Kasus Praktikum KK 1 B Kerja

4
 TUGAS KASUS PRAKTIKUM KK 1B oleh Ria Agustina NIM 132310101009 M. Fa chri ll ah Iska nd ar A. NI M 132 31 01 01 01 5 Karina Diana a!itri NIM 132310101019 "u lia Martha FandianiNIM 132310101029 Ri #k$ %ell a Mul $a ni ngsasi NI M 132 3101010&3 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAW A T AN UNIVERSITAS JEMBER 2014

description

kasus praktikum

Transcript of Kasus Praktikum KK 1 B Kerja

TUGAS KASUS PRAKTIKUM KK 1B

olehRia AgustinaNIM 132310101009M. Fachrillah Iskandar A.NIM 132310101015Karina Diana SafitriNIM 132310101019Yulia Martha FandianiNIM 132310101029Rizky Bella MulyaningsasiNIM 132310101043

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2014Kasus praktikum KK 1 B

1. Ibu A, 18 tahun, 1 jam yang lalu melahirkan bayi perempuan dengan BB 2200 gr, PB 48 cm. pada saat lahir bayi tersebut tidak menangis spontan, badan bayi berwarna biru, pada saat IMD bayi tidak mau menyusu. Hasil pemeriksaan APGAR score 5. Apa yang perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait kasus tersebut?

2. An A, 10 tahun di bawa orangtuanya ke rumah sakit dengan keluhan sering sesak nafas, pucat, mudah capek, nyeri dada. Keluhan ini dirasakan lebih terasa saat beraktivitas. Apa yang perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait kasus tersebut?Kasus nomor 11. PengkajianNama pasien: bayi Ny. AUmur: 0 tahunData Objektif:a. BB 2200 grb. TB 48 cmc. Bayi berwarna birud. Pemeriksaan APGAR score 52. Diagnosaa. Gangguan pola nafas ke jaringan berhubungan dengan suplai oksigen yang adekuat ditandai dengan keadaan bayi yang berwarna biru dan tidak menangis ketika lahir.b. Risiko asfiksia berat berhubungan dengan suplai oksigen yang abnormal yang ditandai dengan bayi berwarna kebiruan dan pemeriksaan APGAR score 5c. 3. Intervensia. Jelaskan pada ibu mengenai kondisi bayinya saat inib. Gunakan teknik septik dan antiseptik dalam resusitasic. Pertahankan suhu bayid. Lakukan pembebasan jalan nafase. Rangsang taktilf. Lakukan tindakan resusitasig. Lakukan penilaian bayih. Lakukan perawatan tali pusati. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif4. Implementasia. Menjelaskan pada ibu mengenai kondisi bayinya saat inib. Menggunakan teknik septik dan antiseptik dalam resusitasic. Mempertahankan suhu bayid. Melakukan pembebasan jalan nafase. Merangsang taktilf. Melakukan tindakan resusitasig. Melakukan penilaian bayih. Melakukan perawatan tali pusati. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif5. Evaluasia. Ibu mengerti kondisi bayinya saat inib. Penanganan resusitasi menggunakan teknik septik dan anti septikc. Suhu bayi telah dipertahankand. Pembersihan jalan nafas telah dilakukane. Rangsang taktil telah dilakukanf. Resusitasi telah dilakukang. Bayi dapat menangish. Perawatan tali pusat telah dilakukan dengan baiki. Ibu mengerti pentingnya ASI eksklusifKriteria hasil: masalah teratasi sebagian, dilanjutkan kembali intervensi keperawatan.

Kasus nomor 21. PengkajianNama pasien: AUmur: 10 tahunData subjektif:a. Sering sesak nafasb. Pucatc. Mudah capekd. Nyeri dada2. Diagnosa a. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan imobilisasi ditandai pasien yang mengeluh mudah capek dan pucatb. Penuruanan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokardial ditandai pasien mengeluh nyeri dada.c. Risiko hipertensi berat berhubungan dengan penyakit katup jantung ditandai dengan perubahan irama jantung, pasien mengeluh mudah capek dan nyeri dada.d. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan energi ditandai dengan pasien mengeluh mudah capek dan sesak napas.3. Intervensia. Auskultasi nadi apikal, kaji frekuensi, irama jantungb. Catat bunyi jantungc. Palpasi nadi periferd. Pantau tekanan darahe. Kaji kulit terhadap pucat dan sianosisf. Pantau haluaran urine, catat penurunan haluaran urin dan kepekaan atau konsentrasi urine4. Implementasia. Mengauskultasi nadi apikal, mengkaji frekuensi dan irama jantungb. Mencatat bunyi jantungc. Mempalpasi nadi periferd. Memantau tekanan darahe. Mengkaji kulit terhadap pucat dan sianosisf. Memantau haluaran urine, mencatat penurunan haluaran urine dan kepekaan atau konsentrasi urine5. Evaluasia. Nadi normalb. TD normalc. Tidak terdengar bunyi jantung Rch/Whd. Tidak terdapat turgor pada kulite. Haluaran urine normalKriteria hasil: masalah belum teratasi, dilanjutkan kembali intervensi keperawatan.