KECENDERUNGAN POLA ASUH ORANGTUA SISWA-SISWI …repository.usd.ac.id/11884/2/121114031_full.pdf ·...
Transcript of KECENDERUNGAN POLA ASUH ORANGTUA SISWA-SISWI …repository.usd.ac.id/11884/2/121114031_full.pdf ·...
i
KECENDERUNGAN POLA ASUH ORANGTUA SISWA-SISWI KELAS
VIII SMP PANGUDI LUHUR 1 KLATEN DAN IMPLIKASINYA PADA
USULAN TOPIK-TOPIK PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN AJARAN 2016/2017
(Studi Deskriptif Kuantitatif Kecenderungan Pola Asuh OrangTua
berdasarkan Persepsi Siswa)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh :
Magdalena Agsatriya Viva
NIM:121114031
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
“Mengejar sebuah impian dengan tiada henti adalah rahasia
keberhasilan”
(Anna Pavlova)
“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala
rencanamu”
(Amzal 16:3)
“Selalu berpikir positif akan membawa aura kebahagiaan, jauh dari
kesedihan, hati akan merasa tenang dan dirimu sendirilah yang
menentukan pilihan”
(Ishak)
“Buatlah pekerjaanmu menjadi sesuai dengan tujuanmu”
(Leonardo Da Vinci)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
Kupersembahkan skripsi ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi kekuatan
dan mendampingiku dalam setiap hidupku
Orang tua tercinta Bapak Supoyo Yono Kristanto
dan Ibu Tri Handari
Kakakku tercinta Veronica Risca Yulianti
Adikku tersayang Kornelius Wahyu Pancana
Keluarga besar Mbah Mangun Minarto
& Mbah Arjo
Sahabat-sahabatku terkasih
Program Studi Bimbingan dan Konseling
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
KECENDERUNGAN POLA ASUH ORANGTUA SISWA-SISWI KELAS
VIII SMP PANGUDI LUHUR 1 KLATEN DAN IMPLIKASINYA PADA
USULAN TOPIK-TOPIK PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN AJARAN 2016/2017
(Studi Deskriptif Kuantitatif Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua
berdasarkan Persepsi Siswa)
Magdalena Agsatriya Viva
Universitas Sanata Dharma
2017
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
deskriptif, yang bertujuan untuk memperoleh kecenderungan mengenai persepsi
siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten terhadap pola asuh
orangtua.Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner pola
asuh orangtua.Subjek penelitian ini adalah remaja kelas VIII SMP Pangudi Luhur
1 Klaten yang berjumlah 85 orang.
Tujuan penelitian ini: (1) Mengetahui pola asuh yang menjadi
kecenderungan orangtua siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten. (2)
Mengetahui butir item yang masuk dalam kategori rendah dan mengembangkan
topik-topik program layanan bimbingan yang sesuai dan dapat dimanfaatkan oleh
guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan pelayanan bimbingan klasikal
untuk siswa. (3) Mengembangkan usulan program yang dapat dilakukan oleh
pihak sekolah guna memberikan pelayanan informasi bagi orangtua. Jenis
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
menggunakan metode survei.
Hasil penelitian yang diperoleh adalah: (1) Berdasarkan keempat jenis pola
asuh orangtua, pola asuh yang menjadi kecenderungan orangtua siswa/i SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten Pola asuh ditinjau dari persepsi siswa yaitu pengasuhan
permissive-indulgent (55%) memiliki kualifikasi tinggi yang berarti dominan. (2)
Berdasarkan analisis butir pola asuh orangtua siswa pada empat jenis pola asuh
yang teridentifikasi rendah, usulan topik-topik program layanan Bimbingan dan
Konseling yang dapat dikembangkan oleh guru Bimbingan dan Konseling guna
memberikan pelayanan bimbingan klasikal bagi siswa. Topik-topik program
layanan Bimbingan dan Konseling yang dapat diusulkan untuk siswa yaitu
memberikan layanan bimbingan klasikal dan untuk orangtua memberikan layanan
program bagi orangtua dan layanan informasi untuk orangtua.
Kata kunci: Pola Asuh Orangtua, Siswa SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE PARENTING TRENDS AMONG PARENTS OF VIII GRADE
STUDENTS IN SMP PANGUDI LUHUR 1 KLATEN AND THE
IMPLICATIONS ON PROPOSED TOPICS OFGUIDANCE AND
COUNSELING PROGRAMS YEAR 2016/2017
(Quantitative Descriptive Study of Parenting Trend based on Students
Perception)
Magdalena Agsatriya Viva
Sanata DharmaUniversity
2017
The type of this research is quantitative research with descriptive
approach, which aims to obtain a tendency regarding the VIII grade studentsof
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten perceptions on parenting patterns. The data
collection methods of this study were using parenting questionnaire. The subjects
of this study were teenagers of VIII grade students of SMP Pangudi Luhur 1
Klaten which was 85 people.
The purpose of this studywas: (1) Knowing the parenting patterns that
become the trend of the grade VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten students’parents.
(2) Identify items that fall into the low category and develop appropriate guidance
program topics and can be utilized by Guidance and Counseling teachers in
providing classical guidance services to students. (3) Developing proposed
programs that can be done by the school to provide information services for
parents. The type of research used in this research was descriptive research using
survey method.
The research results are: (1) Based on the four types of parenting, the
parenting pattern which becomes the tendency of Pangudi Luhur Junior High
School 1 Klaten students’parentsviewed from the students’perception is the
permissive-indulgent parenting (55%) that has a high qualification which means
dominant. (2) Based on the analysis of parenting items on four types of poorly
identified parenting, the proposed topics of guidance and counseling service
programs that can be developed by guidance and counseling teachers to provide
classical guidance services for students can be determined. Guidance and
counseling service program topics that can be proposed for students are to provide
classical guidance services and for parents to provide parenting services and
parent information services.
Keyword: The parenting trends among parents, SMP (junior high school)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas
pertolongan, hikmat, dan penyertaanNya dalam persiapan, pelaksanaan serta
penyelesaian laporan penelitian dalam bentuk skripsi ini.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari program studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa terselesainya penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari bimbingan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang tulus kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Kepala Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma.
3. Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd.,M.A. selaku dosen pembimbing yang tak
kenal lelah membimbing dengan sabar dan tulus telah memberikan waktu,
motivasi, masukan, dan banyak pembelajaran berharga kepada peneliti
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Para Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta yang telah membekali peneliti dengan
berbagai ilmu pengetahuan yang berguna bagi peneliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Kepala sekolah dan Guru BK SMP Pangudi Luhur 1 Klaten yang telah
bersedia untuk bekerjasama dalam menyelesaikan penelitian dan telah
memberi waktu untuk penelitan kepada peneliti.
6. Siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten yang bersedia
meluangkan waktu untuk menjadi subjek dalam penelitian ini.
7. Orangtuaku tercinta Bapak Supoyo Yono Kristanto dan Ibu Trihandari
atas doa, penguatan, kebaikan, ketulusan, motivasi, keikhlasan, dukungan,
perhatian, kasih sayang, dan biaya yang diberikan selama menempuh studi
di Universitas Sanata Dharma.
8. Kakak tercinta Veronika Risca Yulianti, atas motivasi, doa, keceriaan dan
dukungan yang telah diberikan kepada peneliti.
9. Adeku tersayang Kornelius Wahyu Pancana, atas keceriaan, motivasi doa
dan dukungan yang telah diberikan kepada peneliti.
10. Keluarga besar simbah Arjo dan simbah Mangun Minarto atas doa,
penguatan, kebaikan, ketulusan, keikhlasan, dukungan, perhatian, kasih
sayang, danbantuan biaya yang diberikan selama menempuh studi di
Universitas Sanata Dharma.
11. Teman-teman angkatan 2012, kakak-kakak tingkat dan adik-adik angkatan
yang telah membantu memberi masukan dan motivasi untuk peneliti.
12. Sahabat-sahabatku (Nana, Hani, Lydia, Ruri, Tyaz, Galuh, Alvita, Ervin,
Melisa, Shella, Dhea, Martinus, Mbak Puri, Lelita, Tiara, Vida, Cika,
Putri, Dicky, Ardi, Mas David, Tina, Gezta dan Triani) atas doa, motivasi,
sharing, waktu, dan dukungannya. I Love You Forever All My Bestfriends.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C.Pembatasan Masalah dan Fokus Penelitian ......................................... 6
D. Rumusan Masalah ............................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 8
G. Definisi Istilah .................................................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 10
A. Hakikat Pola Asuh .............................................................................. 10
1. Pengertian Persepsi Pola Asuh Orangtua ....................................... 10
2. Faktor-faktor Persepsi Pola Asuh Orangtua ................................. 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
B. Hakikat Pola Asuh .............................................................................. 13
1. Pengertian Pola Asuh ..................................................................... 13
2. Macam-macam Pola Asuh Orangtua .............................................. 15
3. Ciri-ciri Pola Asuh ......................................................................... 18
4. Aspek-aspek Pola Asuh ................................................................. 20
5. Jenis-jenis Pola Asuh Orangtua ..................................................... 22
6. Fungsi dan Peran Pola Asuh Orangtua ......................................... 23
C. Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten ................................................. 26
D. Persepsi Siswa terhadap Pola Asuh Orangtua ................................... 28
E. Hakikat Usulan Program Layanan Bimbingan dan Konseling .......... 31
1. Pengertian Layanan Konsultasi ..................................................... 31
2. Fungsi-fungsi Layanan Konsultasi dalam Layanan Bimbingan
Belajar ........................................................................................... 32
3. Upaya-upaya Peningkatan Peran Orangtua dalam Pendampingan
Belajar Siswa ................................................................................ 35
4. Pelaksanaan Pelayanan BK di Sekolah ......................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 39
A. Jenis Penelitian ................................................................................... 39
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 39
1. Tempat ........................................................................................... 39
2. Waktu ............................................................................................ 39
C. Subyek Penelitian .............................................................................. 40
D. Instrumen Penelitian .......................................................................... 40
1. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 40
2. Instrumen Pengumpulan Data ........................................................ 41
E. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .................................................. 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
1. Validitas .......................................................................................... 45
2. Reliabilitas ..................................................................................... 54
E. Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data ........................... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 61
A. Hasil Penelitian ................................................................................... 61
B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 70
C. Usulan Program Layanan Bimbingan yang Sesuai ........................... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 83
A. Kesimpulan ......................................................................................... 83
A. Keterbatasan Penelitian ..................................................................... 84
B. Saran ................................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten ........................ 40
Tabel 3.2 Norma skroring Kecenderungan Pola Asuh Orangtua ....................... 42
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Pola Asuh Orangtua Siswa-siswi
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten (Uji Coba Penelitian) ........................ 43
Tabel 3.4 Rincian Item Valid dan Tidak Valid pada Kuesioner ........................ 47
Tabel 3.5 Kisi- kisi Kuesioner Pola Asuh Orangtua (setelah Uji Validitas dan
Reliabilitas) ........................................................................................ 50
Tabel 3.6 Kriteria Guilford ................................................................................ 55
Tabel 3.7 Norma Kategorisasi ............................................................................ 57
Tabel 3.8 Hasil Analisis Data Skor Item ............................................................. 58
Tabel 3.9 Norma Kategorisasi Skor Subyek ...................................................... 60
Tabel 4.1 Penggolongan Persepsi Pengasuhan Demokratis ............................... 62
Tabel 4.2 Penggolongan Persepsi Pengasuhan Otoriter ...................................... 63
Tabel 4.3Penggolongan Persepsi Pengasuhan Permissive-Indulgent ................. 64
Tabel 4.4Penggolongan Persepsi Pengasuhan Permissive-Indifferent................ 65
Tabel 4.5 Presentase Item Pola Asuh Orangtua ................................................. 66
Tabel 4.6 Kategori Skro Butir Instrumen Pola Asuh Orangtua pada Siswa
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten .......................................................... 68
Tabel 4.7 Item-item yang Tergolong dalam Kategori Kurang Sesuai ............... 69
Tabel 4.8 Usulan Topik-topik Program Layanan Bimbingan Berdasarkan
Kategori Kurang Sesuai tentang Deskriptif Kencenderungan Siswa
Smp Pangudi Luhur 1 Klaten terhadap Pola Asuh Orangtua ............ 74
Tabel 4.9 Usulan Topik-topik Program untuk Orangtua ................................... 74
Tabel 4.10 Rincian Usulan Topik-topik Program Bimbingan dan
Konseling berdasarkan Kategori Rendah Tentang Deskriptif
Kecenderungan Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten terhadap
Pola Asuh Orangtua ........................................................................... 76
Tabel 4.11 Usulan Program untuk Orangtua....................................................... 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Pola Asuh Orangtua (Uji Coba) ....................................... 89
Lampiran 2. Kuesioner Pola Asuh Orangtua (Penelitian) ..................................... 90
Lampiran 3. Hasil Uji Validitas .......................................................................... 102
Lampiran 4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ........................................................ 109
Lampiran 5. Tabulasi Data Uji Coba ................................................................... 113
Lampiran 6. Tabulasi Data Penelitian ................................................................. 119
Lampiran 7. Surat Perijinan Penelitian ............................................................... 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB IPENDAHULUAN
Pada bab ini dipaparkan latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah dan atau fokus penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan definisi istilah.
A. Latar Belakang
Pendidikan keluarga menjadi tanggungjawab orangtua, orangtua wajib
mendidik anak-anaknya, orangtua dan anak mengharapkan dapat berhasil dalam
kegiatan belajarnya bahkan mendapatkan prestasi yang memuaskan. Keberhasilan
anak didik sangat dipengaruhi oleh adanya pendampingan orangtua kepada putra
putrinya baik dirumah maupun di sekolah.
Kohn (Santrock, 2002) menyatakan bahwa pola asuh merupakan sikap
orangtua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Pola asuh yang dapat diberikan
kepada putra putrinya dapat berupa perhatian yang berupa materi dan dapat berupa
bukan materi seperti pemberian kasih sayang, pemberian rasa aman dan
ketentraman, kedamaian, dan lain-lainnya. Anak mendapatkan pola asuh penuh
dari orang tua. Pola asuh yang benar pada diri anak akan tumbuh minat belajar
yang kuat. Tumbuhnya niat belajar pada diri anak maka kegiatan belajar anak
akan berhasil baik dan mencapai prestasi yang memuaskan.
Menurut Gunarsa (2000) pola asuh orangtua merupakan perlakuan
orangtua dalam interaksi yang meliputi orangtua menunjukan kekuasaan dan cara
orangtua memperhatikan keinginan anak. Ada empat jenis pola asuh orangtua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dalam keluarga yang berpengaruh terhadap perkembangan anak yaitu pola asuh
otoriter, demokratis dan laissez faire fair. Pola asuh otoriter yaitu orangtua dalam
memenuhi kebutuhan anak dengan cara mengontrol tingkah laku anak secara
ketat, selalu mengatur kehidupan anak dan orangtua selalu menuntut anak untuk
menaati semua peraturan yang dibuat. Mereka cenderung menghukum anak
apabila ia berbuat sesuatu yang tidak diinginkan. Pola asuh demokratis yaitu
perlakuan orangtua yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengemukakan pendapat tentang segala sesuatu yang menyangkut kehidupan
pribadinya. Pola asuh laize fair yaitu perlakuan orangtua yang membebaskan anak
untuk berbuat sesuai dengan keinginannya, tanpa disertai dengan adanya kontrol
dan pengawasan orangtua.
Di kehidupan nyata sering melihat orang tua yang salah mengambil
langkah dalam mendidik remaja. Perlakuan orangtua tersebut terlihat dalam hal
sebagai berikut: kekhawatiran yang luar biasa terhadap kesehatan remaja,
pemanjaan yang berlebihan, kurangnya kasih sayang dan perhatian orangtua. Hal
ini tentu saja berdampak buruk bagi remaja yaitu remaja tidak dapat berkembang
dan tumbuh dengan baik di lingkungan keluarga. Apabila keluarga tersebut tidak
dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, maka pertumbuhan dan
perkembangan anak juga tidak berjalan lancar, dan prestasi remaja tidak baik.
Remaja tumbuh dan berkembang di bawah asuhan orangtua. Melalui
orangtua, anak beradaptasi dengan lingkungannya dan mengenal dunia sekitarnya
serta pola pergaulan hidup yang berlaku di lingkungannya. Ini disebabkan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
orangtua merupakan dasar pertama bagi pembentukan pribadi anak. Orangtua
banyak yang mengeluh karena anak-anaknya malas belajar dan waktu-waktu luang
dirumah hanya untuk kegiatan melihat televisi, bahkan pergi ketempat-tempat
hiburan, bermain, dan sebagainnya. Hal ini ternyata pengaruh orangtua terhadap
anak dalam kegiatan belajar sangat ada kaitannya, orangtua merupakan pendidik
yang pertama dan utama bagi anaknya. Kadang-kadang orangtua ada yang menilai
keliru tentang keberhasilan belajar anak.
Para orangtua sibuk bekerja membanting tulang untuk mencari nafkah,
orangtua kurang peduli dengan anaknya dan orangtua kurang meluangkan waktu
untuk anaknya, sehingga prestasi putra putrinya menurun bahkan mengalami
kegagalan. Menurut peneliti adapun pendapat yang keliru dari orangtua tersebut
adalah: Orangtua bersikap masa bodoh terhadap anaknya dalam mencapai
keberhasilan belajar bahkan ada anaknya diikutkan orang lain, neneknya atau
saudaranya agar dapat membantunya, Orangtua berpendapat merasa sudah cukup
dengan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang bersifat materi saja, dan Orangtua
berpendapat keberhasilan belajar anaknya merupakan tanggungjawab guru
sepenuhnya di sekolah.
Berdasarkan pengalaman peneliti, saat PPL di SMP Pangudi Luhur 1
Klaten peneliti memiliki pengalaman bersama siswa-siswi di sekolah tersebut.
Peneliti melihat dan berdasarkan wawancara dengan guru Bimbingan dan
Konseling, kepala sekolah serta salah satu guru mata pelajaran tentang adanya
kasus yang disebabkan karena faktor eksternal. Fenomena yang terjadi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
remaja kelas VIII di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten memiliki kebiasaan yang
kurang baik, yaitu remaja masih suka bergantung kepada orang lain, manja dengan
gurunya serta remaja masih suka cari perhatian, dan remaja masih suka bersaing
dengan temannya hal ini juga mengakibatkan remaja kurang mandiri serta nilai
akademiknya juga sangat berpengaruh.
Pola asuh orangtua dalam mengembangkan kontrol terhadap perilaku
remaja dalam masyarakat mendorong remaja untuk mampu mandiri, bertanggung
jawab dan percaya pada diri sendiri. Remaja yang merasa diperhatikan akan
berusaha untuk tidak kehilangan perhatian, melakukan hal-hal positif yang dapat
menarik perhatian orang tua, berpikir dan menggali potensi diri untuk menarik
perhatian orangtua.
Orangtua dalam mengasuh remaja, bukan hanya mampu
mengkomunikasikan fakta, gagasan, dan pengetahuan saja, melainkan membantu
menumbuh kembangkan kepribadian anak (Riyanto, 2002). Pendapat tersebut
merujuk pada teori Humanistik yang menitikberatkan pendidikan bertumpu pada
peserta didik. Artinya anak perlu mendapat perhatian dalam membangun sistem
pendidikan. Di dalam kehidupan berkeluarga orangtua menerapkan pola asuh yang
berbeda-beda. Apabila pola-pola yang diterapkan orangtua tidak tepat, maka yang
akan terjadi bukannya perilaku yang baik, bahkan akan mempertambah buruk
perilaku anak.
Pola asuh orangtua diidentifikasi melalui adanya perhatian dan kehangatan,
yaitu orangtua dalam mengasuh dan menjalin hubungan interpersonal dengan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
disadari adanya perhatian, penghargaan dan kasih sayang, kebebasan berinisiatif.
Kebebasan berinisiatif yaitu kesediaan orang tua untuk memberikan kesempatan
kepada anak untuk menyampaikan dan mengembangkan pendapat ide, pemikiran
dengan tetap mempertimbangkan hak-hak orang lain, nilai dan norma yang
berlaku. Orangtua melakukan kontrol terarah terhadap anaknya, kontrol terarah
yaitu pola pengawasan dan pengendalian orangtua dengan cara memberikan
bimbingan, arahan dan pengawasan terhadap sikap dan perilaku anak, pemberian
tanggung jawab, yaitu kesediaan orangtua memberikan peran dan tanggung jawab
kepada remaja atas segala sesuatu yang dilakukan. Sebaiknya pola asuh otoriter
diberikan pada waktu yang tepat kepada anak.
Peneliti ingin meneliti kecenderungan pola asuh orangtua pada empat jenis
pola asuh karena di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten ada beberapa siswa yang dalam
belajarnya terganggu karena faktor eksternal (dari keluarganya terutama dari
orangtuannya). Adanya permasalahan-permasalahan yang dijelaskan di atas
peneliti tertarik untuk mengetahui “KECENDERUNGAN POLA ASUH
ORANG TUA SISWA-SISWI KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 1
KLATEN DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN TOPIK-TOPIK
PROGAM BIMBINGAN DAN KONSELING”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
B. Identifikasi Masalah
Berangkat dari latar belakang masalah diatas, terkait dengan kecenderungan
pola asuh orangtua, dapat diindentifikasi berbagai masalah sebagai berikut :
1. Remaja masih suka bergantung dengan orang lain
2. Remaja manja dengan gurunya
3. Remaja masih suka mencari perhatian
4. Remaja masih suka bersaing dengan temannya.
C. Pembatasan Masalah dan atau Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini, fokus kajian diarahkan untuk menjawab masalah
mengenai kecenderungan pola asuh orangtua pada siswa-siswi kelas VIII SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten.
D. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Menurut persepsi siswa berdasarkan keempat jenis pola asuh orangtua, pola
asuh manakah yang menjadi kecenderungan orangtua siswa-siswi kelas VIII
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten?
2. Berdasarkan analisis butir pola asuh orangtua siswa pada empat jenis pola
asuh yang teridentifikasi rendah, usulan topik-topik program layanan
Bimbingan dan Konseling apa yang dapat dikembangkan oleh guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Bimbingan dan Konseling guna memberikan pelayanan bimbingan klasikal
bagi siswa?
3. Berdasarkan analisis butir pola asuh orangtua siswa pada empat jenis pola
asuh yang teridentifikasi rendah, usulan program apa yang dapat
dikembangkan oleh pihak sekolah guna memberikan pelayanan informasi
bagi orangtua?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu:
1. Mengetahui pola asuh yang menjadi kecenderungan orangtua siswa-siswi
kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten.
2. Mengetahui butir item yang masuk dalam kategori rendah dan
mengembangkan topik-topik program layanan bimbingan yang sesuai dan
dapat dimanfaatkan oleh guru Bimbingan dan Konseling dalam
memberikan pelayanan bimbingan klasikal untuk siswa.
3. Mengembangkan usulan program yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah
guna memberikan pelayanan informasi bagi orangtua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. Manfaat Penelitian
Hasil yang didapat dari penelitian ini diharapkan dapat diambil
maanfaatnya sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi
tentang pola asuh orang tua di bidang ilmu Bimbingan dan Konseling.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pihak sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan peran pola asuh
orang tua siswa dan sebagai masukan usulan topik-topik progam
layanan BK yang dapat diusulkan untuk memberikan layanan
bimbingan klasikal bagi siswa dan orang tua.
b. Bagi orang tua
Orangtua dapat mengetahui pola asuhnya terhadap anaknya dengan
tepat dan diharapkan orangtua dapat mengetahui dan memahami
tentang pola asuh, sehingga orangtua dapat menggunakan pola asuh
secara tepat untuk mendidik anak-anaknya.
c. Bagi Guru BK
Agar guru BK mengetahui peran pola asuh orangtua dan kemudian
mengetahui progam-progam apa saja yang akan dimasukan sebagai
usulan topik-topik progam layanan BK yang dapat diusulkan untuk
memberikan layanan bimbingan klasikal bagi siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
G. Definisi Istilah
1. Kecenderungan pola asuh orangtua adalah suatu kecondongan seseorang
untuk bergerak kesuatu arah atau suatu tujuan tertentu serta keseluruhan
interaksi antara orangtua dengan anak, di mana orangtua bermaksud
menstimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta
nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orangtua agar anak dapat mandiri,
tumbuh dan berkembang secara sehat dan baik.
2. Siswa-siswi kelas VIII seringkali diartikan sebagai masa pertumbuhan dan
perkembangan dari anak-anak menjadi dewasa, dimana pada masa itu terjadi
proses pematangan baik itu pematangan fisik maupun psikologis.
3. Siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten adalah semua anak didik
yang terdaftar sebagai siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
tahun ajaran 2016/2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini dipaparkan hakikat persepsi pola asuh orangtua, hakikat pola
asuh, siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten, persepsi siswa terhadap pola
asuh orangtua, dan hakikat usulan program layanan bimbingan dan konseling.
A. Hakikat Persepsi Pola Asuh Orangtua
1. Pengertian Persepsi terhadap Pola Asuh Orangtua
Chaplin (2000) mengartikan bahwa persepsi merupakan proses
mengetahui suatu objek dan kejadian objek dengan menggunakan bantuan
alat indra. Baumrind (dalam Irmawati, 2000) mengatakan bahwa pola asuh
orangtua merupakan segala bentuk dan proses interaksi yang terjadi antara
orang tua dan remaja yang merupakan pola pengasuhan tertentu dalam
keluarga yang akan member pengaruh terhadap perkembangan kepribadian
individu. Menurut Casmini (dalam Septiari, 2012) mengatakan bahwa pola
asuh orang tua merupakan proses bagaimana orang tua memperluas
remaja, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan remaja dalam
mencapai proses kedewasaan hingga pada upaya pembentukan norma-
norma yang diharapakan masyarakat pada umumnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persepsi pola asuh
orangtua merupakan bagaimana orangtua mendidik, mengasuh dan
membimbing remaja dalam kehidupan sehari-hari baik dalam belajar
maupun dalam melakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
2. Faktor-faktor Persepsi Pola Asuh Orangtua
Hasil dari proses persepsi yang dilakukan oleh setiap individu berbeda
meskipun objek yang dipersepsi sama. Hal ini disebabkan oleh faktor-
faktor yang mempengaruhi persepsi terrsebut.
Walgito (1990), mengatakan bahwa adanya faktor yang mempengaruhi
persepsi yaitu :
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor dari dalam individu.Faktor
internal ini berasal dari individu sendiri.Faktor dari dalam diri ini
meliputi dua hal kondisi fisik dan psikis.Kondisi fisik meliputi
kesehatan badan sedangkan kondisi psikis meliputi unsur
pengalaman, perasaan, kemampuan berfikir, dan motivasi yang
dimiliki.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor dari luar individu seperti
stimulus dan lingkungan dimana persepsi itu berlangsung. Pada
proses persepsi ini berlangsung, kejelasan stimulus serta
lingkungan atau situasi khusus yang melatarbelakangi munculnya
stimulus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Walgito (2003), mengemukakan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu :
a. Objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra atau
reseptor. Stimulus dapat datang dari luar individu yang
mempersepsi maupun dari dalam individu yang bersangkutan yang
langsung mengenai syaraf penerimaan yang bekerja sebagai
reseptor.Akan tetapi sebagian besar stimulus datang dari luar
individu.
b. Alat indera, syaraf, dan susunan syaraf
Alat indera merupakan alat untuk menerima stimulus, disamping
itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk menembus
stimulus yang diterima oleh alat indera kepusat susuna syaraf,
yaitu otak sebagai pusat kesadaran.Otak sebagai alat untuk
mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
c. Perhatian
Persepsi diperlukan adanya perhatian.Perhatian merupakan
langkah awal sebagai suatu persiapan dalam mengadakan persepsi.
Perhatian merupakan penyeleksian, pemusatan, atau konsentrasi
dari seluruh aktivitas individu yang ditunjukan kepada sesuatu atau
sekelompok objek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan uraian tersebut disimpulkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi adalah faktor internal, faktor eksternal, objek yang
dipersepsi, alat indera, syaraf, dan susunan syaraf, dan perhatian.Faktor-
faktor ini yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap pola asuh
orangtua yang mereka terapkan pada anak-anaknya.
B. Hakikat Pola Asuh
1. Pengertian Pola Asuh
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005)menjelaskan bahwa pola
asuh merupakan suatu bentuk (struktur), sistem dalam menjaga, merawat,
mendidikdan membimbing anak. Hal ini seperti yang diungkapkan Sunarti
(2004) menjelaskanbahwa pola asuh merupakan suatu model atau cara
mendidik anakyang merupakan suatu kewajiban dari setiap orangtua dalam
usaha membentuk pribadi anak yang sesuai dengan harapan masyarakat
pada umumnya.
Shochib (2010) menjelaskan bahwa pola asuh adalah caraorang
yang melaksanakan tugas membimbing, memimpin, atau
mengelola.Pengasuhan yang dimaksud disini adalah mengasuh
anak.Darajat (2010) menjelaskan bahwa pola asuh adalah mendidik dan
memelihara anak itu, mengurus makan, minum, pakaiannya, dan
keberhasilannya dalam periode yang pertama sampai dewasa.Pola asuh
menurut peneliti adalah interaksi antara orang tua dengan anak atau sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
orangtua dalam berhubungan dengan anaknya yang mempunyai tujuan
baik.
Menurut Chabib Thoha “pola asuh orangtua adalah
merupakansuatu cara terbaik yang dapat ditempuh orangtua dalam
mendidik anaksebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak.
Menurut Kohn (1971) pola asuh orangtua adalah bagaimana cara mendidik
anak baik secara langsung maupun tidak langsung.Cara mendidik secara
langsung bentuk-bentuk asuhan orang yang berkaitan dengan pembentukan
kepribadian, kecerdasan, ketrampilan yang dilakukan secara sengaja baik
berupa perintah, larangan, hukuman, penciptaan situasi, pemberian hadiah
sebagai alat pendidikan. Pola asuh orangtua menurut peneliti yaitu suatu
cara/model bimbingan jasmani dan rohani menuju terbentuknya manusia
yangberkepribadian yang dilandasi dengan kesadaran yang berlangsung
dalam lingkungan yang ditetapkan orangtua.
Menurut peneliti pola asuh memiliki definisi bagaimana orangtua
memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta
melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga kepada
upaya pembentukan norma-norma yang diharapkan oleh masyarakat pada
umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2. Macam-macam Pola Asuh Orangtua
Menurut Baumrind (dalam Marheni, 2009) terdapat 3 macam pola
asuh yang digunakan oleh orangtua dalam mendidik anak-anaknya, yaitu:
a. Pola Pengasuhan Authoritative (Demokratis)
Pola asuh authoritative merupakan kombinasi unik antara
pemberian kontrol yang tinggi dan dorongan positif orangtua terhadap
otonomi dan perjuangan atau usaha mandiri anak. Orangtua dengan
pola asuh ini, berusaha mengarahkan aktivitas anak tapi secara
rasional; mendorong anak dengan memberikan masukan dan
penerimaan, serta menjelaskan alasan di balik kebijakannya. Orangtua
mengenakan seperangkat standar untuk mengatur anak-anaknya yang
sesuai dengan perkembangan kemampuan dan kebutuhan anak-
anaknya serta tidak menuntut anak di luar batas kemampuannya.
Orangtua authorative menempatkan nilai yang tinggi pada
perkembangan kemandirian dan pengaturan diri; menanamkan
kebiasaan-kebiasaan rasional, berorientasi pada permasalahan-
permasalahan, sering melibatkan diri pada perbincangan dan
penjelasan dengan anak-anak mereka mengenai persoalan-persoalan
disiplin dan pemecahan masalah secara konstruktif.
Orangtua authoritativ mendorong anak-anak agar mandiri tetapi
masih menetapkan batas-batas dan pengendalian atas tindakan-
tindakan mereka. Musyawarah verbal yang ekstensi dimungkinkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dan orangtua memperlihatkan kehangatan serta kasih sayang kepada
anak. Orangtua selalu mendoronginteraksi saling memberi dan
menerima; mendukung, menerima dan bertanggungjawab dalam
pertimbangan bebragai alternatif, tetapi tidak mendominasi anak;
menggunakan wewenang, tetapi dalam penerapannya lebih bersifat
membimbing; sering kali bekerjasama dengan anak dalam membuat
keputusan; dan mendorong anak untuk melepaskan dirinya secara
berangsur-angsur dari pihak keluarga. Mereka sungguh menghargai
anak sebagai pribadi yang membutuhkan bimbingan orangtua di satu
pihak, tetapi di pihak lain sebagai pribadi yang ingin mandiri.
Gaya pengasuhan authoritative memiliki ciri-ciri; orangtua
menjadikan dirinya sebagai model panutan bagi anak-anaknya,
orangtua hangat dan berupaya membimbing anak-anaknya dalam
membuat keputusan, orangtua berwenang untuk mengambil keputusan
akhir dalam keluarga, orangtua menghargai disiplin anka-anaknya.
b. Pola Pengasuhan Authoritarian (Otoriter)
Pola pengasuhan authoritarian ialah suatu gaya pengasuhan
yang membatasi dan menghukum serta menuntut anak untuk
mengikuti perintah-perintah orangtua dan menghormati pekerjaan dan
usaha. Orangtua dengan pola asuh ini tidak dekat dengan anak tetapi
mengatur, dan kurang hangat. Orangtua yang authoritarian cenderung
untuk membentuk, mengontrol, dan mengevaluasi sikap dan perilau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
anak berdasarkan standar-standar keagamaan dan yang
diformulasikan oleh kekuasaan yang tinggi. Orangtua menuntut
kepatuhan yang tinggi. Mereka lebih suka menghukum, diktator dan
kaku dalam menerapkan disiplin bagi anak-anak. Mereka cenderung
untuk tidak mendukung perilaku bebas dan melarang otonomi anak.
c. Pola Pengasuhan Laissez-faire (Permissive) Bebas / Manja
Pola pengasuhan laissez-faire yang sering disebut dengan
pengasuhan permissive, merupakan gaya pengasuhan orangtua yang
tidak mengatur, tidak menuntut, dan relatif hangat. Pola asuh permisif
terdiri dari dua bentuk pengasuhan yaitu; permissive-indifferent dan
permissive-indulgent. Pengasuhan permissive-indifferent adalah suatu
gaya dimana orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak.
Orangtua dengan gaya pengasuhan ini menolak dan tidak mengontrol
kehidupan anak. Artinya, mereka punya kepedulian yang sangat
rendah terhadap proses perkembangan anak. Mereka tidak peduli
terhadap kebutuhan kegiatan, maupun pergaulan anak-anak dengan
teman-teman sebayanya. Mereka mengabaikan pendapat atau
masukan anak dalam membuat keputusan. Mereka juga sering
menjauhi anak baik secara fisik maupun psikis.
Pengasuhan permissive-indulgent merupakan suatu gaya
pengasuhan dimana orangtua berusaha untuk berperilaku tidak
menghukum dan menerima keinginan dan tindakan anak. Orangtua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dengan gaya pengasuhan ini tidak menuntut tanggungjawab dalam
rumah, tidak berlaku sebagai pihak aktif yang bertanggungjawab
dalam membentuk anak. Orangtua dengan pola asuh tipe ini,
seringkali menghindari pengawasan terhadap anak. Pengawasan
dipandang sebagai pengekang atau pelanggaran terhadap kebebasan
anak. Mereka melayani atau membantu anak sepenuhnya dalam
hampir setiap kegiatan dan cenderung memanjakan anak. Orangtua
juga sering melindungi atau menyayangi anak secara berlebihan
dengan standar yang rendah.
Orangtua dengan pengasuhan jenis ini, membiarkan anak-anak
mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan dan akibatnya ialah
anak-anak tidak pernah belajar mengendalikan perilaku mereka
sendiri dan selalu mengharapkan kemauan mereka dituruti.
3. Ciri-ciri Pola Asuh
Menurut Zahara Idris dan Lisma Jamal terdapat ciri-ciri pola asuh,
yaitu:
a. Menurut Idris dan Jamal (1992) ciri-ciri pola asuhAuthoritativ
(Demokratis) adalah sebagai berikut:
Menentukan peraturan dan disiplin dengan memperhatikan dan
mempertimbangkan alasan-alasan yang dapat diterima, dipahami dan
dimengerti oleh anak, memberikan pengarahan tentang perbuatan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang perlu dipertahankan dan yang tidak baik agar di tinggalkan,
memberikan bimbingan dengan penuh pengertian, dapat menciptakan
keharmonisan dalam keluarga, dan dapat menciptakan suasana
komunikatif antara orangtua dan anak serta sesama keluarga.
b. Adapun ciri-ciri dari pola asuh Authoritarian atau (Otoriter) menurut
Idris dan Jamal (1992) adalah sebagai berikut:
Anak harus mematuhi peraturan-peraturan orangtua dan tidak boleh
membantah, orangtua cenderung mencari kesalahan-kesalahan anak
dan kemudian menghukumnya, orangtua cenderung memberikan
perintah dan larangan kepada anak jika terdapat perbedaan pendapat
antara orangtua dan anak, maka anak dianggap pembangkang,
orangtua cenderung memaksakan disiplin, orangtua cenderung
memaksakan segala sesuatu untuk anak dan anak hanya sebagai
pelaksana dan tidak ada komunikasi antara orangtua dan anak.
c. Menurut Idris dan Jamal (1992) yang termasuk pola asuh laissez faire
(Permissive) adalah sebagai berikut:
Membiarkan anak bertindak sendiri tanpa memonitor dan
membimbingnya, mendidik anak acuh tak acuh, bersikap pasif dan
masa bodoh, mengutamakan kebutuhan material saja, membiarkan saja
apa yang dilakukan anak (terlalu memberikan kebebasan untuk
mengatur diri sendiri tanpa ada peraturan-peraturan dan norma-norma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
yang digariskan orang tua), dan kurang sekali keakraban dan hubungan
yang hangat dalam keluarga.
4. Aspek-aspek Pola Asuh
Aspek-aspek Pola Asuh Orangtua Baumrind (dalam Irmawati, 2002)
Aspek aspek pola asuh orangtua yaitu:
a. Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting)
Aspek-aspek dalam pengasuhan ini adalahpengawasan ekstra
ketatterhadap tingkah laku anak-anak, tetapi mereka juga bersifat
responsif, menghargai dan menghormati pikiran, perasaan, serta
mengikut sertakan anak dalam mengambil keputusan.Pengasuhan
otoritatif juga diasosiasikan dengan harga diri yang tinggi
(highselfesteem), memiliki moral yang standar, kematangan
psikososial, kemandirian, sukses dalam belajar, dan tanggung
jawab secara sosial.Contoh orang tua memberikan pujian ketika
anaknya mendapatkan prestasi atau melakukan sesuatu hal dengan
baik dan orang tua lebih terbuka dengan anaknya.
b. Pengasuhan otoriter (authoritarian parenting)
Aspek-aspek dalam pengasuhan otoriter adalah membatasi dan
menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua,
menetapkan batasan-batasan yang tegas dan tidak memberi peluang
yang besar bagi anak-anak untuk mengemukakan pendapat.Orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
bersikap sewenang-wenang dan tidak demokratis dalam membuat
keputusan memaksakan peran-peran atau pandangan-pandangan
kepada anak atas dasar kemampuan atau kekuasaan sendiri, serta
kurang menghargai pemikiran dan perasaan mereka. Anak dari orang
tua yang otoriter bersifat curiga pada orang lain dan merasa tidak
bahagia dengan dirinya sendiri, merasa canggung berhubungan dengan
teman sebaya, canggung menyesuaikan diri pada awal masuk sekolah
dan memiliki prestasi belajar yang rendah dibandingkan dengan anak-
anak lain. Contoh dalam pengasuhan ini adalah orang tua menerapkan
aturan bahwa jam 05.00 wib harus bangun tidur tanpa adanya
kesepakatan dan penjelasan apapun mengapa aturan ini dibuat, ketika
pada jam 05.00 wib anak belum bangun tidur, maka hukuman untuk
anak sudah menanti.
c. Pengasuhan permissive-indulgent
Aspek-aspek dalam pengasuhan ini adalah kurangnya
kemampuan pengendalian diri anak, cenderung membiarkan anak-
anak mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan, dan
akibatnya anak-anak tidak pernah belajar mengendalikan perilaku
mereka sendiri dan selalu mengharapkan agar semua kemauannya
dituruti. Contoh dalam pengasuhan ini adalah orang tua membebaskan
keinginan dan kemauan anak dan orang tua seperti ini tidak memiliki
batasan dan tuntutan terhadap anak dan cenderung memanjakan anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Pengasuhan permissive-indifferen
Aspek dalam pengasuhan ini adalah orang tua sangat tidak
terlibat dalam kehidupan anak.Anak-anak yang dibesarkan oleh orang
tua yang menerapkan pengasuhan ini kurang percaya diri,
pengendalian diri yang buruk, dan rasa harga diri rendah.Contoh
dalam pengasuhan ini adalah orang tua tidak peduli dengan kehidupan
anak dan tidak memberikan bimbingan maupun rasa kasih sayang
kepada anaknya.
5. Jenis-jenis Pola Asuh Orangtua
a. Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting)
Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting) ini orangtua sangat
memperhatikan kebutuhan ana dan mencukupinya dengan
mempertimbangkan faktor kepentingan serta kebutuhan (Septiari,
2012).
b. Pengasuhan otoriter (authoritarian parenting)
Pengasuhan otoriter (authoritarian parenting) ini menggunakan
pendekatan yang memaksa kehendak orangtua terhadap anak, anak
harus menuruti kepada orangtua, keinginan orangtua harus dipatuhi,
dan anak tidak boleh mengeluarkan pendapat (Septiari, 2012).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
c. Pengasuhan permissive-indulgent
Baumrind (dalam Irmawati, 2002), pengasuhan permissive-
indulgent adalah gaya pengasuhan yang kurang mampu
mengendalikan diri anak karena orangtua yang memiliki gaya
pengasuhan ini cenderung membiarkan anak melakukan hal-hal apa
saja yang mereka inginkan dan akibatnya anak tidak pernah belajar
mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan
agar semua keinginan dituruti.
d. Pengasuhan permissive-indifferent
Baumrind (dalam Irmawati, 2002), pengasuhan permissive-
indifferent suatu gaya pengasuhan dimana orangtua tidak terlibat
dalam kehidupan anak. Anak-anak yang dibesarkan dalam
pengasuhan ini cenderung kurang percaya diri, pengendalian yang
buruk, dan rasa harga diri yang rendah.
6. Fungsi dan Peran Pola Asuh Orangtua
Dalam keluarga orangtua merupakan orangtua pertama yang
bertanggung jawab terhadap proses hubungan dalam keluarga, antara
lainsebagai teladan bagi anak, mengarahkan tata cara bergaul dan
pendidikan bagi anak-anaknya, dan untuk melaksanakan semua itu
orangtua harus memerankan fungsi sebagai pelindung, pemelihara dan
juga sebagai pendidik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Orangtua berfungsi sebagai pendidik anak
Melatih anak suatu hal yang sangat penting sekali karena anak
sebagai amanat orang tuanya.Hati anak suci bagaikan mutiara
cemerlang bersih dari segala ukiran serta gambaran anak dapat mampu
menerima segala yang diukirkan atasnya dan condong kepada segala
yang dicondongkan kepadanya.Maka bila anak dibiasakan kearah
kebaikan dan diajarkan kebaikan jadilah anak baik dan berbahagia
dunia akhirat, tetapi bila dibiasakan jelek dan dibiarkan tanpa adanya
pengawasan maka celaka dan rusaklah anak.Untuk itu wajiblah
orangtua menjaga anak dari perbuatan dosa dari mendidik dan
mengajar berakhlak bagus, menjaga dari teman-temannya yang jahat
dan tidak boleh membiarkan anak dengan bernikmat-nikmat. Ayah
dan ibu merupakan dwi tunggal yang bersama-sama dalam keluarga
yang dijalin dengan kerjasama dan saling pengertian dan sebaik-
baiknya, agar timbul keserasian dalam menunaikan tugastersebut baik
yang bersifat pedagogis atau psikologis dalam pembentukan
watak/sikap seorang anak.
b. Orangtua berfungsi sebagai pelindung dan pemelihara keluarga
Orangtua memiliki kekuasaan pendidikan, jugamempunyai
tugas melindungi keluarga yakni orangtua harusmemelihara
keselamatan kehidupan keluarganya. Dilihat dari hubungan dan
tanggung jawab orangtua terhadapanak, maka tanggung jawab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
pendidikan itu pada dasarnya tidak bisa dipikulkan kepada orang lain
sebab guru dan pemimpin umat umumnya dalam memikul
tanggungjawab pendidikan hanyalah keikutsertaan. Dengan kata lain
yang karena satu dengan yang lain tidak mungkin melaksanakan
pendidikan anaknya secara sempurna.
Orangtua bertanggung jawab dalam kelangsungan keluarga.
Salah satu tugas utama orangtua mendidik keturunnanya, dengan kata
lain dalam relasi antara anak dan orangtua itu secara kodrati tercakup
unsur-unsur pendidikan guna membangun kepribadian anak dan
mendewasakannya. Yulia SinggihD. Gunarsa (2004) mengemukakan
bahwa orangtua memiliki peranan penting dalam perkembangan anak,
peranan tersebut diantaranya :
1) Sebagai orangtua (mereka membesarkan, merawat, memelihara
danmemberikan kesempatan berkembang).
2) Sebagai guru (mengajarkan ketangkasan motorik, keterampilan
melalui latihan-latihan mengajarkan peraturan-peraturan, tata
carakeluarga, tata lingkungan, masyarakat, menanamkan pedoman
hidupbermasyarakat).
3) Sebagai tokoh teladan, orangtua menjadi tokoh yang ditiru pola
tingkah lakunya, cara berekspresi, cara berbicara dan sebagainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
4) Sebagai pengawas, orangtua memperhatikan, mengamati tingkah
lakuanak, mereka mengawasi anak agar tidak melanggar peraturan
dirumah diluar lingkungan keluarga (tidak – jangan – stop).
Kartini Kartono mengemukakan bahwa tugas orangtua ialah
mendidik keturunannya. Relasi anak dengan orangtua secara kodrati
tercakup unsur pendidikan untuk membangun kepribadian anak dan
mendewasakannya. Dengan adanya kemungkinan untuk dapat dididik
pada diri anak, maka orangtua menjadi agen pertama dan terutama
yang mampu dan berhak menolong keturunannya, serta mendidik
anak-anaknya.
C. Siswa Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Kelas VIII SMP
Pangudi Luhur 1 Klaten kelas VIII. Subjek ini termasuk dalam tahap remaja
awal yang usianya dari 12-14 Tahun.
Tugas-tugas perkembangan masa remaja, menurut Hurlock, (1988)
adalah:
a. Mampu menerima keadaan fisiknya
Sering sekali bagi para remaja untuk menerima
keadaan fisiknya bila sejak kanak-kanak mereka telah
mengagungkan konsep mereka tentang penampilan diri pada
waktu dewasa nantinya. Diperlukan waktu untuk mempelajari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
cara-cara memperbaiki penampilan diri sehingga lebih sesuai
dengan apa yang dicita-citakan.
b. Mencapai kemandirian emosional
Bagi remaja yang sangat mendambakan kemandirian,
usaha untuk mandiri secara emosional dari orang tua dan
orang-orang dewasa lain nerupakan tugas perkembangan yang
mudah. Namun, kemandirian emosi tidaklah sama dengan
kemandirian perilaku. Banyak remaja yang ingin mandiri, juga
ingin dan membutuhkan rasa aman yang diperoleh dari
ketergantungan emosi pada orang tua atau orang-orang dewasa
lain. Hal ini menonjol pada remaja yang statusnya dalam
kelompok sebaya hubungan yang akrab dengan anggota
kelompok.
c. Mencapai kemandirian ekonomi
Kemandirian ekonomis tidak dapat dicapai sebelum
remaja memilih pekerjaan dan mempersiapkan diri untuk
bekerja kalau remaja memilih pekerjaan yang memerlukan
periode pelatihan yang lama, tidak ada jaminan untuk
memperoleh kemandirian ekonomis bilamana mereka secara
resmi menjadi dewasa nantinya.Secara ekonomis mereka
masih harus tergantung selama beberapa tahun sampai
pelatihan yang diperlukan untuk bekerja selesai dijalani.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
d. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang
diperlukan untuk memasuki dunia remaja
Erat hubungan dengan masalah perkembangan nilai-
nilai yang selaras dengan dunia nilai orang dewasa yang akan
dimasuki, adalah tugas perkembangan perilaku yang
bertanggung jawab. Sebagian besar remaja ingin diterima oleh
teman-teman sebaya, tetapi hal ini sering kali diperoleh dengan
perilaku yang oleh orang dewasa dianggap tidak bertanggung
jawab.
D. Persepsi Siswa terhadap Pola Asuh Orangtua
Chaplin (2002) mengartikan persepsi merupakan proses mengetahui
sesuatu objek dan kejadian objek dengan menggunakan bantuan alat indera.
Persepsi siswa sangat mempengaruhi pola asuh orangtua, persepsi siswa ini
baik adanya dilihat dari pula asuh orangtua. Walgito (2010) mengatakan
bahwa ada beberapa faktor yang berperan agar terjadinya persepsi, yaitu
sebagai berikut :
a. Adanya objek yang dipersepsi
Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera.Stimulus
dapat datang dari luar individu maupun juga datang dari dalam
individu yang bersangkutan.Misalnya ketika seseorang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
berjalan melihat suatu benda berwarna hijau, maka dia dapat
mempersepsikan bahwa benda itu adalah daun.
b. Alat indra, syaraf, dan pusat susunan syaraf
Alat indra merupakan alat untuk menerima stimulus. Alat indra yang
dimaksud adalah indra penglihatan, indra pendengaran, indra
pembauan, indra pengecapan dan indra perabaan. Selain itu harus ada
syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
oleh alat indra ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagai pusat
kesadaran. Untuk memberikan respon diperlukan syaraf motoris.
c. Perhatian
Pada pembentukan persepsi terhadap suatu objek perlu adanya
perhatian. Perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimulus tanpa
perhatian tidak akan terjadi persepsi.
Rakhmat (dalam sobur, 2003) mengatakan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi agar terjadinya persepsi, yaitu sebagai
berikut:
a. Faktor Fungsional
Pada fungsi ini dihasilkan dari kebutuhan, kegembiraan (suasana hati),
pelayanan, dan pengalaman masa lalu seorrang individu.Persepsi tidak
ditentukan oleh bentuk ataupun jenis stimuli, tetapi tergantung dari
karakteristik orang yang memberi respons terhadap stimuli tersebut.
Menurut Krech dan Crutchfield merumuskan bahwa sifat persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
yang pertama adalah bersifat selektif dan fungsional. Hal ini berarti
seseorang mempersepsikan sesuatu hal akan memberikan tekanan
yang sesuai dengan tujuan orang tersebut.
b. Faktor Stuktural
Faktor ini berarti bahwa faktor-faktor tersebut dihasilkan dari bentuk
stimuli dan efek efek netral yang ditimbulkan dari system syaraf
individu (Krech dan Crutchfield, 1975).
c. Faktor Situasional
Faktor situasional ini berkaitan dengan bahasa nonverbal.Hal ini yang
menyebabkan terjadinya persepsi.
d. Faktor personal
Faktor personan ini juga yang mempengaruhi persepsi yang terdiri dari
dari pengalaman, motivasi, kepribadian (Rakhmat, 1994).
Lheater (dalam Sobur, 2003) membuktikan bahwa pengalaman
membantu seseorang dalam meningkatkan persepsi. Pengalaman ini
tidak selalu melewati proses belajar formal. Pengalaman dapat
bertambah melalui rangkaian peristiwa yang pernah dihadapi.
Persepsi siswa terhadap pola asuh orangtua sangat mempengaruhi
persepsi memiliki beberapa faktor seperti adanya objek yang dipersepsi, alat
indra, syaraf, dan pusat susunan syaraf, perhatian, faktor fungsional, faktor
struktural, faktor situasional, dan faktor personal. Faktor-faktor tersebut akan
mempengaruhi siswa-siswi dalam menilai pola asuh orangtua mereka yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
diterapkan kepadanya dan persepsi siswa terhadap pola asug orangtua
merupakan cara pandang siswa-siswi terhadap pola asuh orangtua mereka
yang diterapkan diterapkan dalam kehidupan sehari-harinya. Hal tersebut
dapat diketahui bahwa apabila anak menerima pola asuh orangtua yang
diterapkan akan memiliki dampak yang positif juga dalam perkembangan
anak tersebut.
E. Hakikat Usulan Progam Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian Layanan Konsultasi
Menurut Prayitno (2004) layanan konsultasi adalah
layanankonseling oleh konselor terhadap pelanggan (konsulti) yang
memungkinkan konulti memperoleh wawasan, pemahaman dan cara yang
perlu dilaksanakan untuk menangani masalah pihak ketiga.Badan standar
nasional pendidikan (2006) mengatakan layanan konsultasi yaitu layanan
yang membantu peserta didik atau pihak lain dalam memperoleh wawasan,
pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani
kondisi dan atau masalah peserta didik.
Brow (2003) mengatakan layanan konsultasi merupakan bantuan
dari konselor ke klien dimana konselor sebagai konsultan dan klien
sebagai konsulti, yang membahas tentang masalah pihak ketiga. Winkel
(2006) mengartikan bahwa progam bimbingan yaitu suatu kegiatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
bimbingannya terencana, terorganisasi, terkoordinasi selama periode waktu
tertentu, misal 1 tahun ajaran.
2. Fungsi-fungsi Layanan Konsultasi dalam Layanan Bimbingan
Belajar
Menurut Prayitno & Amti (2004) ada empat fungsi layanan konsultasi,
yaitu:
a. Fungsi pemahaman
Dalam fungsi pemahaman, kegunaan, manfaat, atau
keuntungan-keuntungan apakah yang dapat diberikan oleh layanan
bimbingan dan konseling?Jasa yang diberikan oleh pelayanan ini
adalah berkenaan dengan pemahaman. Pemahaman tentang apa dan
oleh siapa? Pertanyaan yang terakhir itu perlu dijawab dengan
mengaitkan focus utama pelayanan bimbingan dan konseling, yaitu
klien dengan berbagai permasalahannya, dan dengan tujuan-tujuan
konseling. Berkenaan dengan kedua hal tersebut, pemahaman yang
sangat perlu dihasilkan oleh pelayanan bimbingan dan konseling
adalah pemahaman tentang diri klien beserta permasalahannya oleh
klien sendiri dan oleh pihak-pihak yang akan membantu klien, serta
pemahaman tentang lingkungan klien oleh klien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Fungsi pencegahan
Ada suatu slogan yang berkembang dalam bidang kesehatan ,
yaitu “mencegah lebih baik mengobati”. Slogan ini relevan dengan
bidang bimbingan dan konseling yang sangat mendambakan sebaiknya
individu tidak mengalami sesuatu masalah. Apabila individu tidak
mengalami sesuatu masalah, maka besarlah kemungkinan ia akan
dapat melaksanakan proses perkembangannya dengan baik, dan
kegiatan kehidupannya pun dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang
berarti. Pada gilirannya, presatasi yang hendak dicapainya dapat pula
semakin meningkat.
Pencegahan diterima sebagai sesuatu yang baik dan perlu
dilaksanakan.Tetapi hal itu kebanyakan baru disebut-sebut saja,
perwujudtanya yang bersifat operasional konkret belum banyak
terlibat.
Bagi konselor professional yang misi tugasnya dipenuhi dengan
perjuangan untuk menyingkirkan berbagai hambatan yang dapat
menghalangi perkembangan individu, upaya pencegahan tidak sekedar
merupakan ide yang bgaus, tetapi adalah sesuatu keharusan yang
bersifat etis (Horner & McElhaney, 1993). Oleh karena itu,
pelaksanaan fungsi pencegahan bagi konselor merupakan bagian dari
tugas kewajibannya yang amat penting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
c. Fungsi pengentasan
Proses pengentasan masalah melalui pelayanan konselor tidak
menggunakan unsur-unsur fisik yang di luar diri klien, tetapi
menggunakan kekuatan-kekuatan yang berada di dalam diri klien
sendiri. Kekuatan-kekuatan (yang pada dasarnya ada) itu dibangkitkan,
dikembangkan, dan digabungkan untuk sebesar-besarnya dipakai
menanggulangi masalah yang ada. Di sangping itu, tahap “aplikasi
hasil konseling” dan “masalah terentaskan” dari tahap “proses
konseling”, sering kali terjadi justru dalam proses konseling itu sendiri
sehinnga dengan demikian, proses konseling merupakan proses
terpadu sebagai wadah pengentasan masalah.
d. Fungsi pemeliharaan dan pengembangan
Pelayanan bimbingan dan konseling, fungsi pemeliharaan dan
pengembangan dilaksanakan melalui berbagai pengaturan, kegiatan,
dan progam.Tugas-tugas dan kegiatan pemeliharaan dan
pengembangan individu manusia yang segenap aspek dan sangkut-
pautnya sangat bervariasi dan kompleks, tidak dapat berdiri sendiri.
Demikianlah, fungsi pemeliharaan dan pengembangan dalam
bimbingan dan konseling tidaklah mungkin berdiri sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3. Upaya-upaya Peningkatan Peran Orangtua dalam Pendampingan
Belajar Siswa
Setiap upaya yang dilakuakan dalam mendidik anak, mutlak
didahului oleh tampilnya sikap orang tua dalam mengasuh anak
meliputi:
i. Perilaku yang patut dicontoh , artinya setiap perilaku tidak sekedar
perilaku yangbersifat mekanik, tetapi harus didasarkan pada
kesadaran bahwa perilakunya akan dijadikan lahan peniru dan
identifikasi bagi anak-anaknya.
ii. Kesadaran diri, Ini juga harus ditularkan pada anak-anak dengan
mendororng mereka agar perilaku kesehariannya taat kepada nilai-
nilai moral. Oleh sebab ituorang tua senantiasa membantu mereka
agar mampu melakukan observasi dirimelalui komunikasi dialogis,
baik secara verbal maupun non verbal tentang perilaku.
iii. Komunikasi, Komunikasi dialogis yang terjadi antara orang tua dan
anak-anaknya, terutama yang berhubungan dengan upaya membantu
mereka untuk memecahkan permasalahanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4. Pelaksanaan Pelayanan BK di Sekolah
Sukardi (2008) mengatakan bahwa ada sejumlah pelayanan
dalam bimbingan konseling disekolah, diantaranya sebagai berikut:
a. Pelayanan orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk
memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap
lingkungan yang baru dimasukinya.
b. Pelayanan informasi
Layanan orientasi bermaksud memberikan pemahaman kepada
individu-individu yang berkepentingan tentang berbagai hal yang
perlu diperlukan untuk menjalani suatu tugas atau kegiatan, atau
untuk menentukan arah suatu tujuan atau rencana yang dikehendaki.
c. Pelayanan penempatan dan penyaluran
Individu sering mengalami kesulitan dalam menentukan pilihan,
sehingga tidak sedikit individu yang bakat, kemampuan minat, dan
hobinya tidak tersalurkan dengan baik. Individu seperti itu tidak
mencapai perkembangan secara optimal. Mereka memerlukan
bantuan atau bimbingan dari orang-orang dewasa, terutama
konselor, dalam menyalurkan potensi dan mengembankan dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
d. Bimbingan belajar
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk layanan bimbingan
yang penting di selengarakan di sekolah. Pengalaman menunjukan
bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak
selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi.
Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat
layanan bimbingan yang memadai.
e. Pelayanan konseling perseorangan (individual)
Konseling perseorangan (individu) adalah pelayanan khusus dalam
hubungan langsung tatap muka antara konselor dan konseli.
f. Layanan bimbingan dan koseling kelompok
Bimbingan kelompok dan konseling kelompok mengarahkan
layanan kepada sekelompok individu. Dengan satu kali kegiatan,
layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada
sejumlah orang.
g. Kegiatan penunjang
Pelaksanaan berbagai jenis layanan bimbingan dan konseling
memerlukan sejumlah kegiatan penunjang. Memang benar apabila
dikatakan bahwa alat dan kelengkapan yang paling handal dimiliki
oleh konselor untuk menjalankan tugas-tugas pelayanan ialah mulut
dan bebagai keterampilan berkomunikasi, baik verbal maupun non-
verbal. Namun, mengingat apa yang menjadi isi komunikasi itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menjangkau wawasan yang sedemikian luas dan “multi-
dimensional”, serta harus sesuai dengan data dan kenyataan yang
berkenaan dengan objek-objek yang dibicarakan, makan konselor
perlu diperlengkapi dengan berbagai data, keterangan dan informasi,
terutama tentang klien dan lingkungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini dipaparkan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas
instrumen, dan prosedur pengumpulan dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, dengan menggunakan
metode survey. Metode survay digunakan untuk mendapatkan data dari tempat
tertentu yang alamiah.Peneliti melakukan pengumpulan data, misalnya dengan
menyebarkan kuesioner. Setyosari (2010) mengatakan bahwa penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang menjelaskan dan mendeskripsikan suatu
keadaan, peristiwa, objek maupun segala sesuatu yang terkait dengan variable-
variabel yang dapat dijelaskan dengan angka-angka ataupun kata-kata.
Peneliti ingin memperoleh gambaran mengenai deskripsi
kecenderungan pola asuh orangtua siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur
1 Klaten dan implikasinya pada usulan topik-topik progam.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat : Ruang kelas VIII A, VIII C dan VIII E
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
2. Waktu : Bulan Maret 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
C. Subjek Penelitian
Penelitian ini tergolong dalam penelitian populasi. Penelitian populasi
merupakan penelitian wilayah generalisasi atau keseluruhan objek atau subjek
yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu (Sugiyono, 2013).Peneliti
melakukan uji coba kuesioner dengan menggunakan siswa kelas kelas VIII B
dengan jumlah 33 siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah keseluruhan
siswa kelas VIII SMP PL 1 Klaten. Jumlah subyek dalam penelitian adalah 85
siswa, yang berasal dari kelas VIII A, VIII C dan VIII E SMP PL 1 Klaten.
Rincian siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1Data Siswa Kelas VIII SMP PL 1 Klaten
No Kelas Jumlah Siswayang Hadir
Jumlah Siswayang Tidak
Hadir
Jumlah SiswaKeseluruhan
1 VIII A 32 0 322 VIII C 32 2 343 VIII E 21 2 23
TOTAL 85 4 89
D. Instrumen Penelitian
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner/angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan
responden Sugiyono (2013).
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Kuesioner Pola Asuh Orangtua
Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup.Artinya, responden menjawab
pernyataan yang alternative jawabannya sudah disediakan dalam
lembar kuesioner dengan memberikan centang (√) pada kolom
alternatif jawaban yang dianggap tepat.Instrument yang digunakan
berupa kuesioner Persepsi Pola Asuh Orangtua.Kuesioner yang
disusun penelitian mengacu pada prinsip-prinsip skala likert.Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono,
2011).
Dalam skala likert terdapat 5 alternatif jawaban, tetapi dalam
kuesioner ini hanya digunakan 4 alternatif jawaban agar responden
lebih jelas dalam menyatakan jawabannya, dan tidak cenderung
memilih alternatif jawaban yang tengah atau netral. Pernyataan yang
terdapat dalam instrument Pola Asuh ini terdiri dari penyataan positif
(favourable) dan pernyataan negative (unfavourable).Pernyataan
positif (favourable) adalah pernyataan yang mengungkapkan adanya
persepsi pola asuh orangtua yang baik. Sedangkan pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
negative (unfavourable) adalah pernyataan yang menunjukan
kurangnya atau tidak adanya persepsi pola asuh orangtua yang baik.
Instrument penelitian ini menyediakan 4 alternatif jawaban yaitu
Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak
Sesuai (STS). Norma skoring yang dikenakan dalam pengolahan data
yang dihasilkan instrument ini ditentukan sebagai berikut :
Tabel 3.2
Norma Skroring kecenderungan pola asuh orang tua
Alternatif JawabanSkor Favourable Skor Unfovourable
Sangat Sesuai 4 1
Sesuai 3 2
Tidak Sesuai 2 3
Sangat Tidak Sesuai 1 4
Penelitian ini menggunakan kisi-kisi kuesioner sebagai dasar
pembuatan kuesioner. Kisi-kisi kuesioner ini dibuat berdasarkan aspek-
aspek Pola Asuh Orangtua. Operasionalisasi objek penelitian ini
dijabarkan dalam kisi-kisi sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Tabel 3.3Kisi-kisi kuesioner Pola Asuh Orangtua Siswa-siswi SMP PL 1
Klaten (Uji Coba Penelitian)
No. PolaAsuh Aspek Indikator ItemFavorable
(+)
ItemUnfavorable
(-)
Jumlah
1 PengasuhanDemokratis
1. Pengawasanekstra ketatdan bersifatresponsif,menghargaidanmenghormatipikiran danperasaanremaja.
1. Orangtuamengawasi aktivitasdan tingkah lakuremaja
1030
2040
4
2. Orangtua bersifatresponsif kepadaremaja
5070
601
4
2. Mengambilkeputusan
1. Orangtuamenghargai danmenghormatipikiran danperasaan remaja
1131
21 3
2. Orangtuamemberikankebebasan untukremaja
4161
51 3
3. Mandiri1. Orangtua
mengajarkan remajauntuk hidup mandiri
222
12 3
2. Orangtuamemberikankepercayaan kepadaremaja dalammenentukan pilihan
32 4252
3
2 PengasuhanOtoriter
4. Membatasi danmenuntut remajauntuk mengikutiperintah-perintahorangtua
1. Orangtuamengharuskanremaja untukmengikutikehendaknya
6213
3 3
2. Orangtua tegasdalam menuntutremaja
2343
3
33 3
5. Menetapkanbatasan-batasanyang tegas
1. Orangtua sangatdisiplin dalammendidik anak-anaknya
534
63 3
2. Orangtuamemberikanbatasanbersosialisasi yangketat terhadap anak
1434
24 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
6. Orangtua tidakmemberipeluang yangbesar bagi anak-anak untukmengemukakanpendapat
1. Orangtua melaranganak untukmengemukakanpendapat
4464
54 3
2. Orangtua tidakmemberikankesempatan kepadaremaja dalammengambilkeputusan
525
15 3
7. Orangtuabersikapsewenang-wenang
1. Orangtuamemaksakankehendaknyakepada remaja
3555
45 3
2. Orangtua kurangpeduli terhadapremaja
6516
626
4
3 PengasuhanPermissive-indulgent
8. Kurangnyakemampuanpengendaliandiri anak
1. Orangtuamemanjakan anak
3656
4666
4
2. Orangtua memberikesempatan kepadaanak untuk melakukansegala sesuatu
727
17 3
9. Membiarkan 1. Orangtua tidakmemperhatikananak
7 4757
3
2. Orangtuamembiarkan anakuntuk melakukankesalahan
6718
8 3
4 PengasuhanPermissive-indiferent
10. Orangtuasangat tidakterlibat dalamkehidupanremaja
1. Orangtua tidakmemenuhikebutuhan remaja
2848
38 3
2. Orangtua tidakmemberikanperhatian penuhkepada remaja
58 689
3
11. Kehidupanorangtua lebihpenting daripada mereka
1. Orangtua lebihmementingkanpekerjaan dari padaanaknya
1939
29 3
2. Orangtua melalaikantanggungjawabterhadap remaja
49 5969
3
Total 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
E. Validitas dan reliabilitas instrumen
1. Validitas
Validitas menurut Azwar (2012) yaitu ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat
pengujian terhadap isi tes dengan analisa rasional atau lewat
expert judgement (Azwar, 2012). Untuk validitas isi peneliti
menggunakan uji pakar yang dilakukan oleh dosen
pembimbing saat bimbingan.
Proses penghitungannya menggunakan komputer progam
SPSS versi 16.0 for windows dengan memakai rumus dari
pearson yaitu teknik korelasi Product-Moment. Berikut
formula Pearson untuk komputasi koefisien korelasi item-total
(Azwar, 2014).
= ∑ − (∑ )(∑ )/[∑ − (∑ ) / [∑ − (∑ ) /
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Keterangan:
i =skor item
X = skor angket
n = banyaknya subyek
Keputusan ditetapkan dengan nilai koefisian korelasi item dengan
total item minimal sama dengan 0,30. Apabila nilai koefisien item
kurang dari 0,30 maka item tersebut dinyatakan gugur.
Peneliti melakukan uji validitas kuesioner pada tanggal 24 Maret 2017
pada siswa VIII B di SMP PL 1 Klaten.Data yang diambil yaitu
sebanyak 33 siswa. Berdasarkan hasil perhitungan program
komputerisasi SPSS, diperoleh hasil dari 70 item, terdapat 57 item
valid dan 13 item tidak valid. Dari 13 item yang dinyatakan tidak
valid, terdapat 2 item yang diperbaiki yaitu item nomer 32 dan 63.Jika
kedua item tersebut tidak dipakai maka, tidak mewakili aspek-aspek
yang digunakan untuk mengukur kecenderungan pola asuh orang tua
berdasarkan persepsi siswa.Rincian item valid dan tidak valid terdapat
pada tabel 3.4 dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 3.4Rincian Item valid dan tidak valid pada Kuesioner
No. PolaAsuh Aspek Indikator
ItemFavorabl
e(+)
ItemUnfavorable
(-)
Itemvalid
ItemUnvalid
1 PengasuhanDemokratis
1. Pengawasanekstra ketatdan bersifatresponsif,menghargaidanmenghormatipikiran danperasaanremaja.
1. Orangtuamengawasiaktivitas dantingkah lakuremaja
1030
2040
10,20,40 30
2. Orangtuabersifatresponsif kepadaremaja
5070
601
1,60,70
50
2. Mengambilkeputusan
1. Orangtuamenghargai danmenghormatipikiran danperasaan remaja
1131
21
11, 21,31
2. Orangtuamemberikankebebasan untukremaja
4161
51 51, 61 41
3. Mandiri 1. Orangtuamengajarkanremaja untukhidup mandiri
222
12 2, 12, 22
2. Orangtuamemberikankepercayaankepada remajadalammenentukanpilihan
32(ITEM
DIGANTI)
4252
42,52 32
2 PengasuhanOtoriter
4. Membatasidanmenuntutremaja untukmengikutiperintah-perintahorangtua
1. Orangtuamengharuskanremaja untukmengikutikehendaknya
6213
3 3, 13, 62
2. Orangtua tegasdalam menuntutremaja
2343
33 23, 33,43
5. Menetapkanbatasan-batasanyang tegas
1. Orangtua sangatdisiplin dalammendidik anak-anaknya
534
63 (ITEMDIGANTI)
4, 53 63
2. Orangtuamemberikanbatasanbersosialisasiyang ketatterhadap anak
1434
24 14, 24, 34
6. Orangtuatidakmemberipeluangyang besarbagi anak-anak untukmengemukakanpendapat
1. Orangtuamelarang anakuntukmengemukakanpendapat
4464
54 54, 64 44
2. Orangtua tidakmemberikankesempatankepada remajadalammengambil
525
15 5, 15, 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
keputusan
7. Orangtuabersikapsewenang-wenang
1. Orangtuamemaksakankehendaknyakepada remaja
3555
45 45,55 35,
2. Orangtua kurangpeduli terhadapremaja
6516
626
6, 16, 26,65
3 PengasuhanPermissive-indulgent
8. Kurangnyakemampuanpengendalian diri anak
1. Orangtuamemanjakananak
3656
4666
46, 66,56
36,
2. Orangtuamemberikesempatankepada anakuntukmelakukansegala sesuatu
727
17 7, 17, 27
9. Membiarkan
1. Orangtua tidakmemperhatikananak
37 4757
47,57,37
2. Orangtuamembiarkananak untukmelakukankesalahan
6718
8 8, 67 18
4 PengasuhanPermissive-indiferent
10. Orangtuasangattidakterlibatdalamkehidupan remaja
1. Orangtua tidakmemenuhikebutuhanremaja
2848
38 28, 38 48
2. Orangtua tidakmemberikanperhatian penuhkepada remaja
58 689
9, 68, 58
11. Kehidupanorangtualebihpenting daripadamereka
1. Orangtua lebihmementingkanpekerjaan daripada anaknya
1939
29 19, 29 39
2. Orangtuamelalaikantanggungjawabterhadap remaja
49 5969
49,59, 69
TOTAL ITEM 57 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Pada saat peneliti mengambil data penelitian yang real, peneliti
membuat kembali kisi-kisi kuesioner yang baru (setelah uji coba).Kisi-
kisi kuesioner yang baru ini hanya berisi item-item yang valid (yang
sudah lolos uji validitasnya) dan item unvalid peneliti diberbaiki dan
ada yang dibuang atau tidak digunakan untuk penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.5Kisi-kisi Kuesioner Pola Asuh Orang tua (Setelah Uji Validitas
dan Reliabilitas)
No. PolaAsuh Aspek Indikator Item
Favorable
(+)
Item
Unfavorable
(-)
Jumlah
1 PengasuhanDemokratis
1. Pengawasan ekstraketat dan bersifatresponsif,menghargai danmenghormatipikiran danperasaan remaja.
1. Orangtuamengawasiaktivitas dantingkah lakuremaja
a. Orangtuamengecek PRsetiapharinya
a. Orangtua tidakmengetahuiketika sayasedang bermaindengan temanlaki-laki
b. Orangtuamembiarkansaya pulanglarut malam
3
2.Orangtuabersifatresponsifkepadaremaja
a. Orangtuasaya sangatpedulidengan sayaketika sayasedang sakit
a. Orangtua tidakmemperdulikansaya ketikasaya mendapatnilai jelek
b. Orangtua sayatidakmendampingisaya waktubelajar dirumah
3
2.Mengambilkeputusan
1. Orangtuamenghargaidanmenghormatipikiran danperasaanremaja
a. Orangtuamemberikankesempatankepada sayauntuk bebasmengemukakanpendapat
a. Orangtuameremehkantempat bimbinganbelajar yang sayapilih 2
2.Orangtuamemberikankebebasanuntuk remaja
a. Orangtuamembolehkansaya untukmemilih siaranTV yang sayainginkan
a. Orangtuamenentukanteman belajaruntuk saya
2
3.Mandiri 1. Orangtuamengajarkanremaja untukhidup mandiri
a. Orangtuamencontohisayaberpakaianyang rapi
b. Orangtuamengajaksaya untukmencucipakaian
a. Orangtuamengantar danmenjemputsaya sekolah
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
sendiri
2.Orangtuamemberikankepercayaankepadaremaja dalammenentukanpilihan
a. Orangtuamelarangsaya jikasaya jajandisembarangtempat
a. Orangtua tidakpercaya apabilasaya ijin belajarkelompokbersama teman
b. Orangtua tidakpercaya kepadasaya dengancara bertemandengan oranglain
3
2 Pengasuhan
Otoriter
4.Membatasi danmenuntut remaja untukmengikuti perintah-perintah orangtua
1. Orangtuamengharuskan remajauntukmengikutikehendaknya
a. Orangtuaakanmemberikankonsekuensiapabilaperaturantidak sayalaksanakan
b. Bapak sayamengharuskan saya patuhpadaperaturanyang sudahada
a. Orangtua tidakmenerapkanperaturankepada saya
3
2.Orangtuategas dalammenuntutremaja
a. orangtuamenuntut sayamendapat nilaibaik dalamujian
b.orangtuamenuntut sayamengikuti lessetelah pulangsekolah
a. Orangtuamembebaskansaya memilihkegiatanekstrakulikuleryang saya sukai
3
5.Menetapkan batasan-batasan yang tegas
1. Orangtuasangatdisiplin dalammendidikanak-anaknya
a. Orangtuasayamengharuskan saya untukpatuhterhadapkeluarga saya
b. Orangtuamengharuskan saya pulangmaksimaljam 21.00
a. Orangtuamembiarkansaya jika sayatidak makandirumah
3
2.Orangtuamemberikanbatasanbersosialisasiyang ketatterhadap anak
a. Orangtuamelarangsaya bermaindenganteman lawanjenis
a. Orangtuamembebaskansaya bergauldengan orangyang lebihdewasa
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
6.Orangtua tidakmemberi peluangyang besar bagianak-anak untukmengemukakanpendapat
1. Orangtuamelaranganak untukmengemukakan pendapat
a. Orangtuatidakmendengarkan alasanketika sayapulangterlambat
a. Orangtuabertanyaterlebih dahulusebelummembelikanbarng untuksaya
2
2.Orangtuatidakmemberikankesempatankepadaremaja dalammengambilkeputusan
a. Orangtuamenentukantempatbimbinganbelajar untuksaya
b. Orangutanmenentukansekolahlanjutanuntuk saya
a. Orangtuamembiarkansayamenentukankelompokbermain ataubelajar
3
7.Orangtua bersikapsewenang-wenang
1. Orangtuamemaksakankehendaknyakepadaremaja
a. Orangtuamenginginkan sayamenjadiprofesi yangmerekainginkan
a. Orangtuamembiarkansaya memilihcita-cita
2
2.Orangtuakurang peduliterhadapremaja
a. Orangtuamembiarkansaya pulanglarut malam
b. Orangtuatidak pernahmenghubungisaya ketikasaya tidakpulang ataupulangterlambat
a. Orangtuabertanya ketikasaya terlihatsedih atau lesu
b. Orangtuamenyiapkansarapansebelum sayaberangkat kesekolah
4
3 PengasuhanPermissive-indulgent
8.Kurangnyakemampuanpengendalian diri anak
1. Orangtuamemanjakananak
a. Orangtuaselalumenyiapkankebutuhansaya
a. Orangtuamewajibkansaya bangunsendiri setiappagi
b. Orangtuameminta sayamenyiapkankebutuhansekolah sayasendiri
3
2.Orangtuamemberikesempatankepada anakuntukmelakukansegala sesuatu
a. Orangtuamemperbolehkan sayauntukmengikutiekstrakulikuler di sekolah
b. Orangtuamemperbolehkan sayauntukmengikutibimbel diluar sekolah
a. Orangtuamelarang sayabergaul dengantetangga
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
9.Membiarkan 1. Orangtuatidakmemperhatikan anak
a.Orangtua sayamengharuskan sayauntuk mengerjakantugas tepat waktu
b. Saya sangatsenang ketika Bapaksaya meluangkanwaktu untukmenunggui sayabelajar
2
2.Orangtuamembiarkananak untukmelakukankesalahan
a. Orangtuamembolehkan saya untukmembolos
a. Orangtua selalumemantauaktivitasmelalui telefon
2
4 PengasuhanPermissive-indiferent
10.Orangtua sangattidak terlibat dalamkehidupan remaja
1. Orangtuatidakmemenuhikebutuhanremaja
a. Orangtuatidak pernahmembelikansaya alat tulis
a. Orangtuamembelikanbaju baruketika hari raya
2
2.Orangtuatidakmemberikanperhatianpenuh kepadaremaja
a. Saatdirumahorangtuatidakmengingatkan saya untukbelajar
a.Ibu saya marahketika saya tidakmakan dirumah
b. Orangtua selalumeluangkanwaktu untukberbicara kepadasaya
3
11. Kehidupanorangtua lebih pentingdari pada mereka
1. Orangtualebihmementingkanpekerjaan daripadaanaknya
a. Orangtuamengantar danmenjemput kesekolah
1
2. Orangtuamelalaikantanggungjawabterhadapremaja
a. Orangtuaenggan hadirdalam acarasekolah
a. Orangtuamemberi uangsaku sekolahuntuk saya
b. Orangtuadatangkesekolahuntukmengambilraport
3
Total 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat kepercayaan hasil pengukuran. Pengukuran
yang memiliki reliabilitas tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur
terpercaya, disebut sebagai pengukuran yang reliable (Azwar, 2012).
Pengukuran yang mempunyai rehabilitas tinggi yaitu yang mampu
memberikan hasil ukur yang terpecaya, disebut sebagi reliabel Azwar (2007).
Sukardi (2003) mengatakan bahwa pengukuran yang menggunakan
instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi,
apabila alat ukur yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam
mengukur apa yang hendak diukur.
Perhitungan indeks reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan
pendekatan koefisien alpa cronbach ( ). Adapun Rumus koefisien reabilitas
alpa cronbach ( ) adalah sebagai berikut :
Berikut disajikan rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach (Sugiyono,
2008).
= ( − 1) 1 − ∑Dimana:
K = mean kuadrat antara subjek∑ = mean kuadrat kesalahan
= varians total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria Guilford(Masidjo, 2006). Kriteria Guilford dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3.6Kriteria Guilford
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91–1,00 Sangat tinggi
0,71–0,90 Tinggi
0,41–0,70 Cukup
0,21–0,40 Rendah
Negatif–0,20 Sangat rendah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas kuesioner yang peneliti lakukan dengan
menggunakan program spss 16.0 for windows, diperoleh hasil 0,751 dari 57 item dengan
kategori tinggi.Berdasarkan hal tersebut, kueisoner ini layak untuk dijadikan alat
penelitian.
F. Prosedur Pengumpulan dan Teknik Analisis Data
Sugiyono (2011) mengatakan bahwa analisis data merupakan kegiatan
mengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
diteliti, serta melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah. Berikut
merupakan langkah-langkah teknik analisis data yang ditempuh dalam penelitian ini:
1) Menentukan skor dan pengolahan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2) Peneliti memberi skor pada masing-masing item pada setiap kuesioner yang telah
diisi oleh responden dengan mengacu pada skor dari masing-masing alternatif
jawaban.
3) Setelah memberi skor pada masing-masing item peneliti mentabulasikan seluruh
data yang telah diperoleh dan memasukan data kedalam komputer dengan
bantuan microsoft excel.
4) Membuat tabulasi data yang dipakai untuk penelitian dengan memberi skor pada
msing-masing item. Untuk pernyataan yang positif : skor untuk jawaban sangat
sesuai (SS) adalah 4, sesuai (S) adalah 3, tidak sesuai (TS) adalah 2, dan sangat
tidak sesuai (STS) adalah 1. Untuk pernyataan negatif : skor jawaban Sangat
Sesuai (SS) adalah 1, Sesuai (S) adalah 2, Tidak Sesuai (TS) adalah 3, dan Sangat
Tidak Sesuai (STS) adalah 4.
5) Kategorisasi
Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu kedalam kelompok-
kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan
atribut yang diukur (Azwar, 2007).Kontinum jenjang pada penelitian ini adalah
dari tidak sesuai sampai dengan sangat sesuai.
Norma kategorisasi disusun berdasar pada norma kategorisasi yang
disusun oleh Azwar (2007). Pola asuh orangtua siswa SMP Pangudi Luhur 1
Klaten terdiri atas lima kategori: tidak sesuai, kurang sesuai, sedang, sesuai, dan
sangat sesuai dengan norma kategorisasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.7Norma Kategorisasi
Perhitungan Skor Kategorisasi
X item ≤ + 1,5 σ Sangat Tinggi + 0,5 σ < X item ≤ + 1,5σ
Tinggi - 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ Sedang - 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ Rendah - 1,5 σ ≤ X item Sangat Rendah
Keterangan:
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subyek penelitian
berdasarkan perhitungan skala.
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subyek penelitian
berdasarkan perhitungan skala.
(mean teoritik) : Rata-rata teoritik dari skor maksimum dan minimum.
σ (simpangan baku) : Luas jarang rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi.
Kategori diatas akan dijadikan sebagai patokan atau norma dalam pengelompokan
skor subyek penelitian berdasarkan tinggi rendahnya kecenderungan pola asuh orangtua
dan pengelompokan skor item penelitian. Kategorisasi tingkat kecenderungan pola asuh
orangtua dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Nilai maksimum : 57 x 4 = 228
Nilai minimum : 57 x 1 = 57
Simpangan baku :–
: = = 28,5
Mean teoritik :
: = = 142,5
Penetuan kategorisasi kecenderungan pola asuh orangtua secara umum dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8Hasil Analisis Data Skor Item
Kriteria skor Rentang skor Kategorisasi
X item ≤ + 1,5 σ >185 Sangat Tinggi
+ 0,5 σ < X item ≤ + 1,5 σ 157-185 Tinggi
- 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ 128-157 Sedang
- 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ 100-128 Rendah
- 1,5 σ ≤ X item <100 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Selanjutnya skor total item yang diperoleh setiap siswa akan dikelompokan ke
dalam kategori di atas dan membuat persentase jumlah siswa yang masuk dalam kategori
tertentu. Kategorisasi item capaian skor kuesioner kecenderungan pola asuh orangtua,
dapat diperoleh melalui perhitungan sebagai berikut:
Nilai maksimal : 85 x 4 = 340
Nilai minimal : 85 x 1 = 85
Simpangan baku :–
: – = 42,5
Mean teoritik :
: = 212,5
Penentuan kategorisasi item capaian skor secara umum dapat dilihat pada tabel
3.9 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.9Norma Kategorisasi Skor Subyek
Kriteria skor Rentang skor Kategorisasi
X item ≤ + 1,5 σ >276,25 Sangat Tinggi
+ 0,5 σ < X item ≤ + 1,5 σ 2345-276 Tinggi
- 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ 191-234 Sedang
- 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ 149-191 Rendah
- 1,5 σ ≤ X item <149 Sangat Rendah
Selanjutnya total dari setiap item dikelompokkan sesuai dengan kategori diatas.
Item yang masuk dalam kategori yang tertentu akan dijadikan sebagai pedoman dalam
membuat usulan-usulan topik bimbingan.
Pengumpulan dan Analisis Data Penelitian
Berikut ini adalah tahap-tahap yang ditempuh dalam pengumpulan dan
analisis data:
1) Menyusun kuesioner pola asuh
2) Pengujian item kuesioner oleh dosen pembimbing
3) Pengumpulan data uji coba data validitas dan reliabilitas kuesioner
4) Melakukan uji empirik terhadap validitas dan reliabilitas kuesioner
5) Pengumpulan data penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
kepada siswa kelas VIII di SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
6) Analisis data penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat hasil penelitian, pembatasan hasil penelitian dan usulan
program layanan bimbingan yang sesuai.
A. Hasil Penelitian
1. Berdasarkan keempat jenis pola asuh orangtua, pola asuh yang menjadi
kecenderungan orangtua siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1
Klaten.
Kecenderungan pola asuh orangtua siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur
1 Klaten diperoleh data penelitian kuesioner pola asuh, dilakukan teknik
analisis data dengan teknik deskriptif kategoris dan presentase yang disajikan
dalam tabel. Jenis pola asuh orangtua yang dominan pada siswa-siswi kelas
VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten dapat digolongkan menjadi beberapa
kategori seperti pada tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.1Penggolongan Persepsi Pengasuhan Demokratis
Norma/ Kriteria Skor Kategori RentangSkor
DistribusiItem
Persentase
X item ≤ + 1,5 σ SangatTinggi
>185 3 3/15X100= 20% + 0,5 σ < X item ≤ + 1,5 σ Tinggi 157-185 5 5/15X100= 33% - 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ Sedang 128-157 7 7/15X100= 47% - 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ Rendah 100-128 0 0% - 1,5 σ ≤ X item Sangat
Rendah<100 0 0%
Total 15 100%
Pengamatan pada tabel menerangkan bahwa:
a. Terdapat 3 item yang menunjukan bahwa pola asuh demokratis berdasarkan dari
persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat tinggi.
b. Terdapat 5 item yang menunjukan bahwa pola asuh demokratis berdasarkan dari
persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tinggi.
c. Terdapat 7 item yang menunjukan bahwa pola asuh demokratis berdasarkan dari
persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sedang.
d. Tidak terdapat item yang menunjukan bahwa pola asuh demokratis berdasarkan
dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
e. Tidak terdapat item yang menunjukan bahwa pola asuh demokratis berdasarkan
dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat rendah.
Tabel 4.2Penggolongan Persepsi Pengasuhan Otoriter
Norma/ Kriteria Skor Kategori RentangSkor
DistribusiItem
Persentase
X item ≤ + 1,5 σ SangatTinggi
>185 5 5/21X100=24% + 0,5 σ < X item ≤ + 1,5 σ Tinggi 157-185 7 7/21X100=33% - 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ Sedang 128-157 9 9/21X100=43% - 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ Rendah 100-128 0 0% - 1,5 σ ≤ X item Sangat
Rendah<100 0 0%
Total 21 100%
Pengamatan pada tabel menerangkan bahwa:
a. Terdapat 5 item yang menunjukan bahwa pola asuh otoriter berdasarkan dari
persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat tinggi.
b. Terdapat 7 item yang menunjukan bahwa pola asuh otoriter berdasarkan dari
persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tinggi.
c. Terdapat 9 item yang menunjukan bahwa pola asuh otoriter berdasarkan dari
persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sedang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
d. Tidak terdapat item yang menunjukan bahwa pola asuh otoriter berdasarkan
dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten rendah.
e. Tidak terdapat item yang menunjukan bahwa pola asuh otoriter berdasarkan
dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat rendah.
Tabel 4.3
Penggolongan Persepsi Pengasuhan Permissive-indulgent
Norma/ Kriteria Skor Kategori RentangSkor
DistribusiItem
Persentase
X item ≤ + 1,5 σ SangatTinggi
>185 4 4/11X100=36% + 0,5 σ < X item ≤ + 1,5
σTinggi 157-185 6 6/11X100=
55% - 0,5 σ < X item ≤ + 0,5σ
Sedang 128-157 0 0% - 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ Rendah 100-128 1 1/11X100=9% - 1,5 σ ≤ X item Sangat
Rendah<100 0 0%
Total 11 100%
Pengamatan pada tabel menerangkan bahwa:
a. Terdapat 4 item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indulgent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat tinggi.
b. Terdapat 6 item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indulgent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
c. Tidak terdapat item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indulgent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sedang.
d. Terdapat 1 item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indulgent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten rendah.
e. Tidak terdapat item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indulgent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat rendah.
Tabel 4.4
Penggolongan Persepsi Pengasuhan Permissive-indiferent
Norma/ Kriteria Skor Kategori RentangSkor
DistribusiItem
Persentase
X item ≤ + 1,5 σ SangatTinggi
>185 4 4/10X100= 40% + 0,5 σ < X item ≤ + 1,5 σ Tinggi 157-185 4 4/10X100= 40% - 0,5 σ < X item ≤ + 0,5 σ Sedang 128-157 1 1/10X100= 10% - 1,5 σ < X item ≤ - 0,5 σ Rendah 100-128 1 1/10X100= 10% - 1,5 σ ≤ X item Sangat
Rendah<100 0 0%
Total 10 100%
Pengamatan pada tabel menerangkan bahwa:
a. Terdapat 4 item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indiferent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b. Terdapat 4 item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indiferent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten tinggi.
c. Terdapat 1 item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indiferent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sedang.
d. Terdapat 1 item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indiferent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten rendah.
e. Tidak terdapat item yang menunjukan bahwa pola asuh permissive-indiferent
berdasarkan dari persepsi siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sangat rendah.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan pola
asuh orangtua siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten ditinjau dari
persepsi siswa ditentukan dengan menggunakan jumlah persentase kategori tinggi
dari hasil pengisian kuesioner, dapat terlihat sebagai berikut:
Tabel 4.5
Presentase Item Pola Asuh Orangtua
No. Pola Asuh SangatTinggi
Tinggi Sedang Rendah SangatRendah
1 Pola AsuhDemokratis
20% 33% 47% 0% 0%
2 Polas AsuhOtoriter
24% 33% 43% 0% 0%
3 Pola AsuhPermissive-indulgent
36% 55% 0% 9% 0%
4 Polas AsuhPermissive-indiferent
40% 40% 10% 10% 0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Berdasarkan perhitungan jumlah skor kuesioner pada tabel atas dapat
disimpulkan bahwa pola asuh orangtua demokratis berada pada kategori sangat tinggi
yaitu sebanyak 20%, pola asuh orangtua demokratis berada pada kategori tinggi yaitu
sebanyak 33%, kategori sedang yaitu sebanyak 47%, kategori rendah yaitu sebanyak
0%, dan kategori sangat rendah yaitu sebanyak 0%. Pola asuh orangtua Otoriter
berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 24%, pola asuh orangtua otoriter
berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 33%, kategori sedang yaitu sebanyak
43%, kategori rendah yaitu sebanyak 0%, dan kategori sangat rendah yaitu sebanyak
0%.
Pola asuh orangtua permissive-indulgent berada pada kategori sangat tinggi
yaitu sebanyak 36%, pola asuh orangtua permissive-indulgent berada pada kategori
tinggi yaitu sebanyak 55%, kategori sedang yaitu sebanyak 0%, kategori rendah yaitu
sebanyak 9%, dan kategori sangat rendah yaitu sebanyak 0%. Pola asuh orangtua
permissive-indiferent berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 40%, pola
asuh orangtua permissive-indiferent berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 40%,
kategori sedang yaitu sebanyak 10%, kategori rendah yaitu sebanyak 10%, dan
kategori sangat rendah yaitu sebanyak 0%.
Pengasuhan orangtua yang terlihat cenderung yang diterapkan oleh orangtua
terhadap siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten sudah jelas, hal ini terlihat dari jumlah
tertinggi berdasarkan kategori sesuai mengenai pola asuh orangtua yaitu pola asuh
permissive-indulgent sebanyak 55%. Berdasarkan perhitungan presentase pola asuh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
orangtua dapat dilihat bahwa siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten memiliki
kecenderungan pola asuh permissive-indulgent.
2. Menganalisis butir pola asuh orangtua siswa pada empat jenis pola
asuh yang teridentifikasi rendah, usulan topik-topik progam layanan
BK apa sajakah yang dapat diusulkan untuk memberikan layanan
bimbingan klasikal bagi siswa dan usulan program untuk orangtua.
Berdasarkan analisis skor butir atau item pola asuh orangtua diperoleh
hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Kategori Skor Butir Instrumen Pola Asuh Orangtua pada Siswa-siswi kelas VIII SMPPangudi Luhur 1 Klaten
RentangSkor
Kategori No Item Jumlah
>185 SangatTinggi
20, 21, 12, 33, 15, 65, 16, 26,27, 37, 57, 67, 58, 19, 29, 59
16
157-185 Tinggi 1, 10, 70, 51, 52, 3, 13, 43, 14,54, 55, 6, 56, 46, 7, 17, 47, 8,
38, 68, 9, 69
22
128-157 Sedang 40, 60, 11, 61, 2, 22, 42, 62,23, 4, 53,24, 64, 5, 25, 45, 28
17
100-128 Rendah 66, 49 2<100 Sangat
Rendah- 0
Total 57
Data yang terdapat dalam tabel diatas menunjukan bahwa 16 item dengan skor
yang berada dalam kategori sangat tinggi, item dengan skor yang berada dalam
kategori tinggi berjumlah 22, item dengan skor yang berada dalam kategori sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
berjumlah 17, item dengan skor yang berada dalam kategori rendah berjumlah 22,
dan item dengan skor yang berada dalam kategori sangat rendah berjumlah 0 .
Item-item dengan skor yang berada dalam kategori rendah menunjukan bahwa
persepsi siswa masih kurang sesuai terhadap pola asuh orangtua mereka, oleh karena
itu item-item yang teridentifikasi dalam kategori kurang sesuai digunakan menjadi
dasar untuk merumuskan layanan program bimbingan, khususnya dalam upaya
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pola asuh orangtua mereka. Item-item
yang masuk dalam kategori rendah, diuraikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.7
Item-item yang tergolong dalam kategori rendah
No. Aspek No Item dan Pernyataan Skor Item
1 Kurangnya kemampuanpengendalian diri anak
43. Orangtua meminta sayamenyiapkan kebutuhan sekolahsaya sendiri
120
2 Kehidupan orangtua lebihpenting dari pada mereka
56.Orangtua enggan hadir dalamacara sekolah
124
Item-item dengan skor yang berada dalam kategori rendah adalah item
pertama “Orangtua meminta saya menyiapkan kebutuhan sekolah saya sendiri”.
Kategori rendah item ini diindikasikan bahwa kurangnya kemampuan orangtua dalam
pengendalian diri remaja. Hal ini dikarenakan bahwa tidak semua remaja mendapat
perlakuan seperti ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Item kedua “Orangtua enggan hadir dalam acara sekolah”. Kategori rendah
item ini diindikasikan bahwa orangtua enggan hadir dalam acara sekolah. Hal ini
dikarenakan tidak semua orangtua memprioritaskan untuk menghadiri acara di
sekolah serta remaja mempersepsikanbahwa acarayang diadakan oleh sekolah tidak
perlu dihadiri oleh orangtua mereka.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pola Asuh yang Teridentifikasi Menjadi Kecenderungan Orangtua Siswa
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Ditinjau Dari Persepsi Siswa
Berdasarkan penelitian di atas terdapat empat pola asuh yang
dikategorisasikan menjadi lima kategori yaitu sangat tinggi, tinggi,
sedang, rendah dan sangat rendah. Kualifikasi sangat tinggi artinya yaitu
persepsi siswa yang sangat dominan dengan pola asuh orangtuanya,
kualifikasi tinggi artinya yaitu persepsi siswa yang dominan dengan pola
asuh orangtuanya, kualifikasi sedang artinya yaitu persepsi siswa yang
cukup baik dengan pola asuh orangtuanya, kualifikasi rendah artinya yaitu
persepsi siswa yang kurang dominan dengan pola asuh orangtuanya, dan
kualifikasi sangat rendah artinya yaitu persepsi siswa yang tidak dominan
dengan pola asuh orangtuanya. Pola asuh yang teridentifikasi menjadi
kencenderungan orang tua ditinjau dari persepsi siswa yaitu termasuk ke
dalam kategori sesuai. Pembahasan kategori sesuai tersebut adalah
pengasuhan permissive-indulgent.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Hasil penelitian menunjukan bahwa pola asuh permissive-indulgent
menurut persepsi siswa-siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
memperoleh nilai presentase aspek permissive-indulgent sebesar 55% dan
tingkat kualifikasinya adalah tinggi yang berarti sesuai. Kualifikasi tinggi
artinya yaitu persepsi siswa yang dominan dengan pola asuh orangtuanya.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi maka dapat
dikatakan bahwa remaja yang menerima pengasuhan permissive-indulgent
dari orangtua disebabkan oleh faktor eksternal. Faktor eksternal
merupakan faktor dari luar individu seperti stimulus dan lingkungan
dimana persepsi itu berlangsung. Pada proses persepsi ini berlangsung,
kejelasan stimulus serta lingkungan atau situasi khusus yang
melatarbelakangi munculnya stimulus, Walgito (1990).
Berdasarkan hasil penelitian dari uji variabel pola asuh orangtua Pola
asuh yang menjadi kencenderungan orang tua ditinjau dari persepsi siswa
yaitu pola asuh permissive-indulgent. Pola asuh permissive-indulgent
dianggap paling sering diterima siswa-siswi kelas VIII di SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten.
Pola asuh permissive-indulgent jika diterpakan terus-menerus kepada
remaja maka akan menghambat perkembangan remaja tersebut. Orangtua
dengan pengasuhan permissive-indulgen, membiarkan remaja melakukan
apa saja yang mereka inginkan dan akibatnya ialah anak-anak tidak pernah
belajar mengendalikan perilaku remaja itu sendiri dan selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
mengharapkan kemauan mereka dituruti. Pola asuh permissive-indulgent
memiliki ciri-ciri membiarkan anak bertindak sendiri tanpa memonitor dan
membimbingnya, mendidik anak acuh tak acuh, bersikap pasif dan masa
bodoh, mengutamakan kebutuhan material saja, membiarkan saja apa yang
dilakukan anak (terlalu memberikan kebebasan untuk mengatur diri
sendiri tanpa ada peraturan-peraturan dan norma-norma yang digariskan
orang tua), dan kurang sekali keakraban dan hubungan yang hangat dalam
keluarga (Idris & Jamal, 1992). Idealnya apabila orangtua mengasuh
remaja dengan pengasuhan permissive-indulgent, sehingga akan
menghambat tugas perkembangan remaja. Tugas perkembangan tersebut
salah satunya adalah remaja belum mampu mencapai kemandirian
emosional. Contohnya yaitu ketika remaja menginginkan sesuatu orangtua
selalu menurutinya dan ketika tidak dituruti maka remaja akan marah.
Remaja yang mendapatkan pola asuh permissive indulgent dari
orangtuanya cenderung manja, mereka melakukan apa saja yang mereka
inginkan, dan akibatnya anak-anak tidak pernah belajar mengendalikan
perilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan agar semua kemauannya
dituruti Baumrind (dalam Irmawati, 2002). Hal ini dapat terlihat dari sikap
dan perilaku sehari-hari remaja saat di lingkungan dirumah maupun
dimana remaja itu berada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
2. Hasil Penelitian Berdasarkan Capaian Skor Item Rendah
Hasil penelitian terdapat 2 item yang memiliki skor dengan kategori
rendah dalam aspek pola asuh orangtua. Item-item yang memiliki
kategorisasi rendah yaitu (1) Orangtua meminta saya menyiapkan
kebutuhan sekolah saya sendiri dan (2) Orangtua enggan hadir dalam
acara sekolah. Dari kedua item tersebut menandakan bahwa proses
persepsi remaja didasarkan pada pandangan remaja, penilaian remaja serta
pengalaman yang dialami oleh remaja terhadap pola asuh orangtua
mereka.
Persepsi pola asuh orangtua merupakan bagaimana orangtua mendidik,
mengasuh dan membimbing remaja dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam melakukan aktivitas maupun kegiatan sehari-hari.Terdapat
beberapa faktor yang mempengaruhi adanya persepsi yaitu faktor dari
dalam individu yang berupa keadaan fisik, pengalaman, perasaan,
kemampuan berfikir dan motivasi yang dimiliki serta adanya faktor dari
luar individu seperti stimulus dan lingkungan dimana persepsi itu
berlangsung. Faktor-faktor ini yang mempengaruhi siswa-siswi dalam
memandang dan menilai pola asuh yang orangtua mereka terapkan kepada
mereka, dengan kata lain persespsi siswa terhadap pola asuh orangtua
merupakan cara pandang atau cara menilai siswa-siswi terhadap pola asuh
orangtua mereka yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
C. Usulan Program Layanan Bimbingan yang Sesuai
Berdasarkan perhitungan uji item, maka item-item yang termasuk dalam
kategorisasi rendah akan dijadikan pedoman untuk membuat usulan progam
layanan bimbingan pada SMP Pangudi Luhur 1 Klaten. Usulan progam ini
diberikan agar meningkatkan pemahaman siswa terhadap pola asuh orangtua
mereka dan mampu berkembang secara utuh dan seoptimal mungkin. Usulan
topik-topik progam layanan bimbingan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4.8Usulan Topik-topik Program Layanan Bimbingan Berdasarkan Kategori
Rendah Tentang Deskriptif Kecenderungan Siswa SMP PangudiLuhur 1 Klaten terhadap Pola Asuh Orangtua
No. Item Kategori Rendah Usulan Tema Waktu
1 Orangtua meminta sayamenyiapkan kebutuhansekolah saya sendiri
Kemandirian 40 Menit
2 Orangtua enggan hadirdalam acara sekolah
Pentingnya relasi antara remajadengan orangtua
40 Menit
Tabel 4.9Usulan Topik-topik Program untuk Orangtua
No. Item Kategori Rendah Usulan Tema Waktu
1 Orangtua meminta sayamenyiapkan kebutuhansekolah saya sendiri
Orangtua melatih danmemberikan contoh sikapmandiri kepada remaja
40 Menit
2 Orangtua enggan hadirdalam acara sekolah
Memprioritaskan kepentinganremaja tanpa mengabaikankepentingan pribadi
40 Menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan rincian usulan program layananbimbingan berdasarkan kategori rendah, rincian tersebut dapat dilihat pada tabeldibawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 4.10
Rincian Usulan Topik-topik Program Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kategori Rendah Tentang Deskriptif
Kecenderungan Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten terhadap Pola Asuh Orangtua
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Layanan : Bimbingan Pribadi-Sosial Sasaran : Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
No. Item Indikator Aspek UsulanTema
Tujuan TugasPerkemba
ngan
Metode Pelaksana
WaktuPelaksanaan
JenisLayanan
1 Orangtuameminta sayamenyiapkankebutuhansekolah sayasendiri
Orangtuamemanjakananak
Kurangnyakemampuanpengendalian dirianak
Keman
dirian
Remaja
tidak
sepenu
hnya
bergant
ung
dengan
orang
lain dan
Mencapai
kemandiri
an
emosional
Bimbingan klasikal.
Kegiatan :
1. Ice breaker :
permainan
singkat untuk
menyegarkan
suasana
2. Pengantar : guru
BK member
Guru
Bimbi
ngan
dan
Konse
ling
Semest
er
Genap
Layan
an
Bimbi
ngan
Kelo
mpok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
bisa
hidup
mandiri
dalam
kehidup
an
sehari-
hari
penghantar
singkat tentang
rencana hari ini
3. Guru BK
menjelaskan
pengertian
kemandirian dan
bentuk-bentuk
kemandirian
4. Sosiodrama
5. Sharing
pengalaman
mengenai hal-
hal yang
dilakukan secara
mandiri dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
kehidupan
sehari-hari
dengan anggota
kelompok
6. Masing-masing
kelompok
membacakan
hasil diskusi
mereka
7. Guru BK
mengajak
peserta
menyimpulkan
hasil kegiatan
8. Refleksi
9. Evaluasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
tindak lanjut.
2 Orangtuaenggan hadirdalam acarasekolah
Orangtuamelalaikantanggungjawab terhadapremaja
Kehidupanorangtualebihpentingdari padamereka
Penting
nya
relasi
antara
remaja
dengan
orangtu
a
Agar
orangtu
a bisa
memba
gi
waktu
antara
kebutuh
an
orangtu
a dan
kebutuh
an
remaja
Mencapai
kemandiri
an
emosional
Bimbingan klasikal.
Kegiatan :
1. Ice breaker :
permainan
singkat untuk
menyegarkan
suasana
2. Pengantar : guru
BK member
penghantar
singkat tentang
rencana hari ini
3. Guru BK
menjelaskan
pengertian relasi
Guru
Bimbi
ngan
dan
Konse
ling
Semest
er
Genap
Layan
an
Bimbi
ngan
Kelo
mpok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
antara remaja
dan orangtua
dan manfaat
pentingan relasi
4. Berefleksi
5. Evaluasi
6. Peneguhan dan
tindak lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.11
Rincian Usulan Topik-topik Program Bimbingan dan Konseling berdasarkan Kategori Rendah Tentang Deskriptif
Kecenderungan Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten terhadap Pola Asuh Orangtua
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
Layanan : Bimbingan Pribadi-Sosial Sasaran : Orangtua Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten
No. Item Indikator Aspek UsulanTema
Tujuan TugasPerkembang
an
Metode Pelaksana WaktuPelaksa
naan
JenisLayanan
1 Orangtuamemintasayamenyiapkankebutuhansekolahsaya sendiri
Orangtuamemanjakananak
Kurangnyakemampuanpengendalian dirianak
Orangtua
melatih
dan
memberik
an contoh
sikap
mandiri
kepada
remaja
Remaja
memiliki
kemandir
ian
dalam
kehidupa
n sehari-
hari
Mencapai
kemandirian
emosional
dari orangtua
Seminar Guru
Bimbinga
n dan
Konseling
dan ahli
psikologi
keluarga
Semester
Genap
Layanan
informas
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2 Orangtuaengganhadir dalamacarasekolah
Orangtuamelalaikantanggungjawab terhadapremaja
Kehidupanorangtualebihpentingdari padamereka
Mempriori
taskan
kepentinga
n remaja
tanpa
mengabaik
an
kepentinga
n pribadi
Agar
orangtua
bisa
membagi
waktu
antara
kebutuha
n
orangtua
dan
kebutuha
n remaja
Mencapai
kemandirian
emosional
dari orangtua
Seminar Guru
Bimbinga
n dan
Konseling
ditambah
dengan
mendatang
kan ahli
atau
psikolog
Semester
Genap
Layanan
Bimbing
an
Kelompo
k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB VSIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi simpulan, keterbatasan penelitian dan saran.
A. Simpulan
Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
hasil penelitian adalah:
1. Pola Asuh Yang Teridentifikasi Menjadi Kecenderungan Orangtua
Siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Ditinjau Dari Persepsi Siswa
Berdasarkan hasil penelitian dari uji variabel pola asuh orangtua.
Pola asuh yang menjadi kencenderungan orangtua ditinjau dari
persepsi siswa yaitu pola asuh permissive-indulgent.
2. Usulan Topik-topik Bimbingan
Berdasarkan item yang teridentifikasi rendah, maka peneliti
membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk siswa dengan
usulan tema kemandirian dan pentingnya relasi antara remaja dengan
orangtua dan peneliti juga membuat usulan topik-topik program untuk
orangtua dengan usulan tema orangtua melatih dan memberikan
contoh sikap mandiri kepada remaja dan memprioritaskan
kepentingan remaja tanpa mengabaikan kepentingan pribadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
B. Keterbatasan Penelitian
Kuesioner meskipun memiliki reliabilitas yang tinggi, kuesioner
yang dibuat oleh peneliti masih memiliki kekurangan dalam mengungkap
beberapa indicator instrument dikarenakan ketidaksesuaian jumlah dari
item favorable dan unfavorable sehingga instrumen tersebut tidak mampu
mengungkap pola asuh.
C. Saran
Berikut beberapa saran untuk pihak-pihak yang terkait sesuai hasil
penelitian:
1. Kepala Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada semua
pihak sekolah SMP Pangudi Luhur 1 Klaten mengenai program
layanan bimbingan yang dapat dimanfaatkan dalam memberikan
layanan bimbingan untuk siswa dan layanan informasi untuk orangtua,
agar progam bimbingan dan pelayanan informasi tetap dijalankan.
2. Guru
Penelitian ini diharapkan wali kelas dan guru mata pelajaran
mengetahui masalah siswa dan kebutuhan siwa serta dapat
memberikan masukan mengenai program layanan bimbingan layanan
informasi yang berguna untuk orangtua dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
3. Guru Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru
Bimbingan dan Konseling mengenai program layanan bimbingan yang
dapat dimanfaatkan dalam memberikan layanan bimbingan untuk
siswa dan layanan informasi untuk orangtua.
4. Orang Tua
Setelah orangtua mengetahui tentang pola asuh, diharapkan orangtua
menggunakan pola asuh secara tepat untuk mendidik remaja.
5. Siswa
Siswa mampu memanfaatkan pola asuh untuk proses
perkembangannya.
6. Peneliti Lain
Bagi peneliti lain diharapkan mempersiapkan instrumen yang akan
digunakan baik dengan membuat instrument baru atau
mengembangkan instrumen yang telah dibuat peneliti agar hasilnya
lebih baik pula.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Alex, Sabur. (2003). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia
Azwar. (2007). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Azwar. (2011). Reliabilitas dan Validitas Ed3. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bambang, Riyanto. (2000). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, edisi 4.Yogyakarta: BPFE
Baumrind, D. (1996). The Influence of Parenting Style on Adolescent Competenceand Substanceuse. Journal of Early Adolescent.
Baumrind, D. (1975). Authoritarian vs. Authoritative Parental Control. Dalam:J.J. Conger. 1975. Contemporary Issues In Adolescent Development.New York: Harper and Row.
Bimo Walgito. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : C.V AndiOffset.
Chaplin, J.P. (2000). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta, PT Raja GrafindoPersada
Dumanauw, Ivone Damayanti, (2012), Persepsi Siswa Kelas VII SMP BOPKRI 3Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 Terhadap Pola Asuh Orangtua,Yogyakarta : USD
Fitriana, Lala. Budi, (2012), Jurnal Psikologi, Hubungan Persepsi PolaAsuhdengan Harga Diri Remaja di SMA Negeri 2 KecamatanPedurunganKota Semarang, VI : 18, 2012, 18. UniversitasRespati Yogyakarta
Gunarsa, Singgih. Psikologi Praktis: Anak, remaja dan keluarga. Bpk Jakarta:Gunung Mulia, (2000)
Hasan Alwi, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: DepartemenPendidikan Nasional Balai Pustaka, (2005)
Hurlock E. B (1988). Perkembangan Anak, Edisi keenam jilid 1 (Terjemahan).Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Idris, Zahara dan Lisma Jamal. (1992). Pengantar Pendidikan. Jakarta : Grassindo
Irmawati. (2002). Motivasi berprestasi dan Pola Pengasuhan pada Suku Bangsa
Batak Toba dan Suku Bangsa Melayu (Tesis). Jakarta: Fakultas Pasca UI.
Jamal, H. Lisma dan Idris, H. Zahara, (1992). Pengantar pendidikan, Jakarta, PT.Gramedia Widya Sarana
Krech, Davit, dan Cruthfeild, Richard S. (1975). Theory And Problems of SocialPsychologi. New delhi: Tata McGraw-Hill Publising Copany LTD.
Marheni, Krisna I. (2009). Sikap terhadap Perceraian ditinjau dari TingkatPendidikan, Jenis Kelamin dan Persepsi Pola Asuh Orangtua.Tesis.Yogyakarta : UGM.
Prawira, PurwaAtmaja. (2014). Psikologi Pendidikan dalam PerspektifBaru.Yogyakarata: Ar-Ruzz Media.
Prayitno. (2004), Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Yogyakarta: PT RinekaCipta.
Rohmah, Noer. (2012). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Teras.
Rakhmat , Jalaluddin, (2003). Psikologi Komunikasi, Bandung: RemajaRosdakarya
Santrock, J.W. (2002). Life-span Development :Perkembangan Masa Hidup(Edisi Kelima). (Penerj. Achmad Chusairi, Juda Damanik; Ed. HermanSinaga, Yati Sumiharti). Jakarta :Erlangga
Septiari, B. Bea (2012). Mencetak Balita Cerdas dan Pola AsuhOrangtua.Yogyakarta: NuhaMedika.
Sunarti, E (2004). Mengasuh dengan Hati Tantangan yang Menengah, JakartaMedia Kompotindo
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Landasan Psikologi Proses Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukardi, Dewa Ketut dan Kusmawati, Desak P.E.Nila (2008). Proses Bimbingandan konseling di Sekolah. Jakarta : PT. Rineka Cipta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Konpetensi dan Prakteknya.Jakarta : Bumi Aksara
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Konpetensi dan Praktiknya.Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sugiyono. (2013), Metode Penelitian Pendidikan pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Setyosari, Punaji. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
Shochib, Moh. (2010). Pola asuh orang tua (dalam membantu anak dalammengembangkan disiplin diri sebagai pribadi yang berkarakter).Jakarta: Rhineka Cipta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan: PendekatanKuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Winkel. (2004), Bimbingan dan Konseling di Institusi pendidikan. Yogyakarta:Media Abadi.
Walgito, (1990), Psikologi Sosial, Yogyakarta: Andi Offeset
Walgito, Bimo. (2010). Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: penerbit Andi
Walgito, (2003), Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: Andi Offeset.
Winkel, W. S & Hastuti, (2006), Bimbingan dan Konseling di InstitusiPendidikan, Yogyakarta : Media Abadi
Yulia singgih D. Gunarsa. (2004). Psikologi Perkembangan. Anak dan Remaja.Jakarta: Gunung Mulia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA (UJI COBA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
KUESIONER
DisusunOleh:
Magdalena Agsatriya Viva (121114031)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
KUESIONER
A. Identitas
Kelas :
Jenis Kelamin :
Usia :
Tanggal Pengisian :
B. Kata Pengantar
Pada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan teman-teman
untuk mengisi kuesioner ini. Dengan demikian kami sangat mengharapkan teman-
teman mengisi kuesioner ini dengan teliti, jujur, dan sesuai dengan diri dan
pengalaman teman-teman. Atas kesediaan teman-teman saya mengucapkan terima
kasih.
C. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan. Bacalah masing-masing pernyataan dengan
teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom yang telah disediakan sesuai
dengan pengalaman teman-teman.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan diriteman-teman
dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.
2. Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan diri teman-teman dan
pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan diri teman-teman
dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
4. Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai dengan diri
teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah mengisi kuesioner ini secara praktis adalah sebagai berikut
1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini!
2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri teman-
teman!
3. Berilah tanda centang pada kolom yang telah disediakan!
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Oangtua saya memberikan hadiah
kepada saya ketika saya mendapat
prestasi di Sekolah
√
2 Ibu saya memperbolehkan saya keluar
hingga larut malam
√
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S TS STS
1 Orangtua saya tidak mendampingi saya waktu belajar dirumah
2 Orangtua mencontohi saya berpakaian yang rapi
3 Orangtua tidak menerapkan peraturan kepada saya
4 Orangtua mengharuskan saya pulang maksimal jam 21.00
5 Orangtua menentukan tempat bimbingan belajar untuk saya
6 Orangtua bertanya ketika saya terlihat sedih atau lesu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
7 Orangtua memperbolehkan saya untuk mengikuti ekstrakulikuler
di sekolah
8 Orangtua selalu memantau aktivitas melalui telefon
9 Orangtua selalu meluangkan waktu untuk berbicara kepada saya
10 Orangtua mengecek PR setiap harinya
11 Orangtua memberikan kesempatan kepada saya untuk bebas
mengemukakan pendapat
12 Orangtua mengantar dan menjemput saya sekolah
13 Bapak saya mengharuskan saya patuh pada peraturan yang sudah
ada
14 Orangtua melarang saya bermain dengan teman lawan jenis
15 Orangtua membiarkan saya menentukan kelompok bermain atau
belajar
16 Orangtua tidak pernah menghubungi saya ketika saya tidak pulang
atau pulang terlambat
17 Orangtua melarang saya bergaul dengan tetangga
18 Orangtua membolehkan saya masuk dalam komunitas geng
19 Orangtua jarang meluangkan waktu untuk berbicara dengan saya
20 Orangtua tidak mengetahui ketika saya sedang bermain dengan
teman laki-laki
21 Orangtua meremehkan tempat bimbingan belajar yang saya pilih
22 Orangtua mengajak saya untuk mencuci pakaian sendiri
23 orangtua menuntut saya mendapat nilai baik dalam ujian
24 Orangtua membebaskan saya bergaul dengan orang yang lebih
dewasa
25 Orangutan menentukan sekolah lanjutan untuk saya
26 Orangtua menyiapkan sarapan sebelum saya berangkat ke sekolah
27 Orangtua memperbolehkan saya untuk mengikuti bimbingan
belajar di luar sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
28 Orangtua tidak pernah membelikan saya alat tulis
29 Orangtua mengantar dan menjemput ke sekolah
30 Orangtua menegur saya ketika saya bermain HP sampai lupa
waktu
31 Orangtua memberi tanggapan kepada saya ketika saya sedang
berbicara
32 Orangtua memberikan kepercayaan kepada saya dalam hal
memilih makanan atau jajan yang sehat saat di sekolah
33 Orangtua membebaskan saya memilih kegiatan ekstrakulikuler
yang saya sukai
34 Orangtua melarang saya mengikuti organisasi diluar sekolah
35 Orangtua menuntut saya mendapat nilai sempurna
36 Orangtua menuruti yang saya minta
37 Orangtua tidak peduli ketika saya datang terlambat ke sekolah
38 Orangtua membelikan baju baru ketika hari raya
39 Orangtua membatalkan janji karena orangtua lebih mengutamakan
pekerjaannya
40 Orangtua membiarkan saya pulang larut malam
41 Orangtua membebaskan saya untuk memilih sekolah
42 Orangtua tidak percaya apabila saya ijin belajar kelompok
bersama teman
43 orangtua menuntut saya mengikuti les setelah pulang sekolah
44 Orangtua mengabaikan tempat liburan keluarga yang saya pilih
45 Orangtua membiarkan saya memilih cita-cita
46 Orangtua mewajibkan saya bangun sendiri setiap pagi
47 Orangtua saya mengharuskan saya untuk mengerjakan tugas tepat
waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
48 Orangtua tidak pernah mendampingi saya mengerjakan PR
49 Orangtua enggan hadir dalam acara sekolah
50 Ketika saya bingung memilih jurusan orangtua saya selalu
memotivasi saya untuk maju dalam memilih jurusan
51 Orangtua menentukan teman belajar untuik saya
52 Orangtua tidak percaya kepada saya dengan cara berteman dengan
orang lain
53 Orangtua saya mengharuskan saya untuk patuh terhadap keluarga
saya
54 Orangtua bertanya terlebih dahulu sebelum membelikan barang
untuk saya
55 Orangtua menginginkan saya menjadi profesi yang mereka
inginkan
56 Orangtua selalu menyiapkan kebutuhan saya
57 Saya sangat senang ketika Bapak saya meluangkan waktu untuk
menunggui saya belajar
58 Saat dirumah orangtua tidak mengingatkan saya untuk belajar
59 Orangtua memberi uang saku sekolah untuk saya
60 Orangtua tidak memperdulikan saya ketika saya mendapat nilai
jelek
61 Orangtua membolehkan saya untuk memilih siaran TV yang saya
inginkan
62 Orangtua akan memberikan konsekuensi apabila peraturan tidak
saya laksanakan
63 Orangtua tidak menerapkan peraturan kepada saya
64 Orangtua tidak mendengarkan alasan ketika saya pulang terlambat
65 Orangtua membiarkan saya pulang larut malam
66 Orangtua meminta saya menyiapkan kebutuhan sekolah saya
sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
67 Orangtua membolehkan saya untuk membolos
68 Ibu saya marah ketika saya tidak makan dirumah
69 Orangtua datang kesekolah untuk mengambil raport
70 Orangtua saya sangat peduli dengan saya ketika saya sedang sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 KUESIONER POLA ASUH ORANGTUA (PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
KUESIONER
Disusun Oleh:
Magdalena Agsatriya Viva (121114031)
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
KUESIONER
A. Identitas
Kelas :
Jenis Kelamin :
Usia :
Tanggal Pengisian :
B. Kata Pengantar
Pada kesempatan ini kami meminta kerelaan dan kesediaan
teman-teman untuk mengisi kuesioner ini. Dengan demikian kami
sangat mengharapkan teman-teman mengisi kuesioner ini dengan teliti,
jujur, dan sesuai dengan diri dan pengalaman teman-teman. Atas
kesediaan teman-teman saya mengucapkan terima kasih.
C. Petunjuk Pengisian
Di bawah ini ada sejumlah pernyataan. Bacalah masing-masing
pernyataan dengan teliti. Berikanlah tanda centang (√) pada kolom
yang telah disediakan sesuai dengan pengalaman teman-teman.
Alternatif jawaban yang ada adalah sebagai berikut:
1. Sangat Sesuai (SS) : Hal ini sangat sesuai dengan
diriteman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Sesuai (S) : Hal ini sesuai dengan diri teman-
teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tidak Sesuai (TS) : Hal ini tidak sesuai dengan diri
teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-
hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
4. Sangat Tidak Sesuai (STS) : Hal ini sangat tidak sesuai
dengan diri teman-teman dan pengalaman teman-teman dalam
kehidupan sehari-hari.
Langkah-langkah mengisi kuesioner ini secara praktis adalah sebagai
berikut
1. Baca dan pahamilah setiap pernyataan dalam kuesioner ini!
2. Jawablah setiap pernyataan dengan jujur dan teliti sesuai dengan diri
teman-teman!
3. Berilah tanda centang pada kolom yang telah disediakan!
Contoh :
No Pernyataan SS S TS STS
1 Oangtua saya memberikan hadiah
kepada saya ketika saya mendapat
prestasi di Sekolah
√
2 Ibu saya memperbolehkan saya
keluar hingga larut malam
√
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S TS STS
1 Orangtua tidak mengetahui ketika saya sedang bermain
dengan teman laki-laki.
2 + Orangtua mengecek PR setiap harinya.
3 Orangtua membiarkan saya pulang larut malam.
4 + orangtua menuntut saya mengikuti les setelah pulang
sekolah.
5 Orangtua tidak memperdulikan saya ketika saya mendapat
nilai jelek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
6 + Orangtua saya sangat peduli dengan saya ketika saya
sedang sakit.
7 Orangtua saya tidak mendampingi saya waktu belajar
dirumah.
8 Orangtua menentukan teman belajar untuk saya.
9 + Orangtua membolehkan saya untuk memilih siaran TV
yang saya inginkan.
10 Orangtua meremehkan tempat bimbingan belajar yang
saya pilih.
11 + Orangtua memberikan kesempatan kepada saya untuk
bebas mengemukakan pendapat.
12 Orangtua mengantar dan menjemput saya sekolah.
13 + Orangtua mengajak saya untuk mencuci pakaian sendiri.
14 + Orangtua mencontohi saya berpakaian yang rapi.
15 Orangtua tidak percaya kepada saya dengan cara
berteman dengan orang lain.
16 + Orangtua saya mengharuskan saya untuk patuh terhadap
keluarga saya.
17 Orangtua tidak percaya apabila saya ijin belajar kelompok
bersama teman.
18 Orangtua membebaskan saya memilih kegiatan
ekstrakulikuler yang saya sukai.
19 + Orangtua menuntut saya mendapat nilai baik dalam ujian.
20 + Orangtua akan memberikan konsekuensi apabila
peraturan tidak saya laksanakan.
21 Orangtua tidak menerapkan peraturan kepada saya.
22 + Bapak saya mengharuskan saya patuh pada peraturan
yang sudah ada.
23 Orangtua membiarkan saya jika saya tidak makan
dirumah.
24 + Orangtua mengharuskan saya pulang maksimal jam 21.00
25 Orangtua membebaskan saya bergaul dengan orang yang
lebih dewasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
26 + Orangtua melarang saya bermain dengan teman lawan
jenis.
27 Orangtua bertanya terlebih dahulu sebelum membelikan
barng untuk saya.
28 + Orangtua tidak mendengarkan alasan ketika saya pulang
terlambat.
29 + Orangtua menentukan tempat bimbingan belajar untuk
saya.
30 Orangtua membiarkan saya menentukan kelompok
bermain atau belajar.
31 + Orangutan menentukan sekolah lanjutan untuk saya.
32 Orangtua bertanya ketika saya terlihat sedih atau lesu.
33 + Orangtua membiarkan saya pulang larut malam.
34 Orangtua menyiapkan sarapan sebelum saya berangkat ke
sekolah.
35 + Orangtua tidak pernah menghubungi saya ketika saya
tidak pulang atau pulang terlambat.
36 Orangtua membiarkan saya memilih cita-cita.
37 + Orangtua menginginkan saya menjadi profesi yang
mereka inginkan.
38 Orangtua melarang saya bergaul dengan tetangga.
39 + Orangtua memperbolehkan saya untuk mengikuti
ekstrakulikuler di sekolah.
40 + Orangtua memperbolehkan saya untuk mengikuti bimbel
di luar sekolah.
41 Orangtua mewajibkan saya bangun sendiri setiap pagi.
42 + Orangtua selalu menyiapkan kebutuhan saya .
43 Orangtua meminta saya menyiapkan kebutuhan sekolah
saya sendiri.
44 Orangtua saya mengharuskan saya untuk mengerjakan
tugas tepat waktu.
45 + Orangtua melarang saya jika saya jajan disembarang
tempat.
46 Orangtua selalu memantau aktivitas melalui telefon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
47 + Orangtua memperbolehkan saya untuk membolos .
48 Ibu saya marah ketika saya tidak makan dirumah.
49 Saya sangat senang ketika Bapak saya meluangkan waktu
untuk menunggui saya belajar.
50 Orangtua selalu meluangkan waktu untuk berbicara
kepada saya.
51 Orangtua membelikan baju baru ketika hari raya.
52 + Orangtua tidak pernah membelikan saya alat tulis.
53 Orangtua mengantar dan menjemput ke sekolah .
54 + Saat dirumah orangtua tidak mengingatkan saya untuk
belajar.
55 Orangtua datang kesekolah untuk mengambil raport .
56 + Orangtua enggan hadir dalam acara sekolah.
57 Orangtua memberi uang saku sekolah untuk saya .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 (HASIL UJI VALIDITAS)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
ASPEK 1
VAR00009
VAR00001 Pearson Correlation .784**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .518**
Sig. (2-tailed) .002 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .801**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .290
Sig. (2-tailed) .102 G
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .828**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .199
Sig. (2-tailed) .267 G
N 33
VAR00007 Pearson Correlation .710**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00008 Pearson Correlation .573**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
ASPEK 2
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .582**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .665**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .293
Sig. (2-tailed) .098 G
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .191
Sig. (2-tailed) .287 G
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .536**
Sig. (2-tailed) .001 V
N 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
VAR00006 Pearson Correlation .583**
Sig. (2-tailed) .000
N 33 V
ASPEK 3
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .635**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .775**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .669**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .240
Sig. (2-tailed) .178 G
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .762**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .762**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
ASPEK 4
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .677**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .599**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .803**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .803**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .599**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .398*
Sig. (2-tailed) .022 V
N 33
ASPEK 5
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .724**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .490**
Sig. (2-tailed) .004 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .132
Sig. (2-tailed) .464 G
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .724**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .068
Sig. (2-tailed) .707 G
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .421*
Sig. (2-tailed) .015 V
N 33
ASPEK 6
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .149
Sig. (2-tailed) .409 G
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .563**
Sig. (2-tailed) .001 V
N 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
VAR00003 Pearson Correlation .482**
Sig. (2-tailed) .004 V
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .683**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .682**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .747**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
ASPEK 7
VAR00008
VAR00001 Pearson Correlation .294
Sig. (2-tailed) .097 G
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .307
Sig. (2-tailed) .082 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .656**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .643**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .595**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .744**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00007 Pearson Correlation .744**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
ASPEK 8
VAR00008
VAR00001 Pearson Correlation .161
Sig. (2-tailed) .369 G
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .365*
Sig. (2-tailed) .037 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .723**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .723**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .674**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .685**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00007 Pearson Correlation .736**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
ASPEK 9
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .422*
Sig. (2-tailed) .014 V
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .619**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .404*
Sig. (2-tailed) .020
N 33 V
VAR00004 Pearson Correlation .572**
Sig. (2-tailed) .001 V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .096
Sig. (2-tailed) .593 G
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .603**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
ASPEK 10
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .523**
Sig. (2-tailed) .002
N 33 V
VAR00002 Pearson Correlation .750**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .270
Sig. (2-tailed) .129 G
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .455**
Sig. (2-tailed) .008 V
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .695**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .776**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
ASPEK 11
VAR00007
VAR00001 Pearson Correlation .511**
Sig. (2-tailed) .002 V
N 33
VAR00002 Pearson Correlation .733**
Sig. (2-tailed) .000 V
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
N 33
VAR00003 Pearson Correlation .200
Sig. (2-tailed) .266 G
N 33
VAR00004 Pearson Correlation .675**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
VAR00005 Pearson Correlation .512**
Sig. (2-tailed) .002 V
N 33
VAR00006 Pearson Correlation .733**
Sig. (2-tailed) .000 V
N 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 (KISI-KISI INSTRUMEN PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
No. PolaAsuh Aspek Indikator Item
Favorable
(+)
Item
Unfavorable
(-)
Jumlah
1 Pengasuhan Demokratis
1. Pengawasan
ekstra
ketat dan bersifat
responsi
f, menghar
gai dan
menghormati
pikiran
dan perasaan
remaja.
1. Orangtua mengawasi
aktivitas dan
tingkah laku remaja
a. Orangtua mengecek PR
setiap harinya 2.
a. Orangtua tidak mengetahui ketika
saya sedang bermain
dengan teman laki-laki 1.
b. Orangtua membiarkan
saya pulang larut malam 3.
3
2. Orangtua
bersifat
responsif kepada
remaja
a. Orangtua saya sangat peduli
dengan saya
ketika saya sedang sakit 6.
a. Orangtua tidak
memperdulikan saya
ketika saya mendapat nilai jelek 5.
b. Orangtua saya tidak
mendampingi saya waktu belajar dirumah
7.
3
2. Mengambil
keputusa
n
1. Orangtua
menghargai dan
menghormati
pikiran dan perasaan
remaja
a. Orangtua
memberikan kesempatan
kepada saya
untuk bebas mengemukakan
pendapat .
a. Orangtua meremehkan tempat
bimbingan belajar yang saya pilih .
2
2. Orangtua
memberikan kebebasan
untuk remaja
a. Orangtua
membolehkan saya untuk
memilih siaran
TV yang saya inginkan 9.
a. Orangtua menentukan
teman belajar untuk saya8 .
2
3. Mandiri
1. Orangtua mengajarkan
remaja untuk
hidup mandiri
a. Orangtua mencontohi saya
berpakaian yang
rapi . b. Orangtua
mengajak saya
untuk mencuci pakaian sendiri .
a. Orangtua mengantar dan menjemput saya
sekolah .
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
2. Orangtua
memberikan kepercayaan
kepada
remaja dalam menentukan
pilihan
a. ORANGTUA
MELARANG SAYA JIKA
SAYA JAJAN DI
SEMBARANG TEMPAT .
a. Orangtua tidak
percaya apabila saya ijin belajar kelompok
bersama teman .
b. Orangtua tidak percaya kepada saya
dengan cara berteman
dengan orang lain .
3
2 Pengasuhan Otoriter
4. Membatasi dan
menuntut
remaja
untuk
mengikuti
perintah-perintah
orangtua
1. Orangtua mengharuska
n remaja
untuk
mengikuti
kehendaknya
a. Orangtua akan memberikan
konsekuensi
apabila peraturan
tidak saya
laksanakan .
b. Bapak saya mengharuskan
saya patuh pada
peraturan yang sudah ada .
a. Orangtua tidak menerapkan peraturan
kepada saya .
3
2. Orangtua tegas dalam
menuntut
remaja
a. orangtua menuntut
saya
mendapat nilai baik
dalam
ujian. b. orangtua
menuntut
saya mengikuti
les setelah
pulang sekolah.
a. Orangtua membebaskan saya
memilih kegiatan
ekstrakulikuler yang saya sukai .
3
5.
Menetapkan batasan-
batasan
yang tegas
1. Orangtua
sangat disiplin
dalam
mendidik anak-
anaknya
a. Orangtua saya
mengharuskan saya untuk patuh
terhadap keluarga
saya . b. Orangtua
mengharuskan
saya pulang maksimal jam
21.00 .
a. ORANGTUA
MEMBIARKAN SAYA JIKA SAYA
TIDAK MAKAN
DIRUMAH .
3
2. Orangtua
memberikan
batasan
bersosialisasi yang ketat
terhadap
anak
a. Orangtua
melarang saya
bermain dengan
teman lawan jenis .
a. Orangtua
membebaskan saya
bergaul dengan orang
yang lebih dewasa .
2
6. Orangtua
tidak memberi
peluang
yang besar bagi anak-
1. Orangtua
melarang
anak untuk mengemukak
an pendapat
a. Orangtua tidak
mendengarkan
alasan ketika saya pulang terlambat
.
a. Orangtua bertanya
terlebih dahulu
sebelum membelikan barng untuk saya .
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
anak untuk
mengemukakan
pendapat
2. Orangtua
tidak memberikan
kesempatan
kepada remaja dalam
mengambil
keputusan
a. Orangtua
menentukan tempat bimbingan
belajar untuk saya
. b. Orangutan
menentukan
sekolah lanjutan untuk saya .
a. Orangtua membiarkan
saya menentukan kelompok bermain
atau belajar .
3
7. Orangtua
bersikap
sewenang-
wenang
1. Orangtua
memaksakan
kehendaknya
kepada
remaja
a. Orangtua
menginginkan
saya menjadi
profesi yang
mereka inginkan .
a. Orangtua membiarkan
saya memilih cita-
cita.
2
2. Orangtua
kurang peduli terhadap
remaja
a. Orangtua
membiarkan saya pulang larut
malam .
b. Orangtua tidak pernah
menghubungi
saya ketika saya tidak pulang atau
pulang terlambat .
a. Orangtua bertanya
ketika saya terlihat sedih atau lesu .
b. Orangtua menyiapkan
sarapan sebelum saya berangkat ke sekolah .
4
3 Pengasuhan Permissive-
indulgent
8. Kurangnya kemampua
n
pengendalian diri
anak
1. Orangtua memanjakan
anak
a. Orangtua selalu menyiapkan
kebutuhan saya .
a. Orangtua mewajibkan saya bangun sendiri
setiap pagi .
b. Orangtua meminta saya menyiapkan
kebutuhan sekolah
saya sendiri .
3
2. Orangtua
memberi
kesempatan kepada anak
untuk
melakukan segala sesuatu
a. Orangtua
memperbolehkan
saya untuk mengikuti
ekstrakulikuler di
sekolah . b. Orangtua
memperbolehkan
saya untuk mengikuti bimbel
di luar sekolah .
a. Orangtua
melarang saya
bergaul dengan tetangga.
3
9. Membia
rkan
1. Orangtua
tidak memperhatik
an anak
a. Orangtua
tidak peduli ketika saya
datang
terlambat ke sekolah
a.Orangtua saya
mengharuskan saya untuk mengerjakan tugas tepat
waktu .
b. Saya sangat senang ketika Bapak saya
meluangkan waktu untuk
menunggui saya belajar .
3
2. Orangtua
membiarkan anak untuk
melakukan
kesalahan
a. Orangtua
memperbolehkan saya untuk
membolos .
a. Orangtua selalu
memantau aktivitas melalui telefon .
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
4 Pengasuhan
Permissive-indiferent
10. Orangtu
a sangat tidak
terlibat
dalam kehidup
an
remaja
1. Orangtua
tidak memenuhi
kebutuhan
remaja
a. Orangtua tidak
pernah membelikan saya
alat tulis .
a. Orangtua membelikan
baju baru ketika hari raya .
2
2. Orangtua
tidak memberikan
perhatian
penuh kepada
remaja
a. Saat dirumah
orangtua tidak mengingatkan
saya untuk belajar
.
a.Ibu saya marah ketika
saya tidak makan dirumah .
b. Orangtua selalu
meluangkan waktu
untuk berbicara kepada
saya .
3
11. Kehidupan
orangtua lebih
penting
dari pada mereka
1. Orangtua lebih
mementingka
n pekerjaan dari pada
anaknya
a. Orangtua jarang
meluangkan
waktu untuk berbicara dengan
saya
a. Orangtua mengantar
dan menjemput ke
sekolah .
2
2. Orangtua
melalaikan
tanggungjawab terhadap
remaja
a. Orangtua enggan hadir dalam acara
sekolah .
a. Orangtua memberi uang saku sekolah
untuk saya .
b. Orangtua datang kesekolah untuk
mengambil raport .
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 (TABULASI DATA UJI COBA)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
2 3 2 3 1 1 3 2 3 3 1 1 3 1 1 3 1 3 1 1 3 3 1 1 3 1
3 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1
7 3 1 3 1 1 3 1 4 4 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 3 3 2 1 3 1
8 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 4 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2
9 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2
10 1 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 1 2 2 4 4 2 4
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1
12 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2
13 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1
14 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1
15 3 1 3 1 2 3 1 3 3 1 1 3 1 1 3 1 3 3 1 3 3 1 1 3 1
16 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2
17 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 1 1 2 1
18 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 4 1 2 2 1 1 2 1
19 3 1 3 1 1 3 1 3 3 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 3 4 1 1 3 1
20 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1
21 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 1 3 3 2 2 4 2
22 3 1 3 1 1 3 1 3 3 1 1 3 1 1 3 1 3 2 3 3 3 1 1 3 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
24 2 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1
26 4 1 4 1 1 4 1 4 4 1 1 4 1 1 4 1 4 2 1 4 4 1 1 4 1
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2
29 2 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 2 3 1 2 2 4 4 2 4
30 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1
32 4 2 4 2 2 4 2 4 4 2 2 4 2 2 4 2 4 1 4 4 4 2 2 4 2
33 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 3 3 2 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1 3 2 3 4 3 2 1 3 3 3 2 1 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 4 1 3 1 1 1 1 3 1 3
2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 1 1 1 2 2 2
1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2
3 2 1 3 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 2
3 2 2 3 1 1 1 4 1 1 1 1 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 1 2
3 2 2 2 1 1 1 3 1 1 1 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2
2 4 4 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 4 2 4 2 4 1 2 2 2 4 1 4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 2 2 1 1 1 2 1 2
2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1
2 1 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 3 2 4 2 3 2 2 2 2 3 1 3
3 2 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 4 3 4 3 4 1 3 3 3 4 4 4
2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 1 3 2 1 1 1 3 3 3
2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 1 1 3 1 1 1 3 1 1 1 1 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3
2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 2 2 3 1 1 1 3 2 1 1 1 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 1 2
3 1 1 3 1 1 1 3 2 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2
1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 4 1 2 2 1 1 1 2 1 2
2 1 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 3 1 3 3 3 3 2 3
1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 3 1 4 1 3 1 1 1 1 3 1 3
4 1 1 4 1 1 1 4 2 1 1 1 4 1 4 4 4 1 2 4 4 4 1 1 1
1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 3 1 3 1 3 3 1 1 1 3 2 3
2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
2 4 4 2 4 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 3 3 3
3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2
1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 3 2 1 2
4 2 2 4 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 4 2 4 1 2 4 4 4 1 2 1
2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 85
3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 4 2 1 3 1 3 3 1 147
1 1 3 1 3 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 96
2 2 1 2 1 3 2 1 1 2 2 1 2 2 1 2 1 2 2 1 127
1 1 2 1 2 4 1 1 2 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 134
2 2 2 2 2 4 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 104
3 3 2 3 2 2 4 1 3 3 1 2 3 1 2 3 2 3 3 2 167
3 3 2 3 2 3 1 1 1 3 2 1 3 2 1 3 1 3 3 1 164
2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 164
2 2 4 2 4 4 1 4 1 2 4 2 1 4 2 2 2 2 2 2 189
1 1 2 1 2 4 2 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 100
3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 174
2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 1 4 2 1 2 1 2 2 1 129
2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 141
3 3 4 3 4 1 1 1 4 3 1 1 4 1 1 3 1 3 3 1 173
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 157
1 1 3 1 3 2 3 3 2 1 3 2 3 3 2 1 2 1 1 2 146
2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 3 3 1 2 1 2 2 1 137
3 3 3 3 3 3 4 1 1 3 2 2 4 2 2 3 2 3 3 2 177
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 3 1 2 1 2 2 1 144
3 3 2 3 2 3 2 1 1 3 2 1 4 2 1 3 1 3 3 1 179
3 3 2 3 2 2 1 1 1 3 2 1 3 2 1 3 1 3 3 1 166
1 1 2 1 2 2 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 1 1 1 1 124
3 3 3 3 3 4 3 1 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 171
1 1 3 1 3 3 2 4 2 1 3 1 3 3 1 1 1 1 1 1 128
4 4 1 4 1 4 2 1 2 4 2 1 3 2 1 4 1 4 4 1 192
1 1 3 1 3 3 4 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 131
2 2 2 2 2 4 1 1 2 2 1 1 3 1 1 2 1 2 2 1 156
2 2 3 2 3 3 1 2 1 2 4 4 3 4 4 2 4 2 2 4 223
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
3 3 2 3 2 3 2 1 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 197
3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 1 4 2 1 3 1 3 3 1 144
4 4 1 4 1 4 4 4 2 4 3 1 2 3 1 4 1 4 4 1 218
2 2 4 2 4 4 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 6 (TABULASI DATA PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 7 (SURAT PERIJINAN PENELITIAN)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI