KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf ·...

16
KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP PERTUMBUHAN Pseudomonas aerugenosa PERUSAK IKAN DALAM SISTEM EMULSI TWEEN 80 Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi Disusun Oleh: YULIA DWI SUSANTI J 300 090 010 PROGRAM STUDI D III GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Transcript of KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf ·...

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

KARYA TULIS ILMIAH

DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP PERTUMBUHAN Pseudomonas aerugenosa PERUSAK IKAN

DALAM SISTEM EMULSI TWEEN 80

Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah Diploma Gizi

Disusun Oleh:

YULIA DWI SUSANTI J 300 090 010

PROGRAM STUDI D III GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

 

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali
Page 3: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali
Page 4: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 2  

PROGRAM STUDI GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

ABSTRAK

YULIA DWI SUSANTI. J 300 090 010 DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP PERTUMBUHAN Pseudomonas aerugenosa PERUSAK IKAN DALAM SISTEM EMULSI TWEEN 80 Ikan merupakan bahan yang mudah sekali mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh mikrobia perusak pada ikan, sehingga perlu adanya suatu pengawetan pada ikan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa jahe (Zingiber officinale) dapat digunakan dalam pengawetan ikan. Senyawa fenol pada jahe merupakan bagian dari komponen oleoresin yang berpengaruh pada sifat pedas jahe seperti zingeron, shogaol, dan gingerol bersifat sebagai antimikroba dan antioksidan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui daya hambat ekstrak jahe (Zingiber officinale) terhadap pertumbuhan Pseudomonas aerugenosa perusak ikan dalam sistem emulsi Tween 80. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental murni di laboraturium. Jenis variabel dari penelitian ini adalah daya hambat Pseudomonas aerugenosa (terikat) dan konsentrasi ekstrak jahe yang berbeda (bebas). Ekstrak jahe diperoleh melalui ekstraksi dengan pelarut etanol 70% menggunakan rotary vacum evaporator dan pengemulsi 1,0% Tween 80. Pengujian terhadap pertumbuhan Pseudomonas aerugenosa dilakukan dengan metode difusi agar pada media Nutrient Agar. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan. Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak jahe dapat menghambat pertumbuhan Pseudomonas aerugenosa. Berdasarkan uji One Way Anova, terdapat pengaruh yang signifikan pada pemberian ekstrak jahe terhadap besar daya hambat Pseudomonas aerugenosa pada konsentrasi 0% dengan 25%, 35%, dan 45%. Ekstrak jahe dengan konsentrasi 25% tidak berbeda nyata dengan konsentrasi 35% dan 45%. Saran dari penelitian ini adalah ekstrak jahe memiliki kemampuan sebagai antimikroba dan antioksidan khususnya bakteri perusak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam pengawetan ikan. Kata kunci : Ikan, Daya hambat ekstrak jahe, Pseudomonas aerugenosa. Kepustakaan : 35 : 1989 - 2011

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 3  

NUTRITION STUDI PROGRAM HEALTH FACULTY

MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA RESEARCH PAPER

ABSTRACT

YULIA DWI SUSANTI. J 300 090 010

THE RESISTIBILITY OF GINGER EXTRACT (Zingiber officinale) TO THE GROWTH OF Pseudomonas aerugenosa FISH DAMAGER IN THE 80 TWEEN EMULSION SYSTEM Fish is one of damageable food that is caused by the damageable microbial that damages the fish, so human needs some efforts to pickle them. Many researches found that ginger can be used to pickle the fishes. Fenol compound in ginger is the oleoresin component that causes the spicy taste on ginger, such as zingeron, shogaol, and gingerol as antimicrobial and antioxidant. The objective of this research is to know the resistibility of Ginger Extract (Zingiber officinale) to the growth of Pseudomonas aerugenosa fish damager in the 80 Tween emulsion system. This research uses pure experimental research in the laboratory. The variable of this research is the resistibility of Pseudomonas aerugenosa (bound) and the different concentration of ginger extract (unbound). The ginger extract is got through the extraction with 70% of etanol solvent using rotary vacuum evaporator and 1,0% emultion of 80 Tween. The experiment on the Pseudomonas aerugenosa is done by using jelly diffusion method with jelly nutrient media. The experiment uses complete random program (RAL) with 4 treatments and 3 times of repetition. The ginger extract concentration that is tested is 0% (control), 25%, 35%, 45%. The result of this research shows that ginger extract is able to resist the growth of Pseudomonas aerugenosa. Based on the test on one way annova, there is a significant influence on the adding of ginger extract on the resistibility of Pseudomonas aerugenosa 1,0% concentration with 25%, 35%, and 45%. Gingher extract with 25% concentration is not different with 35% concentration and 45%. The suggestion of this result is to use ginger extract as the antimicrobia espcially the damager bacteria so it can be useful to the fish pickle alternative, because it can be used to pickle the fishes. Keyword : Fish, the resistibility of ginger extract, Pseudomonas aerugenosa Kepustakaan : 35 : 1989 - 2011

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali
Page 7: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali
Page 8: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 1  

DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE (Zingiber officinale) TERHADAP

PERTUMBUHAN Pseudomonas aerugenosa PERUSAK IKAN DALAM SISTEM EMULSI TWEEN 80

Yulia Dwi Susanti Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract Fish is one of damageable food that is caused by the damageable microbial that damages the fish, so human needs some efforts to pickle them. Fenol compound in ginger is the oleoresin component that causes the spicy taste on ginger, such as zingeron, shogaol, and gingerol as antimicrobial and antioxidant. The variable of this research is the resistibility of Pseudomonas aerugenosa (bound) and the different concentration of ginger extract (unbound). The ginger extract is got through the extraction with 70% of etanol solvent using rotary vacuum evaporator and 1,0% emultion of 80 Tween. The experiment on the Pseudomonas aerugenosa is done by using jelly diffusion method with jelly nutrient media. The experiment uses complete random program (RAL) with 4 treatments and 3 times of repetition. The ginger extract concentration that is tested is 0% (control), 25%, 35%, 45%. The result of this research shows that ginger extract is able to resist the growth of Pseudomonas aerugenosa. Based on the test on one way annova, there is a significant influence on the adding of ginger extract on the resistibility of Pseudomonas aerugenosa 1,0% concentration with 25%, 35%, and 45%. Gingher extract with 25% concentration is not different with 35% concentration and 45%. The suggestion of this result is to use ginger extract as the antimicrobia espcially the damager bacteria so it can be useful to the fish pickle alternative, because it can be used to pickle the fishes. Keywords : Fish, the resistibility of ginger extract, Pseudomonas aerugenosa PENDAHULUAN

Ikan merupakan bahan pangan

yang mudah sekali mengalami

kerusakan. Hal ini berkaitan dengan

aktivitas kadar air yang cukup tinggi

(70-80% dari berat daging), enzim

proteolitik, kandungan zat gizi yang

tinggi terutama kandungan lemak dan

protein. Kandungan air yang cukup

tinggi dapat menyebabkan

mikroorganisme mudah untuk tumbuh

dan berkembang biak (Astawan,

2004). Kandungan lemak pada ikan

banyak mengandung asam lemak

tidak jenuh yang sangat mudah

mengalami proses oksidasi yang

menghasilkan bau tengik pada tubuh

ikan, terutama pada hasil olahan

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 2  

maupun awetan yang disimpan tanpa

menggunakan kemasan dan

antioksidan. Kandungan protein ikan

memegang peranan penting dalam

pembentukan jaringan. Daging ikan

mengandung sedikit sekali tenunan

pengikat (tendon) sehingga sangat

mudah dicerna oleh enzim autolisis.

Hasil pencernaan tersebut yang

menyebabkan daging menjadi lunak

sehingga menjadi media yang cocok

untuk pertumbuhan mikroorganisme

(Adawyah, 2007).

Mikrobia dapat menguraikan

komponen gizi ikan menjadi senyawa-

senyawa berbau busuk, seperti indol,

skatola, H2S dan merkaptan. Bakteri

patogen dapat mencemari produk

perikanan antara lain Salmonella,

Vibrio, dan Clostridium. Purwani dkk.,

(2008) melakukan penelitian

mengenai isolat mikrobia perusak

ikan nila, diperoleh 7 spesies mikroba

yang salah satunya adalah

Pseudomonas aerugenosa, Mikrobia

ini merupakan mikrobia perusak

pangan dan bersifat patogen.

Penanganan dan pengolahan

pada ikan perlu dilakukan untuk

mencegah kerusakan atau

pembusukan. Untuk memperpanjang

daya simpan ikan segar perlu adanya

suatu pengawetan pada ikan. Upaya

pengawetan yang sering dilakukan

yaitu pendinginan, pengeringan,

pemanasan, dan pengasapan

(Winarno, 1993). Hasil penelitian

Purwani dan Muwakidah (2006)

menyatakan bahwa berbagai rempah-

rempah seperti jahe, laos, dan kunyit

memiliki senyawa antimikroba dan

dapat mengawetkan ikan. Hasil

penelitian tersebut juga menyatakan

bahwa jahe dapat mengawetkan ikan

lebih lama dibandingkan laos dan

kunyit.

Rempah-rempah memiliki potensi

untuk pengawetan, karena banyak

mengandung zat antimikroba yang

berpotensi untuk dijadikan sebagai

bahan pengawet, salah satunya

adalah jahe. Senyawa fenol jahe

merupakan bagian dari komponen

oleoresin, yang berpengaruh dalam

sifat pedas jahe. Jahe yang rasa

pedasnya tinggi mempunyai

kandungan oleoresin yang tinggi

(Paimin dan Murhananto, 2004).

Senyawa fenol yang terdapat dalam

oleoresin seperti gingerol, shogaol,

dan zingeron bersifat sebagai

antimikroba dan antioksidan (Putri,

2011).

Hasil penelitian Nursal dkk.,

(2006) menyimpulkan bahwa

senyawa-senyawa metabolit sekunder

golongan fenolik dan minyak atsiri

yang terdapat pada ekstrak jahe

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 3  

diduga merupakan golongan senyawa

bioaktif yang dapat menghambat

pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian

Purwani dkk., (2008) menunjukkan

bahwa ekstrak jahe 35% dengan

pengenceran CMC Na (Carboxymethil

Cellulose Natrium) sudah mampu

menghambat mikrobia Pseudomonas

aerugenosa.

Ekstrak jahe dapat diperoleh

melalui metode maserasi. Proses

maserasi mempunyai kelebihan yaitu

cara pengerjaan dan peralatan yang

digunakan sederhana, relatif murah,

dan bisa menghindari kerusakan

komponen senyawa yang tidak tahan

panas yang terkandung dalam

sampel. Hasil penelitian Rauf dkk.,

(2011) bahwa metode maserasi

memiliki kadar fenolik tertinggi

dibandingkan metode destilasi dan

soxhlet.

Pengemulsi merupakan bahan

tambahan yang digunakan agar air

dan bahan menjadi homogeny, maka

pembuatan konsentrasi untuk

mengencerkan ekstrak jahe

diperlukan pengemulsi Tween 80.

Tween 80 merupakan bahan

pengemulsi non ionik dengan bahan

dasar alkohol, heksahidrat, alkilen

oksida/oksitilen dan asam lemak.

Tween 80 digunakan karena sangat

larut dalam air dan minyak sehingga

dapat mempengaruhi homogenitas

pada senyawa terkait dan

kemampuannya dalam mengemulsi

(Rahmat, 2009).

Tujuan penelitian ini adalah : (1)

Mengukur Daya Hambat Ekstrak Jahe

(Zingiber officinale) terhadap

Pertumbuhan Pseudomonas

aerugenosa Perusak Ikan dalam

Sistem Emulsi Tween 80, serta (2)

Menganalisis Pengaruh Ekstrak Jahe

(Zingiber officinale) terhadap

Pertumbuhan Pseudomonas

aerugenosa Perusak Ikan dalam

Sistem Emulsi Tween 80.

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah

eksperimen (true experiment) karena

dalam penelitian ini dilakukan

perlakuan, yaitu pemberian ekstrak

jahe dengan konsentrasi yang

berbeda dan akan dilihat daya

hambatnya terhadap pertumbuhan

mikrobia Pseudomonas aerugenosa.

Sedangkan rancangan penelitian

yang digunakan adalah rancangan

acak lengkap (RAL).

Penelitian ini dilakukan pada

bulan November 2011 – Februari

2012. Prosedur pembuatan ekstraksi

jahe dilakukan di Laboratorium

Farmakologi dan Farmasi Klinik

Fakultas Farmasi, Laboratorium

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 4  

Teknologi Pangan, dan Laboratorium

Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan UMS,

sedangkan prosedur uji daya hambat

mikrobi dilakukan di Laboraturium

Mikrobiologi Fakultas Ilmu Kesehatan

UMS. Perlakuan dalam penelitian ini

adalah pemberian ekstrak jahe

dengan konsentrasi yang berbeda

yaitu 0% (kontrol), 25%, 35% dan

45% digunakan untuk menghambat

pertumbuhan mikrobia Pseudomonas

aerugenosa.

Variabel dalam penelitian ini

meliputi : (1) Variabel bebas, yaitu

konsentrasi ekstrak jahe yang

berbeda, (2) Variabel terikat, yaitu

daya hambat Pseudomonas

aerugenosa dan (3) Variabel kontrol,

yaitu suhu dan media.

Jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer yaitu

daya hambat Pseudomonas

aerugenosa oleh ekstrak jahe dengan

konsentrasi yang berbeda yaitu 0%,

25%, 35%, dan 45%.

Prosedur penelitian meliputi :

(1) Prosedur ekstraksi jahe sesuai

dengan Rauf, dkk. (2011) dapat

dilakukan sebagai berikut :

(a) Rimpang jahe putih kecil

dibersihkan dan diiris tipis,

kemudian dikeringkan dalam

oven pada suhu 55oC,

(b) Irisan jahe yang telah kering

dihaluskan/diblender untuk

mendapatkan serbuk jahe,

(c) Serbuk jahe diayak

menggunakan ayakan 60

mesh, kemudian ditimbang 50

gram dimasukkan dalam

erlenmeyer,

(d) Ditambahkan 150 ml pelarut

etanol 70%, kemudian diaduk

menggunakan magnetic

stirrer selama 60 menit.

Didiamkan 24 jam,

(e) Disaring menggunakan kertas

saring hingga diperoleh

ekstrak jahe, kemudian

dikentalkan dengan rotary

vacum evaporator.

(2) Menurut Stoyanova et al., (2006),

prosedur pengenceran ekstrak

jahe dapat dilakukan sebagai

berikut :

(a) Ekstrak jahe masing-masing

ditimbang hingga mencapai

berat 0, 25, 35, dan 45 gram,

(b) Masing-masing ekstrak

dimasukkan kedalam labu

takar 100 ml lalu ditambah

dengan larutan 1% Tween 80,

(c) Dihomogenkan dengan

stirrer.

(3) Prosedur uji daya hambat

mikroba pada ekstrak jahe

dengan konsentrasi yang

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 5  

berbeda dapat dilakukan sebagai berikut:

(a) 1 ose biakan murni

dimasukkan kedalam tabung

reaksi yang berisi ± 10 ml NA

cair,

(b) Dituang pada cawan petri

steril kemudian di

homogenkan dengan

memutar menyerupai angka

8 dan ditunggu hingga padat,

(c) Setelah padat, cawan petri

dibagi menjadi 4 juring, yaitu

juring A untuk konsentrasi

0%, juring B untuk

konsentrasi 25%, juring C

untuk konsentrasi 35%, dan

juring D untuk konsentrasi

45%.

(d) Diambil kertas cakram steril

kemudian dicelupkan

kedalam ekstrak jahe dengan

konsentrasi yang berbeda,

selanjutnya diletakkan di

bagian juring pada

permukaan agar cawan yang

sudah ditanam biakan

mikroba Pseudomonas

aerugenosa,

(e) Biakan uji diinkubasi kedalam

inkubator pada suhu 37oC

selama 2x24 jam, kemudian

diamati adanya zona terang

(f) Di ukur diameter zona terang

(clear zone) dengan

menggunakan penggaris

(milimeter) pada 3-4 titik dan

diambil rata-ratanya.

Data dikumpulkan berdasarkan

hasil pengukuran diameter zona

hambatan/zona bening mikrobia

Pseudomonas aerugenosa. Analisis

dilakukan secara deskriptif untuk

menggambarkan diameter zona

hambat mikrobia, serta

mengkategorikannya. Sedangkan

analisis statistik dilakukan dengan uji

ANOVA, jika terdapat pengaruh

perbedaan dilanjutkan dengan LSD.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Rata-rata besar daya hambat

ekstrak jahe terhadap

pertumbuhan Pseudomonas

aerugenosa dengan konsentrasi

ekstrak jahe yang berbeda dapat

dilihat pada Tabel 1 sebagai

berikut.

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

D

2

Daya Hamba

Tabel 1. RP

Konsen

0234

GrafiPseudom

Gambar

2. Pembaha Berd

pengujian

besar da

terhadap

Pseudom

perusak

0

2

4

6

8

10

12

14

16

Daya ha

mba

t (mm)

at Ekstrak Jah

Rata-rata bePseudomon

trasi (%)

0 25 35 45

ik pengaruhmonas aerug

1. Grafik pePseudom

asan asarkan Ta

n menunju

aya hambat

pertumbu

monas

ikan p

he (Zingiber 

esar daya haas aerugeno

Rata-Rat

011,22±13,89±14,99±

h daya hagenosa dapa

ngaruh dayamonas aerug

abel 1, ha

ukkan bah

t ekstrak ja

han mikro

aerugeno

pada sem

0

officinale) te

ambat ekstraosa.

ta (mm)

0 ±4,67 ±0,19 ±0,89

ambat ekstrat dilihat pad

a hambat ekgenosa

asil

wa

ahe

bia

osa

mua

k

k

m

b

0

ra

a

11.22

Konsentrasi e

erhadap(Yuli

ak jahe terha

Kate

Tida

rak jahe tea Gambar 1

kstrak jahe t

onsentrasi,

lasifikasi

mikrobia terg

erbagai kon

%, 25%, 35

ata-rata ham

da hambata

13.

ekstrak jahe

ia Dwi Susan

adap pertum

egori hamba

k ada hambLemah Lemah Lemah

erhadap pe sebagai be

terhadap pe

diperole

respon

golong lema

nsentrasi ek

5% dan 45%

mbatan 0

an), 11,22 m

69

nti)  Page 6

mbuhan

atan

atan

rtumbuhan rikut.

rtumbuhan

eh hasil

hambatan

ah. Pada

kstrak jahe

% memiliki

mm (tidak

m (lemah),

14.99

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 2  

13,89 mm (lemah) dan 14,99 mm

(lemah). Hal ini disebabkan

karena bakteri gram negatif dinding

selnya terdiri dari peptidoglikan

yang tipis dan lipid yang banyak,

sehingga senyawa antimikroba

seperti fenol kurang mampu

mencegah sintesis peptidoglikan

pada sel yang sedang tumbuh

(Fardiaz, 1989).

Hasil pengujian daya hambat

pada pertumbuhan Pseudomonas

aerugenosa pada konsentrasi 0%,

25%, 35% dan 45% mampu

menghambat pertumbuhan

Pseudomonas aerugenosa. Hal ini

disebabkan adanya kandungan

senyawa yang terdapat pada

tanaman jahe yaitu golongan fenol

seperti gingerol, paradol, shogaol,

zingerone, resin, dan minyak atsiri.

Senyawa-senyawa tersebut dapat

menghambat pertumbuhan

mikrobia patogen dan perusak

pangan (Nursal et al., 2006).

Berdasarkan Gambar 1, hasil

pengujian menunjukkan adanya

kecenderungan bahwa semakin

tinggi pemberian konsentrasi

ekstrak jahe semakin besar daya

hambat terhadap pertumbuhan

Pseudomonas aerugenosa. Hal ini

dipengaruhi karena kandungan

fenol yang tinggi dalam ekstrak

jahe dapat mendenaturasi protein

dan merusak membran sel (Jawetz

et al., 2005).

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil

penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa : (1) Respon tertinggi

pada konsentrasi 45% dan

respon terendah pada

konsentrasi 25%, (2) Ekstrak

jahe dengan konsentrasi 25%

memiliki besar hambatan tidak

berbeda nyata dengan

konsentrasi 35% dan 45% dan

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 3  

(3) Ekstrak jahe pada

konsentrasi 25% sudah mampu

menghambat pertumbuhan

Pseudomonas aerugenosa.

2. Saran

Berdasarkan hasil

penelitian dapat disarankan

hal-hal sebagai berikut : (1)

Ekstrak jahe memiliki

kemampuan sebagai

antimikrobia dan antioksidan

khususnya bakteri perusak

sehingga dapat dimanfaatkan

sebagai alternatif dalam

pengawetan pangan

khususnya ikan dan (2) Ekstrak

jahe pada konsentrasi 25%

merupakan konsentrasi efektif

untuk menghambat

pertumbuhan Pseudomonas

aerugenosa sehingga range

konsentrasi diperkecil lagi

untuk mengetahui konsentrasi

terendah yang dapat

menghambat pertumbuhan

mikrobia uji Minimum Inhibitory

Concentration (MIC).

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah, R. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta : 13-23

Ammik, H. 2010. Aktivitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) dalam Penangkapan Radikal DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrillhydrazyl) dan Penghambatannya Terhadap Oksidasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus), Skripsi, Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Surakarta.

Astawan, M. 2004. Ikan yang Sedap dan Bergizi. Tiga Serangkai. Solo : 1-7

Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. PAU Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Hadiwiyito, S. 1993. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Jilid 1. Liberty Yogyakarta. Yogyakarta.

Jawetz, Melnick dan Adelberg’s. 2005. Mikrobiologi Kedokteran Buku 1. Salemba Medika. Jakarta.

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH DAYA HAMBAT EKSTRAK JAHE …eprints.ums.ac.id/21969/20/ARTIKEL_ILMIAH.pdf · Konsentrasi ekstrak jahe yang diujikan adalah 0%, 25%, 35%, 45%. ... yang mudah sekali

Daya Hambat Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) terhadap(Yulia Dwi Susanti)  Page 4  

Nursal, Wulandari, S., Juwita, WS. 2006. Bioaktifitas Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) dalam Menghambat Pertumbuhan Koloni Bakteri Eschericia Coli dan Bacillus Subtilis, Jurnal Biogenesis Vol. 2(2): 64-66.

Paimin, F dan Murhananto. 2004. Budidaya, Pengolahan, Perdagangan Jahe. Penebar Swadaya. Jakarta : 10-15.

Pratama, M.R. 2005. Pengaruh Ekstrak Kayu Siwak (Salvadora persica) terhadap Pertumbuhan Bakteri Streptococcus mutans dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. (Skripsi). Surabaya Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam. Institut Teknologi 10 November.

Purwani, E., Retnaningtyas, E., Widyowati, D. 2008. Pengembangan Model Pengawet Alami dari Ekstrak Lengkuas (Languas galangal), Kunyit (Curcuma domestica) dan Jahe (Zingiber officinale) Sebagai Pengganti Formalin Pada Daging dan Ikan Segar. Dikti. Jakarta : 43

Purwani, E dan Muwakidhah. 2006. Efek Berbagai Pengawet Alami Sebagai Pengganti Formalin Terhadap Sifat Organoleptik dan Masa Simpan Daging dan Ikan. Jurusan Gizi, Fakultas Ilmu Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Rahmat, M.N. 2009. Zat Pengemulsi Makanan. Diakses 11 November 2011. Http://teenagers-moslem.blogsport.com/2011/10/zat-pengemulsi-makanan.

Rauf, R., Purwani, E., Widyaningsih, EN. 2011. Kadar Fenolik dan Aktivitas Radikal DPPH Berbagai Jenis Ekstrak Jahe (Zingiber officinale). Fakultas Ilmu Kesehatan UMS. Surakarta.

Stoyanova, A., Denkova, Z., Nenov, N., Slavchev, A., Jirovetz, L., Buchbauer, G., Lien H.N., Schmidt, E., and Geissler, M. 2006. C2H2F4 – SCFE – Oleoresins of Black Pepper (Piper nigrum L.) and Ginger (Zingiber officinale (L.) rocs.) From Vietnam : Antimicrobial Testings, Gas Chromathograhic Analysis and Olfactoric Evaluation. Electronic Journal of Environmental, Agricultural and Food Chemistry.

Winarno. 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.