang berbeda. Di

sini yang ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang

berbeda, dan bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data

yang sama untuk menguji kemantapan informasinya. Adapun bagan dari

trianggulasi metode dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 3. Bagan Trianggulasi Metode (Sutopo, 2006)

Selain itu, pengembangan validitas juga dilakukan dengan cara

melakukan revieu informan kunci. Pada waktu peneliti mendapatkan data

Data

Wawancara Informan

Content analysis

Observasi

Dokumen/arsip

Aktivitas/perilaku

Data

Kuesioner

Wawancara

Observasi

Sumber data

Page 70: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxx

yang cukup lengkap dan berusaha menyusun sajian datanya walaupun masih

belum utuh dan menyeluruh, tetapi apa yang telah disusunnya perlu

dikomunikasikan dengan informannya khususnya informan pokok (key

informant). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah laporan yang ditulis

merupakan pernyataan yang disetujui oleh mereka (Sutopo, 2006).

Pernyataan-pernyataan yang ditulis dalam penelitian ini merupakan hasil yang

disetujui oleh key informant.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi

data, sajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Tiga komponen

tersebut harus ada (dibuat atau dikembangkan), dan selalu terlibat dalam

proses analisis, saling berkaitan serta saling menentukan arahan isi dan

simpulan, baik yang bersifat sementara maupun simpulan akhir sebagai hasil

analisis akhir.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan,

penyederhanaan, abstraksi data dari catatan lapangan. Reduksi data

dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di

lapangan. Dalam penyusun ringkasan peneliti membuat coding,

memusatkan tema, menentukan batas permasalahan dengan menulis memo

(Sutopo, 2006).

2. Sajian Data

Sajian data menurut Sutopo (2006) merupakan rakitan organisasi

informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan

dapat dilakukan. Sajian data ini merupakan rakitan kalimat yang disusun

secara logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan mudah dipahami

yang mengacu pada rumusan masalah yang telah dibuat sebagai

pertanyaan penelitian sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi

mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap

permasalahan yang ada.

Page 71: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxi

3. Penarikan kesimpulan (verifikasi)

Kegiatan ketiga adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Kesimpulan-kesimpulan final mungkin tidak muncul sampai pengumpulan

data berakhir, tergantung pada besarnya kumpulan catatan lapangan,

pengkodeannya, penyimpanan, metode pencarian ulang yang digunakan,

kecakapan penelti, dan tuntutan-tuntutan pemberi dana, tetapi seringkali

kesimpulan itu telah dirumuskan sebelumnya sejak awal, sekalipun

seorang peneliti menyatakan telah melanjutkannya “secara induktif”

(Miles dan Huberman, 1992).

Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, penelti mulai

melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya berdasarkan

semua hal yang terdapat dalam reduksi atau sajian data. Bilamana

kesimpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan dalam

reduksi maupun sajian datanya, maka peneliti akan mengulangi kembali

pengumpulan data yang terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang

ada dan juga bagi pendalam data (Sutopo, 2006). Dalam keadaan ini

tampak bahwa penelitian kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk

siklus sebagaimana gambar di bawah ini:

Gambar 4. Model Analisis Interaktif

Pengumpulan Data

Sajian DataReduksi Data

Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Page 72: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxii

Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat bahwa proses analisis

dengan tiga komponen yang ada saling menjalin dan dilakukan secara

terus menerus di dalam proses pelaksanaan pengumpulan data. Selain itu,

tiga komponen tersebut aktivitasnya dapat dilakukan dengan cara interaktif

baik antara komponennya maupun dengan proses pengumpulan data dalam

proses yang berbentuk siklus. Setelah peneliti melakukan pengumpulan

data dengan cara terjun langsung ke lapang melalui wawancara dengan

beberapa subjek dan informan. Maka peneliti melakukan reduksi data

dengan memilah-milah data yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian

ini. Dalam melakukan proses reduksi, peneliti sekaligus membuat sajian

datanya yaitu menyusun data yang diperoleh secara sistematis sehingga

mudah dibaca dan dipahami alur berpikirnya. Selama proses reduksi dan

penyajian data ini peneliti sudah mulai dapat menarik kesimpulan yang

akan diperoleh melalui data atau informasi yang didapatkan. Dalam

menarik kesimpulan ini apabila kesimpulan yang diperoleh kurang

meyakinkan maka peneliti menggali lagi informasi yang ada (kembali ke

tahap pertama) sehingga semakin meyakinkan kesimpulan yang diperoleh.

Oleh karena itu, model analisis interaktif ini merupakan satu kesatuan

yang saling berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga dalam

proses pelaksanaannya tidak dapat dipisahkan antar satu dengan yang

lainnya.

Page 73: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxiii

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Alam

1. Kondisi Geografi dan Topografi

Kecamatan Laweyan mempuyai luas wilayah sebesar 863,57 Ha.

Kecamatan laweyan terbagi menjadi 11 Kelurahan yaitu Kelurahan

Pajang, Kelurahan Laweyan, Kelurahan Panularan, Kelurahan Sriwedari,

Kelurahan Penumping, Kelurahan Purwosari, Kelurahan Bumi, Kelurahan

Sondakan, Kelurahan Kerten, Kelurahan Jajar dan Kelurahan Karangasem.

Tinggi tempat Kecamatan Laweyan dari permukaan laut yaitu 80 – 110 m

dan mempunyai kemiringan lahan sebesar 0 – 2 %. Adapun batas-batas

wilayah Kecamatan Laweyan yaitu:

Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar

Sebelah Timur : Kecamatan Banjarsari

Sebelah Selatan : Kecamatan Serengan

Sebelah Barat : Kabupaten Sukoharjo

2. Luas dan Tata Guna Lahan

Luas Wilayah Kecamatan Laweyan adalah 863,86 Ha yang terdiri

dari perumahan atau pemukiman, perusahaan, tegalan, sawah, taman kota

dan lain-lain. Keterangan secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Luas dan Tata Guna Lahan di Kecamatan LaweyanNo. Lahan Luas (Ha) Prosentase (%)1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.11.

Perumahan/pemukimanJasa PerusahaanIndustriTanah kosongTegalanSawahKuburanLapangan olahragaTaman kotaLain-lain

563,8388,6142,2039,40

7,280,00

40,906,05

12,240,15

63,20

65,2710,26

4,884,560,840,004,730,701,420,027,32

Jumlah 863,86 100

Sumber: Surakarta Dalam Angka Tahun 2008

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar lahan

di Kecamatan Laweyan dimanfaatkan untuk perumahan atau pemukiman

Page 74: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxiv

sebesar 563,83 (65,27%). Penggunaan lahan untuk pemukiman atau

perumahan disebabkan oleh adanya peralihan fungsi lahan, sehingga

sebagian besar masyarakat kota khususnya Kecamatan Laweyan bercocok

tanam di pekarangan rumah masing-masing. Selain digunakan untuk

pemuliman, lahan di Kecamatan Laweyan juga dimanfaatkan untuk jasa

sebesar 10,26%, perusahaan sebesar 4,88% dan industri sebesar 4,56%. Di

Kecamatan Laweyan masih terdapat sawah sebesar 4,73%, tanah kosong

sebesar 0,84%, kuburan sebesar 0,70%, lapangan olahraga 1,42%, taman

kota sebesar 0,02% dan tidak terdapat tegalan (0%). Sedangkan untuk

lain-lain seperti pusat perbelanjaan, apotik dan rumah sakit sebesar

7,32%.

B. Keadaan Penduduk

1. Keadaan Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan banyaknya

penduduk pria dengan banyaknya penduduk wanita pada suatu daerah dan

waktu tertentu. Sedangkan untuk penduduk usia 0-14 tahun dan 65 tahun

ke atas sebagai kelompok usia non produktif, dan penduduk umur 15-64

tahun sebagai kelompok usia yang produktif (Mantra, 2003). Untuk

tingkatan umur dan jenis kelamin dapat diamati pada tabel di bawah ini:

Tabel 5. Kelompok Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin di Kecamatan Laweyan pada bulan Januari 2010

No Umur Jumlah Penduduk Jumlah Prosentase (%)

Laki-laki Perempuan1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.

0 – 45 – 9

10 – 1415 – 1920 – 2425 – 2930 – 3940 – 4950 – 59

60 +

6.2985.0605.2855.8276.1146.0035.7835.2114.2973.358

7.2405.4165.5365.7786.4336.4826.4255.3834.6793.520

13.53810.47610.82111.60512.54712.48512.20810.5948.9766.878

12,299,519,83

10,5411,3911,3411,09

9,628,156,25

Jumlah 53.236 56.892 110.128 100

Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010

Page 75: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxv

Berdasarkan jumlah penduduk laki-laki dan jumlah penduduk

perempuan dapat diketahui nilai rasio jenis kelamin (Sex Ratio). Rasio

jenis kelamin dapat diketahui rumus berikut ini:

94

100 x 56.892

53.236

100

xwanitapenduduk

lakilakipendudukRatioSex

Sex ratio 94, ini berarti bahwa tiap 100 perempuan terdapat 94 laki-

laki. Apabila angka ini jauh di bawah angka 100, maka akan menimbulkan

berbagai masalah. Karena di wilayah Kecamatan Laweyan kekeurangan

penduduk laki-laki, akibatnya di wilayah ini kekurangan tenaga laki-laki

untuk melksanakan pembangunan atau masalah lain yang berkaitan

dengan perkawinan. Sedangkan untuk angka beban tanggungan

merupakan perbandingan antara jumlah penduduk usia non produktif

dengan penduduk usia produktif. Angka beban tanggungan dapat

diketahui dengan rumus berikut :

60,97

100 x 68.415

41.713

100

xproduktifusiapenduduk

produktifnonusiapendudukABT

Angka beban tanggungan penduduk di Kecamatan Laweyan

sebesar 60,97. Berarti tiap 100 orang penduduk usia produktif harus

menanggung 61 orang penduduk usia non produktif. Angka beban

tanggungan ini termasuk tinggi. Tingginya angka beban tanggungan ini

merupakan faktor penghambat pembangunan ekonomi di Kecamatan

Laweyan, karena sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh golongan

produktif, terpaksa harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan mereka

yang non produktif. Berdasarkan tabel 5, juga dapat dihitung kepadatan

penduduk di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Kepadatan penduduk

Page 76: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxvi

adalah jumlah penduduk per satuan unit wilayah. Jumlah penduduk yang

digunakan sebagai pembialng dapat berupa jumlah penduduk di wilyah

tersebut, atau bagian-bagian penduduk tertentu seperti penduduk daerah

pedesaan atau penduduk yang bekerja di sektor pertanian. Sedangkan

sebagai penyebut dapat berupa luas wilayah, luas daerah pertanian atau

luas daerah pedesaan. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Kepadatan Penduduk = wilayahLuas

pendudukJumlah

= 2km8,6357

jiwa110.128

= 12.752,64 jiwa / km2.

Hal ini berarti bahwa dalam tiap lahan seluas 1 km2 terdapat 12.753

penduduk.

2. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan

Suatu negara dengan tingkat pendidikan tinggi berarti memiliki

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mengetahui

keadaan penduduk menurut tingkat pendidikan di Kecamatan Laweyan

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Keadaan Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kecamatan Laweyan pada bulan Januari 2010

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Prosentase (%)1.2.3.4.5.6.7.

Tamat akademik/ PTTamat SLTATamat SLTPTamat SDTidak Tamat SDBelum Tamat SDTidak Sekolah

9.86519.69621.45815.4587.451

10.5719.212

10,5121,0122,8916,59

7,9511,22

9,83Jumlah 93.757 100

Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010

Berdasarkan tabel 6 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan yang

paling banyak ditempuh oleh penduduk di Kecamatan Laweyan adalah

tamat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) yaitu sebesar 21.458

orang atau sebesar 22,89%. Sedangkan untuk sekolah yang pernah

ditampuh olah masyarakat Kecamatan Laweyan adalah tamat

Page 77: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxvii

akademik/PT (10,51%), tamat SLTA (21,01%), tamat SD (16,59%), tidak

tamat SD (7,95%), belum tamat SD (11,22%) dan tidak sekolah (9,83%).

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Penduduk di Kecamatan Laweyan bekerja di berbagai bidang, hal

ini menunjukkan bahwa keaktifan penduduk secara ekonomi cukup tinggi.

Keadaan penduduk menurut mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Kecamatan Laweyan pada bulan Januari 2010

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)1. Petani sendiri 38 0,042. Buruh tani 39 0,053. Pengusaha 977 1,174. Buruh industry 16.512 19,745. Buruh bangunan 13.105 15,676. Pedagang 5.388 6,447. Pengangkutan 2.164 2,598. Pegawai Negeri Sipil 4.990 5,979. Pensiunan 36.653 43,8210. Lain-lain 3.777 4,52

Jumlah 83.643 100

Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010

Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa sebagian besar penduduk

di Kecamatan Laweyan bekerja sebagai pensiunan (43,82%), buruh

industry (19,74%) dan buruh bangunan (15,67%). Adapun jumlah

penduduk yang bekerja di sektor pertanian baik sebagai petani sendiri

maupun buruh tani masing-masing 0,04% dan 0,05%. Jumlah penduduk

paling sedikit adalah mereka yang bekerja di sektor pertanian, hal ini

dikarenakan lahan sawah di Kecamatan Laweyan cukup sempit hanya

40,90 Ha. Sehingga penduduk yang bekerja dan berminat untuk bekerja

sebagai petani pun hanya sedikit.

C. Keadaan Pertanian dan Peternakan

Produksi pertanian di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta cukup

banyak mulai dari hasil padi, buah-buahan hingga hasil perikanan dan

peternakan. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pangan dan gizi penduduk

Kota Surakarta cukup baik. Untuk mengetahui jumlah produksi komoditas

pertanian di Kecamatan Laweyan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 78: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxviii

Tabel 8. Jumlah Produksi Komoditas Pertanian di Kecamatn Laweyan pada bulan Maret 2010

No. Komoditas Pertanian Jumlah Produksi1.2.3.

4.

Padi sawahKelapaHortikultura- Belimbing- Jambu biji- Nangka - Pepaya- Pisang- Sawo- Sirsak- MelinjoTanaman Hias- Anggrek - Mawar- Melati- Aglonema- Adenium- Euphorbia- Anthurium- Caladium

7 ton/Ha0,012 ton

61 kw9 kw3 kw

29 kw60 kw12 kw1 kw

183 kw

270 tangkai125 tangkai30 tangkai

60 pohon/rumpun600 pohon/rumpun450 pohon/rumpun255 pohon/rumpun300 pohon/rumpun

Sumber: Laporan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kota Surakarta pada bulan Maret 2010

Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa komoditas pertanian di

Kecamatan Laweyan jumlah produksi padi sawahnya sebesar 7 ton/Ha dan

kelapa 0,012 ton. Sedangkan untuk produksi hortikultura yang paling banyak

adalah produksi tanaman melinjo yaitu sebesar 183 kw dan untuk tanaman

hias yang paling banyak adalah tanaman anggrek yaitu sebesar 270 tangkai.

Dengan hasil produksi melinjo yang banyak, maka selain diadakan kegiatan

peyuluhan tanaman hias khususnya anggrek, di Kecamatan Laweyan juga

diadakan kegiatan penyuluhan olahan pangan yang bahan daasarnya dari

melinjo misalnya membuat emping melinjo. Komoditas ternak yang terdapat

di Kecamatan Laweyan yaitu sapi, kerbau, kambing, ayam buras, dan itik.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 79: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxix

Tabel 9. Jumlah Ternak Menurut Jenisnya di Kecamatan LaweyanNo Jenis Ternak Jumlah (ekor)1.2.3.4.5.6.7.8.9.

10.

Sapi perahSapi biasaKerbauKambing/dombaKuda Ayam kampungAyam rasItikItik manilaAngsa

2399

77180

868.118

38165

6520

Sumber: Data Monografi Kecamatan Laweyan Bulan Januari 2010

Kecamatan Laweyan juga merupakan salah satu penghasil ayam

kampung paling banyak yaitu 8.118 ekor. Hal ini disebabkan oleh adanya

bantuan dari pemerintah kota untuk mengembangkan usahanya selain usata

pertanian. Selain ayam kampung, ada juga hasil peternakan yang lain yaitu

sapi perah (239 ekor), sapi biasa (9 ekor), kerbau (77 ekor), domba atau

kambing (180 ekor), kuda (86 ekor), ayam ras (38 ekor), itik (165 ekor), itik

manila (65 ekor) dan angsa (20 ekor).

D. Keadaan Sarana Perekonomian

Tersedianya sarana perekonomian di suatu wilayah sangat diperlukan

untuk menunjang kegiatan perekonomian penduduk di wilayah tersebut.

Adapun sarana perekonomian yang terdapat di Kecamatan Laweyan yaitu 2

unit kios saprotan. Industri yang berkembang di Kecamatan Laweyan yaitu

industri kecil rumah tangga yang didominasi industri olahan pangan dan

sektor jasa seperti penjahit, fotocopy, bengkel, dan salon. Selain itu,

Kecamatan Laweyan juga ditunjang dengan lembaga keuangan yang berupa 1

unit Bank Unit Desa (BPR dan BRI).

E. Keadaan Kelembagaan Penyuluhan

Dinas Pertanian merupakan salah satu kelembagaan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. Jumlah Kelurahan di

wilayah Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yaitu sebanyak 11 Kelurahan.

Jumlah kelembagaan yang ada di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta terdiri

atas 8 kelompok tani, yang terdiri dari 5 kelompok tani dewasa (83 orang) dan

Page 80: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxx

3 wanita tani (53 orang). Dari sebelas Kelurahan yang ada di Kecamatan

Laweyan dibagi menjadi 4 wilayah binaan (wibi) penyuluh pertanian di mana

masing-masing wilayah binaan terdiri atas dua Kelurahan. Masing-masing

wilayah binaan dibawahi oleh satu orang penyuluh pertanian. Berdasarkan

Data Base THL TBPP, tim penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan

Laweyan adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Daftar Penyuluh Pertanian Lapangan Kecamatan Laweyan

No. Nama Penyuluh Jabatan Dalam Dinas

Wilayah Binaan Kelurahan

1.

2.

3.

4.

Sodi

Wahyu Utomo, SP.

Sri Rahayu Waluyaningsih, SP.Anang Dwinanto B.,B.Sc

Petugas Dinas Pertanian (PDP)THL

THL

THL

Koordinator

Laweyan

Laweyan

Laweyan

-

Karangasem,Kerten.Karangasem, Jajar.Karangasem, Sondakan.

Sumber Data: Data Base THL TBPP pada bulan Maret tahun 2010

Page 81: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxi

V. SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sajian Data

1. Sistem Penyuluhan Pertanian

a. Kebijakan Penyuluhan Pertanian

Kebijakan pemerintah yang terdapat di Kecamatan Laweyan yaitu

program peningkatan kesejahteraan petani; program peningkatan

penerapan teknologi pertanian, perikanan dan perkebunan; program

peningkatan produksi pertanian, perikanan, perkebunan yang didukung

dengan adanya program-program pemerintah seperti subsidi bibit

tanaman anggrek dan pupuk tanaman anggrek, alat mekanisasi (drayer

dan pompa air), pinjaman per kelompok tani Rp 10 juta1, SLPTT,

budidaya tanaman anggrek, olahan pangan, tanaman sayur, perikanan dan

tanaman obat2.

Wilayah Kecamatan Laweyan, sebagian besar lahan pertaniannya

dimanfaatkan untuk perumahan. Sehingga, sebagian besar masyarakat

Kecamatan Laweyan membudidayakan tanaman hortikultura (tanaman

buah, tanaman sayur dan tanaman hias) di pekarangan rumah masing-

masing. Selain digunakan untuk mengembangkan tanaman hortikultura,

pekarangan rumah mereka juga digunakan untuk membudidayakan ikan

lele dan lobster. Serta untuk bahan olahan pangan, mereka menggunakan

berbagai jenis tanaman yang ada di pekarangan rumah mereka seperti

1

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Ibu Heri Iswanti selaku Ketua Kelompok Tani Mawar Merah Kecamatan laweyan Kota Surakaarta:

“Setiap kelompok tani yang ada di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta telah mendapatkan pinjaman uang RP 10 juta. Pinjaman tersebut kami pergunakan untuk mengembangkan usaha” (wawancara 17 Mei 2010).

2Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Sodi selaku PDP Kecamatan Laweyan:

“PDP hanya penyambung lidah dari Dinas ke masyarakat. PDP itu dibantu oleh penyuluh yang berhubungan langsung dengan petani. Kebijakan yang pernah diberikan di Kecamatan Laweyan antara lain bantuan subsidi pupuk, bibit anggrek, alat mekanisisasi (seperti drayer dan pompa air), pinjaman 10 juta tiap kelompok tani, tanaman sayuran, olahan pangan, perikanan, budidaya tanaman anggrek dan tanaman obat” (wawancara 11 Mei2010).

Page 82: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxii

rosella untuk membuat sirup dan jahe untuk membuat minuman jahe

instan.

Terkait dengan kebijakan-kebijakan tersebut, pemerintah daerah

(pemda) juga ikut berperan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di

Kecamatan Laweyan. Peran pemda tersebut berupa pemberian pembinaan

berupa pelatihan-pelatihan, kerjasama dan koordinasi. Karena tanpa peran

pemda tersebut program-program pemerintah tidak akan berjalan lancar.

Selain itu, pemerintah daerah juga memberikan bantuan fasilitas-fasilitas

yang berupa drayer dan pompa air untuk mendukung kelancaran kegiatan

penyuluhan di lapangan.

Pengaruh kebijakan terhadap kinerja penyuluh dan

penyelenggaraan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan adalah

cukup bagus karena penyuluh lebih cepat mendapatkan informasi dari

manasaja baik dari pusat maupun dari sasaran dan permintaan dari bawah

dapat cepat ditanggapi, SLPTT dapat memberikan motivasi kepada

kelompok tani untuk lebih aktif, pinjaman modal Rp 10 juta untuk setiap

kelompok tani dapat digunakan oleh para anggota kelompok tani untuk

mengembangkan usahataninya seperti ternak ayam potong.

b. Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Berdasarkan penjelasan para subjek dan informan, bentuk

kelembagaan penyuluhan pertanian yang ada di Kecamatan Laweyan

Kota Surakarta adalah pemerintah3, karena dana yang didapat untuk

kegiatan penyuluhan dan dana untuk tenaga penyuluh berasal dari

pemerintah4. Tugas kelembagaaan selama kegiatan penyuluhan pertanian

tanaman hias pekarangan adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan-

pelatihan seperti pembuatan pupuk cair dan penyilangan tanaman 3

Seperti halnya diungkapkan oleh Bapak Wahyu Utomo selaku Ketua Koordinator THL-TBPP Dinas Pertanian Kota Surakarta

“…. Bentuk kelembagaannya penyuluhan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah pemerintah yang langsung ke Dinas. Tugasnya mengatur kegiatan kelompok tani, kebutuhan pupuk, kebutuhan sarana dan prasarana kelompok tani serta mengkoordinasi kegiatan penyuluhan” (wawancara 22 April 2010).

4Hal tersebut diperjelas dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Sodi selaku PDP Kecamatan Laweyan:

“… Dana yang didapatkan untuk kegiatan penyuluhan dan untuk biaya penyuluh berasal dari pemerintah”(wawancara 11 Mei 2010).

Page 83: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxiii

anggrek, mengatur kegiatan kelompok tani, membina penyuluh pertanian

dalam melaksanakan tugas-tugasnya, mengkoordinasi kegiatan-kegiatan

penyuluhan serta memberikan bantuan pinjaman. Adapun struktur

kelembagaan di Dinas Pertanian Jagalan Kota Surakarta adalah sebagai

berikut:

= garis komando

= garis koordinasi

Gambar 5. Struktur Kelembagaan di Dinas Pertanian Jagalan Kota Surakarta

Berdasarkan struktur kelembagaan di Dinas Pertanian Jagalan Kota

Surakarta dapat dijelaskan bahwa PDP adalah staff yang ditugasi

menangani secara teknis di wilayah (Kecamatan) dan koordinator dengan

Kabid Produksi. Sedangkan THL adalah koordinasi dengan PDP dalam

pelaksanaan penyuluhan di lapang (wilayah) dan koordinator dengan

Kabid Pertanian. Sehingga PDP dan THL merupakan satu kesatuan unit

kerja yang dapat mendukung keberhasilan penyuluhan pertanian di

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta5.

Kekurangan dari kelembagaan pemerintah yaitu masalah pertanian

yang belum terarah dengan baik, kurangnya koordinasi antara penyuluh

dan lahan pertanian yang sempit. Sedangkan kelebihan dari kelembagaan

pemerintah yaitu tenaga penyuluhnya sudah banyak, sarana dan

prasarananya sudah mencukupi dan bisa mendukung kegiatan kelompok

5

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Ibu Luluk selaku THL di Kecamatan Laweyan:“… Di Kecamatan Laweyan, terdapat PDP dan THL. THL dan PDP merupakan satu kesatuan unit kerja yang sangat mendukung kegiatan penyuluhan pertanian ” (wawancara 11 Mei 2010).

Kepala Dinas

Kabid Produksi

Kabid Pertanian

PDP (Petugas Dinas Pertanian)

THL TBPP (Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian)

Page 84: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxiv

tani. Berdasarkan penjelasan dari para informan bahwa di Kecamatan

Laweyan tidak ada kelembagaan penyuluhan swasta6 dan swadaya7.

c. Ketenagaan Penyuluhan Pertanian

Jumlah penyuluh di Kecamatan Laweyan adalah 4 orang penyuluh

pertanian yang terdiri dari 1 PDP dan 3 THL TBPP. Masing-masing

penyuluh memegang wilayah binaan yang terdiri dari 2 Kelurahan.

Koordinator tidak mempunyai wilayah binaan. Tetapi yang sering

menghadiri pertemuan rutin hanya dua orang8. Peran penyuluh

pemerintah dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan

adalah memberikan penyuluhan, melakukan pendampingan kelompok,

menyampaikan informasi-informasi dari pusat kepada para petani yang

terkait dengan pertanian, melakukan pemasaran, pameran hasil pertanian,

mengikuti ketahanan pangan dan melihat keunggulan yang ada dalam

kelompok tani. Berdasarkan penjelasan dari para subjek dan informan

bahwa di Kecamatan Laweyan tidak ada penyuluh swasta dan swadaya9.

Kekurangan dari tenaga penyuluh pemerintah yaitu intensitas

pendampingan kelompok tani yang kurang, penyuluh yang masih kalah

pengalaman dengan para petani dan penyuluh di Kecamatan Laweyan

sebagian besar masih honorer. Sedangkan kelebihan dari tenaga penyuluh

pemerintah yaitu mempunyai keterampilan untuk membuat inovasi-

inovasi baru, bisa menjembatani kebutuhan kelompok tani, penyuluh

6

Hal tersebut seperti penjelasan yang diberikan Ibu Karbino selaku Ketua Kelompok Tani Srikandhi Kecamatan Laweyan “…. Di Kecamatan Laweyan tidak ada kelembagaan swasta dan swadaya, langsung ke Dinas” (wawancara 24 Mei

2010).

7Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu Utomo selaku Ketua Koordinator THL-TBPP:

“…. Kalau di Kecamatan Laweyan, kelembagaan swasta dan swadaya belum ada, semua kegiatan yang berhubungan dengan pertanian langsung ke Dinas” (wawancara 22 April 2010).

8Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Sodi selaku PDP Dinas Pertanian Kecamatan Laweyan Kota Surakarta yaitu:

“….Di Kecamatan Laweyan jumlah penyuluhnya 3 orang dan PDPnya 1 orang. Tapi masih THL belum PNS. Dan yang sering menghadiri pertemuan tiap bulan hanya 2 orang saja, karena satu orang penyuluh sedang mendapat tugas ke Ngawi” (wawancara 11 Mei 2010).

9Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu selaku Ketua Koordinator THL-TBPP yaitu:

“…. Penyuluh swasta dan swadaya di Kecamatan Laweyan sampai saat ini belum ada” (wawancara 22 April 2010).

Page 85: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxv

lebih dekat dengan pemerintah dan sering mendapatkan informasi yang

lebih dari pemerintah, tidak pamrih, bisa mengetahui pengalaman-

pengalaman baru serta memberikan penyuluhan dan informasi sesuai

dengan kebutuhan petani.

d. Pembiayaan Penyuluhan Pertanian

Sumber pembiayaan kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Laweyan berasal dari APBD Kota Surakarta, APBD Propinsi, APBN

pusat10 dan swadaya anggota11. Proporsi pembiayaan dari masing-masing

sumber pembiayaan adalah pembiayaan untuk kegiatan penyuluhan

pertanian lebih banyak berasal dari APBD Kota Surakarta yaitu sebesar

50% lebih sedangkan sisanya berasal dari swadaya anggota12.

Prosedur penggunaan pembiayaan penyuluhan adalah dari pusat

dikirimkan ke Dinas Pertanian kemudian dari Dinas membaginya per

kelompok tani dan penggunaannya tergantung kebutuhan per kelompok

tani. Serta untuk para penyuluh PNS termasuk biaya operasional dan

pemeliharaan drayer dan pompa air, dana dari pemkot Surakarta

disalurkan ke Dinas Pertanian untuk disalurkan ke penyuluh PNS,

sedangkan untuk para THL dana langsung ditransfer oleh pemkot

Surakarta ke masing-masing rekening THL. Sedangkan pembiayaan

untuk program-program pemerintah begitu masuk ke Dinas Pertanian,

pembiayaan ditetapkan oleh tim satuan kerja Kecamatan untuk dibuat

perencanaan yang selanjutnya dana tersebut akan didistribusikan kepada

kelompok tani. Penentuan prioritas penggunaan pembiayaan penyuluhan

adalah lebih banyak digunakan untuk konsumsi, studi banding, membeli

media tanam dan praktek. Pembiayaan penyuluhan pertanian oleh 10

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu selaku Ketua Koordinator THL-TBPP yaitu:“….Sumber pembiayaan kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan berasal dari APBD Kota Surakarta, APBD Propinsi, APBN pusat” (wawancara 22 April 2010).

11Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Ibu Thoyyib selaku ketua kelompok tani Putri Mandiri yaitu:

“…. Pembiayaan dari setiap kegiatan penyuluhan yang dilakukan oleh kelompok tani berasal dari swadaya anggota, sedangkan dari pusat untuk kelompok kami belum ada” (wawancara 28 April 2010).

12Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:

“….Proporsi terbesar berasal dari APBD kota Surakarta sekitar 50 % lebih tapi untuk lebih jelas itu tugasnya struktural” (wawancara 22 April 2010).

Page 86: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxvi

pemerintah tersebut dirasakan oleh penyuluh dan kelompok tani sudah

cukup untuk melakukan kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Laweyan Kota Surakarta.

Kekurangan dari pembiayaan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Laweyan yaitu kelompok tani sangat sulit untuk menentukan penggunaan

dana tersebut, kelompok tani tidak bisa merinci penggunaan modal,

banyak anggota kelompok tani yang belum punya kesadaran untuk datang

dalam pertemuan dan anggota kelompok tani yang sulit untuk melunasi

pinjman. Sedangkan kelebihan dari pembiayaan penyuluhan pertanian di

Kecamatan Laweyan yaitu dana yang didapatkan dari pemerintah daerah

bisa langsung dipinjamkan ke masing-masing anggota kelompok tani

untuk kebutuhan hidupnya dan mengembangkan usahataninya serta bisa

untuk menunjang kegiatan kelompok tani (misalnya untuk praktek dan

studi banding).

e. Pengawasan dan Pengendalian Penyuluhan Pertanian

Bentuk pengawasan dan pengendalian kegiatan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah membuat

laporan tiga bulan sekali untuk tanaman pangan dan satu bulan sekali

untuk tanaman hias13, melakukan monitoring dan evaluasi (monev) satu

bulan sekali serta mengumpulkan kelompok tani yang tidak sehat selama

tiga bulan untuk dievaluasi kegiatan penyuluhan14. Berdasarkan Buku

Kerja Tenaga Harian Lepas (THL) Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian

Tahun 2009 tentang Supervisi, monitoring evaluasi dan pelaporan bahwa:

supervisi, monitoring evaluasi dilakukan oleh pusat dilakukan enam bulan

sekali, oleh Provinsi dilakukan tiga bulan sekali dan oleh Kota dilakukan

sebulan sekali. Dan pelaporan yang dilakukan oleh Tenaga Harian Lepas

(THL) Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian yaitu:

13

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Sodi yaitu:“….Di Kecmatan Laweyan pengawasannya dalam bentuk laporan 3 bulan untuk tanaman pangan dan sebulan sekali untuk tanaman hias. Dan selanjutnya dilaporkan ke pusat” (wawancara 11 Mei 2010).

14Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:

“….Untuk kegiatan penyuluhan tanaman hias pekarangan, pengawasannya dilakukan dengan memantau tiap bulan serta mengumpulkan kelompok tani yang kurang sehat untuk dievaluasi kegiatannya” (wawancara 22 April 2010).

Page 87: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxvii

1) Menyusun laporan yang memuat data monografi wilayah, potensi

agroekosistem, poktan atau gapoktan, usahatani atau produksi

pertanian, kelembagaan yang dapat digunakan sebagai bahan dasar

dalam penetapan materi penyuluhan pertanian.

2) Menyusun laporan hasil identifikasi masalah-masalah dan upaya

pemecahan masalah yang dihadapi petani dan keluarganya dalam

berusahatani.

3) Menyusun laporan hasil pengamatan dan pengembangan sumberdaya.

4) Menyusun laporan hasil RDKK.

5) Menyampaikan laporan kepada Kepala atau Koordinator Dinas.

6) Laporan disampaikan paling lambat hari pertama Minggu kedua.

Pihak yang melakukan pengawasan dan pengendalian adalah Dinas

Pertanian (PDP dan THL), Pusat (staff khusus kepresidenan), Bappeda,

Lurah, pengurus dan anggota kelompok tani15. Pengawasan yang

dilakukan oleh Dinas Pertanian, terkait dengan kegiatan penyuluhan yang

telah dilakukannya dan melakukan pelaporan ke Pusat. Untuk Lurah

melakukan pengawasan di tiap Kelurahan terkait dengan dana Blockgrant

yang diberikan kepada setiap kelompok tani. Bappeda dan Pusat

melakukan pengawasan kaitannya dengan laporan dari Dinas Pertanian.

Pengurus dan anggota kelompok tani melakukan pengawasan sendiri

terhadap kebutuhan yang diperlukan oleh kelompoknya kemudian

melaporkannya ke Dinas Pertanian.

Kekurangan dari pengawasan dan pengendalian kegiatan

penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan adalah dari kelompok

taninya sendiri belum dapat menjalankan dengan baik dari kegiatan yang

ada, masyarakat belum punya kesadaran untuk mengikuti kegiatan

penyuluhan pertanian dan intensitas pertemuan kelompok tani yang

15

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Sodi yaitu:“….Biasanya pengawasan diakukan oleh PDP dan THL, pernah juga dari Bappeda dan Pusat yang datang untuk meninjau langsung kegiatan penyuluhan. Selain itu dari puhak Kelurahan dan Kelompok tani juga ikut mengawasi setiap kegiatan penyuluhan yang berlangsung setiap bulannya” (wawancara 11 Mei 2010).

Page 88: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxviii

kurang. Sedangkan kelebihan dari pengawasan dan pengendalian kegiatan

penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan adalah antara penyuluh dan

petani bisa saling mengisi kelebihan dan kelemahannya, permasalahan

kegiatan kelompok tani bisa diawasi secara langsung, terpantau

kegiatannya dan jika dari Dinas Pertanian dan Pusat datang semua,

pengalaman petani bisa bertambah lebih banyak serta bisa saling tukar

menukar pengalaman.

2. Proses Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

a. Programa Penyuluhan

Langkah penyusunan programa penyuluhan pertanian di

Kecamatan Laweyan adalah dilakukan bersama-sama antara penyuluh

dan petani. Untuk mengetahui kebutuhan petani biasanya petani

mengadakan pertemuan dengan Dinas Pertanian. Hal ini dilakukan

supaya kebutuhan yang sangat diperlukan oleh para petani dapat

diprioritaskan terlebih dahulu. Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian

Nomor 25/Permentan/OT.140/5/2009 tentang Pedoman Penyusunan

Programa Penyuluhan Pertanian menyatakan bahwa ada beberapa

langkah penyusunan programa penyuluhan pertanian di tingkat Kelurahan

yaitu:

1) Penyusunan programa Kelurahan dimulai dengan penggalian data

atau informasi mengenai potensi, monografi, jenis komoditas

unggulan dan tingkat produktivitasnya, keberadaan kelompok tani

(poktan) atau gabungan kelompok tani (gapoktan), kelembagaan

agribisnis dan masalah-masalah yang dihadapi oleh pelaku utama.

Penggalian data dan informasi ini dilakukan dengan menggunakan

metode PRA (Participatory Rural Appraisal) atau teknik identifikasi

keadaan wilayah lainnya.

2) Hasil penggalian data informasi tersebut merupakan masukan untuk

menyusun rencana kegiatan poktan atau gapoktan dalam setahun yang

mencerminkan upaya perbaikan produktivitas usaha di tingkat poktan

Page 89: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

lxxxix

atau gapoktan (RDK/Rencana Definitif Kelompok) yang dilengkapi

dengan rincian kebutuhan sarana produksi atau usaha yang diperlukan

untuk mendukung pelaksanaan rencana tersebut (RDKK/ Rencana

Definitif Kebutuhan Kelompok).

3) Selanjutnya hasil rekapitulasi RDK dan RDKK seluruh poktan atau

gapoktan di Kelurahan akan dikaji dengan kegiatan dinas.

4) Pengkajian kegiatan poktan atau gapoktan dilakukan melalui

serangkaian pertemuan-pertemuan yang dimotori oleh para penyuluh,

Lurah dan pengurus poktan atau gapoktan.

5) Programa yang sudah final ditandatangani oleh para penyusun

kemudian ditandatangani oleh Lurah sebagai tanda mengetahui.

6) Selanjutnya akan disampaikan ke Kecamatan dan untuk disampaikan

di dalam forum Musrenbangkel (Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Kelurahan).

Langkah yang ditempuh untuk mengakomodasi kebutuhan petani

dalam programa penyuluhan pertanian adalah dengan mengadakan

percontohan terlebih dahulu, menyamakan kegiatan kelompok dengan

Musren (Musyawarah Rencana) antara kelompok tani dengan Dinas

Pertanian dan mengadakan pertemuan16. Tujuan dibuat programa

penyuluhan pertanian adalah untuk mengetahui dan mengatur kebutuhan

kelompok tani, sebagai acuan untuk melakukan kegiatan penyuluhan

selanjutnya dan supaya kegiatan penyuluhan dapat berjalan dengan baik.

Hal terpenting yang ingin dicapai dengan pembuatan programa

penyuluhan pertanian adalah terciptanya kepuasan petani atas kegiatan

penyuluhan yang diadakan. dengan melakukan pendekatan-pendekatan

kepada para petani untuk dapat mencapai kepuasan mereka. Pendekatan-

16

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“….Dulu pernah ada program penyuluhan tapi tahun ini belum dibuat karena awalnya tidak ada penyuluh PNS, tidak ada motivasi untuk membuat programa dan Kota Solo sendiri bukan sentral pertanian. Programa yang biasanya kita buat hanya berupa buku laporan kegiatan THL-TBPP saja. Buku laporan ini dibuat dengan cara melakukan musyawarah terlebih dahulu antara kelompok tani dengan Dinas Pertanian dan melakukan pertemuan rutin setiap bulannya ” (wawancara 22 April 2010).

Page 90: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xc

pendekatan tersebut dilakukan melalui pendekatan perseorangan,

pendekatan kelompok maupun dengan pendekatan secara massal.

Selama ini sudah ada pembinaan dan pengawasan dari Dinas

Pertanian dan ketua kelompok tani dalam penyusunan dan pelaksanaan

programa penyuluhan pertanian. Bentuk pembinaan dan pengawasan

yaitu berupa rapat pelaksanaan programa dan mengadakan pertemuan dan

pelatihan tiap bulan yang meliputi: pembuatan programa penyuluhan

sudah jadi atau belum, kapan diselesaikan, masalah yang dihadapi dan

upaya pemecahan masalah. Permasalahan yang dihadapi dalam

penyusunan dan pelaksanaan programa penyuluhan pertanian adalah tidak

ada anggaran untuk penyusunan programa, kebutuhan kelompok yang

bermacam-macam dan sebagian besar anggota kelompok tani yang masih

aktif adalah ibu-ibu. Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah untuk

anggaran biasanya dilakukan secara gotong royong, untuk kebutuhan

kelompok biasanya dengan rencana kegiatan kelompok setiap enam bulan

sekali dan setiap pertemuan diberi undangan serta para anggota kelompok

tani beralih ke olahan pangan seperti peyek kacang, tahu mangkuk, telur

asin, sirup rosella dan jahe instan. Bahan olahan pangan pada umumnya

berasal dari tanaman yang ditanam di pekarangan rumah anggota

kelompok tani.

Programa penyuluhan pertanian Kecamatan Laweyan merupakan

jabaran dari program tingkat Kotamadya dan usulan dari kelompok tani di

tingkat wilayah binaan. Di dalam programa penyuluhan pertanian termuat

latar belakang dan tujuan penyusunan programa penyuluhan, keadaan

umum wilayah Laweyan kaitannya dengan sektor pertanian, penerapan

teknologi pada tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, serta

kebijakan pembangunan pertanian. Selain itu juga termuat tujuan dan

sasaran penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan, permasalahan

dalam kegiatan penyuluhan pertanian baik dari aspek sosial, ekonomi

maupun teknis dan cara untuk mencapai tujuan yang terangkum dalam

rencana-rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para penyuluh

Page 91: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xci

pertanian di Kecamatan Laweyan untuk masa satu tahun yang akan

datang.

b. Mekanisme Kerja Penyuluhan Pertanian

Mekanisme kerja penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan

Laweyan ada dua jalur, yaitu berasal dari atas dan dari bawah. Jalur yang

berasal dari atas (sentralistik) yaitu berasal dari Dinas Pertanian menuju

ke Kelurahan yang selanjutnya akan diberikan ke RW lalu ke RT.

Terakhir, kegiatan penyuluhan pertanian akan disampaikan kepada para

petani melalui pertemuan kelompok tani. Selain mekanisme sentralistik,

ada juga mekanisme yang berasal dari bawah (partisipatif). Masalah atau

usulan dari para anggota kelompok tani disampaikan kepada penyuluh

pertanian melalui pertemuan kelompok tani. Kemudian dari penyuluh

akan langsung lapor ke Dinas Pertanian dan dari Dinas langsung lapor ke

pusat17.

Pihak yang berperan dalam mekanisme penyuluhan pertanian

adalah THL, Lurah, ketua dan anggota kelompok tani, Kasi Pertanian dan

Perkebunan Dinas Pertanian18, Ketua RW dan Ketua RT19. Ada

pembinaan dan pengawasan dalam mekanisme kerja penyuluhan

pertanian. Bentuk pembinaan dan pengawasan adalah THL ikut

mendampingi kegiatan penyuluhan pertanian, penyuluh berkoordinasi

langsung dengan Kasi Pertanian dan Perkebunan Dinas Pertanian,

perwakilan 2 orang tiap kelompok tani untuk dilatih di Dinas Pertanian

dan studi banding dengan kelompok tani lainnya.

17

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Sodi yaitu:“….Modelnya yaitu permintaan-permintaan dari bawah atau kemauan-kemauan dari masyarakat itu apa kemudian lapor ke atas Dinas terus ke Propinsi. Ada juga yang berasal dari Pusat yang kemudian diberikan kepada para petani misalnya olahan pangan” (wawancara 11 Mei 2010).

18Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:

“….Dalam mekanisme penyuluhan pertanian, pihak yang berperan antara lain THL, kelompok tani,Kasi Pertanian dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Lurah” (wawancara 22 April 2010).

19Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Ibu Yus selaku anggota kelompok tani Srikandhi yaitu:

“….Pihak yang berperan dalam mekanisme penyuluhan pertanian, antara lain THL, kelompok tani, Ketua RT, Ketua RW dan Lurah” (wawancara 24 Mei 2010).

Page 92: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xcii

Permasalahan yang ditemukan dalam mekanisme penyuluhan

pertanian adalah jadwal Senin sampai Kamis tidak bisa dijalankan dengan

baik oleh para penyuluh karena penyuluh merangkap secara struktural

(administrasi dan penyuluh lapang) dan sebagian besar anggota kelompok

tani yang masih aktif adalah ibu-ibu rumah tangga. Cara mengatasi

permasalahan tersebut adalah melaksanakan kegiatan administrasi

terlebih dahulu lalu kemudian penyuluh baru ke lapang, mencari jadwal

yang sesuai dengan penyuluh dan anggota kelompok tani dan langsung

mendekati per RW untuk bersosialisasi. Meskipun jumlah tani wanita

lebih sedikit bila dibandingkan dengan tani dewasa, tetapi tani wanita di

Kecamatan Laweyan lebih aktif melakukan kegiatan penyuluhan bila

dibandingkan dengan tani dewasa. Hal ini disebabkan karena sebagian

besar anggota kelompok tani dewasa pada saat pertemuan rutin mereka

masih bekerja. Adapun jumlah anggota dalam kelembagaan petani di

Kecamatan Laweyan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 11. Jumlah Anggota dalam Kelembagaan Petani di Kecamatan Laweyan

Nama Kecamatan

Jumlah Kelompok

Tani

Jumlah Kelompok TaniTani Dewasa Tani Wanita Taruna Tani

Jml.Kel.

Jml.Ang.

Jml.Kel.

Jml.Ang.

Jml.Kel.

Jml. Ang.

Laweyan 8 5 83 3 53 - -

Sumber Data: Laporan Kegiatan THL TBPP pada bulan Maret tahun 2010

Keterangan: Jml.Kel. = Jumlah Kelompok Tani

Jml.Ang. = Jumlah Anggota

c. Metode Penyuluhan Pertanian

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan penyuluhan pertanian

adalah pendekatan perorangan dan pendekatan kelompok. Metode yang

dominan digunakan dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Laweyan yaitu pendekatan kelompok. Hal tersebut dikarenakan dana

yang tersedia untuk melaksanakan metode penyuluhan sangat terbatas,

jadi dengan penggunaan metode tersebut materi penyuluhan dapat

tersampaikan kepada para petani dengan dana yang relatif murah. Dasar

pemilihan metode adalah permintaan dari anggota kelompok tani

Page 93: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xciii

kemudian penyuluh menindaklanjuti metode tersebut. Penerimaan metode

oleh sasaran adalah sudah diterima dengan baik dan sudah dipraktekkan

oleh anggota kelompok tani20.

Permasalahan yang ditemukan dalam penggunaan metode

penyuluhan pertanian antara lain teknik komunikasi kurang baik, usia

anggota kelompok tani yang sudah tua, sulit untuk mengumpulkan

anggota kelompok tani dan dana yang tidak ada untuk melakukan

kegiatan yang menggunakan biaya lebih banyak. Cara mengatasi

permasalahan adalah memakai bahasa campuran dalam berkomunikasi,

melihat VCD atau studi banding, dimusyawarahkan bersama antara

penyuluh dan anggota kelompok tani serta mengajukan proposal ke Pusat.

d. Materi Penyuluhan Pertanian

Jenis materi yang disampaikan dalam kegiatan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Laweyan adalah olahan pangan, pembuatan

pupuk kompos dan cair, perikanan (lele), peternakan (ayam), penyilangan

anggrek serta penggantian media tanam verikultur dan pelatihan

verikultur (tanaman anggrek). Untuk saat ini, materi penyuluhan yang

banyak disampaikan oleh para penyuluh adalah tentang budidaya

tanaman anggrek dan olahan pangan. Hal ini disebabkan oleh sebagian

besar anggota kelompok tani berasal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga.

Dasar penentuan materi penyuluhan pertanian adalah permintaan dari

anggota kelompok tani kemudian Dinas Pertanian yang menjembatani

terus melakukan pertemuan dan bulan depan langsung dipraktekkan.

Berdasarkan keterangan para subjek dan informan, materi yang telah

disampaikan dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta tersebut sudah sesuai

20

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“…. Metode yang pernah digunakan dalam kegiatan ini antara lain dengan demonstrasi atau praktek langsung, diskusi, ceramah, studi banding dan pendampingan kelompok. Pemilihan metode tergantung kebutuhan petani dan dapat diterima dengan baik oleh sasaran dan sudah dipraktekkan karena biasanya disertai dengan gambar transparan dan dengan langsung praktek” (wawancara 22 April 2010).

Page 94: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xciv

dengan kebutuhan petani. Hal ini disebabkan karena materi tersebut

didasarkan pada permintaan para anggota kelompok tani21.

Permasalahan dalam menetapkan dan menyampaikan materi

penyuluhan pertanian adalah banyak anggota kelompok tani yang berusia

tua sehingga mereka malas untuk mengikuti pertemuan. Cara untuk

mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan melakukan teori sebentar

kemudian praktek langsung dan dengan melakukan pendekatan setiap

anggota kelompok tani supaya ikut terlibat dalam kegiatan penyuluhan.

e. Peran Serta dan Kerjasama

Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di

Kecamatan Laweyan dapat berjalan karena adanya peran serta dari

berbagai pihak. Pihak yang berperan serta dalam kegiatan penyuluhan

pertanian adalah THL, PDP, Lurah, ketua dan anggota kelompok tani,

Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian Propinsi, Staff Kehutanan

Dinas Pertanian dan masyarakat sekitar. Bentuk dan pihak yang berperan

serta dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 12. Bentuk Peran Serta dalam Kegiatan Penyuluhan PertanianTanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan

No. Pihak yang Berperan Serta Bentuk Peran Serta

1.

2.3.

4.5.

6.

7.

THL dan PDP

LurahKetua, pengurus dan anggota kelompok taniDinas Lingkungan HidupDinas Pertanian Propinsi(PHP: Petugas Hama Penyakit)Staff Kehutanan Dinas Pertanian

Masyarakat sekitar

Penanggung jawab kegiatan penyuluhan pertanian dan penyampai informasiPendorong kelompok taniPerencana, penerima dan pelaksana informasiPenyampai informasi pembuatan komposPenanggulangan hama dan penyakit

Pengawasan kegiatan penyuluhan pertanianMembantu kegiatan penyuluhan secara tidak langsung

Sumber: Data Primer

21

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“…. Materi yang pernah kita sampaikan dalam kegiatan penyuluhan antara lain teknik budidaya adenium, anggrek, hortikultura, pembutan kompos dan olahan pangan. Dasar penentuan materi biasanya dari kelompok tani mintanya apa, Dinas Cuma menjembatani saja dan materinya sudah sesuai dengan kebutuhan sasaran karena petani yang minta, kalau kita yang menentukan kebutuhan dari petani biasanya petani kurang termotivasi untuk mengikuti kegiatan” (wawancara 22 April 2010).

Page 95: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xcv

Selain adanya peran serta dari berbagai pihak tersebut, maka

diperlukan juga adanya dukungan dari pemerintah daerah setempat.

Sikap pemerintah daerah terhadap pihak-pihak yang berperan serta dalam

kegiatan penyuluhan adalah sudah cukup bagus22. Hal tersebut dibuktikan

dengan adanya kunjungan mereka dalam kegiatan penyuluhan dan ikut

serta dalam memecahkan masalah yang ada, pemberian bantuan sarana

dan prasarana kepada kelompok-kelompok tani serta adanya pembinaan

dan pengawasan kepada kelompok tani. Permasalahan yang ditemukan

oleh pihak yang berperan serta adalah kelompok tani sangat susah diatur,

modal, pinjaman yang belum lunas, waktu dan lahan sempit. Cara

mengatasi permasalahan adalah sosialisasi, pendampingan, pertemuan

rutin, mengajukan proposal, melaksanakan pembinaan dan membayar

pinjaman setiap bulan.

Selain adanya peran serta dari berbagai pihak, kegiatan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Laweyan juga menimbulkan beberapa jalinan

kerjasama antara berbagai pihak sehingga tercipta keadaan yang saling

menguntungkan di antara pihak-pihak yang bekerjasama. Jalinan

kerjasama tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 13. Jalinan Kerjasama dalam Kegiatan Penyuluhan Pertanian Tanaman Hias Pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta

No. Lingkup Kerjasama Pihak-pihak yang Bekerjasama1.

2.

3.

4.

Kegiatan penyuluhan danpembiayaan penyuluhanSubsidi tanaman anggrek

Pemasaran hasil tani, pameran tanaman hias dan jualan hasil tani

Penanggulangan hama dan penyakit

Lurah, Dinas Pertanian dan kelompok taniPenyedia bibit anggrek dari Salatiga dan Dinas PertanianAspartan (Assosiasi Pasar Tani), pedagang tanaman hias, masyarakat sekitar dan kelompok tani PHP Propinsi, Dinas Pertanian dan kelompok tani

Sumber: Data Primer

22

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“…. Sikap pemerintah daerah jelas cukup bagus karena dipantau langsung dari propinsi dan pemerintah daerah sudah menyerahkan ke Dinas Pertanian. Yang ikut berperan serta biasanya Lurah, Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan pembuatan kompos dan Dinas Pertanian propinsi (PHP) terkait dengan hama dan penyakit” (wawancara 22 April 2010).

Page 96: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xcvi

Berdasarkan tabel 13, jalinan kerjasama dalam kegiatan

penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan adalah sudah baik karena

Dinas Pertanian, Lurah dan kelompok tani merupakan satu kesatuan yang

sangat mendukung kegiatan penyuluhan pertanian serta adanya kerjasama

dengan penyedia bibit anggrek dari Salatiga, Aspartan, pedagang tanaman

hias dan dari masyarakat sekitar. Dalam hal ini, Dinas berperan sebagai

sebagai penanggung jawab kegiatan penyuluhan pertanian, penyuluh

pertanian sebagai penyampai informasi, Lurah sebagai pendorong

kelompok tani, Aspartan dan pedagang tanaman hias sebagai tempat

pemasaran hasil pertanian dan tanaman hias serta kelompok tani sebagai

perencana, penerima dan pelaksana informasi. Lingkup kerjasama adalah

subsidi tanaman anggrek, penanggulangan hama penyakit, fasilitas studi

banding, kegiatan penyuluhan, pelatihan, pemasaran hasil tani, pameran

tanaman hias, jualan hasil tani atau produk olahan pangan dan pemberian

modal usaha.

Permasalahan yang ditemukan dalam hubungan kerjasama adalah

penyuluh sudah memberikan informasi tapi dari kelompok tani belum

melaksanakan informasi tersebut dengan baik, pemikiran kelompok tani

yang inginnya selalu dibantu terus, jarak jualannya jauh serta waktunya

setiap hari. Cara mengatasi permasalahan adalah untuk kegiatan pelatihan

atau pemantauan dari kelompok tani diberi undangan supaya bisa datang

semua serta beralih ke olahan pangan.

3. Kinerja Penyuluh

Kinerja penyuluh di Kecamatan Laweyan adalah sudah baik karena

petani sudah mendapatkan tambahan pengetahuan tentang pertanian,

penyuluh sering melakukan pemantauan ke rumah-rumah yang sering

dibantu dan penyuluh mempunyai ide-ide kreatif untuk membuat inovasi-

inovasi baru. Pihak yang berperan dalam kinerja penyuluh adalah ketua dan

Page 97: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xcvii

anggota kelompok tani, THL, PDP dan Struktural Dinas23. Dalam kinerja

penyuluh, ada pembinaan dan pengawasannya. Bentuk pembinaan dan

pengawasan adalah dengan membuat laporan tiga bulan sekali ke pusat oleh

PDP dan laporan bulanan ke PDP oleh THL, sedangkan dari kelompok tani

terdapat laporan sebulan sekali ke Dinas. Permasalahan yang ditemukan

dalam kinerja penyuluh adalah Kota Surakarta bukan merupakan konsentrasi

pertanian dan kelompok tani belum mempunyai inisiatif untuk membuat

inovasi-inovasi baru. Cara mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan

memberikan inovasi olahan pangan dan memberikan teknik budidaya

tanaman hortikultura.

4. Kelembagaan Pendukung Penyuluhan Pertanian

Berdasarkan penjelasan dari para subjek dan informan bahwa di

Kecamatan Laweyan hanya terdapat kelembagaan pendukung penyuluhan

pertanian yaitu berupa kios saprotan dan Bank Unit Desa (BPR dan BRI)24.

Kios saprotan adalah kelembagaan yang berfungsi untuk menyediakan

sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida dan media tanam.

Sedangkan Bank Unit Desa (BPR dan BRI) adalah kelembagaan yang

berguna memberikan pinjaman modal kepada para petani untuk

mengembangkan usahanya. Namun selama dua tahun terakhir ini, para

petani lebih senang meminjam uang di kelompok taninya masing-masing.

Hal ini disebabkan karena bunga dari bank lebih besar jika dibandingkan

dengan bunga yang berasal dari kelompok tani25. Adapun kelembagaan

23

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“…. Kinerja penyuluh disini sudah baik, karena penyuluh disini sudah ada pembinaan yang dilakukan oleh struktural Dinas dan pengawasannya berupa laporan bulanan ke pusat” (wawancara 22 April 2010).

24Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:

“….Kecamatan Laweyan hanya mempunyai beberapa kelembagaan pendukung yaitu berupa BRI dan kios saprotan, tetapi untuk kegiatan penyuluhan pertanian langsung ditangani oleh Dinas Pertanian” (wawancara 22 April 2010).

25Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Ibu Heri Iswanti selaku Ketua Kelompok Tani Mawar Merah

yaitu:“….Dahulu kelompok tani di Kecamatan Laweyan meminjam modzl untuk kegiatan penyuluhan kepada bank. Namun karena bunganya terlalu besar, maka sekarang ini para anggota lebih senang meminjam uang kepada kelompok tani” (wawancara 17 Mei 2010).

Page 98: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xcviii

pendukung kegiatan penyuluhan pertanian dapat dilihat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 14. Kelembagaan Pendukung Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Laweyan

Jumlah BUUD/ KUD

Koperasi Pertanian di luar KUD

Bank Unit Desa (BPR, BRI)

Kios Saprotan

Lembaga Swadaya Desa (LSD)

Lumbung Padi Desa

Buah Ang. Buah Ang.

- - - - ada 2 - -

Sumber: Laporan Kegiatan THL TBPP pada bulan Maret tahun 2010

Keterangan: Ang. = Anggota

Tugas dari kelembagaan pendukung penyuluhan pertanian adalah

memberikan pinjaman dan menyediakan sarana produksi pertanian seperti

pupuk, pestisida dan media tanam. Adapun kekurangan dari kelembagaan

pendukung penyuluhan pertanian adalah kios saprotan masih sedikit dan

suku bunga banknya besar. Sedangkan untuk kelebihan dari kelembagaan

pendukung penyuluhan pertanian adalah kebutuhan pertanian dapat diatasi,

bisa untuk menunjang kegiatan penyuluhan, bisa untuk dana studi banding

dan bisa untuk pengembangan usahanya.

5. Kegiatan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan penyuluhan pertanian adalah kegiatan terencana dan

berkelanjutan yang harus diorganisasikan dengan baik. Kegiatan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Laweyan banyak memanfaatkan lahan pekarangan

rumah masing-masing untuk membudidayakan tanaman hias seperti anggrek

dan rosella. Tetapi pada saat sekarang ini harga tanaman hias semakin

menurun sehingga banyak dari anggota kelompok tani yang beralih ke

olahan pangan seperti pembuatan sirup dari tanaman rosella. Selain itu ada

juga beberapa Kelurahan di Kecamatan Laweyan yang membudidayakan

tanaman padi (seperti di Kelurahan Karangasem dan Kelurahan Jajar) serta

beternak ayam potong (seperti di Kelurahan Pajang). Adapun jenis kegiatan

penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 99: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

xcix

Tabel 15. Jenis Kegiatan Penyuluhan Pertanian di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta

No. Nama Kelurahan

Nama Kelompok Tani

Jumlah Anggota (orang)

Jenis Usaha Tani Pokok

Luasan

1.2.3.4.5.

6.7.8.9.

KarangasemKertenLaweyanSondakanPurwosari

PajangPajangJajarKarangasem

Bulak IndahSrikandhiPutri CakaMawar MerahPaguyuban Seratus ManunggalAnggrek JinggaRukun MakmurJajarPutri Mandiri

3915221611

114

1825

PadiTanaman hiasTanaman hiasTanaman hiasTanaman hias

Tanaman hiasAyam potongPadi Tanaman hias

31 Ha15 petak0,9 Ha0,24 Ha0,3 Ha

0,275 Ha-4 petak0,7 Ha

Sumber: Laporan Kegiatan THL TBPP pada bulan Maret tahun 2010

Pihak yang melakukan kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Laweyan adalah THL, Lurah, ketua dan anggota kelompok tani, PDP26 dan

semua warga Kelurahan27. Waktu diadakan kegiatan penyuluhan pertanian

di Kecamatan Laweyan adalah sesuai dengan jadwal yang telah disepakati

antara penyuluh pertanian dengan kelompok tani yaitu setiap kelompok tani

mengadakan pertemuan sebulan sekali. Daerah yang masih aktif melakukan

kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan adalah Kelurahan

Sondakan, Kelurahan Kerten dan Kelurahan Karangasem. Jadwal pertemuan

untuk kelompok tani Srikandhi di Kelurahan Kerten yang diketuai oleh Ibu

Karbino setiap tanggal 5 sebulan sekali, kelompok tani Mawar Merah di

Sondakan yang diketuai oleh Ibu heri Iswanti setiap tanggal 7 sebulan sekali

dan kelompok tani Putri Mandiri di Karangasem yang diketuai oleh Ibu

Thoyib setiap tanggal 28 sebulan sekali28.

26

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“…. Pihak yang melakukan kegiatan penyuluhan berasal dari penyuluh, kelompok tani, lurah dan PDP” (wawancara 22 April 2010).

27Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Ibu Karbino selaku ketua kelompok tani Srikandhi yaitu:

“…. Selain penyuluh, kelompok tani dan Lurah yang melakukan penyuluhan, ada juga dari masyarakat sekitar yang ikut dalam kegiatan penyuluhan yang kami lakukan setiap bulannnya” (wawancara 24 Mei 2010).

28Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Ibu Luluk selaku THL di Kecamatan Laweyan Kota

Surakarta yaitu:“…. Kegiatan penyuluhannya ada sedikit kendala, tanaman hias kurang diminati lagi oleh msyarakat sehingga kelompok lebih banyak beralih ke olahan pangan. Tetapi pertemuan rutin tiap bulannnya sudah berjalan dengan baik. Untuk kelompok tani Srikandhi di Kerten tiap tanggal 5, kelompok tani Mawar Merah di Sondakan tiap tanggal 7 dan kelompok tani Putri Mandiri di Karangasem tiap tanggal 28. Dan hanya tiga kelompok tani ini saja yang masih aktif, yang lainnya hanya namanya saja dan kegiatannya sudah tidak jalan” (wawancara 22 April 2010).

Page 100: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

c

6. Keberhasilan Penyuluhan Pertanian

Penyuluhan pertanian adalah proses perubahan perilaku

(pengetahuan, sikap dan ketrampilan) di kalangan masyarakat (petani) agar

mereka tahu, mau dan mampu melaksanakan perubahan-perubahan dalam

usahataninya demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan atau

keuntungan dan perbaikan kesejahteran keluarga atau masyarakat yang ingin

dicapai melalui pembangunan pertanian (Mardikanto, 2009). Berdasarkan

keterangan dari subjek dan informan bahwa tingkat keberhasilan dari

kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan adalah sudah berhasil

karena ada beberapa tanaman hias misalnya anggrek yang sudah dapat

dipasarkan serta terdapat perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan29.

a. Perubahan Pengetahuan

Salah satu dampak yang terbentuk dari hasil kegiatan penyuluhan

petanian tanaman hias pekarangan yaitu adanya perubahan perilaku

petani ke arah yang lebih baik. Perubahan perilaku tersebut meliputi

perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan pengetahuan

yaitu perubahan yang terjadi dalam diri petani dari yang semula tidak

tahu berubah menjadi tahu. Tahu berarti benar-benar memahami dengan

pikirannya tentang segala ilmu atau teknologi dan informasi yang

disampaikan oleh penyuluh. Perubahan pengetahuan yang terlihat dalam

sasaran yaitu pengetahuan tentang teknik budidaya tanaman anggrek,

dosis penggunaan pupuk, cara pembuatan dan penggunaan pupuk cair

serta olahan pangan. Adapun perubahan pengetahuan yang dialami oleh

sasaran penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan dapat dilihat pada

tabel berikut ini:

29

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“….Tingkat keberhasilan kegiatan penyuluhan di Kecamatan Laweyan yaitu sudah ada perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan serta ada beberapa tanaman anggrek yang dapat dipasarkan” (wawancara 22 April 2010).

Page 101: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

ci

Tabel 16. Perubahan Pengetahuan yang Terjadi pada Sasaran Penyuluhan di Kecamatan Laweyan

DimensiJumlah Anggota

Kelompok Tani (orang)Jumlah Anggota yang

Berubah (orang)Prosentase

(%)1. Budidaya tanaman

anggrek2. Dosis Penggunaan

pupuk3. Cara pembuatan

dan penggunaan pupuk cair

4. Olahan pangan

56

56

56

56

43

28

19

51

77

50

34

91

Sumber: Data Sekunder

Berdasarkan pada tabel 16, bahwa kegiatan penyuluhan pertanian

tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan telah berdampak pada

perubahan pengetahuan petani. Perubahan pengetahuan paling banyak

terjadi pada dimensi olahan pangan yaitu dari 56 orang jumlah anggota

tani sebanyak 51 orang telah mengetahui bagaimana cara mengolah hasil

tani mereka atau sebesar 91%. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar

masyarakat di Kecamatan Laweyan adalah ibu-ibu rumah tangga dan

sebagian besar lahan pertaniannya dimanfaatkan untuk perumahan.

b. Perubahan Sikap

Perubahan sikap yaitu perubahan yang terjadi dalam diri petani

dari yang semula tidak mau mejadi mau melaksanakan suatu teknologi.

Perubahan sikap yang terlihat yaitu petani mau mencoba dan

mempraktekkan cara penyilangan anggrek, dosis penggunaan pupuk,

cara pembuatan dan penggunaan pupuk cair serta membuat berbagai

macam olahan pangan. Mau disini berarti sukarela dan atas kemauan

sendiri untuk mencari, menerima, memahami, menghayati dan

menerapkan atau melaksanakan segala informasi baru yang diperlukan

untuk peningkatan produksi, pendapatan atau keuntungan dan perbaikan

kesejahteraan keluarga atau masyarakatnya. Perubahan sikap yang

dialami sasaran penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 102: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cii

Tabel 17. Perubahan Sikap yang Terjadi pada Sasaran Penyuluhan di Kecamatan Laweyan

DimensiJumlah Anggota

Kelompok Tani (orang)Jumlah Anggota yang

Berubah (orang)Prosentase

(%)1. Budidaya tanaman

anggrek2. Dosis penggunaan

pupuk3. Cara pembuatan

dan penggunaan pupuk cair

4. Olahan pangan

56

56

56

56

30

17

16

46

54

30

29

82

Sumber: Data Sekunder

Berdasarkan pada tabel 17, selain berdampak pada perubahan

pengetahuan, kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di

Kecamatan Laweyan juga berdampak pada perubahan sikap. Perubahan

sikap paling banyak juga terjadi pada dimensi olahan pangan yaitu dari

56 orang jumlah anggota kelompok tani sebanyak 46 orang petani telah

mau menerapkan pengetahuan mereka tentang olahan pangan atau

sebesar 82%. Hal ini disebabkan oleh sebagian besar masyarakat di

Kecamatan Laweyan adalah ibu-ibu rumah tangga dan bahan olahan

pangan mereka berasal dari pekarangan rumah. Sehingga mereka tidak

kesulitan untuk mencari bahan olahan pangan.

c. Perubahan Ketrampilan

Adanya perubahan pengetahuan dan sikap akan membawa

perubahan keterampilan pada petani yang terlihat dengan timbulnya

keterampilan. Perubahan ketrampilan yang terlihat yaitu petani mampu

untuk mengembangkan tanaman anggrek. Mampu baik dalam pengertian

trampil untuk melakukan semua kegiatan maupun dapat mengupayakan

sendiri sumberdaya (input) yang diperlukan demi tercapainya

peningkatan produksi, pendapatan atau keuntungan dan perbaikan

kesejahteraan keluarga atau masyarakatnya. Perubahan ketrampilan yang

dialami sasaran penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 103: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

ciii

Tabel 18. Perubahan Ketrampilan yang Terjadi pada Sasaran Penyuluhan di Kecamatan Laweyan

DimensiJumlah Anggota

Kelompok Tani (orang)Jumlah Anggota yang

Berubah (orang)Prosentase

(%)

1. Pemilihan bibittanaman anggrek

2. Pemeliharaan tanaman anggek

3. Dosis penggunaan pupuk

4. Cara pembuatan dan penggunaan pupuk cair

5. Olahan pangan

56

56

56

56

56

34

32

23

16

39

61

57

41

29

70

Sumber: Data Sekunder

Berdasarkan pada tabel 18, adanya perubahan pengetahuan dan

perubahan sikap, kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan juga berdampak pada perubahan

ketrampilan. Perubahan ketrampilan paling banyak juga terjadi pada

dimensi olahan pangan yaitu dari 56 orang jumlah anggota kelompok

tani sebanyak 39 orang telah mampu untuk mengupayakan sendiri bahan

untuk olahan pangan atau sebesar 70%. Hal ini disebabkan oleh sebagian

besar ibu-ibu rumah tangga ingin mengembangkan hasil pertanian

dengan cara mengolah hasil tani yang berasal dari pekarangan.

7. Faktor Pendukung Penyuluhan Pertanian

Penerima manfaat penyuluhan adalah manusia yang memiliki

kebutuhan, keinginan, harapan serta perasaan-perasaan tentang tekanan-

tekanan maupun dorongan-dorongan tertentu yang tidak selalu sama pada

seseorang dengan orang lainnya. Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman

hias pekarangan di Kecamatan Laweyan, terdapat beberapa faktor

pendukung yaitu motivasi dari diri sendiri, sarana dan prasarana yang

dimiliki oleh kelompok tani, swadaya anggota, adanya pertemuan rutin,

adanya simpan pinjam30, penyuluhnya sangat aktif, adanya kerja sama dan

30

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Wahyu yaitu:“….Faktor yang mendukung kegiatan penyuluhan antara lain motivasi masyarakat, pertemuan rutian tiap bulan, modal dri pusat, swadaya anggota dan simpan pinjam” (wawancara 22 April 2010).

Page 104: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

civ

studi banding31. Motivasi pribadi ditentukan oleh keadaan yang dirasakan

oleh penerima manfaat untuk melakukan perubahan-perubahan misalnya

adanya kebutuhan keluarga yang berubah selaras dengan semakin

dewasanya anak-anak untuk sekolah. Sarana dan prasarana yang dimiliki

petani antara lain 4 unit hand sprayer, 3 unit traktor dan 2 unit mesin tetas.

Swadaya anggota didapatkan dari iuran anggota tani setiap pertemuan.

Simpan pinjam didapatkan oleh para anggota tani dari modal yang didaptkan

oleh kelompok tani sebesar Rp. 10 juta. Penyuluh di Kecamatan Laweyan

sangat aktif dalam memberikan informasi atau inovasi baru kepada petani.

Informasi ini didapatkan oleh penyuluh dari programa pemerintah maupun

dari internet. Adapun kerjasama yang pernah dilakukan adalah dengan

Aspartan, penyedia bibit anggrek dari Salatiga dan PHP (Petugas Hama

Penyakit) Propinsi serta studi banding yang pernah dilakukan adalah studi

banding ke Semarang (tanaman anggrek) dan ke Sragen (budidaya atau

ternak cacing). Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kelompok

tani dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 19. Sarana dan Prasarana Kelompok Tani di Kecamatan LaweyanKepemilikan

Hand Sprayer Traktor Mesin Tetas

Milik

Petani

Milik

Dinas

Milik

Swasta

Milik

Petani

Milik

Dinas

Milik

Swasta

Milik

Petani

Milik

Dinas

Milik

Swasta

4 - - 3 - - 2 - -

Sumber: Laporan Kegiatan THL TBPP pada bulan Maret tahun 2010

8. Faktor Penghambat Penyuluhan Pertanian

Selain faktor pendukung penyuluhan pertanian, ada juga faktor

penghambat dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan

yaitu lahan pertanian yang sempit, tanaman hias hanya sekedar hobi, nilai

jual tanaman hias yang rendah, dana, pengembalian pinjaman sering macet,

kurang berfungsinya KUD (Koperasi Unit Desa), sulit untuk menambah

31

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Dardji selaku Lurah Sondakan yaitu:“…. Faktor pendukungnya banyak contohnya SDM (penyuluh dan anggota kelompok tani), peralatan, studi banding dan modal dari pusat” (wawancara 25 Mei 2010).

Page 105: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cv

anggota dan organisasi sendiri kurang semangat untuk mengembangkan

usahanya32. Luas lahan yang diusahakan relatif sempit akan menjadi kendala

untuk dapat mengusahakan kegiatan pertanian secara efisien. Petani yang

berlahan sempit seringkali tidak dapat menerapkan usahatani yang sangat

intensif. Bagi masyarakat kota tanaman hias hanya sekedar hobi karena

tanaman hias sekarang ini mempunyai nilai jual yang rendah, sehingga

mereka membudidayakan tanaman hias untuk dirinya sendiri dan tanaman

hias seperti rosella juga dapat digunakan untuk bahan pembuar sirup. Terkait

dengan dana, untuk kegiatan penyuluhan tanaman dana yang diberikan oleh

pemerintah masih kurang. Karena dana RP 10 juta dari pemerintah

digunakan oleh anggota kelompok tani untuk mengembangkan usahataninya

seperti beternak ayam potong. Pengembalian pinjaman dari pemerintah

sering mengalami kemacetan karena ekonomi para anggota tani yang pas-

pasan serta kurang berfungsinya KUD (Koperasi Unit Desa) yang

menyediakan sarana produksi pertanian seperti pupuk, pestisida dan media

tanam dengan harga yang relatif murah.

Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan

Laweyan sudah terdapat tindak lanjutnya yaitu dengan memberikan inovasi-

inovasi baru kepada para anggota kelompok tani seperti olahan pangan dan

penyilangan anggrek, mengadakan studi banding, pinjaman tiap bulan bergilir

terus dan bisa dipakai untuk semua anggota, teori langsung praktek, tiap

bulannnya ada pertemuan rutin (memberikan pinjaman), diikutkan pameran

dan obor blarak (mengaktifkan kembali kelompok tani yang sudah tidak aktif)

untuk ikut dalam kegiatan penyuluhan pertanian.

32

Hal tersebut sesuai dengan keterangan yang diberikan oleh Bapak Dardji yaitu:“…. Organisasi sendiri kurang semangat untuk mengembangkan usahanya dan sebagai penanggung jawab, saya harus melakukan obor blarak supaya kelompok taninya lebih aktif kembali.” (wawancara 25 Mei 2010).

Page 106: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cvi

B. Temuan Pokok dan Pembahasan

1. Sistem Penyuluhan Pertanian

Berdasarkan pernyataan Mardikanto (2007) bahwa “Sampai dengan

dasawarsa 1970-an, kelembagaan penyuluhan pertanian hanya dilakukan

oleh instansi pemerintah. Tetapi seiring dengan kebijakan pembangunan

pertanian yang semakin memberikan peluang bagi swasta dan LSM, peran

pemerintah semakin berkurang meskipun dalam praktek masih didominasi

oleh institusi pemerintah. Di masa lalu, kelembagaan penyuluhan

pemerintah di tingkat nasional melekat pada Departemen Pertanian dan di

tingkat propinsi atau kabupaten atau kota melekat pada Dinas terkait

(Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan

Perikanan). Sejak dilaksanakan Proyek Penyuluhan Tanaman Pangan pada

tahun 1976, dikembangkan Balai Penyuluhn Pertanian di tingkat wilayah

Pembantu Bupati. Pada periode 1995-2000, di tingkat Kabupaten pernah

dicoba pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Pertanian yang terpisah

dari Dinas yaitu Balai Informasi dan Penyuluhan Pertanian (BIPP), tetapi

seiring dengan bergulirnya reformasi, BIPP tersebut banyak yang berubah

menjadi beragam bentuk. Sebgai tindak lanjut ditetapkannya kebijakan

Revitalisasi Pertanian pada 11 Juni 2005, pada bulan Desember 2006

diundangkan UU No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,

Perikanan dan Kehutanan yang antara lain mengatur kelembagaan

penyuluhan pertanian yaitu di tingkat pusat (Badan Penyuluhan dan Komisi

Penyuluhan Nasional), di tingkat Provinsi (Badan Koordinasi Penyuluhan

Provinsi, dan Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi), di tingkat

Kabupaten/Kota (Badan Pelaksana Penyuluhan Kabupaten/Kota dan

Komisi Penyuluhan Pertanian Kabupaten/Kota), di tingkat Kecamatan

(Balai Penyuluhan Pertanian)dan di tingkat Desa/Kelurahan (Pos

Penyuluhan Desa/Kelurahan)”. Kelembagaan pertanian yang ada di

Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah pemerintah yang bentuknya

Dinas Pertanian. Karena di Kecamatan Laweyan belum ada Balai

Penyuluhan Pertanian (BPP), sehingga ruang kerja untuk PDP dan THL

Page 107: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cvii

berada di Dinas Pertanian. Meskipun di Kecamatan Laweyan belum ada

BPP dan belum adanya kelembagaan swasta dan swadaya, namun kegiatan

penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan sudah berjalan sesuai

dengan kebijakan pemerintah dan jadwal pertemuan masing-masing

kelompok tani di Kecamatan Laweyan. Tugas kelembagaaan selama

kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan adalah

memberikan penyuluhan dan pelatihan-pelatihan seperti pembuatan pupuk

cair dan penyilangan tanaman anggrek, mengatur kegiatan kelompok tani,

membina penyuluh pertanian dalam melaksanakan tugas-tugasnya,

mengkoordinasi kegiatan-kegiatan penyuluhan serta memberikan bantuan

pinjaman (Hal ini sesuai dengan keretangan yang diberikan oleh Bapak

Wahyu Utomo).

Menurut Mosher dalam Mardikanto (2009) mengungkapkan bahwa

“Ketenagaan penyuluhan pertanian terdiri atas tiga macam penyuluh

pertanian, yaitu penyuluh pertanian pemerintah yang terdiri dari penyuluh

PNS, penyuluh swasta dan penyuluh swadaya. Penyuluh Pegawai Negeri

Sipil (PNS) yaitu pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk

melakukan kegiatan penyuluhan pertanian. Penyuluh swasta yaitu penyuluh

yang berasal dari dunia usaha dan/atau lembaga yang mempunyai

kompetensi dalam bidang penyuluhan. Sedangkan penyuluh swadaya yaitu

pelaku utama yang berhasil dalam usahanya dan warga masyarakat lainnya

yang dengan kesadarannya sendiri mau dan mampu menjadi penyuluh”.

Ketenagaan penyuluh yang ada di Kecamatan Laweyan adalah penyuluh

pemerintah yaitu satu orang penyuluh yang sudah PNS yang bertugas

sebagai PDP dan tiga orang THL TBPP. Sedangkan untuk penyuluh swasta

dan swadaya, di Kecamatan Laweyan belum terdapat penyuluh swasta dan

swadaya. Masing-masing THL TBPP memegang wilayah binaan yang

terdiri dari 2 Kelurahan dan PDP tidak mempunyai wilayah binaan. Peran

penyuluh pemerintah dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan

Laweyan adalah memberikan penyuluhan, melakukan pendampingan

Page 108: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cviii

kelompok, menyampaikan informasi-informasi dari pusat kepada para

petani yang terkait dengan pertanian, melakukan pemasaran, pameran hasil

pertanian, mengikuti ketahanan pangan dan melihat keunggulan yang ada

dalam kelompok tani.

Sumber pembiayan dan prosedur penggunaan biaya dalam kegiatan

penyuluhan pertanian sudah sesuai dengan pernyataan Departemen

Pertanian (2006) yang menyebutkan bahwa “Sumber pembiayaan untuk

penyuluhan disediakan melalui APBN, APBD baik provinsi maupun

kabupaten atau kota, baik secara sektoral maupun lintas sektoral, maupun

sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat”. Sedangkan menurut

Mardikanto (2009), unsur pembiayaan di dalam kegiatan penyuluhan

pertanian diperlukan untuk biaya personil (gaji, upah, tunjangan, intensif

dan lain-lain), pengadaan perlengkapan (alat bantu dan alat peraga

penyuluhan), biaya operasional (pembuatan atau perbanyakan atau

penyebarluasan materi penyuluhan, biaya perjalanan dan lain-lain), biaya

manajemen (kantor, perlengkapan, sarana transportasi, pos dan

telekomunikasi, alat tulis atau kantor dan lain-lain), dan biaya operasional

dan pemeliharaan (sarana kantor, sarana transportasi, perlengkapan

penyuluhan dan lain-lain)”. Sumber pembiayaan kegiatan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Laweyan berasal dari APBD Kota Surakarta,

APBD Propinsi, APBN pusat dan swadaya anggota. Prosedur penggunaan

pembiayaan penyuluhan adalah dari pusat dikirimkan ke Dinas Pertanian

kemudian dari Dinas membaginya per kelompok tani dan penggunaannya

tergantung kebutuhan per kelompok tani. Serta untuk para penyuluh PNS

termasuk biaya operasional dan pemeliharaan drayer dan pompa air, dana

dari pemkot Surakarta disalurkan ke Dinas Pertanian untuk disalurkan ke

penyuluh PNS, sedangkan untuk para THL dana langsung ditransfer oleh

pemkot Surakarta ke masing-masing rekening THL. Sedangkan

pembiayaan untuk program-program pemerintah begitu masuk ke Dinas

Pertanian, pembiayaan ditetapkan oleh tim satuan kerja Kecamatan untuk

dibuat perencanaan yang selanjutnya dana tersebut akan didistribusikan

Page 109: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cix

kepada kelompok tani. Penentuan prioritas penggunaan pembiayaan

penyuluhan adalah lebih banyak digunakan untuk konsumsi, studi banding,

membeli media tanam dan praktek.

Sejalan dengan pernyataan Suhardiyono (1992) bahwa “Pengawasan

diartikan sebagai pengamatan dari dekat (secara langsung) dan atau dari

jauh (secara tidak langsung) yang dilakukan secara menyeluruh dengan

jalan membandingkan antara pekerjaan yang dilakukan dengan yang

seharusnya dilakukan. Pada pelaksanaan penyuluhan, pengawasan

dilakukan terhadap penerapan sistem kerja latihan dan kunjungan yang

dilaksanakan pada suatu organisasi. Sebagai suatu proses, pengawasan ini

mempunyai tiga komponen utama yaitu rencana kerja yang tepat,

pengamatan pelaksanaan kegiatan baik dari dekat maupun dari jauh dan

tindakan koreksi. Tindakan koreksi dilakukan dengan maksud untuk

mengarahkan kembali semua kegiatan agar dapat mencapai sasaran yang

ingin dicapai. Tindakan koreksi hanya dilakukan jika telah terjadi

penyimpangan pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan.

Penyimpangan ini dapat diketahui dari laporan yang diterima melalui

monitoring maupun dari kegiatan supervisi lapangan”. Bentuk pengawasan

dan pengendalian kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan

adalah secara langsung yaitu dengan melakukan monitoring dan evaluasi

(monev) satu bulan sekali terhadap para anggota kelompok tani yang telah

dibantu dan secara tidak langsung yaitu dengan membuat laporan satu

bulan sekali untuk tanaman hias serta mengumpulkan kelompok tani yang

tidak sehat selama tiga bulan untuk dievaluasi kegiatan penyuluhan.

2. Proses Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Berdasarkan pernyataan Departemen Pertanian (2006), definisi

programa penyuluhan pertanian adalah rencana tertulis yang disusun secara

sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali

pencapaian tujuan penyuluhan. Programa penyuluhan terdiri atas programa

penyuluhan desa atau kelurahan atau unit kerja lapangan, programa

Page 110: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cx

penyuluhan kecamatan, programa penyuluhan kabupaten atau kota,

programa penyuluhan provinsi dan programa penyuluhan nasional”.

Langkah penyusunan programa penyuluhan pertanian di Kecamatan

Laweyan adalah dilakukan bersama-sama antara penyuluh dan petani

dengan mengadakan pertemuan. Hal ini dilakukan supaya kebutuhan yang

sangat diperlukan oleh para petani dapat diprioritaskan terlebih dahulu.

Programa penyuluhan pertanian Kecamatan Laweyan merupakan jabaran

dari program tingkat Kotamadya dan usulan dari kelompok tani di tingkat

wilayah binaan. Di dalam programa penyuluhan pertanian termuat latar

belakang dan tujuan penyusunan programa penyuluhan, keadaan umum

wilayah Laweyan kaitannya dengan sektor pertanian, penerapan teknologi

pada tanaman pangan, perkebunan, dan peternakan, serta kebijakan

pembangunan pertanian. Selain itu juga termuat tujuan dan sasaran

penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan, permasalahan dalam

kegiatan penyuluhan pertanian baik dari aspek sosial, ekonomi maupun

teknis dan cara untuk mencapai tujuan yang terangkum dalam rencana-

rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para penyuluh pertanian di

Kecamatan Laweyan untuk masa satu tahun yang akan datang.

Mekanisme kerja dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan sudah sesuai dengan pernyataan

Supanggyo (2007) bahwa “Sebelum pelaksanaan otonomi daerah,

penyelenggaraan penyuluhan pertanian dilakukan dalam satu kesatuan jalur

vertikal dari tingkat pusat sampai kepada kelompok tani dan nelayan

beserta keluarganya melalui Dinas Pertanian Propinsi, Kabupaten dan Balai

Penyuluhan Pertanian. Pada era reformasi, pelaksanaan penyuluhan

pertanian menggunakan mekanisme kerja yang didasarkan pada pendekatan

partisipatif yang memungkinkan petani ikut merencanakan, melaksanakan,

dan mengevaluasi serta menarik manfaat dari kegiatan penyuluhan

pertanian”. Mekanisme kerja penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan

Laweyan ada dua jalur, yaitu berasal dari atas dan dari bawah. Jalur yang

berasal dari atas (sentralistik) yaitu berasal dari Dinas Pertanian menuju ke

Page 111: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxi

Kelurahan yang selanjutnya akan diberikan ke RW lalu ke RT. Terakhir,

kegiatan penyuluhan pertanian akan disampaikan kepada para petani

melalui pertemuan kelompok tani. Selain mekanisme sentralistik, ada juga

mekanisme yang berasal dari bawah (partisipatif). Masalah atau usulan dari

para anggota kelompok tani disampaikan kepada penyuluh pertanian

melalui pertemuan kelompok tani. Kemudian dari penyuluh akan langsung

lapor ke Dinas Pertanian dan dari Dinas langsung lapor ke pusat. Pihak

yang berperan dalam mekanisme penyuluhan pertanian adalah THL, Lurah,

ketua dan anggota kelompok tani, Kasi Pertanian dan Perkebunan Dinas

Pertanian, Ketua RW dan Ketua RT.

Sejalan dengan pernyataan Mardikanto, (1993) bahwa “Metode

penyuluhan menurut keadaan psiko sosial sasarannya dibedakan menjadi

tiga hal, yaitu: (1) Pendekatan perorangan, artinya penyuluh berkomunikasi

secara pribadi orang seorang dengan setiap sasarannya, misalnya melalui

kunjungan ke rumah dan kunjungan ke tempat kegiatan sasarannya, (2)

Pendekatan kelompok, manakala penyuluh berkomunikasi dengan

sekelompok sasaran pada waktu yang sama, seperti pada pertemuan di

lapangan dan penyelenggaraan latihan, serta (3) Pendekatan massal, jika

penyuluh berkomunikasi secara tidak langsung atau langsung dengan

sejumlah sasaran yang sangat banyak bahkan mungkin tersebar tempat

tinggalnya, misalnya penyuluhan lewat TV dan penyebaran selebaran”.

Metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah

pendekatan perorangan dan kelompok. Metode yang belum dapat

dilaksanakan adalah pendekatan massal. Pendekatan massal yang belum

dapat dilaksanakan ini berdampak pada perubahan sikap petani dalam

merespon setiap materi yang disampaikan oleh penyuluh. Hal tersebut

dikarenakan informasi yang diterima petani sebelum adanya kegiatan

penyuluhan masih sedikit.

Metode perorangan digunakan oleh para penyuluh untuk melakukan

peninjauan terhadap anggota kelompok tani yang telah dibantu. Merode ini

dilakukan oleh para penyuluh dengan cara masuk ke rumah-rumah. Hal ini

Page 112: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxii

bertujuan supaya permasalahan petani dapat diatasi secara langsung. Selain

metode perorangan, dalam kegiatan ini digunakan pula metode kelompok.

Metode ini dirasakan oleh penyuluh sudah sesuai dengan tuntutan petani.

Di sini tidak hanya penyuluh yang merasa sudah sesuai, tetapi juga petani

juga merasa sudah sesuai karena pemilihan metode ini berdasarkan

permintaan dari anggota kelompok tani kemudian penyuluh

menindaklanjuti metode tersebut. Adanya metode perorangan dan

kelompok ini menjadikan suatu penilaian yang baik terhadap kegiatan

penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan. Penggunaan metode ini

sesuai dengan pernyataan Mardikanto (1993).

Berdasarkan pernyataan Kartasapoetra (1991) bahwa “Materi

penyuluhan harus sesuai dengan kebutuhan sasaran dengan demikian maka

mereka akan tertarik perhatiannya dan terangsang untuk mempraktekkanya.

Materi yang menarik perhatian para petani tentunya adalah segala sesuatu

yang berkaitan dengan usaha perbaikan produksi, pendapatan dan tingkat

hidupnya”. Di samping metode penyuluhan yang sesuai, materi penyuluhan

pertanian juga sudah sesuai dengan kebutuhan petani. Disini terlihat materi

yang disampaikan oleh penyuluh sudah jelas karena didukung dengan

adanya kedekatan penyuluh dengan petani. Jenis materi yang disampaikan

dalam kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan adalah

budidaya anggrek, olahan pangan, pembuatan pupuk kompos dan cair,

perikanan (lele), peternakan (ayam), penyilangan anggrek dan penggantian

media tanam verikultur dan pelatihan verikultur (tanaman anggrek). Dasar

penentuan materi penyuluhan pertanian adalah permintaan dari anggota

kelompok tani kemudian Dinas Pertanian yang menjembatani terus

melakukan pertemuan dan bulan depan langsung dipraktekkan. Materi

penyuluhan yang dirasakan secara pokok sudah sesuai dengan dengan

pernyataan Kartasapoetra (1991).

Sejalan dengan pernyataan Supanggyo (2007) bahwa “Kerjasama

penyuluhan pertanian dapat dilakukan antara sesama lembaga penyuluh

pertanian, maupun antara kelembagaan penyuluhan pertanian dengan

Page 113: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxiii

lembaga pelayanan lain, petani dan pelaku usaha serta masyarakat lainnya”.

Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di Kecamatan

Laweyan dapat berjalan karena adanya peran serta dari berbagai pihak.

Pihak yang berperan serta dalam kegiatan penyuluhan pertanian adalah

THL, PDP, Lurah, ketua dan anggota kelompok tani, Dinas Lingkungan

Hidup, Dinas Pertanian Propinsi, Staff Kehutanan Dinas Pertanian dan

masyarakat sekitar. Selain adanya peran serta dari berbagai pihak tersebut,

maka diperlukan juga adanya dukungan dari pemerintah daerah setempat.

Sikap pemerintah daerah terhadap pihak-pihak yang berperan serta dalam

kegiatan penyuluhan adalah sudah cukup bagus. Hal tersebut dibuktikan

dengan adanya kunjungan mereka dalam kegiatan penyuluhan dan ikut

serta dalam memecahkan masalah yang ada, pemberian bantuan sarana dan

prasarana kepada kelompok-kelompok tani serta adanya pembinaan dan

pengawasan kepada kelompok tani.

Kegiatan penyuluhan pertanian di Kecamatan Laweyan juga

menimbulkan beberapa jalinan kerjasama antara berbagai pihak sehingga

tercipta keadaan yang saling menguntungkan di antara pihak-pihak yang

bekerjasama. Jalinan kerjasama dalam kegiatan penyuluhan pertanian di

Kecamatan Laweyan adalah sudah baik karena Dinas Pertanian, Lurah dan

kelompok tani merupakan satu kesatuan yang sangat mendukung kegiatan

penyuluhan pertanian serta adanya kerjasama dengan penyedia bibit

anggrek dari Salatiga, Aspartan, pedagang tanaman hias dan dari

masyarakat sekitar. Dalam hal ini, Dinas berperan sebagai sebagai

penanggung jawab kegiatan penyuluhan pertanian, penyuluh pertanian

sebagai penyampai informasi, Lurah sebagai pendorong kelompok tani,

Aspartan dan pedagang tanaman hias sebagai tempat pemasaran hasil

pertanian dan tanaman hias serta kelompok tani sebagai perencana,

penerima dan pelaksana informasi. Lingkup kerjasama adalah subsidi

tanaman anggrek, penanggulangan hama penyakit, fasilitas studi banding,

kegiatan penyuluhan, pelatihan, pemasaran hasil tani, pameran tanaman

Page 114: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxiv

hias, jualan hasil tani atau produk olahan pangan dan pemberian modal

usaha.

3. Faktor-faktor Pendukung dan Penghambat Penyuluhan Pertanian

Sejalan dengan pernyataan Mardikanto (2009), “Tentang beberapa

faktor atau kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi proses perubahan yang

diupayakan melalui penyuluhan pertanian, dapat terjadi karena: keadaan

pribadi penerima manfaat, keadaan lingkungan fisik, lingkungan sosial dan

budaya masyarakat dan macam dan aktivitas kelembagaan yang tersedia

untuk menunjang kegiatan penyuluhan. Sedangkan faktor penghambat

dapat terjadi karena: ketakutan atau trauma masa lampau, kekurangsiapan

untuk melakukan perubahan, ketakutan terhadap berkurangnya kepuasan

yang selama ini telah dirasakan, adanya sebagian kegiatan yang tidak

diterima masyarakat dan adanya ancaman-ancaman dari pihak luar”.

Penerima manfaat penyuluhan adalah manusia yang memiliki kebutuhan,

keinginan, harapan serta perasaan-perasaan tentang tekanan-tekanan

maupun dorongan-dorongan tertentu yang tidak selalu sama pada seseorang

dengan orang lainnya.

Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di

Kecamatan Laweyan, terdapat beberapa faktor pendukung yaitu motivasi

dari diri sendiri, sarana dan prasarana yang dimiliki oleh kelompok tani,

swadaya anggota, adanya pertemuan rutin, adanya simpan pinjam,

penyuluhnya sangat aktif, adanya kerja sama dan studi banding. Selain

faktor pendukung penyuluhan pertanian, ada juga faktor penghambat dalam

kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan yaitu lahan

pertanian yang sempit, tanaman hias hanya sekedar hobi, nilai jual tanaman

hias yang rendah, dana, pengembalian pinjaman sering macet, sulit untuk

menambah anggota dan organisasi sendiri kurang semangat untuk

mengembangkan usahanya.

Page 115: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxv

4. Keberhasilan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan di

Kecamatan Laweyan dirasakan sudah sesuai dengan pernyataan

Mardikanto (2009) bahwa “Efektivitas atau keberhasilan suatu kegiatan

penyuluhan dapat diukur dari seberapa jauh telah terjadi perubahan perilaku

(petani) penerima manfaatnya, baik yang menyangkut pengetahuan, sikap

dan ketrampilannya”. Tingkat keberhasilan dari kegiatan penyuluhan

pertanian di Kecamatan Laweyan adalah sudah terdapat perubahan

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan pengetahuan yaitu

perubahan yang terjadi dalam diri petani dari yang semula tidak tahu

berubah menjadi tahu. Perubahan pengetahuan yang terlihat dalam sasaran

yaitu pengetahuan tentang teknik budidaya tanaman anggrek, dosis

penggunaan pupuk, cara pembuatan dan penggunaan pupuk cair serta

olahan pangan.

Perubahan sikap yaitu perubahan yang terjadi dalam diri petani dari

yang semula tidak mau mejadi mau melaksanakan suatu teknologi.

Perubahan sikap yang terlihat yaitu petani mau mencoba dan

mempraktekkan cara penyilangan anggrek, dosis penggunaan pupuk, cara

pembuatan dan penggunaan pupuk cair serta membuat berbagai macam

olahan pangan. Adanya perubahan pengetahuan dan sikap akan membawa

perubahan keterampilan pada petani yang terlihat dengan timbulnya

keterampilan. Perubahan ketrampilan yang terlihat yaitu petani mampu

untuk mengembangkan tanaman anggrek. Selain adanya perubahan

pengetahuan, sikap dan ketrampilan, kegiatan penyuluhan pertanian di

Kecamatan Laweyan juga terdapat tindak lanjutnya yaitu dengan

memberikan inovasi baru kepada kelompok tani seperti olahan pangan dan

penyilangan anggrek, mengadakan studi banding, pinjaman tiap bulan

bergilir terus dan bisa dipakai untuk semua anggota, teori langsung praktek,

tiap bulannnya ada pertemuan rutin (memberikan pinjaman), diikutkan

pameran dan obor blarak.

Page 116: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxvi

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisis hasil dan pembahasan dapat

diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah

a. Penyusunan programa penyuluhan dilakukan dengan menyesuaikan

kegiatan kelompok dengan Musren antara kelompok tani dengan Dinas

Pertanian dan mengadakan pertemuan.

b. Mekanisme kerja penyuluh pertanian yang ada di Kecamatan Laweyan

ada dua jalur yaitu sentralistik dan partisipatif.

c. Metode penyuluhan yang digunakan meliputi metode perorangan dan

metode kelompok.

d. Materi yang disampaikan yaitu budidaya anggrek, olahan pangan,

pembuatan pupuk kompos dan cair, perikanan, peternakan, penyilangan

anggrek, penggantian media tanam verikultur dan pelatihan verikultur

(tanaman anggrek).

2. Faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan penyuluhan pertanian

tanaman hias pekarangan di Kecamatan Laweyan Kota Surakarta adalah

a. Faktor pendukung yaitu motivasi dari diri sendiri, sarana dan prasarana

yang dimiliki oleh kelompok tani, swadaya anggota, adanya pertemuan

rutin, adanya simpan pinjam, penyuluhnya sangat aktif, adanya kerja

sama dan studi banding.

b. Faktor penghambat dalam kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias

pekarangan yaitu lahan pertanian yang sempit, tanaman hias hanya

sekedar hobi, nilai jual tanaman hias yang rendah, dana, pengembalian

pinjaman sering macet, sulit untuk menambah anggota dan organisasi

sendiri kurang semangat untuk mengembangkan usahanya.

Page 117: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxvii

3. Tindak lanjut dari kegiatan penyuluhan pertanian tanaman hias pekarangan

di Kecamatan Laweyan adalah memberikan inovasi-inovasi baru kepada

para anggota kelompok tani seperti olahan pangan dan penyilangan

anggrek, mengadakan studi banding, pinjaman tiap bulan bergilir terus dan

bisa dipakai untuk semua anggota, teori langsung praktek, tiap bulannnya

ada pertemuan rutin (memberikan pinjaman), diikutkan pameran dan obor

blarak.

B. Saran

1. Penyuluh diharapkan dapat mengupayakan cara pendekatan lain yang dapat

membantu petani dalam merespon dan memahami inovasi atau materi baru

yang disampaikan oleh penyuluh misalnya dengan menambah frekuensi

pelaksanaan diskusi mengenai tanaman hias pekarangan.

2. Kerjasama antara penyuluh, aparat pemerintah, kelompok tani dan

pedagang tanaman hias dalam bentuk bantuan dan pemasaran tanaman hias

dapat ditingkatkan lagi.

Page 118: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxviii

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Arifin. 1990. Hortikultura. Andi Offset. Yogyakarta.

Arifin, Bustanul. 2010. Strategi Baru Pembangunan Pertanian. http://tkpkri.org/berita/berita/strategi-baru-pembangunan-pertanian.html. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

Arifin, Hadi Susilo. 2007. Tanaman Hias Tampil Prima Cetakan Kedua. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura: Aspek Budidaya. UI Press. Jakarta.

Bell, Judith. 1993. Doing Your Research Project. Open University Press. Philadhelphia.

Brainy Media. 2010. Definition of Mechanism. http:/www.brainyquote.com /words/me/mechanism188680.html. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

Daniel, M., Darmawati dan Nieldalina. 2006. PRA (Participatory Rural Appraisal): Pendekatan Efektif Mendukung Penerapan Penyuluhan Partisipatif dalam Upaya Percepatan Pembanguna Pertanian. Bumi Aksara. Jakarta.

Departemen Pertanian. 2004. Ringkasan Eksekutif Pengkajian 2004. http://www.deptan.go.id/bpsdm/puskaji/hasil-kajian/ringkasan-kajian2004.htm. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

. 2006. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan. http://www.12laws.com/indeks.php?view=article&catid=45:indonesia-actundang-undang&id=984:undang-undang-nomor-16-tahun-2006-undang-undang-tentang-sistem-penyuluhan-pertanian-perikanan-dan-kehutanan-&tmpl=component&print=18page. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

Djoen. 2009. Pekarangan, Lumbung Pangan Kita. http://www.penulislepas.com/pekarangan-lumbung-pangan-kita.htm. Diakses pada tanggal 3 Maret 2009.

Edmond, J. B., Senn, T. L., Andrews, F. S. and Halfacre, R. G. 1977. Fundamentals of Horticulture. Tata McGraw-Hill Publishing Company LTD. New Delhi.

Hadisapoetra, Soedarsono. 1973. Pembangunan Pertanian. Departemen Ekonoi Pertanian Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta.

Page 119: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxix

Hanani, Nuhfil. 2009. Pertanian Kota dan Ketahanan Pangan. http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/category/pertanian-kota-dan-ketahanan-pangan/. Diakses pada tanggal 10 November 2009.

Hawkins, H.S., Dunn, A.M., dan Cary, J.W. 1982. Agricultural and Livestock Extension Volume 2. Australian University International Development Program. Canberra.

Irwan, Z. D. 2009. Lingkungan Hidup: Eksplorasi Pemanfaatan Pekarangan Secara Konseptual. http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=eksplorasi-pemanfaatan-pekarangan-secara-konseptual&dn=2008 1124075 715. Diakses pada tanggal 3 Maret 2009.

Janick, Jules. 1972. Horticultural Science Second Edition. W. H. Freeman and Company. San Francisco.

Kartasapoetra, AG. 1991. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Radar Jaya Offset. Jakarta.

Kelsey, LD and Cannon CH. 1955. Cooperative Extension Work. Comstock Publishing Associates. New York.

Kusumawijaya, Marco. 2009. Pertanian Kota. http://petahijau.wordpress.com/2006/08/27/pertanian-kota/. Diakses pada tanggal 3 November 2009.

Mangunwidjaja, D. dan Sailah, I. 2005. Pengantar Teknologi Pertanian. Penebar Swadaya. Depok.

Mantra, Ida Bagoes. 2003. Demografi Umum Edisi Kedua. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Mardikanto, Totok dan Sutarni, Sri. 1982. Pengantar Penyuluhan Pertanian: Dalam Teori dan Teori. Hapsara. Surakarta.

. 1993. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

. 1994. Bunga Rampai Pembangunan Pertanian Cetakan Pertama. Sebelas Maret University Press. Surakarta.

dan Arip Wijianto. 2005. Modul Kuliah Metoda dan Teknik Penyuluhan Pertanian. Proyek SP4 UNS. Surakarta.

. 2006. Prosedur Penelitian: untuk Kegiatan Penyuluhan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Prima Theresia Pressindo. Surakarta.

. 2007. Pengantar Ilmu Pertanian Cetakan Pertama. Pusat Pengembangan Agrobisnis dan Kehutanan Sosial (PUSPA). Surakarta.

Page 120: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxx

. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press). Surakarta.

Miles, M. B dan Huberman, A. M. 1992. Analisis Data Kualitatif. UI Press. Jakarta.

Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Mosher, AT. 1966. Getting Agriculture Moving: Essentials for Development and Modernization. Pyramid Books. New York.

. 1978. Menggerakkan dan Membangun Pertanian: Syarat-syarat Pokok Pembangunan dan Modernisasi Cetakan Keenam. CV Yasaguna Diterbitkan dengan Kerjasama Franklin Book Programs, Inc. New York. Jakarta.

. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian: Syarat-syarat Pokok Pembangunan dan Modernisasi Cetakan Ketigabelas. CV Yasaguna Diterbitkan dengan Kerjasama Franklin Book Programs, Inc. New York. Jakarta.

Mubyarto dan Santosa, Awan. 2009. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan (Kritik Terhadap Paradigma Agribisnis). http://www.ekonomirakyat.org.Diakses pada tanggal 3 November 2009.

Mukherjee. 1969. Role of Rural Institutions in Asian Agriculture Development. University of Tokyo Press. Tokyo.

Naibaho, Yuni. 2010. Tanaman Hias. http://duniatanaman.com/category/tanaman-hias. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

National Portal Content Management Team. 2010. Agricultural Extension Programmes. http://india.gov.in/citizen/agriculture/extprogram.php.Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

Nawawi, Hadari dan Martini, Mimi. 1996. Penelitian Terapan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Partowisastro, H.K. 1985. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah-sekolah Jilid I.Erlangga. Jakarta Pusat.

Pearson, S., Gotsch, C. dan Bahri, S. 2004. Application of The Policy Analysis Matrix in Indonesian Agriculture. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Redaksi PS. 2008. Sukses Memulai Bisnis Tanaman Hias. Penebar Swadaya. Depok.

Redwood, Mark. 2000. Agriculture in Urban Planning. Earthscan and the International Development Research Centre (IDRC). USA.

Page 121: KEGIATAN PENYULUHAN PERTANIAN TANAMAN HIAS …/Kegiatan...KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya yang ... Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian

cxxi

Samsudin. 1982. Dasar-Dasar Penyuluhan dan Modernisasi Pertanian Cetakan Kedua. Angkasa Offset. Bandung.

Saptaji, Luki. 2010. Reposisi Peranan Penyuluhan di Era Otonomi Daerah. http://distanak.banten.go.id/reposisi-peranan-penyuluhan-di-era-otonomi-daerah. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

Sastraatmadja, Entang. 1993. Penyuluhan Pertanian. Alumni. Bandung.

Setiana, Lucie. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Ghalia Indonesia. Bogor.

Smith, Olanrewaju B. 1999. Urban Agriculture In West Africa: Contributing to Food Security and Urban Sanitation. Earthscan and the International Development Research Centre (IDRC). USA.

Soekirno. 2009. Peran Pelaku Perlindungan Tanaman dalam Pasar Internasional Produk-Produk Hortikultura Indonesia. http://ditlin.hortikultura.deptan.go.id/peran-pelaku-perlindungan-tanaman-dalam-pasar-internasional-produk-produk-hortikultura-indonesia. Diakses pada tanggal 3 Maret 2009.

Soeryowinoto, Sutarni M. 1997. Merawat Anggrek. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

dan Soeryowinoto, Maeso. 2000. Perbanyakan Vegetatif Pada Anggrek Cetakan Ketujuhbelas. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Soetriono, Suwandari, Anik dan Rijanto. 2006. Pengantar Ilmu Pertanian Cetakan Kedua. Bayumedia Publishing. Malang.

Subejo. 2010. Demokratisasi Pembangunan Pertanian di Era Otonomi Daerah: Tinjauan dari aspek Penyuluhan Pertanian. http://subejo.staff.ugm.ac.id /wp-content/cultivar-juni-2007.pdf. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

Sudirja, Rija. 2010. Pembangunan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Sistem Pertanian Organik. http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/pembangunan_pertanian_berkelanjutan_berbasis_sistem_pertanian_organik/. Diakses pada tanggal 25 Juni 2010.

Suhardiyono, L. 1992. Penyuluhan Petunjuk Bagi Penyuluh Pertanian. Erlangga. Jakarta.

Supanggyo. 2007. Buku Penunjang Kuliah Administrasi Penyuluhan Pertanian. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Sutopo, H. B. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Kedua. UNS Press. Surakarta.