Kasus Di Apoteker

3
1.Retno A (2012-044) farmasi-C 2. Novi F (2012-051) farmasi-C 3. M. Hafiz (2012-062) farmasi-C 4. Elida R (2012-100) farmasi-C 5. Niken R (2012-105) farmasi-C 6. Aditya P (2012-109) farmasi-C 7. Fitri L (2012-234) farmasi-C 8.Siti N (2012-239) farmasi-C 9. Yogo M (2012-210) farmasi-D 10.Gufron (2012-203) farmasi-D 11. Irsan F (2012-171) farmasi-D 12. Nadia A (2012-008) farmasi-A 13. Putri A (2012-021) farmasi-A 14. Nada A (2012-028) farmasi-A Case 3 PENGGANTIAN OBAT OLEH APOTEKER Berdasarkan landasan : UU No 36 pasal 5

Transcript of Kasus Di Apoteker

1.Retno A (2012-044) farmasi-C2. Novi F (2012-051) farmasi-C3. M. Hafiz (2012-062) farmasi-C4. Elida R (2012-100) farmasi-C5. Niken R (2012-105) farmasi-C6. Aditya P (2012-109) farmasi-C7. Fitri L (2012-234) farmasi-C8.Siti N (2012-239) farmasi-C9. Yogo M (2012-210) farmasi-D10.Gufron (2012-203) farmasi-D11. Irsan F (2012-171) farmasi-D12. Nadia A (2012-008) farmasi-A13. Putri A (2012-021) farmasi-A14. Nada A (2012-028) farmasi-ACase 3PENGGANTIAN OBAT OLEH APOTEKERBerdasarkan landasan :UU No 36 pasal 5(2) Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.(3) Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya.PP 51 tahun 2009Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada FasilitasPelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat:b. Mengganti obat merek dagang dengan obat generik sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien; danc. Menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.Ikatan apoteker Indonesia SK 2014Standar praktek apoteker indonesia 1.2 apoteker mengambil keputusan profesi bertujuan untuk keamanan dan keefektifan penggunaan obat oleh pasien1. mengutamakan kepentingan pasien dalam melaksanakan praktek2. Memastikan keamanan dan efektivitasi penggunaan obat atas pasien3. Melakukan penggantian obat paten dengan generik, atau dengan obat bermerek dalam rangka penggunaan obat yang rasional dan mempertimbangkan hak-hak pasien Permenkes No.HK.02.02/MENKES/068/I/2010Apoteker dapat mengganti obat merek dagang atau obat paten dengan obat generik yang sama komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan atau pasien

KESIMPULAN: Apoteker dapat mengganti obat apabila dengan persetujuan dokter dan atau pasien. Namun masih dengan bahan aktif yang sama. Apabila ada obat yang tidak tercover BPJS maka apoteker di apotek dalam komunikasi dengan pasien, harus menjelaskan bahwa obat tersebut tidak tercover. Apoteker tidak dapat mengganti obat dengan index terapi yang sempit tanpa persetujuan dokter, contoh: digoksin.