Keadaan Indonesia Bdasarkan 5 Nilai Utama Opk 2012
-
Upload
ainun-maylana -
Category
Documents
-
view
212 -
download
0
description
Transcript of Keadaan Indonesia Bdasarkan 5 Nilai Utama Opk 2012
Critakan keadaan Indonesia bdasarkan 5 nilai utama OPK 2012:
Integritas
Moral
Kpemimpinan
Kebersamaan
Nasionalisme
(adek aku milih moral sama kebersamaan, disuruh pilih dua aja katanya)
Critakan sjauh apa anda mgenal bangsa anda sndiri, dg mmberikan opini anda apkah keadaan di Indonesia bdasarkan nilai2 tsb sdh baik ato blm
Critakan apkah ada pbaikan yg ingin anda lkukan jika anda nilai keadaan indo bdasarkn nilai2 tsb msh kurang atau blm bgitu baik
Buat quotes pntup yg brisi inti essay anda dg mnunjukan rasa nasionalisme yg tinggi
Negara Indonesia merupakan negara dengan beragam suku bangsa yang
terbentang dari Sabang hingga Merauke. Dengan latar belakang tersebut sudah
seharusnya diantara perbedaan ada sebuah celah yang bisa menjadi suatu
membran. Membran yang dimaksud disini merupakan batas yang tidak
membatasi, yaitu tempat dimana ada interaksi antar suku bangsa yang ada.
Interaksi dapat berupa saling tukar-menukar informasi. Selain itu, celah tersebut
bisa dimanfaatkan untuk saling mengerti dan memahami sehingga terwujudlah
rasa saling menghargai dan menghormati antar suku dalam satu Negara, yaitu
Indonesia.
Celah antar suku bangsa dapat berperan dengan baik dan memperkokoh
kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) bila diisi oleh nilai-nilai yang baik pula.
Sebagai dasar Negara, Pancasila sejatinya telah memenuhi kebutuhan Negara
dalam proses kenegaraannya. Terlebih ditunjang oleh Undang-Undang Dasar
1945 (UUD 1945), Peraturan Pemerintah (PP), dan peraturan-peraturan lain yang
diakui dan disahkan oleh Negara.
Namun ternyata Pancasila dan segala perabotannya tersebut belum bisa
sepenuhnya menjadi pegangan setiap warga Negara, termasuk para
pemimpinnya. Masih banyak ditemukan kasus kerusuhan antar suku yang
umumnya didasari oleh kesalahpahaman.
Ada dua nilai yang menarik untuk dibahas ditengah kegaduhan yang ada di
Negara kita ini, yaitu tentang moral dan kebersamaan.
Moral adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam
tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia
lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. (Wikipedia)
Oleh karena itu, setiap manusia, mau tidak mau, suka ataupun tidak suka, harus
mengetahui bahkan memahami apa itu moral, apa fungsi adanya moral dan
bagaimana cara mengaplikasikannya dalam kehidupan berkeluarga, lingkungan
masyarakat dan juga dalam lingkup Negara. Pentingnya moral dalam kehidupan
bernegara bahkan sebenarnya telah tersirat dalam Pancasila sila kedua, yakni
“Kemanusiaan yang adil dan beradab”.
Fakta bahwa Pancasila hanya sebagai hiasan dinding saja, baik di rumah maupun
di berbagai instansi, sudah jelas terasa. Hanya sebagian kecil dari warga kita yang
sadar akan pentingnya moral. Sampah-sampah yang berserakan di sepanjang
jalan, kasus penebangan hutan, perkosaan, sampai pembunuhan serta korupsi,
kolusi dan nepotisme yang merajalela, menjadi bukti dari itu semua. Mau menjadi
apa Negara kita bila individunya saja sudah tidak ada yang mau peduli satu
dengan yang lain, terlebih lagi kepedulian terhadap diri mereka sendiri. Sebab
tindakan-tindakan amoral tersebut adalah dari mereka, oleh mereka dan untuk
mereka setiap individu. Dampaknya akan terasa, baik cepat maupun lambat. Ada
yang dibalas oleh hukum Negara, ada juga yang diganjar dengan hukum sosial,
yaitu dengan dikucilkan.
Tindakan masyarakat dengan mengucilkan individu dikarenakan tindakan amoral
yang individu itu lakukan, terlepas dari benar atau tidaknya hal tersebut,
sebenarnya pun termasuk bentuk tidak adanya nilai moralitas dalam masyarakat
dalam menghadapi suatu persoalan. Hal ini juga termasuk masalah yang harus
dikoreksi oleh diri kita masing-masing sebagai seorang insani untuk bagaimana
memposisikan seseorang dalam keadaan dan waktu tertentu secara bijaksana.
Nilai yang kedua yang akan dibahas adalah tentang kebersamaan.
Kebersamaan dalam membangun tujuan bersama adalah yang diutamakan. Ya,
terutama mencapai tujuan Negara yang termaktub dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia alinea keempat, yang berbunyi
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara
Indonesia….”
Dengan sedemikian kompleksnya tujuan Negara kita, sudah pasti setiap warga
Negara harus ikut andil dalam mewujudkannya. Saling bertukar pikiran serta adu
pendapat dalam rapat anggota dewan di gedung MPR/DPR dalam lingkup
lingkungan pemerintahan sebagai salah satu contoh. Kebersamaan dalam hal
positif seperti ini sangat dibutuhkan sebab setiap manusia memiliki berbagai
macam sudut pandang yang berbeda, dimana bila berbagai sudut pandang yang
positif tersebut dapat disatukan, sudah pasti akan menghasilkan gagasan yang
baik dan untuk seterusnya akan dijadikan acuan kebijakan yang nantinya
dinikmati oleh rakyat Indonesia sendiri. Tentunya hal ini harus ditunjang oleh
sumber daya manusia yang kompeten dalam masing-masing bidangnya.
Kebersamaan tidak hanya terbatas dalam lingkungan wakil rakyat, kebersamaan
juga harus ada dalam lingkungan bermasyarakat, bahkan dalam lingkup terkecil,
yaitu keluarga.
Keluarga merupakan potret miniatur kehidupan manusia. Jika dalam keluarga
tercipta keharmonisan yang dipupuk oleh nilai-nilai kehidupan seperti salah
satunya yaitu kebersamaan, kelak akan tercetak individu yang menjunjung tinggi
nilai luhur tersebut. Dalam lingkungan masyarakat, sudah menjadi kebiasaan
turun menurun bangsa Indonesia, terutama di daerah pedesaan, untuk bekerja
bakti membersihkan lingkungan sekitar secara bersama-sama. Selain itu,
mengerjakan ritual keagamaan seperti shalat berjamaah juga termasuk
kebersamaan dalam lingkungan masyarakat. Kebiasaan-kebiasaan seperti ini
hendaknya dilestarikan sampai kapanpun oleh masyarakat Indonesia.
Nilai moral dan kebersamaan dapat menjadi suatu kompilasi yang manis dan
menarik di kehidupan bernegara, terlebih di Negara yang kita cintai, Indonesia,
yang memiliki keanekaragaman suku, agama, budaya dan bahasa.