Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum...
Transcript of Kata “Ekonomi”srimulia.staff.gunadarma.ac.id/.../Sri+M+MIKRO+EKONOMI.pdf · 1. Asumsi Umum...
MIKROEKONOMI
Dosen : Sri Mulianingsih SE, M.Si
Kata “Ekonomi” berasal dari bahasa Yunani yaitu OIKOS (keluarga, rumah tangga)
dan NOMOS (mengurus, mengatur).
Masalah Kelangkaan(SCARCITY) merupakan kondisi :
Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Aspek – aspek kelangkaan, terdiri dari :
a. Banyaknya permintaan daripada ketersediaan barang tersebut
b. Masih lemahnya koordinasi antar kelompok
c. Terbatasnya SDA dan SDM
Permasalahan Ekonomi :
1. Pokok Masalah Ekonomi Klasik (dilihat dari sudut pandang sederhana)
a. Masalah Produksi
b. Masalah Distribusi
c. Masalah Konsumsi
2. Pokok Masalah Ekonomi Moderen ( kelangkaan dan pilihan)
Menjawab 4 (Empat) pertanyaan :
What (Apa) yang diproduksi
How (Bagaimana) cara memproduksinya
Who (Siapa pelaku prodksi)
For Whom (Untuk siapa) diproduksi
Ilmu Ekonomi :
Adalah suatu studi tentang bagaiman manusia baik secara individu dan secara
berkelompok, membuat pilihan –pilihan dalam menggunakan sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi keinginannya secara maksimal (mencapai kepuasan
maksimum) . dpl. Sumber daya terbatas tapi kebutuhannya yang tidak terbatas
BIAYA OPORTUNITAS(Opportunity Cost)
Manusia bahkan Negara juga termasukmahluk social yang tidak bisa menciptakan
kebutuhannya sendiri (menimbulkan ketergantungan dan keterkaitan). Berdasarkan hal
tersebut penting adanya PERDAGANGAN INTERNASIONAL.
Dua cabang ilmu ekonomi adalah :
1. Teori Mikroekonomi atau teori harga (Price Theory) :
Mempelajari perilaku ekonomi dari setiap unit pengambilan keputusan secara
individu seperti konsumen, pemilik sumber daya, dan perusahaan dalam suatu
perekonomian bebas.
2. Teori Makroekonomi
Mempelajari perekonomian secara keseluruhan (agregat). Pelaku-pelaku ekonomi
RTK, RTP, Pemerintah dan L/N.
Analisis Keseimbangan (Ekuilibrium) :
1. Analisis Keseimbangan Parsial
Studi mengenai unit pengambilan keputusan secara individu dan bekerjanya
mekanisme pasar individu yang dipandang secara terpisah.
2. Analisis Keseimbangan Umum
Mempelajari perilaku semua unit pengambilan keputusan secara individu dan semua
jenis pasar, secara simultan.
ILMU EKONOMI POSITIF DAN NORMATIF
Ilmu Ekonomi Positif
Mempelajari tentang apa atau bagaimana masalah-masalah ekonomi yang
dihadapi suatu masyarakat sebenarnya diselesaikan.
Ilmu EkonomiNormatif
Mempelajari tentang apa yang seharusnya atau bagaimana masalah-masalah
ekonomi yang dihadapi suatu masyarakat seharusnya diselesaikan.
PERANAN ASUMSI DALAM METODE ILMIAH EKONOMI :
1. Asumsi Umum (digunakan untuk teori ekonomi mikro dan teori ekonomi lainnya)
a. Asumsi Rasinalitas
RTK berusaha memaksimumkan kepuasan ((Utilitu maximization assumption)
RTP berusaha memaksimumkan keuntungan (Propitmaximization assumption)
b. Asumsi Ceteris Paribus
Bahwa yg mengalami perubahan hanyalah variable yg secara eksplisit dinyatakan
berubah, sepanjang dalam model analisis tdk diasumsikan sebagai variabelnyg
nilainya ditentukan oleh variable lain harus dianggap tetap.
2. Asumsi khusus Teori Ekonomi Mikro
a. Asumsi ekuilibrium Parsial
Tg mengasumsikan tidak adanya timbal balik antara tindakan-tindakan ekonomi
yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi dengan perekonomian dimana peleku
ekonomi tersebut berada.
b. Asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian . Misal : Ketika harga
barang naik maka konsumen dapat melakukan penyesuaian.
4 (empat) pelaku ekonomi :
1. RTK (Rumah tangga konsumen)
2. RTP (Rumah tangga produsen)
3. Pemerintah
4. L/N (luar negeri)
MODEL EKONOMI SIKLUS PERPUTAEAN (CIRCULAR FLOW}
Kegiatan Ekonomi 2 Sektor
1. Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten (belum adanya peran lembaga keuangan)
2. Coeak Perekonomian Moderen
Kegiatan Ekonomi 3 Sektor (Perekonomian Tertutup)
Kegiatan Ekonomi 4 Sektor (Perekonomian Terbuka)
RTK memberikan factor-faktor produksi :TK, Modal, Tanak, Skill/ Kewirausahaan
RTP memberikan aktifitas berupa balas jasa :Upah, Bunga, Sewa, Laba.
KURVA BATAS KEMUNGKINAN PRODUKSI (Production Possibility Frontier)
Kurva yang menunjukkan batas maksimum dari tingkat produksi yang dapat dicapai
oleh masyarakat dengan menggunakan seluruh factor produksi yang dimilikinya.
Maka dapat disimpulkan bahwa untuk memproduksi lebih banyak barang maka harus
mengurangi atau mengorbankan barang yang lain.
PERMINTAAN(DEMAND)
Hukum Permintaan : Harga naik, jum;ah barang yang diminta turun
VICE VERSA harga turun, jumlah barang yang diminta naik.
(Ceteris Paribus)
Persamaan Permintaan ;
Qd = a-bP di mana : a = konstanta b= slope (kemiringan) NEGATIF
Faktor- factor yang mempengaruhi permintaan
Demand = f {Px, Ps, Pk, Income, Selera, Intensitas Kebutuhan Konsumen,
Perkiraan harga di masa depan, Jumlah Penduduk}
PERUBAHAN dan PERGESERAN PERMINTAAN
Pergeseran Permintaan
terjadi ketika Px berubah
Pergerakan Permintaan
Terjadi perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhi permintaan selain Px.
Permintaan individual dan Permintaan Pasar.
Permintaan individual : permintaan yg dilakukan oleh satu orang atas barang dan jasa
pada suatu tingkat harga, waktu dan tempat.
Permintaan pasar : permintaan yg dilakukan oleh beberapa atau sekelompok orang
atas barang dan jasa pada suatu tingkat harga, waktu dan tempat (PENJUMLAHAN
SECARA HORIZONTAL PERMINTAAN –PERMINTAAN INDIVIDU).
JENIS PERMINTAAN PASAR :
1. Permintaan efektif : permintaan yang diikuti daya beli (Purchasing Power)
masyarakat (transaksi dilakukan).
2. Permintaan potensial : permintaan yang diikuti daya beli masyarakat (namun
transaksi belum dilakukan).
3. Permintaan absolut : permintaan yang tidak diikuti pembelian dan tidak memiliki
daya beli (ingin membeli tapi tidak berdaya beli).
PENAWARAN (SUPPLY)
Hukum Penawaran : Harga naik, jumlah barang yang ditawarkan naik
VICE VERSA harga turun, jumlah barang yang ditawarkan turun
(Ceteris Paribus)
Fersamaan Penawaran :
Qs = -c + dP slope positif
Faktor- factor yang mempengaruhi penawaran :
Supply = f {Px, Ps, Biaya Produksi, Pajak, Tujuan-tujuan perusahan, Teknologi,
Perkiraan harga barang di masa datang}
PERUBAHAN dan PERGESERAN PENAWAEAN
Pergeseran Penawaran
terjadi ketika Px berubah
Pergerakan Penawaran
Terjadi perubahan pada factor-faktor yang mempengaruhi penawaran selain Px.
Penawaran individual dan Penawaran Pasar.
Penawaran individual : jumlah barang atau jasa yang ditawarkan seorang produsen
pada waktu dan tempat dan tingkat harga tertentu.
Penawaran pasar : jumlah barang atau jasa yang ditawarkan beberapa / sekelompok
produsen pada suatu tingkat harga, waktu dan tempat. (PENJUMLAHAN SECARA
HORIZONTAL PENAWARAN-PENAWARAN INDIVIDU).
KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)
Qd = Qs
Kelebihan Permintaan(excess demand) : Qd > Qs (produsen menaikkan harga)
Kelebihan Penawaran (excess supply): Qs > Qd (produsen menurunkan harga)
Konsep Elastisitas dan Aplikasinya A. Elastisitas Permintaan
Manfaat dari Menaksir Elastisitas Permintaan :
Bagi Perusahaan : menjadi landasan dalam penyusunan kebijakan
penjualan.
Bagi Pemerintan : menjadi alat untuk meramalkan keberhasilan
kebijakan ekonomi yang akan dilaksanakan.
Elastisitas Permintaan& Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Elastisitas harga permintaan (Price elasticity of demand) mengukur perubahan jumlah
permintaan barang terhadap suatu perubahan dalam harga.
Faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga :
1. Tingkat Substitusi
2. Jumlah pemakai
3. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
4. Jangka waktu
I. Elastisitas Titik (Point elasticity)
EPx = dX .Px
dPx X
II. Elastisitas Busur (Arc elasticity)
EPx = dX .( Px1 + Px2) : 2
dPx (X1 + X2) : 2
III. Elastisitas Harga Silang (Cross elasticity)
EPc = dX . Py
dPy X
di mana :
Py = harga barang lain
Ada tiga macam hubungan antara barang X dengan barang lain Y
Epx < 0 = hubungan Komplementer
Epx > 0 = hubungan Substitusi
Epx = 0 = hubungan Netral
IV. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
EP = dX . M
dM X
di mana : M = Money (Income konsumen)
Elastisitas Busur Pendapatan :
EPi= dX .( M1 + M2) : 2
dM (X1 + X2) : 2
BIla :
Epi> 0 = Barang Normal
Epi< 0 =Barang Inferior
Epi<1 =Barang Kebutuhan Pokok
Epi >1 = Barang tidak pokok (Mewah)
Soal
Periode Px Py Qx Qy M
1 5 10 50 100 1000
2 12 9 40 95 1100
3 15 7 35 80 1200
TOTAL REVENUE dan Elastisitas Harga dari Permintaan
TR = P.Q AR = TR / Q MR = dTR / dQ
Bila : TR > TC = Laba TR < TC = Rugi
TR = TC = BEP
Di mana : TR = Total Revenue
AR = Average Revenue
MR = Marginal Revenue
TC = Total Cost
Bila Ep > 1 , maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga
akan menjadi lebih besar.
Bila Ep = 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga
akan tetap.
Bila Ep < 1, maka TR yang diterima penjual dengan adanya penurunan harga
akan menjadi lebih kecil.
TR naik pada saat Ep > 1 yaitu Ep dari kurva permintaan / AR lebih dari 1 yg
berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1%.
TR maksimum pada Ep = 1
TR turun pada saat Ep < 1 yg berarti penurunan harga 1% berakibat kenaikan
permintaan kurang dari 1%
B. Elastisitas Penawaran Yaitu menggambarkan derajat kepekaan fungsi penawaran terhadap perubahan
yang terjadi pada variable-variabel yang mempengaruhinya (mengukur resposip
penawaran sebagai akibat perubahan harga).
Es = Persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Persentase Perubahan Harga
Jangka Waktu Analisis dan Elastisitas Penawaran :
1. Jangka sangat pendek
Waktu di mana ketika para penjual tidak dapat merubah penawarannya
(Penawaran bersifat in elastis sempurna)
2. Jangka Pendek
Waktu di mana kapasitas alat-alat produks yang tidak dapat ditambah, kenaikan
produksi dilakukan dengan menggunakan factor-faktor produksi secara lebih
intensif (Penawaran bersifat tidak elastis).
3. Jangka Panjang
Waktu di mana produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat dengan mudah
ditambah dalam jangka panjang (Penawaran bersifat elastis).
SURPLUS EKONOMI 1. Surplus Konsumen : kepuasan atau kegunaan (Utility) tambahan yang
diperoleh konsumen dari pembayaran harga suatu barang yang lebih rendah dari
harga yang konsumen bersedia membayarnya.
Supermarginal : kemampuan belinya di atas rata-rata harga pasar (eksklusif)
Marginal: kemampuan belinya sama dengan rata-rata harga pasar (paling
rasional).
Submargimal : kemampuan belinya dibawah rata-rata pasar (paling realistis)
2. Surplus Produsen :penerimaan tambahan yang diperoleh oleh seorang produen
dari penerimaan harga suatu barang yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga
yang sebenarnya telah dipersiapkan untuk ditawarkan.
Supermarginal : menjual produknya dibawah harga pasar (prinsip orang CINA)
Marginal : menjual produknya sama dengan harga pasar (harga bandrol)
Submarginal : menjual produknya di atas harga pasar (bersifat eksklusif)
Note : Surplus Konsumen berada pada daerah segitiga di atas harga keseimbangan.
Surplus produsen berada pada daerah segitiga di bawah harga
keseimnbangan.
EFISIENSI PASAR DAN KEGAGALAN PASAR
Pasar akan mengakibatkan tidak efisien jika terjadi :
Incomplete Information
Monopoly Power
Externality (social cost)
Public Goods (Non Rival, Non exclusive, Non divisible=tidak dapat dibagi-bagi)
Altruism Goods (kemanusiaan)
KEGAGALAN PASAR (MARKET FAILURE) adalah ketidak mampuan dari
suatu perekonomian pasar untuk berfungsi secara efisien (terjadi ketika pasar gagal
mengalokasikan sumber daya secara efisien ).
Penyebab Kegagalan Pasar :
1. Barang bersama (Common goods)
Dasar adanya system persaingan adalah adanya “hak pemilikan” diberikan kepada
sekelompok / golongan orang tertentu.
2. Adanya unsur ketidak sempurnaan pasar
Alokasi sumber-sumber ekonomi yg efisien tdk dapat diserahkan pada mekanisme
pasar karena adanya “monopoli”, hal ini disebabkan mobilitas, produksi yang
terbatas, tingkat pendidikan rendah, minimnya pengembangan teknologi,
kurangnya tenaga wirausaha.
3. Barang Publik
Barang public merupakan barang yang tidak eksklusif dan tdk bersaing untuk
mendapatkannya. Sering menimbulkan fenomena pendomplengan (free rider)
yaitu tanpa membayar, sehingga hanya pemerintah yang bersedia menyediakan.
4. Eksternalitas
Eksternalitas adalah dampak sampingan yang ditimbulkan oleh kegiatan
mengkonsumsi atau memproduksi. Eksternalitas negative (biaya eksternalitas)
Misal : Limbah, Polusi
5. Adanya pasar yang tidak lengkap
6. Adanya kegagalan informasi
7. Kekuatan Pasar
DEAD WEIGHT LOSS ; adalah hilangnya surplus konsumen (income riel) akibat
adanya praktek monopoli, pajak,kuota/tariff dan distorsi lainnya.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAMINTERVENSI PASAR
1. Intervensi Pemerintah secara langsung
a. Penetapan harga maksimum (ceiling price): tujuannya utk
melindungi konsumen/ untuk menjaga stabilitas harga pasar agar
kenaikan harga yg ditetapkan produsen tdk terlalu tinggi (disebut Harga
Eceran tertinggi / HET). Contoh : BBM, Tarif KA, Obat.
HET dibawah Harga Keseimbangan, di mana daerah diantara Harga
Keseimbangan dan HET merupakan Pasar Gelap.
b. Penetapan harga minimum (floor price) : tujuan untuk melindungi
produsen, di mana harga dasar yg ditetapkan pemerintah di atas Harga
Keseimbangan, Contoh : Gabah Kering, apabila dasar tetap tidak ada yg
membeli, maka pemerintah membeli melalui BULOG.
Note : Ceiling Price dan Floor Price akan mendorong timbulnya Pasar Gelap (Black
Market) yaitu daerah di luar keseimbangan.
2. Intervensi Pemerintah secara tidak langsung
a. Penetapan Pajak(Tax)
Pajak yg dikenakan pada produsen, mendorong kenaikan harga jual dan
mengurangi permintaan.
Melindungi produsen DN, pemerintah menaikkan tariff pajak barang impor.
b. Pemberian Subsidi
Subsidi menyebabkan harga jual turun dan menambah permintaan.
Subsidi biasanya diberikan untuk produsen bahan kebutuhan pokok, untuk
perusahan yang baru berkembang agar bisa bersaing dengan barang impor.
Note : Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Pebawaran (bentuk kurva) akan
mempengaruhi besar kecilnya dampak dari kebijakan pemerintah.
TEORI PERILAKU KONSUMEN
Tujuan Konsumen adalah mencapai Kepuasan Maksimum
Asumsi utama :
1. Commodities : makin banyak barang yg dikonsumsi makin besar manfaatnya
2. Utility (manfaat) digunakan sbg dasar pengambilan keputusan konsumen (Teori Utility
dan MarginalUtility)
3. Konsep : The Law of Diminishing Marginal Utility
4. Transitivity (konsistensi preferensi) :bila barang X lebih disukai dari Y dan Y lebih disukai
dari Z maka barang X lebih disukai dari Z.
5. Perfrct Knowledge : konsumen memiliki pengetahuan sempurna thdp keputusan
konsumsinya.
2 (dua) pendekatan dalam teori perilaku konsumen :
1. Teori Kardinal
2. Teori Ordinal
PENDEKATAN KARDINAL
Konsep Teori Kardinal :
1. Kegunaan (Utility) dapat dihitung secara nominal disebut UTIL
2. Kegunaan mengkonsumsi berdasarkan perbandingan harga dengan manfaat yg
diperoleh
3. Total Utility (TU) merupakan kegunaan yg diperoleh dari konsumsi.
Marginal Utility (MU) adalah tambahan kegunaan karena tambahan konsumsi 1unit.
MU = d TU
d Q
4. Total uang yang dikeluarkan adalah jumlah unit dikali harga satuan
5. Kepuasan Maksimumterjadi pada saat MUx=Px
Hukum Nilai Guna Marginal yang Semakin Menurun (The Law of Diminishing Marginal
Utility)
‘Tambahan nilai guna yg diperoleh seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan
menjadi semakin sedikikit apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya
terhadap barang tsb pada waktu bersamaan.
THE LAW OF DIMINISHING MARGINAL UTILITY mulai berlaku pada saat MU
TURUN.
SATURATION POINT (Titik Jenuh) terjadi pada saat MU=0 dan TU maksimum.
PEMAKSIMUMAN NILAI GUNA : syarat yg harus dipenuhi adalah setiap rupiah yg
dikeluarkan untuk membeli unit tambahan berbagai jenis barang akan
memberikan nilai guna marginal yg sama besarnya.
MUa =MUb = MUc
Pa Pb Pc
PENDEKATAN ORDINAL
Menurut Teori Ordinal, kepuasan TIDAK dapat dihitung tetapi hanya dapat
dibandingkan. Teori Ordinal menggunakan Kurva Kepuasan Sama (Indiference Curve)
Ciri-ciri Kurva Indiferensi :
1. Kemiringan /Slope Negatif. Menunjukkan apabila ingin mengkonsumsi barang X
lebih banyak maka harus mengorbankan konsumsi terhadap barang Y.
2. Cembung ke titik ORIGIN (CONVEX). Derajat penggantian antar barang konsumsi
semakin menurun , berkaitan dengan hokum GOSSEN, di mana apabila titik
tertentu semakin banyak mengkonsumsi barang X akan mengakibatkan kehilangan
atas barang X tidak begitu berarti dan sebaliknya atas barang Y.
3. Tidak Saling Berpotongan. Hal ini berkaitan dengan asumsi bahwa masing-masing
kurva IC menunjukkan tingkat kepuasan yang sama.
4. Semakin ke kanan menunjukkan tingkat kepuasan yang semakin tinggi.
Kurva Kepuasan Sama / Kurva Indiferen) (IC) adalah kurva yg menggambarkan
gabungan dan kombinasi 2 (dua) jenis barang pada saat konsumsi yang akan
memberikan NILAI GUNA (UTILITY) kepuasan sama besarnya.
Indiference Map (Peta Indiferensi) : sekumpulan kurva indiferen dihadapi oleh
seorang konsumen. Menggambarkan beberapa pilihan tingkatan utility yang
berbeda untuk seorang konsumen dalam memuaskan konsumsi barangnya.
IC akan dibatasi oleh Garis Anggaran / Budget Line (BL). BL menunjukkan
berbagai gabungan barang yang dapat dibeli oleh konsumen dengan sejumlah
pendapatan tertentu.
MEMBENTUK KURVA PERMINTAAN (Demand) DENGAN IC
IC yang memberikan beberapa tingkatan utility dapat membentuk kurva demand pada
masing-masing IC yang paling memenuhi kebutuhan konsumennya.
TINGKAT BATAS SUBSTITUSI (The marginal Rate of Substitution) : MRS
Penggantian marginal substitusi (MRS) adalah penggantian marginal barang X untuk
barang Y yang menunjukkan jumlah barang Y dapat dikorbankan oleh konsumen
untuk memperoleh satu satuan tambahan barang X pada kurva indiferen yang sama.
MRSxy = - dY / dX
PRICE CONSUMPTION CURVE (PCC)& DEMAND CURVE
PCC disebut juga Price Expansion Curve karena menggambarkan
perkembangan harga.Kurva yang menggambarkan kepuasan (utility)
maksimum konsumsi atas KOMBINASI PRODUK kepada konsumen pada
berbagai tingkat HARGA menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi
terhadapperubahan harga suatu barang, sedangkan harga barang lain dan
pendapatan tidak berubah.
Kurva Demand barang dapat diturunkan dari titik titik pada kurva PCC,
menggambarkan jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga.
Dengan demikian PCC memiliki hubungan dengan elastisitas harga, yaitu :
1. Membantu menentukan nilai elastisitas harga dari permintaan, yang
menggambarkan tingkat respon konsumen terhadap perubahan harga.
2. Ketika harga berubah, PCC juga menunjukkan jumlah permintaan barang
lain di sumbu vertical, sehingga elastisitas silang dari ppermintaan dapat
diketahui.
3. Secara Grafik slope PCC menunjukkan nilai elastisitas harga.
Hubungan antara PCC dengan Elastisitas Harga :
Apabila PCC berslope negative, maka E > 1 (Elastis)
PCC berslope horizontal, maka E = 1 (unitary elatic)
PCC berslope positif, maka E < 1 (In elastic)
INCOME CONSUMPTION CURVE & ENGEL CURVE
ICC menggambarkan kombinasi produk yang dikonsumsi untuk memberikan
kepuasan maksimum kepada konsumen pada berbagai tingkatPENDAPATAN
(menggambarkan bagaimana konsumen bereaksi terhadap pendapatan,
seandainya harga-harga relative tetap).
Kenaikan pendapatan di mana rasio harga relative tetap akan menggeser garis
anggaran BL ke kanan SEJAJAR dengan BL sebelumnya.
Pergeseran BL tsb akan menggeser titik keseimbangan konsumen.
Kepuasan maksimum terjadi pada saat IC bersinggungan dengan BL.
ICC merupakan garis yang menghubungkan berbagai titik keseimbangan
konsumen pada berbagai tingkat pendapatan.
Penurunan ICC adalah KURVA ENGELKurva Engel menunjukkan beragam
jumlah barang yang dibeli pada tingkat pendapatan yang berbeda (hubungan
antara jumlah pendapatan konsumen dengan jumlah permintaan barang yang
dikonsumsi). Kurva Engel diperkenalkan oleh ekonom ERNEST ENGEL ‘
Berdasarkan kurva Engeldapat diukur derajat kepekaan perubahan
pendapatan yang berakibat pada derajat kepekaan jumlah barang yang
diminta.
Kurva Engel ber slope positif, namun pada titik pendapatan tertentu ber slope
negative.
EFEK PENDAPATAN DAN EFEK SUBSTITUSI
EFEK SUBSTITUSI (Substitution Effect) : Perubahan dalam konsumsi sebuah
barang akibat perubahan HARGA barang tersebut, dengan tingkat utilitas yang tetap
konstan. Efek Substitusi dimulai pada titik keseimbangan pertama menuju
keseimbangan ke dua pada kurva IC awal.
EFEK PENDAPATAN (Income Effect) : Perubahan dalam konsumsi sebuah
barang akibat naiknya DAYA BELI, dengan harga relative tetap konstan. Efek
Pendapatan dimulai pada titik keseimbangan ke dua kurva IC awal ke titik
keseimbangan pada IC baru.
EFEK TOTAL : EFEK SUBSTITUSI + EFEK PENDAPATAN
Efek Pendapatan dan Substitusi : kasus BARANG NORMAL
Contoh : Penurunan harga pangan (bila P turun, Qd naik).
Titik A pada IC awal sebagai kondisi konsumen mula-mula, ketika harga turun maka
garis angaran BL awal ke BL baru (bergerak ke kanan bawah) sehingga kondisi
konsumen pindah ke titik B pada IC baru (garis putus-putus). EFEK SUBSTITUSI dari
titik A ke titik C pada IC awal yang bersinggungan dengan GARIS PENDAPATAN yang
sejajar dengan garis BL baru (arah ke kanan bawah). Sedangkan EFEK PENDAPATAN
adalah gerakan dari titik C pada IC awal ke titik Bpada IC baru). Maka :
Efek Substitusi dan Efek Pendapatan Positif.
Efek Pendapatan dan Substitusi : kasus BARANG INFERIOR
Contoh : Penurunan harga ikan asin (Bila P turun, Qd naik sedikit)
Titik A pada IC awal sebagai kondisi konsumen mula-mula, ketika harga ikan asin
turun maka garis angaran BL awal ke BL baru (bergerak ke kanan ATAS) sehingga
kondisi konsumen pindah ke titik B pada IC baru (garis putus-putus). EFEK SUBSTITUSI
dari titik A ke titik C pada IC awal yang bersinggungan dengan GARIS PENDAPATAN
yang sejajar dengan garis BL baru (arah ke kanan bawah). Sedangkan EFEK
PENDAPATAN adalah gerakan dari titik C pada IC awal ke titik B pada IC baru).
Maka : (EFEK SUBSTITUSI > EFEK PENDAPATAN) dan Efek Pendapatan NEGATIF.
Efek Pendapatan dan Substitusi : kasus BARANG GIFFEN
(Bila P pangan turun, Qd pangan turun, karena konsumen beralihke Qd sandang).
Barang GIFFEN : adalah barang yang memiliki kurva DEMAND yang menaik karena
efek pendapatan (Positif)>efek substitusi (negatif).Bila harga makanan turun,
permintaan justru turun.
Titik A pada IC awal sebagai kondisi konsumen mula-mula, ketika harga ikan asin
turun maka garis angaran BL awal ke BL baru (bergerak ke kanan PALING ATAS)
dimana Qd pangan menjadi paling sedikit, pada kondisi konsumen pindah ke titik B
pada IC baru (garis putus-putus).
EFEK SUBSTITUSI dari titik A ke titik C pada IC awal yang bersinggungan dengan
GARIS PENDAPATAN yang sejajar dengan garis BL baru (arah ke kanan bawah).
Sedangkan EFEK PENDAPATAN adalah gerakan dari titik C pada IC awal ke titik B
pada IC baru).
Maka : (EFEK PENDAPATAN < EFEK SUBSTITUSI) dan Efek Pendapatan NEGATIF.
TEORI Perilaku Produsen
(Teori Produksi)
Fungsi produksi menghubungkan input dan output. Q = f( K.L)
Dalam menggunakan factor froduksi berlaku Hukum :
The Law Of Diminishing Return (DLDR) ; hokum penambahan hasil yang semakin
menurun . Konsep DLDR dikemukakan ekonom Inggris DAVID RICARDO (1772-1823)
1. Produksi dengan Satu Macam Faktor Produksi Variabel
Produk Total (Total Product) = TP Produk Rata-rata (Average Product)== AP
Marginal Product = MP= dTP / dL AP = TP / L
Tiga Tahapan Produksi :
Tahap 1. Ketika MP meningkat = tahap memigkat (INCREASING RETURNS)
(dari titik 0 s/d persinggungan MP dan AP)
Taha] 2. MP berkurang = tahap yang semakin berkurang(Diminishing Returns)
(dari persinggungan MP dan AP s/d MP=0)
Tahap 3. MP negative = tahap pengembalian negative (Negative Returns).
(dari MP=0 s/d MP negatif).
Analisis Jangka Waktu Produksi :
1. Jangka Pendek (Short Run) : bila sebagian factor produksi jumlahnya tetap dan
yang lainnya berubah (variable). Misal Modaltetap, TK berubah.
2. Jabgka Panjang (Long Run): semua produksi dapat berubah dan ditambah sesuai
keburuhan (semua factor produksivariabel).
Analisis Jangka Pendek berlaku untuk M tetap dan TK variabel
Barang Modal (M) dianggap sebagai factor produksi tetap, produksi ditentukan
berdasarkan alokasi TK.
Konsep DLDR mulai berlaku pada saat MP turun.
Contoh : USAHA TANI
Tanah (Hektar)
TK TP MP AP Tahap (Region)
1 1 150 150 150 PERTAMA
1 2 400
1 3 810
1 4 1080 270 270 KEDUA
1 5 1290
1 6 1440
1 7 1505
1 8 1520
1 9 1440 -80 160 KETIGA
1 10 1300
KURVA dapat digambarkan dari data di atas.
2. Produksi dengan Dua Macam Faktor Produksi Varibel
Q = f K, L)
Modal :
o Modal atas dasar sumber : modal sendiri, modal asing
o Modal atas dasar bentuk : modal konkret, modal abstrak
o Modal atas dasar kepemilikan : modal individu, modal umum
o Modal menurut sifat : modal tetap, modal lancer
Isoquant : Kurva yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
menunjukkan kombinasi dua factor produkdi guna menghasilkan TINGKAT
PRODUKSI yang sama.
Ciri-ciri Isoquant sama dengan ciri-ciri Kurva Kepuasan Sama (IC).
Isoquant di batasi oleh kendala / Garis BIaya : ISOCOST
Isocost : kurva yang menunjukkan kedudukan dari titik-titik yang
menunjukkan kombinasi factor produksi (TK, M) yang di beli produsen dengan
sejumlah anggaran tertentu.
ISOQUANT TIDAK seluruhnya ber slope negative, karena produsen yang
rasional tidak akan beroperasi pada ke dua ujung isokuan karena tingkat
output yang sama dapat diproduksi dengan menggunakan input TK dan M
dalam jumlah yang lebih rendah.
EFISIENSI EFEKTIF tercapai pada waktu isokuan bersinggungan dengan isokos.
Jalur ekspansi (EXPANSION PATH) :
o Jalur Ekspansi Jangka Pendek :garis yang menghubungkan titik-titik
keseimbangan produsen apabila salah satu M atau TK berubah
sedangkan yg lain berubah (wariabel).
o Jalur Ekspansi Jangka Panjang : garis yang menghubungkan titik-titik
keseimbangan produsen apabila semua input variable berubah.
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) : pada kurva Isokuan
Adalah tingkat substitusi marjinal yang semakin menurun, artinya berapa
jumlah salah satu input harus dikonpensasikan akibat penambahan satu unit
input lainnya, sehingga tingkat output (keluaran) dapat dipertahankan.
MRTSLK= dK / dL= MP1 /MP2
Contoh :TOTAL OUTPUT pada ISOKUAN :
Kombinasi CAPITAL (K) LABOUR (L) TOTAL OUTPUT
A 50 1 1500
B 45 2 1500
C 41 3 1500
D 38 4 1500
Contoh :Total expenditure pada ISOKOS :
Kombinasi K (Price = 150)
L (Price = 100)
Total Expenditure
A 8 0 1200
B 6 3 1200
C 4 6 1200
D 2 9 1200
E 0 12 1200
KONSEP BIAYA Konsep Biaya Produksi
Biaya Langsung
Biaya Biaya Tidak Langsung (Overhead Cost pada pabrik/industry}
Biaya eksplisit (nyata/ terdapat pembayaran kas)
Biaya implisit (biaya non kas)
Biaya kesempatan (peluang) atau Konsep Biaya Ekonomi
Biaya Incremental/ biaya relevan (biaya yang timbul akibat adanya keputusan
yang dibuat.
Biaya Tetap (Fixed Cost) dan Biaya Variabel (Variable Cost)
Konsep Akuntansi Biaya :
Merupakan penentuan harga pokok suatu produk dengan melakukan suatu proses
pencatatan, penggolongan dan penyajian transaksi biaya secara sistematis serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya (REPORT).
PERILAKU BIAYA PRODUKSI
BIAYA PRODUKSI JANGKA PENDEK
Fungsi Biaya Total (Total Cost): TC = f(Q)
TC = TFC + TVC ATC = TC / Q AFC = TFC / Q
AVC = TVC / Q = w /APL MC = dTC / dQ = w / MPL maka :
ATC = AFC + AVCdi mana :
AFC = Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost)
AVC = Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost)
MC = Biaya Marjinal (Marginal Cost)
AP = Average Product (Produk Rata-rata)
MP = Marginal Product (Produk Marginal)
W = wage (upah)
Contoh :
Q TFC TVC TC AFC AVC ATC MC
0 USD 60 60 60 -- - - -
1 60 20 80 60 20 80 20
2 60 90
3 60 45
4 60 80
5 60 195
Kurva biaya produksi jangka pendek dapat digambarkan dari table di atas
BIAYA PRODUKSI JANGKA PANJANG
Biaya Total Jangka Panjang (Long Run Total Cost ) LTC = f(Q)
Biaya Total Rata-rata Jangka Panjang LAC = LTC / Q
Biaya Marginal Total Jangka Panjang LMC = d LTC / d Q
Kurva Jangka Panjang membentuk *AMPLOP (ENVELOPE CURVE)* dari Kurva Jangka
Pendek, sebab dalam jangka pendek biaya terendah dari suatu AC tidak mengganbarkan
biaya produksi yang paling minimum untuk menghasilkan sejumlah output tertentu, karena
masih terdapat lkapasitas produksi (AC) yang lain yang dapat meminimumkan biaya
produksi.
Beberapa kemungkinan bentuk Kurva LRAC :
1. Kurva LRAC sangat cepat penurunannya, tetapi sangat cepat juga mengalami
kenaikan. Artinya kenaikan produksi sedikit saja telah menimbulkan skala ekonomi
yang sangat menguntungkan (yaitu AC sangat cepat pengurangannya), tetapi pada
tingkat produksi yang relative rendah, skala tidak ekonomi sudah mulai wujud.
Conto : Industri yang terdiri dari banyak perusahaan yang masing-masing berukuran
kecil.
2. Kurva LRAC pada awalnya skala ekonomi sangat menguntungkan, tetapi juga tidak
berlangsung lama karena diikuti oleh kurva LAC yang datar yang berarti pada tahap
permulaan skala tidak ekonomi belum lagi menguasai kegiatan ekonomi. Contoh :
dalam industri terdiri dari beberapa perusahaan besar dan beberapa perusahaan
kecil.
3. Kurva LAC ber slope negatif dan cembung, dalam industri terdiri dari kanya beberapa
perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannya. Biasanya skala ekonomi tetap
wujud sehingga ke jumlah produksi yang sangat banyak dan dapat menguasai pasar.
Beberapa factor yang dapat menimbulkan SKALA EKONOMI :
1. Spesialisasi
2. Membeli bahan baku dakam jumlah besar
3. Side Effect Positive (misal : limbah yang dimanfaatkan menjadi pupuk)
Kurva LRAC menyerupai bentuk U disebabkan Eccnpmic Of Scale atau Increasing
Return to Scale : yang menyatakan bahwa kurva LRAC bergerak kekanan semakin
menurun. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi karena para pengusaha
bisa memperbesar fasilitas produksi sehingga terjadi penghematan biaya produksi
(menyebabkan LRAC menjadi rendah).
Kurva AVC dan AC (jangka pendek) berbentuk Umencerminkan bahwa kegiatan produksi
dipengaruhi oleh hukum The Law of Diminishing Return (jika penambahan sejumlah
tertentu biaya produksi tetap ditambahkan, justru akan menyebabkan penambahan jumlah
produksi yang semakin sedikit).
Kurva MC menyerupaai bentuk U disebabkanIncreasing Cost (biaya biaya per unit
meningkat) adalah jumlah biaya produksi akan meningkat dengan semakin banyaknya
jumlah output yang dihasilkan.
Konsep Pembelajaran/ pengalaman(Learning Cost) :
Adalah sebuah kurva garis yang menunjukkan hubungan antara WAKTU yang diperlukan
untuk produksi dan JUMLAH kumulatif unit yang diproduksi.Jika produksi telah dilakukan
beberapa kali maka persentase Learning dapat dengan mudah diperoleh dari catatan-
catatan produksi
Konsepnya :
1. Bertambahnya pengalaman sampai pada batas tertentu dapat meningkatkan efisiensi.
2. Bila jumlah produksi meningkat dua kali maka waktu yang diperlukan untuk
mengerjakan satu satuam unit produk berkurang dengan tingkat konstanta tertentu.
ASUMSI Learning Curve :
1. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu atau unit produk tertentu akan berkurang setiap kali tugas tersebut dilakukan.
2. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu akan menurun pada suatu tingkat penurunan.
3. Pengurangan waktu akan mengikuti pola yang dapat diprediksi.
PASAR PERSAINGAN
P,Sempurna__________Monopolistik_____________Oligopoli________Monopli
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Karakteristik :
1. Banyak penjual dalam pasar
2. Homogeneous Product (Produk homogeny)
3. Perfect Knowledge (pengetahuan sempurna)
4. Small Relative Output (output perusahaan < output pasar)
5. PRICE TAKER (menerima harga yg ditentukan pasar)
6. Free ENTRY and EXIT
Permintaan dan Penawaran, Penerimaan dalam Pasar Persaingan Sempurna :
Kurva Industri D = S
Kurva Perusahaan : ELASTIS SEMPURNA
D = S= AR = MR = P karena PRICE TAKER
TR = P.Q ber slope positif LURUSkarena HARGA TETAP.
KEUNTUNGAN & KERUGIAN JANGKA PENDEK :
Tingkat output terbaik (optimum) ketika P> AC. (Prsh memaksimumkan laba)
MR = MC karena penambahan output akan mengurangi laba. Kondisi ini
dapat juga sebagai kondisi disebut BEP ( titik impas atau Break Even Point) disebut
juga Minimum Loss artinya perusahaan memproduksi sampai saat MR = MC.= P = D.
Ketika P <AC tapiP > AVC . (Prsh meminimumkan biaya total)
Berproduksi minimal pada saat VC = TR atau P = AVC dalam hal ini perusahaan
hanya menanggung kerugian biaya tetap FC.
SHUT DOWN POINT (titik penghentian usaha) pada saatP<AVC Dalam hal ini
perusahaan tidak mampu menutupi biaya tetap. (Perusahaan free EXIT)
MAKSIMISASI KEUNTUNGAN JANGKA PANJANG : SMC = LMC
Sehingga MR=MC
Pada saat SAC = P adalah kondisi tidak mengalami kerugian (Not Suffering Loss).
Dalam jangka panjang P.P.Sempurna tidak ada insentif bagi perusahaan untuk EXIT –
ENTRY karena laba NOL (Zero Profit). Maka jika Laba < 0 perusahaan EXIT
dan jika Laba > 0 perusahaan EXIT.
Perusahaan tidak dapat menambah laba lagi pada saat SAC = LAC
Kurva Industri Jangka Panjang (Long Run Supp;y : LS):
1. Industri Skala Biaya Konstan(CONSTANT COST INDUSTRY)
Kurva LS Horizontal karena penambahan input produksi akibat masuknya
perusahaan=perusahaan baru, TIDAK akan menaikkan harga factor produksi.
2. Industri Skala Biaya Menaik (INCREASING COST INDUSTRY)
Kurva LS ber slope POSITIF karena masuknya perusahaan baru menyebabkan
harga factor produksi NAIK.
3. Industri Skala Biaya Menurun (DECREASING COST INDUSTRY)
Kurva LS ber slope Negatif karena masuknya perusahaan baru menyebabkan
harga factor produksi TURUN (adanya efisiensi skala besar / LARGE SCALE
ECONOMIES).
Maka dapat disimpulkan kebaikan dan keburukan Pasar Persaingan Sempurna
(TUGAS).
Contoh :
Q P FC VC TC MC AFC AVC ATC TR AR MR 0 150 100 0 100 - - - - - - -
1 150 100 100 200 100 100 100 200 150 150 150
2 150 100 180
3 150 100 240
4 150 100 380
5 150 100 400
6 150 100 480
7 150 100 530
8 150 100 780
9 150 100 1260
10 150 100 1800
Dari table di atas dapat digambarkan KURVA BIAYA dan KURVA PENERIMAAN.
PASAR PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA :
Note :
Pasar Persaingan Tidak Sempurna akan menyebabkan berkurangnya
kesejahteraan masyarakat karena adanya DEAD WEIGHT LOSS (Kerugian Bobot
Mati). Semakin sedikit produsen dalam industri maka semakin besar dead weight
loss.
PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK
Karakteristik :
1. Terdiri atas banyak pembeli dan penjual
2. Perusahaan sedikit kekuasaan mempengaruhi pasar (PRICE SEARCHER)
3. Barang sejenis/ homogen, tapi berbeda corak (differensiasi produk)
4. Promosi penjualan harus aktif
5. Kurva Demand sangat elastis (karena banyak barang SUBSTITUSI yang serupa)
6. EXIT – ENTRY masih mudah
Pemaksimuman Keuntungan jangka pendek MR = MC
Ketidak efisienan pasar Monopolistik disebabkan : P > MC dan Kapasitas berlebih
(Excess Capasity).
Kurva demand adalah menurun sedikit demi sedikit, akibatnya kurva MR tidak
berimpit dengan kurva demand : MR < D.
Adanya Diferensiasi produk ini, produsen dapat mengendalikan harganya dan dengan
demikian menghadapi kurva demand yang ber slope negatif.
EKUILIBRIUM JANGKA PENDEK DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS :
SMC = MRyaitu pada tingkat output ini P > AVC.
EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DALAM PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIS :
LMC = MR di mana perusahaan dalam pasar persaingan monopolistis menerima laba
ekonomi dalam JANGKA PENDEK, maka perusahaan lain akan ENTRY ke industry dalam
Jangka Panjang. Hal ini menyebabkan kurva demand dari masing-masing perusahaan
bergeser kebawah karena setiap perusahaan sekarang mempunyai pangsa pasar yang
lebih kecil sampai seluruh keuntungan habis.
PASAR PERSAINGAN OLIGOPOLI
Karakteristik :
1. Few number of Firms
2. Homogen or differentiated product
3. Interdependence Decisions : harga jual tidak mudah berubah / menjaga pelanggan
4. Non Pricing Competition : Advertensi / iklan harus intensif
5. EXIT – ENTRY sulit
6. Kurva Demand kurang elastis : MR < D
7. Melakukan penelitian & pengembangan produk (R & D).
Kekurangan Pasar Oligopoli :
1. Ketimpangan distribusi pendapatan
2. Skala Ekonomi sebagai hambatan perusahaan baru memasuki industry.
3. Harga tinggi dan stabil akan mendorong inflasi
4. Bisa mengarah ke monopoli (barang sangat terkenal dan rumit)
Hubungan Antar Perusahaan dakam Pasar Oligopoli :
1. Oligopoli dengan Kesepakatan (Collusive Oligopoly)
Jumlah produksi dibagi berdasarkan banyaknya jumlah permintaan efektif dipasar
terhadap jumlah perusahaan yang menghasilkan produk yang sama.
- Model KARTEL : OPEC
- Model Kepemimpinan Harga (Price Leadership)
2. Oligopoly tanpa kesepakatan (Non Collusive Oligopoly)
Setiap tindak tanduk perusahaan akan di respon oleh perusahaan pesaing.
Perusahaan A menaikkan harga, perusahaan pesaing tidak ikut menaikkan harga, jika
perusahaan A menurunkan harga, perusahaan pesaing menurunkan harga lebih besar.
ENTRY dalam pasar oligopoly sulit, karena adanya hambatan :
1. Skala Ekonomi
2. Perbedaan Biaya Produksi
3. Sifat-sifat produksi yang istimewa
Jenis – jenis Pasar Oligopoli :
1. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly)
Barang yang diproduksi bersifat identic.Contoh : Air Mineral
2. Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly)
Contoh : Motor dikuasai merek Honda, Yamaha dan Suzuki
Model – model Oligopli :umumnya berlakuDALAM JANGKA PENDEK
1. Oligopoli Model COURNOT
Dianggap hanya ada dua perusahaan (Duopoly, produk identic dan tidak perlu biaya
dalam menghasilkannya (biaya produksi nol).Contoh : AIR.
2. Oligopoli Model BERTRAND
Perusahaan dalam duopoly menganggap bahwa perusahaan pesaing tidak akan
mengubah harga. Untuk mencapai keseimbangan kedua perusahaan akan bersaing
dalam harga.
3. Oligopoli Model EDGEWORTH
Dalam model ini, perusahaan dianggap memiliki kapasitas produksi yang terbatas.
Mekanisme kerja oligopoly model ini mirip dengan model Bertrand.
4. Oligopoli Model CHAMBERLIN
Dalam model Cournot, Bertrand dan Edgeworth, kedua perusahaan pada ke tiga
model tersebut TIDAK pernah mengenal ketergantungan dan tidak pernah belajar
dari pengalaman. Dalam model Chamberlin, kedua perusahaan menyadari bahwa
adanya saling ketergantungan. Tanpa melalui perjanjian atau kolusi, duopolies ini
menetapkan harga-harga yang sama, menjual jumlah yang sama, dan
memaksimumkan keuntungan nersama mereka.
5. Oligopoli Model SWEEZY (KINKED DEMAND CURVE)
Dalam model oligopoly ini perusahaan dianggap mengenal saling ketergantungan di
antara anggota.Meskipun demikian, mereka tidak berkolusi dalam menentukan
kebijakan perusahaan masing-masing. Fungsi permintaan model ini berbentukgaris
bengkok (patah), yang menunjukkan terdapat KETEGARAN HARGA (kekakuan harga)
dalam oligopoly.
Perusahaan A menaikkan harga, perusahaan pesaing tidak ikut menaikkan harga, jika
perusahaan A menurunkan harga, perusahaan pesaing menurunkan harga lebih besar.
(Model Sweezy ini untuk menjelaskan Oligopoli dengan produk HETEROGEN / tidak
identik).
6. Oligopoli Model KARTEL TERPUSAT(Centralized Cartel)
Jenis Kartel yang ekstrim adalah yang membuat seluruh keputusan untuk seluruh
perusahaan anggota (mengarah kepada cara penyelesaian Monopoli). Kartel tersebut
membagi keuntungan total kartel berdasarkan persetujuan semua anggota yang telah
disepakati.
7. Oligopoli Model KARTEL BERBAGI PASAR (Market Sharing Cartel)
Perusahaan-perusahaan anggota bermufakat tentang pangsa pasar yang dimiliki
masing-masing.Meski sedikit lebih bebas disbanding kartel terpusat, tetapi pada
kondisi tertentu juga bisa mengarah ke monopili.
8. Oligopoli Model KEPEMIMPINAN HARGA (Price Leadership)
Merupakan bentuk kerjasama tidak sempurna dimana perusahaan-perusahaan dalam
industry oligopoly secara diam-diam (tanpa kesepakatan resmi) memutuskan untuk
menetapkan harga yang sama dengan pemimpin harga untuk industry teraebut.
EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DALAM PASAR OLIGOPOLI :
Seorang oligopolies dalam jangka pendek juga dapat memperoleh keuntungan, mencapai
kondisi pulang pokok ataupun mengalami kerugian. Dalam JANGKA PANJANG,
perusahaan oligipolis akan keluar (EXIT) dari industri kecuali ia dapat memperoleh laba
atau setidaknya mencapai pulang pokok dengan membuat skala operasi yang terbaik. Jika
dalam jangka panjang bisa dicapai keuntungan, maka perusahaan akan membuat
hambatan agar perusahaan lain sulit masuk (ENTRY) industri.
PASAR PERSAINGAN MONOPOLI
Karakteristik :
1. Perusahaan bertindak sebagai Industri (produsen tunggal)
2. PRICE MAKER
3. Adanya hambatan bagi perusahaan lain untuk masuk pasar monopoli.
4. Iklan tidak begitu penting
5. Pengembangan Teknologi penting.
6. Jika ingin menjual lebih banyak,maka harga diturunkan (MR < P),
maka kurva MR berada dibawah kurva D.
7. Kurva demand industry berslope negatif.
8. Kurva TR berbentuk U terbalik karena HARGA TURUN
Note : Monopoli bisa timbul apabila perusahaan bisa menguasai seluruh
penawaran bahan baku yang diperlukan untuk memproduksi komoditi itu.
JANGKA PENDEK DALAM PASAR MONOPOLI : PENDEKATAN TOTAL DAN
PENDEKATAN MARJINAL.
Keuntungan Total : TR > TVC
Kerugian Total : TR < TVC
MR = SMC di mana kemiringan kurva MR lebih kecil daripada kemiringan
kurva SMC (membuktikan bahwa pada tingkat output ini P > AVC .
Keuntungan total akan mencapai maksimum apabila MR = SMC.
Tingkat output terbaik itu lebih kecil daripada tingkat output di mana
P = SMC. (ingat dalam pasar monopoli kurva MR < D ).
EKUILIBRIUM JANGKA PANJANG DALAM PASAR MONOPOLI :
LMC = MR dimana dalam jangka panjang monopolis akan tetap
beroperasi hanya jika ia memperoleh keuntungan atau setidak-tidaknya
mencapai kondisi pulang pokok (BEP).
P
Q
TR
MR
TC
MC
AC
Keuntungnan Per Unit (P – AC)
Keuntungan Total (TR-TC)
8 0 - 6 - - -
7 1 8
6 2 9
5,5 2,5 10
5 3 12
4 4 20
3 5 35
Dari table di atas dapat digambarkan kurva-kurvanya.
PERATURAN MONOPOLI :
PENGENDALIAN HARGA
Dengan menetapkan harga maksimum pada tingkat dimana SMC memotong
kurva Demand D, pemerintah dapat mendorong monopolis itu untuk
meningkatkan output sampai tingkat yang harus diproduksi industry jika diatur
sepanjang batas persaingan sempurna. Peraturan ini juga mengurangi keuntungan
monopolis itu.
Pajak LUMP-SUM
Dengan membebankan pajak lump-sum (misal : pajak izin usaha, pajak
keuntungan), pemerintah dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan
keuntungan monopolis tanpa mempengaruhi harga komoditi atau output.
Pajak Per – Unit
Pemerintah dapat pula mengurangi keuntungan monopolis dengan membebankan
pajak per-unit.Akan tetapi dalam kasus ini, monopolis dapat mengalihkan
sebagian beban pajak per-unit kepada konsumen, dalam bentuk harga yang lebih
tinggi dan output komoditi yang lebih kecil.
DISKRIMINASI HARGA
Seorang monopolis dapat meningkatkan TR dan keuntungannya untuk suatu
tingkat output tertentu dengan melakukan diskriminasi harga. Monopolis
mengenakan harga yang berbeda untuk komoditi yang sama di pasar yang
berbeda sedemikian rupa sehingga unit terakhir dari komoditi yang dijual disetiap
pasar memberikan MR yang sama.
Jenis Monopoli yang tidak dilarang :
1. Monopoly by Law
Monopoli oleh Negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi Negara dan
menguasai hajat hidup orang banyak.
2. Monopoly by Nature
Monopoli yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan
lingkungan tertentu.
3. Monopoly by Lisence
Izin penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
QUIZ 1.Kerjakan di buku tulis.
1. Berikan contoh jenis-jenis komoditi / barang untuk :
a. Permintaan yang Elastis, In elastis, Unitary, Elastis Sempurna dan In Elaastis
Sempurna.
b. Penawaran yang Elastis, In elastis, Unitary, Elastis Sempurna dan In Elaastis
Sempurna.
2. Berikan beberapa contoh kasus barang Giffen!
(dalam menjelaskan efek substitusi dan efek pendapatan)
3. Hitung MP, AP pada soal di atas (Teori Produksi) dan berikan region I, II,III kemudian
jelaskan kondisi tersebut. Tunjukkan mulai berlakunya The Law of Diminishing Return.
4. Hitung TC. MC, AFC, AVC, AC pada soal di atas (Konsep Biaya), gambarkan kurva
biaya tersebur!
QUIZ 2. Kerjakan di buku tulis.
1. Hitung TC. MC, AFC, AVC, AC , dan TR, MR, AR pada soal di atas (Pasar Persaingan
Sempurna), gambarkan kurva biaya dan kurva penerimaan tersebut !
2. Hitung AC, MC , dan TR, MR, AR pada soal di atas (Pasar Monopoli), gambarkan
kurva biaya dan kurva penerimaan tersebut !
3. Jelaskan kebaikan dan keburukan dari :
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Monopolistik
Pasar Oligopoli
Pasar Monopoli
4. Berikan beberapa contoh barang / komoditi dari :
Pasar Persaingan Sempurna
Pasar Monopolistik
Pasar Oligopoli
Pasar Monopoli
Hitung TC. MC, AFC, AVC, AC , dan TR, MR, AR pada soal di atas (Pasar
Persaingan Sempurna), gambarkan kurva biaya dan kurva penerimaan
tersebut !
5. Kondisi Ekuilibrium adalah bila jumlah komoditi yang ditawarkan (Qs) dan jumlah
komoditi yang diminta (Qd) adalah sama selama periode yang sama.
Bila : Qd = 300-5Px
Qs = -100 + 15 Px
Tentukan : Nilai harga ekuilibrium (Pe) dan kuantitas ekuilibrium (Qe) dan gambarkan
kurvanya.
6. Gambarkan dan jelaskan dengan singkat :
a. Aliran sirkulasi perekonomian 2 (dua) sektor.
b. Dampak Pajak (Tax) bagi produsen dan konsumen pada sepasang sumbu yang
sama.
7. Jelaskan pernyataan berikut :
a. Kurva AVC (Average variable Cost), kurva AC (Average cost), kurva MC
(Marginal Cost) dan kurva LAC (Long run Average Cost) berbentuk huruf “U”.
b. 3 (tiga) faktor yang bisa menimbulkan SKALA EKONOMI bagi perusahaan.
PASAR FAKTOR PRODUKSI
Persaingan Sempurna dalam Pasar Produk dan Pasar Faktor Produksi
Maksimisasi Keuntungan dan Kombnasi Faktorproduksi dengan Biaya Terendah :
MPa= MPb = 1 = 1di mana : MP = Produk Marjinal MC = Biaya Marjinal
Pa Pb MCx Px A dan B = Faktor Produksi X = Komoditi Akhir
KURVA PERMINTAAN PERUSAHAAN UNTUK 1(SATU) FAKTOR PRODUKSI VARIABEL
MRx = Px dan MRPa = VMPa
MRPa = MPa . MRx
VMPa = MPa .Px
Di mana :
MRx = Penerimaan Marjinal perusahaan
MRPa = Penerimaan Marjinal produk factor produksi A
VMPa = Nilai Produk Marjinal dari Faktor Produksi A
Makin banyak unit factor produksi A yang digunakan, MPa, maka MRPa akhirnya akan MENURUN. Bagian yang menurun dari skedul MRPa adalah SKEDUL PERMINTAAN perusahaan untuk factor produksi A.
Qa Qx MPa MRx = Px MRPa= VMPa Pa
3 6 - $ 10 - $ 20
4 11 5 10 $ 50 20
5 15 4 10 40 20
6 18 3 10 30 20
7 20 2 10 20 20
8 21 1 10 10 20
PERPOTONGAN KURVA PERMINTAAN PASAR DAN PENAWARAN PASAR UNTUK FAKTOR
PRODUKSI MERUPAKAN HARGA EKUILIBRIUM FAKTOR PRODUKSI DAN JUMLAH FAKTOR
PRODUKSI YANG DIGUNAKAN.
S E W A (RENT) : adalah setiap pembayaran bagi penggunaan factor produksi yang
melebihi dan di atas jumlah minimum yang dibutuhkan untuk mendorong munculnya
penawaran factor produksi (konsep jangka panjang).
SEWA SEMU(Quasy Rent) : adalah pembayaran yang tidak perlu dilakukan dalam jangka
pendek untuk mendorong terciptanya penawaran factor produksi. Sewa semu = TR - TVC
Persaingan Sempurna dalam Pasar Faktor Produksi