KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

24
KEGAWATDARURATAN KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI PSIKIATRI Oleh : Dr Putu Eka Sukayasa Oleh : Dr Putu Eka Sukayasa Dr Tiwik Kusdiningsih Dr Tiwik Kusdiningsih Pembimbing : Dr Didi Aryono Budiono ,SpKJ Pembimbing : Dr Didi Aryono Budiono ,SpKJ

description

psikiatri

Transcript of KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

  • KEGAWATDARURATAN PSIKIATRIOleh : Dr Putu Eka Sukayasa Dr Tiwik Kusdiningsih

    Pembimbing : Dr Didi Aryono Budiono ,SpKJ

  • Kegawatdaruratan Psikiatri menjadi subspesial pada psikiatri umum yang memerlukan keahlian khusus berhubungan dengan situasi untuk melakukan terapi dengan segera. Perluasan bidang psikiatri emergensi melebihi praktek psikiatri umum

  • Yang termasuk dalam Kegawadaruratan Psikiatri, masalah-masalah khusus seperti :* penyalahgunaan obat-obatan* kekerasan pada anak* kekerasan pada pasangan suami istri* bunuh diri* masalah sosial lainnyaKegawatdaruratan psikiatri harus menggunakan hal medis yang uptodate dan perawatan yang tersusun secara teratur

  • EPIDEMIOLOGI Yang tidak menikah>menikah, 20% penderita tentamen suicide, 10% kekerasan. Diagnosis paling utama : ggn mood ( ggn depresi dan episode manik) , schizophrenia dan ketergantungan alkohol. 40% kegawatdaruratan psikiatri perlu penanganan di RS.

  • WAWANCARA PSIKIATRI

    Wawancara kedaruratan psikiatri sama dengan psikiatri umum secara standart , kecuali adanya keterbatasan waktu yang dimiliki oleh pasien lain. Dokter lebih memusatkan perhatian pada keluhan utama dan alasan penderita. Jika ada pihak pengantar penderita harus diperoleh tambahan informasi , terutama pada penderita yang tidak dapat bekerjasama dengan baik kepada dokter

  • DIAGNOSIS Penilaian kegawatdaruratan psikiatri tidak harus lengkap dan sempurna. Screening toxicology, sinar X , ECG, dan pemeriksaan laboratorium harus dilakukan sesegera mungkin untuk mendapatkan informasi akurat. Kejelasan medis dan konsultasi spesifik harus dilakukan dalam ruang emergensi. Bila tersedia catatan lama harus diulas dan semua info harus dikumpulkan sebelum dibuat disposisi.

  • DIAGNOSIS BANDING Dokter psikiatri pada kegawatdaruratan harus mempertimbangkan berbagai kondisi yang tampak pada tanda dan gejala. Keluhan paling sering pada kecemasan, depresi, mania dan gangguan pikiran. Sejumlah penyakit menyebabkan kecemasan yang membahayakan kehidupan. MI, Emboli Pulmo, Aritmia Jantung, perdarahan internal menyebabkan kecemasan akut sampai panik.

  • Kekerasan dan Perilaku Menyerang Tugas utama dalam mengevaluasi perilaku adalah diketahui secara pasti penyebab. Penderita dengan gangguan karakteristik adalah halusinasi perintah membunuh, sehingga perlu antipsikotik dan MRS. Dokter berkewajiban melindungi penderita dan korbannya.

  • Penilaian dan Ramalan Perilaku Kekerasan.Tanda Perilaku Menyerang : * Ciri Paranoid adalah penderita psikotik Intoksikasi Alkohol/ zat lain Psikomotor agitasi yang progresif Peminum alkohol berlebihan mempunyai potensi perilaku kasar. Riwayat perilaku kekerasan kriminal Riwayat penyiksaan masa kecil

  • Perkosaan dan Sexual Abuse Perkosaan adalah memaksa seseorang/korban untuk melakukan tindakan sexual. Perkosaan merupakan kegawatdaruratan psikiatri yang membutuhkan tindakan segera dan sesuai. Korban perkosaan akan menderita berkepanjangan bahkan seumur hidup. Perkosaan meupakan pengalaman hidup penuh ancaman dengan menyakiti fisik bahkan menggunakan senjata.

  • Bentuk penyimpangan seksual lainnya yaitu manipulasi genital dengan obyek asing,penderitaan, pemaksaan aktivitas seksual. Mayoritas pemerkosa adalah pria dan korbannya wanita.Wanita 16-24 th resiko tertinggi,1/3 perilaku dikenal,7% saudara dekat,1/5 perkosaan melibatkan lebih dari satu pemerkosa.

  • Reaksi korban perkosaan dan penyimpangan seksual : malu,dipermalukan,kecemasan, bingung, penghinaan. Kenyataan perilaku korban kurang diperhatikan penangannannya secara cepat daripada korban pembunuhan atau perampokan.Dengan persetujuan penderita secara tertulis , mengumpulkan bukti (Sperma dan rambut pubis) digunakan untuk identifikasi pelaku. Ambil foto sebagai bukti. Catatan medis digunakan sebagai bukti kriminal sehingga perlu dokumentasi akurat sebagai aspek evaluasi yang penting.

  • TERAPIPSICHOTERAPY Dalam intervensi gawatdarurat psikiatri, semua usaha dilakukan untuk menolong harga diri penderita (empati). Gangguan penyesuaian pada semua kelompok usia akan menimbulkan kemarahan yang biasanya dapat terjadi pada perkawinan.Para dokter harus menghindari sikap menghina atau merendahkan diri, dan berusaha berkomunikasi dengan sikap menghargai dan penuh kedamaian.

  • Dalam gawatdarurat psikiatri diperlukan > 1 orang dalam psichoterapy bahkan > dari 1 model psichoterapy. Dokter gawatdarurat psikiatri menggunakan setiap mode intervensi terapi yang diperlukan untuk menyelesaikan krisis dan mendapatkan eksplorasi.Terapi gawatdarurat menekankan bagaimana modalitas psikiater melakukan sinergi untuk meningkatkan penyembuhan. Tidak ada satu kata yang sama/cocok untuk semua orang dalam situasi yang sama.

  • FARMAKOTERAPI

    Indikasi utama menggunakan medikasi psichotropyc dalam gawatdarurat psikiatri meliputi perilaku kekerasan atau penyimpangan, cemas, panik dan reaksi exstrapiramidal (dystonia, akatisia).Penderita paranoid atau katatonik memerlukan tranquiliser. Kadang penggunaan Haloperidol (5-10mg setiap -1 jam) diberikan sampai penderita stabil.

  • Juga bisa digunakan Benzodiazepin untuk mengurangi dosis antipsichotic.Jika obat mempunyai pengaruh anticholinergic yang kuat, benzodiazepin lebih cocok daripada antipsichotic. Penderita yang melakukan kekerasan diberikan sedatif, atau antipsichotic.(Diazepam 5-10mg atau Lorazepam 2-4mg).

  • Penderita yang memerlukan terapi im ditenangkan dengan Haloperidol 5-10mg, atau dengan Clorpromasine 25 mg. Jika kemarahan karena alkohol atau gangguan psikomotor, efek tidur pada iv, saat penderita sadar tidak akan ingat akan perlakuan keras yang dilakukannya. Selama medikasi fungsi vital harus dimonitor.

  • TRANKULISASI CEPATPengobatan antipsichotic diberikan secara cepat selang waktu 30-60 menit. Prosedur berguna untuk penderita agitasi atau keadaan terekstasi. Diberikan haloperidol 5-10mg im /oral . Im dapat diulang 20-30 menit sampai tenang. Penderita gelisah/panik diberikan lorazepam 2-4mg iv/im secara berulang 20-30 menit sampai tenang.Gawatdarurat extrapiramidal diberi benztropine 2mg oral/im atau diphenhydramine 50mg im/iv. Pada beberapa pasien diberi diazepam 5-10mg oral/iv.

  • PENGIKATANDilakukan bila penderita sangat membahayakan dirinya atau orang lain dan tidak dapat dikendalikan. Penderita difisasi sementara untuk memperoleh pengobatan atau berlangsung dalam waktu lama bila pengobatan tidak dapat digunakan.

  • DISPOSISI Penderita akan merasa nyaman dalam ruang gawatdarurat.Kesan pertama sangat berpengaruh. Perhatian yang ditujukan kepada penderita saat tiba, sangat mempengaruhi respon penderita kepada dokter untuk memberikan perawatan sampai penderita menginggalkan ruangan.

  • DOKUMENTASI Demi kepentingan perawatan yang baik,dokumentasi menjadi fokus sentral dokter. Catatan medis menunjukkan gambaran singkat penderita, menggarisbawahi temuan positif negatif. Diagnosa sementara harus dibuat, rencana perawatan harus jelas, pemeriksaan status mental, tes diagnosis dan evaluasi medis harus jelas, tulisan harus dapat dibaca.

  • SPESIFIK GAWATDARURAT PSIKIATRI BUNUH DIRI Menurut Edwin Shneidman , bunuh diri berhubungan dengan tidak terpenuhinya kebutuhan, perasaan putus asa dan keadaan tidak berdaya, konflik yang bertentangan antara stress yang tertahankan dan tidak tahan, pikiran sempit dan ingin lari dari kenyataan.

  • EPIDEMIOLOGIUSA > 30.000 orang bunuh diri. Bunuh diri meningkat pada usia 15-24 th. Berada peringkat 8 penyebab kematian setelah sakit jantung, kanker, penyakit saraf otak, penyakit paru kronis, kecelakaan, DM

  • Faktor ResikoJenis kelamin, wanita> 4X pria Usia. Yang terbanyak usia 15-44 th. Ras. Kulit putih 2xlipat diantara kelompok lain. Agama Status Perkawinan.Pekerjaan.

    Metode yang sering digunakan pria untuk bunuh diri yaitu senjata, gantung diri, lompat dari tempat tinggi. Pada wanita umumnya minum obat overdosis/racun. Secara global metode yang paling sering dengan gantung diri.