Kawah Tekurep

Oleh:

• Fairuz Hilwa• Hanni Rachmilia• Muhammad Nur Akbar• Muhammad Yoga Pratama• Yeni Mustika

Kelas : X.3

Nama kawah tekurep diambil dari bentuk cungkup (kubah) yang menyerupai kawah ditengkurapkan (Palembang:tekurep). Jika diukur dari tepian Sungai Musi, kompleks makam ini berjarak sekitar 100 meter dari sungai. Sekelilingnya dipagari dengan batu bata, yang sebagian telah rusak. Di sisi yang menghadap Sungai Musi (arah selatan), terdapat gapura yang merupakan gerbang utama untuk memasuki kompleks makam.

Di dalamnya, terdapat empat cungkup. Yaitu, tiga cungkup yang diperuntukkan bagi makam para sultan dan satu cungkup untuk putra-putri Sultan Mahmud Badaruddin, para pejabat dan hulubalang kesultanan.

Cungkup I

Cungkup IV Cungkup III

Cungkup II

Cungkup I

Sultan Mahmud Badaruddin I (wafat tahun 1756 M)

Ratu Sepuh, istri pertama yang berasal dari Jawa Tengah

Ratu Gading, istri kedua yang berasal dari Kelantan (Malaysia)

Mas Ayu Ratu (Liem Ban Nio), istri ketiga yang berasal dari Cina

Nyimas Naimah, istri keempat yang berasal dari I Ilir (kini Guguk Jero Pager Kota Palembang Lamo)

Sayyid Idrus Al Idrus dari Yaman Selatan

Cungkup II

Pangeran Ratu Kamuk (wafat tahun 1755 M)

Ratu Mudo (istri P. Kamuk) Sayyid Yusuf Al Angkawi

(Imam Sultan)

Cungkup III

Sultan Ahmad Najamuddin (wafat tahun 1776 M)

Masayu Dalem (istri Najamuddin)

Sayyid Abdur Rahman Maulana Tugaah (imam Sultan dari Yaman)

Cungkup IV

Sultan Muhammadi Bahauddin (wafat tahun 1803 Masehi)

Ratu Agung (istri Bahauddin)

Datuk Murni Hadad (Imam Sultan dari Arab Saudi)

Beberapa makam lain yang tidak terbaca namanya

Di luar keempat cungkup itu, masih terdapat beberapa makam. Antara lain, Susuhunan Husin Diauddin, yang wafat dalam pembuangan oleh Belanda di Jakarta, 4 Jul 1826. Semula, Husin Diauddin dimakamkan di Krukut tetapi kemudian dipindahkan ke Palembang.

Thank You