KBA TUGAS
-
Upload
femmy-andrifianie -
Category
Documents
-
view
263 -
download
0
Transcript of KBA TUGAS
-
7/28/2019 KBA TUGAS
1/7
ALKALOID
Kimia alkaloid sangat beragam sehingga para ahli tidak dapat mengidentifikasi hanyadengan menggunakan kromatografi tunggal.pada umumnya sangat sukar untuk
mengidentifikasi alkaloid yang mungkin terkandung dalam tumbuhan.Adanya alkaloid dapat dideteksi melalui kromatografi lapis tipis (KLT) dengan
menggunakan pereaksi warna, seperti :
Pereaksi Dragendorff Serium ammonium sulfatMetoda pengendapan yang menghasilkan senyawa kompleks sukar larut dengan
logam-logam nerat, misalnya :
Pereaksi meyer Garam reinekat
FLAVONOID
Flavonoid di deteksi dengan metode yang telah dikembangkan oleh para ahli,
diantaranya : Metode yang ditemukan oleh J. Shinoda (1928) atau sering juga disebut metode
Sianidin test. Prinsip metode ini adalah reaksi-reduksi, yaitu dengan
penambahan logam Mg dalam suasana asam (HCl).Flavonoid yang memiliki gugus
OH atau Ome pada posisi 2 gugus fenil akan memberikan warna merah hingga
ungu.
Warna yang terbentuk dapat bervariasi tergantung pada jenis gugus yang ada.Isi flavon dapat bereaksi memberikan warna kuning-orange setelah beberapa waktu,
namun biasanya memberikan reaksi negatif.Apabila Mg diganti dengan Zn, Flavonol
dapat dibedakan dari Flavanon dan Flavanol-3-glikosida dari aglikonnya karena salah
satu akan membentuk warna lebih intensif.
-
7/28/2019 KBA TUGAS
2/7
Reaksi :
Flavonoid NaOH Mg/HCl
Kalkon Orange-merah Negatif
Dihidrokalkon Kuning pucat Negatif
Auron Merah-ungu Negatif
Flavanon Kuning-orange, merah-ungu dengan
pemanasan
Merah, magenta,violet, hingga biru
Flavon Kuning Kuning-merah
Flavonol Kuning-orange Merah-magenta
Flavonolol Kuning pucat berubah
jadi coklat (oksidasi)
Merah-magenta
Leucoantosianin kuning Pink dengan HCl
menjadi kuat dengan
Mg
Antosianidin/Ant
osianin
Biru-violet Merah berubah jadi
merah muda
Katekin Kuning berubah jadi
merah dan coklat
Negatif
-
7/28/2019 KBA TUGAS
3/7
Isoflavon Kuning Kuning
isoflavanon Kuning Negatif
Metoda Kromatografi sering digunakan untuk mengindetifikasi flavonoiddengan menggunakan silica atau yang lebih sering menngunakan kertas (KKT)
satu arah atau dua arah. Beberapa pereaksi warna (sray reagents) yang umum
digunakan untuk mendeteksi flavonoid adalah :
Basa
Reagensia Kekuatan Jenis Flavonoid
Amoniak Pekat Semua flavonoid kecuali
antosianin
NaOH Larutan encer Antosianin
Na karbonat 1-5% Semua Flavonoid
Garam-garam
Aluminium asetat 2,5% Flavonol
Alumunium klorida 1-5% dalam etanol Semua flavonoid
Aluminium sulfat 2% Antosianidin
Ferri klorida 1% dalam etanol 0,5%
dalam metanol
Semua flavonoid
-
7/28/2019 KBA TUGAS
4/7
Ferri potassium tartrat Flavon
Ferro ammonium sulfat 0,2% Katekin dan esternya
Mg asetat Semua jenis flavonoid
Larutan benedicts Semua jenis flavonoid
Amina diazo
Asam sulfanilat Semua jenis flavonoid
p-nitro anilin
Garam diazonium
Aniline
Reagen lain
Vanillin-HCl P 1% Katekin, leukoantosianin
Na Borohidrat 1% dalam isopropyl
alkohol
Flavanon
As. Sitrat-As borat 3% dalam metanol Flavonol
As. P-toluensolfonat 3% dalam alkohol Leukoantosianin, katekin
dan flavonol
Untuk mengidentifikasi dan karakterisasi flavonoid secara spektroskopidiantaranya dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi-pereaksi geser,
-
7/28/2019 KBA TUGAS
5/7
dimana dengan penambahan reagensia tertentu, serapan maksimum pada UV-
VIS akan mengalami pergeseran.
TERPENOID
Senyawa terpenoid Sangat sukar untuk dideteksi karena tidak terdapat pereaksi
warna umum untuk golongan senyawa ini. Analisis yang sering digunakan umumnya
menggunakan kromatografi gas. Walaupun demikian, secara sederhana pada plat
KLT, beberapa metoda dan pereaksi warna senyawa dapat membantu identifikasi
senyawa terpenoid.
Penampak noda yang umum digunakan untuk mendeteksi terpenoid pada plat KLT
dintaranya :
Larutan KMnO4 atauVanillin-H2SO4
Penggunaan pereaksi asam sulfat biasanya juga diikuti dengan pemanasan 100-105
C hingga timbul warna.
Pereaksi yang selektif terhadap terpenoid yang memiliki gugus keto dapat dipakai
2,4-dinitrofenilhidrazin (2,4-DNP).
Pereaksi Lieberman-Buchard (anhidrida asetatat-H2SO4 p) juga sering digunakan
untuk mendeteksi senyawa terpen (warna merah).
Beberapa pereaksi monoterpen pada KLT :
-
7/28/2019 KBA TUGAS
6/7
Terpena Tanggapan terhadap uji*
UV Brom 2,4-DNP H2SO4
Limonene - + - coklat
-Pinema - + - Coklat
Pulegon + + + Kuning
Geraniol - + - Lembayung
Karvon + + + Merah jambu
p-Simena + - - -
-Terpineol - + - Hijau
1,8-Sineol - - - Hijau
STEROID
Pereaksi yang banyak digunakan untuk mendeteksi golongan ini adalah :
Pereaksi Lieberman-Burchard (anhidrida asetat- H2SO4) yang kebanyakantriterpen dan sterol memberikan warna hijau-biru.
Caranya :
Plat disemprot dengan campuran H2SO4 P 1 ml, anhidrida asetat 20 ml dan
CH3Cl 50 ml, lalu dipanaskan pada suhu 85-95 C selama 15 menit. Disini pun
terjadi berbagai warna yang disebabkan oleh triterpena yang berlainan dan
kepekaannya sangat baik (2-5 g).
Uji deteksi lain yang digunakan ialah uji yang dapat dipakai untuk triterpenasecara umum, misalnya H2SO4 saja atau diencerkan dengan air dan
alkohol.Akhirnya, pelarut yang paling sederhana yaitu air, dapat dipakai sebagai
penyemprot untuk mendeteksi steroid pada plat KLT. (Gritter dan Albers,
1962).
-
7/28/2019 KBA TUGAS
7/7
KUMARIN
Apabila terdapat gugus hidroksi pada cincin benzen maka senyawa ini juga
berlaku sebagaimana senyawa fenolik yaitu memberikan reaksi positif dengan FeCl 3.
Pengamatan senyawa ini pada KLT dapat dilakukan dengan mengamati dibawah sinar
UV yang sebelumnya telah dibasakan (NaOH 5%). Setelah 5-10 menit akan terlihat
fluoresensi hijau-kuning yang kuat dibawah UV.
Kedde
Kegunaan reaksi kedde untuk mereaksi glokosida
Kedde's reagent :3,5-dinitrobenzoic acid + NaOH warna violet