Kata Pengantar - file · Web viewPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan...
Transcript of Kata Pengantar - file · Web viewPuji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan...
Tugas Kelompok
Dasar – Dasar Humas
“Humas Eksternal Organisasi”
Dosen Pembimbing : Nurjanah, M. Si
Anggota Kelompok : 1. Afifah Noor Khairani
2. Erma Fatma
3. Novia Friska
4. Rizka Fitri
5. M. Al - Amin
Konsentrasi Manajemen Komunikasi dan Media
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
2013
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik,dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan pengerjaan makalah
mata kuliah Dasar – Dasar Humas yang membahas mengenai “Humas Eksternal
Organisasi”.
Makalah ini disusun dengan tujuan utama untuk memenuhi tugas mata
kuliah Kapita Selekta Manajemen Komunikasi yang membahas mengenai “Studi
Media”.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Nurjanah, M. Si selaku dosen pengajar mata kuliah Dasar – Dasar Humas, serta
pihak yang ikut berjasa dalam penyelesaian makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada
kami dan pembaca untuk kabahagiaan dunia dan akhirat
Pekanbaru, 16 April 2013
Kelompok 2
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi.................................................................................................................ii
I. Pendahuluan....................................................................................................1
II. Pembahasan.................................................................................................4
2.1 Hubungan dengan Masyarakat..............................................................6
2.2 Hubungan dengan Media.......................................................................6
2.3 Hubungan dengan Pemasok...................................................................7
2.3.1 Fungsi Bagian Humas......................................................................8
2.3.2 Tujuan Program Hubungan Pemasok...........................................9
2.3.3 Berkomunikasi Dengan Para Suplier.............................................9
2.4 Hubungan dengan Pemerintah............................................................10
2.4.1 Peranan Humas dalam Pemerintahan.........................................11
2.4.2 Kritik Terhadap Fungsi Humas...................................................11
2.4.3 Persengketaan Antara Bidang-Bidang Pemerintahan...............12
2.4.4 Persengketaan Antara Partai Politik...........................................12
2.4.5 Persengketaan Antara Pemerintah Dengan Pers........................13
2.4.6 Humas dalam Pemerintahan Negara Bagian dan Kotapraja....13
2.4.7 Kampanye politik...........................................................................13
2.5 Hubungan dengan Investor..................................................................14
ii
2.6 Hubungan dengan Distributor - Dealer..............................................15
2.6.1 Tujuan Program Hubungan Distributor-Dealer Para Pengusaha
Pabrik 18
2.7 Hubungan dengan Konsumen..............................................................20
2.8 Hubungan dengan Pemuka Pendapat.................................................21
2.9 Hubungan dengan Komunitas.............................................................22
III. Penutup......................................................................................................25
3.1 Kesimpulan............................................................................................25
Daftar Pustaka......................................................................................................iv
iii
Daftar Pustaka
Agung Wasesa, Silih. 2005. Strategi Public Relation. Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama.
Balake, Reed H. 2003. Taksonomi Konsep Komunikasi. Cetakan ke-1. Surabaya:
PT. Papyrus Surabaya.
Coulson, Collin & Thomas. 2005. Public Relations. Jakarta : Bumi Aksara.
Jefkins, Frank. 2004. Public Relation. Jakarta : Erlangga.
Kusumastuti, Frida. 2002. Dasar Dasar Humas. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Moore, Frazier. 2004. Humas : Membangun Citra Dengan Komunikasi. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cetakan ke-3.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Nurudin. 2008. Sistem Komunikasi Indonesia. Edisi Ke-2. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Rasyid, Anuar. 2011. Dasar – Dasar Public Relation. Pekanbaru : Pusbandik UR.
Soeemirat, Soleh. 2005. Dasar – Dasar Public Relations. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
iv
Werner, Severin,. 2005. Teori Komunikasi Sejarah Metode dan Terapan di dalam
Media Massa. Edisi ke-5. Jakarta : Kencana.
v
I. Pendahuluan
Kita hidup pada zaman sepedensi (ketergatungan) dimana kita
semua semakin menaruh kepercayaan demi pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan ekonomi social dan spiritual. Hal ini secara lansung
bertentangan dengan situasi yang terjadi beberapa waktu yang telah ketika
orang-orang pada umumnya bersikap “cukup diri” (self-sufficient),
menyediakan makanan bagi dirinya sendiri, membangun rumah sendiri,
membuat pakaian sendiri, dan hidup terpisah dari orang lain.
Masyarakat kita yang semakin kompleks dan masalah-masalah tak
terhindarkan yang diakibatkannya cenderung meniadakan konsep
indepedensi tersebut. Sekarang hanya sedikit orang yang mampu mencapai
tujuannya tanpa bantuan orang lain. Orang –orang bergantung pada
perkumpulan guna kepuasan social; pada gereja dan masjid untuk
bimbingan spiritual. Kebergantungan orang-orang pada pekerjaan serta
kehidupannya masa kini.
Secara serempak, kekuatan-kekuatan yang berkadar sama telah
meningkatkan pentingnya peranan individu dalam masyarakat. Belum
pernah sebelumnya ada pendapat mengenai individu atau kelompok, atau
public, yang lebih esensial bagi keberhasilan lembaga-lembaga perusahaan
social, agama dan politik. Organisasi perusahaan bertumpu pada banyak
orang untuk keterampilan materi, komponen-komponen, dan pemasaran
produk-produknya. Organisasi-organisasi kesejahteraan social, persatuan
1
dagang, serta perkumpulan-perkumpulan profesinal dan perusahaan
bertumpu pada anggota-anggotanya dan public pada umumnya untuk
pelayanan sukarela dan bantuan keuangan. Pemerintah bergantung pada
rakyat untuk dukungan financial, tenaga kerja, dan kesepakatan umum.
Kepercayaan lembaga-lembaga kepada rakyat merupakan salah satu dari
sekian perkembangannya penting diabad ke dua puluh ini.
Saling keberuntungan antara orang-orang dan perusahaan,
pemerintah, dan organisasi-organisasi social telah menciptakan kebutuhan
akan suatu filsafat dan fungsi baru dari manajemen, yang selanjutnya kita
sebut sebagai “hubungan masyarakat”. Selanjutnya dalam bahasa ini
menggunakan istilah humas.
Setiap organisasi memiliki khalayaknya masing-masing, bahkan
untuk organisasi yang memiliki core bussniness yang sama. Maka pesan
PR dan media yang digunakan tidak dilakukan secara sama kepada semua
khalayak. Khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang yang
berkomunikasi ke organisasi, baik secara internal maupun eksternal.
(Jefkins, 2004 : 80)
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk
memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan
membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat
masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-
program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam
2
upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara
pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang
ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik
internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas
membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan
mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara
keduanya.
Oleh karena itu, maka khalayak PR dibagi menjadi dua yakni
internal dan eksternal. Di dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai Humas Eksternal Organisasi, maksudnya kami akan membahas
mengenai pola komunikasi yang digunakan oleh PR dengan khalayak
ekternalnya. Komunikasi yang dilakukan dengan khalayak eksternal PR
antara lain :
a. Hubungan dengan Masyarakat
b. Hubungan dengan Media
c. Hubungan dengan Pemasok
d. Hubungan dengan Pemerintah
e. Hubungan dengan Investor
f. Hubungan dengan Distributor – Dealer
g. Hubungan dengan Konsumen
h. Hubungan dengan Pemuka Pendapat
i. Hubungan dengan Komunitas
3
4
II. Pembahasan
Hubungan masyarakat, atau sering disingkat humas adalah seni
menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi. “Public Relations adalah
fungsi manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan
tata cara seseorang atau organisasi demi kepentingan publik, serta merencanakan
dan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan
publik”. (Effendy, 1993:116)
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah
fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi
dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati,
dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan
penelitian opini public di antara mereka.
Menurut definisi yang dirumuskan oleh PR, istilah khalayak sengaja
dituangkan dalam istilah bermakna majemuk, yakni publics. Setiap
organisasi/perusahaan memiliki sendiri khalayak khususnya. Kepada khalayak
yang terbatas itulah organisasi senantiasa menjalin komunikasi, baik secara
internal maupun eksternal.
Alasan penetapan khalayak/public :
a. Untuk mengidentifikasikan segmen khalayak atau kelompok yang paling
tepat untuk dijadikan sasaran suatu program PR
5
b. Untuk menciptakan skala prioritas, berkaitan dengan adanya kterbatasan
anggaran dan sumber-sumber daya lainnya
c. Untuk memilih media dan teknik PR yang sekiranya paling sesuai
d. Untuk mempersiapkan pesan-pesan sedemikian rupa agar efektif dan mudah
diterima.
Akibatnya tidak ditetapkannya khalayak :
a. Segenap usaha dan dana akan terpecah belah akibat terlalu luasnya khalayak
yang dituju
b. Pesan yang dikirimkan tidak ditangkap atau dimengerti sebagaimana
mestinya, karena pesan itu tidak sesuai dengan karakteristik khalayak yang
menerimanya
c. Total kegiatan tidak akan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
sehingga penggunaan jam kerja, materi serta peralatan menjadi tidak
ekonomis
d. Tujuan yang hendak dicapai—walaupun telah ditargetkan—tidak akan
tercapai.
e. Pihak manajemen atau perusahaan klien merasa tidak puas dengan hasil
yang ada.
Kalau ini berlangsung berulang-ulang pada akhirnya mereka akan
beranggapan bahwa kegiatan PR itu merupakan suatu yang abstrak, atau bahkan
sesuatu yang sia-sia dan hanya memboroskan uang saja. Kemungkinan lainnya
mereka masih percaya pada manfaat dan arti penting PR, tetapi mereka takkan
mempercayai lagi kompetensi para praktisi PR yang mereka pekerjakan.
6
Khalayak Eksternal PR :
2.1 Hubungan dengan Masyarakat
Tipe masyarakat di dalamnya akan bergantung dari macam usaha yang
ada. Misalnya usaha hotel pasar swalayan, rumah sakit, industri manufactur, dan
jasa akan berbeda satu sama lain komunitas sekitarnya. Hal yang perlu diingat
adalah bermula dengan lingkungan terdekat yang digarap dengan baik sebagai
langkah awal yang positif.
Khalayak masarakat dari suatu organisasi tergantung pada jenis organisasi
itu sendiri. Khalayak atau pasar swalayan, pemerintah daerah, instalansi nuklir,
pabrik, labolatorium riset, hotel, bandar udara, pelabuhan laut, rumah sakit,
penjara umum, dan markas besar polisis jelas berlainan satu sama lain. Bahkan,
khalayak dari organisasi-organisasi berbeda tapi berada di satu lokasi yang sama
pun juga acap kali berbeda. Sebuah organisasi yang bijaksana akan mengawali
kegiatan PR nya dengan mengenali masalah dan kebutuhan masyarakat di
sekelilingnya.
2.2 Hubungan dengan Media
Pihak media memerlukan penanganan yang sama sekali berbeda dari pada
yang khalayak-khalayak lainnya. Salah satu alasannya adalah kenyataan bahwa
media merupakan jalur penghubung langsung antara organisasi dan para khalayak
anda. Pers dapat dibagi dalam: pers nasional, ragional, lokal, dagang dan
profesional. Setiap surat kabar atau majalah mempekerjakan para wartawan yang
mempunyai kepentingan yang sangat berbeda.
7
Berita tidak dapat menunggu, sebuah berita dapat timbul dalam beberapa
jam saja. Para wartawan seyogiannya diberi nomor telfon yang direct dan hotline
agar dapat menghubungi PR tersebut dalam waktu 24 jam. Dalam berurusan
dengan radio dan televisi harus diingat bahwa reputasi suatu perusahaan atau
organisasi dirugikan dengan kata no comment. Pemirsa akan tahu segera sesuatu
yang disembunyikan karena itu disediakan suatu jawaban yang positif, walaupun
sangat umum, karena pemirsa mempunyai harapan-harapan yang harus dipenuhi
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan membina hubungan
baik dengan pihak pers.Arti harpiah daripad press adalah percetakan, namun pada
perkembangan selanjutnya istilah pers dapat diartikan sebagai pihak-pihak yang
berkecimpung dalam hal pemberitaan, jadi tidak saja surat kabar, tapi juga
meliputi berbagai media seperti TV, Radio, dsb. Prinsipnya Press Relations adalah
membina hubungan baik dengan orang-orang pers. Disamping membina, seorang
PRO juga harus mengatur dan mengembangkan hubungan baik dengan pers dsb.
PR harus mempunyai hubungan yang baik dengan pers, sebab mereka mempunyai
peranan penting dalam kemajuan dan perkembangan perusahaan/instansi yang
menyangkut pemberitaan baik negative maupun positif. Jadi pers merupakan
kunci kesuksesan dari kegiatan public relations suatu perusahaan.
Bentuk Hubungan Pers :
Press Release
Press Conference
Press Room
Press Tour
8
Press Reception
2.3 Hubungan dengan Pemasok
Di sektor pemasok dan pelanggan tergantung satu sama lain, dan kadang
jatuh bangun bersama. Konsumen dapat dibeda-bedakan sebagai pembeli satu kali
dan berkali-kali, pembeli barang konsumsi dan barang industri. Kebutuhan setiap
golongan konsumen perlu mendapat perhatian karena karakteristiknya berbeda-
beda.
Saling ketergantungan di antara bisnis amerika merupakan sifat sistem
bebas dan perekonomian amerika serikat. Hubungan ini menyebabkan insdustri
amerika kenyal dan mampu menghasilakan produk-prosuk yang beraneka ragam
dalam jumlah yang besar. Ketergantungan para pengusaha pabrik kepada para
pemasok (suplier) komponen produk meningkat selama bahan dan proses yang
semakin khusus menjadi terlihat dalam produksi peralatan yang ilmiah dan rumit
serta produk-produk teknis yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan industri,
militer, dan khalayak konsumen meningkat.
Kedudukan pemasok dalam hubungan ini semakin bertambah penting.
Para pengusaha pabrik percaya kepada para pemasok bahan mentah, suku cadang,
aksesoris, perkakas, dan mengoperasikan perbekalan untuk produksi dan operasi.
Para pemasok menyediakan bahan dan pelayan yang kira-kira berharga setengah
pendapatan dari para penjual pengusaha pabrik. Para pengusaha pubrik besar,
dengan seluruh fasilitas, orang, dan keterampilannya, tidak dapat berjalan tanpa
bantyuan dari beribu-ribu sumber yansg menyediakan bahan, suku cadang, dan
pelayanan. Para produsen menyadari bahwa, para pemasoknya merupakan sumber
9
utama bagi mutu produk, penjualan, dan keuntungan. Juga yang terlibat secara
tidak langsung dalam pemasokan para pemgusaha pabrik adalah pemasok
tambahan, yang menjual produk dan jasa kepada para pemasok langsung dari para
produen.
2.3.1 Fungsi Bagian Humas
Bagian humas sebaiknya bertanggung jawab atas penelitian sikap para
pemasok terhadap perusahaan, perencanaan dan persiapan komunikasi kepada
para pemasok dan usulan kebijaksanaan dan tata cara pembelian untuk bagian
lainnya yang terlibat dalam hubungan dengan para pemasok. Staf humas
sebaiknya berkonsultasi dengan para anggota panitia hubungan pemasok dengan
para pelaksana pembelian dalam hal tujuan program.
2.3.2 Tujuan Program Hubungan Pemasok.
Tujuan program hubungan pemasok adalah sebagai berikut :
a. Membina kepentingan bersama antara pemasok dan pembeli
b. Menunjukkan kepada para pemasok bagaimana mereka dapat meningkatkan
metode produksinya sehingga meningkatkan pengembalian bersih mereka.
c. Menentukan apakan para pemasok memikirkan kebijaksanaan dan kebiasaan
perusahaan.
d. Mnjadikan perusahaan sebagai mitra yang baik, yang bekerja sama dengan
sungguh-sungguh dalam meneyelesaikan masalah produksi dan persediaan.
10
e. Mempertahankan hubungan yang baik dengan para perwakilan pemasok
melalui perwakilan yang adil dan terbuka.
f. Melengkapi materi dan saran gunan mengembangkan hubungan pemasok dan
staf pemberian, penerimaan, pengawasan, akunting, dan bagian lainnya
dengan para pemasok.
2.3.3 Berkomunikasi Dengan Para Suplier
Para pembeli, penerima, pengawas, dan petugas teknik yang terlibat dalam
perdagangan berkomunikasi dengan para penjaja keliling, secara lisan, serta
melalui media cetak, dan media pandang dengar.
a. Wawancara pribadi : Kunjungan para penjual (salesman dan sales woman)
ke kantor-kantor para pembeli merupakan media utama komunikasi
pembeli-penjual.
b. Pertemuan dan para supplier : Pertemuan diselenggarakan oleh para
pengusaha pabrik dan pedagang dengan para pemasok dengan maksud
meningkatkan hubungan.
c. Kunjungan ke pabrik para pemasok : Kunjungan para eksekutif pembelian
dan staf ke pabrik-pabrik para pemasok membina hubungan yang lebih
erat.
d. Gelanggang terbuka : Seorang pembeli mengembangkan pemahamannya
yang lebih baik mengenai para pemasok dengan cara mengundang mereka
untuk menghadiri gelanggang terbuka (open house) dipabriknya, untuk
memeriksa pelaksanaan dan mendegarkan uraian bagian pembelian dan
staffnya.
11
e. Kunjungan para ekspeditur lapangan : Perusahaan –perusahaan besar
mempekerjakan ekspeditur perjalan untuk memberikan nasihat dan
bantuan mengenai masalah produksi dan cara memelihara hubungan yang
baik dengan para penjaja.
2.4 Hubungan dengan Pemerintah
Suatu perkembangan penting dalamn humas terjadi hubungan yang lebih
erat antara perusahaan, asosiasi, dan perserikatan dengan pemerintah dan
keterlibatan yang lebih besar dari lembaga lembaga swata dalam permasalahan
masyarakat. Sikap pelaksana bisnis terhadap pemerintah tampak berubah, ditandai
tidak senanyak sekarang karena kecurigaan dan ketidak percayaan dan lebih
banyak karena rasa hormat dan kepercayaan. Pergeseran arah ini dapat
berlangsungkarena mutu komunikasi pemerintah bisnis ditingkatkan dengan ini
satu harapan hasil akhir pengembangan suatu kerja sama yang menguntungkan
antara bisnis, buruh, dan pemerintah. Selanjutnya kepentingan bisnis dan
pemerintah menjadi satu dengan keuntungan umum mereka, dan bisnis tidak
menganggap pemerintah sebagai lawan tetapi sebagai mitra
2.4.1 Peranan Humas dalam Pemerintahan
Dasar pemikiran humas dalam pemerintahan berlandaskan pada dua fakta
dasar. Pertama, masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui; karena itu, para
pejabat pemerintah mempunyai tanggung jawab guna memberi penjelasan kepada
masyarakat. Kedua, ada kebutuhan bagi para penjabat untuk menerima masukan
dan masyarakat tentang persoalan baru dan tekanan sosial, untuk memperoleh
partisipasi dan dukungan masyarakat. Hanya dengan proses komunikasi
12
demikianlah pemerintah dan para pemilih dapat mencapai suatu pengertian
kesatuan positif.
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara
hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan
jawatan-jawatan resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
2.4.2 Kritik Terhadap Fungsi Humas
Kebutuhan untuk menjembatani kesenjangan antara pemerintah dengan
mayarakatnya sangat jauh, telah lama disadari. Kenyataannya, hal itu ditunjukkan
oleh perkiraan pengeluaran tahunan sebesar $2.5 milyar untuk urusan umum dan
upaya informasi pemerintah. Aktifitas tersembunyi mungkin akan mengiringnya
ke jumlah yang lebih besar. Banyaknya biaya yang lebih tinggi dari pada
pengeluaran pemerintah untuk pertolongan bencana, bantuan militer asing,
pengawetan energy, dan penelitian kanker. Perkiraan resmi mengenai jumlah
pejabat sipil yang terlibat dalam kegiatan informasi kepada masyarakat sebanyak
20.0004.
Meskipun para juru penerang pemerintah berpendapat bahwa apa yang
mereka lakukan diwajibkan menurut undang-undang dan dibutuhkan dalam
masyarakat bebas, seperti memberi informasi kepada masyarakat tentang hak-
haknya dan memberikan penyuluhan kesehatan, keamanan, dan bantuan
keuangan, namun hal ini tidak akan terlaksana tanpa kritik. Sebagai tambahan
terhadap jumlah uang yang dilibatkan, tiga bidang penting diperhitungkan sebagai
tolak ukur bagi itikad buruk terhadap fungsi tersebut.
2.4.3 Persengketaan Antara Bidang-Bidang Pemerintahan
13
Para pendiri pemerintahan kami mengadakan pengawasan dan
penyeimbangan antara bidang-bidang administrative, legislative dan judicial.
Wakil bidang administrative atau legislative yang menggunakan dana federal
untuk mengajukan suatu rancangan undang-undang atau program melalui media
massa mengandung resiko kritik yang bisa diramalkan dari wakil bidang lainnya.
2.4.4 Persengketaan Antara Partai Politik
Partai yang berkuasa bisa dituding berusaha mempertahankan
kekuasaannya jika mempergunakan dana federal untuk mengajukan
kebujaksanaan dan pelaksanaannya atau untuk menjawab kritik.
2.4.5 Persengketaan Antara Pemerintah Dengan Pers
Pers dapat menafsirkan siaran pers sebagai berita yang diatur dan
karenanya merupakan ancaman terhadap kebebasan pers, meskipun kerumitan
masalah pokok membutuhkan beberapa penafsiran.
Pertentangan ini memang terjadi dan masing-masing dapat dijawab secara
terpisah; masing-masing dapat dibela secara wajar. Meskipun istilah “humas”
dalam organisasi pemeribtahan digantikan dengan istilah seperti “public
information” (informasi masyarakat), fungsinya merupakan suatu unsure penting
untuk pemerintahan yang efesien. Bila digunakan dengan tepat dan etis, hal itu
akan dapat melayani kepentingan masyarakat. Tak dapat disangkal, komunikasi
merupakan satu cirri dari demokrasi.
2.4.6 Humas dalam Pemerintahan Negara Bagian dan Kotapraja
14
Meskuipun diarahkan terutama pemerintah federal, pembahasan dumuka
pada dasarnya dapat diterapkan untuk situasi dinegara bagian dan local. Fungsi
informasi masyarakat adalah penting bagi pemerintah Negara bagian. Begitu pun
pemerintahan kota kita menemukan bahwa kerumitan memisahkan balai kota
dengan masyarakat. Setiap Negara bagian dan 80 persen kota-kota amerika serikat
dengan penduduk di atas 5.000 orang terlibat dalam kegiatan humas.
2.4.7 Kampanye politik
Humas penting dalam kampanye politik. Seseorang kandidat untuk
lembaga pemerintahan harus mengetahui para pendukungnnya, sikap, opininya,
untuk dapat memperkirakan bagaimana mereka akan bereaksi terhadap berbagai
persoalan dan untuk memahami mengapa mereka bereaksi seperti itu. Demikian
juga, seorang kandidat harus dapat memanfaatkan pengaruh terbaik
yangsemuanya disediakan media untuk menyampaikan program partainya atau
program yang diusulkannya. Penelitian pendapat dan komunikasi merupakan
landasan, baik bagi strategi kampanye yang berhasil maupun untuk
kesinambungan pelayanan yang efisien kepada masyarakat. Keduanya merupakan
unsure dari humas.
2.5 Hubungan dengan Investor
Kelompok pemegang saham pun akan sangat berbeda. Kadang kala sebuah
perusahaan besar membagi investor menjadi beberapa kelompok dan
mengembangkan cara berkomunikasi dengan setiap kelompok. Hubungan baik
dengan investor dapat menghasilkan imbalan yang menguntungkan dalam bentuk
modal pinjaman untuk membiayai proyek-proyek besar.
15
2.5.1 Tujuan Hubungan Pemegang Saham
Tujuannya adalah untuk membangkitkan perhatian pemilik pada
perusahaan
a. Menciptakan suatu pengertian yang lebih baik antara perusahaan dan para
pemilik sahamnya dengan komunitas sosial.
b. Membujuk para pemegang saham untuk memakai dan menganjurkan
pembelian produk-produk perusahaan.
c. Mengurang pergantian para pemegang saham dan mempromosikan
pemilikan saham sebagain suatu investasi jangka panjang.
2.5.1 Kebijaksanaan Hubungan Pemegang Saham.
Sasaran program hubungan pemegang saham dinyatakan dalam suatu
kebijaksanaan hubungan pemegang saham untuk dijadikan pedoman bagi
manajemen dan segenap staf humas yang bertanggung jawab terhadap hubungan
pemegang saham. Khususnya kebijaksanaan hubungan pemegang saham tersebut
adalah untuk para investor dan pemegang saham perusahaan bahwa hal itu
merupakan investasi jangka panjang yang mneguntungkan.
2.6 Hubungan dengan Distributor - Dealer
Adalah suatu publik yang pekerjaannya menangani barang-barang
konsumen dalam partai besar dan hadir diantara pembuat barang dan para
pembelinya. Kebanyakan pengusaha pabrik di Amerika Serikat memasarkan
produknya melalui para grosir (wholesaler) dan pengecer (retailer) yang
16
mencakup publik. Pentingnya hubungan pengusaha pabrik – dealer ditegaskan
oleh D.D. Freese, mantan Dewan Kebijaksanaan Dealer Ford Motor Company:
“Suatu faktor utama dalam keberhasilan industri kami ada pada para dealer kami.
Para dealer kami itulah yang harus menemukan prospek dan pengubahannya
menjadi pelanggan.
Kalau mereka berhasil, garis-garis produksi kami pun tetap berjalan. Kami
berkeinginan mempertahankan kerja sama erat ini dengan mereka. Kami
menginginkan pelaksanaan mereka dapat menguntungkan, dan akhirnya kami
menginginkan pencapaian kesepakatan bersama pada tingkat yang paling tinggi.”
Baik para pengusaha pabrik maupun para pengecer mengakui akan
pentingnya pengertian dan kerja sama, meskipun demikian, hubungan keduanya
tidak selamanya baik dan harmonis. Beberapa pengecer selalu mencela
persetujuan monopoli mereka. Mereka menyalahkan produksi pengusaha pabrik
yang berlebihan dan sebagai konsekuensinya, para dealer kelebihan muatan.
Mereka memprotes kebiasaan beberapa pengusaha pabrik yang
menghindari dealer dan menjual langsung kepada para konsumen, mensyaratkan
para pengecer melaksanakan garis kebijaksanaan pengusaha pabrik, atau menjual
kepada pengecer yang terlalu banyak. Kecaman-kecaman ini terkadang
merupakan akibat tekanan ekonomi pada para pengecer, yang menyalahkan
ketidakmujuran mereka kepada para pengusaha pabrik. Dalam banyak kasus,
ketidakpuasan dealer dikarenakan kebijaksanaan distribusi yang tidak adil dan
penghentian persetujuan monopoli yang sewenang-wenang. Beberapa
17
kebijaksanaan dan kebiasaan demikian menimbulkan kemarahan yang mengarah
pada kemerosotan hubungan pengusaha pabrik – dealer.
Di lain pihak, para pengusaha pabrik mengecam para dealer yang
memasang iklan yang menyesatkan, melakukan penaikan harga, atau menjual
suatu produk dengan harga yang lebih besar daripada harga eceran yang
diusulkan, melakukan penyelundupan, atau menjual produk kepada para pengecer
gelap, atau mengajukan tuntutan yang tidak pada tempatnya untuk mendapat
pengurangan harga. Para pengusaha pabrik menuduh beberapa pengecer
mempunyai inventaris yang tidak memadai, terlibat dalam pemotongan harga
yang sangat besar, persaingan yang tidak wajar, peniruan merk-merk pribadi, dan
kegagalan membina kerja sama dalam promosi produk seorang pengusaha pabrik.
Beberapa pengusaha pabrik cenderung menggolongkan para pengecer
sebagai pedagang kecil yang tidak mampu dengan modal dan kapasitas yang
terbatas, tidak sadar bahwa status grosir dan pengecer semakin meningkat dalam
tahun-tahun terakhir ini. Banyak diantaranya telah terkena pengaruh sosial dan
ekonomi yang luas dalam masyarakat dan telah berusaha dalam bisnis yang
berhasil dan menguntungkan.
2.6.1 Tujuan Program Hubungan Distributor – Dealer
Tujuan program hubungan distributor – dealer para pengusaha pabrik
berbeda-beda sesuai dengan jumlah dan jenis distributor dan dealer yang terkait,
sifat dasar produknya, dan kebijaksanaan pemasaran pengusaha pabrik tersebut.
Para pengusaha pabrik mengikuti salah satu atau gabungan kebijaksanaan
distributor:
18
a. Suatu kebijaksanaan yang eksklusif pada prosedur dalam memasarkan
produknya dalam suatu pasaran melalui seorang grosir atau pengecer
individual.
b. Suatu kebijaksanaan pemasaran yang selektif melalui sejumlah dealer
yang diseleksi di suatu tempat
c. Suatu kebijaksanaan penjualan yang umum melalui beberapa tempat
penjualan sebanyak mungkin dalam suatu pemasaran.
Hubungan antara seorang pengusaha pabrik, grosir, dan para dealer
pengecernya ditetapkan melalui kebijaksanaan pengusaha pabrik tersebut. Tak
pelak lagi, hubungan dengan para dealer tersendiri perlu erat, tetapi dalam kasus
dealer umum dan dealer selektif, kepentingan bersama dan keterlibatannya
terbatas.
Para pengusaha pabrik kendaraan bermotor dan produk penjualan tanah,
yang dijual melalui seseorang dealer di suatu tempat tertentu, biasanya
mempunyai hubungan yang erat dengan para pengusaha ecerannya. Para
penghasil produk makanan, minuman, perangkat keras, obat bius, dan bahan baku
yang menjual melalui para pengecer dari jenis yang sama, memiliki hubungan
yang lebih terbatas dengan para grosir dan pengecer.
2.6.1 Tujuan Program Hubungan Distributor-Dealer Para Pengusaha
Pabrik
a. Menentukan sikap para distributor dan dealer sebagai dasar kebijaksanaan,
pelaksanaan dan komunikasi hubungan dealer.
19
b. Menciptakan suatu pengertian yang lebih baik dengan para distributor dan
dealer melalui penjelasan kebijaksanaan dan pelaksanaan manajemen.
c. Memberikan kepercayaan diri kepada para distributor dan dealer berserta
personelnya dalam perusahaan tersebut melalui pengetahuan yang lebih
baik mengenai sumber, organisasi, fasilitas produk, dan jasa para
pengusaha pabrik.
d. Membantu para distributor dan dealer dalam meningkatkan penjualannya
melalui program latihan penjualan, sarana penjualan, peningkatan seleksi
dan kompetensi penjualan dan kontens penjualan.
e. Membantu para distributor dan dealer dalam periklanan dengan
menyediakan rencana iklan peragaan di toko dan etalase, peragaan di luar,
tanda-tanda, dan iklan kartu mobil.
f. Mengawasi manajemen penilaian efektivitas rencana program perusahaan
sepanjang berkenaan dengan hubungan perusahaan dengan para dealernya.
g. Menerima keluhan dealer tentang pelaksanaan penjualan dan periklanan
serta menjamin pemecahannya.
h. Membiasakan para pengusaha pabrik dengan berbagai masalah dealer
sepanjang masalah tersebut berkaitan dengan kebijaksanaan dan hubungan
perusahaan.
i. Mempertimbangkan gagasaan, saran, atau keluhan yang mungkin diajukan
oleh para dealer.
j. Memeriksa penghentian persetujuan monopoli-dealer dan memutuskan
apakah suatu penghentian itu akan efektif.
20
k. Membantu para distributor dan dealer dalam mengembangkan metode
manajemen mereka dengan penataan dan perlengkapan interior toko,
pencahyaan, sistem kendali persediaan, akunting dan pengawasan kredit
yang ditingkatkan, catatan dan sistem pertokoan, jasa pengiriman, dan
penetapan harga, serta pengelolaan toko dan personel yang lebih baik.
l. Membantu para distributor dan dealer dalam memberikan pelayanan
mekanik yang lebih baik kepada para pemakai dengan menyediakan sarana
pelayanan yang ditingkatkan bagi para dealer, pendidikan personil
pelayanan para dealer, dan menawarkan kebijaksanaan pelaksanaan yang
bebas.m. Mempergunakan kebijaksanaan distributor yang disusun untuk
mendapatkan itikad baik dan loyalitas para distributor dan dealer
m. Memberikan pelayanan keuangan konsumen kepada para dealer yang tidak
mampu untuk menjual volume barang yang maksimum kepada para
konsumen.
n. Merangsang distributor dan dealer agar tertarik tetap setia pada produk
pengusaha pabrik dan membentuk suatu kemitraan dagang.
2.7 Hubungan dengan Konsumen
Konsumen adalah kegiatan humas khusus yang diarahkan kepada para
konsumen atau khalayak dengan harapan menjadikan mereka pelanggan setia.
Kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara hubungan baik
dengan para konsumen agar produk yang kita buat dapat diterima dengan baik
oleh para konsumen. Salah satu kegiatan mengadakan hubungan baik dengan
consumer sama dengan costumer yaitu dengan pelayanan melalui iklan, karena
disamping mempromosikan hasil produksi perusahaan yang tentunya memberikan
21
keuntungan di pihak perusahaan juga ada keuntungannya bagi pihak consumer
yaitu bagi pihak consumer merupakan input tentang bagaimana barang tersebut
digunakan dan apa keuntungannya jika consumer menggunakan barang tersebut.
Menurut Seitel (2001 : 455) tujuan hubungan konsumen antara lain
mempertahankan pelanggan lama, menarik pelanggan baru,
memasarkan/memperkenalkan produk atau jasa baru, memudahkan penanganan
keluhan pelanggan dan mengurangi biaya. Costumer relations dapat dilakukan
dengan berbagai cara, antara lain plant tour, iklan, film, pameran, publisitas,
brosur, dan special events.
Fungsi-fungsi dalam customer relations :
a. Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
b. Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
c. Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
d. Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
e. Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
f. Menangani keluhan/komplain pelanggan
g. Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
h. Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari
pelanggan.
2.8 Hubungan dengan Pemuka Pendapat
Hubungan dengan Opinion leader dengan mengadakan opinion leader
gathering, memberikan bahan berita kepada mereka terkait dengan issue yang
menyangkut organisasi. Kegiatan itu diperlukan agar opinion leader memiliki
22
pendapat/opini yang sama dengan organisasi guna mempersuasi pendapat
publik.Opinion leader adalah orang2 yang memiliki kapasitas sebagai orang ke-3
yang dapat menginspirasi masyarakat.Yang termasuk opinion leader antara lain
tokoh masyarakat,pemuka agama,pejabat negara,dan selebritis.
Pemuka pendapat adalah orang yang memiliki berbagai keunggulan di
antara masyarakat sehingga dapat menjadi perantara informasi bagi masyarakat.
Keunggulan yang dimiliki seorang pemuka pendapat sehingga dapat memiliki
kredibilitas dalam meneruskan informasi dan menyampaikan pendapatnya adalah
sebagai berikut:
a. Lebih tinggi pendidikan formalnya dibanding anggota masyarakat yang
lain
b. Lebih tinggi Status Sosial Ekonominya (SSE)
c. Lebih inovatif dalam menerima dan mengadopsi ide baru
d. Lebih tinggi pengenalan medianya (media exposure)
e. Kemampuan empatinya lebih besar
f. Partisipasi sosial lebih besar
g. Lebih kosmopolit (memiliki wawasan dan pengetahuan yang lebih luas)
2.9 Hubungan dengan Komunitas
Komunitas adalah sekelompok orang yang hidup di tempat yang sama,
berperintah yang sama, dan mempunyai kebudayaan dan sejarah yang umumnya
turun munurun. Orang-orang yang hidup dalam komunitas dengan lembaga-
lembaganya membuat mereka saling bergantung satu sama lain. Organisasi bisnis
ada di antar lembaga-lembaga komunitas yang lebih penting. Bisnis membantu
23
komonitas dengan menyediakan pekerjaan tetap, gaji, yang layak, dan keuntungan
finasial, dengan membeli barang-barang dan jasa dari pemasok lokal dengan
mebayar pajak untuk melangsungkan pemerintahan setempat.
Tidak hanya menyediakan pekerjaan dan membayar pajak tetapi juga
menjadi warga yang baik, berperan aktif dalam komunitas,menerima
kepemimpinan budaya, membantu pendidikan, meningkatkan kesehatan
komunitas, memberantas pelanggaran hukum, bekerja untuk pemerintahan yang
berdaya guna, dan member4ikan berbagai sarana untuk rekreasi.
2.8.1 Tujuan Program
Hubungan komunitas dipengaruhi oleh besarnya komunitas dan
kebutuhannya, seperti sumber pengahsilan dan sasaran hubungan masyarakat
perusahaan yang mendukung program-program tersebut. Tujuan penting
dicantumkan di bawah ini :
a. Memberi informasi kepada komunitas tentang kebijaksanaan, kegiatan dan
masalah perusahaan dan untuk menyampaikan apa saja yang dilakukan oleh
perushaan
b. Memberi informasi kepada kepada para karyawan yang berhubungan dengan
perusahaan mengenai jalannya perusahaan dan merangsang mereka untuk
menyampaikan informasi kepada komunitasnya.
c. Meningkatkan kesejahteraan komunitas dengan dengan mengiklankan daya
tariknya kepada para wisatawan serta sumber dan potensial industrinya
untuk menarik industri baru.
24
d. Menciptakan iklim bisnis yang menghasilkan kegiatan yang efisien dan
ekonomis serta menciptakan perusahaan sebagai tempat yang baik untuk
bekerja di mata para calon karyawannya.
25
III.Penutup
3.1 Kesimpulan
Seorang PR mengurus fungsi-fungsi organisasi, seperti menghadapi
media, komunitas dan konsumen. Dalam hubungannya dengan pemerintah,
mereka mengurus kampanye politik, representasi para interest-group, sebagai
conflict-mediation, atau mengurus hubungan antara perusahaan tempat mereka
bekerja dengan para investor. Seorang PR tidak hanya berfungsi untuk
“mengatakan sejarah organisasi”, tapi mereka juga dituntut untuk mengerti
tingkah-laku dan memperhatikan konsumen, karyawan dan kelompok lain yang
juga merupakan bagian dari deskripsi kerjanya
Publik Eksternal adalah public yang berada di luar organisasi/
instansi/perusahaan yang harus diberikan penerangan/informasi untuk dapat
membina hubungan baik. Sama juga halnya dengan public internal maka public
eksternal juga menyesuaikan diri dengan bentuk atau sifat, jenis dan karakter dari
organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian maka yang menjadi public
kesternal suatu organisasi akan berbeda dengan organisasi lainnya.
Tugas public relations sehari-hari adalah sebagai berikut :
a. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi
b. secara lisan, tertulis, melalui tampilan visual kepada publik.
c. Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum
(publik).
d. Memperbaiki citra atau image organisasi.
26
e. Tanggung jawab sosial, dimana Public Relations merupakan instrumen
untuk bertanggung jawab terhadap semua kelompok yang berhak terhadap
tanggung jawab tersebut.
f. Melaksanakan komunikasi persuasif yang timbal balik kepada publik.
27