kecoa sebagai corpus alienum

5
56 Majalah Kedokteran FK UKI 2008 Vol XXVI No.2 April - Juni Laporan Kasus Kecoa Sebagai Korpus Alineum pada Liang Telinga Seorang Awak Kapal Richard Pieter Bagian THT RS FK UKI RS UKI Cawang Jakarta Abstrak Kasus korpus alienum di liang telinga luar meatus acustis externus (MAE) biasanya dijumpai pada anak - anak, tetapi dapat juga dijumpai pada orang dewasa. Benda asing di liang telinga dapat berupa serangga hidup misalnya kecoa. Kecoa dapat mengakibatkan kerusakan dan infeksi liang telinga bila tidak dikeluarkan. Pengambilan korpus alienum dari liang telinga biasanya dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pengait atau alligator. Kecoa merupakan korpus alienum yang cukup sering di jumpai. Dalam makalah ini akan dilaporkan kasus korpus alineum kecoa di liang telinga. Kata kunci : Korpus alineum, MAE, Kecoa The cockroach as Corpus Alienum in Auricular Meatus of a Sailor Abstract Corpus alienum cases in auriculari meatus are usually found in children. However, it can be found in adult too. Corpus alienum in auricular meatus can be insect for example cockroach. Cockroach can cause damage and infection in the auricular meatus if it is not taken out. The corpus alineum from meatus auricular is taken out usually by extraction using hook or alligator. Cockroach represents corpus alineum which we often found. Here has been reported a cockroach corpus alienum in auricular meatus case that successfully extracted with alligator. Key word : Corpus alienum, external auricular meatus, cockroach

description

THT

Transcript of kecoa sebagai corpus alienum

Page 1: kecoa sebagai corpus alienum

56

Majalah Kedokteran FK UKI 2008 Vol XXVI No.2

April - Juni

Laporan Kasus

Kecoa Sebagai Korpus Alineum pada Liang Telinga Seorang

Awak Kapal

Richard Pieter

Bagian THT RS FK UKI –RS UKI Cawang Jakarta

Abstrak

Kasus korpus alienum di liang telinga luar meatus acustis externus (MAE) biasanya dijumpai pada anak -

anak, tetapi dapat juga dijumpai pada orang dewasa. Benda asing di liang telinga dapat berupa serangga

hidup misalnya kecoa. Kecoa dapat mengakibatkan kerusakan dan infeksi liang telinga bila tidak dikeluarkan. Pengambilan korpus alienum dari liang telinga biasanya dilakukan dengan cara ekstraksi

menggunakan pengait atau alligator. Kecoa merupakan korpus alienum yang cukup sering di jumpai.

Dalam makalah ini akan dilaporkan kasus korpus alineum kecoa di liang telinga.

Kata kunci : Korpus alineum, MAE, Kecoa

The cockroach as Corpus Alienum in Auricular Meatus of a Sailor

Abstract Corpus alienum cases in auriculari meatus are usually found in children. However, it can be found in adult

too. Corpus alienum in auricular meatus can be insect for example cockroach. Cockroach can cause damage

and infection in the auricular meatus if it is not taken out. The corpus alineum from meatus auricular is

taken out usually by extraction using hook or alligator. Cockroach represents corpus alineum which we

often found. Here has been reported a cockroach corpus alienum in auricular meatus case that successfully

extracted with alligator.

Key word : Corpus alienum, external auricular meatus, cockroach

Page 2: kecoa sebagai corpus alienum

57

Pendahuluan Meatus akustikus eksternus

(MAE) merupakan salah satu bagian

tubuh yang sering dimasuki benda asing.

Benda asing yang masuk kedalam MAE

umumnya berupa air, pasir, biji bijian

serta serangga dan yang paling sering

adalah serangga berupa semut, kupu-

kupu kecil, kecoa dan sebagainya.

Serangga di liang telinga dapat

menimbulkan rasa sakit hebat, gatal,

keluar cairan dan darah bahkan dapat

menyebabkan perforasi gendang telinga.

Korpus alienum menyumbat di liang

telinga dapat menyebabkan tuli

konduktif dan kadang kadang diikuti

tinnitus.1-4

Serangga berupa lalat, nyamuk,

kecoa dan kutu busuk selalu terdapat di

dalam kapal baik yang sedang berlayar

maupun yang berlabuh. Hal itu sulit

dihindari karena bahan makanan selalu

tersedia di kapal. Akibatnya kapal

merupakan habitat yang baik untuk

kecoa karena makanan yang selalu

tersedia, dan kecoa akan bebas

berkeliaran di seluruh kapal. Masuknya

kecoa ke dalam liang telinga sebagai

benda asing dimungkinkan oleh kondisi

di atas.5,6

Penatalaksanaan benda asing

dalam liang telinga adalah dengan

mengambil benda asing tersebut.

Pengambilan benda asing dari telinga

dapat dilakukan dengan alat pengait

(hook) dan alligator. Untuk

mengeluarkan benda asing yang licin

selain dengan pengait atau alligator

dapat juga dilakukan irigasi. Pada orang

yang sensitif perlu dilakukan anastesi

umum sebelum benda asing tersebut

dikeluarkan. Bila benda asing tersangkut

pada liang telinga yang lebih dalam atau

cavum tymphani, maka diperlukan

tindakan pembedahan.1-4

Pada penulisan ini dilaporkan

kasus korpus alienum kecoa pada liang

telinga seorang pelaut yang bekerja

mencari minyak di laut lepas.

Laporan Kasus Seorang laki laki berumur 23

tahun, awak kapal yang sedang bekerja

di kapal di laut lepas mengeluh ada

sesuatu yang masuk kedalam liang

telinga kanan pada saat tidur malam.

Karena panik laki laki tersebut

mengorek telinga sampai terasa sakit.

Pada pemeriksaan fisik ditemukan

serangga pada liang telinga kanan.

Selanjutnya dilakukan tindakan

pengambilan dengan prosedur sebagai

berikut: liang telinga kanan ditetesi H2O2

3% yang bertujuan untuk disinfeksi dan

mematikan serangga tersebut.

Pengambilan serangga dilakukan dengan

memakai alligator.

Serangga tersebut disimpan

dalam wadah bersih tertutup rapat untuk

selanjutnya diidentifikasi. Identifikasi

serangga dilakukan di Bagian

Parasitologi FK UKI. Serangga tersebut

adalah kecoa Periplaneta sp. stadium

dewasa.7 Identifikasi sampai tingkat

spesies tidak dapat dilakukan karena

serangga sudah rusak sehingga banyak

tanda morfologis hilang. Kerusakan itu

mungkin terjadi saat pengambilan

serangga dari liang telinga.

Penatalaksanaan Alat yang diperlukan untuk

ekstraksi benda asing adalah: lampu

kepala, otoskop dan alligator. Tata cara

ekstraksi korpus alienum dapat dilihat

pada Gambar 1-3.

Page 3: kecoa sebagai corpus alienum

58

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3

Setelah telinga dibersihkan, maka

ekstraksi korpus alienum dilakukan

dengan cara menjepit daun telinga

menggunakan jari telunjuk dan jari

tengah, lalu daun telinga ditarik ke

belakang atas supaya liang telinga

menjadi lurus sehingga lapangan

pandang menjadi luas (Gambar 1,2).

Dengan bantuan lampu kepala dan

otoskop maka terlihat kecoa di liang

telinga. Kecoa yang sudah mati karena

sudah ditetesi obat, dikeluarkan dengan

hati-hati agar tidak mengiritasi liang

telinga dengan menggunakan alligator.

Setelah kecoa dikeluarkan, liang telinga

diberi salep (topikal) dan untuk

menghilangkan rasa sakit atau tidak enak

pada saat dilakukan ekstraksi dapat

diberi analgetik oral (Gambar 2,3)

Gambar 4. Kecoa yang sudah diambil dari liang telinga

Diskusi Telinga terbagi atas telinga luar,

telinga tengah dan telinga dalam.

Telinga luar adalah daun telinga yang

mempunyai ketebalan 0,5 – 2 mm,

ditutupi oleh kulit dan ditopang oleh

tulang rawan. Liang telinga berbentuk

huruf S panjangnya ± 2,5 cm. Dinding

liang telinga bagian 1/3 luar terdiri atas

tulang rawan, sedangkan bagian 2/3

dalam terdiri dari tulang. Struktur kulit

pada liang telinga luar serupa dengan

struktur kulit yang lain diseluruh

permukaan tubuh manusia.8,9

Benda asing di liang telinga

dapat berupa air, pasir, biji-bijian,

serangga, semut, kupu-kupu kecil dan

kecoa. Benda asing sering terjebak di

liang telinga karena anatomi liang

telinga yang berkelok. Karena bentuknya

yang berliku, maka bila ada benda asing

termasuk serangga masuk kedalam liang

telinga, benda asing tersebut sulit untuk

keluar sendiri. Bila benda asing tersebut

adalah serangga yang hidup, maka

pergerakan serangga dapat menyebabkan

nyeri hebat dan bila tidak segera diatasi

dapat terjadi infeksi.1-4

Beberapa laporan menyebutkan

serangga seperti kecoa dapat masuk

sebagai benda asing dalam liang telinga.

Pergerakan kecoa mengakibatkan

perlukaan dinding liang telinga karena

kaki serangga yang tajam. Kecoa

Page 4: kecoa sebagai corpus alienum

59

merupakan vektor mekanik bakteri dan

parasit sehingga juga dapat

menimbulkan infeksi bakteri yang

biasanya melekat pada tubuhnya.7,10

Selain itu trauma mekanik yang

ditimbulkan dapat merusak gendang

telinga sehingga dapat terjadi ketulian.4

Korpus alenium kecoa di liang telinga

cukup banyak di temukan.11-13

Selain

kecoa pernah dilaporkan klapper atau

hyblaea puera cramer sebagai korpus

alenium di liang telinga.

Keberadaan kecoa di dalam kapal

merupakan indikasi kebersihan kapal

yang jelek. Hal itu mengakibatkan awak

kapal berada dalam resiko untuk

mendapat gangguan kesehatan. Sehingga

bila terdapat kecoa di kapal, berapapun

jumlahnya harus diberantas dengan cara

fumigasi. Fumigasi dapat menggunakan

insektisida dan hoy hoy yang berbentuk

lem atau perekat.5-6

Peraturan pemerintah tentang

higiene kapal menyebutkan strategi

pengendalian kecoa antara lain

pencegahan, sanitasi, trapping dan

pengendalian dengan insektisida.

Pencegahan, dilakukan dengan

memeriksa secara teliti barang-barang atau

bahan makanan yang akan dinaikkan ke

atas kapal. Semua celah dan lubang

ditutup dan tempat-tempat tersembunyi

yang bisa menjadi tempat hidup kecoa di

dapur, kamar mandi, pintu dan jendela,

juga harus ditutup bila perlu dilakukan

modifikasi instalasi pipa. Sanitasi

termasuk memusnahkan makanan dan

tempat tinggal kecoa. Jalan masuk dan

tempat hidup kecoa harus ditutup, dengan

cara memperbaiki pipa yang bocor,

membersihkan saluran air (drainase), bak

cuci piring dan wastafel. Cara lain adalah

melakukan trapping atau perangkap

kecoa yang dijual secara komersil.

Perangkap dapat membantu untuk

menangkap kecoa dan dapat digunakan

untuk alat monitoring. Penempatan

perangkap kecoa yang efektif adalah pada

sudut-sudut ruangan, di bawah wastafel

dan bak cuci piring, di dalam lemari, di

dalam basement, dan pada lantai dibawah

pipa saluran air. Pengendalian juga dapat

dilakukan dengan insektisida, yang

dilakukan apabila ketiga cara diatas tidak

berhasil.10,14

Kesimpulan Benda asing di liang telinga

dapat berupa serangga hidup termasuk

kecoa. Serangga dapat mengakibatkan

kerusakan dan infeksi liang telinga bila

tidak dikeluarkan. Kecoa di kapal

merupakan indikator higiene kapal

buruk. Sesuai dengan aturan pemerintah

tentang higiene kapal, perlu dilakukan strategi pengendalian kecoa antara lain

dengan pencegahan, sanitasi, trapping,

serta pengendalian dengan insektisida.

Daftar Pustaka 1. Ballantyne J, Groves J, Brown S. Diseases

of ear nose and throat. 5th eds. The ear,

London; Butterworths 1979.

2. Adenin A. Kumpulan Kuliah Telinga,

Bagian THT FKUSU Medan, tahun tidak

diketahui.

3. Rizalina AA, Delfitri M, Aboet A. Ekstraksi

korpus alienum liang telinga kiri melalui

pendekatan insisi retro aurikula. Kongres

Nasional XI, Perkumpulan Dokter Spesialis

THT Indonesia, Jogyakarta 1995.

4. Rostiniadi MS, Wiyadi. Korpus alienum”Klaper” pada meatus akustikus

eksternus di Lab/UPF THT UNAIR/RSUD

Dr Sutomo Surabaya, Kongres Nasional XI,

Perkumpulan Dokter Spesialis Telinga

Hidung Tenggorokan Indonesia , Jogyakarta

1995.

5. The ship captain medical guide’s. 22nd eds,

London Crown 1999.

6. International medical guide for ship’s. WHO

Geneve 1967.

7. Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, Sungkar S, Editor. Jakarta; Balai Penerbit

Kedokteran FKUI 2008

Page 5: kecoa sebagai corpus alienum

60

8. Hendarto H, Hadjar E. Telinga. Buku ajar

Ilmu penyakit THT, ed ke-2, Jakarta; Balai

Penerbit FKUI,1993

9. Allen P. Understanding ear infection, family

practioner, New Zealand; Whangareiv,

1992. 10. Buletin ke II Info kesehatan pelabuhan

kantor kesehatan pelabuhan kelas I Tanjung

Priok 2007

11. Ryan C, A Ghosh, D Smit, B Wilson-Body,

S. O’Leary. Adult aural foreign bodies.

Internet J Otolaryngol 2006; 4 (2)

12. Ngo A, Ng KC, Sim T P. Otorhinolaryngeal

foreign bodies in children presenting to the

emergency department. Singapore Med J

2005; 46(4): 172-8

13. Eleftheriadou A, Chalastras T, Kyrmizakis

D, Sfetsos S, Dagalakis K, Kandiloros D. Metallic foreign body in middle ear: an

unusual cause of hearing loss. Head Face

Med; 2007; 3: 23

14. Maulina DA. Pentingnya pemeliharaan

kebersihan dan kesehatan di atas kapal dari

vektor kecoa. Jakarta; SHE-C Division

Jakarta, 2007