Kawasan industri berkelanjutan
-
Upload
agus-dwi-wicaksono -
Category
Environment
-
view
85 -
download
17
Transcript of Kawasan industri berkelanjutan
Pengembangan Kawasan Berkelanjutan & Eco Industrial Park
Agus Dwi [email protected] &
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
22Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 22
1 Pengantar 2BeberapPengertian
3Kaw. Industri
Masa Depan 4 Eco IndustrialEstate
MateriPresentasi
5Mekanisme
Pengendalian
TEORI PERENCANAAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pengantar
44Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 4444
Era Globalisasidan Liberalisasi
PerkembanganEkonomi yang
Cepat
Tahun 2020 : Sumbangan
industri thd PDB 32,5 % danKontribusi
industri non migas 30%
(RENSTRA PENGEMB. INDUSTRI 2010-2014)
Persaingan yang semakin ketat
dlmmendapatkanBahan Baku,
Energi, TenagaKerja Terampilm
dll
PENGEMBANG-AN KAWASAN INDUSTRI yang BERKELANJUT-
AN
Latar Belakang
Kebutuhanbahan baku dan
Energi yang semakin
Meningkat
PeningkatanLimbah dan
Polusi
Pola Iklim yang semakin tidak
teraturmenyebabkan
Banjir, Kekeringan atau
Badai
55Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 55
Issue Kawasan Industri
Masing rendahnya IndeksDaya Saing Indonesia diantara Negara ASEAN (dibandingkan denganpotensi yang dimiliki)
66Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 66
Issue Kawasan IndustriINFRASTRUKTUR belum OPTIMAL
77Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 77
Issue Kawasan Industri
Resistensi Sosial
88Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 88
LEGALITAS
Issue Kawasan Industri
99Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Issue Kawasan IndustriPENCEMARAN LINGKUNGAN
1010Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Issue Kawasan Industri
INDUSTRI TERISOLASI
1111Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 11111111
Loka
l-Reg
iona
l(M
ikro
)N
asio
nal-G
loba
l(m
akro
)
Fisik-SpasialKelembagaan-Manajerial-Sosial
Permasalahan Kawasan Industri
DayaSaingLemah
Pence-maranlingk
Infra-struktur
tdkoptimal
Lega-litas
Industriter-
isoloasi
SDM tidaksiap
Tergan-tungpem. pusat
Resis-tensi
Sosial
DayaSaingLemah
Pence-maranlingk
Infra-struktur
tdkoptimal
Lega-litas
Industriter-
isoloasi
SDM tidaksiap
Tergan-tungpem. pusat
Resis-tensi
Sosial
1212Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 12121212
Fisik-Spasial
Kelembagaan-Manajerial-
Sosial
12Permasalahan Kawasan IndustriMASALAH INEFISIENSI dan INEFEKTIVITAS
IsueKelembag
aan & Manaje-
rial
IsueFisikTata
Ruang
INEFISIENSI &
INEFEKTIVI-TAS
TEORI PERENCANAAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
BeberapaPengertain
1414Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1414
Efisiensi dan Efektivitas
Efektifitasmelakukan sesuatu yang benar (Effectiveness is doing the right things)pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara danmenentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya
Efisiensimelakukan sesuatu dengan benar (Efficiency is concerned with doing things right)penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaianhasil yang optimum
1515Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1515
Definisi dan Pengertian
Industri suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
1616Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1616
PP No. 24 Tahun 2009 tentang Kawasan Industri
Klasifikasi Kawasan Peruntukan IndustriPerda No. 5 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Tahun 2011 - 2031
Kawasan tempat pemusatan industri yang dilengkapi dengan sarana penunjang
Lahan yang diperuntukkan untuk kegiatan industri dengan terdapatindustri propulsif
Kelompok industri rumah tangga yang memiliki kesamaan produk atau produk yang saling melengkapi
Definisi Kawasan Industri
1717Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1717
Klasifikasi Industri
1. Berdasasarkan Skala IndustriMenurut Edi Setiawan, (1997)
Industri Kecil, yaitu industri dengan nilai investasi antara 5 - 200 juta rupiah.Industri Menengah, yaitu industri dengan nilai investasi antara200 juta sampai 1 miliar rupiah.Industri Besar, yaitu industri dengan nilai investasi di atas 1 miliar rupiah.
Menurut BPSIndustri Rumah Tangga, yaitu industri dengan jumlah tenagakerja antara 1 sampai 4 orang.Industri Kecil, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara5 sampai 19 orang.Industri Sedang, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja antara 20 sampai 99 orang.Industri Besar, yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100 orang.
1818Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1818
Klasifikasi Industri
2. Klasifikasi industri berdasarkan Pengolahannya Industri Hulu,
tahapan produksinya mengolah bahan mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi, mempunyai ciri-ciri padat modal, berskala besar, menggunakan teknologi maju dan teruji. Lokasinya selalu dipilih dekat dengan bahan baku yang mempunyai sumber energi sendiri.
Industri Hilir, merupakan perpanjangan proses dari industri hulu. Pada umumnya mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi. Lokasinya selalu diupayakan dekat pasar, menggunakan teknologi madya dan teruji serta banyak menyerap tenaga kerja. Contohnya industri pipa dan industri kawat.
Industri Kecil, banyak berkembang di perdesaan maupun di kota. Industri iniperalatannya sederhana dan sistem pengolahannya lebihsederhana.
1919Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 1919
Klasifikasi Industri
Industri Kecil dibagi lagi mejadi1. Industri Kecil Pangan2. Industri Kecil Sandang dan Kulit3. Industri Kecil Kimia dan Bahan Bangunan4. Industri Kecil Kerajinan dan Umum5. Industri Kecil Logam
2020Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2020
Klasifikasi Industri
3. Klasifikasi industri berdasarkan Jenis Usaha Menurut Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kopindag) :
Industri Agro (dari hasil pertanian)Industri dari Hasil HutanIndustri Logam, Mesin dan KimiaIndustri Aneka
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) :Industri Makanan, Minuman dan TembakauIndustri Tekstil, Barang Kulit dan Alas KulitIndustri Barang Kayu dan Hasil Hutan LainnyaIndustri Kertas dan Barang CetakanIndustri Pupuk, Kimia dan Barang dan Karetlndustri Semen dan Barang Galian Non LogamIndustri Logam Dasar, Besi dan BajaIndustri Alat Angkutan, Mesin dan PeralatanIndustri Barang Lainnya
2121Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2121
Klasifikasi Industri
4. Klasifikasi industri berdasarkan Asal Bahan BakuIndustri Ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
Industri nonekstaktifIndustri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
Industri fasilitatifIndustri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalahberbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
2222Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2222
Klasifikasi Industri
5. Klasifikasi industri berdasarkan Lokasi Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain,
2323Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2323
Klasifikasi Industri
6. Klasifikasi industri berdasarkan Sifat ProduknyaIndustri primer, adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.Industri sekunder, adalah industri sekunder adalah industri yangbahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali. Misalnya pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.Industri tersier, Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa. Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2424Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2424
Komplek Industri
(Imld, Ikd, Ai)Estate Indusri
(Ik, Ai)Zona Perun-
tukan Industri(Imld, Ikd, Ai, Ik)
Kawasan Berikat/ Bonzed Zone
(Imld, Ikd, Ai, Ik)
PemukimanIndustri Kecil
(Ik)Sentra Industri
Kecil (Ik)Sarana Usaha Industri Kecil
(Ik)
Jarakterhadap
pusat kotaDi luar kota Maksimum 15
kmDaerahpinggiran kota
Daerah pinggirankota denganaksesibilitas tinggikepelabuhan/airport
Tak tentu Tak tertentu Di dalamestate industri
Jarakterhadap
permTerpisah daripemukiman Minimal 2 km Minimal 3 km Terpisah dari
pemukiman
Relatifberbaurdenganpemukiman
Relatif berbaurdenganpermukiman
Di dalamestate industri
Jaringanjalan
Di sekitarjalan regional
Di sekitar jalanregional
Di sekitar jalanregional
Di sekitar jalanregional
Dapatdijangkaujalan lokal
Dapat dijangkau dengan jalan lokal
Di dalamestate industri
Fasilitasdan
Prasarana
Minimal tersediasumber air
Dalam radius pelayanan listrik, air bersih ,telkom, sist transpi dan perbankan
Dalam radius pelayanan listrk, air bersih dan telekom
Dalam radius pelayanan listrik, air bersih, telekom, sistem transportasi terutama pelabuhan/ airport dan cargo terminal
Minimal trerlayanilistrik dansumber air
Minimal tersediasumber air
Di dalamestate industri
Kualitas air sungai
Terlayani sungai golongan C,D,E
Terlayani sungai golongan C,D,E
Terlayani sungai golongan C,D,E
Terlayani sungai golongan C,D,E
Terlayani sungai golongan C,D,E
Terlayani sungai golongan C,D,E
Di dalamestate industri
Peruntuk-an lahan
Budidayapertanian
Budidayapertanian
Budidayapertanian Budidaya pertanian
Dapat berbaurantara lain denganpermukimandan pertanian
Dapat berbaurantara lain denganperdagangan, pertanian, pemukiman
Di dalamestate industri
Kriteria Lokasi Industri
2525Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 25252525
PASA
RPA
SAR
Sub SistemINPUT INDUSTRI
Sub Sub SistemSistemINPUT INDUSTRIINPUT INDUSTRI
Sub SistemPROSES
INDUSTRI 1
Sub Sub SistemSistemPROSES PROSES
INDUSTRI 1INDUSTRI 1
Sub SistemPROSES
INDUSTRI 2
Sub Sub SistemSistemPROSES PROSES
INDUSTRI 2INDUSTRI 2
Bahan Baku Industri
TeknologiPengolahan
Sumber DayaIndustri
Sumber DayaManusia
Rg & SaranaProduksi
Finansial
Sumber DayaManusia
Rg & SaranaProduksi
Finansia
Sub SistemOUTPUT
INDUSTRI
Sub Sub SistemSistemOUTPUT OUTPUT
INDUSTRIINDUSTRI
Produk
Limbah
Panas
Sub Sub SistemSistem PENUNJANGPENUNJANG-- PenelitianPenelitian
--PengembanganPengembangan-- PendidikanPendidikan & & PelatihanPelatihan
Sistem Industri
Sub Sub SistemSistem PEMASARANPEMASARAN-- AksesibilitasAksesibilitas
-- SaranaSarana PemasaranPemasaran-- InformasiInformasi PasarPasar
2626Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 2626
Sistem Industri dalamElemen Wilayah
STRUKTUR RUANG
POLA RUANG
SARANA PRASARANA
SISTEM INDUSTRI (Input, Proses,
Output, Penunjang)
STRUKTURRUANG
POLA RUANG
SARANA PRASRANA
SISTEM INDUSTRI(Input, Proses,
Output, Penunjang)
Komponen Pengembanganwilayah dapatdikelompokan dalam:- Wadah Isi- Container Content- Ruang Aktivitas- Fisik Non Fisik
CONTENT
CONTAINER
TEORI PERENCANAAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Konsep Kawasan IndustriMasa Depan
2828Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Kawasan Industri Masa Depan(sebuah Utopia?)
Robert Owen (1771-1858)Co-operative Movement & Labour Exchange
2929Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Kawasan Industri Masa Depan(sebuah Utopia?)
Kawasan Masa Depan
3030Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3030
Berbasis pada sumber daya industri daerahDidukung oleh sistem infrastruktur terpaduBerwawasan lingkungan Inovatif dengan kegiatan penelitian dan pengembangan industriDidukung oleh sistem pendidikan untuk pengembangan sumber daya manusiaDilengkapi dengan fasilitas pengembangan masyarakat seperti perumahan, pusat perbelanjaan, rekreasi, pergudangan dan lain-lain.
Konsep Kawasan Industri Modern
3131Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3131
PrinsipGreen Industrial Estate
1. Networking of complimentary firms - Industries or firms interact rather than operate in isolation
2. Industrial symbiosis - Materials produced by one industry are consumed as inputs by another
3. Green firms - manufacturer of solar collector, recycled products, energy efficient lights
4. Green materials and design - recycled materials, avoid sensitive areas
5. Green operation - reduced water and energy use, recycle wastes, reduced stormwater runoff, alternative energy
02
3232Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3232
PrinsipGreen Industrial Estate
6. Building design - minimize material and energy use7. Support services - water recapture and reuse, recycling, co-
location of buildings8. Surrounding uses – integration of other uses, e.g., housing and
retail
3333Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3333
KarakteristikKawasan Industri Generasi
Pertama(1970-1989)
Kawasan Industri GenerasiKedua
(1989-Sekarang)
Kawasan Industri GenerasiKetiga
(kedepannya)Produk Beraneka ragam, belum terfokus Tidak spesifik Berbasis kompetensi inti industri
daerah/ memiliki pohon industri yang akan dikembangkan
Infrastruktur Tidak terintegrasi dengandukungan sarana lain (listrik, air, dsb)
Mengarah pada integrasisarana dan prasaranapenunjang kawasan industri(sekolah, R&D, permukiman, dsb)
Terintegrasi dengan seluruhdukungan sarana (area komersial, R&D, pendidikan, perumahan, listrik, air, dll)
Lingkungan Kurang intensifnya pengelolaanlimbah
Memperhatikan lingkungan Memperhatikan lingkungan(misal: hutan, RTH )
Arahanpengembangan
Mendorong pertumbuhankawasan industri
Menarik investor dan secarabertahap mengarah salingmenunjang
Mengarah pada pengembangankota baru dan kawasan industrimodern
Research & Development
Belum terdapat pusat-pusat R&D R&D dilakukan tersendiri olehmasing-masing perusahaan
Didirikannya pusat-pusat R&D disetiap KI
Regulasi Belum terintegrasi denganperaturan terkait lainnya
Peraturan sudah mulaiterkoordinasi denganperaturan lainnya (tata ruang, lingkungan, dll)
Regulasi yang sinergis dan efisien antar sektor industridengan sektor lainnya
PenataanLokasi/Tata Ruang
Berada di dalam zona industri Berada di dalam kawasanperuntukan industri (sejakUUPR 26/2007 dan PP 24/2009)
Berada di dalam kawasanperuntukan industri
Pergeseran Paradigma KawasanIndustri
3434Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 34343434
Fisik-Spasial
Kelembagaan-Manajerial-
Sosial
Kawasan Industri Masa Depan(Solusi atas Masalah Empiris)
Pengembangan Kawasan Industri Terpadu yang Berkelanjutan (Integrated and Green)
SINERGI/INTEGRASI HIJAU
IsueStrategis
IsueStrategis
3535Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 35353535
Konsep Dasar(berdasarkan Solusi Masalah Empiris)
Kawasan Industri Terpadu yang Berkelanjutan
Industrial Estate
Integrated Green
3636Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 36363636
Integrated Industrial Estate
IntegratedIntegrasi
Fung-sional
IntegrasiSpasial
IntegrasiStake-
holders
IntegrasiHorisontal
IntegrasiVertikal
IntegrasiSarana
IntegrasiKawasanIntegrasi
Infra-struktur
Swasta -Swasra
Pemerin-tah &
Swasta
TEORI PERENCANAAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Kota Berkelanjutan &Eco Industrial Estate
3838Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Eco Industrial Estate
Suatu Komunitas Industri dan Usaha Pelayanan yang berlokasiberdekatan pada suatu lahan bersamaSetiap anggota (industri) berusaha meningkatkan kinerja Sosial, Ekonomi dan Lingkungan melalui KOLABORASI dalam mengelolasumber daya, masalah lingkungan dan sosial
3939Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 3939
Eco-Industrial Park
Concentrated industrial
and business activity within a defined
planning boundary
with organized
infrastructure
A labellingscheme (PALME)
developed in France to
recognize an organized
set of enhanced
environmental practices
and amenities
in industrial parks and
zones
Clusters of manufacturers
of environmental
products, providers of
environmental services
and developers
of environmental technologies
Clusters of industries co-located
such that the by-products
of one become the
inputs or materials for
other businesses or
industries to minimize waste and
dissipation of resources
Clusters of companies
taking account of ecological limits, using
resource-efficient
infrastructure, buildings and
processes, networking
purchases and a balance of producers,
scavengers & decomposers
Standard Industrial
ParkEco-Labeled
Industrial ParkEnvironmental
Industrial Park
Environmentally Balanced Indus-
trial Clusters (Industrial Symbiosis)
Eco-Efficient Park
Clusters of companies working to
reduce resource intensity, control
pollution and minimize collective
waste outputs
Perkembangan Manajemen KawasanIndustri berbasis Lingkungan
4040Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Kriteria Kota dan Kawasan Industriyang Berkelanjutan
SistemPusat
SistemProses
SistemManaje-
menSistem
JaringanPola
RuangSistemSarPras
SistemR&D
INTEGRASI Mixed LanduseKeterhubungan Sharing
GREEN
Simbiosis Sharing Sharing
Greening Ecological Design
• Greening Eco Design
• Passive Solar Design
Green Product
StruKtur RuangSISTEM KOTA SISTEM INDUSTRI
4141Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
NEOTRADITIONAL DEVELOPMENT(Audirac 1994, Berman
1998)
NEOTRADITIONAL DEVELOPMENT(Audirac 1994, Berman
1998)
Bentuk kompak, kepadatantinggi, tata guna lahan
campuran
Bentuk kompak, kepadatantinggi, tata guna lahan
campuranTransp berkelanjutan,
keragaman, kompak, tglcamp.
Transp berkelanjutan, keragaman, kompak, tgl
camp. City Greening, keragaman
ekol & kultur, manajberkelanjutan
City Greening, keragamanekol & kultur, manaj
berkelanjutanKebijajan yang menekankan
compatnessKebijajan yang menekankan
compatness
COMPACT CITY(Tsuei 1996, Holden 2005,
Neuman 2005, Burton 2000, dll)
COMPACT CITY(Tsuei 1996, Holden 2005,
Neuman 2005, Burton 2000, dll)
URBAN CONTAINMENT(Rodriguez 2006, Woo
2007)
URBAN CONTAINMENT(Rodriguez 2006, Woo
2007)
ECO-CITY(Kentworthty 2006)
ECO-CITY(Kentworthty 2006)
KepadatanKepadatan
KeragamanKeragaman
TGL CampuranTGL Campuran
KompaksiKompaksi
TransportasiBerkelanjutanTransportasiBerkelanjutan
Pasive Solar Design
Pasive Solar Design
Greening-Ecological Design
Greening-Ecological Design
KOTA yang BERKELANJUTAN
tinggisdg
tinggi
tinggi
sdg
sdg
sdg
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
tinggi
sdg
sdg
sdgsdg
sdg
sdg
sdg
sdg
New Urbanism, Transit Oriented Development, Transit Village, Transit-friendly design,
Urban Growth Boundaries, Urban Limit Line, Green
Line
Environmental City, Green City, Sustainable City,
Sustainable Community
KRIT
ERIA
4242Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Kriteria Kawasan IndustriBerkelanjutan
Keragaman(Jacobs 2002)
Integrasi(Acioly Jr & Claudio 2000)
Sistem TransportasiBerkelanjutan (Handy, 2005).
Pasive Solar Design(Moughtin dan Peter 2005)
Greening-Ecological Design (Beatly 2000)
variasi jenis guna lahan, sarana prasarana
Integrasi Vertikal dan Horisontal
Kesimbangan antara kebutuhan akan aksesibilitas dan kualitas lingkunganPengaturan bentuk & desain bang, jln, materia, vegetasi dan permukaan air,
Integrasi antara alam dengan kawasan
• Efisien• Kesetaraan
• Meminimalkan energi dan limbah
• Transportasi yang efisien dansetara
• Efisiensi energi
• Peningkatan kualitaslingkungan
4343Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
KONFIGURASI POHON KONFIGURASI SELL
HUBUNGAN-T(simpang tiga)
HUBUNGAN-X(simpang empat)
A A
A A
B
B B
B
Kriteria IntegrasiKriteria INTEGRASI dalam Bentuk KETERHUBUNGAN JALAN
4444Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Bekerja
Berhuni
Rekreasi
Jarak yang membutuhkankend bermotor
Bekerja
Berhuni
Rekreasi
Jarak yang dapat dicapaidengan berjalan kaki dan
naik sepeda
Kriteria Integrasi
Kriteria INTEGRASI dalam Bentuk MIXED LANDUSE
4545Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
KEMARIN HARI INI HARI ESOKPERDAGANGAN & JASA
INDUSTRI
PENDIDIKAn & FAS UMUM
PERUMAHAN
REKREASI
AGUS
DW
I WIC
AKSO
NO
Kriteria Integrasi
Integrasi dalam bentuk Lahan Campuran
4646Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Kriteria Integrasi
Simbiosis Proses IndustriLimbah suatu Industri = Bahan Baku bagi Industri Lain
Limbah Bahan Baku
4747Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 4747
ASPEK yg dapat di Integrasi kan
Bahan BakuEnergiAirPengolahan LimbahInformasiFungsi RegulasiSistem TransportasiPemasarandll
4848Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman 4848
PertukaranLimbah
Pemanfaat-an Bersama
SARANA PRASARAN INDUSTRI
ManajemenBersama dlmPemanfaatanFASILITAS
KAW INDUSTRI
Efektivitas Instrumen Kebijakan bagi PerencanaanTata Ruang dan Manajemen Lingkungan
Organisasi yang Mandiri/ Terisolasi
Pelu
ang
dan
Resik
oBi
snis
Pelu
ang
dan
Keun
tung
anBe
rsam
a
Eco Industrial Park
Simbiosis Industri
Simbiosis SumberdayaWilayah
ASPEK yg dapat di Integrasi kan
4949Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Utilities
Farms
Households
Service & commercial sectors
Government facilitation and regulation
Collector
Collector
CollectorCollector
Eco-industrial park
Resource recoveryfacility
Processor 1
Manuf. 1
Manuf. 2
Services
Construction &demolition
Collector
Manufacturing
Government Operations
Finance
Education & research
Communications
© 1997 Indigo Development
Integrasi Manajemen
5050Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Siklus Produk Hasil Industri(Siklus Terbuka)
Ekstraksi Produksi Fabrikasi Peng-gunaan Sampah
LIMB
AHPR
OSES
PROD
UK
5151Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Siklus Produk Hasil Industri(Siklus Terbuka)
5252Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Siklus Produk Hasil Industri (Siklus Terbuka)dengan Mempertingkan ASPEK EKOLOGI
Ekstraksi Produksi Fabrikasi Peng-gunaan Sampah
5353Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Siklus Tertutup Hasil Produksi
PRO-DUKSI
FABRI-KASI
PENG-GUNAAN
SAMPAH
EKSTRASI
5454Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Zona Daur Ulang Kawasan Indistri
Fasilitas daur ulang danpemrosesan limbahArea Pelayanan merupakan bagianatau berdekatan dengan KawasanIndustriPemilihan Limbah dengan ProdukJadiEnergy-recovery (Limbah menjadiEnergi)Minimalisasi Limbah dan MendaurUlang
5555Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Kriteria ‘GREEN’Passive Solar Design
Pengaturan Bangunan terhadap Aliran Angin
5656Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan HalamanUrban-Advantage.com
Ruang Publik Kawasan Industri
5757Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Contoh BaikSismbiosis Industri dalam Praktek
Kalundborg – DenmarkDidirikan tahun 1989
Kawasaki – JapanDikembangkan dandioperasikan tahun1997
Kwinana – Australia Dikembangkan tahun
2002
5858Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halamanvan Berkel, R. 2006. Regional Resource Synergies for Sustainable Development in Heavy Industrial Areas, Curtin University, Perth
Kalundborg
5959Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
KalundborgEkologi Industri
Pertukaran Limbah dan Aliran EnergiAntar Unit Produksi memiliki kedekatan spasial dalam satu tapakAdanya keterkaitan sistem secara eksternal (dg kawasan diluar)
TEORI PERENCANAAN
JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTAFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Pengendalian dalamMewujudkan EIP
6161Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman61
Level MANAJERIALLevel MANAJERIAL Level KONSEPSUALLevel KONSEPSUALLevel OPERASIONALLevel OPERASIONAL
MONITORING
Kaji Banding antarakondisi yang
berkembang denganyang diharapkan
FAKTA
KondisiKAWASAN INDUSTRI
saat ini
TUJUAN
Kondisi atau Keadaanyang diharapkan
(KAWASAN INDUSTRI BERKELANJUTAN)
TINDAKANTindakan thd Kondisi ygada melalui INFORMASI, MOTIVASI, ORGANISASI.
& INSTALASI
REKOMENDASIKesimpulan dari hasil
Kaji Banding untukmenentukan Tind./
Intervensi atau Revisi
EVALUASI
Evaluasiatau Revisi
Tujuan/ Rencana
Mekanisme PENGENDALIAN dalamMempercepat Kawasan Industri Berkelanjutan
6262Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
PERASAAN
SKPD PENANGG
JAWAB
Dinas PUDPRDBag Hukum
Dinas PU
DisperindagBappedaPerg Tinggi
DsiperindagBappedaInfokomPend & Kebud
JENIS INSTRUMEN DEFINISI CONTOH
PERUBAHAN yg
DIHARAPKAN
1 INFORMASI Menimbulkan perubahanterhadap perasaan(mood, feeling) manusiamelalui pemberiansemangat, janji & perhatian
Penyebaran Leaflet, Brosur, Buku Infrastruktur EIPPemasangan Baliho, SpandukIklan di Mass MediaPameran
PIKIRAN
2 MOTIVASI Memodifikasipemahaman/ pemikiranmanusia denganmengurangikebingungan, pikiranyang salah.
Penyelenggaraan event terkaitdengan Industri (LombaKebersihan, Kerja Bakti), Penyelenggaraan seminar, pameranPelatihan Sadar Lingkungan
3 INSTALASI Perbaikan, penambahanperalatan untukmengurangi kongesti/ masalah
Perbaikian dan PembangunanInfrastruktur Kaw IndustriKonservasi, Preservasi, Rehabilitasi, RekonstruksiInfrastruktur Kaw IndustriPembangunan Sarana EkonomiMasyarakat
PERALATAN
4 ORGANISASI Penyusunan proseduryang harus dilakukan
PERGUB Kawasan IndistriMOU dengan Instansi lain ttgCSRPenyusunan NSPK
PERILAKU
Jenis Instrumen Pengendalian
6363Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Jenis InstrumenPengendalian
Contoh Tindakan untukMeningkatkan INFORMASI
6464Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Jenis Instrumen PengendalianContoh Tindakan untuk MeningkatkanMotivasi
6565Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Jenis Instrumen PengendalianContoh Tindakan Bersifat INSTALASI
6666Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Jenis Instrumen Pengendalian
Contoh Tindakan Bersifat REGULASI
6767Pengembangan Wilayah Berbasis Agropolitan Halaman
Selalu Mulai dari sebuah VISI
Sekian danTerima Kasih