katarak babII chipha

14
BAB II PEMBAHASAN Katarak Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. 1 Penyebab 1. Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia/ degenerasi, yang mengakibatkan lensa mata menjadi keras dan keruh. ( Katarak Senilis ) 2. Dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alcohol , kurang vitamin E , radang menahun dalam bola mata , polusi asap motor / pabrik karena mengandung timbal 8

description

katarak,mata

Transcript of katarak babII chipha

Katarak

BAB IIPEMBAHASAN

Katarak

Katarak adalah kekeruhan pada lensa mata yang menyebabkan gangguan penglihatan. 1

Penyebab1. Penyebab paling banyak adalah akibat proses lanjut usia/ degenerasi, yang mengakibatkan lensa mata menjadi keras dan keruh. ( Katarak Senilis )

2. Dipercepat oleh faktor lingkungan, seperti merokok, sinar ultraviolet, alcohol , kurang vitamin E , radang menahun dalam bola mata , polusi asap motor / pabrik karena mengandung timbal3. Cedera mata , misalnya pukulan keras , tusukan benda ,panas yang tinggi , bahan kimia yang merusak lensa ( Katarak Traumatik )4. Peradangan / Infeksi pada saat hamil , penyakit yang diturunkan ( Katarak Kongenital )

5. Penyakit infeksi tertentu dan penyakit metabolik misalnya diabetes mellitus ( Katarak komplikata )6. Obat-obat tertentu (misalnya kortikosteroid ,klorokuin ,klorpromazin ,ergotamine, pilokarpin 2,3Patomekanisme Dengan bertambah lanjut usia seseorang maka nucleus lensa mata akan menjadi lebih padat dan berkurang kandungan airnya , lensa akan menjadi keras pada bagian tengahnya ( optic zone ) sehingga kemampuan memfokuskan benda berkurang.

Dengan bertambah usia lensa juga mulai berkurang kebeningannya. ( Katarak Senilis )2 Penderita kencing manis (diabetes mellitus) yang gagal merawat penyakitnya akan mengakibatkan Kandungan gula dalam darah menjadikan lensa kurang kenyal dan bisa menimbulkan katarak( Katarak Komplikata )4

Gejala KlinisKatarak berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan nyeri disertai gangguan penglihatan yang muncul secara bertahap. 1. Penglihatan kabur dan berkabut

2. Fotofobia3. Penglihatan ganda4. Warna manik mata berubah / putih5. Kesulitan melihat di waktu malam6. Sering berganti kacamata7. Perlu penerangan lebih terang untuk membaca

8. Seperti ada titik gelap didepan mata9. Melihat dekat jelas ( bersifat sementara ) 2,5

Gejala Klinis katarak menurut tempat terjadinya sesuai anatomi lensa :

1. Katarak Inti / Nuclear a. Menjadi lebih rabun jauh sehingga mudah melihat dekat ,dan untuk melihat dekat melepas kaca mata nya.

b. Penglihatan mulai bertambah kabur atau lebih menguning , lensa akan lebih coklat

c. Menyetir malam silau dan sukar2. Katarak Kortikal

a. Kekeruhan putih dimulai dari tepi lensa dan berjalan ketengah sehingga mengganggu penglihatan

b. Penglihatan jauh dan dekat terganggu

c. Penglihatan merasa silau dan hilangnya penglihatan kontra

3. Katarak Subscapular

a. Kekeruhan kecil mulai dibawah kapsul lensa , tepat jalan sinar masuk

b. Dapat terlihat pada kedua mata

c. Mengganggu saat membaca

d. Memberikan keluhan silau dan halo atau warna sekitar sumber cahaya

e. Mengganggu penglihatan 2Pembagian1. Katarak kongenitalis adalah katarak yang mulai terjadi sebelum atau segera bayi lahir dan bayi berusia kurang dari 1 tahun ( buku ijo sidharta )Katarak kongenitalis bisa merupakan penyakit keturunan (diwariskan secara autosomal dominan) atau bisa disebabkan oleh: - Infeksi kongenital, seperti campak Jerman - Berhubungan dengan penyakit metabolik, seperti galaktosemia.

Faktor resiko terjadinya katarak kongenitalis adalah: - penyakit metabolik yang diturunkan - riwayat katarak dalam keluarga - infeksi virus pada ibu ketika bayi masih dalam kandungan.1Kelainan utama terletak dinukleus lensa atau nukleus embrional bergantung pada waktu stimulus kataraktogenik atau di kutub anterior atau posterior lensa.Katarak kongenital dapat berbentuk katarak lameral atau zonural, katarak polaris posterior ( piramidalis posterior ,kutub posterior ) polaris anterior ( piramidalis anterior , kutub anterior), katarak inti (katarak nuklearis) dan katarak sutural.6Untuk mengetahui penyebab katarak kongenital perlu dilakukan pemeriksaan riwayat prenatal infeksi ibu seperti rubela pada kehamilan trimester pertama dan pemakaian obat selama kehamilan .Bila katarak disertai dengan uji reduksi pada urine yang positif , mungkin katarak terjadi akibat galaktosemia.Pada pupil bayi akan terlihat bercak putih atau leukokoria.7Penatalaksanaan

Tindakan pengobatan pada katarak kongenital adalah operasi :

a. Operasi katarak kongenital dilakukan bila refleks fundus tidak tampakb. Biasanya bila katarak bersifat total , operasi dapat dilakukan pada usia 2 bulan atau lebih muda bila telah dapat dilakukan pembiusan.2. Katarak Juvenil

Katarak yang lembek dan terdapat pada orang muda , yang mulai terbentuk pada usia kurang dari 9 bulan , katarak juvenil biasanya merupakan kelanjutan katarak kongenital.

Penyulit penyulit pada penyakit katarak Juvenil :

1. Katarak Metabolik

a. Katarak diabetik dan galaktosemik

b. Katarak hipokalsemik

c. Katarak defisiensi gizi

d. Katarak aminoasiduria

e. Penyakit Wilsonf. Katarak berhubungan dengan kelainan metabolik lain

2. Otot

Distrofi miotonik ( umur 20 sampai 30 tahun )

3. Katarak traumatik4. Katarak Komplikata

a. Kelainan kongenital dan herediter

b. Katarak degeneratif

c. Katarak anosikd. Toksik

e. Lain lain kelainan kongenital , sindrom tertentu.

f. Katarak radiasi.73 Katarak Senilis

Semua kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjutBentuk katarak senilis :a. Katarak nuklear

Inti lensa dewasa selama hidup bertambah besar dan menjadi sklerotik. Lama kelamaan inti sel yang mulanya putih kekuning kuningan menjadi coklat dan kemudian kehitam hitaman ( Katarak brunesen atau nigra )

b. Katarak kortikal

Pada katarak kortikal terjadi penyerapan air sehingga lensa menjadi cembung dan terjadi miopisasi akibat perubahan indeks refraksi cahaya . Pada keadaan ini penderita seakan akan mendapatkan kekuatan baru untuk melihat dekat pada usia yang bertambah.

c. Katarak Kupuliform

Katarak kupuliform dapat terlihat pada stadium dini katarak kortikal atau nuklear. Kekeruhan terletak dilapis korteks posterior dan dapat memberikan gambaran piring. Makin dekat letaknya terhadap kapsul makin cepat bertambahnya katarak, Katarak ini sering sukar dibedakan dengan katarak komplikata.6Stadium katarak senilis :a. Katarak Insipien Kekeruhan mulai dari tepi ekuator berbentuk jeruju menuju korteks anterior dan posterior ( katarak kortikal ) , vakuol mulai terlihat di dalam korteksKatarak subkapsular posterior , kekeruhan mulai terlihat anterior subkapsular posterior , celah terbentuk antara serat lensa dan korteks berisi jaringan degeneratif ( benda morgagni ). Kekeruhan ini dapat menimbulkan poliopia oleh karena indeks refraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa , bila dilakukan uji bayangan iris akan positif, pada permulaan hanya tampak bilapupil dilebarkan.b. Katarak Intumesen

Kekeruhan lensa disertai pembengkakan lensa akibat lensa yang degeratif menyerap air.

Masuknya air kedalam celah lensa mengakibatkan lensa menjadi bengkak dan besar yang akan mendorong iris sehingga bilik mata menjadi dangkal dibanding dengan keadaan normal. Pencembungan lensa ini dapat memberikan penyulit glaukoma

Katark intumesen biasanya terjadi pada katarak yang berjalan cepat dan mengakibatkan miopia lenticular . Pada keadaan ini dapat terjadi hidrasi korteks sehingga lensa akan mencembung dan daya biasnya akan bertambah yang akan memberikan miopisasi.Pada pemeriksaan slitlamp terlihat vakuol pada lensa disertai peregangan jarak lamel serat lensa.

b. Katarak Imatur

Katarak belum seluruh lapis lensa,hanya sebagian lensa yang keruh, akan bertambah volume lensanya akibat meningkatnya tekanan osmotik bahan lensa yang degeratif, Pada stadium ini terjadi hidrasi korteks yang mengakibatkan lensa menjadi cembung sehingga memberikan perubahan indeks refraksi dimana mata akan menjadi miopi. Kecembungan ini akan mengakibatkan pendorongan iris kedepan sehingga bilik mata depan akan semakin sempit dan dapat menimbulkan hambatan pupil sehingga terjadi glaukoma sekunder. Uji bayangan iris pada keadaan ini positif.

c. Katarak Matur

Kekeruhan telah mengenai seluruh masa lensa, kekeruhan ini dapat terjadi akibat deposisi ion Ca yang menyeluruh. Bila proses degenerasi berjalan terus menerus akan terjadi pengeluaran air bersama sama hasil desintegrasi melalui kapsul , didalam stadium ini lensa akan berukuran normal , iris tidak terdorong kedepan dan bilik mata depan akan mempunyai kedalaman normal kembali. Lensa berwarna putih keruh akibat perkapuran menyeluruh karena deposit kalsium.Bila dilakukan uji bayangan iris akan terlihat negatif.

d. Katarak Hipermatur

Katarak yang mengalami proses degenerasi lanjut , lensa menjadi cair dan dapat keluar melalui kapsul lensa. Masa lensa yang berdegenerasi keluar dari kapsul lensa sehingga lensa menjadi mengecil , berwarna kuning dan kering. Pada pemeriksaan terlihat bilik mata dalam dan lipatan kapsul lensa, kadang kadang pengerutan berlanjut sehingga hubungan dengan zonula Zinn menjadi kendor. Bila proses berjalan terus disertai dengan kapsul yang tebal maka korteks yang berdegenerasi dan cair tidak dapat keluar sehingga korteks akan memperlihatkan bentuk sebagai sekantong susu disertai nukleus yang terbenam didalam korteks lensa karena lebih berat ( keadaan ini disebut Katarak Morgagni ) . Uji bayangan iris memberikan gambaran pseudopositif.6,7Perbedaan Stadium Katarak Senilis

InsipienImaturMaturHipermatur

KekeruhanRinganSebagianSeluruhMasif

Cairan LensaNormalBertambahNormalBerkurang

IrisNormalTerdorongNormalTremulans

Bilik Mata DepanNormalDangkalNormalDalam

Sudut Bilik MataNormalSempitNormalTerbuka

Shadow TestNegatifPositifNegatifPseudopositif

Penyulit-Glaukoma-Uveitis + Glaukoma

4. Katarak Komplikata Merupakan katarak akibat penyakit mata lain seperti radang , dan proses degenerasi seperti ablasi retina ,retinitis pigmentosa , glaucoma , pasca bedah mata ,dapat juga disebabkan penyakit system endokrin seperti diabetes mellitus , hipoparatiroid , galaktosemia dan miotonia distrofi ).Katarak komplikata memberikan tanda khusus dimana mulai katarak selamanya didaerah bawah kapsul atau pada lapis korteks , kekeruhan dapat difus , pungtata ataupun linier, dapat berbentuk rosete ,reticulum dan biasanya terlihat vakuol.

Bentuk katarak komplikata :

a. Kelainan pada polus posterior mata

Terjadi akibat penyakit koroiditis , retinitis pigmentosa , ablasio retina , kontusio retina dan myopia tinggi yang mengakibatkan kelainan badan kaca, biasanya kelainan ini berjalan aksial yang biasanya tidak berjalan cepat didalam nucleus sehingga sering terlihat nucleus lensa tetap jernih.b. Kelainan pada polus anterior bola mataBiasanya akibat kelainan kornea berat ,iridosiklitis , kelainan neoplasma dan glaukoma . Pada iridosiklitis akan mengakibatkan katarak subskapularis anterior.

Katarak komplikata yang disebabkan Diabetes Mellitus,dapat terjadi dalam 3 bentuk :

a. Pasien dengan dehidrasi berat ,asidosis dan hiperglikemia nyata, pada lensa akan terlihat kekeruhan berupa garis akibat kapsul lensa berkerut.Bila dehidrasi lama akan terjadi kekeruhan lensa, kekeruhan akan hilang bila terjadi rehidrasi dan kadar gula normal kembali.

b. Pasien diabetes juvenil yang tidak terkontrol , dimana terjadi katarak serentak pada kedua mata dalam 48 jam , bentuk dapat snow flake atau bentuk piring subkapsular.

c. Katarak pada pasien diabetes dewasa dimana gambaran secra histologik dan biokimia sama dengan katarak pasien non diabetik.75. Katarak Traumatik Paling sering akibat cedera benda asing dilensa atau trauma tumpul terhadap bola mata.Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan kadang korpus vitreus masuk kedalam struktur lensa.

Pasien mengeluh penglihatan kabur secara mendadak. Mata menjadi merah , lensa opak dan mungkin terjadi perdarahan intra okular, apabila humor aqueus dan korpus vitreus keluar dari mata , mata menjadi sangat lunak.

Penatalaksanaan

1. Benda asing yang masuk harus segera dikeluarkan atau setelah peradangan mereda.2. Diberikan antibiotik sistemik dan Topikal kortikosteroid topikal untuk memperkecil terjadinya infeksi dan uveitis

3. Atropin Sulfat 1 % untuk menjaga pupil tetap berdilatasi dan mencegah pembentukkan sinekia posterior.8PAGE 8